Pkp
Transcript of Pkp
(Conny, 1992) dalam Nyimas Aisyah, Pendekatan
keterampilan Proses. Pengembangan Matematika
SD mengemukakan bahwa Pendekatan
keterampilan proses pada hakikatnya adalah
suatu pengelolaan kegiatan belajar-mengajar yang
berfokus pada pelibatan siswa secara aktif dan
kreatif dalam proses pemerolehan hasil belajar.
• Pendekatan keterampilan proses dapat
diartikan sebagai wawasan atau anutan
pengembangan keterampilan-
keterampilan intelektual, sosial, dan fisik
yang bersumber dari kemampuan-
kemampuan dasar yang pada prinsipnya
telah ada pada diri siswanya (Depdikbud
1986 dalam Dimyati dan Mudjiono 2006).
Menurut Dimyati dan Mudjiono (2006:127)
pendekatan keterampilan proses dapat dijadikan
sebagai wahana penemuan dan pengembangan fakta,
konsep, dan prinsip ilmu pengetahuan bagi diri siswa.
Menurut Rustaman et al. (2003) keterampilan proses
adalah keterampilan yang melibatkan :
1. keterampilan kognitif (intelektual), melibatkan pikiran.
2. Pendekatan manual, melibatkan penggunaan alat dan
bahan, pengukuran, penyusunan, atau perakitan alat.
3. Sosial, berinteraksi dengan sesama dalam
melaksanakan kegiatan belajar mengajar, misalnya,
mendiskusikan hasil pengamatan.
Menurut Dimyati dan Mudjiono (2006 : 137)
a)memberikan kepada siswa pengertian yang
tepat tentang hakikat ilmu pengetahuan.
b)memberi kesempatan kepada siswa bekerja
dengan ilmu pengetahuan, tidak sekedar
menceritakan atau mendengarkan tentang
ilmu pengetahuan.
c)siswa belajar proses dan produk ilmu
pengetahuan sekaligus.
1. Siswa terlibat langsung dengan objek nyata sehingga
dapat mempermudah pemahaman siswa terhadap materi
pelajaran,
2. Siswa menemukan sendiri konsep-konsep yang dipelajari
3. Melatih siswa untuk berpikir lebih kritis,
4. Melatih siswa untuk bertanya dan terlibat lebih aktif dalam
pembelajaran,
5. Mendorong siswa untuk menemukan konsep-konsep baru,
6. Memberi kesempatan kepada siswa untuk belajar
menggunakan metode ilmiah.
1. Membutuhkan waktu yang relative lama untuk
melakukannya
2. Jumlah siswa dalam kelas haeus relative kecil,
karena setiap siswa memerlukan perhatian dari guru.
3. Memerlukan perencanaan dengan teliti.
4. Tidak menjamin setiap siswa akan dapat mencapai
tujuan sesuai dengan tujuan pembelajaran.
5. Sulit membuat siswa turut aktif secara merata
selama proses berlangsungnya pembelajaran.
Pembelajaran dengan pendekatan tradisional,
menekankan pada hasil belajar yang diperoleh
siswa hanya terbatas pada aspek pengetahuan.
sedangkan
Dalam PKP, proses pembelajaran sangat
ditekankan bukan hanya hasil belajar atau transfer
knownledge saja.
Menurut Dimyati dan mudjiono (2006:140)
menyatakan adanya berbagai keterampilan
proses. keterampilan tersebut terdiri atas:
keterampilan dasar (basic skill),
keterampilan terintegrasi (integrated skills),
1.mengamati,2.mengklasifikasikan, 3.mengukur,4.memprediksi,5.menyimpulkan6.dan mengkomunikasikan.
1. Mengenali variabel,2. Membuat tabel, 3. Membuat grafik,4. Menggambarkan hubungan antar variabel, 5. mengumpulkan dan mengolah data, 6. menganalisis penelitian,7. Menyusun hipotesis,8. Mendefinisikan variabel, 9. Merancang penelitian, dan 10. Bereksperimen.
(Conny, 1992 dalam Nyimas Aisyah, Pendekatan keterampilan Proses. Pengembangan Matematika SD , yang meliputi:
• Mengamati/Observasi• Menghitung,• Mengukur,• Mengklasifikasikan,• Menemukan hubungan,• Membuat prediksi (ramalan),• Melaksanakan penelitian,• Mengumpulkan dan menganalisis data,• Menginterpretasikan data, dan• Mengkomunikasikan hasil.
1. Siswa mengamati benda-benda yang ada di dalam kelas
(OBSERVASI)
2. Siswa mengelompokkan benda-benda yang mempunyai permukaan
datar dan tidak (KLASIFIKASI)
3. Siswa meramal dan membuat hipotesis tentang pasangan-pasangan
benda yang sebangun, misalnya antara permukaan meja dan
permukaan buku (MERAMAL DAN MEMBUAT HIPOTESIS)
4. Siswa melakukan percobaan mengukur dan menghitung
perbandingan sisi-sisi yang bersesuaian dari setiap pasangan benda
(PERCOBAAN/EKSPERIMEN)
5. Siswa mengukur sisi-sisi pada masing-masing pasangan benda
(MENGUKUR)
6). Siswa menghitung perbandingan panjang sisi-sisi yang
bersesuaian dari masing-masing pasangan benda
(MENGHITUNG)
7). Siswa mengendalikan variabel panjang sisi untuk menentukan
perbandingan benda (MENGENDALIKAN VARIABEL)
8). Siswa menentukan perbandingan yang senilai dan tidak
senilai (MENEMUKAN HUBUNGAN)
9). Siswa membuat tabel perbandingan sisi pasangan benda
(KOMUNIKASI)
10). Berdasarkan tabel yang ada, siswa menafsirkan benda-benda
yang sebangun dan tidak sebangun (INTERPRETASI DATA)
Dalam menerapkan pendekatan
keterampilan proses di dalam pembelajaran
matematika, diperlukan peralatan dan
sumber-sumber pembelajaran yang
mendukung pelaksanaan pembelajaran juga
guru bersama siswa semakin dituntut
bekerja keras agar praktik PKP berhasil
efektif dan efisien.
keterampilan proses adalah keterampilan
memproses informasi yang diwarnai dengan
prinsip-prinsip Cara Belajar Siswa Aktif (CBSA)
dan pembelajaran kontekstual (Contextual
Teaching and Learning/CTL) seperti termuat
dalam Kurikulum 2004 dan 2006.
a. CBSA
Sebagai suatu konsep, CBSA adalah suatu
proses pembelajaran yang subjek didiknya
terlibat secara fisik, mental-intelektual,
maupun sosial dalam memahami ide-ide
dan konsep-konsep pembelajaran (Ahmadi,
1991).
(1) Motivasi siswa,(2) Pengetahuan prasyarat,(3) Tujuan yang akan dicapai,(4) Hubungan sosial,(5) Belajar sambil bekerja,(6) Perbedaan individu,(7) Menemukan, dan(8) Pemecahan masalah
Menurut prof.
Dr.Hamruni,M.Si(2012:173) pembelajaran
konstektual adalah pembelajaran yang
menekankan pada proses keterlibatan siswa
untuk dapat menemukan materi yang
dipelajari dan menghubungkannya dengan
situasi kehidupan nyata, sehingga mendorong
siswa untuk dapat menerapkan dalam
kehidupan mereka.
Menurut Johnson Elaine B yang
diterjemahkan oleh Ibnu Setiawan
(2002:67) Sistem CTL adalah sebuah
proses pendidikan yang bertujuan
menolong para siswa melihat makna
didalam materi akademik yang mereka
pelajari dengan cara menghubungkan
subjek2 akademik dengan konteks dalam
keseharian mereka.
(1) konstruktivis (constructivism),
(2) Penemuan (inquiry),
(3) bertanya (questioning),
(4) masyarakat belajar (learning community),
(5) pemodelan (modeling),
(6) refleksi (reflection)
(7) penilaian yang sebenarnya (authentic
assestment).
Internet dengan format PDF:
Perpustakaan Universitas Pendidikan Indonesia (UPI),
Pendekatan keterampilan Proses.
Nyimas Aisyah, Pendekatan keterampilan Proses. 2008.
Jogjakarta:UNY
Risnanto,Deni. 2008. Pengaruh Pendekatan Keterampilan
Proses pada Mata Pelajaran Matematika Terhadap Hasil
Belajar Siswa Kelas V SD Negeri Mangunsari 01 Salatiga
Tahun Ajaran 2011/2012.Skripsi.Universitas Kristen Satya
Wacana.
Internet:
Muin.2012.Pendekatan Keterampilan Proses. Online. Dapat diunduh di http://muinmenangis.blogspot.com/2012/04/pendekatan-keterampilan-proses.html. diakses pada 2 Juli 2014
Yinda.2012.Pendekatan Keterampilan Proses. Online. Dapat diunduh di http://gindayinda.blogspot.com/2010/10/pendekatan-keterampilan-proses.html. diakses pada 2 Juli 2014
Buku: Hamruni.2012.Strategi dan model-model
pembelajaran aktif-menyenangkan. Yogyakarta:Investidaya
Elaine,Johnson.2002.Contextual Teaching Learning.Jakarta: