Piston Ring Tribology

2
Piston Ring Tribology. Sebuah piston piston secara umum bisa memiliki 2 atau lebih ring kompresi dan satu atau lebih ring kontrol oli. Ring kompresi maupun ring kontrol oli tidak didesain 100% menahan gas maupun uap oli menerobos ke ruang bakar maupun ke crankcase. hal tersebut dikarenakan jika ring piston dibuat 100% menahan gas pembakaran, dapat membuat tekanan berlebihan di area ring piston, meningkatkan suhu di area tersebut, pada akhirnya menyebabkan overheat dan menimbulkan goresan di dinding liner. sehingga tidak heran seiring penggunaan pasti akan terjadi fuel dilution maupun pengurangan oli baik dalam jumlah sangat sedikit maupun sedikit. pengurangan oli yg terjadi akibat oli menguap di area ring piston, tidak akan menimbulkan gejala ngebul, karena yg terbakar uapnya, bukan olinya. Pada saat langkah kompresi BBM, gas mengandung campuran oksigen dan BBM dalam jumlah sangat sedikit maupun sedikit akan melewati celah (groove) diantara ring piston dan liner serta ring piston dan piston itu sendiri. maka dari itu tidak heran klo pakai Pertamax+ oli kita bisa berwarna merah. ketika kompresi diledakkan, hasil pembakaran yg terdiri dari campuran oksigen, BBM, dan suhu tinggi dapat menghasilkan asam sulfur. asam sulfur tersebut dapat lolos ke crankcase dan bercampur dengan oli sehingga membuat oli teroksidasi, selain itu juga membuat titik bakar oli menjadi lebih rendah. secara alamiah, ketika titik bakar oli sudah menurun, lapisan oli yang disalurkan dari ring kontrol oli ke dinding silinder dapat dengan mudah terbakar, terutama ketika ada kelebihan oli yg tidak tersapu dengan sempurna oleh ring kontrol oli. kelebihan oli tersebut dapat berada diantara ring kontrol oli dan ring kompresi. jika kelebihan oli tersebut terbakar, itulah yg akan menyebabkan tersumbatnya ring kompresi, sehingga gas terkompresi yg seharusnya sedikit mengalur di area ring piston ke crankcase menjadi terhambat lalu menekan ring piston ke arah luar, dan juga suhu di area tersebut akan semakin meningkat. efeknya adalah mesin menjadi mudah overheat, dinding piston/liner baret, dll. jika hal tersebut sudah terjadi, maka permasalahan yg akan terjadi setelahnya akan lebih parah.

description

Sonic150R dengan CR=11.3 : 1 tapi “Premium Ready”. Kok Bisa Ya, Sesungguhnya Berapa Sih CR Riil nya ???AGU 8Posted by motogokil 1 Votesonic150r premium readyAssalamu’alaikum wR wBSalam sejahtera buat kita semua, semoga kita semua selamat di perjalanan sampai ke tujuanRasio kompresi (CR) yang tertera dalam brosur, kadang tertulis terlau tinggi jika dikaitkan dengan jenis bbm yang digunakan. Pada sonic150 tertuslis cr=11.3 :1, akan tetapi pembesar ahm menyatakan bahwa sonic150 juga all new cb150r (k56) “Premium Ready”, alias aman menggunakan bbm beroktan 88. Tentunya ini menjadikan tanda tanya besar dikalangan biker juga calon konsumen, karena dengan cr setinggi itu seharusnya bbm yang digunakan minimal pertamax+ dengan nilai oktan 95.Pendapat ini mungkin mengacu pada tabel rasio kompresi dan nilai oktan bbm yang sesuai yang disediakan pertaminabensin pertamina Dan pendapat ini ada benarnya jika memang rasio kompresi yang diberikan adalah rasio kompresi riil (dinamis) nya.Lalu bagaimana dengan sonic150 yang katanya aman menggunakan premium (ron 88) padahalcr-nya 11.3 ??….Mari kita diskusikan bersamaMenurut perhitungan motogokil, engine sonic150r dengan spesifikasi sebagai berikutsonic150 specification engineAkan memiliki performa sebagai berikutsonic150 power stock Jadi menurut perkiraan motogokil CR dinamis sonic150r hanya 9.6. Dan menurut tabel bahan bakar bensin pertamina amannya menggunakan pertamax. Jika menurut grafik di artikel sebelumnya maka posisinya nilai oktan yang harus digunakan terletak antara premium dan pertamax.CR vs OctaneMemang nilai cr 9.6 belum menunjukkan penggunaan premium sudah mencapai level “awas” meskipun belum menjadi keharusan menggunakan pertamax, akan tetapi penggunaan pertamax akan jauh lebih baik. Mungkin ahm sudah tahu bahwa nantinya premium (88) akan digantikan oleh pertalite (90), sehingga sonic150/all new cb150r berada pada posisi yang pas jiak menggunakan pertalite.Sesungguhnya ada beberapa teknik yang bisa dilakukan oleh ahm dalam memperamaan ruang bakar, jika tetap bersikeras menggunakan premium. Yaitu dengan cara mangatur ulang waktu pengapian dan penentuan suhu kerja ruang bakar yang lebih rendah.Apaan lagi nih, settinga waktu pengapian dan suhu ruang bakar ?Nanti kita bahas di artikel selanjutnyaSemoga bermanfaat, wassalamu’alaikum wR wb.

Transcript of Piston Ring Tribology

Piston Ring Tribology.Sebuah piston piston secara umum bisa memiliki 2 atau lebih ring kompresi dan satu atau lebih ring kontrol oli.Ring kompresi maupun ring kontrol oli tidak didesain 100% menahan gas maupun uap oli menerobos ke ruang bakar maupun ke crankcase. hal tersebut dikarenakan jika ring piston dibuat 100% menahan gas pembakaran, dapat membuat tekanan berlebihan di area ring piston, meningkatkan suhu di area tersebut, pada akhirnya menyebabkan overheat dan menimbulkan goresan di dinding liner. sehingga tidak heran seiring penggunaan pasti akan terjadi fuel dilution maupun pengurangan oli baik dalam jumlah sangat sedikit maupun sedikit.pengurangan oli yg terjadi akibat oli menguap di area ring piston, tidak akan menimbulkan gejala ngebul, karena yg terbakar uapnya, bukan olinya. Pada saat langkah kompresi BBM, gas mengandung campuran oksigen dan BBM dalam jumlahsangat sedikit maupun sedikit akan melewati celah (groove) diantara ring piston dan liner serta ring piston dan piston itu sendiri. maka dari itu tidak heran klo pakai Pertamax+ oli kita bisa berwarna merah.ketika kompresi diledakkan, hasil pembakaran yg terdiri dari campuran oksigen, BBM, dan suhu tinggi dapat menghasilkan asam sulfur. asam sulfur tersebut dapat lolos ke crankcase dan bercampur dengan oli sehingga membuat oli teroksidasi, selain itu juga membuat titik bakar oli menjadi lebih rendah.secara alamiah, ketika titik bakar oli sudah menurun, lapisan oli yang disalurkan dari ring kontrol oli ke dinding silinder dapat dengan mudah terbakar, terutama ketika ada kelebihan oli yg tidak tersapu dengan sempurna oleh ring kontrol oli. kelebihan oli tersebut dapat berada diantara ring kontrol oli dan ring kompresi. jika kelebihan oli tersebut terbakar, itulah yg akan menyebabkan tersumbatnya ring kompresi, sehingga gas terkompresi yg seharusnya sedikit mengalur di area ring piston ke crankcase menjadi terhambat lalu menekan ring piston ke arah luar, dan juga suhu diarea tersebut akan semakin meningkat.efeknya adalah mesin menjadi mudah overheat, dinding piston/liner baret, dll. jika haltersebut sudah terjadi, maka permasalahan yg akan terjadi setelahnya akan lebih parah.