PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · 2015. 9. 17. · KATA PENGANTAR Puji syukur saya...
Transcript of PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · 2015. 9. 17. · KATA PENGANTAR Puji syukur saya...
ANALISIS TINGKAT KESEHATAN BANK DENGAN
MENGGUNAKAN METODE RISK-BASED BANK RATING
(RBBR)
(Studi Empiris pada Bank yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia Tahun
2012 dan 2013)
SKRIPSI
Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat
Memperoleh Gelar Sarjana Ekonomi
Program Studi Akuntansi
Oleh :
Bernadetha Dian Septiana
NIM : 112114072
PROGRAM STUDI AKUNTANSI JURUSAN AKUNTANSI
FAKULTAS EKONOMI
UNIVERSITAS SANATA DHARMA
YOGYAKARTA
2015
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
i
ANALISIS TINGKAT KESEHATAN BANK DENGAN
MENGGUNAKAN METODE RISK-BASED BANK RATING
(RBBR)
(Studi Empiris pada Bank yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia Tahun
2012 dan 2013)
SKRIPSI
Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat
Memperoleh Gelar Sarjana Ekonomi
Program Studi Akuntansi
Oleh :
Bernadetha Dian Septiana
NIM : 112114072
PROGRAM STUDI AKUNTANSI JURUSAN AKUNTANSI
FAKULTAS EKONOMI
UNIVERSITAS SANATA DHARMA
YOGYAKARTA
2015
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
ii
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
iii
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
iv
PERSEMBAHAN
Hanya dalam Yesus lah kita menemukan
kelegaan, ringan dan kesegaran
saat kita merasa letih dan berbeban berat.
(Mat 11:28-30)
Sebuah karya kecil yang Kupersembahkan untuk:
Tuhan Yesus Kristus tercinta
Bapak dan Ibu tersayang
Keluarga dan kerabat
Sahabat-sahabatku untuk semua bantuan dan dukungannya
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
v
UNIVERSITAS SANATA DHARMA
FAKULTAS EKONOMI
JURUSAN AKUNTANSI – PROGRAM STUDI AKUNTANSI
PERNYATAAN KEASLIAN KARYA TULIS SKRIPSI
Yang bertandatangan di bawah ini, saya menyatakan bahwa Skripsi dengan
judul:
ANALISIS TINGKAT KESEHATAN BANK DENGAN
MENGGUNAKAN METODE RISK-BASED BANK RATING (RBBR)
dan dimajukan untuk diuji pada tanggal 27 Agustus 2015 adalah hasil karya
saya.
Dengan ini saya menyatakan dengan sesungguhnya bahwa dalam skripsi
ini tidak terdapat keseluruhan atau sebagian tulisan orang lain yang saya ambil
dengan cara menyalin, atau meniru dalam bentuk rangkaian kalimat atau simbol
yang menunjukkan gagasan atau pendapat atau pemikiran dari penulis lain yang
saya aku seolah-olah sebagai tulisan saya sendiri dan atau tidak terdapat bagian
atau keseluruhan tulisan yang saya salin, tiru, atau yang saya ambil dari tulisan
orang lain tanpa memberikan pengakuan pada penulis aslinya.
Apabila saya melakukan hal tersebut di atas, baik sengaja maupun tidak,
dengan ini saya menyatakan menarik skripsi yang saya ajukan sebagai hasil
tulisan saya sendiri. Bila kemudian terbukti bahwa saya ternyata melakukan
tindakan menyalin atau meniru tulisan orang lain seolah-olah hasil pemikiran
saya sendiri, berarti gelar dan ijazah yang telah diberikan oleh universitas batal
saya terima.
Yogyakarta, 31 Agustus 2015
Yang membuat pernyataan,
Bernadetha Dian Septiana
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
vi
LEMBAR PERNYATAAN PERSETUJUAN
PUBLIKASI KARYA ILMIAH UNTUK KEPENTINGAN AKADEMIS
Yang bertanda tangan di bawah ini, saya mahasiswa Universitas Sanata Dharma:
Nama : Bernadetha Dian Septiana
Nomor mahasiswa : 112114072
Demi pengembangan ilmu pengetahuan, saya memberikan kepada Perpustakaan
Universitas Sanata Dharma karya ilmiah saya yang berjudul: “Analisis Tingkat
Kesehatan Bank Dengan Menggunakan Metode Risk-Based Bank Rating
(RBBR)”, beserta perangkat yang diperlukan (bila ada). Dengan demikian saya
memberikan kepada Perpustakaan Universitas Sanata Dharma hak untuk
menyimpan, mengalihkan dalam bentuk media lain, mengelolanya dalam bentuk
pangkalan data, mendistribusikan secara terbatas, dan mempublikasikannya di
internet atau media lain untuk kepentingan akademis tanpa perlu meminta ijin dari
saya maupun memberi royalti kepada saya selama tetap mencantumkan nama saya
sebagai penulis.
Demikian pernyataan ini saya buat dengan sebenarnya.
Yogyakarta, 31 Agustus 2015
Yang menyatakan
Bernadetha Dian Septiana
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
vii
KATA PENGANTAR
Puji syukur saya panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa yang telah
melimpahkan kasih-Nya sehingga saya dapat menyelesaikan penulisan skripsi
dengan judul “Analisis Tingkat Kesehatan Bank dengan Menggunakan Metode
Risk-Based Bank Rating (RBBR)”.
Penulisan skripsi ini merupakan salah satu syarat untuk memperoleh gelar
Sarjana Ekonomi pada Jurusan Akuntansi Fakultas Ekonomi Universitas Sanata
Dharma. Saya menyadari bahwa skripsi ini berhasil disusun berkat bantuan,
bimbingan serta dorongan dari berbagai pihak. Untuk itu, dengan segala
kerendahan hati pada kesempatan ini, saya ingin menyampaikan ucapan terima
kasih yang sebesar-besarnya kepada:
1. Tuhan Yesus Kristus yang selalu membimbing dan menuntun penulis sehingga
penulis dapat menyelesaikan skripsi ini.
2. Drs. Gabriel Anto Listianto, M.S.A., Ak. selaku Dosen Pembimbing yang telah
banyak meluangkan waktu untuk membimbing dan memberi masukan dalam
penyusunan skripsi ini.
3. Dr. Fr Reni Retno Anggraini, M.Si., Ak., C.A. selaku Dosen penguji atas
masukan-masukan yang bermanfaat dalam penyelesaian skripsi ini.
4. Lisia Apriani, SE., M.Si., Ak., QIA., C.A. selaku Dosen Penguji atas masukan-
masukan yang bermanfaat dalam penyelesaian skripsi ini.
5. Ir. Drs. Hansiadi Yuli Hartanto M.Si. selaku Dosen Pendamping Akademik
yang selalu membantu dalam masa-masa perkuliahan saya.
6. Bapak dan Ibu yang selalu mendukung dan mendoakan penulis sehingga
skripsi ini dapat diselesaikan.
7. Sahabat-sahabatku yang selalu memberikan dukungan dan semngat serta saling
mendoakan satu dengan yang lain.
8. Teman-teman Akuntansi 2011 kelas B yang mendukung dan memberi
semangat serta mendoakan satu dengan yang lain.
9. Teman-teman MPAT yang mendukung dan memberi semangat serta
mendoakan satu dengan yang lain.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
viii
10. Semua pihak yang banyak membantu yang tidak bisa penulis sebutkan satu per
satu.
Penulis menyadari bahwa skripsi ini masih banyak kekurangannya, oleh
karena itu penulis mengharapkan kritik dan saran. Semoga skripsi ini dapat
bermanfaat bagi pembaca.
Yogyakarta, 31 Agustus 2015
Bernadetha Dian Septiana
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
ix
DAFTAR ISI
Halaman
HALAMAN JUDUL . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . i
HALAMAN PERSETUJUAN PEMBIMBING . . . . . . . . . . . . . . . . . . . ii
HALAMAN PENGESAHAN . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . iii
HALAMAN PERSEMBAHAN . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . iv
HALAMAN PERNYATAAN KEASLIAN KARYA TULIS . . . . . . . . v
HALAMAN PERNYATAAN PUBLIKASI KARYA . . . . . . . . . . . . . . vi
HALAMAN KATA PENGANTAR . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . vii
HALAMAN DAFTAR ISI . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . ix
HALAMAN DAFTAR TABEL . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . xi
ABSTRAK . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . xii
ABSTRACT . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . xiii
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . 1
B. Rumusan Masalah . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . 3
C. Tujuan Penelitian . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . 3
D. Manfaat Penelitian . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . 3
1. Bagi Bank. . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . 3
2. Bagi Universitas Sanata Dharma. . . . . . . . . . . . . . . . 4
3. Bagi Peneliti . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . 4
4. Bagi Peneliti Selanjutnya . . . . . . . . . . . . .. . . . . . . . . 4
E. Sistematika Penulisan . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . 4
BAB II TINJAUAN PUSTAKA
A. Bank . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . 6
B. Laporan Keuangan . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . 6
C. Tingkat Kesehatan Bank . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . 7
3.1 Kegiatan Usaha Bank . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . 7
3.2 Aturan Kesehatan Bank . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . 8
D. Manajemen Risiko . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . 9
E. Risk-Based Bank Rating . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . 10
1. Profil Risiko . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . 10
1.1 Risiko Kredit . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . 11
1.2 Risiko Pasar . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . 13
1.3 Risiko Likuiditas . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . 15
1.4 Risiko Operasional . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . 16
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
x
1.5 Risiko Hukum . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . 17
1.6 Risiko Stratejik . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . 17
1.7 Risiko Kepatuhan . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . 17
1.8 Risio Reputasi . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . 18
2. Good Corporate Governance . . . . . . . . . . . . . . . . . 18
2.1 Lima Prinsip Dasar Penerapan GCG . . . . . . . . 21
2.2 Penilaian Faktor GCG . . . . . . . . . . . . . . . . . . . 23
3. Rentabilitas . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . 24
4. Capital . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . 26
F. Penelitian Terdahulu . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . 30
BAB III METODOLOGI PENELITIAN
A. Objek dan Subjek Penelitian . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . 33
B. Jenis Penelitian . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . 33
C. Teknik Pengambilan Sampel . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . 34
D. Waktu dan Tempat . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . 34
E. Teknik Pengumpulan Data . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . 34
F. Teknik Analisis Data . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . 35
1. Mengumpulkan Data. . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . 35
2. Menghitung Profil Risiko . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . 35
3. Menentukan Good Corporate Governance . . . . . . . 37
4. Menghitung Rentabilitas . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . 37
5. Menghitung Capital . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . 37
BAB IV GAMBARAN BANK
A. Perbankan Indonesia . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . 38
B. Bursa Efek Indonesia . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . 38
C. Data Bank yang Menjadi Sampel. . . . . . . . . . . . . . . . . . . 39
BAB V ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN
A. Gambaran Data . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . 48
B. Analisis Data. . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . 48
C. Pembahasan. . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . 65
BAB VI PENUTUP
A. Kesimpulan . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . 75
B. Keterbatasan Penelitian . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . 76
C. Saran. . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . 76
DAFTAR PUSTAKA . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . 78
LAMPIRAN . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . 81
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xi
DAFTAR TABEL
Halaman
Tabel II.1 RSA dan RSL . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . 15
Tabel II.2 Aspek penilaian GCG . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . 23
Tabel II.3 Indikator Rentabilitas. . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . 25
Tabel II.4 Indikator Capital. . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . 28
Tabel IV.1 Kriteria Pemilihan Sampel. . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . 39
Tabel IV.2 Daftar Bank yang Menjadi Sampel . . . . . . . . . . . . . . . . . 40
Tabel V.1 Hasil Perhitungan Rasio NPL . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . 50
Tabel V.2 Hasil Perhitungan Rasio IRR 2012 . . . . . . . . . . . . . . . 52
Tabel V.3 Hasil Perhitungan Rasio IRR 2012 . . . . . . . . . . . . . . . 53
Tabel V.4 Hasil Perhitungn Kesenjangan Dana 2012 . . . . . . . . . . 55
Tabel V.5 Hasil Perhitungan Rasio Kesenjangan Relatif 2012 .. . . 56
Tabel V.6 Hasil Perhitungan Kesenjangan Dana 2013 . . . . . . . . . 57
Tabel V.7 Hasil Perhitungan Rasio Kesenjangan Relatif 2013 . . . 58
Tabel V.8 Hasil Perhitungan Rasio LDR . . . . . . . . . . . . . . . . . . 59
Tabel V.9 Hasil Self Assessment GCG . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . 60
Tabel V.10 Hasil Perhitungan Rasio ROA . . . . . . . . . . . . . . . . . . . 62
Tabel V.11 Hasil Perhitungan Rasio NIM . . . . . . . . . . . . . . . . . . 63
Tabel V.12 Hasil Perhitungan Rasio CAR . . . . . . . . . . . . . . . . . . 64
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xii
ABSTRAK
ANALISIS TINGKAT KESEHATAN BANK DENGAN MENGGUNAKAN
METODE RISK-BASED BANK RATING (RBBR)
(Studi Empiris Pada Bank yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia Tahun
2012 dan 2013)
Bermadetha Dian Septiana
NIM: 112114072
Universitas Sanata Dharma
Yogyakarta
2015
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui tingkat kesehatan bank yang
terdaftar di Bursa Efek Indonesia pada tahun 2012 dan 2013. Kesehatan bank
merupakan hal yang penting untuk menarik kepercayaan masyarakat.
Penelitian ini adalah studi empiris pada bank yang terdaftar di Bursa Efek
Indonesia. Data dikumpulkan menggunakan teknik dokumentasi. Pemilihan
sampel dalam penelitian ini menggunakan purposive sampling dengan total
sampel sebanyak 22 bank. Penelitian ini menggunakan metode Risk-Based Bank
Rating (RBBR), yaitu terdiri dari faktor profil risiko, Good Corporate
Governance (GCG), rentabilitas dan capital.
Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa: (1) Faktor profil risiko: yang
terdiri dari risiko kredit mendapat predikat sangat sehat, sedangkan risiko pasar
mempunyai rasio di atas 100% dan memiliki risiko sedang, dan untuk risiko
likuiditas mendapat predikat cukup sehat; (2) Faktor Good Corporate Governance
(GCG) mendapat predikat baik; (3) Faktor rentabilitas mendapat predikat sangat
sehat; (4) Faktor capital mendapat predikat sangat sehat.
Kata kunci: kesehatan bank, risk-based bank rating, profil risiko, good corporate
governance, rentabilitas, capital.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xiii
ABSTRACT
AN ANALYSIS OF BANK’S HEALTH LEVEL USING RISK-BASED
BANK RATING METHOD (RBBR)
(An Empirical Study on the Banks which are Listed in Indonesia Stock
Exchange Period 2012 and 2013)
Bernadetha Dian Septiana
NIM: 112114072
Sanata Dharma University
Yogyakarta
2015
The study aims to understand banks health level which are listed in
Indonesia stock exchange in 2012 and 2013. Bank’s health is important to gain
public trust.
This study is an empirical study in the banks which are listed in Indonesia
stock exchange. Data was collected using documentation technique. This study
used purposive sampling in which the total sample was 22 banks. The study used
risk-based bank rating method, which consists of risk profile factor, good
corporate governance, earning and capital.
The result of this study showed that: (1) Risk profile factor: which consist of
credit risk got very healthy predicate, while market risk had ratio over 100% and
had moderate risk, and for the liquidity risk got healthy enough predicate; (2)
Good Corporate Governance factor got good predicate; (3) Earning factor got very
healthy predicate; (4) Capital factor got very healthy predicate.
Keywords: bank health, risk-based bank rating, risk profile, good corporate
governance, earning, capital.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
1
BAB 1
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Menurut UU No.10 tahun 1998, bank adalah badan usaha yang
menghimpun dana dari masyarakat dalam bentuk simpanan dan menyalurkan
kepada masyarakat dalam bentuk kredit dan/atau bentuk-bentuk lainnya dalam
rangka meningkatkan taraf hidup masyarakat banyak. Usaha-usaha perbankan
meliputi tiga kegiatan, yaitu menghimpun dana (funding), menyalurkan dana
(lending), dan memberikan jasa lainnya (service).
Kesehatan bank merupakan hal yang penting untuk menarik
kepercayaan dari masyarakat, karena bank merupakan industri yang dalam
kegiatan usahanya mengandalkan kepercayaan masyarakat. Kepercayaan
masyarakat terhadap industri bank akan terwujud apabila bank memiliki
kinerja yang baik dan mampu meningkatkan kinerjanya secara optimal dan
berkelanjutan. Kepercayaan masyarakat dapat dibangun dalam bentuk
transparansi dari bank baik dari segi laporan keuangan maupun dari segi
kesehatan bank.
Selain itu, dalam rangka menghadapi segala perubahan dan tantangan
global, bank perlu mempersiapkan diri agar bank memiliki ketahanan untuk
menghadapi daya saing, inflasi, dan penurunan nilai tukar rupiah terhadap
dollar AS. Hal tersebut secara tidak langsung akan mendorong peningkatan
efektivitas penerapan manajemen risiko dan Good Corporate Governance
(GCG). Tujuan dari penerapan manajemen risiko dan Good Corporate
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
2
Governance adalah agar bank dapat mengidentifikasi permasalahan secara
lebih dini, melakukan perbaikan yang sesuai dan lebih cepat, menerapkan
prinsip kehati-hatian, patuh terhadap ketentuan yang berlaku (BI: 2011).
Untuk mempersiapkan dan mengantisipasi dalam menghadapi
tantangan global dan krisis global tersebut, maka Bank Indonesia
mengeluarkan metode Risk-Based Bank Rating yang terdapat dalam Surat
Edaran Bank Indonesia No.13/24/DPDN/2011 atau Peraturan Bank Indonesia
No. 13/1/PBI/2011. Metode Risk-Based Bank Rating adalah analisis
kesehatan bank berdasarkan pada risikonya, yang menggantikan metode
CAMELS (Capital, Assets, Manajemen, Earning, Liquidity, Sensitivity to
Market Risk). Risiko-risiko yang dianalisis kemudian digunakan untuk
mengevaluasi kinerja bank dari tahun ketahun, sehingga bank bisa
memperbaiki dan menetapkan strategi apa yang akan diambil. Metode Risk-
Based Bank Rating ini diterapkan, karena krisis keuangan global, memberi
pembelajaran bahwa inovasi dalam produk, jasa, dan aktivitas bank yang tidak
diimbangi dengan penerapan manajemen risiko yang memadai dapat
menimbulkan berbagai permasalahan mendasar terhadap bank maupun
terhadap sistem keuangan bank secara keseluruhan (BI: 2011). Kompleksnya
risiko kegiatan usaha bank pada akhirnya menuntut penyempurnaan metode
penilaian tingkat kesehatan bank dengan pendekatan risiko. Peraturan ini
berlaku secara efektif sejak tanggal 1 januari 2012 dan sekaligus menghapus
metode CAMELS.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
3
Perbedaan metode CAMELS dan RBBR/RGEC dalam penelitian
Permana (2012) tentang analisis tingkat kesehatan bank berdasarkan metode
CAMELS dan Metode RGEC yang di kutip oleh Puspita (2014), menemukan
bahwa metode CAMELS memberikan gambaran tingkat kesehatan bank yang
efektif akan tetapi antar faktor memberikan penilaian yang berbeda.
Sedangkan metode RGEC lebih menekankan akan pentingnya kualitas
manajemen.
B. Rumusan Masalah
Rumusan masalah untuk penelitian ini adalah:
Bagaimana tingkat kesehatan bank yang terdaftar pada Bursa Efek
Indonesia dengan menggunakan metode Risk-Based Bank Rating periode
tahun 2012 dan 2013?
C. Tujuan Penelitian
Tujuan Penelitian ini adalah untuk mengetahui tingkat kesehatan bank
yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia pada tahun 2012 dan 2013 dengan
menggunakan metode Risk Based Bank Rating (RBBR).
D. Manfaat Penelitian
1. Bagi Bank
Penelitian ini diharapkan dapat digunakan untuk menerapkan strategi
yang lebih baik bagi bank di masa depan karena penilaian ini berdasarkan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
4
risiko dan dapat dijadikan evaluasi bagi bank untuk meningkatkan
manajemen risiko dan tata kelola perbankan yang lebih baik.
2. Bagi Universitas Sanata Dharma
Penelitian ini diharapkan dapat menjadi data pustaka tambahan untuk
perpustakaan khususnya tentang perbankan dengan metode Risk-Based
Bank Rating.
3. Bagi Penulis
Penelitian ini diharapkan dapat menambah pengetahuan tentang
perbankan dan analisis kesehatan bank dengan menggunakan metode Risk-
Based Bank Rating.
4. Bagi Peneliti Selanjutnya
Penelitian ini diharapkan dapat menjadi tambahan pustaka dalam
menulis tugas akhir dan juga diharapkan dapat memperbaiki kekurangan
analisis kesehatan bank dengan menggunakan metode Risk-Based Bank
Rating dalam penelitian ini.
E. Sistematika Penulisan
Untuk mempermudah dan jelas mengenai isi skripsi ini,
pembahasan dilakukan secara sistematik meliputi:
BAB I PENDAHULUAN
Bab ini menjelaskan tentang latar belakang masalah, rumusan
masalah, batasan masalah, tujuan penelitian, manfaat penelitian
dan sistematika penulisan.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
5
BAB II TINJAUAN PUSTAKA
Bab ini menjelaskan teori tentang bank yaitu pengertian bank,
laporan keuangan, tingkat kesehatan Bank, manajemen risiko,
metode Risk-Based Bank Rating, Risk Profile, Good Corporate
Governance, Earning, Capital, dan penelitian terdahulu.
BAB III METODE PENELITIAN
Bab ini mencakup tentang objek dan subjek penelitian, jenis
penelitian, teknik pengambilan sampel, waktu dan tempat
penelitian, teknik pengumpulan data, dan teknik analisis data.
BAB IV GAMBARAN UMUM BANK
Bab ini mencakup tentang perbankan indonesia, bursa efek
indonesia dan data bank yang menjadi sampel.
BAB V ANALISA DATA DAN PEMBAHASAN
Bab ini mencakup tentang gambaran data, analisis data dan
pembahasan.
BAB VI PENUTUP
Bab ini mencakup tentang kesimpulan, keterbatasan penelitian
dan saran.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
6
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
A. Bank
Menurut A. Abdurahman (2001) dalam Abdullah (2013: 2) bank adalah
suatu jenis lembaga keuangan yang melaksanakan berbagai macam jasa,
seperti memberikan pinjaman, mengedarkan mata uang, pengawasan terhadap
mata uang, bertindak sebagai tempat penyimpanan benda-benda berharga,
membiayai usaha perusahaan dan lain-lain.
B. Laporan Keuangan
Laporan keuangan adalah laporan periodik yang disusun menurut prinsip-
prinsip akuntansi yang diterima secara umum tentang status keuangan
individu, asosiasi, atau organisasi bisnis terdiri dari neraca, laporan laba-rugi,
dan laporan perubahan ekuitas pemilik (Rivai: 2013).
Menurut PSAK-1, laporan keuangan adalah suatu penyajian terstruktur
dari posisi keuangan dan kinerja keuangan suatu entitas. Tujuan laporan
keuangan adalah memberikan informasi mengenai posisi keuangan, kinerja
keuangan, dan arus kas entitas yang bermanfaat bagi sebagian besar kalangan
pengguna laporan dalam pembuatan keputusan ekonomi. Laporan keuangan
juga menunjukkan hasil pertanggungjawaban manajemen atas penggunaan
sumber daya yang dipercayakan kepada mereka. Dalam rangka mencapai
tujuan tersebut, laporan keuangan menyajikan informasi mengenai entitas
yang meliputi: (a) aset; (b) liabilitas; (c) ekuitas; (d) pendapatan dan beban
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
7
termasuk keuntungan dan kerugian; (e) kontribusi dari dan distribusi kepada
pemilik dalam kapasitasnya sebagai pemilik; dan (f) arus kas.
C. Tingkat Kesehatan Bank
Tingkat kesehatan bank merupakan gambaran kondisi keuangan bank pada
suatu periode tertentu baik menyangkut aspek penghimpunan dana maupun
penyaluran dana yang biasanya diukur dengan indikator kecukupan modal,
likuiditas dan profitabilitas bank (Abdullah, 2003: 203)
Menurut Totok dan Nuritomo (2014: 73), kesehatan suatu bank dapat
diartikan sebagai kemampuan suatu bank untuk melakukan kegiatan
operasional perbankan secara normal dan mampu memenuhi semua
kewajibannya dengan baik dengan cara-cara yang sesuai dengan peraturan
perbankan yang berlaku. Pengertian tentang kesehatan bank merupakan suatu
batasan yang sangat luas karena kesehatan bank memang mencakup kesehatan
suatu bank untuk melaksanakan seluruh kegiatan usaha perbankannya.
1. Kegiatan Usaha Bank
Kegiatan usaha bank meliputi (Budisantoso, 2014: 73) :
a. Kemampuan menghimpun dana dari masyarakat, dari lembaga lain,
dan dari modal sendiri
b. Kemampuan mengolah dana
c. Kemampuan untuk menyalurkan dana ke masyarakat
d. Kemampuan memenuhi kewajiban kepada masyarakat, karyawan,
pemilik modal, dan pihak lain.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
8
e. Pemenuhan peraturan perbankan yang berlaku.
Tingkat kesehatan bank merupakan hasil penilaian kualitatif atas
berbagai aspek yang berpengaruh terhadap kondisi atau kinerja suatu
bank. Penilaian terhadap faktor-faktor tersebut dilakukan melalui
penilaian kualitatif dan kuantitatif setelah mempertimbangkan unsur
judgement yang didasarkan atas materialitas dan signifikasi dari faktor-
faktor penilaian serta pengaruh dari faktor lainnya seperti kondisi industri
perbankan dan perekonomian nasional (Budisantoso, 2014: 73-74).
2. Aturan Kesehatan Bank
Berdasarkan pada Undang-Undang nomor 10 tahun 1998 :
1. Bank wajib memelihara tingkat kesehatan bank sesuai dengan
ketentuan kecukupan modal, kualitas aset, kualitas manajemen,
likuiditas, rentabilitas, solvabilitas, dan aspek lain yang berhubungan
dengan usaha bank, dan wajib melakukan kegiatan usaha sesuai
dengan prinsip kehati-hatian.
2. Dalam memberikan kredit atau pembiayaan berdasarkan prinsip
syariah dan melakukan kegiatan usaha lainnya, bank wajib menempuh
cara-cara yang tidak merugikan bank dan kepentingan nasabah yang
mempercayakan dananya kepada bank.
3. Bank wajib menyampaikan kepada Bank Indonesia, segala keterangan
dan penjelasan mengenai usahanya menurut tata cara yang ditetapkan
oleh Bank Indonesia.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
9
4. Bank atas permintaan Bank Indonesia, wajib memberikan kesempatan
bagi pemeriksa buku-buku dan berkas-berkas yang ada padanya serta
wajib memberikan bantuan yang diperlukan dalam rangka memperoleh
kebenaran dari segala keterangan, dokumen dan penjelasan yang
dilaporkan oleh bank yang bersangkutan.
5. Bank Indonesia melakukan pemeriksaan terhadap bank, baik secara
berkala maupun setiap waktu apabila diperlukan Bank Indonesia dapat
menugaskan Akuntan Publik untuk dan atas nama Bank Indonesia
6. Melaksanakan pemeriksaan terhadap bank.
7. Bank wajib menyampaikan kepada Bank Indonesia: neraca,
perhitungan laba rugi tahunan dan penjelasannya, serta laporan berkala
lainnya dalam waktu dan bentuk yang ditetapkan oleh Bank Indonesia.
Neraca dan perhitungan laba rugi tersebut wajib terlebih dahulu diaudit
oleh Akuntan Publik.
8. Bank wajib mengumumkan neraca dan perhitungan laba rugi dalam
waktu dan bentuk yang ditetapkan oleh Bank Indonesia.
D. Manajemen Risiko
Manajemen risiko menurut Bank Indonesia (Taswan, 2006: 296) adalah
serangkaian prosedur dan metoda yang digunakan untuk mengidentifikasi,
mengukur, memantau dan mengendalikan risiko yang timbul dari kegiatan
usaha bank.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
10
Manajemen Risiko merupakan suatu tindakan untuk:
1. Mengindentifikasi risiko inheren secara terencana dan terukur dan
mempersiapkan berbagai pendekatan. Penilaian risiko inheren adalah
penilaian atas risiko yang melekat pada kegiatan bisnis bank, baik yang
dapat dikuantifikasikan maupun yang tidak, yang berpotensi
mempengaruhi posisi keuangan bank.
2. Mengendalikannya agar tujuan bisnis yang telah ditetapkan dapat
tercapai.
E. Risk-Based Bank Rating
Berdasarkan peraturan Bank Indonesia No.13/1/PBI/2011 dan Surat
Edaran Bank Indonesia No.13/24/DPNP/2011, metode penilaian kesehatan
bank dengan pendekatan berdasarkan risiko (Risk-Based Bank Rating)
merupakan metode penilaian tingkat kesehatan bank yaitu metode yang
berdasarkan pada 4 faktor: Risk Profile, Good Corporate Governance,
Earning, dan Capital.
1. Profil Risiko
Profil risiko (risk profile) adalah penilaian tingkat kesehatan didasarkan
pada risiko-risiko bank dan dampak yang ditimbulkan pada kinerja bank
secara keseluruhan. Hal ini dilakukan dengan cara mengidentifikasi faktor
internal maupun eksternal yang dapat meningkatkan risiko atau
mempengaruhi kinerja keuangan bank pada saat ini dan di masa yang akan
datang. Dengan demikian, bank diharapkan mampu mendeteksi secara
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
11
lebih dini akar permasalahan bank serta mengambil langkah-langkah
pencegahan dan perbaikan secara efektif dan efisien (BI, 2011: 3).
1.1 Risiko Kredit
Risiko kredit adalah risiko yang timbul dari kegagalan salah
satu pihak untuk memenuhi kontrak pembayaran. Dalam bisnis
perbankan risiko kredit timbul karena kegagalan debitur untuk
memenuhi kewajibannya. Dalam konteks yang lebih luas risiko
kredit mengandung tiga komponen yaitu peluang gagal bayar
(probability of default) yaitu debitur tidak mampu memenuhi
kewajibannya kepada bank. Tingkat pemulihan (recovery rate)
adalah proses klaim atau tuntutan berkaitan dengan upaya
pemulihan kinerja bank. Eksposur kredit adalah berkaitan dengan
jumlah potensi kerugian bila debitur gagal bayar (Taswan, 2006:
298).
Rumus yang digunakan untuk menghitung risiko kredit adalah
Non Performing Loan (NPL) yang menunjukkan kemampuan
manajemen bank dalam mengelola kredit bermasalah dibandingkan
dengan total kredit yang diberikan bank. Fungsi mengukur rasio ini
adalah mengetahui besarnya kredit bermasalah bank, sebagai acuan
agar lebih berhati-hati dalam menyalurkan kredit kedepannya, agar
pada tahun selanjutnya risiko kredit bermasalah semakin turun
(Wisnu Mawardi, 2005:18) dalam Mubarak (2014).
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
12
Berikut adalah rumus yang digunakan untuk menghitung
risiko kredit:
a. Non Performing Loan (NPL) Gross
NPL Gross= x 100%
b. Non Performing Loan (NPL) Net
NPL Net = x 100%
Indonesia (BI) melalui Peraturan Bank Indonesia (PBI)
menetapkan bahwa Non Performing Loan (NPL) adalah sebesar
5%.
Keterangan :
1. Kredit bermasalah adalah kredit kepada pihak ketiga bukan bank
tergolong kurang lancar, diragukan, dan macet.
2. CKPN kredit bermasalah adalah cadangan kerugian penurunan
nilai untuk kredit yang tergolong kurang lancar, diragukan dan
macet.
3. Total aktiva adalah total aset secara neto (setelah set-off antar
kantor) sesuai yang tertera pada laporan bulanan Bank Umum
4. Total kredit adalah kredit kepada pihak ketiga bukan bank.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
13
Standar Rasio NPL (Net Performing Loan):
1. Bank yang memiliki rasio NPL diatas 5% menurut Peraturan
Bank Indonesia maka bank tersebut dinyatakan tidak sehat.
2. Bank yang memiliki rasio NPL di bawah 5% menurut
Peraturan Bank Indonesia maka bank tersebut dinyatakan sehat.
Kriteria NPL berdasarkan Peraturan Bank Indonesia adalah sebagai
berikut:
1. Sangat Sehat : Rasio NPL di bawah 2%
2. Sehat : Rasio NPL berkisar > 2% - ≤ 5%
3. Cukup Sehat : Rasio NPL berkisar > 5% - ≤ 8%
4. Kurang Sehat : Rasio NPL berkisar > 8% - ≤ 12%
5. Tidak Sehat : Rasio NPL di atas 12%
1.2 Risiko Pasar
Risiko pasar adalah risiko pada posisi neraca dan rekening
administratif termasuk transaksi derivatif, akibat perubahan dari
kondisi pasar, termasuk risiko perubahan harga Option. Risiko
pasar meliputi antara lain risiko suku bunga, risiko nilai tukar,
risiko ekuitas, dan risiko komoditas (BI, 2011: 7).
Risiko bunga adalah potensi timbulnya kerugian akibat
bergeraknya suku bunga pasar ke arah yang berlawanan dengan
ekspektasi posisi portofolio bank. GAP (kesenjangan dana) adalah
hasil pengurangan RSA dan RSL yang diungkapkan dalam bentuk
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
14
rupiah sedangkah Interest Rate Risk (IRR) atau rasio sensitivitas
bunga (risiko tingkat bunga) dalam bentuk persentase. GAP
digunakan untuk mengetahui seberapa besar kerugian atau
keuntungan yang akan diterima bank dari hasil pengurangan RSA
dan RSL ( Taswan, 2006: 277).
Posisi kesenjangan dana (GAP) sering digunakan untuk
mengukur posisi sensitivitas bunga pada suatu bank. Fokus analisis
kesenjangan dana adalah interest income pada aktiva atau interest
cost pada pasiva bank bukan pada pengaruh perubahan tingkat
bunga terhadap nilai modal. Dalam jangka pendek, rate sensitive
asset akan menimbulkan interest revenue, sedangkan rate sensitive
liabilities menimbulkan interest cost yang berbeda dengan adanya
pergeseran tingkat bunga. Rate sensitive Asset (RSA) dan Rate
sensitive Liabilities (RSL) adalah semua aktiva dan
pasiva/liabilities yang meninbulkan interest return dan cost yang
berbeda dengan adanya perubahan tingkat bunga yang timbul di
masa yang akan datang (Taswan, 2006: 273-274).
Bank yang memiliki rasio IRR di atas 100% adalah bank yang
mampu mengoperasikan dana hutang yang diterima dari nasabah,
baik dalam bentuk giro, deposito, ataupun dana pihak ketiga,
sehingga risiko tingkat bunganya akan meningkat (Indrawati:
2008).
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
15
Standar risiko bunga untuk kesenjangan relatif (Taswan: 2006).
1. Risiko rendah (low) bila posisi relative gap ratio di bawah 5%
2. Risiko sedang (moderate) bila posisi relative gap ratio berada
5%-10%
3. Risiko tinggi (high) bila posisi relative gap ratio di atas 10%
Risiko nilai tukar adalah potensi timbulnya kerugian akibat
bergeraknya nilai tukar dipasar ke arah yang berlawanan dengan
ekspektasi posisi portofolio bank (Taswan, 2006: 333).
Klasifikasi aktiva dan pasiva/liabilities berdasarkan sensitivitas
suku bunga (Taswan, 2006).
Tabel II. 1
RSA dan RSL
No RSA
(rate sensitive asset)
RSL
(rate sensitive liabilities)
1
Surat berharga bank
Indonesia Giro
2 Giro Pada Bank Lain Tabungan
3 Obligasi Penyertaan Sertifikat Deposito
4 Obligasi pemerintah Deposito Berjangka
5
Penempatan pada Bank
Lain Simpanan dari Bank Lain
6 Surat-surat Berharga Pinjaman yang Diterima
7 Kredit yang Diberikan
8 Penyertaan
1.3 Risiko Likuiditas
Risiko likuiditas adalah risiko yang antara lain disebabkan bank
tidak mampu memenuhi kewajiban yang telah jatuh tempo.
Ketidakmampuan bank ini umumnya karena ketidakmampuan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
16
melakukan offsetting posisi tertentu di pasar (karena kondisi
likuiditas pasar yang tidak memadai), ketidakmampuan mencairkan
aset likuidnya untuk mengubah menjadi dana likuid,
ketidakmampuan menciptakan sumber dana pinjaman untuk
membiayai likuiditas (Taswan, 2006: 336).
Risiko likuiditas dapat dihitung dengan Loan to Deposit
Ratio (LDR) yaitu menyatakan seberapa jauh kemampuan bank
dalam membayar kembali penarikan dana yang dilakukan deposan
dengan mengandalkan kredit yang diberikan sebagai sumber
likuiditasnya (Dendawijaya, 2003: 118).
Standar rasio LDR (Loan to Deposit Ratio) berdasarkan Surat
Edaran BI No. 6/23/DPNP/2004:
1. Sangat sehat = Rasio LDR di bawah 75%
2. Sehat = Rasio LDR berkisar > 75% - ≤ 85%
3. Cukup sehat = Rasio LDR berkisar > 85% - ≤ 100%
4. Kurang sehat = Rasio LDR berkisar > 100% - ≤ 120%
5. Tidak sehat = Rasio LDR di atas 120%
1.4 Risiko Operasional
Risiko operasional adalah risiko akibat ketidakcukupan
dan/atau tidak berfungsinya proses internal, kesalahan manusia,
kegagalan sistem, dan/atau adanya kejadian eksternal yang
mempengaruhi operasional bank. Risiko ini disebabkan oleh
sumber daya manusia, proses, sistem, dan kejadian eksternal (BI,
2011: 9).
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
17
1.5 Risiko Hukum
Risiko hukum adalah risiko yang timbul akibat tuntutan hukum
dan/atau kelemahan aspek yuridis. Risiko ini dapat timbul antara
lain karena ketiadaan peraturan perundang-undangan yang
mendasari atau kelemahan perikatan, seperti tidak dipenuhinya
syarat syahnya kontrak atau agunan yang tidak memadai (BI, 2011:
10).
1.6 Risiko Stratejik
Risiko stratejik adalah risiko akibat ketidaktepatan bank dalam
mengambil keputusan dan/atau pelaksanaan suatu keputusan
stratejik serta kegagalan dalam mengantisipasi perubahan
lingkungan bisnis. Sumber resiko stratejik antara lain ditimbulkan
dari kelemahan dalam proses formulasi strategi dan ketidaktepatan
dalam implementasi strategi, dan kegagalan mengatisipasi
perubahan lingkungan bisnis (BI, 2011: 10).
1.7 Risiko Kepatuhan
Risiko kepatuhan adalah risiko yang timbul akibat bank tidak
mematuhi dan/atau tidak melaksanakan peraturan perundang-
undangan dan ketentuan yang berlaku. Sumber risiko kepatuhan
antara lain timbul karena kurangnya pemahaman atau kesadaran
hukum terhadap ketentuan maupun standar bisnis yang berlaku
umum (BI, 2011: 11).
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
18
1.8 Risiko Reputasi
Risiko reputasi adalah potensi timbulnya kerugian bank baik
langsung maupun tidak langsung yang diakibatkan oleh adanya
publikasi negatif yang terkait dengan kegiatan usaha bank atau
persepsi negatif terhadap bank. Risiko ini dapat timbul dari seluruh
aktivitas maupun transaksi yang dilakukan bank yang baik oleh
pihak yang berhubungan langsung dengan bank maupun oleh pihak
yang merupakan representasi kepentingan publik, dianggap secara
langsung maupun tak langsung merugikan kepentingan mereka
(Taswan, 2006: 347).
2. Good Corporate Governance
Menurut Daeng (2008), Good Corporate Governance adalah suatu
tatakelola perusahaan yang berhubungan dengan pengambilan keputusan
yang efektif berdasarkan pada budaya perusahaan, etika, nilai-nilai,
proses bisnis, kebijakan, prosedur, eksposur, risiko dan struktur
organisasi dengan tujuan memberikan dukungan terhadap
pengembangan bank secara efesien dan efektif serta melaksanakan
tanggung jawab bank kepada pemegang saham dan stakeholder.
Penilaian faktor Good Corporate Governance merupakan penilaian
terhadap kualitas manajemen bank atas pelaksanaan prinsip-prinsip
Good Corporate Governance. Prinsip-prinsip Good Corporate
Governance dan fokus penilaian terhadap pelaksanaan prinsip-prinsip
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
19
Good Corporate Governance berpedoman pada ketentuan Bank
Indonesia mengenai pelaksanaan Good Corporate Governance bagi
Bank Umum dengan memperhatikan karakteristik dan kompleksitas
usaha bank. Apabila terdapat kelemahan dalam penerapan prinsip Good
Corporate Governance, maka secara umum kelemahan tersebut kurang
signifikan dan dapat diselesaikan dengan tindakan normal oleh
manajemen bank (BI, 2011: 16).
Berdasarkan Surat Edaran Bank Indonesia No. 15/15/DNDP tanggal
29 April 2013 penilaian Good Corporate Governance terdiri dari 3 aspek,
yaitu :
a. Governance structure bertujuan untuk menilai kecukupan struktur
dan infrastruktur tata kelola bank agar proses pelaksanaan prinsip
Good Corporate Gorvernance menghasilkan outcome yang sesuai
dengan harapan stakeholders bank. Yang termasuk struktur tata
kelola bank adalah Komisaris, Direksi, Komite dan satuan kerja pada
bank. Adapun yang termasuk infrastruktur tata kelola bank antara
lain adalah kebijakan dan prosedur bank, sistem informasi
manajemen serta tugas pokok dan fungsi (tupoksi) masing-masing
struktur organisasi.
b. Governance process bertujuan untuk menilai efektivitas proses
pelaksanaan prinsip Good Corporate Governance (GCG) yang
didukung oleh kecukupan struktur dan infrastruktur tata kelola bank
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
20
sehingga menghasilkan outcome yang sesuai dengan harapan
stakeholders bank.
c. Governance output bertujuan untuk menilai kualitas outcome yang
memenuhi harapan stakeholders bank yang merupakan hasil proses
pelaksanaan prinsip Good Corporate Governance yang didukung
oleh kecukupan struktur dan infrastruktur tata kelola bank.
Menilai kualitas Outcome mencakup aspek kualitatif dan aspek
kuantitatif, antara lain yaitu:
1. Kecukupan transparansi laporan.
2. Kepatuhan terhadap peraturan perundang-undangan.
3. Perlindungan konsumen.
4. Objektivitas dalam melakukan assessment/audit.
5. Kinerja bank seperti rentabilitas, efisiensi, dan permodalan.
6. Peningkatan/penurunan kepatuhan terhadap ketentuan yang berlaku
dan penyelesaian permasalahan yang dihadapi bank, seperti fraud,
pelanggaran BMPK (batas maksimal pemberian kredit),
pelanggaran ketentuan terkait laporan bank kepada Bank
Indonesia.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
21
2.1 Lima Prinsip Dasar Penerapan Good Coorporate Governance
Lima prinsip dasar penerapan Good Corporate Governance
berdasarkan Surat Edaran Bank Indonesia No. 15/15/DNDP/2013
adalah:
a. Transparansi (transparency) mengandung unsur pengungkapan
(disclosure) dan penyediaan informasi secara tepat waktu,
memadai, jelas, akurat, dan dapat diperbandingkan serta mudah
diakses oleh pemangku kepentingan dan masyarakat. Transparasi
diperlukan agar bank menjalankan bisnis secara objektif,
profesional, dan melindungi kepentingan konsumen.
b. Akuntabilitas (accountability) mengandung unsur kejelasan fungsi
dalam organisasi dan cara mempertanggungjawabkannya. Bank
sebagai lembaga dan pejabat yang memiliki kewenangan harus
dapat mempertanggungjawabkan kinerjanya secara transparan dan
akuntabel. Untuk itu bank harus dikelola secara sehat, terukur dan
profesional dengan memperhatikan kepentingan pemegang saham,
nasabah, dan pemangku kepentingan lain. Akuntabilitas merupakan
prasyarat yang diperlukan untuk mencapai kinerja yang
berkesinambungan.
c. Responsibilitas mengandung unsur kepatuhan terhadap peraturan
perundang-undangan dan ketentuan internal bank serta tanggung
jawab bank terhadap masyarakat dan lingkungan. Responsibilitas
diperlukan agar dapat menjamin terpeliharanya kesinambungan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
22
usaha dalam jangka panjang dan mendapat pengakuan sebagai
warga korporasi yang baik atau dikenal dengan Good corporate
citizen.
d. Indepedensi (indepedency) mengandung unsur kemandirian dari
dominasi pihak lain dan objektifitas dalam melaksanakan tugas dan
kewajibannya. Dalam hubungan dengan asas indepedensi, bank
harus dikelola secara independen agar masing-masing organ
perusahaan beserta seluruh jajaran dibawahnya tidak saling
mendominasi dan tidak dapat diintervensi oleh pihak manapun
yang dapat mempengaruhi objektifitas dan profesionalisme dalam
melaksanakan tugas dan tanggung jawabnya.
e. Kewajaran dan kesetaraan (fairness) mengandung unsur perlakuan
yang adil dan kesempatan yang sama sesuai proporsinya. Dalam
melaksanakan kegiatannya, bank harus senantiasa memperhatikan
kepentingan pemegang saham, konsumen dan pemangku
kepentingan lainnya berdasarkan asas kewajaran dan kesetaraan
dari masing-masing pihak yang bersangkutan.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
23
2.2 Penilaian Faktor Good Corporate Governance
Penilaian untuk faktor Good Corporate Governance berdasarkan
Surat Edaran Bank Indonesia No. 15/15/DNDP/2013 berupa:
Tabel II. 2
Aspek penilaian Good Coorporate Governance (GCG)
No Aspek yang Dinilai Bobot
1
Pelaksanaan Tugas dan Tanggung Jawab Dewan
Komisaris 10%
2 Pelaksaan Tugas dan Tanggung Jawab Direksi 20%
3 Kelengkapan dan Pelaksanaan Tugas komite 10%
4 Penanganan Benturan Kepentingan 10%
5 Penerapan Fungsi Kepatuhan Bank 5%
6 Penerapan Fungsi Audit Intern 5%
7 Penerapan Fungsi Audit Ekstern 5%
8
Penerapan Fungsi Manajemen Risiko dan
Pengendalian Intern 7,5%
9
Penyediaan Dana Kepada Pihak terkait (Related
Party) dan Debitur Besar (Large Exsposure) 7,5%
10
Transparasi Kondisi Keuangan dan Non Keuangan
Bank, Laporan Peaksanaan GCG dan Laporan
Internal 15%
11 Rencana Strategis Bank 5%
Sumber: Surat Edaran Bank Indonesia No.9/12/DPNP
Standar predikat Good Corporate Governance berdasarkan Surat
Edaran BI No. 9/12/DNDP:
1. Sangat Baik = Nilai Komposit <1,5
2. Baik = 1,5 ≥ Nilai Komposit < 2,5
3. Cukup Baik = 2,5 ≥ Nilai Komposit < 3,5
4. Kurang Baik = 3,5 ≥ Nilai Komposit < 4,5
5. Tidak Baik = 4,5 ≥ Nilai Komposit < 5
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
24
3. Rentabilitas (Earning)
Aspek earning/rentabilitas diukur dengan rasio Return on Asset (ROA)
yaitu digunakan untuk mengukur kemampuan manajemen bank dalam
memperoleh keuntungan (laba) secara keseluruhan (Dendawijaya, 2003: 120).
Rasio Net Interest Margin (NIM) yaitu mengukur pengelolaan aktiva
produktif sehingga menghasilkan pendapatan bunga bersih. Pendapatan bunga
bersih diperoleh dari pendapatan bunga dikurangi beban bunga (Luciana dan
Winny, 2005:18) dalam Mubarak (2014).
Penilaian pendekatan kuantitatif faktor rentabilitas antara lain
dilakukan melalui penilaian terhadap komponen-komponen berikut (Taswan,
2006: 400-401):
a. Return on asset (ROA)
b. Return on equity (ROE)
c. Net interest margin (NIM)
d. Biaya ooperasional dibandingkan dengan pendapatan operasional
(BOPO)
e. Perkembangan laba operasional
f. Komposisi portofolio aktiva produktif dan diversifikasi pendapatan
g. Penerapan prinsip akuntansi dalam pengakuan pendapatan dan biaya
h. Prospek laba operasional
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
25
Berdasarkan Surat Edaran Bank Indonesia No. 13/24/DPNP/2011 rasio
yang digunakan dalam menghitung faktor rentabilitas adalah rasio Return
On Asset (ROA) dan Net Interest Margin (NIM).
Tabel II. 3
Indikator Rentabilitas
No Parameter/indikator Keterangan
1 Return on Asset (ROA)
a) Laba sebelum pajak adalah laba
sebagaimana tercatat dalam laba rugi
bank tahun berjalan yang
disetahunkan.
Contoh: untuk posisi bulan juni
dihitung dengan cara dibagi 6 dan
dikalikan dengan 12
b) Rata-rata total aset
Contoh: untuk posisi bulan juni
dihitung dengan cara penjumlahan
total aset posisi januari sampai dengan
juni dibagi dengan 6
2 Net Interest Margin
(NIM)
a) Pendapatan bunga bersih adalah
pendapatan bunga dikurangi dengan
beban bunga (disetahunkan)
b) Rata-rata aset produktif
Contoh: untuk posisi bulan juni
dihitung dengan cara penjumlahan
total aset produktif posisi januari
sampai dengan juni dibagi dengan 6.
c) Aset produktif yang diperhitungkan
adalah aset yang menghasilkan bunga
baik yang di neraca maupun pada TRA
Sumber: Surat Edaran Bank Indonesia No.13/24/DPNP/2011
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
26
Standar rasio ROA (Return On Asset) berdasarkan Surat Edaran BI
No. 6/23/DPNP/2004:
1. Sangat sehat = Rasio ROA di atas 2%
2. Sehat = Rasio ROA berkisar > 1,25 % - ≤ 2%
3. Cukup sehat = Rasio ROA berkisar > 0,5%- ≤1,25%
4. Kurang sehat = Rasio ROA berkisar > 0% - ≤0,5%
5. Tidak sehat = Rasio ROA di bawah 0%
Standar rasio NIM (Net Interest Margin) berdasarkan Surat Edaran BI
No. 6/23/DPNP/2004:
1. Sangat sehat = Rasio NIM di atas 3%
2. Sehat = Rasio NIM berkisar > 2% - ≤ 3%
3. Cukup sehat = Rasio NIM berkisar >1,5% - ≤ 2%
4. Kurang sehat = Rasio NIM berkisar >1%- ≤ 1,5%
5. Tidak sehat = Rasio NIM di bawah 1%
4. Capital (Permodalan)
Aspek capital diukur dengan Capital Adequacy Ratio (CAR) yaitu
mengukur kecukupan modal untuk menunjang aktiva yang mengandung atau
menghasilkan aktiva. Fungsinya untuk mengetahui kemampuan bank dalam
menutupi penurunan asetnya sebagai akibat dari kerugian-kerugian bank yang
disebabkan aset yang berisiko (Dendawijaya (2003), dalam Mubarak 2013)).
Bank Indonesia mewajibkan setiap bank umum menyediakan modal
minimum sebesar 8% dari total aktiva tertimbang menurut risiko (ATMR).
ATMR merupakan penjumlahan ATMR aktiva neraca (aktiva yang tercantum
dalam neraca) dan ATMR aktiva administratif (aktiva yang bersifat
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
27
administratif). Jadi persentase kebutuhan modal minimum diwajibkan disebut
Capital Adequacy Ratio (CAR). Dengan demikian CAR minimum bagi bank-
bank umum di Indonesia adalah 8% (Dendawijaya, 2003: 48).
Kewajiban penyediaan modal minimum (KPMM) bank diukur dari
persentase tertentu terhadap aktiva tertimbang menurut risiko (ATMR).
Sejalan dengan standar yang ditetapkan oleh penempatan Bank Internasional
terhadap seluruh bank di Indonesia diwajibkan untuk menyediakan modal
minimum sebesar 8% ( Abdullah, 2013: 160)
Penilaian pendekatan kuantitatif dan kualitatif faktor permodalan antara
lain dilakukan melalui penilaian terhadap komponen-komponen sebagai
berikut (Taswan, 2006: 382-383) :
a. Kecukupan pemenuhan kewajiban penyediaan modal minimum
(KPMM) terhadap ketentuan yang berlaku.
b. Komposisi permodalan.
c. Trend kedepan/proyeksi KPMM.
d. Aktiva produktif yang diklasifikasikan dibandingkan dengan modal
bank.
e. Kemampuan bank memelihara kebutuhan penambahan modal yang
berasal dari keuntungan (laba ditahan).
f. Rencana permodalan bank untuk mendukung pertumbuhan usaha
g. Akses kepada sumber permodalan.
h. Kinerja keuangan pemegang saham untuk meningkatkan permodalan
bank.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
28
Berdasarkan penilaian pendekatan kuantitatif dan kualitatif diatas
maka yang dapat dihitung berdasarkan rasio keuangannya adalah
pendekatan kuantitatif menurut Surat Edaran Bank Indonesia No.
13/24/DPNP/2011 sebagai berikut:
Tabel II. 4
Indikator Capital
No Parameter /Indikator Keterangan
a. Rasio Kecukupan Modal
1)
a. Rasio dihitung per posisi penilaian
termasuk memperhatikan trend
KPMM
b. Perhitungan modal dan Aset
Tertimbang Menurut Risiko
(ATMR) berpedoman pada
ketentuan Bank Indonesia mengenai
kewajiban penyediaan modal
minimum Bank Umum (KPMM)
2)
a. Perhitungan modal inti berpedoman
pada ketentuan Bank Indonesia
mengenai kewajiban KPMM
b. Modal inti (tier 1) pada prinsipnya
terdiri atas modal disetor, agio
saham, laba ditahan, cadangan
umum dan cadangan-cadangan yang
dibentuk dari laba setelah pajak.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
29
3)
a. Perhitungan aset produktif
bermasalah dan CKPN aset
produktif bermasalah.
b. Perhitungan modal inti dan cadangan
umum berpedoman pada ketentuan
BI mengenai kewajiban penyediaan
KPMM
4)
Perhitungan aset kualitas rendah dan
CKPN untuk aset kualitas rendah.
b. Kecukupan modal bank
untuk mengantisipasi
potensi kerugian sesuai
profil risiko
Penilaian kecukupan modal bank untuk
mengantisipasi potensi kerugian sesuai
profil risiko dilakukan dengan
memperhatikan antara lain: (i) risiko
inheren (ii) kualitas penerapan
manajemen risiko (iii) tingkat risiko (iv)
peringkat profil risiko bank baik secara
individual maupun konsolidasi.
Sumber: Surat Edaran Bank Indonesia No.13/24/DPNP/2011
Standar rasio CAR (Capital Adequacy Ratio) berdasarkan Surat
Edaran BI No. 6/23/DPNP/2004:
1. Sangat sehat = Rasio CAR di atas12%
2. Sehat = Rasio CAR berkisar > 9% - ≤ 12%
3. Cukup sehat = Rasio CAR berkisar > 8% - ≤ 9%
4. Kurang sehat = Rasio CAR berkisar > 6 % - ≤ 8%
5. Tidak sehat = Rasio CAR di bawah 6%
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
30
F. Penelitian Terdahulu
Penelitian yang dilakukan Widyaningrum dan Topowijoyo (2014) tentang
analisis tingkat kesehatan bank dengan metode Risk-Based Bank Rating.
Penelitian ini hanya berdasarkan pada faktor rentabilitas dan Capital,
sedangkan faktor GCG dan risk profile tidak disertakan. Dalam penelitian ini
ada 25 bank yang diteliti di BEI. Berdasarkan penelitian ini, bank-bank diukur
dengan rasio ROA hasilnya bank mendapat predikat sehat, rasio NIM hasilnya
bank-bank mendapat predikat sehat dan rasio CAR hasilnya bank-bank
mendapat predikat sehat.
Penelitian yang dilakukan Mubarak (2014) tentang penilaian kinerja bank
menurut Risk-Based Bank Rating. Penelitian ini menggunakan rasio untuk
aspek profil risiko, hasilnya adalah rasio LDR <110% dan rasio NPL <5%,
aspek GCG bank memperoleh peringkat 1 (sangat baik), aspek Earning: rasio
ROA mendapat predikat sangat baik dan rasio NIM mendapat predikat sangat
baik, aspek Capital: rasio CAR memperoleh predikat sangat baik. Secara
keseluruhan selama tahun 2008-2012 keempat bank BUMN tersebut memiliki
kinerja yang baik dan perlu mempersiapkan diri untuk kedepannya dengan
cara lebih berhati-hati pada aspek risiko yang dihadapi.
Penelitian yang dilakukan Lasta dkk (2014) tentang analisis tingkat
kesehatan bank dengan menggunakan pendekatan RGEC (Risk Profile, Good
Corporate Governance, Earning, Capital). Penelitian ini berdasarkan
pendekatan RGEC secara keseluruhan dapat dikatakan bahwa BRI merupakan
bank yang sehat bahkan dalam beberapa indikator menunjukkan bahwa BRI
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
31
mendapatkan predikat bank yang sangat sehat. Penelitian ini mengunakan
rasio NPL, IRR, LDR, LAR, dan Cash Ratio (faktor risk profile) keseluruhan
menggambarkan pengeloalaan risiko yang telah dilaksanakan dengan baik,
faktor GCG memiliki tata kelola yang sangat baik, faktor rentabilitas
mendapat predikat sangat sehat, dan faktor capital mendapat predikat sangat
sehat. Pelaksanaan faktor-faktor dalam penilaian kesehatan bank umum
tersebut telah dilaksanakan dengan sangat baik sesuai dengan ketetapan dan
ketentuan Bank Indonesia, serta berjalan secara efektif dan efisien.
Penelitian yang dilakukan Minarrohmah dkk (2014) tentang analisis
tingkat kesehatan bank dengan menggunakan pendekatan RGEC (Risk Profile,
Good Corporate Governance, Earnings, Capital). Penelitian ini dilakukan
pada bank BCA periode 2010-2012. Hasil penelitian ini adalah untuk risiko
kredit BCA sangat baik, berdasarkan dari kriteria penetapan peringkat nilai
NPL di bawah 2%. Faktor GCG menyangkut 11 aspek penilaian sebagai mana
telah diatur dalam PBI menunjukkan memiliki GCG tang sangat bagus. Faktor
earning mendapat nilai sangat baik. Dan faktor capital untuk rasio CAR di
atas 12% dan berada pada posisi sangat sehat.
Penelitian yang dilakukan Septyaning (2014) tentang analisis kinerja
dengan penerapan metode Risk-Based Bank Rating (studi pada bank swasta
yang listing di BEI). Hasil penelitian ini untuk bank umum swasta nasional
devisa periode 2008-2012 dalam kondisi baik. Hal ini terbukti dari
perhitungan rasio sesuai dengan ketentuan BI, untuk rasio LDR kurang dari
120%, rasio NPL kurang dari 12%, faktor GCG kurang dari 5%, rasio ROA
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
32
lebih dari 1,5%, rasio NIM lebih dari 3%, dan rasio CAR lebih dari 12%. Oleh
karena itu diharapkan di masa yang akan datang bank mampu meningkatkan
kembali kinerjanya sehingga dapat meningkatkan produktivitas dalam
usahanya.
Penelitian yang dilakukan Permatasari dkk (2015) tentang penggunaan
metode Risk-Based Bank Rating untuk menganalisis tingkat kesehatan bank.
Hasil penelitian ini untuk profil risiko, rasio NPL bank mendapat predikat dari
sangat sehat sampai kurang sehat, dan untuk rasio LDR tidak ada bank yang
memperoleh predikat tidak sehat. Hasil self assessment untuk faktor GCG
menunjukkan bahwa terdapat satu bank dari 9 bank yang menghasilkan
predikat kurang baik. Hasil faktor rentabilitas menggunakan rasio ROA
menunjukkan bahwa ada bank yang memiliki nilai ROA negatif, dan untuk
rasio NIM menunjukkan seluruh bank merada dalam kondisi yang sehat.
Hasil perhitungan CAR menunjukkan bahwa hampir semua bank pada setiap
periode menghasilkan CAR ≥ 12%.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
33
BAB III
METODE PENELITIAN
A. Objek dan Subjek Penelitian
Objek penelitian ini adalah Laporan Tahunan, Laporan Keuangan, dan
Laporan self assessment untuk Good Corporate Governance bank yang
terdaftar di Bursa Efek Idonesia untuk tahun 2012 dan 2013.
Subjek penelitian adalah bank-bank yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia
pada tahun 2012 dan 2013, dengan mendownload laporan tahunan bank yang
ada di www.idx.co.id atau di Bursa Efek Indonesia.
B. Jenis Penelitian
Jenis penelitian ini adalah studi empiris pada bank-bank yang terdaftar di
BEI untuk tahun 2012 dan 2013. Studi empiris adalah penelitian terhadap
fakta tertulis (dokumen) atau arsip data yang dilakukan dengan cara
mengumpulkan data dari berbagai sumber baik dari perpustakaan, dari data
internal, yaitu dokumen, arsip dan catatan orisinil yang diperoleh dari suatu
organisasi atau berasal dari data eksternal. Jenis penelitian yang digunakan
adalah penelitian deskriptif kuantitatif. Penelitian deskriptif kuantitatif
merupakan jenis penelitian yang mengunakan metode numerik dan grafis serta
dapat merangkum informasi yang terdapat dalam data tersebut dan disajikan
dalam bentuk informasi yang diinginkan.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
34
C. Teknik Pengambilan Sampel
Teknik pengambilan sampel denngan menggunakan metode purposive
sampling, yaitu teknik mengambil sampel dengan menyesuaikan diri berdasar
kriteria atau tujuan tertentu (disengaja) (Murti dan Salamah, 2006: 77).
Berdasarkan pada kriteria-kriteria maka bank yang termasuk dalam kriteria
ada 22 bank yang terdaftar pada Bursa Efek Indonesia.
D. Waktu dan Tempat
a. Waktu Penelitian
Penelitian ini dilakukan pada bulan januari-juli 2015.
b. Tempat Penelitian
Penelitian ini di lakukan di Bursa Efek Indonesia.
E. Teknik Pengumpulan Data
Teknik pengumpulan data yang digunakan adalah dokumentasi.
Dokumentasi adalah pengumpulan data dengan cara melihat dokumen-
dokumen seperti laporan keuangan dan laporan catatan keuangan lainnya
kemudian dipelajari untuk menyelesaikan permasalahan yang ada. Data yang
digunakan adalah data sekunder. Data sekunder adalah data yang telah
dikumpulkan oleh lembaga pengumpul data dan dipublikasikan kepada
masyarakat pengguna data (Kuncoro, 2007: 25).
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
35
F. Teknik Analisis Data
Untuk menjawab rumusan masalah mengenai tingkat kesehatan bank yang
terdaftar di Bursa Efek Indonesia yang dinilai dengan menggunakan metode
Risk-Based Bank Rating berdasarkan pada Peraturan Bank Indonesia No.
13/24/PBI/2011 untuk tahun 2012 dan 2013, maka dilakukan langkah-langkah
analisis berikut :
1. Mengumpulkan Data
Data yang digunakan untuk menghitung rasio-rasio dalam menentukan
tingkat kesehatan bank berupa laporan keuangan, yaitu:
a. Laporan Tahunan Bank
b. Laporan Laba Rugi dan Saldo Laba
c. Laporan Perhitungan Rasio Keuangan
d. Catatan atas Laporan Keuangan
2. Menghitung Profil Risiko
Dalam melakukan perhitungan profil risiko laporan keuangan yang
digunakan dalam melakukan perhitungan adalah Laporan Laba/Rugi
kemudian menghitung risiko kredit, risiko likuiditas dan risiko pasar.
2.1 Menghitung Risiko Kredit
Dapat dihitung dengan menggunakan rumus sebagai berikut:
NPL = x 100%
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
36
2.2 Menghitung Risiko pasar
Menghitung Rasio risiko suku bunga dan rasio kesenjangan Relatif.
a. Rasio Risiko Tingkat Suku Bunga/ Interest Rate Risk (IRR)
Rasio (IRR) = X100%
b. Rasio Kesenjangan Relatif
1. Kesenjangan Dana (GAP) = RSA - RSL
2. Rasio Kesenjangan Relatif = x 100%
2.3 Menghitung Risiko likuiditas
Menghitung Rasio Loan to Deposit Rasio (LDR), yaitu rasio
kredit yang diberikan kepada pihak ketiga dalam rupiah dan valuta
asing, tidak termasuk kredit kepada bank lain, terhadap dana pihak
ketiga yang mencakup giro, tabungan dan deposito dalam rupiah
dan valuta asing, tidak termasuk dana antar bank. Berikut rumus
yang digunakan untuk menghitung risiko likuiditas:
Rumus rasio Loan to Deposit (LDR) adalah:
LDR = x 100%
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
37
3. Menentukan Peringkat Good Corporate Governance
Untuk menentukan tingkat kesehatan bank faktor Good Corporate
Governance berpedoman pada Peraturan Bank Indonesia No. 13/PBI/2011
atau Surat Edaran Bank Indonesia No.13/24/DPDN/2011:
1. Mencari laporan tahunan yang dipublikasikan di Bursa Efek Indonesia
kemudian melihat pada tata kelola perusahaan
2. Menetapkan penilaian yang dilakukan oleh bank berdasarkan self
assessment yang dilakukan oleh bank.
4. Menghitung Rentabilitas (Earning)
Untuk mengetahui Kinerja bank dalam menghasilkan laba, maka
perhitungan yang di gunakan adalah:
a. Menghitung Return on Asset (ROA)
ROA = X100%
b. Menghitung Net Interest Margin (NIM)
NIM = X 100%
5. Menghitung Capital (Permodalan)
Untuk mengetahui kecukupan modal bank (CAR), maka perhitungan
yang digunakan adalah :
Menghitung Rasio Kecukupan Modal/Capital Adequacy Ratio (CAR)
CAR = X 100%
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
38
BAB IV
GAMBARAN UMUM BANK
A. Perbankan Indonesia
Bank adalah sebuah lembaga atau perusahaan yang aktivitasnya
menghimpun dana berupa giro, deposito tabungan dan simpanan yang lain
dari pihak yang kelebihan dana (surplus spending unit) kemudian
menempatkan kembali kepada masyarakat yang membutuhkan dana
(deficit spending unit) melalui penjualan jasa keuangan yang pada
gilirannya dapat meningkatkan kesejahteraan rakyat banyak. Perbankan
adalah segala sesuatu yang menyangkut tentang bank: mencakup
kelembagaan, kegiatan usaha, serta cara dan proses dalam melaksanakan
kegiatan usaha.
Bank Indonesia merupakan lembaga negara yang independen,
sehingga perintah atau pihak lain tidak mempunyai kewenangan untuk
turut campur dalam pelaksanaan tugasnya. Sebagai lembaga yang
independen, Bank Indonesia memiliki otonomi penuh untuk menentukan
kebijakan yang berkaitan dengan keuangan di Indonesia.
B. Bursa Efek Indonesia
Bursa Efek Indonesia adalah merupakan bursa hasil penggabungan
dari Bursa Efek Jakarta (BEJ) dengan Bursa Efek Surabaya (BES). Demi
efektivitas operasional dan transaksi, Pemerintah memutuskan untuk
menggabung Bursa Efek Jakarta sebagai pasar saham dengan Bursa Efek
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
39
Surabaya sebagai pasar obligasi dan derivatif. Salah satu aspek penting
peran yang dijalankan Bursa Efek yaitu penyebaran informasi kepada
pelaku dan masyarakat luas.
C. Data Bank yang Menjadi Sampel
Bank-bank yang menjadi sampel berjumlah 22 bank, pemilihan sampel
bank berdasarkan pada metode purposive sampling. Metode purposive
sampling adalah teknik mengambil sampel dengan menyesuaikan diri
berdasar kriteria atau tujuan tertentu (disengaja). Bank yang termasuk
dalam kriteria kelengkapan penyajian data yang dipublikasikan oleh bank-
bank tersebut dan data yang dibutuhkan dalam penelitian ini.
Tabel IV. 1
Kriteria pemilihan sampel
No Kriteria Jumlah Bank
1 Bank yang terdaftar pada Bursa Efek Indonesia 31
2
Bank mempublikasikan laporan hasil penilaian
Good Corporate Governance 29
3
Bank yang mempublikasikan laporan keuangan
eksposur aset dan liabilitas terhadap risiko suku
bunga (CALK)
26
4
Bank yang menyajikan laporan hasil penilaian
Good Corporate Governance dan laporan
keuangan eksposur aset dan liabilitas terhadap
risiko suku bunga (CALK)
22
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
40
Bank-bank yang termasuk ke dalam kriteria yang digunakan dalam
penyajian data penelitian adalah:
Tabel IV. 2
Daftar Bank yang Menjadi Sampel
1. PT. Bank BRI Agroniaga, Tbk.
Kode AGRO
Berdiri 27 September 1989
No. telp 021-5262570
Alamat
Plaza GRI Jl. HR. Rasuna Said Blok X2 No. Jakarta
12950
Direktur Heru Sukanto
Komisaris Indra Kesuma
2. PT. Bank Capital Indonesia, Tbk.
Kode BACA
Berdiri 20 April1989
No. telp (021) 2506768
Alamat
Sana Lapas Tawar Lt. 12 Jl. Jend. Sudirman Kav. 26
Jakarta 12920
Direktur Soejanto Soetjijo
Komisaris Danny Nugroho
3. PT. Bank Ekonomi Raharja, Tbk.
Kode BAEK
Berdiri 15 Mei 1989
No. telp (021)-25545800
Alamat Jl. Setiabudi Selatan, Kav. 7-8 Jakarta 12920
Direktur Antony Colin Tuner
Komisaris Jayant Rikhye
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
41
Lanjutan Tabel IV. 2
Daftar Bank yang Menjadi Sampel
4. PT. Bank Central Asia, Tbk.
Kode BBCA
Berdiri 21 Februari 1957
No. telp 62 21 235 88000
Alamat
Wisma BCA Jl. Jend. Sudirman Kav. 22-23 Jakarta
12920
Direktur Jahja Setiaatmadja
Komisaris Djohan Emir Soetijoso
5. PT. Bank Bukopin, Tbk.
Kode BBKP
Berdiri 10 Juli 1970
No. telp
(021) 7988266
(021) 7989837
Alamat Jl. MT. Haryono Kav. 50-51 Jakarta 12770
Diretur Glen Glenardi
Komisaris Mulia Panusunan Nasution
6. PT. Bank Mestika Dharma, Tbk.
Kode BBMD
Berdiri Tahun 1956
No. telp (061) 4525800
Alamat
Mestika Building Jl. Zainal Arifin 118 Medan
20153
Direktur Achmad S Kartasasmita
Komisaris Drs. Witarsa Oemar
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
42
Lanjutan Tabel IV. 2
Daftar Bank yang Menjadi Sampel
7. PT. Bank Nusantara Parahyangan, Tbk.
Kode BBNP
Berdiri 18 Januari 1972
No. telp (022) 4202088
Alamat Jl. Ir. Juanda No. 95 Bandung 4013
Direktur Ritsuo Ando
Komisaris Hideki Horikoshi
8. PT. Bank Rakyat Indonesia (Persero), Tbk.
Kode BBRI
Berdiri 18 Desember 1968
No. telp (021) 5751966
Alamat
Gedung BRI 1 Jl. Jend. Sudirman No 44-46
Jakarta 10210
Direktur Sofyan Basir
Komisaris Bunasor Sanim
9. PT. Bank Tabungan Negara (Persero), Tbk.
Kode BBTN
Berdiri Tahun 1987
No. telp (021) 6336789
Alamat
Menara Bank BTN Jl. Gajah Mada No. 1 Jakarta
10130
Direktur Maryono
Komisaris Mardiasmo
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
43
Lanjutan Tabel IV. 2
Daftar Bank yang Menjadi Sampel
10. PT. Bank Danamon Indonesia, Tbk.
Kode BDMN
Berdiri Tahun 1956
No. telp 62 21 5799 1001 03
Alamat
Jl. Jend. Sudirman No.45 Wisma Bank Danamon
Jakarta
Direktur Henry Ho Hon Cheong
Komisaris Ng Kee Choe
11. PT. Bank Pundi Indonesia, Tbk.
Kode BEKS
Berdiri 11 September 1992
No. telp 021-72346666
Alamat Jl. RS. Fatmawati No. 12, Jakarta Selatan 12140
Direktur Paulus Wiranata
Komisaris Endriartono Sutarto
12. PT. Bank Kesawan, Tbk.
Kode BKSW
Berdiri 28 April 1913
No. telp (021) 3508888
Alamat Jl. Hayam Wuruk No. 33 Jakarta
Direktur Andrew Duff
Komisaris Ali Ahmed Z A Al-Kuwari
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
44
Lanjutan Tabel IV. 2
Daftar Bank yang Menjadi Sampel
13. PT. Bank Mandiri (Persero), Tbk.
Kode BMRI
Berdiri 2 Oktober 1998
No. telp (021) 52997777
Alamat Jl. Jend. Gatot Subroto Kav. 36-38 Jakarta 12190
Direktur Budi G. Sadikin
Komisaris Edwin Gerungan
14. PT. Bank Bumi Arta
Kode BNBA
Berdiri 2 Oktober 1998
No. telp (021) 2300 899
Alamat Jl. KH. Wahid Hasyim No. 234 Jakarta Pusat
Direktur Ir. Rachmat M.S., MBA
Komisaris Wikan Aryono
15. PT. Bank CIMB Niaga, Tbk
Kode BNGA
Berdiri 26 September 1955
No. telp
62 21 250 5252
62 21 2505 353
Alamat Garaha Niaga Jl. Jend. Sudrman Kav. 58 Jakarta
Direktur Samir Gupta
Komisaris Dato’ Sri Nazir Razak
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
45
Lanjutan Tabel IV. 2
Daftar Bank yang Menjadi Sampel
16. PT. Bank Internasional Indonesia, Tbk.
Kode BNII
Berdiri 15 Mei 1959
No. telp 62 21 2922 8888
Alamat
Jl. Asia Afrika No. 8 Gelora Bung Karno
Senayan, Jakarta Pusat 10270
Direktur Taswin Zakkaria
Komisaris Tan Sri Dato’ Zaharuddin
17. PT. Bank Permata, Tbk.
Kode BNLI
Berdiri Tahun 2002
No. telp (021) 5237788
Alamat
Gedung WTC II Jl. Jend. Sudirman Kav. 29-31
Jakarta 12920
Direktur David M. Fletgher
Komisaris Neeraj Swaroop
18. PT. Bank Sinarmas, Tbk.
Kode BSIM
Berdiri Maret 1990
No. telp (021) 31990101
Alamat
Wisma Bank Sinarmas Jl. M.H Thamrin No. 51,
Jakarta 10350
Direktur Freenyan Liwang
Komisaris Tjendrawati Widjaja
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
46
Lanjutan Tabel IV. 2
Daftar Bank yang Menjadi Sampel
19. PT. Bank Tabungn Pensiun Nasional, Tbk.
Kode BTPN
Berdiri Tahun 1958
No. telp (021) 4211311
Alamat
Menara Cyber 2 Lt. 24 & 25 Jl. HR. Rasunan Said
Blok X-5 No. 13 Kuningan Jakarta Selatan 12950
Direktur Jerry Ng
Komisaris Kuntjoro Jakti
20. PT. Bank Artha Graha Internasional, Tbk.
Kode INPC
Berdiri 7 September 1973
No. telp 62 21 515 2168
Alamat
Gedung Artha Graha Lt. 5 Jl. Jendral Sudirman
Kav. 52-53 Jakarta 12190
Direktur Andy Kasih
Komisaris Kiki Syahnakri
21. PT. Bank OCBC NISP, Tbk.
Kode NISP
Berdiri Tahun 1941
No. telp (021) 25533888
Alamat
OCBC NISP Tower Jl. Prof. Dr. Satrio Kav. 25
Jakarta 12940
Direktur Parwati Surjaudaja
Komisaris Karmaka Surjaudaja
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
47
Lanjutan Tabel IV. 2
Daftar Bank yang Menjadi Sampel
22. PT PAN Indonesia, Tbk.
Kode PNBN
Berdiri 17 Agustus 1971
No. telp Telp (021) 2700545
Alamat
Gedung Panin Center Jl. Jend Sudirman Kav. 1
Senayan Jakarta 10270
Direktur Roestlan Sjamsudin
Komisaris Johny N. Wiraatmadja
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
48
BAB V
ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN
A. Gambaran Data
Penelitian ini meneliti tentang tingkat kesehatan bank yang terdaftar pada
Bursa Efek Indonesia pada tahun 2012 dan 2013. Data yang digunakan dalam
penelitian ini adalah data sekunder yang ada pada laporan tahunan bank dan
laporan keuangan bank yang dipublikasikan oleh Bank Indonesia dan di Bursa
Efek Indonesia.
Data-data yang digunakan untuk penelitian ini terdapat pada laporan
tahunan yang digunakan untuk perhitungan rasio NPL, LAR, LDR, ROA,
NIM, CAR. Laporan keuangan khususnya laporan berupa catatan atas laporan
keuangan digunakan untuk perhitungan rasio interest rate risk (IRR) dan
kesenjangan dana (GAP), dan laporan self assessment digunakan untuk
mengetahui peringkat untuk faktor Good Corporate Governance.
B. Analisis Data
Penilaian tingkat kesehatan bank dilakukan dengan menggunakan metode
Risk-Based Bank Rating (RBBR), yaitu : profil risiko, Good Corporate
Governance, Rentabilitas (Earning), dan Permodalan (Capital). Penilaian
tingkat kesehatan bank ini berdasarkan pada surat edaran Bank Indonesia
No.13/24/DPDN/2011 atau Peraturan Bank Indonesia No. 13/1/PBI/2011.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
49
Berikut adalah langkah-langkah perhitungan rasio dan peringkat
kesehatan bank dalam melakukan analisis data yang disajikan dalam
bentuk tabel-tabel :
1. Pengumpulan Data
Data yang digunakan dalam penelitian ini, berupa total aset, total
kredit, rate sensitive asset (RSA) dan rate sensitive liabilities (RSL). Data
ini digunakan untuk perhitungan rasio-rasio di bawah ini untuk tahun 2012
dan 2013.
2. Risiko Kredit
Berikut ini adalah hasil perhitungan risiko kredit dengan menggunakan
rasio net performing loan (NPL). Rasio ini dihitung dengan cara membagi
kredit bermasalah dengan total kredit. Berikut adalah hasil dari pembagian
rasio NPL pada tahun 2012 dan 2013.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
50
Tabel V. 1
Hasil Perhitungan Rasio Net Performing Loan (NPL)
Tahun 2012 dan 2013
No Kode
Bank
2012 2013
NPL
(%) Predikat
NPL
(%) Predikat
1 AGRO 3,68 Sehat 2,27 Sehat
2 BACA 2,11 Sehat 0,37 Sangat Sehat
3 BAEK 0,28 Sangat Sehat 0,92 Sangat Sehat
4 BBCA 0,38 Sangat Sehat 0,44 Sangat Sehat
5 BBKP 2,66 Sehat 2,26 Sehat
6 BBMD 2,28 Sehat 2,16 Sehat
7 BBNP 0,97 Sangat Sehat 0,92 Sangat Sehat
8 BBRI 1,78 Sangat Sehat 1,55 Sangat Sehat
9 BBTN 4,05 Sehat 4,05 Sehat
10 BDMN 2,30 Sehat 1,90 Sangat Sehat
11 BEKS 4,81 Sehat 3,39 Sehat
12 BKSW 0,73 Sangat Sehat 0,23 Sangat Sehat
13 BMRI 1,74 Sangat Sehat 1,60 Sangat Sehat
14 BNBA 0,21 Sangat Sehat 0,63 Sangat Sehat
15 BNGA 2,29 Sehat 2,23 Sehat
16 BNII 1,70 Sangat Sehat 2,11 Sehat
17 BNLI 1,37 Sangat Sehat 1,04 Sangat Sehat
18 BSIM 3,18 Sehat 2,50 Sehat
19 BTPN 0,60 Sangat Sehat 0,70 Sangat Sehat
20 INPC 0,85 Sangat Sehat 1,96 Sangat Sehat
21 NISP 0,91 Sangat Sehat 0,73 Sangat Sehat
22 PNBN 1,69 Sangat Sehat 2,13 Sehat
Jumlah 40,57 Sangat Sehat
33,96 Sangat Sehat
Rata-Rata 1,84 1,54
Sumber : data sekunder yang diolah
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
51
3. Risiko Pasar
Risiko pasar terdiri dari risiko suku bunga dan risiko nilai tukar, dalam
analisa data berikut ini disajikan risiko suku bunga. Risiko suku bunga
dihitung menggunakan rasio risiko tingkat suku bunga/interest rate risk
(IRR) dan rasio kesenjangan relatif.
a. Rasio Interest Rate Risk (IRR)
Rasio IRR dihitung dengan membagi rate sensitive asset
(RSA)dengan rate sensitive liabilities(RSL). Bank yang memiliki rasio
>100% berarti bank tersebut mampu mengelola tingkat suku bunga,
sedangkan rasio <100 berarti bank tidak atau kurang mampu
mengelola tingkat suku bunga. Berikut adalah hasil perhitungan tahun
2012.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
52
Tabel V. 2
Hasil Perhitungan Rasio IRR (Interest Rate Risk)
Tahun 2012
(dalam jutaan)
No Kode
Bank
2012
RSA (Rp) RSL (Rp) IRR Rasio
IRR (1) (2) (1:2)(%)
1 AGRO 4.091.594 3.610.587 113 >100%
2 BACA 5.472.253 4.974.110 110 >100%
3 BAEK 24.149.930 21.895.991 110 >100%
4 BBCA 415.906.809 381.093.884 109 >100%
5 BBKP 60.859.237 56.570.681 108 >100%
6 BBMD 7.237.541 5.509.667 131 >100%
7 BBNP 8.721.362 7.665.861 114 >100%
8 BBRI 555.892.026 476.427.536 117 >100%
9 BBTN 109.776.289 100.350.009 109 >100%
10 BDMN 150.500.413 130.987.456 115 >100%
11 BEKS 7.005.758 6.787.743 103 >100%
12 BKSW 4.004.230 3.669.440 109 >100%
13 BMRI 619.606.656 490.892.802 126 >100%
14 BNBA 2.987.460 2.975.772 100 >100%
15 BNGA 192.130.399 183.899.524 104 >100%
16 BNII 94.673.250 96.444.690 98 <100%
17 BNLI 112.215.143 115.826.508 97 <100%
18 BSIM 6.413.800 7.339.688 87 <100%
19 BTPN 57.250.227 50.485.981 113 >100%
20 INPC 17.781.510 18.169.520 98 <100%
21 NISP 77.574.940 69.758.232 111 >100%
22 PNBN 131.063.697 117.979.489 111 >100%
Jumlah 2393 >100
Rata-Rata 108,77
Sumber: data sekunder yang diolah
Bank yang memiliki rasio >100% berarti bank tersebut mampu
mengelola tingkat suku bunga, sedangkan rasio <100 berarti bank
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
53
tidak atau kurang mampu mengelola tingkat suku bunga. Berikut
adalah hasil perhitungan rasio IRR untuk tahun 2013.
Tabel V. 3
Hasil Perhitungan Rasio IRR (Interest Rate Risk)
Tahun 2013
(dalam jutaan)
No Kode
Bank
2013
RSA (Rp) RSL (Rp) IRR Rasio
IRR (1) (2) (1:2)(%)
1 AGRO 5.154.537 4.235.740 122 >100%
2 BACA 6.920.289 6.193.764 112 >100%
3 BAEK 27.096.652 24.676.539 110 >100%
4 BBCA 461.592.141 420.960.043 110 >100%
5 BBKP 62.846.583 58.283.274 108 >100%
6 BBMD 8.163.616 6.333.502 129 >100%
7 BBNP 7.289.036 6.649.618 110 >100%
8 BBRI 629.378.343 538.248.115 117 >100%
9 BBTN 129.219.178 118.379.958 109 >100%
10 BDMN 168.308.010 139.806.100 120 >100%
11 BEKS 8.230.721 7.986.685 103 >100%
12 BKSW 6.958.488 6.050.501 115 >100%
13 BMRI 713.100.822 566.762.779 126 >100%
14 BNBA 3.412.406 3.369.619 101 >100%
15 BNGA 196.423.725 182.074.101 108 >100%
16 BNII 115.757.811 117.067.699 99 <100%
17 BNLI 144.920.613 149.282.047 97 <100%
18 BSIM 6.460.944 9.116.608 71 <100%
19 BTPN 67.500.820 58.880.421 115 >100%
20 INPC 18.365.706 18.122.950 101 >100%
21 NISP 96.034.076 83.201.235 115 >100%
22 PNBN 143.731.758 134.068.950 107 >100%
Jumlah 2405
>100% Rata-Rata 109,32
Sumber: data sekunder yang diolah
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
54
b. Rasio Kesenjangan Relatif
Rasio kesenjangan Relatif dihitung dengan membagi
kesenjangan dana dengan total aktiva. Kesejangan dana dihitung
dari hasil pengurangan RSA (rate sensitive asset) dan RSL (rate
sensitive liabilities). Berikut adalah hasil perhitungan untuk tahun
2012.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
55
Tabel V. 4
Hasil Perhitungan Kesenjangan Dana (GAP)
Tahun 2012
(dalam jutaan)
No Kode
Bank
2012
RSA
(Rp) (1)
RSL
(Rp) (2)
Kesenjangan
Dana
(Rp) (1-2)
1 AGRO 4.091.594 3.610.587 481.007
2 BACA 5.472.253 4.974.110 498.143
3 BAEK 24.149.930 21.895.991 2.253.939
4 BBCA 415.906.809 381.093.884 34.812.925
5 BBKP 60.859.237 56.570.681 4.288.556
6 BBMD 7.237.541 5.509.667 1.727.874
7 BBNP 8.721.362 7.665.861 1.055.501
8 BBRI 555.892.026 476.427.536 79.464.490
9 BBTN 109.776.289 100.350.009 9.426.280
10 BDMN 150.500.413 130.987.456 19.512.957
11 BEKS 7.005.758 6.787.743 218.015
12 BKSW 4.004.230 3.669.440 334.790
13 BMRI 619.606.656 490.892.802 128.713.854
14 BNBA 2.987.460 2.975.772 11.688
15 BNGA 192.130.399 183.899.524 8.230.875
16 BNII 94.673.250 96.444.690 (1.771.440)
17 BNLI 112.215.143 115.826.508 (3.611.365)
18 BSIM 6.413.800 7.339.688 (925.888)
19 BTPN 57.250.227 50.485.981 6.764.246
20 INPC 17.781.510 18.169.520 (388.010)
21 NISP 77.574.940 69.758.232 7.816.708
22 PNBN 131.063.697 117.979.489 13.084.208
Sumber : data sekunder yang diolah
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
56
Hasil dari perhitungan rasio kesenjangan relatif tahun 2012
disajikan di bawah ini:
Tabel V. 5
Hasil Perhitungan Rasio Kesenjangan Relatif
Tahun 2012
(dalam jutaan)
No Kode
Bank
2012
Kesenjangan
Dana (Rp)(1)
Total Aktiva
(Rp)(2)
KR Predikat
(%) (Risiko)
1 AGRO 481.007 4.040.140 11,91 Tinggi
2 BACA 498.143 5.666.177 8,79 Sedang
3 BAEK 2.253.939 25.365.299 8,89 Sedang
4 BBCA 34.812.925 442.994.197 7,86 Sedang
5 BBKP 4.288.556 65.689.830 6,53 Sedang
6 BBMD 1.727.874 7.368.805 23,45 Tinggi
7 BBNP 1.055.501 8.212.208 12,85 Tinggi
8 BBRI 79.464.490 551.336.790 14,41 Tinggi
9 BBTN 9.426.280 111.748.593 8,44 Sedang
10 BDMN 19.512.957 155.791.308 12,53 Tinggi
11 BEKS 218.015 7.682.938 2,84 Rendah
12 BKSW 334.790 4.644.654 7,21 Sedang
13 BMRI 128.713.854 635.618.708 20,25 Tinggi
14 BNBA 11.688 3.483.517 0,34 Rendah
15 BNGA 8.230.875 197.412.481 4,17 Rendah
16 BNII (1.771.440) 115.772.908 (1,53) Rendah
17 BNLI (3.611.365) 131.798.595 (2,74) Rendah
18 BSIM (925.888) 15.151.892 (6,11) Rendah
19 BTPN 6.764.246 59.090.132 11,45 Tinggi
20 INPC (388.010) 20.558.770 (1,89) Rendah
21 NISP 7.816.708 79.141.737 9,88 Sedang
22 PNBN 13.084.208 148.792.615 8,79 Sedang
Jumlah 192,86 Sedang
Rata-Rata 8,77
Sumber: data sekunder yang diolah
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
57
Berikut adalah data hasil dari perhitungan untuk kesenjangan dana
(GAP) untuk tahun 2013.
Tabel V. 6
Hasil Perhitungan Kesenjangan Dana (GAP)
Tahun 2013
(dalam jutaan)
No Kode Bank
2013
RSA
(Rp)(1)
RSL
(Rp)(2)
Kesenjangan
Dana
(Rp)(1-2)
1 AGRO 5.154.537 4.235.740 918.797
2 BACA 6.920.289 6.193.764 726.525
3 BAEK 27.096.652 24.676.539 2.420.113
4 BBCA 461.592.141 420.960.043 40.632.098
5 BBKP 62.846.583 58.283.274 4.563.309
6 BBMD 8.163.616 6.333.502 1.830.114
7 BBNP 7.289.036 6.649.618 639.418
8 BBRI 629.378.343 538.248.115 91.130.228
9 BBTN 129.219.178 118.379.958 10.839.220
10 BDMN 168.308.010 139.806.100 28.501.910
11 BEKS 8.230.721 7.986.685 244.036
12 BKSW 6.958.488 6.050.501 907.987
13 BMRI 713.100.822 566.762.779 146.338.043
14 BNBA 3.412.406 3.369.619 42.787
15 BNGA 196.423.725 182.074.101 14.349.624
16 BNII 115.757.811 117.067.699 (1.309.888)
17 BNLI 144.920.613 149.282.047 (4.361.434)
18 BSIM 6.460.944 9.116.608 (2.655.664)
19 BTPN 67.500.820 58.880.421 8.620.399
20 INPC 18.365.706 18.122.950 242.756
21 NISP 96.034.076 83.201.235 12.832.841
22 PNBN 143.731.758 134.068.950 9.662.808
Sumber: data sekunder yang diolah
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
58
Hasil perhitungan rasio kesenjangan relatif untuk tahun 2013 yang
disajikan di bawah ini.
Tabel V. 7
Hasil Perhitungan Rasio Kesenjangan Relatif
Tahun 2013
(dalam jutaan)
No Kode
Bank
2013
Kesenjangan
Dana (Rp) (1)
Total Aktiva
(Rp)(2)
KR Risiko
(%)
1 AGRO 918.797 5.124.070 17,93 Tinggi
2 BACA 726.525 7.139.276 10,18 Tinggi
3 BAEK 2.420.113 28.750.162 8,42 Sedang
4 BBCA 40.632.098 496.304.573 8,19 Sedang
5 BBKP 4.563.309 69.457.663 6,57 Sedang
6 BBMD 1.830.114 7.911.550 23,13 Tinggi
7 BBNP 639.418 9.985.736 6,4 Sedang
8 BBRI 91.130.228 626.182.926 14,55 Tinggi
9 BBTN 10.839.220 131.169.730 8,26 Tinggi
10 BDMN 28.501.910 131.169.730 21,73 Tinggi
11 BEKS 244.036 9.003.124 2,71 Rendah
12 BKSW 907.987 11.047.615 8,22 Sedang
13 BMRI 146.338.043 733.099.762 19,96 Tinggi
14 BNBA 42.787 4.045.672 1,06 Rendah
15 BNGA 14.349.624 218.866.409 6,56 Sedang
16 BNII (1.309.888) 140.546.751 (0,93) Rendah
17 BNLI (4.361.434) 165.833.922 (2,63) Rendah
18 BSIM (2.655.664) 17.447.455 (15,22) Rendah
19 BTPN 8.620.399 69.664.873 12,37 Tinggi
20 INPC 242.756 21.188.582 1,15 Rendah
21 NISP 12.832.841 97.524.537 13,16 Tinggi
22 PNBN 9.662.808 164.055.578 5,89 Sedang
Jumlah 215,22 Sedang
Rata-Rata 9,78
Sumber: data sekunder yang diolah
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
59
4. Risiko Likuiditas
Risiko likuiditas ukur dengan menggunakan rasio Loan to Deposit
Ratio (LDR). Rasio LDR dihitung dengan membagi total kredit dan
total dana pihak ketiga. Hasil perhitungan untuk tahun 2012 dan 2013.
Tabel V. 8
Hasil Perhitungan Rasio LDR (Loan To Deposit)
Tahun 2012 dan 2013
No Kode
Bank
2012 2013
LDR Predikat
LDR Predikat
(%) (%)
1 AGRO 82,48 Sehat 87,11 Cukup Sehat
2 BACA 63,67 Sangat Sehat 79,23 Sehat
3 BAEK 70,85 Sangat Sehat 76,35 Sehat
4 BBCA 99,60 Cukup Sehat 99,76 Cukup Sehat
5 BBKP 84,38 Sehat 86,81 Cukup Sehat
6 BBMD 101,29 Kurang Sehat 102,20 Kurang Sehat
7 BBNP 109,03 Kurang Sehat 106,88 Kurang Sehat
8 BBRI 92,54 Cukup Sehat 92,21 Cukup Sehat
9 BBTN 125,79 Tidak Sehat 80,43 Sehat
10 BDMN 69,54 Sangat Sehat 91,65 Cukup Sehat
11 BEKS 104,01 Cukup Sehat 107,98 Kurang Sehat
12 BKSW 104,07 Cukup Sehat 75,98 Sangat Sehat
13 BMRI 77,66 Sehat 82,97 Sehat
14 BNBA 105,45 Kurang Sehat 90,44 Cukup Sehat
15 BNGA 95,04 Cukup Sehat 94,49 Cukup Sehat
16 BNII 81,00 Sehat 106,57 Kurang Sehat
17 BNLI 87,94 Sehat 114,00 Kurang Sehat
18 BSIM 69,67 Sangat Sehat 72,52 Sangat Sehat
19 BTPN 86,10 Cukup Sehat 88,27 Cukup Sehat
20 INPC 87,43 Cukup Sehat 88,87 Cukup Sehat
21 NISP 86,57 Cukup Sehat 82,04 Sehat
22 PNBN 77,96 Sehat 83,46 Sehat
Jumlah 1962,05 Cukup Sehat
199,.23 Cukup Sehat
Rata-rata 89,18 90,46
Sumber: data sekunder yang diolah
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
60
5. Hasil Peringkat Good Corporate Governance
Penentuan peringkat untuk faktor good corporate governance berdasarkan
pada hasil self assessment yang dibuat oleh bank, sehingga peneliti hanya
menentukan peringkat berdasarkan pada peringkat yang telah disajikan dalam
annual report dan laporan self assessment. Berikut data tersebut:
Tabel V. 9
Hasil Self Assessment GCG
Tahun 2012 dan 2013
No Kode
Bank
2012 2013
Peringkat Keterangan Peringkat Keterangan
1 AGRO 2 Baik 2 Baik
2 BACA 2 Baik 2 Baik
3 BAEK 2 Baik 2 Baik
4 BBCA 1 Sangat Baik 1 Sangat Baik
5 BBKP 3 Cukup Baik 2 Baik
6 BBMD 3 Cukup baik 2 Baik
7 BBNP 1 Sangat Baik 2 Baik
8 BBRI 1 Sangat Baik 1 Sangat Baik
9 BBTN 1 Sangat Baik 3 Cukup Baik
10 BDMN 2 Baik 2 Baik
11 BEKS 2 Baik 2 Baik
12 BKSW 2 Baik 1 Sangat Baik
13 BMRI 2 Baik 1 Sangat Baik
14 BNBA 2 Baik 2 Baik
15 BNGA 1 Sangat Baik 1 Sangat Baik
16 BNII 1 Sangat Baik 1 Sangat Baik
17 BNLI 1 Sangat Baik 2 Baik
18 BSIM 2 Baik 2 Baik
19 BTPN 1 Sangat Baik 2 Baik
20 INPC 2 Baik 2 Baik
21 NISP 1 Sangat Baik 1 Sangat Baik
22 PNBN 1 Sangat Baik 2 Baik
Jumlah 36 Baik
38 Baik
Rata-Rata 1,64 1,72
Sumber: annual report dan self assessment GCG
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
61
6. Rentabilitas (Earning)
Faktor rentabilitas dihitung dengan menggunakan dua rasio, yaitu rasio
return on asset (ROA) dan net interes margin (NIM).
a. Rasio Return On Asset (ROA)
Rasio ROA dihitung dari pembagian laba sebelum pajak dengan rata-
rata total aset. Berikut adalah hasil pehitungan rasio ROA untuk tahun
2012 dan 2013.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
62
Tabel V. 10
Hasil Perhitungan Rasio ROA (Return On Asset)
Tahun 2012 dan 2013
No Kode
Bank
2012 2013
ROA(%) Predikat ROA(%) Predikat
1 AGRO 0,75 Cukup Sehat 1,33 Sehat
2 BACA 1,10 Cukup Sehat 1,31 Sehat
3 BAEK 0,97 Cukup Sehat 1.13 Cukup Sehat
4 BBCA 3,32 Sangat Sehat 3,55 Sangat Sehat
5 BBKP 1,61 Sehat 1,72 Sehat
6 BBMD 4,90 Sangat Sehat 5,19 Sangat Sehat
7 BBNP 1,40 Sehat 1,41 Sehat
8 BBRI 4,33 Sangat Sehat 4,46 Sangat Sehat
9 BBTN 1,67 Sehat 1,63 Sehat
10 BDMN 2,70 Sangat Sehat 2,50 Sangat Sehat
11 BEKS 0,89 Cukup Sehat 1,13 Cukup Sehat
12 BKSW (0,74) Tidak Sehat 0,05 Kurang Sehat
13 BMRI 3,23 Sangat Sehat 3,28 Sangat Sehat
14 BNBA 2,47 Sangat Sehat 2,05 Sangat Sehat
15 BNGA 2,93 Sangat Sehat 2,66 Sangat Sehat
16 BNII 1,46 Sehat 1,55 Sehat
17 BNLI 1,43 Sehat 1,39 Sehat
18 BSIM 1,88 Sehat 1,64 Sehat
19 BTPN 4,21 Sangat Sehat 4,12 Sangat Sehat
20 INPC 0,66 Cukup Sehat 1,39 Sehat
21 NISP 1,54 Sehat 1,57 Sehat
22 PNBN 1,59 Sehat 1,62 Sehat
Jumlah 44,31 Sangat Sehat
46,68 Sangat Sehat
Rata-rata 2,01 2,12
Sumber : data sekunder yang diolah
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
63
b. Rasio Net Interest Margin (NIM)
Rasio NIM dihitung dari pembagian pendapatan bunga bersih dengan
rata-rata total aset produktif. Hasil perhitungan dari pembagian pada tahun
2012 dan 2013 adalah sebagai berikut:
Tabel V. 11
Hasil Perhitungan Rasio NIM (Net Interest Margin)
Tahun 2012 dan 2013
No Kode
Bank
2012 2013
NIM(%) Predikat NIM(%) Predikat
1 AGRO 3,14 Sangat Sehat 2,90 Sehat
2 BACA 3,33 Sangat Sehat 3,62 Sangat Sehat
3 BAEK 3,77 Sangat Sehat 3,60 Sangat Sehat
4 BBCA 5,12 Sangat Sehat 5,71 Sangat Sehat
5 BBKP 4,56 Sangat Sehat 3,82 Sangat Sehat
6 BBMD 7,60 Sangat Sehat 7,93 Sangat Sehat
7 BBNP 4,49 Sangat Sehat 5,91 Sangat Sehat
8 BBRI 14,55 Sangat Sehat 15,49 Sangat Sehat
9 BBTN 5,21 Sangat Sehat 4,98 Sangat Sehat
10 BDMN 10,10 Sangat Sehat 9,60 Sangat Sehat
11 BEKS 16,64 Sangat Sehat 13,04 Sangat Sehat
12 BKSW 4,63 Sangat Sehat 2,82 Sehat
13 BMRI 5,30 Sangat Sehat 9,35 Sangat Sehat
14 BNBA 7,00 Sangat Sehat 6,60 Sangat Sehat
15 BNGA 4,24 Sangat Sehat 3,89 Sangat Sehat
16 BNII 5,21 Sangat Sehat 4,68 Sangat Sehat
17 BNLI 4,00 Sangat Sehat 3,49 Sangat Sehat
18 BSIM 6,16 Sangat Sehat 5,67 Sangat Sehat
19 BTPN 13,10 Sangat Sehat 12,70 Sangat Sehat
20 INPC 4,22 Sangat Sehat 5,31 Sangat Sehat
21 NISP 4,17 Sangat Sehat 4,11 Sangat Sehat
22 PNBN 4,19 Sangat Sehat 4,09 Sangat Sehat
Jumlah 140,74 Sangat Sehat
140,12 Sangat Sehat
Rata-rata 6,40 6,37
Sumber: data sekunder yang diolah
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
64
7. Permodalan (Capital)
Faktor capital diukur dengan menggunakan rasio kecukupan modal atau
capital adequacy rasio (CAR). Rasio CAR didapat dengan membagi modal
dengan aktiva tertimbang menurut risiko. Berikut adalah hasil perhitungan
dengan menggunakan rasio CAR pada tahun 2012 dan 2013.
Tabel V. 12
Hasil Perhitungan Rasio CAR (Capital Adequacy Ratio)
Tahun 2012 dan 2013
No Kode
Bank
2012 2013
CAR Predikat
CAR Predikat
(%) (%)
1 AGRO 14,79 Sangat Sehat 21,60 Sangat Sehat
2 BACA 18,00 Sangat Sehat 20,13 Sangat Sehat
3 BAEK 14,21 Sangat Sehat 13,10 Sangat Sehat
4 BBCA 14,24 Sangat Sehat 15,70 Sangat Sehat
5 BBKP 16,34 Sangat Sehat 15,12 Sangat Sehat
6 BBMD 26,98 Sangat Sehat 26,99 Sangat Sehat
7 BBNP 12,17 Sangat Sehat 15,75 Sangat Sehat
8 BBRI 16,95 Sangat Sehat 16,99 Sangat Sehat
9 BBTN 17,69 Sangat Sehat 15,62 Sangat Sehat
10 BDMN 18,38 Sangat Sehat 17,90 Sangat Sehat
11 BEKS 11,72 Sehat 10,26 Sehat
12 BKSW 27,75 Sangat Sehat 18,73 Sangat Sehat
13 BMRI 15,48 Sangat Sehat 14,93 Sangat Sehat
14 BNBA 19,18 Sangat Sehat 16,99 Sangat Sehat
15 BNGA 15,09 Sangat Sehat 15,38 Sangat Sehat
16 BNII 12,83 Sangat Sehat 12,72 Sangat Sehat
17 BNLI 15,86 Sangat Sehat 14,28 Sangat Sehat
18 BSIM 18,09 Sangat Sehat 21,81 Sangat Sehat
19 BTPN 21,49 Sangat Sehat 23,09 Sangat Sehat
20 INPC 16,56 Sangat Sehat 15,71 Sangat Sehat
21 NISP 16,49 Sangat Sehat 19,28 Sangat Sehat
22 PNBN 14,67 Sangat Sehat 15,32 Sangat Sehat
Jumlah 374,94 Sangat Sehat
376,93 Sangat Sehat
Rata-rata 17,04 17,13
Sumber: data sekunder yang diolah
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
65
C. Pembahasan
Berdasarkan pada analisis data yang dilakukan maka dapat diambil
kesimpulan untuk pembahasan pada masing-masing tahun yaitu tahun 2012
dan 2013 adalah sebagai berikut:
1. Profil Risiko
Faktor profil risiko diukur dengan menggunakan indikator faktor
risiko kredit (rasio NPL), risiko pasar (rasio kesenjangan relatif dan
rasio IRR), dan risiko likuiditas (rasio LDR dan Rasio LAR), karena
pada risiko tersebut peneliti dapat memperoleh data kuantitatif yang
tidak dapat diperoleh pada risiko operasional, risiko hukum, risiko
stratejik, risiko kepatuhan dan risiko reputasi. Berikut adalah hasil
pembahasan untuk profil risiko:
a. Risiko Kredit
Berdasarkan pada perhitungan rasio NPL pada tahun 2012
dalam tabel V.1, dari 22 bank, terdapat 13 (59,1%) bank
memperoleh predikat sangat sehat, dan 9 (40,9%)bank memperoleh
predikat sehat, karena bank-bank tersebut memiliki rasio NPL di
bawah 5%. Hal ini berarti pengelolaan risiko pada kredit yang
dikategorikan tidak lancar, macet dan diragukan (kredit
bermasalah) dilakukan dengan baik.
Berdasarkan pada perhitungan rasio NPL pada tahun 2012
dalam tabel V.1, dari 22 bank, 13 (59,1% )bank memperoleh
predikat sangat sehat, dan 9 (40,9%) bank memperoleh predikat
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
66
sehat, karena bank-bank tersebut memiliki rasio NPL di bawah 5%.
Hal ini berarti pengelolaan risiko pada kredit yang dikategorikan
tidak lancar, macet dan diragukan (kredit bermasalah) dilakukan
dengan baik.
Jadi, berdasarkan pada hasil perhitungan rata-rata rasio
NPL pada tahun 2012 sebesar 1,84% dan tahun 2013 sebesar
1,54% untuk 22 bank, maka selama 2 tahun tersebut bank sama-
sama mendapat predikat sangat sehat karena memiliki rasio NPL di
bawah 2%.
b. Risiko Pasar
Risiko suku bunga digunakan untuk memprediksi tingkat
risiko yang akan terjadi di masa depan. Untuk mengendalikan
kesenjangan dana (gap) dan interest rate risk (IRR) tergantung dari
tingkat suku bunga yang diharapkan dapat diterima bank atau
berdasarkan pada tepat tidaknya bank mengambil keputusan.
Artinya menurut Taswan (2006: 281) kalau bank menginginkan
tingkat pendapatan bunga bersih yang tinggi, maka tingkat risiko
pun tinggi. Sebaliknya bila bank menginginkan tingkat pendapatan
bunga bersih yang rendah maka risiko suku bunga pun rendah.
Berdasarkan pada perhitungan rasio IRR pada tahun 2012
dalam tabel V.2, dari 22 bank, terdapat 18 (81,82%) bank yang
memperoleh rasio IRR di atas 100% dan terdapat 4 (18,18%) bank
yang memperoleh rasio di bawah 100%. Bank yang mempunyai
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
67
rasio di atas 100%, hal ini berarti untuk kedepannya bank
diharapkan mampu mengoperasikan dana hutang yang diterima
dari nasabah, baik dalam bentuk giro, deposito, ataupun dana pihak
ketiga, dan perlu memperhatikan risiko tingkat bunga yang
menyertainya.
Berdasarkan pada perhitungan rasio IRR pada tahun 2013
dalam tabel V.3, dari 22 bank, terdapat 19 (86,36%) bank yang
memperoleh rasio IRR di atas100% dan terdapat 3 (13,64%) bank
yang memperoleh rasio di bawah 100%. Bank yang mempunyai
rasio di atas 100%, hal ini berarti untuk kedepannya bank
diharapkan mampu mengoperasikan dana hutang yang diterima
dari nasabah, baik dalam bentuk giro, deposito, ataupun dana pihak
ketiga, dan perlu memperhatikan risiko tingkat bunga yang
menyertainya.
Jadi, berdasarkan pada hasil perhitungan rata-rata rasio IRR
pada tahun 2012 sebesar 108.77% dan tahun 2013 sebesar
109,32% untuk 22 bank, maka selama 2 tahun tersebut bank
mampu mengoperasikan dana hutang dari nasabah karena memiliki
rasio IRR di atas 100%.
Berdasarkan pada perhitungan rasio kesenjangan relatif
pada tahun 2012 dalam tabel V.5, dari 22 bank, terdapat 7
(31,82%) bank yang memiliki risiko rendah (low) dengan kriteria
rasio di bawah 5%, terdapat 8 (36,36%) bank yang memiliki risiko
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
68
sedang (moderate) dengan kriteria rasio 5% -10%, dan terdapat 7
(31,82%) bank yang memiliki risiko tinggi (high) dengan kriteria
rasio di atas 10%. Hal ini berarti bank yang memiliki risiko tinggi
untuk berhati-hati dalam pengelolaan dana yang berkaitan dengan
tingkat bunga.
Berdasarkan pada perhitungan rasio kesenjangan relatif
pada tahun 2013 dalam tabel V.7, dari 22 bank, terdapat 6
(27,27%) bank yang memiliki risiko rendah (low) dengan kriteria
rasio di bawah 5%, terdapat 7 (31,82%) bank yang memiliki risiko
sedang (moderate) dengan kriteria rasio 5%-10%, dan terdapat 9
(40,91%) bank yang memiliki risiko tinggi (high) dengan kriteria
rasio di atas 10%. Hal ini berarti bank yang memiliki risiko tinggi
untuk berhati-hati dalam pengelolaan dana yang berkaitan dengan
tingkat bunga.
Jadi, berdasarkan pada hasil perhitungan rata-rata rasio
kesenjangan relatif pada tahun 2012 sebesar 8,77 dan tahun 2013
sebesar 9,78 untuk 22 bank, maka selama 2 tahun tersebut bank
sama-sama memiliki risiko sedang (moderate) dengan kriteria rasio
kesenjangan relatif berada 5% -10%.
c. Risiko Likuiditas
Berdasarkan pada perhitungan rasio LDR pada tahun 2012
dalam tabel V.8, dari 22 bank sebanyak 4 (18,18%) bank
memperoleh predikat sangat sehat, terdapat 6 (27,27%) bank
memperoleh predikat sehat, terdapat 8 (36,36%) bank memperoleh
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
69
predikat cukup sehat, terdapat 3 (13,63%) bank memperoleh
predikat kurang sehat dan terdapat 1 (4,54) bank yang memperoleh
predikat tidak sehat. Bank yang mempunyai predikat kurang sehat,
hal ini berarti untuk berhati-hati karena rendahnya kemampuan
likuiditas suatu bank, hal ini disebabkan jumlah dana yang
digunakan untuk membiayai kredit semakin besar (Dendawijaya,
2005 :116).
Berdasarkan pada perhitungan rasio LDR pada tahun 2013
dalam tabel V.8, dari 22 bank sebanyak 2 (9,09%) bank
memperoleh predikat sangat sehat, terdapat 6 (27,27%) bank
memperoleh predikat sehat, terdapat 9 (40,91%) bank memperoleh
predikat cukup sehat, dan terdapat 5 (22,73) bank memperoleh
predikat kurang sehat. Bank yang mempunyai predikat kurang
sehat, hal ini berarti untuk berhati-hati karena rendahnya
kemampuan likuiditas suatu bank, hal ini disebabkan jumlah dana
yang digunakan untuk membiayai kredit semakin besar
(Dendawijaya, 2005 :116).
Jadi, berdasarkan pada hasil perhitungan rata-rata rasio
LDR pada tahun 2012 sebesar 89,18% dan tahun 2013 sebesar
90.46% untuk 22 bank, maka pada tahun 2012 bank mendapat
predikat cukup sehat karena rasio LDR berkisar antara 85%-100%
dan pada tahun 2013 bank mendapat predikat cukup sehat karena
rasio LDR berkisar antara 85%-100%.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
70
2. Good Corporate Governance (GCG)
Berdasarkan pada hasil self assessment yang dilakukan oleh bank-
bank pada tahun 2012 dalam tabel V.11, dari 22 bank terdapat 10
(45,45%) bank yang memperoleh predikat sangat baik, terdapat 10
(45,45%) bank memperoleh predikat baik, dan terdapat 2 (9,10%) bank
mendapat predikat cukup baik. Bank yang memperoleh predikat sangat
baik, menurut Minarrohmah dkk (2014) hal ini berarti manajemen
bank telah melakukan penerapan prinsip-prinsip good corporate
governance yang baik dan menunjukkan bahwa bank telah
melaksanakan kinerjanya dengan baik dan berdampak positif terhadap
para investor yang akan menanamkan dananya.
Berdasarkan pada hasil self assessment yang dilakukan oleh bank-
bank pada tahun 2013 dalam tabel V.11, dari 22 bank, terdapat 7
(31,82%) bank yang memperoleh predikat sangat baik, dan 14
(63,64%) bank memperoleh predikat baik dan 1 (4,54%) bank
memperoleh predikat cukup baik. Bank yang memperoleh predikat
sangat baik, menurut Minarrohmah dkk (2014) hal ini berarti
manajemen bank telah melakukan penerapan prinsip-prinsip good
corporate governance yang baik dan menunjukkan bahwa bank telah
melaksanakan kinerjanya dengan baik dan berdampak positif terhadap
para investor yang akan menanamkan dananya.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
71
Jadi, berdasarkan pada hasil perhitungan rata-rata peringkat
GCG pada tahun 2012 sebesar 1,64 dan tahun 2013 sebesar 1,72 untuk
22 bank, maka selama 2 tahun tersebut bank sama-sama mendapat
predikat baik, karena peringkat komposit rata-rata bank berkisar pada
≥ 1,5 - < 2,5.
3. Rentabilitas (Earning)
Berdasarkan pada perhitungan rasio ROA pada tahun 2012 dalam
tabel V.12, dari 22 bank, terdapat 8 (36,36%) bank yang memperoleh
predikat sangat sehat, terdapat 8 (36,36%) bank memperoleh predikat
sehat, terdapat 5 (22,73%) bank mendapat prediakat cukup sehat, dan
terdapat 1 (4,54%)bank mendapat predikat kurang sehat. Bank yang
memperoleh predikat sangat sehat memperoleh rasio di atas 2%, hal ini
berarti bank yang memperoleh predikat sangat sehat menandakan
sangat baiknya pengelolaan/penggunaan aset dengan adanya perolehan
laba.
Berdasarkan pada perhitungan rasio ROA pada tahun 2013 dalam
tabel V.12, dari 22 bank, terdapat 8 (36,36%) bank yang memperoleh
predikat sangat sehat, terdapat 11 (50%) bank memperoleh predikat
sehat, terdapat 2 (9,09%)bank mendapat prediakat cukup sehat, dan
terdapat 1 (4,54%) bank mendapat predikat tidak sehat. Hal ini berarti
bank yang memperoleh predikat sangat sehat menandakan sangat
baiknya pengelolaan/penggunaan aset dengan adanya perolehan laba.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
72
Jadi, berdasarkan pada hasil perhitungan rata-rata rasio ROA pada
tahun 2012 sebesar 2,01% dan tahun 2013 sebesar 2,12% untuk 22
bank, maka selama 2 tahun tersebut bank sama-sama mendapat
predikat sangat sehat karena rasio ROA di atas 2%.
Hasil penelitian ini mendukung Widyaningrum, Suhadak dan
Topowijoyo (2014) bahwa sebagian besar bank mendapat predikat
sehat, karena rasio ROA setiap bank memperoleh ROA di atas 2%.
Berdasarkan pada perhitungan rasio NIM pada tahun 2012 dalam
tabel V.13, keseluruhan bank memperoleh predikat sangat sehat,
karena bank memperoleh rasio di atas 3%. Hal ini berarti bank
semakin efektif dalam penempatan aktiva produktif dalam bentuk
kredit dan semakin baik kinerja bank dalam menghasilkan pendapatan
bunga, serta kemampuan rentabilitas yang dimiliki bank sangat tinggi
untuk mengantisipasi potensi kerugian dan meningkatkan modal.
Berdasarkan pada perhitungan rasio NIM pada tahun 2013 dalam
tabel V.13, dari 22 bank, terdapat 20 (90,91%)bank memperoleh
predikat sangat sehat, dan terdapat 2 (9,09%) bank memperoleh
predikat sehat, karena bank memperoleh rasio di atas 2%. Hal ini
berarti menandakan bahwa baiknya bank dalam penempatan aktiva
produktif dalam bentuk kredit dan baiknya kinerja bank dalam
menghasilkan pendapatan bunga, serta kemampuan rentabilitas yang
dimiliki bank sangat tinggi untuk mengantisipasi potensi kerugian dan
meningkatkan modal.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
73
Jadi, berdasarkan pada hasil perhitungan rata-rata rasio NIM pada
tahun 2012 sebesar 6,40% dan tahun 2013 sebesar 6,37% untuk 22
bank, maka selama 2 tahun tersebut bank sama-sama mendapat
predikat sangat sehat karena rasio NIM diatas 3%.
Hasil penelitian ini mendukung Widyaningrum, Suhadak dan
Topowijoyo (2014) bahwa keseluruhan bank mendapat predikat sehat,
karena rasio NIM setiap bank memperoleh NIM di atas 2%.
4. Permodalan (Capital)
Berdasarkan pada perhitungan rasio CAR pada tahun 2012 dalam
tabel V.14, dari 22 bank, terdapat 21 (95,45%) bank memperoleh
predikat sangat sehat karena bank-bank tersebut memperoleh rasio
diatas 12%. sedangkan 1 (4,54%) bank memperoleh predikat sehat.
Menurut Widyaningrum dkk (2014) hal ini berarti bank-bank memiliki
modal yang kuat, sehingga mampu untuk mengatasi jika bank
mengalami kerugian. Kecukupan modal yang kuat diharapkan agar
bank mampu mengatasi kerugian yang terjadi dan melindungi sumber
dana yang ada terutama dana yang tidak dijamin oleh pemerintah.
Berdasarkan pada perhitungan rasio CAR pada tahun 2013 dalam
tabel V.14, dari 22 bank, terdapat 21 (95,45%) bank memperoleh
predikat sangat sehat, karena bank-bank tersebut memperoleh rasio
diatas 12%. Sedangkan 1 (4,54%) bank dalam keadaan sehat. Menurut
Widyaningrum dkk (2014) hal ini berarti bank-bank memiliki modal
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
74
yang kuat, sehingga mampu untuk mengatasi jika bank mengalami
kerugian. Kecukupan modal yang kuat diharapkan agar bank mampu
mengatasi kerugian yang terjadi dan melindungi sumber dana yang ada
terutama dana yang tidak dijamin oleh pemerintah.
Jadi, berdasarkan pada hasil perhitungan rata-rata rasio CAR pada
tahun 2012 sebesar 17,04% dan tahun 2013 sebesar 17,13% untuk 22
bank, maka selama 2 tahun tersebut bank sama-sama mendapat
predikat sangat sehat karena rasio CAR diatas 12%.
Hasil penelitian ini mendukung Widyaningrum, Suhadak dan
Topowijoyo (2014) bahwa dari keseluruhan bank dapat digolongkan
ke dalam predikat bank sehat. Rasio CAR keseluruhan bank memiliki
nilai yang melebihi rasio minimum CAR sebesar 8% yang telah
ditetapkan bank Indonesia melalui SE BI No 26/2/BPPP.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
75
BAB VI
PENUTUP
A. Kesimpulan
Berdasarkan data, hasil analisis dan pembahasan dengan menggunakan
metode Risk-Based Bank Rating (RBBR) pada bank-bank yang terdaftar pada
Bursa Efek Indonesia yang berjumlah 22 bank pada tahun 2012 dan 2013,
kesimpulan yang dapat ditarik adalah:
1. Profil risiko adalah penilaian tingkat kesehatan bank didasarkan pada
risiko-risiko bank dan dampak yang ditimbulkan pada kinerja bank
secara keseluruhan. Risiko-risiko tersebut adalah:
a. Terkait dengan risiko kredit, bank mendapat predikat sangat sehat.
b. Terkait dengan risiko likuiditas, bank mendapat predikat cukup
sehat.
c. Terkait risiko pasar, bank memiliki rasio suku bunga diatas 100%
dan memiliki risiko sedang (moderate) .
2. Terkait dengan faktor Good Corporate Governance, bank mendapat
predikat baik.
3. Terkait dengan faktor rentabilitas (Earning), bank mendapat predikat
sangat sehat.
4. Terkait faktor permodalan (Capital), bank mendapat predikat sangat
sehat.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
76
B. Keterbatasan Penelitian
Berikut ini adalah keterbasan penelitian yang dilakukan dalam penelitian:
1. Penelitian ini terbatas hanya 3 profil risiko, dari 8 profil risiko yang
ada, karena dari 3 risiko tersebut tersedia data kuantitatif, dan 5 risiko
tidak tersedia data kuantitatif.
2. Penelitian ini hanya melakukan penelitian selama 2 tahun, yaitu 2012
dan 2013.
3. Penelitian ini dilakukan pada 22 bank, dari 31 bank yang terdaftar di
Bursa Efek Indonesia.
C. Saran
Penelitian tentang analisis tingkat kesehatan bank dengan menggunakan
metode RBBR terdapat 4 faktor yaitu risiko profil, good corporate
governance, rentabilitas dan capital. Maka saran-saran bagi yang akan
menggunakan penelitian ini adalah:
1. Bagi peneliti selanjutnya dapat mencantumkan 8 risiko profil,
menambah perhitungan rasio, menambah jumlah bank yang diteliti,
dan menambah jumlah tahun yang diteliti.
2. Bagi bank untuk lebih memperhatikan faktor likuiditas dan risiko
pasar, serta membuat laporan self assessment agar para investor dan
nasabah dapat mengetahui suatu bank telah melakukan kegiatan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
77
dengan optimal dan melaksanakan prinsip-prinsip Good Coorporate
Governance dengan baik.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
78
DAFTAR PUSTAKA
Abdullah, Thamrin dan Franas Tantri. 2013. Bank dan Lembaga Keuangan, Ed 1
Cet-2. PT Raja Grafindo Persada, Jakarta
Abdullah, Faisal. 2003. Manajemen Perbankan (Teknik Analisis Kinerja
Keuangan Bank). Cet 1, Ed 1. Universitas Muhammadiyah Malang,
Malang
Agustinawansari, Y.F.M.Gien, Y.P. Supardiyono, G. Anto Listianto dan Edi
Kustanto. 2007. Panduan Penulisan dan Ujian Skripsi. Universitas
Sanata Dharma,Yogyakarta
Bank Indonesia. 2011. Surat Edaran Bank Indonesia NO. 13/24DNDP/2011
tentang Penilaian Tingkat kesehatan Bank Umum, Jakarta
Bank Indonesia. 2011. Surat Edaran Bank Indonesia NO. 13/24DNDP/2011
Tentang Penilaian Tingkat Kesehatan Bank Umum. Lamp I, Jakarta
Bank Indonesia. 2013. Surat Edaran Bank Indonesia NO 15/15/DNDP/2013
Perihal Pelaksanaan Good Corporate Governance Bagi Bank Umum,
Jakartta
Bank Indonesia. 2004 Surat Edaran Bank Indonesia NO. 6/23/DNDP/2004
tentang Penilaian Tingkat Kesehatan Bank Umum, Jakarta
Budisantoso, Totok dan Nuritomo. 2014. Bank dan Lembaga Keuangan Lain.
Edisi Ketiga. Penerbit Salemba Empat, Jakarta
Dewa, I Dewa Ayu. 2013. Analisis Perbedaan Tingkat Kesehatan Bank
Berdasarkan RGEC Pada Perusahaan Perbankan Besar Dan Kecil. E-
Jurnal Akuntansi Universitas Udayana, Bali
En Naja, H.R. Daeng. 2008. Good Corporate Governance : Pada Lembaga
Perbankan. Media Pressindo, Yogyakarta
Ikatan Akuntan Indonesia (IAI). 2009. Exposure Draft Pernyataan Akuntansi
Keuangan, Penyajian Laporan Keuangan. Dewan Standar Akuntansi
Keuangan, Jakarta
Indrawati, Wiwin. 2008. Pengaruh Rasio Likuiditas, Kualitas Aktiva, Efisiensi,
Rentabilitas, Dan Sensitivitas Pasar, Terhadap Capital Adequacy Ratio
(CAR) Pada Bank-Bank Pemerintah. Sekolah Tinggi ilmu Ekonomi
Perbarnas, Surabaya.
Kuncoro, Mudrajad. 2013. Metode Riset Untuk Bisnis & Ekonomi. Edisi Keempat.
PT Gelora Aksara Pratama, Jakarta.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
79
Lasta, Heidy Arrvida , Zainul Arifin & Nila Firdausi Nuzula, 2014. “Analisis
Tingkat Kesehatan Bank Dengan Metode RGEC (Risk Profile, Good
Corporate Governance, Earning, Capital)”: Studi pada PT. Bank Rakyat
Indonesia, Tbk periode 2011-2013. Jurnal Administrasi Bisnis (JAB).
Vol. 13 (Agustus). No.2
Minarrohmah, Khisti, Fransisca Yaningwati dan Nila Firdausi Nuzula, 2014.
“Analisis Tingkat Kesehatan Bank Dengan Metode RGEC (Risk Profile,
Good Corporate Governance, Earning, Capital)”: Studi pada PT. Bank
Central Asia, Tbk periode 2010-2012. Jurnal Administrasi Bisnis
(JAB). Vol. 17 (Desember) No. 1
Mubarak, M. Aan Faizal. 2014. Penilaian Kinerja Bank Menurut Risk-Based
Bank Rating. Fakultas Ekonomi & Bisnis Universitas Brawijaya, Malang.
Permatasari, Metalia, Nengah Sudjana & Muhammad Saifi. 2015. “Penggunaan
Metode Risk-Based Bank Rating Untuk Menganalisis Tingkat Kesehatan
Bank”: Studi pada bank yang Terdaftar dalam Papan Pengembangan
Bursa Efek Indonesia tahun 2011-2013. Jurnal Administrasi Bisnis
(JAB). Vol. 22 (Mei). No. 1
Presiden Republik Indonesia, 1998. UU No 10 Tahun 1998 tentang Perbankan.
Jakarta.
Puspita, Ardian Eka. 2014. Analsisi Tingkat Kesehatan Bank dengan Metode
RGEC pada bank BUMN yang terdaftar di bursa Efek Indonesia tahun
2011-2012. Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Muhammadiyah
Surakarta, Surakarta
Putri, Monica. 2008. “Analisis Tingkat Kesehatan Bank Umum Berdasarkan
Peraturan Bank Indonesia Nomor 6/10/PBI/2004”. Skripsi Tidak
Dipublikasikan. Universitas Sanata Dharma, Yogyakarta.
Rivai,Veitzhal Sofyan Basir, Saewono Sudarto, Arifiandy Permata Veitzhal.
2013.Commercial Bank Management : manajemen perbankan dari teori
ke praktik –Ed.1, -cet. 1. Rajawali Pers, Jakarta
Septyaning, Merry Yuanita. 2014. Analisa Kinerja Bank Dengan Penerapan
Metode Risk-Based Bank Rating: Studi pada Perbankan Swasta yang
Listing di BEI. Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Brawijaya,
Malang
Sumarni, Murti & Salamah Wahyuni. 2006. Metodologi Penelitian Bisnis. C.V
Andi Offset, Yogyakarta
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
80
Taswan, 2006. Manajemen Perbankan: Konsep, Teknik & Aplikasi. Cetakan
Pertama : UPP STIM YKPN, Yogyakarta
Widyaningrum, Hening asih, Suhadak & Topowijono. 2014. “Analisis Tingkat
kesehatan Bank dengan menggunakan Metode Risk-Based Bank Rating
(RBBR)”. Jurnal Administrasi Bisnis (JAB). Vol. 13 (April) No.2
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
81
LAMPIRAN
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
82
Lampiran 1
Perhitungan Rasio Non Performing Loan (NPL) tahun 2012
(disajikan dalam miliaran rupiah)
No Kode
Bank
2012
Kredit
Bermasalah (1) Total Kredit (2) NPL(1:2)
NPL
(%)
1 AGRO 57 2,519 0.0227 2.27
2 BACA 11 3,042 0.0037 0.37
3 BAEK 137 14,850 0.0092 0.92
4 BBCA 1,623 368,789 0.0044 0.44
5 BBKP 1,029 45,531 0.0226 2.26
6 BBMD 119 5,509 0.0216 2.16
7 BBNP 69 7,550 0.0092 0.92
8 BBRI 6,978 450,166 0.0155 1.55
9 BBTN 4,110 101,470 0.0405 4.05
10 BDMN 1,679 88,353 0.019 1.9
11 BEKS 238 7,028 0.0339 3.39
12 BKSW 9 3,781 0.0023 0.23
13 BMRI 1,098 68,615 0.016 1.6
14 BNBA 19 2,961 0.0063 0.63
15 BNGA 756 33,890 0.0223 2.23
16 BNII 1,813 85,946 0.0211 2.11
17 BNLI 1,091 104,914 0.0104 1.04
18 BSIM 224 8,959 0.025 2.5
19 BTPN 272 38,810 0.007 0.7
20 INPC 298 15,212 0.0196 1.96
21 NISP 444 60,761 0.0073 0.73
22 PNBN 2,178 102,236 0.0213 2.13
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
83
Lampiran 2
Perhitungan Rasio Non Performing Loan (NPL) tahun 2013
(disajikan dalam miliaran rupiah)
No Kode Bank
2013
Kredit
Bermasalah (1) Total Kredit (2)
NPL
(1:2) NPL(%)
1 AGRO 132 3,589 0.0368 3.68
2 BACA 99 4,669 0.0211 2.11
3 BAEK 5 1,782 0.0028 0.28
4 BBCA 1,552 408,498 0.0038 0.38
5 BBKP 1,289 48,461 0.0266 2.66
6 BBMD 136 5,981 0.0228 2.28
7 BBNP 87 8,933 0.0097 0.97
8 BBRI 8,976 504,281 0.0178 1.78
9 BBTN 3,896 96,208 0.0405 4.05
10 BDMN 351 15,268 0.023 2.3
11 BEKS 399 8,285 0.0481 4.81
12 BKSW 53 7,245 0.0073 0.73
13 BMRI 1,399 80,415 0.0174 1.74
14 BNBA 6 2,961 0.0021 0.21
15 BNGA 793 34,650 0.0229 2.29
16 BNII 2,178 128,138 0.017 1.7
17 BNLI 2,078 151,707 0.0137 1.37
18 BSIM 319 10,021 0.0318 3.18
19 BTPN 276 46,073 0.006 0.6
20 INPC 131 15,431 0.0085 0.85
21 NISP 627 68,937 0.0091 0.91
22 PNBN 2,032 120,257 0.0169 1.69
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
84
Lampiran 3
Perhitungan Loan To Deposit Ratio (LDR) tahun 2012
(disajikan dalam miliaran rupiah)
No Kode
Bank
2012
Total
Kredit (1)
Dana Pihak
Ketiga (2) LDR (1:2) LDR (%)
1 AGRO 2,519 3,054 0.8248 82.48
2 BACA 3,042 4,778 0.6367 63.67
3 BAEK 14,850 20,961 0.7085 70.85
4 BBCA 368,789 370,274 0.9960 99.60
5 BBKP 45,531 53,958 0.8438 84.38
6 BBMD 5,509 5,439 1.0129 101.29
7 BBNP 7,550 6,925 1.0903 109.03
8 BBRI 450,166 486,455 0.9254 92.54
9 BBTN 101,470 80,668 1.2579 125.79
10 BDMN 88,353 127,058 0.6954 69.54
11 BEKS 7,028 6,757 1.0401 104.01
12 BKSW 3,781 3,633 1.0407 104.07
13 BMRI 68,615 88,353 0.7766 77.66
14 BNBA 2,961 2,808 1.0545 105.45
15 BNGA 33,890 35,659 0.9504 95.04
16 BNII 85,946 106,105 0.8100 81.00
17 BNLI 104,914 119,303 0.8794 87.94
18 BSIM 8,959 12,860 0.6967 69.67
19 BTPN 38,810 45,073 0.8610 86.10
20 INPC 15,212 17,399 0.8743 87.43
21 NISP 60,761 70,190 0.8657 86.57
22 PNBN 102,236 131,145 0.7796 77.96
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
85
Lampiran 4
Perhitungan Loan To Deposit Ratio (LDR) tahun 2013
(disajikan dalam miliaran rupiah)
No Kode
Bank
2013
Total
Kredit (1)
Dana Pihak
Ketiga (2)
LDR
(1:2) LDR (%)
1 AGRO 3,589 4,120 0.8711 87.11
2 BACA 4,669 5,893 0.7923 79.23
3 BAEK 1,782 2,334 0.7635 76.35
4 BBCA 408,498 409,486 0.9976 99.76
5 BBKP 48,461 55,822 0.8681 86.81
6 BBMD 5,981 5,852 1.0220 102.20
7 BBNP 8,933 8,358 1.0688 106.88
8 BBRI 504,281 546,856 0.9221 92.21
9 BBTN 96,208 119,613 0.8043 80.43
10 BDMN 15,268 16,659 0.9165 91.65
11 BEKS 8,285 7,673 1.0798 107.98
12 BKSW 7,245 9,535 0.7598 75.98
13 BMRI 80,415 96,920 0.8297 82.97
14 BNBA 2,961 3,274 0.9044 90.44
15 BNGA 34,650 36,671 0.9449 94.49
16 BNII 128,138 120,239 1.0657 106.57
17 BNLI 151,707 133,074 1.1400 114.00
18 BSIM 10,021 13,819 0.7252 72.52
19 BTPN 46,073 52,196 0.8827 88.27
20 INPC 15,431 17,363 0.8887 88.87
21 NISP 68,937 84,028 0.8204 82.04
22 PNBN 120,257 144,097 0.8346 83.46
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
86
Lampiran 5
Perhitungan Rasio Return On Asset (ROA) tahun 2012
(disajikan dalam miliaran rupiah)
No Kode
Bank
2012
Laba Sebelum
Pajak (1) Total Aset (2)
ROA
(1:2)
ROA
(%)
1 AGRO 30 4,040 0.0075 0.75
2 BACA 62 5,666 0.0110 1.10
3 BAEK 247 25,365 0.0097 0.97
4 BBCA 14,705 442,994 0.0332 3.32
5 BBKP 1,059 65,689 0.0161 1.61
6 BBMD 361 7,369 0.0490 4.90
7 BBNP 115 8,212 0.0140 1.40
8 BBRI 23,860 551,336 0.0433 4.33
9 BBTN 1,863 111,748 0.0167 1.67
10 BDMN 4,206 155,791 0.0270 2.70
11 BEKS 68 7,683 0.0089 0.89
12 BKSW -34 4,644 (0.0074) (0.74)
13 BMRI 20 635 0.0323 3.23
14 BNBA 86 3,483 0.0247 2.47
15 BNGA 5,786 197,412 0.0293 2.93
16 BNII 1,696 115,773 0.0146 1.46
17 BNLI 1,888 131,798 0.0143 1.43
18 BSIM 285 15,152 0.0188 1.88
19 BTPN 2,485 59,090 0.0421 4.21
20 INPC 136 20,558 0.0066 0.66
21 NISP 1,222 79,142 0.0154 1.54
22 PNBN 2,366 148,793 0.0159 1.59
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
87
Lampiran 6
Perhitungan Rasio Return On Asset (ROA) tahun 2013
(disajikan dalam miliaran rupiah)
No Kode Bank
2013
Laba Sebelum
Pajak (1) Total Aset (2) ROA (1:2)
ROA
(%)
1 AGRO 68 5,124 0.0133 1.33
2 BACA 93 7,139 0.0131 1.31
3 BAEK 325 28,750 0.0113 1.13
4 BBCA 17,628 496,304 0.0355 3.55
5 BBKP 1,194 69,457 0.0172 1.72
6 BBMD 410 7,912 0.0519 5.19
7 BBNP 141 9,985 0.0141 1.41
8 BBRI 27,910 626,182 0.0446 4.46
9 BBTN 2,141 131,169 0.0163 1.63
10 BDMN 3,279 131,169 0.0250 2.50
11 BEKS 102 9,003 0.0113 1.13
12 BKSW 5 11,047 0.0005 0.05
13 BMRI 24,061 733,099 0.0328 3.28
14 BNBA 83 4,045 0.0205 2.05
15 BNGA 5,832 218,866 0.0266 2.66
16 BNII 2,184 140,546 0.0155 1.55
17 BNLI 2,301 165,833 0.0139 1.39
18 BSIM 286 17,447 0.0164 1.64
19 BTPN 2,869 69,664 0.0412 4.12
20 INPC 295 21,188 0.0139 1.39
21 NISP 1,529 97,524 0.0157 1.57
22 PNBN 2,664 164,055 0.0162 1.62
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
88
Lampiran 7
Perhitungan Rasio Net Interest Margin (NIM) tahun 2012
(disajikan dalam miliaran rupiah)
No Kode
Bank
2012
Pendapatan Bunga
Bersih (1)
Total Aset
Produktif (2)
NIM
(1:2)
NIM
(%)
1 AGRO 136 4,329 0.0314 3.14
2 BACA 162 4,864 0.0333 3.33
3 BAEK 958 3,612 0.0377 3.77
4 BBCA 19,909 389,093 0.0512 5.12
5 BBKP 5,126 112,412 0.0456 4.56
6 BBMD 507 6,668 0.0760 7.60
7 BBNP 388 8,634 0.0449 4.49
8 BBRI 72,593 499,042 0.1455 14.55
9 BBTN 4,727 90,671 0.0521 5.21
10 BDMN 9,590 94,950 0.1010 10.10
11 BEKS 995 5,980 0.1664 16.64
12 BKSW 172 3,715 0.0463 4.63
13 BMRI 2,757 51,986 0.0530 5.30
14 BNBA 136 1,943 0.0700 7.00
15 BNGA 9,709 228,736 0.0424 4.24
16 BNII 5,314 102,024 0.0521 5.21
17 BNLI 4,690 117,189 0.0400 4.00
18 BSIM 780 12,668 0.0616 6.16
19 BTPN 6,071 46,344 0.1310 13.10
20 INPC 826 19,573 0.0422 4.22
21 NISP 2,566 61,535 0.0417 4.17
22 PNBN 5,474 130,644 0.0419 4.19
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
89
Lampiran 8
Perhitungan Rasio Net Interest Margin (NIM) tahun 2013
(disajikan dalam miliaran rupiah)
No
Kode
Bank
2013
Pendapatan Bunga
Bersih (1)
Total Aset
Produktif (2) NIM (1:2)
NIM
(%)
1 AGRO 164 5,663 0.0290 2.90
2 BACA 209 5,770 0.0362 3.62
3 BAEK 1,159 32,194 0.0360 3.60
4 BBCA 24,839 435,309 0.0571 5.71
5 BBKP 5,575 145,942 0.0382 3.82
6 BBMD 562 7,083 0.0793 7.93
7 BBNP 431 7,289 0.0591 5.91
8 BBRI 88,049 568,546 0.1549 15.49
9 BBTN 5,653 113,470 0.0498 4.98
10 BDMN 10,103 105,240 0.0960 9.60
11 BEKS 973 7,462 0.1304 13.04
12 BKSW 230 8,156 0.0282 2.82
13 BMRI 62,069 664,085 0.0935 9.35
14 BNBA 157 2,379 0.0660 6.60
15 BNGA 10,121 260,417 0.0389 3.89
16 BNII 5,800 123,935 0.0468 4.68
17 BNLI 5,135 146,970 0.0349 3.49
18 BSIM 826 14,562 0.0567 5.67
19 BTPN 7,048 55,496 0.1270 12.70
20 INPC 998 18,795 0.0531 5.31
21 NISP 3,139 76,375 0.0411 4.11
22 PNBN 5,862 119,633 0.0490 4.90
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
90
Lampiran 9
Perhitungan Capital Adequacy Ratio (CAR) tahun 2012
(disajikan dalam miliaran rupiah)
No Kode Bank 2012
Modal (1) ATMR (2) CAR (1:2) CAR (%)
1 AGRO 354 2,393 0.1479 14.79
2 BACA 624,532 3,470,212 0.1800 18.00
3 BAEK 2,716 19,111 0.1421 14.21
4 BBCA 43,900 308,378 0.1424 14.24
5 BBKP 5,820 35,621 0.1634 16.34
6 BBMD 1,518 5,626 0.2698 26.98
7 BBNP 721,629 5,927,888 0.1217 12.17
8 BBRI 55,134 325,352 0.1695 16.95
9 BBTN 9,433 53,321 0.1769 17.69
10 BDMN 19,391 105,500 0.1838 18.38
11 BEKS 675 5,761 0.1172 11.72
12 BKSW 854 3,078 0.2775 27.75
13 BMRI 61,948 400,190 0.1548 15.48
14 BNBA 429 2,236 0.1918 19.18
15 BNGA 23,362 154,868 0.1509 15.09
16 BNII 11,643 90,714 0.1283 12.83
17 BNLI 15,848 99,921 0.1586 15.86
18 BSIM 1,790 9,897 0.1809 18.09
19 BTPN 6,869 31,969 0.2149 21.49
20 INPC 2,721 16,430 0.1656 16.56
21 NISP 9,873 59,885 0.1649 16.49
22 PNBN 15,669 106,835 0.1467 14.67
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
91
Lampiran 10
Perhitungan Capital Adequacy Ratio (CAR) tahun 2013
(disajikan dalam miliaran rupiah)
No Kode Bank 2013
Modal (1) ATMR (2) CAR (1:2) CAR (%)
1 AGRO 843 3,904 0.2159 21.59
2 BACA 852,686 4,236,092 0.2013 20.13
3 BAEK 2,943 22,468 0.1310 13.10
4 BBCA 56,211 358,963 0.1566 15.66
5 BBKP 6,574 43,469 0.1512 15.12
6 BBMD 1,811 6,711 0.2699 26.99
7 BBNP 1,132 7,188 0.1575 15.75
8 BBRI 69,472 408,858 0.1699 16.99
9 BBTN 10,353 66,262 0.1562 15.62
10 BDMN 21,588 123,510 0.1748 17.48
11 BEKS 765 7,457 0.1026 10.26
12 BKSW 1,500 8,010 0.1873 18.73
13 BMRI 73,345 491,276 0.1493 14.93
14 BNBA 489,197 2,878,836 0.1699 16.99
15 BNGA 26,878 174,779 0.1538 15.38
16 BNII 14,371 113,014 0.1272 12.72
17 BNLI 18,122 126,918 0.1428 14.28
18 BSIM 2,637 12,089 0.2181 21.81
19 BTPN 8,972 38,861 0.2309 23.09
20 INPC 2,599 16,540 0.1571 15.71
21 NISP 14,276 74,035 0.1928 19.28
22 PNBN 18,756 122,398 0.1532 15.32
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI