PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PDF/F. Farmasi/Farmasi/048114054_full.pdf · Metode...

132
PENGARUH EKSTRAK ETANOLIK DAGING BUAH MAHKOTA DEWA (Phaleria macrocarpa (Scheff.) Boerl.) TERHADAP EFEK HIPOGLIKEMIK JAMU ANTIDIABETES “AD” PADA TIKUS PUTIH JANTAN TERBEBANI GLUKOSA SKRIPSI Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Farmasi (S.Farm.) Program Studi Ilmu Farmasi Oleh : Lusia Andika Kris Pratiwi NIM : 048114054 FAKULTAS FARMASI UNIVERSITAS SANATA DHARMA YOGYAKARTA 2008 i PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Transcript of PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PDF/F. Farmasi/Farmasi/048114054_full.pdf · Metode...

Page 1: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PDF/F. Farmasi/Farmasi/048114054_full.pdf · Metode kondensasi dengan gugus amina ... Metode oksidasi-reduksi ... Pembuatan kurva baku ...

PENGARUH EKSTRAK ETANOLIK DAGING BUAH MAHKOTA DEWA (Phaleria macrocarpa (Scheff.) Boerl.)

TERHADAP EFEK HIPOGLIKEMIK JAMU ANTIDIABETES “AD” PADA TIKUS PUTIH JANTAN TERBEBANI GLUKOSA

SKRIPSI

Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Farmasi (S.Farm.)

Program Studi Ilmu Farmasi

Oleh :

Lusia Andika Kris Pratiwi

NIM : 048114054

FAKULTAS FARMASI UNIVERSITAS SANATA DHARMA

YOGYAKARTA 2008

i

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 2: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PDF/F. Farmasi/Farmasi/048114054_full.pdf · Metode kondensasi dengan gugus amina ... Metode oksidasi-reduksi ... Pembuatan kurva baku ...

PENGARUH EKSTRAK ETANOLIK DAGING BUAH MAHKOTA DEWA (Phaleria macrocarpa (Scheff.) Boerl.)

TERHADAP EFEK HIPOGLIKEMIK JAMU ANTIDIABETES “AD” PADA TIKUS PUTIH JANTAN TERBEBANI GLUKOSA

HALAMAN JUDUL

SKRIPSI

Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Farmasi (S.Farm.)

Program Studi Ilmu Farmasi

Oleh :

Lusia Andika Kris Pratiwi

NIM : 048114054

FAKULTAS FARMASI UNIVERSITAS SANATA DHARMA

YOGYAKARTA 2008

ii

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 3: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PDF/F. Farmasi/Farmasi/048114054_full.pdf · Metode kondensasi dengan gugus amina ... Metode oksidasi-reduksi ... Pembuatan kurva baku ...

HALAMAN PERSETUJUAN PEMBIMBING

iii

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 4: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PDF/F. Farmasi/Farmasi/048114054_full.pdf · Metode kondensasi dengan gugus amina ... Metode oksidasi-reduksi ... Pembuatan kurva baku ...

HALAMAN PENGESAHAN

iv

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 5: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PDF/F. Farmasi/Farmasi/048114054_full.pdf · Metode kondensasi dengan gugus amina ... Metode oksidasi-reduksi ... Pembuatan kurva baku ...

HALAMAN PERSEMBAHAN

Deep within each heart

There lies a magic spark

That lights the fire of our imagination

And since the dawn of man

The strenght of just "I can"

Has brought together people of all nations

there is nothing ordinary

In the living of each day

there is a special part

Every one of us will play

Feel the flame forever burn

Teaching lessons we must learn

To bring us closer to the power of the dream

As the world gives us its best

To stand apart from all the rest

It is the power of the dream that brings us here

(The Power of Dream _ Celine Dion)

Skripsi ini kupersembahkan untuk Yesus Kristus Juru Selamat dan Junjunganku

Bapak, Ibu, Bulek Uun, Mas Aan

Angkatan 2004

dan almamaterku

v

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 6: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PDF/F. Farmasi/Farmasi/048114054_full.pdf · Metode kondensasi dengan gugus amina ... Metode oksidasi-reduksi ... Pembuatan kurva baku ...

LEMBAR PERNYATAAN PERSETUJUAN PUBLIKASI KARYA ILMIAH UNTUK KEPENTINGAN AKADEMIS

Yang bertanda tangan di bawah ini, saya mahasiswa Universitas Sanata Dharma :

Nama : Lusia Andika Kris Pratiwi Nomor Mahasiswa : 048114054

Demi pengembangan ilmu pengetahuan, saya memberikan kepada Perpustakaan Universitas Sanata Dharma karya ilmiah saya yang berjudul : “PENGARUH EKSTRAK ETANOLIK DAGING BUAH MAHKOTA DEWA (Phaleria macrocarpa (Scheff.) Boerl.) TERHADAP EFEK HIPOGLIKEMIK JAMU ANTIDIABETES “AD” PADA TIKUS PUTIH JANTAN TERBEBANI GLUKOSA ” beserta perangkat yang diperlukan (bila ada). Dengan demikian saya memberikan kepada Perpustakaan Universitas Sanata Dharma hak untuk menyimpan, me-ngalihkan dalam bentuk media lain, mengelolanya dalam bentuk pangkalan data untuk kepentingan akademis tanpa perlu meminta ijin dari saya maupun memberikan royalti kepada saya selama tetap mencantumkan nama saya sebagai penulis.

Tidak memberikan hak untuk mempublikasikannya di Internet atau media lain

Demikian pernyataan ini yang saya buat dengan sebenarnya. Dibuat di Yogyakarta Pada tanggal : 5 Agustus 2008 Yang menyatakan

Lusia Andika Kris Pratiwi

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 7: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PDF/F. Farmasi/Farmasi/048114054_full.pdf · Metode kondensasi dengan gugus amina ... Metode oksidasi-reduksi ... Pembuatan kurva baku ...

vi

PRAKATA

Sembah syukur penulis haturkan ke hadirat Yesus Kristus disurga karena

hanya dengan bimbingan, karunia, dan berkatNya yang tiada batas penyusunan

laporan skripsi dengan judul “Pengaruh Ekstrak Etanolik Daging Buah Mahkota

dewa (Phaleria macrocarpa (Scheff.) Boerl.) Terhadap Efek Hipoglikemik Jamu

antidiabetes “AD” Pada Tikus Putih Jantan Terbebani Glukosa“ ini dapat selesai

dengan baik. Penulis menyadari sepenuhnya bahwa penyusunan skripsi ini tidak

lepas dari dukungan berbagai pihak dari awal hingga dapat selesainya skripsi ini.

Pada kesempatan ini penulis mengucapkan terima kasih kepada :

1. Ibu Rita Suhadi, M.Si., Apt., selaku Dekan Fakultas Farmasi Universitas Sanata

Dharma Yogyakarta

2. Ibu Christine Patramurti, S.Si., M.Si., Apt., selaku Ketua Program Studi

Fakultas Farmasi Universitas Sanata Dharma Yogyakarta

3. Ibu Yustina Sri Hartini, S.Si., Apt., M.Si., selaku dosen pembimbing akademik

yang telah memberi nasehat dan masukan kepada penulis

4. Bapak Ipang Djunarko, S.Si., Apt., selaku dosen pembimbing yang dengan

kesabarannya telah membimbing, memberi masukan, dan arahan kepada

penulis

5. Bapak Yosef Wijoyo, S.Si., Apt., yang telah bersedia meluangkan waktu

sebagai sekertaris panitia penguji dan dosen penguji

6. dr. Fenty, M.Kes., Sp.PK., yang telah bersedia meluangkan waktu sebagai

dosen penguji

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 8: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PDF/F. Farmasi/Farmasi/048114054_full.pdf · Metode kondensasi dengan gugus amina ... Metode oksidasi-reduksi ... Pembuatan kurva baku ...

vii

7. IOT. Sari Sehat – PT. CIA Magelang yang telah bersedia menyediakan bahan

penelitian, dan bekerjasama dengan penulis

8. Romo Drs. Petrus Sunu Hardiyanta, S.J., S.Si., yang telah membantu penulis

dalam pengolahan statistik data

9. Mas Heru, Mas Parjiman, Mas Kayat selaku laboran dan karyawan Fakultas

Farmasi USD, atas bantuan dan canda yang hangatnya

10. Mas Ottok, Mas Wagiran, Mas Sarwanto, Mas Andre, Mas Sigit, Mas Parlan,

Mas Kunto, Mas Bimo selaku laboran dan karyawan Fakultas Farmasi USD

11. Staf pengajar Fakultas Farmasi Universitas Sanata Dharma yang dengan sabar

telah membimbing penulis dalam menuntut ilmu dan pengetahuan

12. Keluarga tercinta, Stefanus Sudarto, S.E., Roberta Maria Widiyanti, serta Mas

Alloysius Andri Silawidarta yang secara tulus memberikan cinta, semangat,

dan dukungan sehingga penyusunan skripsi ini dapat berjalan lancar

13. Petrus Kanisius Widiyanta, atas kasih dan kesabarannya, memberikan

semangat, dorongan, keceriaan serta penghiburan

14. Mas Alex atas bantuan Cermin Dunia Kedokteran dan bantuan analisis

statistiknya

15. Liza, Rizky, Feri, Chika, atas canda, keceriaan, dan kehangatan selama

perjuangan bersama di laboratorium

16. Nana, Keke, Angel yang telah menjadi teman setia selama kuliah, dan

memberikan semangat dan dorongan untuk segera menyelesaikan skripsi ini

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 9: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PDF/F. Farmasi/Farmasi/048114054_full.pdf · Metode kondensasi dengan gugus amina ... Metode oksidasi-reduksi ... Pembuatan kurva baku ...

viii

17. Teman-teman KKN XXXIV kelompok 9, Lutfi, Nice, Astrid, Aily, Verty,

Wiwin, Yanu, Iwan, Patce atas pengalaman hidup bersama di Dusun Kepuh,

Bantul yang begitu indah dan berwarna

18. Teman-teman angkatan 2004, Heti, Dipta, Sindu, Nina, Duma, Sisil, Fila,

Lidia, Andrew, Avi, Asyen, Andri, Ari, Tiche, Siska, Yudi, Indah, Filie,

Meidina, Widia, Anggie, Indra, dan semuanya

19. Semua pihak yang tidak dapat penulis sebutkan satu-persatu

Penulis berharap skripsi ini dapat berguna bagi pembaca sekalian. Akhir

kata, penulis menyadari bahwa saran yang membangun akan bermanfaat untuk

perbaikan bagi penulis, terima kasih dan Tuhan Yesus memberkati.

Penulis

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 10: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PDF/F. Farmasi/Farmasi/048114054_full.pdf · Metode kondensasi dengan gugus amina ... Metode oksidasi-reduksi ... Pembuatan kurva baku ...

PERNYATAAN KEASLIAN KARYA

ix

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 11: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PDF/F. Farmasi/Farmasi/048114054_full.pdf · Metode kondensasi dengan gugus amina ... Metode oksidasi-reduksi ... Pembuatan kurva baku ...

x

INTISARI

Penelitian dilakukan untuk mengetahui seberapa besar efek hipoglikemik

jamu antidiabetes “AD” dengan penambahan ekstrak etanolik daging buah mahkota dewa (Phaleria macrocarpa (Scheff.) Boerl.) dan mengetahui adanya pengaruh ekstrak tersebut terhadap efek hipoglikemik jamu antidiabetes “AD”.

Penelitian ini merupakan penelitian eksperimental murni dengan rancangan acak lengkap pola searah. Efek hipoglikemik jamu antidiabetes “AD” dengan penambahan ekstrak etanolik mahkota dewa ditetapkan melalui uji toleransi glukosa oral (UTGO). Tiga puluh ekor tikus dibagi menjadi enam kelompok perlakuan. Kelompok I mendapat aquadest 12,5 ml/kgBB, kelompok II mendapat CMC 1% 12,5 ml/kgBB, keduanya sebagai kontrol negatif, kelompok III mendapat larutan glibenklamid 0,45 mg/kgBB sebagai kontrol positif, dan kelompok IV sampai VI mendapat perlakuan jamu antidiabetes “AD” 12,6 ml/kgBB dengan penambahan ekstrak etanolik daging buah mahkota dewa dengan peringkat dosis 63 mg/kgBB, 189 mg/kgBB, dan 567 mg/kgBB secara per-oral. Kadar glukosa darah ditetapkan dengan metode enzimatik Glucose Oxidase Phenol Antipirin (GOD-PAP). Data kadar glukosa darah pada tiap waktu sampling pada tiap kelompok dianalisis secara statistik menggunakan metode GLM Repeated Measure, dan nilai LDDK0-300 glukosa darah dianalisis menggunakan uji Kruskal Wallis dilanjutkan uji Mann Whitney bertaraf kepercayaan 95%.

Hasil penelitian menunjukkan bahwa jamu antidiabetes “AD” dengan penambahan ekstrak etanolik daging buah mahkota dewa dosis 63 mg/kgBB, 189 mg/kgBB, dan 567 mg/kgBB memberikan penurunan kadar glukosa darah sebesar 28,1% sampai 33,1% terhadap kontrol negatif aquadest, sebesar 11,5% sampai 17,6% terhadap kontrol negatif CMC 1%, dan sebesar 0,1 sampai 6,8 terhadap jamu antidiabetes “AD”. Penambahan ekstrak etanolik mahkota dewa pada jamu antidiabetes “AD” tidak mempengaruhi efek hipoglikemik jamu antidiabetes “AD” tersebut.

Kata kunci : jamu antidiabetes “AD”, ekstrak etanolik mahkota dewa, efek hipoglikemik, diabetes mellitus

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 12: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PDF/F. Farmasi/Farmasi/048114054_full.pdf · Metode kondensasi dengan gugus amina ... Metode oksidasi-reduksi ... Pembuatan kurva baku ...

xi

ABSTRACT

The aim of this research is to know the hypoglycemic effect of the

antidiabetes jamu “AD” with Phaleria macrocarpa (Scheff.) Boerl.) fruit pericarp ethanolic extract addition and the influence of the extract to the hypoglycemic effect of the antidiabetic jamu “AD”.

This research was experimental with randomized controlled design. The hypoglycemic effect on male rat induced glucose was tested through Oral Glucose Tolerance Test (OGTT). Thirty mice were divided into six groups with six different kinds of treatment for each group. Group I was treated with aquadest 12,5 ml/kg bw, group II treated with CMC 1% 12,5 ml/kg bw, both of them as negative control, group III was treated with glibenclamide 0,45 mg/kg bw as positive control, group IV, V, and VI were treated antidiabetic jamu 12,6 ml/kg bw with Phaleria macrocarpa (Scheff.) Boerl.) ethanolic extract addition which have equivalent dose 63 mg/kg bw, 189 mg/kg bw, and 567 mg/kg bw by oral administration. Blood glucose level was determined by Glucose Oxidase Phenol Antipirin (GOD-PAP) enzymatic method. The data of blood glucose level from each sampling time on each group were statistically analyzed using GLM Repeated Measure. The AUC0-300 of blood glucose were statistically analyzed using Kruskal Wallis test and then continued with Mann Whitney test with 95% level of confidence.

The result showed that antidiabetic jamu “AD” with Phaleria macrocarpa (Scheff.) Boerl.) ethanolic extract addition with 63 mg/kg bw, 189 mg/kg bw, and 567 mg/kg bw dose decreased blood glucose level 28.1% until 33.1% to aquadest negative control, 11.5% until 17.6% to CMC 1% negative control, and 0.1 until 6.9 to antidiabetic jamu “AD”. There was no influence of the extract to the hypoglycemic effect of the antidiabetic jamu “AD”.

Keyword : antidiabetic jamu “AD”, Phaleria macrocarpa (Scheff.) Boerl.), hypoglycemic effect, diabetes mellitus

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 13: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PDF/F. Farmasi/Farmasi/048114054_full.pdf · Metode kondensasi dengan gugus amina ... Metode oksidasi-reduksi ... Pembuatan kurva baku ...

xii

DAFTAR ISI

halaman

HALAMAN JUDUL.................................................................................................... ii

HALAMAN PERSETUJUAN PEMBIMBING .........................................................iii

HALAMAN PENGESAHAN..................................................................................... iv

HALAMAN PERSEMBAHAN .................................................................................. v

PRAKATA ............................................................................................................... vi

PERNYATAAN KEASLIAN KARYA ..................................................................... ix

INTISARI ................................................................................................................ x

ABSTRACT ............................................................................................................... xi

DAFTAR ISI ..............................................................................................................xii

DAFTAR TABEL...................................................................................................xvii

DAFTAR GAMBAR ............................................................................................... xix

DAFTAR LAMPIRAN.............................................................................................. xx

BAB I. PENGANTAR................................................................................................. 1

A. Latar Belakang ..................................................................................................... 1

1. Permasalahan ................................................................................................... 3

2. Keaslian penelitian ........................................................................................... 3

3. Manfaat penelitian............................................................................................ 4

B. Tujuan Penelitian ................................................................................................. 5

1. Tujuan umum ................................................................................................... 5

2. Tujuan khusus .................................................................................................. 5

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 14: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PDF/F. Farmasi/Farmasi/048114054_full.pdf · Metode kondensasi dengan gugus amina ... Metode oksidasi-reduksi ... Pembuatan kurva baku ...

xiii

BAB II. PENELAAHAN PUSTAKA.......................................................................... 6

A. Mahkota Dewa ..................................................................................................... 6

1. Sinonim ............................................................................................................ 6

2. Nama daerah..................................................................................................... 6

3. Sistematika ....................................................................................................... 6

4. Morfologi tanaman........................................................................................... 7

5. Kandungan kimia ............................................................................................. 7

B. Obat Tradisional................................................................................................... 8

C. Jamu Antidiabetes “AD”.................................................................................... 10

1. Cortex Phellodendri ....................................................................................... 10

2. Rhizoma Anemarrheanae .............................................................................. 11

3. Asparagi Radix............................................................................................... 11

4. Ophiopogonis Radix....................................................................................... 12

5. Trichosanthis Radix ....................................................................................... 12

6. Puerariae Radix ............................................................................................. 12

7. Glycyrrhizae Radix ........................................................................................ 13

8. Astragali Radix .............................................................................................. 14

D. Teknik Penyarian ............................................................................................... 14

1. Penyarian........................................................................................................ 14

2. Maserasi ......................................................................................................... 15

E. Transport Glukosa.............................................................................................. 16

F. Diabetes mellitus................................................................................................ 19

1. Definisi........................................................................................................... 19

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 15: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PDF/F. Farmasi/Farmasi/048114054_full.pdf · Metode kondensasi dengan gugus amina ... Metode oksidasi-reduksi ... Pembuatan kurva baku ...

xiv

2. Gejala ............................................................................................................. 20

3. Klasifikasi ...................................................................................................... 21

4. Cara dan kriteria diagnosis............................................................................. 24

G. Obat Antidiabetik Oral....................................................................................... 26

1. Sulfonilurea.................................................................................................... 26

2. Biguanid ......................................................................................................... 27

3. Meglitinid....................................................................................................... 27

4. Thiazolidine ................................................................................................... 27

5. Inhibitor alfa glukosidase............................................................................... 27

H. Glibenklamid...................................................................................................... 29

I. Metode Penetapan Kadar Glukosa Darah .......................................................... 30

1. Metode kondensasi dengan gugus amina....................................................... 30

2. Metode enzimatik........................................................................................... 30

3. Metode oksidasi-reduksi ................................................................................ 31

J. Spektrofotometri ................................................................................................ 31

K. Landasan Teori................................................................................................... 33

L. Hipotesis............................................................................................................. 33

BAB III. METODE PENELITIAN ........................................................................... 34

A. Jenis dan Rancangan Penelitian ......................................................................... 34

B. Variabel dan Definisi Operasional ..................................................................... 34

1. Variabel utama ............................................................................................... 34

2. Variabel pengacau.......................................................................................... 34

C. Bahan dan Alat Penelitian.................................................................................. 35

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 16: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PDF/F. Farmasi/Farmasi/048114054_full.pdf · Metode kondensasi dengan gugus amina ... Metode oksidasi-reduksi ... Pembuatan kurva baku ...

xv

1. Bahan penelitian............................................................................................. 35

2. Alat penelitian ................................................................................................ 37

D. Jalannya Penelitian............................................................................................. 37

1. Penentuan dosis jamu antidiabetes “AD” ...................................................... 37

2. Penentuan dosis ekstrak Mahkota dewa......................................................... 38

3. Preparasi bahan .............................................................................................. 39

4. Percobaan pendahuluan.................................................................................. 41

5. Orientasi waktu pemberian ............................................................................ 42

6. Uji daya hipoglikemik.................................................................................... 43

E. Analisis Hasil ..................................................................................................... 46

BAB IV. HASIL DAN PEMBAHASAN .................................................................. 47

A. Penentuan Dosis Jamu ....................................................................................... 47

B. Penentuan Dosis Ekstrak Mahkota dewa ........................................................... 47

C. Percobaan Pendahuluan ..................................................................................... 48

1. Penetapan operating time ............................................................................... 48

2. Penetapan panjang gelombang serapan maksimum (λ maksimum)............... 50

3. Pembuatan kurva baku ................................................................................... 51

4. Penetapan selang waktu pemberian glibenklamid ......................................... 53

5. Penetapan selang waktu pemberian jamu antidiabetes “AD”........................ 55

D. Efek Hipoglikemik Jamu antidiabetes “AD” dengan Penambahan Ekstrak

Etanolik Daging Buah Mahkota Dewa .............................................................. 56

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 17: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PDF/F. Farmasi/Farmasi/048114054_full.pdf · Metode kondensasi dengan gugus amina ... Metode oksidasi-reduksi ... Pembuatan kurva baku ...

xvi

BAB V. KESIMPULAN DAN SARAN.................................................................... 71

A. Kesimpulan ........................................................................................................ 71

B. Saran................................................................................................................... 71

DAFTAR PUSTAKA ................................................................................................ 72

LAMPIRAN .............................................................................................................. 77

BIOGRAFI PENULIS ............................................................................................. 111

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 18: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PDF/F. Farmasi/Farmasi/048114054_full.pdf · Metode kondensasi dengan gugus amina ... Metode oksidasi-reduksi ... Pembuatan kurva baku ...

xvii

DAFTAR TABEL

halaman

Tabel I. Diagnosis diabetes mellitus gestasional dengan pemberian glukosa oral

.............................................................................................................. 26

Tabel II. Nilai glukosa plasma puasa dan toleransi glukosa oral........................ 26

Tabel III. Kemampuan klinik dari terapi farmakologi obat antidiabetes oral pada

pemakaian tunggal ............................................................................... 28

Tabel IV. Isi pereaksi enzim Glucose GOD-PAP ................................................ 36

Tabel V. Keseragaman bobot tablet .................................................................... 40

Tabel VI. Volume pengukuran kadar glukosa darah............................................ 45

Tabel VII. Data hasil penetapan waktu resapan stabil larutan glukosa standar..... 49

Tabel VIII. Hubungan kadar dan resapan glukosa pada panjang gelombang

maksimum 502 nm............................................................................... 52

Tabel IX. Hasil UTGO dan perhitungan prosentase selisih LDDK0-300 larutan

glibenklamid dosis 0,45 mg/ kgBB...................................................... 54

Tabel X. Data kadar glukosa darah rata-rata dan LDDK0-300 setiap kelompok

perlakuan.............................................................................................. 57

Tabel XI. Hasil analisis GLM Repeated Measure kadar glukosa darah .............. 62

Tabel XII. Pengaruh praperlakuan jamu antidiabetes ditambah ekstrak etanolik

mahkota dewa terhadap LDDK0-300 kadar glukosa darah tikus putih

jantan dan prosentase perbedaan terhadap kelompok negatif dan positif

.............................................................................................................. 63

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 19: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PDF/F. Farmasi/Farmasi/048114054_full.pdf · Metode kondensasi dengan gugus amina ... Metode oksidasi-reduksi ... Pembuatan kurva baku ...

xviii

Tabel XIII. Pengaruh praperlakuan jamu antidiabetes ditambah ekstrak etanolik

mahkota dewa terhadap LDDK0-300 kadar glukosa darah tikus putih

jantan dan prosentase perbedaan terhadap kelompok perlakuan jamu

antidiabetes “AD” ................................................................................ 65

Tabel XIV. Hasil analisis homogenitas variansi menggunakan uji Anova One Way

.............................................................................................................. 67

Tabel XV. Test Mean LDDK0-300 keenam kelompok perlakuan dengan uji

Kruskal-Wallis ..................................................................................... 67

Tabel XVI. Hasil uji Mann-Whitney LDDK0-300 glukosa darah tikus putih jantan

terbebani glukosa ................................................................................. 69

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 20: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PDF/F. Farmasi/Farmasi/048114054_full.pdf · Metode kondensasi dengan gugus amina ... Metode oksidasi-reduksi ... Pembuatan kurva baku ...

xix

DAFTAR GAMBAR

halaman

Gambar 1. Sekresi insulin akibat peningkatan kadar glukosa dalam darah........... 18

Gambar 2. Insulin memperantarai transport glukosa ke dalam sel ........................ 19

Gambar 3. Mekanisme kerja obat diabetik oral ................................................... 28

Gambar 4. Struktur Glibenklamid.......................................................................... 30

Gambar 5. Reaksi enzimatik antara glukosa dan reagen GOD-PAP ( DiaSys, 2006)

.............................................................................................................. 49

Gambar 6. Grafik hubungan antara resapan dan waktu resapan stabil reaksi

glukosa standar pada λ 500 nm ............................................................ 50

Gambar 7. Kurva hubungan antara λ dan resapan maksimum glukosa selama

operating time ...................................................................................... 51

Gambar 8. Kurva baku glukosa pada panjang gelombang maksimum 502 nm..... 53

Gambar 9. Diagram pengaruh selang waktu pemberian glibenklamid terhadap %

selisih LDDK ....................................................................................... 55

Gambar 10. Kurva hubungan antara waktu sampling dan kadar rata-rata glukosa

darah akibat pemberian aquadest, CMC, glibenklamid, dan jamu

antidiabetes “AD” yang ditambah ekstrak mahkota dewa................... 58

Gambar 11. Kurva hubungan antara waktu sampling dan kadar rata-rata glukosa

darah akibat pemberian jamu, dan jamu antidiabetes “AD” dengan

penambahan ekstrak mahkota dewa..................................................... 61

Gambar 12. Diagram LDDK0-300 glukosa darah masing-masing perlakuan............ 66

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 21: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PDF/F. Farmasi/Farmasi/048114054_full.pdf · Metode kondensasi dengan gugus amina ... Metode oksidasi-reduksi ... Pembuatan kurva baku ...

xx

DAFTAR LAMPIRAN

halaman

Lampiran 1. Foto jamu antidiabetes “AD” dan foto ekstrak etanolik mahkota dewa

.............................................................................................................. 77

Lampiran 2. Foto hewan uji percobaan (tikus putih jantan)................................... 78

Lampiran 3. Foto alat-alat penelitian...................................................................... 79

Lampiran 4. Proses ekstraksi mahkota dewa.......................................................... 80

Lampiran 5. Preparasi bahan .................................................................................. 81

Lampiran 6. Data kadar glukosa darah darah pada tiap perlakuan dan waktu

sampling ............................................................................................. 87

Lampiran 7. Tabel dan kurva hasil penetapan waktu pemberian jamu antidiabetes

............................................................................................................ 90

Lampiran 8. Hasil Uji Distribusi Data dengan Tes Kolmogorov Smirnov ............. 91

Lampiran 9. Hasil Uji GLM Repeated Measure Kadar Glukosa Darah................. 92

Lampiran 10. Hasil uji Kruskal Wallis ..................................................................... 95

Lampiran 11. Hasil uji Mann Whitney...................................................................... 96

Lampiran 12. Leaflet GOD-PAP ............................................................................ 107

Lampiran 13. Proses pembuatan ekstrak Mahkota dewa........................................108 Lampiran 14. Surat pernyataan PT. Capung Indah Abadi.......................................109

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 22: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PDF/F. Farmasi/Farmasi/048114054_full.pdf · Metode kondensasi dengan gugus amina ... Metode oksidasi-reduksi ... Pembuatan kurva baku ...

1

BAB I. PENGANTAR

PENGANTAR

A. Latar Belakang

Penggunaan bahan alam sebagai obat tradisional di Indonesia telah

dilakukan oleh nenek moyang kita sejak berabad-abad yang lalu, hal ini terbukti dari

adanya naskah lama pada daun lontar Husodo (Jawa), Usada (Bali), Lontarak pabura

(Sulawesi Selatan), dokumen Serat Primbon Jampi, Serat Racikan Boreh Wulang

nDalem dan relief candi Borobudur yang menggambarkan orang sedang meracik

obat (jamu) dengan tumbuhan sebagai bahan bakunya (Sukandar, 2004).

Menurut WHO, Negara - negara di Afrika, Asia dan Amerika Latin

menggunakan obat herbal sebagai pelengkap pengobatan primer yang mereka terima.

Bahkan di Afrika, sebanyak 80% dari populasi menggunakan obat herbal untuk

pengobatan primer. Faktor pendorong terjadinya peningkatan penggunaan obat

herbal di negara maju salah satunya adalah usia harapan hidup yang lebih panjang

pada saat prevalensi penyakit kronik meningkat (Sukandar, 2004). Salah satu di

antara penyakit kronis yang berkaitan erat dengan penyakit metabolisme dan

cenderung akan mengalami peningkatan sebagai akibat dari adanya perubahan

perilaku pola konsumsi gizi makanan adalah diabetes mellitus (Suharmiati, 2003).

Diabetes mellitus merupakan suatu penyakit yang disertai dengan

sekumpulan gejala seperti poliuria, polidipsia, polifagi dan ditandai dengan kadar

glukosa yang melebihi nilai normal (hiperglikemia) akibat tubuh kekurangan insulin

baik absolut maupun relatif. Indonesia menduduki peringkat ke-4 terbesar

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 23: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PDF/F. Farmasi/Farmasi/048114054_full.pdf · Metode kondensasi dengan gugus amina ... Metode oksidasi-reduksi ... Pembuatan kurva baku ...

2

di dunia dalam jumlah penderita diabetes mellitus. Pada tahun 2000, terdapat sekitar

5,6 juta penduduk Indonesia yang menderita penyakit diabetes mellitus, dan

diperkirakan pada tahun 2006 jumlah penderita meningkat tajam menjadi 14 juta

penduduk (Soegondo, 2007).

Kasus diabetes mellitus terbanyak adalah diabetes mellitus tipe-2 dan

prevalensinya dari tahun ke tahun semakin meningkat. Diabetes mellitus tipe-2

umumnya disebabkan karena resistensi insulin. Resistensi insulin berarti bahwa ada

ketidaksanggupan insulin memberikan efek biologis yang normal pada kadar glukosa

darah, sehingga diperlukan kadar insulin yang lebih banyak untuk mencapai kadar

glukosa yang normal (Merentek, 2006), maka akan menjadi suatu berita yang sangat

berarti bagi pasien diabetes mellitus tipe-2 bila muncul suatu produk herbal yang

dapat membantu dalam memperbaiki kondisi akibat resistensi insulin tersebut.

IOT. Sari Sehat-PT. Capung Indah Abadi merupakan suatu industri obat

tradisional yang akan mengeluarkan produk baru jamu antidiabetes. Industri ini

bekerja sama dengan Fakultas Farmasi Universitas Sanata Dharma untuk meneliti

khasiat dari formula jamu antidiabetes “AD” dalam bentuk tunggal dan dalam bentuk

kombinasi dengan ekstrak etanolik mahkota dewa untuk mendapatkan formulasi

jamu antidiabetes “AD” yang paling optimal. Penelitian ini sebagai bagian dari uji

praklinik untuk membuktikan kebenaran khasiat jamu antidiabetes “AD”, sehingga

dapat meningkatkan kepercayaan konsumen dan masyarakat terhadap produk jamu

antidiabetes “AD”.

Penelitian yang dilakukan oleh Nursalim (2008) menunjukkan hasil bahwa

jamu antidiabetes “AD” mampu menurunkan kadar glukosa darah pada hewan uji,

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 24: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PDF/F. Farmasi/Farmasi/048114054_full.pdf · Metode kondensasi dengan gugus amina ... Metode oksidasi-reduksi ... Pembuatan kurva baku ...

3

yaitu dengan dosis efektif 12,6 ml/ kgBB, namun belum begitu optimal, maka

penelitian ini menjadi penting karena diharapkan kombinasi antara jamu antidiabetes

“AD” dengan ekstrak etanolik mahkota dewa mampu memberikan efek penurunan

kadar glukosa darah yang lebih optimal dibandingkan jamu antidiabetes “AD”.

1. Permasalahan

a. Seberapa besar efek hipoglikemik jamu antidiabetes “AD” dengan penambahan

ekstrak etanolik daging buah mahkota dewa (Phaleria macrocarpa (Scheff.)

Boerl.) ?

b. Adakah pengaruh ekstrak etanolik daging buah mahkota dewa (Phaleria

macrocarpa (Scheff.) Boerl.) pada efek hipoglikemik jamu antidiabetes “AD” ?

2. Keaslian penelitian

Penelitian yang menggunakan mahkota dewa sudah banyak dilakukan di

antaranya :

a. Widowati (2003) meneliti daya hipoglikemik ekstrak mahkota dewa (Phaleria

macrocarpa (Scheff.) Boerl.) pada tikus diabetes mellitus tidak tergantung

insulin (DMTI). Hasilnya penelitian yaitu pada dosis 110 mg/200g BB ekstrak

mahkota dewa mampu menurunkan kadar glukosa darah (Anonim, 2007).

b. Saragih (2001) meneliti daya hipoglikemik rebusan daging buah mahkota dewa

(Phaleria macrocarpa (Scheff.) Boerl.) pada tikus diabetes mellitus tergantung

insulin (DMTI). Hasilnya penelitian yaitu terjadi penurunan glukosa darah tikus

DMTI dengan dosis efektif 27,649 g/kgBB.

c. Bestari (2001) meneliti efek hipoglikemik perasan daging buah mahkota dewa

(Phaleria macrocarpa (Scheff.) Boerl.) pada tikus diabetes mellitus tidak

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 25: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PDF/F. Farmasi/Farmasi/048114054_full.pdf · Metode kondensasi dengan gugus amina ... Metode oksidasi-reduksi ... Pembuatan kurva baku ...

4

tergantung insulin (DMTTI). Hasil penelitian adalah dengan dosis sebesar 52,63;

5,263; dan 0,5263 g/kgBB perasan daging buah mahkota dewa dapat

menurunkan kadar glukosa darah dengan kemampuan yang hampir sama dengan

tolbutamid.

d. Sisilia (2001) meneliti efek hepatoprotektif air perasan buah mahkota dewa

(Phaleria macrocarpa (Scheff.) Boerl.) pada mencit jantan terinduksi

parasetamol. Dosis efektif air perasan buah mahkota dewa adalah 0,67 ml/kgBB.

e. Yustriwani (2005) meneliti toksisitas akut-oral ekstrak etanolik daging buah

mahkota dewa (Phaleria macrocarpa (Scheff.) Boerl.). Dosis letal median (LD50)

yang diperoleh berupa LD50 semu yaitu > 16,670 g/kgBB. Potensi toksik akut

dari ekstrak etanolik daging buah mahkota dewa tergolong praktis tidak toksik.

Penelitian mengenai pengaruh penambahan ekstrak etanolik daging buah

mahkota dewa (Phaleria macrocarpa (Scheff.) Boerl.) terhadap daya hipoglikemik

campuran jamu antidiabetes “AD” pada tikus putih jantan terbebani glukosa

sepanjang pengetahuan penulis belum pernah ada yang melakukan. Perbedaan

dengan penelitian tentang mahkota dewa sebelumnya terletak pada mahkota dewa

yang dikombinasikan dengan jamu antidiabetes “AD”.

3. Manfaat penelitian

a. Manfaat teoritis

Penelitian ini diharapkan dapat mengembangkan pengetahuan mengenai

manfaat tanaman dalam bidang kefarmasian khususnya bidang farmakologi , dan

bukti pentingnya uji praklinik pada jamu.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 26: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PDF/F. Farmasi/Farmasi/048114054_full.pdf · Metode kondensasi dengan gugus amina ... Metode oksidasi-reduksi ... Pembuatan kurva baku ...

5

b. Manfaat praktis

Penelitian ini diharapkan dapat memberikan sumbangan pemikiran,

informasi, bukti dan masukan kepada IOT. Sari Sehat - PT.Capung Indah Abadi, dan

masyarakat mengenai daya antidiabetes mahkota dewa, dan jamu antidiabetes “AD”,

serta mendapatkan formula kombinasi optimum dari jamu antidiabetes “AD”

sehingga dalam penggunaannya jamu ini dapat memberikan efek sesuai dengan

klaim khasiatnya.

B. Tujuan Penelitian

1. Tujuan umum

Penelitian ini dilakukan untuk membantu IOT. Sari Sehat-PT. Capung Indah

Abadi dalam melakukan uji praklinik terhadap jamu antidiabetes “AD” sehingga

memberikan bukti kebenaran khasiat dari jamu antidiabetes tersebut.

2. Tujuan khusus

a. Mengetahui seberapa besar efek hipoglikemik jamu antidiabetes “AD” dengan

penambahan ekstrak etanolik daging buah mahkota dewa (Phaleria macrocarpa

(Scheff.) Boerl.).

b. Mengetahui adakah pengaruh ekstrak etanolik daging buah mahkota dewa

(Phaleria macrocarpa (Scheff.) Boerl.) terhadap efek hipoglikemik jamu

antidiabetes “AD”.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 27: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PDF/F. Farmasi/Farmasi/048114054_full.pdf · Metode kondensasi dengan gugus amina ... Metode oksidasi-reduksi ... Pembuatan kurva baku ...

6

BAB II PENELAAHAN PUSTAKA

PENELAAHAN PUSTAKA

A. Mahkota Dewa

1. Sinonim

Phaleria papuana Warb. var. Wichnannii (Val.) Back. (Seputra, 2008)

2. Nama daerah

Di Indonesia, tanaman ini memiliki berbagai nama seperti Makuto dewo

(Jawa), Makuto rojo (Jawa), Makuto ratu (Jawa), Raja obat (Banten), Simalakama

(Jawa), Mahkota dewa (Indonesia) atau Simalakama (Sumatera/Melayu. Dalam

bahasa Cina disebut Pau, sedangkan dalam bahasa Inggris disebut the crown of god

(Winarto, 2005).

3. Sistematika

Kingdom : Plantae

Subkingdom : Tracheobionta

Super divisio : Spermatophyta

Divisio : Magnoliophyta

Kelas : Magnoliopsida

Subkelas : Rosidae

Ordo : Myrtales

Familia : Thymelaeaceae

Genus : Phaleria

Spesies : Phaleria macrocarpa (Scheff.) Boerl. (Harmanto, 2008)

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 28: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PDF/F. Farmasi/Farmasi/048114054_full.pdf · Metode kondensasi dengan gugus amina ... Metode oksidasi-reduksi ... Pembuatan kurva baku ...

7

4. Morfologi tanaman

Asal tanaman mahkota dewa masih belum diketahui. Mahkota dewa

memiliki nama botaninya Phaleria papuana, banyak orang yang memperkirakan

tanaman ini populasi aslinya dari tanah Papua, Irian Jaya, karena disana memang

dapat ditemukan tanaman ini. Mahkota dewa tumbuh subur di tanah yang gembur

dan subur pada ketinggian 10-1.200 m dari permukaan laut. Perdu menahun ini

tumbuh tegak dengan tinggi 1-2,5 m. Batangnya bulat, permukaannya kasar,

warnanya cokelat, berkayu dan bergetah, percabangan simpodial. Daun tunggal,

letaknya berhadapan, bertangkai pendek, bentuknya lanset atau jorong, ujung dan

pangkal runcing, tepi rata, pertulangan menyirip, permukaan licin, warnanya hijau

tua, panjang 7-10 cm dan lebar 2-5 cm. Bunga keluar sepanjang tahun, letaknya

tersebar di batang atau ketiak daun, bentuk tabung, berukuran kecil, berwarna putih

dan harum. Buah bentuknya bulat, diameter 3-5 cm, permukaan licin, beralur, ketika

muda warnanya hijau dan merah setelah masak. Daging buah berwarna putih,

berserat, dan berair. Biji bulat, keras dan berwarna cokelat. Berakar tunggang dan

berwarna kuning kecokelatan (Seputra, 2008).

5. Kandungan kimia

Zat aktif yang terkandung antara lain icariside C3, phalerin, dan mengiferine

(Morita, 2007). Aktivitas hipoglikemik yang dihasilkan oleh Phaleria macrocarpa

(Scheff.) Boerl.) adalah dengan cara menghambat enzim α-gukosidase (Sugiwati

dkk, 2006).

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 29: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PDF/F. Farmasi/Farmasi/048114054_full.pdf · Metode kondensasi dengan gugus amina ... Metode oksidasi-reduksi ... Pembuatan kurva baku ...

8

B. Obat Tradisional

Obat bahan alam Indonesia dapat dikelompokkan menjadi tiga, yaitu jamu

yang merupakan ramuan tradisional yang belum teruji secara klinis, obat herbal yang

merupakan obat bahan alam yang sudah melewati tahap uji praklinis, yang ketiga

adalah fitofarmaka yaitu obat bahan alam yang sudah melewati uji praklinis dan

klinis (Winarto dan Karyasari, 2006).

Obat tradisional menurut Undang-undang Kesehatan No. 23 tahun 1992

adalah bahan atau ramuan bahan yang berupa tumbuhan, bahan hewan, bahan

mineral, sediaan sarian (galenik) atau campuran dari bahan tersebut yang secara

turun-temurun telah digunakan untuk pengobatan berdasarkan pengalaman (Anonim,

1992).

Keunggulan obat bahan alam antara lain :

1. Efek samping obat tradisional relatif lebih kecil bila digunakan secara benar dan

tepat, baik tepat takaran, waktu penggunaan, cara penggunaan, ketepatan

pemilihan bahan, dan ketepatan pemilihan obat tradisional atau ramuan tanaman

obat untuk indikasi tertentu.

2. Adanya efek komplementer dan atau sinergisme dalam ramuan obat/ komponen

bioaktif tanaman obat. Suatu ramuan obat tradisional umumnya terdiri dari

beberapa jenis tanaman obat yang memiliki efek saling mendukung satu sama

lain untuk mencapai efektivitas pengobatan.

3. Pada satu tanaman bisa memiliki lebih dari satu efek farmakologi. Zat aktif pada

tanaman obat umumnya dalam bentuk metabolit sekunder, sedangkan satu

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 30: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PDF/F. Farmasi/Farmasi/048114054_full.pdf · Metode kondensasi dengan gugus amina ... Metode oksidasi-reduksi ... Pembuatan kurva baku ...

9

tanaman bisa menghasilkan beberapa metabolit sekunder, sehingga

memungkinkan tanaman tersebut memiliki lebih dari satu efek farmakologi.

4. Obat tradisional lebih sesuai untuk penyakit-penyakit metabolik dan degeratif.

Contoh penyakit metabolik antara lain diabetes (kencing manis), hiperlipidemia

(kolesterol tinggi), asam urat, batu ginjal, dan hepatitis. Penyakit yang termasuk

penyakit degeneratif antara lain rematik (radang persendian), asma (sesak nafas),

ulser (tukak lambung). Untuk mengobati penyakit-penyakit tersebut diperlukan

waktu lama sehingga penggunaan obat alam lebih tepat karena efek sampingnya

relatif lebih kecil.

(Winarto dan Karyasari, 2006)

Di samping keunggulannya, obat bahan alam juga memiliki beberapa

kelemahan yang juga merupakan kendala dalam pengembangan obat tradisional

antara lain: efek farmakologisnya lemah, bahan baku belum terstandar dan bersifat

higroskopis serta volumines, belum dilakukan uji klinik dan mudah tercemar

berbagai mikroorganisme (Winarto dan Karyasari, 2006).

Upaya-upaya pengembangan obat tradisional dapat ditempuh dengan

berbagai cara dengan pendekatan-pendekatan tertentu, sehingga ditemukan bentuk

obat tradisional yang telah teruji khasiat dan keamanannya, bisa

dipertanggungjawabkan secara ilmiah serta memenuhi indikasi medis, yaitu

kelompok obat fitoterapi atau fitofarmaka. Untuk mendapatkan produk fitofarmaka

harus melalui beberapa tahap (uji farmakologi, toksisitas, dan uji klinik) hingga bisa

menjawab dan mengatasi kelemahan tersebut (Winarto dan Karyasari, 2006).

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 31: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PDF/F. Farmasi/Farmasi/048114054_full.pdf · Metode kondensasi dengan gugus amina ... Metode oksidasi-reduksi ... Pembuatan kurva baku ...

10

C. Jamu Antidiabetes “AD”

Jamu antidiabetes “AD” merupakan formula suatu jamu antidiabetes dari

IOT. Sari Sehat-PT.Capung Indah Abadi yang sedang dalam proses optimasi khasiat

dari jamu tersebut. Bentuk sediaan jamu antidiabetes “AD” berupa serbuk.

Komposisi dari jamu antidiabetes “AD” adalah sebagai berikut: Phellodendri Cortex;

Rhizome Anemarrheanae; Asparagi Radix; Ophiopogonis Radix; Trichosanthis

Radix; Puerariae Radix; Glycyrrhizae Radix; dan Astragali Radix.

1. Cortex Phellodendri

Phellodendri cortex berasal dari tumbuhan Phellodendron amunense Rupr.

var. japonicum. Phellodendron amunense termasuk dalam famili Rutaceae dan genus

Phellodendron. Tumbuhan ini memiliki nama lain Phellodendron chinensis Schneid

dan lebih dikenal dengan nama Huang bo (Anonim, 1997).

Komponen utama dari Phellodendri cortex meliputi: berberine, palmatine,

jatrorrhizine, phellodendrine, menisperine, candicine, obacunone, lactones

obakulactone dan obakunone (Chang and But, 1987; Anonim, 1997). Berberin

merupakan komponen yang mempunyai aktivitas biologi seperti anti bakteri

(Thomson, 2007). Dalam artikel Xie Min-hua dan Wu Hong yang berjudul “The

Treatment of 32 Cases of Diabetic Peripheral Neuropathy with Jia Wei Er Miao San

(Added Flavors Two Wonders Powder) Combined with Externally Applied Chinese

Medicinals." disebutkan bahwa kombinasi antara Cortex Phellodendri (Huang Bai)

and Rhizome Atractylodis (Cang Zhu) dapat digunakan dalam memperbaiki kondisi

diabetes peripheral neuropathy (Anonim, 1997).

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 32: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PDF/F. Farmasi/Farmasi/048114054_full.pdf · Metode kondensasi dengan gugus amina ... Metode oksidasi-reduksi ... Pembuatan kurva baku ...

11

Phellodendri cortex panjang dan lebarnya bervariasi, tebal antara 3-6 mm .

permukaan luarnya coklat kekuning-kuningan, permukaan bagian dalam kuning

gelap atau coklat muda. Teksturnya terang dan keras, berserabut. Baunya ringan;

rasanya sangat pahit, dan kenyal bila dikunyah (Anonim, 2006).

2. Rhizoma Anemarrheanae

Rhizoma Anemarrheanae merupakan rhizoma dari tanaman Anemarrhena

asphodeloides Bunge, genus Anemarrhena dan famili Asphodelaceae. Nama lain dari

Rhizoma Anemarrheanae adalah Zhi mu. Tanaman ini berasal dari Cina dan Jepang

(Fern, 1996).

Rhizoma Anemarrheanae mengandung sekitar saponin, markogenin,

neogitogenin, chimonin (mangiferin) dan isomangiferin. Ekstrak dari Rhizoma

Anemarrheanae dapat menurunkan level glukosa darah, dengan meningkatkan

uptake glukosa di diafragma dan jaringan adipose (Chang and But, 1987).

Kandungan mangiferin pada simplisia ini dapat meningkatkan sensitifitas insulin

(Thomson, 2007).

Simplisia Rhizoma Anemarrheanae ini memiliki panjang antara 3-15 cm,

dan diameter antara 0,8-1,5 cm. Warnanya coklat kekuning-kuningan hingga coklat.

Tekstur dari Rhizoma Anemarrheanae keras, mudah patah. Baunya ringan, rasanya

sedikit manis, sedikit pahit dan kenyal bila dikunyah (Anonim, 2006).

3. Asparagi Radix

Asparagi radix merupakan akar dari tumbuhan Asparagus cochinchinensis

(Lour.) Merr. Tumbuhan ini termasuk dalam genus Asparagus dan famili

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 33: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PDF/F. Farmasi/Farmasi/048114054_full.pdf · Metode kondensasi dengan gugus amina ... Metode oksidasi-reduksi ... Pembuatan kurva baku ...

12

Noctuoidea. Nama lain dari Asparagi radix adalah Tian Dong dan Ming Tian Dong

(Anonim, 2008).

4. Ophiopogonis Radix

Ophiopogonis Radix merupakan akar dari tanaman Ophiopogon japonicus

(Thunb.) Ker-Gawl., Liriope spicata, famili Liliaceae. Nama lain dari simplisia ini

adalah Mai Dong, Cun Dong, Cun Mai Dong, dan Sheng Mai Dong (Anonim, 1997)

Dwarf Lilyturf Tuber (Inggris).

Ophiopogonis Radix merupakan herbal yang memiliki efek hipoglikemik

(Choate, 1999). Bentuknya fusi dengan dua tepi akhir lonjong. Panjang dari

Ophiopogonis Radix antara 1,5-3 cm, dan diameter antara 3-6 cm. Bagian luarnya

berwarna putih kekuning-kuningan. Tekstur dari simplisia ini adalah keras. Rasa dari

simplisia ini adalah manis, sedikit pahit dan sedikit dingin (Anonim, 2006).

5. Trichosanthis Radix

Trichosanthin Radix berasal dari tanaman Trichosanthes kirilowii Maxim.

var. japonica (Miq.). Tanaman ini memiliki sinonim Trichosanthes japonica Regel.

Simplisia juga dikenal dengan nama Tian Hua Fen (Anonim, 1997).

Simplisia ini mengandung Trichosanthin yang mempunyai berbagai efek

seperti antitumor, dan asam bryonolik yang dapat menghambat proliferasi sel kanker

(Thomson, 2007).

6. Puerariae Radix

Puerariae Radix merupakan akar dari Pueraria lobata (Willd.), atau

Pueraria thomsonii Benth. Tanaman ini termasuk dalam famili Leguminosae.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 34: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PDF/F. Farmasi/Farmasi/048114054_full.pdf · Metode kondensasi dengan gugus amina ... Metode oksidasi-reduksi ... Pembuatan kurva baku ...

13

Simplisia ini juga dikenal dengan nama Kudzuvine Root (Inggris), Tiange, Fenge,

dan Gegen (Chang and But, 1987).

Puerariae Radix mengandung senyawa flavonoid diadzin, diadzein,

puerarin, daidzein-4, 7-diglukosida, puerarin-7-xylosida dan 4’6’-o-diasetilpuerarin

(Chang and But, 1987).

Puerariae Radix pada Pueraria lobata (Willd.), bentuknya panjang segi

empat, atau segi empat kecil, panjangnya 5-15 cm, dan diameter 0,5-1 cm. Bagian

luar dari kulit kayu berwarna coklat dengan kerutan yang memanjang, kasar,

permukaan potongan berwarna kuning keputihan. Teksturnya lunak, namun kuat,

berbau menyengat dan rasanya sedikit manis (Anonim, 2006).

7. Glycyrrhizae Radix

Glycyrrhizae radix merupakan simplisia dari tanaman Glycyrrhiza glabra L,

dan disebut juga dengan nama Gan cao. Tanaman ini termasuk dalam famili

Leguminosae, dan genus Glycyrrhiza. Glycyrrhizae radix sudah popular sejak selama

5.000 tahun di Cina, dan kadang disebut dengan “kakek dari herbal”. Gan Cao ini

dipercaya dapat mengeluarkan racun dan zat toksin dari sistem dan mengeliminasi

efek samping herbal yang dikonbinasikan dengannya (Anonim, 1999).

Dalam Glycyrrhizae radix terkandung beberapa senyawa aktif seperti: 2-

15% triterpenoid saponin; ammonium dan garam kalsium dari asam Glycyrrhizinic;

dan 24-hydroxyglycyrrhizin. Sterol: beta amirin; onocerin; stigmasterol. Lebih dari

30 flavonoid dan isoflavonoid, termasuk liquiritigenon, yaitu 4’-o-glukosida (=

liquiritin) dan 4’-o-apiosyl-β1-2-glucoside, dan lain-lain (Csygon, Frohne, Hotzel,

Nagell, Pfanders, Willuhn, and Buff, 2001). Tanaman ini tumbuh di bagian utara

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 35: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PDF/F. Farmasi/Farmasi/048114054_full.pdf · Metode kondensasi dengan gugus amina ... Metode oksidasi-reduksi ... Pembuatan kurva baku ...

14

Cina, dan senyawa aktif utamanya adalah glycyrrhizin. Pada uji pharmaceutical

ditemukan bahwa glycyrrhizin memiliki fungsi yang sama dengan hormon adrenal

cortical, dan hampir identik dengan adrenal steroid (Anonim, 2008).

Tekstur akar atau rhizome dari Glycyrrhiza glabra relatif rapat, beberapa

bercabang, bagian luar dari kulit kayu kasar, sebagian besar unggu kecoklatan,

lenticels kecil dan tidak terang (Anonim, 2006).

8. Astragali Radix

Astragali Radix merupakan akar dari tumbuhan Astragalus membranaceus

(Fisch.) Bge., atau Astragalus membranaceus Bge. Var. Mongholicus (Bge.) Hsiao.

Nama lain dari simplisia ini adalah Sheng Huang Qi, Sheng Huang Qi, Sheng Jian

Qi,dan Huang Qi (Be) (Chang and But, 1987).

Beta sitosterol, copper, isoliquiritigenin, manganese yang terkandung

dalam Astragali radix menghasilkan efek hipoglikemik (Duke, 2007).

Bentuk dari simplisia ini silindris, kadang bercabang, permukaan bagian

relatif padat, panjangnya antara 30-90 cm, diameternya sekitar 1-3,5 cm. Batas luar

cokelat kekuningan atau cokelat, dengan galur yang tidak rata. Teksturnya keras dan

kuat, tidak mudah rusak, kayu berwarna kuning, bau lemah, rasanya sedikit manis

dan sedikit segar bila dikunyah (Anonim, 2006).

D. Teknik Penyarian

1. Penyarian

Penyarian merupakan kegiatan penarikan kandungan kimia yang dapat larut

dengan pelarut cair sehingga terpisah dari bahan yang tidak dapat larut. Struktur

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 36: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PDF/F. Farmasi/Farmasi/048114054_full.pdf · Metode kondensasi dengan gugus amina ... Metode oksidasi-reduksi ... Pembuatan kurva baku ...

15

kimia yang berbeda-beda akan mempengaruhi kelarutan serta stabilitas senyawa aktif

terhadap pemanasan, udara, cahaya, logam berat dan derajat keasaman. Bila senyawa

aktif yang dikandung telah diketahui maka akan mempermudah pemilihan pelarut

dan cara ekstraksi yang tepat (Anonim, 2000).

Menurut Farmakope Indonesia Edisi IV, ekstrak adalah sediaan kental yang

diperoleh dengan mengekstraksi senyawa aktif dari simplisia nabati atau simplisia

hewani atau pelikan menggunakan pelarut yang sesuai, kemudian semua pelarut

diuapkan dan massa atau serbuk yang tersisa diperlakukan sedemikian sehingga

memenuhi baku yang telah ditetapkan (Anonim, 1995).

Cairan penyari menggunakan air, eter atau campuran etanolik dan air

(Anonim, 1979). Etanolik dipertimbangkan sebagai penyari karena lebih selektif,

kapang dan kuman sulit tumbuh dalam etanolik 20 % keatas, tidak beracun, netral,

absorbsinya baik dan dapat bercampur dengan air (Anonim, 1986).

2. Maserasi

Beberapa metode ekstraksi yang sering digunakan antara lain : metode

ekstraksi dengan menggunakan pelarut, destilasi uap dan metode ekstraksi lainnya.

Maserasi merupakan proses ekstraksi simplisia dengan menggunakan

pelarut dengan beberapa kali pengocokan atau pengadukan pada temperatur kamar.

Secara teknologi, maserasi termasuk ekstraksi dengan prinsip metode pencapaian

konsentrasi pada kesetimbangan (Anonim, 2000). Bahan yang umumnya telah

terpotong-potong atau diserbuk kasarkan (sesuai dengan syarat farmakope) disatukan

dengan bahan ekstraksi. Deposisi tersebut disimpan (terlindungi dari cahaya

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 37: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PDF/F. Farmasi/Farmasi/048114054_full.pdf · Metode kondensasi dengan gugus amina ... Metode oksidasi-reduksi ... Pembuatan kurva baku ...

16

langsung untuk mencegah terjadinya reaksi dikatalis cahaya atau perubahan warna),

dan dikocok kembali (Voigt, 1994).

Dalam maserasi dapat dilakukan modifikasi untuk meningkatkan efektifitas

penyarian, seperti pelarut, biaya produksi dan waktu. Bentuk modifikasi yang

dilakukan antara lain adalah digesti. Digesti adalah cara maserasi menggunakan

pemanasan lemah, yaitu pada suhu 400C-500C. Keuntungan dari metode digesti yaitu

kekentalan pelarut akan berkurang dan kemampuan cairan penyari dalam melarutkan

zat aktif akan meningkat (Anonim, 1986).

E. Transport Glukosa

Karbohidrat glukosa adalah karbohidrat terpenting dalam kaitannya dengan

penyediaan energi di dalam tubuh, hal ini dikarenakan semua jenis karbohidrat baik

monosakarida, disakarida, maupun polisakarida yang dikonsumsi manusia akan

terkonversi menjadi glukosa di dalam tubuh. Glukosa ini akan berperan sebagai salah

satu molekul utama bagi pembentukan energi di dalam tubuh. Glukosa yang telah

diserap (diabsorpsi) oleh usus halus kemudian akan terdistribusi ke dalam semua sel

tubuh melalui aliran darah (Irawan, 2007).

Glukosa di dalam tubuh selain tersimpan dalam bentuk glikogen di dalam

otot dan hati, juga tersimpan pada plasma darah dalam bentuk glukosa darah (blood

glucose). Di dalam tubuh glukosa berperan sebagai bahan bakar bagi proses

metabolisme, dan sumber energi utama bagi kerja otak. Glukosa digunakan untuk

mensintesis molekul ATP (adenosine triphosphate) melalui proses oksidasi. ATP

merupakan molekul-molekul dasar penghasil energi di dalam tubuh. Dalam

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 38: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PDF/F. Farmasi/Farmasi/048114054_full.pdf · Metode kondensasi dengan gugus amina ... Metode oksidasi-reduksi ... Pembuatan kurva baku ...

17

kebutuhan seharian, glukosa menyediakan hampir 50-75% dari total kebutuhan

energi tubuh (Irawan, 2007).

Sekresi insulin oleh sel beta tergantung oleh 3 faktor utama yaitu kadar

glukosa darah, ATP-sensitive K channels dan Voltage-sensitive Calsium Channels

sel beta pankreas. Mekanisme kerja faktor-faktor tersebut adalah sebagai berikut:

pada keadaan puasa, kadar glukosa darah turun, ATP-sensitive K channels pada

membrane sel beta akan terbuka sehingga ion kalium akan meninggalkan sel beta,

dan Ca-channels tertutup, akibatnya kalsium tidak dapat masuk ke dalam sel beta,

dan perangsangan sel beta untuk mensekresi insulin menurun (Merentek, 2006).

Pada saat keadaan setelah makan, kadar glukosa darah akan meningkat dan

akan ditangkap oleh sel beta melalui glucose transporter 2 (GLUT2) dan dibawa ke

dalam sel. Di dalam sel, glukosa akan mengalami fosforilase menjadi glukosa-6-

fosfat (G6P) dengan bantuan enzim glukokinase. Glukosa-6-fosfat akan mengalami

glikolisis menjadi asam piruvat. Proses glikolisis juga menghasilkan produk 6-8

ATP. Penambahan ATP ini akan meningkatkan rasio ATP/ADP dan menutup

terowongan kalium. Penumpukan kalium dalam sel mengakibatkan depolarisasi

membran sel sehingga membuka terowongan kalsium dan kalsium akan masuk

kedalam sel dan insulin akan dilepaskan ke dalam sel (Merentek, 2006).

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 39: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PDF/F. Farmasi/Farmasi/048114054_full.pdf · Metode kondensasi dengan gugus amina ... Metode oksidasi-reduksi ... Pembuatan kurva baku ...

18

Gambar 1. Sekresi insulin akibat peningkatan kadar glukosa dalam darah (Cartailler, 2004)

Sekresi insulin pada orang non diabetes meliputi 2 fase, yaitu early peak

(fase 1) yang terjadi dalam 3–10 menit pertama setelah makan. Insulin yang disekresi

pada fase ini adalah insulin yang disimpan dalam sel beta (siap pakai). Fase 2 atau

disebut juga fase lanjut adalah sekresi insulin yang dimulai 20 menit setelah

stimulasi glukosa. Pada fase 1 pemberian glukosa meningkatkan sekresi insulin

untuk mencegah kenaikan kadar glukosa darah, dan kenaikan glukosa darah

selanjutnya akan merangsang fase 2 untuk meningkatkan produksi insulin. Pada

diabetes mellitus tipe-2, sekresi insulin pada fase 1 tidak mampu menurunkan

glukosa darah sehingga merangsang fase 2 untuk menghasilkan insulin lebih banyak,

tetapi sudah tidak mampu meningkatkan sekresi insulin sebagaimana pada orang non

diabetes (Merentek, 2006).

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 40: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PDF/F. Farmasi/Farmasi/048114054_full.pdf · Metode kondensasi dengan gugus amina ... Metode oksidasi-reduksi ... Pembuatan kurva baku ...

19

Gambar 2. Insulin memperantarai transport glukosa ke dalam sel Insulin berikatan dengan reseptor insulin, dan meningkatkan sinyal transduksi. Sinyal ini kemudian akan merangsang glucose transporter 4 (GLUT4) untuk membawa glukosa kedalam sel (Cartailler, 2004)

F. Diabetes mellitus

1. Definisi

Diabetes mellitus merupakan suatu kondisi akibat gangguan metabolit yang

disebabkan karena adanya resistensi sel terhadap aksi insulin, ketidak mampuan

mensekresi insulin, atau keduanya. Defisiensi insulin dan/atau resistensi insulin juga

berhubungan dengan gangguan pada metabolisme lemak dan protein (Reasner and

DeFronzo, 2006).

Dalam tulisannya yang berjudul Klasifikasi dan Kriteria Diagnosis Diabetes

mellitus yang Baru, Adam (2000) menyatakan bahwa penyerta diabetes mellitus

adalah gangguan metabolisme hidrat arang, protein dan lemak. Walaupun pada

diabetes mellitus ditemukan gangguan metabolisme semua sumber makanan tubuh

kita, kelainan metabolisme yang paling utama ialah kelainan metabolisme hidrat

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 41: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PDF/F. Farmasi/Farmasi/048114054_full.pdf · Metode kondensasi dengan gugus amina ... Metode oksidasi-reduksi ... Pembuatan kurva baku ...

20

arang, oleh karena itu diagnosis diabetes mellitus selalu berdasarkan meningginya

kadar glukosa dalam darah (hipoglikemia).

Hipoglikemia pada penderita diabetes mellitus timbul karena terhambatnya

penyerapan glukosa ke dalam sel, serta terganggunya metabolisme karbohidrat. Pada

keadaan yang normal kira-kira 50% glukosa yang dimakan mengalami metabolisme

sempurna menjadi CO2 dan air, 5% diubah menjadi glikogen dan kira-kira 30-40%

diubah menjadi lemak, sedangkan pada diabetes mellitus semua proses metabolisme

tersebut terganggu, dan glukosa tidak dapat masuk ke dalam sel (Handoko dan

Suharto, 1995).

2. Gejala

Poliuria, polidipsi, dan polifagia yang disebut juga dengan istilah trio-P

gejala klasik dari penyakit diabetes mellitus.

a. Poliuria

Pada manusia normal kadar glukosa normal jarang melampaui 120 mg/dl,

namun kadar yang lebih tinggi selalu dijumpai pada pasien dengan defisiensi insulin.

Setelah kadar tertentu glukosa plasma dicapai dimana pada manusia umumnya > 180

mg/dl, taraf maksimal reabsorbsi glukosa pada tubulus renalis akan dilampaui, dan

glukosa akan diekskresikan ke dalam urin (glikosuria). Glukosa bersifat diuresis

osmotik, sehingga diuresis sangat meningkat (poliuria) disertai dengan hilangnya

elektrolit.

b. Polidipsi

Banyaknya elektrolit yang hilang bersamaan dengan urin menyebabkan

terjadinya dehidrasi dan kekurangan elektrolit pada penderita diabetes mellitus.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 42: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PDF/F. Farmasi/Farmasi/048114054_full.pdf · Metode kondensasi dengan gugus amina ... Metode oksidasi-reduksi ... Pembuatan kurva baku ...

21

Terjadinya dehidrasi (hiperosmolaritas), menimbulkan rasa haus pada penderita

diabetes mellitus, dan badan berusaha untuk mengatasinya dengan banyak minum air

(polidipsi).

c. Polifagia

Pada keadaan diabetes mellitus, sel tubuh kekurangan glukosa karena

glukosa tidak dapat masuk ke dalam tubuh, walaupun kadar glukosa dalam darah

tinggi. Tubuh menerima sinyal dari sel tubuh dan timbul rasa lapar akibat

berkurangnya cadangan glukosa dalam tubuh tersebut, hal inilah yang menyebabkan

pada diabetes mellitus cenderung timbul rasa lapar (polifagia). Badan kehilangan 4

kalori untuk setiap g glukosa yang diekskresi.

(Syahputra, 2003; Handoko dan Suharto, 1995)

3. Klasifikasi

Pada akhir tahun 1997 American Diabetes Association (ADA)

mempublikasikan suatu klasifikasi dan kriteria diagnosis yang baru. Klasifikasi yang

baru ini membagi Diabetes mellitus atas empat kelompok yaitu Diabetes mellitus

Tipe-1, Diabetes mellitus Tipe-2, Diabetes mellitus Bentuk Khusus, dan Diabetes

mellitus Gestasional (Adam, 2000).

a. Diabetes mellitus tipe-1

Diabetes ini terdiri dari dua bentuk yaitu otoimun dan idiopatik, dan

disebabkan karena terjadi kerusakan pada sel β-pankreas yang mengakibatkan

defisiensi insulin absolut. Walaupun bentuk diabetes ini kebanyakan terjadi pada

anak-anak dan remaja, namun tipe ini dapat terjadi juga pada semua umur. Pada

bentuk otoimun dapat ditemukan beberapa penanda imun yang menunjukkan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 43: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PDF/F. Farmasi/Farmasi/048114054_full.pdf · Metode kondensasi dengan gugus amina ... Metode oksidasi-reduksi ... Pembuatan kurva baku ...

22

pengrusakan sel beta pankreas untuk mendeteksi kerusakan sel beta, contohnya islet

cell autoantibodies (ICAs). Sebagian penderita diabetes mellitus tipe-1 memiliki

penyebab yang tidak jelas (idiopatik), pada mereka ini jelas ditemukan insulinopeni

tanpa petanda imun, dan mudah sekali mengalami ketoasidosis (Adam, 2000;

Reasner and DeFronzo, 2006).

b. Diabetes mellitus tipe-2

Disebut juga dengan diabetes tidak tergantung insulin. Bentuk ini bervariasi,

mulai yang dominan resistensi insulin defisiensi insulin relatif, sampai yang terutama

defek sekresi insulin disertai resistensi insulin. Diabetes mellitus tipe-2 merupakan

jenis diabetes mellitus yang paling sering ditemukan, diperkirakan sekitar 90% dari

semua penderita diabetes mellitus di Indonesia. Sebagian besar diabetes mellitus

tipe-2 diderita oleh orang gemuk (di negara barat sekitar 85%, di Indonesia 60%),

disertai dengan resistensi insulin, dan tidak membutuhkan insulin untuk pengobatan.

Sekitar 50% penderita sering tidak terdiagnosis karena hiperglikemi meningkat

secara perlahan-lahan sehingga tidak memberikan keluhan (Adam, 2000).

c. Diabetes mellitus gestasional

Diartikan sebagai intoleransi glukosa yang ditemukan pada saat hamil dan

diperkirakan insidens sebesar 1-3%. Pada umumnya mulai ditemukan pada

kehamilan trimester kedua atau ketiga. Pada saat itu terjadi keadaan resistensi

insulin. Keadaan ini dapat mengakibatkan kalainan bahkan kematian dari janin, oleh

karena itu dianjurkan dilakukan skrining diabetes mellitus gestasi pada semua wanita

hamil. Pada wanita yang memiliki sejarah keluarga positif diabetes mellitus,

mengalami kegemukan atau memiliki sejarah diabetes mellitus gestasi dianjurkan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 44: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PDF/F. Farmasi/Farmasi/048114054_full.pdf · Metode kondensasi dengan gugus amina ... Metode oksidasi-reduksi ... Pembuatan kurva baku ...

23

untuk menjalani skrining pada minggu 24-48 usia kehamilannya. Deteksi awal ini

sangat penting karena dapat mengurangi angka kelahiran bayi yang abnormal, dan

kematian bayi (Adam, 2000; Reasner and DeFronzo, 2006; Triplitt, Reasner, and

Isley, 2005).

d. Diabetes mellitus bentuk khusus

Pada tahun 1997, The American Diabetes Association mempublikasikan

klasifikasi baru dari diabetes mellitus non tipe-1 dan non tipe-2 yaitu :

1) Defek genetik fungsi sel beta

a) Chromosom 20, HNF-4alpha (formerly MODY1)

b) Chromosom 7, glucokinase (formerly MODY2)

c) Dan lain-lain

2) Defek genetik insulin

a) Leprechaunism

b) Sindrom Rabson-Mendelhall

c) Dan lain-lain

3) Lipoatrophic diabetes

a) Penyakit eksokrin pankreas

b) Pancreatitis

c) Dan lain-lain

4) Endokrinopati

a) Acromegaly

b) Pheochomocytoma

c) Dan lain-lain

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 45: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PDF/F. Farmasi/Farmasi/048114054_full.pdf · Metode kondensasi dengan gugus amina ... Metode oksidasi-reduksi ... Pembuatan kurva baku ...

24

5) Karena obat atau zat kimia

a) Glukokortikoid

b) Diuretik Thiazid

c) Dan lain-lain

6) Infeksi

a) Congential rubella

b) Cytomegalovirus

c) Dan lain-lain

7) Sebab imunologi yang jarang

a) Sindrom “Stiff-man”

b) Antibodi reseptor anti-insulin

8) Sindrom genetik lain yang berkaitan dengan diabetes

a) Down's syndrome

b) Turner's syndrome

( Reasner and DeFronzo, 2006; Rushakoff and Goldfine, 2006)

4. Cara dan kriteria diagnosis

a. Berdasarkan glukosa plasma vena sewaktu

Dengan keluhan klinis yang jelas, pemeriksaan glukosa darah sewaktu

sudah dapat menegakkan diagnosis diabetes mellitus. Keluhan-keluhan klinis

tersebut misalnya haus dan banyak kencing, berat badan menurun, glukosuria,

bahkan kesadaran menurun sampai koma. Seseorang dikatakan masuk kriteria

diabetes mellitus apabila kadar glukosa darah sewaktu 200 mg% (plasma vena).

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 46: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PDF/F. Farmasi/Farmasi/048114054_full.pdf · Metode kondensasi dengan gugus amina ... Metode oksidasi-reduksi ... Pembuatan kurva baku ...

25

b. Berdasarkan glukosa plasma vena puasa

Glukosa plasma dalam keadaan puasa dibagi atas tiga nilai, yaitu <110

mg/dl, antara >110 mg/dl sampai <126 mg/dl, dan ≥ 126 mg/dl. Kadar glukosa

plasma puasa <110 mg/dl dinyatakan normal, ≥ 126 mg/dl adalah diabetes mellitus,

sedangkan antara 110-126 mg/dl disebut glukosa darah puasa terganggu (GDPT).

Sehingga pada mereka dengan kadar glukosa plasma vena setelah puasa sedikitnya

10 jam > 126 mg/dl sudah cukup untuk membuat diagnosis diabetes mellitus.

c. Dengan menggunakan tes toleransi glukosa oral

Apabila pada pemeriksaan glukosa darah sewaktu kadar glukosa plasma

tidak normal, yaitu antara 140-200 mg/dl, maka harus dilakukan pemeriksaan tes

toleransi glukosa oral untuk meyakinkan apakah diabetes mellitus atau bukan. Sesuai

dengan kesepakatan WHO maka tes toleransi glukosa oral harus dilakukan dengan

beban glukosa 75 g setelah berpuasa minimal 10 jam. Penilaiannya adalah sebagai

berikut, toleransi glukosa normal apabila < 140 mg/dl, toleransi glukosa terganggu

(TGT) apabila kadar glukosa >140 mg/dl , dan diabetes mellitus jika > 200mg/dl.

(Adam, 2000)

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 47: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PDF/F. Farmasi/Farmasi/048114054_full.pdf · Metode kondensasi dengan gugus amina ... Metode oksidasi-reduksi ... Pembuatan kurva baku ...

26

Tabel I. Diagnosis diabetes mellitus gestasional dengan pemberian glukosa oral (Triplitt et al, 2005)

Pemberian glukosa oral 100 g

Puasa ≥ 95 mg/dl (5,3 mmol/L)

1 jam ≥ 180 mg/dl (10,0 mmol/L)

2 jam ≥ 155 mg/dl (8,6 mmol/L)

3 jam ≥ 140 mg/dl (7,8 mmol/L)

Pemberian glukosa oral 75 g

Puasa ≥ 95 mg/dl (5,3 mmol/L)

1 jam ≥ 180mg/dl (10,0 mmol/L)

2 jam ≥ 155 mg/dl (8,6 mmol/L)

Tabel II. Nilai glukosa plasma puasa dan toleransi glukosa oral (Triplitt et al, 2005)

Glukosa plasma puasa

• Normal < 100 mg/dl (5,6 mmol/L)

• Glukosa plasma puasa terganggu 100 - 125 mg/dl (5,6 – 6,9 mmol/L)

• Diabetes mellitus ≥ 126 mg/dl (7,0 mmol/L)

Glukosa plasma 2 jam (tes toleransi glukosa oral)

• Normal < 140 mg/dl (7,8 mmol/L)

• Toleransi glukosa terganggu 140 – 200 mg/dl (7,8 – 11,1 mmol/L)

• Diabetes mellitus ≥ 200 mg/dl (11,1 mmol/L)

G. Obat Antidiabetik Oral

Evans dan Rushakoff (2007) menyatakan bahwa ada 5 golongan obat

antidiabetik oral yaitu :

1. Sulfonilurea

Mekanisme kerja dari golongan ini adalah dengan perangsangan sekresi

insulin di pankreas yaitu pada sel beta pankreas. Merupakan derivat dari asam

sulfonik dan urea. Contohnya adalah : tolbutamid (generasi pertama) dan

glibenklamid (generasi kedua).

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 48: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PDF/F. Farmasi/Farmasi/048114054_full.pdf · Metode kondensasi dengan gugus amina ... Metode oksidasi-reduksi ... Pembuatan kurva baku ...

27

2. Biguanid

Mekanisme kerja dari golongan ini adalah menekan produksi dari glukosa

hepar, sehingga menurunkan glukosa plasma puasa. Contohnya adalah : metformin.

3. Meglitinid

Mekanismenya sama dengan golongan sulfonilurea yaitu dengan

merangsang sekresi insulin pada sel beta pankreas. Contohnya : repaglinid.

4. Thiazolidine

Efek utama dari thiazolidine adalah mereduksi resistensi insulin dan

meningkatkan sensitivitas insulin. Contohnya : rosiglitazone.

5. Inhibitor alfa glukosidase

Cara kerja dari golongan ini adalah menghambat degradasi enzimatik dari

kompleks karbohidrat di usus halus. Penghambatan ini akan memperlambat

pemecahan polisakarida menjadi monosakarida, sehingga memperlambat absorpsi

komponen glukosa ke dalam peredaran darah. Akibatnya peningkatan kadar glukosa

plasma setelah makan menjadi kecil. Contoh obat: acarbose (Dollery, 1999).

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 49: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PDF/F. Farmasi/Farmasi/048114054_full.pdf · Metode kondensasi dengan gugus amina ... Metode oksidasi-reduksi ... Pembuatan kurva baku ...

28

Gambar 3. Mekanisme kerja obat diabetik oral (Evans and Rushakoff, 2007)

Tabel III. Kemampuan klinik dari terapi farmakologi obat antidiabetes oral pada pemakaian tunggal

(Evans and Rushakoff, 2007)

↓ Glukosa plasma

Puasa Agen

(mg/dl) (mmol/L)

↓ HbA1C

(%) Insulin Lemak Berat badan

Sulfonilurea 60-70 3.3-3.9 0.8-2.0 Bertambah Tidak berpengaruh Bertambah

Meglitinid 65-75 3.6-4.2 0.5-2.0 Bertambah Tidak berpengaruh Bertambah

Biguanid (Metformin) 50-70 2.8-3.9 1.5-2.0 Berkurang ↓TG↓LDL

↑HDL Berkurang

Thiazolidinediones Pioglitazone

Rosiglitazone

60-80 3.3-4.3 1.4 -2.6 Berkurang

↓ TG, -LDL

↑ HDL; -TG, ↓ LDL,↑HDL

Bertambah

α-Glukosidase inhibitors 25-30 1.9-2.2 0.7-1.0 Tidak

berpengaruh Tidak

berpengaruh Tidak

berpengaruh

Masing-masing golongan obat antidiabetes oral memiliki mekanisme kerja

sendiri-sendiri dalam menurunkan kadar glukosa plasma. Golongan α-glukosidase

inhibitor memiliki kemampuan menurunkan kadar glukosa plasma puasa yang paling

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 50: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PDF/F. Farmasi/Farmasi/048114054_full.pdf · Metode kondensasi dengan gugus amina ... Metode oksidasi-reduksi ... Pembuatan kurva baku ...

29

rendah dibandingkan dengan golongan-golongan lainnya, hal ini dikarenakan α-

glukosidase inhibitor bekerja menghambat absorpsi glukosa dari usus masuk ke

peredaran darah, sehingga lebih berefek menurunkan kadar glukosa darah

postprandial dibanding menurunkan kadar glukosa plasma puasa. Efek samping

utama dari golongan sulfonilurea, dan meglitinid adalah hipoglikemik. Efek samping

golongan biguanid dan α-glukosidase inhibitor adalah gangguan pada saluran

gastrointestinal, sedangkan efek samping dari golongan tiazolidin adalah retensi

cairan dan menurunkan jumlah hemoglobin (Evans and Rushakoff, 2007; Trevor,

Katzung, and Masters, 2002).

H. Glibenklamid

Glibenklamid merupakan obat hipoglikemik oral yang digunakan secara

luas di dalam pengobatan diabetes mellitus tipe-2, merupakan sulfonilurea paling

poten dan dikenal sebagai sulfonilurea generasi kedua (Dollery, 1999). Mekanisme

kerja glibenklamid sama dengan obat antidiabetik golongan sulfonilurea lainnya

yaitu dengan merangsang sekresi insulin pada sel beta pankreas (Handoko dan

Suharto, 2003). Efek utama dari glibenklamid adalah menstimulasi pelepasan insulin

dengan meningkatkan fungsi sel-sel islet beta pankreas. Pada pemakaian jangka

pendek, glibenklamid menyebabkan degranulasi sel beta pada pankreas (Dollery,

1999).

Pada subyek normal puasa, peningkatan konsentrasi insulin dalam plasma

dan penurunan kadar glukosa plasma terjadi 15-60 menit setelah pemberian

glibenklamid oral dan mencapai maksimum setelah 1-2 jam sebelum kembali ke nilai

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 51: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PDF/F. Farmasi/Farmasi/048114054_full.pdf · Metode kondensasi dengan gugus amina ... Metode oksidasi-reduksi ... Pembuatan kurva baku ...

30

dasar setelah 3 jam. Obat ini 200 kali lebih kuat daripada tolbutamid. Glibenklamid

dimetabolisme dalam hati menjadi produk dengan aktifitas yang sangat rendah,

hanya 25% metabolit diekskresi melalui urin dan sisanya diekskresi melalui empedu

dan tinja. Obat ini efektif dalam penggunaan tunggal (Handoko dan Suharto, 2003).

Dosis awal pemberian adalah sebesar 2,5 mg/hari yang diberikan sebagai

dosis tunggal pada pagi hari, dan tidak dianjurkan untuk memberikan dosis

pemeliharaan lebih dari 20 mg/hari (Nolte dan Karam, 2002).

CO

Cl

OCH3

NH CH2

O2S NH NHCH2 CO2

Gambar 4. Struktur Glibenklamid (Evans dan Rushakoff, 2007)

I. Metode Penetapan Kadar Glukosa Darah

Secara umum menurut Widowati, Dzulkarnain dan Sa’roni (1997) metode

penentuan glukosa darah dapat ditentukan dengan beberapa cara yaitu: metode

kondensasi dengan gugus amina, metode enzimatik, atau metode oksidasi-reduksi.

1. Metode kondensasi dengan gugus amina

Prinsip dari metode ini adalah aldosa dikondensasikan dengan orto-toluidin

dalam suasana asam dan setelah dipanaskan akan menghasilkan larutan yang

berwarna hijau. Kadar glukosa darah dapat ditentukan sesuai dengan intensitas warna

yang dihasilkan, yang diukur dengan spektofotometer.

2. Metode enzimatik

Glukosa dapat ditentukan secara enzimatik, dengan menggunakan enzim

glukosa oksidase (GOD), dengan adanya glukosa oksidase ini, maka glukosa

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 52: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PDF/F. Farmasi/Farmasi/048114054_full.pdf · Metode kondensasi dengan gugus amina ... Metode oksidasi-reduksi ... Pembuatan kurva baku ...

31

dioksidasi oleh udara (O2) menjadi asam glukuronat disertai pembentukan hidrogen

peroksida. Adanya enzim peroksidase (POD), H2O2 akan membebaskan O2 yang

mengoksidasi akseptor kromogen yang sesuai serta memberikan warna merah.

Akseptor kromogennya dapat berupa senyawa aminoantipirin dan fenol atau

orthodianisidin, kadar glukosa darah ditentukan berdasarkan intensitas warna yang

terjadi, dan diukur secara spektrofotometri.

3. Metode oksidasi-reduksi

Penentuan kadar glukosa darah dilakukan dengan cara dioksidasi dengan

menggunakan suatu oksidan ferrisianida. Oksida ini direduksi menjadi ferrosianida

oleh glukosa dalam suasana basa dengan pemanasan, kemudian kelebihan ferri

dititrasi secara iodometri.

J. Spektrofotometri

Menurut Mulja dan Suharman (1995) spektrofotometri UV-Vis adalah salah

satu teknik analisis fisika-kimia yang mengamati tentang interaksi atom atau molekul

dengan radiasi elektromagnetik pada panjang gelombang 190 – 380 nm (UV) dan

380 – 780 nm (Vis) dengan memakai instrumen spektrofotometer .

Prinsip kerja spektrofotometer adalah berdasarkan atas interaksi antara

radiasi elektromagnetik dengan materi. Materi dapat berupa atom, ion, atau molekul,

sedang radiasi elektromagnetik merupakan salah satu jenis energi yang

ditransmisikan dalam ruang dengan kecepatan tinggi (Khopkar, 1990). Panjang

gelombang dimana terjadi eksitasi elektronik yang memberikan serapan maksimum

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 53: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PDF/F. Farmasi/Farmasi/048114054_full.pdf · Metode kondensasi dengan gugus amina ... Metode oksidasi-reduksi ... Pembuatan kurva baku ...

32

disebut sebagai panjang gelombang serapan maksimum (Mulja dan Suharman,

1995).

Prinsip spektroskopi didasarkan adanya interaksi dari energi radiasi

elektromagnetik dengan zat kimia, dengan mengetahui interaksi yang terjadi, maka

dikembangkan teknik-teknik analisis kimia yang memanfaatkan sifat-sifat dari

interaksi tersebut. Hasil interaksi tersebut bisa menimbulkan satu atau lebih peristiwa

seperti: pemantulan, pembiasan, penyerapan (absorpsi) dan lain-lain (Sudarmadji,

Haryono, dan Suhardi, 1989).

Dalam suatu analisis kuantitatif, pengukuran serapan dilakukan pada

panjang gelombang saat serapan maksimum, hal ini disebabkan karena sensitivitas

maksimum diperoleh dengan mengerjakan pada pita maksimum, karena untuk

konsentrasi yang diberikan panjang gelombang tersebut memberikan respon yang

paling kuat. Pada pita maksimum, perubahan yang kecil pada panjang gelombang

akan memberikan perubahan serapan yang minimal (kecuali bila pita absorpsi sangat

tajam), dengan demikian kesalahan kecil dalam meletakkan tanda pemilih panjang

gelombang pada instrumen tidak akan mengakibatkan kesalahan besar pada

pengukuran serapan (Fatah, 1989).

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 54: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PDF/F. Farmasi/Farmasi/048114054_full.pdf · Metode kondensasi dengan gugus amina ... Metode oksidasi-reduksi ... Pembuatan kurva baku ...

33

K. Landasan Teori

Jamu antidiabetes “AD” merupakan suatu formula jamu antidiabetes IOT.

Sari Sehat - PT.Capung Indah Abadi. Pada penelitian mengenai efek hipoglikemik

jamu antidiabetes “AD”, jamu tersebut telah terbukti mampu menurunkan kadar

glukosa darah pada tikus jantan galur wistar, dengan dosis efektif 12,6 ml/kgBB

sebesar 28,146% terhadap kontrol aquadest (Nursalim, 2008).

Mahkota dewa (Phaleria macrocarpa (Scheff. ) Boerl.) merupakan salah

satu tumbuhan yang memiliki daya hipoglikemik. Pada dosis 110 mg/200gBB,

mahkota dewa sudah mampu menurunkan kadar glukosa darah (Anonim, 2007).

Mekanisme utama penurunan kadar glukosa darah oleh mahkota dewa adalah secara

intra pankreatik dan ekstra pankreatik. Mekanisme intra pankreatik yaitu dengan

cara memperbaiki (regenerasi) sel pankreas dan merangsang pelepasan insulin.

Mekanisme ekstra pankreatik dengan cara menghambat absorpsi glukosa di usus,

meningkatkan transportasi glukosa di dalam darah, merangsang sintesis glikogen dan

menghambat sintesis glukosa dengan cara menghambat enzim glukosa-6-fosfatase

dan fruktosa1,6-bifosfatase (Santoso dan Saryono, 2005).

L. Hipotesis

Penambahan ekstrak etanolik daging buah mahkota dewa (Phaleria

macrocarpa (Scheff. ) Boerl.) pada jamu antidiabetes “AD” mampu meningkatkan

daya penurunan kadar glukosa darah jamu antidiabetes “AD” tersebut.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 55: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PDF/F. Farmasi/Farmasi/048114054_full.pdf · Metode kondensasi dengan gugus amina ... Metode oksidasi-reduksi ... Pembuatan kurva baku ...

34

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

METODE PENELITIAN

A. Jenis dan Rancangan Penelitian

Penelitian yang dilakukan termasuk dalam jenis penelitian eksperimental

murni yang dikerjakan mengikuti rancangan acak lengkap pola searah.

B. Variabel dan Definisi Operasional

1. Variabel utama

a. Variabel bebas : Dosis ekstrak etanolik daging buah mahkota dewa

yang ditambahkan pada jamu antidiabetes “AD”.

Dosis ekstrak etanolik daging buah mahkota dewa yang ditambahkan pada jamu

antidiabetes “AD” adalah jumlah gram (g) serbuk ekstrak etanolik daging buah

mahkota dewa yang ditambahkan pada jamu antidiabetes “AD” tiap satuan

kilogram (kg) berat badan subyek uji yang bersangkutan.

b. Variabel tergantung : LDDK0-300 kadar glukosa dalam darah.

LDDK0-300 kadar glukosa dalam darah adalah besaran yang menggambarkan

berapa jumlah kadar glukosa dalam darah pada tiap rentang waktu mulai dari

menit ke-0 sampai dengan menit ke-300 yang dihitung dengan menggunakan

metode trapezoid.

2. Variabel pengacau

a. Variabel pengacau terkendali

1. Hewan uji : Tikus putih

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 56: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PDF/F. Farmasi/Farmasi/048114054_full.pdf · Metode kondensasi dengan gugus amina ... Metode oksidasi-reduksi ... Pembuatan kurva baku ...

35

2. Jenis kelamin : Jantan

3. Galur spesies hewan uji : Galur Wistar

4. Berat badan subjek uji : Antara 175 g – 225 g

5. Umur subyek uji : Antara 2 bulan – 3 bulan

6. Cara pemberian : per oral (p.o)

b. Variabel pengacau tak terkendali

Variabel pengacau tak terkendali dari penelitian ini adalah keadaan patologi

hewan uji yang digunakan, sifat fisika kimia dari sediaan jamu serta kandungan

dalam ekstrak mahkota dewa.

C. Bahan dan Alat Penelitian

1. Bahan penelitian

a. Hewan uji

Tikus putih jantan galur Wistar, umur 2 - 3 bulan, berat badan 175-225 g, dari

Laboratorium Farmakologi dan Toksikologi Fakultas Farmasi Universitas Sanata

Dharma Yogyakarta.

b. Bahan uji

Bahan yang digunakan adalah jamu antidiabetes “AD” dan ekstrak etanolik

daging buah mahkota dewa (Phaleria macrocarpa (Scheff.) Boerl.) yang

diperoleh dari IOT. Sari Sehat - PT.Capung Indah Abadi.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 57: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PDF/F. Farmasi/Farmasi/048114054_full.pdf · Metode kondensasi dengan gugus amina ... Metode oksidasi-reduksi ... Pembuatan kurva baku ...

36

c. Senyawa pembanding

Yang digunakan berupa kaplet generik glibenklamid yang diproduksi oleh PT.

Indofarma.

d. Pereaksi untuk pengukuran kadar glukosa darah

Pereaksi yang digunakan adalah enzim Glucose GOD FS* dari DiaSys

(Diagnostic System), International, Holzheim Germany yang terdiri atas :

Tabel IV. Isi pereaksi enzim Glucose GOD-PAP

Reagen : Phosphat buffer pH 7,5 250 mmol/l Phenol 5 mmol/l 4-aminoantipyrine 0,5 mmol/l Glukosa oksidase (GOD) ≥ 10 kU/l Phenol AminoAntipirin Peroksidase (PAP) ≤ 1 kU/l Glukosa standar 100mg/dl (5,5 mmol/dl)

e. Natrium oksalat sebagai antikoagulan (Cooper and McDaniel, 1966).

f. Glukosa monohidrat p.a (Merck) dengan dosis 1,75 g/kgBB (Anonim, 1991)

sebagai larutan untuk pembuatan kurva baku dan untuk uji toleransi glukosa oral

yang diperoleh dari LPPT Universitas Gadjah Mada .

g. Larutan asam benzoat 0,1% b/v, sebagai pelarut glukosa monohidrat (Cooper and

McDaniel, 1966) yang diperoleh dari Laboratorium Kimia Analisis Fakultas

Farmasi Universitas Sanata Dharma Yogyakarta.

h. Carboxymethylcellulose-natrium (Dai-Ichi Seiyaku Co., Ltd.) sebagai

pensuspensi ekstrak etanolik Mahkota dewa yang diperoleh dari Laboratorium

Farmakologi dan Toksikologi, Universitas Sanata Dharma, Yogyakarta.

i. Aquadest yang diperoleh dari Laboratorium Farmakologi dan Toksikologi

Fakultas Farmasi Universitas Sanata Dharma Yogyakarta.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 58: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PDF/F. Farmasi/Farmasi/048114054_full.pdf · Metode kondensasi dengan gugus amina ... Metode oksidasi-reduksi ... Pembuatan kurva baku ...

37

j. Parafin cair sebagai pelancar aliran darah dalam pengambilan sampel darah dari

hewan uji, yang diperoleh dari Laboratorium Biofarmasetika dan Bioanalisis

Fakultas Farmasi Universitas Sanata Dharma Yogyakarta.

2. Alat penelitian

a. Seperangkat alat gelas ( Beaker glass, labu takar, gelas ukur, pengaduk) merk

pyrex

b. Jarum suntik (injeksi peroral) yaitu jarum suntik yang ujungnya diberi bulatan

kecil dengan lubang ditengahnya agar tidak melukai hewan uji

c. Mikropipet

d. Sentrifuge (Hettich WBA SS, Germany) ,yellow tipe, microtube, surgical blande

e. Spektrometer Ultraviolet –Visibel (Optima® SP300, Japan) dan kuvet

f. Alat neraca elektrik (Mettler Toledo AB 204, Switzerland)

g. Vortex (Janke-Kankel IKA® - Labortechnik)

h. Holder

D. Jalannya Penelitian

1. Penentuan dosis jamu antidiabetes “AD”

Penggunaan pada manusia adalah 15 g serbuk jamu antidiabetes “AD”

diseduh dengan 200 ml air panas, dengan asumsi manusia dewasa Indonesia adalah

50 kg, maka untuk manusia 70 kg adalah sebesar 21 g . Perhitungan dosis untuk tikus

adalah sebagai berikut :

mlml

mlg

200140

20021

=

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 59: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PDF/F. Farmasi/Farmasi/048114054_full.pdf · Metode kondensasi dengan gugus amina ... Metode oksidasi-reduksi ... Pembuatan kurva baku ...

38

Dari penyeduhan 21 g serbuk jamu antidiabetes “AD” dalam 200 ml air diperoleh

larutan jamu sebanyak 140 ml. Jadi untuk takaran orang dewasa 70 kg adalah sebesar

140 ml, maka untuk tikus 200 g adalah sebesar :

kgBBmlgmlx

kgml /6,12

20052,2018,0

70140

==

2. Penentuan dosis ekstrak Mahkota dewa

Ekstrak etanolik Mahkota dewa diperoleh dengan menyari daging buah

mahkota dewa dengan pelarut etanolik. Ekstrak yang digunakan dalam penelitian ini

diperoleh dan disediakan oleh IOT. Sari Sehat-PT. Capung Indah Abadi. Proses

pembuatan ekstrak etanolik mahkota dewa adalah sebagai berikut :

Daging buah mahkota dewa digiling kasar, kemudian dimaserasi dengan 12 liter

etanolik 30% selama ½ jam, setelah itu diinfusa selama ± 1 jam, kemudian disaring.

Hasil ekstraksi kemudian dipekatkan dan selanjutnya ditambah corn starch (tepung

jagung) 200 g sebagai bahan pengisi (filler), dicampur merata kemudian dioven pada

suhu 75-800 C. Hasil ekstrak powder adalah 399,25 g.

Dosis mahkota dewa dari IOT. Sari Sehat-PT. Capung Indah Abadi adalah

1.500 mg untuk manusia 50 kg. Dosis ini kemudian dikonversikan pada pemberian

terhadap tikus seberat 200 g.

018,070

70

xkgmanusiauntukdosis

konversifaktorxkgmanusiauntukdosis⇓

tikusBBkgmg

grammgxkgmg

kgmg

kgmg

189

2008,37018,070100.2

70100.2

50500.1

=

=⇒=

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 60: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PDF/F. Farmasi/Farmasi/048114054_full.pdf · Metode kondensasi dengan gugus amina ... Metode oksidasi-reduksi ... Pembuatan kurva baku ...

39

Besarnya dosis pada hewan uji tikus hasil perhitungan yaitu 189 mg/kgBB,

selanjutnya dibuat peringkat dosisnya, yaitu 1/3 dosis penggunaan dan 3 kali dosis

penggunaan ekstrak mahkota dewa yaitu 63 mg/kgBB dan 567 mg/kgBB.

Perhitungan volume pemberian ekstrak berdasarkan rumus :

( ) ( ) ( ) (DDosisBBbadanBeratCiKonsentrasVVolume )×=×

Karena keterbatasan volume pemberian maksimal pada tikus untuk

pemberian secara peroral adalah 5 ml (Ritschel,1974), maka 3 larutan yang akan

diperlakukan kepada tikus secara peroral, yaitu glibenklamid, larutan jamu dengan

ekstrak mahkota dewa, dan larutan glukosa harus disesuaikan agar tidak melebihi

voleme pemberian maksimal.

3. Preparasi bahan

a. Pembuatan larutan asam benzoat 0,1% b/v

Serbuk asam benzoat p.a. ditimbang sebanyak 0,5 g dan dilarutkan dengan

aquadest panas dalam labu takar 500 ml sampai tanda.

b. Pembuatan larutan stok glukosa 1% b/v

Glukosa monohidrat p.a. ditimbang sebanyak 1 g dan dilarutkan dengan

larutan asam benzoat 0,1% b/v dalam labu takar 100 ml sampai tanda.

c. Pembuatan Natrium oksalat 2% b/v

Natrium oksalat p.a. ditimbang sebanyak 1 mg dan dilarutkan dengan

aquadest dalam labu takar 50 ml sampai tanda.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 61: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PDF/F. Farmasi/Farmasi/048114054_full.pdf · Metode kondensasi dengan gugus amina ... Metode oksidasi-reduksi ... Pembuatan kurva baku ...

40

d. Pembuatan CMC-Na 1 %

Timbang 1 g CMC-Na, disuspensikan sampai 100 ml dengan aquadest

hangat, kemudian aduk sampai diperoleh larutan yang homogen.

e. Penentuan keseragaman bobot kaplet glibenklamid

Penentuan keseragaman bobot kaplet glibenklamid mengacu pada Anonim

(1979). Timbang 20 tablet, kemudian hitung bobot tablet. Jika ditimbang satu-satu,

tidak boleh lebih dari dua tablet yang masing-masing bobotnya menyimpang dari

bobot rata-ratanya lebih besar dari harga yang ditetapkan kolom A, dan tidak satu

tabletpun menyimpang dari bobot rata-ratanya lebih dari harga yang ditetapkan

kolom B. Nilai penyimpangan bobot rata-rata kolom A dan B dapat dilihat pada tabel

V.

Tabel V. Keseragaman bobot tablet

Penyimpangan bobot rata-rata dalam % Bobot rata-rata A B 25 mg atau kurang 15 % 30 % 26 mg sampai dengan 150 mg 10 % 20 % 151 mg sampai dengan 300 mg 7.5 % 15 % Lebih dari 300 mg 5 % 10 %

f. Penetapan dosis pemberian glibenklamid

Dosis glibenklamid yaitu 5 mg pada manusia dengan berat badan 70 kg,

dikonversikan ke tikus 200 g dengan faktor konversi 0,018.

tikusBBkgidglibenklammggidglibenklammgidglibenklammg

/45,0200/09,0018,05

==×

Berdasarkan perhitungan maka besarnya dosis glibenklamid pada hewan uji tikus

yaitu 0,45 mg/ kgBB.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 62: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PDF/F. Farmasi/Farmasi/048114054_full.pdf · Metode kondensasi dengan gugus amina ... Metode oksidasi-reduksi ... Pembuatan kurva baku ...

41

g. Penetapan konsentrasi pemberian larutan glibenklamid pada hewan uji

Volume pemberian glibenklamid ditetapkan sebesar 0,8 ml sehingga

diperoleh konsentrasi sebagai berikut :

)(CiKonsentrasBeratBadanDosisvolume ×

= ⇒C

kgBBkgBBmgml 200,0/45,08,0 ×=

C = 0,09 mg/0,8 ml ⇒ C = 0,1125 mg/ml

h. Pembuatan larutan glibenklamid 0,1125 mg/ml

Timbang serbuk glibenklamid setara dengan 25 mg glibenklamid murni,

larutkan dengan CMC dalam labu takar 10 ml sampai tanda sebagai larutan induk

glibenklamid. Buat dengan konsentrasi 0,1125 mg/ml dalam labu ukur 10 ml dari

larutan induk glibenklamid tersebut.

i. Penetapan konsentrasi larutan glukosa monohidrat 1,75 g/kgBB

Volume pemberian glukosa dibuat seminimal mungkin,yaitu sebesar 1,5 ml,

dengan demikian konsentrasi yang ditetapkan untuk tikus 200 g adalah :

)()()()(

VVolumeBBBeratBadanDDosisCiKonsentras ×

=

⇒ ml

kgBBkgBBgiKonsentras5,1

200,0/75,1 ×=

⇒ mlmgmlmg

mlgiKonsentras 333,233

5,1350

5,1350,0

===

⇒ vbmlgiKonsentras %23100333,23 ==

4. Percobaan pendahuluan

a. Penetapan waktu resapan stabil glukosa standar (operating time)

Sebanyak 25,00 μl larutan glukosa standar direaksikan dengan 2,5 ml

pereaksi GOD-PAP. Campuran larutan tersebut kemudian divortex dan segera diukur

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 63: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PDF/F. Farmasi/Farmasi/048114054_full.pdf · Metode kondensasi dengan gugus amina ... Metode oksidasi-reduksi ... Pembuatan kurva baku ...

42

resapannya pada panjang gelombang 500 nm (sesuai dengan yang tertulis dalam

leaflet Glucose GOD FS*) dengan selang waktu 5 menit selama 60 menit. Waktu

resapan stabil yang digunakan adalah waktu inkubasi yang memberikan resapan

stabil.

b. Penetapan panjang gelombang serapan maksimum (λ maksimal)

Sebanyak 25,00 μl larutan glukosa standar direaksikan dengan 2,5 ml

pereaksi GOD-PAP. Campuran larutan tersebut kemudian divortex dan diinkubasi

pada suhu kamar. Setelah mencapai operating time dilakukan pengukuran pada

rentang panjang gelombang 400 - 600 nm dengan selang waktu 10 nm. Panjang

gelombang yang menunjukkan serapan yang paling tinggi adalah panjang gelombang

serapan maksimum (λ maksimal).

c. Pembuatan kurva baku

Larutan glukosa monohidrat 1% b/v dipipet sebanyak 0,75 ml ; 1 ml ; 1,5 ml

; 2 ml dan 2,25 ml. Penetapan kadar glukosa dilakukan seperti pada penetapan kadar

glukosa darah dengan metode GOD-PAP. Serapan diukur secara spektrofotometri

visibel pada panjang gelombang serapan maksimum (λ maksimal).

5. Orientasi waktu pemberian

a. Penetapan waktu pemberian glibenklamid

Orientasi menggunakan 6 ekor tikus yang terbagi dalam 3 kelompok dimana

masing-masing kelompok mendapat perlakuan kontrol positif dan kontrol negatif.

Perlakuan tersebut dilakukan terhadap masing-masing kelompok yaitu pada menit

ke-15 sebelum UTGO untuk kelompok kesatu, menit ke-30 sebelum UTGO untuk

kelompok kedua, dan menit ke-45 sebelum UTGO untuk kelompok ketiga.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 64: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PDF/F. Farmasi/Farmasi/048114054_full.pdf · Metode kondensasi dengan gugus amina ... Metode oksidasi-reduksi ... Pembuatan kurva baku ...

43

Semua pemberian dilakukan secara peroral, selanjutnya dilakukan UTGO

dengan perlakuan larutan glukosa monohidrat 15% b/v; 1,75 g/kgBB. Pengambilan

cuplikan darah dilakukan sesaat sebelum perlakuan sebagai menit ke-0 dan pada

menit ke-15, 30, 45, 60, 90, 120, 180, 240, dan 300 setelah UTGO. Pengukuran

kadar glukosa darah dilakukan dengan menggunakan metode GOD-PAP, selanjutnya

dibuat kurva UTGO dan perhitungan harga LDDK0-300. Penentuan waktu pemberian

glibenklamid didasarkan pada harga selisih LDDK0-300 kontrol positif dan negatif

terbesar.

b. Penetapan waktu pemberian jamu antidiabetes “AD”.

Orientasi ini menggunakan 6 ekor tikus yang dibagi menjadi 3 kelompok,

tiap kelompok terdiri dari 2 ekor tikus, masing-masing mendapat perlakuan jamu

antidiabetes “AD” pada menit ke-15, 30, dan 45 sebelum UTGO.

Semua pemberian dilakukan secara peroral, selanjutnya dilakukan UTGO

dengan pemberian larutan glukosa monohidrat 15% b/v; 1,75 g/kgBB. Pengambilan

cuplikan darah dilakukan sesaat sebelum perlakuan sebagai menit ke-0 dan pada

menit ke-15, 30, 45, 60, 90, 120, 180, 240, dan 300 setelah UTGO. Pengukuran

kadar glukosa darah dilakukan dengan menggunakan metode GOD-PAP. Selanjutnya

dibuat kurva UTGO dan perhitungan harga LDDK0-300. Penentuan waktu pemberian

jamu antidiabetes “AD” didasarkan pada harga LDDK0-300 terendah.

6. Uji daya hipoglikemik

a. Pengelompokan dan perlakuan hewan uji

Penelitian dilaksanakan mengikuti rancangan acak pola searah dimana 30

ekor tikus jantan dibagi secara acak menjadi 6 kelompok. Tiap hewan uji

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 65: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PDF/F. Farmasi/Farmasi/048114054_full.pdf · Metode kondensasi dengan gugus amina ... Metode oksidasi-reduksi ... Pembuatan kurva baku ...

44

diadaptasikan dengan kondisi yang sama, jauh dari kebisingan dan dihindarkan dari

stress. Sebelum mendapat perlakuan, masing-masing kelompok dipuasakan selama

18 jam dengan tetap diberi minum ad libitum, Masing-masing kelompok terdiri atas

5 ekor tikus. Kelompok I yaitu kontrol negatif dengan perlakuan 12,5 ml/kgBB

aquadest. Kelompok II yaitu kontrol negatif dengan perlakuan 12,5 ml/kgBB CMC

1%. Kelompok III yaitu kontrol positif glibenklamid dengan dosis 0,45 mg/kgBB.

Kelompok IV, V, dan VI memperoleh perlakuan jamu antidiabetes dengan dosis 12,6

ml/ kgBB dan ditambah ekstrak etanolik mahkota dewa dengan dosis 63 mg/kgBB

untuk kelompok IV, 189 mg/kgBB untuk kelompok V, dan 567 mg/kgBB ekstrak

mahkota dewa untuk kelompok VI. Semua pemberian dilakukan secara peroral,

selanjutnya dilakukan UTGO dengan perlakuan larutan glukosa monohidrat 23% b/v;

1,75 g/kgBB.

b. Penetapan kadar glukosa darah

Kadar glukosa darah ditetapkan secara spektrofotometri visibel dengan

metode GOD-PAP. Pada tiap kelompok dilakukan pengambilan cuplikan darah

sebanyak 0,5 ml melalui vena lateralis ekor sesaat sebelum perlakuan sebagai menit

ke-0 dan pada menit ke-15, 30, 45, 60, 90, 120, 180, 240, dan 300 setelah UTGO,

dan ditampung dalam microtube yang berisi 50,00 µl Natrium oksalat 2% b/v,

kemudian disentrifuge pada 3000 rpm selama 10 menit, selanjutnya diambil 25,00 µl

plasma darah, dan dimasukkan ke dalam masing-masing tabung untuk diukur kadar

glukosanya. Pengukuran kadar glukosa darah dilakukan seperti berikut :

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 66: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PDF/F. Farmasi/Farmasi/048114054_full.pdf · Metode kondensasi dengan gugus amina ... Metode oksidasi-reduksi ... Pembuatan kurva baku ...

45

Tabel VI. Volume pengukuran kadar glukosa darah

No Bahan Sampel (ml) Standar (ml) Blangko (ml) 1 Supernatan 0,025 - - 2 Larutan baku glukosa - 0,025 - 3 Asam benzoat 1% b/v - - 0,025 4 Pereaksi GOD-PAP 2,5 2,5 2,5

Bahan-bahan tersebut dicampur dan diinkubasikan pada suhu kamar selama

waktu operating time, kemudian kadar glukosa darah ditetapkan secara

spektrofotometri visibel menggunakan metode GOD-PAP. Resapan diukur pada

panjang gelombang maksimum, kemudian kadar glukosa darah dihitung dengan

rumus :

%100 mgxAA

glukosaKadarSt

S⎟⎟⎠

⎞⎜⎜⎝

⎛=

Keterangan : As = resapan sampel

Ast = resapan standar

Kadar glukosa darah yang diperoleh selanjutnya dibuat kurva UTGO yang

menggambarkan hubungan nilai kadar glukosa darah lawan waktu sampling darah.

Dari kurva UTGO kemudian dihitung luas di bawah kurva dalam rentang waktu

tertentu dengan menggunakan metode trapezoid (LDDK0-300) dan rumus yang

digunakan adalah sebagai berikut:

( ) ( )2112

10010

22CCxttCCx

ttLDDK tnt +

−++

−=−

( ) ( )113223 −− −−++−+ nnnn CCxttCCxtt

Keterangan: t = waktu (jam-1/menit-1) C = konsentrasi zat dalam darah (mg/dl) LDDKto-tn = luas daerah di bawah kurva dari waktu ke-0 sampai ke-n

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 67: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PDF/F. Farmasi/Farmasi/048114054_full.pdf · Metode kondensasi dengan gugus amina ... Metode oksidasi-reduksi ... Pembuatan kurva baku ...

46

E. Analisis Hasil

Data kadar glukosa darah pada setiap kelompok perlakuan dianalisis secara

statistik dengan menggunakan uji General-Linier Model Repeated Measured. Harga

LDDK0-300 glukosa darah diuji menggunakan uji Kolmogorov Smirnov untuk

menguji distribusinya, jika distribusinya normal dilanjutkan dengan analisa Anova

One Way dan Posh Hoc test Tukey dengan tingkat kepercayaan 95%. Jika nilai

LDDK0-300 glukosa darah mempunyai variansi yang berbeda maka dilakukan uji

Kruskal Wallis dan dilanjutkan uji Mann Whitney dengan tingkat kepercayaan 95%

untuk mengetahui perbedaan masing-masing kelompok.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 68: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PDF/F. Farmasi/Farmasi/048114054_full.pdf · Metode kondensasi dengan gugus amina ... Metode oksidasi-reduksi ... Pembuatan kurva baku ...

47

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

HASIL DAN PEMBAHASAN

A. Penentuan Dosis Jamu

Penentuan ini berdasarkan pada penggunaan pada manusia, yaitu diseduh

dengan air panas. Dosis yang digunakan adalah dosis efektif hasil penelitian yang

telah dilaksanakan sebelumnya oleh Nursalim (2008) yaitu 12,6 ml/ kgBB hasil

penyeduhan 21 gram serbuk jamu antidiabetes “AD” dalam 200 ml air panas.

Gambar serbuk jamu dan larutan jamu dapat dilihat pada lampiran 1. Preparasi bahan

sesuai dengan tata cara yang tertera pada halaman 39 sampai 41, dan untuk lebih

lengkapnya preparasi bahan dapat dilihat pada lampiran 5 dan data nilai LDDK0-300

penelitian Nursalim (2008) pada lampiran 6.

B. Penentuan Dosis Ekstrak Mahkota dewa

Ekstrak etanolik daging buah mahkota dewa dibuat oleh IOT. Sari Sehat-

PT. Capung Indah Abadi dengan tata cara yang tertera pada lampiran 4. Proses

pembuatan ekstrak etanolik mahkota dewa meliputi proses maserasi, infusa,

kemudian dipekatkan dan ditambah dengan bahan pengisi tepung jagung dan terakhir

dioven. Perhitungan pembuatan dosis ekstrak etanolik mahkota dewa tercantum pada

lampiran 5 dan gambar ekstrak mahkota dewa dapat dilihat pada lampiran 1.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 69: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PDF/F. Farmasi/Farmasi/048114054_full.pdf · Metode kondensasi dengan gugus amina ... Metode oksidasi-reduksi ... Pembuatan kurva baku ...

48

C. Percobaan Pendahuluan

1. Penetapan operating time

Pengukuran kadar glukosa darah ini menggunakan pereaksi GOD-PAP.

Reaksi yang terjadi antara glukosa dengan pereaksi GOD-PAP merupakan reaksi

enzimatis yang menghasilkan senyawa berwarna, sehingga perlu dilakukan suatu uji

untuk mengetahui operating time (OT) dari reaksi tersebut.

Tujuan penentuan operating time ini adalah mengetahui kapan waktu

resapan senyawa berwarna kuinonimin hasil reaksi GOD-PAP dengan glukosa yang

memberikan resapan yang stabil saat dilakukan pengukuran dengan menggunakan

spektrofotometer visibel. Sesuai dengan informasi pada leaflet GOD-PAP, maka

pengukuran dilakukan pada panjang gelombang 500 nm selama 60 menit.

Prinsip kerja dari reagen GOD-PAP adalah GOD (Glucose oxidase) akan

mengkatalisis oksidasi glukosa menjadi asam glukonat dan hidrogen peroksida,

kemudian hidrogen peroksida dengan 4-amino-antipirin dan fenol akan membentuk

senyawa kuinonimin dengan bantuan enzim peroksidase. Senyawa kuinonimin ini

berwarna merah muda, dan intensitas warnanya akan meningkat sebanding dengan

konsentrasi glukosa. Semakin tinggi konsentrasi glukosa yang terdapat dalam plasma

darah, maka warna yang dihasilkan dari reaksi ini akan semakin pekat (tinggi).

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 70: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PDF/F. Farmasi/Farmasi/048114054_full.pdf · Metode kondensasi dengan gugus amina ... Metode oksidasi-reduksi ... Pembuatan kurva baku ...

49

H O H

HOH

CH2OH

H

OHOHH

OHOH

H

HC

OH

HOH

CH2OH

H

O

OHOH

+ O2 + H2O2

glukosa

GOD

asam glukonat hidrogen peroksida

H2O2 H2N

NN

CH3

OCH3

PAP

OH

O

NN

CH3N

OCH3

+ + + H2O

fenol

hidrogen peroksida

4 amino-antipirinkuinonimin

(berwarna merah muda)

Gambar 5. Reaksi enzimatik antara glukosa dan reagen GOD-PAP ( DiaSys, 2006)

Data penetapan waktu resapan stabil larutan glukosa standar 100 mg/dl

ditunjukkan pada tabel VII.

Tabel VII. Data hasil penetapan waktu resapan stabil larutan glukosa standar

Waktu (menit) Resapan Waktu (menit) Resapan 5 0,336 35 0,363

10 0,361 40 0,362

15 0,365 45 0,361

20 0,365 50 0,361

25 0,364 55 0,361

30 0,364

60 0,360

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 71: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PDF/F. Farmasi/Farmasi/048114054_full.pdf · Metode kondensasi dengan gugus amina ... Metode oksidasi-reduksi ... Pembuatan kurva baku ...

50

Grafik Waktu Resapan Stabil Glukosa standar

0.200

0.250

0.300

0.350

0.400

0.450

0 5 10 15 20 25 30 35 40 45 50 55 60 65

Waktu (menit)

Res

apan

Gambar 6. Grafik hubungan antara resapan dan waktu resapan stabil reaksi glukosa standar pada λ 500 nm

Hubungan antara resapan glukosa standar dengan waktu inkubasi dapat

dilihat pada gambar 6. Berdasarkan grafik dapat diketahui bahwa dari menit ke-15

sampai menit ke-30 memberikan grafik yang relatif datar, sehingga diperkirakan

pada menit ke-15 sampai menit ke-30 terjadi reaksi yang stabil antara glukosa

standar dengan pereaksi GOD-PAP. Berdasarkan hasil uji penetapan operating time,

maka penetapan kadar glukosa darah dengan spektrofotometer visibel dapat

dilakukan pada menit ke-15 sampai menit ke-30 setelah pemberian pereaksi GOD-

PAP.

2. Penetapan panjang gelombang serapan maksimum (λ maksimum)

Penetapan ini bertujuan untuk menentukan panjang gelombang dimana

terjadi serapan maksimum senyawa kuinonimin. Pengujian menggunakan rentang

panjang gelombang 400-600 nm, yaitu 100 nm di bawah sampai 100 nm di atas

panjang gelombang yang tertera pada leaflet Dyasis. Dalam penetapan panjang

gelombang maksimum ini digunakan dua konsentrasi yang berbeda yaitu 100 mg/dl

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 72: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PDF/F. Farmasi/Farmasi/048114054_full.pdf · Metode kondensasi dengan gugus amina ... Metode oksidasi-reduksi ... Pembuatan kurva baku ...

51

dan 50 mg/dl dengan tujuan untuk memastikan panjang gelombang serapan

maksimum larutan glukosa standar.

Panjang Gelombang Maksimum Glukosa Standar

0

0.05

0.1

0.15

0.2

0.25

0.3

0.35

0.4

400 420 440 460 470 480 490 496 498 500 502 504 506 508 510 520 530 550 570 590 600

Panjang Gelombang

Absorbansi

100 mg/dl

50 mg/dl

Gambar 7. Kurva hubungan antara λ dan resapan maksimum glukosa selama operating time

Pada leaflet Dyasis tertera bahwa panjang gelombang yang memberikan

resapan maksimum terjadi pada panjang gelombang 500 nm, sedangkan berdasarkan

gambar di atas dapat dilihat bahwa resapan maksimum terjadi pada panjang

gelombang 502 nm. Perbedaan panjang gelombang ini dapat disebabkan perbedaan

instrumen yang digunakan.

3. Pembuatan kurva baku

Penetapan kadar glukosa yang dilakukan dalam penelitian ini dilakukan

secara spektrofotometri, sedangkan dalam penelitian yang menggunakan metode

spektrofotometri harus memenuhi persyaratan hukum Lambert-Beer. Hukum ini

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 73: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PDF/F. Farmasi/Farmasi/048114054_full.pdf · Metode kondensasi dengan gugus amina ... Metode oksidasi-reduksi ... Pembuatan kurva baku ...

52

menjelaskan bahwa seiring dengan meningkatnya kadar, maka resapan yang

diberikan juga akan meningkat. Pembuatan kurva baku bertujuan untuk mengetahui

linearitas dari alat yang digunakan.

Glukosa yang digunakan dalam pembuatan kurva baku adalah larutan

glukosa monohidrat dengan konsentrasi 10 mg/ml, dan berlaku sebagai larutan stok

glukosa. Glukosa merupakan media yang baik untuk pertumbuhan mikroorganisme,

sehingga aquadest yang digunakan sebagai pelarut ditambah dengan asam benzoat

dengan tujuan untuk mengawetkan glukosa selama disimpan dalam kurun waktu

tertentu. Jika larutan glukosa standar yang digunakan menjadi tempat pertumbuhan

mikroorganisme, maka dapat mengganggu penetapan kadar glukosa darah.

Kurva baku yang digunakan dibuat dengan kadar 75 mg/dl, 100 mg/dl, 150

mg/dl, 200 mg/dl dan 250 mg/dl. Penetapan kadar glukosa ini dilakukan pada

rentang waktu menit ke-15 hingga menit ke-30 setelah pemberian reagen GOD-PAP,

dan panjang gelombang 502 nm. Data hasil penetapan kadar glukosa kurva baku

ditunjukkan pada tabel VIII.

Tabel VIII. Hubungan kadar dan resapan glukosa pada panjang gelombang maksimum 502 nm

Kadar (mg/dl) Resapan

75, 3705 0,266

100,4940 0,343

150,7410 0,478

A = 0,032169

B = 0,00306639 x 10-3

r = 0,99762

200,9880 0,668

226,1115 0,717

Persamaan Regresi Linear

Y = 0,003066 X + 0,032169

Pada tabel VIII diketahui bahwa koefisien regresi (r) hubungan kadar dan

resapan glukosa pada panjang gelombang 502 nm mendekati ± 1 yaitu 0,99762.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 74: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PDF/F. Farmasi/Farmasi/048114054_full.pdf · Metode kondensasi dengan gugus amina ... Metode oksidasi-reduksi ... Pembuatan kurva baku ...

53

Harga r tabel dengan taraf kepercayaan 95% dengan df3 (df; degree of freedom)

adalah 0,878. Harga r hasil percobaan lebih besar bila dibandingkan dengan harga r

tabel, hal ini berarti bahwa persamaan kurva baku memiliki linearitas yang baik.

Pada persamaan kurva baku, sudut yang dibentuk oleh kurva hubungan

konsentrasi dan serapan sangat kecil (hampir datar) sehingga dari segi sensitifitas,

kurva ini tidak dapat disajikan. Diperlukan suatu manipulasi (faktor koreksi) agar

kurva dapat disajikan, yaitu dikalikan 300 agar menjadi lebih besar. Setelah dikalikan

300 maka persamaan kurva baku menjadi y = 0,9199 X + 9,6508. Gambar kurva

baku glukosa setelah dikalikan faktor koreksi ditunjukkan pada gambar 8.

Kurva Baku Gukosa

y = 0.9199x + 9.6508

0

50

100

150

200

250

0 25 50 75 100 125 150 175 200 225 250

Konsentrasi (mg/dl)

Resa

pan

x 30

0

Gambar 8. Kurva baku glukosa pada panjang gelombang maksimum 502 nm

4. Penetapan selang waktu pemberian glibenklamid

Tujuan dari penetapan pemberian glibenklamid adalah untuk melihat

pengaruh selang waktu pemberian terhadap daya hipoglikemik glibenklamid, agar

pada saat uji toleransi glukosa oral (UTGO) yaitu pemberian perlakuan larutan

glukosa monohidrat, glibenklamid sudah memberikan efek penurunan kadar glukosa

darah yang optimal. Waktu pemberian glibenklamid pada hewan uji, didasarkan pada

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 75: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PDF/F. Farmasi/Farmasi/048114054_full.pdf · Metode kondensasi dengan gugus amina ... Metode oksidasi-reduksi ... Pembuatan kurva baku ...

54

penurunan harga luas daerah di bawah kurva dari menit ke-0 hingga menit ke-300

(LDDK0-300), yaitu waktu pemberian yang memberikan prosentase selisih LDDK

terbesar antara kontrol negatif (CMC 1%) dengan glibenklamid dosis 0,45 mg/kgBB.

Hasil UTGO dan perhitungan prosentase selisih LDDK0-300 glibenklamid dengan

kontrol negatif CMC 1% dapat dilihat pada tabel IX.

Tabel IX. Hasil UTGO dan perhitungan prosentase selisih LDDK0-300 larutan glibenklamid dosis 0,45 mg/ kgBB

LDDK0-300 (mg.menit/dL) Selang Waktu

pemberian larutan

glibenklamid

sebelum UTGO

(menit ke- )

Kontrol

Negatif (CMC)

Perlakuan

(glibenklamid)

Selisih

LDDK0-300

(mg.menit/dL)

% Selisih

LDDK0-300

15 40.435,517 25.659,985 14.775,532 36,541

30 46.982,475 19.380,681 27.601,794 58,749

45 45.915,025 31.039,283 14.875,742 32,398

Tabel menunjukkan bahwa glibenklamid pada menit ke-30 sebelum UTGO

(Uji Toleransi Glukosa Oral) memberikan nilai prosentase selisih LDDK0-300 terbesar

bila dibandingkan dengan menit ke-15 dan menit ke-45, sehingga ditetapkan

pemberian glibenklamid yang digunakan adalah 30 menit sebelum UTGO.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 76: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PDF/F. Farmasi/Farmasi/048114054_full.pdf · Metode kondensasi dengan gugus amina ... Metode oksidasi-reduksi ... Pembuatan kurva baku ...

55

36.541

58.749

32.398

0.000

20.000

40.000

60.000

% se

lisih

LD

DK

15 30 45

Selang Waktu (menit)

Diagram Pengaruh Selang Waktu Pemberian Glibenklamid

Gambar 9. Diagram pengaruh selang waktu pemberian glibenklamid terhadap % selisih LDDK

Pada gambar 9 dapat dilihat dengan jelas bahwa pada pemberian menit ke-

30 sebelum UTGO memberikan persen selisih tertinggi terhadap kontrol negatif

CMC 1% dibandingkan dua menit yang lain yaitu dengan nilai sebesar 58,749%.

Glibenklamid pada menit ke-30 diperkirakan telah mencapai onsetnya sehingga

memiliki kemampuan menurunkan kadar glukosa darah tertinggi.

5. Penetapan selang waktu pemberian jamu antidiabetes “AD”

Penetapan waktu pemberian jamu antidiabetes “AD” digunakan untuk

melihat pengaruh selang waktu pemberian terhadap efek penurunan kadar glukosa

darah, agar pada saat dilakukan UTGO, jamu antidiabetes “AD” sudah memberikan

efek dalam menurunkan kadar glukosa darah. Dalam penelitian ini, pemberian jamu

antidiabetes “AD” dengan penambahan ekstrak mahkota dewa didasarkan pada hasil

penetapan selang waktu pemberian jamu antidiabetes “AD”, yaitu 30 menit sebelum

UTGO seperti hasil penetapan waktu pemberian jamu antidiabetes “AD” yang paling

optimal yang telah dilakukan oleh Nursalim (2008), untuk lebih lengkapnya dapat

dilihat pada lampiran 7. Tujuan dari penambahan ekstrak mahkota dewa pada jamu

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 77: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PDF/F. Farmasi/Farmasi/048114054_full.pdf · Metode kondensasi dengan gugus amina ... Metode oksidasi-reduksi ... Pembuatan kurva baku ...

56

antidiabetes “AD” adalah untuk mengetahui apakah penambahan ekstrak etanolik

mahkota dewa akan memberikan peningkatan efek hipoglikemik jamu antidiabetes

“AD”, sehingga waktu pemberian campuran jamu antidiabetes “AD” dengan ekstrak

mahkota dewa ini mengikuti waktu pemberian optimal dari jamu antidiabetes “AD”

tersebut.

D. Efek Hipoglikemik Jamu antidiabetes “AD” dengan Penambahan Ekstrak Etanolik Daging Buah Mahkota Dewa

Dalam penelitian ini dilakukan penetapan kadar glukosa darah dengan

kelompok I sebagai kontrol negatif dengan perlakuan 12,5 ml/kgBB aquadest,

kelompok II sebagai kontrol negatif dengan perlakuan 12,5 ml/kgBB CMC 1%,

kelompok III sebagai kontrol positif dengan perlakuan glibenklamid dosis 0,45 mg/

kgBB. Kelompok IV menerima perlakuan jamu antidiabetes “AD” dosis 12,6 ml/

kgBB dengan penambahan 63 mg/kgBB ekstrak mahkota dewa, kelompok V

menerima perlakuan jamu antidiabetes “AD” dosis 12,6 ml/ kgBB dengan

penambahan 189 mg/kgBB ekstrak mahkota dewa, dan kelompok VI menerima

perlakuan jamu antidiabetes “AD” dosis 12,6 ml/ kgBB dengan penambahan 567

mg/kgBB ekstrak mahkota dewa. Pada penelitian ini digunakan aquadest untuk

melarutkan jamu antidiabetes “AD”, dan CMC-Na 1% digunakan sebagai

pensuspensi glibenklamid dan ekstrak etanolik mahkota dewa. Pengukuran kadar

glukosa darah menggunakan instrumen spektrofotometer visibel, dengan metode

enzimatik GOD-PAP. Data kadar glukosa darah pada tiap perlakuan dan waktu

sampling dapat dilihat pada tabel X.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 78: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PDF/F. Farmasi/Farmasi/048114054_full.pdf · Metode kondensasi dengan gugus amina ... Metode oksidasi-reduksi ... Pembuatan kurva baku ...

57

Tabel X. Data kadar glukosa darah rata-rata dan LDDK0-300 setiap kelompok perlakuan

Keterangan :

Kelompok

Perlakuan

Kelompok

I

Kelompok

II

Kelompok

III

Kelompok

IV

Kelompok

V

Kelompok

IV

Kelompok

jamu

0 128,581 122,674 98,990 118,453 115,095 99,064 104,002

15 159,251 160,288 127,354 135,715 131,141 120,577 134,905

30 195,821 164,160 129,357 145,265 130,943 116,842 128,830

45 189,402 138,408 105,815 141,102 122,821 114,269 119,783

60 176,109 129,128 73,570 127,635 125,991 110,831 114,303

90 142,975 112,656 45,770 109,638 111,794 108,609 109,416

120 147,385 113,517 40,761 107,495 116,020 100,996 102,219

180 138,955 111,120 49,464 97,762 101,162 96,347 96,078

240 132,212 108,907 46,959 79,948 87,031 83,473 102,681 Kad

ar g

luko

sa d

arah

rat

a-ra

ta (m

g/dl

) tik

us p

utih

jan

tan

300 129,359 113,824 58,167 78,846 80,626 82,096 94,097

LDDK 0-300

(mg.menit/d

l)

44.166,250 35.872,583 18.573,372 31.245,771 31.756,653 29.567,124 31.735,357

Kelompok I : Aquadest 12,5 ml/kgBB Kelompok II : CMC 1% 12,5 ml/kgBB Kelompok III : Glibenklamid dengan dosis 0,45 mg/kgBB Kelompok IV : Perlakuan jamu antidiabetes “AD” dosis 12,6 ml/ kgBB dengan penambahan

63 mg/kgBB ekstrak mahkota dewa. Kelompok V : Perlakuan jamu antidiabetes “AD” dosis 12,6 ml/ kgBB dengan penambahan

189 mg/kgBB ekstrak mahkota dewa. Kelompok VI Kelompok jamu

: :

Perlakuan jamu antidiabetes “AD” dosis 12,6 ml/ kgBB dengan penambahan 567 mg/kgBB ekstrak mahkota dewa. Perlakuan jamu antidiabetes “AD” dosis 12,6 ml/ kgBB

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 79: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PDF/F. Farmasi/Farmasi/048114054_full.pdf · Metode kondensasi dengan gugus amina ... Metode oksidasi-reduksi ... Pembuatan kurva baku ...

58

Grafik hubungan antara kadar glukosa darah dan waktu sampling tiap-tiap

kelompok perlakuan yaitu aquadest, CMC, glibenklamid, dan jamu antidiabetes

“AD” dengan penambahan ekstrak mahkota dewa dapat dilihat pada gambar 10.

Kurva Hubungan Antara Waktu Sampling dan Kadar Glukosa Darah

0

20

40

60

80

100

120

140

160

180

200

0 30 60 90 120 150 180 210 240 270 300

Waktu Sampling (menit)

Kad

ar (m

g/dL

)

Kelompok I Kelompok II Kelompok IIIKelompok IV Kelompok V Kelompok IV

Gambar 10. Kurva hubungan antara waktu sampling dan kadar rata-rata glukosa darah akibat pemberian aquadest, CMC, glibenklamid, dan jamu antidiabetes “AD” yang ditambah ekstrak mahkota dewa

Keterangan :

Kelompok I : Aquadest 12,5 ml/kgBB Kelompok II : CMC 1% 12,5 ml/kgBB Kelompok III : Glibenklamid dengan dosis 0,45 mg/kgBB Kelompok IV : Perlakuan jamu antidiabetes “AD” dosis 12,6 ml/ kgBB dengan penambahan

63 mg/kgBB ekstrak mahkota dewa. Kelompok V : Perlakuan jamu antidiabetes “AD” dosis 12,6 ml/ kgBB dengan penambahan

189 mg/kgBB ekstrak mahkota dewa. Kelompok VI : Perlakuan jamu antidiabetes “AD” dosis 12,6 ml/ kgBB dengan penambahan

567 mg/kgBB ekstrak mahkota dewa.

Gambar 10 menunjukkan respon kadar glukosa darah dari hewan uji akibat

pembebanan glukosa saat UTGO dari berbagai perlakuan. Kelompok kontrol

aquadest menunjukkan kadar glukosa paling tinggi dibandingkan perlakuan yang

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 80: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PDF/F. Farmasi/Farmasi/048114054_full.pdf · Metode kondensasi dengan gugus amina ... Metode oksidasi-reduksi ... Pembuatan kurva baku ...

59

lain. Kelompok kontrol CMC menunjukkan kadar glukosa tertinggi kedua setelah

kontrol aquadest. Kadar glukosa yang tinggi ini disebabkan pada kontrol negatif

tikus hanya diberi aquadest atau CMC saja yang tidak memiliki efek terapetik,

sehingga kadar glukosa darah ditentukan oleh kemampuan tubuh tikus itu sendiri

untuk mampu menurunkan kadar glukosa.

Kontrol positif yaitu glibenklamid memberikan rata-rata kadar glukosa yang

paling rendah dibandingkan perlakuan-perlakuan lainnya. Kelompok kontrol positif

mendapatkan perlakuan larutan glibenklamid yang merupakan obat antidiabetik oral

golongan sulfonilurea yang memiliki efek terapetik menurunkan kadar glukosa darah

dengan mekanisme kerja merangsang sekresi insulin pada sel beta pankreas. Bila

sekresi insulin meningkat maka glukosa dalam darah yang meningkat akibat

pembebanan glukosa dapat masuk ke dalam sel dengan perantara insulin tersebut,

sehingga kelompok yang mendapatkan perlakuan glibenklamid ini memiliki kadar

glukosa darah yang paling rendah dibandingkan kelompok perlakuan yang lain.

Pada kelompok-kelompok perlakuan jamu antidiabetes “AD” yang ditambah

ekstrak mahkota dewa, kelompok VI yang menerima perlakuan jamu antidiabetes

“AD” dosis 12,6 ml/ kgBB dengan penambahan 567 mg/kgBB ekstrak mahkota

dewa memberikan efek penurunan kadar glukosa darah yang paling besar dibanding

kedua kelompok lainnya, hal ini dapat dilihat dari harga LDDK0-300 dari kelompok

VI yang paling kecil dibandingkan kelompok IV dan V.

Urutan penurunan kadar glukosa darah dari yang paling baik adalah

kelompok VI (perlakuan jamu antidiabetes “AD” dosis 12,6 ml/ kgBB dengan

penambahan 567 mg/kgBB ekstrak mahkota dewa), kelompok IV (perlakuan jamu

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 81: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PDF/F. Farmasi/Farmasi/048114054_full.pdf · Metode kondensasi dengan gugus amina ... Metode oksidasi-reduksi ... Pembuatan kurva baku ...

60

antidiabetes “AD” dosis 12,6 ml/ kgBB dengan penambahan 63 mg/kgBB ekstrak

mahkota dewa), dan kelompok campuran V (perlakuan jamu antidiabetes “AD” dosis

12,6 ml/ kgBB dengan penambahan 189 mg/kgBB ekstrak mahkota dewa).

Gambar 10 menunjukkan bahwa kurva perlakuan jamu yang ditambah

ekstrak mahkota dewa menurun secara perlahan-lahan sedangkan kurva glibenklamid

menurun secara drastis mulai menit ke-30. Penurunan kadar glukosa darah kelompok

glibenklamid yang drastis ini bisa disebabkan oleh sekresi insulin sel beta pankreas

yang meningkat karena perlakuan glibenklamid, sehingga dengan cepat mampu

membawa glukosa masuk ke dalam sel, akibatnya kadar glukosa plasma menurun

secara drastis.

Kurva hubungan antara waktu sampling dan kadar rata-rata glukosa darah

jamu antidiabetes “AD” dan jamu antidiabetes “AD” yang ditambah ekstrak mahkota

dewa, ditunjukkan pada gambar 11. Baik kurva jamu antidiabetes “AD”, maupun

kurva jamu antidiabetes “AD” dengan penambahan ekstrak mahkota dewa memiliki

tipe yang relatif sama, yaitu menurun secara perlahan. Data kadar rata-rata glukosa

darah jamu antidiabetes “AD” untuk lebih lengkapnya dapat dilihat pada lampiran 6.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 82: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PDF/F. Farmasi/Farmasi/048114054_full.pdf · Metode kondensasi dengan gugus amina ... Metode oksidasi-reduksi ... Pembuatan kurva baku ...

61

Kurva Hubungan Antara Waktu Sampling dan Kadar Glukosa Darah

0

20

40

60

80

100

120

140

160

180

200

0 30 60 90 120 150 180 210 240 270 300

Waktu sampling (menit)

Kad

ar (m

g/dL

)

Kelompok I Kelompok II Kelompok III Kelompok IV

Gambar 11. Kurva hubungan antara waktu sampling dan kadar rata-rata glukosa darah akibat pemberian jamu, dan jamu antidiabetes “AD” dengan penambahan ekstrak mahkota dewa

Keterangan:

(*) kelompok I : Perlakuan jamu antidiabetes “AD” dosis 12,6 ml/ kgBB Kelompok II : Perlakuan jamu antidiabetes “AD” dosis 12,6 ml/ kgBB ditambah 63

mg/kgBB ekstrak mahkota dewa. Kelompok III : Perlakuan jamu antidiabetes “AD” dosis 12,6 ml/ kgBB ditambah 189

mg/kgBB ekstrak mahkota dewa. Kelompok IV :

(*) merupakan hasil penelitian Nursalim (2008)

Perlakuan jamu antidiabetes “AD” dosis 12,6 ml/ kgBB ditambah 567 mg/kgBB ekstrak mahkota dewa.

Data kadar glukosa darah dianalisis menggunakan rancangan GLM

Repeated Measure untuk melihat perbedaan harga kadar glukosa darah pada setiap

waktu cuplikan akibat berbagai perlakuan. Hasil analisis statistik secara GLM

Repeated Measure menunjukkan adanya perbedaan yang bermakna apabila

probability (p) < 0,05 dan perbedaan yang tidak bermakna apabila p > 0,05.

Ringkasan hasil analisis secara GLM Repeated Measure ditunjukkan pada tabel XI.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 83: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PDF/F. Farmasi/Farmasi/048114054_full.pdf · Metode kondensasi dengan gugus amina ... Metode oksidasi-reduksi ... Pembuatan kurva baku ...

62

Tabel XI. Hasil analisis GLM Repeated Measure kadar glukosa darah

Subjek variasi Jumlah kuadran DbRata-rata

kuadran F P

Periode (waktu) 11.3915,183 9 12.657,243 67,643 0,000BBTes antar

subyek Periode (perlakuan) 3.5189,750 45 781,994 4,179 0,000BB

Di antara

Subyek Perlakuan (dosis) 16.0931,662 5 32.186,332 71,378 0,000BB

Keterangan: BB = berbeda bermakna (p<0,05) TB = berbeda tidak bermakna (p>0,05)

Pada tabel XI dapat diketahui adanya perbedaan yang bermakna (p < 0,05)

antara purata kadar glukosa darah hewan uji yang dipengaruhi oleh periode waktu

(p = 0,000). Secara statistik terjadi perbedaan kadar glukosa darah yang bermakna

(signifikan) dari setiap waktu sampling darah (menit ke-0 sampai menit ke-300) pada

taraf kepercayaan 95%. Perbedaan yang bermakna (p<0,05) juga terlihat antara

purata kadar plasma hewan uji yang dipengaruhi oleh perlakuan (dosis), sehingga

perlakuan antar kelompok terbukti memberi pengaruh signifikan terhadap perbedaan

kadar glukosa darah pada menit ke-0 hingga menit ke-300 dengan taraf kepercayaan

95%.

Kemampuan jamu antidiabetes “AD” dengan penambahan ekstrak etanolik

mahkota dewa dalam menurunkan kadar glukosa darah dapat diperjelas dengan

membandingkan nilai LDDK0-300 (Luas Daerah Di bawah Kurva) glukosa darah dari

masing-masing kelompok. LDDK0-300 merupakan besaran yang menggambarkan

jumlah glukosa darah yang diamati pada menit ke-0 sampai menit ke-300 pada setiap

kelompok perlakuan. jamu antidiabetes “AD” yang ditambah ekstrak etanolik

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 84: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PDF/F. Farmasi/Farmasi/048114054_full.pdf · Metode kondensasi dengan gugus amina ... Metode oksidasi-reduksi ... Pembuatan kurva baku ...

63

mahkota dewa dibandingkan dengan kontrol negatif aquadest sebagai kontrol pelarut

jamu antidiabetes “AD” dan dibandingkan dengan kontrol CMC karena CMC ini

digunakan sebagai pensuspensi ekstrak mahkota dewa. Jamu antidiabetes “AD” yang

ditambah ekstrak etanolik mahkota dewa juga dibandingkan dengan kontrol positif

yaitu glibenklamid untuk melihat seberapa besar efek hipoglikemik yang ditimbulkan

oleh jamu ini, bila dibandingkan dengan obat antidiabetik oral.

Tabel XII. Pengaruh praperlakuan jamu antidiabetes ditambah ekstrak etanolik mahkota dewa terhadap

LDDK0-300 kadar glukosa darah tikus putih jantan dan prosentase perbedaan terhadap

kelompok negatif dan positif

Prosentase (%) perbedaan terhadap Kelompok

perlakuan N

Mean LDDK0-300 ± SE

(mg.menit/dL) Kelompok

I

Kelompok

II

Kelompok

III

Kelompok I 5 44.166,250 ± 1198,945 0 23,120BB 137,793BB

Kelompok II 5 35.872,583 ± 392,180 -18,778BB 0 93,140BB

Kelompok III 5 18.573,372 ± 328,880 -57,947BB -48,224BB 0

Kelompok IV 5 31.245,771 ± 1266,038 -29,254BB -12,898BB 68,229BB

Kelompok V 5 31.756,653 ± 731,460 -28,097BB -11,474BB 70,979BB

Kelompok VI 5 29.567,124 ± 541,118 -33,055BB -17,577BB 59,191BB

Jamu antidiabetes

“AD” 5 31.735,357 ± 1293,827 -28,146BB

-11,533BB 70,865BB

Keterangan :

Kelompok I : Aquadest 12,5 ml/kgBB Kelompok II : CMC 1% 12,5 ml/kgBB Kelompok III : Glibenklamid dengan dosis 0,45 mg/kgBB Kelompok IV : Perlakuan jamu antidiabetes “AD” dosis 12,6 ml/ kgBB dengan

penambahan 63 mg/kgBB ekstrak mahkota dewa. Kelompok V : Perlakuan jamu antidiabetes “AD” dosis 12,6 ml/ kgBB dengan

penambahan 189 mg/kgBB ekstrak mahkota dewa. Kelompok VI Jamu antidiabetes “AD” BB TB

: : : :

Perlakuan jamu antidiabetes “AD” dosis 12,6 ml/ kgBB dengan penambahan 567 mg/kgBB ekstrak mahkota dewa. Perlakuan jamu antidiabetes “AD” dosis 12,6 ml/ kgBB Beda Bermakna Beda Tidak Bermakna

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 85: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PDF/F. Farmasi/Farmasi/048114054_full.pdf · Metode kondensasi dengan gugus amina ... Metode oksidasi-reduksi ... Pembuatan kurva baku ...

64

Tabel XII menunjukkan adanya perbedaan antara kelompok kontrol

glibenklamid, kelompok IV (perlakuan jamu antidiabetes “AD” dosis 12,6 ml/ kgBB

ditambah 63 mg/kgBB ekstrak mahkota dewa), kelompok V (perlakuan jamu

antidiabetes “AD” dosis 12,6 ml/ kgBB ditambah 189 mg/kgBB ekstrak mahkota

dewa), dan kelompok VI (perlakuan jamu antidiabetes “AD” dosis 12,6 ml/ kgBB

ditambah 567 mg/kgBB ekstrak mahkota dewa), terhadap kontrol CMC, dengan

perbedaan nilai LDDK0-300 berturut-turut sebesar 48,2%; 12,9%; 11,5%; dan 17,6%.

Perbedaan nilai LDDK0-300 yang paling besar terlihat pada kontrol positif yang

mendapat perlakuan glibenklamid. Pada kelompok perlakuan jamu antidiabetes

“AD”, kelompok VI dengan penambahan dosis ekstrak mahkota dewa sebesar 567

mg/kgBB memberikan perbedaan nilai LDDK0-300 yang paling besar yaitu 17,6%.

Perbedaan harga LDDK0-300 kelompok IV, V, dan VI, terhadap kontrol

negatif aquadest, berturut-turut adalah sebesar 29,3%; 28,1%; dan 33,1%. Perbedaan

nilai LDDK0-300yang paling besar terlihat pada kelompok VI yaitu kelompok yang

memperoleh perlakuan campuran jamu antidiabetes “AD” dengan dosis 12,6 ml/

kgBB dan 567 mg/kgBB ekstrak mahkota dewa. Jamu antidiabetes “AD” dalam

memiliki perbedaan harga LDDK0-300 terhadap kontrol negatif aquadest sebesar

28,1%.

Perbedaan harga LDDK0-300 antara kelompok kontrol negatif aquadest,

kontrol negatif CMC, kelompok IV, V, VI, dan kelompok jamu antidiabetes “AD”

terhadap kontrol positif glibenklamid, berturut-turut sebesar 137,8%; 93,1%; 68,2%;

71,0%; 59,2%; dan 70,9. Perbedaan yang paling kecil terdapat pada kelompok

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 86: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PDF/F. Farmasi/Farmasi/048114054_full.pdf · Metode kondensasi dengan gugus amina ... Metode oksidasi-reduksi ... Pembuatan kurva baku ...

65

perlakuan jamu antidiabetes “AD” dengan penambahan ekstrak mahkota dewa

dengan dosis 567 mg/kgBB, yaitu kelompok VI.

Pada tabel XIII dapat dilihat bahwa kelompok perlakuan dengan dosis

penambahan ekstrak mahkota dewa tertinggi yaitu kelompok VI, memiliki

prosentase perbedaan nilai LDDK0-300 terbesar terhadap jamu antidiabetes “AD”

dibanding 2 kelompok yang lain yaitu sebesar 6,8%, namun nilai LDDK0-300 ketiga

jamu antidiabetes “AD” yang mendapat penambahan ekstrak mahkota dewa dengan

dosis yang berbeda tersebut memiliki perbedaan yang tidak bermakna terhadap nilai

LDDK0-300 jamu antidiabetes “AD” dalam bentuk tunggal.

Tabel XIII. Pengaruh praperlakuan jamu antidiabetes ditambah ekstrak etanolik mahkota dewa terhadap

LDDK0-300 kadar glukosa darah tikus putih jantan dan prosentase perbedaan terhadap

kelompok perlakuan jamu antidiabetes “AD”

Kelompok perlakuan N Mean LDDK0-300 ± SE

(mg.menit/dL)

Prosentase (%)

perbedaan terhadap

Jamu antidiabetes

“AD”

Makna

Perbedaan terhadap

jamu antidiabetes

“AD”

Jamu antidiabetes “AD” 5 31.735,357 ± 1293,827 0 -

Kelompok IV 5 31.245,771 ± 1266,038 -1,543 TB

Kelompok V 5 31.756,653 ± 731,460 0,067 TB

Kelompok VI 5 29.567,124 ± 541,118 -6,832 TB

Keterangan:

Jamu antidiabetes “AD” : Perlakuan jamu antidiabetes “AD” dosis 12,6 ml/ kgBB Perlakuan jamu antidiabetes “AD” dosis 12,6 ml/ kgBB dengan penambahan 63 mg/kgBB ekstrak mahkota dewa.

Kelompok IV :

Kelompok V : Perlakuan jamu antidiabetes “AD” dosis 12,6 ml/ kgBB dengan penambahan 189 mg/kgBB ekstrak mahkota dewa.

Kelompok VI : Perlakuan jamu antidiabetes “AD” dosis 12,6 ml/ kgBB dengan penambahan 567 mg/kgBB ekstrak mahkota dewa.

TB : Beda tidak bermakna

BB : Beda bermakna

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 87: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PDF/F. Farmasi/Farmasi/048114054_full.pdf · Metode kondensasi dengan gugus amina ... Metode oksidasi-reduksi ... Pembuatan kurva baku ...

66

Diagram LDDK 0-300 Glukosa Darah Masing-Masing Perlakuan

35872.58331245.771

18573.372

44166.250

31756.653 29567.124

0

15000

30000

45000

60000

Kelompok I Kelompok II Kelompok III Kelompok IV Kelompok V Kelompok VI

Perlakuan

LDD

K 0-

300 (m

g.m

enit/

dL)

Gambar 12. Diagram LDDK0-300 glukosa darah masing-masing perlakuan Keterangan :

Kelompok I : Aquadest 12,5 ml/kgBB Kelompok II : CMC 1% 12,5 ml/kgBB Kelompok III : Glibenklamid dengan dosis 0,45 mg/kgBB Kelompok IV : Perlakuan campuran jamu antidiabetes “AD” dengan dosis 12,6 ml/ kgBB dan 63

mg/kgBB ekstrak mahkota dewa. Kelompok V : Perlakuan campuran jamu antidiabetes “AD” dengan dosis 12,6 ml/ kgBB dan 189

mg/kgBB ekstrak mahkota dewa. Kelompok VI : Perlakuan campuran jamu antidiabetes “AD” dengan dosis 12,6 ml/ kgBB dan 567

mg/kgBB ekstrak mahkota dewa.

Data LDDK0-300 dari keenam kelompok perlakuan termasuk nilai LDDK0-300

dosis efektif dari jamu antidiabetes “AD” kemudian dianalisis menggunakan uji

Kolmogorov Smirnov untuk menguji distribusi datanya, karena distribusinya normal

maka dilanjutkan dengan uji Anova One Way untuk terlebih dahulu mengetahui

homogenitas variansi data LDDK0-300. Data penelitian jamu antidiabetes yang

dilakukan oleh Nursalim (2008) disertakan dalam analisis statistik karena uji statistik

ini juga bertujuan untuk melihat apakah ada perbedaan yang bermakna pada efek

penurunan kadar glukosa darah terhadap hewan uji antara jamu antidiabetes “AD”

dengan jamu antidiabetes “AD” yang mendapat penambahan ekstrak etanolik

mahkota dewa.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 88: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PDF/F. Farmasi/Farmasi/048114054_full.pdf · Metode kondensasi dengan gugus amina ... Metode oksidasi-reduksi ... Pembuatan kurva baku ...

67

Hasil uji menunjukkan bahwa variansi data LDDK0-300 berbeda, sehingga

uji Anova One Way tidak dapat dilanjutkan. Syarat yang harus dipenuhi dalam uji

Anova One Way, antara lain data mempunyai distribusi normal, variansi data sama,

dan masing-masing data berdiri sendiri. Perbedaan variansi data LDDK0-300 dapat

dilihat dari tabel XIV yang menunjukkan nilai p < 0,05 yaitu 0,002.

Tabel XIV. Hasil analisis homogenitas variansi menggunakan uji Anova One Way

Levene Statistic Df1 Df2 Sig.

4,833 6 28 0,002

Data LDDK0-300 kemudian dianalisis menggunakan uji Kruskal-Wallis untuk

mengetahui apakah ada perbedaan nilai LDDK0-300 yang bermakna dari kelompok-

kelompok perlakuan. Berdasarkan pada tabel XV dapat diketahui bahwa semua

kelompok perlakuan memiliki rata-rata LDDK0-300 (Mean) yang memang berbeda,

hal ini berdasarkan pada nilai probabilitas data LDDK0-300 tersebut yang

menunjukkan nilai sebesar 0,000 atau p < 0,05.

Tabel XV. Test Mean LDDK0-300 keenam kelompok perlakuan dengan uji Kruskal-Wallis

LDDK

Chi-Square 28,084

Df 6

Asymp. Sig. 0,000

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 89: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PDF/F. Farmasi/Farmasi/048114054_full.pdf · Metode kondensasi dengan gugus amina ... Metode oksidasi-reduksi ... Pembuatan kurva baku ...

68

Ada perbedaan LDDK0-300 yang signifikan di antara keenam kelompok

perlakuan. Analisis Kruskal-Wallis kemudian dilanjutkan dengan uji Mann-Whitney

untuk mengetahui kelompok mana yang berbeda dan tidak berbeda, juga untuk

mengetahui pengaruh peringkat dosis ekstrak etanolik mahkota dewa yang

ditambahkan pada jamu antidiabetes “AD” pada masing-masing kelompok. Hasil uji

dinyatakan berbeda bermakna antar kelompok perlakuan bila nilai p < 0,05. Hasil ini

dapat dilihat pada lampiran 11 dan secara ringkas dapat dilihat pada tabel XVI.

Hasil uji Mann-Whitney LDDK0-300 glukosa darah pada tabel XVI

menunjukkan bahwa kelompok perlakuan glibenklamid (kelompok III) dan

kelompok perlakuan jamu antidiabetes “AD” dengan penambahan ekstrak etanolik

mahkota dewa (kelompok IV, V, dan VI) bila dibandingkan dengan kedua kontrol

negatif yaitu aquadest dan CMC, menunjukkan nilai LDDK0-300 yang berbeda

bermakna. Kontrol positif glibenklamid dan tiga kelompok perlakuan jamu

antidiabetes “AD” dengan penambahan ekstrak mahkota dewa dapat menurunkan

kadar glukosa darah bila dibandingkan dengan kontrol negatif aquadest dan CMC.

Jamu antidiabetes “AD” dengan penambahan ekstrak etanolik mahkota dewa

memiliki efek menurunkan kadar glukosa darah yang lebih kecil bila dibandingkan

glibenklamid, hal ini ditunjukkan dari nilai LDDK0-300 yang berbeda bermakna dengan

kontrol positif glibenklamid.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 90: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PDF/F. Farmasi/Farmasi/048114054_full.pdf · Metode kondensasi dengan gugus amina ... Metode oksidasi-reduksi ... Pembuatan kurva baku ...

69

Tabel XVI. Hasil uji Mann-Whitney LDDK0-300 glukosa darah tikus putih jantan terbebani glukosa

Kelompok 1 2 3 4 5 6 7

1 _ BB BB BB BB BB BB

2 BB _ BB BB BB BB BB

3 BB BB _ BB BB BB BB

4 BB BB BB _ TB TB TB

5 BB BB BB TB _ TB TB

6 BB BB BB TB TB _ TB

7 BB BB BB TB TB TB _

Keterangan:

Kelompok I : Aquadest 12,5 ml/kgBB Kelompok II : CMC 1% 12,5 ml/kgBB Kelompok III : Glibenklamid dosis 0,45 mg/kgBB (*) Kelompok IV : Perlakuan jamu antidiabetes “AD” dosis 12,6 ml/ kgBB Kelompok V : Perlakuan jamu antidiabetes “AD” dosis 12,6 ml/ kgBB dengan penambahan

63 mg/kgBB ekstrak mahkota dewa. Kelompok VI : Perlakuan jamu antidiabetes “AD” dosis 12,6 ml/ kgBB dengan penambahan

189 mg/kgBB ekstrak mahkota dewa.

(*)merupakan hasil penelitian Nursalim (2008)

Kelompok VII BB TB

: : :

Perlakuan jamu antidiabetes “AD” dosis 12,6 ml/ kgBB dengan penambahan 567 mg/kgBB ekstrak mahkota dewa. Berbeda bermakna (p<0,05) Berbeda tidak bermakna (p>0,05)

Kelompok perlakuan jamu antidiabetes “AD” dengan penambahan ekstrak

mahkota dewa, menunjukkan perbedaan nilai LDDK0-300 yang tidak bermakna dengan

jamu antidiabetes “AD”. Perbedaan yang tidak bermakna ini disebabkan karena

peningkatan daya penurunan kadar glukosa darah yang dihasilkan oleh ekstrak

etanolik mahkota dewa tidak besar, yaitu sebesar 1,543%, 0,067%, dan 6,832%, dan

secara statistik perbedaan tersebut tidak bermakna. Hal ini dapat disebabkan karena

kandungan tanin pada komposisi jamu antidiabetes “AD” yang dimungkinkan telah

mengikat senyawa aktif dalam ekstrak etanolik mahkota dewa, sehingga mengurangi

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 91: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PDF/F. Farmasi/Farmasi/048114054_full.pdf · Metode kondensasi dengan gugus amina ... Metode oksidasi-reduksi ... Pembuatan kurva baku ...

70

aktivitasnya dalam menurunkan kadar glukosa darah. Tanin memiliki kemampuan

untuk membentuk kompleks senyawa dengan senyawa lain (Anonim, 2005).

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 92: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PDF/F. Farmasi/Farmasi/048114054_full.pdf · Metode kondensasi dengan gugus amina ... Metode oksidasi-reduksi ... Pembuatan kurva baku ...

71

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan

1. Jamu antidiabetes “AD” dengan penambahan ekstrak etanolik daging buah

mahkota dewa (Phaleria macrocarpa (Scheff.) Boerl.) dengan dosis 63

mg/kgBB, 189 mg/kgBB, dan 567 mg/kgBB memberikan penurunan kadar

glukosa darah sebesar 28,1% sampai 33,1% terhadap kontrol negatif aquadest,

sebesar 11,5% sampai 17,6% terhadap kontrol negatif CMC, dan sebesar 0,1

sampai 6,9 terhadap jamu antidiabetes “AD”.

2. Penambahan ekstrak etanolik daging buah mahkota dewa (Phaleria macrocarpa

(Scheff.) Boerl.) pada jamu antidiabetes “AD” tidak memberikan pengaruh

terhadap efek hipoglikemik jamu antidiabetes “AD”.

B. Saran

Perlu dilakukan penelitian lanjutan dengan frekuensi pemberian kombinasi

jamu antidiabetes “AD” dengan ekstrak etanolik mahkota dewa(Phaleria

macrocarpa (Scheff.) Boerl.) yang lebih sering (pemakaian berulang).

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 93: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PDF/F. Farmasi/Farmasi/048114054_full.pdf · Metode kondensasi dengan gugus amina ... Metode oksidasi-reduksi ... Pembuatan kurva baku ...

72

DAFTAR PUSTAKA

Adam, M.F., 2000, Klasifikasi dan Kriteria Diagnosis Diabetes mellitus yang Baru, Majalah Cermin Dunia Kedokteran, No.127, 37 – 39, Jakarta

Anonim, 1979, Farmakope Indonesia, ed III, 9, 32, Departemen Kesehatan Republik

Indonesia, Jakarta Anonim, 1986, Sediaan Galenik, Direktorat Jenderal Pengawasan Obat dan Makanan

departemen Kesehatan Republik Indonesia, 16-19, Jakarta Anonim, 1991, Penapisan Farmakologi, Pengujian Fitokimia dan Pengujian Klinik

(Pedoman Pengujian dan Pengembangan Fitofarmaka) 233-240, Balai Pengembangan dan Pemanfaatan Obat Bahan Alam, Jakarta

Anonim, 1992, Peraturan Menteri Kesehatan tentang Pedoman Fitofarmaka, dalam

kumpulan Undang-undang Farmasi, Departemen Kesehatan Republik Indonesia, Jakarta

Anonim, 1995, Farmakope Indonesia Edisi V, Departemen Kesehatan Republik

Indonesia, Jakarta Anonim, 1997, Pure Herbal Extract Procesing & Formulator,

http://www.mdidea.com/idea/ diakses tanggal 28 Mei 2008 Anonim, 1999, Licoride Root, http://www.healthymagnets.com/licorideroot.htm,

diakses tanggal 28 Mei 2008 Anonim, 2005, Tannins, http://www.ansci.cornell.edu.plants/toxicagents/tannin/,

diakses tanggal 15 Juni 2005 Anonim, 2006, Herbasin Chinese Herb Database,

http://www.herbasin.com/database, diakses tanggal 28 Mei 2008 Anonim, 2000, Parameter Standar Umum Ekstrak Tumbuhan Obat, cetakan pertama,

hal 6, 13-38, Departemen Kesehatan RI, Jakarta Anonim, 2008, Zipcodezoo: Taxonomy, http://www.w3.org/TR/xhtml1/DTD

/xhtml1-transitional.dtd, diakses tanggal 28 Mei 2008 Bestari, T., 2001, Efek Hipoglikemi Perasan Daging Buah Makuto Dewo (Phaleria

macrocarpa (Scheff.) Boerl.) Pada Tikus Diabetes mellitus Tidak Tergantung Insulin (DMTTI), Skripsi, Fakultas Farmasi, Universitas Sanata Dharma, Yogyakarta

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 94: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PDF/F. Farmasi/Farmasi/048114054_full.pdf · Metode kondensasi dengan gugus amina ... Metode oksidasi-reduksi ... Pembuatan kurva baku ...

73

Cartailler, J.P., 2004, Insulin - from secretion to action, www.betacell.org/content/

articles/print.php?aid=1, diakses tanggal 30 April 2008 Chang, H.M., and But, P.P.H., 1987, Pharmacology and Applications of Chinese

Materia Medica, translated by Yeung, S.C.S., Yao, S.C., and Wang, L.L., Vol 2, hal 802, 1163,1041, World Scientific, Singapore

Choate, C.J., 1999, Modern Medicine And Traditional Chinese Medicine Diabetes

Mellitus, The Journal of Chinese Medicine No 60, 5 Cooper, G.R., and McDaniel, V., 1966, Workshop Manual of Methods For The

Determination of Glucose, 24, 29-31, US Departement of Health, Education, and Welfare, Geoegia

Czygon, F.C., Frohne, F., Hotzel, C., Nagell, A., Pfander, H.J., Willuhn, G., Buff,

W., 2001, Herbal Grugs & Phytopharmaceutical 2nd Ed, hal 302, Medpharm, Germany

Dollery, S.C., 1999, Therapeutic Drugs, 2th Edition, Vol I, G 64 – 69, Churchill

Livingstone, London Duke, 2007, Dr. Duke's Phytochemical and Ethnobotanical Databases. http://

www.ars-grin.gov, diakses tanggal 30 Oktober 2007 Evans, J.L., and Rushakoff, R.J., Diabetes and Carbohydrate Metabolism: Oral

Pharmacological Agents for Type 2 Diabetes: Sulfonilureas, Meglitinides, Metformin, Thiazolidinediones, α-Glucosidase Inhibitors and emerging approaches,http://www.endotext.org/diabetes/diabetes16/diabetesframe16, diakses tanggal 21 April 2008

Fatah,A.M., 1989, Spektroskopi, 45-46, Fakultas Farmasi Universitas Gadjah Mada, Yogyakarta

Fern, K., 1997, Plants For A Future : Sophora japonica-L, http://www.pfaf.org/

database/plants.php?. Diakses tanggal 28 Mei 2008 Handoko, T., dan Suharto, B., 1995, Insulin, Glukagon dan antidiabetik Oral dalam

Ganiswara, (Ed), Farmakologi dan Terapi, Edisi 4, 469, 471, 476,477, Bagian Farmakologi Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia, Jakarta

Harmanto, N., 2008, Plantamor Situs Dunia Kedokteran : Mahkota Dewa (Phaleria

macrocarpa(Scheff) Boerl), http://www.plantamor.com/spcdtail.php. diakses tanggal 21 April 2008

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 95: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PDF/F. Farmasi/Farmasi/048114054_full.pdf · Metode kondensasi dengan gugus amina ... Metode oksidasi-reduksi ... Pembuatan kurva baku ...

74

Irawan,M.A., 2007, Glukosa dan Metabolisme Energi, http://www.pssplab.com/ journal/06.pdf, diakses tanggal 25 April 2008

Khopkar, 1990, Basic Concepts of Analytical Chemistry diterjemahkan oleh

Saptoraharjo, A., 193, 204, Universitas Indonesia Press, Jakarta Merentek, E., 2006, Resistensi Insulin Pada Diabetes mellitus Tipe 2, Majalah

Cermin Dunia Kedokteran, No 150,38, 39, Jakarta

Morita, H., 2007, Studies on the constituents from the fruits of Phaleria macrocarpa Journal of Natural Medicines Vol 62, http://www.springerlink.com /favicon.ico"><title>SpringerLink - Journal Article</title> <link type="text/css, diakses tanggal 22 Mei 2008

Mulja, M dan Suharman, 1995, Analisis Instrumenal, 1 - 59, 238, Airlangga Universitas Press, Surabaya

Nursalim, 2008, Daya Hipoglikemik Produk Jamu Antidiabetes “AD” Dibandingkan

Dengan Glibenklamid Pada Tifus Putih Jantan Terbebani Glukosa, Skripsi, Fakultas Farmasi, Universitas Sanata Dharma, Yogyakarta.

Nolte, M.S., and Karam, J.H., 2002, Hormon Pankreas dan Obat antidiabetes, dalam

Katzung, B.G., (Ed), Farmakologi Dasar dan Klinik, diterjemahkan oleh Bagian Farmakologi Fakultas Kedokteran Universitas Airlangga, Buku 2, Edisi 8, 699, Salemba Medika, Jakarta

Reasner, C., and DeFronzo, R.A., 2006, Diabetes and Carbohydrate Metabolism :

Classification And Diagnosis Of Diabetes Mellitus , http://www.endotext.org/ diabetes/diabetes1/diabetesframe1.htm, diakses tanggal 21 April 2008

Ritschell, W.A., 1974. Laboratory Manual of Biopharmaceutics and

Pharmacokinetics, 17, Drug Intelligenz Publication : Hamilton Rushakoff, R., and Goldfine, I., 2006, Diabetes and Carbohydrate Metabolism : Non

Type 1 - Non Type 2 Diabetes Mellitus, http://www.endotext.org/ diabetes/diabetes7/diabetesframe7.htm, diakses tanggal 21 April 2008

Santoso, J., dan Saryono, 2005, Penggunaan Rebusan Daging Buah Mahkota Dewa

(Phaleria macrocarpa (Scheff.) Boerl.) Pada Tikus Putih jantan Yang Diinduksi Aloksan, http://www.info.stikesgombong.ac.id/edisi2saryono.doc, diakses tanggal 23 April 2008

Saragih, H.E., 2001, Daya Hipoglikemik Rebusan Daging Buah Makuto Dewo

(Phaleria macrocarpa (Scheff.) Boerl.) Pada Tikus Diabetes mellitus Tergantung Insulin(DMTI), Skripsi, Fakultas Farmasi, Universitas Sanata Dharma, Yogyakarta.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 96: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PDF/F. Farmasi/Farmasi/048114054_full.pdf · Metode kondensasi dengan gugus amina ... Metode oksidasi-reduksi ... Pembuatan kurva baku ...

75

Seputra, E.A., Artikel-Alternatif : Manfaat Mahkota dewa, http://www.artikel-

alternatif.blogspot.com/2008.php, diakses tanggal 21 April 2008 Sisilia, 2001, Efek Hepatoprotektif Air Perasan Buah Makuto Dewo (Phaleria

macrocarpa (Scheff.) Boerl.) Pada Mencit Jantan Terinduksi Parasetamol, Skripsi, Fakultas Farmasi, Universitas Sanata Dharma, Yogyakarta

Soegondo, S., 2007, Diabetes the Sillent Killer, http://www.medicastore.com/

diabetes/. diakses tanggal 14 April 2008 Sudarmadji, S., Haryono, B., dan Suhardi, 1989, Analisa Bahan Makanan dan

Pertanian, 14 Penerbit Liberty, Yogyakarta Suharmiati, 2003, Pola Komplikasi Kronik Diabetes mellitus Tipe II pada Lansia di

RSUP Manado, Majalah Cermin Dunia Kedokteran, No 140, 8, Jakarta Sukandar E.Y., 2004, Tren dan Paradigma Dunia Farmasi, Industri-Klinik-

Teknologi Kesehatan, disampaikan dalam orasi ilmiah Dies Natalis ITB, http://itb.ac.id/focus/focus_file/orasi-ilmiah-dies-45.pdf, diakses tanggal 14 Januari 2006

Syahputra, MHD,. 2003, Diabetik Ketoacidosis, http://library.usu.ac.id /download/fk

/biokimia-syahputra2.pdf, diakses tanggal 25 April 2008 Thomson, G.E., 2007, The Health Benefits of Traditional Chinese Plant Medicines:

Weighing the scientific evidence, 20, 99, 124-125, Rural Industries Research and Development Corporation, Knoxfield

Trevor, A.J., Katzung, B.G., and Masters, S.B., 2002, Pancreatic Hormones,

Antidiabetic, Agents, & Hyperglycemic Drugs, dalam Katzung & Trevor’s Pharmacology Examination & Board Review sixth edition, 363, The McGraw-Hill Companies, USA

Triplitt, C.L., Reasner, C.A., and Isley, W.L., 2005, Endocrinologic Disorder, in

Dipiro, J.T., Talbert, R.L., Yee, G.C., Matzke, G.R., Wells, B.G., and Posey, L.M., (Eds), dalam Pharmacotherapy: A Pathophysiologic Approach, 6th Edition, 1337, McGraw-Hill Companies, USA

Voigt, R,1994, Buku Pelajaran Teknologi Farmasi, 566, Gajah Mada University

Press: Yogyakarta Widowati, L., Dzulkarnain, B., dan Sa’roni, 1997, Tanaman Obat untuk Diabetes

mellitus, Majalah Cermin Dunia Kedokteran, No.116, 53-60, Jakarta

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 97: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PDF/F. Farmasi/Farmasi/048114054_full.pdf · Metode kondensasi dengan gugus amina ... Metode oksidasi-reduksi ... Pembuatan kurva baku ...

76

Winarto, W.P., 2005, Mahkota Dewa: Budi Daya & Pemanfaatan untuk Obat, 1-11, Penebar Swadaya, Jakarta

Winarto, W., dan Karyasari, T., 2006, Agronomi, http://e-course.ucu.ac. id/content/

budidaya/agronomi/texbook/pdf, diakses tanggal 15 Mei 2008 Yustriwani, 2005, Toksisitas Akut-Oral Ekstrak Etanolik Daging Buah Mahkota

Dewa (Phaleria macrocarpa (Scheff.) Boerl.), Skripsi, Fakultas Farmasi, Universitas Sanata Dharma, Yogyakarta

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 98: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PDF/F. Farmasi/Farmasi/048114054_full.pdf · Metode kondensasi dengan gugus amina ... Metode oksidasi-reduksi ... Pembuatan kurva baku ...

77

LAMPIRAN

Lampiran 1. Foto jamu antidiabetes “AD” dan foto ekstrak etanolik mahkota dewa

Serbuk jamu antidiabetes “AD” Larutan jamu antidiabetes “AD”

Suspensi ekstrak etanolik mahkota

dewa Ekstrak powder mahkota dewa

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 99: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PDF/F. Farmasi/Farmasi/048114054_full.pdf · Metode kondensasi dengan gugus amina ... Metode oksidasi-reduksi ... Pembuatan kurva baku ...

78

Lampiran 2. Foto hewan uji percobaan (tikus putih jantan)

Foto hewan uji tikus galur Wistar

Foto hewan uji tikus galur Wistar

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 100: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PDF/F. Farmasi/Farmasi/048114054_full.pdf · Metode kondensasi dengan gugus amina ... Metode oksidasi-reduksi ... Pembuatan kurva baku ...

79

Lampiran 3. Foto alat-alat penelitian

Neraca elektrik (Mettler Toledo AB 204, Switzerland)

Vortex (Janke-Kankel IKA® - Labortechnik)

Sentrifuge

(Hettich WBA SS, Germany)

Spektrofotometri visible (Optima® SP300, Japan)

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 101: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PDF/F. Farmasi/Farmasi/048114054_full.pdf · Metode kondensasi dengan gugus amina ... Metode oksidasi-reduksi ... Pembuatan kurva baku ...

80

Magnetik Stirer (IKA KMD) Holder

Lampiran 4. Proses ekstraksi mahkota dewa

Proses ekstraksi daun buah mahkota dewa yang dilakukan oleh IOT. Sari

Sehat – PT. CIA Magelang adalah seperti berikut :

Kulit buah mahkota dewa kering digiling kasar, kemudian dimaserasi dengan 12 liter

etanolik 30% selama ½ jam, diinfusa selama ± 1 jam, kemudian disaring. Hasil

ekstrak dipekatkan, selanjutnya ditambahkan corn starch (tepung jagung) 200 g

sebagai bahan pengisi (filler), dicampur merata kemudian dioven pada 75-80 C.

Hasil ekstrak powder 399.25 g.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 102: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PDF/F. Farmasi/Farmasi/048114054_full.pdf · Metode kondensasi dengan gugus amina ... Metode oksidasi-reduksi ... Pembuatan kurva baku ...

81

Lampiran 5. Preparasi bahan

a. Pembuatan larutan asam benzoat 0,1%

Berat kertas = 0,43958 g

Berat kertas +zat = 2,44779 g

Berat kertas + sisa = 0,44346 g

Berat zat = 2,00433 g

Sebanyak 2,00433 g serbuk asam benzoat p.a dilarutkan dengan aquadest hangat

dalam labu takar 2 L sampai tanda.

b. Pembuatan larutan stok glukosa 10 mg/ml

Penimbangan :

Berat kertas = 0,3959 g

Berat kertas +zat = 5,4269 g

Berat kertas + sisa = 0,4022 g

Berat zat = 5,0247 g

Sebanyak 5, 0247 g glukosa monohidrat dilarutkan dengan asam benzoat p.a 0,1 b/v

dalam labu takar 500 ml hingga tanda.

c. Pembuatan larutan natrium oksalat 2% b/v

Berat kertas = 0,4383 g

Berat kertas +zat = 5,4819 g

Berat kertas + sisa = 0,4458 g

Berat zat = 5,0361 g

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 103: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PDF/F. Farmasi/Farmasi/048114054_full.pdf · Metode kondensasi dengan gugus amina ... Metode oksidasi-reduksi ... Pembuatan kurva baku ...

82

Natrium oksalat p.a sebanyak 5,0361 g dilarutkan dengan aquadest dalam labu takar

250 ml sampai tanda.

d. Keseragaman bobot tablet

Berat rata-rata tablet glibenklamid

Ditimbang 20 kaplet glibenklamid yaitu:

1 199,8 mg 11 202,9 mg

2 200,5 mg 12 201,0 mg

3 203,8 mg 13 202,8 mg

4 206,2 mg 14 196,9 mg

5 203,5 mg 15 202,7 mg

6 198,9 mg 16 200,1 mg

7 205,3 mg 17 202,7 mg

8 200,2 mg 18 202,4 mg

9 199,6 mg 19 197,6 mg

10 202,1 mg 20 204,5 mg

Berat rata-rata = mgmg 675,20120

5,4033=

Berat rata-rata glibenklamid = 201,675 mg. berdasarkan Anonim (1979)

tablet dengan bobot 151-300 mg memiliki penyimpangan rata-rata tabler pada kolom

A = 7,5% dan kolom B = 15%.

Kolom A: 7,5% x 201,675 mg = 210,675 mg ± 15,126 mg. Berdasarkan

penombangan dua puluh tablet, tidak ada tablet yang menyimpang dari range

186,549 mg – 216,801 mg. kolom B: 15% x 210,675 = 210,675 mg ± 30,251.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 104: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PDF/F. Farmasi/Farmasi/048114054_full.pdf · Metode kondensasi dengan gugus amina ... Metode oksidasi-reduksi ... Pembuatan kurva baku ...

83

Berdasarkan penimbangan dua puluh tablet, tidak ada tablet yang menyimpang dari

range 171,424 mg – 231,926 mg.

e. Pembuatan larutan glubenklamid 0,1125 mg/ml

Berat rata-rata tablet adalah 201,675 mg. Tiap tablet mengandung 5 mg zat aktif

glibenklamid sehingga serbuk yang harus ditimbang untuk mendapatkan 25 mg zat

aktif yaitu (25 mg : 5 mg) x 201,675 mg = 1,008375 g

Ambil acak 8 kaplet glibenklamid kemudian digerus, kemudian menimbang gerusan

glibenklamid agar memenuhi 1,008375 g

Berat kertas = 0,4210 g

Berat kertas +zat = 1,4314 g

Berat kertas + sisa = 0,4240 g

Berat zat = 1,0074 g

Sejumlah 1,00874 g dilarutkan dalam labu ukur 10 ml sebagai larutan induk dengan

konsentrasi 0,25 mg/ml. Untuk mendapatkan larutan glibenklamid dengan

konsentrasi 0,1125 mg/ml dengan volume 10 ml, maka

2211 VCVC ×=×

mLmLmgXmLmg 0,10/1125,010/25 ×=×

mLX 45,0=

Sebanyak 0,45 ml larutan induk dilarutkan dalam labu ukur 10 ml dengan aquadest

hingga tanda.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 105: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PDF/F. Farmasi/Farmasi/048114054_full.pdf · Metode kondensasi dengan gugus amina ... Metode oksidasi-reduksi ... Pembuatan kurva baku ...

84

f. Pembuatan Jamu antidiabetes “AD”

15.000 mg/50 kg manusia = 21.000 mg/70 kg manusia

Penggunaan pada manusia adalah sebanyak 21.000 mg jamu antidiabetes “AD”

diseduh dengan 200 ml air panas. Larutan dibuat sebanyak 25 ml sehingga

banyaknya serbuk jamu yang diseduh adalah :

mgmlxmlmg 625.225

20021000

=

Penyeduhan ini menghasilkan larutan jamu sebanyak 17,5 ml, sehingga perhitungan

dosis jamu antidiabetes “AD” untuk tikus 200 mg adalah :

17,5 ml/25 ml = 140 ml/200ml, jadi dosis pada manusia 70 kg dari 21.000 mg dalam

200 ml adalah sebesar 140 ml.

Dosis pada 200 g tikus = 140 ml/ 70 kg x 0,018 = 2,52 ml/200 g BB

= 12,6 ml/kgBB tikus.

g. Perhitungan dosis pada tikus 200 g

1) Dosis 1

500 mg/50 kg = 700 mg/70 kg

700 mg/70 kg x 0,018 = 12,6 mg/200 g = 63 mg/kgBB

2) Dosis 2

1.500 mg/50 kg = 2.100 mg/70 kg

2.100 mg/70 kg x 0,018 = 37,8 mg/200 g = 189 mg/kgBB

3) Dosis 3

4.500 mg/50 kg = 6.300 mg/70 kg

6.300 mg/70 kg x 0,018 = 113,4 mg/200 g

= 567 mg/kgBB

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 106: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PDF/F. Farmasi/Farmasi/048114054_full.pdf · Metode kondensasi dengan gugus amina ... Metode oksidasi-reduksi ... Pembuatan kurva baku ...

85

h. Perhitungan volume penyuntikan

1) Glibenklamid

Dosis = 0,45 mg/kgBB

C = 0,1125 mg/ml

BB = 190,5 gram = 0,1905 kg

CBBxDV )(

=

mLmLmLmg

kgxkgBBmgV 76,0762,01125,0

1905,0/45,0===

2) Jamu antidiabetes “AD”

Dosis = 12,6 ml/kgBB

BB = 182 g = 0,1820 kg

mlkgxkgBBmlV 293,21820,0/6,12 ==

3) Ekstrak etanolik daging buah mahkota dewa dosis 189 mg/kgBB

Dosis = 189 mg/kgBB

C = 37,8 mg/ml

BB = 199,3 gram = 0,1993 kg

CBBxDV )(

=

mLmLmg

kgxmlmgV 997,08,37

1993,0/189==

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 107: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PDF/F. Farmasi/Farmasi/048114054_full.pdf · Metode kondensasi dengan gugus amina ... Metode oksidasi-reduksi ... Pembuatan kurva baku ...

86

4) Glukosa

D = 1,75 g/kgBB

C = 23,334 g/100 ml

BB = 206,2 gram = 0,2062 kg

CBBxDV )(

=

mLmLmg

kgxmgV 546,134,233

2062,01750==

i. Perhitungan LDDK0-300

menit 0 15 30 45 60 90 120 180 240 300

Resapan 0.312 0.433 0.436 0.411 0.425 0.391 0.334 0.292 0.283 0.299

Kadar 86,55 120,11 120,95 114,01 117,89 108,46 92,65 81,00 78,50 82,94

Standar glukosa 100,7 mg/dl = 0,363 Kadar glukosa menit ke-0 = (0,312 : 0,363) x 100,7 mg/dl = 86,55 mg/dl

( ) ( )95,12011,1202

153011,12055,862

0153000 +−

++−

=− xxLDDK

( ) )89,11701,114(2

456001,11495,1202

3045+

−++

−+ xx

( ) )65,9246,108(2

9012046,10889,1172

6090+

−++

−+ xx

)50,7800,81(2

180240)00,8165,92(2

120180+

−++

−+ xx

)94,8250,78(2

240300+

−+ x

= 28110,69 mg.menit/dL

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 108: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PDF/F. Farmasi/Farmasi/048114054_full.pdf · Metode kondensasi dengan gugus amina ... Metode oksidasi-reduksi ... Pembuatan kurva baku ...

87

Lampiran 6. Data kadar glukosa darah darah pada tiap perlakuan dan waktu sampling

Tabel I Kontrol negatif (CMC 1%) 0 15 30 45 60 90 120 180 240 300 LDDK

1 119.5399 127.8371 145.9678 130.6028 132.1393 102.3311 121.3837 118.6180 99.2581 108.1698 34785.6612 2 127.8371 167.7861 169.9372 142.2802 131.8320 118.3107 127.2225 104.4822 103.8676 104.1749 36025.6192 3 118.6180 176.0833 169.0153 130.6028 131.5247 102.9457 96.4924 124.1494 122.3056 124.4567 36935.9972 4 113.7012 150.2700 172.3956 141.6656 98.0289 120.7691 128.1444 107.2479 114.9304 122.3056 36412.8179 5 133.6758 179.4636 163.4839 146.8897 152.1138 118.9253 94.3413 101.1019 104.1749 110.0136 35202.8218 x 122.6744 160.2880 164.1600 138.4082 129.1277 112.6564 113.5168 111.1199 108.9073 113.8241 35872.5835

Tabel II Kontrol negatif (aquadest)

0 15 30 45 60 90 120 180 240 300 LDDK 1 154.3226 166.6425 226.2966 191.6064 183.8254 148.4869 152.0531 150.1079 143.2995 145.8932 47339.9131 2 138.1122 188.0401 229.2144 194.8485 161.1309 144.2722 139.7333 127.4134 114.1209 108.6094 42209.3354 3 98.8832 124.8197 148.1627 153.6742 153.9984 131.3039 136.8154 138.1122 154.9710 141.3543 42527.8689 4 138.4364 140.7059 196.4695 208.7894 206.8441 144.2722 164.0488 157.5647 132.9249 127.0892 46834.1500 5 113.1483 176.0445 178.9623 198.0906 174.7476 146.5416 144.2722 121.5777 115.7419 123.8471 41919.9806 x 128.5805 159.2505 195.8211 189.4018 176.1093 142.9753 147.3846 138.9552 132.2117 129.3586 44166.2496

Tabel III Kontrol positif (Glibenklamid)

0 15 30 45 60 90 120 180 240 300 LDDK 1 100.8061 141.8173 133.6777 93.6057 54.7859 39.7589 36.3153 53.5337 55.0990 50.7161 18391.6392 2 115.8331 130.8601 138.6867 106.7543 76.0742 62.9256 66.3693 44.1418 38.8198 44.7679 19420.0495 3 98.6147 122.4074 121.4683 102.3714 90.1620 42.8896 24.4189 36.6283 48.8378 75.7611 17748.2958 4 86.0922 125.2250 132.1124 112.7025 69.4999 34.1238 30.6801 50.7161 49.4639 62.6125 18053.5317 5 93.6057 116.4593 120.8421 113.6417 77.3264 49.1508 46.0202 62.2994 42.5765 56.9774 19253.3438 x 98.9904 127.3538 129.3574 105.8151 73.5697 45.7697 40.7607 49.4639 46.9594 58.1670 18573.3720

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 109: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PDF/F. Farmasi/Farmasi/048114054_full.pdf · Metode kondensasi dengan gugus amina ... Metode oksidasi-reduksi ... Pembuatan kurva baku ...

88

Tabel IV Jamu antidiabetes “AD” (dosis 12,6 ml/ kgBB ) ditambah ekstrak etanolik mahkota dewa ( dosis 63 mg/kgBB ) NO 0 15 30 45 60 90 120 180 240 300 LDDK 1 126.1046 119.6769 115.3918 123.3498 104.6790 112.0249 95.4967 102.2304 77.1319 87.2325 29714.1520 2 119.3708 131.0018 134.9809 137.4295 126.4106 105.5973 112.9432 110.8006 111.1067 78.0502 33697.0053 3 131.6140 148.7544 141.7146 130.6957 143.5511 122.1255 139.8781 109.8824 82.9474 81.7231 34514.2363 4 112.6371 162.2219 202.0122 188.2386 142.6328 101.0061 90.2933 79.2745 65.1948 83.5596 30609.4331 5 102.5365 116.9222 132.2261 125.7985 120.9012 107.4337 98.8635 86.6204 63.3584 63.6644 27694.0304 x 118.4526 135.7154 145.2651 141.1024 127.6350 109.6375 107.4950 97.7616 79.9478 78.8460 31245.7714

Tabel V Jamu antidiabetes “AD” (dosis 12,6 ml/ kgBB ) ditambah ekstrak etanolik mahkota dewa ( dosis 189 mg/kgBB )

no 0 15 30 45 60 90 120 180 240 300 LDDK 1 114.8970 137.3482 152.2056 129.4243 117.8685 119.5193 122.1607 74.2869 82.8711 81.5505 30757.2467 2 109.6144 127.1131 124.4718 137.3482 128.4338 114.2367 116.2177 103.0111 103.6715 100.0397 33604.9107 3 105.3223 133.7164 133.7164 104.6620 115.2272 108.6239 121.8305 114.5669 59.4295 46.5531 29541.4180 4 127.1131 130.0846 122.4908 120.1797 141.6403 97.7285 109.6144 102.6810 94.0967 85.5125 31968.1230 5 118.5289 127.4433 121.8305 122.4908 126.7830 118.8590 110.2748 111.2652 95.0872 89.4744 32911.5664 x 115.0951 131.1411 130.9430 122.8210 125.9906 111.7935 116.0196 101.1622 87.0312 80.6260 31756.6530

Tabel VI Jamu antidiabetes “AD” (dosis 12,6 ml/ kgBB ) ditambah ekstrak etanolik mahkota dewa ( dosis 567 mg/kgBB ) no 0 15 30 45 60 90 120 180 240 300 LDDK 1 86.5521 120.1187 120.9510 114.0157 117.8994 108.4675 92.6551 81.0039 78.5072 82.9457 28110.6963 2 107.9127 123.4477 113.1835 106.5256 107.9127 108.4675 111.5190 98.7581 91.8229 83.2231 30588.6653 3 94.0421 112.0738 109.0223 113.7383 118.7317 109.8545 99.3129 108.1901 77.6749 77.9523 29654.4855 4 105.1386 122.0606 120.9510 128.7185 114.2931 110.1320 104.5837 105.1386 87.3843 79.6168 30886.1880 5 101.6732 125.1851 120.1015 108.3455 95.3186 106.1214 96.9073 88.6463 81.9740 86.7399 28595.5836 x 99.0637 120.5772 116.8418 114.2687 110.8311 108.6086 100.9956 96.3474 83.4727 82.0956 29567.1237

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 110: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PDF/F. Farmasi/Farmasi/048114054_full.pdf · Metode kondensasi dengan gugus amina ... Metode oksidasi-reduksi ... Pembuatan kurva baku ...

89

Tabel VII Jamu antidiabetes “AD” dosis 12,6 ml/ kgBB no 0 15 30 45 60 90 120 180

(*) Data hasil penelitian Nursalim (2008)

240 300 LDDK 1 67.3534 115.5574 111.9256 131.7354 122.8210 85.8426 89.8046 81.5505 92.7761 85.1823 28288.4459 2 115.8875 159.1390 135.0370 140.3197 122.1607 119.5193 118.1987 108.9541 101.3603 107.9636 34897.5025 3 103.3413 140.3197 157.4882 103.3413 101.6905 116.5479 105.6525 104.9921 125.7925 107.3033 34397.3041 4 132.7259 134.7069 134.7069 123.8115 114.5669 120.5098 113.2462 88.4839 96.4079 72.9662 31465.4484 5 100.7000 124.8020 104.9921 99.7095 110.2748 104.6620 84.1918 96.4079 97.0682 97.0682 29628.0861 x 104.0016 134.9050 128.8300 119.7835 114.3028 109.4163 102.2188 96.0777 94.0967 102.6810 31735.3574

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 111: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PDF/F. Farmasi/Farmasi/048114054_full.pdf · Metode kondensasi dengan gugus amina ... Metode oksidasi-reduksi ... Pembuatan kurva baku ...

90

Lampiran 7. Tabel dan kurva hasil penetapan waktu pemberian jamu antidiabetes “AD” Lampiran 7. Tabel dan kurva hasil penetapan waktu pemberian jamu antidiabetes “AD”

Tabel. Hasil UTGO dan LDDK0-300 jamu antidiabetes

Waktu pemberian jamu antidiabetes

Sebelum UTGO (menit ke-) LDDK0-300 (mg.menit/dL)

15 35797,005

30 28893,977

45 33674,949

Diagram pengaruh waktu pemberian jamu antidiabetes “AD”

35797.005

28893.97733674.949

0

10000

20000

30000

40000

LD

DK

(mg.

men

it/dL

)

15 30 45

Waktu (menit)

Diagram Pengaruh Waktu Pemberian Jamu Antidiabetes

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 112: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PDF/F. Farmasi/Farmasi/048114054_full.pdf · Metode kondensasi dengan gugus amina ... Metode oksidasi-reduksi ... Pembuatan kurva baku ...

91

Lampiran 8. Hasil Uji Distribusi Data dengan Tes Kolmogorov Smirnov

One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test

LDDK N 35

Mean 31845.30149 Normal

Parameters(a,b) Std. Deviation 7405.828597

Absolute .145 Positive .103

Most Extreme Differences

Negative -.145 Kolmogorov-Smirnov Z .856 Asymp. Sig. (2-tailed) .456

a Test distribution is Normal.

b Calculated from data.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 113: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PDF/F. Farmasi/Farmasi/048114054_full.pdf · Metode kondensasi dengan gugus amina ... Metode oksidasi-reduksi ... Pembuatan kurva baku ...

92

Lampiran 9. Hasil Uji GLM Repeated Measure Kadar Glukosa Darah Within-Subjects Factors Measure: kadar

menit Dependent

Variable 1 Kadar0 2 Kadar15 3 Kadar30 4 Kadar45 5 Kadar60 6 Kadar90 7 Kadar120 8 Kadar180 9 Kadar240 10 Kadar300

Between-Subjects Factors Value Label N Perlakuan 1

Kontrol Negatif AQUADEST 5

2 Kontrol negatif CMC 5

3 Kontrol positif GLIBENKLAMID 5

4 Perlakuan jamu antidiabetes + 1/3x dosis ekstrak MaDe 5

5 Perlakuan jamu antidiabetes +1x dosis ekstrak MaDe 5

6 Perlakuan jamu antidiabetes + 3x dosis ekstrak MaDe 5

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 114: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PDF/F. Farmasi/Farmasi/048114054_full.pdf · Metode kondensasi dengan gugus amina ... Metode oksidasi-reduksi ... Pembuatan kurva baku ...

93

Mauchly's Test of Sphericityb

Measure: kadar

.017 101.034 44 .000 .509 .752 .111Within Subjects Effectmenit

Mauchly's WApprox.

Chi-Square df Sig.Greenhouse-Geisser Huynh-Feldt Lower-bound

Epsilona

Tests the null hypothesis that the error covariance matrix of the orthonormalized transformed dependent variables isproportional to an identity matrix.

May be used to adjust the degrees of freedom for the averaged tests of significance. Corrected tests are displayed inthe Tests of Within-Subjects Effects table.

a.

Design: Intercept+Perlakuan Within Subjects Design: menit

b.

Multivariate Testsc

.900 15.934a 9.000 16.000 .000 .900

.100 15.934a 9.000 16.000 .000 .9008.963 15.934a 9.000 16.000 .000 .9008.963 15.934a 9.000 16.000 .000 .9002.312 1.912 45.000 100.000 .004 .462.013 2.757 45.000 74.675 .000 .583

12.287 3.932 45.000 72.000 .000 .7118.951 19.892b 9.000 20.000 .000 .900

Pillai's TraceWilks' LambdaHotelling's TraceRoy's Largest RootPillai's TraceWilks' LambdaHotelling's TraceRoy's Largest Root

Effectmenit

menit * Perlakuan

Value F Hypothesis df Error df Sig.Partial EtaSquared

Exact statistica.

The statistic is an upper bound on F that yields a lower bound on the significance level.b.

Design: Intercept+Perlakuan Within Subjects Design: menit

c.

Tests of Within-Subjects Effects

Measure: kadar

113915.183 9 12657.243 67.643 .000 .738113915.183 4.110 27715.147 67.643 .000 .738113915.183 6.099 18677.896 67.643 .000 .738113915.183 1.000 113915.183 67.643 .000 .73835189.750 45 781.994 4.179 .000 .46535189.750 20.551 1712.307 4.179 .000 .46535189.750 30.495 1153.965 4.179 .000 .46535189.750 5.000 7037.950 4.179 .007 .46540417.386 216 187.11840417.386 98.645 409.72540417.386 146.374 276.12340417.386 24.000 1684.058

Sphericity AssumedGreenhouse-GeisserHuynh-FeldtLower-boundSphericity AssumedGreenhouse-GeisserHuynh-FeldtLower-boundSphericity AssumedGreenhouse-GeisserHuynh-FeldtLower-bound

Sourcemenit

menit * Perlakuan

Error(menit)

Type III Sumof Squares df Mean Square F Sig.

Partial EtaSquared

Tests of Between-Subjects Effects

Measure: kadarTransformed Variable: Average

3954311.279 1 3954311.279 8769.215 .000 .997160931.662 5 32186.332 71.378 .000 .937

10822.345 24 450.931

SourceInterceptPerlakuanError

Type III Sumof Squares df Mean Square F Sig.

Partial EtaSquared

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 115: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PDF/F. Farmasi/Farmasi/048114054_full.pdf · Metode kondensasi dengan gugus amina ... Metode oksidasi-reduksi ... Pembuatan kurva baku ...

94

Tests of Within-Subjects Contrasts

Measure: kadar

74639.949 1 74639.949 153.279 .000 .8658934.455 1 8934.455 54.033 .000 .692

23111.442 1 23111.442 62.644 .000 .7235121.823 1 5121.823 35.519 .000 .597

96.725 1 96.725 .772 .388 .0311208.128 1 1208.128 10.400 .004 .302110.897 1 110.897 .797 .381 .032

5.869 1 5.869 .092 .765 .004685.895 1 685.895 9.257 .006 .278

10306.143 5 2061.229 4.233 .007 .46911032.536 5 2206.507 13.344 .000 .7357829.535 5 1565.907 4.244 .007 .4692514.537 5 502.907 3.488 .016 .4211712.444 5 342.489 2.735 .043 .363961.046 5 192.209 1.655 .184 .256138.237 5 27.647 .199 .960 .04096.933 5 19.387 .303 .906 .059

598.341 5 119.668 1.615 .194 .25211686.949 24 486.9563968.479 24 165.3538854.375 24 368.9323460.810 24 144.2003005.238 24 125.2182788.063 24 116.1693340.713 24 139.1961534.501 24 63.9381778.258 24 74.094

menitLinearQuadraticCubicOrder 4Order 5Order 6Order 7Order 8Order 9LinearQuadraticCubicOrder 4Order 5Order 6Order 7Order 8Order 9LinearQuadraticCubicOrder 4Order 5Order 6Order 7Order 8Order 9

Sourcemenit

menit * Perlakuan

Error(menit)

Type III Sumof Squares df Mean Square F Sig.

Partial EtaSquared

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 116: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PDF/F. Farmasi/Farmasi/048114054_full.pdf · Metode kondensasi dengan gugus amina ... Metode oksidasi-reduksi ... Pembuatan kurva baku ...

95

Lampiran 10. Hasil uji Kruskal Wallis

Ranks

5 33.00

5 27.80

5 3.00

5 17.20

5 16.00

5 17.20

5 11.80

35

PerlakuanKontrol negatifAQUADESTkontrol negatif CMCKontrol positifGLIBENKLAMIDPerlakuan jamuantidiabetesPerlakuan jamu+1/3dosis terapi ekstrakMaDePerlakuan jamu+dosisterapi ekstrak MaDePerlakuan jamu+3 dosisterapi ekstrak MaDeTotal

LDDKN Mean Rank

Test Statistics(a,b)

LDDK Chi-Square 28.084Df 6Asymp. Sig. .000

a Kruskal Wallis Test b Grouping Variable: Perlakuan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 117: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PDF/F. Farmasi/Farmasi/048114054_full.pdf · Metode kondensasi dengan gugus amina ... Metode oksidasi-reduksi ... Pembuatan kurva baku ...

96

Lampiran 11. Hasil uji Mann Whitney

Ranks

5 8.00 40.00

5 3.00 15.0010

PerlakuanKontrol negatifAQUADESTkontrol negatif CMCTotal

LDDKN Mean Rank Sum of Ranks

Test Statistics(b) LDDK Mann-Whitney U .000Wilcoxon W 15.000Z -2.611Asymp. Sig. (2-tailed) .009Exact Sig. [2*(1-tailed Sig.)] .008(a)

a Not corrected for ties. b Grouping Variable: Perlakuan

Ranks

5 8.00 40.00

5 3.00 15.00

10

PerlakuanKontrol negatifAQUADESTKontrol positifGLIBENKLAMIDTotal

LDDKN Mean Rank Sum of Ranks

Test Statistics(b) LDDK Mann-Whitney U .000Wilcoxon W 15.000Z -2.611Asymp. Sig. (2-tailed) .009Exact Sig. [2*(1-tailed Sig.)] .008(a)

a Not corrected for ties. b Grouping Variable: Perlakuan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 118: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PDF/F. Farmasi/Farmasi/048114054_full.pdf · Metode kondensasi dengan gugus amina ... Metode oksidasi-reduksi ... Pembuatan kurva baku ...

97

Ranks

5 8.00 40.00

5 3.00 15.00

10

PerlakuanKontrol negatifAQUADESTPerlakuan jamuantidiabetesTotal

LDDKN Mean Rank Sum of Ranks

Test Statistics(b) LDDK Mann-Whitney U .000Wilcoxon W 15.000Z -2.611Asymp. Sig. (2-tailed) .009Exact Sig. [2*(1-tailed Sig.)] .008(a)

a Not corrected for ties. b Grouping Variable: Perlakuan

Ranks

5 8.00 40.00

5 3.00 15.00

10

PerlakuanKontrol negatifAQUADESTPerlakuan jamu+1/3dosis terapi ekstrakMaDeTotal

LDDKN Mean Rank Sum of Ranks

Test Statistics(b) LDDK Mann-Whitney U .000Wilcoxon W 15.000Z -2.611Asymp. Sig. (2-tailed) .009Exact Sig. [2*(1-tailed Sig.)] .008(a)

a Not corrected for ties. b Grouping Variable: Perlakuan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 119: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PDF/F. Farmasi/Farmasi/048114054_full.pdf · Metode kondensasi dengan gugus amina ... Metode oksidasi-reduksi ... Pembuatan kurva baku ...

98

Ranks

5 8.00 40.00

5 3.00 15.00

10

PerlakuanKontrol negatifAQUADESTPerlakuan jamu+dosisterapi ekstrak MaDeTotal

LDDKN Mean Rank Sum of Ranks

Test Statistics(b) LDDK Mann-Whitney U .000Wilcoxon W 15.000Z -2.611Asymp. Sig. (2-tailed) .009Exact Sig. [2*(1-tailed Sig.)] .008(a)

a Not corrected for ties. b Grouping Variable: Perlakuan

Ranks

5 8.00 40.00

5 3.00 15.00

10

PerlakuanKontrol negatifAQUADESTPerlakuan jamu+3 dosisterapi ekstrak MaDeTotal

LDDKN Mean Rank Sum of Ranks

Test Statistics(b) LDDK Mann-Whitney U .000Wilcoxon W 15.000Z -2.611Asymp. Sig. (2-tailed) .009Exact Sig. [2*(1-tailed Sig.)] .008(a)

a Not corrected for ties. b Grouping Variable: Perlakuan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 120: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PDF/F. Farmasi/Farmasi/048114054_full.pdf · Metode kondensasi dengan gugus amina ... Metode oksidasi-reduksi ... Pembuatan kurva baku ...

99

Ranks

5 8.00 40.00

5 3.00 15.00

10

Perlakuankontrol negatif CMCKontrol positifGLIBENKLAMIDTotal

LDDKN Mean Rank Sum of Ranks

Test Statistics(b) LDDK Mann-Whitney U .000Wilcoxon W 15.000Z -2.611Asymp. Sig. (2-tailed) .009Exact Sig. [2*(1-tailed Sig.)] .008(a)

a Not corrected for ties. b Grouping Variable: Perlakuan

Ranks

5 7.80 39.00

5 3.20 16.00

10

Perlakuankontrol negatif CMCPerlakuan jamuantidiabetesTotal

LDDKN Mean Rank Sum of Ranks

Test Statistics(b) LDDK Mann-Whitney U 1.000Wilcoxon W 16.000Z -2.402Asymp. Sig. (2-tailed) .016Exact Sig. [2*(1-tailed Sig.)] .016(a)

a Not corrected for ties. b Grouping Variable: Perlakuan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 121: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PDF/F. Farmasi/Farmasi/048114054_full.pdf · Metode kondensasi dengan gugus amina ... Metode oksidasi-reduksi ... Pembuatan kurva baku ...

100

Ranks

5 8.00 40.00

5 3.00 15.00

10

Perlakuankontrol negatif CMCPerlakuan jamu+1/3dosis terapi ekstrakMaDeTotal

LDDKN Mean Rank Sum of Ranks

Test Statistics(b) LDDK Mann-Whitney U .000Wilcoxon W 15.000Z -2.611Asymp. Sig. (2-tailed) .009Exact Sig. [2*(1-tailed Sig.)] .008(a)

a Not corrected for ties. b Grouping Variable: Perlakuan

Ranks

5 8.00 40.00

5 3.00 15.00

10

Perlakuankontrol negatif CMCPerlakuan jamu+dosisterapi ekstrak MaDeTotal

LDDKN Mean Rank Sum of Ranks

Test Statistics(b) LDDK Mann-Whitney U .000Wilcoxon W 15.000Z -2.611Asymp. Sig. (2-tailed) .009Exact Sig. [2*(1-tailed Sig.)] .008(a)

a Not corrected for ties. b Grouping Variable: Perlakuan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 122: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PDF/F. Farmasi/Farmasi/048114054_full.pdf · Metode kondensasi dengan gugus amina ... Metode oksidasi-reduksi ... Pembuatan kurva baku ...

101

Ranks

5 8.00 40.00

5 3.00 15.00

10

Perlakuankontrol negatif CMCPerlakuan jamu+3 dosisterapi ekstrak MaDeTotal

LDDKN Mean Rank Sum of Ranks

Test Statistics(b) LDDK Mann-Whitney U .000Wilcoxon W 15.000Z -2.611Asymp. Sig. (2-tailed) .009Exact Sig. [2*(1-tailed Sig.)] .008(a)

a Not corrected for ties. b Grouping Variable: Perlakuan

Ranks

5 3.00 15.00

5 8.00 40.00

10

PerlakuanKontrol positifGLIBENKLAMIDPerlakuan jamuantidiabetesTotal

LDDKN Mean Rank Sum of Ranks

Test Statistics(b) LDDK Mann-Whitney U .000Wilcoxon W 15.000Z -2.611Asymp. Sig. (2-tailed) .009Exact Sig. [2*(1-tailed Sig.)] .008(a)

a Not corrected for ties. b Grouping Variable: Perlakuan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 123: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PDF/F. Farmasi/Farmasi/048114054_full.pdf · Metode kondensasi dengan gugus amina ... Metode oksidasi-reduksi ... Pembuatan kurva baku ...

102

Ranks

5 3.00 15.00

5 8.00 40.00

10

PerlakuanKontrol positifGLIBENKLAMIDPerlakuan jamu+1/3dosis terapi ekstrakMaDeTotal

LDDKN Mean Rank Sum of Ranks

Test Statistics(b) LDDK Mann-Whitney U .000Wilcoxon W 15.000Z -2.611Asymp. Sig. (2-tailed) .009Exact Sig. [2*(1-tailed Sig.)] .008(a)

a Not corrected for ties. b Grouping Variable: Perlakuan

Ranks

5 3.00 15.00

5 8.00 40.00

10

PerlakuanKontrol positifGLIBENKLAMIDPerlakuan jamu+dosisterapi ekstrak MaDeTotal

LDDKN Mean Rank Sum of Ranks

Test Statistics(b) LDDK Mann-Whitney U .000Wilcoxon W 15.000Z -2.611Asymp. Sig. (2-tailed) .009Exact Sig. [2*(1-tailed Sig.)] .008(a)

a Not corrected for ties. b Grouping Variable: Perlakuan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 124: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PDF/F. Farmasi/Farmasi/048114054_full.pdf · Metode kondensasi dengan gugus amina ... Metode oksidasi-reduksi ... Pembuatan kurva baku ...

103

Ranks

5 3.00 15.00

5 8.00 40.00

10

PerlakuanKontrol positifGLIBENKLAMIDPerlakuan jamu+3 dosisterapi ekstrak MaDeTotal

LDDKN Mean Rank Sum of Ranks

Test Statistics(b) LDDK Mann-Whitney U .000Wilcoxon W 15.000Z -2.611Asymp. Sig. (2-tailed) .009Exact Sig. [2*(1-tailed Sig.)] .008(a)

a Not corrected for ties. b Grouping Variable: Perlakuan

Ranks

5 5.80 29.00

5 5.20 26.00

10

PerlakuanPerlakuan jamuantidiabetesPerlakuan jamu+1/3dosis terapi ekstrakMaDeTotal

LDDKN Mean Rank Sum of Ranks

Test Statistics(b) LDDK Mann-Whitney U 11.000Wilcoxon W 26.000Z -.313Asymp. Sig. (2-tailed) .754Exact Sig. [2*(1-tailed Sig.)] .841(a)

a Not corrected for ties. b Grouping Variable: Perlakuan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 125: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PDF/F. Farmasi/Farmasi/048114054_full.pdf · Metode kondensasi dengan gugus amina ... Metode oksidasi-reduksi ... Pembuatan kurva baku ...

104

Ranks

5 5.60 28.00

5 5.40 27.00

10

PerlakuanPerlakuan jamuantidiabetesPerlakuan jamu+dosisterapi ekstrak MaDeTotal

LDDKN Mean Rank Sum of Ranks

Test Statisticsb

12.00027.000

-.104.917

1.000a

Mann-Whitney UWilcoxon WZAsymp. Sig. (2-tailed)Exact Sig. [2*(1-tailedSig.)]

LDDK

Not corrected for ties.a.

Grouping Variable: Perlakuanb.

Ranks

5 6.60 33.00

5 4.40 22.00

10

PerlakuanPerlakuan jamuantidiabetesPerlakuan jamu+3 dosisterapi ekstrak MaDeTotal

LDDKN Mean Rank Sum of Ranks

Test Statistics(b) LDDK Mann-Whitney U 7.000Wilcoxon W 22.000Z -1.149Asymp. Sig. (2-tailed) .251Exact Sig. [2*(1-tailed Sig.)] .310(a)

a Not corrected for ties. b Grouping Variable: Perlakuan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 126: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PDF/F. Farmasi/Farmasi/048114054_full.pdf · Metode kondensasi dengan gugus amina ... Metode oksidasi-reduksi ... Pembuatan kurva baku ...

105

Ranks

5 5.40 27.00

5 5.60 28.00

10

PerlakuanPerlakuan jamu+1/3dosis terapi ekstrakMaDePerlakuan jamu+dosisterapi ekstrak MaDeTotal

LDDKN Mean Rank Sum of Ranks

Test Statistics(b) LDDK Mann-Whitney U 12.000Wilcoxon W 27.000Z -.104Asymp. Sig. (2-tailed) .917Exact Sig. [2*(1-tailed Sig.)] 1.000(a)

a Not corrected for ties. b Grouping Variable: Perlakuan

Ranks

5 6.40 32.00

5 4.60 23.00

10

PerlakuanPerlakuan jamu+1/3dosis terapi ekstrakMaDePerlakuan jamu+3 dosisterapi ekstrak MaDeTotal

LDDKN Mean Rank Sum of Ranks

Test Statistics(b) LDDK Mann-Whitney U 8.000Wilcoxon W 23.000Z -.940Asymp. Sig. (2-tailed) .347Exact Sig. [2*(1-tailed Sig.)] .421(a)

a Not corrected for ties. b Grouping Variable: Perlakuan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 127: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PDF/F. Farmasi/Farmasi/048114054_full.pdf · Metode kondensasi dengan gugus amina ... Metode oksidasi-reduksi ... Pembuatan kurva baku ...

106

Ranks

5 7.20 36.00

5 3.80 19.00

10

PerlakuanPerlakuan jamu+dosisterapi ekstrak MaDePerlakuan jamu+3 dosisterapi ekstrak MaDeTotal

LDDKN Mean Rank Sum of Ranks

Test Statistics(b) LDDK Mann-Whitney U 4.000Wilcoxon W 19.000Z -1.776Asymp. Sig. (2-tailed) .076Exact Sig. [2*(1-tailed Sig.)] .095(a)

a Not corrected for ties. b Grouping Variable: Perlakuan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 128: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PDF/F. Farmasi/Farmasi/048114054_full.pdf · Metode kondensasi dengan gugus amina ... Metode oksidasi-reduksi ... Pembuatan kurva baku ...

107

Lampiran 12. Leaflet GOD-PAP

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 129: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PDF/F. Farmasi/Farmasi/048114054_full.pdf · Metode kondensasi dengan gugus amina ... Metode oksidasi-reduksi ... Pembuatan kurva baku ...

108

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 130: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PDF/F. Farmasi/Farmasi/048114054_full.pdf · Metode kondensasi dengan gugus amina ... Metode oksidasi-reduksi ... Pembuatan kurva baku ...

109

Lampiran 13. Proses Pembuatan ekstrak Mahkota dewa

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 131: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PDF/F. Farmasi/Farmasi/048114054_full.pdf · Metode kondensasi dengan gugus amina ... Metode oksidasi-reduksi ... Pembuatan kurva baku ...

110

Lampiran 14. Surat Pernyataan PT. Capung Indah Abadi

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 132: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PDF/F. Farmasi/Farmasi/048114054_full.pdf · Metode kondensasi dengan gugus amina ... Metode oksidasi-reduksi ... Pembuatan kurva baku ...

111

BIOGRAFI PENULIS

Penulis lahir pada tanggal 30 Desember 1985

di Wonosari, Gunungkidul, Yogyakarta. Lahir

dari Ayah bernama Stefanus Sudarto, dan Ibu

bernama Roberta Maria Widiyanti, memiliki

satu saudara bernama Alloysius Andri

Silawidarta. Penulis telah menyelesaikan masa

studi di TK Santa Anna Ngijoreja pada tahun

1990 sampai tahun 1992, SD Kanisius Petung

pada tahun 1992 sampai dengan tahun 1998,

SLTP Negeri 1 Wonosari pada tahun 1998

sampai dengan 2001, kemudian penulis

melanjutkan sekolah di SMUN 1 Wonosari

pada tahun 2001 sampai tahun 2004 dan

kuliah di Fakultas Farmasi Universitas Sanata Dharma Yogyakarta mulai tahun 2004 sampai tahun 2008. Selama kuliah penulis juga

aktif mengikuti PSF “Veronica“, dan mengisi acara pada Pelepasan Wisuda, Acara

pentas seni Fakultas Farmasi, Dies Natalies dan Sumpahan Apoteker Universitas Sanata

Dharma.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI