PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - … fileHUBUNGAN ANTARA MOTIVASI BELAJAR ... SKRIPSI...
Transcript of PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - … fileHUBUNGAN ANTARA MOTIVASI BELAJAR ... SKRIPSI...
HUBUNGAN ANTARA MOTIVASI BELAJAR
DAN LINGKUNGAN BELAJAR DENGAN PRESTASI BELAJAR
Studi Kasus Pada Mahasiswa TA 2014 Program Studi Pendidikan Ekonomi
BKK Pendidikan Akuntansi
Universitas Sanata Dharma
SKRIPSI
Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Syarat
Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan
Program Studi Pendidikan Ekonomi
Bidang Keahlian Khusus Pendidikan Akuntansi
Oleh:
CLARA CHINTA IMANDA
NIM : 11 1334 036
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN EKONOMI
BIDANG KEAHLIAN KHUSUS PENDIDIKAN AKUNTANSI
JURUSAN PENDIDIKAN ILMU PENGETAHUAN SOSIAL
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS SANATA DHARMA
YOGYAKARTA
2015
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
i
HUBUNGAN ANTARA MOTIVASI BELAJAR
DAN LINGKUNGAN BELAJAR DENGAN PRESTASI BELAJAR
Studi Kasus Pada Mahasiswa TA 2014 Program Studi Pendidikan Ekonomi
BKK Pendidikan Akuntansi
Universitas Sanata Dharma
SKRIPSI
Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Syarat
Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan
Program Studi Pendidikan Ekonomi
Bidang Keahlian Khusus Pendidikan Akuntansi
Oleh:
CLARA CHINTA IMANDA
NIM: 11 1334 036
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN EKONOMI
BIDANG KEAHLIAN KHUSUS PENDIDIKAN AKUNTANSI
JURUSAN PENDIDIKAN ILMU PENGETAHUAN SOSIAL
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS SANATA DHARMA
YOGYAKARTA
2015
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
ii
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
iii
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
iv
PERSEMBAHAN
Dengan sepenuh hatiku persembahkan karya ini untuk:
TuhanYesus yang senantiasa memberikan perlindungan dan
kekuatan
Orang Tua dan keluarga yang telah memberikan motivasi,
doa, semangat dan kasih sayang
Sahabat sayaAngel, Rere, Bono, Junita dan teman-teman yang
sudah membantu dan selalu mendukung
Almamaterku Universitas Sanata Dharma
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
v
MOTTO
Hanya orang yang memiliki mimpi dan
mau berusaha untuk mewujudkannya
yang memiliki peluang untuk menjadi
sukses.
Jika kamu hanya mendengarkan
apa yang dikatakan orang,
kamu akan gila, lakukanlah
apa yang kamu yakini benar.
Do your best
Give your best
Live your best
That is the real and authentic life
Seberat apapun
cobaan yang ku hadapi, aku yakin Engkau tidak akan pernah meninggalkanku
dalam kesendirian.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
vi
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
vii
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
viii
ABSTRAK
HUBUNGAN ANTARA MOTIVASI BELAJAR DAN LINGKUNGAN BELAJAR
DENGAN PRESTASI BELAJAR
Studi Kasus Pada Mahasiswa TA 2014 Program Studi Pendidikan Ekonomi
BKK Pendidikan Akuntansi
Universitas Sanata Dharma
Clara Chinta Imanda
Universitas Sanata Dharma
Yogyakarta
2015
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui: 1) hubungan motivasi belajar
dengan prestasi belajar, 2) hubungan lingkungan belajar dengan prestasi belajar.
Penelitian ini merupakan penelitian studi kasus.Penelitian ini dilaksanakan
pada Bulan Maret 2015. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh mahasiswa
Program Studi Pendidikan Ekonomi Bidang Keahlian Khusus Pendidikan
Akuntansi yang berjumlah 321. Sampel penelitian ini sebanyak 55
mahasiswa.Teknik pengambilan sampel menggunakan purposive sampling.Teknik
pengumpulan data menggunakan kuesioner, wawancara dan dokumentasi.Teknik
analisis data menggunakan korelasi Spearman.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa: 1) tidak ada hubungan motivasi
belajar dengan prestasi belajar (sig. (2-tailed) = 0,232 > 0,05); 2) tidak ada
hubungan lingkungan belajar dengan prestasi belajar (sig. (2-tailed) = 0,799 >
0,05).
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
ix
ABSTRACT
THE RELATIONSHIP BETWEEN LEARNING MOTIVATION
AND LEARNING ENVIRONMENT WITH LEARNING ACHIEVEMENT A Study Case on The 2014 Batch Students of The Program of Economic Study
Special Expertise in Accounting Education
Sanata Dharma University
Clara Chinta Imanda
Sanata Dharma University
Yogyakarta
2015
This research aims to find out: 1) the relationship between learning
motivation and learning achievement, 2) the relationship between learning
environment and learning achievement.
This research is a case study. This research was carried out in March 2015.
The population on this research was all students of Study Program of Economic
Education of Expertise Specific Accounting Education which consisted of 321.
The samples in this research were 55 students. The technique of taking the
samples was purposive sampling. The technique of gathering the data were
questionnaire, interview, and documentation. The technique of analysis was
spearmen correlation.
The results of research show that: 1) there isn’t any relation between
learning motivation and learning achievement (sig. (2 tailed) = 0,232> 0,05); 2)
there isn’t any relation between learning environment and learning achievement
(sig. (2- tailed) = 0,799> 0,05).
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
x
KATA PENGANTAR
Syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa atas segala berkat dan karunia-NYA,
sehingga skripsi yang berjudul Hubungan Motivasi Belajar Dan Lingkungan
Belajar Dengan Prestasi Belajar studi kasus pada mahasiswa TA 2014 Program
Studi Pendidikan Ekonomi BKK Pendidikan Akuntansi Universitas Sanata
Dharma ini dapat diselesaikan dengan baik.
Skripsi ini disusun guna memenuhi salah satu syarat memperoleh gelar
Sarjana Pendidikan, Program Studi Pendidikan Akuntansi. Selain itu diharapkan
dapat memberikan manfaat bagi mahasiswa Universitas Sanata Dharma, dan
penulis sendiri.
Selama penulisan skripsi ini, penulis telah banyak mendapat dorongan dan
bantuan dari berbagai pihak, baik secara langsung maupun tidak langsung. Untuk
itu, pada kesempatan ini penulis ingin menyampaikan terima kasih dan
penghormatan kepada:
1. Bapak Rohandi, Ph. D. selaku Dekan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan
Universitas Sanata Dharma
2. Bapak Ignatius Bondan Suratno,S.Pd., M.Si. selaku Ketua Jurusan Pendidikan
Ilmu Pengetahuan Sosial dan Ketua Program Studi Pendidikan Akuntansi
3. Bapak Agustus Heri Nugroho, S.Pd.,M.Pd selaku dosen pembimbing yang
telah berkenan memberikan bimbingan dan pengarahan selama penulisan
skripsi ini.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xi
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xii
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL .............................................................................................. i
HALAMAN PERSETUJUAN PEMBIMBING ................................................. ii
HALAMAN PENGESAHAN ............................................................................... iii
HALAMAN PERSEMBAHAN ............................................................................ iv
HALAMAN MOTTO ............................................................................................ v
PERNYATAAN KEASLIAN KARYA ............................................................... vi
LEMBAR PERNYATAAN PERSETUJUAN PUBLIKASI KARYA
ILMIAH UNTUK KEPENTINGAN AKADEMIS ............................................ vii
ABSTRAK ............................................................................................................. viii
ABSTRACT ............................................................................................................. ix
KATA PENGANTAR .......................................................................................... x
DAFTAR ISI ......................................................................................................... xii
DAFTAR TABEL ................................................................................................. xiv
DAFTAR LAMPIRAN ........................................................................................ xv
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah ...................................................................... 1
B. Batasan Masalah .................................................................................. 5
C. Rumusan Masalah ............................................................................... 5
D. Tujuan Penelitian ................................................................................. 5
E. Manfaat Penelitian ............................................................................... 6
BAB II KAJIAN PUSTAKA
A. Motivasi Belajar .................................................................................. 7
B. Indikator Motivasi Belajar ................................................................... 13
C. Teori dan Kebutuhan Motivasi Belajar ............................................... 17
D. Lingkungan Belajar ............................................................................. 21
E. Macam-macam Lingkungan Belajar ................................................... 23
F. Indikator Lingkungan Belajar ............................................................. 26
G. Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Lingkungan Belajar ................... 32
H. Prestasi Belajar .................................................................................... 37
I. Kerangka Berpikir
1. Hubungan Motivasi Belajar Dengan Prestasi Belajar ................... 43
2. Hubungan Lingkungan Belajar Dengan Prestasi Belajar .............. 44
J. Hipotesis Penelitian ............................................................................. 45
BAB III METODE PENELITIAN
A. Jenis Penelitian .................................................................................... 46
B. Waktu danTempat Penelitian .............................................................. 46
C. Subjek dan Objek Penelitian ............................................................... 47
D. Populasi dan Sampel Penelitian .......................................................... 47
E. Paradigma Penelitian ........................................................................... 49
F. Variabel Penelitian dan Pengukuran ................................................... 49
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xiii
G. Teknik Pengumpulan data .................................................................. 54
H. Teknik Pengujian Instrumen
1. Pengujian Validitas....................................................................... 55
2. Pengujian Reliabilitas ................................................................... 60
I. Teknik Analisis Data .......................................................................... 62
BAB IV GAMBARAN UMUM
A. Sejarah Universitas Sanata Dharma .................................................... 65
B. Visi, Misi dan Tujuan Universitas Sanata Dharma ............................. 68
C. Struktur Organisasi .............................................................................. 70
D. Sejarah Program Studi Pendidikan Ekonomi
BKK Pendidikan Akuntansi ................................................................ 70
E. Sumber Daya Manusia ........................................................................ 72
BAB V ANALISIS DAN PEMBAHASAN
A. Deskripsi Data .................................................................................... 73
B. Pengujian Prasyarat Analisis Data
1. Pengujian Normalitas .................................................................... 76
2. Pengujian Hipotesis ....................................................................... 79
C. Pembahasan ......................................................................................... 82
BAB VI KESIMPULAN, KETERBATASAN, DAN SARAN
A. Kesimpulan .......................................................................................... 86
B. Keterbatasan ........................................................................................ 87
C. Saran ................................................................................................... 87
DAFTAR PUSTAKA .............................................................................................. 89
LAMPIRAN
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xiv
DAFTAR TABEL
Tabel 1.1 Hasil Pra Penelitian ..................................................................... 4
Tabel 3.1 Kisi-Kisi Indikator
Variabel Penelitian Motivasi Belajar .......................................... 51
Tabel 3.2 Kisi-Kisi Indikator
Variabel Penelitian Lingkungan Belajar ..................................... 53
Tabel 3.3 Hasil Uji Validitas Variabel Motivasi Belajar (1) ....................... 56
Tabel 3.4 Hasil Uji Validitas Variabel Motivasi Belajar (2) ....................... 57
Tabel 3.5 Hasil Uji Validitas Variabel Motivasi Belajar (3) ....................... 58
Tabel 3.6 Hasil Uji Validitas Variabel Lingkungan Belajar (1).................. 58
Tabel 3.7 Hasil Uji Validitas Variabel Lingkungan Belajar (2).................. 59
Tabel 3.8 Hasil Uji Validitas Variabel Lingkungan Belajar (3).................. 60
Tabel 3.9 Hasil Uji Reliabilitas ................................................................... 61
Tabel 4.0 Tingkat Korelasi Dan Kekuatan Arah Hubungan ....................... 63
Tabel 5.1 Distribusi Frekuensi Motivasi Belajar ........................................ 73
Tabel 5.2 Distribusi Frekuensi Lingkungan Belajar ................................... 74
Tabel 5.3 Distribusi Frekuensi Prestasi Belajar .......................................... 75
Tabel 5.4 Hasil Uji Normalitas Motivasi Belajar
Dengan Prestasi Belajar .............................................................. 77
Tabel 5.5 Hasil Uji Normalitas Lingkungan Belajar
Dengan Prestasi Belajar .............................................................. 78
Tabel 5.6 Hasil Uji Korelasi Motivasi Belajar
Dengan Prestasi Belajar .............................................................. 79
Tabel 5.7 Hasil Uji Korelasi Lingkungan Belajar
Dengan Prestasi Belajar .............................................................. 81
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xv
DAFTAR LAMPIRAN
LAMPIRAN I KUESIONER PENELITIAN ............................................ 93
LAMPIRAN II DATA INDUK PENELITIAN .......................................... 99
LAMPIRAN III UJI VALIDITAS DAN RELIABILITAS ......................... 106
LAMPIRAN IV UJI NORMALITAS .......................................................... 113
LAMPIRAN V PAP TIPE II ....................................................................... 120
LAMPIRAN VI UJI KORELASI SPEARMAN .......................................... 124
LAMPIRAN VII R TABEL ......................................................................... 126
LAMPIRAN VIII SURAT KETERANGAN PENELITIAN ......................... 129
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
1
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Masa kuliah adalah masa yang penuh dengan pengalaman dan kenangan.
Setiap mahasiswa memiliki pengalaman, baik-buruk, susah-senang dan banyak
macam lainnya. Setiap orang memiliki cara dalam menghadapi dan
menyelesaikan masalah saat kuliah. Jam kuliah yang kadang tidak teratur,
praktikum dan sebagainya membuat mahasiswa kesulitan mengatur jadwal
belajarnya.
Mahasiswa suatu universitas mempunyai satu tujuan yang sama yaitu
menuntut ilmu, menjadi pribadi yang lebih baik, mendapatkan gelar sarjana,
mempunyai keahlian di bidang pendidikan yang digeluti dan bisa melanjutkan ke
jenjang yang lebih tinggi lagi atau bahkan bekerja. Dari tujuan itulah mahasiswa
mempunyai dorongan untuk melakukan tindakan belajar.
Fenomena yang bisa penulis lihat saat ini adalah menurunnya motivasi
belajar mahasiswa dalam menghadapi tugas- tugas kuliah. Tugas kuliah yang
diberikan biasanya terdiri dari berbagai macam jenis seperti membuat makalah,
presentasi, penelitian, dan lain-lain. Setiap tugas kuliah yang diberikan oleh dosen
memiliki tingkat kesulitan masing-masing. Seharusnya dengan semakin
berkembangnya teknologi, mahasiswa dapat lebih mudah dan cepat dalam
mengerjakan tugas-tugas kuliahnya.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
2
Namun pada kenyataannya tidak sedikit mahasiswa yang pada akhirnya
dapat menyelesaikan tugas kuliahnya sampai pada hari terakhir tugas tersebut
dikumpul. Sehingga tugas-tugas tersebut menjadi menumpuk dan mengerjakan
tugas yang menumpuk bisa menjadi sangat melelahkan, terutama jika tidak
memiliki waktu banyak atau dikejar deadline yang cukup singkat.
Dan sering kali jumlah waktu mereka untuk belajar atau mengerjakan tugas
tugas hanya sedikit dari pada waktu diluar aktivitas belajarnya, sehingga mereka
selalu berpacu dengan waktu dan berusaha secepat mungkin untuk menyelesaikan
semua tugasnya. Hal tersebut membuat mahasiswa merasakan kecemasan yang
semakin tinggi dan terjadilah stress. Terlebih jika tugas kuliah tersebut merupakan
tugas yang harus menyertakan teori, yang artinya mahasiswa harus banyak
membaca dan mencari buku. Hal ini membuat motivasi belajar mahasiswa dalam
menghadapi tugas kuliah tersebut menjadi menurun dan malas untuk
mengerjakannya.
Dampak dari motivasi belajar yang menurun akan terlihat pada prestasi
belajarnya nanti. Jika tidak ada perubahan dalam perilaku belajarnya, maka
prestasi belajarnya tidak akan mengalami peningkatan. Maka dari itu ketika
motivasi mahasiswa menurun perlu peran orang-orang yang ada di sekitar mereka,
seperti orang tua, teman ataupun dosen. Dengan adanya orang tua, teman ataupun
dosen, mahasiswa bisa menceritakan segala kesulitan yang mereka hadapi saat
mengerjakan tugas kuliah dan membuat perasaan cemas mereka menjadi
berkurang.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
3
Fenomena lain yang muncul adalah adanya teknologi yang semakin
berkembang internet bisa diakses di mana saja, seperti fasilitas internet yang
tersedia di kampus yaitu Universitas Sanata Dharma memberikan dampak yang
besar bagi pencari informasi khususnya bagi kalangan mahasiswa. Mahasiswa
merupakan pengguna internet yang sangat aktif saat ini dan mereka bisa
menggunakannya 3 sampai 5 jam dalam satu hari. Mahasiswa dapat dengan
mudah menggunakan dan mengakses informasi-informasi pada saat waktu luang
bersama teman-teman. Cara mengaksesnya pun mudah mereka hanya tinggal
login dari alat gadget mereka baik menggunakan handphone, tablet atau laptop.
Terkadang ada beberapa mahasiswa yang datang ke kampus bukan untuk
kuliah saja, melainkan datang hanya untuk menggunakan fasilitas internet
tersebut. Namun pada kenyataannya kebanyakan mahasiswa dalam menggunakan
fasilitas internet bukan digunakan untuk mencari sumber belajar, tetapi digunakan
untuk hal yang lain seperti facebook, youtube atau mendownload lagu atau film.
Oleh karena banyaknya pengguna, jaringan internet menjadi lambat dan
susah. Dari pihak Universitas Sanata Dharma pun sempat menutup jaringan yang
berhubungan dengan media sosial, dengan tujuan agar mahasiswa bisa
memanfaatkan fasilitas internet tersebut dengan baik. Ketika mahasiswa sudah
asyik dengan media sosialnya, seringkali mereka melupakan kewajiban utama
yaitu belajar. Mahasiswa menjadi jarang dalam mengerjakan tugas.
Ketika sudah waktunya tugas dikumpul biasanya mahasiswa mencari teman
yang sama dalam mengerjakan tugas dan biasanya pengerjaanya saat hari terakhir
tugas tersebut diserahkan atau yang biasa dikenal dengan sistem kebut semalam.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
4
Perilaku belajar mahasiswa dengan sambil bermain gadget seperti itu
menyebabkan konsentrasi mereka dalam belajar menjadi tidak fokus. Jika
mahasiswa tidak bisa mengatur kegiatan dan waktu untuk belajarnya sampai
kapanpun belajarnya tidak ada peningkatan dan prestasi belajarnya juga ikut tidak
mengalami peningkatan.
Namun berdasarkan hasil wawancara saya dengan 10 orang mahasiswa
Program Studi Pendidikan Ekonomi Bidang Keahlian Khusus Pendidikan
Akuntansi TA 2014 dan 2011, semuanya mengatakan prestasi belajarnya
termasuk dalam kriteria baik. Rata-rata IPK mereka termasuk dalam predikat
yang baik atau sangat memuaskan. Hal tersebut dapat dibuktikan dari tabel berikut
dibawah ini:
Tabel 1.1
Tabel Hasil Wawancara Pra Penelitian
No Nama IPK Keterangan
1. Angela Astri Purwanti 3,32 Baik
2. Lukas Willy D.K 3,07 Baik
3. Irwan 3,00 Baik
4. Junita Sidauruk 3,14 Baik
5. Agustinus Deya 3,14 Baik
6. Rosta Natalia 3,3 Baik
7. Aknes Suparyati 3,68 Baik
8. Yulia Mega Sari 3,32 Baik
9. Bernadetha Yasinta 3,5 Baik
10. Arum Pandan Wangi 3,14 Baik
Hal ini yang membuat saya tertarik untuk melakukan penelitian tersebut.
Berdasarkan latar belakang di atas penulis ingin mengadakan penelitian mengenai
“Hubungan Antara Motivasi Belajar dan Lingkungan Belajar dengan
Prestasi Belajar”.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
5
Penelitian ini merupakan studi kasus pada Mahasiswa TA 2014 Program
Studi Pendidikan Ekonomi Bidang Keahlian Khusus Pendidikan Akuntansi
Universitas Sanata Dharma.
B. Batasan Masalah
Dalam penelitian ini penulis hanya membatasi permasalahan pada hubungan
antara motivasi belajar dan lingkungan belajar dengan prestasi belajar. Studi kasus
pada Mahasiswa TA 2014 Program Studi Pendidikan Ekonomi Bidang Keahlian
Khusus Pendidikan Akuntansi Universitas Sanata Dharma.
C. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang masalah di atas penulis mengambil rumusan
masalah sebagai berikut:
1. Apakah ada hubungan motivasi belajar dengan prestasi belajar ?
2. Apakah ada hubungan lingkungan belajar dengan prestasi belajar ?
D. Tujuan Penelitian
Berdasarkan rumusan masalah diatas, maka tujuan penelitian ini yaitu:
1. Untuk mengetahui adanya hubungan motivasi belajar dengan prestasi belajar.
2. Untuk mengetahui adanya hubungan lingkungan belajar dengan prestasi
belajar.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
6
E. Manfaat Penelitian
1. Bagi Mahasiswa
Hasil penelitian diharapkan dapat sebagai masukan agar lebih mendorong
mahasiswa untuk memiliki motivasi belajar yang tinggi. Selain itu mahasiswa
juga harus lebih bisa memilah dan memilih mana lingkungan belajar yang baik
dan yang tidak, sehingga prestasi belajar mahasiswa tetap baik.
2. Bagi penulis
Untuk dapat mengetahui secara nyata tentang hubungan antara motivasi
belajar dan lingkungan belajar dengan prestasi belajar mahasiswa TA 2014
Program Studi Pendidikan Ekonomi Bidang Keahlian Khusus Pendidikan
Akuntansi.
3. Bagi Universitas Sanata Dharma
Sebagai tambahan sumber bacaan perpustakaan Universitas Sanata Dharma
dan sebagai acuan bagi peneliti lebih lanjut.
4. Bagi Peneliti Lainnya
Hasil penelitian diharapkan akan banyak memberi bekal dan manfaat kepada
peneliti lainnya agar lebih peduli terhadap dunia pendidikan, khususnya
berkaitan dengan penelitian yang dilakukan.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
7
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
A. Motivasi Belajar
Motivasi berasal dari kata “motif” diartikan sebagai daya upaya yang
mendorong seseorang untuk melakukan sesuatu. Motif dapat dikatakan sebagai
daya penggerak dari dalam dan didalam subyek untuk melakukan aktivitas-
aktivitas tertentu demi mencapai suatu tujuan. Bahkan motif dapat diartikan
sebagai suatu kondisi intern. Berawal dari kata motif itu, maka motivasi dapat
diartikan sebagai daya penggerak yang telah menjadi aktif. Motif menjadi aktif
pada saat-saat tertentu, terutama bila mencapai tujuan sangat dirasakan atau
mendesak.
Menurut Mc. Donald (Sardirman, 2011:73), motivasi adalah perubahan
energi dalam diri seseorang yang ditandai dengan munculnya “feeling” dan
didahului dengan tanggapan terhadap adanya tujuan. Dari pengertian yang
dikemukakan Mc. Donald ini mengandung tiga elemen penting.
1. Bahwa motivasi itu mengawali terjadinya perubahan energi pada diri setiap
individu manusia. Perkembangan motivasi akan membawa beberapa
perubahan energi didalam sistem “neurophysiological” yang ada pada
manusia. Karena menyangkut perubahan energi manusia, penampakannya
akan menyangkut kegiatan fisik manusia.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
8
2. Motivasi ditandai dengan munculnya rasa atau “feeling” dan afeksi seseorang.
Dalam hal ini motivasi relevan dengan persoalan-persoalan kewajiban, afeksi
dan emosi yang dapat menentukan tingkah laku.
3. Motivasi akan dirangsang karena adanya tujuan. Jadi motivasi dalam hal ini
sebenarnya merupakan respons dari suatu aksi, yaitu tujuan. Motivasi memang
muncul dari dalam diri manusia, tetapi kemunculannya karena terangsang atau
terdorong oleh adanya unsur lain dalam hal ini tujuan. Tujuan ini akan
menyangkut soal kebutuhan.
Dengan ketiga elemen di atas, maka dapat dikatakan bahwa motivasi itu
sebagai sesuatu yang kompleks. Motivasi akan menyebabkan terjadinya suatu
perubahan energi yang ada pada diri manusia, sehingga akan bergayut dengan
persoalan gejala kejiwaan, perasaan dan juga emosi untuk kemudian bertindak
atau melakukan sesuatu. Semua ini didorong karena adanya tujuan, kebutuhan
atau keinginan.
Mahasiswa yang memiliki motivasi kuat akan mempunyai banyak energi
untuk melakukan kegiatan belajar. Ibaratnya seseorang itu menghadiri ceramah,
tetapi karena ia tidak tertarik pada materi yang diceramahkan maka tidak akan
mencamkan apalagi mencatat isi ceramah tersebut. Seseorang tidak memiliki
motivasi kecuali karena paksaan atau sekedar seremonial. Seseorang yang
memiliki intelegensia cukup tinggi, boleh jadi gagal karena kekurangan motivasi.
Hasil belajar akan optimal kalau ada motivasi yang tepat.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
9
M. Dalyono (Udin, 2005) memaparkan bahwa “motivasi adalah daya
penggerak atau pendorong untuk melakukan sesuatu pekerjaan yang berasal dari
dalam diri dan juga dari luar". Sartain (Udin, 2005) mengatakan bahwa motivasi
adalah suatu pernyataan yang kompleks didalam suatu organisme yang
mengarahkan tingkah laku terhadap suatu tujuan. Tujuan adalah yang membatasi
atau menentukan tingkah laku organism itu. Dengan demikian motivasi dalam
proses pembelajaran sangat dibutuhkan untuk terjadinya percepatan dalam
mencapai tujuan pendidikan dan pembelajaran secara khusus.
Motivasi dapat juga dikatakan serangkaian usaha untuk menyediakan
kondisi-kondisi tertentu, sehingga seseorang mau dan ingin melakukan sesuatu,
dan bila ia tidak suka maka akan berusaha untuk meniadakan atau mengelakan
perasaan tidak suka itu. Jadi motivasi dapat dirangsang oleh faktor dari luar tetapi
motivasi itu adalah tumbuh didalam diri seseorang. Dalam kegiatan belajar
motivasi dapat dikatakan sebagai daya penggerak didalam diri siswa yang
menimbulkan kegiatan belajar yang menjamin kelangsungan dari kegiatan belajar
dan yang memberikan arah pada kegiatan belajar, sehingga tujuan yang
dikehendaki oleh subyek belajar itu dapat tercapai. Dikatakan keseluruhan karena
pada umumnya ada beberapa motif yang bersama-sama menggerakkan siswa
untuk belajar. Menurut Maslow (Djamarah, 2011:149) sangat percaya bahwa
tingkah laku manusia dibangkitkan dan diarahkan oleh kebutuhan-kebutuhan
tertentu seperti kebutuhan fisiologis, rasa aman, rasa cinta, penghargaan,
aktualisasi diri, mengetahui dan mengerti dan kebutuhan estetik.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
10
Kebutuhan- kebutuhan inilah menurut Maslow yang mampu memotivasi
tingkah laku individu. Oleh karena itu, apa yang seseorang lihat sudah tentu akan
membangkitkan minatnya sejauh apa yang ia lihat itu mempunyai hubungan
dengan kepentingan sendiri. Seseorang yang melakukan aktivitas belajar secara
terus menerus tanpa motivasi dari luar dirinya merupakan motivasi intrinsik yang
sangat penting dalam aktivitas belajarnya. Namun seseorang yang tidak
mempunyai keinginan untuk belajar, dorongan dari luar dirinya merupakan
motivasi esktrinsik yang diharapkan. Oleh karena itu motivasi ekstrinsik
diperlukan bila motivasi intrinsik tidak ada dalam diri seseorang sebagai subyek
belajar.
Menurut sadirman (1996 :73) motif yang sudah aktif disebut motivasi.
Motivasi merupakan proses yang tidak dapat diamati, tetapi bisa ditafsirkan
melalui tindakan individu yang bertingkah laku sehingga motivasi merupakan
kontruksi jiwa. Kedudukan motivasi sejajar dengan isi jiwa sebagai cipta, karsa
dan rasa yang merupakan tridaya. Apabila cipta, karsa dan rasa yang melekat pada
diri seseorang, dikombinasikan dengan motivasi dapat menjadi catur daya atau
empat dorongan kekuatan yang dapat mengarahkan individu mencapai tujuan dan
memenuhi kebutuhan. Berawal dari arti motif maka motivasi dapat diartikan
sebagai daya penggerak yang telah menjadi aktif. Motivasi yang ada pada setiap
orang memiliki ciri-ciri sebagai berikut:
1. Tekun menghadapi tugas
2. Ulet menghadapi kesulitan
3. Menunjukkan minat terhadap bermacam-macam masalah
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
11
4. Lebih senang bekerja mandiri
5. Cepat bosan pada tugas yang rutin
6. Dapat mempertahankan pendapatnya
7. Tidak mudah melepaskan hal yang diyakini
8. Senang mencari dan memecahkan masalah soal-soal
James O Whittaker (soemanto, 1983:193) motivasi adalah kondisi-kondisi atau
keadaan yang mengaktifkan atau memberi dorongan kepada makhluk untuk
bertingkah laku mencapai tujuan yang ditimbulkan oleh motivasi tersebut.
Sedangkan menurut Egsenck (Dzaki, 2009) motivasi merupakan suatu proses
yang menentukan tingkatan kegiatan, intensitas, konsisten, serta arah umum dari
tingkah laku manusia. Seseorang termotivasi atau terdorong untuk melakukan
sesuatu karena adanya tujuan atau kebutuhan yang hendak dicapai.
Menurut Uno (Fauzi, 2012) motivasi yang berperan dalam mendorong
individu untuk menyelesaikan tugas adalah motivasi beprestasi. Menurut
MzClelland (Fauzi, 2012) mengungkapkan bahwa motivasi berprestasi merupakan
motivasi yang berhubungan dengan pencapaian beberapa standar kepandaian atau
standar keunggulan. Standar-standar itu akan memperngaruhi individu dalam
usaha memperoleh pencapaian keberhasilan, termasuk dalam bidang pendidikan.
Menurut Atkinson (Fauzi, 2012) menambahkan bahwa seseorang yang memiliki
motivasi berprestasi akan cenderung berjuang untuk mencapai sukses atau
memilih kegiatan yang berorientasi untuk tujuan suskes.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
12
Kondisi tersebut akan menentukan individu dalam menyelesaikan setiap
tugas akademik, sehingga individu akan cenderung untuk melakukan atau bahkan
menghindari prokrastinasi akademik.
Istilah prokrastinasi berasal dari bahasa latin dengan awalan “pro” yang
berarti mendorong maju atau bergerak maju. Dan akhiran “crastinus” yang
berarti keputusan hari esok. Apabila kedua kata tersebut digabungkan, maka akan
menjadi “menangguhkan” atau “menunda” sampai hari berikutnya. Istilah
prokrastinasi pertama kali digunakan oleh Brown dan Holzman (Fauzi, 2012)
untuk menunjukkan suatu kecenderungan menunda-nunda penyelesaian tugas atau
pekerjaan. Menurut Ghufron (Fauzi, 2012) prokrastinasi digunakan untuk
menunjukkan suatu kecenderungan menunda-nunda pekerjaan dan penyelesaian
suatu tugas yang berhubungan dengan aktivitas akademik seperti tugas
perkuliahan, belajar menghadapi ujian, dan lain-lain. Setiap penundaan tersebut
dilakukan oleh individu secara berulang-ulang dengan sengaja dan menimbulkan
perasaan tidak nyaman misalnya perasaan cemas, merasa bersalah, panik dan lain-
lain. Individu yang melakukan prokrastinasi akademik mempunyai kesulitan
untuk melakukan sesuatu batas waktu yang telah ditentukan, sering mengalami
keterlambatan, mempersiapkan sesuatu dengan sangat berlebih dan gagal dalam
menyelesaikan tugas akademik sesuai dengan batas waktu yang telah ditentukan.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
13
B. Indikator Motivasi Belajar
Menurut Uno (Wahyono, 2014), indikator motivasi belajar dapat
diklasifikasikan sebagai berikut:
1. Adanya hasrat dan keinginan berhasil
Hasrat dan keinginan untuk berhasil dalam belajar dan dalam kehidupan
sehari-hari pada umumnya disebut motif berprestasi, yaitu motif untuk berhasil
dalam melakukan suatu tugas dan pekerjaan atau motif untuk memperoleh
kesempurnaan. Motif semacam ini merupakan unsur kepribadian dan perilaku
manusia, sesuatu yang berasal dari dalam diri manusia yang bersangkutan. Motif
berprestasi adalah motif yang dapat dipelajari, sehingga motif itu dapat
diperbaiki dan dikembangkan melalui proses belajar. Seseorang yang
mempunyai motif berprestasi tinggi cenderung untuk berusaha menyelesaikan
tugasnya secara tuntas, tanpa menunda-nunda pekerjaanya. Penyelesaian tugas
semacam ini bukanlah karena dorongan dari luar diri,melainkan upaya diri.
2. Adanya dorongan dan kebutuhan dalam belajar
Penyelesaian suatu tugas tidak selamanya dilatar belakangi oleh motif
berprestasi atau keinginan untuk berhasil, kadang kala seorang individu
menyelesaikan suatu pekerjaan sebaik orang yang memiliki motif berprestasi
tinggi, justru karena dorongan menghindari kegagalan yang bersumber pada
ketakutan akan kegagalan itu.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
14
Seorang anak didik mungkin tampak bekerja dengan tekun karena kalau
tidak dapat menyelesaikan tugasnya dengan baik, maka dia akan mendapat malu
dari dosennya, atau di olok-olok temannya, atau bahkan dihukum oleh orang tua.
Dari keterangan di atas tampak bahwa ‘’keberhasilan’’ anak didik tersebut
disebabkan oleh dorongan atau rangsangan dari luar dirinya.
3. Adanya Harapan dan Cita-cita Masa Depan
Harapan didasari pada keyakinan bahwa orang dipengaruhi oleh perasaan
mereka tantang gambaran hasil tindakan mereka contohnya orang yang
menginginkan kenaikan pangkat akan menunjukkan kinerja yang baik kalau
mereka menganggap kinerja yang tinggi diakui dan dihargai dengan kenaikan
pangkat.
4. Adanya Penghargaan Dalam Belajar
Pernyataan verbal atau penghargaan dalam bentuk lainnya terhadap prilaku
yang baik atau hasil belajar anak didik yang baik merupakan cara paling mudah
dan efektif untuk meningkatkan motif belajar anak didik kepada hasil belajar
yang lebih baik. Pernyataan seperti ‘’bagus’’, ‘’hebat’’ dan lain-lain disamping
akan menyenangkan siswa, pernyataan verbal seperti itu juga mengandung
makna interaksi dan pengalaman pribadi yang langsung antara siswa dan guru,
dan penyampaiannya konkret, sehingga merupakan suatu persetujuan pengakuan
sosial, apalagi kalau penghargaan verbal itu diberikan didepan orang banyak.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
15
5. Adanya Kegiatan yang Menarik Dalam Belajar
Baik simulasi maupun permainan merupakan salah satu proses yang sangat
menarik bagi siswa. Suasana yang menarik menyebabkan proses belajar menjadi
bermakna. Sesuatu yang bermakna akan selalu diingat, dipahami, dan dihargai.
Seperti kegiatan belajar seperti diskusi, brain storming, pengabdian masyarakat
dan sebagainya.
6. Adanya Lingkungan Belajar yang Kondusif
Pada umumnya motif dasar yang bersifat pribadi muncul dalam tindakan
individu setelah dibentuk oleh lingkungan. Oleh karena itu motif individu untuk
melakukan sesuatu misalnya untuk belajar dengan baik, dapat dikembangkan,
diperbaiki, atau diubah melalui belajar dan latihan, dengan perkataan lain
melalui pengaruh lingkungan Lingkungan belajar yang kondusif salah satu
faktor pendorong belajar anak didik, dengan demikian anak didik mampu
memperoleh bantuan yang tepat dalam mengatasi kesulitan atau masalah dalam
belajar.
Abin Syamsuddin Makmun (Mulyana, 2012) mengemukakan bahwa untuk
memahami motivasi dapat dilihat dari beberapa indikator, diantaranya:
a. Durasi kegiatan (berapa lama penggunaan waktunya untuk melalukan kegiatan).
b. Frekuensi kegiatan (berapa sering kegiatan dalam periode waktu tertentu).
c. Presistensi (ketetapan dan kelekatannya) pada tujuan kegiatan.
d. Ketabahan, keuletan, dan kemampuan dalam menghadapi rintangan dan
kesulitan.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
16
e. Devosi (pengabdian) dan pengorbanan (uang, tenaga, fikiran) untuk mencapai
tujuan.
f. Tingkat aspirasinya (maksud, rencana, cita-cita, sasaran) yang hendak dicapai
dengan kegiatan yang dilakukan.
g. Tingkat kualifikasi prestasi atau produk (output) yang dicapai dari kegiatan
yang dilakukan (memuaskan atau tidak).
h. Arah sikap terhadap sasaran kegiatan (suka atau tidak, positif atau negatif).
Menurut Martin Handoko (Nashif, 2012) untuk mengetahui kekuatan
motivasi belajar siswa dapat dilihat dari beberapa indikator sebagai berikut:
a. adanya kemauan untuk berbuat.
b. Jumlah waktu yang disediakan untuk belajar.
c. Kerelaan meninggalkan kewajiban/tugas yang lain.
d. Ketekunan dalam mengerjakan tugas.
Sejalan dengan pendapat diatas, menurut Sardiman (Nashif, 2012) indikator
motivasi belajar sebagai berikut:
a. Tekun menghadapi tugas.
b. Ulet menghadapi kesulitan (tidak lekas putus asa).
c. Menunjukkan minat terhadap bermacam-macam masalah orang dewasa.
d. Lebih senang bekerja mandiri.
e. Dapat mempertahankan pendapatnya.
f. Cepat bosan pada tugas – tugas rutin
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
17
C. Kebutuhan Dan Teori Motivasi
Dalam persoalan kebutuhan dan teori motivasi, Skinner (Rohmah, 2012:245)
lebih cenderung merumuskan dalam bentuk mekanisme stimulus dan respons.
Mekanisme hubungan stimulus dan respons inilah akan memunculkan suatu
aktivitas. Kemudian dalam hubungannya dengan kegiatan belajar yang penting
bagaimana menciptakan kondisi atau suatu proses yang mengarahkan si mahasiswa
itu melakukan aktivitas belajar. Dalam hal ini peran dosen sangat penting.
Bagaimana dosen melakukan usaha untuk dapat menumbuhkan dan memberikan
motivasi agar mahasiswa melakukan aktivitas belajar dengan baik. Untuk dapat
belajar dengan baik diperlukan proses dan motivasi yang baik pula. Itulah maka ahli
psikologi pendidikan mulai memperhatikan soal motivasi yang baik. Dalam hal ini
perlu ditegaskan bahwa motivasi tidak pernah dikatakan baik, apabila tujuan yang
diinginkan juga tidak baik. Sebagai contoh kalau motif yang timbul untuk suatu
perbuatan belajar, karena rasa takut atau hukuman maka faktor-faktor yang kurang
enak dilibatkan ke dalam situasi belajar akan menyebabkan kegiatan belajar tersebut
menjadi kurang efektif dan hasilnya kurang tahan lama, kalau dibandingkan
perbuatan belajar yang didukung oleh motif yang menyenangkan. Sehingga dalam
kegiatan belajar kalau tidak melalui proses dengan didasari motif yang baik atau
mungkin karena rasa takut dan terpaksa jelas akan menghasilkan hasil belajar yang
semu, tidak otentik dan tidak tahan lama.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
18
Memberikan motivasi kepada seorang mahasiswa, berarti menggerakan
mahasiswa untuk melakukan sesuatu atau ingin melakukan sesuatu. Pada tahap
awalnya akan menyebabkan si subyek belajar merasa ada kebutuhan dan ingin
melakukan sesuatu kegiatan belajar. Menurut Morgan (Rohmah, 2012:246),
manusia hidup dengan memiliki berbagai kebutuhan.
1. Kebutuhan untuk berbuat sesuatu untuk suatu aktivitas
Hal ini sangat penting bagi anak karena perbuatan sendiri itu mengandung
suatu kegembiraan baginya. Sesuai dengan konsep ini, bagi orang tua yang
memaksa anak untuk diam di rumah saja adalah bertentangan dengan hakikat
anak. Activities in it self is a pleasure. Hal ini dapat dihubungkan dengan suatu
kegiatan belajar bahwa pekerjaan atau belajar itu akan berhasil kalau disertai
dengan rasa gembira.
2. Kebutuhan untuk menyenangkan orang lain
Banyak orang yang dalam kehidupannya memiliki motivasi untuk banyak
berbuat sesuatu demi kesenangan orang lain. Harga diri seseorang dapat dinilai
dari berhasil tidaknya usaha memberikan kesenangan pada orang lain. Hal ini
sudah barang tentu merupakan kepuasan dan kebahagiaan tersendiri bagi orang
yang melakukan kegiatan tersebut. Konsep ini dapat diterapkan pada berbagai
kegiatan, misalnya anak-anak itu rela bekerja atau para siswa itu rajin atau rela
belajar apabila diberikan motivasi untuk melakukan sesuatu kegiatan belajar
untuk orang yang disukainya (misalnya bekerja, belajar demi orang tua, atau
orang yang sudah dewasa akan bekerja, belajar demi seseorang calon teman
hidup.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
19
3. Kebutuhan untuk mencapai hasil
Suatu pekerjaan atau kegiatan belajar itu akan berhasil baik, kalau disertai
dengan “pujian”. Aspek pujian ini merupakan dorongan bagi seseorang untuk
bekerja dan belajar dengan giat. Apabila hasil pekerjaan atau usaha belajar itu
tidak dihiraukan orang lain atau guru atau orang tua misalnya boleh jadi kegiatan
anak menjadi berkurang. Dalam kegiatan belajar mengajar istilahnya perlu
dikembangkan unsur reinforcement. Pujian atau reinforcement ini harus selalu
dikaitkan dengan prestasi yang baik. Anak-anak harus diberi kesempatan seluas-
luasnya untuk melakukan sesuatu dengan hasil yang optimal, sehingga ada
“sense of success”. Dalam kegiatan belajar mengajar, pekerjaan atau kegiatan
ini harus dimulai dari yang mudah atau sederhana dan bertahap menuju sesuatu
yang semakin sulit atau kompleks.
4. Kebutuhan untuk mengatasi kesulitan
Suatu kesulitan atau hambatan, mungkin cacat, mungkin menimbulkan
rasa rendah diri tetapi hal ini menjadi dorongan untuk mencari kompensasi
dengan uaha yang tekun dan luar biasa sehingga tercapai kelebihan atau
keunggulan dalam bidang tertentu. Sikap anak terhadap kesulitan atau hambatan
ini sebenarnya banyak bergantung pada keadaan dan sikap lingkungan.
Sehubungan dengan ini maka peranan motivasi sangat penting dalam upaya
menciptakan kondisi-kondisi tertentu yang lebih kondusif bagi mereka untuk
berusaha agar memperoleh keunggulan. Kebutuhan manusia seperti telah
dijelaskan diatas senantiasa akan selalu berubah.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
20
Begitu juga motif, motivasi yang selalu berkait dengan kebutuhan tentu
akan berubah-ubah atau bersifat dinamis sesuai dengan keinginan dan perhatian
manusia. Relevan dengan soal kebutuhan itu maka timbulah teori tentang
motivasi. Teori tentang motivasi ini lahir dan awal perkembanganya ada
dikalangan para psikolog. Menurut ahli ilmu jiwa, dijelaskan bahwa dalam
motivasi itu ada suatu hierarki. Maksudnya motivasi itu ada tingkatan-
tingkatanya yakni dari bawah ke atas. Dalam hal ini ada beberapa teori tentang
motivasi yang selalu bergayut dengan soal kebutuhan.
a. Kebutuhan fisiologis, seperti lapar, haus, kebutuhan untuk istirahat dan
sebagainya.
b. Kebutuhan akan keamanan yakni rasa aman, bebas dari rasa takut dan
kecemasan
c. Kebutuhan akan cinta dan kasih, rasa diterima dalam suatu masyarakat atau
golongan
d. Kebutuhan untuk mewujudkan diri sendiri yakni mengembangkan bakat
dengan usaha mencapai hasil dalam bidang pengetahuan, sosial, dan
pembentukan pribadi.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
21
D. Lingkungan Belajar
1. Pengertian Lingkungan Belajar
Dari perpaduan kata “lingkungan” dan “belajar”, secara sederhana dapat
dirumuskan pengertian lingkungan belajar yaitu suatu tempat atau suasana yang
memengaruhi proses perubahan tingkah laku manusia.
Dari penjelasan tersebut dapat dilanjutkan bahwa perubahan-perubahan
yang diakibatkan lingkungan dapat bersifat menetap dan relatif permanen.
Semakin kuat pengaruh lingkungan tersebut maka perubahan akan terjadi pada
subyek belajar diprediksikan akan semakin tinggi pula. Inilah kehebatan
pengaruh lingkungan terhadap perilaku seseorang. Untuk akan sangat tidak
bijak, apabila seseorang menampilkan saja peran lingkungan bagi perkembangan
dan pertumbuhan individu.
Menurut Hadikusumo (Dhanalana, 1999) Lingkungan pendidikan adalah
segala kondisi dan pengaruh dari luar terhadap kegiatan pendidikan. Sedangkan
lingkungan pendidikan menurut Tirtarahardjadan La Sulo (Dhanalana, 1999)
adalah latar tempat berlangsungnya pendidikan. Berdasarkan pengertian dari
definisi diatas dapat disimpulkan bahwa yang dimaksudkan lingkungan belajar
adalah tempat berlangsungnya kegiatan belajar yang mendapatkan pengaruh dari
luar terhadap keberlangsungan kegiatan tersebut. Hutabarat (Martini, 2011)
lingkungan belajar adalah segala sesuatu yang terdapat di tempat belajar.
Sedangkan Nasution (Martini, 2011), lingkungan belajar yaitu lingkungan alami
dan lingkungan sosial. Lingkungan alami seperti keadaan suhu, kelembapan
udara.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
22
Sedangkan lingkungan sosial dapat bewujud manusia dan representatifnya
maupun berwujud hal-hal lain. Prestasi belajar itu salah satunya dipengaruhi
oleh lingkungan belajar. Menurut Dunn (Martini, 2011) Lingkungan belajar
adalah kondisi belajar yang dapat mempengaruhi konsentrasi, penyerapan, dan
penerimaan informasi. Tempat belajar sebaiknya tenang tidak banyak gangguan
suara bising dan gaduh. Suara bising dan gaduh dapat mengganggu konsentrasi
belajar. Slameto (Martini, 2011) “Rumah yang bising dengan suara radio, tape
recorder atau TV pada waktu belajar, juga mengganggu belajar anak, terutama
untuk konsentrasi. Hal senada dikemukakan Sudarmanto (1995) suara-suara
gaduh-radio, TV- membuat perhatian tidak sepenuhnya pada bahan yang
dipelajari. Reaksi seseorang berbeda-beda terhadap pengaruh lingkungan, ada
yang terganggu dengan suara-suara bising di sekitarnya, ada yang tidak menurut
Dunn dan Dunn (Martini, 2011) seperti pengaruh kondisi lingkungan tempat
belajar terhadap seseorang dapat mengakibatkan reaksi yang berbeda-beda.
Rachman (Martini, 2011) menyatakan lingkungan fisik tempat belajar
mempunyai pengaruh penting terhadap hasil pembelajaran. Lingkungan belajar
menurut Muhammad Saroni (Martini, 2011), adalah segala sesuatu yang
berhubungan dengan tempat proses pembelajaran dilaksanakan.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
23
E. Macam-Macam Lingkungan Belajar
Menurut Ki Hajar Dewantara (Dhanalana, 1999), lingkungan belajar mencakup:
a. Lingkungan Keluarga
Menurut Webster’s New Collegiate Dictionary (Hadikusumo, 1996:74)
pengertian lingkungan adalah kumpulan segala kondisi dan pengaruh dari
luar terhadap kehidupan dan perkembangan suatu organism. Sedangkan
pengertian keluarga menurut Tirtarardjadan La Sulo (1994:173) adalah
pengelompokan primer yang terdiri dari sejumlah kecil orang karena
hubungan semenda (hubungan menurut garis ibu) dan sedarah. Keluarga itu
dapat berbentuk keluarga inti (ayah, ibu dan anak) ataupun keluarga yang
diperluas (disamping inti ada orang lain yaitu kakek dan nenek). Dari
pengertian lingkungan dan keluarga diatas maka dapat disimpulkan
pengertian lingkungan keluarga adalah segala kondisi dan pengaruh dari luar
terhadap kehidupan dan perkembangan anggota keluarga.
Menurut Gunarsa (Manihai, 2013) bahwa lingkungan keluarga
merupakan lingkungan pertama yang mula-mula memberikan pengaruh yang
mendalam bagi anak. Dari anggota-anggota keluarganya anak memperoleh
segala kemampuan dasar, baik intelektual maupun sosial. Setiap sikap,
pandangan dan pendapat orang tua atau anggota keluarga lainnya akan
dijadikan contoh oleh anak dalam berperilaku.
Dalam hal ini berarti lingkungan keluarga sebagai lingkungan
pendidikan yang pertama ini sangat penting dalam membentuk pola
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
24
kepribadian anak. Karena didalam keluarga anak pertama kali mendapat
pengetahuan tentang nilai dan norma.
Menurut Hasbullah (Manihai, 2013), lingkungan keluarga merupakan
lingkungan pendidikan pertama dan utama bagi anak karena dalam keluarga
inilah anak pertama-tama mendapat didikan dan bimbingan. Dan dikatakan
sebagai lingkungan yang utama karena sebagian besar dari kehidupan anak
adalah didalam keluarga.
Menurut Bernadib (Manihai, 2013), lingkungan keluarga yaitu
lingkungan yang bertanggung jawab atas kelakuan, pembentukkan
kepribadian, kasih sayang, perhatian, bimbingan, kesehatan dan suasana
rumah. Dari lingkungan keluarga yang harmonis yang mampu memancarkan
keteladanan kepada anak-anaknya akan lahir anak-anak yang memiliki
kepribadian dengan pola yang mantap. Menurut Winkel (1989:108)
berpendapat keadaan sosial-ekonomi menunjukkan pada taraf kemampuan
finansial keluarga yang dapat bertaraf baik, cukup atau kurang. Keadaan ini
tergantung sampai seberapa jauh keluarga dapat membekali mahasiswa
dengan pendidikan yang akan ditempuh. Keadaan sosial kultur menunjukkan
pada taraf kebudayaan yang dimiliki keluarga yang dapat tinggi, sedang atau
rendah.
Dari keadaan ini tergantung kemampuan mahasiswa dalam pergaulan
antara orang tua dan anak serta pandangan keluarga mengenai pendidikan.
Sebenarnya yang penting disini bukanlah keadaan itu sendiri melainkan
kondisi intern pada mahasiswa yang timbul akibat dari keadaan itu.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
25
b. Lingkungan Sekolah
Menurut Tulus Tu’u (Dhanalana, 1999) Lingkungan sekolah dipahami
sebagai lembaga pendidikan formal, dimana tempat inilah kegiatan belajar
mengajar berlangsung, ilmu pengetahuan diajarkan, dan dikembangkan
kepada anak didik. Sedangkan menurut Gerakan Disiplin Nasional
lingkungan sekolah diartikan sebagai lingkungan dimana parasiswa
dibiasakan dengan nilai-nilai tata tertib sekolah dan nilai-nilai kegiatan
pembelajaran berbagai studi yang dapat meresap kedalam kesadaran hati
nuraninya.
c. Lingkungan Masyarakat
Menurut Soemardjan dan Soemardi (Dhanalana, 1999) mengatakan
bahwa lingkungan masyarakat adalah tempat orang-orang hidup bersama
yang menghasilkan kebudayaan. Sedangkan menurut Muri Yusuf
(Dhanalana, 1999) lingkungan masyarakat adalah lingkungan ketiga dalam
proses pembentukan kepribadian anak-anak sesuai keberadaanya.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
26
F. Indikator Lingkungan Belajar
Menurut Slameto (Hendrian, 2012) menggolongkan lingkungan belajar
menjadi 3 yaitu: lingkungan keluarga, lingkungan sekolah dan lingkungan
masyarakat. Guna memperjelas mengenai macam-macam lingkungan belajar akan
dijabarkan satu per satu sebagai berikut di bawah ini.
1. Lingkungan Keluarga
a. Cara Mendidik Anak
Cara orang tua mendidik anak sangat besar pengaruhnya terhadap proses
belajar anak tersebut. Orang tua yang kurang memperhatikan pendidikan
anaknya, acuh tak acuh dan tidak memperhatikan perkembangan anaknya
akan menyebabkan kesulitan belajar bagi si anak. Sebaliknya orang tua
yang perhatian pada pendidikan anaknya akan menjadi pendorong bagi
anak untuk belajar lebih giat.
b. Hubungan antara Anggota Keluarga
Faktor hubungan antara anggota keluarga ini penting sekali dalam
menentukan kemajuan belajar anak. Hubungan ini yang terpenting adalah
hubungan antara orangtua dengan anak, selain itu hubungan antara anak
dengan saudaranya atau dengan anggota keluarga yang lain. Demi
kelancaran belajar anak kelancaran hubungan antar anggota keluarga perlu
dijaga.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
27
c. Bimbingan dari Orang tua
Orang tua merupakan contoh bagi anak-anaknya. Segala yang dilakukan
Orang tua tanpa disadari akan ditiru oleh anak-anaknya. Karenanya sikap
orang tua yang bermasalah perlu dihindari. Demikian belajar perlu
bimbingan orang tua agar sikap dewasa dan tanggung jawab belajar tumbuh
pada diri anak.
d. Suasana Rumah
Suasana rumah yang dimaksud adalah kegiatan-kegiatan yang sering terjadi
dalam rumah dimana anak berada dan belajar. Suasana rumah yang sangat
ramai atau gaduh tidak mungkin anak akan dapat belajar dengan baik.
Anak-anak akan terganggu konsentrasinya, sehingga sukar untuk belajar.
Untuk itu hendaknya suasana rumah selalu dibuat menyenangkan,
tenteram, damai dan harmonis agar menguntungkan bagi kemajuan belajar
anak.
e. Keadaan Ekonomi Keluarga
Keadaan ekonomi keluarga erat hubungannya dengan belajar anak. Anak
yang sedang belajar selain terpenuhi kebutuhan pokok juga membutuhkan
berbagai fasilitas belajar. Biaya merupakan hal yang sangat penting dalam
pemenuhan berbagai fasilitas belajar, untuk itu biaya merupakan faktor
yang sangat penting dalam proses keberhasilan belajar.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
28
2. Lingkungan Sekolah
a. Hubungan antara dosen dengan mahaiswa
Proses belajar mengajar terjadi antara dosen dengan mahasiswa. Jika
hubungan antar dosen dengan mahasiswa dapat terjalin dengan baik, maka
mahasiswa akan memperhatikan materi yang diajarkan dosen. Sehingga ia
akan mempelajari dengan sebaik-baiknya, dan sebaliknya jika hubungan
antara dosen dengan siswa kurang baik maka akan menyebabkan proses
belajar mengajar kurang lancar.
b. Hubungan antara mahasiswa dengan mahasiswa yang Lain
Hubungan yang baik antar mahasiswa merupakan hal yang penting, karena
dapat memberikan pengaruh belajar mahasiswa. mahasiswa yang
mempunyai hubungan kurang baik dengan teman yang lainnya akan
diasingkan dari kelompoknya akibatnya hal tersebut dapat menggangu
belajarnya, untuk itu hubungan antar teman perlu dijaga dengan baik.
c. Alat Belajar
Alat merupakan sarana dalam belajar. Alat pelajaran yang kurang lengkap
membuat penyajian materi pelajaran yang tidak baik. Terutama untuk
pelajaran praktikum, kekurangan alat pelajaran akan menimbulkan kesulitan
belajar bagi anak.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
29
d. Kurikulum
Kurikulum merupakan sejumlah kegiatan yang diberikan kepada
mahasiswa. Kegiatan itu menyajikan pelajaran agar mahasiswa menerima,
menguasai dan mengembangkan bahan pelajaran. Jelas bahwa kurikulum
mempengaruhi belajar mahasiswa.
e. Disiplin
Kedisiplinan erat kaitannya dengan ketertiban mahasiswa dalam mengikuti
kegiatan belajar di kelas. Kedisiplinan di sekolah menyangkut kedisiplinan
para dosen dalam mengajar maupun disiplin mahasiswa dalam universitas
terutama dalam proses belajar mengajar untuk mengembangkan motivasi
yang kuat.
f. Kondisi Gedung
Kondisi gedung ini terutama ditujukan pada ruang kelas atau ruang tempat
belajar. Ruang kelas harus memenuhi syarat-syarat kebersihan, cukup
cahaya dan udara, keadaan gedung jauh dari keramaian dan lain-lain.
Apabila syarat-syarat tersebut tidak terpenuhi hal ini akan berpengaruh pada
keberhasilan belajar mahasiswa.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
30
3. Lingkungan Masyarakat
a. Teman Bergaul
Teman bergaul pengaruhnya sangat besar dan lebih cepat masuk dalam jiwa
anak. Teman bergaul yang baik akan berpengaruh baik terhadap belajar
anak dan sebaliknya teman bergaul yang kurang baik akan berpengaruh
kurang baik pula.
b. Lingkungan Tetangga
Corak kehidupan tetangga akan mempengaruhi anak-anak yang bersekolah.
Misalnya: tetangga yang suka judi, menganggur, tidak suka belajar akan
mempengaruhi anak yang bersekolah, minimal tidak ada motivasi bagi anak
untuk bersekolah, begitu pula sebaliknya.
c. Aktivitas dalam Masyarakat
Kegiatan ini dapat menguntungkan dan pula merugikan terhadap
perkembangan pribadi anak. mahasiswa harus benar-benar mampu memilih
kegiatan yang mendukung kegiatan belajar, bukan malah menjadi
penghambat.
d. Media Massa
Termasuk dalam mass media yaitu: radio, televisi, surat kabar dan lain-lain.
Mass media yang baik akan memberikan pengaruh yang baik pula bagi
anak, begitu pula sebaliknya
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
31
Berdasarkan pada beberapa pendapat dan uraian di atas, maka yang menjadi
indikator lingkungan belajar mahasiswa menurut Slameto, (hendrian, 2012) dalam
penelitian ini terdiri dari tiga yaitu lingkungan keluarga, lingkungan universitas dan
lingkungan masyarakat yang masing-masing dijabarkan sebagai berikut:
1) Lingkungan keluarga terdiri atas:
a) Cara orang tua mendidik anak.
b) Hubungan antara anggota keluarga
c) Suasana rumah
d) Keadaan ekonomi keluarga
e) Pengertian orang tua
f) Latar belakang kebudayaan
2) Lingkungan universitas terdiri atas:
a) Kurikulum
b) Hubungan antara dosen dengan mahasiswa
c) Hubungan antara mahasiswa dengan mahasiswa yang lain
d) Disiplin mahasiswa
e) Alat pelajaran
f) Keadaan gedung
3) Lingkungan masyarakat
a) Kegiatan mahasiswa dalam masyarakat
b) Media massa
c) Teman bergaul
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
32
G. Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Lingkungan Belajar
1. Keluarga
Menurut Slameto (hendrian, 2012), mahasiswa yang belajar akan
menerima pengaruh dari keluarga berupa: cara orang tua mendidik, relasi antara
anggota keluarga, suasana rumah, keadaan ekonomi keluarga, pengertian orang
tua, dan latar belakang kebudayaan.
Agar lebih jelas berikut akan penulis berikan sedikit uraian mengenai faktor-
faktor keluarga yang mempengaruhi mahasiswa dalam prestasi belajar tersebut:
a) Cara Orang Tua Mendidik
Cara orang tua mendidik anaknya besar pengaruhnya terhadap belajar
anaknya. Orang tua yang kurang/tidak memperhatikan pendidikan anaknya
dapat menyebabkan anak tidak / kurang berhasil dalam belajarnya. Mendidik
dengan cara memanjakan adalah cara mendidik yang tidak baik, karena anak
akan berbuat seenaknya saja, Begitu pula mendidik anak dengan cara
memperlakukannya terlalu keras adalah cara mendidik yang juga salah.
b) Relasi Antar anggota Keluarga
Relasi antar anggota keluarga yang terpenting adalah relasi orang tua dengan
anaknya. Selain itu relasi anak dengan saudaranya atau dengan anggota
keluarga yang lain pun turut mempengaruhi belajar anak. Demi kelancaran
belajar serta keberhasilan anak, perlu diusahakan relasi yang baik di dalam
keluarga anak tersebut.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
33
c) Suasana Rumah
Suasana rumah dimaksudkan sebagai situasi atau kejadian-kajadian yang
sering terjadi di dalam keluarga di mana anak berada dan belajar. Suasana
rumah yang gaduh atau ramai dan semrawut tidak akan memberi ketenangan
kepada anak yang belajar. Selanjutnya agar anak dapat belajar dengan baik
perlulah diciptakan suasana rumah yang tenang dan tenteram.
d) Keadaan Ekonomi Keluarga
Keadaan ekonomi keluarga erat hubungannya dengan belajar anak. Anak
yang sedang belajar membutuhkan fasilitas belajar seperti ruang belajar,
meja, kursi, penerangan, alat tulis, buku, dll. Fasilitas belajar itu hanya dapat
terpenuhi jika keluarga mempunyai cukup uang. Jika anak hidup dalam
keluarga yang miskin bahkan harus bekerja untuk membantu orang tuanya,
akan dapat mengganggu belajarnya. Sebaliknya keluarga yang kaya, orang
tua sering cenderung untuk memanjakan anak, anak hanya bisa bersenang-
senang saja dan akibatnya kurang dapat memusatkan perhatiannya kepada
belajar.
e) Pengertian Orang Tua
Anak belajar perlu pengertian dari orang tua. Bila anak sedang belajar jangan
diganggu dengan tugas-tugas di rumah. Kadang-kadang anak kurang
bersemangat, orang tua wajib memberi pengertian dan mendorongnya,
membantu kesulitan yang dialami anak di sekolah.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
34
f) Latar Belakang Kebudayaan
Tingkat pendidikan atau kebiasaan di dalam keluarga mempengaruhi sikap
anak dalam belajar. Perlu kepada anak ditanamkan kebiasaan-kebiasaan yang
baik, agar mendorong semangat anak untuk belajar.
2. Faktor Masyarakat
Masyarakat merupakan faktor ekstern yang juga berpengaruh terhadap
prestasi belajar mahasiswa. Pengaruh itu terjadi karena keberadaan mahasiswa
dalam masyarakat. Pengaruh-pengaruh itu antara lain sebagai berikut:
a. Kegiatan mahasiswa dalam Masyarakat
Kegiatan mahasiswa dalam masyarakat dapat menguntungkan terhadap
perkembangan pribadinya. Tetapi mahasiswa perlu membatasi kegiatan
masyarakat yang diikutinya, kalau perlu memilih kegiatan yang mendukung
belajarnya.
b. Media Massa
Yang termasuk dalam media massa adalah radio, TV, surat kabar, buku-
buku, dll. Semuanya itu ada dan beredar dalam masyarakat. Media massa
memberi pengaruh yang baik terhadap mahasiswa dan juga terhadap
belajarnya. Sebaliknya media massa yang jelek juga berpengaruh jelek
terhadap mahasiswa.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
35
c. Teman Bergaul
Pengaruh-pengaruh dari teman bergaul mahasiswa lebih cepat masuk dalam
jiwanya dari pada yang kita duga. Teman bergaul yang baik akan
berpengaruh baik terhadap diri mahasiswa, begitu juga teman bergaul yang
jelek pasti mempengaruhi yang bersifat buruk juga.
d. Bentuk Kehidupan Masyarakat
Masyarakat yang terdiri dari orang-orang yang tidak terpelajar, penjudi dan
mempunyai kebiasaan yang tidak baik, akan berpengaruh jelek kepada anak
yang berada di situ. Sebaliknya jika lingkungan anak adalah orang-orang
yang terpelajar yang baik-baik mereka mendidik dan menyekolahkan
anaknya akan membawa pengaruh yang baik bagi siswa. Pengaruh itu akan
mendorong siswa untuk belajar lebih giat lagi. (Slameto, 2003:70)
e. Peranan Masyarakat dalam Pendidikan
Tanggung jawab masyarakat terhadap pendidikan sebenarnya masih belum
jelas, tidak sejelas tanggung jawab pendidikan di lingkungan keluarga dan di
lingkungan sekolah. Hai ini disebabkan faktor waktu, hubungan, sifat dan isi
pergaulan yang terjadi di dalam masyarakat. Waktu pergaulan terbatas,
hubungannya hanya pada waktu-waktu tertentu, sifat pergaulannya bebas,
dan isinya sangat kompleks dan beraneka ragam.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
36
Meskipun demikian, masyarakat mempunyai peran yang besar dalam
pelaksanaan pendidikan nasional. Peran masyarakat itu antara lain
menciptakan suasana yang dapat menunjang pelaksanaan pendidikan
nasional, ikut menyelenggarakan pendidikan non pemerintah (swasta),
membantu pengadaan tenaga, biaya, sarana dan prasarana, menyediakan
lapangan kerja, membantu pengembangan profesi baik secara langsung
maupun tidak langsung (Fuad Ihsan, 1997:59).
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
37
H. Prestasi Belajar
1. Pengertian Prestasi Belajar
Prestasi belajar adalah hasil yang dicapai oleh seseorang setelah ia
melakukan perubahan belajar, baik disekolah maupun diluar sekolah. Didalam
webster’s New International Dictionary (Haryanto, 2010) mengungkapkan
tentang prestasi yaitu:“achievement test a standardized test for measuring the
skill or knowledge by person in one more lines of work a study”. Mempunyai
arti kurang lebih prestasi adalah standard test untuk mengukur kecakapan atau
pengetahuan bagi seseorang didalam satu atau lebih dari garis-garis pekerjaan
atau belajar. Dalam purwodarminto (Haryanto, 2010) prestasi ialah hasil sesuatu
yang telah dicapai.
Menurut Abu Ahmadi (Haryanto, 2010) menjelaskan pengertian prestasi
belajar adalah secara teori bila sesuatu kegiatan dapat memuaskan suatu
kebutuhan maka ada kecenderungan besar untuk mengulanginya. Definisi diatas
dapat disimpulkan bahwa pengertian prestasi belajar ialah hasil usaha bekerja
atau belajar yang menunjukan ukuran kecakapan yang dicapai dalam bentuk
nilai.
Menurut Sutratinah Tirtonegoro (Azhar, 2012), mengemukakan bahwa
“prestasi belajar” adalah penilaian hasil usaha kegiatan belajar yang dinyatakan
dalam bentuk simbol angka, huruf maupun kalimat yang dapat mencerminkan
hasil yang sudah dicapai oleh setiap anak didik dalam periode tertentu”.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
38
Menurut Siti Partini (Azhar, 2010), “ prestasi belajar adalah hasil yang
dicapai oleh seseorang dalam kegiatan belajar”. Sejalan dengan pendapat dicapai
oleh seseorang dalam kegiatan belajar.
Sejalan dengan pendapat itu Sunarya (Azhar, 2010) menyatakan “
prestasi belajar merupakan perubahan tingkah laku yang meliputi ranah kognitif,
afektif dan psikomotorik yang merupakan ukuran keberhasilan siswa”. Menurut
Sukardi (Azhar, 2010), menyatakan untuk mengukur prestasi belajar
menggunakan tes prestasi yang dimaksud sebagai alat untuk mengungkapkan
kemampuan aktual sebagai hasil belajar.
Menurut Arif Gunarso (Septi, 2012) mengemukakan bahwa prestasi
belajar adalah usaha maksimal yang dicapai oleh seseorang setelah
melaksanakan usaha-usaha belajar. Prestasi belajar di bidang pendidikan adalah
hasil dari pengukuran terhadap peserta didik yang meliputi faktor kognitif,
afektif, dan psikomotor setelah mengikuti proses pembelajaran yang diukur
dengan menggunakan instrument tes atau instrument yang relevan. Menurut
Hetika (Septi, 2012), prestasi belajar adalah pencapaian atau kecakapan yang
dinampakan dalam keahlian atau kumpulan pengetahuan. Harjati (Septi, 2012),
menyatakan bahwa prestasi belajar adalah hasil usaha yang dilakukan dalam
menghasilkan perubahan yang dinyatakan dalam bentuk simbol untuk
menunjukkan kemampuan pencapaian dalam hasil kerja dalam waktu tertentu.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
39
2. Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Prestasi Belajar
Menurut Syah (Arief, 2012), ada beberapa faktor yang mempengaruhi
prestasi belajar yaitu:
a. Faktor internal mahasiswa
1) Aspek fisiologis
Kondisi umum jasmaniah yang menandai tingkat kebugaran
organ-organ tubuh dan sendirinya dapat mempengaruhi semangat dan
intensitas mahasiswa dalam mengikuti pelajaran. Untuk
mempertahankan kondisi jasmaniah agar tetap bugar mahasiswa sangat
dianjurkan mengkonsumsi makanan dan minuman yang bergizi. Selain
mahasiswa dianjurkan memilih pola istirahat dan olah raga ringan,
sedapat mungkin terjadwal secara tetap dan berkesinambungan. Kondisi
organ tubuh mahasiswa yang sangat mempengaruhi kemampuan
mahasiswa dalam menyerap informasi dan pengetahuan. Selain kondisi
fisiologi umum, berfungsinya alat panca indera dengan baik merupakan
yang memungkinkan belaajar itu berlangsung dengan baik. Dengan
sistem pendidikan dewasa ini, diantara panca indera manusia yang
paling memegang peranan penting dalam belajar adalah mata dan
telinga. Hal ini penting karena sebagian besar hal yang dipelajari oleh
manusia dipelajarinya melalui penglihatan dan pendengaran.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
40
2) Aspek psikologis
Belajar adalah pada hakikatnya proses psikologis. Oleh karena itu
semua keadaan dan fungsi psikologis tentu saja mempengaruhi belajar
seseorang. Faktor psikologis sebagai faktor dari dalam tentu saja
merupakan hal yang utama dalam menentukan intensitas belajar seorang
anak. Dimana faktor psikologis yang mempengaruhi proses dan hasil
belajar anak didik, yaitu:
a) Intelegensi
Intelegensi pada umumnya dapat diartikan sebagai
kemampuan psiki-fisik untuk mereaksi rangsangan atau
menyesuaikan diri dengan lingkungan dengan cara yang tepat.
Sebagaimana diungkapkan oleh Syah (Arief, 2012), bahwa
intelegensi sebenarnya bukan persoalan kualitas otak saja, melainkan
juga kualitas organ-organ tubuh lainnya. Akan tetapi, memang harus
diakui bahwa peran otak dalam hubungannya dengan intelegensi
manusia lebih menonjol dari pada peran-peran anggota tubuh
lainnya.
Intelegensi atau kecerdasan merupakan faktor yang besar peranannya
dalam menentukan berhasil atau tidaknya mengikuti program
pendidikan. Pada umumnya orang yang mempunyai taraf kecerdasan
tinggi akan lebih baik prestasinya bila dibandingkan dengan orang
yang mempunyai taraf kecerdasan yang sedang/rendah.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
41
b) Sikap Mahasiswa
Menurut Syah (Arief, 2012) Sikap adalah gejala internal yang
berdimensi afektif berupa kecendrungan untuk mereaksi/merespon
dengan cara yang relatif tetap terhadap objek orang, barang, dan
sebagainya, baik secara positif maupun negatif.
c) Bakat Mahasiswa
Menurut Chaplin (Arief, 2012) bakat adalah kemampuan
potensial yang dimiliki seseorang untuk mencapai keberhasilan pada
masa yang akan datang. Dengan demikian, sebetulnya setiap orang
pasti memiliki bakat dalam arti berpotensi untuk mencapai prestasi
sampai ke tingkat tertentu sesuai dengan kapasitas masing-masing.
d) Minat Mahasiswa
Menurut Syah (Arief, 2012) Minat dapat mempengaruhi
kualitas pencapaian hasil belajar mahasiswa, sebab minat itu sendiri
adalah kecendrungan dan kegairahan yang tinggi atau keinginan
yang besar terhadap sesuatu. Dalam konteks ini minat seseorang
yang besar akan mempengaruhinya untuk selalu memperhatikan dan
mengingat sesuatu tersebut secara terus-menerus. Pada situasi belajar
mengajar di kampus, misalnya mahasiswa yang berminat terhadap
suatu mata pelajaran tertentu akan cenderung untuk memusatkan
perhatian secara terus-menerus selama belajar-mengajar
berlangsung.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
42
e) Motivasi Mahasiswa
Pengertian dasar Menurut Gleitmen (Arief, 2012) motivasi
adalah keadaan internal organisme yang mendorong untuk berbuat
sesuatu Syah. Dalam pengertian ini, motivasi berarti pemasok daya
(energizer) untuk bertingkah laku secara terarah.
b. Faktor eksternal mahasiswa
1) Lingkungan Sosial
Lingkungan sosial yang mempengaruhi prestasi belajar meliputi
lingkungan sosial di kampus adalah para dosen, para staf, administrasi
dan teman sekelas. Selain itu yang termasuk lingkungan sosial
mahasiswa adalah masyarakat, tetangga, teman-teman sepermainan
disekitar tempat tinggal mahasiswa, dan lingkungan sosial yang lebih
banyak mempengaruhi kegiatan belajar ialah orang tua dan keluarga
mahasiswa itu sendiri.
2) Lingkungan Non-Sosial
Faktor-faktor yang termasuk lingkungan non-sosial adalah gedung
kampus, rumah tempat tinggal keluarga, keadaan cuaca dan waktu
belajar yang digunakan mahasiswa. Faktor-faktor ini dipandang turut
menentukan tingkat keberhasilan belajar mahasiswa.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
43
I. Kerangka Berpikir
1. Hubungan Motivasi Belajar Dengan Prestasi Belajar
Menurut Mc. Donald (Sardirman, 2011:73), motivasi adalah perubahan
energi dalam diri seseorang yang ditandai dengan munculnya “feeling” dan
didahului dengan tanggapan terhadap adanya tujuan. Motivasi akan
menyebabkan terjadinya suatu perubahan energi yang ada pada diri manusia,
sehingga akan bergayut dengan persoalan gejala kejiwaan, perasaan dan juga
emosi untuk kemudian bertindak atau melakukan sesuatu. Semua ini didorong
karena adanya tujuan, kebutuhan atau keinginan. Dengan adanya tiga hal
tersebut akan menimbulkan suatu kebiasaan yang baik dalam perilaku
belajarnya sehingga dalam aktivitas belajarnya mahasiswa akan mendapatkan
prestasi belajar yang baik pula.
Menurut Sutratinah Tirtonegoro (Azhar, 2012), mengemukakan bahwa
“prestasi belajar” adalah penilaian hasil usaha kegiatan belajar yang dinyatakan
dalam bentuk simbol angka, huruf maupun kalimat yang dapat mencerminkan
hasil yang sudah dicapai oleh setiap anak didik dalam periode tertentu”.
Lain halnya pada saat mahasiswa menjalankan aktivitas belajarnya
dengan perasaan yang kurang baik atau menjalankannya tidak ada kemauan,
hasil belajanya pun menjadi kurang maksimal. Sehingga dalam menjalankan
aktivitas belajar harus disertai dengan adanya minat sehingga timbul suatu
dorongan untuk melakukan tindakan belajar atau yang biasa disebut dengan
motivasi belajar.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
44
Oleh karena itu di dalam motivasi belajar seseorang pastinya sudah
diawali terlebih dahulu dengan minat, sehingga anak merasa senang dalam
melakukan aktivitas belajar dan prestasi belajar mahasiswa pun akan semakin
meningkat.
2. Hubungan Lingkungan Belajar Dengan Prestasi Belajar
Menurut Dunn (Martini, 2011) Lingkungan belajar adalah kondisi belajar
yang dapat mempengaruhi konsentrasi, penyerapan, dan penerimaan informasi.
Dari penjelasan tersebut dapat dilanjutkan bahwa perubahan-perubahan yang
diakibatkan lingkungan dapat bersifat menetap dan relatif permanen. Semakin
kuat pengaruh lingkungan tersebut maka perubahan akan terjadi pada subyek
belajar diprediksikan akan semakin tinggi pula. Inilah kehebatan pengaruh
lingkungan terhadap perilaku seseorang.
Menurut Sutratinah Tirtonegoro (Azhar, 2012), mengemukakan bahwa
“prestasi belajar” adalah penilaian hasil usaha kegiatan belajar yang dinyatakan
dalam bentuk simbol angka, huruf maupun kalimat yang dapat mencerminkan
hasil yang sudah dicapai oleh setiap anak didik dalam periode tertentu”.
Hal tersebut bagaimana dari mahasiswa itu sendiri harus benar-benar
memilah dan memilih mana lingkungan yang baik atau tidak. Jika mahasiwa
tidak bisa memilah dan memilih lingkungan yang baik, mahasiswa itu pastinya
akan terjebak dengan suatu lingkungan yang akan membawanya ke suatu hal
yang negatif dalam aktivitas belajarnya, sehingga prestasi belajarnya pun
menjadi kurang baik. Namun sebaliknya jika mahasiswa bisa memilih dan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
45
memilah mana yang baik dan tidak, sekalipun keadaan lingkungan belajarnya
buruk mahasiswa itu tidak akan terjerumus ke dalam lingkungan yang buruk
dan prestasi belajarnya akan tetap baik.
J. Hipotesis Penelitian
Berdasarkan rumusan masalah yang ada dapat dirumuskan hipotesis
penelitian sebagai berikut:
Ha 1 : Ada hubungan motivasi belajar dengan prestasi belajar
Ha 2 : Ada hubungan lingkungan belajar dengan prestasi belajar
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
46
BAB III
METODOLOGI PENELITIAN
A. Jenis Penelitian
Jenis penelitian ini adalah penelitian studi kasus, yaitu penelitian yang
dilakukan secara intensif, terinci dan mendalam terhadap suatu organisme,
lembaga atau gejala tertentu (Arikunto, 1996:131). Studi kasus adalah penelitian
yang berusaha untuk menggali suatu masalah dengan batasan yang jelas, data
yang mendalam, disertai berbagai sumber informasi yang akurat (Mujahidin,
2014:126).
B. Waktu dan Tempat Penelitian
1. Waktu Penelitian
Penelitian direncanakan dimulai Bulan Maret 2015.
2. Tempat Penelitian
Lokasi penelitian di Program Studi Pendidikan Ekonomi Bidang Keahlian
Khusus Pendidikan Akuntansi TA 2014 Universitas Sanata Dharma
Yogyakarta.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
47
C. Subyek Dan Obyek Penelitian
1. Subyek penelitian
Subyek penelitian adalah mahasiswa TA 2014 Program Studi Pendidikan
Ekonomi Bidang Keahlian Khusus Pendidikan Akuntansi Universitas Sanata
Dharma.
2. Obyek Penelitian:
a) Motivasi belajar
b) Lingkungan belajar
c) Prestasi belajar mahasiswa
D. Populasi dan Sampel Penelitian
1. Populasi penelitian
Populasi adalah keseluruhan subyek penelitian (Arikunto, 1996:115).
Populasi yang akan diteliti dalam penelitian ini meliputi seluruh mahasiswa
Program Studi Pendidikan Ekonomi Bidang Keahlian Khusus Pendidikan
Akuntansi yang berjumlah 321 mahasiswa.
2. Sampel Penelitian
Sampel adalah sebagian atau wakil populasi yang ingin diteliti.
Dinamakan penelitian sampel apabila kita bermaksud untuk
menggeneralisasikan hasil penelitian sampel (Arikunto, 1996:117).
Sampel penelitian adalah mahasiswa TA 2014 Program Studi Pendidikan
Ekonomi Bidang Keahlian Khusus Pendidikan Akuntansi Universitas Sanata
Dharma yang berjumlah 55 orang.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
48
3. Teknik Pengambilan Sampel
Teknik pengambilan sampel yang digunakan adalah sampel bertujuan atau
purposive sampling. Sampel bertujuan atau purposive sampling adalah teknik
sampling yang digunakan oleh peneliti jika peneliti mempunyai pertimbangan-
pertimbangan tertentu didalam pengambilan sampelnya (Arikunto, 1990:128).
Dalam penelitian ini sampel yang dipilih Mahasiswa TA 2014 Program Studi
Pendidikan Ekonomi Bidang Keahlian Khusus Pendidikan Akuntansi
Universitas Sanata Dharma dengan pertimbangan mahasiswa tersebut baru
akan memulai aktivitas di perkuliahan dan belum terbiasa dengan sistem
perkuliahan yang ada.
Peneliti berasumsi Mahasiswa TA 2014 Program Studi Pendidikan
Ekonomi Bidang Keahlian Khusus Pendidikan Akuntansi Universitas Sanata
Dharma memiliki motivasi dalam belajarnya yang masih terbawa dari
kebiasaan mereka saat SMA dan masih terpengaruh oleh keadaan lingkungan
sosial sehingga pemikiran mereka dalam hal menetapkan tujuan masih belum
terarah.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
49
E. Paradigma Penelitian
Hubungan motivasi belajar dan lingkungan belajar dengan prestasi belajar
dalam penelitian ini dapat diilustrasikan paradigma sebagai berikut:
X1
Y
X2
Keterangan:
X1 : motivasi belajar
X2 : lingkungan belajar
Y1 : prestasi belajar
F. Variabel Penelitian dan Pengukuran
1. Variabel Penelitian
Variabel adalah obyek penelitian yang bervariasi atau apa yang menjadi
titik perhatian suatu penelitian (Arikunto,1996:99).
Dalam penelitian ini variabel yang akan di teliti adalah
a. Motivasi belajar (X1)
b. lingkugan belajar (X2)
c. Prestasi belajar siswa (Y)
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
50
2. Pengukuran
a. Motivasi Belajar
Yaitu serangkaian usaha untuk menyediakan kondisi-kondisi
tertentu, sehingga seseorang mau dan ingin melakukan sesuatu, dan bila ia
tidak suka maka akan berusaha untuk meniadakan atau mengelakan
perasaan tidak suka itu. Untuk mengukur motivasi belajar yang akan
mereka pilih cara yang digunakan penulis adalah dengan kuesioner tipe
pilihan yang disusun seperti model dengan lima alternatif jawaban. Skor
bergerak dari satu sampai dengan lima. Adapun pedoman untuk
memberikan skor pada alternatif jawaban adalah sebagai berikut:
Jawaban sangat tidak setuju diberi skor 1
Jawaban tidak setuju diberi skor 2
Jawaban kurang setuju diberi skor 3
Jawaban setuju diberi skor 4
Jawaban sangat setuju diberi skor 5
Skor tertinggi yang dicapai dari kuesioner motivasi belajar adalah 5 dan
skor terendah 1.
Selanjutnya untuk menentukan tinggi rendahnya faktor yang paling
berpengaruh dengan menghitung nilai mean dengan rumus sebagai berikut
(Arikunto, 1996:183).
Mean = ∑𝐹𝑋
𝑁
Keterangan:
FX : Total skor
N : Jumlah populasi
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
51
Kisi-kisi indikator yang penulis buat bersumber dari Nashif dan Restama
Eka. Berikut ini merupakan tabel kisi-kisi indikator variabel penelitian
mengenai motivasi belajar:
Tabel 3.1
Kisi-Kisi Indikator Variabel Penelitian Motivasi Belajar
Variabel No Item
Positif Negatif
Motivasi Belajar
Adanya dorongan dan
kebutuhan dalam belajar
Orang Tua
Teman
Perasaan senang
Kemauan
Dosen
2
3
4
5
1
Jumlah waktu yang disediakan
untuk belajar
Terstruktur atau tidak
6
Kerelaan meninggalkan tugas
lain
Sering mengikuti aktivitas
di kampus
Sering bermain
7
8
Adanya kemauan untuk berbuat
Pemanfaatan waktu untuk
belajar
Membuat catatan
Menyediakan waktu untuk
mengulang pelajaran
Mencari sumber belajar lain
Bertanya kepada teman
tentang pelajaran
Membentuk kelompok
belajar
9
10
11
12
13
14
Cepat bosan dengan tugas rutin 15
Malas
16
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
52
b. Lingkungan Belajar
Lingkungan belajar yaitu suatu tempat atau suasana yang dapat
memengaruhi pertumbuhan dan perkembangan seseorang.
Adapun pedoman untuk memberi skor pada alternatif jawaban adalah
sebagai berikut:
Jawaban sangat buruk diberi skor 1
Jawaban buruk diberi skor 2
Jawaban cukup diberi skor 3
Jawaban baik diberi skor 4
Jawaban sangat baik diberi skor 5
Skor tertinggi yang dicapai dari kuesioner lingkungan belajar adalah 5 dan
skor terendah 1.
Selanjutnya untuk menentukan tinggi rendahnya faktor yang paling
berpengaruh dengan menghitung nilai mean dengan rumus sebagai berikut
(Arikunto, 1996:183).
Ketekunan mengerjakan tugas
Tepat waktu dalam
mengerjakan tugas
Acuh tak acuh dalam
memperbaiki
17
18
Belajar secara mandiri
19
Belajar bersama teman
20
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
53
Mean = ∑𝐹𝑋
𝑁
Keterangan:
FX : Total skor
N : Jumlah populasi
Berikut ini merupakan tabel kisi-kisi indikator variabel penelitian
mengenai lingkungan belajar:
Tabel 3.2
Kisi-Kisi Indikator Variabel Penelitian Lingkungan Belajar
Variabel
No item
Positif Negatif
Lingkungan Belajar
Teman
1
Orang tua
Kedekatan mahasiswa
dengan orang tua
Sikap orang tua
Cara mendidik
Suasana
Perhatian
2
3
6
4
5
Kondisi lingkungan tempat
tinggal 7
Media massa
Belajar sambil main HP
Belajar sambil nonton TV
8
9
Lingkungan universitas
Sarana dan prasarana
10
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
54
c. Prestasi Belajar
Prestasi belajar adalah sejauh mana anak menguasai dan memahami
materi pelajaran yang ditunjukkan dengan adanya nilai yang berhasil
dicapai selama menjalani aktivitasnya di perkuliahan. Tingkat
keberhasilan belajar mahasiswa dinyatakan dengan bilangan yang disebut
indeks prestasi.
Besar IP dihitung dari jumlah hasil kali antara besar kredit (K) dan
bobot nilai (N) dibagi dengan jumlah kredit yang direncanakan atau
dinyatakan dengan rumus:
IP = Σ𝐾𝑁
Σ𝑁
Keterangan :
K : Kredit
N : Bobot Nilai
G. Teknik Pengumpulan Data
1. Kuesioner
Kuesioner adalah sejumlah pertanyaan tertulis yang digunakan untuk
memperoleh informasi dari responden dalam arti laporan tentang pribadinya
atau hal-hal yang ia ketahui (Arikunto, 1996:139). Melalui cara ini
dimaksudkan penulis memperoleh data primer yaitu motivasi belajar dan
lingkungan belajar.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
55
2. Wawancara
Wawancara adalah sebuah dialog yang dilakukan oleh pewawancara
untuk memperoleh informasi dari terwawancara (Arikunto, 1996:144).
Wawancara digunakan oleh peneliti untuk menilai keadaan seeorang seperti
mencari data yang mendukung latar belakang masalah.
3. Dokumentasi
Pengumpulan data sekunder mengenai data yang ada di Universitas
Sanata Dharma meliputi data prestasi belajar.
H. Teknik Pengujian Instrumen
Untuk mengetahui apakah setiap item dalam kuesioner yang dibuat sudah
sahih atau dapat diandalkan, maka dilakukan uji statistik untuk mengukur
kesahihan butir dan keandalan butir dengan menggunakan analisis validitas dan
reliabilitas, seperti dibawah ini:
1. Pengujian Kesahihan Kuesioner (validitas)
Validitas adalah suatu ukuran yang menunjukkan tingkat kevalidan atau
kesahihan suatu instrument (Arikunto, 1996:158). Suatu instrument yang
valid atau sahih mempunyai validitas tinggi. Sebaliknya instrument yang
kurang valid berarti memliki validitas rendah. Sebuah instrument dikatakan
valid apabila dapat mengungkap data dari variabel yang diteliti secara tepat.
Kevalidian atau kesahihan alat ukur tersebut akan diuji dengan
menggunakan perhitungan korelasi product moment dari karl pearson (Arifin,
2009:254) dengan rumus sebagai berikut:
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
56
𝑟𝑥𝑦 = 𝑁 ∑ 𝑋𝑌 − (
∑𝑋∑𝑌
)
√{(𝑁∑𝑋2 − (∑𝑋)2}{𝑁∑𝑌2 − (∑𝑌)2}
Keterangan:
rxy = Koefisien korelasi
X = skor item
Y = skor total
N = banyaknya subyek
Untuk mengetahui apakah instrumen penelitian tersebut valid atau tidak,
maka ketentuannya sebagai berikut:
a. Jika 𝑟ℎ𝑖𝑡𝑢𝑛𝑔 ≥ 𝑟𝑡𝑎𝑏𝑒𝑙 dengan taraf keyakinan 95% maka instrumen
penelitian dikatakan valid
b. Jika 𝑟ℎ𝑖𝑡𝑢𝑛𝑔 < 𝑟𝑡𝑎𝑏𝑒𝑙 dengan taraf keyakinan 95% maka instrumen
penelitian dikatakan tidak valid
Pengujian validitas digunakan untuk mengetahui apakah kuesioner yang
dipakai sebagai bahan penelitian layak atau tidak dipakai.
a. Uji Validitas Motivasi Belajar
Hasil uji validitas berdasarkan hasil perhitungan item-item
kuesioner pada variabel motivasi belajar dengan menggunakan SPSS
16.0 terhadap 30 responden dari 20 butir pertanyaan dapat dilihat pada
tabel 3.3 dibawah ini:
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
57
Tabel 3.3
Hasil Uji Validitas Motivasi Belajar (1)
Item-Total Statistics
Scale Mean if
Item Deleted
Scale Variance if
Item Deleted
Corrected
Item-Total
Correlation
Squared
Multiple
Correlation
Cronbach's Alpha
if Item Deleted
soal1 68.20 39.890 .128 .809 .641
soal2 68.30 41.941 .125 .633 .629
soal3 68.20 39.200 .426 .827 .591
soal4 67.37 40.654 .415 .886 .599
soal5 67.67 43.126 .139 .791 .624
soal6 68.50 42.672 .123 .682 .627
soal7 67.90 43.334 .038 .832 .639
soal8 68.90 37.541 .459 .635 .580
soal9 68.60 37.903 .528 .797 .576
soal10 67.70 39.872 .468 .858 .592
soal11 67.90 39.541 .388 .807 .595
soal12 68.20 38.648 .410 .816 .590
soal13 67.30 43.597 .124 .763 .625
soal14 67.60 42.869 .097 .768 .630
soal15 68.70 42.286 .095 .745 .634
soal16 68.03 40.585 .193 .656 .621
soal17 68.03 42.102 .230 .717 .616
soal18 68.70 42.217 .055 .586 .645
soal19 68.17 42.971 .120 .351 .626
soal20 67.07 43.375 .146 .763 .624
Dari data di atas dapat diketahui pada kolom corrected item-total
correlation merupakan r hitung. Sementara r tabel dapat dicari sebagai
berikut: df = n – 2, 30 – 2 = 28 dan taraf signifikansi = 5% menunjukkan
nilai r tabel = 0,3610. Ternyata diketahui corrected item-total masih ada r
hitung yang bernilai negatif, maka untuk item tersebut harus dihilangkan
kemudian diolah lagi, berikut akan ditampilkan output yang baru pada
tabel 3.4 dibawah ini:
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
58
Tabel 3.4
Hasil Uji Validitas Motivasi Belajar (2)
Item-Total Statistics
Scale Mean
if Item
Deleted
Scale
Variance if
Item
Deleted
Corrected
Item-Total
Correlation
Squared Multiple
Correlation
Cronbach's Alpha if
Item Deleted
soal3 21.13 12.809 .454 .395 .742
soal4 20.30 13.252 .556 .453 .728
soal8 21.83 12.351 .396 .208 .760
soal9 21.53 11.292 .702 .651 .686
soal10 20.63 13.344 .488 .542 .737
soal11 20.83 13.316 .361 .343 .761
soal12 21.13 11.982 .508 .581 .731
Dan setelah melakukan pengolahan kembali dengan
menghilangkan item dengan r negatif, maka dapat diambil kesimpulan
bahwa item 3,4,8,9,10,11,12 adalah valid. Hal ini dikarenakan setiap item
pertanyaan tersebut memiliki nilai 𝑟ℎ𝑖𝑡𝑢𝑛𝑔 lebih besar dari 0,3610.
Sehingga item-item pertanyaan tersebut valid dan dapat digunakan
dalam penelitian berikutnya.
Tabel 3.5
Hasil Uji Validitas Variabel Motivasi Belajar (3)
INDIKATOR 𝑟ℎ𝑖𝑡𝑢𝑛𝑔 𝑟𝑡𝑎𝑏𝑒𝑙 KATEGORI
Soal 3 0.454 0.3610 VALID
Soal 4 0.556 0.3610 VALID
Soal 8 0.396 0.3610 VALID
Soal 9 0.702 0.3610 VALID
Soal 10 0.488 0.3610 VALID
Soal 11 0.361 0.3610 VALID
Soal 12 0.508 0.3610 VALID
Sumber: hasil olah data 2015
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
59
b. Uji Validitas Variabel Lingkungan Belajar
Hasil uji validitas berdasarkan hasil perhitungan item-item
kuesioner pada variabel motivasi belajar dengan menggunakan SPSS 16.0
terhadap 30 responden dari 10 butir pertanyaan dapat dilihat pada tabel
3.6 dibawah ini:
Tabel 3.6
Hasil Uji Validitas Lingkungan Belajar (1)
Item-Total Statistics
Scale Mean if
Item Deleted
Scale
Variance if
Item Deleted
Corrected Item-
Total Correlation
Squared Multiple
Correlation
Cronbach's Alpha
if Item Deleted
butir1 34.53 20.189 .243 .225 .595
butir2 34.23 19.220 .535 .594 .539
butir3 34.63 17.620 .501 .486 .526
butir4 35.00 19.724 .263 .333 .591
butir5 34.53 21.016 .193 .312 .605
butir6 34.30 19.252 .623 .498 .531
butir7 36.07 21.582 .032 .161 .660
butir8 35.83 20.971 .164 .333 .614
butir9 34.40 21.903 .116 .332 .619
butri10 34.77 19.082 .431 .317 .552
Dari data diatas dapat diketahui pada kolom corrected item-total
correlation merupakan r hitung. Sementara r tabel dapat dicari sebagai
berikut: df = n – 2, 30 – 2 = 28 dan taraf signifikansi = 5% menunjukkan
nilai r tabel = 0,3610. Ternyata diketahui corrected item-total masih ada r
hitung yang bernilai negatif, maka untuk item tersebut harus dihilangkan
kemudian diolah lagi, berikut akan ditampilkan output yang baru pada
tabel 3.7 dibawah ini:
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
60
Tabel 3.7
Hasil Uji Validitas Lingkungan Belajar (2)
Item-Total Statistics
Scale Mean if Item
Deleted
Scale
Variance if
Item
Deleted
Corrected Item-
Total
Correlation
Squared
Multiple
Correlation
Cronbach's Alpha
if Item Deleted
butir2 12.40 5.007 .628 .477 .664
butir3 12.80 3.890 .618 .441 .668
butir6 12.47 5.430 .601 .384 .688
butri10 12.93 5.099 .434 .222 .764
Dan setelah melakukan pengolahan kembali dengan
menghilangkan item dengan r negatif, maka dapat diambil kesimpulan
bahwa item 2, 3, 6 dan 10 adalah valid. Hal ini dikarenakan setiap item
pertanyaan tersebut memiliki nilai 𝑟ℎ𝑖𝑡𝑢𝑛𝑔 lebih besar dari 0,3610.
Sehingga item-item pertanyaan tersebut valid dan dapat digunakan dalam
penelitian berikutnya.
Tabel 3.8
Hasil Uji Validitas Variabel Lingkungan Belajar
Sumber: hasil olah data 2015
2. Pengujian Reliabilitas
Pengujian reliabilitas adalah indeks yang menunjukkan sejauh mana
suatu alat pengukur. Uji reliabilitas menggunakan sistem konsistensi internal
belah dua dengan rumus alpha cronbach. Pengujian reliabilitas didasarkan
pada rumus alpha cronbach (Arikunto,1990:191) dengan rumus sebagai
berikut:
INDIKATOR 𝑟ℎ𝑖𝑡𝑢𝑛𝑔 𝑟𝑡𝑎𝑏𝑒𝑙 KATEGORI
Butir 2 .628 0.3610 VALID
Butir 3 .618 0.3610 VALID
Butir 6 .601 0.3610 VALID
Butri 10 .434 0.3610 VALID
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
61
𝑟11 = [𝐾
(𝑘 − 1)] [1 −
∑𝜎𝑏2
𝜎12 ]
Keterangan:
K = Banyaknya butir pertanyaan atau banyaknya soal
𝑟11 = Koefisien reliabilitas
∑𝜎𝑏2 = Jumlah varian butir
𝜎12 = Varian butir
Reliabilitas instrumen pada penelitian ini menggunakan teknik alpha
cronbach. Jika koefisien alpha > dari 𝑟𝑡𝑎𝑏𝑒𝑙 dengan taraf signifikan 5%, maka
instrumen penelitian tersebut reliabel (dapat dipercaya). Sebaliknya jika
koefisien alpha < dari 𝑟𝑡𝑎𝑏𝑒𝑙 dengan taraf signifikan 5%, maka instrumen
penelitian tersebut tidak reliabel. Pengujian reliabilitas dalam penelitian ini
dilakukan dengan menghitung besarnya nilai cronbach’s alpha instrumen dari
masing-masing variabel yang diuji.
Apabila nilai cronbach’s coefficient alpha lebih besar dari 0,6 atau 𝑟11 >
0,6, maka jawaban dari para responden pada kuesioner sebagai alat pengukur
dinilai dinyatakan reliabel (Siregar, 2013:57). Jika nilai cronbach’s coefficient
alpha lebih kecil dari 0,6, maka jawaban dari para responden pada kuesioner
sebagai alat pengukur dinilai dinyatakan tidak reliabel. Hasil uji reliabilitas
dapat dilihat pada tabel 3.9.
Tabel 3.9
Hasil Uji Reliabilitas
Variabel Alpha Cronbach Keterangan
Motivasi Belajar 0,765 Reliabel
Lingkungan Belajar 0,755 Reliabel
Sumber: hasil olah data 2015
Berdasarkan tabel 3.9 diatas, diperoleh nilai alpha cronbach dari semua
variabel penelitian menunjukkan lebih besar dari nilai 0,6.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
62
Dengan demikian jawaban-jawaban responden dari variabel-variabel penelitian
tersebut reliabel. Sehingga item pertanyaan tersebut reliabel dan dapat
digunakan dalam penelitian selanjutnya.
I. Teknik Analisis Data
Pengujian hipotesis dalam penelitian ini menggunakan korelasi Spearman,
agar kesimpulan yang ditarik tidak menyimpang dari seharusnya. Maka terlebih
dahulu dilakukan uji prasyarat analisis korelasi yaitu uji normalitas dan uji
hipotesis sebagai prasyarat untuk dilakukan analisis data.
1. Uji Normalitas
Pengujian normalitas data digunakan untuk mengetahui apakah skor-skor
sampel dapat masuk akal dianggap berasal dari suatu populasi distribusi
teoritis. Dalam pengujian normalitas peneliti menggunakan kolmogorov-
smirnov yang memusatkan perhatian pada penyimpangan (deviasi) terbesar.
Pengujian normalitas dilakukan dengan bantuan SPSS 16.0. Jika nilai 𝛼 hitung
untuk tiap-tiap variabel penelitian ini dibawah 𝛼 = 0,05, maka distribusi data
tersebut adalah tidak normal.
Jika masing-masing variabel mempunyai nilai diatas 0,05 maka dapat
disimpulkan bahwa variabel penelitian bersistribusi normal.
Uji ini dapat menggunakan ketentuan sebagai berikut:
Jika probabilitas > 0,05 maka distribusi populasi normal
Jika probabilitas < 0,05 maka distribusi populasi tidak normal
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
63
2. Pengujian Hipotesis
a. Rumusan Hipotesis
1) Hubungan motivasi belajar dengan prestasi belajar
H0 : Tidak ada hubungan motivasi belajar dengan prestasi belajar
Ha : Ada hubungan motivasi belajar dengan prestasi belajar
2) Hubungan lingkungan belajar dengan prestasi belajar
H0 : tidak ada hubungan lingkungan belajar dengan prestasi
belajar
Ha : ada hubungan lingkungan belajar dengan prestasi belajar
b. Uji hipotesis
Teknik pengujian hipotesis menggunakan uji korelasi spearman. Teknik
pengujian tersebut untuk menentukan besarnya hubungan dua variabel
atau gejala yang berskala ordinal dengan data bersistribusi tidak normal
(Umar, 1998:139).
Langkah-langkahnya sebagai berikut:
a. Menghitung koefisien korelasi spearman
Rumus menghitung nilai r:
𝑟𝑠 = 1 6 Σ 𝑑 𝑖2
𝑛(𝑛2 − 1)
Keterangan:
𝑟𝑠 = nilai korelasi
𝑛 = jumlah pasangan
d = selisish antara X dan Y
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
64
b. Menentukan kriteria arah hubungan
Tabel 4.0
Tabel Tingkat Korelasi Dan Kekuatan
Arah Hubungan (Siregar, 2013 : 251)
Interval Koefisien Tingkat Hubungan
0,80 – 1,000
0,60 – 0,799
0,40 – 0.599
0,20 – 0,399
0,00 – 0,199
Sangat Kuat
Kuat
Cukup Kuat
Lemah
Sangat Lemah
3. Penarikan Kesimpulan
a. Jika nilai probabilitas (𝜌) < α = 0,05 maka 𝐻0 ditolak, artinya ada
hubungan motivasi belajar dengan prestasi belajar. Sebaliknya jika nilai
probabilitas (𝜌) > α = 0,05 maka 𝐻0 diterima, artinya tidak ada hubungan
motivasi belajar dengan prestasi belajar .
b. Jika nilai probabilitas (𝜌) < α = 0,05 maka 𝐻0 ditolak, artinya ada
hubungan lingkungan belajar dengan prestasi belajar. Sebaliknya jika nilai
probabilitas (𝜌) > α = 0,05 maka 𝐻0 diterima, artinya tidak ada hubungan
motivasi belajar dengan prestasi belajar .
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
65
BAB IV
GAMBARAN UMUM
Ulasan gambaran umum berikut ini bersumber dari website www.usd.ac.id
dan data dokumentasi referensi lainnya.
A. Sejarah Universitas Sanata Dharma
1. PTPG Sanata Dharma (1955 - 1958)
Ide untuk mendirikan Perguruan Tinggi Pendidikan Guru (PTPG)
oleh Prof. Moh. Yamin, S.H. (Menteri Pendidikan, Pengajaran, dan
Kebudayaan RI) pada tahun 1950-an disambut baik oleh para imam
Katolik, terutama Ordo Societas Jesus (Serikat Yesus yang lazim disingkat
S.J.). Waktu itu Ordo ini telah membuka kursus-kursus B1, antara lain B1
Mendidik (Yayasan De Britto) di Yogyakarta yang dikelola oleh Pater H.
Loeff, S.J. dan B1 Bahasa Inggris (Yayasan Loyola) di Semarang yang
dikelola oleh pater W.J. Van der Meulen, S.J. dan Pater H. Bastiaanse, S.J.
Dengan dukungan dari Conggregatio de Propaganda Fide, selanjutnya
Pater Kester yang waktu itu menjabat sebagai Superior Misionaris Serikat
Yesus menggabungkan kursus-kursus ini menjadi sebuah perguruan tinggi
dan lahirlah PTPG Sanata Dharma pada tanggal 20 Oktober 1955 dan
diresmikan oleh pemerintah pada tanggal 17 Desember 1955. Pada
awalnya PTPG Sanata Dharma mempunyai 4 Jurusan, yaitu Bahasa
Inggris, Sejarah, IPA, dan Ilmu Mendidik. Para pembesar misi Serikat
Yesus menunjuk Pater Prof. Nicolaus Driyarkara, S.J. menjadi Dekan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
66
PTPG Sanata Dharma dan Pater H. Loeff sebagai Wakil Dekan Nama
"Sanata Dharma" diciptakan oleh Pater K. Looymans, S.J. yang waktu itu
menjadi pejabat Departemen Pendidikan, Pengajaran, dan Kebudayaan di
Kantor Wali Gereja Indonesia. "Sanata Dharma" sebenarnya dibaca
"Sanyata Dharma", yang berarti "kebaktian yang sebenarnya" atau
"pelayanan yang nyata". Kebaktian dan pelayanan itu ditujukan kepada
tanah air dan gereja (Pro Patria et Eclessia).
2. FKIP Sanata Dharma (1958 - 1965)
Untuk menyesuaikan diri dengan ketentuan pemerintah, dalam hal
ini Kementrian Pendidikan, Pengajaran, dan Kebudayaan tentang
perubahan PTPG menjadi FKIP, maka PTPG Sanata Dharma pada bulan
November 1958 berubah menjadi FKIP (Fakultas Keguruan Ilmu
Pendidikan) Sanata Dharma dan merupakan bagian dari Universitas
Katolik Indonesia cabang Yogyakarta. Pada masa FKIP ini Sanata Dharma
berhasil memperoleh status "disamakan" dengan negeri berdasarkan SK
Menteri PTIP No.1 / 1961 pada tanggal 6 Mei 1961 jo No. 77 / 1962
tanggal 11 Juli 1962. Walaupun bagian dari Universitas Katolik Indonesia,
secara de facto FKIP Sanata Dharma berdiri sendiri.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
67
3. IKIP Sanata Dharma (1965 - 1993)
Untuk mengatasi kerancuan antara menjadi bagian dari Universitas
Katolik Indonesia cabang Yogyakarta dengan kemandirian FKIP Sanata
Dharma sebagai sebuah institusi pendidikan, FKIP Santa Dharma berubah
menjadi IKIP Sanata Dharma berdasarkan SK Menteri PTIP No. 237 / B -
Swt / U / 1965. Surat Keputusan ini berlaku mulai tanggal 1 September
1965. Selain melaksanakan Program S1 (sebelumnya Sarjana Muda dan
Sarjana), IKIP Sanata Dharma juga dipercaya pemerintah untuk mengelola
Program Diploma I, II, dan III untuk jurusan Matematika, Fisika, Bahasa
Indonesia, Bahasa Inggris, IPS, dan PMP. Berbagai program Diploma ini
ditutup pada tahun 1990 dan selanjutnya dibika program Diploma II PGSD
(Pendidikan Guru Sekolah Dasar).
4. Universitas Sanata Dharma (1993 sampai sekarang)
Akhirnya untuk menyesuaikan diri dengan tuntutan dan kebutuhan
masyarakat serta kemajuan zaman, tanggal 20 April 1993 sesuai dengan
SK Mendikbud No. 46/D/O/1993, IKIP Sanata Dharma dikembangkan
menjadi Universitas Sanata Dharma atau lebih dikenal dengan nama USD.
Dengan perkembangan ini USD diharapkan tetap dapat memajukan sistem
pendidikan guru sekaligus berpartisipasi dalam memperluas wawasan ilmu
pengetahuan dan teknologi. Setelah berkembang menjadi universitas,
Sanata Dharma terdorong untuk memperluas muatan program
pendidikannya.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
68
Di samping tetap mempertahankan pendidikan guru dengan tetap
membuka FKIP (Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan), Sanata Dharma
membuka beberapa fakultas baru.Universitas Sanata Dharma sekarang
memiliki 8 Fakultas dengan 23 Program Studi, 4 Program Pasca Sarjana, 2
Program Profesi, dan Program Kursus Bersertifikat.Sekarang ini banyak
hal berkembang di Universitas Sanata Dharma.Perkembangannya meliputi
berbagai aspek, baik sarana fisik (gedung, lab, perpustakaan, dan fasilitas
fisik lainnya), administrasi (sistem informasi, manajemen,
biro/lembaga/pusat/serta unit pendukung), peningkatan mutu akademik,
penelitian, pengajaran, serta pengabdian pada masyarakat.
B. Visi, Misi dan Tujuan Pendidikan Universitas Sanata Dharma
1. Visi
“Mengembangkan potensi generasi muda di bidang pendidikan
akuntansi agar mampu berpartisipasi aktif dan kreatif dalam
membangun masyarakat pluralistik yang adil dan demokratik yang
dilaksanakan berdasarkan pancasila dan Undang-Undang Dasar 1945
serta visi kristiani mengenai martabat manusia”.
2. Misi
a. Menyediakan tenaga kependidikan dan non kependidikan di bidang
ekonomi akuntansi yang professional, dewasa secara spiritual,
moral, intelektual,sosial dan emosional serta mampu menyesuaikan
diri dengan perkembangan ilmu teknologi.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
69
b. Menyelenggarakan pendidikan yang humanis dengan semangat
diologis.
c. Menyelenggarakan pengabdian kepada masyarakat, sekaligus
membantu mahasiswa untuk mengembangkan kepekaan dan
kepedulian sosialnya.
d. Menyelenggarakan penelitian di bidang Pendidikan Akuntansi
demi pengembangan martabat manusia.
3. Tujuan
a. Menghasilkan tenaga kependidikan dan non kependidikan di
bidang ekonomi akuntansi yang professional dan kreatif dalam
menggunakan teknologi informasi.
b. Menciptakan proses pendidikan yang humanis dan dialogis melalui
peningkatan sarana dan prasarana pembelajaran yang berupa
hardware, software dan brainware-nya.
c. Menghasilkan karya penelitian yang berkualitas
d. Menghasilkan karya pengabdian kepada masyarakat yang
berkualitas sesuai dengan bidang ilmu PS.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
70
C. Struktur Organisasi
Jabatan
Nama Penjabat
Masa Jabatan
Ketua Jurusan Ekonomi
PTPG Sanata Dharma
Dr.A.M. Kadarman, S.J. 1957-1962
Ketua Jurusan Ilmu
Ekonomi FKIP Sanata
Dharma
Dr.A.M. Kadarman, S.J. 1962-1965
Ketua Jurusan Ilmu
Ekonomi FKIP IKIP
Sanata Dharma
Dr.A.M. Kadarman, S.J. 1965-1968
Drs.Th.P.M.Gieles, S.J. 1968-1977
Drs. J. Markiswo 1977-1982
Drs.Th.P.M.Gieles, S.J. 1982-1986
Ketua Jurusan
Pendidikan Dunia
Usaha FPIPS IKIP
Sanata Dharma
Drs.Th.P.M.Gieles, S.J. 1986-1987
Drs. E. Sumardjono, MBA 1987-1990
Drs.Th.P.M.Gieles, S.J. 1990-1993
Ketua Program Studi
Pendidikan Akuntansi
Drs. FX. Muhadi, M.Pd. 1993-2003
S. Widanarto
Prijowintato,S.Pd., M.Si.
2003-2007
Laurentius Saptono, S.Pd.,
M.Si.
2007-sekarang
D. Sejarah Program Studi Pendidikan Ekonomi Bidang Keahlian Khusus
(BKK) Pendidikan Akuntansi
Program studi PE – BKK Pendidikan Akuntansi merupakan salah satu
program studi di Jurusan Pendidikan Ilmu Pengetahuan Sosial, Fakultas
Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Sanata Dharma. Program studi ini
merupakan kelanjutan dari Jurusan Ekonomi yang dibuka tanggal 17
Desember 1955, ketika Perguruan Tinggi Pendidikan Guru (PTPG) didirikan
atas desakan Menteri Pendidikan Muhammad Yamin untuk menanggapi
perlunya pendidikan calon guru SLTP dan SMA. Pendirian Sanata Dharma
dilandasi oleh semangat untuk membantu masyarakat yang pada waktu itu
sangat membutuhkan tenaga guru sekolah menengah yang baik di berbagai
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
71
bidang. Pada waktu berdirinya (1958), Program Studi Pendidikan Ekonomi
menggunakan nama Jurusan Ilmu Ekonomi FKIP Sanata Dharma. Selanjutnya
berdasarkan Keputusan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan tanggal 28
Januari 1985 Jurusan Ilmu Ekonomi diganti nama menjadi Jurusan Pendidikan
Dunia Usaha yang memiliki dua jalur, yaitu Program Studi Pendidikan
Ekonomi Operasi dan Program Studi Pendidikan Akuntansi, dengan status
“disamakan”. Status ini ditetapkan kembali pada tanggal 14 Mei 1986
berdasarkan Keputusan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan No.
0363/0/1986.
Sejak FKIP Sanata Dharma berubah menjadi Universitas Sanata Dharma
berdasarkan SK Dirjen Dikti No. 266/Dikti/Kep/1993, Program Studi
Pendidikan Akuntansi dibawah Jurusan Pendidikan Ilmu Pengetahuan Sosial,
Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan. Berdasarkan SK Dirjen Dikti No.
143/DIKTI/Kep/1999 tentang Penataan Prodi, tahun 1999 nama Program
Studi Pendidikan Akuntansi diganti dengan Program Studi Pendidikan
Ekonomi Bidang Keahlian Khusus Pendidikan Akuntansi (selanjutnya disebut
PS Pendidikan Akuntansi). Pada tahun 2007 Kopertis Wilayah V Yogyakarta
memberikan nilai A terhadap kelayakan penyelenggaraan PS Pendidikan
Akuntansi. Pada tahun 2008, PS Pendidikan Akuntansi terakreditasi dengan
peringkat nilai akreditasi A yang ditetapkan olen BAN–PT tertanggal 3
Agustus 2008 (Keputusan BAN-PT No. 16/BAN-PT/AK-XI/S1/VIII/2008).
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
72
E. Sumber Daya Manusia
Staf dosen Program Studi Pendidikan Ekonomi Bidang Keahlian Khusus
Pendidikan Akuntansi sebagian besar telah dan sedang menyelesaikan
pendidikan jenjang S2. 11 dosen tetap dan 1 tenaga administrasi saat ini,
adalah sebagai berikut:
1. Drs.F.X. Muhadi M.Pd
2. Rita Eni Purwanti, S.Pd., M.Si
3. S.Widarnanto Prijowuntato, S.Pd., M.Si
4. Drs. Bambang Purnomo, S.E., M.Si
5. Laurentius Saptono S.Pd., M.Si
6. Cornelio Purwantini S.Pd., M.SA
7. Iganatius Bondan Suratno, S.Pd., M.Si
8. Benedecta Indah Nugraheni, S.Pd., S.I.P., M.Si
9. Agustinus Heri Nugroho, S.Pd., M.Pd
10. Natalina Premastuti Brataningrum, S.Pd., M.Si
11. Theresia Aris Sudarsilah (Tenaga Administrasi)
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
73
BAB V
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
A. Deskripsi Data
Dalam penelitian ini jumlah data yang diambil sebanyak 55 mahasiswa.
Pendeskripsian data untuk masing-masing variabel menggunakan Penilaian
Acuan Patokan (PAP) tipe II (Masidjo, 1995:157) sebagai berikut:
1. Motivasi Belajar
Data yang diperoleh untuk variabel motivasi belajar diketahui bahwa
skor tertinggi yang dicapai sebesar 35 dan skor terendah 19. Berdasarkan
data tersebut disajikan tabel distribusi frekuensi berdasarkan PAP tipe II
sebagai berikut:
Tabel 5.1
Distribusi frekuensi motivasi belajar
Sumber: hasil olah data 2015
Dari tabel 5.1 di atas menunjukkan bahwa sebagian besar mahasiswa
pendidikan akuntansi yang motivasi belajar dalam kategori sangat tinggi
yaitu 10,91 %, motivasi belajar dalam kategori tinggi yaitu 58,18 %, dan
motivasi belajarnya dalam kategori yang cukup yaitu 23,64 %.
No Interval Frekuensi Frekuensi Relatif Kategori
1 30-35 6 10,91 % Sangat Tinggi
2 25-29 32 58,18 % Tinggi
3 23-24 13 23,64 % Cukup
4 20-22 4 7,27 % Rendah
5 7-19 0 0 % Sangat Rendah
Jumlah 55 100 %
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
74
Dengan demikian sebagian besar motivasi belajar mahasiswa TA
2014 Program Studi Pendidikan Ekonomi Bidang Keahlian Khusus
Pendidikan Akuntansi dapat dikategorikan tinggi.
2. Lingkungan Belajar
Data yang diperoleh untuk variabel motivasi belajar diketahui bahwa
skor tertinggi yang dicapai sebesar 20 dan skor terendah 10. Berdasarkan
data tersebut disajikan tabel distribusi frekuensi berdasarkan PAP tipe II
sebagai berikut:
Tabel 5.2
Distribusi Frekuensi Lingkungan Belajar
S
u
mber: hasil olah data 2015
Dari tabel 5.2 diatas menunjukkan bahwa sebagian besar mahasiswa
pendidikan akuntansi yang menyatakan lingkungan belajar dalam kategori
sangat baik yaitu 52,73%, lingkungan belajar dalam kategori baik yaitu
30,91%, dan lingkungan belajar dalam kategori buruk yaitu 9,09%.
Dengan demikian sebagian besar lingkungan belajar mahasiswa TA
2014 Program Studi Pendidikan Ekonomi Bidang Keahlian Khusus
Pendidikan Akuntansi dapat dikategorikan sangat baik.
No Interval Frekuensi Frekuensi
Relatif
Kategori
1 17-20 29 52,73% Sangat Baik
2 15-16 17 30,91% Baik
3 13-14 5 9,09% Cukup
4 11-12 1 1,82% Buruk
5 4-10 3 5,45% Sangat Buruk
Jumlah 55 100%
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
75
3. Prestasi Belajar
Kategori prestasi belajar yang digunakan berdasarkan aturan dari
Universitas Sanata Dharma yaitu:
3,51-4,00 : amat baik
2,76-3,50 : baik
2,00-2,75 : cukup
1,00-1,99 : kurang
0,00-0,99 : sangat kurang
Berdasarkan 5 kategori tersebut, maka prestasi belajar dapat disajikan
dalam tabel frekuensi sebagai berikut:
Tabel 5.3
Distribusi Frekuensi Prestasi Belajar
No Interval Frekuensi Frekuensi
relative
Kategori
1 3,51-4,00 3 5,45 % Amat Baik
2 2,76-3,50 26 47,27 % Baik
3 2,00-2,75 23 41,82 % Cukup
4 1,00-1,99 3 5,45 % Kurang
5 0,00-0,99 0 0 % Sangat Kurang
Jumlah 55 100 %
Berdasarkan tabel di atas dapat kita lihat bahwa dari 55 responden
ternyata mahasiswa yang mempunyai prestasi belajar amat baik yaitu 5,45
%, sedangkan yang mempunyai prestasi belajar baik yaitu 47,27 %, dan
mahasiswa yang mempunyai prestasi belajar cukup yaitu 41,82 %. Hal ini
berarti prestasi belajar yang dimiliki mahasiswa mempunyai tingkat
kecenderungan yang baik.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
76
B. Analisis Data
Analisis data yang digunakan dalam pembahasan ini korelasi spearman
jika datanya tidak normal. Model ini dipilih untuk mengetahui hubungan
variabel motivasi belajar dan variabel lingkungan belajar baik secara simultan
atau parsial terhadap prestasi belajar mahasiswa TA 2014 Pendidikan
Ekonomi Bidang Keahlian Khusus Pendidikan Akuntansi Universitas Sanata
Dharma Yogyakarta.
1. Pengujian Persyaratan Analisis
a. Uji Normalitas Data
Pengujian normalitas dalam penelitian ini digunakan untuk mengetahui
apakah data mengenai motivasi belajar dan lingkungan belajar dengan
prestasi belajar mahasiswa TA 2014 Pendidikan Ekonomi Bidang
Keahlian Khusus Pendidikan Akuntansi berdistribusi normal atau
tidak.
1) Normalitas bivariate motivasi belajar dengan prestasi belajar
mahasiswa TA 2014 Pendidikan Ekonomi Bidang Keahlian
Khusus Pendidikan Akuntansi
Berikut ini disajikan tabel hasil pengujian normalitas data variabel
motivasi belajar dan Lingkungan Belajar dengan prestasi belajar
sebagai berikut:
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
77
Tabel 5.4
Hasil Uji Normalitas Distribusi Data Variabel Motivasi Belajar
Dengan Prestasi Belajar
Model Summary and Parameter Estimates
Dependent Variable:chisquare
Equation Model Summary Parameter Estimates
R Square F df1 df2 Sig. Constant b1
Linear .493 51.558 1 53 .000 .038 .013
The independent variable is Mahalanobis Distance.
Hasil pengujian normalitas bivariate dengan jumlah responden
sebanyak 55 mahasiswa dan taraf signifikansi 5% menunjukkan
nilai R Square = 0,493. Nilai R Square tersebut menunjukkan
bahwa normalitas distribusi data dikategorikan cukup. Dengan
demikian disimpulkan bahwa distribusi data motivasi belajar
dengan prestasi belajar tidak cukup kuat untuk dikatakan normal.
2) Normalitas bivariate lingkungan belajar dengan prestasi belajar
mahasiswa TA 2014 Pendidikan Ekonomi Bidang Keahlian
Khusus Pendidikan Akuntansi
Berikut ini disajikan tabel hasil pengujian normalitas data variabel
lingkungan belajar dengan prestasi belajar sebagai berikut:
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
78
Tabel 5.5
Hasil Uji Normalitas Distribusi Data Variabel Lingkungan
Belajar Dengan Prestasi Belajar
Model Summary and Parameter Estimates
Dependent Variable:chisquare
Equation
Model Summary Parameter
Estimates
R
Square F df1 df2 Sig. Constant b1
Linear .505 54.118 1 53 .000 .037 .015
The independent variable is Mahalanobis Distance.
Hasil pengujian normalitas bivariate dengan jumlah responden
sebanyak 55 mahasiswa dan taraf signifikansi 5% menunjukkan
nilai R Square = 0,505. Nilai R Square tersebut menunjukkan
bahwa normalitas distribusi data dikategorikan cukup. Dengan
demikian disimpulkan bahwa distribusi data motivasi belajar
dengan prestasi belajar belum cukup kuat untuk dikatakan normal.
2. Pengujian Hipotesis
a. Pengujian hipotesis 1
1) Pengujian hipotesis pertama adalah motivasi belajar dengan
prestasi belajar dengan rumusan hipotesis sebagai berikut:
H0 : Tidak ada hubungan motivasi belajar dengan prestasi belajar
Ha : Ada hubungan motivasi belajar dengan prestasi belajar
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
79
2) Hasil Uji hipotesis
Berikut ini disajikan tabel hasil pengujian korelasi spearman
variabel motivasi belajar dengan prestasi belajar:
Tabel 5.6
Hasil Uji Korelasi
Motivasi Belajar Dengan Prestasi Belajar
Correlations
MOTIVASI PRESTASI
Spearman's rho MOTIVASI Correlation Coefficient 1.000 .164
Sig. (2-tailed) . .232
N 55 55
PRESTASI Correlation Coefficient .164 1.000
Sig. (2-tailed) .232 .
N 55 55
Dari tabel 5.6 menunjukkan Koefisien korelasi spearman antara
variabel motivasi belajar dengan prestasi belajar sebesar 0,164
Nilai tersebut menunjukkan adanya hubungan yang positif (searah)
dengan kategori sangat lemah. Artinya semakin tinggi motivasi
belajar, maka semakin tinggi prestasi belajarnya.
Begitu pula sebaliknya, semakin rendah motivasi belajar, maka
semakin rendah prestasi belajarnya.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
80
3) Kesimpulan
Berdasarkan nilai probabilitas sig. (2-tailed) = 0,232 > 𝛼 = 0,05
maka dapat disimpulkan 𝐻0 diterima. Artinya tidak ada hubungan
motivasi belajar dengan prestasi belajar.
Dengan kata lain adanya hubungan yang positif (searah) dan sangat
lemah antara motivasi belajar dengan prestasi belajar sebagaimana
ditunjukkan pada koefisien korelasi spearman tidak dapat
digeneralisasi pada populasi penelitian ini.
b. Pengujian hipotesis 2
1) Pengujian hipotesis kedua adalah lingkungan belajar dengan
prestasi belajar dengan rumusan hipotesis sebagai berikut:
H0 : Tidak ada hubungan lingkungan belajar dengan prestasi
belajar
Ha : Ada hubungan lingkungan belajar dengan prestasi belajar
2) Hasil Uji Hipotesis
Berikut ini disajikan tabel hasil pengujian korelasi spearman
variabel motivasi belajar dengan prestasi belajar:
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
81
Tabel 5.7
Hasil Uji Korelasi Lingkungan Belajar Dengan Prestasi Belajar
Correlations
PRESTASI LINGKUNGAN
Spearman's rho
PRESTASI
Correlation Coefficient
1.000 -.035
Sig. (2-tailed) . .799
N 55 55
LINGKUNGAN
Correlation Coefficient
-.035 1.000
Sig. (2-tailed) .799 .
N 55 55
Dari tabel 5.7 menunjukkan Koefisien korelasi spearman antara
variabel motivasi belajar dengan prestasi belajar sebesar -0,035.
Nilai tersebut menunjukkan adanya hubungan yang negatif
(berlawanan) dengan kategori sangat lemah. Artinya semakin baik
lingkungan belajar, maka semakin buruk prestasi belajarnya.
Begitu pula sebaliknya, semakin buruk lingkungan belajar, maka
semakin baik prestasi belajarnya.
3) Kesimpulan
Berdasarkan nilai probabilitas sig. (2-tailed) = 0,799 > 𝛼 = 0,05
maka dapat disimpulkan 𝐻0 diterima. Artinya tidak ada hubungan
lingkungan belajar dengan prestasi belajar.
Dengan kata lain adanya hubungan yang negatif dan lemah
lingkungan belajar dengan prestasi belajar sebagaimana
ditunjukkan pada koefisien korelasi spearman tidak dapat
digeneralisasi pada populasi penelitian ini
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
82
C. Pembahasan
1. Hubungan Motivasi Belajar Dengan Prestasi Belajar
Dari hasil pengujian hipotesis pertama diperoleh hasil bahwa tidak
ada hubungan motivasi belajar dengan prestasi belajar. Pernyataan ini
didasarkan pada perolehan indeks probabilitas sig. (2-tailed) = 0,232 > α
= 0,05. Hasil deskripsi dan analisis data penelitian menunjukkan
menyatakan bahwa motivasi belajar mahasiswa tinggi sekitar 58,18 %,
sementara prestasi belajar mahasiswa dalam kategori baik sekitar 47,27
%, namun diantara kedua variabel tersebut tidak ada hubungan. Artinya
semakin tinggi atau rendah motivasi belajar tidak berhubungan dengan
baik atau buruknya prestasi belajar.
Meskipun motivasi belajar merupakan salah satu faktor pendukung
dalam prestasi belajar, tetapi motivasi belajar disini bukan merupakan
faktor dominan yang berpengaruh terhadap prestasi belajar. Hal ini
sejalan dengan hasil penelitian Mina Nurjanah (2013:80) dan Lusia
Nrimaningsih (2014:117) yang menyatakan bahwa motivasi belajar tidak
ada hubungan dengan prestasi belajar.
Motivasi belajar yang dimaksud dalam penelitian ini adalah
motivasi yang dimiliki mahasiswa dalam proses belajar saat menjadi
mahasiswa Program Studi Pendidikan Ekonomi Bidang Keahlian Khusus
Pendidikan Akuntansi Universitas Sanata Dharma.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
83
Hasil penelitian yang menunjukkan bahwa tidak ada hubungan
motivasi belajar dengan prestasi belajar sejalan dengan Suwarsono (Fauzi,
2012) yang menyatakan bahwa teori motivasi tidak memberikan
penjelasan bagaimana cara seseorang atau orang-orang memiliki
kebutuhan berprestasi yang tinggi. Teori motivasi ini tidak
memperhatikan kesulitan-kesulitan yang seringkali dihadapi oleh
mahasiswa yang meskipun sudah memiliki kebutuhan berprestasi yang
tinggi, tetapi tidak maju karena hambatan-hambatan yang sering kita lihat.
Selain itu teori motivasi tidak merumuskan bagaimana cara mengukur
motivasi berprestasi, karena setiap individu mempunyai dorongan motif
yang berbeda-beda. Berdasarkan analisis pada hasil kuesioner ditemukan
beberapa butir pernyataan yang mendukung hasil penelitian sebagai
berikut: pada butir 6 kesadaran mahasiswa untuk melakukan aktivitas
belajar secara terstruktur kurang, pada butir 9 kurangnya kesadaran
mahasiswa akan kewajibannya dalam belajar dan pada butir 12 kesadaran
mahasiswa yang masih kurang dalam mencari berbagai sumber belajar.
Dengan demikian meskipun seseorang memiliki motivasi
berprestasi tinggi bukanlah merupakan prasyarat dari kemajuan dalam
memiliki prestasi yang tinggi, tetapi juga merupakan hasil dari kemajuan.
Artinya seseorang yang memiliki motivasi yang tinggi belum tentu
prestasinya pun tinggi, karena berprestasi bukanlah merupakan tujuan
yang utama. Meskipun berprestasi itu merupakan hasil dari kemajuan
seseorang.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
84
Tujuan-tujuan yang mendasari motivasi ditentukan sendiri oleh
individu yang melakukannya, individu dianggap tergerak untuk mencapai
tujuan karena motivasi intrinsik (keinginan beraktivitas atau meraih
pencapaian tertentu semata-mata demi kesenangan atau kepuasan dari
melakukan aktivitas tersebut), atau karena motivasi ekstrinsik yakni
keinginan untuk mengejar suatu tujuan yang diakibatkan oleh imbalan-
imbalan eksternal.
2. Hubungan Lingkungan Belajar Dengan Prestasi Belajar
Dari hasil hasil hipotesis kedua yang menyatakan bahwa tidak ada
hubungan lingkungan belajar dengan prestasi belajar. Pernyataan ini
didasarkan pada perolehan indeks probabilitas sig. (2-tailed) = 0,799 >
𝛼 = 0,05. Hasil deskripsi dan analisis data penelitian menunjukkan
menyatakan bahwa lingkungan belajar mahasiswa sangat baik sekitar
63,29 %, sementara prestasi belajar mahasiswa dalam kategori baik
sekitar 47,27 %, namun diantara kedua variabel tersebut tidak ada
hubungan. Artinya semakin baik buruknya lingkungan belajar tidak
berhubungan dengan baik atau buruknya prestasi belajar.
Hal ini sejalan dengan hasil penelitian Mina Nurjanah (2013:85)
yang menyatakan bahwa lingkungan belajar tidak ada hubungan dengan
prestasi belajar. Hasil penelitian yang menunjukkan bahwa tidak ada
hubungan lingkungan belajar dengan prestasi belajar, disebabkan karena
kondisi intern pada mahasiswa itu sendiri. Hal ini sejalan dengan Winkel
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
85
(1989:108) Dari keadaan ini tergantung kemampuan mahasiswa dalam
pergaulan antara orang tua dan anak serta pandangan orang tua terhadap
pendidikan anak. Sebenarnya yang penting disini bukanlah keadaan itu,
melainkan kondisi intern pada mahasiswa yang timbul sebagai akibat dari
keadaan tersebut. Sikap mahasiswa terhadap keadaan itu, akan
menentukan apakah kondisi intern akan membantu membentuk diri
mahasiswa atau menghambatnya dalam proses belajar. Berdasarkan
analisis pada hasil kuesioner ditemukan beberapa butir pernyataan yang
mendukung hasil penelitian sebagai berikut: pada butir 2 beberapa
mahasiswa yang prestasi belajarnya tidak terpengaruh karena
kedekatannya dengan orang tua, pada butir 3 beberapa mahasiswa yang
prestasi belajarnya tidak terpengaruh karena sikap orang tua yang tidak
pernah menegurnya karena kebanyakan bermain.
Dengan demikian meskipun seseorang yang memiliki hubungan
yang kurang baik dengan orang tuanya disebabkan karena beberapa
kondisi atau keadaan, sehingga tidak memperhatikan pendidikan anaknya.
Tetapi hal tersebut tidak membuat diri seseorang menjadi terhambat
dalam proses belajarnya, karena semua itu kembali lagi bagaimana diri
seseorang menanggapi permasalahan tersebut. Dan nyatanya masih ada
mahasiswa yang sama sekali tidak terpengaruh dengan keadaan tersebut
tetapi prestasi belajarnya baik.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
86
BAB VI
KESIMPULAN DAN SARAN
A. Kesimpulan
Berdasarkan hasil analisis dan pembahasan tentang hubungan motivasi
belajar dan lingkungan belajar dengan prestasi belajar pada mahasiswa TA
2014 Program Studi Pendidikan Ekonomi Bidang Keahlian Khusus
Pendidikan Akuntansi Universitas Sanata Dharma, maka dapat ditarik
kesimpulan:
1. Tidak ada hubungan motivasi belajar dengan prestasi belajar. Hasil
penelitian ini dibuktikan dengan adanya nilai probabilitas sig. (2-tailed) =
0,232 > 𝛼 = 0,05. Artinya semakin tinggi atau rendahnya motivasi
belajar tidak berhubungan dengan prestasi belajar.
2. Tidak ada hubungan lingkugan belajar dengan prestasi belajar. Hasil
penelitian ini dibuktikan dengan adanya nilai probabilitas sig. (2-tailed) =
0,799 > 𝛼 = 0,05. Artinya semakin baik atau buruknya lingkungan
belajar tidak berhubungan dengan prestasi belajar.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
87
B. Keterbatasan
Penulis menyadari bahwa melakukan penelitian dan penyajian hasil
penelitian memiliki keterbatasan. Keterbatasan yang menjadi kendala dalam
penelitian ini antara lain:
1. Penulis tidak dapat melacak kejujuran mahasiswa dalam menjawab
kuesioner. Jika ternyata responden menjawab tidak jujur, maka hasil
penelitian itu tentu tidak memberikan gambaran yang obyektif.
2. Keterbatasan pengetahuan penulis yang masih kurang.
3. Dalam hal penyebaran kuesioner tidak semua mahasiswa Pendidikan
Akuntansi 2014 dapat mengisi kuesioner yang disusun oleh penulis hal ini
disebabkan karena ada mahasiswa yang keluar dan tidak masuk.
C. Saran
Berdasarkan kesimpulan diatas, maka peneliti mencoba mengajukan
beberapa saran sebagai berikut:
1. Bagi mahasiswa
Untuk mendapatkan prestasi belajar yang baik motivasi belajar
sebaiknya lebih ditingkatkan lagi. Ketersediaan fasilitas seperti
perpustakaan dan internet yang disediakan oleh kampus dapat
dimanfaatkan untuk membantu kesulitan dalam perkuliahan.
Lingkungan belajar sebaiknya dimanfaatkan dengan baik, sehingga
dapat tercapai prestasi belajar yang diharapkan.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
88
2. Bagi Universitas Sanata Dharma
Hasil penelitian diharapkan dapat memberikan masukan bagi
Universitas dalam menyediakan sarana dan prasarana yang memadai,
sehingga dapat dimanfaatkan secara optimal oleh mahasiswa. Selain
itu pihak Universitas Sanata Dharma diharapkan dapat menciptakan
suasana belajar yang kondusif, sehingga dalam melakukan kegiatan
belajar mengajar dapat berjalan dengan baik. Bagi dosen-dosen
sebaiknya dalam proses perkuliahan menggunakan metode
pembelajaran yang bervariasi, sehingga mahasiswa tidak bosan dan
bisa membangkitkan semangat mahasiswa dalam menerima
perkuliahan.
3. Bagi Orang Tua
Sebaiknya orang tua selalu memberikan dorongan dan semangat bagi
putra-putrinya sehingga mahasiswa akan lebih giat lagi dalam belajar.
Terutama putra-putrinya yang dari orang tua karena kos harus benar-
benar di pantau agar tidak terjerumus ke hal-hal yang negatif yang
dapat mempengaruhi prestasi belajarnya.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
89
DAFTAR PUSTAKA
Ahmadi. 2014. Metodologi Penelitian Kualitatif. Yogyakarta: Ar-Ruzz Media
Amrih. 2012. Indikator Motivasi Belajar. Tersedia: http://amrih-emery-
nashif.blogspot.com/2012/07/indikator-motivasi-belajar.html [26 Juli 2012]
Arief. 2012. Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Prestasi Belajar Tersedia:
http://m-miftah-arief.blogspot.com/2012/01/faktor-faktor-yang
mempengaruhi.html [ 9 Januari 2012]
Arifin. 2009. Evaluasi Pembelajaran. Bandung: PT Remaja Rosdakarya Offset
Arikunto. 1990. Manajemen Penelitian. Jakarta: PT Rineka Cipta
. 1993. Prosedur Penelitian. Jakarta: PT Rineka Cipta
Dhalana. 1999. Pengertian Lingkungan Keluarga.
Tersedia: http://dhalana95.blogspot.com/2013/06/lingkungan-belajar.htm
[28Juni 2013]
Dimyati. 1989. Psikologi Suatu Pengantar. Jakarta
Djamarah. 2011. Psikologi Belajar. Jakarta: Rineka Cipta
Fauzi. 2012. Motivasi Berprestasi.
Tersedia: http://fauziwandayana001.blogspot.com/2012/08/motivasi-
berprestasi.html
Gulo, w. 2002. Metodologi Penelitian. Grasindo
Hamalik. 2001. Proses Belajar Mengajar. Jakarta: PT Bumi Aksara
. 2007. Psikologi Belajar Dan Mengajar. Bandung: Sinar Baru Algesindo
Hamzah. 2014. Variabel Penelitian Dalam Pendidikan Dan Pembelajaran.
Jakarta: PT Ina Publikatama
Haryanto. 2010. Pengertian Prestasi Belajar.
Tersedia: http://belajarpsikologi.com/pengertian-prestasi-belajar.html [15
Juni 2010]
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
90
Hendrian. 2012. Pengertian faktor dan indikator hasil belajar. Tersedia:
http://hendriansdiamond.blogspot.com/2012/01/pengertian-faktor-dan-
indikator-hasil.html
King. 2010. Psikologi Umum. Jakarta: Salemba
Kountur. 2003. Metode Penelitian Untuk Penulisan Skripsi Dan Tesis. Jakarta:
PPM
Manihai. 2013. Konsep Lingkungan Keluarga. Tersedia: http://aroxx-
kaluwatu.blogspot.com/2013/06/konsep-lingkungan-keluarga-menurut-
para.html/m=1 [19 Juni 2013]
Mariyana. 2010. Pengelolaan Lingkungan Belajar. Jakarta: Prenada Media Group
Martinis. 2011. Lingkungan Belajar Berkualitas.
Tersedia: https://martinis1960.wordpress.com/2011/02/04/lingkungan-
belajar-berkualitas/
Masidjo. 1995. Penilaian Pencapaian Hasil Belajar Siswa Di Sekolah.
Yogyakarta: Kanisius
Mulyana. 2012. Motivasi Belajar.
Tersedia: https://ainamulyana.blogspot.com/2012/02/motivasi-belajar.html
Nashif. 2012. Indikator Motivasi Belajar. Tersedia: http://amrih-emery-
nashif.blogspot.com/2012/07/indikator-motivasi-belajar.html [26 Juli 2012]
Nasution, S. 2011. Kebutuhan Dan Teori Motivasi. Jakarta: Gramedia
Natalina, Premastuti. 2014. Pengolahan Data Elekronik I. Yogyakarta
Ningrat, Koentjara. 1977. Metodologi Penelitian. Jakarta: Gramedia
Nrimaningsih, Lusia. 2014. Hubungan Kebiasaan Belajar, Motivasi Belajar, Dan
Lingkungan Belajar Dengan IndeksPrestasi Komulatif (IPK). FKIP USD
Yogyakarta: Tidak Diterbitkan
Nurjanah, Mina. 2013. Hubungan antara Motivasi Belajar, Disiplin Belajar, dan
Lingkungan Belajar dengan Prestasi Belajar Mahasiswa Program Studi
Pendidikan Akuntansi Angkatan 2009 Universitas Sanata Dharma
Yogyakarta. FKIP USD Yogyakarta: tidak diterbitkan.
Ravi, Muhammad. 2014. Angket Pengaruh Motivasi Belajar. Tersedia:
http://muhammadravi.blogspot.com/2014/01/Angket-Pengaruh-Motivasi-
Belajar_7631.html/m=1 [3 Januari 2014]
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
91
Restama, Eka. 2013. Kuesioner Motivasi Belajar.
Tersedia: http://ekarestama.blogspot.com/2013/01/kuesioner-motivasi-
belajar.html/m=1 [1 Januari 2013]
Riana, D. 2012. Statistika Deskriptif. Tanggerang Selatan: Jelajah Nusa
Rohmah. 2012. Psikologi Pendidikan. Yogyakarta: Teras
Sadirman. 2011. Interaksi dan Motivasi Belajar Mengajar. Jakarta: PT Raja
Grafindo Persada.
Septi. 2012. Pengertian Prestasi Belajar.
Tersedia: http://ggugutlufichasepti.blogspot.com/2012/12/pengertian-
prestasi-belajar-menurut-ahli.html
Siregar. 2013. Metode Penelitian Kuantitatif. Jakarta: Kencana
Soemanto,Wasty. 2011. Psikologi Pendidikan. Jakarta: Gramedia
Sudaro, Sanak. 2011. Indikator Motivasi Belajar. Tersedia: http://wwwsanak-
sudaro.blogspot.com/2011/04/indikator-indikator-motivasi-belajar.html
Sukmadinata, N.S. 2011. Metode Penelitian Pendidikan. Bandung: PT Remaja
Rosdakarya
Sunar. 2009. Pengertian prestasi belajar.
Tersedia: http://sunartombs.wordpress.com/2009/01/05/pengertian-prestasi-
belajar
Supranto, J. 1987. Statistik. Jakarta: Erlangga
Tirtonegoro, S. 1984. Pengetian Prestasi Belajar.
Tersedia: http://belajarpsikologi.com/pengertian-prestasi-belajar.html [15
Juni 2010]
Udin, Taufik. 2005. Motivasi Belajar.
Tersedia: http://taufikudin.wordpress.com/category/pengertian-motivasi-
belajar-siswa-menurut-para-ahli-definisi
Umar. 2005. Metode Penelitian. Jakarta: PT Raja Grafindo Persada
Wahyono, Budi. 2014. Indikator Motivasi Belajar.
Tersedia: http://www.pendidikanekonomi.com/2014/10/indikator-motivasi-
belajar.html [ 6 Oktober 2014]
Widoyoko. 2009. Evaluasi Program Pembelajaran. Yogyakarta: Pustaka Pelajar
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
92
Winkel. 1983. Psikologi Pendidikan Dan Evaluasi Belajar. Jakarta: Gramedia
Wlodkowski. 2004. Hasrat Untuk Belajar. Yogyakarta. Pustaka Pelajar
Zaldy, Rafy. 2012. Motivasi Dan Minat Belajar Siswa. Tersedia:
http://www.rafyberbagy.blogspot.com [ 15 Desember 2012]
Zizi, Adita. 2011. Pengaruh Lingkungan Belajar.
Tersedia: http://aditazizi.blogspot.com/2011/06/pengaruh-lingkungan-
belajar.html [18 Juni 2011]
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
93
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
94
KUESIONER PENELITIAN
HUBUNGAN ANTARA MOTIVASI BELAJAR DAN LNGKUNGAN BELAJAR
DENGAN PRESTASI BELAJAR
Studi Kasus Mahasiswa TA 2014 Program Studi Pendidikan Ekonomi Bidang Keahlian
Khusus Pendidikan Akuntansi Universitas Sanata Dharma
Disusun Oleh:
Clara Chinta Imanda
NIM :11 1334 036
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN EKONOMI
BIDANG KEAHLIAN KHUSUS PENDIDIKAN AKUNTANSI
JURUSAN PENDIDIKAN ILMU PENGETAHUAN SOSIAL
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS SANATA DHARMA
YOGYAKARTA
2015
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
95
PENDIDIKAN AKUNTANSI
JURUSAN PENDIDIKAN ILMU PENGETAHUAN SOSIAL
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS SANATA DHARMA
YOGYAKARTA
Hal : Pengisian Kuesioner
Kepada Yth :
Mahasiswa Pendidikan Akuntansi TA 2014
Universitas Sanata Dharma
Dengan hormat,
Dengan segala kerendahan hati, perkenankanlah saya pada saat ini
memohon bantuan dan kerelaan anda untuk meluangkan waktu dan berkenaan
menjawab pertanyaan-pertanyaan pada angket ini sesuai dengan pendapat serta
keadaan yang sebenarnya anda alami. Pengisian angket ini hanya untuk keperluan
penelitian dan jawaban yang anda berikan akan dijamin kerahasiaannya. Jawaban
dari anda nantinya akan saya sampaikan dalam bentuk skripsi dengan judul
“Hubungan Antara Motivasi Belajar Dan Lingkungan Belajar Dengan
Prestasi Belajar”. Studi kasus Mahasiswa TA 2014 Program Studi Pendidikan
Ekonomi Bidang Keahlian Khusus Pendidikan Akuntansi Universitas Sanata
Dharma.
Atas bantuan anda dalam menjawab pertanyaan-pertanyaan yang saya
berikan, peneliti mengucapkan terima kasih.
Peneliti
(Clara Chinta Imanda)
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
96
KUESIONER
A. Identitas Mahasiswa
Nama :
Semester :
NIM :
Hari, Tanggal :
B. Petunjuk
1. Pilihlah salah satu jawaban yang sesuai dengan keadaan yang sebenarnya.
2. Berilah tanda centang (√) pada salah satu kolom pilihan jawaban yang
tersedia.
3. Alternatif Jawaban untuk motivasi belajar: Sangat Setuju (SS), Setuju (S),
Ragu-Ragu (RR), Tidak Setuju (TS), Sangat Tidak Setuju (STS) dan untuk
lingkungan belajar: Sangat Baik (SB), Baik (B), Cukup, Buruk, Sangat
Buruk
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
97
C. Motivasi Belajar
No Pernyataan
PilihanJawaban
SS S RR TS STS
1. Saya terdorong untuk belajar ketika orang tua
saya memberikan hadiah
2. Teman saya selalu memotivasi saya ketika saya
malas belajar
3. Saya merasa senang dengan suasana belajar di
kelas ketika saya mengikuti pelajaran
4. Saya memiliki kemauan untuk belajar agar
mendapat prestasi belajar yang terbaik.
5. Dosen selalu memberi motivasi kepada
mahasiswa di sela-sela proses pembelajaran
6. Jadwal belajar di rumah saya buat sendiri dan
saya laksanakan tepat waktu.
7. Saya lebih sering mengikuti kegiatan di kampus
dari pada belajar
8. Saya lebih sering bermain dari pada belajar
9. Waktu senggang di luar jam kampus saya
manfaatkan untuk belajar
10. Saya selalu membuat catatan penting ketika
dosen saya mejelaskan
11. Saya menyediakan waktu khusus untuk
mengulang pelajaran yang sudah diajarkan di
kampus
12. Saya berusaha mencari sumber belajar yang
lain
13. Jika saya belum mengerti mengenai suatu
materi tertentu,saya selalu bertanya kepada
teman
14. Saya selalu membuat kelompok belajar ketika
ada tugas yang sulit
15. Saya merasa cepat bosan dengan kegiatan rutin
saya yaitu belajar
16. Saya malas memahami kompetensi yang akan
dicapai dalam suatu mata pelajaran dan tidak
berkeinginan untuk mencapainya.
17. Saya mengerjakan tugas tepat waktu.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
98
18. Saya bersikap acuh tak acuh untuk
memperbaiki pekerjaan saya yang salah
19. Saya belajar dan mengerjakan tugas secara
mandiri
20. Saya belajar bersama dengan teman-teman
untuk mengerjakan tugas yang sulit
D. Lingkungan Belajar
No
Pernyataan
Pilihan Jawaban
S
B
B Cukup Buruk Sangat Buruk
1. Saya merasa terganggu dengan
kondisi kelas yang ramai saat
proses belajar
2. Kedekatan saya dengan orang tua
dapat mempengaruhi prestasi
belajar
3. Orang tua saya bersikap tegas
ketika saya terlalu banyak bermain
4. Tindakan orang tua yang otoriter
bisa mempengaruhi prestasi belajar
5. Pertengkaran atau konflik yang
terjadi di keluarga saya dapat
mempengaruhi prestasi belajar
6. Orang tua saya selalu
mengingkatkan saya untuk belajar
7. Kondisi kos saya selalu ramai
sehingga menggangu aktivitas
belajar
8. Saya tidak bisa belajar kalau saya
tidak mendengarkan musik dari HP
saya
9. Saya selalu belajar sambil
menonton TV, sehingga
konsentrasi saya dalam belajar
menjadi terganggu
10. Sarana dan Prasarana di kampus
saya lengkap, sehingga dapat
mendukung segala kegiatan belajar
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
99
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
100
A. Motivasi Belajar
RESPONDEN MOTIVASI BELAJAR (X1) Total
X1 X1.3 X1.4 X1.8 X1.9 X1.10 X1.11 X1.12
1 3 5 3 4 3 3 4 25
2 3 4 3 3 4 4 4 25
3 4 4 2 4 3 4 4 25
4 4 5 2 2 4 4 4 25
5 4 5 2 3 4 4 4 26
6 4 5 1 4 5 4 4 27
7 4 5 2 4 4 4 5 28
8 4 5 1 5 5 5 5 30
9 4 4 4 3 3 3 3 24
10 4 4 3 3 4 4 4 26
11 3 4 3 3 4 4 3 24
12 4 5 3 3 4 3 3 25
13 3 4 2 3 4 4 4 24
14 4 5 4 2 4 4 4 27
15 3 4 3 3 4 4 3 24
16 4 5 4 3 5 5 5 31
17 5 5 3 5 5 5 4 32
18 4 5 2 4 4 3 4 26
19 4 5 3 4 4 4 4 28
20 3 5 3 3 4 3 3 24
21 3 4 4 2 4 3 3 23
22 3 4 4 3 3 4 4 25
23 4 4 3 3 4 4 4 26
24 5 5 2 4 5 3 3 27
25 4 4 5 2 2 2 3 22
26 4 5 4 3 5 2 1 24
27 4 4 3 3 4 4 3 25
28 3 5 3 2 5 3 5 26
29 4 5 3 4 3 3 2 24
30 2 5 2 4 5 2 5 25
31 4 3 3 3 4 3 2 22
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
101
32 3 4 3 3 3 3 4 23
33 3 5 2 4 4 4 3 25
34 3 4 4 2 4 4 4 25
35 4 5 3 3 4 4 4 27
36 3 3 5 2 3 4 5 25
37 3 5 2 3 4 4 3 24
38 4 4 2 5 4 5 4 28
39 3 5 2 3 4 4 4 25
40 4 4 4 2 3 4 3 24
41 4 5 2 3 4 3 4 25
42 4 5 5 5 5 5 5 34
43 4 5 3 3 4 3 4 26
44 4 5 4 2 5 5 3 28
45 3 4 3 3 5 3 3 24
46 4 5 3 3 5 4 4 28
47 3 5 4 4 5 4 4 29
48 3 4 3 3 4 3 3 23
49 5 5 1 3 4 2 3 23
50 4 5 3 4 3 4 4 27
51 3 4 4 5 5 5 5 31
52 4 5 3 3 4 3 3 25
53 3 5 5 4 4 4 4 29
54 4 5 4 4 4 4 5 30
55 4 4 2 3 5 2 1 21
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
102
B. Lingkungan Belajar
RESPONDEN LINGKUNGAN BELAJAR (X2) TOTAL X2.2 X2.3 X2.6 X2.10
1 5 5 5 5 20
2 4 5 5 5 19
3 5 5 5 5 20
4 5 5 5 4 19
5 2 5 5 5 17
6 3 4 5 4 16
7 4 3 4 5 16
8 4 3 4 4 15
9 3 4 4 5 16
10 5 5 5 5 20
11 2 3 5 5 15
12 4 4 5 4 17
13 3 4 4 4 15
14 5 5 5 4 19
15 4 4 5 4 17
16 4 4 5 5 18
17 5 5 5 4 19
18 4 4 4 5 17
19 5 5 5 4 19
20 5 5 5 5 20
21 3 3 4 5 15
22 4 5 5 5 19
23 5 5 5 5 20
24 5 5 5 4 19
25 3 2 3 5 13
26 3 4 4 4 15
27 5 4 5 5 19
28 3 4 4 3 14
29 5 5 5 5 20
30 5 2 5 4 16
31 5 3 4 4 16
32 5 4 4 4 17
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
103
33 3 3 3 5 14
34 5 4 5 5 19
35 5 5 4 5 19
36 3 2 3 4 12
37 4 4 4 4 16
38 5 5 5 5 20
39 5 5 5 4 19
40 3 4 4 4 15
41 5 4 5 4 18
42 4 4 3 4 15
43 4 4 4 3 15
44 4 5 4 4 17
45 5 5 5 5 20
46 4 4 4 4 16
47 4 4 4 4 16
48 5 5 5 5 20
49 4 3 3 4 14
50 5 2 4 2 13
51 5 5 1 4 15
52 5 1 3 1 10
53 3 2 1 3 9
54 5 4 5 3 17
55 3 3 2 2 10
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
104
C. Prestasi Belajar
NO RESPONDEN
PRESTASI BELAJAR
1 2.59
2 3.32
3 2.23
4 3.18
5 2.77
6 2.27
7 3.36
8 2.32
9 3.14
10 2.18
11 2.82
12 1.68
13 3.18
14 3.09
15 3.27
16 2.82
17 2.86
18 2.73
19 3.73
20 2.36
21 2.32
22 2.5
23 3.41
24 3.0
25 2.36
26 2.68
27 2.59
28 2.05
29 2.27
30 2.55
31 3.5
32 2.91
33 2.64
34 2.09
35 2.0
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
105
36 3.09
37 2.14
38 3.18
39 2.77
40 2.73
41 1.91
42 2.91
43 3.36
44 3.14
45 2.86
46 4.0
47 3.73
48 2.68
49 3.27
50 2.05
51 3.18
52 1.91
53 3.27
54 2.45
55 2.77
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
106
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
107
A. Motivasi Belajar
RES
PO
ND
EN
MOTIVASI BELAJAR (X1)
X
1
.
1
X
1
.
2
X
1
.
3
X
1
.
4
X
1
.
5
X
1
.
6
X
1
.
7
X
1
.
8
X
1
.
9
X
1.
1
0
X
1.
1
1
X
1.
1
2
X
1.
1
3
X
1.
1
4
X
1.
1
5
X
1.
1
6
X
1.
1
7
X
1.
1
8
X
1.
1
9
X
1.
2
0
1 3 4 3 5 4 4 5 5 4 4 5 5 5 4 3 4 5 4 4 5
2 3 4 4 5 3 2 4 4 3 4 3 4 4 4 3 3 3 1 3 4
3 1 3 1 3 4 2 5 1 1 3 3 1 5 5 1 3 3 1 4 5
4 3 3 3 4 3 4 4 4 3 4 4 4 4 4 3 4 4 1 4 4
5 1 3 1 3 5 5 4 1 1 3 3 2 4 5 1 1 5 5 3 5
6 5 3 3 3 5 4 2 3 4 5 3 3 4 3 3 4 3 1 4 5
7 5 4 4 4 4 3 2 2 2 3 4 3 4 4 5 4 4 3 4 4
8 5 5 4 4 3 4 2 2 4 4 3 5 3 3 4 4 3 2 2 5
9 4 2 4 4 3 2 2 1 2 2 2 3 4 2 4 2 3 3 3 4
10 1 4 4 5 4 3 5 4 3 5 2 1 5 5 3 1 5 5 4 5
11 1 2 4 4 5 3 4 3 3 4 4 3 5 5 3 4 3 3 3 5
12 4 4 5 5 4 3 4 4 4 5 3 3 4 5 3 5 3 3 4 5
13 2 4 3 4 4 3 4 2 3 3 4 4 4 3 2 2 2 3 4 4
14 2 2 3 4 3 3 3 2 2 4 3 3 5 5 3 5 4 5 2 5
15 5 4 4 4 5 4 4 3 3 4 4 4 5 3 4 4 3 4 3 5
16 1 5 3 5 4 3 5 2 4 5 4 4 5 5 2 3 4 2 3 5
17 2 5 2 4 4 4 5 4 3 4 3 4 4 3 3 4 3 2 3 4
18 4 3 4 5 4 3 3 2 2 5 5 3 4 4 2 4 3 4 5 5
19 5 3 4 5 4 3 3 1 5 5 5 5 5 5 1 1 4 2 4 5
20 5 3 4 3 5 4 4 3 3 3 4 5 5 5 3 3 4 4 4 5
21 5 5 4 4 4 3 4 2 4 4 4 3 4 3 1 5 4 4 4 4
22 5 4 4 4 4 1 5 2 3 3 3 3 4 3 3 4 3 3 4 3
23 5 5 4 5 4 2 5 3 4 4 4 4 4 4 3 4 4 4 4 4
24 3 3 3 5 3 2 3 3 3 4 3 3 4 4 3 5 4 5 3 5
25 3 3 4 5 4 3 3 4 4 4 5 4 4 4 4 4 3 4 4 4
26 5 2 3 4 4 3 3 3 3 4 5 3 4 3 2 4 3 2 2 4
27 5 2 3 4 5 3 3 4 3 4 5 4 4 4 3 4 4 2 4 5
28 5 2 4 5 4 4 4 2 2 4 5 4 5 5 4 4 4 2 2 5
29 3 2 4 5 3 4 4 3 3 4 3 3 4 4 4 4 4 2 4 4
30 2 2 3 4 4 3 4 3 3 4 4 3 5 5 5 5 4 2 3 5
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
108
Case Processing Summary
N %
Cases Valid 30 100.0
Excludeda 0 .0
Total 30 100.0
a. Listwise deletion based on all variables in the
procedure.
Reliability Statistics
Cronbach's
Alpha
Cronbach's
Alpha Based on
Standardized
Items N of Items
.765 .775 7
Item Statistics
Mean Std. Deviation N
soal3 3.43 .898 30
soal4 4.27 .691 30
soal8 2.73 1.081 30
soal9 3.03 .928 30
soal10 3.93 .740 30
soal11 3.73 .907 30
soal12 3.43 1.006 30
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
109
Item-Total Statistics
Scale Mean if
Item Deleted
Scale Variance if
Item Deleted
Corrected Item-
Total Correlation
Squared Multiple
Correlation
Cronbach's
Alpha if Item
Deleted
soal3 21.13 12.809 .454 .395 .742
soal4 20.30 13.252 .556 .453 .728
soal8 21.83 12.351 .396 .208 .760
soal9 21.53 11.292 .702 .651 .686
soal10 20.63 13.344 .488 .542 .737
soal11 20.83 13.316 .361 .343 .761
soal12 21.13 11.982 .508 .581 .731
Scale Statistics
Mean Variance Std. Deviation N of Items
24.57 16.530 4.066 7
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
110
B. Lingkungan Belajar
RESPONDEN LINGKUNGAN BELAJAR (X2)
X2.1 X2.2 X2.3 X2.4 X2.5 X2.6 X2.7 X2.8 X2.9 X2.10
1 4 5 5 4 5 4 4 3 4 4
2 5 4 3 5 3 5 4 2 5 5
3 4 5 4 4 5 4 1 5 4 4
4 5 4 5 4 5 5 2 3 5 5
5 5 4 1 2 5 5 3 3 4 2
6 5 5 5 4 4 5 2 3 5 2
7 5 4 4 4 5 5 5 2 5 5
8 2 5 4 5 5 4 3 2 5 4
9 5 3 2 4 1 3 2 2 3 3
10 5 5 5 3 5 5 5 5 3 5
11 4 5 5 5 4 5 2 4 5 3
12 5 5 5 4 5 5 1 2 5 3
13 5 5 5 2 4 5 2 4 3 5
14 5 4 4 4 5 5 4 2 5 5
15 5 4 4 5 3 4 5 3 5 4
16 2 5 5 2 4 4 4 4 5 4
17 3 3 3 3 5 4 2 3 5 3
18 5 5 5 5 3 5 2 2 3 5
19 4 4 2 5 3 3 1 2 5 3
20 3 3 3 2 4 3 2 2 5 3
21 5 5 5 4 5 5 2 5 4 5
22 3 5 5 5 4 5 2 4 3 3
23 4 5 3 4 3 5 2 3 4 5
24 4 5 3 3 4 4 2 4 3 4
25 2 2 3 1 5 3 4 2 2 3
26 2 5 5 3 3 5 2 2 4 5
27 5 5 5 5 5 5 1 2 5 5
28 5 5 5 2 4 4 1 1 5 3
29 4 5 4 4 5 4 2 3 5 4
30 5 5 5 4 4 4 5 2 5 4
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
111
Case Processing Summary
N %
Cases
Valid 30 100.0
Excludeda 0 .0
Total 30 100.0
a. Listwise deletion based on all variables in the
procedure.
Reliability Statistics
Cronbach's
Alpha
Cronbach's
Alpha Based on
Standardized
Items
N of Items
.755 .771 4
Item Statistics
Mean Std. Deviation N
butir2 4.47 .819 30
butir3 4.07 1.143 30
butir6 4.40 .724 30
butri10 3.93 .980 30
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
112
Item-Total Statistics
Scale Mean if
Item Deleted
Scale Variance if
Item Deleted
Corrected Item-
Total Correlation
Squared Multiple
Correlation
Cronbach's
Alpha if Item
Deleted
butir2 12.40 5.007 .628 .477 .664
butir3 12.80 3.890 .618 .441 .668
butir6 12.47 5.430 .601 .384 .688
butri10 12.93 5.099 .434 .222 .764
Scale Statistics
Mean Variance Std. Deviation N of Items
16.87 7.982 2.825 4
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
113
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
114
1. Normalitas Bivariate Motivasi Belajar Dan Prestasi Belajar
RSPONDEN MOTIVASI PRESTASI MAH_1 i v chsquare
1 25 20 1 0.001731 0.009091 0.00
2 25 19 2 0.001731 0.027273 0.00
3 25 20 3 0.001731 0.045455 0.00
4 25 19 4 0.001731 0.063636 0.01
5 26 17 5 0.001731 0.081818 0.01
6 27 16 6 0.001731 0.1 0.01
7 28 16 7 0.11542 0.118182 0.01
8 30 15 8 0.11542 0.136364 0.01
9 24 16 9 0.11542 0.154545 0.01
10 26 20 10 0.11542 0.172727 0.02
11 24 15 11 0.11542 0.190909 0.02
12 25 17 12 0.11542 0.209091 0.02
13 24 15 13 0.11542 0.227273 0.02
14 27 19 14 0.11542 0.245455 0.02
15 24 17 15 0.11542 0.263636 0.03
16 31 18 16 0.11542 0.281818 0.03
17 32 19 17 0.11542 0.3 0.03
18 26 17 18 0.11542 0.318182 0.03
19 28 19 19 0.11542 0.336364 0.03
20 24 20 20 0.11542 0.354545 0.04
21 23 15 21 0.178875 0.372727 0.04
22 25 19 22 0.178875 0.390909 0.04
23 26 20 23 0.178875 0.409091 0.04
24 27 19 24 0.178875 0.427273 0.04
25 22 13 25 0.178875 0.445455 0.04
26 24 15 26 0.519944 0.463636 0.05
27 25 19 27 0.519944 0.481818 0.05
28 26 14 28 0.519944 0.5 0.05
29 24 20 29 0.519944 0.518182 0.05
30 25 16 30 0.519944 0.536364 0.05
31 22 16 31 0.519944 0.554545 0.06
32 23 17 32 0.519944 0.572727 0.06
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
115
33 25 14 33 0.519944 0.590909 0.06
34 25 19 34 0.519944 0.609091 0.06
35 27 19 35 0.519944 0.627273 0.06
36 25 12 36 0.646854 0.645455 0.07
37 24 16 37 0.646854 0.663636 0.07
38 28 20 38 0.646854 0.681818 0.07
39 25 19 39 0.646854 0.7 0.07
40 24 15 40 0.646854 0.718182 0.07
41 25 18 41 1.215303 0.736364 0.08
42 34 15 42 1.215303 0.754545 0.08
43 26 15 43 1.215303 0.772727 0.08
44 28 17 44 1.215303 0.790909 0.08
45 24 20 45 1.405667 0.809091 0.08
46 28 16 46 1.405667 0.827273 0.09
47 29 16 47 2.201496 0.845455 0.09
48 23 20 48 2.201496 0.863636 0.09
49 23 14 49 2.455315 0.881818 0.09
50 27 13 50 2.455315 0.9 0.09
51 31 15 51 3.478523 0.918182 0.10
52 25 10 52 3.795796 0.936364 0.10
53 29 9 53 3.795796 0.954545 0.10
54 30 17 54 5.427112 0.972727 0.10
55 21 10 55 9.562248 0.990909 0.10
Case Processing Summary
N
Total Cases 55
Excluded Casesa 0
Forecasted Cases 0
Newly Created Cases 0
a. Cases with a missing value in any
variable are excluded from the
analysis.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
116
Model Summary and Parameter Estimates
Dependent Variable:chisquare
Equation
Model Summary Parameter Estimates
R Square F df1 df2 Sig. Constant b1
Linear .493 51.558 1 53 .000 .038 .013
The independent variable is Mahalanobis Distance.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
117
2. Normalitas Bivariate Lingkungan Belajar Dan Prestasi Belajar
RESPONDEN LINGKUNGAN PRESTASI MAH_1 i v chsquare
1 20 2.59 0.015701 1 0.01 0.00
2 19 3.32 0.015701 2 0.03 0.00
3 20 2.23 0.015701 3 0.05 0.00
4 19 3.18 0.015701 4 0.06 0.01
5 17 2.77 0.015701 5 0.08 0.01
6 16 2.27 0.015701 6 0.10 0.01
7 16 3.36 0.015701 7 0.12 0.01
8 15 2.32 0.056367 8 0.14 0.01
9 16 3.14 0.056367 9 0.15 0.01
10 20 2.18 0.056367 10 0.17 0.02
11 15 2.82 0.056367 11 0.19 0.02
12 17 1.68 0.056367 12 0.21 0.02
13 15 3.18 0.056367 13 0.23 0.02
14 19 3.09 0.056367 14 0.25 0.02
15 17 3.27 0.056367 15 0.26 0.03
16 18 2.82 0.238169 16 0.28 0.03
17 19 2.86 0.238169 17 0.30 0.03
18 17 2.73 0.360168 18 0.32 0.03
19 19 3.73 0.360168 19 0.34 0.03
20 20 2.36 0.360168 20 0.35 0.04
21 15 2.32 0.360168 21 0.37 0.04
22 19 2.5 0.360168 22 0.39 0.04
23 20 3.41 0.360168 23 0.41 0.04
24 19 3 0.360168 24 0.43 0.04
25 13 2.36 0.360168 25 0.45 0.04
26 15 2.68 0.360168 26 0.46 0.05
27 19 2.59 0.723772 27 0.48 0.05
28 14 2.05 0.723772 28 0.50 0.05
29 20 2.27 0.723772 29 0.52 0.05
30 16 2.55 0.723772 30 0.54 0.05
31 16 3.5 0.723772 31 0.55 0.06
32 17 2.91 0.723772 32 0.57 0.06
33 14 2.64 0.723772 33 0.59 0.06
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
118
34 19 2.09 0.723772 34 0.61 0.06
35 19 2 0.723772 35 0.63 0.06
36 12 3.09 0.723772 36 0.65 0.07
37 16 2.14 0.723772 37 0.66 0.07
38 20 3.18 0.927104 38 0.68 0.07
39 19 2.77 0.927104 39 0.70 0.07
40 15 2.73 0.927104 40 0.72 0.07
41 18 1.91 1.47251 41 0.74 0.08
42 15 2.91 1.47251 42 0.75 0.08
43 15 3.36 1.47251 43 0.77 0.08
44 17 3.14 1.47251 44 0.79 0.08
45 20 2.86 1.47251 45 0.81 0.08
46 16 4 1.47251 46 0.83 0.09
47 16 3.73 1.47251 47 0.85 0.09
48 20 2.68 1.47251 48 0.86 0.09
49 14 3.27 1.47251 49 0.88 0.09
50 13 2.05 1.757174 50 0.90 0.09
51 15 3.18 1.757174 51 0.92 0.10
52 10 1.91 2.850378 52 0.94 0.10
53 9 3.27 5.826191 53 0.95 0.10
54 17 2.45 5.826191 54 0.97 0.10
55 10 2.77 7.708799 55 0.99 0.10
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
119
Case Processing Summary
N
Total Cases 55
Excluded Casesa 0
Forecasted Cases 0
Newly Created Cases 0
a. Cases with a missing value in any
variable are excluded from the
analysis.
Model Summary and Parameter Estimates
Dependent Variable:CHISQUARE
Equation
Model Summary Parameter Estimates
R Square F df1 df2 Sig. Constant b1
Linear .505 54.118 1 53 .000 .037 .015
The independent variable is Mahalanobis Distance.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
120
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
121
KATEGORI KECENDERUNGAN VARIABEL
A. Pengukuran Deskriptif Data
Analisis ini dilakukan dengan cara mendeskripsikan data hasil observasi yang
sudah diperoleh dari penelitian di lapangan yang meliputi karakteristik responden,
variabel kebiasaan belajar, motivasi belajar, lingkungan keluarga dan indeks prestasi
kumulatif (IPK).
Pendeskripsian data dilakukan berdasarkan Penilaian Acuan Patokan (PAP).
PAP adalah suatu penilaian yang memperbandingkan prestasi belajar siswa dengan
suatu patokan yang telah ditetapkan sebelumnya, suatu prestasi yang seharusnya dicapai
oleh siswa yang dituntut oleh guru . PAP yang digunakan adalah PAP tipe II. Dalam
PAP tipe II ini penguasaan kompetensi minimal yang merupakan passing score adalah
56% dari total skor yang seharusnya dicapai, diberi nilai cukup. Berikut adalah tabel
PAP tipe II (Masidjo, 1995:157).
Tingkat Penguasaan
Kompetensi
Nilai Huruf
Kategori Kecenderungan Variabel
81% - 100% A Sangat Tinggi
66% - 80% B Tinggi
56% - 65% C Cukup
46% - 55% D Rendah
dibawah 46% E Sangat Rendah
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
122
Berdasarkan kategori di atas, maka dilakukan analisis sebagai berikut:
Skor = Nilai terendah + % (nilai tertinggi – nilai terendah)
A. Motivasi Belajar
Nilai tertinggi = 5 x 7 = 35
Nilai terendah = 1 x 7 = 7
Dari perhitungan di atas dapat disimpulkan bahwa kategori kecenderungan variabel
sebagai berikut :
Tingkat Penguasaan Kompetensi Interpretasi
7 + (81% x 35-7) = 29,68 dibulatkan 30 Sangat Tinggi
7 + (66% x 35-7) = 25,48 dibulatkan 25 Tinggi
7 + (56% x 35-7) = 22,68 dibulatkan 23 Cukup
7 + (46% x 35-7) = 19,88 dibulatkan 20 Rendah
di bawah 19 Sangat Rendah
No Interval Frekuensi Frekuensi
Relatif Kategori
1 30-35 6 10,91% Sangat Tinggi
2 25-29 32 58,18% Tinggi
3 23-24 13 23,64% Cukup
4 20-22 4 7,27% Rendah
5 7-19 0 0% Sangat Rendah
Jumlah 55 100%
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
123
B. Lingkungan Belajar
Nilai tertinggi = 5 x 4 = 20
Nilai terendah = 1 x 4 = 4
Dari perhitungan di atas dapat disimpulkan bahwa kategori kecenderungan variabel
sebagai berikut :
No Interval Frekuensi Frekuensi
Relatif
Kategori
1 17-20 29 52,73% Sangat Baik
2 15-16 17 30,91% Baik
3 13-14 5 9,09% Cukup
4 11-12 1 1,82% Buruk
5 4-10 3 5,45% Sangat Buruk
Jumlah 55 100%
Tingkat Penguasaan Kompetensi Interpretasi
4 + (81% x 20-4) = 16,96 dibulatkan 17 Sangat Tinggi
4 + (66% x 20-4) = 14,56 dibulatkan 15 Tinggi
4 + (56% x 20-4) = 12,96 dibulatkan 13 Cukup
4 + (46% x 20-4) = 11,36 dibulatkan 11 Rendah
di bawah 10 Sangat Rendah
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
124
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
125
1. Hasil Uji Korelasi Motivasi Belajar Dengan Prestasi Belajar
Correlations
MOTIVASI PRESTASI
Spearman's rho
MOTIVASI
Correlation Coefficient 1.000 .164
Sig. (2-tailed) . .232
N 55 55
PRESTASI
Correlation Coefficient .164 1.000
Sig. (2-tailed) .232 .
N 55 55
2. Hasil Uji Korelasi Lingkungan Belajar Dengan Prestasi Belajar
Correlations
LINGKUNGAN PRESTASI
Spearman's rho
LINGKUNGAN
Correlation Coefficient 1.000 -.035
Sig. (2-tailed) . .799
N 55 55
PRESTASI
Correlation Coefficient -.035 1.000
Sig. (2-tailed) .799 .
N 55 55
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
126
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
127
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
128
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
129
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
130
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI