PETUNJUK PELAKSANAAN · 2020. 6. 12. · iii Pengantar Direktur Program & Produksi LPP RRI...

68

Transcript of PETUNJUK PELAKSANAAN · 2020. 6. 12. · iii Pengantar Direktur Program & Produksi LPP RRI...

  • i

    PETUNJUK PELAKSANAAN

    PRO 4 POLA BARU LPP RRI

    DIREKTORAT PROGRAM DAN PRODUKSI

    LEMBAGA PENYIARAN PUBLIK RADIO REPUBLIK INDONESIA

    JAKARTA

    2017

  • ii

    Penasehat

    Dewan Pengawas

    Pengarah

    M. Rohanuddin (Direktur Utama RRI)

    Penanggung Jawab

    Soleman Yusuf (Direktur Program dan Produksi)

    Tim Penyusun

    Nazwin Achmad (Kepala RRI Palangka Raya)

    Harianto Adi (Kepala RRI Tanjungpinang)

    Lina Rossini (Kepala RRI Nunukan)

    Nenny Afrantini (Kepala Bidang Produksi dan Programa Siaran)

    Arlin Setyaningsih (Kepala Bidang Programa Siaran RRI Jakarta)

    Daryos (Kepala Bidang Programa Siaran RRI Pekanbaru)Abdul

    Gafar Z (Kepala Seksi Produksi Siaran Dit.PP)

    Muhadjar (Kepala Seksi Programa 4 RRI Jakarta)

    Edy Suyono (Tim Asistensi)

    Puji Rianto (Universitas Islam Indonesia)

    Penyunting dan Editor

    Puji Rianto

    Rancang Sampul

    Dhanan Arditya

    Tata Letak

    Zarkoni

    TIM PENYUSUN

  • iii

    Pengantar Direktur Program & Produksi LPP RRI

    Alhamdulillah, petunjuk pelaksanaan (juklak)

    Programa 4 siaran budaya yang baru 2017 telah selesai, tapi

    akan terus mengalami perbaikan. Perbaikan-perbaikan itu

    penting agar juklak ini sekurang-kurangnya mendekati

    kesempurnaan hingga saatnya launching Programa 4 dengan

    Pola Baru pada 2018.

    Direktorat Program dan Produksi LPP RRI,

    sebelumnya, telah menerbitkan Pedoman Penyelenggaraan

    Siaran Programa 4 yang terbit 2013, dan mengalami revisi

    pada 2015. Namun, isi yang terkandung dalam pedoman

    pelaksanaan penyelenggaraan Programa 4 sebagai siaran

    budaya dalam implementasinya belum memenuhi harapan.

    Oleh karenanya, Direksi mengambil kebijakan untuk

    mengelola Programa 4 secara lebih serius lagi. Penyusunan

    juklak ini diharapkan menjadi langkah awal untuk mengelola

    Programa 4 secara lebih serius.

    Sebagai Lembaga Penyiaran Publik, RRI harus

    memberikan informasi dan hiburan tentang kebudayaan

    Indonesia yang dikenal memiliki keberagaman, tapi diikat

    dengan satu kesatuan yag utuh yaitu Bhinneka Tunggal Ika

    dalam bingkai NKRI. Dalam kaitan ini, kebudayaan Indonesia

  • iv

    tidak dimaknai dalam arti sempit hanya berupa kesenian, tapi

    lebih dari itu. Kebudayaan mencakup dimensi yang luas, yang

    dalam juklak ini diturunkan ke dalam tujuh unsur

    kebudayaan-dan menjadi kekayaan dalam peradaban bangsa.

    Kebudayaan yang dimiliki Indonesia menjadi modal besar

    untuk disajikan di Programa 4 dengan berbagai bentuk

    format siaran mulai dari Dialog, Sandiwara Radio, Feature,

    Dokumenter, Filler, Iklan Layanan Masyarakat, dll yang

    dikembangkan secara kreatif dan inovatif.

    Dibandingkan dengan Programa 4 sebelumnya, isi

    Programa 4 Baru adalah all segments, khususnya menyasar

    segmen anak muda, yang lingkungan hidupnya dinamis dan

    mengikuti perkembangan teknologi. Sasaran Programa 4

    untuk semua kalangan, khususnya anak muda tentu akan

    berbeda dengan Programa 4 sebelumnya yang lebih banyak

    diminati oleh orang tua.

    RRI juga berkewajiban untuk memberikan edukasi

    melalui isi siaran budaya agar anak muda paham dan menjadi

    penerus pelestari budaya Bangsa Indonesia. Tentu saja,

    dengan ikut melibatkan mereka dalam siaran Programa 4.

    Programa 4 yang disiarkan RRI Tipe B di seluruh

    Indonesia akan mengalami perubahan dengan pola siaran

    baru secara nasional dengan poros Programa 4 RRI Jakarta,

    dan siaran lokal Programa 4 di daerah. Isi siaran Pola

    Nasional merupakan siaran Programa 4 RRI daerah yang

    diseleksi Tim Khusus yang dibentuk Direktorat Program dan

  • v

    Produksi LPP RRI. Guna memudahkan dalam memahami

    Juklak ini, akan dilakukan sosialisasi ke beberapa RRI Tipe B

    yang dipilih secara random. Sosialisasi akan dilaksanakan

    oleh Tim Khusus yang juga dibentuk oleh Direktorat Program

    dan Produksi LPP RRI. Peserta sosialiasi nantinya merupakan

    pengelola siaran dan pemberitaan yang secara operasional

    bertanggung jawab dalam mengelola Programa 4.

    Juklak Programa 4 ini merupakan karya bersama insan

    RRI dari berbagai unsur, yang kemudian diselaraskan baik

    dari sisi isi maupun bahasa Saudara Puji Rianto sehingga isi

    juklak ini mudah dipahami sebagai pedoman siaran Programa

    4 oleh SDM pengelola siaran, khususnya di Programa 4. Kami

    menyadari bahwa juklak ini masih jauh dari sempurna, dan

    tentu ada kekurangannya. Oleh karenanya, perlu adanya

    masukan serta saran agar terus dilakukan perbaikan di masa

    yang akan datang.

    Kami mengucapkan terima kasih kepada semua pihak

    yang terlibat dalam penyusunan Juklak ini yang tidak dapat

    disebutkan satu persatu, tapi dapat dilihat dalam daftar Tim

    Penyusun Juklak Programa 4 Pola Baru LPP RRI.

  • vi

    Semoga dengan terbitnya Juklak ini dapat

    mengantarkan Programa 4 sesuai dengan Tagline-nya,

    Programa 4 sebagai “Ensiklopedi Budaya Ke-Indonesia-an”

    dapat terwujud. Aamiin.

    Jakarta, September 2017

    Direktur Program dan Produksi LPP RRI

    Soleman Yusuf

  • vii

    Sambutan Direktur Utama LPP RRI

    Kontribusi media penyiaran menjalin keselarasan

    bhineka dalam kerangka pelestarian budaya, yakni perspektif

    keberagaman dalam membentuk karakter kepribadian budaya

    ke-Indonesia-an.

    Lembaga Penyiaran Publik RRI, pada rencana strategis

    2016-2021, memberikan landasan dan arah konsistensi dalam

    penyelenggaraan siaran RRI. Dalam hal ini, RRI akan terus

    berupaya menuju titik peran lembaga penyiaran yang

    melayani siaran informasi, pendidikan, dan hiburan dalam

    rangka turut serta membangun peradaban bangsa yang

    adiluhung. Peran ini kiranya menjadi sangat penting jika

    dilihat kenyataan terpaan media saat ini yang didominasi oleh

    hiburan. Itu belum termasuk hantaman budaya asing dan

    berpotensi menggerus budaya Indonesia. Dalam situasi

    semacam inilah, kehadiran Programa 4 yang mengusung

    budaya menjadi sangat penting.

    Pola baru Programa 4 pada dasarnya merupakan hasil

    pengalaman empiris selama ini, serta analisis atas Pedoman

    Pro 4 sebelumnya. Pola ini pada dasarnya merupakan wujud

    konsekuensi peran LPP RRI yang turut melestarikan dan

    mengembangkan Budaya Nusantara serta rasa tanggung

  • viii

    jawab untuk memberikan warisan bagi generasi bangsa. Oleh

    sebab itu, Programa 4 dengan pola baru diarahkan untuk

    melayani semua segmen (all segments).

    Petunjuk Pelaksana (juklak) ini merupakan upaya

    untuk memberikan panduan lebih detail mengenai

    pengelolaan Programa 4 yang berbasis budaya, yang dikelola

    dengan teknologi penyiaran (konvergensi media).

    “Ensiklopedia Budaya Keindonesiaan” yang diusung oleh

    Programa 4 dilandasi pemahaman bahwa radio tidak semata

    informasi, pendidikan serta hiburan, tetapi lebih bernilai

    sebagai wacana ilmu pengetahuan dan Instrumen masyarakat

    dalam mengembangkan kualitas keadaban manusia.

    Kepada pimpinan satuan kerja (satker) LPP RRI

    Penyelenggara Programa 4, serta stasiun yang memberikan

    kontribusi materi dalam rangka pengayaan isi Budaya

    keIndonesiaan, saya mengucapkan terima kasih. Semoga

    Tuhan Yang Maha Esa selalu memberikan bimbingan serta

    kemudahan dalam pengelolaan programa 4, sebagai bagian

    dari pelayanan publik dalam penyelenggaran penyiaran

    secara paripurna.

    Jakarta, September 2017

    Direktur Utama LPP RRI

    M. Rohanuddin

  • ix

    Daftar Isi

    TIM Penyusun ii

    Pengantar Direktur Program & Produksi LPP RRI iii

    Sambutan Direktur Utama LPP RRI vii

    BAB I. PENDAHULUAN 1

    A. Latar Belakang 1

    B. Maksud dan Tujuan 3

    BAB II. POSITIONING PRO 4 SEBAGAI

    LEMBAGA PENYIARAN PUBLIK

    5

    A. Positioning 5

    B. Tagline 5

    C. Format Programa 7

    D. Deskripsi Program 8

    BAB III. PROFIL DAN FORMAT SIARAN 19

    A. Profil Pro 4 19

    B. Format Siaran 22

    C. Gaya 22

    D. Kemasan 22

  • x

    BAB IV. PENGELOLAAN SIARAN

    BERJARINGAN PRO 4

    23

    A. Siaran Berjaringan 23

    B. Komposisi dan Tujuan Diselenggarakannya

    Siaran Berjaringan

    27

    C. Pola Siaran dan Hotclock Pro 4 31

    D. SOP 36

    E. Kriteria Siaran 38

    BAB V. TEKNOLOGI 39

    A. Teknologi Produksi 39

    B. Teknologi Distribusi 39

    C. Teknologi Transmisi 41

    D. Teknologi Integrasi 41

    BAB VI. PENGELOLAAN ARSIP

    DAN DOKUMENTASI

    43

    A. Pengelolaan Arsip/Dokumentasi/

    Perpustakaan (Audio Library)

    43

    B. Pengelola Pustaka 45

    C. Pengarsipan Pro 4 45

  • xi

    BAB VII. KETERLIBATAN PUBLIK 49

    1. Tujuan 49

    2. Langkah-Langkah Melibatkan Publik 50

    3. Prinsip-Prinsip Pelibatan Publik 51

    4. Komunitas Jejaring 52

    BAB VIII. Penutup 53

    A. Evaluasi untuk Siaran Pro 4

    53

  • xii

  • Petunjuk Pelaksanaan Pro 4 Pola Baru LPP RRI

    1

    BAB I

    PENDAHULUAN

    A. Latar Belakang

    Programa 4 (Pro 4) telah melakukan siaran

    budaya sejak lama, telah beberapa kali mengalami

    perbaikan dan bahkan redesain siaran, tapi belum

    ada perubahan yang signifikan. Dilihat dari sisi

    pendengar, dibandingkan dengan tiga programa

    yang lain (Pro 1, Pro 2, dan Pro 3), jumlah total

    pendengar Pro 4 merupakan yang paling sedikit.

    Kemudian, jika dilihat dari rerata usia pendengar,

    maka sebagian besar pendengarnya adalah berusia

    tua. Padahal, budaya sebagai praktik hidup sehari-

    hari, tidak hanya dimiliki oleh orang tua, tapi juga

    anak-anak dan remaja.

    Kemudian, jika dilihat dari isi siaran, sebagian

    besar isi siaran Pro 4 didominasi oleh pilihan

    pendengar atau kirim-kiriman lagu. Jika tidak

    demikian, maka program siaran diidentikan dengan

    pentas seni sehingga muncul bahwa Pro 4 identik

    dengan radio kesenian. Padahal, kesenian hanya

    menjadi salah satu unsur budaya.

    Dari sisi SDM, pengelola dan penyiar Pro 4

    juga identik dengan penyiar yang sudah lanjut usia

    sehingga kurang mampu menarik pendengar muda,

  • Direktorat Program dan Produksi LPP RRI

    2

    cenderung stagnan. Padahal, tidak ada satupun

    argumentasi yang benar bahwa budaya hanya milik

    orang-orang tua, dan bahwa anak-anak muda tidak

    berhak mendapatkan siaran budaya yang

    berkualitas. Situasi ini menjadi jauh lebih penting jika

    dilihat dalam kerangka jangka panjang dimana harus

    terjadi regenerasi pendengar. Oleh karena itu, anak-

    anak muda mestinya juga menjadi pendengar yang

    harus dilayani oleh Pro 4. Dengan begitu, fungsi

    media dalam kerangka pemahaman dan pewarisan

    budaya bisa dilakukan.

    Di sisi lain, Pro 4 mempunyai standar yang

    berbeda-beda. Program siaran Pro 4 yang dinilai

    bagus di suatu daerah siaran (satker) belum tentu

    bagus bagi satker yang lain. Akibatnya, tidak ada

    suatu standar baku yang ditaati bersama.

    Beberapa program siaran yang bagus pun

    hanya didengarkan di daerah. Padahal, sebagai

    sebuah bangsa dengan tingkat kemajemukan yang

    tinggi seperti Indonesia, media penyiaran radio

    mestinya bisa mempromosikan keberagaman

    budaya. Ini bisa dilakukan dengan menyiarkan

    budaya-budaya daerah ke dalam siaran nasional

    sehingga terjadi proses belajar diantara masing-

    masing anggota budaya. Dengan begitu, budaya

    daerah tidak hanya dikenal oleh masyarakat di

    daerah itu, tapi juga oleh orang-orang dari entitas

    budaya lain.

  • Petunjuk Pelaksanaan Pro 4 Pola Baru LPP RRI

    3

    B. Maksud dan Tujuan

    Penyusunan petunjuk dan pelaksanaan Pro 4

    dilakukan dengan maksud dan tujuan sebagai

    berikut.

    1. Memberi panduan guna meningkatkan

    kualitas program siaran Pro 4 di seluruh

    Indonesia.

    2. Memberi kerangka kerja yang sama untuk

    seluruh siaran Pro 4 di daerah.

    3. Memberikan panduan untuk melakukan

    siaran berjaringan nasional dan lokal dengan

    standar dan kualitas yang relatif sama.

  • Direktorat Program dan Produksi LPP RRI

    4

  • Petunjuk Pelaksanaan Pro 4 Pola Baru LPP RRI

    5

    BAB II

    POSITIONING PRO 4 SEBAGAI LEMBAGA

    PENYIARAN PUBLIK

    A. Positioning

    Positioning sebuah programa siaran harus

    mampu mewakili citra yang hendak dibentuk dalam

    benak khalayak serta mempunyai nilai diferensiasi.

    Positioning Pro 4 sebagai radio budaya, yakni

    radio yang keseluruhan program siarannya

    bermuatan budaya, baik siaran dalam bentuk siaran

    pendidikan, berita dan informasi, iklan layanan

    masyarakat atapun siaran lainnya. Baik siaran itu

    dalam format feature, filler, sandiawara radio, dialog,

    ataupun siaran dokumenter haruslah menjadikan

    budaya sebagai tema utama siaran.

    B. Tagline

    1. Tagline Pro 4

    Tagline dekat dengan filosofi penyiaran, dan

    sesuai dengan segmen yang dituju. Dalam konteks

    Pro 4, bagaimana menjadikan program siaran Pro

    4 sebagai “Ensiklopedi Budaya ke-Indonesia-an”.

  • Direktorat Program dan Produksi LPP RRI

    6

    2. Penjelasan

    Ensiklopedi budaya ke-Indonesia-an.

    Ensiklopedi budaya ke-Indonesia-an berarti

    bahwa program siaran budaya yang disiarkan

    oleh Pro 4 harus mempunyai sangkut-pautnya

    dengan Indonesia. Dalam kamus besar Bahasa

    Indonesia (KBBI), ke-Indonesia-an diartikan

    sebagai ‘perihal Indonesia’ atau yang bersangkut

    paut dengan Indonesia. Dalam Kamus Besar

    Bahasa Indonesia (KBBI), ensiklopedi

    didefinisikan sebagai buku (atau serangkaian

    buku) yang menghimpun keterangan atau uraian

    tentang berbagai hal dalam bidang seni dan ilmu

    pengetahuan, yang disusun menurut abjad atau

    menurut lingkungan ilmu. Dalam konteks ini,

    ensiklopedi berarti bahwa siaran budaya Pro 4

    mencerminkan praktik dan pengetahuan

    mengenai budaya yang terkait erat dengan

    Indonesia, yang disiarkan berdasarkan pada topik-

    topik atau unsur-unsur budaya tertentu.

    Dengan menjadikan Pro 4 sebagai

    ensiklopedi, diharapkan para pendengar di daerah

    dan seluruh Indonesia bukan hanya mendapatkan

    siaran hiburan budaya, tapi sekaligus sebagai

    sumber belajar terhadap kebudayaan Indonesia.

  • Petunjuk Pelaksanaan Pro 4 Pola Baru LPP RRI

    7

    C. Format Programa

    Format siaran Pro 4 adalah siaran budaya ke-

    Indonesia-an. Ini berarti bahwa keseluruhan

    program siaran Pro 4 haruslah mencerminkan

    budaya ke-Indonesia-an. Budaya dipahami sebagai

    “(1) pikiran, akal budi; (2) adat istiadat; (3) sesuatu

    mengenai kebudayaan yang sudah berkembang

    (beradab, maju); (4) sesuatu yang sudah menjadi

    kebiasaan dan sukar diubah. Menurut para ahli,

    budaya adalah seluruh sistem gagasan dan rasa,

    tindakan, serta karya yang dihasilkan manusia dalam

    kehidupan bermasyarakat, yang dijadikan miliknya

    dengan belajar.” (Koentajaraningrat, 2014: 72).

    Kebudayaan, sebagai turunan kata budaya,

    didefinisikan sebagai “(1) hasil kegiatan dan

    penciptaan batin (akal budi) manusia seperti

    kepercayaan, kesenian, dan adat istiadat; (2)

    keseluruhan pengetahuan manusia sebagai makhluk

    sosial yang digunakan untuk memahami lingkungan

    serta pengalamannya dan yang menjadi pedoman

    tingkah lakunya. Di Indonesia, kita mengenal,

    misalnya, budaya atau kebudayaan daerah dan

    kebudayaan nasional.

    Kebudayaan daerah adalah kebudayaan yang

    hidup dalam suatu wilayah bagian suatu negara

    yang merupakan daerah suatu suku bangsa tertentu;

    sedangkan kebudayaan nasional merupakan

  • Direktorat Program dan Produksi LPP RRI

    8

    kebudayaan yang dianut oleh semua warga dalam

    suatu negara (KBBI).

    Keindonesiaan, di sisi lain, didefinisikan

    sebagai “perihal Indonesia; yang bersangkut paut

    dengan Indonesia.”

    Budaya Keindonesian sebagai format siaran

    Pro 4 dimaksudkan bahwa keseluruhan program

    siaran Pro 4 haruslah program siaran budaya yang

    bersangkut-paut dengan Indonesia. Budaya itu bisa

    hidup dan berkembang dalam masyarakat Indonesia,

    baik yang hidup dalam kesatuan wilayah Indonesia

    maupun yang hidup di luar wilayah Indonesia, tapi

    mempunyai pertalian, hubungan ataupun sangkut-

    pautnya dengan Indonesia. Misalnya, budaya yang

    hidup dan berkembang di Suraname-merujuk

    sejarahnya- kemungkinan akan sangat berhubungan

    dan terkait erat dengan Indonesia sehingga praktik-

    praktik budaya itu sangat layak masuk siaran Pro 4.

    D. Deskripsi Program

    1. Deskripsi Program Siaran Budaya

    Sesuai format Pro 4 maka program siaran

    Pro 4 adalah program siaran budaya.

    2. Uraian Program Siaran Budaya

    Untuk memudahkan menerjemahkan

    konsep budaya ke dalam program siaran Pro 4,

    maka-dalam petunjuk pelaksanaan ini-budaya

    akan lihat dalam ketujuh unsur kebudayaan

  • Petunjuk Pelaksanaan Pro 4 Pola Baru LPP RRI

    9

    universal (Koentjaraningrat, 2014;

    Koentjaraningrat, 2005), yang mencakup: (1)

    bahasa, (2) sistem pengetahuan, (3) organisasi

    sosial, (4) sistem peralatan hidup dan teknologi,

    (5) sistem mata pencaharian, (6) sistem religi, (7)

    kesenian. Berikut paparan dan contoh

    ilustrasinya ketika akan diangkat sebagai

    materi program siaran Pro 4.

    a. Bahasa

    Bahasa merupakan unsur budaya yang

    mendasar bagi masyarakat, dan hampir setiap

    masyarakat mempunyai bahasanya sendiri-

    sendiri. Oleh karena itu, kita mengenal bahasa

    Jawa, Bahasa Sunda, Bahasa Bugis, dan

    seterusnya. Bahasa didefinisikan sebagai sistem

    lambang bunyi yang arbitrer (semena-mena),

    yang digunakan oleh anggota suatu masyarakat

    untuk bekerja sama, berinteraksi, dan

    mengidentifikasi diri.

    Sebagai unsur budaya universal yang

    penting, bahasa bisa menjadi bahan siaran Pro 4

    yang kaya. Program siaran bahasa, misalnya,

    bisa mengajarkan anak-anak muda mengenai

    arti penting bahasa daerah dan bagaimana

    bahasa daerah tersebut digunakan sehari-hari.

    Program siaran bahasa juga bisa melakukan

    penelusuran (reportase mendalam, feature)

    bagaimana suatu bahasa berkembang dalam

  • Direktorat Program dan Produksi LPP RRI

    10

    suatu masyarakat, variasi-variasi yang muncul

    karena perbedaan daerah geografi,

    dialek/logat, dan perbedaan bahasa dalam

    lapisan masyarakat. Program siaran bahasa

    dapat pula membahas makna-makna dalam

    suatu kata yang terus mengalami perubahan

    dan bagaimana bahasa digunakan untuk

    melanggengkan kekuasaan atau penaklukan.

    b. Sistem Pengetahuan

    Sistem pengetahuan bersifat abstrak

    dan mewujud dalam ide atau gagasan manusia.

    Oleh karena itu, sistem pengetahuan sangat

    luas karena gagasan atau ide bisa mewujud

    dalam beragam bentuk. Dalam konteks siaran

    Pro 4, sistem pengetahuan didefinisikan dalam

    kerangka antropologi, yakni sistem

    pengetahuan yang digunakan masyarakat

    untuk bertahan hidup.

    Manusia harus mampu beradaptasi

    dengan lingkungan tempat ia hidup agar

    mampu bertahan. Suatu masyarakat

    mempunyai beragam pengetahuan semacam itu

    seperti pengetahuan bidang astronomi yang

    mencakup pengetahuan mengenai hari, bulan

    ataupun pengetahuan benda-benda langit

    yang dianggap memberikan tanda-tanda bagi

    kehidupan manusia.

  • Petunjuk Pelaksanaan Pro 4 Pola Baru LPP RRI

    11

    Baik masyarakat petani maupun

    nelayan mempunyai pengetahuan atas

    astronomi karena hal itu penting bagi

    kelangsungan hidup mereka, terutama untuk

    sumber mata pencarian hidup bercocok tanam

    ataupun mencari ikan di laut. Bagi masyarakat

    yang menyandarkan hidup dari sektor

    pertanian, pengetahuan astronomi menentukan

    kapan mulai menebar benih, menanam, dan

    memanen. Bagi nelayan, pengetahun astronomi

    untuk kepentingan mereka berlayar. Sistem

    pengetahuan ini tidak terbatas pada astronomi,

    tapi juga pengetahuan tentang hari (weton),

    nama, teknologi pengairan, dan seterusnya.

    Semuanya sangat terbuka untuk digali menjadi

    bahan-bahan siaran Pro 4.

    c. Norma, Adat Istiadat, dan Tatanan Sosial

    Kehidupan setiap kelompok

    masyarakat diatur oleh adat istiadat dan

    aturan-aturan dalam lingkungan di mana dia

    hidup dan bergaul dalam keseharian mereka.

    Tidak ada satupun masyarakat yang tidak

    mempunyai adat istiadat, nilai, dan norma-

    norma yang diakui bersama. Nilai dan norma

    ini yang kemudian menjadi dasar organisasi

    sosial. Nilai, dalam kaitan ini, dipahami sebagai

    sesuatu yang baik, dicita- citakan, dan dianggap

    penting oleh masyarakat. Oleh karenanya,

  • Direktorat Program dan Produksi LPP RRI

    12

    untuk mewujudkan nilai sosial, masyarakat

    menciptakan aturan-aturan yang tegas yang

    disebut norma sosial. Nilai dan norma inilah

    yang membatasi setiap perilaku manusia dalam

    kehidupan bersama. Program siaran Pro 4

    menjadikan nilai-nilai dan norma-norma sosial

    yang berkembang dalam suatu masyarakat

    untuk menjadi bahan siaran. Misalnya, adat-

    istiadat mengenai pernikahan atau

    perkawinan. Hampir setiap masyarakat

    mempunyai adat istiadat perkawinan atau

    pernikahan yang sangat berbeda.

    d. Sistem peralatan hidup dan teknologi

    Teknologi merupakan cara manusia

    membuat, memakai, dan memelihara seluruh

    peralatannya, dan bahkan bertindak selama

    hidupnya (Koentjaraningrat, 2005). Menurut

    KBBI, teknologi adalah keseluruhan sarana

    untuk menyediakan barang-barang yang

    diperlukan bagi kelangsungan dan

    kenyamanan hidup manusia. Di sini, teknologi

    adalah alat. Koentjaraningrat membagi

    teknologi (tradisional) ini menjadi delapan

    jenis, yakni (1) alat-alat produksi; (2) senjata; (3)

    wadah; (4) alat membuat api, (5) makanan,

    minuman, bahan pembangkit gairah dan jami;

    (6) pakaian dan perhiasan; (7) tempat

  • Petunjuk Pelaksanaan Pro 4 Pola Baru LPP RRI

    13

    berlindung dan rumah; (8) alat-alat

    transportasi.

    Dengan memerinci teknologi ke dalam

    delapan jenis, maka sebenarnya teknologi

    sebagai suatu unsur budaya memberikan suatu

    bahan yang kaya untuk menjadi bahan siaran

    Pro 4. Sebagai ilustrasi, masyarakat Jawa

    mengenal besek yang terbuat dari anyaman

    bambu. Biasanya, digunakan untuk menyimpan

    bumbu dapur ataupun tempat makanan untuk

    kenduri. Kita bisa mengangkat besek ini dalam

    program siaran dengan beragam sudut

    pandang (angle). Misalnya, bagaimana

    kedudukan besek dalam masyarakat modern

    Jawa? Apakah terpinggirkannya besek dalam

    kehidupan masyarakat modern Jawa sebagai

    suatu kebaikan atau keburukan? Bisa juga,

    suatu feature mengenai orang-orang yang masih

    ‘setia’ membuat dan menggunakan besek.

    e. Sistem mata pencaharian

    Masyarakat berkembang secara

    evolutif. Awalnya, manusia mendapatkan

    bahan makanan dari berburu dan meramu, tapi

    kemudian mulai berkembang masyarakat

    bercocok tanam. Dalam masyarakat tradisional,

    teknik-teknik bercocok tanam di ladang,

    misalnya, bisa menjadi pembahasan menarik.

  • Direktorat Program dan Produksi LPP RRI

    14

    Begitu juga, misalnya, sistem bagi hasil dalam

    masyarakat perdesaan antara penggarap lahan

    dan pemilik lahan, sistem panen padi, dan

    seterusnya. Dalam masyarakat modern, sistem

    mata pencarian semakin kompleks yang

    disebabkan oleh perkembangan masyarakat

    dan spesialisasi pekerjaan. Maka, Pro 4 bisa

    mengembangkan beragam siaran baik dalam

    bentuk siaran jurnalisme maupun non

    jurnalisme terkait dengan sistem mata

    pencarian ini. Bahkan, yang tidak kalah

    menarik, Pro 4 dapat membuat program siaran

    yang mengupas bentuk-bentuk baru mata

    pencarian dalam masyarakat modern seperti

    Tukang Parkir, dan seterusnya.

    f. Sistem Religi dan Kepercayaan

    Setiap masyarakat mempunyai sistem

    religi dan kepercayaan masing-masing. Di

    Indonesia, religi dan kepercayaan ini

    berkembang sesuai dengan konteks

    masyarakatnya. Meskipun ada religi-religi yang

    dikenal luas seperti Islam, Kristen, Hindu, dan

    Budha, tapi di masyarakat juga berkembang

    sistem-sistem religi dan kepercayaan yang khas.

    Terlebih, dalam masyarakat tradisional. Sistem

    religi dan kepercayaan ini merupakan bahan

    siaran Pro 4 yang sangat baik. Untuk

  • Petunjuk Pelaksanaan Pro 4 Pola Baru LPP RRI

    15

    memudahkan pencarian bahan-bahan siaran,

    maka siaran budaya terkait dengan sistem religi

    dan kepercayaan bisa merujuk pada unsur-

    unsurnya. Emile Durkheim (Koentjaraningrat,

    2005) menyebutkan ada lima unsur religi, yakni

    (1) emosi keagamaan (getaran jiwa) yang

    menyebabkan manusia didorong untuk

    berperilaku keagamaan; (2) sistem kepercayaan

    atau bayangan-bayangan manusia tentang

    bentuk dunia, alam, alam gaib, hidup, maut,

    dan sebagainya; (3) sistem ritus dan upacara

    keagamaan yang bertujuan mencari hubungan

    dengan dunia gaib berdasarkan sistem

    kepercayaan tersebut; (4) kelompok keagamaan

    atau kesatuan-kesatuan sosial yang

    mengkonsepsikan dan mengaktifkan religi

    berikut sistem upacara-upacara keagamaan;

    dan (5) alat-alat fisik yang digunakan dalam

    ritus dan upacara keagamaan.

    g. Kesenian

    Dalam banyak hal, kata budaya sering

    diidentikkan dengan kesenian. Padahal,

    kesenian-sebagaimana dipaparkan di atas-

    hanya satu bagian kecil kebudayaan.

    Kebudayaan dalam pengertian kesenian ini

    didefinisikan sebagai ciptaan dari segala

    pikiran dan perilaku manusia yang fungsional,

    estetis, dan indah sehingga dapat dinikmati

  • Direktorat Program dan Produksi LPP RRI

    16

    dengan pancaindera manusia (melihat, merasa,

    mengecap, dan mendengar). Hampir setiap

    daerah di Indonesia mempunyai kesenian

    daerah.

    Kesenian sebagai materi siaran Pro 4

    mempunyai banyak ragam dan bentuk, yakni

    (1) seni rupa, yang terdiri dari seni patung

    dengan bahan batu atau kayu, seni

    menggambar dengan media pensil dan crayon,

    senin menggambar dengan cat minyak dan cair;

    (2) seni pertunjukkan yang terdiri dari seni tari,

    seni drama, dan seni sandiwara.

    Setiap bentuk kesenian ini bisa diangkat

    dalam suatu program acara. Misalnya, program

    berita (siaran) melakukan kerjasama untuk

    mengangkat pertunjukkan seni tari yang

    diadakan oleh pemerintah daerah atau

    komunitas kesenian tertentu atau bisa juga

    membuat sebuah laporan feature mengenai

    kehidupan seniman tari tradisional yang mulai

    terpinggirkan oleh “budaya modern”. Kesenian

    dalam beragam bentuknya bisa diangkat

    menjadi program siaran budaya yang sangat

    kaya karena setiap seni setidaknya

    mengandung wujud (tampilan seni itu sendiri),

    makna ataupun konteks historis dalam sebuah

    karya seni, ataupun aktor-aktor manusia yang

    berada di balik karya seni tersebut. Sebagai

  • Petunjuk Pelaksanaan Pro 4 Pola Baru LPP RRI

    17

    ilustrasi, misalnya, seni reog. Sejarah Reog

    Ponorogo terbuka untuk digali, demikian juga

    simbol-simbol yang hadir dalam seni Reog.

    Keseluruhan simbol dalam seni Reog terbuka

    untuk dilacak makna-makna di dalamnya.

    Ritual-ritual yang mungkin harus dilakukan

    oleh seorang seniman reog juga layak menjadi

    bahan siaran.

  • Direktorat Program dan Produksi LPP RRI

    18

  • Petunjuk Pelaksanaan Pro 4 Pola Baru LPP RRI

    19

    BAB III

    PROFIL DAN FORMAT SIARAN

    A. Profil Pro 4

    Siaran Programa 4 LPP RRI adalah saluran

    budaya. Oleh karena itu, keseluruhan program

    siaran budaya menjadi tema pokok yang disiarkan ke

    dalam beragam format siaran. Meskipun demikian,

    siaran Programa 4 harus tetap menarik. Sebagai

    saluran budaya dengan tagline “Ensiklopedi Ke-

    Indonesia-an”, maka komposisi siaran adalah

    sebagai berikut.

    1. Berita dan informasi (10%)

    2. Pendidikan (35%)

    3. Hiburan (50%)

    4. Iklan layanan masyarakat/penunjang (5%)

    Terkait dengan komposisi di atas, perlu

    ditegaskan perbedaan antara siaran budaya yang

    tujuan pokoknya adalah hiburan dengan siaran

    budaya yang berorientasi pendidikan. Siaran

    pendidikan melibatkan di dalamnya apresiasi,

    mencari makna atas siaran-siaran budaya atau

    hiburan. Sebaliknya, siaran hiburan melulu demi

    tujuan mencari hiburan. Pada yang pertama, dimensi

  • Direktorat Program dan Produksi LPP RRI

    20

    yang dipenuhi adalah kognitif pendengar, dalam hal

    ini pengetahuan, sedangkan yang kedua dimensi

    satisfaksi (kepuasan). Sebagai misal, siaran

    berpantun ria akan masuk ke dalam kategori hiburan

    jika hanya menyiarkan pantun. Sebaliknya, ia akan

    masuk ke dalam siaran pendidikan jika melibatkan

    upaya mencari makna atas pantun tersebut. Ada

    pembahasan dan analisis terhadap pantun-pantun

    yang dibacakan tersebut.

    No. Aspek Uraian

    1. Nama Saluran : Programa 4 (disingkat Pro 4)

    2. Frekuensi :

    3. Alamat :

    Jl...........................................

    Telp..............................Fax

    Web.................................

    Email ...............................

    4. Waktu siar : 19 jam

    5. Wilayah Layanan : Nasional dan Lokal

    6. Visi Programa :

    Menjadi media referensi utama untuk

    siaran kebudayaan Indonesia

    7. Misi Programa :

    1. Memperkuat kebhinekaan melalui

    siaran budaya yang mencerminkan

    identitas bangsa.

    2. Mengembangkan teknologi siaran

    yang mendukung terselenggaranya

    siaran RRI yang mampu menjangkau

    seluruh wilayah NKRI baik melalui

    terestrial maupun media baru atau

    multiplatform

    8. Format Programa Budaya

  • Petunjuk Pelaksanaan Pro 4 Pola Baru LPP RRI

    21

    No. Aspek Uraian

    9.

    Sebutan Programa

    (Programa call/

    Station call)

    : Pro 4 ensiklopedi budaya keindonesiaan

    10. Semboyan Institusi : Sekali di Udara Tetap di Udara

    11. Profil khalayak :

    a. Aspek Usia :

    Pendengar utama 20-50

    Pendengar I 20 ke bawah

    Pendengar II 50 ke atas

    b. Aspek

    Pendidikan :

    Pendengar Utama : SLTP-SLTA-S1

    Pendengar ke 1 : S2 ke atas

    Pendengar ke 2 : SD

    c. Jenis Kelamin : Laki-laki : ......................%

    Perempuan ..................%

    d. SES (Strata

    Ekonomi Sosial ) :

    B-C

    12. Sapaan Pendengar : Nasional : Pendengar Pro 4/ Sahabat

    Budaya

    13. Klasifikasi dan

    Persentasi Siaran :

    Berita dan Informasi : 10%

    Pendidikan : 35 %

    Iklan Layanan Masyarakat : 5 %

    Hiburan : 50 %

    14. Komposisi Musik :

    Nasional : Lagu atau musik yang disajikan

    adalah komposisinya musik nusantara

    Lokal : Untuk siaran lokal/ musik yang

    disajikan adalah materi lokal

  • Direktorat Program dan Produksi LPP RRI

    22

    B. Format Siaran

    Format-format siaran Pro 4 dapat berupa

    format-format siaran feature, majalah udara, dan

    sebagainya. Keseluruhan format siaran harus

    berada di bawah koordinasi dan supervisi pusat.

    C. Gaya

    Gaya presentasi penyiar dan pengisi suara

    (Voice Over). Gaya yang digunakan harus berada

    di bawah koordinasi dan supervisi pusat.

    D. Kemasan

    Kemasan harus memenuhi standar kualitas

    audio yang sama atau seragam, musik, Opening

    Billboard/Closing Billboard atau Bumper IN/OUT.

    Pelaksanaan packaging harus berada di bawah

    koordinasi dan supervisi pusat.

  • Petunjuk Pelaksanaan Pro 4 Pola Baru LPP RRI

    23

    BAB IV

    PENGELOLAAN SIARAN BERJARINGAN PRO 4

    A. Pengelolaan Siaran Berjaringan PRO 4

    Sebagai siaran jaringan nasional, Pro 4 akan

    menyiarkan program siaran daerah dan siaran

    nasional. Program siaran daerah dibuat oleh daerah

    (satker daerah), dan ditujukan secara khusus untuk

    pendengar di daerah. Siaran nasional dibuat oleh

    daerah (satker daerah) dan Tim produksi Pro 4 pola

    baru yang disiarkan melalui jaringan Pro 4 di seluruh

    Indonesia atau berjaringan nasional. Siaran produksi

    daerah akan disiarkan melalui jaringan nasional

    setelah melalui penilaian kelayakan di induk

    jaringan, yakni RRI Jakarta .

    Siaran nasional merupakan program budaya

    daerah yang disiarkan dalam jaringan nasional dan

    harus memenuhi nilai kedekatan (proximity),

    kesesuaian (relevansi), dan nilai pentingnya

    (signifikansi) secara nasional.

  • Direktorat Program dan Produksi LPP RRI

    24

    Siaran lokal merupakan siaran budaya daerah

    atau lokal yang memenuhi nilai kedekatan

    (proximity), kesesuaian (relevansi), dan nilai

    pentingnya (signifikansi) secara lokal dimana satker

    tersebut siaran. Dengan demikian, pembeda utama

    siaran Pro 4 produksi daerah untuk pendengar

    daerah dengan Pro 4 untuk siaran nasional terletak

    pada jangkauan khalayak.

    Waktu siaran Nasional pkl. 05.00 – 21.00

    (waktu daerah menyesuaikan ). Programa 4 daerah

    bergabung dalam siaran berjaringan/siaran nasional

    minimal 4 jam. Irisan waktu ditentukan oleh Satker

    daerah dengan didasarkan pada nilai proximity,

    relevansi, dan signifikansi untuk pendengar nasional.

    Penyelenggaraan siaran berjaringan Pro 4

    dilakukan dalam rangka meningkatkan standar

    kualitas siaran Pro 4. Standar, dalam hal ini,

    dimaksudkan sebagai memenuhi kriteria mulai dari

    format yang digunakan, pengolahan isi yang baik,

    dan kualitas rekaman sehingga layak untuk

    disiarkan secara nasional.

    Siaran programa 4 dapat dibagi dalam 3

    kategori sebagai berikut.

  • Petunjuk Pelaksanaan Pro 4 Pola Baru LPP RRI

    25

    1. Berjaringan Nasional dimana kanal Programa 4

    seluruh daerah menyelenggarakan siaran dalam

    waktu yang bersamaan (Relay Programa 4 Jakarta).

    Slot waktu pada kategori ini dikenal sebagai

    waktu utama (Prime time).

    Waktu tersebut adalah sbb.

    a. Pukul 09.00 sd 11.00 WIB/10.00 sd 12.00

    WITA/11.00 sd 13.00 WIT dan

    b. Pukul 13.00 sd 15.00 WIB/14.00 sd 16.00

    WITA/15.00 sd 17.00 WIT

    2. Waktu pilihan dimana Programa 4 daerah

    diberikan pilihan untuk menyelenggarakan

    sendiri programnya atau mengambil irisan untuk

    me-relay Programa 4 Jakarta

    Waktu tersebut adalah sbb.

    a. Pukul 05.00 sd 09.00 WIB/05.00 sd 10.00

    WITA/05.00 sd 11.00 WIT dan

    b. Pukul 11.00 sd 13.00 WIB/12.00 sd 14.00

    WITA/13.00 sd 15.00 WIT dan

    c. Pukul 15.00 sd 21.00 WIB/16.00 sd 21.00

    WITA/17.00 sd 21.00 WIT

    3. Siaran lokal dimana programa 4 daerah wajib

    menyelenggarakan program lokal sesuai dengan

    kriteria yg telah ditentukan.

  • Direktorat Program dan Produksi LPP RRI

    26

    Waktu tersebut adalah sbb.

    Pukul 21 sd 00 waktu setempat

    (WIB/WITA/WIT)

    4. Satker dapat menyelengarakan siaran berjaringan

    dalam satu koordinator wilayah nusantara

    (korwilnus) atau antarkorwilnus dengan

    ketentuan sebagai berikut.

    a. Program acara harus disepakati bersama

    dengan mempertimbangkan aspek

    kedekatan (proximity) khalayak pendengar

    dalam satu atau antarkorwilnus.

    b. Kasatker koordinator harus mengajukan

    surat permohonan kepada Direktorat PP

    terkait dengan rencana siaran berjaringan

    tersebut selambat-lambatnya satu minggu

    sebelum kegiatan berlangsung.

    5. Siaran langsung daerah dapat dilakukan dengan

    tidak mengikuti pola siaran dengan catatan

    sebagai berikut.

    a. Siaran langsung itu dinilai mempunyai

    nilai signifikan dan relevansi yang tinggi

    bagi khalayak pendengar Pro 4 di daerah.

    Misalnya, Jumenengan Sultan Yogyakarta

  • Petunjuk Pelaksanaan Pro 4 Pola Baru LPP RRI

    27

    atau penobatan putra mahkota Kesultanan

    Ternate, dan sebagainya.

    b. Kasatker yang bersangkutan harus

    mengajukan surat permohonan kepada

    Direktorat PP terkait dengan rencana siaran

    langsung kegiatan dimaksud selambat-

    lambatnya satu minggu sebelum kegiatan

    berlangsung

    B. Komposisi dan Tujuan Diselenggarakannya Siaran

    Berjaringan

    1. Komposisi.

    Sebagai siaran jaringan nasional, Pro 4 akan

    menyiarkan program siaran daerah dan siaran

    nasional. Program siaran daerah dibuat oleh

    daerah (satker daerah), dan ditujukan secara

    khusus untuk pendengar di daerah. Siaran

    nasional dibuat oleh daerah (satker daerah) dan

    disiarkan melalui jaringan Pro 4 di seluruh

    Indonesia atau secara nasional. Siaran produksi

    daerah akan disiarkan melalui jaringan nasional

    setelah melalui penilaian kelayakan di induk

    jaringan, yakni RRI Jakarta. Siaran nasional

  • Direktorat Program dan Produksi LPP RRI

    28

    merupakan budaya daerah yang disiarkan dalam

    jaringan nasional dan harus memenuhi nilai

    kedekatan (proximity), kesesuaian (relevansi), dan

    nilai pentingnya (signifikansi) secara nasional.

    Siaran lokal, di sisi lain, merupakan siaran budaya

    daerah atau lokal yang memenuhi nilai kedekatan

    (proximity), kesesuaian (relevansi), dan nilai

    pentingnya (signifikansi) secara lokal dimana

    satker tersebut siaran. Dengan demikian, pembeda

    utama siaran Pro 4 produksi daerah untuk

    pendengar daerah dengan Pro 4 untuk siaran

    nasional terletak pada jangkauan khalayak.

    Waktu siaran Nasional pkl. 05.00 – 21.00

    (waktu daerah menyesuaikan). Pro 4 daerah

    tergabung dengan Berjaringan/Siaran Nasional

    minimal 4 jam (lihat gambar). Irisan waktu

    ditentukan oleh Satker daerah dimana Siaran Pro

    4 untuk siaran nasional didasarkan pada nilai

    proximity, relevansi, dan signifikansi untuk

    pendengar nasional. Dengan demikian, suatu

    siaran yang diproduksi oleh satker lokal

    mempunyai kelayakan disiarkan dalam jaringan

    nasional jika memenuhi kelayakannya baik secara

  • Petunjuk Pelaksanaan Pro 4 Pola Baru LPP RRI

    29

    kedekatan, relevansi, dan signifikansi di tingkat

    nasional. Sebagai contoh, siaran live wayang

    mempunyai nilai proximity, relevansi, dan

    signifikansi di tingkat lokal saja (misalnya, Solo

    atau Yogyakarta), sedangkan festival wayang

    dilakukan suatu daerah mempunyai nilai

    kelayakan di tingkat nasional. Ini karena acara itu

    tidak hanya penting bagi pendengar lokal dimana

    acara itu digelar, tapi juga penting untuk

    didengarkan khalayak di seluruh Indonesia.

  • Direktorat Program dan Produksi LPP RRI

    30

    PEMBAGIAN SIARAN PROGRAMA 4

    56

    7

    8

    9

    10

    11

    12

    131415

    16

    17

    18

    19

    20

    21

    2223

    WITA

    56

    7

    8

    9

    10

    11

    12

    131415

    16

    17

    18

    19

    20

    21

    2223

    WIT

    5 67

    8

    9

    10

    11

    12

    131415

    16

    17

    18

    19

    20

    21

    2223

    WIB

    Berjaringan nasional /

    Wajib relay Pro4 Jkt

    Waktu pilihan / Tentatif

    Siaran lokal

    Gambar.1 Pembagian Siaran Pro 4

    2. Tujuan.

    Penyelenggaraan siaran berjaringan Pro 4

    dilakukan dalam rangka meningkatkan kualitas

    siaran Pro 4. Selain itu juga, untuk menstandarkan

    siaran baku, sekaligus memacu satker lokal untuk

    membuat program siaran budaya lokal yang

    standar. Standar, dalam hal ini, dimaksudkan

    sebagai memenuhi kriteria mulai dari format yang

  • Petunjuk Pelaksanaan Pro 4 Pola Baru LPP RRI

    31

    digunakan, pengolahan isi yang baik, dan kualitas

    rekaman sehingga layak untuk disiarkan secara

    nasional.

    C. Pola Siaran dan Hotclock Pro 4

    1. Pola Siaran

    Waktu Senin Selasa Rabu Kamis Jum'at Sabtu Minggu

    NUSANTARA PAGI ( 05.00-09.00 WIB )

    05.00-

    06.00

    Lagu Indonesia Raya & Mars Jakarta (Buka Siaran)

    Cahaya Pagi/ Mimbar Agama (Religi)

    06.00-

    07.00

    Pas Jam (Berita Budaya)

    Just Musik ( ID Pro 4 / Filler / ILM / Lagu Lagu)

    07.00-

    08.00

    Pas Jam (Berita Budaya)

    Just Musik ( ID Pro 4 / Filler / ILM / Lagu Lagu)

    08.00-

    09.00

    Pas Jam (Berita Budaya)

    Musik And Talk

    NUSANTARA SIANG ( PUKUL 09.00-14.00 WIB )

    09.00-

    10.00

    Pas Jam (Berita Budaya)

    Musik and Talk

    10.00 -

    11.00

    Pas Jam (Berita Budaya)

    Obrolan Budaya

    11.00 -

    12.00

    Pas Jam (Berita Budaya)

    Musik and Talk

    12.00 -

    13.00

    Pas Jam (Berita Budaya)

    Just Musik ( ID Pro 4 / Filler / ILM / Lagu Lagu)

    13.00-

    14,00

    Pas Jam (Berita Budaya)

    Just Musik ( ID Pro 4 / Filler / ILM / Lagu Lagu)

  • Direktorat Program dan Produksi LPP RRI

    32

    Waktu Senin Selasa Rabu Kamis Jum'at Sabtu Minggu

    NUSANTARA SORE ( PUKUL 14.00-19.00 WIB )

    14.00-

    15.00

    Pas Jam (Berita Budaya)

    Musik And Talk

    15.00-

    16.00

    Pas Jam (Berita Budaya)

    Apresiasi Budaya (Obrolan)

    16.00-

    17.00

    Pas Jam (Berita Budaya)

    Just Musik ( ID Pro 4 / Filler / ILM / Lagu Lagu)

    17.00-

    18.00

    Pas Jam (Berita Budaya)

    Musik and Talk

    18.00-

    19.00

    Pas Jam (Berita Budaya)

    Just Musik ( ID Pro 4 / Filler / ILM / Lagu Lagu)

    NUSANTARA MALAM ( 20.00-24.00 WIB)

    19.00-

    20.00

    Pas Jam (Berita Budaya)

    Just Musik ( ID Pro 4 / Filler / ILM / Lagu Lagu)

    20.00-

    21.00

    Pas Jam (Berita Budaya)

    Obrolan Budaya

    SIARAN LOKAL

    21.00-

    22.00

    Pas Jam (Berita Budaya Berbahasa Betawi)

    Apresiasi Budaya

    22.00-

    23.00

    Pas Jam ( Tune Openeing dan Tutup Pas Jam )

    Apresiasi Budaya

    23.00-

    24.00

    Pas Jam ( Tune Openeing dan Tutup Pas Jam )

    Apresiasi Budaya

    Lagu Indonesia Pusaka & Love Ambon (Tutup Siaran)

    2. Hotclock

    Hotclock Pro 4 dibagi ke dalam tiga jenis,

    just music (1 jam), music and talk, dan feature dan

    dialog. Masing-masing hotclock dapat dilihat pada

    gambar berikut.

  • Petunjuk Pelaksanaan Pro 4 Pola Baru LPP RRI

    33

    Jinggle Pro 4 1

    ID Program 0,4

    Lagu SMB 4

    Filler Tari 1

    ID Tagline 0,4

    Lagu SMB 4

    Bridging LE 0,2

    Lagu JW 4

    Filler Bdy 1

    ID Tagline 0,4

    Lagu JW 4

    Bridging LE 0,2

    Lagu SND 4

    ID Tagline 0,4

    Filler Lagu 3

    Bridging LE 0,2

    Lagu Papua 4

    ILM Hutan 1

    ID Tagline 0,4

    Lagu Papua 3

    Intermezo 1

    Bridging LE 0,2

    Lagu SMB 4

    Filler Songkt 1,5

    Bridging LE 0,2

    Lagu Bngklu 3

    Filler Bdy 1

    ID Tagline 0,4

    Lagu Mng 3

    ID Tagline 0,4

    Lagu Ambn 4

    Filler Kbgsan 1

    ID Tagline 0,4

    Lagu Papua 4

    ID Sta.Progr 1

    61,7

    Gambar 2. Just Musik 1 Jam

    Jinggle Utama

  • Direktorat Program dan Produksi LPP RRI

    34

    Gambar 3. Hot Lock Siaran Pro 4

    16:00 BERITA PAS JAM 16 4

    16:03 ID PROGRAMA

    0,5

    16:03 LAGU 4

    16:07 TALK 3

    16:10 LAGU 4

    16:11 ILM 1

    16:12 IDTAGLINE 0,5

    16:12 LAGU FILLER 4

    16:16 TALK 3

    16:19 LAGU 4

    16:23 ILM KE-INDONESI-AN

    1

    16:24 ID TAGLINE 0,5

    16:24 LAGU 4

    16:28 INTERMEZZO 1

    16:29 LAGU 4

    16:33 TALK 3

    16:34 ID TAGLINE 1

    16:35 LAGU 4

    16:39 TALK 3

    16:42 LAGU 4

    16.52 Bridging 0,5

    16.53 LAGU 4

    0,706 ID PROGRAMA

    1

    16:58 JINGGLE ID PRO4 1

    60

  • Petunjuk Pelaksanaan Pro 4 Pola Baru LPP RRI

    35

    Gambar 4. Hot Lock Siaran Pro 4 Pola

    Paket Feature/Dialog

    Keterangan Warna

    Kuning : Program pendidikan

    Merah : Berita dan informasi

    Ungu : Penunjang/lain-lain, misalnya, iklan

    layanan masyarakat/iklan, bridging, smash

    music.

    Biru : Lagu dan hiburan

    16:00 BERITA PAS JAM 16 4

    16:03 ID PROGRAMA 0,5

    16:03 LAGU 4

    16:07 TALK 3

    16:10 LAGU 4

    16:11 ILM 1

    16:12 IDTAGLINE 0,5

    16:12 LAGU FILLER 4

    16:16 TALK 3

    16:19 LAGU 4

    16:23 ILM KE-INDONESI-AN 1

    16:24 ID TAGLINE 0,5

    16:24 LAGU 4

    16:28 INTERMEZZO 1

    16:29 LAGU 4

    16:33 TALK 3

    16:34 ID TAGLINE 1

    16:35 LAGU 4

    16:39 TALK 3

    16:42 LAGU 4

    16.52 Bridging 0,5

    16.53 LAGU 4

    16:57 ID PROGRAMA 1

    16:58 JINGGLE ID PRO4 1

    60

  • Direktorat Program dan Produksi LPP RRI

    36

    D. SOP

    1. Panduan Siaran

    a. Setiap satker Tipe B akan mendapatkan panduan

    hot clock masing-masing.

    b. Peralihan siaran lokal ke nasional dan sebaliknya

    harus selalu menjaga estetika siaran. Artinya,

    perpindahan dari siaran lokal ke nasional atau

    sebaliknya harus berlangsung dengan halus

    (smooth) sehingga pendengar tidak menyadari

    terjadi perpindahan dari lokal ke nasional atau

    sebaliknya.

    c. Dalam menentukan durasi dan penempatan

    program, harus mempertimbangkan keutuhan

    waktu atau tidak mengganggu proses peralihan

    (contoh durasi harus penuh 1 jam/2 jam).

    Maksudnya, paket acara yang diproduksi oleh RRI

    Tipe B, yang dikirim ke host Pro 4 Jakarta utuh

    sesuai durasi yang diminta, begitu juga paket

    acara daerah yang disiarkan di daerah harus

    rampung dalam 1 atau 2 jam sehingga ketika

    terjadi peralihan tidak mengganggu estetika siaran

    (tidak terpotong di tengah).

  • Petunjuk Pelaksanaan Pro 4 Pola Baru LPP RRI

    37

    d. Jika stasiun tipe B tidak mengikuti siaran

    berjaringan untuk program acara tertentu karena

    beberapa alasan maka harus memberitahukan

    kepada Direktorat Program dan Produksi

    setidaknya minimal 3 x 24 jam sebelum siaran

    dilakukan.

    2. Penyiapan SOP Pro 4

    Penyiapan SOP Pro 4 di bawah koordinasi

    Direktorat Program & Produksi LPP RRI. Secara

    khusus, berlaku untuk semua produksi dan

    operasional siaran (SOP merupakan lampiran yang

    tidak terpisahkan ketentuan petunjuk pelaksanaan

    ini).

    a. Ketentuan siaran nasional yang berlangsung

    selama 16 jam, semua isi siaran merupakan

    kolaborasi atau perpaduan isi siaran Pro 4 yang

    dikirim secara terus-menerus dari semua RRI Tipe

    B, dan diharapkan pula keterlibatan RRI Tipe C

    dengan memilih paket acara dalam bentuk

    (dokumenter, feature, majalah udara, dan filler).

    b. Direktorat Program & Produksi LPP RRI Cq.

    Bidang Program & Produksi Siaran menyusun

  • Direktorat Program dan Produksi LPP RRI

    38

    jadwal harian siaran berjaringan nasional bersama

    dengan RRI Jakarta (Pro 4) sebagai host.

    c. Semua paket yang dikirim dari RRI Tipe B dan

    RRI Tipe C dikirim ke email khusus. (dibuatkan

    Direktorat Program & Produksi LPP RRI sebelum

    dikirim ke audio library).

    d. Pro 4 RRI Jakarta akan bertindak selaku Produser

    untuk mengatur berjalannya siaran Pro 4 siaran

    berjaringan.

    E. Kriteria Siaran

    1. Bahan-bahan siaran daerah akan disiarkan secara

    nasional melalui jaringan seluruh Indonesia

    dengan Programa 4 Jakarta sebagai host-nya.

    2. Bahan-bahan siaran daerah itu akan disaring

    berdasarkan kriteria tertentu sebelum disiarkan di

    seluruh Indonesia. Kriteria utamanya adalah

    bahwa siaran Programa 4 dari daerah tersebut

    mempunyai kelayakan secara nasional, baik dari

    sisi isi maupun kualitas audionya.

    3. Siaran daerah yang tidak memenuhi kualitas

    program siaran Pro 4 atau bukan siaran unggulan

    yang layak dipertahankan maka seyogianya

    bergabung dengan siaran jaringan nasional.

  • Petunjuk Pelaksanaan Pro 4 Pola Baru LPP RRI

    39

    BAB V

    TEKNOLOGI

    A. Teknologi Produksi

    1. Jaminan kualitas suara yang tidak ada satu pun

    bunyi yang terbuang dari aslinya, baik suara

    rendah maupun suara paling tinggi. Range berada

    di frekuensi 20 Hz-35000 Hz.

    2. Teknologi produksi suara yang digunakan harus

    menjamin kualitas suara (zero noise)

    B. Teknologi Distribusi

    1. Siaran Tunda

    a. RRI harus mempunyai jalur sendiri.

    b. Teknologi distribusi harus memiliki

    kemampuan daya antaroptimal sehingga

    mampu mengantarkan suara yang jernih

    seperti suara sumbernya serta dapat

    dipastikan tidak akan terjadi distorsi atau

    penurunan kejernihan suara.

    c. Teknologi yang digunakan harus mampu

    mengikuti perkembangan jaman (up to date)

  • Direktorat Program dan Produksi LPP RRI

    40

    dengan kualifikasi yang sesuai kebutuhan

    penyiaran.

    d. Jika bahan siaran harus melalui proses

    kompresi (pemampatan), maka teknologi yang

    digunakan untuk melakukan kompresi dan

    dekompresi harus menjamin kualitas suara

    tidak berubah sesuai dengan aslinya.

    2. Siaran Langsung

    a. Siaran langsung menggunakan teknologi

    satelit demi menjamin kualitas suara

    b. Teknologi yang digunakan untuk siaran

    langsung harus mampu meminimalkan ‘delay’

    suara sumbernya.

    c. Siaran langsung dapat menggunakan IP. Oleh

    karena itu, beberapa syarat dipenuhi, yakni

    sebagai berikut.

    a) Pita jalur yang digunakan harus lebar

    b) Daerah dan Jakarta harus mempunyai

    teknologi pengiriman dan penerimaan

    dalam bentuk jaringan satelit khusus

    internet.

    c) Jalur untuk berjaringan Pro 4

    dialokasikan secara permanen

  • Petunjuk Pelaksanaan Pro 4 Pola Baru LPP RRI

    41

    C. Teknologi Transmisi

    1. Teknologi transmisi siaran Pro 4 harus

    menggunakan perangkat transmisi yang mampu

    menerima dan memancarluaskan suara dengan

    tanpa hambatan kapasitas.

    2. Teknologi transmisi bisa menggunakan dua

    macam teknologi.

    3. Menggunakan skema STL (Studio Transmisi Link)

    bagi satker yang sudah memungkinkan skema

    tersebut

    4. Menggunakan skema streaming. Untuk itu, harus

    disiapkan bandwith yang besar agar delay dan

    kemungkinan terputusnya suara masih dalam

    ambang toleransi.

    D. Teknologi Integrasi

    Integrasi siaran dari pusat ke daerah dan dari

    daerah ke pusat sehingga terjamin estetika

    penyiaran.

    1. Teknologi integrasi digunakan untuk sign in

    dan sign out irisan mata acara yang disiarkan

    secara langsung dan presisi paralel oleh

  • Direktorat Program dan Produksi LPP RRI

    42

    stasiun-stasiun daerah dengan stasiun pusat

    Pro 4 di Jakarta.

    2. Teknologi integrasi digunakan untuk menjamin

    estetika siaran Pro 4 stasiun daerah tetap

    optimal pada saat bergabung dan memisahkan

    diri dengan stasiun pusat Pro 4 di Jakarta.

    3. Pro 4 bisa menggunakan teknologi integrasi

    Frame Relay. Frame relay adalah teknologi

    komunikasi berkecepatan tinggi yang telah

    digunakan pada ribuan jaringan di seluruh

    dunia untuk menghubungkan LAN, Internet

    dan bahkan aplikasi suara/voice.

  • Petunjuk Pelaksanaan Pro 4 Pola Baru LPP RRI

    43

    BAB VI

    PENGELOLAAN ARSIP DAN DOKUMENTASI

    A. Pengelolaan Arsip / Dokumentasi / Perpustakaan

    (Audio Library)

    1. Definisi dan Ruang Lingkup

    Pustaka audio RRI adalah wadah

    penyimpanan audio produksi acara siaran sesuai

    katalog (fiture) melalui layanan tehnologi informasi

    pustaka audio RRI diperuntukan untuk kalangan

    internal untuk memenuhi kebutuhan dan pengayaan

    acara siaran RRI seluruh Indonesia. Secara fungsi,

    materi pustaka audio RRI ada dua, yakni sebagai

    berikut, data audio primer dan data audio sekunder.

    a. Data audio primer. Data audio primer

    adalah data audio hasil produksi acara

    siaran angkasawan–angkasawati RRI

    dengan berbagai format, baik berupa

    produksi rekaman maupun acara siaran

    langsung (live).

  • Direktorat Program dan Produksi LPP RRI

    44

    b. Data audio sekunder. Data audio sekunder

    adalah data audio penunjang siaran atau

    bahan referensi, seperti materi hiburan

    (lagu) karena juga terdapat pada media

    kaset/CD - piringan hitam karena materi

    siaran ini tidak secara langsung di produksi

    RRI tetapi produksi industri rekaman

    maupun hasil kerjasama dengan lembaga

    penyiaran lain dan sumber – sumber lain .

    Dengan adanya pustaka audio ini maka

    tersedia dokumentasi data audio acara siaran RRI

    baik data primer yang maupun data audio sekunder,

    yang merupakan produksi media lain, tentu saja

    pustaka audio ini sangat bermanfaat bagi RRI

    sebagai alat pengayaan konten, monitoring

    evaluasi untuk tujuan pengembangan dan alat

    kendali mutu siaran. Saat ini, seluruh MD Pro 1, 2

    dan 4 RRI sebagai user telah tersambung ke server

    pustaka audio di Direktorat TMB LPP RRI.

  • Petunjuk Pelaksanaan Pro 4 Pola Baru LPP RRI

    45

    B. Pengelola Pustaka

    1. Super admin dan admin. Super admin bertugas

    memimpin tim kerja, menentukan materi yang

    akan didokumentasikan, sedangkan admin

    bertugas mengumpulkan data audio lagu untuk

    kebutuhan programa 1–2 dan 4 kemudian meng-

    upload data audio ke server

    2. Preserver network (pemelihara jaringan). Ia

    bertugas memastikan server dan jaringan

    berfungsi dengan baik dan siap diakses setiap

    saat.

    3. User (pengguna). User terdiri dari penyelia musik

    yang berada di stasiun RRI, yang sesuai

    kebutuhan mereka dapat mengunduh materi lagu

    untuk dipergunakan bagi kebutuhan siaran di

    programa masing – masing.

    C. Pengarsipan Pro 4

    1. Penyelenggaraan siaran Pro 4 wajib diikuti

    pendokumentasian hasil produksi siaran baik

    dalam bentuk teks, audio maupun audio video

    serta administrasi.

  • Direktorat Program dan Produksi LPP RRI

    46

    2. Jenis arsip Pro 4

    a. Arsip siaran Pro 4 yang disesuaikan dengan

    aturan perundangan.

    b. Arsip siaran untuk kepentingan materi

    siaran itu sendiri (product ever green). Arsip

    untuk kepentingan ini harus memenuhi

    kriteria sebagai berikut.

    1) Jenis seni pergelaran yang tergolong

    langka, terkait momentum tertentu,

    atau dimaksudkan untuk tujuan

    pelestarian

    2) Jenis seni pergelaran yang

    dilombakan/difestivalkan

    3) Memiliki nilai historis yang tinggi baik

    dalam konteks lokal maupun nasional

    4) Memiliki signifikansi atau sangat

    penting bagi kehidupan sosial

    kemanusiaan.

    5) Jenis materinya tergolong langka,

    tidak mudah diperoleh

    6) Wawancara khusus dengan berbagai

    tokoh dan atau ahli budaya.

  • Petunjuk Pelaksanaan Pro 4 Pola Baru LPP RRI

    47

    3. Petunjuk Pengarsipan/Pendokumentasian

    Berdasarkan kriteria di atas (6.3.2.2.),

    maka pengelola Pro 4 hendaknya dapat

    melakukan pendokumentasian materi siaran

    siaran :

    a. Data yang sifatnya tekstual disimpan

    oleh masing-masing satker dalam

    bentuk digital

    b. Data yang sifatnya auditif disimpan

    dalam laman audiolibrary.rri.co.id

    c. Data yang sifatnya audio visual

    disimpan oleh masing-masing satker

    dalam bentuk digital.

    d. Data yang disimpan harus memuat

    informasi historis (penulis, waktu siar,

    durasi dan kerabat kerja).

  • Direktorat Program dan Produksi LPP RRI

    48

  • Petunjuk Pelaksanaan Pro 4 Pola Baru LPP RRI

    49

    BAB VII

    KETERLIBATAN PUBLIK

    A. Keterlibatan Publik

    Salah satu ciri lembaga penyiaran publik

    adalah keterlibatan publik. Untuk itu, Pro 4 harus

    melibatkan masyarakat dengan menggunakan semua

    aplikasi teknologi untuk kegiatan penyiaran mulai

    dari perencanaan, pelaksanaan hingga evaluasi.

    1. Tujuan

    a. Mengetahui lebih baik tentang ragam

    keinginan dan kebutuhan setiap lapisan

    masyarakat dan kekuatan pendapat-

    pendapat publik (research)

    b. Mampu menjangkau pendengar potensial

    yang selama ini pasif (enhanced)

    c. Berbagi pendapat guna saling belajar (unity

    in diversity)

  • Direktorat Program dan Produksi LPP RRI

    50

    d. Melahirkan ide-ide baru serta menemukan

    solusi dari masalah-masalah yang ada

    ditengah-tengah publik (public solution)

    e. Membangun kepercayaan dalam setiap

    program acara dengan bobot kualitas yang

    standar (standard operating procedure).

    f. Mempertahankan dan mengembangkan

    kapasitas komunitas dan hubungan

    antarlapisan masyarakat (public figure

    established and social relationship).

    2. Langkah-Langkah Melibatkan Publik

    a. Memberikan kesempatan yang seimbang

    kepada publik untuk memberikan informasi

    dan dukungan program acara yanga

    dipahami oleh publik (menginformasikan

    keberadaan antarkomunitas).

    b. Menerima respon publik dalam setiap

    program acara yang disiarkan dan alternatif-

    alternatif pilihan atas masukan publik.

    c. Mengajak publik berdiskusi atas satu

    informasi atau fakta yang berkembang pada

    masyarakat.

  • Petunjuk Pelaksanaan Pro 4 Pola Baru LPP RRI

    51

    d. Memfasilitasi kegiatan diskusi dan

    kesepakatan publik dalam kegiatan-kegiatan

    masyarakat secara umum guna mendorong

    hasrat masyarakat melakukan inovasi dalam

    berbagai kegiatan budaya masyarakat.

    e. Melakukan kreasi kerjasama LPP RRI

    bersama-sama dengan publik dalam

    melakukan perencanaan, pelaksanaan dan

    evaluasi program siaran secara akuntabel.

    3. Prinsip-Prinsip Pelibatan Publik

    a. Menawarkan peluang sama kepada

    komunitas di seluruh nusantara untuk ikut

    bersama-sama dalam perencanaan,

    pelaksanaan, dan evaluasi setiap program

    acara.

    b. Membangun jaringan komunikasi media

    baru sebagai saluran kreasi publik yang

    terintegrasi dengan saluran pemangku

    kepentingan secara langsung.

    c. Menciptakan mekanisme keterlibatan publik

    dalam setiap pelaporan program acara

    siaran.

  • Direktorat Program dan Produksi LPP RRI

    52

    d. Membangun tim kerja yang merupakan

    bauran antarapublik dengan LPP RRI dalam

    setiap program acara.

    4. Komunitas Jejaring

    a. Pelaku seni dan budaya

    b. Hobbies (Grafiti, Antik, Blogger Budaya, dll)

    c. Sekolah Seni dan Budaya

    d. Fakultas Seni dan Budaya

    e. Sanggar Seni dan Budaya

    f. Kreator science dan teknologi

    g. Pengrajin

    h. Tokoh-tokoh Adat

    i. Budayawan

    j. Opinion Leader

    k. Dan lain-lain

  • Petunjuk Pelaksanaan Pro 4 Pola Baru LPP RRI

    53

    BAB VIII

    PENUTUP

    A. Evaluasi Untuk Siaran Pro 4

    Sebagai radio budaya, klasifikasi isi siaran

    berdasarkan Unesco yang membagi siaran ke dalam

    berita/informasi, hiburan, budaya, pendidikan, Iklan

    dan layanan masyarakat tidak lagi relevan. Petunjuk

    pelaksanaan Pro 4 ini tidak memasukkan siaran

    budaya ke dalam klasifikasi. Sebaliknya, sebagai

    wujud siaran budaya, budaya menjadi ‘roh’ yang

    menjiwai seluruh isi siaran baik siaran pendidikan,

    berita dan informasi, ataupun siaran pendidikan.

    Terkait dengan hal itu, dalam melakukan evaluasi

    siaran, SPI harus menggunakan klasifikasi

    sebagaimana dirumuskan dalam petunjuk dan

    pelaksanaan siaran Pro 4 ini, dan tidak

    menggunakan klasifikasi siaran Unesco.

  • Direktorat Program dan Produksi LPP RRI

    54