Pkl

download Pkl

of 17

description

Siti Rahmatillah

Transcript of Pkl

1

3

LAPORANMAGANG PEMANTAPAN KOMPETENSI PENDIDIKAN(PKL)DI SMP MUHAMMADIYAH 3 YOGYAKARTA

Disusun Oleh :Kelompok Siti Rahmatillah( 130210101026 )Riska Amalia Hakim( 130210101027 )Syahdinar Indriawati A.( 130210101034 )Ika Nur Maylisa( 130210101076 )Rika Nurmaharani( 130210101102 )

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN MATEMATIKAJURUSAN PENDIDIKAN MIPAFAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKANUNIVERSITAS JEMBER2014

2

HALAMAN PENGESAHAN

Laporan hasil Magang Pemantapan Kompetensi Pendidikan ini disetujui oleh Ketua Program Studi Pendidikan Matematika dan Dosen Pembimbing dari hasil observasi dan diskusi yang telah dilaksanakan pada,Hari: RabuTanggal, Bulan, Tahun: 19 November 2014

Oleh:Kelompok Siti Rahmatillah( 130210101026 )Riska Amalia Hakim( 130210101027 )Syahdinar Indriawati A.( 130210101034 )Ika Nur Maylisa( 130210101076 )Rika Nurmaharani( 130210101102 )

Jember, 2014Ketua Program Studi Pendidikan Matematika

Dr. Hobri, S.Pd., M.Pd.NIP. 19730506 199702 1 001Dosen Pembimbing

Dr. Hobri, S.Pd., M.Pd.NIP. 19730506 199702 1 001

KATA PENGANTAR

Syukur Alhamdulillah, tiada kata yang dapat diucapkan kehadirat Allah SWT atas taufiq, rahmat serta hidayah-Nya, sehingga penyusunan Laporan Praktek Kerja Lapangan selama 4 hari yang dimulai tanggal 17-20 November 2014 di SMP Muhammadiyah 3 Yogyakarta.Laporan ini disusun sebagai salah satu sebagai prasyarat dalam menempuh skripsi di semester akhir program studi Pendidikan Matematika Universitas Jember. Namun tanpa adanya bantuan serta dorongan dan motivasi dari beberapa pihak, laporan ini tidak akan bisa terselesaikan. Sehingga pada kesempatan ini Penulis ingin mengucapkan terima kasih yang tak terhingga kepada semua pihak yang telah membantu dalam penyusunan laporan ini.Akhir kata, dalam penyusunan laporan ini masih jauh dari sempurna, untuk itu sangat diharapkan kritik dan saran yang membangun bagi perbaikan laporan ini.

Jember, 3 Agustus 2014

Penulis

DAFTAR ISI

HALAMAN PENGESAHANiKATA PENGANTARiiBAB I1PENDAHULUAN11.1Latar Belakang11.2Rumusan Masalah11.3Tujuan2BAB 23HASIL DAN PEMBAHASAN32.1 Tempat dan Waktu32.2 Isi atau Topik32.2.1 Permasalahan Pendidikan dan Guru di SMAN 2 Yogyakarta32.2.2 Dinamika Siswa Dalam Belajar Matematika42.2.3 Dinamika Guru Matematika42.2.4 Pendapat Tentang SMAN 2 Jogjakarta6BAB 37KESIMPULAN DAN SARAN7Kesimpulan7Saran7DAFTAR PUSTAKA8

i

iii

BAB IPENDAHULUAN1.1 Latar BelakangKurikulum merupakan alat untuk mencapai tujuan pendidikan, sekaligus sebagai pedoman dalam pelaksanaan pendidikan. Kurikulum dapat (paling tidak sedikit) meramalkan hasil pendidikan atau pengajaran yang diharapkan karena ia menunjukkan apa yang harus dipelajari dan kegiatan apa yang harus dialami oleh peserta didik. Di Indonesia, telah terjadi banyak perubahan terutama pada Kurikulum. Perubahan kurikulum harus dilakukan sebab tidak ada satu kurikulum yang sesuai dengan sepanjang masa. Kurikulum harus dapat menyesuaikan dengan perkembangan zaman yang senantiasa cenderung berubah. Perubahan kurikulum dapat bersifat sebagian (pada kompoenen tertentu), tetapi dapat pula bersifat keseluruhan yang menyangkut semua komponenkurikulum. Pada masa sekarang ditahun 2014 kurikulum yang diterapkan dalam pembelajaran adalah Kurikulum 2013. Kurikulum 2013 (Pendidikan Berbasis Karakter) adalah kurikulum baru yang dicetuskan oleh Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan RI untuk menggantikan Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan(KTSP) yang diterapkan sejak 2006 lalu.Kurikulum 2013 merupakan lanjutan pengembangan Kurikulum Berbasis Kompetensi (KBK) yang telah dikembangkan pada tahun 2004 lalu, yang mencakup kompetensi sikap, pengetahuan dan keterampilan secara terpadu.Kurikulum 2013 merupakan sebuah kurikulum yang mengutamakan pemahaman, skill, dan pendidikan berkarakter, siswa dituntut untuk paham atas materi, aktif dalam berdiskusi dan presentasi serta memiliki sopan santun disiplin yang tinggi. Kurikulum 2013 disiapkan untuk mencetak generasi yang siap di dalam menghadapi masa depan. Dalam Implementasi Kurikulum 2013 khususnya dalam Matematika.Dengan adanya hal tersebut maka kami Mahasiswa Pendidikan Matematika melakukan penelitian pada sekolah untuk mengetahui penerapan kurikulum 2013 dalam proses pembelajaran mata pelajaran matematika.1.2 Rumusan Masalah2. Bagaimana profil SMP Muhammadiyah 3 ?3. Bagaimana permasalahan pendidikan dan guru di SMP Muhammadiyah 3 ?4. Bagaimana dinamika siswa dalam belajar matematika ?5. Bagaimana dinamika guru matematika?6. Bagaimana pendapat anda tentang pelaksanaan kurikulum 2013 di SMAN 2 Yogyakarta ?1.3 Tujuan2. Untuk mengetahui permasalahan pendidikan dan guru di SMAN 2 Yogyakarta.3. Untuk mengetahuidinamika siswa dalam belajar matematika.4. Untuk mengetahuidinamika guru matematika.5. Untuk mengetahui tentang pelaksanaan kurikulum 2013 di SMAN 2 Yogyakarta.1.4 Manfaat2. Menjalin kerjasama antara mahasiswa pendidikan matematika universitas Jember dengan pihak SMAN 2 Yogyakarta.3. Menambah pengetahuan tentang kurikulum 2013.4. Mengetahui strategi-strategi yang digunakan SMAN 2 Yogyakarta untuk mewujudkan sekolah yang berprestasi.5. Memantapkan diri untuk menjadi seorang guru.

BAB 2HASIL DAN PEMBAHASAN2.1 Tempat dan WaktuPelaksanaan Praktek Kerja Lapangan selama 4 hari dimulai tanggal 17-20 November 2014, dengan jadwal yang telah ditetapkan yaitu tepatnya untuk berkunjung ke SMP Muhammadiyah 3 Yogyakarta pada tanggal 19 November 2014 pada pukul 09.00-12.00 WIB. Bersama 2 dosen pembimbing, 1 guru matematika SMP Muhammadiyah 3 Yogyakarta dan 43 mahasiswa sebagai peserta Praktek Kerja Lapangan.2.2 Isi atau Topik

2.2.1 Permasalahan Pendidikan dan Guru di SMAN 2 YogyakartaSMAN 2 Yogyakarta merupakan salah satu SMA terbaik di Kota Yogyakarta. Sekolah yang terletak di Jalan Bener nomor 30, Tegalrejo, Yogyakarta memiliki berbagai prestasi baik dibidang akademik maupun non akademik. Pada hasil Ujian Nasional terlihat bahwa adanya peningkatan peringkat se-Yogyakarta. Pada tahun 2006 SMAN 2 Yogyakarta berada pada peringkat ke 9. Pada tahun 2014 untuk jurusan IPA bisa meraih peringkat 4 di tingkat provinsi sedangkan untuk jurusan IPS meraih peringkat 3.Namun tidak selamanya sekolah mencapai puncak kejayaan, terlihat pada penghargaan adiwiyata yang berpindah alih ke SMA lain di daerah Pangkel. Penghargaan adiwiyata bertujuan untuk meningkatkan kesadaran lingkungan melalui lembaga pendidikan formal mulai Sekolah Dasar hingga Sekolah Menengah Atas se Indonesia. Proses seleksinya didasarkan pada 4 kriteria yang meliputi pengembangan kebijakan sekolah peduli dan berbudaya lingkungan, pengembangan kurikulum berbasis linkungan, pengembangan kegiatan berbasis partisipatif, dan pengelolaan dan atau pengembangan sarana pendukung sekolah. Alasan penghargaan tersebut beralih ke sekolah lain dikarenakan sekolah di daerah Pangkel memiliki lahan yang lebih luas dan pelestarian lingkungan sekolah lebih bagus dari SMAN 2 Yogyakarta. Permasalahan lainnya yaitu adanya guru yang mengajar di dua sekolah. Hal ini bukan kebijakan sekolah namun kebijakan dari dinas pendidikan Yogyakarta. Kebijakan tersebut dilakukan untuk memenuhi alokasi waktu guru mengajar 24 jam perminggu. Apabila waktu mengajar guru di satu sekolah kurang dari 24 jam maka guru tersebut akan ditugaskan mengajar ke sekolah lain. Hal tersebut akan mengangganggu konsentrasi guru di satu sekolah, yang berakibat kegiatan belajar mengajar anak juga terganggu.2.2.2 Dinamika Siswa Dalam Belajar MatematikaDi sekolah ini siswanya mengalami peningkatan prestasi di mata pelajaran matematika, hal ini terlihat dari siswa yang mengikuti lomba olimpiade matematika di tingkat internasional pada tahun lalu, namun karena kurangnya kemampuan berbahasa inggris menyebabkan tidak lolos. Selain itu, siswa-siswi SMAN 2 Jogja juga banyak yang menjuarai lomba matematika tingkat nasional. Siswa-siswi SMAN 2 Jogja selama ini tidak mempunyai kendala dalam belajar khususnya di mata pelajaran matematika, hal ini terlihat dari siswa yang mempunyai nilai NUM tinggi, paling rendah 90,5. Guru sendiri cara meningkatkan motivasi belajar anak didik, pertama menumbuhkan rasa percaya diri pada anak seperti memberi stretching, yang kedua menampilkan bersahabat dengan anak dan paling penting penguasaan materi sehingga siswa menerima materi tersebut dengan mudah dan memberi kepercayaan siswa kepada guru. Di sekolah ini, dulu pembelajaran matematika hanya menggunakan model ceramah saja, guru yang lebih aktif di depan kelas dan siswa hanya mendengarkan dan mencatat, sehingga menyebabkan siswa merasa bosan dan tidak tertarik belajar matematika, bahkan matematika menjadi momok pelajaran bagi siswa. Namun karena sekarang lebih menekankan pada penggunaan IT di sekolah maka pembelajaran di kelas mulai terasa menyenangkan dan siswanya ikut berperan juga dalam pembelajaran. Hal ini terlihat dari prestasi-prestasi siswa yang dilihat mengalami peningkatan. 2.2.3 Dinamika Guru MatematikaTugas seorang guru sangatlah tidak mudah. Guru tidak hanya mengajarkan tentang pengetahuam saja di dalam kelas melainkan guru juga harus bisa mendidik. Mendidik dalam hal ini yaitu membantu siswa dalam pembentukan karakter. Apalagi seorang guru matematika, mendengar mata pelajarannya saja terkadang para siswa sudah merasa ketakutan dan cemas ketika akan menghadapi pelajaran di kelas. Hal tersebut sudah menjadi hal yang biasa di setiap sekolah.Beda halnya dengan siswa di SMAN 2 Yogyakarta yang memiliki minat belajar matematika yang sangat baik. Terlihat dari antusias belajar dari siswa di kelas. Terbukti dengan nilai Ujian Nasional yang mana ada minimal satu siswa yang mendapatkan nilai 10. Sesuatu yang sangat membanggakan pihak sekolah dimana mata pelajaran yang mayoritas siswa menyimpulkan pelajaran matematika itu adalah sulit namun terbukti beberapa siswa bisa meraih nilai sempurna.Namun di dalam setiap kelas tidak semuanya menyenangi pelajaran matematika. Di dalam kelas juga ada yang kurang menyenangi pelajaran matematika. Salah satu cara untuk mengatasi beberapa anak yang kurang menyenangi pelajaran matematika yaitu setiap kali masuk kelas seorang guru harus memasang wajah positif, maksudnya adalah guru harus ceria dan tersenyum di hadapan para siswanya. Dengan hal tersebut siswa akan merasa senang sehingga memberikan kesiapan kepada siswa untuk belajar matematika. Selanjutnya ketika pelajaran dimulai, guru harus siap dengan materi yang akan diajarkan pada saat itu dan guru harus bisa mengajar dengan model-model serta metode yang menarik.Sebagai seorang guru matematika terkadang ketika menjelaskan materi di kelas tidak cukup dengan hanya menjelaskan materi dengan cara ceramah saja. Terkadang media pembelajaran juga sangat membantu pada saat prose pembelajaran. Di SMAN 2 Yogyakarta, beberapa media juga digunakan untuk membantu proses pembelajaran siswa di kelas. Namun beberapa media pembelajaran tersebut tidak memiliki tempat yang khusus(Laboratorium matematika). Sehingga setiap guru harus menyimpannya masing-masing. Terkadang ada beberapa media yang diletakkan di gudang sekolah.Selain masalah siswa dan media pembelajaran, penerapan kurikulum 2013 terkadang juga menjadi masalah kecil dalam pembelajaran di kelas.

2.2.4 Pendapat Tentang SMAN 2 JogjakartaDari hasil pengamatan kami di SMAN 2 Jogjakarta mengenai kurikulum sudah sesuai dengan kurikulum yang ditetapkan pemerintah menggunakan pendekatan saintifik yaitu 5M (mengamati, menanya, mencoba, menganalisis, dan mengkomunikasikan) namun beberapa guru masih mengalami kesulitan dalam penilaian siswa. Karena jumlah siswa yang banyak yaitu 34 siswa perkelas sehingga sulit menghafal sikap dan keterampilan yang dimiliki setiap siswa. Menurut kelompok kami untuk mengatasi kesulitan tersebut seharusnya pihak sekolah menambahkan identitas (nama siswa) di setiap seragam siswa sehingga setiap pembelajaran berlangsung, guru dapat dengan mudah menghafal nama-nama siswa.Selain itu, menurut kami untuk mempermudah dalam pembelajaran khususnya matematika pihak sekolah seharusnya menambahkan sarana sekolah berupa laboratorium matematika, sehingga alat peraga yang sudah ada bisa terawat dengan baik. Namun secara keseluruhan kurikulum di SMAN 2 Jogjakarta sudah baik.

BAB 3KESIMPULAN DAN SARANKesimpulanDari pembahasan di atas, maka dapat disimpulkan bahwa:1. Permasalahan pendidikan di SMAN 2 Yogyakarta yaitu beralihnya penghargaan adiwiyata ke daerah Pangkel dikarenakan sekolah di daerah Pangkel memiliki lahan yang lebih luas dan pelestarian lingkungan sekolah lebih bagus dari SMAN 2 Yogyakarta. Sedangkan permasalahan guru di sekolah tersebut yaitu adanya guru yang mengajar di dua sekolah. Hal tersebut akan mengangganggu konsentrasi guru di satu sekolah, yang berakibat kegiatan belajar mengajar anak juga terganggu.2. Dinamika siswa dalam belajar matematika terlihat sangat baik karena prestasi siswa mengalami peningkatan dari tahun ke tahun.3. Dinamika guru matematika dalam mengajar sangatlah bervariatif sehingga siswa semakin semangat untuk belajar matematika.4. Pendapat kami tentang kurikulum yang digunakan di SMA 2 Yogyakarta sudah sesuai. Namun untuk membantu penilaian kepada siswa sebaiknya pihak sekolah membuat identitas diri (nama siswa) pada seragam sekolah.SaranAdapun saran dari kami yakni :1. Memaksimalkan alat peraga matematika2. Menambahkan sarana berupa laboratorium matematika.

DAFTAR PUSTAKAKemdikbud.Implementasi Kurikulum 2013.http://kemdikbud.go.id (diakses tanggal 4 September 2014)

LAMPIRAN