Finally PKL
Transcript of Finally PKL
5/11/2018 Finally PKL - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/finally-pkl 1/20
BAB 1
PENDAHULUAN
1.1 LATAR BELAKANG
Dalam mencari ilmu sangatlah penting untuk kita mempelajari seluk beluknya terlebih
dahulu. Sebuah teori akan membentuk sebuah praktik dan sebuah praktik akan membentuk
sebuah teori tersendiri. Keduanya belajar berjalan seimbang dari apa yang kita dapat selama
ini.
Pada sistem perkuliahan selama ini hanya dapat memenuhi kebutuhan ilmu kita secara
teori, praktik yang seharusnya didapat belum sempat dipelajari dalam sistem perkuliahan,
dengan melaksanakan kegiatan PKL maka kebutuhan ilmu secara praktik kita dapat
terpebuhi, selain itu kita juga dapat menambah wawasan dan pengalaman yang kita tidak
dapatkan di perkuliahan.
PKL adalah kegiatan dimana kita dapat mencari ilmu sebanyak-banyak dan menambah
wawasan serta pengalaman kerja di institusi yang kita jadikan sebagai tempat PKL.Balai
Besar Pengembangan Penangkapan Ikan di Semarang merupakan balai yang mempunyai
tugas pokok untuk melaksanakan penerapan dan pengembangan teknik penangkapan dan
pengawasan serta kelestarian sumberdaya hayati perairan. Bagi mahasiswa yang berminat
pada bidang Perikanan Tangkap, BBPPI semarang ini sangat cocok untuk tempat PKL.
Banyak pilihan bidang usaha yang dikembangkan oleh BBPPI Semarang ini, contohnya
Navigasi, Perekayasa Alat, Perekayasa Mesin.Navigasi adalah pilihan salah satu bidang yang
dapat dipelajari di BBPPI Semarang. Navigasi dapat membantu kita dalam menentukan jalur
pelayaran, daerah penangkapan ikan dan cara mendeteksi ikan serta membantu kita dalam
mengoperasikan alat tangkap.
Navigasi merupakan salah satu komoditas yang ada di BBPPI Semarang. Merupakan
bagian terpenting dalam perikanan mulai dari pemilihan route perjalanan sampai
mendeteksi ikan.
Navigasi sudah ada dari sejak dahulu. Pada zaman dahulu kala para pelaut
menentukan arah pelayaran menggunakan peta laut, semakin tahun alat navigasi
berkembang pesat penentuan perjalanan dapat dilakukan dengan GPS. Sampai saat ini ada
suatu alat yang dapat mencakup semua peralatan dari GPS sampai alat bantu pengumpul
ikan.
1
5/11/2018 Finally PKL - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/finally-pkl 2/20
1.2 TUJUAN
Pada kegiatan PKL yang di laksanakan selama satu bulan, akan menambah wawasan
kita tentang ilmu yang spesifik kita cari. Selain itu kita dapat belajar bersosialisasi dengan
warga sekitar juga dengan pegawai dari balai yang kita tempati sebagai tempat PKL. Karena
pengalaman dalam bersosialisasi sangat penting guna sebagai pembelaran kita dalam dunia
kerja.
Selain itu kita mendapat gambaran yang spesifik tentang salah satu bidang ilmu yang
akan kita jadikan sebagai materi akhir dalam penyusunan skripsi dan dalam melaksanakan
tugas akhir. Pada kegiatan PKL yang sudah dilaksanakan kita dapat mengambil hikmah yaitu
mencapai ilmu yang kita cari dalam menambah wawasan dan pengalaman kerja.
1.3 TEMPAT DAN WAKTU
Praktik kerja lapang di lakukan di Balai Besar Pengembangan Penangkapan Ikan yang
beralamat di jalan Yos Sudarso, Kalibaru Barat – Pelabuhan Tanjung Emas, Kelurahan
Bandarjo, Kecamatan Semarang Utara, Kota Semarang. Jaraknya sekitar 2 km dari pusat kota
Semarang dari tanggal 04 juli 2011 sampai 04 Agustus 2011.
2
5/11/2018 Finally PKL - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/finally-pkl 3/20
BAB II
KEADAAN UMUM TEMPAT PKL
2.1 Lokasi
BBPPI berlokasi di Pelabuhan Tanjung Emas Pos 1, dengan keadaan geografisnya di
permukaan yang datar di dataran rendah kota Semarang. Lahan yang digunakan oleh BBPPI
adalah lahan PT PELABUHAN INDONESIA III yang menaungi Pelabuhan Tanjung Emas.
BBPPI memiliki 3 (Tiga) gedung utama, 1 (Satu) bengkel, 1 (Satu) tempat penyimpanan dan
peragaan alat tangkap, 2 (Dua) wisma penginapan 1 (satu) mesjid, 9 (Sembilan) Kapal Latih
dan Survey dan 1 (Satu) Dermaga yang terletak di depan kantor utama.
Gambar 1. BBPPI Semarang
2.2 Organisasi Perusahaan
Berdasarkan pasal 668 Surat Keputusan Menteri Pertanian Republik Indonesia,
tanggal 2 Mei 1975, didirikan Pangkalan Armada Survei dan Eksplorasi Direktorat Jenderal
Perikanan di Semarang. Sesuai dengan beban tugas yang diberikan, maka berdasarkan Surat
Keputusan Menteri Pertanian Nomor : 308/Kpts/Org/1978, tanggal 1 April 1978, maka
ditetapkan sebagai salah satu Unit Pelaksana Teknis (UPT) di bidang perikanan lingkup
Direktorat Jenderal Perikanan dengan nama Balai Pengembangan Penangkapan Ikan (BPPI)
Semarang.
3
5/11/2018 Finally PKL - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/finally-pkl 4/20
Seiring dengan perkembangan akan tugas yang diemban, maka terbitlah Keputusan
Menteri Kelautan dan Perikanan Nomor: Kep.26G/MEN/2001, tanggal 01 Mei 2001 tentang
Organisasi dan Tata Kerja Balai Pengembangan Penangkapan Ikan Semarang. Tahun 2006,
Balai Pengembangan Penangkapan Ikan meningkat statusnya dari eselon III a menjadi
eselon II b (Balai Besar Pengembangan Penangkapan Ikan), dengan Peraturan Menteri
Kelautan dan Perikanan Republik Indonesia Nomor PER.03/MEN/2006 tanggal 12 Januari
2006, tentang Organisasi dan Tata kerja Balai Besar Pengembangan Penangkapan Ikan
(BBPPI).
2.3 Bidang Usaha
Balai Besar Pengembangan Penangkapan Ikan dipimpin oleh Seorang Kepala yang
berkedudukan di bawah dan bertangung jawab kepada Direktur Jenderal Perikanan Tangkap,
dalam melaksanakan tugas dan fungsinya BBPPI terdiri dari :
1. Bidang Standardisasi dan Sertifikasi
Bidang Standardisasi dan Sertifikasi mempunyai tugas melaksanakan standardisasi di
bidang kapal perikanan dan alat penangkap ikan serta operasi penangkapan ikan, dan
akreditasi lembaga sertifikasi sarana penangkapan ikan, pengawakan kapal, dan tenaga
kerja perikanan tangkap, serta sertifikasi sarana penangkapan ikan, pengawakan kapal,dan tenaga kerja perikanan tangkap.
2. Bidang Pelayanan Teknik
Bidang Pelayanan Teknik mempunyai tugas melaksanakan pengelolaan sistem jaringan
dan pelayanan jasa serta kerja sama di bidang pengembangan penangkapan ikan.
3. Bidang Penyebaran Teknologi
Bidang Penyebaran Teknologi mempunyai tugas melaksanakan bimbingan, evaluasi, dan penyebarluasan teknologi, serta pengelolaan sistem informasi dan publikasi di bidang
pengembangan penangkapan ikan.
4. Bagian Tata Usaha
Bagian Tata Usaha mempunyai tugas melaksanakan penyusunan rencana dan program,
pengelolaan administrasi keuangan, kepegawaian, dan jabatan fungsional, persuratan,
barang kekayaan milik negara, dan rumah tangga, serta evaluasi dan pelaporan.
5. Kelompok Jabatan Fungsional
4
5/11/2018 Finally PKL - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/finally-pkl 5/20
Kelompok Jabatan Fungsional Teknis di lingkungan BBPPI mempunyai tugas
melaksanakan kegiatan pengembangan teknik penangkapan ikan, perekayasaan,
pengujian, penerapan standar kapal perikanan dan alat penangkap ikan serta sertifikasi
sarana penangkapan ikan, identifikasi daerah penangkapan, musim ikan, cara
penangkapan, rehabilitasi lingkungan perairan serta kegiatan lain yang sesuai dengan
tugas masing-masing jabatan fungsional berdasarkan peraturan perundang-undangan
yang berlaku.
Kelompok Jabatan Fungsional Teknis terdiri dari :
a. Fungsional Perekayasa
b. Fungsional Teknisi Litkayasa
Kelompok Jabatan Fungsional Non-Teknis terdiri dari :
a. Fungsional Arsiparis
b. Fungsional Pranata Komputer
c. Fungsional Pustakawan.
5
5/11/2018 Finally PKL - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/finally-pkl 6/20
BAB III
KEGIATAN YANG DILAKUKAN
Kegiatan yang dilakukan pada saat praktik kerja lapang adalah mencari literatur di
perpustakaan, teori dasar yang diberikan di lecture room, menjurai jaring, belajar pada
ruangan navigasi dan mengaplikasikannya juga melihat penempatan alat navigasi dan alat
tangkap di kapal yang ada di BBPPI.
3.1 Navigasi Secara Umum
Navigasi berasal dari bahasa latin ; Navis yang berarti kapal dan Agere yang
berarti mengarahkan. Apabila kedua kata tersebut dirangkaikan menjadi satu, akan
memberikan pengertian dan makna dari kata Navigasi yaitu suatu proses dalam
menjalankan kapal dari satu tempat ketempat tujuan dengan cara yang paling aman dan
efisien.
Semenjak jaman dahulu kala manusia sudah bisa memciptakan navigasi terutama
semenjak manusia mengnal alat transportasi laut. Sebagai contoh Bangsa Mesir pada awal
tahun 2750 SM (sebelum masehi) diketahui telah menggunakan ilmu pelayaran dan telah
membuat peta tentang India dan Inggris, selanjutnya bangsa-bangsa lain seperti Arab dan
China juga melakukan hal yang sama untuk tujuan perang atau dagang. Dengan semakin
banyak ditemukan naskah-naskah kuno tentang peta, maka makin terbuka sejarah asal
muasal manusia melakukan navigasi dan melakukan obervasi pemetaan darat melalui
laut. Sebelum adanya alat-alat navigasi seperti saat ini kebanyakan pelaut memanfaatkan
alam seperti melihat gugusan bintang untuk penentuan arah utara.
Dalam perikanan tangkap navigasi sangat dibutuhkan karena dalam berlayar atau
mencari ikan di laut banyak faktor ketidak pastiannya salah satu ketidakpastian tempat,
waktu. Oleh karena itu untuk mengefisienkan biaya, bahan bakar dan lain-lain sangat
dibutuhkan pengetahuan tentang navigasi. Manfaat lain dalam bidang perikanan adalah
untuk menetukan Daerah penangkapan ikan, ditemukannya sumberdaya perikanan yang
memungkinkan untuk dimanfaatkan pada hari berikutnya. Penempatan alat penangkap
ikan yang stasioner atau menetap. Perairan/lokasi yang telah dapat merusak alat
penangkap ikan .Mengetahui jalur-jalur daerah penangkapan ikan. Jarak terdekat dalam
mencapai sasaran navigasi. Memenuhi ketentuan atau peraturan pelayaran yang berlaku.
6
5/11/2018 Finally PKL - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/finally-pkl 7/20
3.1.2 Alat Navigasi Sebagai Navigator
Peranan utama alat navigasi adalah sebagai alat bantu untuk mencapai tujuan dengan
efektif baik secara biaya maupun secara waktu. Dalam pelayaran sangat penting sekali
peranan alat navigasi ini.
Pada jaman dahulu pelaut atau navigator mengetahu posisinya melalui pengenalan
alam disekelilingnya, misalnya matahari, bintang, bulan, bahkan binatang dan tingkah
lakunya dapat dijadikan dasar bernavigasi.
Dalam pengoperasian penangkapan ikan, tidak hanya diperlukan alat tangkap dan
kapal penangkapnya, ada pula yang dinamakan sebagai alat bantu penangkap ikan, yang
terdiri dari :
a. Alat bantu pengumpul ikan
b. Alat bantu navigasi
c. Alat bantu pendeteksi ikan, yaitu : Fish Finder Dan Sonar
d. Alat bantu mesin penangkapan ikan
3.2 Sonar
3.2.1 Pengetahuan Dasar Sonar
Berikut pengertian Sonar dari beberapa sumber :
1. SONAR (SOund Navigation And R anging) atau sonar adalah suatu teknik yang
menggunakan penyebaran suara bawah air untuk navigasi atau untuk mendeteksi
suatu obyek.
2. Sonar merupakan salah satu alat bantu penangkapan ikan yang sistim kerjanya
hampir sama dengan fish finder., yaitu menggunakan pulsa suara yang
dipancarkan oleh transducer kedalam laut.
Komponen Sonar
1. Transmitter
7
Gambar 2.Sonar
5/11/2018 Finally PKL - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/finally-pkl 8/20
Transmitter seperti halnya pada fish finder adalah mengirimkan
pulsa listrik ke transducer, namun sebelum sampai di transducer,
pulsa listrik tadi diperkuat terlebih dahulu dari hanya beberapa watt
(W) menjadi ribuan Watt (Kw)
2. Transducer
Alat ini berfungsi menerima pulsa listrik
dari transducer, kemudian memperkuat terlebih
dahulu, kemudian mengubahnya menjadi pulsa
suara, dan selanjutnya memancarkannya
kedalam media air laut secara horizontal maupun
vertikal dan menerima kembali sinyal pantulan
tadi serta mengubah kembali menjadi pulsa
listrik dan mengirimkan ke receiver.
3. Receiver
Receiver berfungsi untuk memperkuat energi pulsa listrik yang lemah dari transducer
menjadi kira-kira satu juta kali yang kemudian siap diproses dan diteruskan ke recorder.
4. Recorder / Display
Recorder berfungsi menggambarkan informasi
pulsa listrik pada layar PPI (pada sonar konvensional),
sedangkan gambaran target pada omni sonar dapat dilihat
seperti pada contoh dibawah ini.
Klasifikasi Sonar
Sonar dibagi menjadi 2 golongan :
Menurut tampilannya : scanning Sonar dan omni sonar
Menurut komponennya : Lampu sorot, pemindai sektor, dan penunjuk arah.
8
Gambar 3.
Transmitter
Gambar 4.Tranducer
Gambar 5.Display Sonar
5/11/2018 Finally PKL - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/finally-pkl 9/20
a. Scanning Sonar
Sonar yang masih konvensional pancaran pulsanya berasal hanya
dari 1 transducer yang berputar sesuai dengan sudut dan arah yang
dikehendaki . Sinyal pancaran sonar ini hampir mirip dengan pancaran
pada scanner RADAR.
b. Omni Sonar
Untuk generasi yang baru sudah muncul omni sonar ,
dimana didalam transducer ini terdiri dari gabungan 128 unit
transducer kecil-kecil, sehingga dengan demikian maka arah
pancaran pulsa suara bisa serentak dilakukan menyebar dengan
sudut 360 derajat.
1. Sonar Lampu Sorot : menggunakan elemen transduser tunggal yang bekerja secara
mekanis pada arah horizontal.
2. Sonar Pemindai Sektor : mirip dengan lampu sorot hanya memiliki sektor pencari
yang lebih besar, biasanya 30 sampai 60 derajat.
3. Sonar Penunjuk Arah : menggunakan transduser multi elemen dengan switch
elektronik dan beamforming.
Faktor-faktor yang mempengaruhi kerja Sonar
1. Kondisi laut.
2. Setelah badai, kisaran sonar akan berkurang karena adanya gelembung air dan
partikel-partikel dalam air.
3. Lapisan suhu menyebabkan pancaran horizontal menjadi melengkung.
4. Kebisingan dari kapal akan mengurangi kisaran deteksi.
9
Gambar 6.
Scanning Sonar
Gambar 6.Omnisonar
5/11/2018 Finally PKL - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/finally-pkl 10/20
Teori Dasar
Gambar 7.Teori Dasar Sonar
3.2.2 Prinsip kerja Sonar
Prinsip kerja Sonar adalah pengukuran kedalaman laut berdasarkan pulsa getaran
suara. Pulsa-pulsa getaran suara tersebut dipancarkan dari transducer kapal , merambat
melalui media air laut secara horizontal kedasar laut, kemudian dasar laut atau target lainnya
seperti ikan dan lain-lain , akan memantulkan pulsa tadi yang kemudian diterima oleh
transducer kapal, lalu muncul pada display unit
Kecepatan suara tersebut didalam air adalah relatif , karena masih dipengaruhi oleh suhu
air laut, turbinity , disamping itu suara yang merambat pada media air laut juga mengalami
penyerapan energi.
Sonar dapat mengunci target, lalu mengikuti pergerakan ikan. Selama pergerakan ikan
masih di permukaan, namun jika target turun pada kedalaman dari batas range sonar, maka
target akan menghilang dari display unit.
3.2.3 Pengoperasian Sonar
1. menyalakan panel kontrol Sonar
Gambar 8.Panel pada Ruang Kemudi
2. melihat posisi pada sonar tersebut
3. menghidupkan saklar pada panel ruang kemudi
10
5/11/2018 Finally PKL - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/finally-pkl 11/20
4. menghidupkan Sonar
5. penurunan tranducer melalui menu pada sonar
6. pengoperasian Sonar
3.2.4 Pemanfaatan Sonar
Manfaat dari pada Sonar pada bidang perikanan khusunya pada kegiatan Penangkapan
Ikan, yaitu :
a. Untuk mendeteksi keberadaan Ikan
b. Untuk mengunci target
c. Untuk mengikuti pergerakan target
d. Untuk pendeteksian Suhu permukaan
e. Dapat menentukan cara pengoperasian
f. Menentukan jenis alat tangkap yang dipakai : purse seine
3.1.5 Kefektifan Sonar
Pada purseiner akan lebih efektif memakai Sonar, karena dengan Sonar kita dapat
cepat menentukan Fishing Ground tanpa menghabiskan banyak bahan bakar kapal, kita juga
dapat mengikuti pergerakan ikan (target) dan dengan cepat menangkap schooling ikan. Di
bandingkan dengan tidak menggunakan Sonar, biasanya nelayan tradisional memakai insting
dan pengalaman mereka terdahulu, biasanya menurut musim untuk menentukan Fishing
Ground, dengan cara itu akan lebih banyak mengeluarkan bahan bakar dan menghabiskan
banyak waktu di kapal.
3.3 Fish Finder
3.3.1 Pengetahuan Fish Finder
Berikut Pengertian Fish Finder dari beberapa sumber :
1. echo sounder atau Fish finder yang dalam bahasa Indonesianya disebut Perum Gema
adalah merupakan salah satu peralatan elektronik yang terdapat dikapal, digunakan
untuk mendeteksi adanya ikan , mengukur kedalaman air laut, serta dapat
dimanfaatkan untuk bernavigasi.
11
5/11/2018 Finally PKL - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/finally-pkl 12/20
2. Merupakan Langkah maju dari pemanfaatn echo sounder (perum gema), Alat
Navigasi Yang Menggunakan Prinsip Kerja Akustika (Perambatan Suara)
Gambar 9. Fish Finder
Komponen Fish Finder
Pada dasarnya komponen yang terdapat pada fish finder prinsip kerjanya sama dengan
sonar yaitu terdiri dari :
1. Transmitter,
2. Transducer
3. Target
4. Transducer
5. Receiver
6. Display unit
Klasifikasi Fish Finder
Fish finder dapat terbagi menjadi 3 golongan :
a. Menurut tampilan display unit : Flasher type, Recording paper (wet paper , dry paper),
Colour display (Braun Tube, LCD)
b. Menurut frekuensi kerja : Low Frequency (kurang dari 100 KHz), High Frequency
(300 – 400 Khz)
c. Menurut penempatannya di kapal : Portable type, Fixed type
12
5/11/2018 Finally PKL - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/finally-pkl 13/20
Flasher Type
Kelebihan : Relatif lebih murah tanpa perlu kertas
pencatat
Kekurangan : Relatif sulit diikuti Data tidak dapat
disimpan
Dry paper type
Kelebihan : Data hasil rekaman dapat disimpan dalam
waktu lama
Kekurangan :
a. Bau kertas rekaman pada saat dioperasikan sangat
menyengat dan partikel karbon hasil pembakaran dapat mengganggu kesehatan
b. Harga kertas mahal, semakin sulit diperoleh
MOIST PAPER TYPE
Kelebihan :
a. Data hasil rekaman dapat disimpan dalam
waktu lama Namun tempat penyimpanan
memerlukan kelembaban yang khusus
Kertas tidak berbau
b. Dengan perlakuan khusus kertas dapt
digunakan berulang kali
Kekurangan : Harga kertas mahal, saat ini semakin sulit
diperoleh di pasar
Colour display
Kelebihan :
a. Data hasil rekaman dapat disimpan dalam waktu lama
Namun tempat penyimpanan memerlukan alat perekam khusus
13
Gambar 13. Fish Finder
Colour Display
Gambar 12. Fish Finder Moist
Paper Type
Gambar 10. Fish
Finder Flasher Type
Gambar 11. Fish Finder Dry
Paper Type
5/11/2018 Finally PKL - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/finally-pkl 14/20
Tidak memerlukan kertas pencatat
b. Relatif lebih mudah diinterpretasikan
Kekurangan : harga mahal
3.3.2 Prinsip Kerja Fish Finder
Prinsip kerja fish finder adalah pengukuran kedalaman laut berdasarkan pulsa getaran
suara. Pulsa-pulsa getaran suara tersebut dipancarkan dari transducer kapal , merambat
melalui media air laut secara vertikal kedasar laut, kemudian dasar laut atau target lainnya
seperti ikan dan lain-lain , akan memantulkan pulsa tadi yang kemudian diterima oleh
transducer kapal.
Kecepatan merambat suara dalam air adalah 1500 meter perdetik, dan kecepatan suara
tersebut didalam air adalah relatif , karena masih dipengaruhi oleh suhu air laut, salinitas
maupun tekanan air laut, disamping itu suara yang merambat pada media air laut juga
mengalami penyerapan energi.
Gelombang pulsa suara yang dipancarkan oleh transducer fish finder menggunakan
frekwensi :
- Low Frequensi (< 100 KHz)
- High Frequensi (> 200 KHz)
3.3.3 Pengoperasian Fish Finder
a. menghidupkan panel pusat kapal
b. menghidupkan saklar power di ruang kemudi
c. menghidupkan power di fish finder
3.3.4 Pemanfaatan Fish Finder
a. untuk melihat kedalaman laut
b. untuk melihat substrat laut
c. untuk melihat target secara horizontal
d. untuk melihat suhu laut
e. untuk melihat target secara spesifik.
14
5/11/2018 Finally PKL - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/finally-pkl 15/20
3.3.5 keefektifan Fish Finder
Fish finder sangat efektif di kombinasikan dengan Trawl, Rumpon, dan Bubu. Dengan
menggabungkan fish finder dengan rumpon maka kita dapat menentukan waktu
pengoperasian alat tangkap Payang, Pancing, Pole and Line. Dengan menggabungkan fish
finder dengan Trawl maka kita dapat menentukan posisi penurunan Trawl pada saat fish
finder menunjukan schooling ikan. Sedangkan jika kita menggabungkan fish finder dengan
bubu maka kita dapat menentukan posisi bubu yang benar.
Dengan demikian maka pemakaian fish finder sangat efektif pada beberapa alat
tangkap dan tidak membutuhkan biaya mahal untuk membeli bahan bakar dan ramah
lingkungan.
3.4. Filosofi Operasi Penangkapan Ikan
Untuk menangkap ikan di suatu DPI membutuhkan adanya teknik Penangkapan Ikan,
menggunakan suatu alat penangkap ikan tertentu bahkan mungkin juga perlu didukung
dengan :
1. Kapal penangkap Ikan
2. Alat bantu navigasi
3. Alat bantu pelacak ikan
4. Alat bantu pengumpul ikan
5. Mesin bantu penangkap ikan
6. Mesin bantu penanganan ikan di atas kapal
Sehingga operasi penangkapan ikan yang dilakukan menjadi efektif dan efisien serta
mutu ikan hasil tangkapan akan baik dan terjaga.
Kapal yang bergerak di media air dengan kecepatan tertentu, akan mengalami gaya
hambat (tahanan atau resistance, R T) yang berlawanan dengan arah gerak kapal tersebut.
Besarnya tahanan yang terjadi pada kapal ikan
sangat dipengaruhi oleh :
1. Kecepatan gerak kapal saat melakukan operasi penangkapan ikan ( service speed , VS)
dengan cara/metode/teknik tertentu
15
5/11/2018 Finally PKL - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/finally-pkl 16/20
2. Bentuk badan kapal di bawah air (hull form) dan berat air yang dipindahkan oleh
badan kapal yang tercelup dalam air (displacement weight , ∆ )
3. Alat tangkap yang ditarik ( fishing gear resistance , R N).
Untuk mempertahankan kapal agar tetap dapat bergerak dengan kecepatan tertentu di
media air maka gaya hambat/tahanan yang terjadi harus dapat dilawan dengan gaya dorong
(thrust , T) yang dihasilkan oleh system Penggerak Kapal .
16
5/11/2018 Finally PKL - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/finally-pkl 17/20
BAB IV
KESIMPULAN DAN SARAN
4.1 Kesimpulan
Fish finder merupakan alat bantu penangkapan ikan yang termasuk kedalam alat
pendeteksi ikan, fish finder sangat efektif pada alat tangkap sejenis Pukat hela, fish finder
dapat membantu nelayan untuk mencari fishing ground tertentu, menghemat bahan bakar
Dan menentukan laju kapal guna mendapatkan hasil tangkapan yang maksimal.
Fish finder tidak hanya berfungsi sebagai alat pendeteksi ikan secara horizontal ,
tetapi dapat juga mengukur kedalaman laut, mengetahui substrat laut Dan mendeteksi
target secara spesifik.
Sonar adalah alat bantu penangkapan ikan yang termasuk juga alat pendeteksi ikan
sama seperti fish finder namun, sonar lebih efektif di kombinasikan dengan alat tangkap
Purse seine, karena kemampuannya mengunci target Dan mengikuti target.
4.2 Saran
Alat pendeteksi ikan lebih di kembangkan lagi, karena alat pendeteksi ikan sangat
berpengaruh terhadap hasil tangkapan Dan upaya penghematan biaya dalam sekali operasi penangkapan ikan.
17
5/11/2018 Finally PKL - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/finally-pkl 18/20
DAFTAR ISI
LEMBAR PENGESAHAN…………………………………….……………………………..i
KATA PENGANTAR……………………………………………………………………...…ii
DAFTAR ISI………………………………………………………………………………….iv
DAFTAR GAMBAR……………………………………………………………...………….v
DAFTAR LAMPIRAN……………………………………………………………………….viBAB 1 .........................................................................................................................................1
PENDAHULUAN ......................................................................................................................1
1.1 LATAR BELAKANG ....................................................................................................1
1.2 TUJUAN .......................................................................................................................... 2
1.3 TEMPAT DAN WAKTU ................................................................................................ 2
BAB II ........................................................................................................................................ 3
KEADAAN UMUM TEMPAT PKL .........................................................................................3
2.1 Lokasi .............................................................................................................................. 3
2.2 Organisasi Perusahaan ......................................................................................................3
2.3 Bidang Usaha ................................................................................................................... 4
BAB III .......................................................................................................................................6
KEGIATAN YANG DILAKUKAN ..........................................................................................6
3.1 Navigasi Secara Umum .................................................................................................... 6
3.1.2 Alat Navigasi Sebagai Navigator .................................................................................. 7
3.2 Sonar ...............................................................................................................................7
3.2.1 Pengetahuan Dasar Sonar ..........................................................................................7
3.2.2 Prinsip kerja Sonar ..................................................................................................10
3.2.3 Pengoperasian Sonar ...............................................................................................10
3.2.4 Pemanfaatan Sonar ..................................................................................................11
3.1.5 Kefektifan Sonar ......................................................................................................... 11
3.3 Fish Finder ......................................................................................................................11
3.3.1 Pengetahuan Fish Finder .........................................................................................11
Tidak memerlukan kertas pencatat ................................................................................14
Kekurangan : harga mahal ...............................................................................................14
18
5/11/2018 Finally PKL - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/finally-pkl 19/20
3.3.2 Prinsip Kerja Fish Finder ........................................................................................14
3.3.3 Pengoperasian Fish Finder ......................................................................................14
3.3.4 Pemanfaatan Fish Finder .........................................................................................14
3.3.5 keefektifan Fish Finder ............................................................................................15
3.4. Filosofi Operasi Penangkapan Ikan ...............................................................................15
BAB IV .................................................................................................................................... 17
KESIMPULAN DAN SARAN ................................................................................................17
4.1 Kesimpulan .....................................................................................................................17
4.2 Saran ...............................................................................................................................17
19
5/11/2018 Finally PKL - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/finally-pkl 20/20
DAFTAR GAMBAR
Gambar 1. BBPPI Semarang......................................................................................................3
Gambar 2.Sonar..........................................................................................................................7
Gambar 3. Transmitter...............................................................................................................8
Gambar 4.Tranducer...................................................................................................................8
Gambar 5.Display Sonar...........................................................................................................8
Gambar 6.Omnisonar.................................................................................................................9
Gambar 7.Teori Dasar Sonar...................................................................................................10
Gambar 8.Panel pada Ruang Kemudi......................................................................................10
Gambar 9. Fish Finder..............................................................................................................12
Gambar 10. Fish Finder Flasher Type......................................................................................13
Gambar 11. Fish Finder Dry Paper Type.................................................................................13
Gambar 12. Fish Finder Moist Paper Type..............................................................................13
Gambar 13. Fish Finder Colour Display..................................................................................13
20