PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · analisis perbedaan persepsi wajib pajak orang pribadi...

87
ANALISIS PERBEDAAN PERSEPSI WAJIB PAJAK ORANG PRIBADI TERHADAP SELF ASSESSMENT SYSTEM BERDASARKAN TINGKAT PENDIDIKAN DAN TINGKAT PENGHASILAN Studi Kasus pada Wajib Pajak Orang Pribadi yang bekerja di Biro Organisasi Setda Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta SKRIPSI Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Ekonomi Program Studi Akuntansi Oleh : Heri Tri Haryanto NIM : 062114088 PROGRAM STUDI AKUNTANSI JURUSAN AKUNTANSI FAKULTAS EKONOMI UNIVERSITAS SANATA DHARMA YOGYAKARTA 2013 PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Transcript of PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · analisis perbedaan persepsi wajib pajak orang pribadi...

Page 1: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · analisis perbedaan persepsi wajib pajak orang pribadi terhadap self assessment system berdasarkan tingkat pendidikan dan tingkat penghasilan

ANALISIS PERBEDAAN PERSEPSI WAJIB PAJAK ORANG

PRIBADI TERHADAP SELF ASSESSMENT SYSTEM

BERDASARKAN TINGKAT PENDIDIKAN DAN TINGKAT

PENGHASILAN

Studi Kasus pada Wajib Pajak Orang Pribadi yang bekerja

di Biro Organisasi Setda Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta

SKRIPSI

Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat

Memperoleh Gelar Sarjana Ekonomi

Program Studi Akuntansi

Oleh :

Heri Tri Haryanto

NIM : 062114088

PROGRAM STUDI AKUNTANSI JURUSAN AKUNTANSI

FAKULTAS EKONOMI

UNIVERSITAS SANATA DHARMA

YOGYAKARTA

2013

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 2: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · analisis perbedaan persepsi wajib pajak orang pribadi terhadap self assessment system berdasarkan tingkat pendidikan dan tingkat penghasilan

i

ANALISIS PERBEDAAN PERSEPSI WAJIB PAJAK ORANG

PRIBADI TERHADAP SELF ASSESSMENT SYSTEM

BERDASARKAN TINGKAT PENDIDIKAN DAN TINGKAT

PENGHASILAN

Studi Kasus pada Wajib Pajak Orang Pribadi yang bekerja

di Biro Organisasi Setda Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta

S K R I P S I

Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat

Memperoleh Gelar Sarjana Ekonomi

Program Studi Akuntansi

Oleh :

Heri Tri Haryanto

NIM : 062114088

PROGRAM STUDI AKUNTANSI JURUSAN AKUNTANSI

FAKULTAS EKONOMI

UNIVERSITAS SANATA DHARMA

YOGYAKARTA

2013

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 3: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · analisis perbedaan persepsi wajib pajak orang pribadi terhadap self assessment system berdasarkan tingkat pendidikan dan tingkat penghasilan

ii

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 4: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · analisis perbedaan persepsi wajib pajak orang pribadi terhadap self assessment system berdasarkan tingkat pendidikan dan tingkat penghasilan

iii

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 5: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · analisis perbedaan persepsi wajib pajak orang pribadi terhadap self assessment system berdasarkan tingkat pendidikan dan tingkat penghasilan

iv

MOTTO DAN PERSEMBAHAN

Cara untuk menjadi di depan adalah memulai sekarang. Jika memulai sekarang, tahun depan Anda akan tahu banyak hal

yang sekarang tidak diketahui, dan Anda tak akan mengetahui masa depan jika Anda menunggu-nunggu.

(William Feather)

Jangan patah semangat walau apapun yang terjadi, jika kita menyerah, maka habislah sudah

(Top)

Bagian terbaik dari hidup seseorang adalah perbuatan-

perbuatan baiknya dan kasihnya yang tidak diketahui

orang lain.

(William Wordsworth)

Skripsi ini kupersembakan untuk:

Tuhan Yesus Kristus dan Bunda Maria

Kedua Orang Tuaku (Soeharto dan Purwaningsih), abangku (Mas Heru)

serta kakakku (Mbak Lina)

Keluarga besar di Pontianak dan Delanggu

Albertus Langgeng Triyono, Wisnu Ari Prasetyo, Stefanus Wahyu

Pratama, Wasis Wardoyo, Rory Efriandi, Theodosius Yanuar, Satriadhi

Prabowo, Yohanes Ari Chandra, Angelus Arie, Agung Nugraha, Piuz

Rezky, Isa Diandra, Sigit Canipora, Azhari.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 6: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · analisis perbedaan persepsi wajib pajak orang pribadi terhadap self assessment system berdasarkan tingkat pendidikan dan tingkat penghasilan

v

UNIVERSITAS SANATA DHARMA

FAKULTAS EKONOMI

JURUSAN AKUNTANSI – PROGRAM STUDI AKUNTANSI

PERNYATAAN KEASLIAN KARYA TULIS

Yang bertanda tangan di bawah ini, saya menyatakan bahwa skripsi dengan

judul: Analisis Perbedaan Persepsi Wajib Pajak Orang Pribadi terhadap Self

Assessment System Berdasarkan Tingkat Pendidikan dan Tingkat Penghasilan

(Studi Kasus pada Wajib Pajak Orang Pribadi yang bekerja di Biro Organisasi

Setda Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta).

Dengan ini saya menyatakan dengan segala sesungguhnya bahwa dalam skripsi

ini tidak terdapat keseluruhan atau sebagian tulisan orang lain yang saya ambil

dengan cara menyalin, atau meniru dalam bentuk rangkaian kalimat atau simbol

yang menunjukkan gagasan atau pendapat atau pemikiran dari penulis lain yang

saya aku seolah-olah sebagai tulisan saya sendiri dan atau tidak terdapat bagian

atau keseluruhan tulisan yang saya salin, tiru, atau yang saya ambil dari tulisan

orang lain tanpa memberikan pengakuan pada penulis aslinya.

Apabila saya melakukan hal tersebut diatas, baik sengaja maupun tidak,

dengan ini saya menyatakan menarik skripsi yang saya ajukan sebagai hasil

tulisan saya sendiri ini. Bila kemudian terbukti bahwa saya ternyata melakukan

tindakan menyalin atau meniru tulisan orang lain seolah-olah hasil pemikiran saya

sendiri, berarti gelar dan ijasah yang telah diberikan oleh universitas batal saya

terima.

Yogyakarta, 30 Agustus 2013

Yang membuat pernyataan

Heri Tri Haryanto

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 7: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · analisis perbedaan persepsi wajib pajak orang pribadi terhadap self assessment system berdasarkan tingkat pendidikan dan tingkat penghasilan

vi

LEMBAR PERNYATAAN PERSETUJUAN PUBLIKASI KARYA ILMIAH

UNTUK KEPENTINGAN AKADEMIS

Yang bertanda tangan di bawah ini, saya mahasiswa Universitas Sanata Dharma :

Nama : Heri Tri Haryanto

Nomor Mahasiswa : 062114088

Demi pengembangan ilmu pengetahuan, saya memberikan kepada Perpustakaan

Universitas Sanata Dharma karya ilmiah saya yang berjudul: Analisis Perbedaan

Persepsi Wajib Pajak Orang Pribadi terhadap Self Assessment System Berdasarkan

Tingkat Pendidikan dan Tingkat Penghasilan. Studi Kasus pada Wajib Pajak

Orang Pribadi yang bekerja di Biro Organisasi Setda Provinsi Daerah Istimewa

Yogyakarta.

Dengan demikian saya memberikan kepada Universitas Sanata Dharma hak untuk

menyimpan, mengalihkan dalam bentuk media lain, mengelolanya dalam bentuk

pangkalan data, mendistribusikan secara terbatas, dan mempublikasikannya di

Internet atau media lain untuk kepentingan akademis tanpa perlu meminta ijin dari

saya maupun memberikan royalti kepada saya selama tetap mencantumkan nama

saya sebagai penulis.

Demikian pernyataan ini saya buat dengan sebenarnya,

Dibuat di Yogyakarta

Pada tanggal : 30 Agustus 2013

Yang menyatakan

Heri Tri Haryanto

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 8: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · analisis perbedaan persepsi wajib pajak orang pribadi terhadap self assessment system berdasarkan tingkat pendidikan dan tingkat penghasilan

vii

KATA PENGANTAR

Puji syukur dan terima kasih ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa, yang telah

melimpahkan rahmat dan karunia kepada penulis sehingga dapat menyelesaikan

skripsi ini. Penulisan skripsi ini bertujuan untuk memenuhi salah satu syarat untuk

memperoleh gelar sarjana pada Program Studi Akuntansi, Fakultas Ekonomi

Universitas Sanata Dharma Yogyakarta.

Dalam menyelesaikan skripsi ini penulis mendapat bantuan, bimbingan dan

arahan dari berbagai pihak. Oleh karena itu penulis mengucapkan terima kasih

yang sebesar-besarnya kepada:

1. Romo Dr. Ir. Paulus Wiryono Priyotamtama, SJ., selaku Rektor Universitas

Sanata Dharma yang telah memberikan kesempatan untuk belajar dan

mengembangkan kepribadian kepada penulis.

2. Drs. YP. Supardiyono, M.Si., Akt., QIA., selaku Dosen Pembimbing yang

telah sabar membimbing dan memberikan pengarahan kepada penulis dalam

menyelesaikan skripsi ini.

3. Drs. Mulyono, MM., selaku Kepala Biro Organisasi Setda Provinsi Daerah

Istimewa Yogyakarta dan seluruh staf atas kerjasamanya dalam penyusunan

skripsi ini.

4. Bapak Soeharto, Ibu Purwaningsih, Mas Heru, Mbak Lina sebagai orang tua,

abang, kakak yang selalu mendorong, memberikan semangat dan mendoakan

penulis hingga skripsi ini dapat selesai.

5. Keluarga besar di Pontianak dan Delanggu yang selalu mendukung,

memotivasi dan memberikan doa.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 9: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · analisis perbedaan persepsi wajib pajak orang pribadi terhadap self assessment system berdasarkan tingkat pendidikan dan tingkat penghasilan

viii

6. Sahabatku: Albertus Langgeng Triyono, Wisnu Ari Prasetyo, Stephanus

Wahyu Pratama, Aloysius Wasis Wardoyo, Rory Efriandi, Pius Rezky,

Satriadi, Waskito, Yohanes Arie Chandra, Agung Nugraha, Theodosius

Yanuar, Antonius Adhi Irawan, Padam Prahara, Angelus Arie, Isa Diandra,

Gregorius Agung, Azhari, Diooz Kaldera, Ari Yuwono, Sigit Canipora,

Ricky, Kangdi, Wawan atas doa, semangat dan dukungan dari kalian semua.

7. Teman-teman Bimbingan: Langgeng, Agung, Padam, Chandra, Billy, Eska,

Adji, Yudha, Adhi, Erwin.

8. Teman-teman akuntansi angkatan 2006 atas kebersamaan belajar selama ini.

9. Semua pihak yang tidak bisa penulis sebutkan satu per satu atas segala

dukungan baik secara langsung maupun tidak langsung.

Penulis berharap skripsi ini bermanfaat bagi pembaca yang berminat dan dapat

juga sebagai referensi untuk penelitian selanjutnya. Penulis menyadari bahwa

skripsi ini masih jauh dari sempurna. Oleh karena itu penulis mengharapkan

kritik dan saran yang dapat memberikan manfaat bagi penulis. Semoga skripsi ini

dapat bermanfaat bagi pembaca.

Yogyakarta, 30 Agustus 2013

Heri Tri Haryanto

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 10: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · analisis perbedaan persepsi wajib pajak orang pribadi terhadap self assessment system berdasarkan tingkat pendidikan dan tingkat penghasilan

ix

DAFTAR ISI

Halaman

HALAMAN JUDUL ..................................................................................... i

HALAMAN PERSETUJUAN PEMBIMBING ........................................... ii

HALAMAN PENGESAHAN ....................................................................... iii

HALAMAN MOTTO DAN PERSEMBAHAN ........................................... iv

HALAMAN PERNYATAAN KEASLIAN KARYA TULIS ...................... v

HALAMAN PERNYATAAN PERSETUJUAN PUBLIKASI .................... vi

HALAMAN KATA PENGANTAR ............................................................. vii

HALAMAN DAFTAR ISI ........................................................................... ix

HALAMAN DAFTAR TABEL ................................................................... xi

HALAMAN DAFTAR GAMBAR ............................................................... xii

HALAMAN DAFTAR LAMPIRAN ........................................................... xiii

ABSTRAK .................................................................................................... xiv

ABSTRACT .................................................................................................. xv

BAB I PENDAHULUAN ...................................................................... 1

A. Latar Belakang Masalah ....................................................... 1

B. Rumusan Masalah ................................................................ 4

C. Batasan Masalah ................................................................... 4

D. Tujuan Penelitian ................................................................. 5

E. Manfaat Penelitian ............................................................... 5

F. Sistematika Penulisan .......................................................... 6

BAB II LANDASAN TEORI ................................................................. 7

A. Pajak ..................................................................................... 7

B. Sistem Pemungutan Pajak .................................................... 10

C. Pajak Penghasilan ................................................................. 11

D. Sikap Manusia ...................................................................... 17

E. Persepsi ................................................................................ 19

F. Hasil Penelitian Sebelumnya ................................................ 23

G. Hubungan antara Tingkat Pendidikan dengan Persepsi

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 11: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · analisis perbedaan persepsi wajib pajak orang pribadi terhadap self assessment system berdasarkan tingkat pendidikan dan tingkat penghasilan

x

Wajib Pajak Orang Pribadi terhadap Self Assessment

System .................................................................................. 26

H. Hubungan antara Tingkat Penghasilan dengan Persepsi

Wajib Pajak Orang Pribadi terhadap Self Assessment

System .................................................................................. 27

BAB III METODE PENELITIAN ........................................................... 29

A. Jenis Penelitian ..................................................................... 29

B. Tempat dan Waktu Penelitian .............................................. 29

C. Subyek dan Objek Penelitian ............................................... 29

D. Data dan Teknik Pengumpulan Data .................................... 30

E. Variabel Penelitian ............................................................... 30

F. Teknik Pengukuran Data ...................................................... 31

G. Teknik Pengujian Instrumen ................................................ 32

H. Teknik Analisis Data ............................................................ 33

BAB IV ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN ............................... 41

A. Deskripsi Data ...................................................................... 41

B. Pengujian Data ..................................................................... 44

C. Analisis Data ........................................................................ 46

D. Pembahasan .......................................................................... 51

BAB V PENUTUP .................................................................................. 55

A. Kesimpulan .......................................................................... 55

B. Keterbatasan Penelitian ........................................................ 55

C. Saran ..................................................................................... 55

DAFTAR PUSTAKA ................................................................................... 56

LAMPIRAN .................................................................................................. 58

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 12: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · analisis perbedaan persepsi wajib pajak orang pribadi terhadap self assessment system berdasarkan tingkat pendidikan dan tingkat penghasilan

xi

DAFTAR TABEL

Halaman

Tabel 2.1 Tarif Pajak Penghasilan ......................................................... 10

Tabel 3.1 Skor Penilaian ........................................................................ 31

Tabel 3.2 Tingkatan Skor Persepsi Wajib Pajak Orang Pribadi ............ 34

Tabel 3.3 Rekapitulasi Data Kuesioner Berdasarkan Tingkat

Pendidikan ............................................................................. 35

Tabel 3.4 Frekuensi Skor Persepsi Wajib Pajak Berdasarkan

Tingkat Pendidikan ................................................................ 36

Tabel 3.5 Perhitungan fh Variabel Tingkat Pendidikan ........................ 36

Tabel 3.6 Perhitungan Chi-square Variabel Tingkat Pendidikan .......... 37

Tabel 3.7 Rekapitulasi Data Kuesioner Berdasarkan Tingkat

Penghasilan ............................................................................ 38

Tabel 3.8 Frekuensi Skor Persepsi Wajib Pajak Berdasarkan

Tingkat Penghasilan .............................................................. 38

Tabel 3.9 Perhitungan fh Variabel Tingkat Penghasilan ....................... 39

Tabel 3.10 Perhitungan Chi-square Variabel Tingkat Penghasilan ........ 39

Tabel 4.1 Data Responden Berdasarkan Umur ..................................... 42

Tabel 4.2 Data Responden Berdasarkan Jenis Kelamin ........................ 42

Tabel 4.3 Data Responden Berdasarkan Tingkat Pendidikan ............... 43

Tabel 4.4 Data Responden Berdasarkan Tingkat Penghasilan .............. 44

Tabel 4.5 Hasil Uji Validitas ................................................................. 45

Tabel 4.6 Skor Kategori Persepsi Self Assessment System .................... 47

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 13: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · analisis perbedaan persepsi wajib pajak orang pribadi terhadap self assessment system berdasarkan tingkat pendidikan dan tingkat penghasilan

xii

DAFTAR GAMBAR

Halaman

Gambar 2.1 Konsepsi Skematik Mengenai Sikap ................................ 18

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 14: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · analisis perbedaan persepsi wajib pajak orang pribadi terhadap self assessment system berdasarkan tingkat pendidikan dan tingkat penghasilan

xiii

DAFTAR LAMPIRAN

Halaman

Lampiran 1. Kuesioner .......................................................................... 59

Lampiran 2. Frekuensi Skor Persepsi Wajib Pajak Berdasarkan

Tingkat Pendidikan ........................................................... 65

Lampiran 3. Frekuensi Skor Persepsi Wajib Pajak Berdasarkan

Tingkat Penghasilan .......................................................... 68

Lampiran 4. Surat Keterangan/Ijin Penelitian ....................................... 71

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 15: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · analisis perbedaan persepsi wajib pajak orang pribadi terhadap self assessment system berdasarkan tingkat pendidikan dan tingkat penghasilan

xiv

ABSTRAK

ANALISIS PERBEDAAN PERSEPSI WAJIB PAJAK ORANG PRIBADI

TERHADAP SELF ASSESSMENT SYSTEM BERDASARKAN TINGKAT

PENDIDIKAN DAN TINGKAT PENGHASILAN

Studi Kasus pada Wajib Pajak Orang Pribadi yang bekerja

di Biro Organisasi Setda Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta

Heri Tri Haryanto

NIM: 062114088

UNIVERSITAS SANATA DHARMA

YOGYAKARTA

2013

Penelitian ini bertujuan untuk memperoleh jawaban mengenai ada atau

tidaknya perbedaan persepsi Wajib Pajak Orang Pribadi dalam menanggapi self

assessment system berdasarkan tingkat pendidikan dan tingkat penghasilan.

Lembaga pendidikan sebagai suatu sistem mempunyai pengaruh dalam

pembentukan sikap dikarenakan meletakkan dasar pengertian dan konsep moral

dalam diri individu. Tingkat penghasilan pada dasarnya menentukan kelas sosial

seseorang. Dalam kelompok kelas sosial tertentu, seorang wajib pajak akan

dipengaruhi oleh sikap anggota kelompok yang lain. Munculnya persepsi wajib

pajak dapat ditentukan oleh tingkat pendidikan dan tingkat penghasilan.

Penelitian yang dilakukan berupa studi kasus, Penelitian ini dilaksanakan

pada bulan Juni sampai bulan Juli tahun 2013. Subyek dalam penelitian ini adalah

wajib pajak orang pribadi yang bekerja di Biro Organisasi Setda Provinsi Daerah

Istimewa Yogyakarta. Obyek dalam penelitian ini adalah perbedaan persepsi

wajib pajak orang pribadi terhadap self assessment system berdasarkan tingkat

pendidikan dan tingkat penghasilan. Data dikumpulkan dengan teknik

dokumentasi dan kuesioner. Teknik analisis data menggunakan metode Chi-

square.

Hasil penelitian menunjukan bahwa tidak ada perbedaan persepsi Wajib

Pajak Orang Pribadi terhadap self assessment system berdasarkan tingkat

pendidikan dan tingkat penghasilan.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 16: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · analisis perbedaan persepsi wajib pajak orang pribadi terhadap self assessment system berdasarkan tingkat pendidikan dan tingkat penghasilan

xv

ABSTRACT

ANALYSIS ON THE DIFFERENT PERCEPTION OF INDIVIDUAL

TAX PAYERS ABOUT SELF ASSESSMENT SYSTEM BASED ON

EDUCATION AND INCOME LEVEL

A Case Study of Individual Tax Payers Working at the Office of Biro

Organisasi Setda Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta

Heri Tri Haryanto

NIM: 062114088

SANATA DHARMA UNIVERSITY

YOGYAKARTA

2013

This study aims to find out of whether there is different perception among

individual tax payers about self assessment system based on education and

income level. Educational institutions, as a system, has an influence in the

formation of attitudes and understanding, as well as in building the foundation of

moral concepts within individuals. Income level basically determines one’s social

class. In a particular social class group, a tax payer will be influenced by the

attitude of other members. The perception of individual tax payer about self

assessment system could be determined by education and income level.

This study is a case study, undertaken during June until July 2013. The

subjects of this study are individual tax payers working at the office of Biro

Organisasi Setda Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta. The object of this study

is the different perception of individual tax payers about self assessment system

based on education and income level. Data was collected using the methods of

documentation and questionare. Chi-square method was employed to analyze the

data.

The result of this study shows that there is no different perception between

individual tax payers about self assessment system based on education and

income level.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 17: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · analisis perbedaan persepsi wajib pajak orang pribadi terhadap self assessment system berdasarkan tingkat pendidikan dan tingkat penghasilan

1

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Pajak merupakan iuran masyarakat yang dikumpulkan dari segenap

potensi sumber daya yang dimiliki oleh suatu negara. Selain itu pajak

merupakan salah satu unsur penerimaan negara yang memiliki kontribusi

yang sangat besar dan semakin diandalkan untuk kepentingan

pembangunan dan pengeluaran pemerintahan. Menurut Soemitro (1990: 5)

pajak adalah iuran kepada kas negara berdasarkan undang-undang (yang

dapat dipaksakan) dengan tidak mendapat jasa timbal (kontraprestasi), yang

langsung dapat ditunjukkan dan yang digunakan untuk membayar

pengeluaran umum.

Untuk mengoptimalkan penerimaan pajak, pemerintah mengadakan

reformasi perpajakan tahun 1983 sebagaimana telah diubah dengan

undang-undang Nomor 9 Tahun 1994 dan undang-undang Nomor 16

Tahun 2000 tentang Ketentuan Umum dan Tata Cara Perpajakan. Dengan

reformasi perpajakan tersebut sistem pemungutan pajak di Indonesia

berubah dari official assessment system menjadi self assessment system.

Official assessment system merupakan sistem pemungutan yang memberi

wewenang kepada fiskus untuk menentukan besarnya pajak yang terutang

oleh wajib pajak. Sedangkan self assessment system merupakan suatu

pemungutan pajak yang memberi wewenang kepada wajib pajak untuk

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 18: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · analisis perbedaan persepsi wajib pajak orang pribadi terhadap self assessment system berdasarkan tingkat pendidikan dan tingkat penghasilan

2

menentukan besarnya pajak terutang. Dalam sistem ini peran pemerintah

(fiskus) hanya memberikan pengarahan, penerangan dan pengawasan.

Dalam self assessment system, SPT (Surat Pemberitahuan) merupakan

sarana yang paling penting bagi wajib pajak. SPT (Surat Pemberitahuan)

adalah sarana yang paling mutlak bagi wajib pajak untuk melaporkan pajak

terutangnya dengan benar semua hal tentang wajib pajak mulai dari

identitas, kegiatan usaha atau gambaran pekerjaan hingga jumlah kekayaan

(harta) yang semuanya berkaitan dengan perpajakan. Oleh karena itu

perhatian secara penuh diberikan pada penyempurnaan SPT baik dalam

masalah bentuk, isi dan susunannya sehingga SPT merupakan cara yang

paling tepat untuk memenuhi tujuan perpajakan.

Menurut Tarjo dan Kusumawati (2006), keuntungan self assessment

system adalah wajib pajak diberi kepercayaan oleh pemerintah (fiskus)

untuk menghitung, membayar dan melaporkan sendiri pajak yang

terutang sesuai dengan ketentuan perpajakan yang berlaku. Kelemahan

self assessment system adalah memberikan kepercayaan kepada wajib

pajak untuk menghitung, menyetorkan dan melaporkan sendiri pajak

terutangnya. Dalam praktik pelaksanaan self assessment system sulit

berjalan sesuai dengan yang diharapkan karena wajib pajak masih

mengalami kebingungan dalam memenuhi kewajiban perpajakannya.

Hal ini dapat dilihat dari tingkat kesadaran wajib pajak yang masih

rendah dan banyaknya wajib pajak yang dengan sengaja tidak patuh

dalam melaksanakan kewajiban perpajakannya. Rendahnya kepatuhan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 19: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · analisis perbedaan persepsi wajib pajak orang pribadi terhadap self assessment system berdasarkan tingkat pendidikan dan tingkat penghasilan

3

dan kesadaran wajib pajak ini bisa terlihat dari sangat kecilnya jumlah

mereka yang memiliki Nomor Pokok Wajib Pajak (NPWP) dan cara

wajib pajak yang melaporkan SPT tahunannya.

Persepsi wajib pajak dapat dipengaruhi oleh latar belakang wajib

pajak. Persepsi wajib pajak yang bersifat subyektif dapat menghasilkan

penilaian yang sama atau berbeda, meskipun obyek yang dinilai sama.

Munculnya persepsi wajib pajak dapat ditentukan oleh tingkat

pendidikan dan tingkat penghasilan.

Menurut Purwantini dan Suratno (2004), Undang-undang pajak

penghasilan Tahun 2000 pada kenyataannya tidak sesederhana seperti

yang diidealkan dan tingkat pendidikan mayoritas masyarakat di

Indonesia masih tergolong rendah. Jika pemahaman masyarakat

Indonesia masih rendah maka dapat dipastikan bahwa kesadaran

masyarakat Indonesia tentang perpajakan pun rendah. Karena

pemahaman dan kesadaran masyarakat Indonesia tentang perpajakan

masih rendah maka dapat disimpulkan bahwa pemahaman wajib pajak

terhadap pemenuhan kewajiban perpajakan pun cenderung negatif.

Menurut Ningrum (2012), tingkat pendidikan mempengaruhi persepsi terhadap

self assessment system. Wajib pajak dengan tingkat pendidikan yang rendah

diduga akan mempunyai persepsi tidak setuju terhadap pemenuhan kewajiban

perpajakan. Sebaliknya, wajib pajak dengan tingkat pendidikan yang tinggi

diduga akan mempunyai persepsi setuju terhadap pemenuhan kewajiban

perpajakannya.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 20: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · analisis perbedaan persepsi wajib pajak orang pribadi terhadap self assessment system berdasarkan tingkat pendidikan dan tingkat penghasilan

4

Menurut pendapat Engels sebagaimana dikutip oleh Shiddiq (2011),

kepala keluarga yang berpendapatan rendah, tingkat kesadaran

membayar PBB menjadi rendah karena banyak dari pendapatan mereka

untuk konsumsi sehari-hari, sehingga tidak bisa menabung termasuk

memenuhi pembayaran PBB. Sedangkan kepala keluarga yang

berpendapatan tinggi, tingkat kesadaran juga tinggi dalam membayar

PBB karena mereka mampu menabung dan bisa menyisihkan untuk

keperluan lain termasuk membayar PBB. Berdasarkan hal tersebut, jika

dihubungkan dengan self assessment system maka wajib pajak yang

berpenghasilan rendah diduga akan mempunyai persepsi yang cenderung

negatif terhadap pemenuhan kewajiban perpajakan. Sedangkan wajib pajak

yang berpenghasilan tinggi diduga akan mempunyai persepsi yang cenderung

positif terhadap pemenuhan kewajiban perpajakannya.

B. Rumusan Masalah

1. Apakah ada perbedaan persepsi wajib pajak orang pribadi terhadap self

assessment system berdasarkan tingkat pendidikan?

2. Apakah ada perbedaan persepsi wajib pajak orang pribadi terhadap self

assessment system berdasarkan tingkat penghasilan?

C. Batasan Masalah

Dari rumusan masalah yang telah dijelaskan tersebut, maka penelitian ini

hanya dibatasi pada latar belakang wajib pajak, yaitu tingkat pendidikan dan

tingkat penghasilan.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 21: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · analisis perbedaan persepsi wajib pajak orang pribadi terhadap self assessment system berdasarkan tingkat pendidikan dan tingkat penghasilan

5

D. Tujuan Penelitian

Tujuan penelitian ini adalah untuk memperoleh jawaban mengenai ada

atau tidaknya perbedaan persepsi wajib pajak orang pribadi terhadap self

assessment system berdasarkan tingkat pendidikan dan tingkat penghasilan.

E. Manfaat Penelitian

1. Bagi Wajib Pajak

Hasil penelitian ini bermanfaat bagi wajib pajak untuk membantu

memahami self assessment system dalam perpajakan khususnya pajak

penghasilan.

2. Bagi Pemerintah (Fiskus)

Hasil penelitian ini bisa digunakan sebagai koreksi atas self assessment

system, sehingga diharapkan sistem administrasi perpajakan yang efisien

benar-benar terwujud.

3. Bagi Universitas Sanata Dharma

Hasil penelitian ini bermanfaat untuk menambah bahan bacaan bagi

pihak-pihak yang membutuhkan dan sebagai referensi kepustakaan.

4. Bagi Penulis

Penelitian ini bermanfaat untuk mengembangkan pengetahuan dalam

menerapkan teori-teori dalam praktek yang sesungguhnya, sehingga

hasilnya dapat menambah dan melengkapi pemahaman penulis

terhadap teori sebelumnya.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 22: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · analisis perbedaan persepsi wajib pajak orang pribadi terhadap self assessment system berdasarkan tingkat pendidikan dan tingkat penghasilan

6

F. Sistematika Penulisan

Bab I Pendahuluan

Pada bab ini akan diuraikan mengenai latar belakang masalah,

rumusan masalah, batasan masalah, tujuan penelitian, manfaat

penelitian dan sistematika penulisan.

Bab II Landasan Teori

Pada bab ini akan diuraikan penjelasan atas teori-teori

pendukung berkaitan dengan topik penelitian dan digunakan

sebagai dasar dalam melakukan pembahasan.

Bab III Metode Penelitian

Pada bab ini akan dijelaskan mengenai jenis penelitian, tempat

dan waktu penelitian, subyek dan obyek penelitian, data dan

teknik pengumpulan data, variabel penelitian, teknik

pengukuran data, teknik pengujian instrumen dan teknik

analisis data.

Bab IV Analisis Data dan Pembahasan

Pada bab ini akan dijelaskan mengenai deskripsi data yang

diperoleh, hasil pengujian data dan teknik analisis data beserta

pembahasannya.

Bab V Penutup

Pada bab ini akan disimpulkan hasil dari analisis data

penelitian, keterbatasan penelitian dan saran untuk penelitian

selanjutnya.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 23: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · analisis perbedaan persepsi wajib pajak orang pribadi terhadap self assessment system berdasarkan tingkat pendidikan dan tingkat penghasilan

7

BAB II

LANDASAN TEORI

A. Pajak

1. Pengertian Pajak

Beberapa pengertian pajak menurut para ahli:

a. Soemitro (1990: 5):

Pajak adalah iuran kepada kas negara berdasarkan undang-

undang (yang dapat dipaksakan) dengan tidak mendapat jasa timbal

(kontraprestasi), yang langsung dapat ditunjukkan dan yang

digunakan untuk membayar pengeluaran umum.

b. Casavera (2009: 3):

Pajak adalah kontribusi wajib kepada negara yang terhutang

oleh orang pribadi atau badan yang bersifat memaksa berdasarkan

undang-undang, dengan tidak mendapatkan imbalan secara

langsung dan digunakan untuk keperluan negara bagi sebesar-

besarnya kemakmuran rakyat.

c. Mardiasmo (2009):

Pajak adalah iuran yang diberikan kepada negara yang

berdasarkan kepada undang-undang dengan tidak dapat jasa timbal

yang langsung dapat ditunjukan dan digunakan untuk pembiayaan

umum.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 24: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · analisis perbedaan persepsi wajib pajak orang pribadi terhadap self assessment system berdasarkan tingkat pendidikan dan tingkat penghasilan

8

Dari berbagai definisi pajak tersebut dapat disimpulkan bahwa:

1) Pajak dipungut oleh negara baik oleh pemerintah pusat maupun

pemerintah daerah berdasarkan ketentuan undang-undang serta

aturan pelaksanaannya.

2) Pembayaran pajak tidak dapat ditunjukkan (kontraprestasi)

secara langsung kepada individu oleh pemerintah terhadap

pembayaran pajak yang dilakukan oleh para wajib pajak.

3) Pajak diperuntukkan bagi pengeluaran pemerintah dalam rangka

menjalankan fungsi pemerintahan, baik secara rutin maupun

pembangunan.

2. Fungsi Pajak

Ada dua fungsi pajak (Rahayu, 2010: 25), yaitu:

a. Fungsi Budgetair

Pajak dipergunakan sebagai alat untuk memasukkan dana secara

optimal ke kas negara yang dilakukan sistem pemungutan

berdasarkan undang-undang perpajakan yang berlaku.

b. Fungsi Regulerend

Pajak merupakan alat kebijakan pemerintah untuk mencapai tujuan

tertentu.

3. Pengelompokkan Pajak

Menurut Mardiasmo (2009: 5-6), terdapat tiga pengelompokkan pajak:

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 25: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · analisis perbedaan persepsi wajib pajak orang pribadi terhadap self assessment system berdasarkan tingkat pendidikan dan tingkat penghasilan

9

a. Menurut golongannya

1) Pajak langsung, yaitu pajak yang harus dipikul sendiri oleh wajib

pajak dan tidak dapat dibebankan atau dilimpahkan kepada orang

lain.

2) Pajak tidak langsung, yaitu pajak yang pada akhirnya dapat

dibebankan atau dilimpahkan kepada orang lain.

b. Menurut sifatnya

1) Pajak Subyektif, yaitu pajak yang berpangkal atau berdasarkan

pada subyeknya, dalam arti memperhatikan keadaan diri wajib

pajak.

2) Pajak Obyektif, yaitu pajak yang berpangkal pada obyeknya, tanpa

memperhatikan keadaan diri wajib pajak.

c. Menurut lembaga pemungutnya

1) Pajak Pusat, yaitu pajak yang dipungut oleh pemerintah pusat dan

digunakan untuk membiayai rumah tangga negara.

2) Pajak Daerah, yaitu pajak yang dipungut oleh pemerintah daerah

dan digunakan untuk membiayai rumah tangga daerah.

4. Tarif Pajak

Jumlah pajak yang harus dibayar berhubungan dengan tarif. Dalam

berbagai literatur perpajakan dikenal 4 macam tarif (Rahayu, 2010: 86):

a. Tarif Tetap

Tarif pajak yang jumlah dalam satuan rupiahnya bersifat tetap

walaupun obyek pajaknya jumlahnya berbeda-beda.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 26: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · analisis perbedaan persepsi wajib pajak orang pribadi terhadap self assessment system berdasarkan tingkat pendidikan dan tingkat penghasilan

10

Misalnya: Tarif Bea materai dengan nilai Rp6.000,00 sebagai tanda

terima uang diatas Rp1.000.000,00.

b. Tarif Proposional

Tarif pajak yang persentasenya tetap walaupun jumlah obyek

pajaknya berubah-ubah. Semakin besar jumlah yang dijadikan sebagai

dasar, semakin besar pula jumlah utang pajak tetapi kenaikan ini

diperoleh dengan persentase sama.

Misalnya: Tarif PPN 10%, tarif PPh pasal 26, tarif PPh Badan 28%.

c. Tarif Progresif

Tarif pajak yang semakin tinggi obyek pajaknya semakin tinggi

pula persentase tarif pajaknya.

Misalnya: Tarif Pajak Penghasilan Orang Pribadi pada tabel berikut:

Tabel 2.1 Tarif Pajak Penghasilan

Lapisan penghasilan kena pajak Tarif pajak

Sampai dengan Rp50.000.000,00 (lima

puluh juta rupiah)

5 %

(lima persen)

Di atas Rp50.000.000,00 (lima puluh juta

rupiah) sampai dengan Rp250.000.000,00

(dua ratus lima puluh juta rupiah)

15%

(lima belas persen)

Di atas Rp250.000.000,00 (dua ratus lima

puluh juta rupiah) sampai dengan

Rp500.000.000,00 (lima ratus juta rupiah)

25%

(dua puluh lima

persen)

Di atas Rp500.000.000,00 (lima ratus juta

rupiah)

30%

(tiga puluh persen) Sumber : Undang-undang perpajakan No. 36 tahun 2008

B. Sistem Pemungutan Pajak

Menurut Mardiasmo (2009: 7-8), ada tiga sistem pemungutan pajak di

Indonesia, yaitu:

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 27: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · analisis perbedaan persepsi wajib pajak orang pribadi terhadap self assessment system berdasarkan tingkat pendidikan dan tingkat penghasilan

11

1. Official Assessment System

Adalah suatu sistem pemungutan yang memberi wewenang kepada

pemerintah (fiskus) untuk menentukan besarnya pajak yang

terutang oleh wajib pajak.

2. With Holding System

Adalah suatu sistem pemungutan pajak yang memberi wewenang

kepada pihak ketiga (bukan fiskus dan bukan wajib pajak yang

bersangkutan) untuk menentukan besarnya pajak yang terutang oleh

wajib pajak.

3. Self Assessment System

Adalah suatu sistem pajak yang memberi wewenang kepada wajib

pajak untuk menentukan sendiri besarnya pajak yang terutang.

C. Pajak Penghasilan

1. Pengertian Pajak Penghasilan

Ada beberapa pengertian pajak penghasilan (PPh) yang

dikemukakan oleh beberapa penulis antara lain:

a. Pajak panghasilan adalah pajak yang dikenakan terhadap subyek

pajak atas penghasilan yang diterima atau yang diperolehnya

dalam satu tahun pajak (Resmi, 2003: 74).

b. Pajak penghasilan sehubungan dengan pekerjaan, jasa dan

kegiatan yang dilakukan oleh wajib pajak orang pribadi yang

disingkat PPh 21 adalah pajak atas penghasilan berupa gaji, upah,

honorium, tunjangan, dan pembayaran lain dengan nama apa pun

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 28: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · analisis perbedaan persepsi wajib pajak orang pribadi terhadap self assessment system berdasarkan tingkat pendidikan dan tingkat penghasilan

12

yang diterima oleh wajib pajak orang pribadi dalam negeri

sehubungan dengan pekerjaan atau jabatan, jasa, dan kegiatan

sebagaimana yang dimaksud dalam Undang-Undang Tahun 2008

(Direktorat Jenderal Pajak).

2. Subyek Pajak Penghasilan

Yang termasuk subyek pajak menurut Undang-undang perpajakan

Nomor 36 Tahun 2008 adalah:

a. Orang pribadi

Orang pribadi yang bertempat tinggal di Indonesia, orang pribadi

yang berada di Indonesia lebih dari 183 (seratus delapan puluh tiga)

hari dalam jangka waktu 12 (dua belas) bulan dan orang pribadi

Indonesia yang menjalankan usaha atau melakukan kegiatan

melalui bentuk usaha tetap di Indonesia.

b. Badan

Badan adalah sekumpulan orang dan atau modal yang merupakan

kesatuan baik yang melakukan usaha yang meliputi perseoran

terbatas, perseroan komanditer, perseroan lainnya, badan usaha

milik negara, firma dan bentuk badan usaha apapun yang didirikan

atau bertempat kedudukan di Indonesia.

c. Warisan yang belum terbagi sebagai satu kesatuan menggantikan

yang berhak.

d. Bentuk usaha tetap

Bentuk usaha tetap adalah bentuk usaha yang dipergunakan oleh orang

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 29: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · analisis perbedaan persepsi wajib pajak orang pribadi terhadap self assessment system berdasarkan tingkat pendidikan dan tingkat penghasilan

13

pribadi yang tidak bertempat tinggal di Indonesia, orang pribadi yang

berada di Indonesia tidak lebih dari 183 (seratus delapan puluhtiga)

hari dalam jangka waktu 12 (dua belas) bulan, dan badan yang tidak

didirikan dan tidak bertempat kedudukan di Indonesia untuk

menjalankan usaha atau melakukan kegiatan di Indonesia.

3. Yang tidak termasuk subyek pajak menurut Undang-undang

perpajakan Nomor 36 tahun 2008 adalah:

a. Kantor perwakilan negara asing.

b. Pejabat-pejabat perwakilan diplomatik dan konsultan atau pejabat-

pejabat lain dari negara asing dan orang-orang yang diperbantukan

kepada mereka yang bekerja pada dan bertempat tinggal bersama-

sama mereka dengan syarat bukan warga negara Indonesia dan di

Indonesia tidak menerima atau memperoleh penghasilan di luar

jabatan atau pekerjaannya tersebut serta negara bersangkutan

memberi perlakuan timbal balik.

c. Organisasi-organisasi internasional dengan syarat:

1) Indonesia menjadi anggota organisasi tersebut.

2) Tidak menjalankan usaha atau kegiatan lain untuk memperoleh

penghasilan dari Indonesia selain memberikan pinjaman kepada

pemerintah yang dananya berasal dari iuran para anggota.

d. Pejabat-pejabat perwakilan organisasi internasional sebagaimana

dimaksud pada huruf c, dengan syarat bukan warga negara

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 30: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · analisis perbedaan persepsi wajib pajak orang pribadi terhadap self assessment system berdasarkan tingkat pendidikan dan tingkat penghasilan

14

Indonesia dan tidak menjalankan usaha, kegiatan, atau pekerjaan

lain untuk memperoleh penghasilan dari Indonesia.

4. Obyek Pajak Penghasilan

Obyek pajak berdasarkan Undang-undang perpajakan Nomor 36

tahun 2008 yaitu setiap tambahan kemampuan ekonomis yang diterima

atau diperoleh wajib pajak baik yang berasal dari Indonesia maupun

dari luar Indonesia yang dapat dipakai atau menambah kekayaan wajib

pajak yang bersangkutan dengan mana dan dalam bentuk apa pun.

Penghasilan yang termasuk obyek pajak menurut Undang-undang

perpajakan:

a. Penggantian atau imbalan berkenaan dengan pekerjaan atau jasa

yang diterima atau diperoleh termasuk gaji, upah, komisi, bonus,

tunjangan, atau imbalan dalam bentuk lainnya, misalnya: uang

lembur dan lain-lain.

b. Hadiah dari undian atau pekerjaan atau kegiatan, dan atau

penghargaan.

c. Laba usaha.

d. Keuntungan karena penjualan atau pengalihan harta.

e. Bunga termasuk premium, diskonto, imbalan karena jaminan

pengembalian utang.

f. Deviden, merupakan bagian laba yang diperolah pemegang

saham.

g. Royalti merupakan suatu jumlah yang dibayarkan atau terutang

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 31: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · analisis perbedaan persepsi wajib pajak orang pribadi terhadap self assessment system berdasarkan tingkat pendidikan dan tingkat penghasilan

15

dengan cara atau perhitungan apapun, baik dilakukan secara

berkala atau tidak, sebagai suatu imbalan.

h. Sewa dan penghasilan lain sehubungan dengan harta.

i. Penerimaan atau perolehan pembayaran berkala.

j. Keuntungan karena pembebasan utang.

k. Keuntungan karena selisih kurs.

l. Selisih lebih karena penilaian kembali aktiva.

m. Premi asuransi.

n. Iuran yang diterima atau diperoleh perkumpulan dari anggotanya

yang terdiri dari wajib pajak yang menjalankan usaha atau

pekerjaan bebas, sepanjang iuran tersebut ditentukan berdasarkan

volume kegiatan usaha atau pekerjaan bebas anggotanya.

5. Yang Tidak Termasuk Obyek Pajak Penghasilan

Penghasilan yang tidak termasuk obyek pajak berdasarkan

Undang-undang perpajakan Nomor 36 tahun 2008 antara lain:

a. Bantuan atau sumbangan atau harta hibah yang diterima oleh

keluarga sedarah dalam garis keturunan lurus atau satu derajat, dan

oleh badan keagamaan atau pendidikan atau sosial atau pengusaha

kecil koperasi yang ditetapkan Menteri Keuangan. Sepanjang tidak

ada hubungannya dengan usaha, pekerjaan, kepemilikan, atau

penguasaan antara pihak-pihak yang bersangkutan.

b. Warisan.

c. Penggantian atau imbalan pekerjaan dalam bentuk natura atau

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 32: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · analisis perbedaan persepsi wajib pajak orang pribadi terhadap self assessment system berdasarkan tingkat pendidikan dan tingkat penghasilan

16

kenikmatan.

d. Pembayaran dari perusahaan asuransi kepada orang pribadi

sehubungan dengan asuransi kecelakaan, kesehatan, jiwa,

dwiguna, dan beasiswa.

e. Iuran yang diterima atau diperoleh dana pensiun yang

pendiriannya telah disahkan Menteri Keuangan, baik yang dibayar

oleh pemberi kerja maupun pegawai.

f. Bagian laba yang diterima anggota perseroan komanditer yang

modalnya tidak terbagi atas saham, persekutuan, perkumpulan,

firma, dan kongsi.

g. Bunga obligasi yang diperoleh perusahaan reksa dana.

6. Penghasilan dan Pekerjaan Bebas

a. Penghasilan

Pengertian penghasilan menurut Undang-undang perpajakan

Nomor 36 tahun 2008:

Penghasilan adalah setiap tambahan kemampuan ekonomis

yang diterima atau diperoleh oleh wajib pajak baik yang berasal

dari Indonesia maupun dari luar Indonesia, yang dapat dipakai

untuk menambah kekayaan wajib pajak yang bersangkutan, dengan

nama dan dalam bentuk apa pun.

Pengelompokkan penghasilan berdasarkan aliran tambahan

kemampuan ekonomis dibagi menjadi:

1) Penghasilan dari pekerjaan dalam hubungan kerja dan pekerjaan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 33: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · analisis perbedaan persepsi wajib pajak orang pribadi terhadap self assessment system berdasarkan tingkat pendidikan dan tingkat penghasilan

17

bebas.

2) Penghasilan dari usaha dan kegiatan.

3) Penghasilan dari modal, yang berupa harta bergerak maupun

harta tak bergerak.

4) Penghasilan lain-lain, seperti hadiah, pembebasan hutang,

keuntungan selisih kurs, selisih lebih karena penilaian kembali

aktiva tetap.

b. Pekerjaan Bebas

Pekerjaan bebas berdasarkan ketentuan umum dan tata cara

perpajakan Undang-undang No. 28 tahun 2007 adalah pekerjaan

yang dilakukan oleh orang pribadi yang mempunyai keahlian

khusus sebagai usaha untuk memperoleh penghasilan yang tidak

terikat oleh suatu hubungan kerja.

D. Sikap Manusia

Menurut LaPierre sebagaimana dikutip oleh Azwar (1995: 5), sikap

didefinisikan sebagai suatu pola perilaku, tendensi atau kesiapan

antisipatif, predisposisi untuk menyesuaikan diri dalam situasi sosial,

atau secara sederhana, sikap adalah respons terhadap stimuli sosial

yang telah terkondisikan. Menurut Berkowitz sebagaimana dikutip oleh

Azwar (1995: 5), sikap seseorang terhadap suatu obyek adalah

perasaan mendukung atau memihak (favorable) maupun perasaan tidak

mendukung atau tidak memihak (unfavorable) pada obyek tersebut.

Menurut Rosenberg dan Hovland sebagaimana dikutip oleh Azwar

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 34: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · analisis perbedaan persepsi wajib pajak orang pribadi terhadap self assessment system berdasarkan tingkat pendidikan dan tingkat penghasilan

18

(1995: 7), sikap seseorang terhadap suatu obyek selalu berperanan

sebagai perantara antara responsnya dan obyek yang bersangkutan.

Respon diklasifikasikan dalam tiga macam, yaitu respons kognitif

(respons perseptual dan pernyataan mengenai apa yang diyakini),

respons afektif (respons syarat simpatetik dan pernyataan afeksi), serta

respons perilaku atau konatif (respons berupa tindakan dan pernyataan

mengenai perilaku). Sikap seseorang sudah dapat terlihat dengan

melihat salah satu diantara ketiga bentuk respons tersebut, tetapi

deskripsi lengkap mengenai sikap individu harus diperoleh dengan

melihat ketiga macam respons tersebut secara lengkap.

STIMULI (individu,

situasi, isyu sosial,

kelompok sosial, dan

objek sikap lainnya)

Respons syaraf

simpatetik

Pernyataan lisan

tentang afek

Respons

perseptual

Pernyataan lisan

tentang keyakinan

AFEK

KOGNISI

Tindakan yang

tampak

Pernyataan lisan

mengenai perilaku

PERILAKU

SIKAP

Gambar 2.1 Konsepsi Skematik Mengenai Sikap

(Azwar, 1995: 8)

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 35: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · analisis perbedaan persepsi wajib pajak orang pribadi terhadap self assessment system berdasarkan tingkat pendidikan dan tingkat penghasilan

19

E. Persepsi

1. Pengertian Persepsi

Menurut Gibson (1989) persepsi adalah proses kognitif yang

dipergunakan oleh individu untuk menafsirkan dan memahami

dunia sekitarnya (terhadap obyek). Gibson juga menjelaskan bahwa

persepsi merupakan proses pemberian arti terhadap lingkungan oleh

individu. Oleh karena itu, setiap individu memberikan arti kepada

stimulus secara berbeda meskipun obyeknya sama. Cara individu

melihat situasi seringkali lebih penting daripada situasi itu sendiri

(Panjaitan, 2013).

Menurut Walgito (1993) persepsi seseorang merupakan proses

aktif yang memegang peranan, bukan hanya stimulus yang

mengenainya tetapi juga individu sebagai satu kesatuan dengan

pengalaman-pengalamannya, motivasi serta sikapnya yang relevan

dalam menanggapi stimulus. Individu dalam hubungannya dengan

dunia luar selalu melakukan pengamatan untuk dapat mengartikan

rangsangan yang diterima dan alat indera dipergunakan sebagai

penghubung antara individu dengan dunia luar. Agar proses

pengamatan itu terjadi, maka diperlukan obyek yang diamati alat

indera yang cukup baik dan perhatian merupakan langkah pertama

sebagai suatu persiapan dalam mengadakan pengamatan

(Mahalapie, 2012).

Menurut Kotler (1993: 219) persepsi adalah proses bagaimana

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 36: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · analisis perbedaan persepsi wajib pajak orang pribadi terhadap self assessment system berdasarkan tingkat pendidikan dan tingkat penghasilan

20

seseorang menyeleksi, mengatur dan menginterpretasikan masukan-

masukan informasi untuk menciptakan gambaran keseluruhan yang

berarti. Persepsi dapat diartikan sebagai suatu proses kategorisasi

dan interpretasi yang bersifat selektif.

2. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Persepsi

Faktor-faktor yang mempengaruhi persepsi pada dasarnya

dibagi menjadi 2 (Panjaitan, 2013), yaitu:

a. Faktor Internal

Faktor internal yang mempengaruhi persepsi, yaitu faktor-

faktor yang terdapat dalam diri individu, yang mencakup

beberapa hal antara lain:

1) Fisiologis

Informasi masuk melalui alat indera, selanjutnya informasi

yang diperoleh ini akan mempengaruhi dan melengkapi

usaha untuk memberikan arti terhadap lingkungan

sekitarnya. Kapasitas indera untuk mempersepsi pada tiap

orang berbeda-beda sehingga interpretasi terhadap

lingkungan juga dapat berbeda.

2) Perhatian

Individu memerlukan sejumlah energi yang dikeluarkan

untuk memperhatikan atau memfokuskan pada bentuk fisik

dan fasilitas mental yang ada pada suatu obyek. Energi tiap

orang berbeda-beda sehingga perhatian seseorang terhadap

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 37: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · analisis perbedaan persepsi wajib pajak orang pribadi terhadap self assessment system berdasarkan tingkat pendidikan dan tingkat penghasilan

21

obyek juga berbeda dan hal ini akan mempengaruhi persepsi

terhadap suatu obyek.

3) Minat

Persepsi terhadap suatu obyek bervariasi tergantung pada

seberapa banyak energi atau perceptual vigilance yang

digerakkan untuk mempersepsi. Perceptual vigilance

merupakan kecenderungan seseorang untuk memperhatikan

tipe tertentu dari stimulus atau dapat dikatakan sebagai

minat.

4) Kebutuhan yang searah

Faktor ini dapat dilihat dari bagaimana kuatnya seseorang

individu mencari obyek-obyek atau pesan yang dapat

memberikan jawaban sesuai dengan dirinya.

5) Pengalaman dan ingatan

Pengalaman dapat dikatakan tergantung pada ingatan dalam

arti sejauh mana seseorang dapat mengingat kejadian-

kejadian lampau untuk mengetahui suatu rangsang dalam

pengertian luas.

6) Suasana hati

Keadaan emosi mempengaruhi perilaku seseorang, mood ini

menunjukkan bagaimana perasaan seseorang pada waktu

yang dapat mempengaruhi bagaimana seseorang dalam

menerima, bereaksi dan mengingat.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 38: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · analisis perbedaan persepsi wajib pajak orang pribadi terhadap self assessment system berdasarkan tingkat pendidikan dan tingkat penghasilan

22

b. Faktor Eksternal

Faktor eksternal yang mempengaruhi persepsi merupakan

karakteristik dari lingkungan dan obyek-obyek yang terlibat

didalamnya. Elemen-elemen tersebut dapat mengubah sudut

pandang seseorang terhadap dunia sekitarnya dan

mempengaruhi bagaimana seseorang merasakannya atau

menerimanya. Sementara itu faktor eksternal yang

mempengaruhi persepsi adalah:

1) Ukuran dan penempatan dari obyek atau stimulus

Faktor ini menyatakan bahwa semakin besarnya suatu obyek

maka semakin mudah untuk dipahami. Bentuk ini akan

mempengaruhi persepsi individu dan dengan melihat bentuk

ukuran suatu obyek individu akan mudah untuk perhatian

pada gilirannya membentuk persepsi.

2) Warna dari obyek-obyek

Obyek-obyek yang mempunyai cahaya lebih banyak akan

lebih dipahami (to be perceived) dibandingkan dengan yang

sedikit.

3) Keunikan dan kekontrasan stimulus

Stimulus luar yang penampilannya dengan latar belakang

dan sekelilingnya yang sama sekali di luar sangkaan individu

yang lain akan banyak menarik perhatian.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 39: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · analisis perbedaan persepsi wajib pajak orang pribadi terhadap self assessment system berdasarkan tingkat pendidikan dan tingkat penghasilan

23

4) Intensitas dan kekuatan dari stimulus

Stimulus dari luar akan memberi makna lebih bila lebih

sering diperhatikan dibandingkan dengan yang hanya sekali

dilihat. Kekuatan dari stimulus merupakan daya dari suatu

obyek yang bisa mempengaruhi persepsi.

5) Motion atau gerakan

Individu akan banyak memberikan perhatian terhadap obyek

yang memberikan gerakan dalam jangkauan pandangan

dibandingkan obyek yang diam.

F. Hasil Penelitian Sebelumnya

Penelitian sebelumnya yang ditulis oleh Purwantini dan Suratno (2004)

dengan judul “Analisis Perbedaan Sikap Wajib Pajak Orang Pribadi Terhadap

Self Assessment System Pajak Penghasilan Berdasarkan Latar Belakang Wajib

Pajak” menyimpulkan bahwa tidak ada perbedaan sikap wajib pajak orang

pribadi terhadap self assessment system pajak penghasilan ditinjau dari latar

belakang tingkat pendidikan wajib pajak, ada perbedaan sikap wajib pajak

orang pribadi terhadap self assessment system pajak penghasilan ditinjau dari

latar belakang jenis pekerjaan wajib pajak dan tidak ada perbedaan sikap wajib

pajak orang pribadi terhadap self assessment system pajak penghasilan ditinjau

dari latar belakang tingkat penghasilan wajib pajak.

Tidak adanya perbedaan sikap ditinjau dari tingkat pendidikan disebabkan

karena dalam pendidikan formal mulai dari SLTP sampai dengan SLTA

pengetahuan perpajakan tidak diberikan secara detail. Pada jenjang perguruan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 40: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · analisis perbedaan persepsi wajib pajak orang pribadi terhadap self assessment system berdasarkan tingkat pendidikan dan tingkat penghasilan

24

tinggi pengetahuan diberikan hanya pada jurusan-jurusan tertentu misalnya

jurusan yang terdapat pada fakultas ekonomi dan fakultas hukum sedangkan

jurusan pada fakultas lain tidak diberikan. Seseorang yang ingin memahami

bidang perpajakan tidak cukup hanya mengandalkan materi yang mereka

peroleh dari pendidikan formal tetapi perlu mengikuti program pelatihan

perpajakan tertentu misalnya kursus Brevet A dan B. Kurangnya pengetahuan

wajib pajak tentang perpajakan inilah yang menyebabkan tidak adanya

perbedaan sikap wajib pajak terhadap self assessment system.

Jenis pekerjaan wajib pajak yang dikelompokkan menjadi tiga yaitu:

bekerja pada pemberi kerja, bekerja pada pemberi kerja dan memiliki kegiatan

usaha/usaha bebas, memiliki kegiatan usaha/usaha bebas menunjukkan adanya

perbedaan sikap. Peneliti berpendapat bahwa jumlah wajib pajak yang

bersikap positif lebih banyak berasal dari wajib pajak yang berlatar belakang

bekerja pada pemberi kerja sebesar 44% dan wajib pajak memiliki kegiatan

usaha/usaha bebas sebesar 36%. Hal ini disebabkan karena adanya suatu

sistem atau mekanisme penjaringan pajak yang mengarahkan para wajib pajak

tersebut harus memiliki NPWP. Selain adanya sistem dan mekanisme

penjaringan tersebut, sikap positif para wajib pajak ini disebabkan adanya

pengaruh dari orang lain. Pembentukan sikap yang dikarenakan pengaruh

orang yang dianggap penting oleh individu antara lain hubungan antara

bawahan dan atasan. Bagi wajib pajak yang bekerja pada pemberi kerja, atasan

memberi pengaruh yang besar kepada karyawan. Jadi apabila pimpinan suatu

institusi bersikap positif maka wajib pajak juga akan bersikap positif pula.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 41: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · analisis perbedaan persepsi wajib pajak orang pribadi terhadap self assessment system berdasarkan tingkat pendidikan dan tingkat penghasilan

25

Wajib pajak yang bekerja pada pemberi kerja dan memiliki kegiatan

usaha/usaha bebas yang bersikap positif lebih kecil dibandingkan dengan

wajib pajak yang berlatar belakang lainnya. Menurut peneliti hal ini

disebabkan oleh adanya sistem yang memaksa semua wajib pajak untuk

melaporkan seluruh penghasilannya darimanapun asal penghasilan tersebut.

Penghasilan yang diperoleh dari lembaga tempat mereka bekerja akan

dilaporkan, tetapi seingkali wajib pajak kurang terbuka untuk melaporkan

penghasilan yang telah mereka peroleh dari usaha bebas, apalagi kalau usaha

tersebut belum berbadan hukum. Wajib pajak yang memiliki usaha bebas juga

memiliki kecenderungan bersikap positif. Bagi wajib pajak yang memiliki

usaha bebas, sikap tersebut disebabkan karena mereka dihadapkan pada

mekanisme bahwa mereka akan mendapat banyak kesempatan untuk

berkembang dalam dunia bisnis setelah memiliki NPWP. Beberapa lembaga

keuangan dan bank mensyaratkan calon debitur harus memiliki NPWP untuk

pengajuan kredit usaha mereka.

Tingkat penghasilan pada dasarnya menentukan kelas sosial seseorang.

Dalam kelompok sosial tertentu, seorang wajib pajak akan dipengaruhi oleh

sikap anggota kelompok yang lain. Kelompok sosial orang yang

berpenghasilan s.d. 25 juta rupiah, penghasilan di atas 25 juta rupiah – 50 juta

rupiah, penghasilan di atas 50 juta rupiah – 100 juta rupiah cenderung

bersikap positif dan tidak adanya perbedaan sikap dari tiga kelompok/kelas

sosial tersebut karena adanya campur tangan dari aparat pemerintah yang

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 42: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · analisis perbedaan persepsi wajib pajak orang pribadi terhadap self assessment system berdasarkan tingkat pendidikan dan tingkat penghasilan

26

menekankan pajak sebagai suatu kewajiban yang disertai sanksi bila seseorang

tidak melakukan kewajiban perpajakan.

G. Hubungan Antara Tingkat Pendidikan Dengan Persepsi Wajib Pajak

Orang Pribadi Terhadap Self Assessment System

Pendidikan adalah proses pengubahan sikap dan tatalaku seseorang atau

kelompok orang dalam usaha mendewasakan manusia melalui upaya

pengajaran dan pelatihan, proses, cara, perbuatan mendidik (Pusat Bahasa

Departemen Pendidikan Nasional, 2002: 263). Menurut Azwar (1995: 35-36),

lembaga pendidikan sebagai suatu sistem mempunyai pengaruh dalam

pembentukan sikap dikarenakan meletakkan dasar pengertian dan konsep

moral dalam diri individu. Pemahaman akan baik dan buruk, garis pemisah

antara sesuatu yang boleh dan yang tidak boleh dilakukan, diperoleh dari

pendidikan serta ajaran-ajarannya.

Menurut Ningrum (2012), tingkat pendidikan mempengaruhi persepsi

terhadap self assessment system. Wajib pajak dengan tingkat pendidikan yang

rendah diduga akan mempunyai persepsi tidak setuju terhadap pemenuhan

kewajiban perpajakan. Sebaliknya, wajib pajak dengan tingkat pendidikan

yang tinggi diduga akan mempunyai persepsi setuju terhadap pemenuhan

kewajiban perpajakannya. Menurut Davidoff sebagaimana dikutip oleh

Walgito (2003: 46) persepsi sekalipun stimulusnya sama, tetapi karena

pengalaman tidak sama, kemampuan berpikir tidak sama, kerangka acuan

tidak sama, adanya kemungkinan hasil hasil persepsi antara individu satu

dengan individu yang lain tidak.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 43: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · analisis perbedaan persepsi wajib pajak orang pribadi terhadap self assessment system berdasarkan tingkat pendidikan dan tingkat penghasilan

27

Ho1: Tidak ada perbedaan persepsi wajib pajak orang pribadi terhadap self

assessment system berdasarkan tingkat pendidikan

Ha1: Ada perbedaan persepsi wajib pajak orang pribadi terhadap self

assessment system berdasarkan tingkat pendidikan

H. Hubungan Antara Tingkat Penghasilan Dengan Persepsi Wajib Pajak

Orang Pribadi Terhadap Self Assessment System

Menurut Pasal 4 UU No. 36 Tahun 2008 tentang Pajak Penghasilan (PPh),

penghasilan adalah setiap tambahan kemampuan ekonomis yang diterima atau

diperoleh wajib pajak, baik yang berasal dari Indonesia maupun dari luar

Indonesia, yang dapat dipakai untuk konsumsi atau untuk menambah

kekayaan wajib pajak yang bersangkutan, dengan nama dan dalam bentuk apa

pun.

Menurut pendapat Engels sebagaimana dikutip oleh Shiddiq (2011),

kepala keluarga yang berpendapatan rendah, tingkat kesadaran membayar

PBB menjadi rendah karena banyak dari pendapatan mereka untuk

dikonsumsi sehari-hari, sehingga tidak bisa menabung termasuk memenuhi

pembayaran PBB. Sedangkan kepala keluarga yang berpendapatan tinggi,

tingkat kesadaran juga tinggi dalam membayar PBB karena mereka mampu

menabung dan bisa menyisihkan untuk keperluan lain termasuk membayar

PBB. Berdasarkan hal tersebut, jika dihubungkan dengan self assessment

system maka wajib pajak yang berpenghasilan rendah diduga akan mempunyai

persepsi tidak setuju terhadap pemenuhan kewajiban perpajakan. Sedangkan

wajib pajak yang berpenghasilan tinggi diduga akan mempunyai persepsi

setuju terhadap pemenuhan kewajiban perpajakannya.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 44: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · analisis perbedaan persepsi wajib pajak orang pribadi terhadap self assessment system berdasarkan tingkat pendidikan dan tingkat penghasilan

28

Ho2: Tidak ada perbedaan persepsi wajib pajak orang pribadi terhadap self

assessment system berdasarkan tingkat penghasilan

Ha2: Ada perbedaan persepsi wajib pajak orang pribadi terhadap self

assessment system berdasarkan tingkat penghasilan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 45: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · analisis perbedaan persepsi wajib pajak orang pribadi terhadap self assessment system berdasarkan tingkat pendidikan dan tingkat penghasilan

29

BAB III

METODE PENELITIAN

A. Jenis Penelitian

Penelitian yang dilakukan oleh penulis adalah studi kasus. Studi

kasus adalah penelitian dengan mengolah dan menganalisis data yang

diperoleh kemudian menarik kesimpulan. Kesimpulan yang didapat

hanya berlaku pada obyek (daerah) yang diteliti.

B. Tempat dan Waktu Penelitian

Penelitian ini dilakukan di Biro Organisasi Setda Provinsi Daerah

Istimewa Yogyakarta dan dilaksanakan pada bulan Juni sampai dengan

Juli 2013.

C. Subyek dan Obyek Penelitian

1. Subyek Penelitian

Subyek penelitian adalah orang atau badan yang berhubungan

dengan obyek penelitian dan dapat memberikan informasi tentang

obyek penelitian tersebut. Subyek dalam penelitian ini adalah wajib

pajak orang pribadi yang bekerja di Biro Organisasi Setda Provinsi

Daerah Istimewa Yogyakarta.

2. Obyek Penelitian

Obyek penelitian adalah suatu hal yang menjadi pokok penelitian.

Obyek dalam penelitian ini adalah perbedaan persepsi wajib pajak

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 46: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · analisis perbedaan persepsi wajib pajak orang pribadi terhadap self assessment system berdasarkan tingkat pendidikan dan tingkat penghasilan

30

orang pribadi terhadap self assessment system berdasarkan tingkat

pendidikan dan tingkat penghasilan.

D. Data dan Teknik Pengumpulan Data

Data primer yang digunakan untuk penelitian ini diperoleh dengan

cara menyebarkan kuesioner secara langsung kepada responden.

Kuesioner yang disebarkan berisi pertanyaan-pertanyaan yang bersifat

tertutup. Kuesioner ini terdiri dari dua bagian yaitu bagian satu yang

berisikan pertanyaan-pertanyaan yang bersifat umum untuk

mendapatkan data tentang responden dan bagian kedua yang berisikan

pertanyaan-pertanyaan yang berhubungan dengan variabel-variabel

penelitian untuk mendapatkan data penelitian. Kuesioner tersebut

langsung dibagikan kepada responden yang bekerja di Biro Organisasi

Setda Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta.

E. Variabel Penelitian

Variabel adalah segala obyek penelitian, atau apa saja yang

menjadi titik perhatian suatu penelitian. Variabel terikat yang diukur

dalam penelitian ini adalah persepsi wajib pajak orang pribadi terhadap

self assessment system dan terdiri dari dua variabel bebas yaitu tingkat

pendidikan dan tingkat penghasilan. Untuk memperoleh data tersebut

digunakan sejumlah pertanyaan yang dapat mengungkapkan persepsi

wajib pajak orang pribadi terhadap self assessment system. Pertanyaan

yang diberikan kepada responden meliputi 2 bagian:

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 47: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · analisis perbedaan persepsi wajib pajak orang pribadi terhadap self assessment system berdasarkan tingkat pendidikan dan tingkat penghasilan

31

Bagian I : Berisi pertanyaan mengenai data diri atau karakteristik

responden.

Bagian II : Berisi tentang pernyataan mengenai persepsi wajib pajak

orang pribadi terhadap self assessment system.

Pertanyaan yang diberikan kepada responden meliputi:

1. Persepsi wajib pajak orang pribadi terkait dengan fungsi

penghitungan pajak yang terutang.

2. Persepsi wajib pajak orang pribadi terkait dengan fungsi

pembayaran pajak yang terutang.

3. Persepsi wajib pajak orang pribadi terkait dengan fungsi pelaporan

pajak yang terutang.

F. Teknik Pengukuran Data

Pengukuran persepsi dalam penelitian ini menggunakan skor

penilaian yaitu skala likert dengan skor 1 sampai 4. Pemberian skor

tersebut dimaksudkan untuk memberi gambaran penilaian persepsi wajib

pajak orang pribadi terhadap self assessment system yang dapat dilihat dari

hasil kuesioner yang sudah dirancang oleh penulis.

Tabel 3.1 Skor Penilaian

Alternatif Jawaban Skor Penilaian

Sangat Tidak Setuju (STS) 1

Tidak Setuju (TS) 2

Setuju (S) 3

Sangat Setuju (SS) 4

Sumber: (Sugiyono, 2005: 84)

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 48: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · analisis perbedaan persepsi wajib pajak orang pribadi terhadap self assessment system berdasarkan tingkat pendidikan dan tingkat penghasilan

32

G. Teknik Pengujian Instrumen

1. Uji Validitas Instrumen

Suatu skala pengukuran disebut valid bila ia melakukan apa yang

seharusnya dilakukan dan mengukur apa yang seharusnya diukur

(Kuncoro, 2003: 151). Untuk mengungkapkan keadaan suatu faktor

disusun sejumlah pertanyaan yang disebut dengan butir atau indikator,

sedangkan faktor atau variabel penelitian yang dilihat tersebut dinamakan

sebagai konstruk.

Validitas suatu pertanyaan dalam kuesioner dapat diketahui dengan

cara membandingkan tingkat signifikansi koefisien korelasi tersebut

dengan taraf signifikan yang ditentukan, apabila hasilnya lebih besar dari

taraf signifikansi yang ditentukan maka setiap pertanyaan dalam

kuesioner tersebut tidak valid (Ghozali, 2005: 47). Untuk menguji

validitas ini akan menggunakan teknik korelasi Product Moment dari

Karl Pearson (Sugiyono, 2005: 182):

2222

YYnXXn

YXXYnr xy

Keterangan:

rxy = Koefisien korelasi setiap pertanyaan

X = Nilai total skor masing-masing variabel X

Y = Nilai total skor masing-masing variabel Y

n = Jumlah responden

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 49: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · analisis perbedaan persepsi wajib pajak orang pribadi terhadap self assessment system berdasarkan tingkat pendidikan dan tingkat penghasilan

33

Jika r hitung > r tabel dengan taraf signifikansi 5% (α = 5%), maka

instrumen tersebut dikatakan valid.

Jika r hitung < r tabel dengan taraf signifikansi 5% (α = 5%), maka

instrumen tersebut dikatakan tidak valid.

2. Uji Reliabilitas Instrumen

Uji reliabilitas dimaksudkan untuk mengetahui sejauh mana hasil

pengukuran tetap konsisten, jika dilakukan pengukuran dua kali atau

lebih terhadap gejala yang sama dengan menggunakan alat ukur yang

sama. Setelah itu apabila alat ukur telah dinyatakan valid, maka langkah

selanjutnya alat ukur tersebut dapat diukur reliabilitasnya dengan

menggunakan teknik Spearman-Brown, yaitu teknik belah dua awal-akhir

(Sugiyono, 2005: 122). Rumus formula tersebut:

ri = b

b

r

r

1

2

Keterangan:

ri = Reliabilitas internal seluruh instrumen

rb = Korelasi Product Moment antara belahan pertama dan kedua

Apabila ri > r tabel dengan taraf signifikansi 5% (α = 5%), maka

instumen/alat ukur memenuhi syarat reliabilitas.

Apabila ri < r tabel dengan taraf signifikansi 5% (α = 5%), maka

instumen/alat ukur tidak memenuhi syarat reliabilitas.

H. Teknik Analisis Data

Untuk menjawab rumusan masalah yang ada mengenai persepsi wajib

pajak orang pribadi terhadap self assessment system, maka digunakan analisis

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 50: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · analisis perbedaan persepsi wajib pajak orang pribadi terhadap self assessment system berdasarkan tingkat pendidikan dan tingkat penghasilan

34

Chi-square. Analisis ini digunakan untuk menguji hipotesis terhadap

perbedaan lebih dari dua proporsi.

Langkah-langkah pengujian analisis Chi-square adalah:

1. Menentukan tingkat persepsi orang pribadi yang bekerja di Biro

Organisasi Setda Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta mengenai self

assessment system, maka dicari interval skor persepsi terlebih dahulu

dengan rumus:

Dalam penelitian ini skor tertinggi dari interval kuesioner adalah 4 dan

skor terendah adalah 1, serta banyaknya skor adalah 4. Sehingga setelah

dimasukkan dalam rumus, nilai intervalnya adalah:

Persepsi wajib pajak orang pribadi yang bekerja di Biro Organisasi Setda

Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta tentang self assessment system

dikategorikan sebagai berikut:

Tabel 3.2 Tingkatan Skor Persepsi Wajib Pajak Orang Pribadi

Skor Persepsi Wajib Pajak Keterangan

1,00 – 1,75 Sangat Tidak Setuju

>1,75 – 2,50 Tidak Setuju

>2,50 – 3,25 Setuju

>3,25 – 4,00 Sangat Setuju

2. Menentukan hipotesis nol dan hipotesis alternatif untuk masing-masing

pertanyaan.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 51: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · analisis perbedaan persepsi wajib pajak orang pribadi terhadap self assessment system berdasarkan tingkat pendidikan dan tingkat penghasilan

35

Untuk variabel tingkat pendidikan:

Ho1: Tidak ada perbedaan persepsi wajib pajak orang pribadi terhadap self

assessment system berdasarkan tingkat pendidikan.

Ho1: µ1=µ2=................................=µk

Ha1: Ada perbedaan persepsi wajib pajak orang pribadi terhadap self

assessment system berdasarkan tingkat pendidikan.

Ha1: µ1≠µ2≠................................≠µk

Untuk variabel tingkat penghasilan:

Ho2: Tidak ada perbedaan persepsi wajib pajak orang pribadi terhadap self

assessment system berdasarkan tingkat penghasilan.

Ho2: µ1=µ2=................................=µk

Ha2: Ada perbedaan persepsi wajib pajak orang pribadi terhadap self

assessment system berdasarkan tingkat penghasilan.

Ha2: µ1≠µ2≠................................≠µk

3. Menghitung Chi-square dari variabel tingkat pendidikan.

a. Memasukkan data kuesioner ke dalam tabel

Tabel 3.3 Rekapitulasi Data Kuesioner Berdasarkan Tingkat Pendidikan

Responden Tingkat

Pendidikan

Skor Pertanyaan

Jumlah Mean X1 X2 X3 X4 Xdst

1

2

Dst

b. Memasukkan data kuesioner dalam tabel frekuensi skor persepsi wajib

pajak berdasarkan tingkat pendidikan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 52: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · analisis perbedaan persepsi wajib pajak orang pribadi terhadap self assessment system berdasarkan tingkat pendidikan dan tingkat penghasilan

36

Tabel 3.4 Frekuensi Skor Persepsi Wajib Pajak Berdasarkan Tingkat Pendidikan

Tingkat

Pendidikan

Sangat

Tidak

Setuju

Tidak

Setuju Setuju

Sangat

Setuju Jumlah

1,00 s.d

1,75

1,76 s.d

2,50

2,51 s.d

3,25

3,26 s.d

4,00

c. Menghitung frekuensi yang diharapkan (fh) dari variabel pendidikan,

dengan rumus:

nnnE ojioij /

Keterangan:

nio = jumlah baris ke-i

noj = jumlah kolom ke-j

n = jumlah responden

Tabel 3.5 Perhitungan fh Variabel Tingkat Pendidikan

Tingkat

Pendidikan

Persepsi WP Terhadap Self Assessment System

Jumlah Sangat

Tidak

Setuju

Tidak

Setuju Setuju

Sangat

Setuju

d. Menghitung Chi-square dari variabel tingkat pendidikan dengan taraf

signifikansi 5%

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 53: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · analisis perbedaan persepsi wajib pajak orang pribadi terhadap self assessment system berdasarkan tingkat pendidikan dan tingkat penghasilan

37

Tabel 3.6 Perhitungan Chi-square Variabel Tingkat Pendidikan

Tingkat Pendidikan fo fh fo-fh (fo-fh)2 (fo-fh)

2/fh

Jumlah

Analisis Chi-square menggunakan rumus sebagai berikut:

k

i h

ho

f

ffx

1

2

2

dengan derajat kebebasan = (r-1)(c-1)

Keterangan:

x2 = Chi-square

fo = Frekuensi yang diobservasi

fh = Frekuensi yang diharapkan

e. Mengambil keputusan

Ho1 tidak berhasil ditolak, Ha1 berhasil ditolak, jika x2 hitung < x

2

tabel.

Ho1 berhasil ditolak, Ha1 tidak berhasil ditolak, jika x2 hitung > x

2

tabel.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 54: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · analisis perbedaan persepsi wajib pajak orang pribadi terhadap self assessment system berdasarkan tingkat pendidikan dan tingkat penghasilan

38

Ho1 ditolak

x2 tabel

0

Untuk menjawab rumusan masalah yang kedua, dilakukan langkah-

langkah sebagai berikut:

4. Menghitung Chi-square dari variabel tingkat penghasilan.

a. Memasukkan data kuesioner ke dalam tabel

Tabel 3.7 Rekapitulasi Data Kuesioner Berdasarkan Tingkat Penghasilan

Responden Tingkat

Penghasilan

Skor Pertanyaan

Jumlah Mean X1 X2 X3 X4 Xdst

1

2

Dst

b. Memasukkan data kuesioner dalam tabel frekuensi skor persepsi wajib

pajak berdasarkan tingkat penghasilan

Tabel 3.8 Frekuensi Skor Persepsi Wajib Pajak Berdasarkan Tingkat Penghasilan

Tingkat

Penghasilan

Sangat

Tidak

Setuju

Tidak

Setuju Setuju

Sangat

Setuju Jumlah

1,00 s.d

1,75

1,76 s.d

2,50

2,51 s.d

3,25

3,26 s.d

4,00

c. Menghitung frekuensi yang diharapkan (fh) dari variabel tingkat

penghasilan, dengan rumus:

Ho1 diterima

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 55: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · analisis perbedaan persepsi wajib pajak orang pribadi terhadap self assessment system berdasarkan tingkat pendidikan dan tingkat penghasilan

39

nnnE ojioij /

Keterangan:

nio = jumlah baris ke-i

noj = jumlah kolom ke-j

n = jumlah responden

Tabel 3.9 Perhitungan fh Variabel Tingkat Penghasilan

Tingkat

Penghasilan

Persepsi WP Terhadap Self Assessment System

Jumlah Sangat

Tidak

Setuju

Tidak

Setuju Setuju

Sangat

Setuju

d. Menghitung Chi-square dari variabel tingkat penghasilan dengan taraf

signifikansi 5%

Tabel 3.10 Perhitungan Chi-square Variabel Tingkat Penghasilan

Tingkat Penghasilan fo fh fo-fh (fo-fh)2 (fo-fh)

2/fh

Jumlah

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 56: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · analisis perbedaan persepsi wajib pajak orang pribadi terhadap self assessment system berdasarkan tingkat pendidikan dan tingkat penghasilan

40

x2 tabel

0

Ho2 ditolak

Analisis Chi-square menggunakan rumus sebagai berikut:

k

i h

ho

f

ffx

1

2

2

dengan derajat kebebasan = (r-1)(c-1)

Keterangan:

x2 = Chi-square

fo = Frekuensi yang diobservasi

fh = Frekuensi yang diharapkan

e. Mengambil keputusan

Ho2 tidak berhasil ditolak, Ha2 berhasil ditolak, jika x2 hitung < x

2

tabel.

Ho2 berhasil ditolak, Ha2 tidak berhasil ditolak, jika x2 hitung > x

2

tabel.

Ho2 diterima

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 57: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · analisis perbedaan persepsi wajib pajak orang pribadi terhadap self assessment system berdasarkan tingkat pendidikan dan tingkat penghasilan

41

BAB IV

ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN

A. Deskripsi Data

Dalam penelitian ini jumlah responden yang berada di Biro Organisasi

Setda Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta adalah 112 responden. Kuesioner

disebarkan kepada Wajib Pajak Orang Pribadi yang bekerja di Biro Organisasi

Setda Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta yang beralamat di Jl. Malioboro

No. 14, Kompleks Kepatihan, Danurejan Yogyakarta. Data pribadi responden

diperoleh dengan menggunakan sumber data primer yang dihasilkan oleh

kuesioner. Data pribadi responden meliputi umur, jenis kelamin, tingkat

pendidikan dan tingkat penghasilan.

Dari 112 kuesioner yang disebarkan hanya 104 kuesioner yang kembali

atau tingkat pengembalian kuesioner sebesar 92,86%, maka dari 104

kuesioner tersebut dapat diketahui gambaran Wajib Pajak Orang Pribadi

terhadap self assessment system berdasarkan tingkat pendidikan dan tingkat

penghasilan.

1. Umur Responden

Dari 104 responden dapat diketahui data wajib pajak yang berada di

Biro Organisasi Setda Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta berdasarkan

umur, sebagai berikut:

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 58: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · analisis perbedaan persepsi wajib pajak orang pribadi terhadap self assessment system berdasarkan tingkat pendidikan dan tingkat penghasilan

42

Tabel 4.1 Data Responden Berdasarkan Umur

Umur Responden Jumlah

Responden

Persentase

(%)

20 – 30 tahun 1 0,96

31 – 40 tahun 46 44,23

41 – 50 tahun 40 38,46

Di atas 50 tahun 17 16,35

Total 104 100 Sumber: Data primer diolah

Dari tabel 4.1 didapatkan pengelompokkan responden berdasarkan

umur, umur responden 20 – 30 tahun berjumlah 1 orang atau sebesar

0,96%, umur responden 31 – 40 tahun berjumlah 46 orang atau sebesar

44,23%, umur responden 41 – 50 tahun berjumlah 40 orang atau sebesar

38,46% dan umur responden 51 – 60 tahun berjumlah 17 orang atau

sebesar 16,35%. Dari tabel 4.1 dapat disimpulkan bahwa dari 104

responden yang ada jumlah umur yang paling banyak dimiliki responden

adalah umur 31 – 40 tahun dengan jumlah 46 orang atau sebesar 44,23%.

2. Jenis Kelamin Responden

Dari 104 responden dapat diketahui data wajib pajak yang berada di

Biro Organisasi Setda Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta berdasarkan

jenis kelamin, sebagai berikut:

Tabel 4.2 Data Responden Berdasarkan Jenis Kelamin

Jenis Kelamin Jumlah

Responden

Persentase

(%)

Laki-laki 57 54,81

Perempuan 47 45,19

Total 104 100 Sumber: Data primer diolah

Berdasarkan tabel 4.2 dapat dilihat dari 104 responden, responden

yang berjenis kelamin laki-laki berjumlah 57 orang atau sebesar 54,81%

dan berjenis kelamin perempuan berjumlah 47 orang atau 45,19%. Dari

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 59: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · analisis perbedaan persepsi wajib pajak orang pribadi terhadap self assessment system berdasarkan tingkat pendidikan dan tingkat penghasilan

43

tabel 4.2 dapat disimpulkan bahwa dari 104 responden yang ada jumlah

jenis kelamin yang paling banyak adalah jenis kelamin laki-laki dengan

jumlah 57 orang atau sebesar 54,81%.

3. Pendidikan Terakhir Responden

Dari 104 responden dapat diketahui data wajib pajak yang berada di

Biro Organisasi Setda Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta berdasarkan

tingkat pendidikan, sebagai berikut:

Tabel 4.3 Data Responden Berdasarkan Tingkat Pendidikan

Tingkat Pendidikan Jumlah

Responden

Persentase

(%)

SLTA/SMA 25 24,04

D-3/Akademika 16 15,38

Jenjang S-1 49 47,12

Jenjang S-2 13 12,50

Jenjang S-3 1 0,96

Total 104 100 Sumber: Data primer diolah

Berdasarkan tabel 4.3 didapatkan pengelompokkan responden

berdasarkan tingkat pendidikan, responden dengan tingkat pendidikan

SLTA/SMA berjumlah 25 orang atau sebesar 24,04%, responden dengan

tingkat pendidikan D-3/Akademika berjumlah 16 orang atau sebesar

15,38%, responden dengan tingkat pendidikan S-1 berjumlah 49 orang

atau sebesar 47,12%, responden dengan tingkat pendidikan S-2 berjumlah

13 orang atau sebesar 12,50% dan responden dengan tingkat pendidikan S-

3 berjumlah 1 orang atau sebesar 0,96%. Dari tabel 4.3 dapat disimpulkan

bahwa tingkat pendidikan tertinggi yang paling banyak dijumpai adalah

responden dengan tingkat pendidikan S-1 yaitu berjumlah 49 orang atau

sebesar 47,12%.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 60: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · analisis perbedaan persepsi wajib pajak orang pribadi terhadap self assessment system berdasarkan tingkat pendidikan dan tingkat penghasilan

44

4. Rata-rata Penghasilan per Bulan

Dari 104 responden dapat diketahui data wajib pajak yang berada di

Biro Organisasi Setda Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta berdasarkan

tingkat penghasilan, sebagai berikut:

Tabel 4.4 Data Responden Berdasarkan Tingkat Penghasilan

Tingkat Penghasilan Jumlah

Responden

Persentase

(%)

Rp2.000.000,00 – Rp3.000.000,00 65 62,50

Rp3.000.000,00 – Rp4.000.000,00 29 27,88

> Rp4.000.000,00 10 9,62

Total 104 100 Sumber: Data primer diolah

Dari tabel 4.4 didapatkan pengelompokkan responden berdasarkan

tingkat penghasilan, responden yang memiliki penghasilan

Rp2.000.000,00 – Rp3.000.000,00 berjumlah 65 orang atau sebesar

62,50%, responden yang memiliki penghasilan Rp3.000.000,00 –

Rp4.000.000,00 berjumlah 29 orang atau sebesar 27,88% dan responden

yang memiliki penghasilan lebih dari Rp4.000.000,00 berjumlah 10 orang

atau sebesar 9,62%. Dari tabel 4.4 dapat disimpulkan bahwa dari 104

responden yang ada tingkat penghasilan yang paling banyak dimiliki

responden adalah sebesar Rp2.000.000,00 – Rp3.000.000,00 dengan

jumlah 65 orang atau sebesar 62,50%.

B. Pengujian Data

Pengambilan data dalam penelitian ini dilakukan dengan menggunakan

kuesioner. Kuesioner dibagi menjadi 2 (dua) bagian. Bagian I berisi data

responden digunakan untuk mengetahui karakteristik responden. Bagian II

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 61: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · analisis perbedaan persepsi wajib pajak orang pribadi terhadap self assessment system berdasarkan tingkat pendidikan dan tingkat penghasilan

45

berisi pertanyaan mengenai persepsi wajib pajak terhadap self assessment

system.

1. Uji Validitas Instrumen

Uji validitas yang digunakan dalam penelitian ini menggunakan teknik

korelasi Product Moment dari Karl Pearson yang telah dibahas pada bab

3. Validitas menunjukkan sejauh mana ketepatan, kesesuaian atau

kecocokan suatu alat untuk mengukur apa yang akan diukur mengenai

persepsi Wajib Pajak Orang Pribadi terhadap self assessment system.

Dengan jumlah responden sejumlah 104 (seratus empat) orang, maka

nilai rtabel diperoleh df (degree of freedom) = n-2 jadi df 104 – 2 = 102,

maka rtabel = 0,193. Butir pernyataan dinyatakan valid jika rhitung > rtabel.

Hasil kesimpulan dapat dilihat pada tabel di bawah ini:

Tabel 4.5 Hasil Uji Validitas

Nomor

Pernyataan r-hitung r-tabel Keterangan

1 0,590 0,193 Valid

2 0,481 0,193 Valid

3 0,565 0,193 Valid

4 0,308 0,193 Valid

5 0,410 0,193 Valid

6 0,529 0,193 Valid

7 0,433 0,193 Valid

8 0,344 0,193 Valid

9 0,415 0,193 Valid

10 0,327 0,193 Valid

11 0,434 0,193 Valid

12 0,548 0,193 Valid

13 0,503 0,193 Valid

14 0,415 0,193 Valid

15 0,421 0,193 Valid

16 0,206 0,193 Valid Sumber: Data primer diolah

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 62: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · analisis perbedaan persepsi wajib pajak orang pribadi terhadap self assessment system berdasarkan tingkat pendidikan dan tingkat penghasilan

46

Dari hasil pengujian diketahui bahwa dari 16 pertanyaan dalam

kuesioner adalah valid karena nilai rhitung > rtabel. Seluruh butir pertanyaan

layak digunakan sebagai instrumen untuk mengukur data penelitian.

2. Uji Reliabilitas Instrumen

Uji reliabilitas suatu instrumen dimaksudkan untuk menunjukkan

sejauh mana suatu alat ukur konsisten atau memiliki kemantapan dalam

penggunaannya, baik ditinjau dari waktu ke waktu maupun dari kondisi

satu dengan kondisi yang lain. Apabila alat ukur telah dinyatakan valid,

maka berikutnya alat ukur tersebut diuji reliabilitasnya, dengan

menggunakan teknik Spearman-Brown, yaitu teknik belah dua awal-akhir.

Rumusnya adalah (Sugiyono, 2005: 122):

ri = b

b

r

r

1

2

Untuk mengukur reliabilitas persepsi self assessment system dengan

menggunakan Microsoft Excel dan hasilnya rhitung sebesar 0,483. Untuk

mencari ri digunakan rumus Spearman-Brown di atas yaitu:

ri =

= 0,651

Dari hasil perhitungan di atas diperoleh bahwa ri = 0,651 > rhitung =

0,483, maka kuesioner yang digunakan dalam penelitian ini reliabel.

C. Analisis Data

Penelitian ini menggunakan empat skor, skor tertinggi adalah 4 sedangkan

skor terendah adalah 1. Untuk mencari skor interval digunakan rumus:

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 63: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · analisis perbedaan persepsi wajib pajak orang pribadi terhadap self assessment system berdasarkan tingkat pendidikan dan tingkat penghasilan

47

Sehingga setelah dimasukkan ke dalam rumus, intervalnya:

Persepsi orang pribadi yang bekerja di Biro Organisasi Setda Provinsi

Daerah Istimewa Yogyakarta tentang self assessment system dikategorikan

sebagai berikut:

Tabel 4.6 Skor kategori persepsi self assessment system

SKOR KATEGORI

1,00 – 1,75 Sangat Tidak Setuju

>1,75 – 2,50 Tidak Setuju

>2,50 – 3,25 Setuju

>3,25 – 4,00 Sangat Setuju

Menghitung Chi-square dari variabel tingkat pendidikan

1. Memasukkan data kuesioner ke dalam tabel rekapitulasi kuesioner

Data kuesioner responden meliputi responden, tingkat pendidikan, skor

pertanyaan, jumlah skor pertanyaan dan rata-rata skor pertanyaan (mean).

Tabel rekapitulasi data kuesioner berdasarkan tingkat pendidikan dapat

dilihat pada lampiran 3.

2. Memasukkan data kuesioner ke dalam tabel frekuensi skor persepsi wajib

pajak berdasarkan tingkat pendidikan

Data kuesioner berupa jumlah responden dengan rata-rata skor pertanyaan

(mean) dimasukkan ke tabel frekuensi skor untuk kemudian diketahui

persepsi wajib pajak berdasarkan tingkat pendidikan. Tabel frekuensi skor

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 64: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · analisis perbedaan persepsi wajib pajak orang pribadi terhadap self assessment system berdasarkan tingkat pendidikan dan tingkat penghasilan

48

persepsi wajib pajak berdasarkan tingkat pendidikan dapat dilihat pada

lampiran 3.

3. Menghitung frekuensi yang diharapkan (fh) dari variabel tingkat

pendidikan

Untuk menghitung nilai frekuensi yang diharapkan (fh) menggunakan

perhitungan manual, dengan memasukkan data frekuensi skor persepsi

wajib pajak. Tabel perhitungan fh variabel berdasarkan tingkat pendidikan

dapat dilihat pada lampiran 3.

4. Menghitung Chi-square dari variabel tingkat pendidikan dengan taraf

signifikansi 5%

Nilai Chi-square dihitung menggunakan perhitungan manual pada taraf

signifikansi 5% dengan derajat kebebasan (df), yaitu: df=(r-1)(c-1)=(5-

1)(4-1)=12.

Untuk menjawab rumusan masalah yang pertama dilakukan langkah-

langkah sebagai berikut:

1. Menentukan hipotesis nol dan hipotesis alternatif untuk variabel

pendidikan

Ho1: Tidak ada perbedaan persepsi wajib pajak orang pribadi terhadap self

assessment system berdasarkan tingkat pendidikan.

Ho1: µ1=µ2=................................=µk

Ha1: Ada perbedaan persepsi wajib pajak orang pribadi terhadap self

assessment system berdasarkan tingkat pendidikan.

Ha1: µ1≠µ2≠................................≠µk

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 65: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · analisis perbedaan persepsi wajib pajak orang pribadi terhadap self assessment system berdasarkan tingkat pendidikan dan tingkat penghasilan

49

2. Perhitungan dilakukan dengan rumus Chi-square

Dari hasil perhitungan diperoleh nilai x2 hitung sebesar 14,108 dan nilai x

2

tabel sebesar 21,026.

3. Menentukan taraf nyata

Taraf nyata yang digunakan dalam penelitian ini adalah 5%, α = 0,05.

4. Menentukan kriteria pengujian

Ho1 tidak berhasil ditolak bila x2 tabel > x

2 hitung

Ho1 berhasil ditolak bila x2 tabel < x

2 hitung

Dari hasil perhitungan diperoleh x2 tabel sebesar 21,026 > x

2 hitung

sebesar 14,108. Maka Ho1 tidak berhasil ditolak.

5. Mengambil keputusan

Ho1 tidak berhasil ditolak, artinya tidak ada perbedaan persepsi wajib

pajak orang pribadi terhadap self assessment system berdasarkan tingkat

pendidikan.

Menghitung Chi-square dari variabel tingkat penghasilan

1. Memasukkan data kuesioner ke dalam tabel rekapitulasi kuesioner

Data kuesioner responden meliputi responden, tingkat penghasilan, skor

pertanyaan, jumlah skor pertanyaan dan rata-rata skor pertanyaan (mean).

Tabel rekapitulasi data kuesioner berdasarkan tingkat penghasilan dapat

dilihat pada lampiran 4.

2. Memasukkan data kuesioner ke dalam tabel frekuensi skor persepsi wajib

pajak berdasarkan tingkat penghasilan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 66: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · analisis perbedaan persepsi wajib pajak orang pribadi terhadap self assessment system berdasarkan tingkat pendidikan dan tingkat penghasilan

50

Data kuesioner berupa jumlah responden dengan rata-rata skor pertanyaan

(mean) dimasukkan ke tabel frekuensi skor untuk kemudian diketahui

persepsi wajib pajak berdasarkan tingkat penghasilan. Tabel frekuensi skor

persepsi wajib pajak berdasarkan tingkat penghasilan dapat dilihat pada

lampiran 4.

3. Menghitung frekuensi yang diharapkan (fh) dari variabel tingkat

penghasilan

Untuk menghitung nilai frekuensi yang diharapkan (fh) menggunakan

perhitungan manual, dengan memasukkan data frekuensi skor persepsi

wajib pajak. Tabel perhitungan fh variabel berdasarkan tingkat

penghasilan dapat dilihat pada lampiran 4.

4. Menghitung Chi-square dari variabel tingkat penghasilan dengan taraf

signifikansi 5%

Nilai Chi-square dihitung menggunakan perhitungan manual pada taraf

signifikansi 5% dengan derajat kebebasan (df), yaitu: df=(r-1)(c-1)=(3-

1)(4-1)=6.

Untuk menjawab rumusan masalah yang kedua dilakukan langkah-langkah

sebagai berikut:

1. Menentukan hipotesis nol dan hipotesis alternatif untuk variabel tingkat

penghasilan

Ho2: Tidak ada perbedaan persepsi wajib pajak orang pribadi terhadap self

assessment system berdasarkan tingkat penghasilan.

Ho2: µ1=µ2=................................=µk

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 67: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · analisis perbedaan persepsi wajib pajak orang pribadi terhadap self assessment system berdasarkan tingkat pendidikan dan tingkat penghasilan

51

Ha2: Ada perbedaan persepsi wajib pajak orang pribadi terhadap self

assessment system berdasarkan tingkat penghasilan.

Ha2: µ1≠µ2≠................................≠µk

2. Perhitungan dilakukan dengan rumus Chi-square

Dari hasil perhitungan diperoleh nilai x2 hitung sebesar 8,569 dan nilai x

2

tabel sebesar 12,592.

3. Menentukan taraf nyata

Taraf nyata yang digunakan dalam penelitian ini adalah 5%, α = 0,05.

4. Menentukan kriteria pengujian

Ho2 tidak berhasil ditolak bila x2 tabel > x

2 hitung

Ho2 berhasil ditolak bila x2 tabel < x

2 hitung

Dari hasil perhitungan diperoleh x2 tabel sebesar 12,592 > x

2 hitung

sebesar 8,569. Maka Ho2 tidak berhasil ditolak.

5. Mengambil keputusan

Ho2 tidak berhasil ditolak, artinya tidak ada perbedaan persepsi wajib

pajak orang pribadi terhadap self assessment system berdasarkan tingkat

penghasilan.

D. Pembahasan

1. Perbedaan persepsi wajib pajak orang pribadi terhadap self assessment

system berdasarkan tingkat pendidikan

Hasil uji hipotesis dengan Chi-square diperoleh hasil nilai x2 hitung

sebesar 14,108 dan nilai x2 tabel sebesar 21,026. Dengan demikian nilai x

2

tabel 21,026 > x2 hitung 14,108, sehingga Ho1 tidak berhasil ditolak.

Berdasarkan hasil uji hipotesis tersebut, maka dapat diambil kesimpulan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 68: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · analisis perbedaan persepsi wajib pajak orang pribadi terhadap self assessment system berdasarkan tingkat pendidikan dan tingkat penghasilan

52

bahwa tidak ada perbedaan persepsi Wajib Pajak Orang Pribadi terhadap

self assessment system berdasarkan tingkat pendidikan.

Persepsi Wajib Pajak Orang Pribadi di Biro Organisasi Setda Provinsi

Daerah Istimewa Yogyakarta terhadap self assessment system berdasarkan

tingkat pendidikan yang dikelompokkan menjadi 5 kelompok yaitu

SLTA/SMA, Diploma/D3, S1, S2 dan S3 menunjukkan kecenderungan

persepsi setuju sebesar 90% (94/104x100%) dari seluruh responden.

Persepsi setuju yang menjadi kecenderungan persepsi wajib pajak

disebabkan oleh karena sanksi yang melekat dalam undang-undang

perpajakan. Wajib pajak melakukan kewajiban perpajakan dikarenakan

takut akan sanksi. Oleh sebab itu, wajib pajak cenderung menilai setuju

hal-hal yang diatur dalam undang-undang perpajakan. Peraturan

perpajakan menjadi ancaman bagi wajib pajak dalam melaksanakan

kewajiban perpajakannya.

Tidak adanya perbedaan persepsi terhadap self assessment system

ditinjau dari tingkat pendidikan disebabkan karena bagi wajib pajak

dengan tingkat pendidikan SLTA/SMA memberikan respon penilaian

yang cukup baik didasarkan pada rasio dan pengetahuan yang dimiliki

walaupun dalam pendidikan formal pengetahuan perpajakan tidak

diberikan secara detail. Bagi wajib pajak D3/S1/S2/S3 mempunyai respon

penilaian yang cukup baik juga didasarkan pada rasio dan pengetahuan

yang dimiliki walaupun dalam jenjang perguruan tinggi pengetahuan

perpajakan diberikan hanya pada jurusan-jurusan tertentu misalnya jurusan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 69: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · analisis perbedaan persepsi wajib pajak orang pribadi terhadap self assessment system berdasarkan tingkat pendidikan dan tingkat penghasilan

53

yang terdapat pada fakultas ekonomi dan fakultas hukum. Oleh karena itu

wajib pajak berusaha memahami self assessment system dengan mencari

informasi sendiri ataupun mengikuti pelatihan atau kursus di bidang

perpajakan untuk memahami peraturan perpajakan yang berlaku.

2. Perbedaan persepsi wajib pajak orang pribadi terhadap self assessment

system berdasarkan tingkat penghasilan

Hasil uji hipotesis dengan Chi-square diperoleh hasil nilai x2 hitung

sebesar 8,569 dan nilai x2 tabel sebesar 12,592. Dengan demikian nilai x

2

tabel 12,592 > x2 hitung 8,569, sehingga Ho2 tidak berhasil ditolak.

Berdasarkan hasil uji hipotesis tersebut, maka dapat diambil kesimpulan

bahwa tidak ada perbedaan persepsi Wajib Pajak Orang Pribadi terhadap

self assessment system berdasarkan tingkat penghasilan.

Persepsi Wajib Pajak Orang Pribadi di Biro Organisasi Setda Provinsi

Daerah Istimewa Yogyakarta terhadap self assessment system berdasarkan

tingkat penghasilan yang dikelompokkan menjadi 3 kelompok yaitu

Rp2.000.000,00 – Rp3.000.000,00, Rp3.000.000,00 – Rp4.000.000,00 dan

> Rp4.000.000,00 menunjukkan kecenderungan persepsi setuju sebesar

90% (94/104x100%) dari seluruh responden. Persepsi setuju yang menjadi

kecenderungan persepsi wajib pajak disebabkan oleh adanya campur

tangan dari aparat pemerintah yang menekankan pajak sebagai suatu

kewajiban yang disertai dengan sanksi bila wajib pajak tidak

melaksanakan kewajiban perpajakannya.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 70: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · analisis perbedaan persepsi wajib pajak orang pribadi terhadap self assessment system berdasarkan tingkat pendidikan dan tingkat penghasilan

54

Tingkat penghasilan pada dasarnya menentukan kelas sosial

seseorang. Dalam kelompok kelas sosial tertentu, seorang wajib pajak

akan dipengaruhi oleh sikap anggota kelompok yang lain. Tidak adanya

perbedaan persepsi terhadap self assessment system ditinjau dari tingkat

penghasilan disebabkan oleh pemahaman pajak penghasilan sebagai suatu

kewajiban yang harus dipenuhi. Kewajiban ini terlaksana melalui

pengalihan sebagian harta kekayaan yang dimiliki oleh masyarakat kepada

negara yang dapat dipaksakan sesuai dengan mekanisme jenis perpajakan

yang berlaku berdasarkan undang-undang. Sesuai dengan sistem

pemungutan pajak yang berlaku di Indonesia yaitu self assessment system,

wajib pajak akan menilai sendiri layak tidaknya pajak yang terutang dalam

satu tahun pajak yang dibandingkan dengan kinerja usahanya.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 71: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · analisis perbedaan persepsi wajib pajak orang pribadi terhadap self assessment system berdasarkan tingkat pendidikan dan tingkat penghasilan

55

BAB V

PENUTUP

A. Kesimpulan

Berdasarkan analisis data dan pembahasan maka dapat ditarik kesimpulan

sebagai berikut:

1. Tidak ada perbedaan persepsi Wajib Pajak Orang Pribadi terhadap self

assessment system berdasarkan tingkat pendidikan. Hal ini ditunjukkan

dari nilai Chi-square x2 tabel sebesar 21,026 yang lebih besar dari nilai x

2

hitung sebesar 14,108.

2. Tidak ada perbedaan persepsi Wajib Pajak Orang Pribadi terhadap self

assessment system berdasarkan tingkat penghasilan. Hal ini ditunjukkan

dari nilai Chi-square x2 tabel sebesar 12,592 yang lebih besar dari nilai x

2

hitung sebesar 8,569.

B. Keterbatasan Penelitian

Pada penelitian ini, untuk tingkat pendidikan tidak diketahui jurusan apa

yang diambil oleh responden pada saat menempuh studi.

C. Saran

Untuk peneliti selanjutnya sebaiknya menambahkan pertanyaan dalam

kuesioner untuk menanyakan jurusan apa yang diambil oleh responden pada

saat menempuh studi agar penelitian selanjutnya lebih berkembang dari

penelitian sebelumnya.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 72: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · analisis perbedaan persepsi wajib pajak orang pribadi terhadap self assessment system berdasarkan tingkat pendidikan dan tingkat penghasilan

56

DAFTAR PUSTAKA

Azwar, Saifuddin. 1995. Sikap Manusia, Teori dan Pengukurannya. Edisi Ke-2.

Yogyakarta: Pustaka Pelajar Offset

Casavera. 2009. Perpajakan. Yogyakarta: Graha Ilmu

Direktorat Jenderal Pajak. 2008. Undang-undang Republik Indonesia No. 36

Tahun 2008 Tentang Perubahan Keempat Atas Undang-undang No. 7

Tahun 1983 Tentang Pajak Penghasilan

Ghozali, Imam. 2005. Aplikasi Analisis Multivariate dengan program SPSS.

Semarang: Badan Penerbit Universitas Diponegoro

Indriantoro, Nur dan Bambang Supomo. 2002. Metodologi Penelitian Bisnis

Untuk Akuntansi dan Manajemen. Yogyakarta: BPFE

Indriyani, Debby. 2007. “Analisis Sikap Wajib Pajak Self Assessment System

Berdasarkan Tingkat Pendidikan terdahap Wajib Pajak Parkir dikota

DIY”. Skripsi. Yogyakarta: Universitas Sanata Dharma

Kotler, Philip. 1993. Manajemen Pemasaran. 7th

ed. Jakarta: Lembaga

Penerbitan Fakultas Ekonomi Univ. Indonesia

Kuncoro, Mudrajad. 2003. Metode Riset untuk Bisnis dan Ekonomi.

Jakarta: Erlangga

Mahalapie. 2012. Persepsi, Sikap dan Nilai. http://mahalapie.wordpress.com/

category/perilaku-dan-pengambangan-organisasi/ diakses tanggal 22 Mei

2013 pukul 17.06 WIB

Mardiasmo. 2009. Perpajakan. Edisi Revisi 2009. Yogyakarta: Andi Offset

Ningrum, Prana Djati. 2012. “Analisis Persepsi Wajib Pajak Orang Pribadi

terhadap Self Assessment System Pajak Penghasilan Berdasarkan Tingkat

Pendidikan dan Jenis Pekerjaan Wajib Pajak”. Skripsi. Yogyakarta:

Universitas Sanata Dharma

Panjaitan, Mewati. 2013. Persepsi; Pengertian dan Faktor yang Mempengaruhi.

http://mewatipanjaitan12.blogspot.com/2013/03/persepsi-pengertian-

dan-faktor-yang.html diakses tanggal 22 Mei 2013 pukul 16.48 WIB

Purwantini, Cornelio dan Ignatius Bondan Suratno. 2004. “Analisis Perbedaan

Sikap Wajib Pajak Orang Pribadi terhadap Self Assessment System Pajak

Penghasilan Berdasarkan Latar Belakang Wajib Pajak”. ANTISIPASI.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 73: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · analisis perbedaan persepsi wajib pajak orang pribadi terhadap self assessment system berdasarkan tingkat pendidikan dan tingkat penghasilan

57

Vol. 8. No. 1. Hal. 127-150

Pusat Bahasa Departemen Pendidikan Nasional. 2002. Kamus Besar Bahasa

Indonesia. Jakarta: Balai Pustaka

Rahayu, Siti Kurnia. 2010. Perpajakan Indonesia: Konsep dan Aspek Formal.

Yogyakarta: Graha Ilmu

Resmi, Siti. 2003. Perpajakan: Teori dan Kasus. Jakarta: Salemba Empat

Shiddiq, Muhammad Ash. 2011. “Faktor-faktor yang Mempengaruhi

Kesadaran Wajib Pajak dalam Pembayaran Pajak Bumi dan

Bangunan (PBB) di Tangerang Selatan”. Skripsi. Jakarta: Universitas

Islam Negeri Syarif Hidayatullah

Soemitro, Rochmat. 1990. Asas dan Dasar Perpajakan 1 dan 2. Bandung:

Eresco

Sugiyono. 2005. Metodologi Penelitian Bisnis. Bandung: Alfabeta

Sumarni, Murti dan Wahyuni Salamah. 2006. Metodologi Penelitian

Bisnis. Yogyakarta: Andi Offset

Tarjo dan Indra Kusumawati. 2006. “Analisis Perilaku Wajib Pajak Orang

Pribadi terhadap Pelaksanaan Self Assesment System: Suatu Studi di

Bangkalan”. Jurnal Akuntansi dan Auditing Indonesia

Undang-undang Perpajakan No. 36. Pedoman Perpajakan Tahun 2008

Undang-undang Republik Indonesia Nomor 28 Tahun 2007, tentang “Ketentuan

Umum dan Tata Cara Perpajakan”

Walgito, Bimo. 2003. Psikologi Sosial Suatu Pengantar. Yogyakarta: Andi

Offset

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 74: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · analisis perbedaan persepsi wajib pajak orang pribadi terhadap self assessment system berdasarkan tingkat pendidikan dan tingkat penghasilan

58

LAMPIRAN

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 75: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · analisis perbedaan persepsi wajib pajak orang pribadi terhadap self assessment system berdasarkan tingkat pendidikan dan tingkat penghasilan

59

Lampiran 1. Kuesioner

KATA PENGANTAR

KUESIONER

Kepada Yth,

Bapak/Ibu/Saudara

Di Tempat,

Dengan Hormat,

Saya mahasiswa dari Universitas Sanata Dharma Yogyakarta, akan

melakukan penelitian dengan judul ANALISIS PERBEDAAN PERSEPSI

WAJIB PAJAK ORANG PRIBADI TERHADAP SELF ASSESSMENT

SYSTEM BERDASARKAN TINGKAT PENDIDIKAN DAN TINGKAT

PENGHASILAN.

Untuk itu, saya mohon kesediaan Bapak/Ibu/Saudara untuk mengisi

kuesioner ini. Informasi yang Bapak/Ibu/Saudara berikan sangat bermanfaat bagi

saya untuk mendukung data-data yang berkaitan dengan penulisan skripsi saya.

Dan segala informasi yang diberikan Bapak/Ibu/Saudara dijamin kerahasiaannya

oleh penulis. Atas perhatian Bapak/Ibu/Saudara yang diberikan kepada saya, saya

ucapkan banyak terima kasih.

Hormat saya;

Penulis

Heri Tri Haryanto

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 76: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · analisis perbedaan persepsi wajib pajak orang pribadi terhadap self assessment system berdasarkan tingkat pendidikan dan tingkat penghasilan

60

IDENTITAS RESPONDEN

Responden dalam penelitian ini adalah Wajib Pajak Orang Pribadi yang bekerja di

Biro Organisasi Setda Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta.

1. NAMA : . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . (Boleh Dikosongkan)

2. UMUR : . . . . . . . . . . THN

3. JENIS KELAMIN :

LAKI-LAKI PEREMPUAN

4. PENDIDIKAN TERAKHIR :

SLTA/SMA SLTP/SMP

D-3/AKADEMI JENJANG S-2

JENJANG S-1 JENJANG S-3

LAIN-LAINSEBUTKAN: . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .

5. RATA-RATA PENGHASILAN PER BULAN :

< Rp1.000.000,00

Rp1.000.000,00 - Rp2.000.000,00

Rp2.000.000,00 - Rp3.000.000,00

Rp3.000.000,00 – Rp4.000.000,00

> Rp4.000.000,00

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 77: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · analisis perbedaan persepsi wajib pajak orang pribadi terhadap self assessment system berdasarkan tingkat pendidikan dan tingkat penghasilan

61

PETUNJUK PENGISIAN KUESIONER

Dibawah ini ada 16 pertanyaan yang harus dijawab responden anda diminta untuk

memberi tanda (X) terhadap jawaban yang telah tersedia. Kami mohon jawaban

yang telah disediakan dijawab oleh responden dengan keadaan yang

sesungguhnya.

1. Sangat Setuju (SS)

2. Setuju (S)

3. Tidak Setuju (TS)

4. Sangat Tidak Setuju (STS)

Untuk pilihan Sangat Setuju (SS) pernyataan yang diajukan penulis sangat sesuai

dengan keadaan yang sebenarnya, pilihan Setuju (S) pernyataan yang diajukan

sesuai dengan keadaan dan untuk pilihan Tidak Setuju (TS) pernyataan yang

diajukan tidak sesuai, pilihan Sangat Tidak Setuju (STS) pernyataan yang

diajukan penulis sangat tidak sesuai dengan keadaan yang sebenarnya.

Self Assessment System adalah : Sistem pemungutan pajak yang memberikan

wewenang, kepercayaan, tanggung jawab kepada wajib pajak untuk menghitung,

membayar dan melaporkan sendiri besarnya pajak yang harus dibayar.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 78: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · analisis perbedaan persepsi wajib pajak orang pribadi terhadap self assessment system berdasarkan tingkat pendidikan dan tingkat penghasilan

62

I. Pertanyaan terkait dengan Fungsi Penghitungan

No Pernyataan SS S TS STS

1 Saya wajib menghitung penghasilan bruto

(kotor) yang diterima sehubungan dengan

pekerjaan yang dilakukan selama Tahun Pajak

yang bersangkutan

2 Saya wajib menghitung biaya-biaya yang

dikenakan sebagai pengurang penghasilan

bruto untuk mendapatkan jumlah penghasilan

neto

3 Saya wajib menghitung Penghasilan Tidak

Kena Pajak (PTKP) berdasarkan perundang-

undangan perpajakan pasal 7 ayat 1

4 Saya wajib menghitung Penghasilan Kena

Pajak (PKP) dari hasil pengurangan

penghasilan neto dengan PTKP

5 Saya wajib menghitung besarnya pajak

penghasilan yang terutang dengan mengalikan

tarif pajak perundang-undangan perpajakan

pasal 17 ayat 1(a) dengan besarnya PKP

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 79: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · analisis perbedaan persepsi wajib pajak orang pribadi terhadap self assessment system berdasarkan tingkat pendidikan dan tingkat penghasilan

63

II. Pertanyaan terkait dengan Fungsi Pembayaran

No Pernyataan SS S TS STS

1 Saya wajib menggunakan Surat Setoran Pajak

(SSP) sebagai sarana bagi Wajib Pajak untuk

membayarkan pajak terutangnya

2 Saya wajib membayar atau menyetor pajak

penghasian yang terutang ke Kas Negara

melalui Kantor Pelayanan Pajak (KPP), Kantor

Pos atau Bank yang telah ditunjuk oleh

Direktur Jenderal Pajak

3 Saya wajib membayar Pajak Penghasilan yang

terutang sesuai dengan ketentuan peraturan

perundang-undangan perpajakan, dengan tidak

menggantungkan pada adanya Surat Ketetapan

Pajak (SKP)

4 Saya wajib membayar dan menyetor pajak

yang terutang sesuai dengan jumlah pajak yang

terutang sebelum Surat Pemberitahuan Pajak

Penghasilan disampaikan

5 Saya wajib membayar lunas kekurangan

pembayaran pajak penghasilan terutangnya

sebelum Surat Pemberitahuan Pajak

Penghasilan disampaikan

6 Saya akan dikenakan sanksi atas keterlambatan

pembayaran pajak denda administrasi bunga

2% (dua persen) sebulan dari pajak terutang

dihitung dari jatuh tempo pembayaran

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 80: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · analisis perbedaan persepsi wajib pajak orang pribadi terhadap self assessment system berdasarkan tingkat pendidikan dan tingkat penghasilan

64

III. Pertanyaan terkait dengan Fungsi Pelaporan

No Pernyataan SS S TS STS

1 Saya wajib menggunakan Surat Pemberitahuan

(SPT) sebagai sarana untuk melaporkan

perhitungan pajak terutang kepada negara

2 Saya wajib untuk mengambil sendiri formulir

SPT tahunan baik secara online atau

mengambil di Kantor Pelayanan Pajak

(KPP)

3 Saya wajib mengisi dan menyampaikan SPT

dengan benar, lengkap, jelas dan disertai

tanda tangan wajib pajak yang bersangkutan

4 Saya dapat menyampaikan SPT tahunan

melalui Kantor Pelayanan Pajak atau tempat

lain yang telah ditentukan oleh Direktur

Jenderal Pajak

5 Saya wajib menyampaikan SPT tahunan PPh

orang pribadi paling lambat 3 bulan setelah

akhir tahun pajak

Terima kasih atas kesediaan Bapak/Ibu/Saudara dalam mengisi kuesioner ini

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 81: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · analisis perbedaan persepsi wajib pajak orang pribadi terhadap self assessment system berdasarkan tingkat pendidikan dan tingkat penghasilan

65

Lam

pir

an 2

. F

rek

uensi

Sk

or

Pers

epsi

Wajib P

aja

k B

erd

asa

rkan T

ingk

at

Pendid

ikan

Tab

el F

rekue

nsi S

kor

Per

sepsi

Waj

ib P

ajak

Ber

das

arkan

Tin

gkat

Pen

did

ikan

1,0

0 s

.d 1

,75

1,7

6 s

.d 2

,52,5

1 s

.d 3

,25

3,2

6 s

.d 4

,00

SL

TA

/SM

A0

124

025

DIP

LO

MA

02

14

016

S-1

02

45

249

S-2

00

10

313

S-3

00

10

1

Jum

lah

05

94

5104

Jum

lah

Tin

gkat

Pen

did

ikan

San

gat T

idak

Set

uju

Tid

ak S

etuj

uS

etuj

uS

anga

t S

etuj

u

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 82: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · analisis perbedaan persepsi wajib pajak orang pribadi terhadap self assessment system berdasarkan tingkat pendidikan dan tingkat penghasilan

66

Menghitung fre

kuensi yang d

ihara

pkan (

fh)

dari v

ariabel tingkat pendid

ikan, dengan r

um

us:

Kete

rangan:

nio

= jum

lah b

aris k

e-i

no

j =

jum

lah k

olo

m k

e-j

n =

jum

lah r

esponden

01

24

025

01,2

022,6

01,2

0

02

14

016

00,7

714,4

60,7

7

02

45

249

02,3

644,2

92,3

6

00

10

313

00,6

311,7

50,6

3

00

10

1

00,0

50,9

00,0

5

Jum

lah

05

94

5104

S-2

S-3

Setu

juS

angat S

etu

ju

Jum

lah

SL

TA

/SM

A

DIP

LO

MA

S-1

Tin

gkat P

endid

ikan

Pers

epsi W

P terh

adap S

elf

Assessm

ent

Syste

m

Sangat T

idak

Setu

juT

idak S

etu

ju

nn

nE

oj

ioij

/

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 83: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · analisis perbedaan persepsi wajib pajak orang pribadi terhadap self assessment system berdasarkan tingkat pendidikan dan tingkat penghasilan

67

Perh

itungan C

hi-

squ

are

V

ariab

el T

ingk

at P

end

idik

an

00

00

0

11,2

0-0

,20

0,0

40,0

333333

24

22,6

01,4

01,9

60,0

867257

01,2

0-1

,20

1,4

41,2

0

00

00

0

20,7

71,2

31,5

129

1,9

648052

14

14,4

6-0

,46

0,2

116

0,0

146335

00,7

7-0

,77

0,5

929

0,7

7

00

00

0

22,3

6-0

,36

0,1

296

0,0

549153

45

44,2

90,7

10,5

041

0,0

113818

22,3

6-0

,36

0,1

296

0,0

549153

00

00

0

00,6

3-0

,63

0,3

969

0,6

3

10

11,7

5-1

,75

3,0

625

0,2

606383

30,6

32,3

75,6

169

8,9

157143

00

00

0

00,0

5-0

,05

0,0

025

0,0

5

10,9

00,1

00,0

10,0

111111

00,0

5-0

,05

0,0

025

0,0

5

Jum

lah

14,1

08

Pad

a tab

el 5

x 4

ters

eb

ut, d

k =

(5

-1)(

4-1

) =

12

; p

ad

a tab

el x

2

X2

dk

= 1

2 0

,05 =

21

,02

6 (

dari tab

el X

2)

S-2

fo

S-3

Tin

gk

at P

end

idik

an

SL

TA

/SM

A

DIP

LO

MA

S-1

(fo

-fh)²

/fh

fhfo

-fh

(fo

-fh)²

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 84: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · analisis perbedaan persepsi wajib pajak orang pribadi terhadap self assessment system berdasarkan tingkat pendidikan dan tingkat penghasilan

68

Lam

pira

n 3.

Fre

kue

nsi S

kor

Per

seps

i Waj

ib P

ajak

Ber

dasa

rkan

Tin

gkat

Pen

ghas

ilan

Tab

el F

reku

ensi

Sko

r P

erse

psi W

ajib

Paj

ak B

erda

sark

an T

ingk

at P

engh

asila

n

1,00

s.d

1,7

51,

76 s

.d 2

,52,

51 s

.d 3

,25

3,26

s.d

4,0

0

Rp2

.000

.000

,00

- R

p3.0

00.0

00,0

00

558

265

Rp3

.000

.000

,00

- R

p4.0

00.0

00,0

00

028

129

>R

p 4.

000.

000,

000

08

210

Jum

lah

05

945

104

Jum

lah

Tin

gkat

Pen

ghas

ilan

San

gat T

idak

Set

uju

Tid

ak S

etuj

uS

etuj

uS

anga

t Set

uju

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 85: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · analisis perbedaan persepsi wajib pajak orang pribadi terhadap self assessment system berdasarkan tingkat pendidikan dan tingkat penghasilan

69

Men

ghitu

ng fre

kue

nsi y

ang

dih

arap

kan

(fh

) dar

i var

iabel

tin

gkat

pen

ghas

ilan,

den

gan

rum

us:

Ket

eran

gan:

nio

= jum

lah

bar

is k

e-i

no

j =

jum

lah

kolo

m k

e-j

n =

jum

lah

resp

ond

en

05

58

265

03,1

358,7

53,1

3

00

28

129

01,3

926,2

11,3

9

00

82

10

00,4

89,0

40,4

8

Jum

lah

05

94

5104

Rp2.0

00.0

00,0

0 -

Rp3.0

00.0

00,0

0

Rp3.0

00.0

00,0

0 -

Rp4.0

00.0

00,0

0

> R

p4.0

00.0

00,0

0

Tin

gkat

Pen

ghas

ilan

Per

sepsi

WP

ter

hadap

Sel

f A

sses

smen

t Sys

tem

San

gat T

idak

Set

uju

Tid

ak S

etuj

uS

etuj

uS

anga

t S

etuj

u

Jum

lah

n

nn

Eo

jio

ij/

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 86: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · analisis perbedaan persepsi wajib pajak orang pribadi terhadap self assessment system berdasarkan tingkat pendidikan dan tingkat penghasilan

70

Per

hitu

ngan

Chi

-Squ

are

Var

iabe

l Tin

gkat

Pen

ghas

ilan

00

00

0

53,

131,

873,

4969

1,11

7220

4

5858

,75

-0,7

50,

5625

0,00

9574

5

23,

13-1

,13

1,27

690,

4079

553

00

00

0

01,

39-1

,39

1,93

211,

39

2826

,21

1,79

3,20

410,

1222

472

11,

39-0

,39

0,15

210,

1094

245

00

00

0

00,

48-0

,48

0,23

040,

48

89,

04-1

,04

1,08

160,

1196

46

20,

481,

522,

3104

4,81

3333

3

Jum

lah

8,56

9

Pad

a ta

bel 3

x 4

ters

ebut

, dk

= (

3-1)

(4-1

)=6;

pad

a ta

bel x

2

X2

dk =

6 0

,05 =

12,

592

(dar

i tab

el X

2)

(fo-

fh)²/

fh(f

o-fh

)²fo

-fh

Rp2

.000

.000

,00

- R

p3.0

00.0

00,0

0

Rp3

.000

.000

,00

- R

p4.0

00.0

00,0

0

> R

p4.0

00.0

00,0

0

Tin

gkat

Pen

ghas

ilan

fofh

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 87: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · analisis perbedaan persepsi wajib pajak orang pribadi terhadap self assessment system berdasarkan tingkat pendidikan dan tingkat penghasilan

71

Lampiran 4. Surat Keterangan/Ijin Penelitian

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI