PF Abdomen

65
Pemeriksaan Abdomen

description

pf abdomen

Transcript of PF Abdomen

Page 1: PF Abdomen

Pemeriksaan Abdomen

Page 2: PF Abdomen

Urutan Pemeriksaan1. Inspeksi

2. Auskultasi

3. Palpasi

4. Perkusi

Page 3: PF Abdomen

INSPEKSI

Cara pemeriksaan : inspeksi saat pasien posisi berdiri dan terlentang

Penilaian Ukuran dan bentuk perut

Pot belly, Simetris/tdk, Cekung / tdk (cekung/skafoid : hernia diafragmatika, malnutrisi, dehidrasi berat, ileus obstruksi letak tinggi)

Dinding perut

Umbilikus, gambaran vena, diastesis rekti, omfalokel, gastroskisis, paten urakus

Gerakan dinding perut

Pergerakan dinding perut utk pernafasan, gerakan peristaltik usus, lokasi peristaltik

Page 4: PF Abdomen

Infant… Abdomen bulat dan berbentuk seperti

kubah Distended abdomen?

Feses, massa, organomegali

Pergerakan dada dan abdomen harus seirama Abdomen sedikit menonjol pada awal

respirasi

Page 5: PF Abdomen

Toddler Abdomen protrudes slightly

“pot-bellied”

Setelah usia 5 tahun Abdomen sedikit cekung saat

terlentang

Pernapasan abdominal akan berlanjut sampai usia 6-7 tahun

Page 6: PF Abdomen

Cont..

Tali pusat Harus kering dan tidak berbau

Inspect all skin folds for: Discharge Kemerahan Indurasi Granulomatous tissue

Page 7: PF Abdomen

Umbilical Hernia

Penonjolan dari omentum atau usus melalui tali pusat

Common in infants Reach maximum size by 1 month

To determine size, measure the diameter of the opening (not the protruding contents)

Should “reduce” with light pressure

Page 8: PF Abdomen

Diastasis Recti

Midline separation (1-4 cm) of the rectus abdominus between the xiphoid and umbilicus

No need to repair in most cases herniation through the rectus abdominus does

require surgery

Usually resolves by 6 years of age

Page 9: PF Abdomen

AUSKULTASI

Cara pemeriksaan : mendengar suara peristaltik dg stetoskop. Normal : intensitas rendah, tiap 10 – 30 dtk sekali

Penilaian Intensitas

Frekuensi

Meningkat : gastroenteritis

Menurun : peritonitis, ileus paralitik

Bruit

Venous hum : obstruksi vena porta

Page 10: PF Abdomen

Palpasi

Cara pemeriksaan :

alihkan perhatian pasien selama memeriksa,

dalam keadaan otot perut relaksasi (lutut ditekuk, palpasi saat inspirasi)

kedua tangan pemeriksa hangat

Monomanual/bimanual

Page 11: PF Abdomen
Page 12: PF Abdomen

Palpasi

Penilaian Ketegangan dinding perut Palpasi organ dalam

Hati

Limpa

Ginjal

Kandung kencing

Massa intraabdomen

Nyeri tekan

Page 13: PF Abdomen

Light Palpation

Lutut fleksi Place your hand gently on the

abdomen Press very gently at first, only

gradually increasing pressure

Identify the spleen, liver, and masses close to the surface

Page 14: PF Abdomen

Palpasi Hati

Penilaian Ukuran

Patokan : Garis yang menghubungkan umbilikus dg titik

potong garis midklavikula kanan dan arkus kosta

Garis yang menghubungkan umbilikus dg prosesus xifoideus

Konsistensi Tepi Permukaan Nyeri tekan

Page 15: PF Abdomen

Palpasi Limpa

Normal : teraba 1 – 2 cm di bawah arkus kosta pd neonatus.

Besar limpa diukur berdasarkan garis Schuffner

Splenomegali : infeksi, talasemia, anemia sel sabit, sirosis, leukemia.

Page 16: PF Abdomen

Deep Palpation

Palpate all quadrants for masses Location Size Shape Tenderness Consistency

Transillumination can be used to distinguish cystic from solid masses…

Page 17: PF Abdomen

Nephroblastoma (Wilms Tumor)

Paling sering ditemukan pada anak usia 2-3 tahun

Malignant

Perabaan keras Immobile bilatera;l Possibly:

Low-grade fever

Hypertension

Page 18: PF Abdomen

Neuroblastoma

Sering muncul sebagai massa di medula adrenal

Keganasan pada anak usia dini

Keras, tidak dapat digerakan, irregular, nodular

Malaise BB dan nafsu makan berkurang Penonjolan mata Tanda lain yang mungkin dapat

ditemukan: Kompresi dari massa Metastasis ke organ sekitar

Page 19: PF Abdomen

Abdominal Girth

Abdominal girth should be measured over the umbilicusWhenever possible.

Page 20: PF Abdomen

Perkusi

Cara pemeriksaan : mengetuk dinding abdomen dengan lembut dan ketukan perlahan, dilakukan dr epigastrium ke arah bawah

Penilaian Cairan bebas intraperitoneal (shifting dullness,

fluid wave, puddle sign, knee chest position)

Udara bebas intraperitoneal (pekak hati menghilang)

Batas hati

Batas massa intrabdomen

Page 21: PF Abdomen

Examine the Bladder

Palpasi dan perkusi area suprapubis

Nilai ukuran, adakah distensi

Page 22: PF Abdomen

Common Conditions

Page 23: PF Abdomen

What if you find… ?

Massa pada kuadran kiri bawahFeses pada kolon sigmoidKonstipasi

Midline, massa suprapubicFeses pada kolon retrosigmoidHirschsprung disease

Page 24: PF Abdomen

Hirschsprung Disease

Absence of parasympathetic ganglion cells in a segment of the colon… no peristalsis

Newborn: Mekonium terlambat keluar pada 24-48

jam setelah lahir

bayi dan anak-anak: Obstruksi intestinal atau konstipasi Gagal berkembang Distensi abdomen Episode muntah dan diare

Page 25: PF Abdomen

What if you find… ?

Massa pada kuadran kanan atau kiri atas

…Intussusception

Page 26: PF Abdomen

Intussusception

Prolaps dari salah satu segmen intestin yang mengakibatkan obstruksi intestinal

Paling sering terjadi pada usia 3-12 bulan Acute intermittent abdominal pain Distensi abdomen Muntah Stools mixed with blood and mucus

Red current jelly appearance

Sausage-shaped mass in R or L upper quadrant Dance sign

Page 27: PF Abdomen

What if you find… ?

Olive-shaped mass in the right upper quadrant (deep palpation) immediately after the infant vomits

…Pyloric stenosis

Page 28: PF Abdomen

Pyloric Stenosis

Hipertrofi otot sirkular dari pylorus atau obstruksi dari sphincter pylorusRegurgitasi projectile vomitingFeeding eagerly (even after vomiting)Gagal tumbuh (BB tidak bertambah)Tanda-tanda dehidrasiMassa bulat, kecil teraba pada

kuadran kanan atas terutama setelah muntah.

Page 29: PF Abdomen

Gastroesophageal Reflux (GER)

Relaxation or incompetence of the lower esophagus persisting beyond the newborn period

Regurgitation and vomiting Weight loss and failure to thrive Respiratory problems

aspiration

Bleeding from esophagitis

Page 30: PF Abdomen

Biliary Atresia

Obstruksi kongenital atau tidak adanya sebagian atau seluruh sistem duktus biliaris Jaundice

Becomes apparent at 2-3 weeks

Hepatomegaly Distensi abdomen BB sulit naik Pruritis BAB dempul Urin seperti teh

Page 31: PF Abdomen

Meconium Ileus

Thickening and hardening of meconium in the lower intestine ~> intestinal obstruction

Failure to pass meconium 1st 24 hrs after birth

Abdominal distention

*Must consider cystic fibrosis

Page 32: PF Abdomen

Meckel Diverticulum

Outpouching of the ileum congenital anomaly of the GI tract Varies in size & presentation

May be asymptomatic Intestinal obstruction? Diverticulitis?

Bright or dark red rectal bleeding

Little abdominal pain

Symptoms like those of acute appendicitis

Page 33: PF Abdomen

Omphalocele

Intestine present in the umbilical cord or protruding from the umbilical area Visible through a thick transparent

membrane

Page 34: PF Abdomen

Necrotizing Enterocolitis

Inflammatory disease of the gastrointestinal mucosa Associated with prematurity

Immaturity of the GI tract

Abdominal distention Occult blood in stool Respiratory distress Often fatal: perforation and septicemia

Page 35: PF Abdomen
Page 36: PF Abdomen

Pemeriksaan Muskuloskeletal

Page 37: PF Abdomen

Pemeriksaan yang dinilai:

keadaan tulang, otot, sendi dan warna kulit

Pada anak yang sudah bisa berjalan:

menilai bentuk tubuh, cara berjalan

Pada bayi:

menilai sikap kedua lengan bayi

Matondang, Corry. dkk. Diagnosis Fisis pada Anak. Edisi 2. Jakarta, Sagung Seto: 2003

Page 38: PF Abdomen

Penilaian cara berjalan anak:

Anak yg baru belajar berjalan, kedua kaki membuka

Perhatikan keseimbangan tubuh waktu berjalan

Anak yang menderita kontraktur pada otot tungkai; berjalan pada ujung distal kaki (berjengket)

Matondang, Corry. dkk. Diagnosis Fisis pada Anak. Edisi 2. Jakarta, Sagung Seto: 2003

Page 39: PF Abdomen

Kelainan pada sistem Muskuloskeletal

System terdiri dari 2 Bagian Besar : I. Variasi Normal

II. Abnormal Variasi

Page 40: PF Abdomen

Penilaian bentuk tulang anakContoh:

Genu valgum (x), bila anak berdiri dengan kedua lutut rapat, jarak kedua maleolus medialis >2½ cm

Genu varum (o), bila anak berdiri dengan kedua kedua maleolus medialis rapat, jarak antara kedua bagian medial lutut >2½ cm

Penderita pseudohipoparatiroidisme (jari I, IV dan V tampak pendek

Matondang, Corry. dkk. Diagnosis Fisis pada Anak. Edisi 2. Jakarta, Sagung Seto: 2003

Page 41: PF Abdomen
Page 42: PF Abdomen
Page 43: PF Abdomen

Semua variasi normal ini tidak perlu penanganan, tetapi bila tetap ada setelah usia 5 th maka ini perlu tindakan yg bersifat konservatif

Page 44: PF Abdomen

II. ABNORMAL VARIASI = KELAINAN KONGENITAL (TRUE=ASLI)

Faktor Etiology :

1. Kelainan genetik

2. Faktor non genetik (obat2, infesi rubela)

3. Kombinasi genetik dan non genetik

Faktor non genetik ini terjadi pada saat kehamilan.

Page 45: PF Abdomen

Secara umum kelainan kongenital ini dibagi atas 2 bagian besar Yaitu :A. Lokalized Abnormalities :

maksudnya disini kelainan bisa hanya pd tulang, sendi, atau tumbuh berlebih.

Page 46: PF Abdomen

Jadi pada lokalized tulang ini bisa terjadi Aplasia (tidak berbentuk)

Hypoplasia (terbentuk, tapi minimal)

Dysplasia (terbentuk tapi bentuknya abnormal)

Hypertrophy (berlebihan dari ukuran)

Polydactily (jari-jari terbertuk lebih)

Spina bifida (proses pembentukan normal tetapi tidak finish, jadi berhenti dalam proses)

Pada sendi bisa terjadi synostosis dimana

terjadi kegagalan pembentukan sendi

Page 47: PF Abdomen
Page 48: PF Abdomen

Flat foot = melemahnya ligamentum/tendo pada kaki, sehingga ketinggian arcus longitudinalis bagian medial berkurang / “jatuh”. Etiologi = berat badan berlebihan, postur abnormal, melemahnya jaringan penguat , dan predisposisi genetik. Predisposisi lain = genu valgum, berlari di bukit,pelari jarak jauh.

Claw foot = kondisi di mana arcus longitudinal bagian medial meninggi secara abnormal. Pada umumnya oleh karena deformitas otot, seperti pada kaki penderita diabetes melitus yang mengalami neuropati dan atrofi otot kaki.

Clubfoot / CTEV ( Congennital Talipes Equino Varus) = deformitas yang diturunkan dengan angka kejadian 1 : 1000 kelahiran. Kaki terpuntir ke inferior, dan medial, dan sudut arcus pedis melebar.

Page 49: PF Abdomen
Page 50: PF Abdomen

Perhatikan panjang dan bentuk anggota gerak

Contoh: Penderita araknodaktili, homosistinuria dan

sindrom marfan (ekstremitas panjang dan kurus)

Penderita sindrom down dan kondrodistrofi (ekstremitas pendek dan lebar)

Penderita pseudohipoparatiroidisme (jari I, IV dan V tampak pendek

Matondang, Corry. dkk. Diagnosis Fisis pada Anak. Edisi 2. Jakarta, Sagung Seto: 2003

Page 51: PF Abdomen

Perhatikan adanya jari-jari tabuh (clubbing fingers) pada tangan dan kaki

Perhatikan warna kulit pucat dan perabaan dingin, akibat trombosis atau emboli arteri/ vena

Perhatikan pembengkakan lokal tulang (bagian epifisis pada penderita rakitis)

Matondang, Corry. dkk. Diagnosis Fisis pada Anak. Edisi 2. Jakarta, Sagung Seto: 2003

Page 52: PF Abdomen

Pemeriksaan Perkembangan Otot

Penilaian tonus otot dan pergerakan otot.

Tonus otot ↑ pada lesi upper motor neuron dan ↓ pada malnutrisi, distrofia dan poliomielitis

Pemeriksaan Sendi-sendi

Penilaian warna kemerahan, bengkak, nyeri tekan, nyeri ketika digerakan

Pada reumatoid artritis gerak sendi terbatas karena nyeri dan spasme otot sekitar sendi

Matondang, Corry. dkk. Diagnosis Fisis pada Anak. Edisi 2. Jakarta, Sagung Seto: 2003

Page 53: PF Abdomen

Kelainan Pada Otot Amyotonir Congenital (Infantile Spinal

Muskular Artrophy)

Terjadi gangguan tonus otot yg , sehingga gambaran bayi spt floppy doll (gambaran boneka bodol)

Muscular Dystrophy Amyo plasia Conggenita (Artro Gryposis

Multi plex Congenita)

Terjadi gangguan tonus otot yang sehingga terdapat gambaran kekakuan

Myositis Ossificans Progresiva

Terjadi pembentukan tulang pada otot2.

Page 54: PF Abdomen

Pemeriksaan Tulang Belakang

Pada anak besar dengan melihat postur tubuh waktu berjalan, berdiri dan duduk

Pada bayi dan anak kecil observasi waktu posisi terlentang, tengkurang dan duduk

Perhatikan adanya kifosis, lordosis dan skoliosis

Matondang, Corry. dkk. Diagnosis Fisis pada Anak. Edisi 2. Jakarta, Sagung Seto: 2003

Page 55: PF Abdomen

Pergerakan tulang belakang perlu diperhatikan

Pada penderita infeksi susunan saraf pusat sering terjadi kekakuan tulang belakang

Keterbatasan gerakan leher akibat spasme otot (kaku kuduk); tanda adanya gangguan sistem saraf

Matondang, Corry. dkk. Diagnosis Fisis pada Anak. Edisi 2. Jakarta, Sagung Seto: 2003

Page 56: PF Abdomen

Perhatikan adanya massa pada tulang belakang

1. Massa kecil di garis median tulang belakang disertai kelompokan rambut disebut spina bifida

2. Massa lembek disebut meningokel

3. Massa keras merupakan manifestasi infeksi pada tulang belakang

Matondang, Corry. dkk. Diagnosis Fisis pada Anak. Edisi 2. Jakarta, Sagung Seto: 2003

Page 57: PF Abdomen
Page 58: PF Abdomen

Kelainan-kelainan pada tulang belakang

1. Kifosis; dapat disebabkan oleh kolaps vertebra; pada

penderita spondilitis tuberkulosa

2. Skoliosis; pada balitadapat disebabkan kelainan

kongenital atau dapat karena kelainan paru kronik

3. Opistotonus; dapat ditemukan pada anak sehat atau

anak dengan serangan kejang-napas (breath-holding-

spells)

Matondang, Corry. dkk. Diagnosis Fisis pada Anak. Edisi 2. Jakarta, Sagung Seto: 2003

Page 59: PF Abdomen

Pada Tulang PanjangPada Tulang Panjang Pseudo artrosis tibia tulang tibia

sangat melengkung(angulasi), umumnya berhubungan dgn kelainan neurofibromatosis

Hypoplasia, tidak terbentuk

Page 60: PF Abdomen

Pada Lutut (Knee = Genu)Pada Lutut (Knee = Genu) Hyper extensi lutut (Genu Recurvatum), terjadi anterior

dislokasi dari lutut, kelainan ini jarang, dan umumnya ada hubungan dgn arthrogryposis

Dislokasi patela, terjadi akibat adanya hypoplastic dari patela

Page 61: PF Abdomen

Pada Panggul (Hip= Coxae)Pada Panggul (Hip= Coxae)

1. Coxa vara, kelainan ini akibat adanya defek proses osifikasi dari leher caput femur. Secara klinis didapat : extrimitas bawah lebih pendek dari yang N, terbatasnya gerak pasive Abduksi dari sendi panggul.

Page 62: PF Abdomen

2. CDH (Conggenital Dislokasi of Thehip)Dislokasi pd sendi coxae penyebabnya tidak begitu jelas, yg pastiini merupakan kombinasi genetik dan environment.Terjadi kelainan dimana acetabulum lebih datar dan didapat caput femur keluar dari caput sendi bisa di posterior / lateral dan uranialada tanda yg dipakai untuk pemeriksaan CDH yaitu:Trendelenberg sign:Trendelenberg sign:Pd sisi berdiri dilihat dari belakang tungkai yg sendinya sakit diangkat maka pd yg sehat pelvisnya lebih rendah

Page 63: PF Abdomen

Pada Tangan :

1. Triger Thumb ibu jari dalam posisi flexi inter phalangeal joint akibat stenosis dari fibrous sheath flexor policis longus tendon

2. Poly dactily

3. Syndactily

Page 64: PF Abdomen

Pada Ante brachiiPada Ante brachii Club Hand (Hypoplasia

Radius)

Jarang terjadi, gambarannya terjadi radial deviasi pd antebrachii

Page 65: PF Abdomen

Beberapa Kelainan Congenital Localized High Scapula (Sprengel Deformity) Spina Bifida Scoliosis Congenital ini terjadi akibat

adanya kegagalan 1 ½ corpus vertebrae terbentuk (hemi vertebrae) dan terjadi lateral Curvature spine

Muscular torticolis (Wry Neck)