Petualangan Sebuah Keluarga di Klinik
Transcript of Petualangan Sebuah Keluarga di Klinik
-
8/16/2019 Petualangan Sebuah Keluarga di Klinik
1/9
Dani terbangun, duduk lantas terkejut. Dia menyadari berada di ruangan yang agak lapang, pintu
warna putih namun tiada jendela. Di tengah ruangan terdapat ranjang, kasur dan bantalnya berwarna
putih. Di salah satu dinding ada toilet duduk, bersebelahan dengan wastafel dan tempat mandi. Di
dinding lain terdapat meja kecil.
Dani lantas melihat dirinya sendiri yang sedang memakian pakaian aneh, pakaian yang seperti dipakai
oleh pasien saat akan dioperasi, namun yang dipakai oleh Dani berwarna biru. Dani mencoba berpikir,Dani ingat suara – suara yang muncul saat sedang tertidur. Namun tak jelas apa artinya. Dani lantas
mendekati toilet, kencing sambil mengingat apa yang terakhir terjadi.
***
Dani, Tari kakaknya, serta Meli mamanya sedang dalam perjalanan menuju sebuah tempat wisata.
iburan taunan ini biasanya dilakukan menuju tempat wisata baru yang belum pernah dikunjungi
keluarganya. Dani sangat menyukai acara ini, tapi tari tak menyukainya. Di perjalanan Tari tak
hentinya mengeluh. !ifat ayah yang tempramental dan keras kepala rupanya menurun pada Tari.
"elokan dan guncangan membuat Tari membuka jendela mobil, mengeluarkan kepala lalu muntah.
#alur ini merupakan jalur baru yang belum pernah dilalui keluarga kecil ini. $arena itu, wajar apabila
keluarga ini tersesat. Dani melihat kompas yang ada di arlojinya, namun anehnya jarum kompas selalu
berputar searah jarum jam dengan cepat. %p pun tak ada sinyal. %ingga akhirnya mobil berada di jalan
tanah pedesaan tanpa aspal.
&ntah karena capek atau tak tau jalan, mobil yang dikendarai Meli menabrak sesuatu hingga tak bisa
bergerak. Meli coba injak gas namun tak jua gerak. !etelah melalui perdebatan yang cukup panas,
akhirnya diputuskan untuk berjalan ke dataran yang agak tinggi untuk mencari sinyal hp.
Dalam malam yang kelam, Dani memegang senter dan mulai melangkah diikuti kakak dan mamanya.
!etelah beberapa menit berjalan, meraba – raba dalam gelap, ketiganya mulai melihat cahaya samar –samar di kejauhan. Muncul secercah harapan di hati sanubari ketiga insan sedarah itu.
angkah mereka makin cepat. 'khirnya mereka mengetahui sumber cahaya tersebut. !ebuah
bangunan seperti bangunan peninggalan kumpeni, berwarna putih dan tinggi, berdiri terpencil tanpa
bangunan lain di bukit ini. Di pintu yang diperkirakan merupakan pintu depan, terdapat tulisan
(kliniek).
Dani mencoba mendorong pintu, ternyata tidak terkunci. Dani lantas masuk diikuti mama dan dan Tari.
Di lobi, terdapat sebuat sofa merah. Tiada seorang pun terlihat. apek setelah berjalan, ketiganya
memutuskan untuk duduk dahulu. !ofa merah itu terlihat bersih, tanpa ada debu yang menempel.
"eberapa menit berselang, dari dalam muncul seorang wanita berusia tiga puluhan membawa baki. Di
baki itu terdapat tiga cangkir minuman, (selamat datang di tempat kami. !ilakan barangkali haus.)
(&h, iya. Maaf sudah merepotkan.) Mama bersuara sambil meraih satu cangkir, diikuti oleh putra dan
putrinya.
!etelah minum, ketiganya mulai menyadari keanehan yang terjadi. +anita tersebut hanya memakain
pakaian khusus pasien yang akan dioperasi, namun berwarna hijau. Terlihat jelas wanita tersebut tidak
memakai bh. !usunya memang tidak besar, namun putingnya terlihat jelas menantang, membuat
celana jin Dani menjadi sesak.
(!ebentar lagi petugas jaga menemui anda.)
!aat perempuan itu berbalik untuk pergi, mama bankit lalu memegang tangan perempuan itu, (maaf,
kalau boleh tahu, ini di mana ya $ami tersesat, mau mencari sinyal hp untuk meminta pertolongan.)
+anita tersebut berbalik lalu menatap mama. (Maaf bu, saya bukan bagian informasi. !ebentar lagi
petugasnya datang, silakan ibu bertanya kepadanya.) +anita tersebut lalu melepas lengannya dari
tangan mama, lalu bergegas masuk.
-
8/16/2019 Petualangan Sebuah Keluarga di Klinik
2/9
!etelah wanita tersebut menghilang, ketiganya lantas meminum minumannya masing – masing.
(Tehnya aneh,) Tari berkomentar. Dani mengangguk mengiyakan.
(!udah, minum aja yang ada. Dikasih juga udah untung.)
!etelah sepeminuman teh, dari dalam muncul pria paruh baya penuh uban memakai jas putih khas
dokter. (!elamat datang, saya dr. -lham. 'nda pasti lelah setelah menempuh perjalanan jauh.)
Dani ingat, dokter itu menyajukan pelbagai pertanyaan yang intinya kenapa mereka bisa sampai di
tempat itu. Mama menjawab, bahkan meminta bantuan agar bisa menghubungi kerabat. !uara mama
terdengar aneh, tidak seperti biasanya. Tari sudah tertidur di sofa. !aat Dani akan bicara, suaranya tak
mau keluar. %m, tidak terduga. Tak kehilangan akal, Dani lantas mencoba berkomunikasi melalui
tangannya. Namun, saat Dani mengangkat tangan, tiba – tiba muncul satpam.
%al terakhir yang Dani ingat adalah, dokter -lham melepas pakaian mama hingga telanjang. Melihat
susu mama, Dani serasa ingin menyentuhnya. !aat mata Dani akhirnya menutup, Dani mendengar
dokter menyuruh satpam agar mobil mereka diamankan. !atpam langsung menjawab dengan berkata
enam sembilan.
***
!ekarang Dani kembali ke situasinya. Mencoba membuka pintu, namun terkunci. Dani memutuskan
untuk duduk. !etelah duduk, di dinding tiba – tiba menggeser hingga nampak sebuah panel, jendela
kaca. Dari jendela, Dani melihat sebuah lorong dengan tiga ruangan berpanel kaca.
(!elamat pagi Dani. !emoga tidurnya nyenyak.) !uara dokter -lham menggema.
(!ss... ssss...) rupanya Dani masih tak bisa bersua. %anya serak – serak basah.
(Mohon sabar, anda belum bisa bersua dikarenakan efek samping obat yang tercampur dengan
minuman yang anda minum. Mungkin ini mengejutkan, tapi anda adalah tamu kami. $eberadaan andadi klinik ini mungkin hanya beberapa minggu. Tapi bisa juga lebih cepat atau lebih lama, tergantung
pada pengobatan anda. !eperti anda lihat, setiap orang memiliki ruangannya tersendiri. Tapi ke depan
bisa saja berubah.)
Muncul satu panel lain dari dinding, dengan tombol – tombol khusus. ('nda kini memiliki kontrol atas
kamar lain. "isa anda kunci atau buka kuncinya. "isa anda dinginkan acnya, atau bahkan bisa anda
buat panas hingga gerah. 'nda juga bisa memberi makanan atau pun tidak. Namun semua itu ada
harganya. Misal, jika saudarimu ingin makanan, maka saudarimu harus memberikan sesuatu sebagai
gantinya. Namun hati – hati, jika anda kedapatan memberi melebihi apa yang seharusnya, si penerima
akan menerima hukuman. 'nggap saja, anda adalah pemilik mereka.)
Dani mendadak ingat sebagian ucapan dokter itu dalam mimpi, miliki... miliki... miliki...
***
Meli terbangung. Melihat ke sekeliling lantas ke dirinya. Meli dapati dirinya telanjang, berbaring
dengan bantal kecil sebagai sandaran. /anjangnya melekat ke dinding. 'da empat dinding, tiga
dinding bercat putih dan satu dinding terbuat dari kaca. Di sudut, terdapat toilet duduk, wastafel serta
sebuat tempat mandi. !emua itu dari stainless steel.
Meli mencoba berdiri sambil memanggil anak – anaknya. Namun lututnya sangat lemah, suaranya pun
tak mau keluar. Meli pun memutuskan untuk kembali berbaring. Di pembaringan, Meli ingatmimpinya. Dalam mimpi itu, berulang kali terdengar perintah agar Meli menuruti semua perintah
anaknya, Dani.
!etelah perintah itu diulang – ulang, dalam mimpi Meli merasa bibirnya dicium bibir Dani. Tangan
Dani meremas susunya. Mulutnya menghisap kontol anaknya.
Meli jadi ingat. !etelah suaminya kabur dengan wanita lain, beberapa kali dia menjalin hubungan. Tapi
selalu kandas. 'khirnya tiga tahun belakangan ini dia tak pernah lagi disentuh.
-
8/16/2019 Petualangan Sebuah Keluarga di Klinik
3/9
Mimpi itu, meski sangat tidak masuk akal, telah membangkitkan kembali gairah seks Meli. Meli
merasa memeknya gatal dan ingin disentuh. Meli mulai menyentuh memek dengan jemari,
memejamkan mata dan mulai menggerakan jemarinya...
***
Tari tersadar dari tidurnya. Mendapati keadaanya yang aneh, Tari lantas menuju dinding kaca,
menggedor – gedor sambil meminta tolong. Namun tak ada suara yang keluar dari mulutnya.
$enyataan ini membuat Tari menjadi pusing hingga menangis. Tari sungguh benci liburan ini. Tari
benci mobil bututnya, Tari benci ayah yang telah meninggalkannya, Tari membenci keluarganya. Tari
penuh dengan kebencian.
Merekalah sumber semua ini. Mereka memaksanya untuk ikut liburan ini. !ementara, Tari tak ingin
pergi. Tari ingin menghabiskan waktu bersama teman – teman. 0ila – gilaan sambil jalan – jalan.
!etelah puas menangis, Tari mendadak ingat mimpinya. Dalam mimpi, Tari seperti mendapat perintah
agar menuruti Dani. 1erintah itu dikatakan berulang kali. !etelah itu, Tari berbaring telanjang di lantai.Merasa jijik dengan perintah itu.
***
Meli mendengar suara klik. 1intu lantas terbuka dan masuklah Dani. Menyadari ketelanjangannya
Meli mencoba menutupi tubuh dengan selimut kecil. Dani mendekati dan menyodorkan sebotol
minuman. Meli meraih lalu meminumnya. Dani lalu memegang kedua pipi mama dan mencium bibir
mama.
"eberapa hari ke belakang, Meli akan langsung menampar pipi anaknya atas kelakuannya itu. Namun
Meli hanya diam saat lidah anaknya mencoba masuk ke mulutnya. Tangan anaknya menyelinapselimut dan mengelus susunya, namun Meli tak melawan.
Dani lantas berdiri tegak menghadap mama. ('ku senang kamu baik – baik saja. "iar gak pusing, kita
sedang jadi objek eksperimen. !ekarang, aku yang mengambil alih semuanya. $amu sama Tari mesti
nurut. "aik di sini maupun nanti setelah keluar dari sini. $amu mau kemana, apa yang kamu pakai,
apa yang kamu lihat aku yang tentukan. !emakin cepat kamu menyadari posisi barumu, semakin cepat
kita keluar dari tempat ini.)
Meli menatap anaknya, tertegun. ($amu mau apa nak $enapa kamu gak sebut mama, malah
kamu)
Dani tersenyum, (mulai sekarang kamu milikku. Terserah aku untuk menyebutmu apa aja. Mau mama,
mau kamu, mau istriku, mau lonteku. $amu mesti melakukan apa yang aku suruh. $alau tidak, kamu
takkan mendapat makanan dan atau minuman. "ahkan takkan mendapat kenyamanan. 2aham)
Dani lantas menarik selimut dari tubuh mama hingga telanjang. (!ekarang berlutut, isep kontolku,
sementara tanganmu ngocok memekmu3)
Meli lantas berlutut dan meraih kontol anaknya. $ontol anaknya lantas diisepnya sementara anaknya
melihatnya. 'nehnya Meli merasa nyaman melakukan ini, bahkan suara anaknya terdengar
menenangkan. Tangan kananya memegang kontol, sementara tangan kirinya bermain di memeknya
sendiri.
Dani memperhatikan mama yang sedang mengisap kontolnya, ($amu belum terlalu tua. Mulai
sekarang, kamu mesti hamil.)
Tanpa melepas kontol dari mulutnya, Meli mengganggukkan kepalanya.
($amu kayaknya mau keluar. 'yo lonteku, jangan di tahan. "iar kudengar suaramu.)
-
8/16/2019 Petualangan Sebuah Keluarga di Klinik
4/9
Tangan Meli semakin liar di memeknya, dan kata – kata anaknya membuatnya keluar hingga menjerit
nikmat. Meli merasa orgasmenya kali ini sungguh sangat nikmat, melebihi apa yang bisa diberikan
mantan suaminya. Meli lantas melepas kontol dari mulutnya, lalu mencoba menghirup nafas sambil
terengah – engah.
($amu bener – bener lonte, Mel. 'ku bakalan senang buntingin kamu.)
(Mama hanyalah lontemu,) desah Meli sambil berlutut gaya anjing.
Dani lantas berlutut di belakang mama. $ontolnya didorong hingga masuk ke memek mama. Tangan
Dani meraih susu mama meremas susu dan memelintir putingnya. Meli tiba – tiba ingat, tanpa
hubungan dengan siapa pun, dia tak memakai kb. !aat anaknya menyemburkan benih di rahimnya,
Meli tau sebentar lagi dia bisa hamil. $eduanya lalu tergulai lemas di lantai.
Meli sudah lemah saat mulut anaknya menyusu, sementara kontolnya menusuk memeknya berkali –
kali. 'naknya bahkan mencoba menggigit putingnya membuat Meli kembali keluar.
('hh... terus... terus... hamilin mama... ahhh...) Meli menegang saat keluar, namun sodokan anaknya
yang tanpa henti kembali memuatnya keluar. !etelah anaknya menyemburkan lagi peju di memeknya,anaknya tergulai di atas tubuhnya. 1eluh mereka bercampur. $ontol anaknya akhirnya mengecil. Meli
tak ingin kontol anaknya lepas dari cengkraman memeknya, namun akhirnya lepas juga. Dialah
anaknya, pemiliknya, ayah dari calon anak – anaknya. Meli merasa bahagia.
***
Tari berbaring di lantai. $elelahan setelah mencoba berteriak hingga ambruk. Tari sangat haus, begitu
hausnya hingga meraih mangkuk stainless lalu minum. Meski mangkuk itu bersih, tetap saja Tari
merasa jijik. !amar – samar Tari mendengar desahan dan suara – suara. !etelah beberapa saat, tari
mengenal suara itu, suara mama dan adiknya. $emudian, Tari mendengar suara seperti orang yang
sedang ngentot. #uga mendengar mama keluar beberapa kali.
Tapi siapa yang sedang ngentot sama mama !uara klik terdengar, pintu terbuka lalu muncul adiknya
telanjang. "eraroma seksual.
('pa – apaan ini Mana mama $enapa lu telanjang)
Dani mendekat lalu berdiri di sebelahnya. $ontolnya keras dan basah. #uga beraroma campuran peju
dan cairan memek.
1erlahan Dani menjelaskan kenapa mereka sampai terjebak di tempat ini. "agaimana ia harus
mengambil kontrol agar bisa keluar. #uga bagaimana seharusnya agar mereka bisa cepat pulang.
(Dan sekarang,) lanjut Dani, (karena gw abis ngentot Meli, lu mesti isep kontol gw. 0ak ngisep gak
makan.)
(Mati aja lu3) kata Tari sambil berbalik hingga membelakangi adiknya.
(Terserah.) Dani meraih rambut kakanya, lalu mengusapkan ke kontolnya hingga rambut kakanya
penuh aroma peju. (0w bakal bikin kamar ini dingin tanpa makanan dan air. "iar bau kotoran lu.)
***
Detik – detik berganti dengan menit dan menit pun silih berganti. %ari – hari pun terus berganti, Dani
terus ngentot Meli. #uga melatihnya dengan bimbingan dokter.Tari terus menolak, meski keaadannya tambah parah.
!uatu pagi di kamarnya, Dani merasa lapar. Dani memijit tombol makanan. Makanan pun datang,
biasanya satpam yang mengantarkan. Namun kali ini, pengantar makanan adalah wanita pembawa baki
dahulu. !etelah wanita itu menyimpan makanan, Dani segera berdiri menghalangi pintu keluar.
(Tunggu sebentar. !aya ingin kenal kamu.)
-
8/16/2019 Petualangan Sebuah Keluarga di Klinik
5/9
+anita itu lantai melihat lantai, menghindari kontak mata. (Dokter mengi4inkan saya bicara anda
ditanya oleh anda.)
(!iapa namamu)
(!aya tak punya nama, hanya nomer. 56678.)
("agaimana kamu bisa sampai di sini)
(Dulu ada seorang anak nakal berusia empat belas tahun. 9rang tuanya tak sanggup lagi membimbing
anak nakal tersebut hingga tak lagi memiliki ide bagaimana cara untuk menyelamatkannya. Daripadaanak nakal tersebut berakhir di prodeo, maka orang tua tersebut memasukan anak nakal itu ke klinik
ini. 'nak nakal itu dicabut nama, asal – usul dan pakaiannya. 'nak nakal itu dilatih sedemikian rupa
hingga berubah menjadi penurut. !etelah berubah, anak nakal itu diberi nomor identitas, yaitu 56678.
sebagai gadis penurut, 56678 akan tetap disini hingga ada orang lain yang mau membawanya dan juga
menamainya. !erta melihat 56678 apa adanya.)
!etelah berkata, 56678 kemudian meraba rambut dan menariknya hingga lepas. /upanya 56678
memakai wig. $epalanya plontos tanpa sehelai rambut. !etelah itu, 56678 melepas pakaian hingga
akhirnya telanjang, berdiri di hadapan Dani.
(Muter.) Dani merasa percaya diri :di sisi lain, Dani juga merasa, Dani yang dulu takkan memilikikepercayaan diri seperti ini. 'palagi memerintah orang lain.;
!ambil tetap menatap lantai, 56678 berputar pelan. !atu – satunya rambut di tubuh 56678 hanyalah
alis dan bulu matanya. !usunya kecil, pantatnya merah seolah baru saja dipukul. 1utingnya yang
mancung membuat Dani tak tahan. Dani menginginkan wanita ini.
(ihat aku3) mata wanita itu akhira beradu dengan mata Dani. ('ku ingin menyentuhmu. 'pa dokter
mengi4inkan kamu disentuh olehku)
0adis itu tiba – tiba tersenyum sambil berlutut. (Dokter telah mengi4inkan saya memberikan
kenikmatan apapun kepada tuan. !aya telah dilatih. Tuan boleh memainkan mulut saya, memek saya,anus saya. Dengan sei4in tuan, saya mainan tuan.)
Dani lantas meraih lengan gadis itu hingga berdiri. Dani lantas mencium gadis itu. $eduanya lantas
ciuman sambil berpelukan. Dani lantas membaringkan gadis itu di ranjang. 0adis itu lalu membuka
pahanya lebar – lebar.
Dani lalu merendahkan kepala hingga berhadapan dengan memek gadis itu. Dani mulai menciumi
memeknya. alu mulai menjilati membuat gadis itu mendesah. #ilatan Dani pada itil gadis itu
membuat desahannya makin tak terkontrol. Tangan Dani kini meremas pantat gadis selagi lidahnya
bermain di itilnya hingga akhirnya gadis itu pun keluar. Tubuhnya kejang. Namun setelah itu sang
gadis menangis.
(Tolong tuan, budak tak berharga ini tak layak,) katanya di sela isak tangisnya. ($enapa tuan begitu
baik)
Dani mencium perutnya, susunya hingga mulutnya. $ontolnya menggesek – gesek memek gadis itu.
Dengan satu tusukan, kontol itu amblas dan gadis itu mengerang nikmat. !ambil memompa, Dani
merendahkan kepala hingga nyusu pada gadis itu.
($amu memberikan tubuhmu, tapi aku ingin hatimu. 'ku jatuh cinta sejak pandangan pertama. 'ku
ingin kamu mencintaiku.) !uara Dani jelas terdengar di sela susuannya. Dani merasa sebentar lagi
akan keluar, (bilang kalau kamu juga mencintaiku3)
Nafas gadis itu mulai tersengal saat orgasmenya mendekat, (tapi tuan, tubuh ini milik ...
-
8/16/2019 Petualangan Sebuah Keluarga di Klinik
6/9
tuan sudi masuk ke anus saya.)
Tanpa membuang waktu, Dani langsung mencoba menjebol anus gadis itu. !ecara perlahan kontol itu
masuk memberi kenikmatan lain pada kedua insan itu. Tangan Dani mulai mengelus memek sementara
kontolnya menusuk anus.
(Terus tuan. onte kotor ini akan bersihin kontol tuan setelah keluar. onte kotor ini tak pantas tuancintai, hanya untuk tuan pakai. Terus tuan.)
Dani tak lagi bisa menahan orgasmenya. Dengan tangan memegang pinggul gadis itu, Dani
menyemprotkan peju dalam anus hingga berhenti. !etelah beberapa saat, kontol Dani kembali
mengecil dan otomatis keluar. $ontolnya penuh pejunya sendiri dicampur kotoran kuning berceceran.
0adis itu lalu berbalik dan mulai menjilati kontol Dani, sesekali menghisapnya hingga bersih. !etelah
itu, testis Dani juga tak luput dari sapuan mulutnya. (onte kotor atau bukan, aku tak peduli. =ang
penting aku mencintaimu. 'ku ingin kamu. $atakanlah, katakan sejujurnya, apa mungkin kamu
mencintaiku
0adis itu melepas kontol dari mulutnya, duduk lalu mulai menutup wajah dengan tangannya. 0adis itu
mulai menangis tersedu – sedu. (%amba tak peduli jika setelah ini bakal dihukum lagi. =ang sekarang
hamba pedulikan adalah hamba juga mencintai tuan,) katanya disela isakannya.
!ebelum Dani membuka mulut, terbuka pintu dan muncullah wanita lebih tua berpakaian seperti suster
datang dan menarik gadis itu.
***
1intu terbuka. Meli langsung berbaring di ranjang dan melebarkan pahanya. Meli sangat senang sejak
semalam, saat diberi alat tes kehamilan dan hasilnya meli mengandung benih anaknya. $ini Melimenanti dijamah anaknya. Namun yang datang adalah satpam. Meli terkejut, lantas mencoba menutupi
tubuhnya. !atpam itu berdiri di dekat Meli lalu melemparkan pakaian serta sisir. (epat pakai3 'tau
saya tampar kamu3)
***
Tari berbaring lemah. Telanjang dalam ranjang. !akit. &ntah sudah berapa lama dia disekap.
$enyataannya, sudah dua minggu berlalu namun dirinya tak juga takluk pada adiknya. Tari telah tidur
dalam dingin, dalam panas, kelaparan, tapi setiap kali Dani datang, Tari tak mau mengikuti
perintahnya.
Tubuhnya sangat kurus hingga tak lagi memiliki kekuatan untuk bergerak dari ranjangnya. Dia sudah
kencing dan buang air di tempat. Terpaksa staf klinik membersihkan tempat itu tiap malam, dan
memberi >itamin >ia injeksi sekedar untuk bertahan hidup. "erbahagialah dia yang tidak pernah
dilahirkan. !etengah bahagia dia yang mati muda. !edang sial bagi yang yang mati tua.
1intu terbuka. Tari tak lagi melihatnya. !eorang perawat datang lantas menatapnya, (kasihan kamu
nak. $enapa gak kamu serahkan saja tubuhmu)
Dengan mata masih terpejam, Tari merasa diangkat ke ruang lain dan ditempatkan di kasur lain. Tari
mendengar suara orang yang sedang melepas pakaian. (#angan...) lirih Tari lemah. !ebuah tangan
lantas memegang tubuhnya dan menyuruhnya untuk tenang. Tari takan diperkosa, kata suara itu. !uara perempuan. Tari lantas mencoba santai biar otot tidak tegang. Tari merasa sepasang bibir hangat
menyentuh bibirnya. Naluri Tari langsung bereaksi membuat Tari mencoba mengetahui siapa yang
sedang membelainya. (Mah....) tanya Tari.
(!ayang, andai aku mamamu.) wanita itu lantas membawa Tari ke tempat mandi lalu mendudukannya
di lantai. Tari membuka mata menatap wanita cantik yang sedang beridiri. #embutnya dicukur hingga
berbentuk hati.
-
8/16/2019 Petualangan Sebuah Keluarga di Klinik
7/9
+anita itu membuka keran hingga Tari langsung diguyur air dari shower. Tari disabuni. #uga
memeknya tak luput. Ternyata belaian wanita itu pada memek Tari berlangsung terus hingga Tari mulai
menikmatinya. /efleks Tari mulai melebarkan kaki. Tari kini mengerang saat jemari wanita itu mulai
mengelus itilnya. (Tenang nak, biar mama barumu mengurusmu3)
Tari merasa orgasmenya mulai mendekat. Tari lantas menggerakan kepala hingga menyusu ke susu
perawat itu. !aat Tari akhirnya keluar, kepalanya kembali ditarik. +anita itu langsung menciumnyasementara Tari masih menikmati orgasmenya. Tari menikmati permainan wanita itu hingga akhirnya
lidah keduanya bertautan.
Mata Tari kembali ditutup saat dia merasa diangkat kembali dan ditidurkan di kasur. engannya
kembali diinjeksi sesuatu. Tari mendengar sebuah suara. antas merasa rambutnya dicukur.
(/ambutmu terlalu kusut, jadinya susah diluruskan. #angan khawatir.)
(=a.) hanya itulah jawaban Tari. Tari mulai merasa itilnya kembali dijilati. Tari sedikit melenguh saat
jemari kecil wanita itu mencoba menerobos anusnya. Tanpa kesadaran penuh, Tari hanya mampu
mengerang merasakan kenikmatan dari mulut wanita itu.
***
Dani bangun saat pintu terbuka. Muncul satpam lalu menyerahkan pakaian. (+aktunya konsultasi
dengan dokter.) !etelah kencing dan berpakaian, Dani mengikuti satpam ke ruang dokter. /uangan itu
memiliki jendela besar. Dari jendela, Dani bisa melihat pantai.
Di ruangan, 0adis terikat lengannya ke langit – langit, hingga gatis itu mesti berjinjit agar tetap berdiri.
Mulutnya ditutupi bola merah. $akinya melebar, pergelangan kakinya diikat hingga memeknya
terlihat. 1entilnya dipasangi jepitan. #epitan itu dipasangi tali yang tersambung ke sebuah bandul.
%ati Dani tercekat melihatnya, namun Dani mencoba tidak bereaksi.
Dokter yang sedari tadi duduk lantas mendekati Dani dan menjabat tangannya. (!elamat datang. Dari
penelitian yang kami lakukan, 'nda dan Meli sepertinya maju dalam prosesnya. !aya yakin 'nda akan
terampil menjadi pemilik nanti di rumah. Namun, ada beberapa hal yang mesti kita bincangkan
sebelum 'nda diputuskan untuk keluar. 1ertama soal kakak anda. Tekadnya kuat hingga 'nda belum
bisa merubahnya. !epertinya Dia memilih kelaparan daripada menurut. "isa jadi ujian terhadap
dominasi anda.)
Dokter lalu memijit sesuatu di meja, lantas bicara (!uster %, tolong bawa pasien anda masuk.)
($edua,) dokter lantas menunjuk gadis terikat, (anda sepertinya tertarik dengan ini. !ayangnya 'ndatak bisa memilikinya. Dia milik kami.)
0adis itu mengisak pelan, airmatanya jatuh. Dokter lantas memutar gadis itu hingga membelakangi
Dani. Terlihat pantatnya merah tanda luka cambukan. (!eperti yang anda lihat. -ni hanyalah seonggok
daging. !aya memang keras, tapi dia sangat menyukainya. oba raba memeknya, pasti sudah basah.)
Dani menuruti dokter, memeknya memang basah. "ahkan gadis itu melenguh. (!ejak tiba disini,
tubuhnya sudah dipakai banyak pria, bahkan wanita. Dia terlatih memberi kenikmatan. 'nda kira dia
mencintai anda, tapi itulah sandiwara.) dokter lantas membuka bola mulut gadis itu. (56678, katakan
apa yang sebenarnya terjadi.)
'ir mata gadis itu bercucuran hingga membasahi susunya. (Tuan, saya hanya untuk kesenangan. !aya
bilang saya mencintainya karena bisa membuatnya senang.) %ati Dani serasa hancur mendengarnya.
Dokter melihat perubahan di wajah Dani. Dokter kembali menutup mulut gadis itu. Dokter lantas
mengambil pecut dari laci meja dan menyerahkan ke tangan Dani.
(!ilakan anda hukum dia karena telah membohongi anda.) Dani lantas memecut paha gadis itu. 0adis
itu menjerit menangis. (Dasar lonte. $amu bilang mencintaiku. Dasar pembohong.)
-
8/16/2019 Petualangan Sebuah Keluarga di Klinik
8/9
Dani terus memecut hingga air mata gadis itu membasahi lantai. !etelah puas, Dani melepas pecut.
1intu terbuka. Meli masuk dan melihat gadis itu. !aat melihat anaknya, Meli langsung menunduk
mendaki anaknya dan berlutut di depannya. Dokter tersenyum, (!elamat Dani, 'nda telah melatihnya.
#uga memberinya hadiah di perutnya. 'nda telah siap menjadi tuan di rumah sendiri.) Dokter kembali
duduk di belakang meja lalu memberi isyarat agar Dani duduk di sofa. Dani duduk, lantas menyuruh
mama duduk di sebelahnya. Dani membaringkan kepala mama di pangkuannya, menarik baju ke atashingga susu mama terlihat. !etelah itu Dani memainkan susu mama. Mama tersipu malu tapi tak
menghentikannya.
1intu kembali dibuka. Muncul perawat mendorong kursi roda. Di kursi roda itu duduk Tari yang
lemah. $epalanya botak. Memakai pakaian pasien. (!aya memandikannya, namun rambutnya begitu
kusut hingga tak bisa diluruskan kecuali dibotaki terlebih dahulu,) perawat pendorong menjelaskan.
(Dia sedikit gelisah sehingga saya injeksi sedikit penenang. !epertinya kehadiran saya juga
menenangkannya, kalau boleh, saya ingin di sini agar pasien tidak gelisah.)
(=a, kita bisa melihat itu.) Dokter kembali menatap Dani. (Tari termasuk orang yang gigih.
$ebanyakan wanita akan mudah luluh pada anda, seperti yang sedang dipangkuan anda, tapi dia tidak.!aya yakin bisa melatihnya, namun saya tidak bisa meyakinkan anda durasi pelatihannya. !aya ragu
anda bisa melatihnya di rumah, apabila anda salah langkah, bisa jadi kacau, bahkan sebelum negara api
menyerang. "agaimana pendapat anda)
Dokter cukup bicara. Dani menatap pantai. !elama beberapa menit, ruangan itu diselimuti keheningan
yang mencekam. Dani akhirnya berdiri meninggalkan mama yang terbaring di sofa. Dani mendekati
gadis terikat lantas membuka penutup mulutnya. (0adis ini sungguh terlatih. Tapi saya yakin dia
mencintai saya. oba jawab sekali lagi dan jangan memutar balikkan fakta3)
0adis itu menatap dokter dengan wajah ketakutan. Dokter tersenyum membalas tatapan gadis itu
lantas bicara, (56678, katakanlah... katakan sejujurnya... tak akan ada hukuman kali ini.)
0adis itu masih mengeluarkan air mata, lalu menelan ludahnya. ("enar, hamba sangat mencintai tuan.
%amba ingin memiliki benih tuan.)
Dani membelai pipi gadis itu, membungkuk lalu mencium bibirnya. (Maafkan keraguanku...)
bisiknya. Dani lantas kembali berdiri dan menatap dokter. (Di awal, gadis ini bilang saat datang,
identitasnya diambil lantas dilatih. $enapa kita tak melakukan hal yang sama pada Tari "iar
keluargaku sempurna dan anda mendapat bahan latih baru.)
Dokter bertepuk tangan, (Dani, ide buatanmu, numero uno3 !esuatu untuk sesuatu. 'nda datang
beserta Tari, pulang pun beserta Tari.
Dani lantas berbalik melihat mama. Mama terlihat linglung menatap anak pertamanya lemas di kursi
roda. Mata mama mulai basah menyadari kemungkinan perpisahan dengan anak pertamanya. 1erawat
pendorong lantas bicara, (jangan khawatir, akan saya urus baik – baik.) 1erawat itu lantas mengambil
suntikan dan menginjeksi mama. !etelah itu perawat melihat Dani, (tenang, ini hanyalah penenang
dosis rendah.)
(1erawat, bawa 8?@78 ke ruang persiapan. !iapkan identitas baru untuk 56678 lalu lepaskan dia.)
1erawat menarik kursi roda keluar ruangan, sementara satpam muncul untuk melepas tali yang
menjerat 56678. !etelah itu dibaringkan di sofa, bersebelahan dengan mama.
Dani lantas mendekati sofa dan berbicara, (Meli, ini putrimu Tari. $amu mencitainya dan dia
mencintaimu.) Mama mengangguk seolah mencerna kalimat ini.
(Dia putri saya, Tari) Mama mulai bergumam. ('ku mencintainya, dia mencintaiku.)
(!ekarang kamu boleh peluk dan cium dia.)
Mama memeluk gadis itu. 0adis itu mencium mama. 0adis itu menangis bahagia, diikuti mama.
(Mama, aku punya mama lagi.) kata gadis itu.
-
8/16/2019 Petualangan Sebuah Keluarga di Klinik
9/9
Dokter mengambil dokumen dari laci dan menaruhnya di meja. (!aya tahu anda semangat terhadap
keadaan keluarga anda. Tapi kita harus bicara kenyataan. 'nda masih sma. !edang mama dan kakak
anda tentu takkan bisa mencari nafkah. !ebentar lagi anda menjadi ayah. #adi apa rencana anda)
Dani diam sebentar, lalu mengangkat bahu. (!epertinya saya harus berhenti sekolah lalu mulai
bekerja.)
($enyataannya, pekerja lulusan smp sangat bergaji murah. !epertinya takkan cukup membiayai duawanita hamil. Namun, di setiap kesulitan terdapat kemudahan. !elama anda di sini, saya sudah
memeriksa latar belakang anda. 'yah anda yang pergi tanpa pamit memiliki rekening bank yang cukup
lumayan hasil dari penggelapan pajak. Total dananya kira – kira di atas delapan ratus miliar yang
disimpan di negeri singa. !udah saya urus dokumennya hingga rekening itu bisa jatuh ke tangan anda,
namun ada beanya sepuluh persen, kalau anda setuju.
Dokter menyerahkan dokumen yang lantas diraih Dani. Dani mempelajari dokumen tersebut sambil
berpikir. (Deal or no deal) kata dokter.
(Deal.)
(!elamat atas keputusan anda. $ami akan memeriksa perkembangan keluarga anda secara berkala,
namun dapat kami pastikan anda takkan menyadarinya.) dokter lantas melihat Meli, yang sedangmenutup mata sementara susunya disusu oleh putri barunya. ("aiklah, biar satpam mengantar anda
dengan selamat sampai ke rumah anda.)
***
atatan percobaan, enam belas bulan pasca pembebasan, pria A8?@75 menjalankan peran sebagai
kepala keluarga.
+anita A8?@7B sudah melahirkan, bahkan kembali hamil dengan usia kehamilan enam bulan.
+anita A56678 sudah melahirkan, kini mengandung dengan usia kehamilan empat bulan.
+anita A8?@78 hanya merespon terhadap perawat. Tidak berguna. Diberikan ke perawat sebagai
mainannya.