Kertas Kerja Self Assessment KPMR HR

download Kertas Kerja Self Assessment KPMR HR

of 194

Transcript of Kertas Kerja Self Assessment KPMR HR

  • 7/22/2019 Kertas Kerja Self Assessment KPMR HR

    1/194

    1 Dewan Komisaris dan Direksi memiliki awareness

    dan pemahaman mengenai manajemen risiko

    operasional

    1.1 Dewan Komisaris dan Direksi bertanggung jawab

    mengembangkan budaya organisasi yang sadar terhadap

    Risiko Operasional dan menumbuhkan komitmen dalam

    mengelola Risiko Operasional sesuai dengan strategi

    bisnis Bank.

    1.2 Dewan Komisaris memastikan bahwa kebijakan

    remunerasi Bank sesuai dengan strategi Risiko Bank

    1.3 Direksi Bank menciptakan kultur pengungkapan secara

    objektif atas Risiko Operasional (speak-out policy) pada

    seluruh elemen organisasi sehingga Risiko Operasional

    dapat diidentifikasi dengan cepat dan dimitigasi dengan

    te at1.4 Direksi menetapkan kebijakan reward termasuk

    remunerasi danpunishmentyang efektif yang terintegrasi

    dalam sistem penilaian kinerja dalam rangka mendukung

    pelaksanaan Manajemen Risiko yang optimal.

    2 Fungsi manajemen risiko operasional yang

    independen dengan tugas dan tanggung jawab dan

    telah berjalan.

    2.1 Manajemen unit bisnis atau unit pendukung merupakanrisk owner yang bertanggung jawab terhadap proses

    Manajemen Risiko Operasional sehari-hari serta

    melaporkan permasalahan dan Risiko Operasional secara

    spesifik dalam unitnya sesuai jenjang pelaporan yang

    berlaku.

    NO RCS PARAMETER

  • 7/22/2019 Kertas Kerja Self Assessment KPMR HR

    2/194

    2.2 Bank dapat membentuk unit independen atau menunjuk

    pejabat yang bertanggung jawab melaksanakan fungsi

    Manajemen Risiko Operasional secara menyeluruh (Bank-

    wide). Unit atau pejabat ini bertugas untuk membantu

    Direksi dalam mengelola Risiko Operasional serta

    memastikan kebijakan Manajemen Risiko Operasional

    berjalan pada seluruh tingkat organisasi, yang antara lain

    meliputi:Membantu Direksi dalam menyusun kebijakan Manajemen

    Risiko Operasional secara Bank-wide

    Mendesain dan menerapkan tools operational risk

    assessment dan reporting

    Melakukan koordinasi aktivitas Manajemen Risiko

    Operasional pada seluruh lintas unit kerja

    Menyusun laporan profil Risiko Operasional yang akan

    disampaikan kepada Direktur Utama atau Direktur yang

    ditugaskan secara khusus dan Komite Manajemen Risiko

    Melakukan pendampingan kepada unit bisnis mengenai

    isu Manajemen Risiko Operasional dan pelatihan

    Manajemen Risiko Operasional

    2.3 Untuk memfasilitasi proses Manajemen Risiko Operasional

    dalam unit bisnis atau unit pendukung dan memastikan

    konsistensi penerapan kebijakan Manajemen Risiko

    Operasional, dapat ditunjuk dedicated operational risk

    officer yang memiliki jalur pelaporan ganda yaitu secara

    langsung kepada pimpinan unit bisnis atau pendukung

    serta kepada Satuan Kerja Manajemen Risiko. Tanggung

    jawab dedicated operational risk officer meliputi

    pengembangan indikator Risiko spesifik unit bisnis atauunit pendukung, menentukan batasan eskalasi serta

    menyusun laporan manajemen Risiko Operasional.

    3 Delegasi kewenangan telah dikendalikan dan

    dipantau

    4 Budaya manajemen risiko operasional telahdiinternalisasikan pada seluruh level organisasi.

    RCS PARAMETER

    NO

  • 7/22/2019 Kertas Kerja Self Assessment KPMR HR

    3/194

    1

    Kebijakan dan prosedur manajemen risiko

    operasional untuk seluruh area manajemen risiko

    operasional, sejalan dengan penerapan, dan

    dipahami dengan baik oleh staf

    1.1

    Bank harus menetapkan kebijakan Manajemen Risiko

    Operasional yang harus diinternalisasikan ke dalam

    proses bisnis seluruh lini bisnis dan aktivitas pendukung

    Bank, termasuk kebijakan Risiko Operasional yang

    bersifat unik sesuai dengan kebutuhan lini bisnis dan

    aktivitas pendukung.

    1.2

    Bank harus memiliki prosedur-prosedur yang merupakan

    turunan dari Kebijakan Manajemen Risiko Operasional.

    Prosedur tersebut dapat berupa kontrol umum (general

    control) (yaitu kontrol-kontrol operasional yang bersifat

    umum pada seluruh lini bisnis dan aktivitas pendukung

    Bank, misalnya pemisahan fungsi (segregation of duty)

    atau keharusan mengambil cuti (mandatory leave)) dan

    kontrol spesifik (specific control) (yaitu kontrol-kontrol

    operasional yang bersifat spesifik pada masing-masing lini

    bisnis dan aktivitas pendukung Bank, misalnya

    rekonsiliasi transaksi di aktivitas trading atau

    penatausahaan dokumen kredit debitur)

    1.3

    Bank harus memiliki Business Continuity Management

    (BCM) yaitu proses manajemen (protokol) terpadu danmenyeluruh untuk memastikan kelangsungan operasional

    bank dalam menjalankan bisnis dan melayani nasabah. Di

    dalam BCM, bank wajib memiliki kebijakan yang paling

    kurang mencakup:

    Business Impact Analysis (BIA)

    Penilaian Risiko operasional yang dapat terjadi akibat

    gangguan-gangguan (disruption ) dalam operasional Bank

    Strategy recovery yang dijalankan Bank untuk tiap-tiap

    bentuk gangguan yang terjadi

    Dokumentasi, antara lain Disaster Recovery Plan (DRP)

    dan Contigency Plan (CP)

    Pengujian secara berkala untuk meyakini bahwapendekatan BCM yang digunakan dapat dioperasikan

    dengan efektif pada saat terjadi gangguan.

  • 7/22/2019 Kertas Kerja Self Assessment KPMR HR

    4/194

    1.4

    Untuk memitigasi Risiko Operasional yang berasal dari

    kompleksitas proses internal, Bank wajib memiliki

    kebijakan yang paling kurang mencakup:

    Kontrol-kontrol untuk mencegah terjadinya Risiko

    Operasional pada baik untuk seluruh proses internal

    maupun yang berhubungan langsung dengan nasabah

    Prosedur penyelesaian transaksi (settlement) dari proses

    internal antara lain untuk memastikan efektivitas prosespenyelesaian transaksi

    Prosedur pelaksanaan akuntansi untuk memastikan

    pencatatan akuntansi yang akurat, antara lain berupa

    kesesuaian metode akuntansi yang digunakan, proses

    akuntansi yang dilaksanakan, dan penatausahaan

    dokumen pendukung

    Prosedur penyimpanan aset dan kustodian, antara lain

    dokumentasi aset dan kustodian, kontrol yang dibutuhkan

    untuk keamanan fisik aset, dan pengecekan secara

    berkala mengenai kondisi asset

    Prosedur pelaksanaan outsourcing

    Prosedur elaksanaan rivate bankin wealth

    1.5

    Untuk mengurangi kemungkinan timbulnya Risiko

    Operasional yang berasal dari Sumber Daya Manusia,

    kebijakan Manajemen Risiko Bank paling kurang memuat

    kebijakan tentang rekrutmen dan penempatan sesuai

    dengan kebutuhan organisasi, remunerasi dan struktur

    insentif yang kompetitif, pelatihan dan pengembangan,

    rotasi berkala, kebijakan perencanaan karir dan suksesi,

    penanganan isu PHK dan serikat pekerja

    1.6

    Untuk mengurangi kemungkinan timbulnya Risiko

    Operasional yang berasal dari sistem dan infrastruktur,

    Kebijakan Manajemen Risiko Bank harus didukung oleh

    prosedur akses terhadap sistem informasi manajemen,

    sistem informasi akuntansi, sistem pengelolaan Risiko,

    pengamanan di dealing room, dan ruang pemrosesan data

  • 7/22/2019 Kertas Kerja Self Assessment KPMR HR

    5/194

    1.7

    Untuk mengurangi kemungkinan timbulnya Risiko

    Operasional yang berasal dari kejadian eksternal,

    Kebijakan Manajemen Risiko Bank harus didukung antara

    lain dengan perlindungan asuransi terhadap aset fisik

    Bank, back up system , dan jaminan keselamatan kerja.

    1.8

    Untuk mengurangi kemungkinan timbulnya Risiko

    Operasional yang berasal dari profil nasabah dan calon

    nasabah, dalam kebijakan Manajemen Risiko harus

    dimuat kewajiban Bank melakukan Customer Due

    Dilligence (CDD) atau Enhanced Due Dilligence (EDD)

    secara berkala dan konsisten sesuai dengan eksposur

    Risiko Operasional. Penerapan CDD/EDD wajib mengacu

    pada seluruh persyaratan dan pedoman sebagaimana

    yang diatur dalam ketentuan yang berlaku mengenai Anti

    Pencucian Uang dan Pencegahan Pendanaan Terorisme.CDD/EDD harus didukung oleh sistem pengendalian intern

    yang efektif, khususnya upaya pencegahan Bank terhadap

    kejahatan internal (internal fraud).

    1

    Sumber daya manusia memiliki kompetensi dalam

    menangani risiko operasional termasuk identifikasi,

    pengukuran, pemantauan dan pengendalian risiko

    operasional yang memadai. Kompetensi SDM dalammenangani risiko operasional dapat dilakukan

    dengan menilai aktivitas sebagai berikut:

    1.1

    Bank harus memiliki kode etik yang diberlakukan kepada

    seluruh pegawai pada setiap jenjang organisasi.

    1.2

    Bank harus menerapkan sanksi secara konsisten kepada

    pejabat dan pegawai yang terbukti melakukan

    penyimpangan dan pelanggaran

    IDENT

    NO RCS PARAMETER

  • 7/22/2019 Kertas Kerja Self Assessment KPMR HR

    6/194

    1.3

    Identifikasi risiko operasional: Identifikasi dan

    pengukuran terhadap parameter yang mempengaruhi

    eksposur Risiko Operasional, antara lain frekuensi dan

    dampak dari

    kegagalan dan kesalahan sistem;

    sistem administrasi;

    kegagalan hubungan dengan nasabah;

    accounting error;penundaan dan kesalahan penyelesaian pembayaran;

    fraud

    rekayasa akunting;

    strategic failure

    1.3.1

    Bank mengembangkan suatu database mengenai:

    jenis dan dampak kerugian (loss events ), yang

    ditimbulkan oleh Risiko Operasional berdasarkan hasil

    identifikasi Risiko, berupa data kerugian yang dapat

    diprediksi (expected) dan data kerugian yang sulit

    diprediksi (unexpected);pada saat terjadi gangguan.pelanggaran kontrol-kontrol;

    isu-isu operasional lainnya yang dapat menyebabkan

    kerugian di masa yang akan datang.

    1.3.2

    Bank wajib mempertimbangkan berbagai faktor internal

    dan eksternal dalam melakukan identifikasi dan

    pengukuran Risiko Operasional yaitu antara lain:

    Struktur organisasi Bank, budaya Risiko, manajemen

    sumber daya manusia, perubahan organisasi dan turnover

    pegawai;Karakteristik nasabah Bank, produk dan aktivitas, serta

    kompleksitas produk dan volume transaksi;

    Desain dan implementasi dari sistem dan proses yang

    digunakan;

    Lingkungan eksternal, tren industri, struktur pasar

    termasuk kondisi sosial dan politik.

    1.3.4

    Metode yang dapat digunakan Bank untuk melakukan

    identifikasi dan pengukuran Risiko Operasional, antara

    lain: Risk Control Self Assessment (RCSA), risk mapping,

    Key Risk Indicators (KRI), scorecards, Event Analysis,

    Matriks frequency, metodologi kuantitatif dan metodologi

    kualitatif.

  • 7/22/2019 Kertas Kerja Self Assessment KPMR HR

    7/194

    1.3.5

    Bagi Bank yang belum mengembangkan metode khusus

    untuk melakukan identifikasi dan pengukuran Risiko

    Operasional, sumber informasi Risiko Operasional yang

    utama adalah temuan Audit Internal sepanjang temuan

    tersebut memberikan informasi mengenai akar

    permasalahan (root causes ) dari Risiko Operasional Bank.

    1.4

    Pemantauan risiko operasional:

    Bank harus melakukan pemantauan Risiko Operasional

    secara berkelanjutan terhadap seluruh eksposur Risiko

    Operasional serta kerugian (loss events ) yang dapat

    ditimbulkan oleh aktivitas utama Bank (major business

    line ), antara lain dengan cara menerapkan sistem

    pengendalian intern dan menyediakan laporan berkala

    mengenai kerugian yang ditimbulkan oleh Risiko

    Operasional

    1.4.1

    Bank harus melakukan review secara berkala terhadap

    faktor-faktor penyebab timbulnya Risiko Operasional serta

    dampak kerugiannya

    1.5

    Pengendalian Risiko Operasional:

    Pengendalian Risiko dilakukan secara konsisten sesuai

    dengan risk appetite, hasil identifikasi dan pengukuran

    Risiko Operasional.

    1.5.1

    Dalam penerapan pengendalian Risiko Operasional, Bank

    dapat mengembangkan program untuk memitigasi Risiko

    Operasional antara lain pengamanan proses teknologi

    informasi, asuransi, dan outsourcing sebagian kegiatan

    operasional Bank.

    1.5.2

    Dalam hal Bank mengembangkan pengamanan proses

    teknologi informasi, Bank harus memastikan tingkat

    keamanan dari electronic data processing

  • 7/22/2019 Kertas Kerja Self Assessment KPMR HR

    8/194

    1.5.3

    Pengendalian terhadap sistem informasi harus

    memastikan:

    adanya penilaian berkala terhadap pengamanan sistem

    informasi, yang disertai dengan tindakan korektif apabila

    diperlukan

    tersedianya prosedur back-up untuk menjamin

    berjalannya kegiatan operasional Bank dan mencegah

    terjadinya gangguan yang signifikantersedianya prosedur back-up dan rencana darurat

    (contingency plan ) yang diuji secara berkala

    adanya penyampaian informasi kepada Direksi mengenai

    permasalahan

    tersedianya penyimpanan informasi dan dokumen yang

    berkaitan dengan analisa,programming dan pelaksanaan

    pemrosesan data

    1.5.4

    Bank harus memiliki support system , yang sekurang-

    kurangnya mencakup:

    identifikasi error secara dini;

    pemrosesan dan penyelesaian seluruh transaksi secara

    efisien, akurat dan tepat waktu;

    kerahasiaan, kebenaran serta keamanan transaksi

    1.5.6

    Bank harus melakukan kaji ulang secara berkala terhadap

    prosedur, dokumentasi, sistem pemrosesan data,

    contingency plan , dan praktek operasional lainnya guna

    mengurangi kemungkinan terjadinya kesalahan manusia

    (human error) yang menimbulkan Risiko Operasional

    2

    Proses manajemen risiko operasional yang andal

    dan ditunjang oleh sistem informasi manajemen

    3

    Kerangka Business Continuity Management

    4

    Sistem informasi Manajemen Risiko (SIM)

    menghasilkan pelaporan yang komprehensif dan

    terintegrasi kepada Dewan Komisaris dan Direksi.

    4.1

    SIM harus dapat menghasilkan laporan yang lengkap dan

    akurat dalam rangka mendeteksi dan mengkoreksi

    penyimpangan secara tepat waktu

  • 7/22/2019 Kertas Kerja Self Assessment KPMR HR

    9/194

    4.2

    Bank harus memiliki mekanisme pelaporan terhadap

    Risiko Operasional yang antara lain harus dapat

    memberikan informasi-informasi sesuai kebutuhan user,

    sebagai berikut:

    Profil Risiko Operasional dan operational risk loss

    Hasil dari berbagai metode pengukuran Risiko Operasional

    dan tren, dan/atau summary temuan audit internal

    Laporan status dan efektivitas pelaksanaan action plandari operational risk issues

    Laporan penyimpangan prosedur

    Laporan kejadian fraud

    Rekomendasi satuan kerja Manajemen Risiko Operasional,

    management letters auditor eksternal (khususnya aspek

    pengendailan operasional Bank), surat pembinaan

    (management letters ) Bank Indonesia

    5

    Staf dalam jumlah dan kompetensi pada fungsi

    manajemen risiko operasional

    1 Temuan dari unit kepatuhan, audit internal dan

    eksternal dapat diselesaikan.

    Penerapan Manajemen SDM yakni bahwa Kebijakan

    HR mencakup minimal hal-hal sbb :

    1. Terdapatnya kebijakan recruitment dan renumerasi

    2. Jenjang karir yang jelas untuk karyawan dalam

    performance management system

    3. Terdapatnya Job Description secara lengkap dan

    memadai

    4. Terdapatnya jalur komunikasi yang jelas antar

    karyawan

    NO RCS PARAMETER

    NO PARAMETER

    1

  • 7/22/2019 Kertas Kerja Self Assessment KPMR HR

    10/194

    5. Terdapatnya sarana training, pendidikan, dan atau

    beasiswa

    6. Human Resources System

  • 7/22/2019 Kertas Kerja Self Assessment KPMR HR

    11/194

    1 2

    Awareness dan pemahaman

    sangat kuat.

    Awareness dan pemahaman

    kuat.

    Dewan Komisaris dan Direksi selalu

    mengembangkan budaya organisasi

    yang sadar terhadap Risiko

    Operasional dan menumbuhkan

    komitmen dalam mengelola Risiko

    Operasional

    Dewan Komisaris dan Direksi

    hampir selalu mengembangkan

    budaya organisasi yang sadar

    terhadap Risiko Operasional dan

    menumbuhkan komitmen dalam

    mengelola Risiko Operasional

    Kebijakan remunernasi sesuai dengan

    strategi risiko bank

    Kebijakan remunernasi hampir

    sesuai dengan strategi risiko bank

    Kultur pengungkapan selalu dapat

    mengidentifikasi risiko operasional

    dengan cepat dan dimitigasi dengan

    tepat

    Kultur pengungkapan hampir selalu

    dapat mengidentifikasi risiko

    operasional dengan cepat dan

    dimitigasi dengan tepat

    Kebijakan reward sangat efektif

    dalam sistem penilaian kinerja dalam

    rangka mendukung pelaksanaan

    Manajemen Risiko yang optimal

    Kebijakan reward efektif dalam

    sistem penilaian kinerja dalam

    rangka mendukung pelaksanaan

    Manajemen Risiko yang optimal

    Fungsi manajemen risiko

    operasional yang independen

    dengan tugas dan tanggung jawab

    yang jelas dan telah berjalan

    dengan baik.

    Fungsi manajemen risiko

    operasional yang independen

    dengan tugas dan tanggung

    jawab yang jelas dan telah

    berjalan dengan baik. Terdapat

    kelemahan minor, tetapi dapat

    diselesaikan pada aktivitas

    bisnis normal.

    Memiliki Manajemen unit bisnis atauunit pendukung merupakan risk

    owneryang sangat memadai untuk

    bertanggung jawab terhadap proses

    Manajemen Risiko Operasional sehari-

    hari

    Memiliki Manajemen unit bisnisatau unit pendukung merupakan

    risk owneryang memadai untuk

    bertanggung jawab terhadap proses

    Manajemen Risiko Operasional

    sehari-hari

    RISK CONTROL SYSTEM

    OPERATIONAL RISK

    PENGAWASAN AKTIF DEWAN KOMISARIS DA

  • 7/22/2019 Kertas Kerja Self Assessment KPMR HR

    12/194

    Unit independen atau menunjuk

    pejabat telah meliputi semua hal-hal

    tersebut.

    Unit independen atau menunjuk

    pejabat telah meliputi hampir

    semua hal-hal tersebut.

    Bank memiliki dedicated operational

    risk officeryang sangat memadai

    Bank memiliki dedicated

    operational risk officer yang

    memadai

    Delegasi kewenangan telah

    dikendalikan dan dipantau secara

    berkala, dan telah berjalan dengan

    baik.

    Delegasi kewenangan telah

    dikendalikan dan dipantau

    secara berkala, dan telah

    berjalan dengan baik walaupun

    terdapat kelemahan minor.

    Budaya manajemen risikooperasional sangat kuat dan telah

    diinternalisikan dengan baik pada

    seluruh level organisasi.

    Budaya manajemen risikooperasional kuat dan telah

    diinternalisikan dengan baik

    pada seluruh level organisasi.

    1 2

    KECUKUPAN KEBIJAKAN, PROSEDUR, DAN PENE

  • 7/22/2019 Kertas Kerja Self Assessment KPMR HR

    13/194

    Kebijakan, prosedur dan limit

    risiko operasional sangat baik dan

    penerapannya sejalan dengan

    aktivtas bank sehari-hari oleh lini

    bisnis dan aktivitas pendukung

    Kebijakan, prosedur dan limit

    risiko operasional sangat baik

    dan penerapannya sejalan

    dengan aktivtas bank sehari-

    hari oleh lini bisnis dan aktivitas

    pendukung walaupun terdapat

    kelemahan minor

    Bank selalu menetapkan kebijakan

    Manajemen Risiko Operasional yang

    diinternalisasikan ke dalam proses

    bisnis seluruh lini bisnis dan aktivitas

    pendukung Bank

    Bank hampir selalu menetapkan

    kebijakan Manajemen Risiko

    Operasional yang diinternalisasikan

    ke dalam proses bisnis seluruh lini

    bisnis dan aktivitas pendukung

    Bank

    Bank memiliki prosedur-prosedur

    yang merupakan turunan dari

    Kebijakan Manajemen Risiko

    Operasional yang sangat memadai

    Bank memiliki prosedur-prosedur

    yang merupakan turunan dari

    Kebijakan Manajemen Risiko

    Operasional yang memadai

    Business Continuity Management

    (BCM) yang telah mencakup semuahal-hal tersebut.

    Business Continuity Management

    (BCM) yang telah mencakup hampirsemua hal-hal tersebut.

  • 7/22/2019 Kertas Kerja Self Assessment KPMR HR

    14/194

    Untuk memitigasi Risiko Operasional

    yang berasal dari kompleksitas proses

    interna, Bank memiliki kebijakan yang

    mencakup semua hal-hal tersebut.

    Untuk memitigasi Risiko

    Operasional yang berasal dari

    kompleksitas proses interna, Bank

    memiliki kebijakan yang mencakup

    hampir semua hal-hal tersebut.

    Kebijakan Manajemen Risiko Bank

    memuat kebijakan tentang rekrutmen

    dan penempatan selalu sesuai dengan

    kebutuhan organisasi, remunerasi dan

    struktur insentif yang kompetitif,

    pelatihan dan pengembangan, rotasi

    berkala, kebijakan perencanaan karir

    dan suksesi, penanganan isu PHK dan

    serikat pekerja

    Kebijakan Manajemen Risiko Bank

    memuat kebijakan tentang

    rekrutmen dan penempatan hampir

    selalu sesuai dengan kebutuhan

    organisasi, remunerasi dan struktur

    insentif yang kompetitif, pelatihan

    dan pengembangan, rotasi berkala,

    kebijakan perencanaan karir dan

    suksesi, penanganan isu PHK dan

    serikat pekerja

    Untuk mengurangi kemungkinan

    timbulnya Risiko Operasional yang

    berasal dari sistem dan infrastruktur,

    kebijakan Manajemen Risiko Bank

    selalu didukung oleh prosedur akses

    terhadap sistem informasi

    manajemen, sistem informasi

    akuntansi, sistem pengelolaan Risiko,

    pengamanan di dealing room, dan

    ruang pemrosesan data

    Untuk mengurangi kemungkinan

    timbulnya Risiko Operasional yang

    berasal dari sistem dan

    infrastruktur, kebijakan Manajemen

    Risiko Bank hampir selalu didukung

    oleh prosedur akses terhadap

    sistem informasi manajemen,

    sistem informasi akuntansi, sistem

    pengelolaan Risiko, pengamanan di

    dealing room, dan ruangpemrosesan data

  • 7/22/2019 Kertas Kerja Self Assessment KPMR HR

    15/194

    Untuk mengurangi kemungkinan

    timbulnya Risiko Operasional yang

    berasal dari kejadian eksternal,

    Kebijakan Manajemen Risiko Bank

    selalu didukung antara lain dengan

    perlindungan asuransi terhadap aset

    fisik Bank, back up system , dan

    jaminan keselamatan kerja.

    Untuk mengurangi kemungkinan

    timbulnya Risiko Operasional yang

    berasal dari kejadian eksternal,

    Kebijakan Manajemen Risiko Bank

    hampir selalu didukung antara lain

    dengan perlindungan asuransi

    terhadap aset fisik Bank, back up

    system , dan jaminan keselamatankerja.

    Pelakuan Customer Due Dilligence

    (CDD) atau Enhanced Due Dilligence

    (EDD) secara berkala dan sangat

    konsisten sesuai dengan eksposur

    Risiko Operasional

    Pelakuan Customer Due Dilligence

    (CDD) atau Enhanced Due

    Dilligence (EDD) secara berkala dan

    konsisten sesuai dengan eksposur

    Risiko Operasional

    1 2

    Sumber daya manusia yang

    memiliki kompetensi yang sangat

    memadai dalam menangani risiko

    operasional.

    Sumber daya manusia yang

    memiliki kompetensi yang

    memadai dalam menangani

    risiko operasional.

    Bank memiliki kode etik yang sangat

    memadai

    Bank memiliki kode etik yang

    memadai

    Bank selalu menerapkan sanksi secara

    konsisten kepada pejabat dan pegawai

    yang terbukti melakukan

    penyimpangan dan pelanggaran

    Bank hampir selalu menerapkan

    sanksi secara konsisten kepada

    pejabat dan pegawai yang terbukti

    melakukan penyimpangan danpelanggaran

    FIKASI, PENGUKURAN, PEMANTAUAN, DAN PENGENDALIAN RISIKO,

  • 7/22/2019 Kertas Kerja Self Assessment KPMR HR

    16/194

    Melakukan identifikasi dan

    pengukuran dari semua hal-hal

    tersebut

    Melakukan identifikasi dan

    pengukuran dari hampir semua hal-

    hal tersebut

    Bank memiliki database yang sangat

    memadai dan mencakup semua hal-

    hal tersebut.

    Bank memiliki database yang

    memadai dan mencakup hampir

    semua hal-hal tersebut.

    Bank selalu mempertimbangkan

    berbagai faktor internal dan eksternal

    dalam melakukan identifikasi dan

    pengukuran Risiko Operasional

    Bank hampir selalu

    mempertimbangkan berbagai faktor

    internal dan eksternal dalam

    melakukan identifikasi dan

    pengukuran Risiko Operasional

    Penggunaan metode yang digunakan

    untuk melakukan identifikasi dan

    pengukuran risiko operasional, sangat

    memadai dan sangat sesuai dengan

    karakteristik dan kompleksitas

    kegiatan usaha Bank

    Penggunaan metode yang

    digunakan untuk melakukan

    identifikasi dan pengukuran risiko

    operasional, memadai dan sesuai

    dengan karakteristik dan

    kompleksitas kegiatan usaha Bank

  • 7/22/2019 Kertas Kerja Self Assessment KPMR HR

    17/194

    Hasil temuan audit internal sangat

    dapat mendukung pengelolaan risiko

    operasional, memberikan informasi

    mengenai akar permasalah dari risiko

    operasional secara tepat,

    komprehensif, dan sangat memadai

    Hasil temuan audit internal dapat

    mendukung pengelolaan risiko

    operasional, memberikan informasi

    mengenai akar permasalah dari

    risiko operasional secara tepat,

    komprehensif, dan memadai

    Bank selalu melakukan pemantauan

    Risiko Operasional secara

    berkelanjutan terhadap seluruh

    eksposur Risiko Operasional serta

    kerugian (loss events ) yang dapat

    ditimbulkan oleh aktivitas utama Bank

    (major business line )

    Menerapkan sistem pengendalian

    intern yang sangat memadai

    Bank hampir selalu melakukan

    pemantauan Risiko Operasional

    secara berkelanjutan terhadap

    seluruh eksposur Risiko Operasional

    serta kerugian (loss events ) yang

    dapat ditimbulkan oleh aktivitas

    utama Bank (major business line )

    Menerapkan sistem pengendalian

    intern yang memadai

    Bank selalu melakukan review secara

    berkala terhadap faktor-faktor

    penyebab timbulnya Risiko

    Operasional serta dampak

    kerugiannya

    Bank hampir selalu melakukan

    review secara berkala terhadap

    faktor-faktor penyebab timbulnya

    Risiko Operasional serta dampak

    kerugiannya

    Pengendalian risiko selalu dilakukan

    secara konsisten sesuai dengan risk

    appetite, hasil identifikasi dan

    pengukuran Risiko Operasional

    Pengendalian risiko hampir selalu

    dilakukan secara konsisten sesuai

    dengan risk appetite, hasil

    identifikasi dan pengukuran RisikoOperasional

    Dalam penerapan pengendalian Risiko

    Operasional, Bank mengembangkan

    program untuk memitigasi Risiko

    Operasional dengan sangat memadai

    Dalam penerapan pengendalian

    Risiko Operasional, Bank

    mengembangkan program untuk

    memitigasi Risiko Operasional

    dengan memadai

    Bank selalu memastikan tingkat

    keamanan dari electronic data

    processing

    Bank hampir selalu memastikan

    tingkat keamanan dari electronic

    data processing

  • 7/22/2019 Kertas Kerja Self Assessment KPMR HR

    18/194

    Pengendalian terhadap sistem

    informasi memastkan semua hal-hal

    tersebut

    Pengendalian terhadap sistem

    informasi memastkan hampir

    semua hal-hal tersebut

    Bank memiliki support system yang

    mencakup semua hal-hal tersebut.

    Bank memiliki support system yang

    mencakup hampir semua hal-hal

    tersebut.

    Bank selalu melakukan kaji ulang

    secara berkala

    Bank hampir selalu melakukan kaji

    ulang secara berkala

    Proses manajemen risiko

    operasional yang sangat andal dan

    ditunjang oleh sistem informasimanajemen yang sangat baik

    Proses manajemen risiko

    operasional andal dan ditunjang

    oleh sistem informasimanajemen yang baik

    Kerangka Business Continuity

    Management sangat andal dan

    sangat teruji

    Kerangka Business Continuity

    Management andal dan teruji

    Sistem informasi Manajemen

    Risiko (SIM) sangat baik sehingga

    menghasilkan pelaporan yang

    komprehensif dan terintegrasi

    ke ada Dewan Komisaris dan

    Sistem informasi Manajemen

    Risiko (SIM) baik untuk

    menghasilkan pelaporan kepada

    Dewan Komisaris dan Direksi.

    SIM selalu menghasilkan laporan yang

    lengkap dan akurat dalam rangka

    mendeteksi dan mengkoreksi

    penyimpangan secara tepat waktu

    SIM hampir selalu menghasilkan

    laporan yang lengkap dan akurat

    dalam rangka mendeteksi dan

    mengkoreksi penyimpangan secara

    tepat waktu

  • 7/22/2019 Kertas Kerja Self Assessment KPMR HR

    19/194

    Bank memiliki mekanisme pelaporan

    terhadap Risiko Operasional yang

    memberikan semua informasi-

    informasi tersebut

    Bank memiliki mekanisme

    pelaporan terhadap Risiko

    Operasional yang memberikan

    hampir semua informasi-informasi

    tersebut

    Staf dalam jumlah dan kompetensi

    yang sangat memadai pada fungsi

    manajemen risiko operasional.

    Secara umum, jumlah dan

    kompetensi pada fungsi

    manajemen risiko operasional

    memadai.

    1 2

    Temuan sangat minimal dari unit

    kepatuhan, audit internal dan

    eksternal yang dapat diselesaikan.

    Terdapat beberapa temuan dari

    unit kepatuhan, audit internal

    dan eksternal yang dapat

    diselesaikan pada aktivitas

    bisnis normal.

    Terdiri dari 6 pilihan Terdiri dari 5 pilihan

    SISTEM PENGENDALIAN INTERNAL

    PARAMETER KUALITATIF INHERENT R

    Berilah tanda pada kolom sesuai

  • 7/22/2019 Kertas Kerja Self Assessment KPMR HR

    20/194

  • 7/22/2019 Kertas Kerja Self Assessment KPMR HR

    21/194

    3 4

    Awareness dan pemahaman

    cukup kuat.

    Awareness dan pemahaman

    lemah.

    Dewan Komisaris dan Direksi

    cukup mengembangkan budaya

    organisasi yang sadar terhadap

    Risiko Operasional dan

    menumbuhkan komitmen dalam

    mengelola Risiko Operasional

    Dewan Komisaris dan Direksi

    jarang mengembangkan budaya

    organisasi yang sadar terhadap

    Risiko Operasional dan

    menumbuhkan komitmen dalam

    mengelola Risiko Operasional

    Kebijakan remunernasi cukup

    sesuai dengan strategi risiko

    bank

    Kebijakan remunernasi kurang

    sesuai dengan strategi risiko bank

    Kultur pengungkapan cukup

    dapat mengidentifikasi risiko

    operasional dengan cepat dan

    dimitigasi dengan tepat

    Kultur pengungkapan jarang dapat

    mengidentifikasi risiko operasional

    dengan cepat dan dimitigasi

    dengan tepat

    Kebijakan reward cukup efektif

    dalam sistem penilaian kinerja

    dalam rangka mendukung

    pelaksanaan Manajemen Risiko

    yang optimal

    Kebijakan reward kurang efektif

    dalam sistem penilaian kinerja

    dalam rangka mendukung

    pelaksanaan Manajemen Risiko

    yang optimal

    Fungsi manajemen risiko

    operasional cukup baik,

    tetapi terdapat beberapa

    kelemahan minor yang perlu

    segera diselesaikan oleh

    manajemen.

    Kelemahan signifikan pada

    fungsi manajemen risiko

    operasional yang

    membutuhkan perbaikan

    signifikan.

    Memiliki Manajemen unit bisnisatau unit pendukung merupakan

    risk owneryang cukup memadai

    untuk bertanggung jawab

    terhadap proses Manajemen

    Risiko Operasional sehari-hari

    Memiliki Manajemen unit bisnisatau unit pendukung merupakan

    risk owner yang lemah untuk

    bertanggung jawab terhadap

    proses Manajemen Risiko

    Operasional sehari-hari

    DIREKSI

    SKOR

  • 7/22/2019 Kertas Kerja Self Assessment KPMR HR

    22/194

    Unit independen atau menunjuk

    pejabat telah meliputi cukup

    semua hal-hal tersebut.

    Unit independen atau menunjuk

    pejabat telah meliputi beberapa

    hal-hal tersebut.

    Bank memiliki dedicated

    operational risk officer yang

    cukup memadai

    Bank memiliki dedicated

    operational risk officer yang lemah

    Terdapat delegasi

    kewenangan tetapi

    pengendalian dan

    pemantauan tidak selalu

    dilaksanakan dengan baik.

    Delegasi kewenangan lemah

    atau tidak dikendalikan dan

    dipantau dengan baik.

    Budaya manajemen risikooperasional kuat dan telah

    diinternalisikan dengan baik

    tetapi tidak selalu diikuti

    dengan penerapan.

    Budaya manajemen risikooperasional tidak

    diinternalisikan dengan baik

    kepada staf atau tidak

    dipahami dengan baik.

    3 4

    SKOR

    APAN LIMIT

  • 7/22/2019 Kertas Kerja Self Assessment KPMR HR

    23/194

    Kebijakan, prosedur dan limit

    risiko operasional memenuhi

    ekspektasi minimum tetapi

    terdapat beberapa

    kelemahan pada penerapan

    oleh lini bisnis dan aktivitas

    pendukung

    Kelemahan signifikan pada

    kebijakan, prosedur dan limit

    risiko operasional

    Bank cukup menetapkan

    kebijakan Manajemen Risiko

    Operasional yang

    diinternalisasikan ke dalam

    proses bisnis seluruh lini bisnis

    dan aktivitas pendukung Bank

    Bank jarang menetapkan

    kebijakan Manajemen Risiko

    Operasional yang

    diinternalisasikan ke dalam proses

    bisnis seluruh lini bisnis dan

    aktivitas pendukung Bank

    Bank memiliki prosedur-

    prosedur yang merupakan

    turunan dari Kebijakan

    Manajemen Risiko Operasional

    yang cukup memadai

    Bank memiliki prosedur-prosedur

    yang merupakan turunan dari

    Kebijakan Manajemen Risiko

    Operasional yang lemah

    Business Continuity

    Management (BCM) yang telahmencakup cukup semua hal-hal

    tersebut.

    Business Continuity Management

    (BCM) yang telah mencakupbeberapa hal-hal tersebut.

  • 7/22/2019 Kertas Kerja Self Assessment KPMR HR

    24/194

    Untuk memitigasi Risiko

    Operasional yang berasal dari

    kompleksitas proses interna,

    Bank memiliki kebijakan yang

    mencakup cukup semua hal-hal

    tersebut.

    Untuk memitigasi Risiko

    Operasional yang berasal dari

    kompleksitas proses interna, Bank

    memiliki kebijakan yang

    mencakup beberapa hal-hal

    tersebut.

    Kebijakan Manajemen Risiko

    Bank memuat kebijakan tentang

    rekrutmen dan penempatan

    cukup sesuai dengan kebutuhan

    organisasi, remunerasi dan

    struktur insentif yang

    kompetitif, pelatihan dan

    pengembangan, rotasi berkala,

    kebijakan perencanaan karir dan

    suksesi, penanganan isu PHK

    dan serikat pekerja

    Kebijakan Manajemen Risiko Bank

    memuat kebijakan tentang

    rekrutmen dan penempatan jarang

    sesuai dengan kebutuhan

    organisasi, remunerasi dan

    struktur insentif yang kompetitif,

    pelatihan dan pengembangan,

    rotasi berkala, kebijakan

    perencanaan karir dan suksesi,

    penanganan isu PHK dan serikat

    pekerja

    Untuk mengurangi kemungkinan

    timbulnya Risiko Operasional

    yang berasal dari sistem dan

    infrastruktur, kebijakan

    Manajemen Risiko Bank cukup

    didukung oleh prosedur akses

    terhadap sistem informasi

    manajemen, sistem informasi

    akuntansi, sistem pengelolaan

    Risiko, pengamanan di dealingroom, dan ruang pemrosesan

    data

    Untuk mengurangi kemungkinan

    timbulnya Risiko Operasional yang

    berasal dari sistem dan

    infrastruktur, kebijakan

    Manajemen Risiko Bank jarang

    didukung oleh prosedur akses

    terhadap sistem informasi

    manajemen, sistem informasi

    akuntansi, sistem pengelolaan

    Risiko, pengamanan di dealingroom, dan ruang pemrosesan data

  • 7/22/2019 Kertas Kerja Self Assessment KPMR HR

    25/194

    Untuk mengurangi kemungkinan

    timbulnya Risiko Operasional

    yang berasal dari kejadian

    eksternal, Kebijakan Manajemen

    Risiko Bank cukup didukung

    antara lain dengan perlindungan

    asuransi terhadap aset fisik

    Bank, back up system , danjaminan keselamatan kerja.

    Untuk mengurangi kemungkinan

    timbulnya Risiko Operasional yang

    berasal dari kejadian eksternal,

    Kebijakan Manajemen Risiko Bank

    jarang didukung antara lain

    dengan perlindungan asuransi

    terhadap aset fisik Bank, back up

    system , dan jaminan keselamatankerja.

    Pelakuan Customer Due

    Dilligence (CDD) atau Enhanced

    Due Dilligence (EDD) secara

    berkala dan cukup konsisten

    sesuai dengan eksposur Risiko

    Operasional

    Pelakuan Customer Due Dilligence

    (CDD) atau Enhanced Due

    Dilligence (EDD) secara berkala

    dan kurang konsisten sesuai

    dengan eksposur Risiko

    Operasional

    3 4

    Sumber daya manusia yang

    memiliki kompetensi yang

    cukup memadai dalam

    menangani risikooperasional.

    Sumber daya manusia yang

    memiliki kompetensi kurang

    memadai dalam menangani

    risiko operasional.

    Bank memiliki kode etik yang

    cukup memadai

    Bank memiliki kode etik yang

    lemah

    Bank cukup menerapkan sanksi

    secara konsisten kepada pejabat

    dan pegawai yang terbukti

    melakukan penyimpangan danpelanggaran

    Bank jarang menerapkan sanksi

    secara konsisten kepada pejabat

    dan pegawai yang terbukti

    melakukan penyimpangan danpelanggaran

    SERTA SISTEM INFORMASI MANAJEMEN

    SKOR

  • 7/22/2019 Kertas Kerja Self Assessment KPMR HR

    26/194

    Melakukan identifikasi dan

    pengukuran dari cukup semua

    hal-hal tersebut

    Melakukan identifikasi dan

    pengukuran dari beberapa hal-hal

    tersebut

    Bank memiliki database yang

    cukup memadai dan mencakup

    cukup semua hal-hal tersebut.

    Bank memiliki database yang

    kurang memadai dan mencakup

    beberapa hal-hal tersebut.

    Bank cukup mempertimbangkan

    berbagai faktor internal dan

    eksternal dalam melakukan

    identifikasi dan pengukuran

    Risiko Operasional

    Bank jarang mempertimbangkan

    berbagai faktor internal dan

    eksternal dalam melakukan

    identifikasi dan pengukuran Risiko

    Operasional

    Penggunaan metode yang

    digunakan untuk melakukan

    identifikasi dan pengukuran

    risiko operasional, cukup

    memadai dan cukup sesuai

    dengan karakteristik dan

    kompleksitas kegiatan usaha

    Penggunaan metode yang

    digunakan untuk melakukan

    identifikasi dan pengukuran risiko

    operasional lemah dan hanya

    cukup sesuai dengan karakteristik

    dan kompleksitas kegiatan usaha

    Bank

  • 7/22/2019 Kertas Kerja Self Assessment KPMR HR

    27/194

    Hasil temuan audit internal

    cukup dapat mendukung

    pengelolaan risiko operasional,

    memberikan informasi mengenai

    akar permasalah dari risiko

    operasional secara cukup tepat

    dan cukup memadai

    Hasil temuan audit internal

    kurang dapat mendukung

    pengelolaan risiko operasional dan

    informasi yang diberikan kurang

    memadai dalam mengulas akar

    permasalahan

    Bank cukup melakukan

    pemantauan Risiko Operasional

    secara berkelanjutan terhadap

    seluruh eksposur Risiko

    Operasional serta kerugian (loss

    events ) yang dapat ditimbulkan

    oleh aktivitas utama Bank

    (major business line )

    Menerapkan sistem

    pengendalian intern yang cukup

    memadai

    Bank jarang melakukan

    pemantauan Risiko Operasional

    secara berkelanjutan terhadap

    seluruh eksposur Risiko

    Operasional serta kerugian (loss

    events ) yang dapat ditimbulkan

    oleh aktivitas utama Bank (major

    business line )

    Menerapkan sistem pengendalian

    intern yang lemah

    Bank cukup melakukan review

    secara berkala terhadap faktor-

    faktor penyebab timbulnya

    Risiko Operasional serta dampak

    kerugiannya

    Bank jarang melakukan review

    secara berkala terhadap faktor-

    faktor penyebab timbulnya Risiko

    Operasional serta dampak

    kerugiannya

    Pengendalian risiko cukup

    dilakukan secara konsisten

    sesuai dengan risk appetite,

    hasil identifikasi danpengukuran Risiko Operasional

    Pengendalian risiko jarang

    dilakukan secara konsisten sesuai

    dengan risk appetite, hasil

    identifikasi dan pengukuran RisikoOperasional

    Dalam penerapan pengendalian

    Risiko Operasional, Bank

    mengembangkan program untuk

    memitigasi Risiko Operasional

    dengan cukup memadai

    Dalam penerapan pengendalian

    Risiko Operasional, Bank

    mengembangkan program untuk

    memitigasi Risiko Operasional

    dengan lemah

    Bank cukup memastikan tingkat

    keamanan dari electronic data

    processing

    Bank jarang memastikan tingkat

    keamanan dari electronic data

    processing

  • 7/22/2019 Kertas Kerja Self Assessment KPMR HR

    28/194

    Pengendalian terhadap sistem

    informasi memastkan cukup

    semua hal-hal tersebut

    Pengendalian terhadap sistem

    informasi memastkan beberapa

    semua hal-hal tersebut

    Bank memiliki support system

    yang mencakup cukup semua

    hal-hal tersebut.

    Bank memiliki support system

    yang mencakup beberapa hal-hal

    tersebut.

    Bank cukup melakukan kaji

    ulang secara berkala

    Bank jarang melakukan kaji ulang

    secara berkala

    Proses manajemen risiko

    operasional cukup baik dan

    ditunjang oleh sisteminformasi manajemen yang

    cukup baik pula, tetapi

    terdapat beberapa

    kelemahan yang perlu

    perbaikan segera

    Kelemahan signifikan pada

    proses manajemen risiko

    operasional

    Kerangka Business

    Continuity Management

    cukup andal dan cukup teruji

    Kerangka Business Continuity

    Management kurang andal

    Sistem informasi Manajemen

    Risiko (SIM) cukup baik

    dalam pelaporan kepada

    Dewan Komisaris dan

    Direksi.

    Sistem informasi Manajemen

    Risiko (SIM) kurang baik

    dalam menghasilkan pelaporan

    kepada Dewan Komisaris dan

    Direksi.SIM cukup menghasilkan

    laporan yang lengkap dan

    akurat dalam rangka

    mendeteksi dan mengkoreksi

    penyimpangan secara tepat

    waktu

    SIM jarang menghasilkan laporan

    yang lengkap dan akurat dalam

    rangka mendeteksi dan

    mengkoreksi penyimpangan

    secara tepat waktu

  • 7/22/2019 Kertas Kerja Self Assessment KPMR HR

    29/194

    Bank memiliki mekanisme

    pelaporan terhadap Risiko

    Operasional yang memberikan

    cukup semua informasi-

    informasi tersebut

    Bank memiliki mekanisme

    pelaporan terhadap Risiko

    Operasional yang memberikan

    beberapa informasi-informasi

    tersebut

    Secara umum, jumlah dan

    kompetensi pada fungsi

    manajemen risiko

    operasional cukup memadai.

    Secara umum, jumlah dan

    kompetensi pada fungsi

    manajemen risiko operasional

    tidak memadai.

    3 4

    Terdapat cukup banyak

    temuan dari unit kepatuhan,

    audit internal dan eksternal

    yang membutuhkan

    perhatian manajemen.

    Terdapat temuan signifikan

    dari unit kepatuhan, audit

    internal dan eksternal yang

    membutuhkan tindakan

    korektif segera.

    Terdiri dari 4 pilihan Terdiri dari 3 pilihan

    SKOR

    SK

    olom sesuai pilihan

  • 7/22/2019 Kertas Kerja Self Assessment KPMR HR

    30/194

  • 7/22/2019 Kertas Kerja Self Assessment KPMR HR

    31/194

    5

    Awareness dan pemahaman

    sangat lemah.

    Dewan Komisaris dan Direksi

    tidak mengembangkan budaya

    organisasi yang sadar terhadap

    Risiko Operasional dan

    menumbuhkan komitmen dalam

    mengelola Risiko Operasional

    Kebijakan remunernasi tidak

    sesuai dengan strategi risiko

    bankKultur pengungkapan tidak

    dapat mengidentifikasi risiko

    operasional dengan cepat dan

    dimitigasi dengan tepat

    Kebijakan reward tidak efektif

    dalam sistem penilaian kinerja

    dalam rangka mendukung

    pelaksanaan Manajemen Risiko

    yang optimal

    Kelemahan signifikan pada

    fungsi manajemen risiko

    operasional yang

    membutuhkan perbaikan

    fundamental.

    Memiliki Manajemen unit bisnisatau unit pendukung

    merupakan risk owner yang

    sangat lemah untuk

    bertanggung jawab terhadap

    proses Manajemen Risiko

    Operasional sehari-hari

  • 7/22/2019 Kertas Kerja Self Assessment KPMR HR

    32/194

    Unit independen atau menunjuk

    pejabat tidak meliputi hal-hal

    tersebut.

    Bank memiliki dedicated

    operational risk officer yang

    sangat lemah

    Delegasi kewenangan sangat

    lemah atau bahkan tidak

    ada.

    Tidak terdapat awarenesspada budaya manajemen

    risiko operasional.

    5

  • 7/22/2019 Kertas Kerja Self Assessment KPMR HR

    33/194

    Kelemahan kritikal pada

    kebijakan, prosedur dan

    limit risiko operasional

    Bank tidak menetapkan

    kebijakan Manajemen Risiko

    Operasional yang

    diinternalisasikan ke dalam

    proses bisnis seluruh lini bisnis

    dan aktivitas pendukung Bank

    Bank memiliki prosedur-

    prosedur yang merupakan

    turunan dari Kebijakan

    Manajemen Risiko Operasional

    yang sangat lemah

    Business Continuity

    Management (BCM) tidakmencakup hal-hal tersebut.

  • 7/22/2019 Kertas Kerja Self Assessment KPMR HR

    34/194

    Untuk memitigasi Risiko

    Operasional yang berasal dari

    kompleksitas proses interna,

    Bank memiliki kebijakan tidak

    mencakup hal-hal tersebut.

    Kebijakan Manajemen Risiko

    Bank memuat kebijakan

    tentang rekrutmen dan

    penempatan tidak sesuai

    dengan kebutuhan organisasi,

    remunerasi dan struktur insentif

    yang kompetitif, pelatihan dan

    pengembangan, rotasi berkala,

    kebijakan perencanaan karir

    dan suksesi, penanganan isu

    PHK dan serikat pekerja

    Untuk mengurangi

    kemungkinan timbulnya Risiko

    Operasional yang berasal dari

    sistem dan infrastruktur,

    kebijakan Manajemen Risiko

    Bank tidak didukung oleh

    prosedur akses terhadap sistem

    informasi manajemen, sistem

    informasi akuntansi, sistem

    pengelolaan Risiko,pengamanan di dealing room,

    dan ruang pemrosesan data

  • 7/22/2019 Kertas Kerja Self Assessment KPMR HR

    35/194

    Untuk mengurangi

    kemungkinan timbulnya Risiko

    Operasional yang berasal dari

    kejadian eksternal, Kebijakan

    Manajemen Risiko Bank tidak

    didukung antara lain dengan

    perlindungan asuransi terhadap

    aset fisik Bank, back upsystem , dan jaminan

    Pelakuan Customer Due

    Dilligence (CDD) atau

    Enhanced Due Dilligence (EDD)

    tidak secara berkala dan tidak

    konsisten sesuai dengan

    eksposur Risiko Operasional

    5

    Sumber daya manusia yang

    memiliki kompetensi tidak

    memadai dalam menangani

    risiko operasional.

    Bank memiliki kode etik yang

    sangat lemah

    Bank tidak menerapkan sanksi

    secara konsisten kepada

    pejabat dan pegawai yang

    terbukti melakukanpenyimpangan dan pelanggaran

  • 7/22/2019 Kertas Kerja Self Assessment KPMR HR

    36/194

    Tidak melakukan identifikasi

    dan pengukuran dari hal-hal

    tersebut

    Bank tidak memiliki database

    dan mencakup hal-hal tersebut.

    Bank tidak mempertimbangkan

    berbagai faktor internal dan

    eksternal dalam melakukan

    identifikasi dan pengukuran

    Risiko Operasional

    Penggunaan metode yang

    digunakan untuk melakukan

    identifikasi dan pengukuran

    risiko operasional sangat lemah

    dan belum sesuai dengan

    karakteristik dan kompleksitas

    kegiatan usaha Bank

  • 7/22/2019 Kertas Kerja Self Assessment KPMR HR

    37/194

    Hasil temuan audit internal

    hanya memberikan informasi

    secara terbatas dan tidak

    memadai dalam mendukung

    pengelolaan risiko operasional

    Bank tidak melakukan

    pemantauan Risiko Operasional

    secara berkelanjutan terhadap

    seluruh eksposur Risiko

    Operasional serta kerugian

    (loss events ) yang dapat

    ditimbulkan oleh aktivitas

    utama Bank (major business

    line )

    Menerapkan sistem

    pengendalian intern yangsangat lemah

    Bank tidak melakukan review

    secara berkala terhadap faktor-

    faktor penyebab timbulnya

    Risiko Operasional serta

    dampak kerugiannya

    Pengendalian risiko tidak

    dilakukan secara konsisten

    sesuai dengan risk appetite,

    hasil identifikasi danpengukuran Risiko Operasional

    Dalam penerapan pengendalian

    Risiko Operasional, Bank

    mengembangkan program

    untuk memitigasi Risiko

    Operasional dengan sangat

    lemah

    Bank tidak memastikan tingkat

    keamanan dari electronic data

    processing

  • 7/22/2019 Kertas Kerja Self Assessment KPMR HR

    38/194

    Pengendalian terhadap sistem

    informasi tidak memastkan hal-

    hal tersebut

    Bank memiliki support system

    yang tidak mencakup hal-hal

    tersebut.

    Bank tidak melakukan kaji

    ulang secara berkala

    Proses manajemen risiko

    operasional sangat lemah

    dan tidak terdapat dukungansistem informasi manajemen

    Tidak terdapat kerangka

    Business Continuity

    Management

    Sistem informasi Manajemen

    Risiko (SIM) tidak baik atau

    tidak ada pelaporan

    mengenai risiko operasional

    ke ada Dewan KomisarisSIM tidak menghasilkan laporan

    yang lengkap dan akurat dalam

    rangka mendeteksi dan

    mengkoreksi penyimpangan

    secara tepat waktu

  • 7/22/2019 Kertas Kerja Self Assessment KPMR HR

    39/194

    Bank memiliki mekanisme

    pelaporan terhadap Risiko

    Operasional yang tidak

    memberikan informasi-

    informasi tersebut

    Staf pada fungsi manajemen

    risiko operasional sangat

    tidak kompeten.

    5

    Terdapat temuan signifikan

    dari unit kepatuhan, audit

    internal dan eksternal

    dimana tindakan

    perbaikannya di luar

    kemampuan manajemen.

    Terdiri dari 2 atau kurang

    dari 2 pilihan

  • 7/22/2019 Kertas Kerja Self Assessment KPMR HR

    40/194

  • 7/22/2019 Kertas Kerja Self Assessment KPMR HR

    41/194

    1 Dewan Komisaris dan Direksi memiliki awareness

    dan pemahaman mengenai manajemen risiko

    operasional

    1.1 Dewan Komisaris dan Direksi bertanggung jawab

    mengembangkan budaya organisasi yang sadar terhadap

    Risiko Operasional dan menumbuhkan komitmen dalam

    mengelola Risiko Operasional sesuai dengan strategi

    bisnis Bank.1.2 Dewan Komisaris memastikan bahwa kebijakan

    remunerasi Bank sesuai den an strate i Risiko Bank1.3 Direksi Bank menciptakan kultur pengungkapan secara

    objektif atas Risiko Operasional (speak-out policy) pada

    seluruh elemen organisasi sehingga Risiko Operasional

    dapat diidentifikasi dengan cepat dan dimitigasi dengan

    1.4 Direksi menetapkan kebijakan reward termasuk

    remunerasi danpunishmentyang efektif yang terintegrasi

    dalam sistem penilaian kinerja dalam rangka mendukung

    pelaksanaan Manajemen Risiko yang optimal.

    2 Fungsi manajemen risiko operasional yang

    independen dengan tugas dan tanggung jawab dan

    telah ber alan.2.1 Manajemen unit bisnis atau unit pendukung merupakan

    risk owner yang bertanggung jawab terhadap proses

    Manajemen Risiko Operasional sehari-hari serta

    melaporkan permasalahan dan Risiko Operasional secara

    spesifik dalam unitnya sesuai jenjang pelaporan yang

    RCS PARAMETERNO

  • 7/22/2019 Kertas Kerja Self Assessment KPMR HR

    42/194

    2.2 Bank dapat membentuk unit independen atau menunjuk

    pejabat yang bertanggung jawab melaksanakan fungsi

    Manajemen Risiko Operasional secara menyeluruh (Bank-

    wide). Unit atau pejabat ini bertugas untuk membantu

    Direksi dalam mengelola Risiko Operasional serta

    memastikan kebijakan Manajemen Risiko Operasional

    berjalan pada seluruh tingkat organisasi, yang antara lain

    meliputi:Membantu Direksi dalam menyusun kebijakan Manajemen

    Risiko Operasional secara Bank-wide

    Mendesain dan menerapkan tools operational risk

    assessment dan reporting

    Melakukan koordinasi aktivitas Manajemen Risiko

    Operasional pada seluruh lintas unit kerja

    Menyusun laporan profil Risiko Operasional yang akan

    disampaikan kepada Direktur Utama atau Direktur yang

    ditugaskan secara khusus dan Komite Manajemen Risiko

    Melakukan pendampingan kepada unit bisnis mengenai

    isu Manajemen Risiko Operasional dan pelatihan

    Manajemen Risiko Operasional

    2.3 Untuk memfasilitasi proses Manajemen Risiko Operasional

    dalam unit bisnis atau unit pendukung dan memastikan

    konsistensi penerapan kebijakan Manajemen Risiko

    Operasional, dapat ditunjuk dedicated operational risk

    officer yang memiliki jalur pelaporan ganda yaitu secara

    langsung kepada pimpinan unit bisnis atau pendukung

    serta kepada Satuan Kerja Manajemen Risiko. Tanggung

    jawab dedicated operational risk officer meliputi

    pengembangan indikator Risiko spesifik unit bisnis atau

    unit pendukung, menentukan batasan eskalasi serta

    menyusun laporan manajemen Risiko Operasional.

    3 Delegasi kewenangan telah dikendalikan dan

    di antau4 Budaya manajemen risiko operasional telah

    diinternalisasikan ada seluruh level or anisasi.

    1

    Kebijakan dan prosedur manajemen risikooperasional untuk seluruh area manajemen risiko

    operasional, sejalan dengan penerapan, dan

    dipahami dengan baik oleh staf

    1.1

    Bank harus menetapkan kebijakan Manajemen Risiko

    Operasional yang harus diinternalisasikan ke dalam

    proses bisnis seluruh lini bisnis dan aktivitas pendukung

    Bank, termasuk kebijakan Risiko Operasional yang

    bersifat unik sesuai dengan kebutuhan lini bisnis dan

    NO RCS PARAMETER

  • 7/22/2019 Kertas Kerja Self Assessment KPMR HR

    43/194

    1.2

    Bank harus memiliki prosedur-prosedur yang merupakan

    turunan dari Kebijakan Manajemen Risiko Operasional.

    Prosedur tersebut dapat berupa kontrol umum (general

    control) (yaitu kontrol-kontrol operasional yang bersifat

    umum pada seluruh lini bisnis dan aktivitas pendukung

    Bank, misalnya pemisahan fungsi (segregation of duty)

    atau keharusan mengambil cuti (mandatory leave)) dan

    kontrol spesifik (specific control) (yaitu kontrol-kontroloperasional yang bersifat spesifik pada masing-masing lini

    bisnis dan aktivitas pendukung Bank, misalnya

    rekonsiliasi transaksi di aktivitas trading atau

    penatausahaan dokumen kredit debitur)

    1.3

    Bank harus memiliki Business Continuity Management

    (BCM) yaitu proses manajemen (protokol) terpadu dan

    menyeluruh untuk memastikan kelangsungan operasional

    bank dalam menjalankan bisnis dan melayani nasabah. Di

    dalam BCM, bank wajib memiliki kebijakan yang paling

    kurang mencakup:

    Business Impact Analysis (BIA)

    Penilaian Risiko operasional yang dapat terjadi akibat

    gangguan-gangguan (disruption ) dalam operasional Bank

    Strategy recovery yang dijalankan Bank untuk tiap-tiap

    bentuk gangguan yang terjadi

    Dokumentasi, antara lain Disaster Recovery Plan (DRP)

    dan Contigency Plan (CP)

    Pengujian secara berkala untuk meyakini bahwa

    pendekatan BCM yang digunakan dapat dioperasikan

    dengan efektif pada saat terjadi gangguan.

    1.4

    Untuk memitigasi Risiko Operasional yang berasal darikompleksitas proses internal, Bank wajib memiliki

    kebijakan yang paling kurang mencakup:

    Kontrol-kontrol untuk mencegah terjadinya Risiko

    Operasional pada baik untuk seluruh proses internal

    maupun yang berhubungan langsung dengan nasabah

    Prosedur penyelesaian transaksi (settlement) dari proses

    internal antara lain untuk memastikan efektivitas proses

    penyelesaian transaksi

    Prosedur pelaksanaan akuntansi untuk memastikan

    pencatatan akuntansi yang akurat, antara lain berupa

    kesesuaian metode akuntansi yang digunakan, proses

    akuntansi yang dilaksanakan, dan penatausahaandokumen pendukung

    Prosedur penyimpanan aset dan kustodian, antara lain

    dokumentasi aset dan kustodian, kontrol yang dibutuhkan

    untuk keamanan fisik aset, dan pengecekan secara

    berkala mengenai kondisi asset

    Prosedur pelaksanaan outsourcing

    Prosedur elaksanaan rivate bankin wealth

  • 7/22/2019 Kertas Kerja Self Assessment KPMR HR

    44/194

    1.5

    Untuk mengurangi kemungkinan timbulnya Risiko

    Operasional yang berasal dari Sumber Daya Manusia,

    kebijakan Manajemen Risiko Bank paling kurang memuat

    kebijakan tentang rekrutmen dan penempatan sesuai

    dengan kebutuhan organisasi, remunerasi dan struktur

    insentif yang kompetitif, pelatihan dan pengembangan,

    rotasi berkala, kebijakan perencanaan karir dan suksesi,

    penanganan isu PHK dan serikat pekerja

    1.6

    Untuk mengurangi kemungkinan timbulnya Risiko

    Operasional yang berasal dari sistem dan infrastruktur,

    Kebijakan Manajemen Risiko Bank harus didukung oleh

    prosedur akses terhadap sistem informasi manajemen,

    sistem informasi akuntansi, sistem pengelolaan Risiko,

    pengamanan di dealing room, dan ruang pemrosesan data

    1.7

    Untuk mengurangi kemungkinan timbulnya Risiko

    Operasional yang berasal dari kejadian eksternal,

    Kebijakan Manajemen Risiko Bank harus didukung antara

    lain dengan perlindungan asuransi terhadap aset fisik

    Bank, back up system , dan jaminan keselamatan kerja.

    1.8

    Untuk mengurangi kemungkinan timbulnya Risiko

    Operasional yang berasal dari profil nasabah dan calon

    nasabah, dalam kebijakan Manajemen Risiko harus

    dimuat kewajiban Bank melakukan Customer Due

    Dilligence (CDD) atau Enhanced Due Dilligence (EDD)

    secara berkala dan konsisten sesuai dengan eksposur

    Risiko Operasional. Penerapan CDD/EDD wajib mengacu

    pada seluruh persyaratan dan pedoman sebagaimana

    yang diatur dalam ketentuan yang berlaku mengenai Anti

    Pencucian Uang dan Pencegahan Pendanaan Terorisme.

    CDD/EDD harus didukung oleh sistem pengendalian intern

    yang efektif, khususnya upaya pencegahan Bank terhadap

    kejahatan internal (internal fraud).

    1

    Sumber daya manusia memiliki kompetensi dalam

    menangani risiko operasional termasuk identifikasi,

    pengukuran, pemantauan dan pengendalian risiko

    operasional yang memadai. Kompetensi SDM dalammenangani risiko operasional dapat dilakukan

    dengan menilai aktivitas sebagai berikut:

    1.1

    Bank harus memiliki kode etik yang diberlakukan kepada

    seluruh pegawai pada setiap jenjang organisasi.

    IDENT

    NO RCS PARAMETER

  • 7/22/2019 Kertas Kerja Self Assessment KPMR HR

    45/194

    1.2

    Bank harus menerapkan sanksi secara konsisten kepada

    pejabat dan pegawai yang terbukti melakukan

    penyimpangan dan pelanggaran

    1.3

    Identifikasi risiko operasional: Identifikasi dan

    pengukuran terhadap parameter yang mempengaruhi

    eksposur Risiko Operasional, antara lain frekuensi dan

    dampak darikegagalan dan kesalahan sistem;

    sistem administrasi;

    kegagalan hubungan dengan nasabah;

    accounting error;

    penundaan dan kesalahan penyelesaian pembayaran;

    fraud

    rekayasa akunting;

    strategic failure

    1.3.1

    Bank mengembangkan suatu database mengenai:

    jenis dan dampak kerugian (loss events ), yang

    ditimbulkan oleh Risiko Operasional berdasarkan hasil

    identifikasi Risiko, berupa data kerugian yang dapat

    diprediksi (expected) dan data kerugian yang sulit

    diprediksi (unexpected);pada saat terjadi gangguan.

    pelanggaran kontrol-kontrol;

    isu-isu operasional lainnya yang dapat menyebabkan

    kerugian di masa yang akan datang.

    1.3.2

    Bank wajib mempertimbangkan berbagai faktor internal

    dan eksternal dalam melakukan identifikasi dan

    pengukuran Risiko Operasional yaitu antara lain:

    Struktur organisasi Bank, budaya Risiko, manajemen

    sumber daya manusia, perubahan organisasi dan turnover

    pegawai;Karakteristik nasabah Bank, produk dan aktivitas, serta

    kompleksitas produk dan volume transaksi;

    Desain dan implementasi dari sistem dan proses yang

    digunakan;

    Lingkungan eksternal, tren industri, struktur pasar

    termasuk kondisi sosial dan politik.

    1.3.4

    Metode yang dapat digunakan Bank untuk melakukan

    identifikasi dan pengukuran Risiko Operasional, antara

    lain: Risk Control Self Assessment (RCSA), risk mapping,

    Key Risk Indicators (KRI), scorecards, Event Analysis,

    Matriks frequency, metodologi kuantitatif dan metodologikualitatif.

    1.3.5

    Bagi Bank yang belum mengembangkan metode khusus

    untuk melakukan identifikasi dan pengukuran Risiko

    Operasional, sumber informasi Risiko Operasional yang

    utama adalah temuan Audit Internal sepanjang temuan

    tersebut memberikan informasi mengenai akar

    permasalahan (root causes ) dari Risiko Operasional Bank.

  • 7/22/2019 Kertas Kerja Self Assessment KPMR HR

    46/194

    1.4

    Pemantauan risiko operasional:

    Bank harus melakukan pemantauan Risiko Operasional

    secara berkelanjutan terhadap seluruh eksposur Risiko

    Operasional serta kerugian (loss events ) yang dapat

    ditimbulkan oleh aktivitas utama Bank (major business

    line ), antara lain dengan cara menerapkan sistem

    pengendalian intern dan menyediakan laporan berkala

    mengenai kerugian yang ditimbulkan oleh RisikoOperasional

    1.4.1

    Bank harus melakukan review secara berkala terhadap

    faktor-faktor penyebab timbulnya Risiko Operasional serta

    dampak kerugiannya

    1.5

    Pengendalian Risiko Operasional:

    Pengendalian Risiko dilakukan secara konsisten sesuai

    dengan risk appetite, hasil identifikasi dan pengukuran

    Risiko O erasional.

    1.5.1

    Dalam penerapan pengendalian Risiko Operasional, Bank

    dapat mengembangkan program untuk memitigasi Risiko

    Operasional antara lain pengamanan proses teknologi

    informasi, asuransi, dan outsourcing sebagian kegiatan

    operasional Bank.

    1.5.2

    Dalam hal Bank mengembangkan pengamanan proses

    teknologi informasi, Bank harus memastikan tingkat

    keamanan dari electronic data processing

    1.5.3

    Pengendalian terhadap sistem informasi harus

    memastikan:

    adanya penilaian berkala terhadap pengamanan sistem

    informasi, yang disertai dengan tindakan korektif apabila

    diperlukantersedianya prosedur back-up untuk menjamin

    berjalannya kegiatan operasional Bank dan mencegah

    terjadinya gangguan yang signifikan

    tersedianya prosedur back-up dan rencana darurat

    (contingency plan ) yang diuji secara berkala

    adanya penyampaian informasi kepada Direksi mengenai

    permasalahan

    tersedianya penyimpanan informasi dan dokumen yang

    berkaitan dengan analisa,programming dan pelaksanaan

    pemrosesan data

    1.5.4

    Bank harus memiliki support system , yang sekurang-

    kurangnya mencakup:

    identifikasi error secara dini;

    pemrosesan dan penyelesaian seluruh transaksi secara

    efisien, akurat dan tepat waktu;

    kerahasiaan, kebenaran serta keamanan transaksi

  • 7/22/2019 Kertas Kerja Self Assessment KPMR HR

    47/194

    1.5.6

    Bank harus melakukan kaji ulang secara berkala terhadap

    prosedur, dokumentasi, sistem pemrosesan data,

    contingency plan , dan praktek operasional lainnya guna

    mengurangi kemungkinan terjadinya kesalahan manusia

    (human error) yang menimbulkan Risiko Operasional

    2 Proses manajemen risiko operasional yang andaldan ditunjang oleh sistem informasi manajemen

    3 Kerangka Business Continuity Management

    4

    Sistem informasi Manajemen Risiko (SIM)

    menghasilkan pelaporan yang komprehensif dan

    terintegrasi kepada Dewan Komisaris dan Direksi.

    4.1

    SIM harus dapat menghasilkan laporan yang lengkap dan

    akurat dalam rangka mendeteksi dan mengkoreksi

    penyimpangan secara tepat waktu

    4.2

    Bank harus memiliki mekanisme pelaporan terhadap

    Risiko Operasional yang antara lain harus dapat

    memberikan informasi-informasi sesuai kebutuhan user,

    sebagai berikut:

    Profil Risiko Operasional dan operational risk loss

    Hasil dari berbagai metode pengukuran Risiko Operasional

    dan tren, dan/atau summary temuan audit internal

    Laporan status dan efektivitas pelaksanaan action plan

    dari operational risk issues

    Laporan penyimpangan prosedur

    Laporan kejadian fraud

    Rekomendasi satuan kerja Manajemen Risiko Operasional,

    management letters auditor eksternal (khususnya aspek

    pengendailan operasional Bank), surat pembinaan

    (management letters ) Bank Indonesia

    5Staf dalam jumlah dan kompetensi pada fungsi

    mana emen risiko o erasional

    1 Temuan dari unit kepatuhan, audit internal dan

    eksternal da at diselesaikan.

    Penerapan Manajemen SDM yakni bahwa Kebijakan

    HR mencakup minimal hal-hal sbb :

    NO RCS PARAMETER

    NO PARAMETER

    1

  • 7/22/2019 Kertas Kerja Self Assessment KPMR HR

    48/194

    1. Terdapatnya kebijakan recruitment dan renumerasi

    2. Jenjang karir yang jelas untuk karyawan dalam

    performance management system

    3. Terdapatnya Job Description secara lengkap dan

    memadai

    4. Terdapatnya jalur komunikasi yang jelas antar

    karyawan

    5. Terdapatnya sarana training, pendidikan, dan atau

    beasiswa

    6. Human Resources System

  • 7/22/2019 Kertas Kerja Self Assessment KPMR HR

    49/194

    1 2

    RISK CONTROL SYSTEM

    OPERATIONAL RISK

    PENGAWASAN AKTIF DEWAN KOMISARIS DA

  • 7/22/2019 Kertas Kerja Self Assessment KPMR HR

    50/194

    1 2

    KECUKUPAN KEBIJAKAN, PROSEDUR, DAN PENE

  • 7/22/2019 Kertas Kerja Self Assessment KPMR HR

    51/194

  • 7/22/2019 Kertas Kerja Self Assessment KPMR HR

    52/194

    1 2

    FIKASI, PENGUKURAN, PEMANTAUAN, DAN PENGENDALIAN RISIKO,

  • 7/22/2019 Kertas Kerja Self Assessment KPMR HR

    53/194

  • 7/22/2019 Kertas Kerja Self Assessment KPMR HR

    54/194

  • 7/22/2019 Kertas Kerja Self Assessment KPMR HR

    55/194

    1 2

    Terdiri dari 6 pilihan Terdiri dari 5 pilihan

    SISTEM PENGENDALIAN INTERNAL

    PARAMETER KUALITATIF INHERENT R

    Berilah tanda pada kolom sesuai

  • 7/22/2019 Kertas Kerja Self Assessment KPMR HR

    56/194

  • 7/22/2019 Kertas Kerja Self Assessment KPMR HR

    57/194

    3 4

    DIREKSI

    SKOR

  • 7/22/2019 Kertas Kerja Self Assessment KPMR HR

    58/194

    3 4

    APAN LIMIT

    SKOR

  • 7/22/2019 Kertas Kerja Self Assessment KPMR HR

    59/194

  • 7/22/2019 Kertas Kerja Self Assessment KPMR HR

    60/194

    3 4

    SERTA SISTEM INFORMASI MANAJEMEN

    SKOR

  • 7/22/2019 Kertas Kerja Self Assessment KPMR HR

    61/194

  • 7/22/2019 Kertas Kerja Self Assessment KPMR HR

    62/194

  • 7/22/2019 Kertas Kerja Self Assessment KPMR HR

    63/194

    3 4

    Terdiri dari 4 pilihan Terdiri dari 3 pilihan

    SKOR

    SK

    olom sesuai pilihan

  • 7/22/2019 Kertas Kerja Self Assessment KPMR HR

    64/194

  • 7/22/2019 Kertas Kerja Self Assessment KPMR HR

    65/194

    5

  • 7/22/2019 Kertas Kerja Self Assessment KPMR HR

    66/194

    5

  • 7/22/2019 Kertas Kerja Self Assessment KPMR HR

    67/194

  • 7/22/2019 Kertas Kerja Self Assessment KPMR HR

    68/194

    5

  • 7/22/2019 Kertas Kerja Self Assessment KPMR HR

    69/194

  • 7/22/2019 Kertas Kerja Self Assessment KPMR HR

    70/194

  • 7/22/2019 Kertas Kerja Self Assessment KPMR HR

    71/194

    5

    Terdiri dari 2 atau kurang

    dari 2 pilihan

  • 7/22/2019 Kertas Kerja Self Assessment KPMR HR

    72/194

  • 7/22/2019 Kertas Kerja Self Assessment KPMR HR

    73/194

    1 2

    1

    Dewan Komisaris dan Direksi memiliki

    awareness dan pemahaman mengenai

    manajemen risiko stratejik.

    Awareness dan

    pemahaman sangat kuat

    Awareness dan pemahaman

    kuat

    1.1

    Dewan Komisaris dan Direksi harus menyusun dan

    menyetujui rencana strategik (corporate plan ) dan

    rencana kerja (business plan ) yang mencakup hal-

    hal sebagaimana diatur dalam ketentuan yang

    berlaku dan mengkomunikasikan kepada pejabat

    dan/atau pegawai Bank pada setiap jenjang

    organisasi

    Rencana strategik (corporate

    plan ) dan rencana kerja

    (business plan ) selalu

    mencakup hal-hal

    sebagaimana diatur dalam

    ketentuan yang berlaku

    Dewan Komisaris dan Direksi

    selalu mengkomunikasikan

    kepada pejabat dan/atau

    pegawai Bank pada setiap

    jenjang organisasi

    Rencana strategik (corporate

    plan ) dan rencana kerja

    (business plan ) hampir selalu

    mencakup hal-hal sebagaimana

    diatur dalam ketentuan yang

    berlaku

    Dewan Komisaris dan Direksi

    hampir selalu

    mengkomunikasikan kepada

    pejabat dan/atau pegawai Bank

    pada setiap jenjang organisasi

    RISK CONTROL SY

    STRATEGIC RIS

    PENGAWASAN AKTIF DEWAN KOMI

    NO RCS PARAMETER

  • 7/22/2019 Kertas Kerja Self Assessment KPMR HR

    74/194

    1.2

    Direksi bertanggungjawab dalam penerapan

    Manajemen Risiko Stratejik yang mencakup:

    menjamin bahwa sasaran strategis yang ditetapkan

    telah sejalan dengan misi dan visi, kultur, arah

    bisnis dan toleransi Risiko Bank

    memberikan persetujuan terhadap rencana strategis

    (termasuk strategi yang ada di dalamnya) dan

    setiap perubahan rencana stratejik, sertamelakukan review berkala (minimal 1 tahun sekali)

    terhadap rencana stratejik dalam rangka

    memastikan kesesuaiannya

    memastikan bahwa struktur, kultur, infrastruktur,

    kondisi keuangan, tenaga dan kompetensi

    manajerial termasuk Pejabat Eksekutif, sistem dan

    kontrol yang ada di Bank telah sesuai dan memadai

    untuk mendukung implementasi strategi yang

    ditetapkan

    Direksi melakukan penerapan

    yang mencakup semua

    aktivitas tersebut dengan

    sangat memadai

    Direksi melakukan penerapan

    yang mencakup hampir semua

    aktivitas tersebut dengan

    memadai

    1.3

    Direksi harus memantau kondisi internal

    (kelemahan dan kekuatan Bank) dan perkembangan

    faktor/kondisi eksternal yang secara langsung atau

    tidak langsung mempengaruhi strategi usaha Bank

    yang telah ditetapkan.

    Direksi selalu memantau

    kondisi internal (kelemahan

    dan kekuatan Bank) dan

    perkembangan faktor/kondisi

    eksternal yang secara

    langsung atau tidak langsung

    mempengaruhi strategi usaha

    Bank yang telah ditetapkan.

    Direksi hampir selalu memantau

    kondisi internal (kelemahan dan

    kekuatan Bank) dan

    perkembangan faktor/kondisi

    eksternal yang secara langsung

    atau tidak langsung

    mempengaruhi strategi usaha

    Bank yang telah ditetapkan.

    1.4

    Direksi harus menetapkan satuan kerja/fungsi yang

    memiliki kewenangan dan tanggung jawab yang

    mendukung perumusan dan pemantauan

    pelaksanaan strategi termasuk corporate plan dan

    business plan .

    Kerja/fungsi yang memiliki

    kewenangan dan tanggung

    jawab yang mendukung

    perumusan dan pemantauan

    pelaksanaan strategi termasuk

    corporate plan dan business

    plan sangat memadai

    Kerja/fungsi yang memiliki

    kewenangan dan tanggung

    jawab yang mendukung

    perumusan dan pemantauan

    pelaksanaan strategi termasuk

    corporate plan dan business

    plan memadai

  • 7/22/2019 Kertas Kerja Self Assessment KPMR HR

    75/194

    1.5

    Direksi bertanggung jawab untuk memastikan

    bahwa Manajemen Risiko Stratejik telah diterapkan

    secara efektif dan konsisten pada seluruh level

    operasional terkait di bawahnya. Dalam hal Direksi

    mendelegasikan sebagian dari tanggung jawabnya

    kepada pejabat eksekutif dan manajemen

    dibawahnya, pendelegasian tersebut tidak

    menghilangkan kewajiban Direksi sebagai pihakutama yang harus bertanggung jawab.

    Direksi selalu memastikan

    bahwa Manajemen Risiko

    Stratejik telah diterapkan

    secara efektif dan konsisten

    pada seluruh level operasional

    terkait di bawahnya

    Direksi hampir selalu

    memastikan bahwa Manajemen

    Risiko Stratejik telah diterapkan

    secara efektif dan konsisten

    pada seluruh level operasional

    terkait di bawahnya

    2

    Fungsi manajemen risiko stratejik yang

    independen dengan tugas dan tanggung jawab

    dan telah berjalan.

    Fungsi manajemen risiko

    stratejik yang independen

    dengan tugas dan tanggung

    jawab yang jelas dan telah

    berjalan dengan baik.

    Fungsi manajemen risiko

    stratejik yang independen

    dengan tugas dan tanggung

    jawab yang jelas dan telah

    berjalan dengan baik.

    Terdapat kelemahan minor,

    tetapi dapat diselesaikan

    pada aktivitas bisnis normal.

    2.1

    Seluruh pegawai termasuk Manajemen Unit Bisnis

    berperan membantu Direksi menyusun perencanaan

    stratejik (strategic planning ), dan

    mengimplementasikan strategi

    Seluruh pegawai selalu mem

    membantu Direksi menyusun

    perencanaan stratejik

    (strategic planning ), dan

    mengimplementasikan strategi

    secara sangat efektif

    Seluruh pegawai hampir selalu

    mem membantu Direksi

    menyusun perencanaan stratejik

    (strategic planning ), dan

    mengimplementasikan strategi

    secara efektif

    2.2

    Manajemen Unit Bisnis bertanggung jawab

    memastikan bahwa:

    praktek Manajemen Risiko Stratejik dan

    pengendalian di unit bisnis telah konsisten dengan

    kerangka Manajemen Risiko Stratejik secara

    keseluruhan

    unit bisnis telah memiliki kebijakan, prosedur dan

    sumber daya untuk mendukung efektivitas

    kerangka Manajemen Risiko Stratejik

    Manajemen Unit bisnis selalu

    memastikan hal-hal tersebut

    secara sangat memadai

    Manajemen Unit bisnis hampir

    selalu memastikan hal-hal

    tersebut secara memadai

  • 7/22/2019 Kertas Kerja Self Assessment KPMR HR

    76/194

    2.3

    Direksi harus menjadi pemimpin dan memainkan

    peran utama dalam program perubahan yang

    diperlukan dalam rangka implementasi strategi yang

    telah diteta kan

    Direksi menjadi pemimpin dan

    peran utama dalam program

    perubahan yang sangat kuat

    Direksi menjadi pemimpin dan

    peran utama dalam program

    perubahan yang kuat

    2.4

    Satuan Kerja Manajemen Risiko bertanggung jawab

    membantu Direksi dalam mengelola Risiko Stratejik

    dan memfasilitasi manajemen perubahan yang

    berkontribusi terhadap pengembangan danperbaikan perusahaan secara berkelanjutan serta

    proses komunikasi dari perubahan tersebut

    Satuan Kerja Manajemen

    Risiko selalu membantu

    Direksi dalam mengelola Risiko

    Stratejik dan memfasilitasimanajemen perubahan

    Satuan Kerja Manajemen Risiko

    hampir selalu membantu Direksi

    dalam mengelola Risiko Stratejik

    dan memfasilitasi manajemenperubahan

    2.5

    Satuan Kerja Manajemen Risiko bertanggung jawab

    dalam proses Manajemen Risiko Stratejik khususnya

    pada aspek-aspek berikut:

    berkoordinasi dengan seluruh unit bisnis dalam

    proses penyusunan rencana stratejik

    memantau dan mengevaluasi progress

    implementasi rencana stratejik, serta memberikan

    masukan mengenai peluang dan pilihan yang

    tersedia untuk pengembangan dan perbaikan

    strategi secara berkelanjutan.

    memastikan bahwa seluruh isu stratejik dan

    pengaruhnya terhadap pencapaian tujuan stratejik

    telah ditindaklanjuti secara tepat waktu

    Satuan Kerja Manajemen

    Risiko melakukan semua aspek

    aspek tersebut secara sangat

    memadai

    Satuan Kerja Manajemen Risiko

    melakukan hampir semua aspek-

    aspek tersebut secara memadai

    1 2

    KECUKUPAN KEBIJAKAN, PROSEDUR, D

    NO RCS PARAMETER

  • 7/22/2019 Kertas Kerja Self Assessment KPMR HR

    77/194

    1

    Kebijakan dan prosedur manajemen risiko

    stratejik untuk seluruh area manajemen risiko

    stratejik, sejalan dengan penerapan, dan

    dipahami dengan baik oleh staf

    Kebijakan dan prosedur

    manajemen risiko stratejik

    sangat memadai dan

    dipahami dengan baik oleh

    seluruh staf di bank, dan

    dilaksanakan secara

    konsisten, termasuk proses

    pemantauan dan umpanbaik yang sangat efektif.

    Kebijakan dan prosedur

    manajemen risiko stratejik

    memadai dan dipahami

    dengan baik oleh seluruh

    staf di bank, dan

    dilaksanakan secara

    konsisten, termasuk proses

    pemantauan dan umpan baikyang efektif.

    1.1

    Dalam proses penyusunan strategi, Bank wajib

    mengevaluasi posisi kompetitif Bank di industri.

    Proses penyusunan strategi diharapkan dapat

    mendorong Bank untuk:

    memahami kondisi lingkungan bisnis, ekonomi dan

    industri perbankan dimana Bank beroperasi,

    termasuk bagaimana dampak perubahan lingkungan

    terhadap bisnis, produk, teknologi dan jaringan

    kantor Bank.

    mengukur kekuatan dan kelemahan Bank terkait

    posisi daya saing, posisi bisnis bank di industri

    perbankan, dan kinerja keuangan, strukturorganisasi dan Manajemen Risiko, infrastruktur

    untuk kebutuhan bisnis saat ini dan masa

    mendatang, kemampuan manajerial, serta

    ketersediaan dan keterbatasan sumber daya Bank

    menganalisa seluruh alternatif strategi yang

    tersedia setelah mempertimbangkan tujuan stratejik

    serta toleransi Risiko Bank. Kedalaman dan cakupan

    analisa harus sejalan dengan skala dan

    kompleksitas usaha Bank.

    Bank selalu mengevaluasi

    posisi kompetitif Bank di

    industri

    Evaluasi posisi kompetitif Bank

    di industry sangat jelas dalam

    mencapai tujuan-tujuan

    tersebut

    Bank hampir selalu

    mengevaluasi posisi kompetitif

    Bank di industry

    Evaluasi posisi kompetitif Bank

    di industry jelas dalam mencapai

    tujuan-tujuan tersebut

  • 7/22/2019 Kertas Kerja Self Assessment KPMR HR

    78/194

    1.2

    Bank harus menetapkan rencana stratejik

    (corporate plan ) dan rencana bisnis (business plan )

    secara tertulis dan melaksanakan kebijakan

    tersebut

    Bank selalu menetapkan

    rencana stratejik (corporate

    plan ) dan rencana bisnis

    (business plan ) secara tertulis

    dan melaksanakan kebijakan

    tersebut

    Bank hampir selalu menetapkan

    rencana stratejik (corporate

    plan ) dan rencana bisnis

    (business plan ) secara tertulis

    dan melaksanakan kebijakan

    tersebut

    1.3

    Rencana strategik dan rencana bisnis tersebut harus

    dievaluasi dan dapat dilakukan penyesuaian apabila

    terdapat penyimpangan dari target yang akan

    dicapai akibat perubahan eksternal dan internal

    yang signifikan

    Rencana strategik dan rencana

    bisnis tersebut selalu

    dievaluasi dan dapat dilakukan

    penyesuaian apabila terdapat

    penyimpangan dari target

    yang akan dicapai akibat

    perubahan eksternal dan

    internal yang signifikan

    Rencana strategik dan rencana

    bisnis tersebut hampir selalu

    dievaluasi dan dapat dilakukan

    penyesuaian apabila terdapat

    penyimpangan dari target yang

    akan dicapai akibat perubahan

    eksternal dan internal yang

    signifikan

    1.4

    Dalam hal Bank berencana menerapkan strategi

    yang bersifat jangka panjang dan berkelanjutan,

    Bank wajib memiliki kecukupan rencana suksesi

    manajerial untuk mendukung efektivitas

    implementasi strategi secara berkelanjutan

    Rencana suksesi manajerial

    untuk mendukung efektivitas

    implementasi strategi secara

    berkelanjutan sangat kuat

    Rencana suksesi manajerial

    untuk mendukung efektivitas

    implementasi strategi secara

    berkelanjutan kuat

    1.5

    Bank wajib memiliki sumber pendanaan yangmencukupi untuk mendukung penerapan rencana

    stratejik

    Bank selalu memiliki sumberpendanaan yang mencukupi

    untuk mendukung penerapan

    rencana stratejik

    Bank hampir selalu memilikisumber pendanaan yang

    mencukupi untuk mendukung

    penerapan rencana stratejik

    1.6

    Kebijakan dan Prosedur

    Bank harus memiliki proses dan prosedur untuk

    menyusun dan menyetujui rencana stratejik

    Proses dan prosedur untuk

    menyusun dan menyetujui

    rencana stratejik sangat jelas

    Proses dan prosedur untuk

    menyusun dan menyetujui

    rencana stratejik jelas

    1.6.1

    Bank harus memiliki kecukupan prosedur untuk

    dapat mengidentifikasi dan merespon perubahan

    lingkungan bisnis

    Prosedur sangat sesuai untuk

    dapat mengidentifikasi dan

    merespon perubahan

    lingkungan bisnis

    Prosedur sesuai untuk dapat

    mengidentifikasi dan merespon

    perubahan lingkungan bisnis

  • 7/22/2019 Kertas Kerja Self Assessment KPMR HR

    79/194

    1.6.2

    Bank harus memiliki prosedur untuk mengukur

    kemajuan yang dicapai dari realisasi rencana bisnis

    dan kinerja sesuai jadwal yang ditetapkan

    Posedur untuk mengukur

    kemajuan yang dicapai dari

    realisasi rencana bisnis dan

    kinerja sesuai jadwal yang

    ditetapkan sangat jelas

    Posedur untuk mengukur

    kemajuan yang dicapai dari

    realisasi rencana bisnis dan

    kinerja sesuai jadwal yang

    ditetapkan jelas

    1.7

    Limit

    Limit Risiko Stratejik secara umum antara lainterkait dengan batasan penyimpangan dari rencana

    strategis yang telah ditetapkan, seperti limit deviasi

    anggaran, limit deviasi target waktu penyelesaian

    Limit Risiko Stratejik selalu

    terkait dengan batasanpenyimpangan dari rencana

    strategis yang telah ditetapkan

    Limit Risiko Stratejik hampir

    selalu terkait dengan batasanpenyimpangan dari rencana

    strategis yang telah ditetapkan

    1 2

    1 Sistem informasi manajemen (SIM) risiko yang

    baik termasuk mekanisme pelaporan kepada

    Dewan Komisaris dan Direksi.

    Sistem informasi

    manajemen (SIM) risiko

    sangat baik termasuk

    mekanisme pelaporan

    kepada Dewan Komisarisdan Direksi.

    Sistem informasi manajemen

    (SIM) risiko baik termasuk

    mekanisme pelaporan

    kepada Dewan Komisaris dan

    Direksi, meskipun masihdapat ditingkatkan.

    1.1 Bank harus memastikan bahwa sistem informasi

    manajemen (SIM) yang dimiliki telah memadai

    dalam rangka mendukung proses perencanaan dan

    pengambilan keputusan stratejik dan direview

    secara berkala

    Bank selalu memastikan

    bahwa sistem informasi

    manajemen (SIM) yang

    dimiliki telah memadai dalam

    rangka mendukung proses

    perencanaan dan pengambilan

    keputusan stratejik dan

    direview secara berkala

    Bank hampir selalu memastikan

    bahwa sistem informasi

    manajemen (SIM) yang dimiliki

    telah memadai dalam rangka

    mendukung proses perencanaan

    dan pengambilan keputusan

    stratejik dan direview secara

    berkala

    IDENTIFIKASI, PENGUKURAN, PEMANTAUAN, DAN PENGENDALIAN

    NO RCS PARAMETER

  • 7/22/2019 Kertas Kerja Self Assessment KPMR HR

    80/194

    1.2 Satuan kerja/fungsi yang melaksanakan Manajemen

    Risiko Stratejik bertanggung jawab memastikan

    bahwa seluruh Risiko material yang timbul dari

    perubahan lingkungan bisnis dan implementasi

    strategi dilaporkan kepada Direksi secara tepat

    waktu

    Satuan kerja/fungsi yang

    melaksanakan Manajemen

    Risiko Stratejik selalu

    memastikan bahwa seluruh

    Risiko material yang timbul

    dari perubahan lingkungan

    bisnis dan implementasi

    strategi dilaporkan kepadaDireksi secara tepat waktu

    Satuan kerja/fungsi yang

    melaksanakan Manajemen

    Risiko Stratejik hampir selalu

    memastikan bahwa seluruh

    Risiko material yang timbul dari

    perubahan lingkungan bisnis dan

    implementasi strategi dilaporkan

    kepada Direksi secara tepatwaktu

    1.3 Identifikasi risiko stratejik

    Bank harus mengidentifikasi dan menatausahakan

    deviasi atau penyimpangan sebagai akibat tidak

    terealisasinya atau tidak efektifnya pelaksanaan

    strategi usaha maupun rencana bisnis yang telah

    ditetapkan terutama yang berdampak signifikan

    terhadap permodalan Bank

    Bank selalu mengidentifikasi

    dan menatausahakan secara

    sangat memadai deviasi atau

    penyimpangan sebagai akibat

    tidak terealisasinya atau tidak

    efektifnya pelaksanaan strategi

    usaha maupun rencana bisnis

    Bank hampir selalu

    mengidentifikasi dan

    menatausahakan secara

    memadai deviasi atau

    penyimpangan sebagai akibat

    tidak terealisasinya atau tidak

    efektifnya pelaksanaan strategi

    usaha maupun rencana bisnis

    1.3.1 Bank harus melakukan analisa Risiko terutama

    terhadap strategi yang membutuhkan banyak

    sumber daya dan/atau berisiko tinggi, seperti

    strategi masuk ke pangsa pasar yang baru, strategi

    akuisisi, atau strategi diversifikasi dalam bentuk

    produk dan jasa

    Bank selalu melakukan analisa

    Risiko terutama terhadap

    strategi yang membutuhkan

    banyak sumber daya dan/atau

    berisiko tinggi

    Analisa sangat memadai

    Bank hampir selalu melakukan

    analisa Risiko terutama terhadap

    strategi yang membutuhkan

    banyak sumber daya dan/atau

    berisiko tinggi

    Analisa memadai

    1.4 Pengukuran risiko stratejik

    Dalam mengukur Risiko stratejik, antara lain dapat

    menggunakan indikator/parameter berupa tingkat

    kompleksitas strategi bisnis bank, posisi bisnis bank

    di industri perbankan, dan pencapaian rencana

    bisnis.

    Bank telah menggunakan

    semua indikator/parameter

    berupa tingkat kompleksitas

    strategi bisnis bank, posisi

    bisnis bank di industri

    perbankan, dan pencapaian

    rencana bisnis

    Bank telah menggunakan

    hampir semua

    indikator/parameter berupa

    tingkat kompleksitas strategi

    bisnis bank, posisi bisnis bank di

    industri perbankan, dan

    pencapaian rencana bisnis

  • 7/22/2019 Kertas Kerja Self