PEWILAYAHAN KOMODITAS PERTANIAN BERDASARKAN KOMODITAS UNGGULAN DAN KESESUAIAN LAHAN … ·...

112
PEWILAYAHAN KOMODITAS PERTANIAN BERDASARKAN KOMODITAS UNGGULAN DAN KESESUAIAN LAHAN DI KABUPATEN BOLAANG MONGONDOW SELATAN PROVINSI SULAWESI UTARA HERLINA NANNY SALAMBA SEKOLAH PASCASARJANA INSTITUT PERTANIAN BOGOR BOGOR 2014

Transcript of PEWILAYAHAN KOMODITAS PERTANIAN BERDASARKAN KOMODITAS UNGGULAN DAN KESESUAIAN LAHAN … ·...

Page 1: PEWILAYAHAN KOMODITAS PERTANIAN BERDASARKAN KOMODITAS UNGGULAN DAN KESESUAIAN LAHAN … · 2015-08-28 · lahan kering tanaman tahunan seluas 47.058,6 ha (84,7% ... kopi, kakao dan

PEWILAYAHAN KOMODITAS PERTANIAN BERDASARKAN

KOMODITAS UNGGULAN DAN KESESUAIAN LAHAN

DI KABUPATEN BOLAANG MONGONDOW SELATAN

PROVINSI SULAWESI UTARA

HERLINA NANNY SALAMBA

SEKOLAH PASCASARJANA

INSTITUT PERTANIAN BOGOR

BOGOR

2014

Page 2: PEWILAYAHAN KOMODITAS PERTANIAN BERDASARKAN KOMODITAS UNGGULAN DAN KESESUAIAN LAHAN … · 2015-08-28 · lahan kering tanaman tahunan seluas 47.058,6 ha (84,7% ... kopi, kakao dan
Page 3: PEWILAYAHAN KOMODITAS PERTANIAN BERDASARKAN KOMODITAS UNGGULAN DAN KESESUAIAN LAHAN … · 2015-08-28 · lahan kering tanaman tahunan seluas 47.058,6 ha (84,7% ... kopi, kakao dan

PERNYATAAN MENGENAI TESIS DAN

SUMBER INFORMASI SERTA PELIMPAHAN HAK CIPTA

Dengan ini saya menyatakan bahwa tesis berjudul Pewilayahan Komoditas

Pertanian Berdasarkan Komoditas Unggulan dan Kesesuaian Lahan di Kabupaten

Bolaang Mongondow Selatan Provinsi Sulawesi Utara adalah benar karya saya

dengan arahan dari komisi pembimbing dan belum diajukan dalam bentuk apa pun

kepada perguruan tinggi mana pun. Sumber informasi yang berasal atau dikutip

dari karya yang diterbitkan maupun tidak diterbitkan dari penulis lain telah

disebutkan dalam teks dan dicantumkan dalam Daftar Pustaka di bagian akhir

tesis ini.

Dengan ini saya melimpahkan hak cipta dari karya tulis saya kepada Institut

Pertanian Bogor.

Bogor, Februari 2014

Herlina Nanny Salamba

NIM A151100051

Page 4: PEWILAYAHAN KOMODITAS PERTANIAN BERDASARKAN KOMODITAS UNGGULAN DAN KESESUAIAN LAHAN … · 2015-08-28 · lahan kering tanaman tahunan seluas 47.058,6 ha (84,7% ... kopi, kakao dan

RINGKASAN

HERLINA NANNY SALAMBA. Pewilayahan Komoditas Pertanian

Berdasarkan Komoditas Unggulan dan Kesesuaian Lahan di Kabupaten Bolaang

Mongondow Selatan Provinsi Sulawesi Utara. Dibimbing oleh SANTUN

R.P.SITORUS, DARMAWAN dan ASDAR ISWATI.

Kabupaten Bolaang Mongondow Selatan merupakan kabupaten baru yang

mempunyai potensi sumberdaya lahan pertanian yang cukup besar, tetapi

informasi mengenai sumberdaya lahannya masih terbatas, sehingga perlu

dilakukan penelitian mengenai analisis kesesuaian lahan untuk menyusun

pewilayahan komoditas pertanian di kabupaten ini.

Tujuan penelitian ini adalah : (1) Menganalisis komoditas unggulan,

(2) Menganalisis kesesuaian lahan untuk komoditas unggulan, (3) Menyusun peta

pewilayahan komoditas unggulan pertanian yang mempunyai prospek

pengembangan dan peluang pasar.

Analisis komoditas unggulan dilakukan dengan metode Location Quotient

(LQ) dan Shift Share Analysis (SSA), evaluasi kesesuaian lahan melalui

pendekatan “matching” antara kualitas/karakteristik lahan dengan kriteria

persyaratan tumbuh (land use requirements) dengan menggunakan program

Automated Land Evaluation System (ALES). Peta pewilayahan komoditas

pertanian didasarkan pada komoditas unggulan, hasil kesesuaian lahan fisik dan

parameter ekonominya.

Hasil analisis komoditas unggulan pertanian di Kabupaten Bolaang

Mongondow Selatan terdapat 13 komoditas unggulan yaitu padi sawah, padi

ladang, jagung, ubi kayu, ubi jalar, kedelai, kacang tanah, kacang hijau, cengkeh,

kelapa, kakao, kopi dan lada. Namun di masing-masing kecamatan komoditas

unggulannya berbeda-beda. Kecamatan Bolaang Uki adalah : padi sawah, padi

ladang, ubi kayu, ubi jalar, kacang tanah, kacang hijau, kelapa dan kopi,

Kecamatan Pinolosian adalah cengkeh, Kecamatan Pinolosian Tengah adalah

jagung, kedelai, kelapa, kakao dan lada dan Kecamatan Pinolosian Timur adalah

padi sawah, jagung, kedelai, kelapa dan lada.

Lahan yang sesuai untuk komoditas unggulan tananam pangan (S1, S2 dan

S3) seluas 8.512,6 ha (15,3%) dan terbesar di Kecamatan Bolaang UKi. Lahan

yang sesuai untuk komoditas unggulan tanaman tahunan/perkebunan (S1, S2 dan

S3) seluas 47.058,6 ha (84,7%) dan terbesar di Kecamatan Bolaang Uki,

Pinolosian Timur, Pinolosian dan Pinolosian Tengah.

Pewilayahan komoditas unggulan pertanian disusun berdasarkan

pengelompokan komoditas unggulan yang ada di masing-masing kecamatan

terbagi atas 3 pewilayahan yaitu a). sistem pertanian lahan basah seluas 2.943,1 ha

(5,3%) dengan komoditas unggulan padi sawah; b) sistem pertanian lahan kering

tanaman pangan seluas 5.569,6 ha (10%) dengan komoditas padi ladang, jagung,

ubi kayu, ubi jalar, kedelai, kacang tanah , kacang hijau dan c). sistem pertanian

lahan kering tanaman tahunan seluas 47.058,6 ha (84,7%) dengan komoditas

kelapa, cengkeh, kopi, kakao dan lada.

Kata kunci : Evaluasi lahan, komoditas unggulan, pewilayahan komoditas

pertanian

Page 5: PEWILAYAHAN KOMODITAS PERTANIAN BERDASARKAN KOMODITAS UNGGULAN DAN KESESUAIAN LAHAN … · 2015-08-28 · lahan kering tanaman tahunan seluas 47.058,6 ha (84,7% ... kopi, kakao dan

SUMMARY

HERLINA NANNY SALAMBA. Agricultural Commodities Zoning Based

on Superior Commodities and Land Suitability in South Bolaang Mongondow

District, North Sulawesi Province. Supervised by SANTUN R.P. SITORUS,

DARMAWAN and ASDAR ISWATI.

South Bolaang Mongondow is a new district having a potency of

agricultural land resources for agriculture development. However, information of

land resources is limited, therefore research on land suitability analysis to arrange

zoning of agricultural commodities in this district is needed. The objectives of this

study were: (1) To analyze the superior commodities, (2) To analyze suitability of

land for the superior commodities, (3) To develop superior commodities zoning

map. The procedure includes an analysis of superior commodities using LQ and

SSA, land suitability evaluation by matching of land quality/characteristics and

land use requirements. While the zoning of agricultural commodities was prepared

based on superior commodities areas results of phisic land suitability result and

its economic parameter.

The results show that there are 13 superior commodities agricultural,

namely paddy, upland rice, maize, cassava, sweet potatoes, soybean, peanuts,

green beans, cloves, coconut, cocoa, coffee and pepper.

The results of the analysis leading agricultural commodities in South

Bolaang Mongondow there are 13 leading commodities namely paddy, upland

rice, maize, cassava, sweet potatoes, soybeans, peanuts, green beans, cloves,

coconut, cocoa, coffee and pepper. But in each district varies superior

commodities . Bolaang Uki district commodities namely : paddy rice , upland rice,

cassava, sweet potatoes, peanuts, green beans, coconut and coffee ; Pinolosian

district commodities namely : clove, Central Pinolosian district commodities

namely : maize, soybean, coconut, cocoa and pepper, East Pinolosian district

commodities namely : paddy rice , maize , soybean , coconut and pepper.

The largest land suitable superior commodities for food crops ( S1 , S2 and

S3 ) area of 8512.6 ha (15,3 %) found in the Bolaang Uki district. The largest land

suitable for perennial crops/plantation ( suitability class S1 , S2 and S3 ) area of

47058.6 ha ( 84.7 % ) in the Bolaang Uki district, East Pinolosian district,

Pinolosian district and Central Pinolosian, respectively.

Zoning of agricultural commodities compiled by leading commodities

groupings that exist in each district , namely a) . Wetlands farming system (PS)

covering an area of 2943.1 ha ( 5.3 % ) with paddy rice superior commodities ,

b ) dry land farming system for food crop covering area of 5569.6 ha ( 10 % ) with

paddy fields , maize , cassava , sweet potato , soybeans , peanuts , green beans

superior commodities and c ) . dryland farming systems for perennial crops

covering an area of 47058.6 ha ( 84.7 % ) with coconut , cloves , coffee , cocoa

and pepper superior commodities .

Keywords: Agricultural commodities zoning, land evaluation, superior

commodities

Page 6: PEWILAYAHAN KOMODITAS PERTANIAN BERDASARKAN KOMODITAS UNGGULAN DAN KESESUAIAN LAHAN … · 2015-08-28 · lahan kering tanaman tahunan seluas 47.058,6 ha (84,7% ... kopi, kakao dan

© Hak Cipta Milik IPB, Tahun 2014

Hak Cipta Dilindungi Undang-Undang

Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan

atau menyebutkan sumbernya. Pengutipan hanya untuk kepentingan pendidikan,

penelitian, penulisan karya ilmiah, penyusunan laporan, penulisan kritik, atau

tinjauan suatu masalah; dan pengutipan tersebut tidak merugikan kepentingan

IPB

Dilarang mengumumkan dan memperbanyak sebagian atau seluruh karya tulis ini

dalam bentuk apa pun tanpa izin IPB

Page 7: PEWILAYAHAN KOMODITAS PERTANIAN BERDASARKAN KOMODITAS UNGGULAN DAN KESESUAIAN LAHAN … · 2015-08-28 · lahan kering tanaman tahunan seluas 47.058,6 ha (84,7% ... kopi, kakao dan

i

Tesis

sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar

Magister Sains

pada

Program Studi Ilmu Tanah

PEWILAYAHAN KOMODITAS PERTANIAN BERDASARKAN

KOMODITAS UNGGULAN DAN KESESUAIAN LAHAN

DI KABUPATEN BOLAANG MONGONDOW SELATAN

PROVINSI SULAWESI UTARA

SEKOLAH PASCASARJANA

INSTITUT PERTANIAN BOGOR

BOGOR

2014

HERLINA NANNY SALAMBA

Page 8: PEWILAYAHAN KOMODITAS PERTANIAN BERDASARKAN KOMODITAS UNGGULAN DAN KESESUAIAN LAHAN … · 2015-08-28 · lahan kering tanaman tahunan seluas 47.058,6 ha (84,7% ... kopi, kakao dan

ii

Penguji Luar Komisi pada Ujian Tesis : Dr Ir Widiatmaka, DAA

Page 9: PEWILAYAHAN KOMODITAS PERTANIAN BERDASARKAN KOMODITAS UNGGULAN DAN KESESUAIAN LAHAN … · 2015-08-28 · lahan kering tanaman tahunan seluas 47.058,6 ha (84,7% ... kopi, kakao dan

iii

Judul Tesis : Pewilayahan Komoditas Pertanian Berdasarkan Komoditas

Unggulan dan Kesesuaian Lahan di Kabupaten Bolaang

Mongondow Selatan Provinsi Sulawesi Utara

Nama : Herlina Nanny Salamba

NIM : A151100051

Disetujui oleh

Komisi Pembimbing

Prof. Dr Ir Santun R.P. Sitorus

Ketua

Dr Ir Darmawan, M.Sc. Dr Ir Asdar Iswati, M.S.

Anggota Anggota

Diketahui oleh

Ketua Program Studi Dekan Sekolah PascaSarjana

Ilmu Tanah

Ir Atang Sutandi, M.Si., Ph.D. Dr Ir Dahrul Syah, M.Sc.Agr.

Tanggal Ujian : 11 November 2013 Tanggal Lulus :

Page 10: PEWILAYAHAN KOMODITAS PERTANIAN BERDASARKAN KOMODITAS UNGGULAN DAN KESESUAIAN LAHAN … · 2015-08-28 · lahan kering tanaman tahunan seluas 47.058,6 ha (84,7% ... kopi, kakao dan

iv

PRAKATA

Puji dan syukur penulis panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa atas segala

KaruniaNya sehingga karya ilmiah ini berhasil diselesaikan. Judul yang dipilih

dalam penelitian yang dilaksanakan sejak bulan Februari 2012 sampai Januari

2013 adalah Pewilayahan Komoditas Pertanian Berdasarkan Komoditas Unggulan

dan Kesesuaian Lahan di Kabupaten Bolaang Mongondow Selatan Provinsi

Sulawesi Utara.

Pengembangan komoditi diperlukan untuk menghindari penggunaan lahan

yang salah tempat dalam mewujudkan suatu penggunaan lahan yang memiliki

keuntungan optimum. Penggunaan lahan yang sesuai dengan kemampuan dan

daya dukungnya akan meminimalisir terjadinya salah penggunaan dan

pengelolaan. Kesalahan dalam pengelolaan pengembangan komoditas akan

menyebabkan lahan mengalami penurunan daya dukung.

Identifikasi dan evaluasi potensi sumberdaya lahan di suatu wilayah

merupakan kegiatan awal untuk menghasilkan data/informasi sumberdaya lahan

sebagai dasar dalam menentukan arah kebijakan pembangunan pertanian. Dengan

diketahuinya karakteristik lahan melalui pewilayahan komoditas pertanian maka

dapat diketahui komoditas unggulan pertanian yang dapat dikembangkan di

masing-masing wilayah sesuai dengan daya dukungnya. Sebagai kabupaten yang

baru terbentuk, banyak aspek yang harus diperhatikan agar pemanfaatan atau

penggunaan lahan untuk pengembangan komoditas wilayah lebih efektif dan

berdaya guna.

Rasa hormat dan terima kasih serta penghargaan yang sebesar-besarnya

penulis ucapkan kepada Bapak Prof. Dr Ir Santun R.P. Sitorus, selaku ketua

komisi pembimbing, Bapak Dr Ir Darmawan, M.Sc. serta Ibu Dr Ir Asdar

Isawati, M.S. selaku anggota komisi pembimbing. Ucapan terima kasih juga

disampaikan kepada Bapak Dr Ir Hikmatullah, Ir Lilik Muslihat, Marwan

Hendrisman, SP.I. dan Ibu Hodijah dari Balai Besar Sumber Daya Lahan

Pertanian Bogor serta Bapak Dr Ir Jailani Husain, M.Sc. dari Universitas Sam

Ratulangi yang telah membantu dan memberi saran selama penulisan tesis ini.

Pada kesempatan ini, penulis mengucapkan terima kasih DIPA Badan

Penelitian dan Pengembangan Pertanian, Kementerian Pertanian yang telah

memberikan beasiswa dan DIPA Balai Pengkajian Teknologi Pertanian Sulawesi

Utara tahun 2012 atas dana penelitian. Saya dedikasikan gelar Magister Sains saya

kepada kedua orang tua saya Drs ML. Salamba dan Damaris Kendek serta suami

Marthen Punuh dan Anakku Caecilia Michelle Golden Punuh atas pengertian dan

pengorbanan selama penulis menyelesaikan studi ini.

Semoga karya ilmiah ini bermanfaat.

Bogor, Februari 2014

Herlina Nanny Salamba

Page 11: PEWILAYAHAN KOMODITAS PERTANIAN BERDASARKAN KOMODITAS UNGGULAN DAN KESESUAIAN LAHAN … · 2015-08-28 · lahan kering tanaman tahunan seluas 47.058,6 ha (84,7% ... kopi, kakao dan

viii

DAFTAR ISI

DAFTAR TABEL .......................................................................................... vii

DAFTAR GAMBAR ................................................................................... vii

DAFTAR LAMPIRAN ..................................................................................

viii

1 PENDAHULUAN 1

LatarBelakang .................................................................................. 1

PerumusanMasalah ........................................................................... 1

Tujuan dan Luaran Penelitian ............................................................... 2

Manfaat Penelitian ............................................................................... 2

Kerangka Pemikiran ........................................................................... 2

2 TINJAUAN PUSTAKA 4

Komoditas Unggulan ........................................................................ 4

Metode Location Quotient (LQ) ..................................................... 5

Shift Share Analysis (SSA) ............................................................... 5

Evaluasi Kesesuaian Lahan Secara Fisik Lahan .............................. 6

Pewilayahan KomoditiPertanian ........................................................... 9

3 METODE PENELITIAN 10

Tempat dan Waktu ............................................................................... 10

Bahan dan Alat .................................................................................... 10

Jenis dan Sumber Data .......................................................................... 10

Pelaksanaan Penelitian 11

Analisis Komoditas Unggulan ...................................................... 13

Penilaian Kesesuaian Lahan Komoditas Unggulan ......................... 14

Penyusunan Peta Pewilayahan Komoditas Unggulan ...................... 16

4 GAMBARAN UMUM KABUPATEN BOLAANG MONGONDOW

SELATAN

19

Kondisi Geografis ................................................................................ 17

Kependudukan ..................................................................................... 19

Iklim dan Hidrologi .............................................................................. 20

Topografi .............................................................................................. 21

Geologi dan JenisTanah ....................................................................... 21

Penggunaan Lahan ............................................................................... 24

5 HASIL DAN PEMBAHASAN 26

Komoditas Unggulan ............................................................................ 26

Kesesuaian Lahan Komoditas Unggulan ............................................. 28

Pewilayahan Komoditas Unggulan ....................................................... 33

Page 12: PEWILAYAHAN KOMODITAS PERTANIAN BERDASARKAN KOMODITAS UNGGULAN DAN KESESUAIAN LAHAN … · 2015-08-28 · lahan kering tanaman tahunan seluas 47.058,6 ha (84,7% ... kopi, kakao dan

ix

6 SIMPULAN DAN SARAN 41

Simpulan ............................................................................................... 41

Saran ..................................................................................................... 41

DAFTAR PUSTAKA ...................................................................................... 42

LAMPIRAN ................................................................................................... 45

RIWAYAT HIDUP ....................................................................................... 96

Page 13: PEWILAYAHAN KOMODITAS PERTANIAN BERDASARKAN KOMODITAS UNGGULAN DAN KESESUAIAN LAHAN … · 2015-08-28 · lahan kering tanaman tahunan seluas 47.058,6 ha (84,7% ... kopi, kakao dan

x

DAFTAR TABEL

1. Matriks Hubungan antara Tujuan Penelitian, Jenis dan Sumber

Data, Teknik Analisis dan Keluaran ...........................................

11

2. Kriteria yang Digunakan dalam Evaluasi Lahan di Kabupaten

Bolaang Mongondow Selatan .......................................................

15

3. Matriks Penyusunan Pewilayahan Komoditas di Kabupaten

Bolaang Mongondow Selatan ....................................................

17

4. Jumlah Kepadatan Penduduk Menurut Kecamatan di Kabupaten

Bolaang Mongondow Selatan Tahun 2010 ..............................

19

5. Distribusi Petani Responden Menurut Usia dan Pendidikan ...... 20

6. Data Iklim di Kabupaten Bolaang Mongondow Selatan ............ 20

7. Jenis Tanah di Daerah Penelitian ...................................... `22

8. Nilai LQ dan SSA Komoditas Unggulan di Empat (4) Kecamatan

Kabupaten Bolaang Mongondow Selatan ................................

26

9. Komoditas Unggulan Masing-Masing Kecamatan di Kabupeten

Bolaang Mongondow Selatan ...................................................

28

10. Satuan Lahan di Daerah Penelitian ............................................ 30

11. Luas Kawasan Budidaya dan Kawasan Lindung di Empat (4)

Kecamatan Kabupaten Bolaang Mongondow Selatan .................

32

12. Kesesuaian Lahan Komoditas Unggulan di Empat Kecamatan di

Kabupaten Bolaang Mongondow Selatan ................................

32

13. Subkelas Kesesuaian Lahan untuk Komoditas Padi Sawah di

Kecamatan Bolaang Uki dan Pinolosian Timur .......................

33

14. Analisis Kelayakan Usahatani Komoditas Unggulan di

Kabupaten Bolaang Mongondow Selatan ..................................

36

15. Pewilayahan Komoditas Pertanian Kabupaten Bolaang

Mongondow Selatan ..................................................................

37

Page 14: PEWILAYAHAN KOMODITAS PERTANIAN BERDASARKAN KOMODITAS UNGGULAN DAN KESESUAIAN LAHAN … · 2015-08-28 · lahan kering tanaman tahunan seluas 47.058,6 ha (84,7% ... kopi, kakao dan

xi

DAFTAR GAMBAR

1. Diagram Alir Kerangka Pemikiran Penelitian ............................. 3

2. Diagram Alir Penelitian ............................................................. 12

3. Peta Administrasi Kabupaten Bolaang Mongondow Selatan ....... 18

4. Peta Satuan Lahan dan Tanah di Empat Kecamatan Kabupaten

Bolaang Mongondow Selatan .....................................................

5. Peta Kelas Kesesuaian Lahan untuk Komoditas Padi Sawah di

Kecamatan Bolaang Uki dan Pinolosian Timur ..........................

34

6. Peta Pewilayahan Komoditas Pertanian di Kabupaten Bolaang

Mongondow Selatan ..................................................................

40

DAFTAR LAMPIRAN

1. Kuesioner Data Usahatani Tanaman Tahunan .......................... 45

2. Kuesioner Data Usahatani Tanaman semusim ........................... 46

3. Rata-rata Luas Areal Tanam Tahun 2007 sampai 2011 .............. 47

4. Rekapitulasi Data Produksi Tanaman Pangan Tahun 2008 dan

2010 ...........................................................................................

48

5. Hasil Diffrensial Shift dan Shift Share Analysis Tanaman Pangan 48

6. Rekapitulasi Data Produksi Tanaman Perkebunan Tahun 2008

dan 2010 .....................................................................................

49

7. Hasil Diffrensial Shift dan Shift Share Analysis Tanaman Pangan 49

8. Data Curah hujan di Kabupaten Bolaang Mongondow Selatan

( Stasiun Pinolosian ) ..................................................................

50

9. Hasil Analisis Tanah.................................................................. 51

10. Kesesuaian Lahan Komoditas Unggulan pada Setiap Satuan

Lahan Kecamatan Bolaang Uki dan Pinolosian ..........................

52

11. Kesesuaian Lahan Komoditas Unggulan pada Setiap Satuan

Lahan ..........................................................................................

52

12. Kriteria Kesesuaian Lahan untuk Tanaman Padi Sawah Tadah

Hujan .......................................................................................

53

Page 15: PEWILAYAHAN KOMODITAS PERTANIAN BERDASARKAN KOMODITAS UNGGULAN DAN KESESUAIAN LAHAN … · 2015-08-28 · lahan kering tanaman tahunan seluas 47.058,6 ha (84,7% ... kopi, kakao dan

xii

13. Kriteria Kesesuaian Lahan untuk Tanaman Padi Ladang ............ 54

14. Kriteria Kesesuaian Lahan untuk Tanaman Jagung .................... 55

15. Kriteria Kesesuaian Lahan untuk Tanaman Ubi Kayu ............... 56

16. Kriteria Kesesuaian Lahan untuk TanamanUbi Jalar ................. 57

17. Kriteria Kesesuaian Lahan untuk Tanaman Kedelai .................... 58

18. Kriteria Kesesuaian Lahan untuk Tanaman Kacang Tanah ......... 59

19. Kriteria Kesesuaian Lahan untukTanamanKacangHijau ........... 60

20. Kriteria Kesesuaian Lahan untukTanamanKelapa.................... 61

21. Kriteria Kesesuaian Lahan untuk Tanaman Cengkeh ................ 62

22. Kriteria Kesesuaian Lahan untuk TanamanKakao..................... 63

23. KriteriaKesesuaianLahan untukTanaman Kopi Robusta .......... 64

24. KriteriaKesesuaianLahan untukTanamanLada....................... 65

25. Sub Kelas Kesesuaian Lahan untuk Komoditas Padi Ladang dan

Kacang Hijau di Kecamatan Bolaang Uki .................................

66

26. Peta Kelas Kesesuaian Lahan untuk Komoditas Padi Ladang dan

Kacang Hijau di Kecamatan Bolaang Uki .................................

67

27. Kelas Kesesuaian Lahan untuk Komoditas Kacang Tanah, Ubi

Jalar dan Ubi Kayu di Kecamatan Bolaang Uki ........................

68

28. Peta Kelas Kesesuaian Lahan untuk Komoditas Kacang Tanah,

Ubi Jalar dan Ubi Kayu di Kecamatan Bolaang Uki .................

69

29. Sub Kelas Kesesuaian Lahan untuk Komoditas Kopi di

Kecamatan Bolaang Uki .........................................................

70

30. Peta Kelas Kesesuaian Lahan untuk Komoditas Kopi di

Kecamatan Bolaang Uki ..........................................................

71

31. Sub Kelas Kesesuaian Lahan untuk Komoditas Kelapa di

Kecamatan Bolaang Uki, Pinolosian Tengah dan Pinolosian

Timur ........................................................................................

72

32. Peta Kelas Kesesuaian Lahan untuk Komoditas Kelapa di

Kecamatan Bolaang Uki, Pinolosian Tengah dan Pinolosian

Timur ........................................................................................

73

33. Sub Kelas Kesesuaian Lahan untuk Komoditas Cengkeh di

Kecamatan Pinolosian ................................................................

74

34. Peta Kelas Kesesuaian Lahan untuk Komoditas Cengkeh di

Kecamatan Pinolosian ................................................................

75

35. Sub Kelas Kesesuaian Lahan untuk Komoditas Jagung, Kedelai

dan Lada di Kecamatan Pinolosian Tengah dan Pinolosian Timur

76

Page 16: PEWILAYAHAN KOMODITAS PERTANIAN BERDASARKAN KOMODITAS UNGGULAN DAN KESESUAIAN LAHAN … · 2015-08-28 · lahan kering tanaman tahunan seluas 47.058,6 ha (84,7% ... kopi, kakao dan

xiii

36. Peta Kelas Kesesuaian Lahan untuk Komoditas Jagung, Kedelai

dan Lada di Kecamatan Pinolosian Tengah dan Pinolosian

Timur ............................................................................................

77

37. Sub Kelas Kesesuaian Lahan untuk Komoditas Kakao di

Kecamatan Pinolosian Tengah ................................................

78

38. Peta Kelas Kesesuaian Lahan untuk Komoditas Kakao di

Kecamatan Pinolosian Tengah ................................................

79

39. Interpretasi Penutupan Lahan di Kabupaten Bolaang Mongondow

Selatan ...........................................................................................

80

40. Analisis Usahatani Padi Sawah ................................................ 81

41. Analisis Usahatani Padi Ladang .. ............................................. 82

42. Analisis Usahatani Ubi Kayu ................................................... 83

43. Analisis Usahatani Ubi Jalar ..................................................... 84

44. Analisis Usahatani Kedelai ..................................................... 85

45. Analisis Usahatani Jagung ....................................................... 86

46. Analisis Usahatani Kacang Hijau .............................................. 87

47. Analisis Usahatani Kacang Tanah ............................................. 88

48. Analisis Usahatani Kelapa .......................................................... 89

49. Analisis Usahatani Kakao ...................................................... 90

50. Analisis Usahatani Cengkeh ..................................................... 91

51. Analisis Usahatani Kopi ............................................................ 92

52. Analisis Usahatani Lada ............................................................. 93

53 Pengelompokan Satuan Landform, Relief/Lereng, Bahan Induk,

dan Sifat-Sifat Tanah Berdasarkan LREPP II ............................

94

Page 17: PEWILAYAHAN KOMODITAS PERTANIAN BERDASARKAN KOMODITAS UNGGULAN DAN KESESUAIAN LAHAN … · 2015-08-28 · lahan kering tanaman tahunan seluas 47.058,6 ha (84,7% ... kopi, kakao dan

1

1 PENDAHULUAN

Latar belakang

Pembangunan pertanian memerlukan data potensi sumberdaya lahan

secara detail, untuk itu evaluasi potensi sumberdaya lahan di suatu wilayah

merupakan kegiatan penting untuk menghasilkan informasi sumberdaya lahan

sebagai dasar dalam menentukan arah kebijakan pembangunan pertanian, agar

pengembangan sentra - sentra komoditas pertanian maupun infrastrukturnya dapat

dilakukan. Selain itu, data tersebut juga dapat digunakan sebagai dasar dalam

meningkatkan produktivitas pertanian yang berkelanjutan dan mendorong

peningkatan kesejahteraan masyarakat (Soekardi, 1992).

Sumberdaya lahan merupakan titik sentral perencanaan dan pelaksanaan

dalam pengembangan komoditas pertanian di suatu wilayah. Berdasarkan data ini

selanjutnya dapat dilakukan pewilayahan komoditas pertanian berdasarkan

komoditas unggulan dan kelas kesesuaian lahannya, agar produk pertanian yang

berdaya saing tinggi, baik secara kualitas maupun kuantitasnya dapat dihasilkan.

Hal ini juga dimaksudkan untuk memperbaiki sistem pertanian tradisional

menjadi pertanian tangguh, dimana sifat saling ketergantungan dan saling

mendukung serta meningkatkan keberpihakan kepada petani dengan

meminimalkan resiko baik pengaruh alam (kekeringan, banjir, hama dan

penyakit) maupun fluktuasi harga (Irianto dan Mulyani, 2002).

Penggunaan lahan yang sesuai dengan kemampuan dan daya dukungnya

akan meminimalisir terjadinya salah penggunaan dan pengelolaan. Kesalahan

dalam pengelolaan pengembangan komoditas akan menyebabkan lahan

mengalami penurunan daya dukung. Arahan pengembangan komoditi pada suatu

lahan khususnya pertanian meliputi perencanaan mengenai suatu lahan untuk

pengembangan suatu tanaman atau komoditas tertentu. Komoditas yang dipilih

biasanya komoditas yang mempunyai nilai ekonomis yang tinggi serta dapat

menjadi pemanfaatan sumberdaya lahan yang berkeadilan dan berkelanjutan.

Sebagai kabupaten yang baru terbentuk, banyak aspek dari Kabupaten

Bolaang Mongondow Selatan yang harus diperhatikan agar pemanfaatan atau

penggunaan lahan untuk pengembangan komoditas wilayah lebih efektif dan

berdaya guna. Berhubung belum tersedianya pewilayahan komoditas pertanian di

kabupaten ini, maka perlu dilakukan penyusunan pewilayahan komoditas

pertanian berdasarkan komoditas unggulan dan kesesuaian lahannya. Hasil dari

penelitian ini diharapkan dapat digunakan sebagai masukan bagi pemerintah

daerah dalam menyusun arahan pengembangan komoditas unggulan pertanian ke

depan.

Perumusan Masalah

Kabupaten Bolaang Mongondow Selatan merupakan salah satu kabupaten

baru hasil pemekaran dari Kabupaten Bolaang Mongondow yang mempunyai

potensi sumberdaya lahan pertanian yang cukup besar. Namun potensi

sumberdaya lahan pertanian di kabupaten ini belum banyak diketahui secara

Page 18: PEWILAYAHAN KOMODITAS PERTANIAN BERDASARKAN KOMODITAS UNGGULAN DAN KESESUAIAN LAHAN … · 2015-08-28 · lahan kering tanaman tahunan seluas 47.058,6 ha (84,7% ... kopi, kakao dan

2

detail. Karena keterbatasan data, maka wilayah ini belum dikelola dengan baik

sehingga kontribusinya pada pertumbuhan ekonomi belum optimal. Oleh karena

itu diperlukan data dan informasi yang lengkap serta akurat.

Sektor pertanian di Kabupaten Bolaang Mongondow Selatan merupakan

sektor penyumbang terbesar dari total Produk Domestik Regional Bruto (PDRB)

kabupatensekitar 44,27%,namun sektor pertanian ini masih kurang diperhatikan.

Pengembangan komoditas dibutuhkan berbagai informasi yang dapat

menjadi arahan bagi pembuat kebijakan dalam perencanaan dan pengembangan

wilayah ke depan. Berbagai permasalahan seperti belum diketahuinya komoditas

unggulan wilayah, belum diketahui kesesuaian lahan untuk komoditas unggulan

wilayah dan belum tersedianya peta pewilayahan komoditas unggulan wilayah

yang mempunyai prospek dan peluang pasarperlu segera diatasi. Untuk itulah

penelitian ini dilakukan.

Tujuan dan Luaran Penelitian

Tujuan yang ingin dicapai dari penelitian ini adalah :

1. Menganalisis komoditas unggulan pertanian

2. Menganalisis kesesuaian lahan untuk komoditas unggulan pertanian

3. Menyusun peta pewilayahan komoditas unggulanpertanianyang mempunyai

prospek dan peluang pasar

Luaran yang diharapkan dari penelitian ini adalah :

1. Terpilihnya komoditas unggulan pertanian

2. Kesesuaian lahan untuk komoditas unggulan pertanian

3. Peta pewilayahan komoditas skala 1:50.000 untuk berbagai komoditas

unggulan pertanian

Manfaat Penelitian

Manfaat yang diharapkan dari penelitian ini adalah :

1. Sebagai dasar optimalisasi penggunaan lahan untuk berbagai komoditas

unggulan pertanian sesuai dengan kesesuaian lahannya.

2. Sebagai dasar pengembangan usahatani sesuai dengan daya dukung lahannya,

agar dapat mencapai produktivitas lahan yang optimal dan berkelanjutan

Kerangka Pemikiran

Kabupaten Bolaang Mongondow Selatan merupakan daerah yang sebagian

besar penduduknya bermatapencaharian sebagai petani. Sektor pertanianmenjadi

tulang punggung dalam upaya peningkatan pendapatan masyarakat, meskipun

terdapat sektor-sektor lain tetapi jumlahnya sangat sedikit. Potensi yang ada

terutama sumberdaya lahan yang ada belum dimanfaatkan secara optimal bagi

pengembangan komoditas pertanian. Di sisi lain pertambahan penduduk yang

cepat mendorong usahatani bergeser ke kawasan lindung. Hal ini menciptakan

suatu pergeseran dalam pemanfaatan sumberdaya lahan atau alih fungsi lahan

Page 19: PEWILAYAHAN KOMODITAS PERTANIAN BERDASARKAN KOMODITAS UNGGULAN DAN KESESUAIAN LAHAN … · 2015-08-28 · lahan kering tanaman tahunan seluas 47.058,6 ha (84,7% ... kopi, kakao dan

3

yang selama ini memanfaatkan kawasan budidaya akan beralih ke kawasan non

budidaya.

Berangkat dari permasalahan di atas, maka perlu dilakukan studi mengenai

pengembangan pewilayahan komoditas unggulan yang sesuai dengan

potensilahannya. Untuk mencapai hal tersebut perlu dilakukan analisis potensi

komoditas unggulan yang dapat dikembangkan di Kabupaten Bolaang

Mongondow Selatan. Analisis komoditas unggulan digunakan pendekatan

analisisLocation Quotient (LQ), dan Shift Share Analysis (SSA). Dari hasil analisis

inidapat diketahui penyebaran dan potensi komoditas unggulan di Kabupaten

Bolaang Mongondow Selatandi setiap kecamatan. Pewilayahan bagi komoditas pertanian merupakan suatu upaya pendekatan

untuk mencapai produktivitas hasil pertanian yang lebih baik dengan memperhatikan

karakteristik wilayah yang ada. Setiap jenis komoditas pertanian memerlukan

persyaratan sifat lahanyang spesifik untuk dapat tumbuh dan berproduksi optimal.

Perbedaan karakteristik lahan yang mencakup iklim terutama suhu udara dan

curah hujan, tanah, topografi dan sifat fisik lingkungan lainnya dapat digunakan

sebagai dasar pertimbangan untuk seleksi awal dalam menyusun zonasi

pengembangan komoditas pertanian. Komoditas harus dikembangkan pada lahan

yang sesuai agar produkstivitas lahan yang diusahakan mencapai optimal, sehingga

mempunyai keunggulan komparatif dan kompetitif di dalam pemasaran.Oleh karena

itu pengembangan wilayah bagi komoditas unggulan dapat dilakukan dengan

didasarkan pada analisis kesesuaian lahan bagi suatu komoditas. Kerangka

pemikiran penelitian seperti terlihat pada Gambar 1.

Gambar 1. Diagram Alir Kerangka Pemikiran Penelitian

Potensi Sumberdaya lahan belum dimanfaatkan secara

optimal bagi usaha yang produktif di sektor pertanian

Data potensi

sumberdaya lahan

Perlunya pengembangan pewilayahan komoditas unggulan

Data potensi

komoditas pertanian

Analisis kesesuaian lahan

komoditas unggulan

Kesesuaian Lahan

Komoditas unggulan

Analisis komoditas unggulan :

Location Quotient (LQ)

Shift Share Analysis (SSA)

Sebaran potensi komoditas

unggulan tiap kecamatan

Pewilayahan Komoditas unggulan

Page 20: PEWILAYAHAN KOMODITAS PERTANIAN BERDASARKAN KOMODITAS UNGGULAN DAN KESESUAIAN LAHAN … · 2015-08-28 · lahan kering tanaman tahunan seluas 47.058,6 ha (84,7% ... kopi, kakao dan

4

2 TINJAUAN PUSTAKA

Otonomi daerahdi Indonesia memberikan kewenangan yang lebih luas

kepada daerah untuk melaksanakan pembangunan sesuai dengan potensi yang

dimilikinya. Dengan kewenangan yang lebih besar ini diharapkan pengembangan

wilayah dapat sesuai dengan karakteristik wilayah itu sendiri. Implikasi yang

dapat timbul dari hal tersebut adalah adanya persaingan antar wilayah untuk dapat

memasarkan produk unggulan yang dimilikinya (Andi, 2006).

Pembangunan pertanian melalui pendekatan sistem usaha agribisnis di

Indonesia yang mempunyai potensi sumberdaya yang beragam, mendorong

pengembangan sektor pertanian melalui 3 (tiga) pendekatan yaitu : optimalisasi

sumberdaya lokal, penetapan komoditas unggulan berdasarkan keunggulan

komparatif dan kompetitif di setiap wilayah dan sentra pengembangan komoditas

unggulan atau kawasan sentra produksi. Pendekatan tersebut menekankan pada

konsentrasi wilayah produksi dan pengembangan komoditas unggulan. Komoditas

unggulan adalah komoditas andalan yang memiliki posisi strategis, baik

berdasarkan pertimbangan teknis (kondisi tanah dan iklim) maupun sosial

ekonomi dan kelembagaan untuk dikembangkan di suatu wilayah.

Komoditas Unggulan

Menurut Hendayana (2003), komoditas unggulan adalah komoditas yang

layak diusahakan karena memberikan keuntungan kepada petani, baik secara

biofisik, sosial maupun ekonomi. Suatu komoditas dikatakan layak secara

biofisik jika komoditas tersebut diusahakan sesuai dengan zona agroekologinya.

Layak secara sosial jika komoditas tersebut memberi peluang berusaha, serta bisa

dilakukan dan diterima oleh masyarakat setempat sehingga berdampak pada

penyerapan tenaga kerja, layak secara ekonomi jika komoditas tersebut

menguntungkan.

Dari sisi penawaran komoditas unggulan dicirikan oleh superioritas dalam

pertumbuhan pada kondisi biofisik, teknologi, dan kondisi sosial ekonomi

yangdapat dijadikan andalan untuk meningkatkan pendapatan. Dari sisi

permintaan, komoditas unggulan dicirikan oleh kuatnya permintaan di pasar baik

pasar domestik maupun internasional.

Keberlanjutan pembangunan pertanian dipengaruhi oleh jenis komoditas

yang diusahakan. Komoditas unggulan merupakan jenis pilihan komoditas yang

diusahakan pada daerah setempat yang memiliki sifat-sifat unggul bagi daerah

tersebut bila dibandingkan dengan daerah lainnya. Identifikasi potensi komoditas

unggulan di wilayah Kabupaten Bolaang Mongondow Selatan menggunakan

analisis Location Quotient (LQ) dan Shift Share Analysis (SSA).

Page 21: PEWILAYAHAN KOMODITAS PERTANIAN BERDASARKAN KOMODITAS UNGGULAN DAN KESESUAIAN LAHAN … · 2015-08-28 · lahan kering tanaman tahunan seluas 47.058,6 ha (84,7% ... kopi, kakao dan

5

Metode LQ (Location Quotient)

Salah satu metode untuk menentukan komoditas unggulan menurut

Hendayana (2003) adalah metode Location Quotient (LQ). Metode ini merupakan

pendekatan tidak langsung untuk mengetahui apakah suatu sektor merupakan

sektor basis atau nonbasis pada suatu wilayah perencanaan dan dapat

mengidentifikasikan sektor unggulan atau keunggulan komparatif suatu wilayah.

Metode LQ merupakan perbandingan relatif antara kemampuan komoditas

yang sama pada daerah yang lebih luas dalam suatu wilayah. Metode LQ juga

menunjukkan efisiensi wilayah dan terfokus pada substitusi impor yang potensial

atau produk dengan potensi ekspansi ekspor (Rustiadi et al., 2009).

Metode LQ digunakan untuk mengindikasikan kemampuan suatu daerah

dalam memproduksi suatu komoditas dibandingkan dengan produksi komoditas

tersebut dalam lingkup wilayah yang lebih luas (Hendayana, 2003). Kriteria

LQ> 1 menunjukkan peranan aktivitas ekonomi komoditas tersebut di suatu

wilayah menonjol dan surplus serta kemungkinan dapat dijual ke daerah lain

karena komoditas tersebut lebih efisien/murah sehingga mempunyai keunggulan

komparatif.

Pendekatan LQ mempunyai kelebihan diantaranya adalah sebagai berikut :

a. Memperhitungkan ekspor, baik secara langsung maupun tidak langsung

(barang antara).

b. Metode ini tidak mahal dan dapat diterapkan pada data distrik untuk

mengetahui sebarannya.

c. Analisis ini bisa dibuat menarik apabila dilakukan dalam bentuk time –

series/trend, artinya dianalisis selama kurun waktu tertentu. Dalam hal ini

perkembangan LQ bisa dilihat untuk suatu komoditi tertentu dalam kurun

waktu yang berbeda, apakah terjadi kenaikan atau penurunan.

Keterbatasan metode LQ ini adalah sebagai berikut :

a. Berhubung demikian sederhananya, pendekatan LQ ini yang dituntut adalah

akurasi data. Sebaik apapun hasil olahan LQ tidak banyak manfaatnya jika

data yang digunakan tidak valid.

b. Diperlukan nilai rata-rata dari data series yang cukup panjanguntuk

menghindari bias musiman dan tahunan, sebaiknya tidak kurang dari 5 tahun,

Sementara itu di lapangan, mengumpulkan data yang panjang ini sering

mengalami hambatan.

c. Dalam deliniasi wilayah kajian, untuk menetapkan batasan wilayah yang

dikaji dan ruang lingkup aktivitas, acuannya sering tidak jelas. Akibatnya hasil

hitungan LQ terkadang aneh, tidak sama dengan apa yang diduga, misalnya

suatu wilayah yang diduga memiliki keunggulan di sektor non pangan, yang

muncul pangan dan sebaliknya (Wulandari, 2010).

Shift Share Analysis (SSA)

Shift Share Analysis merupakan salah satu dari sekian banyak teknik

analisis untuk memahami pergeseran struktur aktivitas di suatu lokasi tertentu

dibandingkan dengan suatu referensi (dengan cakupan wilayah lebih luas) dalam

dua titik waktu. Hasil analisis SSA juga menjelaskan kemampuan kompetisi

(competitiveness) aktivitas tertentu di suatu wilayah secara dinamis atau

Page 22: PEWILAYAHAN KOMODITAS PERTANIAN BERDASARKAN KOMODITAS UNGGULAN DAN KESESUAIAN LAHAN … · 2015-08-28 · lahan kering tanaman tahunan seluas 47.058,6 ha (84,7% ... kopi, kakao dan

6

perubahan aktivitas dalam cakupan wilayah lebih luas. Shift share analysis (SSA)

digunakan untuk memahami pergeseran struktur aktivitas di suatu lokasi tertentu

dibandingkan dengan daerah agregat yang lebih luas dalam dua titik tertentu

(Panuju dan Rustiadi, 2010).

Hasil analisis SSA diperoleh gambaran kinerja aktivitas di suatu wilayah.

Gambaran kinerja ini dapat dijelaskan dari 3 komponen analisis yaitu :

1. Komponen laju pertumbuhan total (komponen share). Komponen ini

menyatakan pertumbuhan total wilayah pada dua titik waktu yang

menunjukkan dinamika total wilayah.

2. Komponen pergeseran proporsional (komponen proportional shift).

Komponen ini menyatakan pertumbuhan total aktivitas tertentu secara relatif,

dibandingkan dengan pertumbuhan secara umum dalam total wilayah yang

menunjukkan dinamika sektor/aktivtas total dalam wilayah.

3. Komponen pergeseran differensial (komponen differential shift). Ukuran ini

menjelaskan bagaimana tingkat kompetisi (competitiveness) suatu aktivitas

tertentu dibandingkan dengan pertumbuhan total sektor/aktivitas tersebut

dalam wilayah. Komponen ini menggambarkan dinamikasuatu sektor/aktivitas

tertentu di sub wilayah tertentu terhadap aktivitas tersebut di sub wilayah lain

(Panuju dan Rustiadi, 2010).

Evaluasi Kesesuaian Lahan

Pertumbuhan suatu wilayah akan berdampak pada peningkatan kebutuhan

dan persaingan dalam penggunaan lahan. Kondisi tersebut mengharuskan

perlunya pemikiran yang seksama dalam mengambil keputusan pemanfaatan

lahan yang terbatas dengan tetap memperhatikan tindakan konservasinya (Sitorus,

2004).

Analisis potensi lahan tidak terlepas dari evaluasi lahan baik secara fisik

maupun daya dukung sosial ekonomi terhadap pengembangan suatu kegiatan pada

lahan atau lokasi tertentu. Menurut Hardjowigeno dan Widiatmaka (2007)

evaluasi lahan merupakan bagian dari proses perencanaan tataguna lahan dan

merupakan proses penilaian suatu lahan untuk penggunaan-penggunaan tertentu.

Wilayah fisiografi (physiographic region) adalah pembagian permukaan

bumi atas satuan morfologi yang memiliki kesatuan karakteristik bentuk lahan

pada skala tertentu. Satu satuan fisiografi terjadi karena proses pembentukan dan

tahapan perkembangan sepanjang waktu, sehingga satu satuan fisiografi terdiri

dari tiga unsur yaitu bentuk lahan, proses geologi dan tahapan

perkembangannya(Nur, 2012).

Pendekatan fisiografik (physiographic approach) adalah pendekatan yang

mempertimbangkan lahan secara keseluruhan di dalam penilaiannya yang

umumnya menggunakan kerangka bentuk lahan (land form) untuk

mengidentifikasikan satuan daerah secara alami.Pendekatan fisiografik

mengelompokkan lahan secara keseluruhan dan tidak berdasarkan sifat tertentu.

Ini dilakukan dengan anggapan bahwa suatu daerah yang mempunyai fisiografik

yang relatif seragam seperti iklim mikro, ciri tanah, kondisi habitat tanaman dan

sebagainya. Masing-masing satuan lahan yang diidentifikasikan dengan cara

Page 23: PEWILAYAHAN KOMODITAS PERTANIAN BERDASARKAN KOMODITAS UNGGULAN DAN KESESUAIAN LAHAN … · 2015-08-28 · lahan kering tanaman tahunan seluas 47.058,6 ha (84,7% ... kopi, kakao dan

7

demikian kemudian dapat dianggap mempunyai sifat-sifat yang secara

keseluruhan relatif seragam. Satuan lahan merupakan kelompok lokasi yang

berhubungan, dengan bentuk lahan tertentu dalam sistem lahan dan seluruh satuan

lahan yang sama dan mempunyai asosiasi lokasi yang sama. Sistem lahan

merupakan area yang mempunyai pola yang berulang dari topografi, tanah dan

vegetasi(Nur, 2012).

Menurut Brahmanto dan Bandono (2006) bahwa dalam pendekatan

fisiografis rencana penggunaan lahan dan program pembangunan disusun

konsisten sesuai dengan satuan fisiografi. Beberapa hal yang ditekankan dalam

pendekatan fisiografis yaitu :

a) Pendekatan fisiografis lebih menekankan analisis karakteristik fisik lahan

secara kualitatif berdasarkan atributnya yang membedakan dengan jelas

karakteristik lahan serta potensi dan permasalahan spesifiknya

b) Analisis dan perumusan rencana penggunaan lahan disusun konsisten

berdasarkan satuan fisiografi.

c) Penggunaan lahan dapat dibedakan atas dimensi : jenis kegiatan, jenis fungsi,

tipe struktur terbangun, karakteristik site atau status kepemilikan lahan.

Pendekatan fisiografis lebih menekankan pada karakteristik site yaitu

karakteristik dari setiap satuan fisiografi.

d) Penamaan satuan fisiografi yang mudah dipahami dan mudah dibayangkan

secara nyata 3 dimensional menjadi dasar untuk memudahkan pemahaman

terhadap rencana yang disusun.

Satuan peta lahan adalah kelompok lahan yang mempunyai sifat-sifat

sama atau hampir sama dengan penyebarannya digambarkan dalam peta sebagai

hasil survei sumberdaya lahan (Hardjowigeno dan Widiatmaka, 2007).Satuan peta

lahan digunakan sebagai satuan analisis dimana setiap satuan lahan yang ada

dilakukan pengamatan di lapangan. Setiap satuan lahan dilakukan pengamatan

sifat morfologi tanah dan karakteristik lingkungan fisik dengan menggunakan data

primer dan data sekunder.

Untuk penilaian kesesuaian lahan suatu wilayah, terlebih dahulu dilakukan

penentuan batas-batas satuan peta lahan yang jelas. Penentuan batas satuan peta

lahan sebagian didasarkan pada sifat-sifat lahan yang mudah dipetakan seperti

relief/lereng, bentuk lahan (landform), jenis tanah dan bahan induk.

Landformadalah bentukan permukaan bumi sebagai hasil dari proses-proses

geomorfik dan evolusi, yang sangat erat kaitannya dengan keadaan

geologi/litologi, iklim, dan relief/lereng, serta dapat menentukan keadaan tanah

diatasnya (Marsoedi et al., 1997).

Satuan lahan bisa terdiri dari dua atau lebih satuan tanah yaitu berupa

asosiasi atau kompleks (Van Wambeke dan Forbes, 1986). Asosiasi adalah satuan

peta lahan yang mempunyai penyebaran satuan cukup jelas, sehingga masih dapat

dipisahkan apabila dipetakan pada skala lebih besar, sedangkan kompleks adalah

satuan peta lahan yang heterogen, penyebaran satuan tanahnya tidak teratur dan

sulit dipisahkan apabila dipetakan pada skala yang lebih besar (Soil Survey

Division Staff, 1993). Satuan tanah yang paling dominanlah yang digunakan

untuk penilaian kesesuaian lahan.

Page 24: PEWILAYAHAN KOMODITAS PERTANIAN BERDASARKAN KOMODITAS UNGGULAN DAN KESESUAIAN LAHAN … · 2015-08-28 · lahan kering tanaman tahunan seluas 47.058,6 ha (84,7% ... kopi, kakao dan

8

Analisis kesesuaian lahan dalam penelitian dilakukan hanya berdasarkan

penilaian kesesuaian lahan secara fisik. Penilaian kesesuaian lahan secara fisik

dilakukan berdasarkan faktor fisik, yang tujuannya untuk menentukan apakah

suatu komoditas unggulan sesuai untuk dikembangkan di suatu daerah, dengan

mempertimbangkan jenis dan besarnya faktor pembatas fisik yang ditemukan.

Klasifikasi kesesuaian lahan adalah pengelompokan lahan berdasarkan

kesesuaiannya untuk tujuan penggunaan tertentu. Kriteria kesesuaian lahan

disusun berdasarkan tujuan evaluasi dan persyaratan penggunaan lahan dari suatu

tipe penggunaan lahan tertentu yang dihubungkan dengan kualitas lahan. Kriteria

kesesuaian lahan digunakan untuk menilai atau memprediksi potensi atau kelas

kesesuaian lahan dari wilayah yang bersangkutan. Setiap tipe penggunaan lahan

lahan memerlukan persyaratan penggunaan lahan yang berbeda untuk dapat

tumbuh dan berproduksi secara optimal.

Berbagai pendekatan dalam evaluasi lahan telah banyak digunakan, dan

pengolahan datanya dilakukan secara manual. Namun pada tahun-tahun terakhir

di Puslitbangtanak dilakukan secara komputerisasi. Keunggulan penilaian

kesesuaian lahan yang dilakukan secara komputerisasi akan mampu mengolah

data banyak dalam waktu singkat, dan akan dapat mengatasi terjadinya perbedaan

interpretasi pelaksana (human error). Program evaluasi lahan secara

komputerisasi yang saat ini dikembangkan adalah ALES atau Automated Land

Evaluation System (Rossiter and Wambeke, 1997).

ALES adalah program kosong yang harus diisi mengenai model evaluasi

lahan dan pohon keputusan atau Decision Tree (DT) yang akan digunakan dengan

asumsi secara logis untuk masing-masing tipe penggunaan lahan yang dievaluasi

dengan memperhatikan data sumberdaya lahan menurut spesifik lokasi.Program

ALES relatif lebih mudah digunakan di berbagai kondisi lahan, termasuk di dalam

penggunaan parameter dan asumsi-asumsi yang akan dipertimbangkan.

Penilaian kesesuaian lahan dilakukan dengan cara membandingkan

karakteristik dan kualitas lahan dengan bantuan program ALES (Automatic Land

Evaluation System) dan penyajiannya dalam bentuk digital dengan menggunakan

Sistem Informasi Geografis (SIG). Dalam evaluasi lahan, pengisian program

ALES termasuk dalam membangun model evaluasi tidak dapat ditentukan secara

umum, karena setiap wilayah di Indonesia mempunyai data fisik lingkungan,

mengenai data iklim, terrain (topografi), data tanah dan sosial ekonomi yang

spesifik. Oleh karena itu dalam perencanaan pengembangan komoditas pertanian

untuk mencapai keberhasilannya, perlu memperhatikan kondisi lahan spesifik

lokasidalam menentukan model evaluasi dan penggunaannya (Hendrisman dan

Djaenudin, 2005).

Kelayakan finansial usahatani merupakan suatu hal penting yang harus

diidentifikasi karena faktor paling penting yang akan membuat petani terus bertani

adalah seberapa besar nilai tambah yang bisa diperoleh. Semakin kecil

keuntungan yang diperoleh, maka keberlangsungan aktivitas usahatani akan sulit

untuk dipertahankan. Petani akan terdorong untuk menjual lahannya dan berganti

profesi atau pindah ke kota untuk mencari penghasilan yang lebih baik.

Sebaliknya, apabila keuntungan usahatani semakin besar maka petani akan

semakin terdorong untuk terus melakukan investasi dan inovasi teknologi.

Analisiskelayakan finansial diperlukan untuk mengukur tingkat kelayakan

usahatani komoditas unggulan menggunakan indikator ekonomi yang terdiri:

Page 25: PEWILAYAHAN KOMODITAS PERTANIAN BERDASARKAN KOMODITAS UNGGULAN DAN KESESUAIAN LAHAN … · 2015-08-28 · lahan kering tanaman tahunan seluas 47.058,6 ha (84,7% ... kopi, kakao dan

9

a) Revenue Cost Ratio(R/C) untuk tanaman semusim; b).Benefit cost ratio (B/C);

c) Net present value (NPV), dan d) Internal Rate of Return (IRR) untuk tanaman

tahunan/perkebunan.

Pewilayahan Komoditas Pertanian

Akhir-akhir ini telah diperkenalkan konsepsi pewilayahan komoditas

untuk mendukung kebijakan pembangunan pertanian yang berkelanjutan dan

secara lebih luas lagi untuk lebih memantapkan pendekatan pewilayahan

pembangungan pada umumnya. Pada hakekatnya konsepsi pewilayahan

komoditas ingin membatasi upaya pengembangan suatu komoditas pertanian pada

lokasi yang memenuhi persyaratan agroekologis, memenuhi kelayakan

agroekonomi dan agro-sosio-teknologi, aksesibilitas lokasi memadai, dan

diseconomic-externality yang ditimbulkannya dapat dikendalikan (Susanto dan

Sirappa, 2007).

Zonasi atau pewilayahan komoditas adalah suatu kesatuan fungsional

kawasan yang mempunyai karakter kegiatan budidaya komoditas pertanian

tertentu yang potensial dan prospektif untuk dikembangkan lebih lanjut menjadi

kawasan-kawasan sentra produksi dan aktivitas lain yang berkaitan dengan

kegiatan pertanian dan budidaya komoditas unggulan (Sofyan dan Sunaryo,

2006). Pengembangan komoditas pertanian pada wilayah yang sesuai dengan

persyaratan pedo-agroklimat tanaman yang mencakup iklim, tanah dan topografi

akan memberikan hasil yang optimal dengan kualitas yang baik. Selain itu yang

tidak kalah pentingnya adalah aspek manajemen dalam mengelola lahan yang

didasarkan pada sifat-sifat lahan untuk mencapai produktivitas yang berkelanjutan

(Syarifuddin, et al., 2004)

Selain menyangkut aspek fisik lingkungan, pelaksanaan program

pewilayahan komoditas memerlukan kelembagaan yang sifatnya menunjang

pengelolaan sumberdaya daerah disesuaikan dengan ketersediaan sumberdaya

lahannya (Kausar, 2000 dalam Djaenuddin et al., 2002). Kegiatan pewilayahan

komoditi pada hakekatnya terdiri atas melakukan pemetaan, evaluasi potensi

lahan dan pewilayahan komoditi pertanian, perkebunan, kehutanan, peternakan,

perikanan, dan lainnya.Untuk penyusunan perwilayahan komoditas, aspek-aspek

yang perlu diperhatikan antara lain (Djaenudin et al, 2002) :

1. Keragaman sifat lahan, karena akan menentukan jenis komoditas yang dapat

diusahakan dan produktifitasnya serta memberikan hasil yang optimal dengan

kualitas prima.

2. Kebijakan lain yang terkait, seperti rencana tata ruang.Hal ini untuk

menghindari terjadinya benturan kepentingan dalam hal penggunaan lahan.

Areal yang dipilih harus tercakup dalam wilayah dengan peruntukan sebagai

kawasan budidaya pertanian sesuai dengan kriteria sektoral dan kesesuaian

lahan.

3. Adanya kelembagaan yang sifatnya menunjang pengelolaan sumberdaya

daerah yang disesuaikan dengan ketersediaan sumber daya lahannya.

Page 26: PEWILAYAHAN KOMODITAS PERTANIAN BERDASARKAN KOMODITAS UNGGULAN DAN KESESUAIAN LAHAN … · 2015-08-28 · lahan kering tanaman tahunan seluas 47.058,6 ha (84,7% ... kopi, kakao dan

10

Pendekatan kewilayahan dalam pembangunan daerah yang utuh dan

terpadu akan mampu mewujudkan efisiensi dan efektivitas fungsi perencanaan

pembangunan daerah. Memanfaatkan seoptimal mungkin potensi wilayah,

sumberdaya lahan dan aspirasi masyarakat setempat merupakan modal utama

dalam melaksanakan pembangunan daerah. Apabila pemilihan lahan atau

komoditas unggulan yang akan dikembangkan dapat dilakukan secara benar dan

sesuai dengan tujuan program maka pusat pertumbuhan yang akan menjadi

andalan daerah dapat diwujudkan (Haeruman, 2000).

3 BAHAN DAN METODE

Tempat dan Waktu

Penelitiandilaksanakandi sebagian besar wilayah Kabupaten Bolaang

Mongondow Selatan Provinsi Sulawesi Utarayaitu di empat kecamatan dari 5

kecamatan yang ada, meliputi Kecamatan Bolaang Uki, Kecamatan Pinolosian,

Kecamatan Pinolosian Tengah dan Kecamatan Pinolosian Timur. Kabupaten ini

terdiri dari empat kecamatan yaitu Penelitian dilaksanakan mulai bulan

Februari2012 sampai dengan Januari 2013.Analisis tanah dilakukan di

laboratorium Balai Besar Sumber Daya Lahan Pertanian (BBSDLP) Bogor.

Bahan dan Alat

Bahan yang digunakan pada penelitian ini adalah Peta Satuan Lahan dari

BBSDLP tahun 2012 skala 1 : 50.000, data luas areal tanam tahun 2007 – 2011,

data produksi tahun 2008 dan 2011 (Lampiran 3, 4 dan 6)danbahan kimia untuk

analisis contoh tanah.

Peralatan yang digunakan dalam penelitian ini adalah kuesioner untuk

pengumpulan data pertanian dan sosial ekonomi (Lampiran 1 dan 2), form isian

basisdata, Buku Taksonomi Tanah, buku petunjuk isian basisdata, buku Munsell

Soil Colour Charts,abney level, altimeter, kompas, GPS (Geographic Positional

System), peralatan pengambilan contoh tanah di lapang,alat tulis kantor,

komputer, sofware ALES(1997) serta Arcview 3.3

Jenis dan Sumber Data

Jenis data yang dikumpulkan terdiri atas data primer dan data sekunder.

Matrik hubungan antara tujuan penelitian, jenis data, sumber data, teknik analisis

data dan keluaran tertera pada Tabel 1.

Page 27: PEWILAYAHAN KOMODITAS PERTANIAN BERDASARKAN KOMODITAS UNGGULAN DAN KESESUAIAN LAHAN … · 2015-08-28 · lahan kering tanaman tahunan seluas 47.058,6 ha (84,7% ... kopi, kakao dan

11

Tabel 1. Matrik Hubungan antaraJenis Data, Sumber Data, Teknik Analisis dan

Keluaran.

Tujuan Jenis data Sumber data Teknik Analisa data Keluaran

1

2

Menganalisis

komoditas

unggulan

Menganalisis

kesesuaian lahan

komoditas

unggulan

- Data luas

areal tanam

- Data

produksi

- Peta Satuan

Lahan

Skala

1 : 50.000

- Peta

RTRW

Kabupaten

skala 1 :

100.000

- Data sosial

ekonomi

Data sekunder

- Dinas

Pertanian &

Peternakan

kabupaten

Data

sekunder :

- BBSDLP

- Bappeda

- Kuesioner

dan

wawancara

petani

- Analisis LQ

- Shift Share Analysis

(SSA)

- Overlay peta satuan

lahan dan peta

RTRW

- Menentukan titik

pengambilan

contoh tanah

- Analisis tanah di

laboratorium

- Metode matching

- Program ALES

(Automatic Land

Evaluation

System)

- Analisiskelayakan

usahatani

Terpilihnya

komoditas

unggulan

tiap

kecamatan

Kesesuaian

lahan

komoditas

unggulan

3 Menyusun peta

pewilayahan

komoditas

unggulan yang

mempunyai

prospek dan

peluang pasar

- Keluaran

dari tujuan

2

- Pertimbangan :

Keluaran dari

tujuan 1

Keluaran dari

tujuan 2

Data kelerengan

Peta

Pewilayahan

Komoditas

Unggulan

skala

1:50.000

Pelaksanaan Penelitian

Penelitian ini dilaksanakan dalam beberapa tahapan kerja seperti terlihat

pada Gambar 2 yaitu :

1. Analisis komoditas unggulan

2. Evaluasi kesesuaian lahan

3. Pewilayahan komoditas unggulan

Page 28: PEWILAYAHAN KOMODITAS PERTANIAN BERDASARKAN KOMODITAS UNGGULAN DAN KESESUAIAN LAHAN … · 2015-08-28 · lahan kering tanaman tahunan seluas 47.058,6 ha (84,7% ... kopi, kakao dan

12

Gambar 2 Diagram Alir Penelitian

Analisis Contoh Tanah Basisdata : Site Horizon (SH), Soil Sample Analysis,

Mapping Unit DescriptionMUD)

Sifat morfologi tanah

Pertimbangan

- Analisis kelayakan

finansial

- Kelas Kesesuaian

lahan

PETA PEWILAYAHAN

KOMODITAS

Evaluasi kesesuaian lahan :

Matching antara LUR, LC menggunakan ALES

KESESUAIAN LAHAN

KOMODITAS UNGGULAN

Pengamatan lapang

Pengamatan sifat-sifat tanah

Pengambilan contoh tanah

Pengumpulan datasosial ekonomi

Data Pendukung

Luas tanam

Produksi

Analisis Komoditas

unggulan :

Analisis LQ

Shift Share

Analysis (SSA)

Komoditas

Unggulan

Peta satuan lahan

( BBSDLP ) Peta Satuan Lahan

(sebagai peta kerja)

Overlay peta satuan

lahan dengan peta

RTRW kabupaten

Peta RTRW

Kabupaten

Kawasan budidaya

Menentukan titik pengamatan

Page 29: PEWILAYAHAN KOMODITAS PERTANIAN BERDASARKAN KOMODITAS UNGGULAN DAN KESESUAIAN LAHAN … · 2015-08-28 · lahan kering tanaman tahunan seluas 47.058,6 ha (84,7% ... kopi, kakao dan

13

Analisis Komoditas Unggulan

Analisis komoditas unggulan pertanian dilakukan dengan cara analisis LQ

menggunakandata luas areal tanam (Lampiran 3) dan analisis Shift Share

menggunakan data produksi (Lampiran 4 dan 6).

Rumus LQ adalah sebagai berikut :

dimana :

Rumus SSA adalah sebagai berikut :

SSA = X…(t1)

- 1 + Xi (t1)

- X…(t1)

+ Xij (t1)

- Xi (t1)

X…(t0) Xi (t0) X…(t0) Xij (t0) Xi (t0)

(a) (b) (c)

di mana :

Komoditas unggul jika komoditas yang memiliki nilai LQ> 1 dan memiliki

nilai Shift Share> 0.

LQij = Xij / Xi

X.j / X..

Xij = Luas areal tanam komoditas tertentu (i) di suatu kecamatan (j)

Xi = Total luas areal tanam (i) komoditas tertentu di kabupaten

X.j = Total luas areal tanam seluruh komoditas di suatu kecamatan (j)

X.. = Total luas panen seluruh komoditas di kabupaten

LQ > 1

:

Sektor basis artinya terjadi konsentrasi komoditas di kabupaten (i) secara

relatif dibandingkan dengan tingkat kabupaten atau terjadi pemusatan

aktivitas komoditas tertentu di kecamatan (i)

LQ = 1 : Maka kabupaten (i) tersebut mempunyai pangsa aktivitas komoditas yang

setara dengan pangsa total

LQ < 1 : Sektor non basis, artinyakomoditas „i‟ disuatu wilayahtidakdapat

memenuhikebutuhan sendiri sehinggaperlu pasokan dari luar

Semakin tinggi nilai LQ sektordisuatu wilayah, semakin tinggipotensi keunggulan

sektor tersebut

a = Komponen regional share

b = Komponen proportional shift

c = Komponen differential shift

X.. = Nilai total aktifitas wilayah secara agregat

X.i = Nilai total aktivitas tertentu di unit wilayah ke-i

Xij = Nilai di wilayah ke-I dan aktivitas ke-j

t1 = Titik tahun akhir

t0 = Titik tahun awal

Page 30: PEWILAYAHAN KOMODITAS PERTANIAN BERDASARKAN KOMODITAS UNGGULAN DAN KESESUAIAN LAHAN … · 2015-08-28 · lahan kering tanaman tahunan seluas 47.058,6 ha (84,7% ... kopi, kakao dan

14

Penilaian Kesesuaian Lahan Komoditas Unggulan

Tahapan evaluasi kesesuaian lahan adalah sebagai berikut :

1). Menentukan satuan lahan

Sebelum melakukan evaluasi kesesuaian lahan, dilakukan dulu analisis

satuan lahan dari Peta Satuan Lahan Skala 1 ; 50.000 (BBSDLP, 2012) yang akan

digunakan sebagai dasar dalam penilaian kesesuaian lahan. Satuan lahan dibentuk

berdasarkan pola berulang dari landform, jenis tanah dan penggunaan lahan.

Analisis satuan lahan menggunakan pendekatan landform sebagai dasar pembeda

utama dalam delineasi satuan lahan. Satuan landform mengacu pada pedoman

Klasifikasi Landform No. 5 versi 3.0 oleh Marsoedi et al.,(1997). Setelah itu

dilakukan pemisahan yang masuk dalam kawasan budidaya dan kawasan lindung

dengan cara mengoverlay peta satuan lahan dengan peta RTRW kabupaten.

Satuan lahan yang dievaluasi kesesuaian lahannya adalah satuan lahan yang

termasuk dalam kawasan budidaya dan berada di kecamatan yang mempunyai

komoditas unggulan. Setelah itu menentukan titik pengamatan pada satuan lahan

yang ada di kawasan budidaya tersebut.

2). Pengumpulan data lapang

Pengumpulan data lapang terdiri dari data karakteristik lahan dan data

yang diperlukan untuk analisis kelayakan usahatani. Pengumpulan data

karakteristik lahan tanah meliputi kedalaman tanah, tekstur, pH tanah, drainase

tanah, kemiringan lereng dan erosi tanah. Karakteristik lahan yang tidak dapat

diukur di lapang dilakukan pengambilan contoh tanah dari pewakil tiap satuan

lahanpada kedalaman 0 – 20 cmdan20 – 40 cm untuk analisis di laboratorium.

Karakteristik lahan yang dianalisis adalah tekstur (Pipet), pH (H2O), bahan

organic(Walkey and Black), N total(Kjeldahl), P2O5(Bray I), K2O (HCl 25%),

KTK dan KB(NH4OAc 1N, pH 7). Cara pengamatan sifat-sifat tanah berpedoman

pada buku Guidelines for Soil Profile Description (FAO, 1990).

Pengumpulandataekonomi dilakukan dengan cara wawancara

menggunakan kuesioner kepada petanitanaman pangan dan petani tanaman

tahunan (Lampiran 1 dan 2). Teknik sampling dilaksanakan secara purposive

samplingmemilih dengan sengaja dengan pertimbangan tertentu karena

keterbatasan dana dan wilayah yang sulit dijangkau.Wawancara dilakukan

kepada80 responden yang terdiri dari 20 orang di setiap kecamatan yang diteliti.

Data ekonomi yang dikumpulkan adalah data jenis usahatani, luas areal, biaya

produksi, harga jual,tingkat upah tenaga kerja. Data sosial yang dikumpulkan

adalah jumlah penduduk, tingkat pendidikan danumur.

Petani tanaman panganyang diwawancarai adalah petani yang

usahataninya banyak dijumpai di lapangan.Petani untuk tanaman tahunan yang

diwawancarai adalah petani dengan usahatani 8 tahun untuk kopi dan lada, 25

tahun untuk komoditas kakao, dan 30 tahun untuk komoditas cengkeh dan kelapa.

Page 31: PEWILAYAHAN KOMODITAS PERTANIAN BERDASARKAN KOMODITAS UNGGULAN DAN KESESUAIAN LAHAN … · 2015-08-28 · lahan kering tanaman tahunan seluas 47.058,6 ha (84,7% ... kopi, kakao dan

15

3). Evaluasi kesesuaian lahan

Evaluasi kesesuaian lahan yang dilakukan dalam penelitian ini adalah

kesesuaian lahan fisik. Kriteria yang digunakan untuk evaluasi kesesuaian lahan

fisik berpedoman pada Petunjuk Teknis Evaluasi Lahan untuk Komoditas

Pertanian (Djaenuddin et al., 2011) yang dimodifikasi terutama terkait dengan

kualitas dan karakteristik lahan (Lampiran 27 sampai 39). Parameter yang

digunakan untuk evaluasi kesesuaian lahan dalam penelitian ini pada Tabel 2.

Tabel 2.Kriteria Digunakan dalam Evaluasi Kesesuaian Lahan di Kabupaten

Bolaang Mongondow Selatan

Evaluasi kesesuaian lahan secara fisik dilakukan dengan cara

membandingkan kualitas dan karakteristik lahan dengan kriteria persyaratan

tumbuh (land use requirements) terhadap komoditas unggulan hasil analisis LQ

dan SSA. Proses penilaian kesesuaian lahan dilakukan dengan menggunakan

program ALES (Automated Land Evaluation System) mengikuti “Petunjuk Teknis

Pengoperasian Program ALES” (Hendrisman et al., 2000).

Data karakteristik lahan disusun dalam spreadsheet menggunakan

program excel, selanjutnya disusun menjadi basis data evaluasi lahan SDPLE

(Soil Data Processing for Land Evaluation), lalu dimasukan ke dalam program

ALES. Hasil evaluasi kesesuaian lahan untuk masing-masing komoditas unggulan

akan diperoleh secara otomatis dalam bentuk data tabular.

Lahan-lahan yang sesuai selanjutnya perlu diketahui tingkat kelayakan

usahataninya untuk berbagai komoditas unggulan. Untuk mengukur tingkat

kelayakan usahatani dari masing-masing komoditas unggulan diperlukan analisis

kelayakan finansial dengan menggunakan indikator ekonomi yang terdiriRevenue

Cost Ratio(R/C) untuk komoditas unggulan tanaman pangan,Benefit cost ratio

(B/C),Net present value (NPV) danInternal Rate of Return (IRR) untuk komoditas

unggulan tanaman tahunan/perkebunan.

a). Benefit Cost Rasio dan Revenue Cost Ratio(R/C)

Benefit Cost Ratio (B/C) dan Revenue Cost Ratio(R/C) merupakan nilai

pendapatan sekarang dibagi oleh nilai biayanya.

No Kualitas lahan Karakteristik lahan

1. Temperatur (tc) : temperatur rata-rata tahunan

2. Ketersediaan air (wa) : curah hujan (tahunan dan curah hujan pada

masa pertumbuhan), kelembaban udara dan

zona agroklimat (Oldeman)

3. Media perakaran (rc) : drainase, tekstur, bahan kasar, kedalaman

tanah

4. Retensi hara (nr) : KTK tanah, KB, pH dan C-organik

5. Hara tersedia (na) : N Total, P2O5 dan K2O

6. Tingkat bahaya erosi : Lereng

BR/C ratio = Total penerimaan

Total Biaya

Page 32: PEWILAYAHAN KOMODITAS PERTANIAN BERDASARKAN KOMODITAS UNGGULAN DAN KESESUAIAN LAHAN … · 2015-08-28 · lahan kering tanaman tahunan seluas 47.058,6 ha (84,7% ... kopi, kakao dan

16

b). Net Present Value

Net Present Value (NPV) merupakan nilai pendapatan akhir usaha

dikurangi nilai biaya. NPV merupakan nilai uang sekarang yang didapat sebagai

hasil usaha suatu komoditas pada luasan tertentu selama waktu penggunaan lahan

tersebut bukan per tahun pembukuan seperti pada gross margin.

NPV = Nilai Pendapatan Akhir – Nilai biaya

c). Internal Rate of Return

Internal Rate of Return (IRR) adalah besarnya potongan (penyusutan) agar

nilai pendapatan sekarang sama dengan nilai biaya sekarang. Kalau IRR lebih

tinggi dari bunga bank, maka komoditas dan/atau komoditas yang diusahakan

akan menguntungkan. Secara matematis IRR adalah discount rate (bunga) di

mana NPV bernilai positif. IRR merupakan positif resiko keuangan dari suatu

komoditas yang diusahakan, makin tinggi IRR resiko makin berkurang, karena

pendapatan keuntungan akan lebih pasti.

Berdasarkan cara memprediksi matriks dan indikatorkelayakan usahatani

tersebut di atas, maka sebelumnya harus memprediksi kemampuan produksi untuk

masing-masing kelas kesesuaian lahanyang mengacu kepada Petunjuk FAO

(1983). Asumsi tersebut adalah untuk kelas kesesuaian lahan S1 kemampuan

produksinya mencapai 100 - 80% dari produksi optimal, untuk kelas kesesuaian

lahan S2 kemampuan produksinya antara 80% - 60%, untuk kelas kesesuaian

lahan S3kemampuan produksinya antara 60% -25%, dan untuk kelas kesesuaian

lahan N kemampuan produksinya antara mencapai <25% (Hendrisman, 2005).

Penyusunan Peta Pewilayahan Komoditas Pertanian

Pewilayahan komoditas pertanian disusun berdasarkan kesesuaian lahan

secara fisik dan ekonomi komoditas unggulan wilayah. Penentuan pembagian

pewilayahan komoditas memiliki beberapa pertimbangan yang digunakan yaitu :

1. Pola tanam yang umumnya dilakukan petani merupakan sistem tumpangsari

dan tumpang gilir.

2. Berdasarkan pengelompokan komoditas unggulan di masing-masing

kecamatan.

3. Pewilayahan komoditas berdasarkan hasil kesesuaian lahan secara fisik dan

analisis kelayakan finansial usahatani.

Berdasarkan pertimbangan tersebut di atas maka pewilayahan komoditas

unggulan pertanian di wilayah Kabupaten Bolaang Mongondow Selatanterdiri

dari tiga pewilayahan yaitu sistem pertanian lahan basah (PS), sistem pertanian

lahan kering tanaman pangan (TP) dan sistem pertanian lahan kering tanaman

tahunan (TT), matriks penyusunan pewilayahan komoditas di Kabupaten Bolaang

Mongondow Selatan dapat dilihat pada Tabel 3.

Page 33: PEWILAYAHAN KOMODITAS PERTANIAN BERDASARKAN KOMODITAS UNGGULAN DAN KESESUAIAN LAHAN … · 2015-08-28 · lahan kering tanaman tahunan seluas 47.058,6 ha (84,7% ... kopi, kakao dan

17

Tabel 3. Matriks Penyusunan Pewilayahan Komoditas di Kabupaten Bolaang

Mongondow Selatan

4 GAMBARAN UMUMKABUPATEN

BOLAANG MONGONDOW SELATAN

Kondisi geografis

Kabupaten Bolaang Mongondow Selatan dengan luas 111.987 ha

yang disahkan dengan Undang Undang No 30/2008 merupakan pemekaran dari

Kabupaten Bolaang Mongondow. Secara geografis Kabupaten Bolaang

Mongondow Selatan terletak diantara 00o 22‟ 545” LU dan 123

o 028‟ 59,2” BT

(Gambar 3).

Sistem pertanian Justifikasi Input Output

Lahan Basah

(PS)

sistem pertanian dimana

lahan-lahan yang secara

biofisik sesuaiuntuk

pengembangan lahan

sawah yang memerlukan

pengairan terus menerus

selama pertumbuhannya

yang dapat diperoleh secara

alamiah maupun secara

teknis.

Komoditas padi

sawah dengan

kelas kesesuaian

lahan S1

Komoditas padi

sawah

Lahan Kering

Tanaman Pangan

(TP)

sistem pertanian yang tidak

pernah tergenang atau

digenangi air pada sebagian

besar waktu dalam

sepanjang tahun atau

sepanjang waktu yang

ditanami tanaman pangan

Kelas kesesuaian

lahan S1, S2 dan

S3 untuk tanaman

pangan

Padi ladang,

jagung, kedelai,

kacang tanah,

kacang hijau,

Ubi jalar, ubi

kayu

Lahan Kering

Tanaman

Tahunan

(TT)

sistem pertanian yang tidak

pernah tergenang atau

digenangi air pada sebagian

besar waktu dalam

sepanjang tahun atau

sepanjang waktu yang

ditanami tanaman tahunan

Komoditas

tanaman tahunan

dengan kelas

kesesuaian lahan

S1,S2 dan S3

untuk tanaman

perkebunan

Cengkeh,

kelapa,

kakao,kopi,lada

Page 34: PEWILAYAHAN KOMODITAS PERTANIAN BERDASARKAN KOMODITAS UNGGULAN DAN KESESUAIAN LAHAN … · 2015-08-28 · lahan kering tanaman tahunan seluas 47.058,6 ha (84,7% ... kopi, kakao dan

18

Gambar 3. Peta Administrasi Kabupaten Bolaang Mongondow Selatan

Secara administratif Kabupaten Bolaang Mongondow Selatan terdiri dari

5 (lima) kecamatan, tetapi penelitian ini hanya dilakukan di empat kecamatan

yaitu Kecamatan Bolaang Uki, Kecamatan Posigadan, Kecamatan Pinolosian,

Kecamatan Pinolosian Tengah dan Kecamatan Pinolosian Timur. Kabupaten

Bolaang Mongondow Selatan ini berbatasan dengan:

1. Sebelah Utara : Kecamatan Bintauna, Kecamatan Sangkub kabupaten

Bolaang Mongondow Utara, dan Kecamatan Dumoga

Barat, Kecamatan Sangtombolang, Kecamatan Lolayan

Kabupaten Bolaang Mongondow

2. Sebelah Timur : Kecamatan Modayag Barat, Kecamatan Modayag dan

Kecamatan Nuangan Kabupaten Bolaang Mongondow

Timur

3. Sebelah Selatan : Teluk Tomini

4. Sebelah Barat : Kabupaten Bone Bolango, Provinsi Gorontalo

Lokasi penelitian

Page 35: PEWILAYAHAN KOMODITAS PERTANIAN BERDASARKAN KOMODITAS UNGGULAN DAN KESESUAIAN LAHAN … · 2015-08-28 · lahan kering tanaman tahunan seluas 47.058,6 ha (84,7% ... kopi, kakao dan

19

Kependudukan

Berdasarkan data BPS tahun 2010, jumlah penduduk Kabupaten Bolaang

Mongondow Selatan sebanyak 57.975 jiwa, terdiri dari laki-laki 30.793 jiwa dan

perempuan 27.182 jiwa. Dengan luas wilayah di empat kecamatan Kabupaten

Bolaang Mongondow Selatan sekitar 111.987 ha yang didiami oleh 57.975 jiwa

maka rata‐rata tingkat kepadatan pendudukKabupaten Bolaang Mongondow

Selatan adalah sebanyak 47 jiwa/km2. Kepadatan penduduk tertinggi di

KecamatanBolaang Uki 50 jiwa/km2 sedangkan terendah di Kecamatan

Pinolosian Tengah 17 jiwa/ km2. Jumlah penduduk terbanyak berada di

Kecamatan Bolaang Uki 19.465 jiwa, jadi penduduk terkonsentrasi di kecamatan

ini. Data tentang jumlah, sebaran dan kepadatan penduduk kabupaten Bolaang

Mongondow Selatan menurut kecamatan dikemukakan pada Tabel 4.

Tabel 4. Jumlah dan Kepadatan Penduduk menurut Kecamatan di Kabupaten

Bolaang Mongondow Selatan, Tahun 2010.

Kecamatan Penduduk

(jiwa)

Luas

(ha)

Kepadatan

(jiwa/km2)

Desa

Bolaang Uki 19.465 39.037,4 49,48 23

Pinolosian 9.027 26.828,4 31,57 9

Pinolosian Tengah 5.199 22.394,8 17,21 6

Pinolosian Timur 7.207 23.726,4 32,48 9

Jumlah 57.975 111.987,0 30,00 65 Sumber : BPS, Kabupaten Bolaang Mongondow Selatan ( 2010).

Dari 80 orang petani responden yang diambil, usia rata-rata 45 tahun

(80%) dengan pendidikan terakhir umumnya Sekolah Dasar (56%). Tabel 5

memberikan gambaran umum mengenai kondisi usia para petani responden.

Berdasarkan Tabel 5 dapat dikemukakan bahwa kondisi usia para petani

responden sebagian besar pada usia produktif (usia kerja) yaitu umur 30 – 50

tahun. Hal ini mengindikasikan bahwa masih terdapat peluang untuk

mengembangkan lagi usahatani yang sudah ada. Faktor pendidikan juga sangat

memegang peranan penting dalam suatu manajerial usaha. Hal ini berpengaruh

pada kemampuan dan kesempatan untuk memperoleh alternatif usahatani.

Hal ini serupa dengan yang dilaporkan oleh Puspadi et al.(2005), bahwa

terdapat hubungan (korespondensi) antara tingkat pendidikan petani dengan jenis

usahatani utama yang dikelola. Petani yang tingkat pendidikannya rendah

cenderung memilih usahatani pangan, sedangkan petani yang tingkat

pendidikannya relatif tinggi berada pada usahatani campuran. Hal ini terkait

dengan kemajuan pola pikir yang dimiliki oleh para petani.

Page 36: PEWILAYAHAN KOMODITAS PERTANIAN BERDASARKAN KOMODITAS UNGGULAN DAN KESESUAIAN LAHAN … · 2015-08-28 · lahan kering tanaman tahunan seluas 47.058,6 ha (84,7% ... kopi, kakao dan

20

Tabel 5. Distribusi Petani Responden Menurut Usia dan Pendidikan

Usia Persentase (%)

20 – 30 tahun 10

31 – 40 tahun 36

41 – 50 tahun 44

> 50 tahun 10

Jumlah 100

Pendidikan Persentase (%)

SD 56

SLTP 24

SLTA 16

Diploma/ Sarjana 4

Jumlah 100

Iklim dan Hidrologi

Kondisi iklim yang relatif iklim tropis, suhu 20oC – 32

oC dengan curah

hujan rata-rata 1500 mm. Berdasarkan data curah hujan dari Stasiun Pinolosian

yang disajikan pada Tabel 6, curah hujan rata-rata tahunan 1.445 mm – 4.829 mm,

curah hujan bulanan tertinggi 482,8 mm pada bulan Juni dan terendah 53,4 mm

pada bulan November.

Tabel 6. Data Iklim di Kabupaten Bolaang Mongondow Selatan

Bulan

Curah

Hujan

(mm)

Suhu

(oC)

Kelembaban

(%)

Penyinaran

Matahari

(%)

Kecepatan

Angin

(km/jam)

Evapotranpirasi

(mm/hr)

Januari 152,0 22,6 91 39 1,60 4,4

Februari 115,5 26,1 92 40 1,55 4,2

Maret 150,0 26,7 92 41 1,66 4,5

April 185,2 27,1 91 49 1,80 4,7

Mei 269,6 26,6 92 47 2,19 4,6

Juni 482,8 25,9 92 46 2,18 3,7

Juli 472,7 25,6 93 53 2,65 3,9

Agustus 262,6 24,6 89 43 3,75 4,7

September 205,3 25,1 87 50 3,33 4,8

Oktober 73,3 26,0 85 46 3,06 5,3

Nopember 53,4 27,3 87 56 2,36 5,3

Desember 106,1 27,1 87 55 1,64 4,5

Rata-rata 210,8 25,9 0,89 47,08 2,31 4,55

Sumber : Stasiun Pinolosian, BMKG Manado ( 2011)

Page 37: PEWILAYAHAN KOMODITAS PERTANIAN BERDASARKAN KOMODITAS UNGGULAN DAN KESESUAIAN LAHAN … · 2015-08-28 · lahan kering tanaman tahunan seluas 47.058,6 ha (84,7% ... kopi, kakao dan

21

Menurut pembagian tipe hujan Oldeman dan Darmiyati (1977) (Lampiran

8), wilayah Kabupaten Bolaang Mongondow Selatan termasuk ke dalam tipe

hujan C2. Tipe hujan C2 adalah wilayah dengan jumlah bulan basah (BB) 5 bulan

dan bulan kering (BK) 2 bulan. Bulan basah(BB) adalah bulan dengan curah

hujan rataan > 200 mm/bulan, bulan lembab (BL) adalah bulan dengan curah

hujan rataan antara 200 – 100 mm/bulan. dan bulan kering (BK) memiliki rataan

curah hujan < 100 mm/bulan.

Suhu udara bulanan berkisar antara 26,6oC– 28,0

oC dengan suhu rata-rata

25,9oC. Suhu terendah terjadi pada bulan Januari dan tertinggi pada bulan

November dan Desember. Pada dasarnya pola sebaran suhu udara mengikuti pola

lamanya penyinaran matahari. Lamanya penyinaran matahari dapat menyebabkan

suhu udara meningkat.

Kelembaban relatif merupakan ukuran kandungan uap air di udara

dibandingkan dengan kandungan uap air maksimum (keadaan jenuh) pada suhu

tertentu. Keadaan ini sangat berhubungan dengan keadaan curah hujan, keawanan,

suhu udara dan jumlah kandungan air.Kelembaban udara tertinggi di wilayah

penelitian terjadi pada bulan Juli, yaitu sebesar 93%, dan kelembaban udara

terendah terjadi pada bulan Oktoberyaitu sebesar 85%.

Penyinaran matahari dinyatakan dalam perbandingan antara lama

penyinaran matahari yang terukur dengan cara teoritis atau dalam persen

(%).Maksimum penyinaran terjadi pada bulan November (56%) dan minimum

pada bulan Januari (39%). Kecepatan angin beragam dari waktu ke waktudengan

kisaran 1,55 – 3,75 m/detik dan arah angin umumnya dari Barat.

Tingkat evapotranspirasi cukup tinggi dengan rata-rata tahunan 4,6

mm/hari dan hampir konstan sepanjang tahun. Evapotranspirasi maksimum terjadi

pada bulan Oktober– November sebesar 5,3 mm/hari yang minimum pada bulan

Juni yang mencapai 3,7 mm/hari.

Topografi

Kabupaten Bolaang Mongondow Selatan mempunyai topografi wilayah

berbukit-bukit, pegunungandan sebagian kecil adalah daratan rendah

bergelombang.

Geologi dan Jenis Tanah

Berdasarkan Peta Geologi Sulawesi Lembar Kotamobagu Skala 1:250.000

(Afandi 1981), formasi geologi yang mendominasi wilayah studi adalah batuan

gunung api (Oligo Miocene volcanic dan Poly Pleistocene volcanics, Tmv) dan

batuan terobosan diorit (Tertiary Intrusive), serta sedimen aluvial (Quarternary

Alluvium). Batuan gunung api pada umumnya tersebar di sebagian besar wilayah,

Data sekunder BBSDLP tahun 2012(Tabel 8) memperlihatkan bahwa Kabupaten

Bolaang Mongondow Selatanmempunyai 14 satuan lahan yang terdiri dari

empatyaitu Grup Aluvial, Marin,Fluvio-Marin dan Volkan.Jenis tanah di daerah

penelitian diklasifikasikan dari tingkat ordo sampai subgroup seperti

disajikanpada Tabel 7.

Page 38: PEWILAYAHAN KOMODITAS PERTANIAN BERDASARKAN KOMODITAS UNGGULAN DAN KESESUAIAN LAHAN … · 2015-08-28 · lahan kering tanaman tahunan seluas 47.058,6 ha (84,7% ... kopi, kakao dan

22

(1) Entisols

Entisols merupakan tanah-tanah yang belum mempunyai perkembangan

struktur dengan susunan horison AC dan bersolum tipis. Tanah berkembang dari

bahan induk endapan pasir, endapan liat dan lumpur. Penyebaran tanah ini banyak

dijumpai pada landform pesisir pasir, pesisir lumpur dan dataran banjir dengan

relief datar. Berdasarkan kondisi drainase dan teksturnya, Entisols di daerah

penelitian dibedakan kedalam 2 subordo, yaitu Aquents dan Psamments. Subordo

Aquents dibedakan atas Grup Fluvaquents dan Endoaquents. Grup Fluvaquents

dibedakan atas Subgrup Sulfic Fluvaquents, Typic Fluvaquents.Grup Endoaquents

dibedakan atas Typic Endoaquents. Subordo Typic Psammaquents, sedangkan

subordo Psamments dibedakan atas Subgrup Typic Udipsamments.

Tabel 7. JenisTanah di Daerah Penelitian

No Ordo Subordo Grup Subgrup

1 Entisols Aquents Fluvaquents Sulfic Fluvaquents

Typic Sulfaquents

Endoaquents Typic Endoaquents

Psamments Psammaquents Typic Psammaquents

Udipsamments Typic Udipsamments

2 Inceptisols Aquepts Endoaquepts Typic Endoaquepts

Udepts Eutrudepts Aquic Eutrudepts

Typic Eutrudepts

3 Andisols Udands Hapludands Typic Hapludands

4 Alfisols Udalfs Hapludalfs Typic Hapludalfs

5 Mollisols Udolls Hapludolls Pachic Hapludolld

Sulfic Fluvaquents merupakan tanah yang belum mengalami perkembangan

atau belum matang (unripe). Tanah terbentuk dari bahan aluvium marin pada

Landform pesisir lumpur dengan relief datar (lereng 0-3%) dan drainase

terhambat. Tanah ini dicirikan oleh adanya kandungan bahan organik yang tidak

teratur pada sebagian besar panampangnya.Tanah lapisan bawah memiliki bahan

sulfidik (pirit) yang ditunjukkan oleh adanya reaksi kuat terhadap cairan H202.

Typic Sulfaquentsmerupakan tanah yang belum mengalami perkembangan

atau belum matang (unripe). Tanah terbentuk dari bahan aluvium marin pada

Landform pesisir lumpur dengan relief datar (lereng 0-3%) dan drainase

terhambat. Tanah ini dicirikan oleh adanya kandungan bahan organik yang tidak

teratur pada sebagian besar panampangnya.

Typic Endoaquents merupakan tanah yang belum mengalami

perkembangan atau belum matang (unripe). Tanah terbentuk dari bahan aluvium

pada Landform dataran banjir dengan relief datar (lereng 0-3%) dan drainase

terhambat.

Typic Psammaquents adalah Aquents yang mempunyai tekstur kasar (pasir

berlempung atau lebih kasar). Penyebarannya terutama pada Landform pesisir

Page 39: PEWILAYAHAN KOMODITAS PERTANIAN BERDASARKAN KOMODITAS UNGGULAN DAN KESESUAIAN LAHAN … · 2015-08-28 · lahan kering tanaman tahunan seluas 47.058,6 ha (84,7% ... kopi, kakao dan

23

pasir dengan relief datar (lereng 0-3%). Struktur tanah berbutir lepas, konsistensi

tidak lekat dan tidak plastis, drainase tanah terhambat.

Typic Udipsamments dicirikan oleh tekstur kasar (pasir berlempung atau

lebih kasar). Penyebarannya terutama pada Landformpesisir pasir dengan relief

datar (lereng 0-3%). Tekstur tanah pasir halus sampai pasir, struktur tanah

berbutir lepas konsistensi tidak lekat dan tidak plastis, drainase tanah baik.

(2) Inceptisols

Inceptisols merupakan tanah-tanah yang telah terjadi alterasi, perubahan

warna, ada bentukan struktur, dan adanya akumulasi liat silikat tetapi belum

memenuhi syarat argilik atau terdapat karatan pada tanah-tanah yang berdrainase

terhambat. Penyebaran Inceptisols di daerah penelitian pada Landform dataran

banjir, dataran koluvial, dataran fluvio-marin, intrusi volkan, dataran volkan

hingga pegunungan volkan, dengan relief bervariasi dari datar sampai bergunung.

Di daerah penelitian terdapat Subordo Aquepts dan Udepts. Subordo

Aquepts berkembang dari bahan induk aluvium dan aluvium marin, dan terdapat

pada lahan datar atau cekung, sehingga proses reduksi dan oksidasi dominan,

yang dicirikan dengan tanah yang sudah berkembang dan warna tanah terdapat

karatan. Subordo ini dibedakanke dalam Grup Endoaquepts dengan Subgrup

Typic Endoaquepts. Sedangkan Subordo Udepts mempunyai posisi lebih tinggi

dengan drainase baik, berkembang dari bahan induk tuf volkan dasit-andesit,

granodiorit dan diorit, memiliki rejim kelembaban tanah udik (tidak terdapat

bulan kering selama 90 hari berturut-turut) dan dibedakan kedalam Subgroup

Aquic Eutrudepts dan Typic Eutrudepts

Typic Endoaquepts berkembang dari bahan indukaluvium (endapan liat).

Penyebarannya terutama pada Landform dataran dataran banjir, dataran koluvial

dan dataran fluvio-marin dengan relief datar (lereng 0-3%). Solum tanah

tergolong sedang sampai dalam, tekstur liat, konsistensi lekat dan plastis, drainase

terhambat.

Aquic Eutrudepts berkembang dari bahan induk aluvium. Penyebarannya

hanya dijumpai pada Landform dataran koluvial dengan relief agak datar (lereng

1-3%). Tanah ini mempunyai solum tanah dalam (>100 cm), tekstur lempung

berpasir di lapisan atas dan lempung liat berpasir di lapisan bawah, struktur

gumpal, konsistensi agak lekat dan agak lekat, drainase baik. Pada lapisan tanah

paling bawah terdapat kondisi tanah jenuh air (akuik). Reaksi tanah agak masam

(pH 5,5-6,0),kejenuhan basa tinggi (> 50%).

Typic Eutrudepts berkembang dari bahan induk tuf volkan dasit-andesit,

granodiorit dan diorit. Penyebarannya cukup luas, dijumpai terutama pada

Landform dataran koluvial, intrusi volkan, dataran volkan hingga pegunungan

volkan, dengan relief bervariasi dari datar sampai bergunung. Tanah ini

mempunyai solum tanah dalam (>100 cm), tekstur lempung berliat di lapisan atas

dan liat di lapisan bawah, struktur gumpal, konsistensi lekat, drainase baik. Reaksi

tanah agak masam (pH 5,5-6,0),kejenuhan basa tinggi (>50%).

(3) Andisols

Andisols merupakan tanah-tanah yang terbentuk dari bahan induk abu/tuf

volkan. Tanah ini memiliki sifat tanah andik yang dicirikan oleh bobot isi tanah

Page 40: PEWILAYAHAN KOMODITAS PERTANIAN BERDASARKAN KOMODITAS UNGGULAN DAN KESESUAIAN LAHAN … · 2015-08-28 · lahan kering tanaman tahunan seluas 47.058,6 ha (84,7% ... kopi, kakao dan

24

rendah (<0,9 g/cm3), retensi fosfat sangat tinggi (>85%), dan Al/Fe oksalat tinggi

(> 2%). Tanah umumnya telah mengalami alterasi, perubahan warna, ada

bentukan struktur, dan adanya akumulasi liat silikat tetapi belum memenuhi syarat

argilik. Penyebaran Andisols di daerah penelitian terutama pada

Landformpegunungan volkan dan kerucut anakan volkan dengan relief berbukit

sampai bergunung. Tanah ini hanya dibedakanke dalam Subordo Udans dan

Group Hapludans dan dibedakan ke dalam 1 (satu) Subgrup, yaitu: Typic

Hapludands.

Typic Hapludands berkembang dari bahan induk tuf volkan dasit-andesit.

Tanah ini mempunyai solum dalam (>100 cm), tekstur lempung berdebu, struktur

granular, konsistensi gembur, tidak lekat dan tidak plastis, drainase baik. Reaksi

tanah agak masam (pH 5,5-6,0).

(4) Alfisols

Alfisols adalah tanah-tanah yang memiliki horison iluviasi liat silikat yang

memenuhi persyaratan argilik dengan kejenuhan basa tinggi (>35%). Alfisols di

daerah penelitian berkembang dari bahan induk tuf volkan dasit-andesit,

granodiorit dan diorit, terbentuk pada Landform dataran volkan hingga

pegunungan volkan, dan intrusi volkan dengan relief bergelombang (lereng 8-

15%) hingga bergunung (lereng >40%). Tanah ini hanya dibedakan ke dalam satu

Subordo yaitu Udalfs dan Group Hapludalfs dan dibedakan ke dalam 1 (satu)

Subgrup, yaitu: Typic Hapludalfs.

Typic Hapludalfs dicirikan oleh rejim kelembaban udik dengan solum

tanah dalam (100-150 cm), dan drainase baik. Tekstur liat, struktur gumpal,

konsistensi lekat dan plastis. Reaksi tanah agak masam (pH 5,0-6,0), kejenuhan

basa tinggi (>50%).

(5) Mollisols

Mollisols adalah tanah-tanah yang dicirikan oleh adanya epipedon molik

yang ditunjukkan oleh lapisan atas tebal dan berwarna gelap akibat adanya

akumulasi bahan organik yang terus menerus. Tanah ini dicirikan juga oleh

adanya kejenuhan basa yang tinggi (≥50%) pada seluruh lapisannya. Mollisols

didaerah penelitian berkembang dari bahan induk tuf volkan dasit-andesit.

Penyebarannya terutama pada Landform perbukitan volkan dengan relief berbukit

(lereng 25-40%). Tanah ini hanya dibedakan1 (satu) Subordo yaitu Udolls, dan

Group Hapudolls, dan satu Subgrup, yaitu: Pachic Hapludolls.

Pachic Hapludolls dicirikan oleh rejim kelembaban udik dengan solum

tanah dalam (100-150 cm), dan drainase baik. Lapisan atas tanah tebal dan

berwarna hitam. Tekstur lempung berliat hingga liat, struktur granuler hingga

gumpal, konsistensi gembur, lekat dan plastis. Reaksi tanah agak masam

(pH 5,0-6,0), kejenuhan basa tinggi (>50%).

Page 41: PEWILAYAHAN KOMODITAS PERTANIAN BERDASARKAN KOMODITAS UNGGULAN DAN KESESUAIAN LAHAN … · 2015-08-28 · lahan kering tanaman tahunan seluas 47.058,6 ha (84,7% ... kopi, kakao dan

25

Penggunaan Lahan

Lahan pemukiman di Kabupaten Bolaang Mongondow Selatan sebagian

besar tersebar di sepanjang pesisir pantai, kecuali desa-desa Modisi dan Iligon

yang berada di area perbukitan. Permukiman yang berada di pesisir pantai tersebar

di kedua sisi jalan selatan trans Sulawesi. Berdasarkan jumlah penduduknya dan

kepadatannya (Tabel 4) untuk Kecamatan Bolaang Ukimerupakan kecamatan

yang terbanyak dan terpadat penduduknya.

Pemanfaatan lahan bagi kegiatan pertanian tanaman pangan di Kabupaten

Bolaang Mongondow Selatan sebagian besar digunakan bagi tanaman jagung dan

padi sawah. Tanaman lainnya adalah kacang tanah, ubi kayu, kacang hijau, padi

ladang, kedelai dan ubi jalar. Sebagian dari tanaman-tanaman tersebut ditanam

dalam sistem tumpang sari dengan tanaman kelapa.

Tanaman perkebunan yang mendominasi lahan perkebunan di kawasan ini

adalah tanaman kelapa dan cengkeh dan tanaman lainnya adalah kakao, kopi dan

lada.Lahan perkebunan kelapa terluas berada di Kecamatan Bolaang Uki dan

lahan perkebunan cengkeh terluas berada di Kecamatan Pinolosian.

Sawah yang terdapat di daerah penelitian pada umumnya adalah sawah

tadah hujan yang sumber airnya adalah air hujan, namun pada saat musim

kemarau, petani menggunakan sungai kecil untuk mengairi lahan mereka dengan

menggunakan pompa air. Lahan sawah di tanam 2 – 3 kali dalam setahun dan

selebihnya diberakan. Areal pertanaman sawah terluas berada di Kecamatan

Pinolosian (Lampiran 3).

Penggunaan lahan tegalan termasuk di dalamnya ladang yang terdapat

pada daerah dataran dan daerah berlereng dengan kebutuhan air sepenuhnya

tergantung dari air hujan. Umumnya penduduk membuka ladang di dekat

pemukiman, tetapi ada juga yang membuka ladang pada wilayah berlereng tanpa

usaha konservasi, sehingga mempercepat terjadinya kerusakan lahan. Biasanya

ladang ditanami tanaman pangn seperti jagung dan palawija.

Kebun campuran merupakan lahan pertanian yang ditanami beberapa jenis

tanaman pangan dan tahunan. Biasanya terletak dekat atau di sekitar pemukiman

penduduk. Penyebaran kebun campuran ini juga cukup luas.

Penggunaan lahan perkebunan biasanya ditanami dengan tanaman

cengkeh, kelapa, kakao, kopi dan lada. Perkebunan kelapa hampir tersebar di

semua wilayah Kabupaten Bolaang Mongondow Selatan, sedangkan perkebunan

cengkeh tersebar di wilayah Kecamatan Pinolosian Tengah dan Pinolosian Timur.

Semak belukar merupakan lahan yang didominasi oleh tumbuhan jenis

pohon-pohonan dan bercampur dengan jenis perdu dan alang-alang. Areal yang

ditumbuhi semak belukar cukup luas, baik di dataran maupun perbukitan. Lahan

ditumbuhi semak belukar antara lain merupakan bekas tebangan atau tegalan

(ladang) yang telah ditinggalkan.

Hutan di daerah penelitian masih sangat luas, penyebarannya hampir di

semua kecamatan ada, terutama di wilayah perbukitan dan pegunungan berlereng

curam. Hutan juga ada yang berada di daerah dataran khususnya hutan mangrove

yang berada dipesisir pantai di daerah penelitian.

Page 42: PEWILAYAHAN KOMODITAS PERTANIAN BERDASARKAN KOMODITAS UNGGULAN DAN KESESUAIAN LAHAN … · 2015-08-28 · lahan kering tanaman tahunan seluas 47.058,6 ha (84,7% ... kopi, kakao dan

26

5. HASIL DAN PEMBAHASAN

Komoditas Unggulan

Hasil analisis Location Quotient (LQ) dan Shift Share Analysis (SSA) di

empat kecamatan di Kabupaten Bolaang Mongondow Selatan disajikan pada

Tabel 8.Tabel 8 memperlihatkan bahwa untuk komoditas unggulan padi sawah

terdapat di 3 kecamatan yaitu Kecamatan Bolaang Uki, Pinolosian dan Pinolosian

Timur. Komoditas unggulan padi ladang, ubi kayu, ubi jalar, kacang tanah dan

kacang hijau berada di satu kecamatan yaitu di Kecamatan Bolaang Uki,

komoditas unggulan jagung dan kedelai berada di 2 kecamatan yaitu di

Kecamatan Pinolosian Tengah dan Pinolosian Timur.

Tabel 8Nilai LQ dan SSA Komoditas Unggulan di Empat Kecamatan di

Kabupaten Bolaang Mongondow Selatan

Sumber : Data Diolah,Badan Pusat Statistik dan Dinas Pertanian dan Peternakan Kabupaten

Bolang Mongondow Selatan (2012).

Komoditas unggulan kelapa berada di 3 kecamatan yaitu di Kecamatan

Bolaang Uki, Pinolosian Tengah dan Pinolosian Timur. Komoditas unggulan

cengkeh hanya di Kecamatan Pinolosian dan komoditas unggulan kopi berada di

Kecamatan Bolaang Uki serta komoditas unggulan kakao dan lada berada di dua

kecamatan yaitu di Kecamatan Pinolosian Tengah dan Pinolosian Timur.

Komoditas padi sawah memiliki sebaran paling luas dibandingkan

komoditas tanaman pangan lainnya dan diusahakan petani hampir merata di

seluruh kecamatan. Hal ini ditunjukkan dengan nilai LQ > 1 di tiga kecamatan

yaitu Kecamatan Bolaang Uki, Pinolosian dan Pinolosian Timur. Hal ini

disebabkan tanaman padi merupakan bahan makanan pokok masyarakat di

Indonesia dan dari potensi pengembangannya sangat baik untuk dikembangkan

karena tersedia sumber air atau pengairan. Nilai LQ tertinggi terdapat pada

komoditas ubi jalar di Kecamatan Bolaang Uki (6,71). Hal ini disebabkan karena

Komoditas

Unggulan

Kecamatan

Bol. Uki Pinolosian P. Tengah P. Timur

LQ SSA LQ SSA LQ SSA LQ SSA

Padi sawah 1,20 0,0456 1,22 -0,0142 0,94 0,0230 1,07 0,0244

Padi ladang 2,74 0,0933 0,58 0,0345 0,48 0,1111 0,46 0,1143

Jagung 0,77 0,0126 0,96 0,0095 1,06 0,0177 1,02 0,0098

Ubi kayu 3,58 0,0359 0,22 0,0505 0,18 0,0746 0,13 0,0667

Ubi jalar 7,06 0,1332 0,12 0,1429 0,04 -0,4000 0,04 -0,6000

Kacang tanah 1,46 0,0746 0,68 0,0580 0,83 0,0323 0,64 0,0707

Kedelai 0,71 0,2500 0,26 0,3333 2,00 0,1053 1,91 0,2353

Kacang Hijau 3,22 0,0588 0,63 0,0870 0,65 0,1364 0,42 0,1818

Kelapa 1,42 0,3345 0,59 0,0175 1,26 0,4661 1,02 0,3831

Cengkeh 0,45 0,2333 2,19 1,1520 0,09 0,3521 0,62 0,1176

Kakao 0,17 0,1370 0,64 0,1101 1,79 0,0162 1,92 -0,0103

Kopi 1,55 0,0182 0,07 0,1667 0,73 0,1429 0,31 0,1818

Lada 0,24 0,3750 0,42 0,1500 1,41 0,1500 1,10 0,2000

Page 43: PEWILAYAHAN KOMODITAS PERTANIAN BERDASARKAN KOMODITAS UNGGULAN DAN KESESUAIAN LAHAN … · 2015-08-28 · lahan kering tanaman tahunan seluas 47.058,6 ha (84,7% ... kopi, kakao dan

27

permintaan ubi jalar dan diversifikasi pangan di Kecamatan Bolaang Uki tinggi

dan areal tanam terluas hanya di kecamatan ini.

Untuk tanaman tahunan komoditas kelapa memiliki sebaran di tiga

kecamatan yaitu Kecamatan Bolaang Uki, Pinolosian Tengah dan Pinolosian

Timur bahkan di Provinsi Sulawesi Utara sehingga ada julukan Sulawesi Utara

sebagai kota Nyiur Melambai.

Hal tersebut terkait dengan banyaknya produk turunan yang dimiliki

komoditas kelapa yaitu merupakan tanaman yang sangat bermanfaat karena

hampir semua hasil pohon kelapa memiliki nilai ekonomis yang signifikan.

Tanaman kelapa menghasilkan buah kelapa dan batang kelapa sebagai produk

utama, lidi yang berasal dari daun kelapa, yang juga dapat dimanfaatkan. Sebagai

produk utama, buah kelapa menghasilkan empat produk yaitu daging kelapa, air

kelapa, tempurung dan sabut kelapa. Daging kelapa dapat diolah menjadi kopra

dan kemudian diproses lebih lanjut menjadi minyak kelapa kasar, minyak goreng

dan margarin untuk konsumsi masyarakat. Daging kelapa dapat diolah menjadi

dessicated coconut. Air kelapa dapat diolah menjadi nata de coco, kecap, dan

minuman air kelapa. Bungkil kopra dapat diolah menjadi bahan campuran

makanan ternak. Batang kelapa dapat diolah menjadi mebel yang berkualitas

tinggi. Sabut kelapa dapat diolah menjadi serat untuk berbagai keperluan, seperti

sapu dan jok mobil. Tempurung kelapa umumnya dapat diolah menjadi arang

tempurung dan karbon aktif. Dengan demikian komoditi kelapa dapat berperan

sebagai penggerak utama perekonomian daerah. Disamping itu juga komoditas

kelapa telah memiliki industri pengolahan baik, sebagai minyak kelapa maupun

dalam bentuk kopra yang telah di ekspor ke beberapa negara tetangga seperti

Filipina, Malaysia dan Singapura.

Tabel 8 menunjukkan bahwa komoditas padi sawah berada di 4

kecamatan. Komoditas padi sawah di Kecamatan Bolaang Uki walaupun dilihat

dari luas areal tanamnya memiliki luasan yang terkecil dibandingkan di tiga

kecamatan lainnya, namun merupakan komoditas unggulan di Kecamatan

Bolaang Uki dan Pinolosian Timur. Sedangkan di Kecamatan Pinolosian memiliki

luas areal tanam yang terbesar namun padi sawah bukan merupakan komoditas

unggulan di Kecamatan Pinolosian. Hal ini disebabkan di Kecamatan Pinolosian

pertumbuhannya negatif/nilai SSA(-0,0142) artinya terjadi penurunan aktivitas

usahatani padi sawah. Hal ini disebabkan lahan sawah mengalami alih fungsi

lahan menjadi lahan kering, pemukiman dan bangunan perkantoran sehingga

lahan sawah luasannya semakin berkurang.

Demikian juga halnya dengan komoditas kakao di Kecamatan Pinolosian

Timur dan komoditas ubi jalar di Kecamatan Pinolosian Tengah memiliki laju

pertumbuhan yang negatif. Untuk komoditas kakao dilihat dari luas areal tanam

memiliki luas yang terkecil dibandingkan dengan ketiga kecamatan lainnya,

namun karena di tiga kecamatan tersebut kakao bukan merupakan komoditas

unggulan, sementara di Kecamatan Bolaang Uki komoditas unggulannya adalah

kakao.

Komoditas cengkeh di Kecamatan Pinolosian memiliki laju pertumbuhan

yang paling tinggi dengan nilai SSA sebesar 1,1520.Hal ini menunjukkan bahwa

komoditas cengkeh memiliki potensi tinggi untuk dapat dikembangkan dan petani

di Kecamatan Pinolosian menganggap cengkeh adalah komoditas yang

menguntungkan dan menjanjikan dibandingkan komoditas lainnya. Di samping

Page 44: PEWILAYAHAN KOMODITAS PERTANIAN BERDASARKAN KOMODITAS UNGGULAN DAN KESESUAIAN LAHAN … · 2015-08-28 · lahan kering tanaman tahunan seluas 47.058,6 ha (84,7% ... kopi, kakao dan

28

itu komoditas cengkeh telah memiliki industri pengolahan yang dikembangkan

oleh salah satu anak perusahaan Djarum Kudusyang mampu menyerap tenaga

kerja di Kecamatan Pinolosian bahkan di luar kecamatan. Pengamatan di lapang

menunjukkan bahwa diKecamatan Pinolosian selain tanaman cengkeh petani juga

menanam komoditas lain tetapi bukan merupakan tanaman utama.

Berdasarkan nilai LQ>1 dan shift share>0 pada Tabel 8, maka ada 13

komoditas unggulan di wilayah penelitian. Komoditas unggulan tersebut terdiri

dari 8 komoditas unggulan tanaman pangan dan 5 komoditas ungulan tanaman

tahunan. Adapun komoditas unggulan masing-masing kecamatan seperti tertera

pada Tabel 9.

Tabel 9. Komoditas Unggulan Masing-Masing Kecamatan di Kabupeten

Bolaang Mongondow Selatan

Tabel 9 memperlihatkan bahwa Kecamatan Bolaang Uki mempunyai 8

komoditas unggulan yaitu 6 tanaman pangan dan 2 tanaman tahunan. Untuk

tanaman pangan umumnya ditanam di wilayah yang relatif datar sampai

berombak (0- 25%) sedangkan tanaman tahunan kelapa dan kopi berada di

wilayah berombak sampai bergunung (>25%). Kecamatan Pinolosian komoditas

unggulannya adalah cengkeh. Kecamatan Pinolosian Tengah mempunyai 5

komoditas unggulan yaitu 2 tanaman pangan (jagung dan kedelai) dan 3 tanaman

tahunan (kelapa, kakao dan lada). Kecamatan Pinolosian Timur mempunyai 5

komoditas unggulan yaitu 3 tanaman pangan (padi sawah, jagung dan kedelai) dan

2 tanaman tahunan yaitu kelapa dan lada.

Kesesuaian Lahan Komoditas Unggulan

Dasar penilaian kesesuaian lahan adalah satuan lahan, berdasarkan Peta

Satuan Lahan skala 1 : 50.000 (BBSDLP, 2012) Kabupaten Bolaang Mongondow

Selatan, jenis satuan lahannya seperti yang disajikan pada Tabel 10. Tabel 10

menunjukkan bahwa wilayah tersebut terdiri dari 4 Landform yaitu Landform

Aluvial, Landform Marin, Landform Fluvio-marin dan Landform Volkanik.

Wilayah penelitian ini didominasi oleh landform pegunungan volkan

sangat tertoreh dengan luas 45.994 ha (41,07%) dengan relief bergunung (> 40%)

dan didominasi tanah Inceptisol 85.005 ha (75,91%).

Tabel 10 menunjukkan bahwa Landformpegunungan volkan sangat

tertorehterluas yaitu 25.679 ha (22,93%) dan satuan lahan 5 (pesisir lumpur)

Kecamatan Komoditas

Bolaang Uki : Padi Sawah, Padi Ladang, Ubi Kayu, Ubi Jalar,

Kacang Tanah, Kacang Hijau, Kelapa dan Kopi

Pinolosian : Cengkeh

Pinolosian Tengah : Jagung, Kedelai, Kelapa, Kakao dan Lada

Pinolosian Timur : Padi sawah, Jagung, Kedelai, Kelapa dan Lada

Page 45: PEWILAYAHAN KOMODITAS PERTANIAN BERDASARKAN KOMODITAS UNGGULAN DAN KESESUAIAN LAHAN … · 2015-08-28 · lahan kering tanaman tahunan seluas 47.058,6 ha (84,7% ... kopi, kakao dan

29

luasnya paling kecil yaitu sekitar 174 ha (0,15%). Bahan induknya terdiri dari

aluvium seluas 9.318 ha (8,33%), aluvium marin seluas 1.548 ha (1,38%), tuf

volkan dasit-andesit seluas 85.752 ha (76,57%) dan granodiorit-diorit seluas

15.370 ha (13,73%).

Lereng 0 – 3% dengan relief datar terdapat di 5 macam satuan lahan yaitu

satuan lahan 1 (dataran banjir), satuan lahan 2 (dataran koluvial), satuan lahan 5

(pesisir lumpur), satuan lahan 6 (dataran fluvio-marin) dan satuan lahan 7 (pesisir

pasir).. Lereng > 40% ada di 3 satuan lahan yaitu satuan lahan 11 (pegunungan

volkan sangat tertoreh), satuan lahan 13 (kerucut anakan volkan sangat tertoreh)

dan satuan lahan 14 (intrusi volkan). Penggunaan lahan terdiri dari sawah, tegalan,

semak belukar, kebun campuran, perkebunan dan hutan.

Landform Aluvial terdiri atas dataran banjir dan dataran koluvial, berbahan

induk aluvium dengan relief datar (lereng 0-3%), agak datar (1-3%) , agak landai

(lereng 3-8%) dan agak bergelombang (5 – 8%). LandformAluvialmerupakan

wilayah yang terbentuk karena proses fluvial dari bahan endapan sungai, biasanya

berlapis-lapis dengan tekstur beragam, dicirikan oleh adanya kerikil/batu yang

bentuknya membulatdengan relief datar.

Landform Marin berada pada posisi di sebagian garis pantai, dan

mempunyai batas yang kontras dengan dataran aluvial atau dataran/perbukitan

volkan di belakangnya. Landform Marin terbentuk karena proses pengendapan

bahan-bahan dibawah pengaruh atau lingkungan marin pada wilayah datar agak

cekung.

Landform ini terdiri atas pesisir pasir dan pesisir lumpur. Grup marin,

dijumpai 2landform yaitu pesisir lumpur dengan relief datar (lereng 0 – 3%)dan

pesisir pasir dengan relief datar (lereng 0 - 3%).

Landform Fluvio-Marin terbentuk proses pengendapan marin yang

posisinya relatif sudah jauh dari asal pembentukannya dan sudah banyak

dipengaruhi oleh bahan fluvial. Landform ini terdiri atas dataran fluvio-

marindengan relief datar (lereng 0 – 3%).

Landform Volkanik (wilayah berbukit dan bergelombang) merupakan

dataran yang terbentuk dari hasil letusan gunung api. Grup volkanik menutupi

sebagian besar daerah penelitian dengan bahan induk tanah secara umum dari tuf

dan lava, terdiri dari dataran volkan bergelombang dengan relief bergelombang

(lereng 8 – 15%), perbukitan volkan sangat tertoreh dengan relief berbukit (lereng

15 – 25%), pengunungan volkan sangat tertoreh dibedakan 2 satuan lahan dengan

relief bergunung (lereng 25 – 40%) dan (lereng >40%), intrusi volkan dibedakan 2

satuan lahan dengan relief berbukit (lereng 25 – 40%) dan bergunung

(lereng>40%) serta kerucut anakan volkan sangat tertoreh dengan relief berbukit

(lereng >40%) dibedakan 1 satuan lahan.

Tabel 10 dan Gambar 4 memperlihatkan bahwa dari 14 satuan lahan ini

masih termasuk kawasan budidaya, kawasan hutan dan suaka alam. Untuk

memisahkan kawasan budidaya dan kawasan lindung dilakukan dengan cara

mengoverlay peta satuan lahan dari BBSDLP dengan peta Rencana Tata Ruang

Wilayah (RTRW) kabupaten. Hasil yang didapatkan adalah dari 14 satuan lahan

tersebut hanya ada 10 satuan lahan yang termasuk dalam kawasan budidaya yaitu

satuan lahan 1, 2, 3, 4, 6, 8, 9, 10, 11 dan 12, dan kawasan lindung terdiri dari 4

satuan lahan. Luas kawasan budidaya dan kawasan lindung hasil dari penapisan

satuan lahan dengan peta RTRW kabupaten disajikan pada Tabel 11.

28

Page 46: PEWILAYAHAN KOMODITAS PERTANIAN BERDASARKAN KOMODITAS UNGGULAN DAN KESESUAIAN LAHAN … · 2015-08-28 · lahan kering tanaman tahunan seluas 47.058,6 ha (84,7% ... kopi, kakao dan

30

Tabel 10. Satuan Lahan di Kabupaten Bolaang Mongondow Selatan, Propinsi Sulawesi Utara

Sumber : Balai Besar Sumber Daya Lahan Pertanian (2012)

Satuan

Peta

Lahan

Landform Relief/Lereng

(%) Bahan Induk Jenis Tanah Penggunaan lahan

Luas

ha %

1 Dataran banjir Datar

(0-3%)

Aluvium

Typic Endoaquepts

Typic Endoaquents

Sawah, kebun campuran, tegalan,

semak belukar

3.242 2,90

2 Dataran koluvial Datar

(0-3%)

Aluvium Typic Eutrudepts

Aquic Eutrudepts

Typic Endoaquepts

Sawah, kebun campuran, tegalan,

semak belukar

2.842 2,54

3 Dataran koluvial Agak landai

(3-8%)

Aluvium Typic Eutrudepts

Typic Endoaquepts

Sawah, kebun campuran, tegalan,

semak belukar

1.963 1,75

4 Dataran koluvial Agak Bergelombang

(5-8%)

Aluvium Typic Eutrudepts

Typic Endoaquepts

Sawah, kebun campuran, tegalan,

semak belukar

1.271 1,14

5 Pesisir lumpur Datar

(0-3%)

Aluvium marin Typic Fluvaquents

Sulfic Fluvaquents

Sawah, kebun campuran, tegalan,

semak belukar, hutan mangrove

174 0,15

6 Dataran fluvio-marin Datar

(0-3%)

Aluvium marin Typic Endoaquepts

Typic Eutrudepts

Sawah, kebun campuran, tegalan,

semak belukar

561 0,50

7 Pesisir pasir Datar

(0-3%)

Aluvium marin Typic Udipsamments

Typic Psammaquents

Kebun campuran, tegalan, semak

belukar

813 0,73

8 Dataran volkan

Bergelombang

Bergelombang

(8-15%)

Tuf volkan

dasit-andesit

Typic Eutrudepts

Typic Hapludalfs

Kebun campuran, hutan, tegalan,

semak belukar

9.235 8,25

9 Perbukitan volkan

sangat tertoreh

Berbukit

(15-25%)

Tuf volkan

dasit-andesit

Typic Eutrudepts

Typic Hapludalfs

Pachic Hapludolls

Kebun campuran, hutan, tegalan,

semak belukar

24.843 22,18

10 Pegunungan volkan

sangat tertoreh

Bergunung

(25-40%)

Tuf volkan

dasit-andesit

Typic Eutrudepts

Typic Hapludands

Perkebunan, hutan, tegalan, semak

belukar

25.679 22,93

11 Pegunungan volkan

sangat tertoreh

Bergunung

(>40%)

Tuf volkan

dasit-andesit

Typic Hapludands

Typic Eutrudepts

Kebun campuran, hutan, semak

belukar

20.315 18,14

12 Intrusi volkan Berbukit

(25-40%)

Granodiorit

dan diorite

Typic Eutrudepts

Typic Hapludalfs

Kebun campuran, hutan 14.185 12,67

13 Kerucut anakan volkan

sangat tertoreh

Berbukit

(>40%)

Tuf volkan

dasit-andesit

Typic Hapludands

Typic Eutrudepts

Kebun campuran, hutan, semak

belukar

5.680 5,07

14 Intrusi volkan Bergunung

(>40%)

Granodiorit

dan diorite

Typic Eutrudepts

Typic Hapludalfs

Hutan 1.185 1,06

Jumlah 111.987 100,00

53

30

Page 47: PEWILAYAHAN KOMODITAS PERTANIAN BERDASARKAN KOMODITAS UNGGULAN DAN KESESUAIAN LAHAN … · 2015-08-28 · lahan kering tanaman tahunan seluas 47.058,6 ha (84,7% ... kopi, kakao dan

31

31 Gambar 4. Peta Satuan Lahan di Empat Kecamatan Kabupaten Bolaang Mongondow Selatan

Page 48: PEWILAYAHAN KOMODITAS PERTANIAN BERDASARKAN KOMODITAS UNGGULAN DAN KESESUAIAN LAHAN … · 2015-08-28 · lahan kering tanaman tahunan seluas 47.058,6 ha (84,7% ... kopi, kakao dan

32

Tabel 11. Luas Kawasan Budidaya dan Kawasan Lindung di Empat Kecamatan

Kabupaten Bolaang Mongondow Selatan

Sumber : Bappeda Kabupaten Bolaang Mongondow Selatan (2010).

Tabel 11 menunjukkan bahwa berdasarkan peta Rencana Tata Ruang

Wilayah (RTRW) Kabupaten Bolaang Mongondow Selatan tahun 2010, alokasi

lahan yang dapat dikembangkan untuk pertanian (kawasan budidaya) seluas

69.694,0ha (62%) dan kawasan lindung seluas 42.293,1 ha (38%). Kawasan

budidaya merupakan kawasan yang akan dianalisis lebih lanjut dalam penelitian

ini.

Satuan lahan yang berada pada kawasan budidaya itulah yang akan dinilai

kesesuaian lahannya. Hasil evaluasi kesesuaian lahan untuk komoditas unggulan

untuk masing-masing kecamatan disajikan pada Tabel 12 sedangkan hasil

evaluasi kesesuaian lahan komoditas unggulan pada setiap satuan lahan dapat

dilihat pada Lampiran 10 dan 11.

Tabel 12. Kesesuaian Lahan Komoditas Unggulan di Empat Kecamatan di

Kabupaten Bolaang Mongondow Selatan

Keterangan : S1 = Sangat Sesuai ; S2 = Agak Sesuai; S3 = Sesuai Marginal; N = Tidak Sesuai

Kecamatan Kawasan

Budidaya (ha)

Kawasan Lindung Jumlah

(ha) HL (ha)

SA (ha)

KA (ha)

Jumlah (ha)

B. Uki 25.044,9 6.297,6 7.694,9 - 13.992,5 39.037,4

Pinolosian 14.239,9 11.305,0 1.283,5 - 12.588,5 26.828,4

P.Tengah 11.323,1 8369,9 1.620,0 1.081,8 11.071,7 22.394,8

P.Timur 19.086,0 4.529,7 - 110,7 4.640,4 23.726,4

Jumlah 69.694,0

42.293,1 111.987,0

Komoditas Unggulan

Kelas kesesuaian lahan

S1

(ha)

S2

(ha)

S3

(ha)

S N

(ha) % (ha) %

BOLAANG UKI Padi sawah

2.536,6 4.941,1 4.925,9 12.403,6

49,5

12.641,3

50,3

Padi Ladang & K. Hijau 2.536,6 3.838,4 6.028,6 12.403,6 49,5 12.641,3 50,3

U. Jalar, U. Kayu & K.Tanah 2.536,6 3.838,4 4.925,9 11.300,9 45,1 13.743,9 54,9

Kopi 0,0 11.342,7 9.470,7 20.771,6 82,9 4.273,3 17,1

Kelapa 2.536,6 4.941,1 13.294,0 20.771,6 82,9 4.273,3 17,1

PINOLOSIAN

Cengkeh 3.402,7 5.511,9 5,239,0

14.153,6

99,4

86,3

0,6

PINOLOSIAN TENGAH

Jagung, Kedelai, & Lada 831,3 1.789,7 2.330,4

4.951,4

43,7

6.371,7

56,3

Kakao 2.621,0 1.805,5 1.875,6 6.302,1 55,7 5.021,0 44,3

Kelapa 831,3 2.314,7 3.156,1 6.302,1 55,7 5.021,0 44,3

PINOLOSIAN TIMUR

Padi sawah 406,6 6.047,0 2.233,2

8.686,8

45,5

10.399,2

54,5

Jagung, Kedelai, & Lada 406,6 5.682,1 2.598,1 8.686,8 43,6 10.399,2 54,5

Kelapa 406,6 6.047,0 7.889.7 14.343.4 75,2 4.742,7 24,8

53

28

Page 49: PEWILAYAHAN KOMODITAS PERTANIAN BERDASARKAN KOMODITAS UNGGULAN DAN KESESUAIAN LAHAN … · 2015-08-28 · lahan kering tanaman tahunan seluas 47.058,6 ha (84,7% ... kopi, kakao dan

33

Tabel 12 menunjukkan bahwa ada komoditas yang memiliki kesesuaian

lahan yang sama yaitu komoditas padi ladang dan kacang hijau, komoditas ubi

jalar, ubikayu dan kacang tanah serta komoditas jagung kedelai dan lada. Hal ini

disebabkan karena kriteria kesesuaian lahan pada komoditas tersebut memiliki

perbedaan yang sangat kecil atau hampir sama.

Tabel 12 menunjukkan bahwa berdasarkan luasannya, lahan yangsesuai

untuk padi sawah seluas 21.090,3 ha (33%) yang berada di Kecamatan Bolaang

Uki dan di Kecamatan Pinolosian Timur dimana kesesuaian lahan S1 seluas

2.943,2 ha, S2 seluas 10.988,1 ha, S3 seluas 7.159,1 ha. Dari luasan tersebut

terlihat bahwa kesesuaian lahan S2 > S3 > S1. Kelas kesesuaian lahan S1 terbesar

di Kecamatan Bolaang Uki. Kelas kesesuaian lahan S2 terbesar di Kecamatan

Pinolosian Timur dan untuk kelas kesesuaian S3 berada di Kecamatan Bolaang

Uki.

Hal ini disebabkan karena faktor pembatas utamanya adalah drainase dan

bahaya erosi (lereng) karena komoditas padi sawah membutuhkan lereng yang

datar dan sangat membutuhkan air.Untukdapat dikembangkan bagi pertanian

lahan basah diperlukan usaha-usaha perbaikanterhadap kondisi tanah dan irigasi

sehingga bisa didapat kelas kesesuaian lahanyang lebih baik.

Sub kelas kesesuaian lahan beserta peta kesesuaian lahan untuk komoditas

unggulan padi sawah disajikan pada Tabel 13 dan Gambar 5, dan untuk komoditas

lainnya peta kesesuaian lahan dan sub kelas kesesuaian lahan beserta luasannya

dapat dilihat pada Lampiran 25 sampai 38.

Tabel13. Subkelas Kesesuaian Lahan untuk Komoditas Padi Sawah di

Kecamatan Bolaang Uki dan Pinolosian Timur

Sub Kelas Faktor

Pembatas

Satuan

lahan

LUAS

Ha %

S1 Sangat Sesuai - 2, 3 2.943,2 4,69

S2oa Agak Sesuai Draenase 1, 6 1.467,5 2,34

S2eh Agak Sesuai Bahaya erosi 4,8 9.520,5 15,17

S3eh Sesuai Marginal Bahaya erosi 9 7.159,1 11,40

Neh Tidak Sesuai Bahaya erosi 10, 11 23.040,4 36,71

SA Suaka Alam - 7.694,9 12,26

KA Konservasi Air -

110,9 0,18

HL Hutan Lindung - 10.827,3 17,25

Jumlah

62.763,8 100,00

Page 50: PEWILAYAHAN KOMODITAS PERTANIAN BERDASARKAN KOMODITAS UNGGULAN DAN KESESUAIAN LAHAN … · 2015-08-28 · lahan kering tanaman tahunan seluas 47.058,6 ha (84,7% ... kopi, kakao dan

34

Gambar 5. Peta Kesesuaian Lahan untuk Komoditas Padi Sawah di Kecamatan Bolaang Uki dan Pinolosian Timur

34

Page 51: PEWILAYAHAN KOMODITAS PERTANIAN BERDASARKAN KOMODITAS UNGGULAN DAN KESESUAIAN LAHAN … · 2015-08-28 · lahan kering tanaman tahunan seluas 47.058,6 ha (84,7% ... kopi, kakao dan

35

Lahan yang sesuai untuk komoditas unggulan untuk padi ladang dan

kacang hijau seluas 12.403,6 ha (49,5%) dimana kelas kesesuaian S1 seluas

2.536,6 ha, S2 seluas 3.838,4 ha dan S3 seluas 6.028,5 ha. Lahan yang sesuai

untukkomoditas unggulan untuk ubi kayu, ubi jalar dan kacang tanah seluas

11.300,9 ha (45,1%) dimana S1 seluas 2.536,6 ha, S2 seluas 3.838,4 ha dan S3

seluas 4.925,9 ha. Komoditas ini berada di Kecamatan Bolaang Uki dan dari

luasan tersebut terlihat bahwa kesesuaian lahan S3 > S2 > S1. Hal ini disebabkan

karena faktor pembatas utamanya adalah bahaya erosi (lereng) dan drainase yang

membutuhkan lereng yang relatifdatar (Lampiran 25, 26, 27 dan 28).

Lahan yang sesuai untuk komoditas unggulan kopi di Kecamatan Bolaang

Uki seluas 20.771,6 ha (82,9%) dengan kelas kesesuaian lahan S1 tidak ada, S2

seluas 11.300,9 ha dan S3 seluas 8.368 (Lampiran 29 dan 30).

Luas lahan yang sesuai untuk komoditas unggulan kelapa seluas 41.419 ha

(78,63%) dimana kelas kesesuaian lahan S1 seluas 3.774,5 ha, S2 seluas 13.302,8

ha, S3 seluas 24.339,8 ha. Hampir sebagian besar dari total luas lahan yang sesuai

untuk kelapa terbesardi tiga kecamatan yaitu Kecamatan Bolaang Uki, Kecamatan

Pinolosian Timur dan Kecamatan Pinolosian Tengah, dimana potensi kesesuaian

lahannyaadalah S3 >S2 > S1. Kelas kesesuaian S1 dan S3 terbesar di Kecamatan

Bolaang Uki, S2 terbesar di Kecamatan Pinolosian Timur (Lampiran 31 dan 32).

Lahan yang sesuai untuk komoditas unggulan cengkeh seluas 14.153,6 ha

(99,4%) dimana kelas kesesuaian lahan S1 seluas 3.402,7 ha, S2 seluas 5.511,9

ha dan S3 seluas 5.239 ha. Komoditas ini berada di Kecamatan Pinolosian dengan

kesesuaian lahan S2 >S3> S1 (Lampiran 33 dan 34).

Lahan yang sesuai untuk komoditas unggulan jagung, kedelai dan lada

seluas 13.638,3 ha (29,57%) dimana kelas kesesuaian S1 seluas 1.237,9 ha, S2

seluas 7.471,8 ha dan S3 seluas 4.928,6 ha berada di Kecamatan Pinolosian

Tengah dengan luasan S1 terbesar di Kecamatan Pinolosian Tengah dan kelas

kesesuaian S2 dan S3 terbesar di Kecamatan Pinolosian Timur (Lampiran 35 dan

36).

Lahan yang sesuai untuk untuk komoditas unggulan kakao seluas

6.302,1 ha (55,7%) dimana kelas kesesuaian lahan S1 seluas 2.621 ha, S2 seluas

1.805,5 ha dan S3 seluas 1.875,7 ha. Komoditas unggulan kakao ini berada di

Kecamatan Pinolosian Tengah dengan kelas kesesuaian S1>S3> S2 ( Lampiran 37

dan 38).

Hal ini disebabkan karena tanaman kelapa ini memang merupakan salah

satu komoditas sudah menjadi budaya masyarakat Sulawesi Utara karena sudah

diusahakan oleh penduduk secara turun temurun dan hasil dari kelapa mudah

untuk dipasarkan.

Hasil evaluasi kesesuaian lahan ini menunjukkan bahwa Kabupaten

Bolaang Mongondow Selatan memiliki potensi lahan yang cukup besar untuk

pengembangan tanaman tahunan/perkebunan, karena sebagian besar dari

wilayahnya berombak yang sangat cocok untuk pengembangan tanaman

tahunan/perkebunan. Pada umumnya semua komoditas unggulan, faktor

pembatas utamanya adalah drainase dan bahaya erosi/lereng curam.

Page 52: PEWILAYAHAN KOMODITAS PERTANIAN BERDASARKAN KOMODITAS UNGGULAN DAN KESESUAIAN LAHAN … · 2015-08-28 · lahan kering tanaman tahunan seluas 47.058,6 ha (84,7% ... kopi, kakao dan

36

Pewilayahan Komoditas Pertanian

Analisis Kelayakan Finansial

Hasil analisis kelayakan usahatani pada Tabel 14 menunjukkan bahwa

seluruh komoditas secara ekonomis menguntungkan terlihat dari nilai

R/C ratio >1 untuk tanaman pangan dan untuk tanaman tahunan dari

B/C ratio > 1 dan lebih jelasnya dapat dilihat pada Lampiran 40– 52.

Tabel 14. Analisis Kelayakan Usahatani Komoditas Unggulan di Kabupaten

Bolaang Mongondow Selatan

Dari segi teknis agronomis, komoditas unggulan ini memiliki tingkat

toleransi yang tinggi terhadap kondisi tanah dan iklim.Dilihat dari peluang pasar

yang ada, komoditas-komoditas tersebut memiliki permintaan pasar yang tinggi,

baik pasar lokal maupun pasar lintas daerah. Khususnya komoditas jagung,

merupakan salah satu serealia yang strategis dan bernilai ekonomi serta

mempunyai peluang untuk dikembangkan karena kedudukannya sebagai sumber

utama karbohidrat dan protein setelah beras. Hampir seluruh bagian tanaman

jagung dapat dimanfaatkan untuk berbagai macam keperluan. Batang dan daun

tanaman yang masih muda dapat digunakan untuk pakan ternak, daun tanaman

yang tua (setelah dipanen) dapat digunakan untuk pupuk hijau atau kompos. Saat

ini cukup banyak yang memanfaatkan batang jagung untuk kertas. Kegunaan lain

dari jagung adalah sebagai pakan ternak, bahan baku farmasi, dextrin, perekat,

tekstil, minyak goreng, dan etanol dan sudah ada permintaan dari Provinsi

Gorontalo yang selanjutnya di ekspor ke negara tetangga Malaysia walaupun

masih dalam jumlah yang relatif sedikit.

Demikian juga dengan komoditas kelapa, memiliki prospek yang baik di

masa yang akan datang karena multifungsi yang dimiliki komoditas kelapa, petani yang

biasanya hanya menjual kopra, sekarang mereka juga telah membuat Virgin

Tanaman

Pangan

Periode

Analisis (Tahun)

Biaya Produksi

(Rp.) Penerimaan

(Rp.) Keuntungan

(Rp.) R/C

ratio

Padi Sawah 1 3.499.500 13.812.500 10.313.000 3,95 Padi Ladang 1 4.568.000 14.400.000 9.832.000 3,94 Jagung 1 3.870.000 7.917.500 4.047.500 2,05 Ubi kayu 1 3.852.000 9.916.950 6.064.950 2,57 Kedelai 1 3.835.250 7.330.000 3.494.750 1,91 Ubi jalar 1 5.058.750 13.800.000 8.741250 2,73 Kacang tanah 1 3.257.600 7.170.000 3.912.400 2,20 Kacang Hijau 1 4.985.000 7.165.000 2.180.000 1,44

Tanaman

Tahunan Investasi

(Rp/ha) NPV (Rp) (i = 15%)

IRR (%) B/C

ratio Cengkeh 30 63.300.000 50.576.373 38,75 3,31 Kopi 8 32.380.000 67.905.617 57,41 3,95 Kakao 25 152.890.000 110.462.059,5 55,96 3,92 Lada 8 42.800.000 20.310.757 43,99 1,76 Kelapa 30 21.770.000 17.806.293,2 35,04 2,96 Nilai standar > 1,0

Page 53: PEWILAYAHAN KOMODITAS PERTANIAN BERDASARKAN KOMODITAS UNGGULAN DAN KESESUAIAN LAHAN … · 2015-08-28 · lahan kering tanaman tahunan seluas 47.058,6 ha (84,7% ... kopi, kakao dan

37

Coconut Oil (VCO), nata de coco, dan lain-lain yang bisa menambah penghasilan

bagi petani.

Nilai R/C ratio untuk komoditas tanaman pangan tertinggi adalah

komoditas padi sawah yaitu 3,95 dengan keuntungan sebesar Rp. 10.313.000.

Nilai R/C ratio yang terendah adalah komoditas kacang hijau yaitu 1,44 dengan

keuntungan sebesar Rp.2.180.000. Dilihat dari penggunaan biaya produksinya

kacang hijau lebih tinggi dibandingkan dengan padi sawah, namun pendapatan

padi sawah lebih tinggi dibandingkan dengan kacang hijau. Dikatakan layak untuk

diusahakan karena nilai dari R/C ratio > 1 dan keuntungan yang didapatkan lebih

besar daripada biaya produksinya.

Nilai B/C ratio tertinggi untuk komoditas tanaman tahunan adalah

komoditas kopi yaitu 3,95. Dikatakan layak untuk diusahakan karena nilai dari

B/C ratio > 1 dan nilai dari IRR lebih tinggi dari bunga bank (discount rate) yang

ditetapkan dan nilai NPV yang hampir dua kali lipat dari investasi (biaya

produksi).

Pewilayahan Komoditas Unggulan

Komoditas unggulan yang dibudidayakan di wilayah Kabupaten Bolaang

Mongondow Selatan jenisnya cukup banyak yaitu 13 komoditas. Luas

kepemilikan lahan usahatani berkisar antara 0,5 sampai 3,5 ha, terdiri dari lahan

sawah berkisar antara 0,25– 1,0 ha dan lahan kering (tegalan) berkisar dari

0,25 - 2,5 ha. Lahan sawah pada umumnya ditanami padi 2 kali dalam setahun

dan kemudian diberakan. Sumber air diperoleh dari hujan dan pada saat musim

kemarau sumber airnya diambil dari sungai kecil menggunakan pompa air untuk

mengairi sawah mereka.

Pengusahaan tanaman pangan dan tanaman perkebunan di lahan kering

pada umumnya dilakukan dengan sistem tumpang sari atau tumpang gilir,

sehingga dalam penyusunan pewilayahan komoditas, beberapa komoditas

unggulan tanaman pangan dan tanaman perkebunan diusahakan/cocok

dikembangkan di wilayah tersebut, kecuali di Kecamatan Pinolosian, komoditas

cengkeh hanya ditanam secara monokultur.

Atas dasar sistem tumpangsari dan tumpang gilir itu, untuk memudahkan

penyusunan pewilayahan maka komoditas yang sering di tanam dengan sistem

tumpangsari dan tumpang gilir kemudian dikelompokkan menjadi komoditas

unggulan di tiap-tiap kecamatan.

Berdasarkan pengelompokan komoditas unggulan di masing-masing

kecamatan, maka pewilayahan komoditas unggulan pertanian dikelompokkan

menjadi 3 sistem pewilayahan yaitu : 1). Sistem pertanian lahan basah meliputi

komoditas padi sawah; 2). Sistem pertanian lahan kering tanaman pangan meliputi

komoditas padi ladang, jagung, kedelai, kacang tanah, kacang hijau, ubi jalar dan

ubi kayu; 3). Sistem pertanian lahan kering tanaman tahunan meliputi komoditas

cengkeh, kelapa, kopi, kakao dan lada.

Hasil pewilayahan komoditas unggulan pertanian per kecamatan dengan

memperhitungkan pengelompokan komoditas unggulanyang terdapat di tiap

kecamatan seperti tertera pada Tabel 15.

Page 54: PEWILAYAHAN KOMODITAS PERTANIAN BERDASARKAN KOMODITAS UNGGULAN DAN KESESUAIAN LAHAN … · 2015-08-28 · lahan kering tanaman tahunan seluas 47.058,6 ha (84,7% ... kopi, kakao dan

38

Tabel 15. Pewilayahan Komoditas Pertanian Kabupaten Bolaang Mongondow

Selatan

Keterangan : tanda ( ) berarti hanya sebagian luas satuan lahan yang termasuk didalamnya

Tabel 15 menunjukkan bahwa sistem pertanian lahan basah (PS) adalah

hanya ada komoditas padi sawah dan untuk pengembangan padi sawah seluas

2.943,1 ha (5,3%) berada 2 kecamatan yaitu di Kecamatan Bolaang uki dan

Kecamatan Pinolosian Timur karena memiliki tingkat kesesuaian lahan yang

tinggi untukkomoditas ini. Dari data tersebut menunjukkan bahwa potensi untuk

pengembangan untuk komoditas padi sawah sebagian besar terdapat di

Kecamatan Bolaang Uki, dimana lahan relatif datar, sifat fisik dan kimia tanah

cukup baik, sumber air dan tenaga kerja tersedia sehingga budidaya pertanian

menjadi lebih mudah dan input untuk pengolahan tanah menjadi lebih sedikit.

Sistem pertanian lahan kering untuk tanaman pangan (TP) terdapat di 3

kecamatan yaitu Kecamatan Bolaang Uki dengan komoditas unggulan padi

ladang, kacang hijau ubi jalar, ubi kayu dan kacang tanah dengan luas 1.008,5 ha

(1,81%). Kecamatan Pinolosian Tengah dan Kecamatan Pinolosian Timur dengan

komoditasunggulan jagung dan kedelai seluas 4.542,9 ha (8,21%). Dari data

tersebut menunjukkan bahwa potensi pengembangan lahan kering untuk tanaman

pangan sebagian besar terdapat di Kecamatan Pinolosian Tengah dan Pinolosian

Timur. Lahannya datar sampai agak bergelombang (lereng < 8%), sifat fisik dan

kimia tanah cukup baik.

Sistem pertanian lahan kering untuk tanaman perkebunan/tahunan (TT)

tersebar di semua kecamatan. Tabel 15 menunjukkan bahwa potensi lahan kering

untuk pengembangan tanaman tahunan/perkebunan terbesar berada Kecamatan

Kecamatan Sistem Pertanian Satuan Lahan Luas

ha %

Bolaang

Uki

PS Sistem Pertanian Lahan Basah

Padi sawah (2), (3) 2.536,6 4,56

TP Sistem Pertanian Lahan Kering

Tanaman Pangan

Padi Ladang , Kacang Hijau, Ubi jalar,

Ubi kayu, kacang tanah

(1) 1.008,5 1,81

TT Sistem Pertanian Lahan Kering

Tanaman Tahunan

Kopi, kelapa (6), (8), (9), (10) 17.226,5 31,00

Pinolosian TT Sistem Pertanian Lahan Kering

Tanaman Tahunan

Cengkeh (1), (2), (3), (4), (6),

(8), (9), (10)

14.153,6 25,47

Pinolosian

Tengah

TP Sistem Pertanian Lahan Kering

Tanaman Pangan

Jagung, kedelai (1), (2), (3), (4) 1.620,2 2,92

TT Sistem Pertanian Lahan Kering

Tanaman Tahunan

Kakao, kelapa, Lada (6), (8), (9), (10) 4.682,1 8,43

Pinolosian

Timur

PS Sistem Pertanian Lahan Basah

Padi sawah (3) 406,6 0,73

TP Sistem Pertanian Lahan Kering

Tanaman Pangan

Jagung, kedelai (1), (4) 2.940,7 5,29

TT Sistem Pertanian Lahan Kering

Tanaman Tahunan

Kelapa, lada (8), (9), (10) 10.996,4 19,79

Jumlah 55.571,3 100,00

Page 55: PEWILAYAHAN KOMODITAS PERTANIAN BERDASARKAN KOMODITAS UNGGULAN DAN KESESUAIAN LAHAN … · 2015-08-28 · lahan kering tanaman tahunan seluas 47.058,6 ha (84,7% ... kopi, kakao dan

39

Bolaang Uki dengan komoditas kopi dan kelapa seluas 17.226,5 ha (31%),

kemudian di Kecamatan Pinolosian yang merupakan sentra komoditas cengkeh

dengan luas 14.153,6 ha (25,47%). Kecamatan Pinolosian Timur seluas 10.996,4

(19,79%) dengan komoditas kelapa dan lada. Kecamatan Pinolosian Tengah

dengan komoditas kakao, kelapa dan lada seluas 4.682,1 ha (8,43%).

Dalam penyusunan pewilayahan komoditas pertanian, disamping

mempertimbangkan faktor kelas kesesuaian lahan dan faktor ekonomi juga

mempertimbangkan faktor sosial budaya atau kebiasaan dari masyarakat

setempat. Dari segi sosial budaya, misalnya kesesuaian lahan untuk suatu

komoditas tertentu cukup baik, namun budaya masyarakat setempat kurang

menyukainya, maka komoditas tersebut mungkin sulit untuk dikembangkan.

Contohnya seperti di Kecamatan Pinolosian, komoditas unggulan adalah cengkeh,

tetapi hal ini tidak menutup kemungkinan bahwa di kecamatan tersebut tidak bisa

ditanami komoditas lain, tetapi ada juga petani yang menanam secara tumpang

sari atau tumpang gilir. Namun masyarakat lebih memilih untuk

menanam/memelihara komoditas cengkeh sebagai tanaman utamanya, sedangkan

komoditas lain hanya merupakan tanaman sisipan saja. Dari aspek tenaga kerja,

dimana pada saat musim cengkeh tiba, tenaga kerja sulit untuk mengerjakan lahan

tanaman pangan, karena masyarakat akan memilih bekerja sebagai buruh pada

saat musim petik cengkeh tiba, karena upah mereka lebih tinggi dibandingkan

mereka mengerjakan lahan tanaman pangan bahkan lahan mereka sendiri

dibiarkan (tidak dirawat baik) demi mengejar penghasilan yang lebih tinggi.

Pewilayahan komoditas ini membatasi upaya pengembangan suatu komoditi

pertanian pada lokasi yang memenuhi persyaratan agroekologis, kelayakan

agroekonomi dan agro-sosio-teknologi dan aksesibilitas lokasi memadai (Susanto

dan Sirappa, 2007). Selain itu, aspek yang juga perlu diperhatikan adalah

keseragaman sifat lahan yang akan menentukan jenis komoditas yang dapat

diusahakan yang memberikan hasil yang optimal (Djaenudin et al., 2002).

Berdasarkan dari interpretasi dari citra Kabupaten Bolaang Mongondow

Selatan dengan hasil dari pewilayahan komoditas (Lampiran 39) dan dikaitkan

dengan penggunaan lahan yang ada maka nampak bahwa kenyataan di lapangan

ada beberapa penggunaan lahan yang sesuai dan penggunaan lahan yang tidak

sesuai dengan hasil dari pewilayahan komoditas. Penggunaan lahan yang sesuai

dengan citra hal ini disebabkan karena penggunaan lahan eksistingnya memang

komoditas tersebut. Sementara penggunaan lahan yang tidak sesuai dengan hasil

pewilayahannya disebabkan karena penggunaan lahannya cocok untuk komoditas

tertentu, namun kenyataannya berupa semak belukar atau tanah kosong. Hal ini

disebabkan karena dalam penilaian kesesuaian lahan yang dinilai adalah satuan

lahannya bukan dari komoditas yang ada di lahan tersebut. Seperti halnya juga

pada Kecamatan Bolaang Uki, Pinolosian, Pinolosian Tengah dan Timur di peta

RTRW kabupaten merupakan kawasan hutan lindung tetapi dari citra (nampak

warna kemerahan) merupakan lahan terbuka. Hal ini menunjukkan bahwa pada

wilayah tersebut ada kegiatan budidaya sehingga menyebabkan terjadinya alih

fungsi lahan dimana budidaya yang dilakukan petani sudah merambah ke kawasan

hutan. Petani membuka lahan baru untuk melakukan kegiatan usahataninya.

Page 56: PEWILAYAHAN KOMODITAS PERTANIAN BERDASARKAN KOMODITAS UNGGULAN DAN KESESUAIAN LAHAN … · 2015-08-28 · lahan kering tanaman tahunan seluas 47.058,6 ha (84,7% ... kopi, kakao dan

40

Gambar 6. Peta Pewilayahan Komoditas Pertanian di Kabupaten Bolaang Mongondow Selatan

40

Page 57: PEWILAYAHAN KOMODITAS PERTANIAN BERDASARKAN KOMODITAS UNGGULAN DAN KESESUAIAN LAHAN … · 2015-08-28 · lahan kering tanaman tahunan seluas 47.058,6 ha (84,7% ... kopi, kakao dan

41

6 SIMPULAN DAN SARAN

Simpulan

1. Komoditas unggulan pertanian yang termasuk komoditas unggulandi Kabupaten

Bolaang Mongondow Selatan adalahpadi sawah, padi ladang, jagung, ubi kayu, ubi

jalar, kedelai, kacang tanah, kacang hijau, cengkeh, kelapa, kakao, kopi dan

lada.Namun di masing-masing kecamatan komoditas unggulannya berbeda-beda.

Kecamatan Bolaang Uki adalah padi sawah, padi ladang, ubi kayu, ubi jalar, kacang

tanah, kacang hijau, kelapa dan kopi; Kecamatan Pinolosian adalah cengkeh;

Kecamatan Pinolosian Tengah adalah jagung, kedelai, kelapa, kakao dan lada;

Kecamatan Pinolosian Timur adalah padi sawah, jagung, kedelai, kelapa dan lada.

2. Lahan yang sesuai untuk komoditas unggulan tananam pangan (S1, S2 dan S3)

seluas 8.512,6 ha (15,3%) dan terbesar di Kecamatan Bolaang Uki. Lahan yang

sesuai untuk komoditas unggulan tanaman tahunan/perkebunan (S1, S2 dan S3)

seluas 47.058,6 ha (84,7%) dan urutan terbesar sampai terkecil berturut-turut adalah

di Kecamatan Bolaang Uki, Pinolosian Timur, Pinolosian dan Pinolosian Tengah.

3. Pewilayahan komoditas unggulan pertanian yang mempunyai prospek dan peluang

pasar terdiri atas tiga pewilayahan. Pewilayahan komoditas pertanian disusun

berdasarkan pengelompokan komoditas unggulan yang ada di masing-masing

kecamatan yaitu a). sistem pertanian lahan basah seluas 2.943,1 ha (5,3%) dengan

komoditas unggulan padi sawah; b) sistem pertanian lahan kering tanaman pangan

seluas 5.569,6 ha (10%) dengan komoditas padi ladang, jagung, ubi kayu, ubi jalar,

kedelai, kacang tanah , kacang hijau dan c). sistem pertanian lahan kering tanaman

tahunan seluas 47.058,6 ha (84,7%) dengan komoditas kelapa, cengkeh, kopi, kakao

dan lada.

Saran

Pemerintah daerah disarankan untuk mengembangkan 13 komoditas

unggulanpertanian dalam menyusun kebijakan pemerintah daerah, khususnya rencana

pengembangan pertanian agar dapat memaksimalkan potensi penggunaan lahan wilayah

dan memberikan keuntungan yang lebih besar bagi petani serta dapat meningkatkan

pendapatan asli daerah (PAD) Kabupaten Bolaang Mongondow Selatan.

Page 58: PEWILAYAHAN KOMODITAS PERTANIAN BERDASARKAN KOMODITAS UNGGULAN DAN KESESUAIAN LAHAN … · 2015-08-28 · lahan kering tanaman tahunan seluas 47.058,6 ha (84,7% ... kopi, kakao dan

42

DAFTAR PUSTAKA

Apandi T. 1981. Peta Geologi Lembar Sulawesi Kotamobagu skala 1: 250.000.

Bandung (ID): Pusat Penelitian dan Pengembangan Geologi.

Andi PF. 2006. Arahan Pewilayahan Komoditas Unggulan di Kabupaten Kotawaringin

Timur [tesis]. Program Pascasarjana. Semarang: Universitas Diponegoro

[BBSDLP] Balai Besar Sumber Daya Lahan Pertanian. 2012. Peta Satuan Lahan dan

Tanah Kabupaten Bolaang Mongondow Selatan Skala 1 : 50.000. Bogor: Balai

Besar Sumber Daya Lahan Pertanian.

[BPS] Badan Pusat Statistik Kabupaten Bolaang Mongondow Selatan. 2011. Kabupaten

Bolaang Mongondow Selatan Dalam Angka. Molibagu: BPS Kabupaten

Bolaang Mongondow Selatan,.

Brahmanto B, Bandono. 2006. Klasifikasi bentuk muka bumi (Landform)

untuk pemetaan geomorfologi pada skala 1:25.000 dan aplikasinya untuk penataan

ruang . J Geoaplika 1(2) : 71-78.

DjaenuddinD,Y Sulaeman, AAbdurachman. 2002. Pendekatan pewilayahan komoditas

pertanian menurut pedo-agroklimat di Kawasan Timur Indonesia. Jurnal

Penelitian dan Pengembangan Pertanian 21(1):1-10.

Djaenudin D, M Hendrisman, H Subagyo, A Mulyani, N Suharta, S Ritung, K Nugroho,

E Suryani. 2011. Petunjuk Teknis Evaluasi Lahan untuk Komoditas Pertanian.

Bogor:Balai Besar Penelitian dan Pengembangan Sumberdaya Lahan Pertanian.

Badan Penelitian dan Pengembangan Pertanian. 166 hal.

[FAO] Food and Agriculture Organisation 1983. Guidelines Land Evaluation for

Rainfed Agriculture. Rome: Soils Bulletin No. 52, FAO. Soil Resources

Management and Conservation Services. Land Water Development Division.

[FAO] Food and Agriculture Organisation. 1990. Guidelines for Soil Profile

Description. Rome: FAO/UNESCO.

Haeruman H. 2000. Keterpaduan Pengembangan Wilayah Integrasi Program

Pengembangan Kawasan Sentra Produksi, Kawasan Pengembangan Ekonomi

Terpadu Kawasan Tertinggal. Lokakarya Mencari Format Baru Pengembangan

KTI dalam Era Otonomi Daerah. Hotel Santika, Jakarta 23- 24 November.

Hardjowigeno S, Widiatmaka. 2007. Evaluasi Kesesuaian Lahan dan Perencanaan

Tataguna Lahan. Yogyakarta:UGM Pr.

Hendayana R. 2003. Aplikasi metode LocationQuotient (LQ) dalam penentuan

komoditas unggulan nasional. Informatika Pertanian. 12:658-675.

Hendrisman M. 2000. Metodologi Sistem Otomatisasi Evaluasi Lahan. Bogor: Pusat

Penelitian Tanah dan Agroklimat.

Hendrisman M. 2005. Formulasi Perhitungan Faktor Ekonomi Dalam ALES. Bogor:

Pusat Penelitian Tanah dan Agroklimat.

Page 59: PEWILAYAHAN KOMODITAS PERTANIAN BERDASARKAN KOMODITAS UNGGULAN DAN KESESUAIAN LAHAN … · 2015-08-28 · lahan kering tanaman tahunan seluas 47.058,6 ha (84,7% ... kopi, kakao dan

43

Hendrisman M, D Djaenuddin, H Subagyo, S Hardjowigeno, E.R. Jordens. 2000.

Petunjuk Teknis Pengoperasian Program ALES (AutomatedLand Evaluation

System). Bogor :Pusat Penelitian Tanah dan Agroklimat.

Hendrisman M, D Djaenuddin. 2005. Program ALES versi 4.65d: Terjemahan ke

bahasa Indonesia. Bogor: Pusat Penelitian Tanah dan Agroklimat.

Irianto G, A Mulyani. 2002. Zonafikasi dan Pengembangan Komoditas Unggulan untuk

Mendukung Pelaksanaan Otonomi Daerah. Seminar Nasional : Membangun

Pertanian Kerakyatan Menuju Industrialiasasi dan Pasar Global. 4 Feb 2002.

Yogyakarta:Universitas Gadjah Mada.

Kausar. 2000. Pengembangan Kapasitas Kelembagaan Lokal untuk Mendukung

Percepatan Pembangunan Kawasan Timur Indonesia. Lokakarya Mencari

Format Baru Pengembangan KTI dalam Era Otonomi Daerah. Jakarta :Hotel

Santika, 23- 24 November

Marsoedi DS, Widagdo, J Dai, N Suharta, Darul SWP, S Hardjowigeno, J Hof, ER.

Jordens, 1997. Pedoman Klasifikasi Landform (Guidelines for Landform

Classification). Laporan Teknis No. 5 Versi 3.0. LREP II, Bogor: Centre for Soil

and Agroclimate Research.

Nur H. 2012. Pendekatan fisiografis sebagai kerangka penyusunan rencana tata ruang

wilayah. J. Skala 2(4):1-13

Oldeman LR, Darmiyati S. 1997. The Agroclimate Map of Sulawesi, Scale 1 :

2.500.000 Bogor:Contr. Centre. Res. Inst. Agric. 60.

Panuju DR, E Rustiadi. 2010. Penuntun Praktikum. Teknis Analisis Perencanaan

Pengembangan Wilayah. Bagian Perencanaan Pengembangan Wilayah.

Departemen Ilmu Tanah dan Sumberdaya Lahan, Institut Pertanian Bogor.

Puspadi K., S Hastuti., KW Wijayanto. 2005. Preferensi Petani Terhadap Inovasi

Pertanian dan Metode Pembelajaran pada Agroekosistem Lahan Kering Kasus di

Kabupaten Lombok Timur. Makalah Hasil Penelitian. Mataram : Balai

Pengkajian Teknologi Pertanian Nusa Tenggara Barat.

http://ntb.litbang.deptan.go.id/2005/TPH/preferenspetani.doc

Rossiter DG, AR Van Wambeke. 1997. Automated land Evaluation System ALES

Version 46.5d. Users Manual. Teaching Series No. 193-2. Revision 6. Ithaca

NY USA:Cornell Univ. Dept of Soil Crop & Atmospheric Sci. SCAS.

Rustiadi E., DR Panuju, S Saefulhakim. 2009. Perencanaan dan Pengembangan

Wilayah. Jakarta:Crestpent Pressdan Yayasan Obor Indonesia.

SitorusSRP. 2004. Evaluasi Sumberdaya Lahan. Bandung : Tarsito

Soekardi M. 1992. Pewilayahan Komoditas Pertanian. Bogor: Pusat Penelitian Tanah.

Page 60: PEWILAYAHAN KOMODITAS PERTANIAN BERDASARKAN KOMODITAS UNGGULAN DAN KESESUAIAN LAHAN … · 2015-08-28 · lahan kering tanaman tahunan seluas 47.058,6 ha (84,7% ... kopi, kakao dan

44

Sofyan R, Sunaryo, 2006. Model pewilayahan komoditas dan ketersediaan lahan

pertanian berdasarkan kesesuaian lahan dan penggunaan lahan hasil citra satelit

di Kabupaten Agam, Sumatera Barat. Dalam : Subardja SD, S Rasti, HS Mamat,

S Nono, S Diah, Wahyunto, Sukarman, R Sofyan, (Editor) Seminar Nasional

Sumberdaya Lahan Pertanian II; 14-15 September 2006; Bogor, Indonesia:

Balai Besar Penelitian dan Pengembangan Sumberdaya Lahan Pertanian. hlm 81

– 99.

Soil Survey Division Staff. 1993. Soil Survey Manual. Washington DC:USDA

Handbook No. 18.

Susanto AN, MP Sirappa. 2007. Karakteristik dan ketersediaan data sumber daya lahan

pulau-pulau kecil untuk perencanaan pembangunan pertanian di Maluku.

J. Litbang Pertanian 26(2):41-53

Syarifuddin, ANKairupan, A Negara, J Limbongan. 2004. Penataaan sistem pertanian

dan penetapan komoditas unggulan berdasarkan zona agroekologi di Sulawesi

Tengah. J. Litbang Pertanian23(2):61-67.

Van WambekeA.R, T Forbes. 1986. Guidelines for using soil taxonomy in name of

map unit. Ithaca, NY:SMSS Technical Monograph No. 6 Cornell University.

Wulandari NI. 2010. Penentuan agribisnis unggulan komoditi pertanian berdasarkan

nilai produksi diKabupaten Grobogan [tesis]. Semarang: Program Pascasarjana,

Universitas Diponegoro.

Page 61: PEWILAYAHAN KOMODITAS PERTANIAN BERDASARKAN KOMODITAS UNGGULAN DAN KESESUAIAN LAHAN … · 2015-08-28 · lahan kering tanaman tahunan seluas 47.058,6 ha (84,7% ... kopi, kakao dan

45

Lampiran 1 Kuisioner Usahatani Tanaman Tahunan

1. Nama Responden : ____________________________

2. Desa / Kec / Kab : ____________________________

3. Tanaman (komoditas) : _____________________________

4. Tipologi Lahan : Sawah/lahan kering/rawa pasang surut (coret yang tidak

perlu

5. Jangka waktu analisis : ____________ tahun

6. Luas lahan usaha : ____________ ha

7. Masa pemeliharaan TBM (tan. belum menghasilkan : _________ tahun

I. Uraian Biaya Saprotan Upah kerja Lainnya Total

1. Biaya investasi di awal T0

2. Biaya Pemeliharaan TbM T1

T2

T3

T4

T5

3. Biaya pemeliharaan TM T1 – T3

T4 – T7

T8 – T11

T12 – T15

T16 – T20

T21 - T25

4. Biaya penyusutan modal Rumus xxxxxx xxxxxx xxxxxx

5. Biaya angsuran modal Rumus xxxxxx xxxxxx xxxxxx

II. Uraian Penerimaan Tahun produksi ke

T1 – T5 1 2 3 4 5

T6 – T10 6 7 8 9 10

T11 – T15 11 12 13 14 15

T16 – T20 16 17 18 19 20

T21 – T25 21 22 23 24 25

Harga jual/ satuan berat

T1 – T5 1 2 3 4 5

T6 – T10 6 7 8 9 10

T11 – T15 11 12 13 14 15

T16 – T20 16 17 18 19 20

T21 – T25 21 22 23 24 25

III. Indikator analisis investasi

NPV (Rp) : GM (Rp) :

BCR (Rp) : IRR (%) :

Keterangan : TBM = tanaman Belum menghasilkan; TM = tanaman menghasilkan;

T = tahun

Page 62: PEWILAYAHAN KOMODITAS PERTANIAN BERDASARKAN KOMODITAS UNGGULAN DAN KESESUAIAN LAHAN … · 2015-08-28 · lahan kering tanaman tahunan seluas 47.058,6 ha (84,7% ... kopi, kakao dan

46

Lampiran 2 Kuisioner Usahatani Tanaman Semusim

1. Nama Responden : ____________________________

2. Desa / Kec / Kab : ____________________________

3. Tanaman (komoditas) : _____________________________

4. Tipologi Lahan : Sawah/lahan kering/rawa pasang surut (coret yang

tidakperlu)

5. Luas lahan usaha : ____________ ha

Sumber data : ______________________________

Catatan : HKO = hari kerja orang; HKT = hari kerja ternak ; xxxxxxxxx= tidak diisi

I. Biaya Produksi

A. Penggunaan TK Satuan Jumlah Upah/satuan

(Rp)

Nilai

(Rp) Keterangan

1. Pengolahan tanah HKO Upah/borong

HKT Upah/borong

Mesin Upah/borong

2. Aplikasi pupuk HKO

HKT

3. Tanam

4. Penyiangan

5. Pemupukan

6. Pemeliharaan

7. Panen

8. Pasca panen

Sub Total ( A ) Rp xxxxxxxx xxxxxxxx xxxxxxxxxxx Rumus

B. Sarana Produksi Satuan Jumlah Upah/satuan

(Rp)

Nilai

(Rp) Keterangan

1. Benih Kg

2. Urea Kg

3. ZA Kg

4. SP-36 Kg

5. KCl Kg

6. Pupuk kandang Kg

7. Obat padat Kg

8. Obat cair Liter

Sub Total (B) Rp xxxxxxxx xxxxxxxx Rumus

9. Biaya Modal % MT xxxxxxxx Rumus

Total Biaya Rp xxxxxxxx xxxxxxxx Rumus

II. Hasil usahatani

Parameter Satuan Jumlah Harga/satuan Nilai Keterangan

1. Produksi Kg xxxxxxx xxxxxxxxxx Rumus

2. Penerimaan Rp xxxxxxx xxxxxxxxxx Rumus

3. Pendapatan Rp xxxxxxx xxxxxxxxxx Rumus

4. R/C Unit xxxxxxx xxxxxxxxxx Rumus

Page 63: PEWILAYAHAN KOMODITAS PERTANIAN BERDASARKAN KOMODITAS UNGGULAN DAN KESESUAIAN LAHAN … · 2015-08-28 · lahan kering tanaman tahunan seluas 47.058,6 ha (84,7% ... kopi, kakao dan

47

Lampiran 3 Rata-Rata Luas Areal Tanam Tahun 2007 sampai 2011

Luas Areal Tanam (ha)

Komoditas Kecamatan Kabupaten

Bolaang Uki Pinolosian P. Tengah P. Timur

Tan. Pangan

Padi Sawah 810 1.503 1.117 1.326 4.756

Padi Ladang 26 10 8 8 52

Jagung 1.306 2.975 3.171 3.204 10.656

Ubi Kayu 136 15 12 9 172

Ubi Jalar 93 3 1 1 98

Kacang Tanah 104 89 104 84 381

Kedelai 0 0 15 15 30

Kacang Hijau 42 15 15 10 82

Total 2.517 4.610 4.443 4.657 16.227

Tanaman

Perkebunan

Kelapa 3.290 1.263 1.136 1.006 6.695

Cengkeh 485 2.201 37 287 3.010

Kopi 223 9 41 19 292

Kakao 85 287 340 399 1.111

Lada 3 5 7 6 21

Total 4.086 3.765 1.561 1.717 11.129

Page 64: PEWILAYAHAN KOMODITAS PERTANIAN BERDASARKAN KOMODITAS UNGGULAN DAN KESESUAIAN LAHAN … · 2015-08-28 · lahan kering tanaman tahunan seluas 47.058,6 ha (84,7% ... kopi, kakao dan

48

Lampiran 4 Rekapitulasi Data Produksi Tanaman Pangan Tahun 2008 dan 2010

Lampiran 5 Hasil Differensial Shift dan Shift Share Analysis untuk Tanaman Pangan

Kecamatan Produksi tahun 2008

Total 2010

Total PS PL Jagung U. Kayu U. Jalar K. Tanah Kedelai K. Hijau PS PL Jagung U. Kayu U. Jalar K. Tanah Kedelai K. Hijau

Bolaang

Uki 2192 75 4361 1784 698 134 8 68 9320 2292 82 4416 1848 791 144 10 72 9655

Pinolosian 7057 87 9459 198 7 69 3 23 16903 6957 90 9549 208 8 73 4 25 16914

P. Tengah 5135 18 10209 134 5 62 19 22 15604 5253 20 10390 144 3 64 21 25 15920

P. Timur 5203 35 10218 105 5 99 17 11 15693 5330 39 10318 112 2 106 21 13 15941

Total 19587 215 34247 2221 715 364 47 124 57520 19832 231 34673 2312 804 387 56 135 58430

Kecamatan Komponen Differensial Shift

Padi Sawah Padi Ladang Jagung U. Kayu U. Jalar K. Tanah Kedelai K. Hijau

Bolaang Uki 0,03311214 0,01891473 0,00017 -0,0050981 0,008762 0,0114401 0,058511 -0,02989

Pinolosian -0,0266786 -0,03993585 -0,0029 0,0095325 0,018382 -0,005216 0,141844 -0,00175

Pinolosian Tengah 0,01047126 0,03669251 0,00529 0,0336543 -0,524476 -0,030929 -0,08623 0,047654

Pinolosian Timur 0,0119007 0,03986711 -0,0027 0,0256941 -0,724476 0,0075203 0,043805 0,093109

RS 0,01582058

PS -0,0033123 0,05859802 -0,0034 0,025152 0,108655 0,0473662 0,175669 0,072889

Kecamatan Shift Share Analysis

Padi Sawah Padi Ladang Jagung U. Kayu U. Jalar K. Tanah Kedelai K. Hijau

Bolaang Uki 0,0456 0,0933 0,0126 0,0359 0,1332 0,0746 0,2500 0,0588

Pinolosian -0,0142 0,0345 0,0095 0,0505 0,1429 0,0580 0,3333 0,0870

Pinolosian Tengah 0,0230 0,1111 0,0177 0,0746 -0,4000 0,0323 0,1053 0,1364

Pinolosian Timur 0,0244 0,1143 0,0098 0,0667 -0,6000 0,0707 0,2353 0,1818

48

Page 65: PEWILAYAHAN KOMODITAS PERTANIAN BERDASARKAN KOMODITAS UNGGULAN DAN KESESUAIAN LAHAN … · 2015-08-28 · lahan kering tanaman tahunan seluas 47.058,6 ha (84,7% ... kopi, kakao dan

49

Lampiran 6 Rekapitulasi Data Produksi Tanaman Perkebunan Tahun 2008 dan 2010

Kecamatan Produksi Tahun 2008

Total

Produksi Tahun 2010 Total

Kelapa Cengkeh Kakao Kopi Lada Kelapa Cengkeh Kakao Kopi Lada

Bolaang Uki 2987,9 30,0 7,3 110,0 0,8 3136,0 3987,3 37,0 8,3 112,0 1,1 4145,7

Pinolosian 856,0 50,0 89,0 6,0 2,0 1003,0 871,0 107,6 98,8 7,0 2,3 1086,7

Pinolosian Tengah 765,5 35,5 105,0 7,0 2,0 915,0 1122,3 48,0 106,7 8,0 2,3 1287,3

Pinolosian Timur 657,0 34,0 97,0 11,0 3,5 802,5 908,7 38,0 96,0 13,0 4,2 1059,9

Total 5266,4 149,5 298,3 134,0 8,3 5856,5 6889,3 230,6 309,8 140,0 9,9 7579,6

Lampiran 7 Hasil Differensial Shift dan Shift Share Analysis untuk Tanaman Perkebunan

Kecamatan Komponen Differensial Shift

Kelapa Cengkeh Kakao Kopi Lada

Bolaang Uki 0,026321 -0,309142 0,098435 -0,026594 0,182229

Pinolosian -0,290638 0,609525 0,071561 0,121891 -0,042771

Pinolosian Tengah 0,157939 -0,190362 -0,022361 0,098081 -0,042771

Pinolosian Timur 0,074944 -0,424828 -0,048861 0,137042 0,007229

RS 0,294220

PS 0,013941 0,248255 -0,255668 -0,249444 -0,101449

Kecamatan Shift Share Analysis

Kelapa Cengkeh Kakao Kopi Lada

Bolaang Uki 0,3345 0,2333 0,1370 0,0182 0,3750

Pinolosian 0,0175 1,1520 0,1101 0,1667 0,1500

Pinolosian Tengah 0,4661 0,3521 0,0162 0,1429 0,1500

Pinolosian Timur 0,3831 0,1176 -0,0103 0,1818 0,2000

49

Page 66: PEWILAYAHAN KOMODITAS PERTANIAN BERDASARKAN KOMODITAS UNGGULAN DAN KESESUAIAN LAHAN … · 2015-08-28 · lahan kering tanaman tahunan seluas 47.058,6 ha (84,7% ... kopi, kakao dan

50

Lampiran 8 Data Curah Hujan di Kabupaten Bolaang Mongondow Selatan (Stasiun Pinolosian)

Sumber : BMKG Manado(2001 – 2011)Tipe Hujan : Oldeman dan Darmiyati (1977)

Lampiran 7 Hasil Analisis Tanah di Laboratorium

Tahun Jan Feb Mar Apr Mei Jun Jul Ags Sep Okt Nov Des

2001 157 109 163 88 336 556 591 301 422 x x 0

2002 180 70 71 393 208 550 X x x x x x

2003 83 104 168 59 178 574 550 152 215 98 81 171

2004 106 91 184 63 175 0 466 4 145 5 x 206

2005 95 94 141 280 174 108 527 175 94 160 108 155

2006 239 167 102 127 x 911 108 146 123 - x 60

2007 236 159 106 212 334 229,5 374 360,5 173 233 58 132

2008 110 158 124 342 321 604 1371 824 537 134 141 163

2009 157 195 217 65 339 551 342 80 6 92 161 118

2010 110 55 162,7 183,7 287 315,1 452 592,6 188,5 84 38 162,6

2011 209,7 68,5 211,4 224,6 615 912 419 253,6 355 - - -

Jumlah 1682,7 1270,5 1650,1 2037,3 2967 5310,6 5200 2888,7 2258,5 806 587 1167,6

Rataan 152,97 115,5 150,01 185,21 269,73 482,78 472,73 262,61 205,32 73,27 53,36 106,15

BB 5

BL 5

BK 2

50

Page 67: PEWILAYAHAN KOMODITAS PERTANIAN BERDASARKAN KOMODITAS UNGGULAN DAN KESESUAIAN LAHAN … · 2015-08-28 · lahan kering tanaman tahunan seluas 47.058,6 ha (84,7% ... kopi, kakao dan

51

Page 68: PEWILAYAHAN KOMODITAS PERTANIAN BERDASARKAN KOMODITAS UNGGULAN DAN KESESUAIAN LAHAN … · 2015-08-28 · lahan kering tanaman tahunan seluas 47.058,6 ha (84,7% ... kopi, kakao dan

52

51

48

48

48

48

Page 69: PEWILAYAHAN KOMODITAS PERTANIAN BERDASARKAN KOMODITAS UNGGULAN DAN KESESUAIAN LAHAN … · 2015-08-28 · lahan kering tanaman tahunan seluas 47.058,6 ha (84,7% ... kopi, kakao dan

53

Lampiran 12. Kriteria Kesesuaian Lahan untuk Tanaman Padi Sawah Tadah

Hujan

Persyaratan penggunaan/

karakteristik lahan

Kelas kesesuaian Lahan

S1 S2 S3 N

Temperatur (tc)

Temperatur rerata (oC)

24 - 29

22 – 24

29 - 32

18 -22

32 - 35

< 18

> 35

Ketersediaan air (wa)

Zona agroklimat (oldeman)

Kelembaban (%)

B2, B3,C2

33 – 90

A1,A2,B1,C1

30 - 33

C3,C4,D1,D2,D3,D4,E1,E2

< 30

90

E3,E4

-

Media perakaran (rc)

Drainase

Tekstur

Bahan Kasar (%)

Kedalaman tanah (cm)

Agak

terhambat,

sedang

Halus, agak

halus, sedang

< 15

> 50

Terhambat,

baik

Halus, agak

halus, sedang

15 – 35

40 – 50

Sangat terhambat, agak

cepat

Agak kasar

35 – 55

25 – 40

Cepat

Kasar

> 55

< 25

Retensi hara (nr)

KTK liat (cmol)

Kejenuhan basa (%)

pH H2O

C-Organik (%)

Hara tersedia (na)

N Total (%)

P2O5 (mg/100g)

K2O (mg/100g)

> 16

> 50

5,5 – 8,2

> 1,2

Sedang

Tinggi

Sedang

5 - 16

35 – 50

5,0 – 5,5

8,2 – 8,5

0,8 – 1,2

Rendah

Sedang

Rendah

< 5

< 35

< 5,0

> 8,5

< 0,8

Sangat rendah

Rendah – sangat rendah

Sangat rendah

-

-

-

-

-

-

-

Bahaya Erosi (eh)

Lereng (%)

Bahaya longsor

< 3

-

3 – 8

Sangat ringan

8– 15

Ringan

> 15

Sedang -

berat

Sumber : Djaenuddin, et.al., (2011) (dimodifikasi)

67

48

48

Page 70: PEWILAYAHAN KOMODITAS PERTANIAN BERDASARKAN KOMODITAS UNGGULAN DAN KESESUAIAN LAHAN … · 2015-08-28 · lahan kering tanaman tahunan seluas 47.058,6 ha (84,7% ... kopi, kakao dan

54

Lampiran 13. Kriteria Kesesuaian Lahan untuk Tanaman Padi Ladang

Persyaratan

penggunaan/

karakteristik lahan

Kelas kesesuaian Lahan

S1 S2 S3 N

Temperatur (tc)

Temperatur rerata (oC)

24– 29P

22 – 24

29 - 32

18 -22

32 - 35

< 18

> 35

Ketersediaan air (wa)

Zona agroklimat

(oldeman)

Kelembaban (%)

C2,

C3,D2,D3

33 – 90

A2,B2,B3

30 - 33

A1,B1,C1,D1

< 30

>90

E4

-

Media perakaran (rc)

Drainase

Tekstur

Bahan Kasar (%)

Kedalaman tanah (cm)

Baik,

sedang

Halus, agak

halus,

sedang

< 15

>50

Agak cepat,

agak

terhambat

Halus, agak

halus, sedang

15 – 35

40 – 50

Terhambat,

Sangat

terhambat

Agak kasar

35 – 55

25 - 40

Cepat

Kasar

> 55

< 25

Retensi hara (nr)

KTK liat (cmol)

Kejenuhan basa (%)

pH H2O

C-Organik (%)

Hara tersedia (na)

N Total (%)

P2O5 (mg/100g)

K2O (mg/100g)

> 16

> 35

5,5 – 7,5

> 1,2

Sedang

Tinggi

Sedang

5 - 16

35 – 50

5,0 – 5,5

7,5 – 7,9

0,8 – 1,2

Rendah

Sedang

Rendah

< 5

< 20

< 5,0

> 7,9

< 0,8

Sangat rendah

Rendah –

sangat rendah

Sangat rendah

-

-

-

-

-

-

-

Bahaya Erosi (eh)

Lereng (%)

Bahaya erosi

<3

3 – 8

Sangat

ringan

8– 15

Ringan - sedang

> 15

Berat -

Sangat

berat

Sumber : Djaenuddin, et.al., (2011) (dimodifikasi)

Page 71: PEWILAYAHAN KOMODITAS PERTANIAN BERDASARKAN KOMODITAS UNGGULAN DAN KESESUAIAN LAHAN … · 2015-08-28 · lahan kering tanaman tahunan seluas 47.058,6 ha (84,7% ... kopi, kakao dan

55

Lampiran 14. Kriteria Kesesuaian Lahan untuk Tanaman Jagung

Persyaratan penggunaan/

karakteristik lahan

Kelas kesesuaian Lahan

S1 S2 S3 N

Temperatur (tc)

Temperatur rerata (oC)

20 - 26

-

26 - 30

16 -20

30 - 32

< 16

> 32

Ketersediaan air (wa)

Curah hujan tahunan (mm)

Kelembaban (%)

900– 1200

> 42

1200 – 1.600

500 – 900

36 - 42

> 1600

300 – 500

30 - 36

< 300

< 30

Ketersediaan oksigen (oa)

Drainase

Baik, sedang

Agak cepat,

agak terhambat

terhambat

Sangat

terhambat, cepat

Media perakaran (rc)

Tekstur

Bahan Kasar (%)

Kedalaman tanah (cm)

Halus, agak

halus, sedang

< 15

> 60

Halus, agak

halus, sedang

15 – 35

40 – 60

Agak kasar

35 – 55

25 - 40

Kasar

> 55

< 25

Retensi hara (nr)

KTK liat (cmol)

Kejenuhan basa (%)

pH H2O

C-Organik (%)

Hara tersedia (na)

N Total (%)

P2O5 (mg/100g)

K2O (mg/100g)

> 16

> 50

5,8 – 7,8

> 1,2

Sedang

Tinggi

Tinggi

≤ 16

35 – 50

5,5 – 5,8

7,8 – 8,2

0,8 – 1,2

Rendah

Sedang

Sedang

< 5

< 35

< 5,5

> 8,2

< 0,8

Sangat rendah

Rendah – sangat rendah

Rendah – sangat rendah

-

-

-

-

-

-

-

-

Bahaya Erosi (eh)

Lereng (%)

Bahaya erosi

< 3

3 – 8

Sangat ringan

8 – 15

Ringan - sedang

> 15

Berat - Sangat

berat

Sumber : Djaenuddin, et.al., (2011) (dimodifikasi)

Page 72: PEWILAYAHAN KOMODITAS PERTANIAN BERDASARKAN KOMODITAS UNGGULAN DAN KESESUAIAN LAHAN … · 2015-08-28 · lahan kering tanaman tahunan seluas 47.058,6 ha (84,7% ... kopi, kakao dan

56

Lampiran 15. Kriteria Kesesuaian Lahan untuk Tanaman Ubi Kayu

Persyaratan penggunaan/

karakteristik lahan

Kelas kesesuaian Lahan

S1 S2 S3 N

Temperatur (tc)

Temperatur rerata (oC)

22 - 28

28 - 30

18 -20

30 - 35

< 18

> 35

Ketersediaan air (wa)

Curah hujan tahunan (mm)

Lama bulan kering (bulan)

1000– 1200

3,5 - 5

600 – 1.000

2.000 – 3.000

5 -6

500 - 600

3000 – 4000

6 – 7

< 500

> 4.000

> 7

Ketersediaan oksigen (oa)

Drainase

Baik, sedang

Agak cepat,

agak terhambat

terhambat

Sangat

terhambat, cepat

Media perakaran (rc)

Tekstur

Bahan Kasar (%)

Kedalaman tanah (cm)

Agak halus,

sedang

< 15

> 100

Halus, agak

kasar

15 – 35

75 – 100

Sangat halus

35 – 55

50 - 75

Kasar

> 55

< 50

Retensi hara (nr)

KTK liat (cmol)

Kejenuhan basa (%)

pH H2O

C-Organik (%)

Hara tersedia (na)

N Total (%)

P2O5 (mg/100g)

K2O (mg/100g)

> 16

> 20

5,2 – 7,0

> 1,2

Sedang

Sedang

Sedang

5 - 16

< 20

4,8 – 5,2

7,0 – 7,6

0,8 – 1,2

Rendah

Sedang

Sedang

< 5

< 20

< 4,8

> 7,6

< 0,8

Sangat rendah

Rendah – sangat rendah

Rendah – sangat rendah

-

-

-

-

-

-

-

-

Bahaya Erosi (eh)

Lereng (%)

Bahaya erosi

< 3

3 – 8

Sangat ringan

8 – 15

Ringan - sedang

> 15

Berat - Sangat

berat

Sumber : Djaenuddin, et.al., (2011) (dimodifikasi)

Page 73: PEWILAYAHAN KOMODITAS PERTANIAN BERDASARKAN KOMODITAS UNGGULAN DAN KESESUAIAN LAHAN … · 2015-08-28 · lahan kering tanaman tahunan seluas 47.058,6 ha (84,7% ... kopi, kakao dan

57

Lampiran 16. Kriteria Kesesuaian Lahan untuk Tanaman Ubi Jalar

Persyaratan penggunaan/

karakteristik lahan

Kelas kesesuaian Lahan

S1 S2 S3 N

Temperatur (tc)

Temperatur rerata (oC)

22 - 25

25 - 30

20 - 22

30 - 35

18 - 20

> 35

< 18

Ketersediaan air (wa)

Curah hujan (mm)

Lama bulan kering (bulan)

Kelembaban (%) saat panen

800– 1500

< 3

< 75

600 – 800

1500 – 2500

3 -4

75 - 85

400 - 600

2500 – 4000

4 - 6

> 85

< 400

< 4000

> 6

-

Ketersediaan oksigen (oa)

Drainase

Baik, sedang

Agak cepat,

agak terhambat

terhambat

Sangat terhambat,

cepat

Media perakaran (rc)

Tekstur

Bahan Kasar (%)

Kedalaman tanah (cm)

agak halus,

sedang

< 15

>75

Halus, agak

kasar

15 – 35

50 – 75

Sangat halus

35 – 55

25 - 50

Kasar

-

< 25

Retensi hara (nr)

KTK liat (cmol)

Kejenuhan basa (%)

pH H2O

C-Organik (%)

Hara tersedia (na)

N Total (%)

P2O5 (mg/100g)

K2O (mg/100g)

> 16

≥ 35

5,2 – 8,2

> 1,2

Sedang

Sedang

Sedang

5 - 16

20 – 35

4,8 – 5,2

8,2 – 8,4

0,8 – 1,2

Rendah

Rendah

Rendah

< 5

< 20

< 4,8

> 8,4

< 0,8

Sangat rendah

Sangat rendah

Sangat rendah

-

-

-

-

-

-

-

-

Bahaya Erosi (eh)

Lereng (%)

Bahaya erosi

< 3

3 – 8

Sangat ringan

8 – 15

Ringan - sedang

> 15

Berat - Sangat berat

Sumber : Djaenuddin, et.al., (2011) (dimodifikasi)

Page 74: PEWILAYAHAN KOMODITAS PERTANIAN BERDASARKAN KOMODITAS UNGGULAN DAN KESESUAIAN LAHAN … · 2015-08-28 · lahan kering tanaman tahunan seluas 47.058,6 ha (84,7% ... kopi, kakao dan

58

Lampiran 17. Kriteria Kesesuaian Lahan untuk Tanaman Kedelai

Persyaratan penggunaan/

karakteristik lahan

Kelas kesesuaian Lahan

S1 S2 S3 N

Temperatur (tc)

Temperatur rerata (oC)

23 - 25

20 - 23

25 - 28

18 -20

28 - 32

< 18

> 32

Ketersediaan air (wa)

Curah hujan pada masa

pertumbuhan (mm)

Kelembaban (%)

350–

1100

24 - 80

250 – 350

1100 – 1600

20 - 24

80 - 85

180 - 250

1600 – 1900

< 20

> 85

< 180

> 1900

-

Ketersediaan oksigen (oa)

Drainase

Baik, sedang

Agak cepat,

agak terhambat

terhambat

Sangat

terhambat, cepat

Media perakaran (rc)

Tekstur

Bahan Kasar (%)

Kedalaman tanah (cm)

Halus, agak

halus,

sedang

< 15

> 50

Halus, agak

halus, sedang

15 – 35

30 – 50

Agak kasar

35 – 55

20 - 30

Kasar

> 55

< 20

Retensi hara (nr)

KTK liat (cmol)

Kejenuhan basa (%)

pH H2O

C-Organik (%)

Hara tersedia (na)

N Total (%)

P2O5 (mg/100g)

K2O (mg/100g)

> 16

> 35

5,5 – 7,5

> 1,2

Sedang

Tinggi

Tinggi

5 - 16

20 - 35

5,0 – 5,5

7,5 – 7,8

0,8 – 1,2

Rendah

Sedang

Sedang

< 5

< 20

< 5,0

> 7,8

< 0,8

Sangat rendah

Rendah – sangat rendah

Rendah – sangat rendah

-

-

-

-

-

-

-

-

Bahaya Erosi (eh)

Lereng (%)

Bahaya erosi

< 3

3 – 8

Sangat ringan

8 – 15

Ringan - sedang

> 15

Berat - Sangat

berat

Sumber : Djaenuddin, et.al., (2011) (dimodifikasi)

Page 75: PEWILAYAHAN KOMODITAS PERTANIAN BERDASARKAN KOMODITAS UNGGULAN DAN KESESUAIAN LAHAN … · 2015-08-28 · lahan kering tanaman tahunan seluas 47.058,6 ha (84,7% ... kopi, kakao dan

59

Lampiran 18. Kriteria Kesesuaian Lahan untuk Tanaman Kacang tanah

Persyaratan penggunaan/

karakteristik lahan

Kelas kesesuaian Lahan

S1 S2 S3 N

Temperatur (tc)

Temperatur rerata (oC)

25 - 27

20 - 25

27 - 30

18 -20

30 - 34

< 18

> 34

Ketersediaan air (wa)

Curah hujan tahunan pada

masa pertumbuhan (mm)

Kelembaban (%)

400– 1100

50 - 80

1100 – 1.600

300 – 400

> 80

< 50

1600 - 1900

200 – 300

> 80

< 50

> 1900

< 200

Ketersediaan oksigen (oa)

Drainase

Baik, sedang

Agak cepat,

agak terhambat

terhambat

Sangat

terhambat, cepat

Media perakaran (rc)

Tekstur

Bahan Kasar (%)

Kedalaman tanah (cm)

agak halus,

sedang

< 15

> 75

Agak Kasar,

Halus

15 – 35

50 – 75

Sangat halus

35 – 55

25 - 50

Kasar

> 55

< 25

Retensi hara (nr)

KTK liat (cmol)

Kejenuhan basa (%)

pH H2O

C-Organik (%)

Hara tersedia (na)

N Total (%)

P2O5 (mg/100g)

K2O (mg/100g)

> 16

> 35

6,0 – 7,0

> 1,2

Sedang

Tinggi

Tinggi

5 - 16

20 – 35

5,0 – 6,0

7,0 – 7,5

0,8 – 1,2

Rendah

Sedang

Sedang

< 5

< 20

< 5,0

> 7,5

< 0,8

Sangat rendah

Rendah – sangat

rendah

Rendah – sangat

rendah

-

-

-

-

-

-

-

-

Bahaya Erosi (eh)

Lereng (%)

Bahaya erosi

< 3

3 – 8

Sangat ringan

8 – 15

Ringan - sedang

> 15

Berat - Sangat

berat

Sumber : Djaenuddin, et.al., (2011) (dimodifikasi)

Page 76: PEWILAYAHAN KOMODITAS PERTANIAN BERDASARKAN KOMODITAS UNGGULAN DAN KESESUAIAN LAHAN … · 2015-08-28 · lahan kering tanaman tahunan seluas 47.058,6 ha (84,7% ... kopi, kakao dan

60

Lampiran 19. Kriteria Kesesuaian Lahan untuk Tanaman Kacang Hijau

Persyaratan penggunaan/

karakteristik lahan

Kelas kesesuaian Lahan

S1 S2 S3 N

Temperatur (tc)

Temperatur rerata (oC)

12 - 24

24 - 27

10 - 12

27 - 30

8 – 10

> 30

< 8

Ketersediaan air (wa)

Curah hujan (mm)

Kelembaban (%)

350– 600

42- 75

600 – 1.000

300 – 350

36 – 42

75 - 90

> 1000

230 – 500

30 – 36

> 90

< 250

< 30

Ketersediaan oksigen (oa)

Drainase

Baik, agak

terhambat

Agak cepat,

sedang

Terhambat

Sangat

terhambat, cepat

Media perakaran (rc)

Tekstur

Bahan Kasar (%)

Kedalaman tanah (cm)

Halus, agak

halus, sedang

< 15

> 75

Halus, agak

halus, sedang

15 – 35

50 – 75

Agak kasar

35 – 55

20 – 50

Kasar

> 55

< 20

Retensi hara (nr)

KTK liat (cmol)

Kejenuhan basa (%)

pH H2O

C-Organik (%)

Hara tersedia (na)

N Total (%)

P2O5 (mg/100g)

K2O (mg/100g)

> 16

> 50

5,6 – 7,6

> 1,2

Sedang

Tinggi

Tinggi

5 - 16

35 – 50

5,4 – 5,6

7,6 – 8,0

0,8 – 1,2

Rendah

Sedang

Sedang

< 5

< 35

< 5,4

> 8,0

< 0,8

Sangat rendah

Rendah – sangat

rendah

Rendah – sangat

rendah

-

-

-

-

-

-

-

-

Bahaya Erosi (eh)

Lereng (%)

Bahaya erosi

< 3

3 – 8

Sangat ringan

8 – 15

Ringan - sedang

> 15

Berat - Sangat

berat

Sumber : Djaenuddin, et.al., (2011) (dimodifikasi)

Page 77: PEWILAYAHAN KOMODITAS PERTANIAN BERDASARKAN KOMODITAS UNGGULAN DAN KESESUAIAN LAHAN … · 2015-08-28 · lahan kering tanaman tahunan seluas 47.058,6 ha (84,7% ... kopi, kakao dan

61

Lampiran 20. Kriteria Kesesuaian Lahan untuk Tanaman Kelapa

(Cocos nucifera L.)

Persyaratan penggunaan/

karakteristik lahan

Kelas kesesuaian Lahan

S1 S2 S3 N

Temperatur (tc)

Temperatur rerata (oC)

25 - 28

28 – 32

23 – 25

32 – 35

30 – 32

> 35

< 20

Ketersediaan air (wa)

Curah hujan tahunan (mm)

Lamanya masa kering (bln)

Kelembaban (%)

2000 – 3000

0 – 2

> 60

1300 – 2000

3000 – 4000

2 – 4

50 - 60

1000 – 1300

4000 – 5000

4 – 6

< 50

< 1000

> 5000

> 6

Ketersediaan oksigen (oa)

Drainase

Baik, sedang

Agak terhambat

Terhambat, agak

cepat

Sangat

terhambat, cepat

Media perakaran (rc)

Tekstur

Bahan Kasar (%)

Kedalaman tanah (cm)

Halus, agak halus,

sedang

< 15

> 100

Agak kasar

15 – 35

75 – 100

Sangat halus

35 – 55

50 - 75

Kasar

> 55

< 50

Retensi hara (nr)

KTK liat (cmol)

Kejenuhan basa (%)

pH H2O

C-Organik (%)

-

> 20

5,2 – 7,5

> 0,8

-

≤ 20

4,8 – 5,2

7,5 – 8,0

≤ 0,8

-

< 4,8

> 8,0

-

Bahaya Erosi (eh)

Lereng (%)

Bahaya erosi

< 8

Sangat rendah

8 – 16

Rendah - sedang

16 – 30

berat

> 30

Sangat berat

Sumber : Djaenuddin, et.al., (2011) (dimodifikasi)

Page 78: PEWILAYAHAN KOMODITAS PERTANIAN BERDASARKAN KOMODITAS UNGGULAN DAN KESESUAIAN LAHAN … · 2015-08-28 · lahan kering tanaman tahunan seluas 47.058,6 ha (84,7% ... kopi, kakao dan

62

Lampiran 21. Kriteria Kesesuaian Lahan untuk Tanaman Cengkeh

(Eugenia aromatica L.)

Sumber : Djaenuddin, et.al., (2011) (dimodifikasi)

Persyaratan penggunaan/

karakteristik lahan

Kelas kesesuaian Lahan

S1 S2 S3 N

Temperatur (tc)

Temperatur rerata (oC)

25 - 28

28 – 32

20 – 25

32 – 35

> 35

< 20

Ketersediaan air (wa)

Curah hujan tahunan (mm)

Lamanya masa kering (bln)

Kelembaban (%)

1500 – 2500

1 – 2

≤ 70

-

2500 – 3000

2 – 3

> 70

1250 – 1500

3000 – 4000

3 – 4

< 1250

> 4000

> 4

Ketersediaan oksigen (oa)

Drainase

Baik, sedang

Agak terhambat

Terhambat, agak

cepat

Sangat terhambat,

cepat

Media perakaran (rc)

Tekstur

Bahan Kasar (%)

Kedalaman tanah (cm)

Halus, agak halus,

sedang

< 15

> 100

-

15 – 35

75 – 100

Agak kasar

35 – 55

50 - 75

Kasar

> 55

< 50

Retensi hara (nr)

KTK liat (cmol)

Kejenuhan basa (%)

pH H2O

C-Organik (%)

> 16

> 50

5,0 – 7,0

> 0,8

≤ 16

35 – 50

4,0 – 5,0

7,0 – 8,0

≤ 0,8

< 35

< 4,0

> 8,0

Bahaya Erosi (eh)

Lereng (%)

Bahaya erosi

< 8

Sangat rendah

8 – 16

Rendah - sedang

16 – 30

berat

> 30

Sangat berat

Page 79: PEWILAYAHAN KOMODITAS PERTANIAN BERDASARKAN KOMODITAS UNGGULAN DAN KESESUAIAN LAHAN … · 2015-08-28 · lahan kering tanaman tahunan seluas 47.058,6 ha (84,7% ... kopi, kakao dan

63

Lampiran 22. Kriteria Kesesuaian Lahan untuk Tanaman Kakao

( Theobroma cacao L.)

Persyaratan penggunaan/

karakteristik lahan

Kelas kesesuaian Lahan

S1 S2 S3 N

Temperatur (tc)

Temperatur rerata (oC)

25 - 28

20 – 25

28 – 32

-

32 – 35

< 20

> 35

Ketersediaan air (wa)

Curah hujan tahunan (mm)

Lamanya masa kering (bln)

Kelembaban (%)

1500 – 2500

1 – 2

40 – 65

-

2500 – 3000

2 – 3

65 – 75

35 – 40

1250 – 1500

3000 – 4000

3 – 4

75 – 85

30 – 35

< 1250

> 4000

> 4

> 85

< 30

Ketersediaan oksigen (oa)

Drainase

Baik, sedang

Agak terhambat

Terhambat, agak

cepat

Sangat

terhambat,

cepat

Media perakaran (rc)

Tekstur

Bahan Kasar (%)

Kedalaman tanah (cm)

Halus, agak halus,

sedang

< 15

> 100

-

15 – 35

75 – 100

Agak kasar,

sangat halus

35 – 55

50 - 75

Kasar

> 55

< 50

Retensi hara (nr)

KTK liat (cmol)

Kejenuhan basa (%)

pH H2O

C-Organik (%)

> 16

> 35

6,0 – 7,0

> 1,5

≤ 16

20 – 35

5,5 – 6,0

7,0 – 7,6

0,8 – 1,5

< 20

< 5,5

> 7,6

< 0,8

Bahaya Erosi (eh)

Lereng (%)

Bahaya erosi

< 8

Sangat rendah

8 – 16

Rendah - sedang

16 – 30

berat

> 30

Sangat berat

Sumber : Djaenuddin, et.al., (2011) (dimodifikasi)

Page 80: PEWILAYAHAN KOMODITAS PERTANIAN BERDASARKAN KOMODITAS UNGGULAN DAN KESESUAIAN LAHAN … · 2015-08-28 · lahan kering tanaman tahunan seluas 47.058,6 ha (84,7% ... kopi, kakao dan

64

Lampiran 23. Kriteria Kesesuaian Lahan untuk Tanaman Kopi Robusta

Persyaratan penggunaan/

karakteristik lahan

Kelas kesesuaian Lahan

S1 S2 S3 N

Temperatur (tc)

Temperatur rerata (oC)

20 - 24

24 - 28

18 -20

28 - 32

< 18

> 32

Ketersediaan air (wa)

Curah hujan (mm)

Lamanya masa kering

(bulan)

Kelembaban (%)

2000– 3000

2 - 3

45 - 80

1750 – 2000

3000 – 3500

3 – 5

80 - 90

35 - 45

1500 - 1750

3500 – 4000

5 – 6

> 90

30 - 35

< 1500

> 4000

> 6

<30

Ketersediaan oksigen (oa)

Drainase

Baik

Sedang

Agak terhambat, agak

cepat

Terhambat,

Sangat

terhambat, cepat

Media perakaran (rc)

Tekstur

Bahan Kasar (%)

Kedalaman tanah (cm)

Halus, agak

halus

< 15

> 100

sedang

15 – 35

75 – 100

Agak kasar

35 – 60

50 - 75

Kasar, sangat

halus

> 60

< 50

Retensi hara (nr)

KTK liat (cmol)

Kejenuhan basa (%)

pH H2O

C-Organik (%)

Hara tersedia (na)

N Total (%)

P2O5 (mg/100g)

K2O (mg/100g)

> 16

> 20

5,3 – 6,0

> 1,2

Sedang

Tinggi

Sedang

5 - 16

≤ 20

6,0 – 6,5

5,0 – 5,3

0,8 – 1,2

Rendah

Sedang

Rendah

< 5

> 6,5

< 5,3

< 0,8

Sangat rendah

Rendah – sangat rendah

Sangat rendah

-

-

-

-

-

-

-

-

Bahaya Erosi (eh)

Lereng (%)

Bahaya erosi

< 8

Sangat ringan

8 - 15

Ringan -

sedang

15 - 30

Berat

> 30

Sangat berat

Sumber : Djaenuddin, et.al., (2011) (dimodifikasi)

Page 81: PEWILAYAHAN KOMODITAS PERTANIAN BERDASARKAN KOMODITAS UNGGULAN DAN KESESUAIAN LAHAN … · 2015-08-28 · lahan kering tanaman tahunan seluas 47.058,6 ha (84,7% ... kopi, kakao dan

65

Lampiran 24. Kriteria Kesesuaian Lahan untuk Tanaman Lada

Persyaratan penggunaan/

karakteristik lahan

Kelas kesesuaian Lahan

S1 S2 S3 N

Temperatur (tc)

Temperatur rerata (oC)

23 - 32

20 - 23

32 - 34

> 34

< 20

Ketersediaan air (wa)

Curah hujan (mm)

Kelembaban (%)

Lama masa kering (bulan)

2000– 2500

60 – 80

< 2

2500 – 3000

-

< 3

3000 - 4000

1500 – 2000

-

3 - 4

< 1500

> 4000

< 50

> 100

> 5

Ketersediaan oksigen (oa)

Drainase

Baik, sedang

agak terhambat

Terhambat, agak cepat

Sangat

terhambat, cepat

Media perakaran (rc)

Tekstur

Bahan Kasar (%)

Kedalaman tanah (cm)

Sedang, agak

halus, halus

< 15

> 75

Agak kasar

15 – 35

50 – 75

Kasar, sangat halus

35 – 55

30 – 50

Kasar

> 55

< 30

Retensi hara (nr)

KTK liat (cmol)

Kejenuhan basa (%)

pH H2O

C-Organik (%)

Hara tersedia (na)

N Total (%)

P2O5 (mg/100g)

K2O (mg/100g)

> 16

> 50

5,0 – 7,0

> 0,4

Sedang

Sedang

Sedang

5 - 16

35 – 50

4,0 – 5,0

7,0 – 8,0

≤ 0,4

Rendah

Rendah

Rendah

< 5

< 35

< 4,0

> 8,0

Sangat rendah

Sangat rendah

Sangat rendah

-

-

-

-

-

-

-

-

Bahaya Erosi (eh)

Lereng (%)

Bahaya erosi

< 8

Sangat ringan

8 - 15

Ringan - sedang

15 - 30

Berat

> 30

Sangat berat

Sumber : Djaenuddin, et.al., (2011) (dimodifikasi)

48

48

Page 82: PEWILAYAHAN KOMODITAS PERTANIAN BERDASARKAN KOMODITAS UNGGULAN DAN KESESUAIAN LAHAN … · 2015-08-28 · lahan kering tanaman tahunan seluas 47.058,6 ha (84,7% ... kopi, kakao dan

66

Lampiran 25. Sub kelas Kesesuaian Lahan untuk Komoditas Padi Ladang dan Kacang Hijau di Kecamatan Bolaang Uki

Sub Kelas

Faktor Pembatas Satuan lahan LUAS

Ha %

S1 Sangat Sesuai - 2, 3 2.536,6 6,50

S2eh Agak Sesuai Bahaya erosi 8 3.838,4 9,83

S3oa Sesuai Marginal Draenase 1, 6 1.102,6 2,82

S3eh Sesuai Marginal Bahaya erosi 9 4.925,9 12,62

Neh Tidak Sesuai Bahaya erosi 10, 11 12.641,4 32,38

SA Suaka Alam - 7.694,9 19,71

HL Hutan Lindung - 6.297.6 16,13

Jumlah

39.037,4 100,00

66

48

48

Page 83: PEWILAYAHAN KOMODITAS PERTANIAN BERDASARKAN KOMODITAS UNGGULAN DAN KESESUAIAN LAHAN … · 2015-08-28 · lahan kering tanaman tahunan seluas 47.058,6 ha (84,7% ... kopi, kakao dan

67

Lampiran 26. Peta Kesesuaian Lahan untuk untuk Komoditas Padi Ladang dan Kacang Hijau di Kecamatan Bolaang Uki

67

48

48

Page 84: PEWILAYAHAN KOMODITAS PERTANIAN BERDASARKAN KOMODITAS UNGGULAN DAN KESESUAIAN LAHAN … · 2015-08-28 · lahan kering tanaman tahunan seluas 47.058,6 ha (84,7% ... kopi, kakao dan

68

Lampiran 27. Subkelas Kesesuaian Lahan untuk Komoditas Kacang Tanah, Ubi jalar dan Ubi kayu di Kecamatan Bolaang Uki

Sub Kelas Faktor Pembatas Satuan Lahan LUAS

Ha %

S1 Sangat Sesuai - 2, 3 2.536,6 6,50

S2eh Agak Sesuai Bahaya erosi 8 3.838,4 9,83

S3eh Sesuai Marginal Bahaya erosi 9 4.925,9 12,62

Noa Tidak Sesuai draenase 1, 6 1.102,6 2,82

Neh Tidak Sesuai Bahaya erosi 10, 11 12.641,4 32,38

SA Suaka Alam - 7.694,9 19,71

HL Hutan Lindung - 6.297,6 16,13

Jumlah

39.037,4 100,00

68

48

48

Page 85: PEWILAYAHAN KOMODITAS PERTANIAN BERDASARKAN KOMODITAS UNGGULAN DAN KESESUAIAN LAHAN … · 2015-08-28 · lahan kering tanaman tahunan seluas 47.058,6 ha (84,7% ... kopi, kakao dan

69

Lampiran 28. Peta Kesesuaian Lahan untuk Komoditas Kacang Tanah, Ubi jalar dan Ubi kayu di Kecamatan Bolaang Uki

69

48

48

Page 86: PEWILAYAHAN KOMODITAS PERTANIAN BERDASARKAN KOMODITAS UNGGULAN DAN KESESUAIAN LAHAN … · 2015-08-28 · lahan kering tanaman tahunan seluas 47.058,6 ha (84,7% ... kopi, kakao dan

70

Lampiran 29. Sub kelas Kesesuaian Lahan untuk Komoditas Kopi di Kecamatan Bolaang Uki

Sub Kelas Faktor Pembatas Satuan lahan LUAS

Ha %

S2eh agak sesuai Bahaya erosi 2,3,8,9 11.300,9 28,95

S3oa Sesuai Marginal Draenasi 1,6 1.102,6 2,82

S3eh Sesuai Marginal Bahaya erosi 10 8.368,0 21,44

Neh Tidak Sesuai Bahaya erosi 11 4.273,4 10,95

SA Suaka Alam - 7.694,9 19,71

HL Hutan Lindung - 6.297,6 16,13

Jumlah

39.037,4 100,00

70

48

48

Page 87: PEWILAYAHAN KOMODITAS PERTANIAN BERDASARKAN KOMODITAS UNGGULAN DAN KESESUAIAN LAHAN … · 2015-08-28 · lahan kering tanaman tahunan seluas 47.058,6 ha (84,7% ... kopi, kakao dan

71

Lampiran 30. Peta Kesesuaian Lahan untuk Komoditas Kopi di Kecamatan Bolaang Uki

71

48

48

Page 88: PEWILAYAHAN KOMODITAS PERTANIAN BERDASARKAN KOMODITAS UNGGULAN DAN KESESUAIAN LAHAN … · 2015-08-28 · lahan kering tanaman tahunan seluas 47.058,6 ha (84,7% ... kopi, kakao dan

72

Lampiran 31. Sub kelas Kesesuaian Lahan untuk Komoditas Kelapa di Kecamatan Bolaang Uki, Pinolosian Tengah dan Pinolosian Timur

Sub kelas Faktor Pembatas Satuan

Lahan

LUAS

Ha %

S1 Sangat Sesuai - 2, 3 3.774,5 4,43

S2oa Agak Sesuai Ketersediaan oksigen 1, 6 1.992,5 2,34

S2eh Agak Sesuai Bahaya erosi 8 11.310,2 13,28

S3eh Sesuai Marginal Bahaya erosi 9, 10 24.341,8 28,58

Neh Tidak Sesuai Bahaya erosi 11 14.035,9 16,48

KA Konservasi Air -

1.192,7 1,40

SA Suaka Alam - 9.314,9 10,94

HL Hutan Lindung - 19.196,2 22,54

Jumlah

85.158,7 100

72

48

48

Page 89: PEWILAYAHAN KOMODITAS PERTANIAN BERDASARKAN KOMODITAS UNGGULAN DAN KESESUAIAN LAHAN … · 2015-08-28 · lahan kering tanaman tahunan seluas 47.058,6 ha (84,7% ... kopi, kakao dan

73

Lampiran 32. Peta Kesesuaian Lahan untuk Komoditas Kelapa di Kecamatan Bolaang Uki, Pinolosian Tengah dan Pinolosian Timur

73

48

48

Page 90: PEWILAYAHAN KOMODITAS PERTANIAN BERDASARKAN KOMODITAS UNGGULAN DAN KESESUAIAN LAHAN … · 2015-08-28 · lahan kering tanaman tahunan seluas 47.058,6 ha (84,7% ... kopi, kakao dan

74

Lampiran 33. Sub kelas Kesesuaian Lahan untuk Komoditas Cengkeh di Kecamatan Pinolosian

Sub Kelas Faktor Pembatas Satuan Lahan LUAS

Ha %

S1 Sangat Sesuai - 2, 3, 4,8 3.402,7 12,68

S2eh Agak Sesuai Bahaya erosi 9 5.511,9 20,55

S3oa Sesuai Marginal Ketersediaan oksigen 1, 6 1.031,6 3,85

S3eh Sesuai Marginal Bahaya erosi 10, 12 5.746,2 21,42

SA Suaka Alam - 1.229,6 4,58

HL Hutan Lindung - 9.905,0 36,92

Jumlah

26.827,0 100,00

74

48

48

Page 91: PEWILAYAHAN KOMODITAS PERTANIAN BERDASARKAN KOMODITAS UNGGULAN DAN KESESUAIAN LAHAN … · 2015-08-28 · lahan kering tanaman tahunan seluas 47.058,6 ha (84,7% ... kopi, kakao dan

75

Lampiran 34. Peta Kesesuaian Lahan untuk Komoditas Cengkeh di Kecamatan Pinolosian

75

48

48

Page 92: PEWILAYAHAN KOMODITAS PERTANIAN BERDASARKAN KOMODITAS UNGGULAN DAN KESESUAIAN LAHAN … · 2015-08-28 · lahan kering tanaman tahunan seluas 47.058,6 ha (84,7% ... kopi, kakao dan

76

Lampiran 35. Sub kelas Kesesuaian Lahan untuk Komoditas Jagung, Kedelai dan Lada di Kecamatan Pinolosian Tengah

Sub Kelas Faktor Pembatas Satuan

Lahan

LUAS

Ha %

S1 Sangat Sesuai - 2, 3 1.237,9 2,68

S2eh Agak Sesuai Bahaya erosi 4, 8 7.471,8 16,20

S3oa Sesuai Marginal Ketersediaan oksigen 1, 6 889,9 1,93

S3eh Sesuai Marginal Bahaya erosi 9 4.038,7 8,76

Neh Tidak Sesuai Bahaya erosi 10, 11, 12 16.771,7 36,36

SA Suaka Alam - 162,0 3,51

KA Konservasi Air - 1.192,7 2,59

HL Hutan Lindung - 12.898,6 27,97

Jumlah

46.121,3 100,00

76

48

48

Page 93: PEWILAYAHAN KOMODITAS PERTANIAN BERDASARKAN KOMODITAS UNGGULAN DAN KESESUAIAN LAHAN … · 2015-08-28 · lahan kering tanaman tahunan seluas 47.058,6 ha (84,7% ... kopi, kakao dan

77

Lampiran 36. Peta Kesesuaian Lahan untuk Komoditas Jagung, Kedelai dan Lada di Kecamatan Pinolosian Tengah dan Pinolosian

Timur

77

48

48

Page 94: PEWILAYAHAN KOMODITAS PERTANIAN BERDASARKAN KOMODITAS UNGGULAN DAN KESESUAIAN LAHAN … · 2015-08-28 · lahan kering tanaman tahunan seluas 47.058,6 ha (84,7% ... kopi, kakao dan

78

Lampiran 37. Sub kelas Kesesuaian Lahan untuk Komoditas Kakao di Kecamatan Pinolosian Tengah

Sub Kelas

Faktor Pembatas Satuan lahan LUAS

Ha %

S1 Sangat Sesuai - 2, 3, 4, 8 2.621,0 11,70

S2eh Agak Sesuai Bahaya erosi 9 1.805,5 8,06

S3oa Sesuai Marginal Ketersediaan oksigen 1, 6 525,0 2,34

S3eh Sesuai Marginal Bahaya erosi 10 1.352,7 6,04

Neh Tidak Sesuai Bahaya erosi 11, 13 5.020,0 22,42

SA Suaka Alam - 1.620,0 7,23

KA Konservasi Air - 1.081,8 4,83

HL Hutan Lindung - 8.368,9 37,37

Jumlah

22.394.9 100,00

78

48

48

Page 95: PEWILAYAHAN KOMODITAS PERTANIAN BERDASARKAN KOMODITAS UNGGULAN DAN KESESUAIAN LAHAN … · 2015-08-28 · lahan kering tanaman tahunan seluas 47.058,6 ha (84,7% ... kopi, kakao dan

79

Lampiran 38. Peta Kesesuaian Lahan untuk Komoditas Kakao di Kecamatan Pinolosian Tengah

79

48

48

Page 96: PEWILAYAHAN KOMODITAS PERTANIAN BERDASARKAN KOMODITAS UNGGULAN DAN KESESUAIAN LAHAN … · 2015-08-28 · lahan kering tanaman tahunan seluas 47.058,6 ha (84,7% ... kopi, kakao dan

80

Lampiran 39. Interpretasi Penutupan Lahan di Kabupaten Bolaang Mongondow

Selatan

No Penutupan Lahan Tahun 2010

ha km2

1. Air ( Danau ) 17,45 0,17

2. Hutan 45.440,62 394,41

3. Mangrove 785,1 7,85

4. Kebun / Ladang 62.147,47 681,47

5. Sawah 1.102,71 11,03

6. Rumput / Belukar 153,35 1,53

7. Tanah Terbuka 83,52 0,84

8. Pemukiman 1.202,40 12,02

9. Rawa / Tambak 43,01 0,43

10. Coral 1.011,37 10,11

Jumlah 111.987 1.119,87

Sumber : Peta Rencana Tata Ruang Wilayah Kabupaten Bolaang Mongondow Selatan

80

48

48

Page 97: PEWILAYAHAN KOMODITAS PERTANIAN BERDASARKAN KOMODITAS UNGGULAN DAN KESESUAIAN LAHAN … · 2015-08-28 · lahan kering tanaman tahunan seluas 47.058,6 ha (84,7% ... kopi, kakao dan

81

Lampiran 40. Analisis UsahataniPadi Sawah

Parameter Satuan

ukuran

Satuan

Harga Jumlah Jumlah Nilai

(Rp.)

input/output

(1x)

input/output

(1th) (Rp.)

(Input)

Bibit padi kg 5,000.00 17.5 17.5 87,500.00

Pupuk N (Urea) kg 1,800.00 160.0 160.0 288,000.00

Pupuk Phonska kg 2,400.00 160.0 160.0 384,000.00

Pupuk K (KCl) kg 3,000.00 0.0 0.0 0.00

Pupuk Za kg 1,200.00 0.0 0.0 0.00

Obat padat paket 150,000.00 1.0 1.0 150,000.00

Obat cair paket 75,000.00 1.0 1.0 75,000.00

Pupuk organik ton 60,000.00 0.0 0.0 0.00

Sewa traktor paket 100,000.00 4.0 4.0 400,000.00

Ternak hrt 155,000.00 0.0 0.0 0.00

Buruh hok 47,000.00 45.0 45.0 2,115,000.00

Total input 3,499,500.00

(Output) untuk kelas kesesuaian lahan S1

Beras kg 6,500.00 2125.0 2125.0 13,812,500.00

RCR 3.95

GM 10,313,000.00

BCR (discount rate 15%) 3.43

(Output) untuk kelas kesesuaian lahan S2

Beras kg 6,500.00 1700.0 1700.0 11,050,000.00

RCR 3.16

GM 7,550,500.00

BCR (discount rate 15%) 2.75

(Output) untuk kelas kesesuaian lahan S3

Beras kg 6,500.00 1275.0 1275.0 8,287,500.00

RCR 2.37

GM 4,788,000.00

BCR (discount rate 15%) 2.06

(Output) untuk kelas kesesuaian lahan

N1

Beras kg 6,500.00 531.0 531.0 3,451,500.00

RCR 0.99

GM -48,000.00

BCR (discount rate 15%) 0.86

Page 98: PEWILAYAHAN KOMODITAS PERTANIAN BERDASARKAN KOMODITAS UNGGULAN DAN KESESUAIAN LAHAN … · 2015-08-28 · lahan kering tanaman tahunan seluas 47.058,6 ha (84,7% ... kopi, kakao dan

82

Lampiran 41. Analisis UsahataniPadi Ladang

Parameter Satuan

ukuran

Satuan

Harga

(Rp.)

Jumlah Jumlah

input/output (1th)

Nilai

(Rp.) input/output

(1x)

(Input)

Bibit padi kg 5,000.00 40.0 40.0 200,000.00

Pupuk N (Urea) kg 1,800.00 0.0 0.0 0.00

Pupuk Phonska kg 2,400.00 170.0 170.0 408,000.00

Pupuk K (KCl) kg 3,000.00 0.0 0.0 0.00

Pupuk Za kg 2,400.00 0.0 0.0 0.00

Obat padat paket 25,000.00 4.0 4.0 100,000.00

Obat cair paket 90,000.00 4.0 4.0 360,000.00

Pupuk organik ton 60,000.00 0.0 0.0 0.00

Sewa traktor paket 100,000.00 2.0 2.0 200,000.00

Ternak hrt 265,000.00 0.0 0.0 0.00

Buruh hok 55,000.00 60.0 60.0 3,300,000.00

Total input 4,568,000.00

(Output) untuk kelas kesesuaian lahan

S1

Gabah (gkg) kg 6,000.00 2400.0 2400.0 14,400,000.00

RCR 3.15

GM 9,832,000.00

BCR (discount rate 15%) 2.74

(Output) untuk kelas kesesuaian lahan

S2

Gabah (gkg) kg 6,000.00 1920.0 1920.0 11,520,000.00

RCR 2.52

GM 6,952,000.00

BCR (discount rate 15%) 2.19

(Output) untuk kelas kesesuaian lahan

S3

Gabah (gkg) kg 6,000.00 1440.0 1440.0 8,640,000.00

RCR 1.89

GM 4,072,000.00

BCR (discount rate 15%) 1.64

(Output) untuk kelas kesesuaian lahan

N1

Gabah (gkg) kg 6,000.00 600.0 600.0 3,600,000.00

RCR 0.79

GM -968,000.00

BCR (discount rate 15%) 0.69

Page 99: PEWILAYAHAN KOMODITAS PERTANIAN BERDASARKAN KOMODITAS UNGGULAN DAN KESESUAIAN LAHAN … · 2015-08-28 · lahan kering tanaman tahunan seluas 47.058,6 ha (84,7% ... kopi, kakao dan

83

Lampiran 42. Analisis UsahataniUbi Kayu

Parameter Satuan

ukuran

Satuan

Harga Jumlah Jumlah Nilai

(Rp.)

input/output

(1x) input/output (1th) (Rp.)

(Input)

Bibit Ubi kayu kg 100.00 1000.0 1000.0 100,000.00

Pupuk N (Urea) kg 1,200.00 0.0 0.0 0.00

Pupuk P (SP-36) kg 2,400.00 0.0 0.0 0.00

Pupuk K (KCl) kg 2,500.00 0.0 0.0 0.00

Pupuk Za kg 1,200.00 0.0 0.0 0.00

Obat padat paket 143,000.00 1.5 1.5 214,500.00

Obat cair paket 42,500.00 3.0 3.0 127,500.00

Pupuk organik ton 60,000.00 0.0 0.0 0.00

Sewa traktor paket 600,000.00 0.0 0.0 0.00

Ternak hrt 45,000.00 8.0 8.0 360,000.00

Buruh hok 50,000.00 61.0 61.0 3,050,000.00

Total input 3,852,000.00

(Output) untuk kelas kesesuaian lahan S1

Ubi kayu (biji) kg 850.00 11667.0 11667.0 9,916,950.00

RCR 2.57

GM 6,064,950.00

BCR (discount rate 15%) 2.24

(Output) untuk kelas kesesuaian lahan S2

Ubi kayu (biji) kg 850.00 9333.0 9333.0 7,933,050.00

RCR 2.06

GM 4,081,050.00

BCR (discount rate 15%) 1.79

(Output) untuk kelas kesesuaian lahan S3

Ubi kayu (biji) kg 850.00 7000.0 7000.0 5,950,000.00

RCR 1.54

GM 2,098,000.00

BCR (discount rate 15%) 1.34

(Output) untuk kelas kesesuaian lahan

N1

Ubi kayu (biji) kg 850.00 2917.0 2917.0 2,479,450.00

RCR 0.64

GM -1,372,550.00

BCR (discount rate 15%) 0.56

Page 100: PEWILAYAHAN KOMODITAS PERTANIAN BERDASARKAN KOMODITAS UNGGULAN DAN KESESUAIAN LAHAN … · 2015-08-28 · lahan kering tanaman tahunan seluas 47.058,6 ha (84,7% ... kopi, kakao dan

84

Lampiran 43. Analisis UsahataniUbi Jalar

Parameter Satuan

ukuran

Satuan

Harga Jumlah Jumlah Nilai

(Rp.)

input/output

(1x) input/output (1th) (Rp.)

(Input)

Bibit Ubi jalar karung 30,000.00 20.0 20.0 600,000.00

Pupuk N (Urea) kg 1,200.00 0.0 0.0 0.00

Pupuk P (SP-36) kg 2,400.00 0.0 0.0 0.00

Pupuk K (KCl) kg 2,500.00 0.0 0.0 0.00

Pupuk Za kg 1,200.00 0.0 0.0 0.00

Obat padat paket 142,500.00 1.5 1.5 213,750.00

Obat cair paket 65,000.00 3.0 3.0 195,000.00

Pupuk organik ton 60,000.00 0.0 0.0 0.00

Sewa traktor paket 600,000.00 0.0 0.0 0.00

Ternak hrt 55,000.00 6.0 6.0 330,000.00

Buruh hok 60,000.00 62.0 62.0 3,720,000.00

Total input 5,058,750.00

(Output) untuk kelas kesesuaian lahan S1

Ubi jalar (biji) kg 1,000.00 13800.0 13800.0 13,800,000.00

RCR 2.73

GM 8,741,250.00

BCR (discount rate 15%) 2.37

(Output) untuk kelas kesesuaian lahan S2

Ubi jalar (biji) kg 1,000.00 11000.0 11000.0 11,000,000.00

RCR 2.17

GM 5,941,250.00

BCR (discount rate 15%) 1.89

(Output) untuk kelas kesesuaian lahan S3

Ubi jalar (biji) kg 1,000.00 8280.0 8280.0 8,280,000.00

RCR 1.64

GM 3,221,250.00

BCR (discount rate 15%) 1.42

(Output) untuk kelas kesesuaian lahan

N1

Ubi jalar (biji) kg 1,000.00 3450.0 3450.0 3,450,000.00

RCR 0.68

GM -1,608,750.00

BCR (discount rate 15%) 0.59

Page 101: PEWILAYAHAN KOMODITAS PERTANIAN BERDASARKAN KOMODITAS UNGGULAN DAN KESESUAIAN LAHAN … · 2015-08-28 · lahan kering tanaman tahunan seluas 47.058,6 ha (84,7% ... kopi, kakao dan

85

Lampiran 44. Analisis UsahataniKedelai

Parameter Satuan

ukuran

Satuan

Harga Jumlah Jumlah Nilai

(Rp.)

input/output

(1x) input/output (1th) (Rp.)

(Input)

Bibit Kedelai kg 5,000.00 40.0 40.0 200,000.00

Pupuk N (Urea) kg 1,800.00 100.0 100.0 180,000.00

Pupuk Phonska kg 2,400.00 100.0 100.0 240,000.00

Pupuk K (KCl) kg 2,500.00 0.0 0.0 0.00

Pupuk Za kg 1,200.00 0.0 0.0 0.00

Obat padat paket 142,500.00 1.3 1.3 185,250.00

Obat cair paket 65,000.00 4.0 4.0 260,000.00

Pupuk organik ton 60,000.00 0.0 0.0 0.00

Sewa traktor paket 600,000.00 0.0 0.0 0.00

Ternak hrt 67,500.00 4.0 4.0 270,000.00

Buruh hok 50,000.00 50.0 50.0 2,500,000.00

Total input 3,835,250.00

(Output) untuk kelas kesesuaian lahan S1

Kedelai (biji) kg 5,000.00 1466.0 1466.0 7,330,000.00

RCR 1.91

GM 3,494,750.00

BCR (discount rate 15%) 1.66

(Output) untuk kelas kesesuaian lahan S2

Kedelai (biji) kg 5,000.00 1173.0 1173.0 5,865,000.00

RCR 1.53

GM 2,029,750.00

BCR (discount rate 15%) 1.33

(Output) untuk kelas kesesuaian lahan S3

Kedelai (biji) kg 5,000.00 880.0 880.0 4,400,000.00

RCR 1.15

GM 564,750.00

BCR (discount rate 15%) 1.00

(Output) untuk kelas kesesuaian lahan

N1

Kedelai (biji) kg 5,000.00 367.0 367.0 1,835,000.00

RCR 0.48

GM -2,000,250.00

BCR (discount rate 15%) 0.42

Page 102: PEWILAYAHAN KOMODITAS PERTANIAN BERDASARKAN KOMODITAS UNGGULAN DAN KESESUAIAN LAHAN … · 2015-08-28 · lahan kering tanaman tahunan seluas 47.058,6 ha (84,7% ... kopi, kakao dan

86

Lampiran 45. Analisis UsahataniJagung

Parameter Satuan

ukuran

Satuan

Harga Jumlah Jumlah Nilai

(Rp.)

input/output

(1x)

input/output

(1th) (Rp.)

(Input)

Bibit jagung kg 5,000.00 27.0 27.0 135,000.00

Pupuk N (Urea) kg 1,800.00 100.0 100.0 180,000.00

Pupuk Phonska kg 2,400.00 100.0 100.0 240,000.00

Pupuk K (KCl) kg 3,000.00 0.0 0.0 0.00

Pupuk Za kg 1,200.00 0.0 0.0 0.00

Obat padat paket 75,000.00 2.0 2.0 150,000.00

Obat cair paket 120,000.00 1.0 1.0 120,000.00

Pupuk organik ton 200,000.00 0.0 0.0 0.00

Sewa traktor paket 100,000.00 0.0 0.0 0.00

Ternak hrt 57,500.00 6.0 6.0 345,000.00

Buruh hok 60,000.00 45.0 45.0 2,700,000.00

Total input 3,870,000.00

(Output) untuk kelas kesesuaian lahan

S1

Jagung kg 2,500.00 3167.0 3167.0 7,917,500.00

RCR 2.05

GM 4,047,500.00

BCR (discount rate 15%) 1.78

(Output) untuk kelas kesesuaian lahan

S2

Jagung kg 2,500.00 2533.6 2533.6 6,334,000.00

RCR 1.64

GM 2,464,000.00

BCR (discount rate 15%) 1.42

(Output) untuk kelas kesesuaian lahan

S3

Jagung kg 2,500.00 1900.0 1900.0 4,750,000.00

RCR 1.23

GM 880,000.00

BCR (discount rate 15%) 1.07

(Output) untuk kelas kesesuaian lahan

N1

Jagung kg 2,500.00 792.0 792.0 1,980,000.00

RCR 0.51

GM -1,890,000.00

BCR (discount rate 15%) 0.44

Page 103: PEWILAYAHAN KOMODITAS PERTANIAN BERDASARKAN KOMODITAS UNGGULAN DAN KESESUAIAN LAHAN … · 2015-08-28 · lahan kering tanaman tahunan seluas 47.058,6 ha (84,7% ... kopi, kakao dan

87

Lampiran 46. Analisis UsahataniKacang Hijau

Parameter Satuan

ukuran

Satuan

Harga Jumlah Jumlah Nilai

(Rp.)

input/output

(1x) input/output (1th) (Rp.)

(Input)

Bibit Kacang hijau kg 2,500.00 30.0 30.0 75,000.00

Pupuk N (Urea) kg 1,800.00 100.0 100.0 180,000.00

Pupuk P (SP-36) kg 2,400.00 100.0 100.0 240,000.00

Pupuk K (KCl) kg 2,500.00 0.0 0.0 0.00

Pupuk Za kg 1,200.00 0.0 0.0 0.00

Obat padat paket 85,000.00 2.0 2.0 170,000.00

Obat cair paket 20,000.00 3.0 3.0 60,000.00

Pupuk organik ton 60,000.00 0.0 0.0 0.00

Sewa traktor paket 600,000.00 0.0 0.0 0.00

Ternak hrt 75,000.00 4.0 4.0 300,000.00

Buruh hok 60,000.00 66.0 66.0 3,960,000.00

Total input 4,985,000.00

(Output) untuk kelas kesesuaian lahan S1

Kacang hijau (biji) kg 5,000.00 1433.0 1433.0 7,165,000.00

RCR 1.44

GM 2,180,000.00

BCR (discount rate 15%) 1.25

(Output) untuk kelas kesesuaian lahan S2

Kacang hijau (biji) kg 5,000.00 1146.0 1146.0 5,730,000.00

RCR 1.15

GM 745,000.00

BCR (discount rate 15%) 1.00

(Output) untuk kelas kesesuaian lahan S3

Kacang hijau (biji) kg 5,000.00 860.0 860.0 4,300,000.00

RCR 0.86

GM -685,000.00

BCR (discount rate 15%) 0.75

(Output) untuk kelas kesesuaian lahan

N1

Kacang hijau (biji) kg 5,000.00 358.0 358.0 1,790,000.00

RCR 0.36

GM -3,195,000.00

BCR (discount rate 15%) 0.31

Page 104: PEWILAYAHAN KOMODITAS PERTANIAN BERDASARKAN KOMODITAS UNGGULAN DAN KESESUAIAN LAHAN … · 2015-08-28 · lahan kering tanaman tahunan seluas 47.058,6 ha (84,7% ... kopi, kakao dan

88

Lampiran 47. Analisis UsahataniKacang Tanah

Parameter Satuan

ukuran

Satuan

Harga Jumlah Jumlah Nilai

(Rp.)

input/output

(1x) input/output (1th) (Rp.)

(Input)

Bibit kacang tanah kg 5,000.00 56.0 56.0 280,000.00

Pupuk N (Urea) kg 1,800.00 133.0 133.0 239,400.00

Pupuk Phonska kg 2,400.00 133.0 133.0 319,200.00

Pupuk K (KCl) kg 2,500.00 0.0 0.0 0.00

Pupuk Za kg 1,200.00 0.0 0.0 0.00

Obat padat paket 85,000.00 0.0 0.0 0.00

Obat cair paket 80,000.00 0.0 0.0 0.00

Pupuk organik ton 60,000.00 0.0 0.0 0.00

Sewa traktor paket 600,000.00 0.0 0.0 0.00

Ternak hrt 42,000.00 5.0 5.0 210,000.00

Buruh hok 47,000.00 47.0 47.0 2,209,000.00

Total input 3,257,600.00

(Output) untuk kelas kesesuaian lahan

S1

Kacang tanah kg 15,000.00 478.0 478.0 7,170,000.00

RCR 2.20

GM 3,912,400.00

BCR (discount rate 15%) 1.91

(Output) untuk kelas kesesuaian lahan

S2

Kacang tanah kg 15,000.00 382.0 382.0 5,730,000.00

RCR 1.76

GM 2,472,400.00

BCR (discount rate 15%) 1.53

(Output) untuk kelas kesesuaian lahan

S3

Kacang tanah kg 15,000.00 287.0 287.0 4,305,000.00

RCR 1.32

GM 1,047,400.00

BCR (discount rate 15%) 1.15

(Output) untuk kelas kesesuaian lahan

N1

Kacang tanah kg 15,000.00 119.5 119.5 1,792,500.00

RCR 0.55

GM -1,465,100.00

BCR (discount rate 15%) 0.48

Page 105: PEWILAYAHAN KOMODITAS PERTANIAN BERDASARKAN KOMODITAS UNGGULAN DAN KESESUAIAN LAHAN … · 2015-08-28 · lahan kering tanaman tahunan seluas 47.058,6 ha (84,7% ... kopi, kakao dan

89

Lampiran 48. Analisis UsahataniKelapa

Bunga (%) 15 Faktor (x) 0.869565 0.868

Tahun ke

Output (cash in)

Input (cash out)

Faktor thn. Ke Pv in Pv out NPV Benefit

1 0 3,650,000 0.869565 0.00 3,650,000.00 -3,650,000.00 -3,650,000

2 0 1,400,000 0.756144 0.00 1,217,391.30 -1,217,391.30 -1,400,000

3 0 1,600,000 0.657516 0.00 1,209,829.87 -1,209,829.87 -1,600,000

4 0 400,000 0.571753 0.00 263,006.49 -263,006.49 -400,000

5 0 400,000 0.497177 0.00 228,701.30 -228,701.30 -400,000

6 4,200,000 1,120,000 0.432328 1,815,775.90 556,837.94 1,258,937.96 3,080,000

7 3,850,000 880,000 0.375937 1,447,357.60 380,448.28 1,066,909.32 2,970,000

8 5,250,000 880,000 0.326902 1,716,234.31 330,824.60 1,385,409.72 4,370,000

9 5,600,000 520,000 0.284262 1,591,869.51 169,988.92 1,421,880.59 5,080,000

10 7,700,000 520,000 0.247185 1,903,322.24 147,816.45 1,755,505.78 7,180,000

11 11,900,000 520,000 0.214943 2,557,824.35 128,536.05 2,429,288.30 11,380,000

12 11,900,000 520,000 0.186907 2,224,195.09 111,770.48 2,112,424.61 11,380,000

13 11,900,000 520,000 0.162528 1,934,082.68 97,191.72 1,836,890.97 11,380,000

14 11,900,000 520,000 0.141329 1,681,811.03 84,514.54 1,597,296.49 11,380,000

15 11,900,000 520,000 0.122894 1,462,444.37 73,490.90 1,388,953.47 11,380,000

16 11,900,000 520,000 0.106865 1,271,690.76 63,905.13 1,207,785.63 11,380,000

17 11,900,000 520,000 0.092926 1,105,818.05 55,569.68 1,050,248.37 11,380,000

18 11,900,000 520,000 0.080805 961,580.91 48,321.46 913,259.45 11,380,000

19 11,900,000 520,000 0.070265 836,157.32 42,018.66 794,138.66 11,380,000

20 11,900,000 520,000 0.061100 727,093.32 36,537.97 690,555.35 11,380,000

21 11,900,000 520,000 0.053131 632,255.06 31,772.15 600,482.92 11,380,000

22 11,900,000 520,000 0.046201 549,787.01 27,627.95 522,159.06 11,380,000

23 11,900,000 520,000 0.040174 478,075.66 24,024.31 454,051.35 11,380,000

24 11,900,000 520,000 0.034934 415,717.97 20,890.70 394,827.26 11,380,000

25 11,900,000 520,000 0.030378 361,493.88 18,165.83 343,328.06 11,380,000

26 11,900,000 520,000 0.026415 314,342.51 15,796.37 298,546.14 11,380,000

27 11,900,000 520,000 0.022970 273,341.31 13,735.98 259,605.34 11,380,000

28 11,900,000 520,000 0.019974 237,688.10 11,944.33 225,743.77 11,380,000

29 11,900,000 520,000 0.017369 206,685.30 10,386.37 196,298.93 11,380,000

30 11,900,000 520,000 0.015103 179,726.35 9,031.63 170,694.72 11,380,000

Total 264,600,000 21,770,000

Rerata 8,820,000 725,666 Total 26,886,370.59 9,080,077.35 17,806,293.25 242,830,000

IRR 13% 32%

S1 S2 S3 N1

GM (Gross Margin) 8,094,333 6,330,333 4,328,333 1,479,333

BCR (Benefit Cost Ratio) 2.96 2.37 1.53 0.74

IRR (Internal Rate of Return) 35.04 30.38 17.19 0.00

NPV (Net Present Value) 17,806,293.25 12,429,019.13 4,853,824.00 -2,358,484.70

Page 106: PEWILAYAHAN KOMODITAS PERTANIAN BERDASARKAN KOMODITAS UNGGULAN DAN KESESUAIAN LAHAN … · 2015-08-28 · lahan kering tanaman tahunan seluas 47.058,6 ha (84,7% ... kopi, kakao dan

90

Lampiran 49. Analisis UsahataniKakao

Bunga (%) 15 Faktor (x) 0.869565 0.868

Tahun ke

Output (cash in)

Input (cash out)

Faktor thn. Ke Pv in Pv out NPV Benefit

1 0 8,825,000 0.869565 0.00 8,825,000.00 -8,825,000.00 -8,825,000

2 0 3,885,000 0.756144 0.00 3,378,260.87 -3,378,260.87 -3,885,000

3 21,037,500 2,135,000 0.657516 13,832,497.74 1,614,366.73 12,218,131.01 18,902,500

4 24,375,000 2,135,000 0.571753 13,936,485.36 1,403,797.16 12,532,688.21 22,240,000

5 24,375,000 2,135,000 0.497177 12,118,682.92 1,220,693.18 10,897,989.74 22,240,000

6 24,375,000 5,460,000 0.432328 10,537,985.15 2,714,584.97 7,823,400.18 18,915,000

7 30,750,000 5,460,000 0.375937 11,560,063.98 2,360,508.67 9,199,555.30 25,290,000

8 30,750,000 5,460,000 0.326902 10,052,229.55 2,052,616.24 7,999,613.31 25,290,000

9 30,750,000 5,460,000 0.284262 8,741,069.17 1,784,883.69 6,956,185.49 25,290,000

10 30,750,000 5,860,000 0.247185 7,600,929.71 1,665,777.73 5,935,151.98 24,890,000

11 40,125,000 5,860,000 0.214943 8,624,596.81 1,448,502.38 7,176,094.43 34,265,000

12 40,125,000 5,860,000 0.186907 7,499,649.40 1,259,567.29 6,240,082.12 34,265,000

13 40,125,000 5,860,000 0.162528 6,521,434.26 1,095,275.90 5,426,158.36 34,265,000

14 40,125,000 5,860,000 0.141329 5,670,812.40 952,413.83 4,718,398.58 34,265,000

15 46,125,000 5,860,000 0.122894 5,668,508.13 828,185.94 4,840,322.19 40,265,000

16 46,125,000 6,700,000 0.106865 4,929,137.50 823,393.05 4,105,744.45 39,425,000

17 46,125,000 6,700,000 0.092926 4,286,206.53 715,993.96 3,570,212.57 39,425,000

18 46,125,000 6,700,000 0.080805 3,727,136.11 622,603.44 3,104,532.67 39,425,000

19 46,125,000 6,700,000 0.070265 3,240,987.92 541,394.30 2,699,593.62 39,425,000

20 46,125,000 6,700,000 0.061100 2,818,250.37 470,777.65 2,347,472.72 39,425,000

21 33,750,000 8,655,000 0.053131 1,793,160.36 528,822.91 1,264,337.45 25,095,000

22 33,750,000 8,655,000 0.046201 1,559,269.88 459,846.01 1,099,423.87 25,095,000

23 33,750,000 8,655,000 0.040174 1,355,886.85 399,866.10 956,020.75 25,095,000

24 33,750,000 8,655,000 0.034934 1,179,032.04 347,709.65 831,322.39 25,095,000

25 33,750,000 8,655,000 0.030378 1,025,245.26 302,356.22 722,889.04 25,095,000

Total 823,162,500 152,890,000

Rerata 32,926,500 6,115,600 Total 148,279,257.40 37,817,197.85 110,462,059.55 670,272,500

IRR 63% 97%

S1 S2 S3 N1

GM (Gross Margin) 26,810,900 20,225,600 12,830,300 2,116,025

BCR (Benefit Cost Ratio) 3.92 3.14 2.03 0.98

IRR (Internal Rate of Return) 55.96 53.17 41.13 -3.75

NPV (Net Present Value) 110,462,059 80,806,208 39,010,982 -747,383

Page 107: PEWILAYAHAN KOMODITAS PERTANIAN BERDASARKAN KOMODITAS UNGGULAN DAN KESESUAIAN LAHAN … · 2015-08-28 · lahan kering tanaman tahunan seluas 47.058,6 ha (84,7% ... kopi, kakao dan

91

Lampiran 50. Analisis UsahataniCengkeh

Bunga (%) 15 Faktor (x) 0.869565 0.868

Tahun ke

Output (cash in)

Input (cash out)

Faktor thn. Ke Pv in Pv out NPV Benefit

1 0 11,850,000 0.869565 0.00 11,850,000.00 -

11,850,000.00 -11,850,000

2 0 875,000 0.756144 0.00 760,869.57 -760,869.57 -875,000

3 0 1,025,000 0.657516 0.00 775,047.26 -775,047.26 -1,025,000

4 0 1,025,000 0.571753 0.00 673,954.14 -673,954.14 -1,025,000

5 0 1,025,000 0.497177 0.00 586,047.08 -586,047.08 -1,025,000

6 14,700,000 2,050,000 0.432328 6,355,215.66 1,019,212.31 5,336,003.35 12,650,000

7 14,700,000 2,050,000 0.375937 5,526,274.49 886,271.57 4,640,002.92 12,650,000

8 18,375,000 2,050,000 0.326902 6,006,820.09 770,670.93 5,236,149.16 16,325,000

9 18,375,000 2,050,000 0.284262 5,223,321.82 670,148.64 4,553,173.18 16,325,000

10 22,050,000 2,050,000 0.247185 5,450,422.77 582,737.94 4,867,684.83 20,000,000

11 22,050,000 2,050,000 0.214943 4,739,498.06 506,728.65 4,232,769.41 20,000,000

12 29,400,000 2,050,000 0.186907 5,495,070.22 440,633.61 5,054,436.61 27,350,000

13 29,400,000 1,675,000 0.162528 4,778,321.93 313,069.48 4,465,252.45 27,725,000

14 29,400,000 1,675,000 0.141329 4,155,062.54 272,234.33 3,882,828.22 27,725,000

15 29,400,000 1,675,000 0.122894 3,613,097.87 236,725.50 3,376,372.36 27,725,000

16 29,400,000 1,875,000 0.106865 3,141,824.23 230,427.16 2,911,397.07 27,525,000

17 29,400,000 1,875,000 0.092926 2,732,021.07 200,371.44 2,531,649.63 27,525,000

18 29,400,000 1,875,000 0.080805 2,375,670.50 174,236.04 2,201,434.46 27,525,000

19 29,400,000 1,875,000 0.070265 2,065,800.43 151,509.60 1,914,290.83 27,525,000

20 29,400,000 1,875,000 0.061100 1,796,348.20 131,747.48 1,664,600.72 27,525,000

21 29,400,000 1,875,000 0.053131 1,562,041.91 114,563.02 1,447,478.89 27,525,000

22 29,400,000 1,875,000 0.046201 1,358,297.32 99,620.02 1,258,677.30 27,525,000

23 29,400,000 1,875,000 0.040174 1,181,128.10 86,626.10 1,094,502.00 27,525,000

24 29,400,000 1,875,000 0.034934 1,027,067.91 75,327.05 951,740.87 27,525,000

25 29,400,000 1,875,000 0.030378 893,102.53 65,501.78 827,600.75 27,525,000

26 29,400,000 1,875,000 0.026415 776,610.90 56,958.07 719,652.83 27,525,000

27 29,400,000 1,875,000 0.022970 675,313.83 49,528.76 625,785.07 27,525,000

28 29,400,000 1,875,000 0.019974 587,229.41 43,068.48 544,160.93 27,525,000

29 29,400,000 1,875,000 0.017369 510,634.27 37,450.86 473,183.42 27,525,000

30 29,400,000 1,875,000 0.015103 444,029.80 32,565.96 411,463.84 27,525,000

Total 668,850,000 63,300,000

Rerata 22,295,000.00 2,110,000.00 Total 72,470,225.86 21,893,852.81 50,576,373.06 605,550,000

IRR 16% 36%

S1 S2 S3 N1

GM (Gross Margin) 20,185,000 15,726,000 10,679,000 3,463,750

BCR (Benefit Cost Ratio) 3.31 2.65 1.72 0.83

IRR (Internal Rate of Return) 38.75 34.53 22.00 -13.69

NPV (Net Present Value) 50,576,373 36,082,327 15,685,032 -3,776,296

Page 108: PEWILAYAHAN KOMODITAS PERTANIAN BERDASARKAN KOMODITAS UNGGULAN DAN KESESUAIAN LAHAN … · 2015-08-28 · lahan kering tanaman tahunan seluas 47.058,6 ha (84,7% ... kopi, kakao dan

92

Lampiran 51. Analisis UsahataniKopi

Bunga (%) 15

Faktor (x) 0.869565 0.868 Tahun

ke Output

(cash in) Input

(cash out) Faktor thn.

Ke Pv in Pv out NPV Benefit

1 0 8,120,000 0.869565 0.00 8,120,000.00 -8,120,000.00 -8,120,000

2 6,500,000 3,660,000 0.756144 4,914,933.84 3,182,608.70 1,732,325.14 2,840,000

3 16,250,000 3,660,000 0.657516 10,684,638.78 2,767,485.82 7,917,152.95 12,590,000

4 26,000,000 3,860,000 0.571753 14,865,584.39 2,538,012.66 12,327,571.73 22,140,000

5 32,500,000 3,920,000 0.497177 16,158,243.90 2,241,272.72 13,916,971.17 28,580,000

6 39,000,000 3,920,000 0.432328 16,860,776.24 1,948,932.80 14,911,843.44 35,080,000

7 39,000,000 3,920,000 0.375937 14,661,544.56 1,694,724.18 12,966,820.38 35,080,000

8 39,000,000 1,320,000 0.326902 12,749,169.18 496,236.89 12,252,932.29 37,680,000

Total 198,250,000 32,380,000

Rerata 24,781,250.00 4,047,500.00 Total 90,894,890.87 22,989,273.77 67,905,617.11 165,870,000

IRR 81% 122%

S1 S2 S3 N1

GM (Gross Margin) 20,733,750 15,777,500 7,896,250 2,147,812

BCR (Benefit Cost Ratio) 3.95 3.16 1.77 0.99

IRR (Internal Rate of Return) 57.41 54.93 40.16 -2.07

NPV (Net Present Value) 67,905,617 49,726,638 17,782,407 -265,551

Page 109: PEWILAYAHAN KOMODITAS PERTANIAN BERDASARKAN KOMODITAS UNGGULAN DAN KESESUAIAN LAHAN … · 2015-08-28 · lahan kering tanaman tahunan seluas 47.058,6 ha (84,7% ... kopi, kakao dan

93

Lampiran 52. Analisis UsahataniLada

Bunga (%) 15

Faktor (x) 0.869565 0.868 Tahun

ke Output

(cash in) Input

(cash out) Faktor thn.

Ke Pv in Pv out NPV Benefit

1 0 8,700,000 0.869565 0.00 8,700,000.00 -8,700,000.00 -8,700,000

2 0 2,100,000 0.756144 0.00 1,826,086.96 -1,826,086.96 -2,100,000

3 0 2,100,000 0.657516 0.00 1,587,901.70 -1,587,901.70 -2,100,000

4 15,000,000 5,100,000 0.571753 8,576,298.68 3,353,332.79 5,222,965.90 9,900,000

5 30,000,000 5,200,000 0.497177 14,915,302.06 2,973,116.88 11,942,185.18 24,800,000

6 24,000,000 5,200,000 0.432328 10,375,862.30 2,585,319.02 7,790,543.28 18,800,000

7 21,000,000 7,200,000 0.375937 7,894,677.84 3,112,758.69 4,781,919.15 13,800,000

8 16,500,000 7,200,000 0.326902 5,393,879.27 2,706,746.69 2,687,132.58 9,300,000

Total 106,500,000 42,800,000

Rerata 13,312,500 5,350,000 Total 47,156,020.15 26,845,262.72 20,310,757.43 63,700,000

IRR 27% 53%

S1 S2 S3 N1

GM (Gross Margin) 7,962,500 5,300,000 1,400,000 -2,021,875

BCR (Benefit Cost Ratio) 1.76 1.41 0.81 0.44

IRR (Internal Rate of Return) 43.99 35.03 -64.03 0.00

NPV (Net Present Value) 20,310,757 10,879,553 -5,056,319 -15,056,257

Page 110: PEWILAYAHAN KOMODITAS PERTANIAN BERDASARKAN KOMODITAS UNGGULAN DAN KESESUAIAN LAHAN … · 2015-08-28 · lahan kering tanaman tahunan seluas 47.058,6 ha (84,7% ... kopi, kakao dan

94

Lampiran 53. Pengelompokan Satuan Landform, Relief/Lereng, Bahan Induk, dan

Sifat-Sifat Tanah Berdasarkan LREPP II

1. LANDFORM A ALUVIAL V VOLKANIK

A01 lahan aluvial V01 volkan berlapis

A011 dataran banjir V011 kerucut volkan

A012 teras sungai V012 aliran lahar

A013 dataran aluvial V013 aliran lava

A014 dasar lembah V014 kipas volkan

A015 jalur aliran V015 dataran volkan

A016 delta danau V016 lungur volkan

V017 kerucut anakan

A02 lahan aluvio_koluvial V02 volkan tameng A021 kipas aluvial V021 volkan tameng membulat

A022 lahan koluvial V022 plateau volkan

A023 dataran antar perbukitan V03 volkan tua V04 intrusi volkan

A03 basin aluvial

A031 basin lakustrin T. TEKTONIK dan STRUKTURAL A032 depresi aluvial T01 plateau

T02 mesa

B FLUVIO_MARIN T03 Bute

B01 delta laut T04 teras angkatan

B02 dat.est.sep.muara/hilir/sung./pant T05 hogback

B03 dataran fluvio_marin T06 cuesta

T07 Landform patahan blok (tunggal)

E EOLIN T08 Landform lipatan (tunggal)

E01 lapisan pasir (>50cm) T09 punggung/perbukitan paralel

E02 gumuk pasir T10 paneplain

T11 dataran struktural/tektonik

G GAMBUT T12 perbukitan/pegunungan struktural

G01 gambut topogen

G02 gambut ombrogen

M MARIN

K KARST M01 pesisir

K01 plateau karst M02 dataran pasang surut

K02 dataran karst M03 teras marin

K03 perbukitan karst M04 terumbu karang

K04 pegunungan karst

X Aneka/Lain-lain (lahan rusak,

singkapan batuan,

galian/pertambangan, longsoran

dll.)

Page 111: PEWILAYAHAN KOMODITAS PERTANIAN BERDASARKAN KOMODITAS UNGGULAN DAN KESESUAIAN LAHAN … · 2015-08-28 · lahan kering tanaman tahunan seluas 47.058,6 ha (84,7% ... kopi, kakao dan

95

2. RELIEF/LERENG 4. BAHAN INDUK/LITOLOGI

Lereng beda tinggi 100 batuan beku

f datar < 1% < 2 m 110 plutonik

n agak datar 1 - 3% < 2 m 111 granit

u berombak > 3 - 8% 2 - 10 m 112 granodiorit, diorit

r bergelombang > 8 - 15% 10-50 m 113 gabro

h berbukit > 15 - 25% 50 - 300 m 114 peridotit, serpentinit

m bergunung >40% > 300 m 120 volkanik

121 dasit, liparit, riolit, bt apung

3. POLA DRAINASE 122 andesit

ann anular 123 basalt

ang angular 200 sedimen

bra braided 211 batuliat, batulanau, serpih

cen sentripetal 212 batupasir, konglomerat

com

den

Komplek

dendritik

213 batugamping, batugamping

karang

der

deranged

214 napal, batuliat berkapur,

kapur

dic dikhotomik/kipas 220 aluvium

kar karstik 221 kerakal

mea meander 222 kerikil

par paralel 223 pasir

sup sub-paralel 224 debu

pin pinnate 225 liat

rad radial/sentrifugal

rec rectangular 230 organik

ret reticular 300 metamorfik

sin sinuous 310 skis, filit, kuarsit, batusabak

tre trellis 320 marmer/batu pualam

sut sub-trellis 330 gneis, amfibolit

6. PENGELOLAAN LAHAN

PERTANIAN

i sawah irigasi

5. PENGGUNAAN LAHAN/LANDUSE r sawah lebak/rawa

h hutan belukar l sawah tadah hujan

b semak p sawah pasang surut

s padang rumput/alang-alang tb teras bangku

r perkebunan tg teras gulud atau lainnya

e pertanian lahan nt tidak diteras

u kering/tegalan

k kebun campuran

w sawah

i tambak

Page 112: PEWILAYAHAN KOMODITAS PERTANIAN BERDASARKAN KOMODITAS UNGGULAN DAN KESESUAIAN LAHAN … · 2015-08-28 · lahan kering tanaman tahunan seluas 47.058,6 ha (84,7% ... kopi, kakao dan

96

RIWAYAT HIDUP

Penulis dilahirkan pada tanggal 31 Maret 1975 di Makassar dari Bapak

Drs ML. Salamba dan Ibu Damaris Kendek dan sebagai putri ke enamdari tujuh

bersaudara.

Tahun 1993 penulis lulus dari SMA Negeri 5 Makassar dan pada tahun yang

sama penulis lulus seleksi Ujian Masuk Perguruan Tinggi Negeri (UMPTN) pada

Fakultas Ekonomi Universitas Hasanuddin, namun karena keinginan yang besar untuk

bisa diterima pada Program Studi Ilmu Tanah maka pada tahun 1994 penulis mengikuti

lagi seleksiUjian Masuk Perguruan Tinggi Negeri (UMPTN) dan lulus pada program

studi Ilmu Tanah, Fakultas Pertanian dan Kehutanan Universitas Hasanuddin dan lulus

pada tahun 1998. Tahun 2010, penulis mendapatkan kesempatan untuk melanjutkan

pendidikan ke program Pascasarjana IPB pada Program Studi Ilmu Tanah dan

memperoleh beasiswa pendidikan Pascasarjana dari Badan Penelitian dan

Pengembangan Pertanian. Sejak tahun 2007 penulis bekerja di Balai Pengkajian

Teknologi Pertanian Sulawesi Utara sebagai calon peneliti.