Pkm bioetanol arby dkk
-
Upload
nidiya-fitri -
Category
Documents
-
view
1.808 -
download
0
Transcript of Pkm bioetanol arby dkk
i
PROGRAM KREATIVITAS MAHASISWA
JUDUL PROGRAM
BIOETANOL JERAMI PADI SEBAGAI GENERASI BBN
(Bahan Bakar Nabati) TERBARUKAN
BIDANG KEGIATAN :
PKM-P
Diusulkan oleh :
Abu Hanifah D1E010200 2010
Arby’in Pratiwi D1E011086 2011
Nidiyaul Fitri D1E011056 2011
Ulfah Nurjanah D1E011038 2011
Winnie Kurniawan D1E011071 2011
UNIVERSITAS NEGERI JENDERAL SOEDIRMAN
PURWOKERTO
2012
iii
DAFTAR ISI
Halaman
Halaman Judul ............................................................................................. i
Halaman Pengesahan ................................................................................... ii
Identitas Proposal…………………………………………………………. iii
Kata Pengantar ............................................................................................
Daftar Isi
A.Latar Belakang ................................................................................. 1
B.Rumusan Masalah ............................................................................. 2
C Tujuan…………………………………………………………….. 3
D. Luaran yang diharapkan…………………………………………. 3
E. Kegunaan………………………………………………………… . 3
III. Metode Pelaksanaan .............................................................................. 7
IV. Jadwal Kegiatan .................................................................................... 8
V. Rancangan Biaya…………………………………………………….. 9
DAFTAR PUSTAKA ................................................................................ 10
Lampiran............................................................................................... ...... 11
1
1.1 Latar Belakang
Perkembangan dalam bidang pertanian dan industri pertanian seringkali
menimbulkan peningkatan limbah pertanian yang sebagian besar merupakan
limbah berlignoselulosa. Secara kimia limbah berlignoselulosa kaya akan selulosa
yang dapat diolah menjadi produk-produk yang bernilai ekonomi. Seiring dengan
perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi (iptek) terutama mengenai bahan
bakar baru, maka limbah lignoselulosa dapat lebih efiseien digunakan dengan
modifikasi, salah satunya untuk proses produksi bioetanol. Bioetanol merupakan
bahan bakar nabati (BBN) yang berasal dari biomassa yang mengandung pati,
gula, dan lignoselulosa.
Penggunaan BBM konvensional telah diketahui tidak dapat dipertahankan
lagi penggunaannya. Hal ini disebabkan jumlah cadangan minyak bumi semakin
berkurang dan juga kontribusinya terhadap pemanasan global akibat
terakumulasinya karbondioksida (CO2) di atmosfer hasil pembakaran minyak
bumi. Bioetanol dapat menjadi solusi dalam mengatasi masalah tersebut karena
merupakan BBN sebagai sumber BBM yang dapat diperbarui dan tidak
menimbulkan dampak pencemaran bagi lingkungan, sehingga dapat menciptakan
kesehatan lingkungan maupun keberlanjutan ekonomi.
Hal ini sebagaimana yang tertuang dalam Perpres No.5 Tahun 2006 tentang
Kebijakan Energi Nasional yang diikuti oleh Instruksi Presiden Nomor 1 Tahun
2006 tentang Penyedian dan Pemanfaatan BBN sebagai Bahan Bakar Lain, namun
dalam perkembangannya sejak tahun 2006 sampai tahun 2011 realisasi
pemanfaatan BBN masih tergolong rendah. Sementara itu bangsa maju lain
seperti Eropa akan menargetkan produksi bioetanol dengan generasi kedua di
Tahun 2014. Generasi kedua bioetanol adalah generasi yang memanfaatkan
pembuatan bioetanol dari potensi biomassa lignoselulosa. Indonesia memiliki
keunggulan dalam hal biomassa lignoselulosa dibandingkan negara-negara
beriklim dingin. Sehingga pentingnya pemanfaatan limbah pertanian seperti
jerami padi untuk penghasil bioetanol non fungsional pangan yang banyak dipakai
sekarang.
2
1.2 RUMUSAN MASALAH
Meningkatnya limbah pertanian akibat perkembangan industri pertanian
menimbulkan pengaruh pencemaran lingkungan. Salah satu limbah pertanian dari
hasil samping industri adalah limbah jerami padi. Jerami padi merupakan
biomassa lignoselulosa yang banyak mengandung pati, selulosa dan glukosa yang
cukup tinggi. Masalah yang sering dihadapi pada industri kimia adalah
pemanfaatan bahan tidak berguna yang murah menjadi bahan-bahan yang lebih
berguna dan bernilai tinggi seperti pati dan selulosa. Namun, limbah jerami padi
belum banyak dimanfaatkan sehingga belum memiliki nilai ekonomi. Padahal
biomassa lignoselulosa limbah jerami padi berpotensi sebagai sumber BBN non-
pangan dalam produksi bioetanol.
Bioetanol yang berasal dari BBN non-pangan merupakan solusi alternatif
dalam mengatasi permasalahan persaingan sumber penghasil bioetanol dengan
bahan pangan dan pakan. Diperlukan upaya yang sungguh-sungguh dalam
mengembangkan bioetanol yang bersumber dari limbah jerami padi guna
menyelesaikan permasalahan bangsa Indonesia khususnya serta permasalahan
dunia umumnya dalam menghadapi tantangan dalam menciptakan bahan bakar
yang terbarukan guna menggantikan bahan bakar konvensional. Dalam
pengembangannya terdapat beberapa permasalahan. Permasalahan yang akan
diungkap dalam karya tulis ini, yaitu (1) Bagaimana kondisi limbah jerami padi di
Indonesia, (2) Bagaimana kebutuhan masyarakat dunia terhadap bioetanol, (3)
Potensi limbah pertanian seperti jerami padi sebagai alternatif BBN non-pangan
penghasil bioetanol, (4) Metode yang dapat digunakan untuk meningkatkan
rendemen pada produksi bioetanol dari limbah jerami padi, dan (5) Kelebihan
limbah jerami padi sebagai bahan baku produksi bioetanol.
3
1.3 TUJUAN
Penelitian ini bertujuan untuk : (1) Meninjau kondisi limbah jerami padi
diIndonesia, (2) Mengestimasi tingkat kebutuhan masyarakat dunia terhadap
bioetanol serta keuntungannya, (3) Memanfaatkan potensi yang terkandung pada
limbah jerami padi sebagai penghasil bioetanol, (4) Menyarankan metode dalam
produksi biomassa lignoselulosa dari limbah jerami padi dan (5) Melihat
keuntungan bioetanol yang dihasilkan dari limbah jerami padi.
1.4 LUARAN YANG DIHARAPKAN
Menghasilkan bioetanol berbahan baku biomassa lignoselulosa yang dapat
dimanfaatkan sebagai bahan bakar nabati oleh masyarakat secara umum yang
ekonomis dan ramah lingkungan.
1.5 KEGUNAAN
Kegunaan dari penelitian ini adalah diperolehnya informasi mengenai :
(1) Kondisi limbah jerami padi di Indonesia,
(2) Sumber-sumber penghasil bioetanol dengan berbagai kelebihannya,
(3) Kandungan limbah jerami padi dalam peranannya sebagai penghasil
bioetanol sebagai pengganti BBM,
(4) Perbandingan keuntungan bioetanol limbah jerami padi dibandingkan
dengan sumber lainnya,
(5) Disosialisasikannya mengenai metode produksi biomassa lignoselulosa
dari limbah sagu.
4
II. TINJAUAN PUSTAKA
Bahan Bakar Nabati Non-Pangan
Bahan bakar nabati merupakan sumber energi alternatif dalam mengatasi
ketergantungan masyarakat pada bahan bakar minyak konvensional. Menurut
Wahyuni (2007), keberlanjutan penggunaan bahan bakar minyak konvensional
(fosil) sebagai sumber bahan bakar minyak (BBM) telah secara luas diketahui
tidak akan berlangsung lama lagi, karena diketahui jumlahnya yang semakin
berkurang di bumi ini dan juga kontribusinya dalam menyumbang produksi CO2
yang berpotensi sebagai kontaminan berbahaya dalam kehidupan manusia
maupun lingkungan. Namun, kompetisi bahan bakar nabati dengan pangan dan
pakan menjadi tantangan untuk menemukan alternatif sumber BBN non-pangan.
Bioetanol merupakan etanol yang berasal dari semua jenis biomassa yang
mengandung gula, pati, dan lignoselulosa sehingga memiliki potensi sebagai
pengganti BBM kovensional (Neves, 2006).
Pemanfaatan Bioetanol
Kegunaan biomassa untuk memproduksi energi harus ditingkatkan jika kita
ingin mengurangi akibat pemanasan global dan dapat menyediakan energi tinggi
untuk menggantikan bahan bakar konvensional. Biomassa selalu menjadi sumber
energi utama untuk makhluk hidup dan diperkirakan berkontribusi 13% dari
pasokan energi dunia dan persentase yang lebih besar lagi bagi negara-negara
berkembang (Tsukahara dan Sawayama, 2005).
Bahan lignoselulosa merupakan biomassa yang berasal dari tanaman dengan
komponen utama lignin, selulosa, dan hemiselulosa. Ketersediaannya yang cukup
melimpah, terutama sebagai limbah pertanian, perkebunan dan kehutanan,
menjadikan bahan ini berpotensi sebagai salah satu sumber energi melalui proses
konversi, baik proses fisika, kimia maupun biologis. Salah satu proses konversi
bahan lignoselulosa yang banyak diteliti adalah proses konversi lignoselulosa
menjadi etanol yang selanjutnya dapat digunakan untuk mensubstitusi bahan
bakar bensin untuk keperluan transportasi (Hermiati, 2010).
Diantara biomassa, selulosa adalah karbohidrat yang paling melimpah dan
mudah diperbarui. Akhir-akhir ini, banyak peneliti mengungkapkan bahwa limbah
5
yang mengandung selulosa dapat digunakan sebagai sumber gula yang murah dan
mudah didapat untuk menggantikan bahan pati dalam proses fermentasi (Graf &
Koehler, 2000). Sumber selulosa yang dapat digunakan diantaranya adalah sisa-
sisa pertanian dan hasil hutan, kertas bekas, dan limbah industri (White, 2000).
Produksi etanol nasional pada tahun 2006 mencapai 200 juta liter. Kebutuhan
etanol nasional pada tahun 2007 diperkirakan mencapai 900 juta kiloliter
(Surendro, 2006). Saat ini bioetanol diproduksi dari tetes tebu, singkong maupun
dari jagung. Salah satu alternatif bahan baku pembuatan bioetanol adalah
biomassa berselulosa.
Potensi Bioetanol dari Jerami padi
Jerami padi mengandung kurang lebih 39% selulosa dan 27,5%
hemiselulosa (dasar berat kering). Kedua bahan polisakarida ini, sama halnya
dengan tetes tebu dapat dihidrolisis menjadi gula sederhana yang selanjutnya
dapat difermentasi menjadi bioetanol. Potensi produksi jerami padi per ha kurang
lebih 10-15 ton, keadaan basah dengan kadar air kurang lebih 60%. Jika seluruh
jerami per ha ini diolah menjadi ethanol fuel grade ethanol (FGE), maka potensi
produksinya kurang lebih 766-1.148 liter/ha FGE (perhitungan ada di lampiran).
Dengan asumsi harga ethanol fuel grade (FGE) sekarang adalah Rp. 5500,- per
liter (harga dari pertamina), maka nilai ekonominya kurang lebih Rp. 4.210.765
hingga Rp. 6.316.148 /ha. Menurut data Biro Pusat Statistik tahun 2006,
keseluruhan luas sawah di Indonesia adalah 11,9 juta ha. Artinya, potensi jerami
padinya kurang lebih adalah 119 juta ton. Apabila seluruh jerami ini diolah
menjadi bioetanol maka akan diperoleh sekitar 9,1 milyar liter bioetanol (FGE)
dengan nilai ekonomi Rp. 50.1 triliun. Menurut perhitungan, etanol dari jerami
sudah cukup untuk memenuhi kebutuhan bensin nasional. Kandungan karbohidrat
pada jerami padi cocok untuk diolah menjadi bioetanol, namun perlu
dipertimbangkan juga terhadap hara yang harus dikembalikan lagi ke lahan
setelah panen dilakukan.
Potensi bioetanol dari jerami padi menurut Kim dan Dale (2004) dalam Patel
dan Shoba (2007), adalah sebesar 0,28 l/kg jerami. Sedangkan kalau dihitung
dengan cara Badger (2002) dalam Patel dan Shoba (2007), adalah sebesar 0,20
6
l/kg jerami, sehingga dari data ini dapat diperkirakan potensi bioetanol dari jerami
padi di Indonesia. Jika berdasarkan prediksi minimal dengan cara Badger (2002),
maka jumlah bioetanol yang dihasilkan dapat menggantikan bensin sejumlah
7,915 - 11,874 juta liter. Banyaknya bioetanol yang dihasilkan tersebut cukup
untuk memenuhi kebutuhan bensin Nasional selama satu tahun. Potensi bioetanol
dari jerami padi Prediksi menurut Prediksi potensi bioetanol Kim and Dale (2004)
15,316 juta liter - 22,974 juta liter Badger (2002) 10,940 juta liter - 16,410 juta
liter. Sumber : Badger (2002) dan Kim and Dale (2004) dalam Patel dan Shobha
(2007). Jerami padi memiliki kelebihan dalam menghasilkan bioetanol. Kelebihan
tersebut dilihat dari produksi bahan bakar nabati yang lebih tinggi dibandingkan
dengan bahan dasar alang-alang. Selain itu, bioetanol dari jerami padi lebih ramah
lingkungan karena memanfaatkan limbah yang tidak terpakai (Sari, 2008).
7
III. METODE PENELITIAN
Penelitian akan dilakukan secara hidrolisis dan fermentasi dengan
rancangan perlakuan hingga bentuk yang sesuai dengan potensi produksi
bioetanol. Penelitian akan dilakukan dengan rancangan prosedur sebagai berikut :
1. Jerami kering panen dilayukan selama ± 1 hari untuk mendapatkan kadar air
mendekati 60%, atau jerami kita remas, bila air tidak menetes dan tangan
basah berarti kadar air mendekati 60%.
2. Jerami dipindahkan ke tempat pembuatan dengan cara ditumpuk setebal 20 -
30 cm (boleh diinjak-injak) kemudian ditaburkan urea, bahan pemacu
mikroorganisme (starbio EM-4) dan air secukupnya, kemudian ditumpuk
lagi jerami seperti cara di atas sehingga mencapai ketinggian ± 1,5 m.
3. Tumpukan jerami dibiarkan selama 21 hari (tidak perlu dibolak-balik),
setelah 21 hari tumpukan jerami dibongkar.
4. Ciri-ciri hasil fermentasi jerami padi yang baik adalah beraroma harum atau
beraroma tape, warna kuning kecoklatan, teksturnya lemas dan tidak
berjamur.
Jerami
Larutan NaOH 15%
Larutan HCl 0,1N Larutan NaOH 15%
Starter 2CO
H2O
Delignifikasi
Penyaringan
Hidrolisa
Fermentasi
Destilasi
Etanol
8
IV. JADWAL KEGIATAN
No Waktu Kegiatan
1 Minggu pertama Mengumpulkan Jerami, Membeli Alat dan Bahan
2 Minggu kedua Merancang penelitian
3 Minggu ketiga Membuat jerami fermentasi
4 Minggu keempat Pengamatan
5 Minggu kelima Pengamatan
6 Minggu keenam Pengamatan
7 Minggu ketujuh Penanganan pada pembuatan bioetanol menghitung
hasil bioetanol yang diproduksi
8 Minggu kedelapan Pengujian bioetanol yang didapat
9
V. RANCANGAN BIAYA
1. Bahan Habis Pakai
No Nama Barang Jumlah Harga
1. Jerami Padi 400 kg Rp. 160.000,00
2. Saccaromyces cereviceae 4 pack Rp. 350.000,00
3. Urea 10 kg Rp. 50.000,00
4. Starbio/EM-4 12 kg Rp. 950.000,00
5. Larutan NaOH 15 % 3 liter Rp. 1.530.000,00
6. Larutan HCl 0,1 N 3 liter Rp. 1.530.000,00
Jumlah Rp 4.570.000,00
2. Peralatan Penunjang PKM
No. Nama Barang Jumlah Harga
1. Kompor Bioetanol 5 buah Rp 400.000,00
2. Terpal 4 buah (5x7m) Rp 480.000,00
3. Ember 10 buah Rp 90.000,00
4. Pengaduk 15 buah Rp 150.000,00
5. Baskom 8 buah Rp 240.000,00
6. Pengepress 2 buah Rp 2.000.00,00
7. Botol 35 buah Rp 350.000,00
8. Sarung tangan 8 buah Rp 48.000,00
9. Masker 10 buah Rp 20.000,00
Jumlah Rp 3.778.000,00
Total Biaya yang dikeluarkan : Rp. 8.348.000,00
10
DAFTAR PUSTAKA
[disertasi]. Jepang. Agricultural Science. University of Tsukuba.
Doe. 2006. DOE (Departemen Energi AS). 2007. 2007. Ethanol. Etanol.
Online.Available at <http://www1.eere.energy.gov/ Online.Available di
<http://www1.eere.energy.gov/biomass/ethanol.html>. biomassa /
ethanol.html>. Accessed July 2007. Note: Contains many further links on
biofuels. Catatan Diakses Juli 2007:. Berisi link lebih banyak pada biofuel
Graf, dkk. 2000. The velocity structure of large magellanic cloud carbon stars:
young disk, old disk, and perhaps a separate population. Department of
Astronomy and Physics, Ohio State University, Columbus, OH 43210;
[email protected] , [email protected].
Hermiati.20110.Pemanfaatan Biomassa Lignoselulosa Ampas Tebu Untuk
Produksi Bioetanol. Jurnal Litbang Pertanian (29).
Kim, S and Dale. 2004. Global potential bioethanol production from wasted crops
and crop residues. Biomass and Bioenergy, Vol. 26, pp. 361-375.
Neves MAD. 2006. Bioethanol Production from Wheat Milling By-products
Patel dan Soba. 2007. Study Of Ethanol Production From Fungal Pretreated
Wheat And Rice Straw. The Internet Journal of Microbiology. 2007
Volume 4 Number 1.
Petrol Inst 45:251-259.
ramah lingkungan di masa depan. Bogor: Departemen THP FPIK IPB.
Sari, Iris Mustika. 2008.Pemanfaatan Jerami Padi dan Alang-alang dalam
Fermentasi Etanol Menggunakan Kapang Trichorderma Viride dan
Khamir Sacharomycess cerevisae. Vis Vitalis, Vol 01, No. 02.
Surendro, H. 2006. Biofuel. Direktorat Jenderal Listrik dan Pemanfaatan Energi,
Departemen Energi dan Sumber Daya Mineral. Jakarta.
Tsukahara K, Sawayama S. 2005. Liquid fuel production using microalgae. J Jpn
Wahyuni M. 2007. Marine Biodiesel: pengganti bahan bakar minyak (BBM) yang
14
CURRICULUM VITAE
DOSEN PEMBIMBING
IDENTITAS DIRI
Nama : Dr.Ir. Wardhana Suryapratama, MS
NIP : 19540621 198211 1 001
NIDN : 0021065402
Tempat & Tanggal Lahir : Salatiga, 21 Juni 1954
Jenis Kelamin : Laki-laki
Status Perkawinan : Kawin
Agama : Islam
Pangkat/Golongan : Pembina Tk.I/IV-b
Jabatan Fungsional : Lektor Kepala
No.Sertifikat
Dosen/Tahun
: 08102305025/Tahun 2008
Unit Kerja : Fakultas Peternakan Unsoed
Alamat Rumah : Jl. Merdeka 38 Purwokerto 53116
No.Telp/Hp : 0281 636113 / 08882669743
Alamat E-mail : [email protected]/[email protected]
RIWAYAT PENDIDIKAN PERGURUAN TINGGI
Tahun
Lulus
Program Pendidikan (Sarjana,
Magister, spesialis, dan Doktor)
Perguruan
Tinggi
Jurusan/Program
Studi
1981 Sarjana Peternakan Univ. Gadjah
Mada
Peternakan
1989 Magister Sain Univ. Gadjah
Mada
Ilmu Ternak
1999 Doktor Institut Pertanian
Bogor
Ilmu Ternak
PENGALAMAN PENELITIAN
Tahun Judul Penelitian Ketua/
Anggota
Tim
Jmlh
Tim
(orang
)
Sumber
Dana
Besarny
a Dana
(Rp juta)
2009 Stimulasi Pertumbuhan Sapi Melalui
Pemanfaatan Serat Sawit Fermentasi Dan
Suplementasi Minyak Sawit, Asam Folat
Dan Asam Fenilpropionat
Anggota 3 DIPA
Rusnas
70
2009 Penggunaan leguminosa lokal sebagai
sumber protein dalam pakan sapi potong
yang mengandung serat sawit
Anggota 3 I-
MHERE
30
2009 Produksi Susu Kambing Berkualitas
yang Mengandung Asam Linoleat
Terkonjugasi Melalui Rekayasa Pakan
Sumber Protein dan Minyak
Ketua 3 Hibah
Bersaing
41,25
2009 Penambahan Minyak Kedelai dalam Anggota 2 Dipa 65