PERUBAHAN RENCANA STRATEGIS 2013-2018 Full.pdf · 3.2 Telaahan Visi, Misi dan Program ... Air Minum...
Transcript of PERUBAHAN RENCANA STRATEGIS 2013-2018 Full.pdf · 3.2 Telaahan Visi, Misi dan Program ... Air Minum...
Berdasarkan Undang-undang Nomor 25 Tahun 2004 tentang SistemPerencanaan Pembangunan Daerah, setiap Satuan Kerja Perangkat Daerah(SKPD) harus menyusun Rencana Strategis dengan berpedoman kepadaRencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) untuk kurun waktu5 (lima) tahun. Sesuai dengan masa jabatan Gubernur Sulawesi Selatan, saat ini telahdisusun Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) dan telahditetapkan melalui Peraturan Daerah Sulawesi Selatan Nomor 10 Tahun 2013tentang Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah Provinsi SulawesiSelatan 2013-2018.
DINAS PENGELOLAAN LINGKUNGAN HIDUP
PROVINSI SULAWESI SELATAN
Jl. Urip Sumoharjo No. 269Makassar 90231
Telp. 0411-450478, 426621Fax. 0411-450478
http://dplh.sulselprov.go.ide-mail : [email protected]
PERUBAHAN RENCANA STRATEGIS
2013-2018
KEPUTUSAN KEPALA DINAS PENGELOLAAN LINGKUNGAN HIDUP
NOMOR: 188.4/87/SET/DPLH /XII/TAHUN
2013
TENTANG
PENETAPAN RENCANA STRATEGIS
DINAS PENGELOLAAN LINGKUNGAN PROVINSI SULAWESI SELATAN TAHUN 2013-2018
KEPALA DINAS PENGELOLAAN LINGKUNGAN HIDUP
Menimbang : a. bahwa dengan ditetapkannya Peraturan Gubernur Nomor
55 Tahun 2016 Tentang Penyesuaian Nomenklatur Organisasi
Perangkat Daerah Dalam Rencana Pembangunan Jangka
Menengah Daerah Provinsi Sulawesi Selatan Tahun 2013-2018,
maka seluruh SKPD menetapkan Rencana Strategis Tahun
2013-2018 Penyesuaian Nomenklatur Organisasi Perangkat
Daerah;
b. bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksud
dalam huruf a, perlu membentuk Keputusan Kepala Dinas
Pengelolaan Lingkungan Hidup tentang Perubahan Rencana
Strategis Dinas Pengelolaan Lingkungan Hidup Provinsi
Sulawesi Selatan Tahun 2013-2018;
Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2003 tentang Keuangan
Negara (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2003
Nomor 47, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia
Nomor 4286);
2. Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2004 tentang Sistem
Perencanaan Pembangunan Nasional (Lembaran Negara
Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 104, Tambahan
Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4421);
3. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 54 Tahun 2010 tentang
pelaksanaan Peraturan Pemerintah Nomor 8 Tahun 2008
2
tentang Tahapan, Tata Cara Penyusunan, Pengendalian Dan
Evaluasi Pelaksanaan Pembangunan Daerah (Lembaran
Negara Republik Indonesia Tahun 2008 Nomor 21, Tambahan
Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4817);
4. Peraturan Daerah Provinsi Sulawesi Selatan Nomor 2 Tahun
2010 tentang Sistem Perencanaan Pembangunan Daerah
(Lembaran Daerah Provinsi Sulawesi Selatan Tahun 2010,
Nomor 2);
5. Peraturan Daerah Provinsi Sulawesi Selatan Nomor 10 Tahun
2008 tentang Rencana Pembangunan Jangka Panjang Daerah
Provinsi Sulawesi Selatan Tahun 2008-2028 (Lembaran Daerah
Provinsi Sulawesi Selatan Tahun 2008, Nomor 10);
6. Peraturan Daerah Provinsi Sulawesi Selatan Nomor 9 Tahun
2015 tentang Perubahan Atas Peraturan Daerah Provinsi Sulsel
Nomor 10 Tahun 2013 Tentang Rencana Pembangunan Jangka
Menengah Daerah Provinsi Sulawesi Selatan Tahun 2013-2018
(Lembaran Daerah Provinsi Sulawesi Selatan Tahun 2015,
Nomor 9);
7. Peraturan Daerah Provinsi Sulawesi Selatan Nomor 10 Tahun
2016 Tentang Pembentukan dan Susunan Perangkat Daerah
(Lembaran Daerah Provinsi Sulawesi Selatan Tahun 2016
Nomor 10, Tambahan Lembaran Daerah Provinsi Sulawesi
Selatan Nomor 293).
8. Peraturan Gubernur Sulawesi Selatan Nomor 80 Tahun 2016
Tentang Kedudukan, Susunan Organisasi, Tugas dan Fungsi,
serta Tata Kerja Dinas Pengelolaan Lingkungan Hidup Provinsi
Sulsel.
9. Peraturan Gubernur Sulawesi Selatan Nomor 55 Tahun 2016
Tentang Penyesuain Nomenklatur Organisasi Perangkat Daerah
Dalam Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah
Provinsi Sulawesi Selatan 2013-2018.
MEMUTUSKAN :
Menetapkan :
3
KESATU : Perubahan Rencana Strategis Dinas Pengelolaan Lingkungan
Hidup Provinsi Sulawesi Selatan Tahun 2013-2018.
KEDUA : Perubahan Rencana Strategis Tahun 2013-2018 dijabarkan
lebih lanjut kedalam Rencana Kerja Tahun 2014 s/d 2018.
KETIGA : Dengan ditetapkannya Keputusan Kepala Dinas Pengelolaan
Lingkungan Hidup Nomor ........ Tahun 2015
Tentang Perubahan Rencana Strategis Tahun 2013-2018, maka
Rencana Strategis Badan Lingkungan Hidup Daerah Tahun
2008-2013 dinyatakan tidak berlaku lagi.
KEEMPAT : Keputusan ini mulai berlaku pada tanggal ditetapkan.
Ditetapkan di Makassar
pada tanggal, 09 Januari 2017 Desember
2013
KEPALA DINAS PENGELOLAAN LINGKUNGAN HIDUP
PROVINSI SULAWESI SELATAN,
Ir. ANDI HASBI, M.T NIP. 19650427 199203 1 009
Tembusan : Disampaikan kepada : 1. Bapak Gubernur Sulawesi Selatan di Makassar sebagai laporan
2. Bapak Wakil Gubernur Sulawesi Selatan di Makassar sebagai laporan
Daftar Isi dan Tabel
Rencana Strategis (RENSTRA) Dinas Pengelolaan Lingkungan Hidup Prov. Sulsel Tahun 2013-2018 i
DAFTAR ISI
Halaman
DAFTAR ISI .................................................................................. i DAFTAR TABEL ........................................................................... ii BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang .................................................................. I-1 1.2 Landasan Hukum .............................................................. I-2 1.3 Maksud dan Tujuan ........................................................... I-6 1.4 Sistematika Penulisan ........................................................ I-6
BAB II GAMBARAN PELAYANAN SKPD 2.1 Tugas, Fungsi dan Struktur Organisasi DPLH Prov.Sulsel II-1 2.2 Sumber Daya DPLH Prov.Sulsel ....................................... II-32 2.3 Kinerja Pelayanan DPLH Prov.Sulsel ................................ II-36 2.4 Tantangan dan Peluang Pengembangan Pelayanan ........ II-52
BAB III ISU STATEGIS 3.1 Identifikasi Permasalahan Berdasarkan Tugas dan Fungsi Pelayanan SKPD .............................................................. III-1 3.2 Telaahan Visi, Misi dan Program Kepala Daerah dan Wakil
Kepala Daerah .................................................................. III-3 3.3 Telaahan Renstra KLHK.................................................... III-6 3.4 Telaahan Rencana Tata Ruang Wilayah dan KLHS .......... III-9 3.5 Penentuan Isu-Isu Strategis .............................................. III-13
BAB IV VISI, MISI, TUJUAN DAN SASARAN, STRATEGI DAN KEBIJAKAN
4.1 Visi dan Misi DPLH ........................................................... IV-1 4.2 Tujuan dan Sasaran Jangka Menengah DPLH ................. IV-3 4.3 Strategi dan Kebijakan DPLH ........................................... IV-14
BAB V RENCANA PROGRAM, KEGIATAN, INDIKATOR KINERJA KELOMPOK SASARAN, DAN PENDANAAN INDIKATIF
5.1 Rencana Program dan Kegiatan ...................................... V-1 5.2 Indikator Kinerja dan Pendanaan Indikatif ........................ V-6 5.3 Kelompok Sasaran ........................................................... V-9
BAB VI INDIKATOR KINERJA SKPD YANG MENGACU PADA TUJUAN DAN SASARAN RPJMD .................................. VI-1
BAB VII PENUTUP........................................................................ VII-1
Daftar Isi dan Tabel
Rencana Strategis (RENSTRA) Dinas Pengelolaan Lingkungan Hidup Prov. Sulsel Tahun 2013-2018 ii
DAFTAR TABEL
Tabel Judul Tabel
Halaman
2.1 Jumlah Karyawan PNS DPLH Provinsi Sulawesi Selatan II-5
2.2 Jumlah Karyawan Tenaga Kontrak DPLH Provinsi Sulsel II-5
2.3 Jumlah Karyawan PNS Berdasarkan Pendidikan II-5
2.4 Jumlah PNS DPLH Menurut Tingkat Pangkat/Golongan II-6
2.6 Jumlah Anggaran DPLH Tahun 2008 sampai dengan
Tahun 2013 (Rp)
II-7
2.7 Pembagian Urusan Pemerintahan Bidang LH
Berdasarkan UU No 23 Tahun 2014
II-8
2.8 Persentase Pengawasan Terhadap Pelaksanaan
AMDAL Prov.Sulsel Tahun 2008-2012
II-12
2.9 Persentase Penegakan Hukum Lingkungan Prov.Sulsel
Tahun 2008-2012
II-13
2.10 Persentase Pencemaran Status Mutu Air Prov.Sulsel
Tahun 2008-2012
II-14
2.11 Persentase Penanganan Sampah Prov.Sulsel Tahun
2008-2012
II-14
2.12 Jumlah Volume Sampah dan Produksi Sampah Menurut
Kabupaten/Kota Prov.Sulsel Tahun 2012
II-15
2.13 Rasio Tempat Pembuangan Sampah Terhadap Jumlah
Penduduk Prov. Sulsel Tahun 2008-2012
II-16
2.14 Rasio Tempat Pembuangan Sampah Terhadap Jumlah
Penduduk Menurut Kabupaten/Kota Prov.Sulsel Tahun
2012
II-16
2.15 Proporsi Jumlah Penduduk yang Mendapatkan Akses
Air Minum Prov.Sulsel Tahun 2008-2012
II-17
2.16 Proporsi Jumlah Penduduk yang Mendapatkan Akses
Air Minum dan Jumlah Penduduk Menurut
Kabupaten/Kota Prov.Sulsel Tahun 2012
II-18
Daftar Isi dan Tabel
Rencana Strategis (RENSTRA) Dinas Pengelolaan Lingkungan Hidup Prov. Sulsel Tahun 2013-2018 iii
2.17 Persentase Luas Permukiman yang Tertata Prov.Sulsel
Tahun 2008-2012
II-19
2.18 Persentase Luas Permukiman yang Tertata Menurut
Kabupaten/Kota Prov.Sulsel Tahun 2011
II-20
2.19 Pencapaian Kinerja Pelayanan DPLH Prov.Sulsel II-21
3.1 Faktor Penghambat dan Pendorong Pelayanan SKPD
DPLH Terhadap Pencapaian Visi, Misi dan Program
Gubernur Sulsel
III-5
3.2 Permasalahan Pelayanan DPLH Prov.Sulsel
berdasarkan Sasaran Renstra KLH beserta Faktor
Penghambat dan Pendorong Keberhasilan
Penanganannya
III-8
3.3 Permasalahan Pelayanan DPLH Prov.Sulsel
berdasarkan Telaahan Rencana Tata Ruang Wilayah
beserta Faktor Penghambat dan Pendorong
Keberhasilan Penanganannya
III-12
4.1.1 Keterkaitan Pokok-Pokok Visi, Misi, dan Penjelasan Misi
Renstra DPLH Prov.Sulsel Tahun 2013-2018
IV-2
4.2.1 Keterkaitan Misi dan Tujuan Renstra DPLH Prov.Sulsel
Tahun 2013-2018
IV-4
4.2.2 Keterkaitan Misi, Tujuan dan Sasaran Renstra Renstra
DPLH Prov.Sulsel Tahun 2013-2018
IV-5
4.2.3 Tujuan dan Sasaran Jangka Menengah Pelayanan
SKPD
IV-7
4.3.1 Keterkaitan Tujuan, Sasaran, dan Strategi Renstra
DPLH Prov.Sulsel Tahun 2013-2018
IV-10
4.3.2 Keterkaitan Tujuan, Sasaran, Strategi dan Kebijakan
Renstra DPLH Prov.Sulsel Tahun 2013-2018
IV-13
6.1
6.2
Keterkaitan Tujuan, Sasaran, Strategi dan Kebijakan
Umum RPJMD Sulsel Tahun 2013-2018 dengan
Program dalam Renstra DPLH Sulsel Tahun 2013-2018.
Indikator Kinerja Utama DPLH yang Mengacu pada
Tujuan dan Sasaran RPJMD Provinsi Sulsel Tahun
2013-2018.
VI-2
VI-3
Bab I Pendahuluan
Rencana Strategis (RENSTRA)
Dinas Pengelolaan Lingkungan Hidup Prov. Sulsel Tahun 2013-2018 I-1
BAB I PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang
Berdasarkan Undang-undang Nomor 25 Tahun 2004 tentang Sistem
Perencanaan Pembangunan Daerah, setiap Organisasi Perangkat Daerah
(OPD) harus menyusun Rencana Strategis dengan berpedoman kepada
Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) untuk kurun waktu
5 (lima) tahun.
Sesuai dengan masa jabatan Gubernur Sulawesi Selatan, saat ini telah
disusun Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) dan telah
ditetapkan melalui Peraturan Daerah Sulawesi Selatan Nomor 10 Tahun 2013
tentang Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah Provinsi Sulawesi
Selatan 2013-2018.
Sebagai tindaklanjut dari penetapan RPJMD Sulsel Tahun 2013-2018.,
maka disusun dan ditetapkan Rencana Strategis (Renstra) Dinas Pengelolaan
Lingkungan Hidup (DPLH) Provinsi Sulsel Tahun 2013-2018. RENSTRA DPLH
ini merupakan pelaksanaan akuntabilitas kinerja Dinas Pengelolaan Lingkungan
Hidup selama kurun waktu 1 (satu) sampai 5 (lima) tahun secara sistematis dan
berkesinambungan dengan memperhatikan potensi, peluang dan kendala yang
ada atau yang mungkin timbul. RENSTRA DPLH Provinsi Sulawesi Selatan
Tahun 2013-2018 memuat Visi, Misi, Tujuan, Sasaran, Strategi, Kebijakan,
Program dan Kegiatan serta ukuran keberhasilan dalam pelaksanaanya.
Pada tahun 2015 ini Pemerintah Provinsi Sulawesi Selatan
melaksanakan Perubahan Dokumen RPJMD Tahun 2013-2018. Perubahan atas
Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Provinsi Sulawesi
Selatan Tahun 2008-2013 dilakukan dengan pertimbangan sebagai berikut : (1)
Beberapa target indikator pembangunan yang ditetapkan, perlu disesuaikan
dengan realisasi pencapaian dan kondisi tantangan pembangunan Provinsi
Sulawesi Selatan; (2) Adanya perubahan data tahun dasar pada data makro
ekonomi; (3) Terbitnya Peraturan Presiden Nomor 2 Tahun 2015 tentang
RPJMN 2015-2019; Peraturan Bersama Menteri Dalam Negeri, Menteri
Perencanaan Pembangunan Nasional/Kepala BAPPENAS dan Menteri
Bab I Pendahuluan
Rencana Strategis (RENSTRA)
Dinas Pengelolaan Lingkungan Hidup Prov. Sulsel Tahun 2013-2018 I-2
Keuangan tentang Penyelerasan Rencana Pembangunan Jangka Menengah
Daerah (RPJMD) dengan Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional
(RPJMN) 2015-2019. Pada tahun 2016 ini kembali terjadi Perubahan RPJMD
Provinsi Sulsel 2013-2018. Perubahan ini didasarkan karena adanya perubahan
perangkat daerah di Sulsel yang merujuk pada PP Nomor 18 Tahun 2016
tentang Perangkat Daerah.
Sehubungan dengan ditetapkannya Peraturan Daerah Nomor 10 Tahun
2016 tentang Pembentukan Susunan Perangkat Daerah dan ditetapkannya
Peraturan Gubernur tentang Perubahan Nomenklatur Organisasi Perangkat
Daerah dalam RPJMD, maka untuk menjaga konsistensi dokumen perencanaan
dan penjabaran tujuan dan sasaran RPJMD Sulsel disusun Dokumen Renstra
DPLH Tahun 2013-2018. Renstra DPLH disusun berdasarkan susunan
organisasi, kedudukan, tugas dan fungsi serta tata kerja Dinas Pengelolaan
Lingkungan Hidup.
1.2. Landasan Hukum
Landasan penyusunan Rencana Strategis Dinas Pengelolaan Lingkungan Hidup
Provinsi Sulawesi Selatan Tahun 2013 – 2018 sebagai berikut :
1. Undang-Undang Nomor 47 Tahun 1960 tentang Pembentukan
DaerahSulawesi Selatan Tenggara dan Daerah Tingkat I Sulawesi Utara
Tengah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1960 Nomor 151,
Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 2102) Juncto
Undang-Undang Nomor 13 Tahun 1964 tentang Penetapan Peraturan
Pemerintah Pengganti Undang-Undang Nomor 2 Tahun 1964 tentang
Pembentukan Daerah Tingkat I Sulawesi Tengah dan Daerah Tingkat I
Sulawesi Tenggara dengan mengubah Undang-Undang Nomor 47 Prp
Tahun 1960 tentang Pembentukan Daerah Tingkat I Sulawesi Utara Tengah
dan Daerah Tingkat I Sulawesi Selatan Tenggara menjadi Undang-Undang
(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1964 Nomor 94, Tambahan
Lembaran Negara Republik Indonesia Republik Indonesia Nomor 2687);
2. Undang-Undang Nomor 28 Tahun 1999 tentang Penyelenggaraan Negara
Yang Bersih dan Bebas dari Korupsi, Kolusi dan Nepotisme (Lembaran
Negara Republik Indonesia Tahun 1999 Nomor 75, Tambahan Lembaran
Negara Republik Indonesia Nomor 3851);
Bab I Pendahuluan
Rencana Strategis (RENSTRA)
Dinas Pengelolaan Lingkungan Hidup Prov. Sulsel Tahun 2013-2018 I-3
3. Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2003 tentang Keuangan Negara
(Lembran Negara Republik Indonesia Tahun 2003 Nomor 47, Tambahan
Lembaran Republik Indonesia Nomor 2286);
4. Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2004 tentang Sistem Perencanaan
Pembangunan Nasional (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004
Nomor 164, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia 4421);
5. Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah
(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 125, Tambahan
Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4437), sebagaimana telah
diubah terakhir dengan Undang-Undang Nomor 12 Tahun 2008 (Lembaran
Negara Republik Indonesia Tahun 2008 Nomor 59, Tambahan Lembaran
Negara Republik Indonesia Nomor 4844);
6. Undang-Undang Nomor 33 Tahun 2004 tentang Perimbangan Keuangan
antara Pemerintah Pusat dan Pemerintah Daerah (Lembaran Negara
Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 126, Tambahan lembaran Negara
Republik Indonesia Nomor 4438);
7. Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2007 tentang Rencana Pembangunan
Jangka Panjang Nasional Tahun 2005-2025 (Lembaran Negara Republik
Indonesia Tahun 2007 Nomor 33, Tambahan Lembaran Negara Republik
Indonesia Nomor 4700);
8. Undang-Undang Nomor 24 Tahun 2007 tentang Penanggulangan Bencana
(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2007 Nomor 66, Tambahan
Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4723);
9. Undang-Undang Nomor 26 Tahun 2007 tentang Penataan Ruang
(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2007 Nomor 68, Tambahan
Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4725);
10. Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2009 tentang Perlindungan dan
Pengelolaan Lingkungan Hidup (Lembaran Negara Republik Indonesia
Tahun 2009 Nomor 10, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia
Nomor 5059);
11. Undang-Undang Nomor 12 Tahun 2011 tentang Pembentukan
Peraturan Perundang-Undangan (Lembaran Negara Republik Indonesia
Bab I Pendahuluan
Rencana Strategis (RENSTRA)
Dinas Pengelolaan Lingkungan Hidup Prov. Sulsel Tahun 2013-2018 I-4
Tahun 2011 Nomor 82, Tambahan Lembaran Negara Republik
Indonesia Nomor 5234);
12. Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah
(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2014 Nomor 244, Tambahan
Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5587) sebagaimana telah
diubah beberapa kali terakhir dengan Undang-Undang Nomor 9 Tahun 2015
tentang Perubahan Kedua Atas Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014
tentang Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun
2015 Nomor 58, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor
5679);
13. Peraturan Pemerintah Nomor 58 Tahun 2005 tentang Pengelolaan
Keuangan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2005
Nomor 140, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4578);
14. Peraturan Pemerintah Nomor 8 Tahun 2006 tentang Pelaporan Keuangan
dan Kinerja Instansi Pemerintah (Lembaran Negara Republik Indonesia
Tahun 2006 Nomor 25, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia
Nomor 4614);
15. Peraturan Pemerintah Nomor 39 Tahun 2006 tentang Tata Cara
Pengendalian dan Evaluasi Pelaksanaan Rencana Pembangunan
(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2007 Nomor 140, Tambahan
Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4663);
16. Peraturan Pemerintah Nomor 40 Tahun 2006 tentang Tata Cara
Penyusunan Rencana Pembangunan Nasional (Lembaran Negara Republik
Indonesia Tahun 2006 Nomor 97, Tambahan Lembaran Negara Republik
Indonesia Nomor 4664);
17. Peraturan Pemerintah Nomor 38 Tahun 2007 tentang Pembagian Urusan
Pemerintahan antara Pemerintah, Pemerintahan Daerah Provinsi dan
Pemerintahan Daerah Kabupaten/Kota (Lembaran Negara Republik
Indonesia Tahun 2007 Nomor 82, Tambahan Lembaran Negara Republik
Indonesia Nomor 4737);
18. Peraturan Pemerintah Nomor 6 Tahun 2008 tentang Pedoman Evaluasi
Penyelenggaraan Pemerintah Daerah (Lembaran Negara Republik
Bab I Pendahuluan
Rencana Strategis (RENSTRA)
Dinas Pengelolaan Lingkungan Hidup Prov. Sulsel Tahun 2013-2018 I-5
Indonesia Tahun 2008 Nomor 19, Tambahan Lembaran Negara Republik
Indonesia Nomor 4815);
19. Peraturan Pemerintah Nomor 7 Tahun 2008 tentang Dekonsentrasi dan
Tugas Pembantuan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2008
Nomor 20, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4816);
20. Peraturan Pemerintah Nomor 8 Tahun 2008 tentang Tata Cara Penyusunan
dan Evaluasi Pelaksanaan Rencana Pembangunan Daerah (Lembaran
Negara Republik Indonesia Tahun 2008 Nomor 21, Tambahan Lembaran
Negara Republik Indonesia Nomor 4817);
21. Peraturan Pemerintah Nomor 26 Tahun 2008 tentang Rencana Tata Ruang
Wilayah Nasional (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2008,
Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4725);
22. Peraturan Pemerintah Nomor 27 Tahun 2012 tentang Izin Lingkungan
(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2012 Nomor 48 Tambahan
Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5285);
23. Peraturan Pemerintah Nomor 18 Tahun 2016 tentang Perangkat Daerah
(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2016 Nomor 114, Tambahan
Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5887);
24. Peraturan Presiden Nomor 2 Tahun 2015 tentang Rencana Pembangunan
Jangka Menengah Nasional Tahun 2015-2019 (Lembaran Negara Republik
Indonesia Tahun 2015 Nomor 03);
25. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 13 Tahun 2006 tentang
Pedoman Pengelolaan Keuangan Daerah sebagaimana telah diubah
beberapa kali terakhir dengan Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor
21 Tahun 2011 ( Berita Negara Republik Indonesia Tahun 2011 Nomor
310);
26. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 54 Tahun 2010 tentang
Pelaksanaan Peraturan Pemerintah Nomor 8 Tahun 2008 tentang Tahapan,
Tatacara Penyusunan, Pengendalian dan Evaluasi Pelaksanaan Rencana
Pembangunan Daerah (Berita Negara Republik Indonesia Tahun 2010
Nomor 517);
Bab I Pendahuluan
Rencana Strategis (RENSTRA)
Dinas Pengelolaan Lingkungan Hidup Prov. Sulsel Tahun 2013-2018 I-6
27. Peraturan Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan Nomor P.18/MenLHK-
II/2015 tentang Organisasi dan Tata Kerja Kementerian Lingkungan Hidup
(Berita Negara Republik Indonesia Tahun 2015 Nomor 713);
28. Keputusan Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan Nomor
SK.651/Menlhk/Setjen/Kum.1/2016 tentang Hasil Pemetaan Urusan
Pemerintah Daerah di Bidang Lingkungan Hidup dan Bidang Kehutanan;
29. Peraturan Daerah Provinsi Sulawesi Selatan Nomor 13 Tahun 2006
tentang Pokok-Pokok Pengelolaan Keuangan Daerah Provinsi Sulawesi
Selatan (Lembaran Daerah Provinsi Sulawesi Selatan Tahun 2006
Nomor 13, Tambahan Lembaran Daerah Provinsi Sulawesi Selatan
Tahun 2006 Nomor 230) sebagaimana telah beberapa kali terakhir
diubah dengan Peraturan Daerah Provinsi Sulawesi Selatan Nomor 3
Tahun 2015 (Lembaran Daerah Provinsi Sulawesi Selatan Tahun 2015
Nomor 3 Tambahan Lembaran Daerah Provinsi Sulawesi Selatan
Nomor 281);
30. Peraturan Daerah Provinsi Sulawesi Selatan Nomor 10 Tahun 2008
tentang Rencana Pembangunan Jangka Panjang Daerah Provinsi
Sulawesi Selatan Tahun 2008-2028 (Lembaran Daerah Provinsi
Sulawesi Selatan Tahun 2008 Nomor 10, Tambahan Lembaran Daerah
Provinsi Sulawesi Selatan Nomor 243) sebagaimana telah diubah
dengan Peraturan Daerah Provinsi Sulawesi Selatan Nomor 7 Tahun
2015 tentang Perubahan Atas Peraturan Daerah Nomor 10 Tahun 2008
tentang Rencana Pembangunan Jangka Panjang Daerah Provinsi
Sulawesi Selatan Tahun 2008 – 2028 (Lembaran Daerah Provinsi
Sulawesi Selatan Tahun 2015 Nomor 7, Tambahan Lembaran Daerah
Provinsi Sulawesi Selatan Nomor 283);
31. Peraturan Daerah Provinsi Sulawesi Selatan Nomor 2 Tahun 2010
tentang Sistem Perencanaan Pembangunan Daerah (Lembaran Daerah
Provinsi Sulawesi Selatan Tahun 2010 Nomor 2 Tambahan Lembaran
Daerah Provinsi Sulawesi Selatan Nomor 251);
32. Peraturan Daerah Provinsi Sulawesi Selatan Nomor 10 Tahun 2013
tentang Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah Provinsi
Sulawesi Selatan Tahun 2013-2018 (Lembaran Daerah Provinsi
Bab I Pendahuluan
Rencana Strategis (RENSTRA)
Dinas Pengelolaan Lingkungan Hidup Prov. Sulsel Tahun 2013-2018 I-7
Sulawesi Selatan Tahun 2013 Nomor 10) sebagaimana telah diubah
beberapa kali dan terakhir dirubah dengan Peraturan Daerah dengan
Peraturan Daerah Provinsi Sulawesi Selatan Nomor 6 Tahun 2017
tentang Perubahan Kedua Atas Peraturan Daerah Provinsi Sulawesi
Selatan Nomor 10 Tahun 2013 tentang Rencana Pembangunan Jangka
Menengah Daerah Provinsi Sulawesi Selatan Tahun 2013 – 2018
(Lembaran Daerah Provinsi Sulawesi Selatan Tahun 2015 Nomor 9);
33. Peraturan Daerah Sulawesi Selatan Nomor 9 Tahun 2015 tentang
Perubahan Rencana Pembangunan Jangka Panjang Menengah Provinsi
Sulawesi Selatan Tahun 2013-2018.
34. Peraturan Daerah Sulawesi Selatan Nomor 10 Tahun 2016 Tentang
Organisasi Perangkat Daerah Provinsi Sulawesi Selatan (Lembaran Daerah
Provinsi Sulawesi Selatan Tahun 2016 Nomor 10);
35. Peraturan Gubernur Sulawesi Selatan Nomor 80 Tahun 2016 Tentang
Kedudukan, Susunan Organisasi, Tugas dan Fungsi, serta Tata Kerja Dinas
Pengelolaan Lingkungan Hidup Provinsi Sulawesi Selatan;
36. Keputusan Gubernur Sulawesi Selatan Nomor 2929/XI/Tahun 2017
Tentang Penetapan Perubahan Kedua Rencana Strategis Perangkat
Daerah Provinsi Sulawesi Selatan tahun 2013 – 2018;
1.3. Maksud dan Tujuan
RENSTRA Dinas Pengelolaan Lingkungan Hidup Daerah Provinsi Sulawesi
Selatan Tahun 2013-2018 disusun dengan maksud menyediakan dokumen
perencanaan bagi DPLH untuk kurun waktu tahun 2013-2018.
Sedangkan tujuannya :
1. Sinkronisasi Tujuan, Sasaran, Program dan kegiatan DPLH dengan
Perubahan Rencana Pembangunan Jangka Menengah (RPJMD) Provinsi
Sulawesi Selatan.
2. Menyediakan bahan serta pedoman untuk penyusunan Rencana Kinerja
(Rencana Kerja Tahunan) DPLH Provinsi Sulawesi Selatan dalam kurun
waktu tahun 2013-2018.
Bab I Pendahuluan
Rencana Strategis (RENSTRA)
Dinas Pengelolaan Lingkungan Hidup Prov. Sulsel Tahun 2013-2018 I-8
3. Meningkatkan pelaksanaan tugas dan fungsi DPLH beserta seluruh unit
kerjanya dalam pengendalian dampak lingkungan hidup dengan
menerapkan prinsip koordinasi, integrasi dan sinkronisasi.
1.4. Sistimatika Penulisan
BAB I Mengemukakan secara ringkas pengertian Renstra SKPD, fungsi
Renstra SKPD dalam penyelenggaraan pembangunan daerah, proses
penyususnan Renstra SKPD, keterkaitan Renstra SKPD dengan
RPJMD, Renstra K/L dan Renja SKPD, memuat penjelasan peraturan
perundang-undangan yang dijadikan acuan dalam penyusunan
perencanaan dan penganggaran SKPD, memuat penjelasan tentang
maksud dan tujuan dari penyusunan Renstra SKPD.
BAB II Memuat informasi tentang peran (tugas dan fungsi) SKPD dalam
penyelenggaraan urusan pemerintah daerah, mengulas secara
ringkas apa saja sumber daya yang dimiliki SKPD dalam
penyelenggaraan tugas dan fungsinya, mengemukakan capaian-
capaian penting yang telah dihasilkan melalui pelaksanaan Renstra
SKPD periode sebelumnya, mengemukakan capaian program prioritas
SKPD yang telah dihasilkan melalui pelaksanaan RPJMD periode
sebelumnya, dan mengulas hambatan-hambatan utama yang masih
dihadapi dan dinilai perlu diatasi melalui Renstra SKPD ini.
BAB III Mengemukakan permasalahan pelayanan SKPD beserta faktor yang
mempengaruhinya, mengemukakan tugas dan fungsi SKPD yang
terkait visi, misi serta program kepala daerah terpilih, identifikasi
permasalahan pelayanan SKPD, faktor penghambat dan pendorong
pelayanan SKPD yang dapat mempengaruhi pencapaian visi, misi
kepala daerah dan wakil kepala daerah, Renstra K/L, permasalahan
pelayanan SKPD ditinjau dari implikasi RTRW dan KLHS.
BAB IV Mengemukakan rumusan pernyataan visi dan misi SKPD, rumusan
pernyataan tujuan dan sasaran jangka menengah SKPD, rumusan
pernyataan strategi dan kebijakan SKPD dalam lima tahun
mendatang.
BAB V Mengemukanan rencana program dan kegiatan, indikator kinerja,
kelompok sasaran dan pendanaan indikatif.
Bab I Pendahuluan
Rencana Strategis (RENSTRA)
Dinas Pengelolaan Lingkungan Hidup Prov. Sulsel Tahun 2013-2018 I-9
BAB VI Mengemukakan indikator kinerja SKPD yang secara langsung
menunjukkan kinerja yang akan dicapai SKPD dalam lima tahun
mendatang sebagai komitmen untuk mendukung pencapaian tujuan
dan sasaran RPJMD.
Bab II GAMBARAN PELAYANAN DPLH
Rencana Strategis DPLH Provinsi Sulsel Tahun 2013-2018 II-1
BAB II
GAMBARAN PELAYANAN SKPD
2.1. Tugas, Fungsi dan Struktur Organisasi DPLH Provinsi Sulawesi Selatan.
Pada Peraturan Daerah Provinsi Sulawesi Selatan Nomor 10 Tahun 2016
tentang Pembentukan dan Susunan Perangkat Daerah Organisasi dan Tata Kerja
Inspektorat, Badan Perencanaan Pembangunan Daerah, Lembaga Teknis dan
Lembaga lain Provinsi Sulawesi Selatan yang ditinjaklanjuti Peraturan Gubernur
Sulawesi Selatan Nomor 80 Tahun 2016 tentang Kedudukan, Susunan Organisasi,
Tugas dan Fungsi, Serta Tata Kerja Dinas Pengelolaan Lingkungan Hidup Provinsi
Sulawesi Selatan. Dinas Pengelolaan Lingkungan Hidup dipimpin oleh Kepala Dinas
yang berada dibawah dan bertanggung jawab kepada Gubernur melalui Sekretaris
Daerah. Kepala Dinas mempunyai tugas pokok membantu Gubernur
menyelenggarakan urusan pemerintahan bidang lingkungan hidup yang menjadi
kewenangan daerah dan tugas pembantuan yang ditugaskan kepada Pemerintah
Daerah.
Dalam menyelenggarakan tugas pokok Dinas Pengelolaan Lingkungan Hidup
mempunyai fungsi :
a. perumusan kebijakan urusan pemerintahan bidang lingkungan hidup;
b. pelaksanaan kebijakan urusan pemerintahan bidang lingkungan hidup;
c. pelaksanaan evaluasi dan pelaporan urusan pemerintahan bidang
lingkungan hidup;
d. pelaksanaan administrasi dinas; dan
e. pelaksanaan fungsi lain yang diberikan oleh gubernur terkait tugas dan
fungsinya.
Susunan Organisasi Dinas Pengelolaan Lingkungan Hidup Provinsi Sulawesi
Selatan adalah sebagai berikut :
a. Kepala Dinas;
b. Sekretariat;
1. Subbagian Program;
2. Subbagian Umum, Kepegawaian, Dan Hukum;
3. Subbagian Keuangan.
Bab II GAMBARAN PELAYANAN DPLH
Rencana Strategis DPLH Provinsi Sulsel Tahun 2013-2018 II-2
c. Bidang Tata Lingkungan;
1. Seksi Inventarisasi Rencana Perlindungan Dan Pengelolaan Lingkungan
Hidup Dan Kajian Lingkungan Hidup Strategis;
2. Seksi Kajian Dampak Lingkungan;
3. Seksi Pemeliharaan Lingkungan Hidup.
d. Bidang Pengelolaan Sampah dan Limbah Bahan Berbahaya Dan Beracun;
1. Seksi Pengelolaan Sampah;
2. Seksi Pengelolaan Limbah Bahan Berbahaya Dan Beracun;
3. Seksi Pengembangan Fasilitas Teknis.
e. Bidang Pengendalian Pencemaran Dan Kerusakan Lingkungan Hidup;
1. Seksi Pemantauan Lingkungan;
2. Seksi Pencemaran Lingkungan;
3. Seksi Kerusakan Lingkungan.
f. Bidang Penaatan Dan Peningkatan Kapasitas Lingkungan Hidup;
1. Seksi Pengaduan Dan Penyelesaian Sengketa Lingkungan;
2. Seksi Penegakan Hukum Lingkungan;
3. Seksi Peningkatan Kapasitas Lingkungan Hidup.
g. Jabatan Fungsional.
h. Unit Pelaksana Teknis Dinas (UPTD) Laboratorium
1. Seksi Tata Usaha
2. Seksi Pengendalian Mutu
3. Seksi Pengujian
Bab II GAMBARAN PELAYANAN DPLH
Rencana Strategis DPLH Provinsi Sulsel Tahun 2013-2018 II-3
Kepala Dinas
Sekretariat
Sub Bagian
Program
Sub Bagian
Umum dan
Kepegawaian
Sub Bagian
Keuangan
Bidang Penaatan Dan
Peningkatan Kapasitas
Lingkungan Hidup
Bidang Pengendalian Pencemaran
Dan Kerusakan Lingkungan Hidup
Bidang Penanganan Sampah dan
Limbah Bahan Berbahaya Dan
Beracun
Bidang Tata
Lingkungan
Jabatan
Fungsional
Seksi
Inventarisasi
Rencana
Perlindungan
Dan
Pengelolaan
Lingkungan
Hidup Dan
Seksi Kajian
Dampak
Lingkungan
Seksi
Pemeliharaan
Lingkungan
Hidup
Seksi
Penanganan
Sampah
Seksi
Pengelolaan
Limbah
Bahan
Berbahaya
Dan Beracun
Seksi
Pengembanga
n Fasilitas
Teknis
Seksi
Pemantauan
Lingkungan
Hidup
Seksi
Pencemaran
Lingkungan
Hidup
Seksi
Kerusakan
Lingkungan
Hidup
Seksi
Pengaduan
Dan
Penyelesaian
Sengketa
Lingkungan
Hidup
Seksi
Penegakan
Hukum
Lingkungan
Hidup
Seksi
Peningkatan
Kapasitas
Lingkungan
Hidup
UPTD LAB LH
Seksi Tata
Usaha
Seksi
Pengendalian
Mutu
Seksi
Pengujian
Bab II Gambaran Pelayanan SKPD
Perubahan Rencana Strategis (RENSTRA)
Dinas Pengelolaan Lingkungan Hidup Prov. Sulsel Tahun 2013-2018 II-4
Adapun uraian tugas pokok dan fungsi dari masing-masing bagian pada susunan
organisasi Dinas Pengelolaan Lingkungan Hidup Provinsi Sulsel adalah sebagai berikut
:
2.1.1. Kepala Dinas
a. Menyusun rencana kegiatan Dinas sebagai pedoman dalam pelaksanaan tugas;
b. Mendistribusikan dan memberi petunjuk pelaksanaan tugas;
c. Memantau, mengawasi dan mengevaluasi pelaksanaan tugas dalam lingkungan
Dinas untuk mengetahui perkembangan pelaksanaan tugas;
d. Menyusun rancangan, mengoreksi, memaraf dan/atau menandatangani naskah
dinas;
e. Mengikuti rapat-rapat sesuai dengan bidang tugasnya;
f. Merencanakan dan merumuskan kebijakan teknis bidang tata lingkungan,
pengelolaan sampah dan limbah bahan berbahaya dan beracun, pengendalian
pencemaran dan kerusakan lingkungan hidup, serta penaatan dan peningkatan
kapasitas lingkungan hidup;
g. Mengoordinasikan dan menyelenggaraan kebijakan teknis bidang tata lingkungan,
pengelolaan sampah dan limbah bahan berbahaya dan beracun, pengendalian
pencemaran dan kerusakan lingkungan hidup, serta penaatan dan peningkatan
kapasitas lingkungan hidup;
h. Menyelenggarakan pembinaan dan pelayanan umum bidang tata lingkungan,
pengelolaan sampah dan limbah bahan berbahaya dan beracun, pengendalian
pencemaran dan kerusakan lingkungan hidup, serta penaatan dan peningkatan
kapasitas lingkungan hidup;
i. Menyelenggarakan dan memberikan dukungan fasilitasi pelayanan perizinan dalam
bentuk penerbitan pertimbangan teknis berkaitan izin bidang lingkungan hidup
berdasarkan kewenangan daerah provinsi;
j. Menyelenggarakan pemantauan, pengendalian, dan evaluasi pelaksanaan izin
bidang lingkungan hidup berdasarkan kewenangan pemerintah daerah provinsi;
k. Menyelenggarakan perencanaan kebijakan program, kegiatan, keuangan, umum,
perlengkapan, dan kepegawaian dalam lingkungan Dinas;
l. Menyelenggarakan pembinaan dan peningkatan partisipasi lembaga non
pemerintah dan swasta dalam pengelolaan lingkungan hidup;
Bab II Gambaran Pelayanan SKPD
Perubahan Rencana Strategis (RENSTRA)
Dinas Pengelolaan Lingkungan Hidup Prov. Sulsel Tahun 2013-2018 II-5
m. Menyelenggarakan monitoring, evaluasi, dan pengawasan penyelenggaraan
kebijakan teknis bidang tata lingkungan, pengelolaan sampah dan limbah bahan
berbahaya dan beracun, pengendalian pencemaran dan kerusakan lingkungan
hidup, serta penaatan dan peningkatan kapasitas lingkungan hidup;
n. Menyelenggarakan koordinasi dan konsultasi dengan lembaga pemerintah dan
lembaga non pemerintah dalam rangka penyelenggaraan urusan bidang lingkungan
hidup;
o. Menilai hasil kerja pegawai Aparatur Sipil Negara dalam lingkungan Dinas;
p. Menyusun laporan hasil pelaksanaan tugas Kepala Dinas dan memberikan saran
pertimbangan kepada atasan sebagai bahan perumusan kebijakan; dan
q. Menyelenggarakan tugas kedinasan lain yang diperintahkan atasan sesuai dengan
bidang tugasnya.
2.1.2. Sekretaris Dinas
a. Menyusun rencana kegiatan Sekretariat sebagai pedoman dalam pelaksanaan
tugas;
b. Mendistribusikan dan memberi petunjuk pelaksanaan tugas;
c. Memantau, mengawasi dan mengevaluasi pelaksanaan tugas dalam lingkungan
Sekretariat untuk mengetahui perkembangan pelaksanaan tugas;
d. Menyusun rancangan, mengoreksi, memaraf dan/atau menandatangani naskah
dinas;
e. Mengikuti rapat-rapat sesuai dengan bidang tugasnya;
f. Mengoordinasikan pelaksanaan kegiatan dalam lingkungan Dinas sehingga
terwujud koordinasi, sinkronisasi dan integrasi pelaksanaan kegiatan;
g. Mengoordinasikan dan melaksanakan penyusunan perencanaan, pengendalian,
dan evaluasi serta pelaporan kinerja dan pelaporan keuangan Dinas;
h. Mengoordinasikan dan melaksanakan pelayanan administrasi umum dan
kepegawaian;
i. Mengoordinasikan dan melaksanakan pelayanan administrasi, pengkajian, dan
penyusunan produk hukum yang dilaksanakan oleh masing-masing bidang atau
yang dilaksanakan dalam lingkup Dinas sesuai kebutuhan pelaksanaan tugas;
j. Mengoordinasikan dan melaksanakan pelayanan ketatausahaan;
Bab II Gambaran Pelayanan SKPD
Perubahan Rencana Strategis (RENSTRA)
Dinas Pengelolaan Lingkungan Hidup Prov. Sulsel Tahun 2013-2018 II-6
k. Mengoordinasikan dan melaksanakan urusan rumah tangga Dinas;
l. Mengoordinasikan dan melaksanakan pelayanan administrasi keuangan;
m. Mengoordinasikan dan memfasilitasi kegiatan organisasi dan tatalaksana;
Mmengoordinasikan dan melaksanakan pengelolaan kearsipan;
n. Mengoordinasikan dan melaksanakan kegiatan kehumasan dan keprotokolan;
o. Melaksanakan dan mengoordinasikan administrasi pengadaan, pemeliharaan dan
penghapusan barang;
p. Mengoordinasikan dan melaksanakan pengumpulan, pengolahan, penyajian data
dan informasi serta memfasilitasi pelayanan informasi;
q. Mengordinasikan dan melaksanakan sistem informasi lingkungan hidup;
r. Melaksanakan koordinasi dan konsultasi dengan lembaga pemerintah atau lembaga
non pemerintah dalam rangka mendukung pelaksanaan tugas dan fungsi Dinas;
s. Menilai kinerja pegawai Aparatur Sipil Negara sesuai ketentuan peraturan
perundang-undangan;
t. Menyusun laporan hasil pelaksanaan tugas Sekretaris dan memberikan saran
pertimbangan kepada atasan sebagai bahan perumusan kebijakan; dan
u. Melaksanakan tugas kedinasan lain yang diperintahkan atasan sesuai dengan
bidang tugasnya.
2.1.3. Kepala Subbagian Program
a. Menyusun rencana kegiatan Subbagian Program sebagai pedoman dalam
pelaksanaan tugas;
b. Mendistribusikan dan memberi petunjuk pelaksanaan tugas;
c. Memantau, mengawasi dan mengevaluasi pelaksanaan tugas dalam lingkungan
Subbagian Program untuk mengetahui perkembangan pelaksanaan tugas;
d. Menyusun rancangan, mengoreksi, memaraf dan/atau menandatangani naskah
dinas;
e. Mengikuti rapat-rapat sesuai dengan bidang tugasnya;
f. Mengoordinasikan, menyiapkan bahan dan melakukan penyusunan perencanaan
program, kegiatan, dan anggaran;
Bab II Gambaran Pelayanan SKPD
Perubahan Rencana Strategis (RENSTRA)
Dinas Pengelolaan Lingkungan Hidup Prov. Sulsel Tahun 2013-2018 II-7
g. Mengordinasikan dan melakukan pengembangan penataan dan penyebarluasan
Informasi lingkungan Hidup;
h. Mengoordinasikan, menyiapkan bahan dan melakukan penyusunan neraca sumber
daya alam dan lingkungan hidup;
i. Mengoordinasikan, menyiapkan bahan dan melakukan penyusunan status
lingkungan hidup daerah;
j. Mengoordinasikan, menyiapkan bahan dan melakukan penyusunan indeks kualitas
lingkungan hidup;
k. Menghimpun dan menyajikan data dan informasi program dan kegiatan Dinas;
l. Menyiapkan bahan dan melakukan pemantauan dan evaluasi kinerja;
m. Mengoordinasikan dan mengumpulkan bahan penyusunan laporan kinerja Dinas;
n. Melakukan koordinasi dan konsultasi dengan lembaga pemerintah atau lembaga non
pemerintah dalam rangka mendukung pelaksanaan tugas dan fungsi Dinas;
o. Menilai kinerja pegawai Aparatur Sipil Negara sesuai ketentuan peraturan
perundang-undangan;
p. Menyusun laporan hasil pelaksanaan tugas Kepala Subbagian Program dan
memberikan saran pertimbangan kepada atasan sebagai bahan perumusan
kebijakan; dan
q. Melakukan tugas kedinasan lain yang diperintahkan atasan sesuai dengan bidang
tugasnya.
2.1.4. Kepala Subbagian Umum, Kepegawaian, dan Hukum
a. Menyusun rencana kegiatan Subbagian Umum, Kepegawaian, Dan Hukum sebagai
pedoman dalam pelaksanaan tugas;
b. Mendistribusikan dan memberi petunjuk pelaksanaan tugas;
c. Memantau, mengawasi dan mengevaluasi pelaksanaan tugas dalam lingkungan
Subbagian Umum, Kepegawaian, Dan Hukum untuk mengetahui perkembangan
pelaksanaan tugas;
d. Menyusun rancangan, mengoreksi, memaraf dan/atau menandatangani naskah
dinas;
e. Mengikuti rapat-rapat sesuai dengan bidang tugasnya;
Bab II Gambaran Pelayanan SKPD
Perubahan Rencana Strategis (RENSTRA)
Dinas Pengelolaan Lingkungan Hidup Prov. Sulsel Tahun 2013-2018 II-8
f. Melakukan pengklasifikasian surat menurut jenisnya;
g. Melakukan administrasi dan pendistribusian naskah dinas masuk dan keluar;
h. Melakukan pengelolaan arsip naskah dinas;
i. Menyiapkan bahan dan menyusun rencana kebutuhan, pemeliharaan dan
penghapusan barang;
j. Menyiapkan bahan dan menyusun administrasi pengadaan, pendistribusian,
pemeliharaan, inventarisasi dan penghapusan barang;
k. Menyiapkan bahan dan menyusun daftar inventarisasi barang serta menyusun
laporan barang inventaris;
l. Melakukan, menyiapkan, dan mengoordinasikan pengelolaan urusan rumah tangga
Dinas;
m. Mengoordinasikan dan melakukan pengumpulan, pengolahan, penyajian data dan
informasi, serta fasilitasi pelayanan informasi;
n. Mempersiapkan dan mengoordinasikan pelaksaanaan rapat dinas, upacara,
kehumasan, dan keprotokolan;
o. Menyiapkan bahan, menghimpun, dan mengelola data kehadiran pegawai;
p. Mengoordinasikan dan memfasilitasi administrasi surat tugas dan perjalanan dinas
pegawai;
q. Menyiapkan bahan, mengoordinasikan dan memfasilitasi kegiatan organisasi dan
tatalaksana;
r. Menyiapkan bahan dan mengelola administrasi kepegawaian;
s. Menyusun rencana kebutuhan pengembangan sumber daya manusia di lingkungan
Dinas;
t. Menyiapkan bahan perumusan kebijakan pembinaan, peningkatan kompetensi,
disiplin, dan kesejahteraan pegawai Aparatur Sipil Negara;
u. Menyiapkan bahan, menghimpun, dan mengelola sistem informasi kepegawaian;
v. Melakukan koordinasi administrasi terhadap pengkajian dan penyusunan produk
hukum yang dilaksanakan oleh masing-masing bidang atau yang dilaksanakan
dalam lingkup Dinas sesuai kebutuhan pelaksanaan tugas;
w. Mengumpulkan bahan dan mengoordinasikan penyusunan laporan hasil
pemeriksaan;
Bab II Gambaran Pelayanan SKPD
Perubahan Rencana Strategis (RENSTRA)
Dinas Pengelolaan Lingkungan Hidup Prov. Sulsel Tahun 2013-2018 II-9
x. Melakukan koordinasi dan konsultasi dengan lembaga pemerintah atau lembaga non
pemerintah dalam rangka mendukung pelaksanaan tugas dan fungsi Dinas;
y. Menilai kinerja pegawai Aparatur Sipil Negara sesuai ketentuan peraturan
perundang-undangan;
z. Menyusun laporan hasil pelaksanaan tugas Kepala Subbagian Umum,
Kepegawaian, Dan Hukum dan memberikan saran pertimbangan kepada atasan
sebagai bahan perumusan kebijakan; dan
aa. Melakukan tugas kedinasan lain yang diperintahkan atasan sesuai dengan bidang
tugasnya.
2.1.5. Kepala Subbagian Keuangan
a. menyusun rencana kegiatan Subbagian Keuangan sebagai pedoman dalam
pelaksanaan tugas;
b. mendistribusikan dan memberi petunjuk pelaksanaan tugas;
c. memantau, mengawasi dan mengevaluasi pelaksanaan tugas dalam lingkungan
Subbagian Keuangan untuk mengetahui perkembangan pelaksanaan tugas;
d. menyusun rancangan, mengoreksi, memaraf dan/atau menandatangani naskah
dinas;
e. mengikuti rapat-rapat sesuai dengan bidang tugasnya;
f. mengumpulkan bahan, mengoordinasikan, dan menyusun rencana kebutuhan gaji
pegawai;
g. mengumpulkan bahan, menyusun, dan mengelola administrasi keuangan Dinas;
h. melakukan verifikasi kelengkapan administrasi penatausahaan keuangan Dinas;
i. mengoordinasikan pelaksanaan akuntansi pengeluaran dan penerimaan keuangan;
j. menyiapkan bahan dan menyusun laporan keuangan;
k. menyusun realisasi perhitungan anggaran;
l. mengevaluasi pelaksanaan tugas bendaharawan;
m. mengumpulkan bahan dan mengoordinasikan data sebagai bahan bahan laporan
hasil pemeriksaan keuangan;
n. melakukan koordinasi dan konsultasi dengan lembaga pemerintah atau lembaga non
pemerintah dalam rangka mendukung pelaksanaan tugas dan fungsi Dinas;
o. menilai kinerja pegawai Aparatur Sipil Negara sesuai ketentuan peraturan
perundang-undangan;
Bab II Gambaran Pelayanan SKPD
Perubahan Rencana Strategis (RENSTRA)
Dinas Pengelolaan Lingkungan Hidup Prov. Sulsel Tahun 2013-2018 II-10
p. menyusun laporan hasil pelaksanaan tugas Kepala Subbagian Keuangan dan
memberikan saran pertimbangan kepada atasan sebagai bahan perumusan
kebijakan; dan
q. melakukan tugas kedinasan lain yang diperintahkan atasan sesuai dengan bidang
tugasnya.
2.1.6. Kepala Bidang Tata Lingkungan
a. Menyusun rencana kegiatan Bidang Tata Lingkungan sebagai pedoman dalam
pelaksanaan tugas;
b. Mendistribusikan dan memberi petunjuk pelaksanaan tugas;
c. Memantau, mengawasi dan mengevaluasi pelaksanaan tugas dalam lingkungan
Bidang Tata Lingkungan untuk mengetahui perkembangan pelaksanaan tugas;
d. Menyusun rancangan, mengoreksi, memaraf dan/atau menandatangani naskah
dinas;
e. Mengikuti rapat-rapat sesuai dengan bidang tugasnya;
f. Menyiapkan dan merumuskan kebijakan teknis Bidang Tata Lingkungan meliputi
inventarisasi rencana perlindungan dan pengelolaan lingkungan hidup dan kajian
lingkungan hidup strategis, kajian dampak lingkungan, serta pemeliharaan
lingkungan hidup;
g. mengoordinasikan dan melaksanakan kebijakan teknis Bidang Tata Lingkungan
meliputi inventarisasi rencana perlindungan dan pengelolaan lingkungan hidup dan
kajian lingkungan hidup strategis, kajian dampak lingkungan, serta pemeliharaan
lingkungan hidup;
h. mengoordinasikan dan melaksanakan pembinaan teknis Bidang Tata Lingkungan
meliputi inventarisasi rencana perlindungan dan pengelolaan lingkungan hidup dan
kajian lingkungan hidup strategis, kajian dampak lingkungan, serta pemeliharaan
lingkungan hidup;
i. mengoordinasikan dan melaksanakan fasilitasi pelayanan perizinan dalam bentuk
penerbitan pertimbangan teknis berkaitan izin Bidang Tata Lingkungan berdasarkan
kewenangan pemerintah daerah provinsi;
j. mengoordinasikan dan melaksanakan pemantauan, pengendalian dan evaluasi
pelaksanaan izin Bidang Tata Lingkungan berdasarkan kewenangan pemerintah
daerah provinsi;
Bab II Gambaran Pelayanan SKPD
Perubahan Rencana Strategis (RENSTRA)
Dinas Pengelolaan Lingkungan Hidup Prov. Sulsel Tahun 2013-2018 II-11
k. melaksanakan kajian daya dukung dan daya tampung lingkungan hidup;
l. mengoordinasikan dan melaksanakan penyusunan tata ruang yang berbasis daya
dukung dan daya tampung lingkungan hidup;
m. mengoordinasikan dan melaksanakan penyusunan instrumen ekonomi lingkungan
hidup (produk domestik bruto dan produk domestik regional bruto hijau, mekanisme
insentif disinsentif, pendanaan lingkungan hidup);
n. mengoordinasikan dan melaksanakan penyusunan instrumen pencegahan
pencemaran dan/atau kerusakan lingkungan hidup (analisis mengenai dampak
lingkungan, upaya pengelolaan lingkungan, upaya pemantauan lingkungan, izin
lingkungan, audit lingkungan hidup, analisis resiko lingkungan hidup);
o. mengoordinasikan dan melaksanakan pemantauan, pengendalian, dan evaluasi
kebijakan teknis Bidang Tata Lingkungan meliputi inventarisasi rencana
perlindungan dan pengelolaan lingkungan hidup dan kajian lingkungan hidup
strategis, kajian dampak lingkungan, serta pemeliharaan lingkungan hidup;
p. melaksanakan koordinasi dan konsultasi dengan lembaga pemerintah dan lembaga
non pemerintah dalam rangka pelaksanaan tugas dan fungsi;
q. menilai kinerja pegawai Aparatur Sipil Negara sesuai ketentuan peraturan
perundang-undangan;
r. menyusun laporan hasil pelaksanaan tugas Kepala Bidang Tata Lingkungan dan
memberikan saran pertimbangan kepada atasan sebagai bahan perumusan
kebijakan; dan
s. melaksanakan tugas kedinasan lain yang diperintahkan atasan sesuai dengan
bidang tugasnya.
2.1.7. Kepala Seksi Inventarisasi Rencana Perlindungan Dan Pengelolaan Lingkungan Hidup Dan Kajian Lingkungan Hidup Strategis
a. Menyusun rencana kegiatan Seksi Inventarisasi Rencana Perlindungan Dan
Pengelolaan Lingkungan Hidup Dan Kajian Lingkungan Hidup Strategis sebagai
pedoman dalam pelaksanaan tugas;
b. Mendistribusikan dan memberi petunjuk pelaksanaan tugas;
c. Memantau, mengawasi dan mengevaluasi pelaksanaan tugas dalam lingkungan
Seksi Inventarisasi Rencana Perlindungan Dan Pengelolaan Lingkungan Hidup Dan
Bab II Gambaran Pelayanan SKPD
Perubahan Rencana Strategis (RENSTRA)
Dinas Pengelolaan Lingkungan Hidup Prov. Sulsel Tahun 2013-2018 II-12
Kajian Lingkungan Hidup Strategis untuk mengetahui perkembangan pelaksanaan
tugas;
d. Menyusun rancangan, mengoreksi, memaraf dan/atau menandatangani naskah
dinas;
e. Mengikuti rapat-rapat sesuai dengan bidang tugasnya;
f. Menyiapkan bahan dan melakukan perencanaan kebijakan teknis inventarisasi
rencana perlindungan dan pengelolaan lingkungan hidup dan kajian lingkungan
hidup strategis;
g. Mengoordinasikan dan melakukan kebijakan teknis inventarisasi rencana
perlindungan dan pengelolaan lingkungan hidup dan kajian lingkungan hidup
strategis;
h. Mengoordinasikan dan melakukan pembinaan teknis inventarisasi rencana
perlindungan dan pengelolaan lingkungan hidup dan kajian lingkungan hidup
strategis;
i. Menyiapkan bahan, mengoordinasikan dan melakukan penyusunan dokumen
rencana perlindungan dan pengelolaan lingkungan hidup;
j. Melakukan koordinasi dan sinkronisasi pemuatan rencana perlindungan dan
pengelolaan lingkungan hidup dalam rencana pembangunan jangka panjang daerah
dan rencana pembangunan jangka menengah daerah;
k. Melakukan kajian daya dukung dan daya tampung lingkungan hidup;
l. Mengoordinasikan penyusunan tata ruang yang berbasis daya dukung dan daya
tampung lingkungan hidup;
m. Menyiapkan bahan, mengoordinasikan dan melakukan penyusunan instrumen
ekonomi lingkungan hidup meliputi produk domestik bruto dan produk domestik
regional bruto hijau, mekanisme insentif disinsentif, dan pendanaan lingkungan
hidup;
n. Mengoordinasikan dan melakukan sinkronisasi rencana perlindungan dan
pengelolaan lingkungan hidup nasional, pulau/kepulauan dan ekoregion;
o. Mengoordinasikan muatan rencana perlindungan dan pengelolaan lingkungan hidup
kepada pemangku kepentingan;
p. Menyiapkan bahan, mengoordinasikan, dan melakukan penyusunan kajian
lingkungan hidup strategis provinsi;
q. Menyiapkan bahan dan melakukan fasilitasi pembinaan penyelenggaraan kajian
Bab II Gambaran Pelayanan SKPD
Perubahan Rencana Strategis (RENSTRA)
Dinas Pengelolaan Lingkungan Hidup Prov. Sulsel Tahun 2013-2018 II-13
lingkungan hidup strategis;
r. Melakukan pemantauan dan evaluasi pelaksanaan rekomendasi kajian lingkungan
hidup strategis;
s. Menyusun baku mutu lingkungan meliputi baku mutu pencemaran, kerusakan dan
baku mutu sumber pencemar;
t. Mengoordinasikan dan melakukan pemantauan, pengendalian, dan evaluasi
kebijakan teknis inventarisasi rencana perlindungan dan pengelolaan lingkungan
hidup dan kajian lingkungan hidup strategis;
u. Melakukan koordinasi dan konsultasi dengan lembaga pemerintah dan lembaga non
pemerintah dalam rangka pelaksanaan tugas dan fungsi;
v. Menilai kinerja pegawai Aparatur Sipil Negara sesuai ketentuan peraturan
perundang-undangan;
w. Menyusun laporan hasil pelaksanaan tugas Kepala Seksi Inventarisasi Rencana
Perlindungan Dan Pengelolaan Lingkungan Hidup Dan Kajian Lingkungan Hidup
Strategis dan memberikan saran pertimbangan kepada atasan sebagai bahan
perumusan kebijakan; dan
x. Melakukan tugas kedinasan lain yang diperintahkan atasan sesuai dengan bidang
tugasnya.
2.1.8. Kepala Seksi Kajian Dampak Lingkungan a. Menyusun rencana kegiatan Seksi Kajian Dampak Lingkungan sebagai pedoman
dalam pelaksanaan tugas;
b. Mendistribusikan dan memberi petunjuk pelaksanaan tugas;
c. Memantau, mengawasi dan mengevaluasi pelaksanaan tugas dalam lingkungan
Seksi Kajian Dampak Lingkungan untuk mengetahui perkembangan pelaksanaan
tugas;
d. Menyusun rancangan, mengoreksi, memaraf dan/atau menandatangani naskah
dinas;
e. Mengikuti rapat-rapat sesuai dengan bidang tugasnya;
f. Menyiapkan bahan dan melakukan perencanaan kebijakan teknis kajian dampak
lingkungan;
g. Mengoordinasikan dan melakukan kebijakan teknis kajian dampak lingkungan;
h. Mengoordinasikan dan melakukan pembinaan teknis kajian dampak lingkungan;
Bab II Gambaran Pelayanan SKPD
Perubahan Rencana Strategis (RENSTRA)
Dinas Pengelolaan Lingkungan Hidup Prov. Sulsel Tahun 2013-2018 II-14
i. Menyiapkan bahan, mengoordinasikan, dan melakukan penyusunan instrumen
pencegahan pencemaran dan/atau kerusakan lingkungan hidup meliputi analisis
mengenai dampak lingkungan, upaya pengelolaan lingkungan hidup, upaya
pemantauan lingkungan hidup, surat pernyataan pengelolaan lingkungan hidup, izin
lingkungan, audit lingkungan hidup, analisis resiko lingkungan hidup;
j. Melakukan penilaian terhadap dokumen analisis mengenai dampak lingkungan dan
pemeriksaan terhadap dokumen upaya pengelolaan lingkungan hidup, upaya
pemantauan lingkungan hidup, dan surat pernyataan pengelolaan lingkungan hidup;
k. Melakukan pembentukan tim kajian dokumen lingkungan hidup yang transparan
meliputi komisi penilai, tim pakar/ahli, tim teknis dan sekretariat;
l. Mengoordinasikan dan melakukan pemantauan, pengendalian, dan evaluasi
kebijakan teknis kajian dampak lingkungan;
m. Melakukan koordinasi dan konsultasi dengan lembaga pemerintah dan lembaga non
pemerintah dalam rangka pelaksanaan tugas dan fungsi;
n. Menilai kinerja pegawai Aparatur Sipil Negara sesuai ketentuan peraturan
perundang-undangan;
o. Menyusun laporan hasil pelaksanaan tugas Kepala Seksi Kajian Dampak
Lingkungan dan memberikan saran pertimbangan kepada atasan sebagai bahan
perumusan kebijakan; dan
p. Melakukan tugas kedinasan lain yang diperintahkan atasan sesuai dengan bidang
tugasnya.
2.1.9. Kepala Seksi Pemeliharaan Lingkungan Hidup a. Menyusun rencana kegiatan Seksi Pemeliharaan Lingkungan Hidup sebagai
pedoman dalam pelaksanaan tugas;
b. mendistribusikan dan memberi petunjuk pelaksanaan tugas;
c. memantau, mengawasi dan mengevaluasi pelaksanaan tugas dalam lingkungan
Seksi Pemeliharaan Lingkungan Hidup untuk mengetahui perkembangan
pelaksanaan tugas;
d. menyusun rancangan, mengoreksi, memaraf dan/atau menandatangani naskah
dinas;
e. mengikuti rapat-rapat sesuai dengan bidang tugasnya;
f. menyiapkan bahan dan melakukan perencanaan kebijakan teknis pemeliharaan
lingkungan hidup;
g. mengoordinasikan dan melakukan kebijakan teknis pemeliharaan lingkungan hidup;
Bab II Gambaran Pelayanan SKPD
Perubahan Rencana Strategis (RENSTRA)
Dinas Pengelolaan Lingkungan Hidup Prov. Sulsel Tahun 2013-2018 II-15
h. mengoordinasikan dan melakukan pembinaan teknis pemeliharaan lingkungan
hidup;
i. menyiapkan bahan, mengoordinasikan, dan melakukan perlindungan sumber daya
alam;
j. menyiapkan bahan, mengoordinasikan, dan melakukan pengawetan sumber daya
alam;
k. menyiapkan bahan, mengoordinasikan, dan melakukan pemanfaatan secara lestari
sumber daya alam;
l. menyiapkan bahan, mengoordinasikan, dan melakukan pencadangan sumber daya
alam;
m. menyiapkan bahan, mengoordinasikan, dan melakukan upaya mitigasi dan adaptasi
perubahan iklim;
n. mengoordinasikan dan melakukan inventarisasi gas rumah kaca dan menyusun
profil emisi gas rumah kaca;
o. menyiapkan bahan, mengoordinasikan dan menyusun perencanaan konservasi
keanekaragaman hayati;
p. menyiapkan bahan, mengoordinasikan dan menyusun instrumen kebijakan dan
pelaksanaan konservasi, pemanfaatan berkelanjutan, dan pengendalian kerusakan
keanekaragaman hayati;
q. menyiapkan bahan, mengoordinasikan dan menyusun evaluasi pelaksanaan
konservasi keanekaragaman hayati;
r. mengoordinasikan dan melakukan pengembangan sistem informasi dan
pengelolaan database keanekaragaman hayati; s. mengoordinasikan dan melakukan pemantauan, pengendalian, dan evaluasi
kebijakan teknis pemeliharaan lingkungan hidup;
t. melakukan koordinasi dan konsultasi dengan lembaga pemerintah dan lembaga non
pemerintah dalam rangka pelaksanaan tugas dan fungsi;
u. menilai kinerja pegawai Aparatur Sipil Negara sesuai ketentuan peraturan
perundang-undangan;
v. menyusun laporan hasil pelaksanaan tugas Kepala Seksi Pemeliharaan Lingkungan
Hidup dan memberikan saran pertimbangan kepada atasan sebagai bahan
perumusan kebijakan; dan
w. melakukan tugas kedinasan lain yang diperintahkan atasan sesuai dengan bidang
tugasnya.
Bab II Gambaran Pelayanan SKPD
Perubahan Rencana Strategis (RENSTRA)
Dinas Pengelolaan Lingkungan Hidup Prov. Sulsel Tahun 2013-2018 II-16
2.1.10. Kepala Bidang Pengelolaan Sampah Dan Limbah Bahan Berbahaya Dan Beracun
a. Menyusun rencana kegiatan Bidang Pengelolaan Sampah Dan Limbah Bahan
Berbahaya Dan Beracun sebagai pedoman dalam pelaksanaan tugas;
b. Mendistribusikan dan memberi petunjuk pelaksanaan tugas;
c. Memantau, mengawasi dan mengevaluasi pelaksanaan tugas dalam lingkungan
Bidang Pengelolaan Sampah Dan Limbah Bahan Berbahaya Dan Beracun untuk
mengetahui perkembangan pelaksanaan tugas;
d. Menyusun rancangan, mengoreksi, memaraf dan/atau menandatangani naskah
dinas;
e. Mengikuti rapat-rapat sesuai dengan bidang tugasnya;
f. Menyiapkan dan merumuskan kebijakan teknis Bidang Pengelolaan Sampah Dan
Limbah Bahan Berbahaya Dan Beracun meliputi pengelolaan sampah, pengelolaan
limbah bahan berbahaya dan beracun, serta pengembangan fasilitas teknis;
g. Mengoordinasikan dan melaksanakan kebijakan teknis Bidang Pengelolaan Sampah
Dan Limbah Bahan Berbahaya Dan Beracun meliputi pengelolaan sampah,
pengelolaan limbah bahan berbahaya dan beracun, serta pengembangan fasilitas
teknis;
h. Mengoordinasikan dan melaksanakan pembinaan teknis Bidang Pengelolaan
Sampah Dan Limbah Bahan Berbahaya Dan Beracun meliputi pengelolaan sampah,
pengelolaan limbah bahan berbahaya dan beracun, serta pengembangan fasilitas
teknis;
i. Mengoordinasikan dan melaksanakan fasilitasi pelayanan perizinan dalam bentuk
penerbitan pertimbangan teknis berkaitan izin Bidang Pengelolaan Sampah Dan
Limbah Bahan Berbahaya Dan Beracun berdasarkan kewenangan pemerintah
daerah provinsi;
j. Mengoordinasikan dan melaksanakan pemantauan, pengendalian dan evaluasi
pelaksanaan izin Bidang Pengelolaan Sampah Dan Limbah Bahan Berbahaya Dan
Beracun berdasarkan kewenangan pemerintah daerah provinsi;
k. Mengoordinasikan dan melaksanakan pemantauan, pengendalian, dan evaluasi
kebijakan teknis Bidang Pengelolaan Sampah Dan Limbah Bahan Berbahaya Dan
Beracun meliputi pengelolaan sampah, pengelolaan limbah bahan berbahaya dan
beracun, serta pengembangan fasilitas teknis;
Bab II Gambaran Pelayanan SKPD
Perubahan Rencana Strategis (RENSTRA)
Dinas Pengelolaan Lingkungan Hidup Prov. Sulsel Tahun 2013-2018 II-17
l. Melaksanakan koordinasi dan konsultasi dengan lembaga pemerintah dan lembaga
non pemerintah dalam rangka pelaksanaan tugas dan fungsi;
m. Menilai kinerja pegawai Aparatur Sipil Negara sesuai ketentuan peraturan
perundang-undangan;
n. Menyusun laporan hasil pelaksanaan tugas Kepala Bidang Pengelolaan Sampah
Dan Limbah Bahan Berbahaya Dan Beracun dan memberikan saran pertimbangan
kepada atasan sebagai bahan perumusan kebijakan; dan
o. Melaksanakan tugas kedinasan lain yang diperintahkan atasan sesuai dengan
bidang tugasnya.
2.1.11. Kepala Seksi Pengelolaan Sampah a. Menyusun rencana kegiatan Seksi Pengelolaan Sampah sebagai pedoman dalam
pelaksanaan tugas;
b. Mendistribusikan dan memberi petunjuk pelaksanaan tugas;
c. Memantau, mengawasi dan mengevaluasi pelaksanaan tugas dalam lingkungan
Seksi Pengelolaan Sampah untuk mengetahui perkembangan pelaksanaan tugas;
d. Menyusun rancangan, mengoreksi, memaraf dan/atau menandatangani naskah
dinas;
e. Mengikuti rapat-rapat sesuai dengan bidang tugasnya;
f. Menyiapkan bahan dan melakukan perencanaan kebijakan teknis pengelolaan
sampah;
g. Mengoordinasikan dan melakukan kebijakan teknis pengelolaan sampah;
h. Mengoordinasikan dan melakukan pembinaan teknis pengelolaan sampah;
j. Menyiapkan bahan, mengoordinasikan, dan menyusun instrumen kebijakan
pengelolaan sampah di Provinsi;
k. Mengoordinasikan dan menetapkan target pengurangan dan penanganan sampah
dan prioritas jenis sampah untuk setiap kurun waktu tertentu;
l. Menyiapkan bahan dan mengoordinasikan pelaksanaan pengumpulan, pemilahan,
penggunaan ulang, pendauran ulang, pengolahan, dan pemrosesan akhir sampah
di tempat pembuangan akhir/tempat pengolahan sampah terpadu regional;
m. Mengoordinasikan pengangkutan pengolahan dan pemrosesan akhir bila terjadi
kondisi khusus seperti bencana alam/non alam atau perselisihan pengelolaan
sampah antar kabupaten/kota;
Bab II Gambaran Pelayanan SKPD
Perubahan Rencana Strategis (RENSTRA)
Dinas Pengelolaan Lingkungan Hidup Prov. Sulsel Tahun 2013-2018 II-18
n. Mengoordinasikan dan melakukan pemantauan, pengendalian, dan evaluasi
kebijakan teknis pengelolaan sampah;
o. Melakukan koordinasi dan konsultasi dengan lembaga pemerintah dan lembaga non
pemerintah dalam rangka pelaksanaan tugas dan fungsi;
p. Menilai kinerja pegawai Aparatur Sipil Negara sesuai ketentuan peraturan
perundang-undangan;
q. Menyusun laporan hasil pelaksanaan tugas Kepala Seksi Pengelolaan Sampah dan
memberikan saran pertimbangan kepada atasan sebagai bahan perumusan
kebijakan; dan
r. Melakukan tugas kedinasan lain yang diperintahkan atasan sesuai dengan bidang
tugasnya.
2.1.12. Kepala Seksi Pengelolaan Limbah Bahan Berbahaya dan Beracun a. Menyusun rencana kegiatan Seksi Pengelolaan Limbah Bahan Berbahaya Dan
Beracun sebagai pedoman dalam pelaksanaan tugas;
b. Mendistribusikan dan memberi petunjuk pelaksanaan tugas;
c. Memantau, mengawasi dan mengevaluasi pelaksanaan tugas dalam lingkungan
Seksi Pengelolaan Limbah Bahan Berbahaya Dan Beracun untuk mengetahui
perkembangan pelaksanaan tugas;
d. Menyusun rancangan, mengoreksi, memaraf dan/atau menandatangani naskah
dinas;
e. Mengikuti rapat-rapat sesuai dengan bidang tugasnya;
f. Menyiapkan bahan dan melakukan perencanaan kebijakan teknis pengelolaan
limbah bahan berbahaya dan beracun;
g. Mengoordinasikan dan melakukan kebijakan teknis pengelolaan limbah bahan
berbahaya dan beracun;
h. Mengoordinasikan dan melakukan pembinaan teknis pengelolaan limbah bahan
berbahaya dan beracun;
j. Mengoordinasikan dan melakukan fasilitasi pelayanan perizinan dalam bentuk
penerbitan pertimbangan teknis berkaitan izin pengelolaan limbah bahan berbahaya
dan beracun berdasarkan kewenangan pemerintah daerah provinsi;
Bab II Gambaran Pelayanan SKPD
Perubahan Rencana Strategis (RENSTRA)
Dinas Pengelolaan Lingkungan Hidup Prov. Sulsel Tahun 2013-2018 II-19
k. Mengoordinasikan dan melakukan pemantauan, pengendalian dan evaluasi
pelaksanaan izin pengelolaan limbah bahan berbahaya dan beracun berdasarkan
kewenangan pemerintah daerah provinsi;
l. Menyiapkan bahan, mengoordinasikan, dan menyusun kebijakan perizinan
pengumpulan, pengangkutan, penguburan dan penimbunan limbah bahan
berbahaya dan beracun meliputi pengajuan, perpanjangan, perubahan dan
pencabutan;
m. Menyiapkan bahan dan melakukan fasilitasi pelayanan perizinan bagi pengumpul
limbah bahan berbahaya dan beracun lintas kabupaten/kota dalam wilayah provinsi;
n. Menyiapkan bahan dan melakukan fasilitasi pelayanan perizinan pengangkutan
Limbah bahan berbahaya dan beracun menggunakan alat angkut roda tiga dilakukan
lintas kabupaten/kota dalam wilayah provinsi;
o. Menyiapkan bahan dan melakukan fasilitasi pelayanan perizinan penimbunan limbah
bahan berbahaya dan beracun dilakukan lintas kabupaten/kota dalam wilayah
provinsi;
p. Menyiapkan bahan dan melakukan evaluasi terhadap pengolahan, pemanfaatan,
pengangkutan dan penimbunan limbah bahan berbahaya dan beracun;
q. Mengoordinasikan dan melakukan pemantauan, pengendalian, dan evaluasi
kebijakan teknis pengelolaan limbah bahan berbahaya dan beracun;
r. Melakukan koordinasi dan konsultasi dengan lembaga pemerintah dan lembaga non
pemerintah dalam rangka pelaksanaan tugas dan fungsi;
s. Menilai kinerja pegawai Aparatur Sipil Negara sesuai ketentuan peraturan
perundang-undangan;
t. Menyusun laporan hasil pelaksanaan tugas Kepala Seksi Pengelolaan Limbah
Bahan Berbahaya Dan Beracun dan memberikan saran pertimbangan kepada
atasan sebagai bahan perumusan kebijakan; dan
u. Melakukan tugas kedinasan lain yang diperintahkan atasan sesuai dengan bidang
tugasnya.
2.1.13. Kepala Seksi Pengembangan Fasilitas Teknis a. Menyusun rencana kegiatan Seksi Pengembangan Fasilitas Teknis sebagai
pedoman dalam pelaksanaan tugas;
b. Mendistribusikan dan memberi petunjuk pelaksanaan tugas;
Bab II Gambaran Pelayanan SKPD
Perubahan Rencana Strategis (RENSTRA)
Dinas Pengelolaan Lingkungan Hidup Prov. Sulsel Tahun 2013-2018 II-20
c. Memantau, mengawasi dan mengevaluasi pelaksanaan tugas dalam lingkungan
Seksi Pengembangan Fasilitas Teknis untuk mengetahui perkembangan
pelaksanaan tugas;
d. Menyusun rancangan, mengoreksi, memaraf dan/atau menandatangani naskah
dinas;
e. Mengikuti rapat-rapat sesuai dengan bidang tugasnya;
f. Menyiapkan bahan dan melakukan perencanaan kebijakan teknis pengembangan
fasilitas teknis;
g. Mengoordinasikan dan melakukan kebijakan teknis pengembangan fasilitas teknis;
h. Mengoordinasikan dan melakukan pembinaan teknis pengembangan fasilitas teknis;
i. Menyiapkan bahan dan melakukan penyediaan sarana dan prasarana pengolahan
sampah dan limbah bahan berbahaya dan beracun;
j. Menyiapkan bahan dan melakukan pengembangan teknologi pengelolaan sampah
dan limbah bahan berbahaya dan beracun;
k. Menyiapkan bahan dan melakukan fasilitasi pengembangan investasi dalam usaha
pengelolaan sampah dan limbah bahan berbahaya dan beracun;
l. Mengoordinasikan dan melakukan pemantauan, pengendalian, dan evaluasi
kebijakan teknis pengembangan fasilitas teknis;
m. Melakukan koordinasi dan konsultasi dengan lembaga pemerintah dan lembaga non
pemerintah dalam rangka pelaksanaan tugas dan fungsi;
n. Menilai kinerja pegawai Aparatur Sipil Negara sesuai ketentuan peraturan
perundang-undangan;
o. Menyusun laporan hasil pelaksanaan tugas Kepala Seksi Pengembangan Fasilitas
Teknis dan memberikan saran pertimbangan kepada atasan sebagai bahan
perumusan kebijakan; dan
p. Melakukan tugas kedinasan lain yang diperintahkan atasan sesuai dengan bidang
tugasnya.
2.1.14. Kepala Bidang Pengendalian Pencemaran dan Kerusakan Lingkungan
Hidup
a. Menyusun rencana kegiatan Bidang Pengendalian Pencemaran Dan Kerusakan
Lingkungan Hidup sebagai pedoman dalam pelaksanaan tugas;
b. Mendistribusikan dan memberi petunjuk pelaksanaan tugas;
Bab II Gambaran Pelayanan SKPD
Perubahan Rencana Strategis (RENSTRA)
Dinas Pengelolaan Lingkungan Hidup Prov. Sulsel Tahun 2013-2018 II-21
c. Memantau, mengawasi dan mengevaluasi pelaksanaan tugas dalam lingkungan
Bidang Pengendalian Pencemaran Dan Kerusakan Lingkungan Hidup untuk
mengetahui perkembangan pelaksanaan tugas;
d. Menyusun rancangan, mengoreksi, memaraf dan/atau menandatangani naskah
dinas;
e. Mengikuti rapat-rapat sesuai dengan bidang tugasnya;
f. Menyiapkan dan merumuskan kebijakan teknis Bidang Pengendalian Pencemaran
Dan Kerusakan Lingkungan Hidup meliputi pemantauan lingkungan, pencemaran
lingkungan, dan kerusakan lingkungan;
g. Mengoordinasikan dan melaksanakan kebijakan teknis Bidang Pengendalian
Pencemaran Dan Kerusakan Lingkungan Hidup meliputi pemantauan lingkungan,
pencemaran lingkungan, dan kerusakan lingkungan;
h. Mengoordinasikan dan melaksanakan pembinaan teknis Bidang Pengendalian
Pencemaran Dan Kerusakan Lingkungan Hidup meliputi pemantauan lingkungan,
pencemaran lingkungan, dan kerusakan lingkungan;
i. Mengoordinasikan dan melaksanakan fasilitasi pelayanan perizinan dalam bentuk
penerbitan pertimbangan teknis berkaitan izin Bidang Pengendalian Pencemaran
Dan Kerusakan Lingkungan Hidup berdasarkan kewenangan pemerintah daerah
provinsi;
j. Mengoordinasikan dan melaksanakan pemantauan, pengendalian dan evaluasi
pelaksanaan izin Bidang Pengendalian Pencemaran Dan Kerusakan Lingkungan
Hidup berdasarkan kewenangan pemerintah daerah provinsi;
k. Mengoordinasikan dan melaksanakan penanggulangan dan pemulihan kerusakan
lingkungan;
l. Mengoordinasikan dan melaksanakan pemantauan, pengendalian, dan evaluasi
kebijakan teknis Bidang Pengendalian Pencemaran Dan Kerusakan Lingkungan
Hidup meliputi pemantauan lingkungan, pencemaran lingkungan, dan kerusakan
lingkungan;
m. Melaksanakan koordinasi dan konsultasi dengan lembaga pemerintah dan lembaga
non pemerintah dalam rangka pelaksanaan tugas dan fungsi;
n. Menilai kinerja pegawai Aparatur Sipil Negara sesuai ketentuan peraturan
perundang-undangan;
Bab II Gambaran Pelayanan SKPD
Perubahan Rencana Strategis (RENSTRA)
Dinas Pengelolaan Lingkungan Hidup Prov. Sulsel Tahun 2013-2018 II-22
o. Menyusun laporan hasil pelaksanaan tugas Kepala Bidang Pengendalian
Pencemaran Dan Kerusakan Lingkungan Hidup dan memberikan saran
pertimbangan kepada atasan sebagai bahan perumusan kebijakan; dan
p. Melaksanakan tugas kedinasan lain yang diperintahkan atasan sesuai dengan
bidang tugasnya.
2.1.15. Kepala Seksi Pemantauan Lingkungan
a. Menyusun rencana kegiatan Seksi Pemantauan Lingkungan sebagai pedoman
dalam pelaksanaan tugas;
b. Mendistribusikan dan memberi petunjuk pelaksanaan tugas;
c. Memantau, mengawasi dan mengevaluasi pelaksanaan tugas dalam lingkungan
Seksi Pemantauan Lingkungan untuk mengetahui perkembangan pelaksanaan
tugas;
d. Menyusun rancangan, mengoreksi, memaraf dan/atau menandatangani naskah
dinas;
e. Mengikuti rapat-rapat sesuai dengan bidang tugasnya;
f. Menyiapkan bahan dan melakukan perencanaan kebijakan teknis pemantauan
lingkungan;
g. Mengoordinasikan dan melakukan kebijakan teknis pemantauan lingkungan;
h. Mengoordinasikan dan melakukan pembinaan teknis pemantauan lingkungan;
i. Menyiapkan bahan dan melakukan pemantauan kualitas air;
j. Menyiapkan bahan dan melakukan pemantauan kualitas udara;
k. Menyiapkan bahan dan melakukan pemantauan kualitas tanah;
l. Menyiapkan bahan dan melakukan pemantauan kualitas pesisir dan laut;
m. Menyiapkan bahan, mengoordinasikan, dan melakukan sarana dan prasarana
pemantauan lingkungan;
n. Mengoordinasikan dan melakukan pemantauan, pengendalian, dan evaluasi
kebijakan teknis pemantauan lingkungan;
o. Melakukan koordinasi dan konsultasi dengan lembaga pemerintah dan lembaga non
pemerintah dalam rangka pelaksanaan tugas dan fungsi;
Bab II Gambaran Pelayanan SKPD
Perubahan Rencana Strategis (RENSTRA)
Dinas Pengelolaan Lingkungan Hidup Prov. Sulsel Tahun 2013-2018 II-23
p. Menilai kinerja pegawai Aparatur Sipil Negara sesuai ketentuan peraturan
perundang-undangan;
q. Menyusun laporan hasil pelaksanaan tugas Kepala Seksi Pemantauan Lingkungan
dan memberikan saran pertimbangan kepada atasan sebagai bahan perumusan
kebijakan; dan
r. Melakukan tugas kedinasan lain yang diperintahkan atasan sesuai dengan bidang
tugasnya.
2.1.16. Kepala Seksi Pencemaran Lingkungan
a. Menyusun rencana kegiatan Seksi Pencemaran Lingkungan sebagai pedoman
dalam pelaksanaan tugas;
b. Mendistribusikan dan memberi petunjuk pelaksanaan tugas;
c. Memantau, mengawasi dan mengevaluasi pelaksanaan tugas dalam lingkungan
Seksi Pencemaran Lingkungan untuk mengetahui perkembangan pelaksanaan
tugas;
d. Menyusun rancangan, mengoreksi, memaraf dan/atau menandatangani naskah
dinas;
e. Mengikuti rapat-rapat sesuai dengan bidang tugasnya;
f. Menyiapkan bahan dan melakukan perencanaan kebijakan teknis pencemaran
lingkungan;
g. Mengoordinasikan dan melakukan kebijakan teknis pencemaran lingkungan;
h. Mengoordinasikan dan melakukan pembinaan teknis pencemaran lingkungan;
i. Menyiapkan bahan dan melakukan pengawasan sumber pencemar institusi dan non
institusi;
j. Menyiapkan bahan dan melakukan penanggulangan pencemaran (pemberian
informasi, pengisolasian serta penghentian) sumber pencemar institusi dan non
institusi;
k. Menyiapkan bahan dan melakukan pemulihan pencemaran (pembersihan, remidiasi,
rehabilitasi dan restorasi) sumber pencemar institusi dan non institusi;
Bab II Gambaran Pelayanan SKPD
Perubahan Rencana Strategis (RENSTRA)
Dinas Pengelolaan Lingkungan Hidup Prov. Sulsel Tahun 2013-2018 II-24
l. Menyiapkan bahan, mengoordinasikan, dan menyusun instrumen kebijakan
pembinaan dan pengawasan terhadap usaha dan atau kegiatan yang memiliki izin
lingkungan dan izin perlindungan dan pengelolaan lingkungan hidup;
m. Menyiapkan bahan dan melakukan pembinaan dan pengawasan terhadap penerima
izin lingkungan dan izin perlindungan dan pengelolaan lingkungan;
n. Menyiapkan bahan dan melakukan pembinaan dan pengawasan terhadap
pengolahan, pemanfaatan, pengangkutan dan penimbunan limbah bahan
berbahaya dan beracun;
o. Menyiapkan bahan dan melakukan pembinaan dan pengawasan tindaklanjut
rekomendasi hasil evaluasi penerima izin lingkungan dan izin perlindungan dan
pengelolaan lingkungan;
p. Mengoordinasikan dan melakukan pemantauan, pengendalian, dan evaluasi
kebijakan teknis pencemaran lingkungan;
q. Melakukan koordinasi dan konsultasi dengan lembaga pemerintah dan lembaga non
pemerintah dalam rangka pelaksanaan tugas dan fungsi;
r. Menilai kinerja pegawai Aparatur Sipil Negara sesuai ketentuan peraturan
perundang-undangan;
s. Menyusun laporan hasil pelaksanaan tugas Kepala Seksi Pencemaran Lingkungan
dan memberikan saran pertimbangan kepada atasan sebagai bahan perumusan
kebijakan; dan
t. Melakukan tugas kedinasan lain yang diperintahkan atasan sesuai dengan bidang
tugasnya.
2.1.17. Kepala Seksi Kerusakan Lingkungan
a. Menyusun rencana kegiatan Seksi Kerusakan Lingkungan sebagai pedoman dalam
pelaksanaan tugas;
b. Mendistribusikan dan memberi petunjuk pelaksanaan tugas;
c. Memantau, mengawasi dan mengevaluasi pelaksanaan tugas dalam lingkungan
Seksi Kerusakan Lingkungan untuk mengetahui perkembangan pelaksanaan tugas;
d. Menyusun rancangan, mengoreksi, memaraf dan/atau menandatangani naskah
dinas;
Bab II Gambaran Pelayanan SKPD
Perubahan Rencana Strategis (RENSTRA)
Dinas Pengelolaan Lingkungan Hidup Prov. Sulsel Tahun 2013-2018 II-25
e. Mengikuti rapat-rapat sesuai dengan bidang tugasnya;
f. Menyiapkan bahan dan melakukan perencanaan kebijakan teknis Kerusakan
Lingkungan;
g. Mengoordinasikan dan melakukan kebijakan teknis kerusakan lingkungan;
h. Mengoordinasikan dan melakukan pembinaan teknis kerusakan lingkungan;
i. Menyiapkan bahan dan melakukan pengawasan dan pemantauan kerusakan
lingkungan;
j. Menyiapkan bahan dan melakukan penanggulangan kerusakan lingkungan meliputi
pemberian informasi, pengisolasian serta penghentian;
k. Menyiapkan bahan dan melakukan pembinaan dan pengawasan pelaksanaan
konservasi keanekaragaman hayati;
l. Menyiapkan bahan dan melakukan pemulihan kerusakan lingkungan meliputi
pembersihan, remediasi, rehabilitasi dan restorasi;
m. Mengoordinasikan dan melakukan pemantauan, pengendalian, dan evaluasi
kebijakan teknis kerusakan lingkungan;
n. Melakukan koordinasi dan konsultasi dengan lembaga pemerintah dan lembaga non
pemerintah dalam rangka pelaksanaan tugas dan fungsi;
o. Menilai kinerja pegawai Aparatur Sipil Negara sesuai ketentuan peraturan
perundang-undangan;
p. Menyusun laporan hasil pelaksanaan tugas Kepala Seksi Kerusakan Lingkungan
dan memberikan saran pertimbangan kepada atasan sebagai bahan perumusan
kebijakan; dan
q. Melakukan tugas kedinasan lain yang diperintahkan atasan sesuai dengan bidang
tugasnya.
2.1.18. Kepala Bidang Penaatan dan Peningkatan Kapasitas Lingkungan Hidup
a. Menyusun rencana kegiatan Bidang Penaatan Dan Peningkatan Kapasitas
Lingkungan Hidup sebagai pedoman dalam pelaksanaan tugas;
b. Mendistribusikan dan memberi petunjuk pelaksanaan tugas;
Bab II Gambaran Pelayanan SKPD
Perubahan Rencana Strategis (RENSTRA)
Dinas Pengelolaan Lingkungan Hidup Prov. Sulsel Tahun 2013-2018 II-26
c. Memantau, mengawasi dan mengevaluasi pelaksanaan tugas dalam lingkungan
Bidang Penaatan Dan Peningkatan Kapasitas Lingkungan Hidup untuk mengetahui
perkembangan pelaksanaan tugas;
d. Menyusun rancangan, mengoreksi, memaraf dan/atau menandatangani naskah
dinas;
e. Mengikuti rapat-rapat sesuai dengan bidang tugasnya;
f. Menyiapkan dan merumuskan kebijakan teknis Bidang Penaatan Dan Peningkatan
Kapasitas Lingkungan Hidup meliputi pengaduan dan penyelesaian sengketa
lingkungan, penegakan hukum lingkungan, dan peningkatan kapasitas lingkungan
hidup;
g. Mengoordinasikan dan melaksanakan kebijakan teknis Bidang Penaatan Dan
Peningkatan Kapasitas Lingkungan Hidup meliputi pengaduan dan penyelesaian
sengketa lingkungan, penegakan hukum lingkungan, dan peningkatan kapasitas
lingkungan hidup;
h. Mengoordinasikan dan melaksanakan pembinaan teknis Bidang Penaatan Dan
Peningkatan Kapasitas Lingkungan Hidup meliputi pengaduan dan penyelesaian
sengketa lingkungan, penegakan hukum lingkungan, dan peningkatan kapasitas
lingkungan hidup;
i. Mengoordinasikan dan melaksanakan pemantauan, pengendalian, dan evaluasi
kebijakan teknis Bidang Penaatan Dan Peningkatan Kapasitas Lingkungan Hidup
meliputi pengaduan dan penyelesaian sengketa lingkungan, penegakan hukum
lingkungan, dan peningkatan kapasitas lingkungan hidup;
j. Melaksanakan koordinasi dan konsultasi dengan lembaga pemerintah dan lembaga
non pemerintah dalam rangka pelaksanaan tugas dan fungsi;
k. Menilai kinerja pegawai Aparatur Sipil Negara sesuai ketentuan peraturan
perundang-undangan;
l. Menyusun laporan hasil pelaksanaan tugas Kepala Bidang Penaatan Dan
Peningkatan Kapasitas Lingkungan Hidup dan memberikan saran pertimbangan
kepada atasan sebagai bahan perumusan kebijakan; dan
m. Melaksanakan tugas kedinasan lain yang diperintahkan atasan sesuai dengan
bidang tugasnya.
Bab II Gambaran Pelayanan SKPD
Perubahan Rencana Strategis (RENSTRA)
Dinas Pengelolaan Lingkungan Hidup Prov. Sulsel Tahun 2013-2018 II-27
2.1.19. Kepala Seksi Pengaduan dan Penyelesaian Sengketa Lingkungan
a. Menyusun rencana kegiatan Seksi Pengaduan Dan Penyelesaian Sengketa
Lingkungan sebagai pedoman dalam pelaksanaan tugas;
b. Mendistribusikan dan memberi petunjuk pelaksanaan tugas;
c. Memantau, mengawasi dan mengevaluasi pelaksanaan tugas dalam lingkungan
Seksi Pengaduan Dan Penyelesaian Sengketa Lingkungan untuk mengetahui
perkembangan pelaksanaan tugas;
d. Menyusun rancangan, mengoreksi, memaraf dan/atau menandatangani naskah
dinas;
e. Mengikuti rapat-rapat sesuai dengan bidang tugasnya;
f. Menyiapkan bahan dan melakukan perencanaan kebijakan teknis pengaduan dan
penyelesaian sengketa lingkungan;
g. Mengoordinasikan dan melakukan kebijakan teknis pengaduan dan penyelesaian
sengketa lingkungan;
h. Mengoordinasikan dan melakukan pembinaan teknis pengaduan dan penyelesaian
sengketa lingkungan;
j. Menyiapkan bahan, mengoordinasikan, dan melakukan penyusunan tata cara
pelayanan pengaduan dan penyelesaian sengketa lingkungan;
k. Menyiapkan bahan dan melakukan fasilitasi penerimaan pengaduan atas usaha atau
kegiatan yang tidak sesuai dengan izin perlindungan dan pengelolaan lingkungan
hidup;
l. Menyiapkan bahan, mengoordinasikan, dan melakukan penyelesaian konflik dalam
pemanfaatan keanekaragaman hayati;
m. Menyiapkan bahan dan melakukan telaah, klarifikasi dan verifikasi atas pengaduan;
n. Menyiapkan bahan dan melakukan penyusunan rekomendasi tindak lanjut hasil
verifikasi pengaduan;
o. Menyiapkan bahan dan melakukan bimbingan teknis, monitoring dan pelaporan atas
hasil tindak lanjut pengaduan;
p. Menyiapkan bahan dan melakukan fasilitasi penyelesaian sengketa lingkungan baik
di luar pengadilan maupun melalui pengadilan;
Bab II Gambaran Pelayanan SKPD
Perubahan Rencana Strategis (RENSTRA)
Dinas Pengelolaan Lingkungan Hidup Prov. Sulsel Tahun 2013-2018 II-28
q. Menyiapkan bahan dan melakukan pengembangan sistem informasi penerimaan
pengaduan masyarakat;
r. Mengoordinasikan dan melakukan pemantauan, pengendalian, dan evaluasi
kebijakan teknis pengaduan dan penyelesaian sengketa lingkungan;
s. Melakukan koordinasi dan konsultasi dengan lembaga pemerintah dan lembaga non
pemerintah dalam rangka pelaksanaan tugas dan fungsi;
t. Menilai kinerja pegawai Aparatur Sipil Negara sesuai ketentuan peraturan
perundang-undangan;
u. Menyusun laporan hasil pelaksanaan tugas Kepala Seksi Pengaduan Dan
Penyelesaian Sengketa Lingkungan dan memberikan saran pertimbangan kepada
atasan sebagai bahan perumusan kebijakan; dan
v. Melakukan tugas kedinasan lain yang diperintahkan atasan sesuai dengan bidang
tugasnya.
2.1.20. Kepala Seksi Penegakan Hukum Lingkungan
a. menyusun rencana kegiatan Seksi Penegakan Hukum Lingkungan sebagai
pedoman dalam pelaksanaan tugas;
b. mendistribusikan dan memberi petunjuk pelaksanaan tugas;
c. memantau, mengawasi dan mengevaluasi pelaksanaan tugas dalam lingkungan
Seksi Penegakan Hukum Lingkungan untuk mengetahui perkembangan
pelaksanaan tugas;
d. menyusun rancangan, mengoreksi, memaraf dan/atau menandatangani naskah
dinas;
e. mengikuti rapat-rapat sesuai dengan bidang tugasnya;
f. menyiapkan bahan dan melakukan perencanaan kebijakan teknis penegakan hukum
lingkungan;
g. mengoordinasikan dan melakukan kebijakan teknis penegakan hukum lingkungan;
h. mengoordinasikan dan melakukan pembinaan teknis penegakan hukum lingkungan;
i. menyiapkan bahan dan melakukan pembinaan dan pengawasan terhadap petugas
pengawas lingkungan hidup daerah;
j. menyiapkan bahan dan mengoordinasikan pembentukan tim koordinasi terpadu dan
monitoring penegakan hukum lingkungan hidup;
Bab II Gambaran Pelayanan SKPD
Perubahan Rencana Strategis (RENSTRA)
Dinas Pengelolaan Lingkungan Hidup Prov. Sulsel Tahun 2013-2018 II-29
k. menyiapkan bahan, melakukan, dan mengoordinasikan pelaksanaan penegakan
hukum atas pelanggaran dan/atau kejahatan perlindungan dan pengelolaan
lingkungan hidup;
l. menyiapkan bahan dan melakukan pengawasan atas pelanggaran dan/atau
kejahatan lingkungan hidup;
m. menyiapkan bahan, melakukan, dan mengoordinasikan penerapan sanksi
administrasi, perdata dan pidana di bidang perlindungan dan pengelolaan
lingkungan hidup;
n. melakukan pengumpulan bahan dan keterangan kasus pelanggaran lingkungan
hidup;
o. menyiapkan bahan, melakukan, dan mengoordinasikan penyidikan kasus pidana
lingkungan hidup;
p. menyiapkan bahan, melakukan, dan mengoordinasikan penanganan barang bukti
dan penanganan hukum pidana secara terpadu;
q. mengoordinasikan dan melakukan pemantauan, pengendalian, dan evaluasi
kebijakan teknis penegakan hukum lingkungan;
r. melakukan koordinasi dan konsultasi dengan lembaga pemerintah dan lembaga non
pemerintah dalam rangka pelaksanaan tugas dan fungsi;
s. menilai kinerja pegawai Aparatur Sipil Negara sesuai ketentuan peraturan
perundang-undangan;
t. menyusun laporan hasil pelaksanaan tugas Kepala Seksi Penegakan Hukum
Lingkungan dan memberikan saran pertimbangan kepada atasan sebagai bahan
perumusan kebijakan; dan
u. melakukan tugas kedinasan lain yang diperintahkan atasan sesuai dengan bidang
tugasnya.
2.1.21. Kepala Seksi Peningkatan Kapasitas Lingkungan Hidup
a. menyusun rencana kegiatan Seksi Peningkatan Kapasitas Lingkungan Hidup
sebagai pedoman dalam pelaksanaan tugas;
b. mendistribusikan dan memberi petunjuk pelaksanaan tugas;
Bab II Gambaran Pelayanan SKPD
Perubahan Rencana Strategis (RENSTRA)
Dinas Pengelolaan Lingkungan Hidup Prov. Sulsel Tahun 2013-2018 II-30
c. memantau, mengawasi dan mengevaluasi pelaksanaan tugas dalam lingkungan
Seksi Peningkatan Kapasitas Lingkungan Hidup untuk mengetahui perkembangan
pelaksanaan tugas;
d. menyusun rancangan, mengoreksi, memaraf dan/atau menandatangani naskah
dinas;
e. mengikuti rapat-rapat sesuai dengan bidang tugasnya;
f. menyiapkan bahan dan melakukan perencanaan kebijakan teknis peningkatan
kapasitas lingkungan hidup;
g. mengoordinasikan dan melakukan kebijakan teknis peningkatan kapasitas
lingkungan hidup;
h. mengoordinasikan dan melakukan pembinaan teknis peningkatan kapasitas
lingkungan hidup;
i. menyiapkan bahan, mengoordinasikan, dan melakukan penyusunan kebijakan
pengakuan keberadaan masyarakat hukum adat, kearifan lokal atau pengetahuan
tradisional dan hak kearifan lokal atau pengetahuan tradisional dan hak masyarakat
hukum adat dan/atau masyarakat adat terkait dengan Perlindungan dan Pengelolaan
Lingkungan Hidup;
j. menyiapkan bahan dan melakukan identifikasi, verifikasi dan validasi serta
penetapan pengakuan keberadanaan keberadaan masyarakat hukum adat, kearifan
lokal atau pengetahuan tradisional dan hak kearifan lokal atau pengetahuan
tradisional dan hak masyarakat hukum adat terkait dengan Perlindungan dan
Pengelolaan Lingkungan Hidup;
k. menyiapkan bahan dan melakukan fasilitasi penetapan tanah ulayat yang
merupakan keberadaan masyarakat hukum adat, kearifan lokal atau pengetahuan
tradisional dan hak kearifan lokal atau pengetahuan tradisional dan hak masyarakat
hukum adat terkait dengan Perlindungan dan Pengelolaan Lingkungan Hidup;
l. menyiapkan bahan dan melakukan komunikasi dialogis dengan masyarakat hukum
adat;
m. menyiapkan bahan, melakukan, dan mengoordinasikan pembentukan panitia
pengakuan masyarakat hukum adat;
Bab II Gambaran Pelayanan SKPD
Perubahan Rencana Strategis (RENSTRA)
Dinas Pengelolaan Lingkungan Hidup Prov. Sulsel Tahun 2013-2018 II-31
n. menyiapkan bahan dan melakukan penyusunan data dan informasi profil masyarakat
hukum adat , kearifan lokal atau pengetahuan tradisional terkait Perlindungan dan
Pengelolaan Lingkungan Hidup;
o. menyiapkan bahan, mengoordinasikan, dan melakukan penyusunan kebijakan
peningkatan kapasitas masyarakat hukum adat, kearifan lokal atau pengetahuan
tradisional terkait perlindungan pengelolaan lingkungan hidup;
p. menyiapkan bahan dan melakukan penyelenggaraan pendidikan dan pelatihan,
pengembangan dan pendampingan terhadap masyarakat hukum adat, kearifan lokal
atau pengetahuan tradisional terkait perlindungan pengelolaan lingkungan hidup;
q. menyiapkan bahan dan melakukan fasilitasi kerjasama dan pemberdayaan
masyarakat hukum adat , kearifan lokal atau pengetahuan tradisional terkait
perlindungan pengelolaan lingkungan hidup;
r. menyiapkan model peningkatan kapasitas dan peningkatan kerjasama masyarakat
hukum adat , kearifan lokal atau pengetahuan tradisional terkait perlindungan
pengelolaan lingkungan hidup;
s. menyiapkan sarana dan prasarana peningkatan kapasitas dan peningkatan
kerjasama masyarakat hukum adat, kearifan lokal atau pengetahuan tradisional
terkait perlindungan pengelolaan lingkungan hidup;
t. menyiapkan bahan dan melakukan pengembangan materi pendidikan, pelatihan,
dan penyuluhan lingkungan hidup;
u. menyiapkan bahan dan melakukan pengembangan metode pendidikan, pelatihan,
dan penyuluhan lingkungan hidup;
v. menyiapkan bahan pelaksanaan pendidikan, pelatihan, dan penyuluhan lingkungan
hidup;
w. menyiapkan bahan dan melakukan peningkatan kapasitas instruktur dan penyuluh
lingkungan hidup;
x. menyiapkan bahan dan melakukan pengembangan kelembagaan kelompok
masyarakat peduli lingkungan hidup;
y. menyiapkan bahan dan melakukan identifikasi kebutuhan pendidikan, pelatihan, dan
penyuluhan;
Bab II Gambaran Pelayanan SKPD
Perubahan Rencana Strategis (RENSTRA)
Dinas Pengelolaan Lingkungan Hidup Prov. Sulsel Tahun 2013-2018 II-32
z. mengoordinasikan penyiapan sarana dan prasarana diklat dan penyuluhan
lingkungan hidup;
aa. mengoordinasikan dan menyiapkan bahan pengembangan jenis penghargaan
lingkungan hidup;
bb. menyiapkan bahan, mengoordinasikan, dan menyusun kebijakan tata cara
pemberian penghargaan lingkungan hidup;
cc. menyiapkan bahan dan mengoordinasikan pelaksanaan penilaian dan pemberian
penghargaan lingkungan hidup;
dd. menyiapkan bahan dan mengoordinasikan pembentukan tim penilai penghargaan;
bb. mengoordinasikan dan melakukan pemantauan, pengendalian, dan evaluasi
kebijakan teknis peningkatan kapasitas lingkungan hidup;
ff. melakukan koordinasi dan konsultasi dengan lembaga pemerintah dan lembaga non
pemerintah dalam rangka pelaksanaan tugas dan fungsi;
gg. menilai kinerja pegawai Aparatur Sipil Negara sesuai ketentuan peraturan
perundang-undangan;
hh. menyusun laporan hasil pelaksanaan tugas Kepala Seksi Peningkatan Kapasitas
Lingkungan Hidup dan memberikan saran pertimbangan kepada atasan sebagai
bahan perumusan kebijakan; dan
ii. melakukan tugas kedinasan lain yang diperintahkan atasan sesuai dengan bidang
tugasnya.
2.2. Sumber Daya Dinas Pengelolaan Lingkungan Hidup Provinsi Sulawesi Selatan
Apapun kualifikasi staf secara umum diasumsikan pada berbagai komposisi di
DPLH pada setiap level pada struktur organisasi tergantung pada berbagai faktor yaitu :
- Fungsi, prioritas dan beban kerja dari setiap sub bidang, sub bagian di DPLH.
- Isu dan permasalahan lingkungan yang berkembangan di Sulawesi Selatan.
- Arah dan prioritas dan kegiatan organisasi
- Kemampuan anggaran
- Ketersediaan personil dengan kualifikasi dan pengalaman yang dibutuhkan.
Bab II Gambaran Pelayanan SKPD
Perubahan Rencana Strategis (RENSTRA)
Dinas Pengelolaan Lingkungan Hidup Prov. Sulsel Tahun 2013-2018 II-33
Berdasarkan pengalaman DPLH Provinsi Sulawesi Selatan, kualifikasi staf yang
dibutuhkan pada setiap level adalah sebagai berikut :
✓ Semua Kepala Bidang dan Kepala Sub Bidang Teknis seharusnya memiliki kualifikasi
sesuai dengan bidang tugas dan memiliki pendidikan Strata 1.
✓ Setiap Kepala Sub Bagian pada Sekretariat seharusnya memiliki kualifikasi Strata 1
dalam bidang perencanaan, hukum, keuangan komunikasi.
✓ Staf di Sub Bidang teknis seharusnya 70 % memiliki kualifikasi Strata I, 20 % sertifikat
diploma/sertifikasi training yang relevan dengan isu-isu lingkungan, sedangkan 10 %
cukup berpendidikan SMU dan SLTP.
✓ Kelompok fungsional di dalam organisasi DPLH 90 % minimal berkualifikasi Strata I dan
10 % cukup Diploma teknik yang berkaitan dengan tugas fungsinya.
Aparatur DPLH hendaknya memiliki pengetahuan tentang permasalahan
lingkungan dan kemampuan koordinasi dan kerjasama dengan berbagai pihak,
pengetahuan tentang Sistem Fisika, Kimia, Biologi memahami dan berpengalaman
dalam proses industri dan teknologi produksi bersih, kemampuan dalam melakukan
pengukuran berbagai parameter lingkungan, selain itu juga harus mampu berkomunikasi
secara efektif dan memberikan pelayanan informasi.
Tabel 2.1
Jumlah Karyawan PNS DPLH Provinsi Sulawesi Selatan
Bagian Jumlah
Sekretariat 24
Bidang Tata Lingkungan 9
Bidang Pengelolaan Sampah dan Limbah Bahan
Berbahaya dan Beracun
9
Bidang Pengendalian Pencemaran dan Kerusakan
Lingkungan
9
Bidang Penaatan dan Peningkatan Kapasitas Lingkungan
Hidup
11
Unit Pelaksana Teknis (UPTD) Laboratorium LH 19
Jabatan Fungsional 7
Jumlah 88
Bab II Gambaran Pelayanan SKPD
Perubahan Rencana Strategis (RENSTRA)
Dinas Pengelolaan Lingkungan Hidup Prov. Sulsel Tahun 2013-2018 II-34
Tabel 2.2. Jumlah Karyawan Tenaga Kontrak DPLH Provinsi Sulawesi Selatan
Bagian Jumlah
Sekretariat 4
Bidang Standarisasi dan Pemulihan Kualitas Lingkungan 0
Bidang Ekonomi Sumberdaya dan Teknologi Lingkungan 5
Bidang Konservasi Sumberdaya Alam dan Pengendalian
Pencemaran
0
Bidang Pengawasan dan Penegakan Hukum Lingkungan 1
Unit Pelaksana Teknis (UPT) Laboratorium LH 4
Jumlah 14
Tabel 2.3.
Jumlah Karyawan PNS Berdasarkan Pendidikan
Pendidikan Jumlah
S3 1
S2 19
S1 41
D3 1
SMA 18
SLTP 1
SD 0
Jumlah 88
Gambar 2.1.
Bab II Gambaran Pelayanan SKPD
Perubahan Rencana Strategis (RENSTRA)
Dinas Pengelolaan Lingkungan Hidup Prov. Sulsel Tahun 2013-2018 II-35
Proporsi PNS DPLH Berdasarkan Pendidikan
Tabel 2.4 Jumlah PNS DPLH Menurut Tingkat Pangkat/Golongan
Golongan / Ruang Jumlah
IV/c 1
IV/b 5
IV/a 9
III/d 11
III/c 14
III/b 24
III/a 5
II/d 2
II/c 8
II/b 10
II/a 1
I/a 1
Jumlah 88
Tabel 2.6 Jumlah Anggaran DPLH Tahun 2008 sampai dengan Tahun 2016 (Rp.)
No. Tahun Belanja Tidak
Langsung (BTL)
Belanja Langsung (BL)
Jumlah Kegiatan
Dekonsentrasi
1. 2008 2.240.477.210 6.335.830.125 8.576.307.335 500.000.000
2. 2009 2.953.450.948 6.445.873.000 9.899.323.948 500.000.000
3. 2010 3.141.379.626 8.840.000.000 11.399.323.948 500.000.000,-
1%
19%
56%
2%
20%
0% 1%
Jumlah
S3 S2 S1 D3 SLTA SLTP SD
Bab II Gambaran Pelayanan SKPD
Perubahan Rencana Strategis (RENSTRA)
Dinas Pengelolaan Lingkungan Hidup Prov. Sulsel Tahun 2013-2018 II-36
4. 2011 3.747.341.256 9.255.000.000 13.002.341.256 500.000.000,-
5. 2012 4.385.166.499 4.385.166.499 16.931.711.999 4.209.540.000
6. 2013 4.899.312.202 12.400.000.000 17.299.312.200 6.000.000.000
7. 2014 5.838.220.244 13.630.000.000 19.468.220.244 4.584.325.000
8. 2015 6.767.450.963 12.290.792.137 19.058.243.100 2.500.000.000
9. 2016 7.010.267.730 14.792.744.677 21.803.012.407,42 1.875.000.000
2.3. Kinerja Pelayanan Dinas Pengelolaan Lingkungan Hidup Provinsi Sulawesi
Selatan
Menurut Permendagri Nomor 54 Tahun 2010 dan Permenpan Nomor 20 Tahun
2008 Indikator Kinerja Utama (IKU) untuk urusan lingkungan hidup Pemerintah Daerah
terdiri dari :
1. Persentase pemantauan pencemaran status mutu air (jumlah kawasan permukiman
atau industri atau sumberdaya air yang dipantau mutu airnya/ jumlah kawasan
permukiman atau industri dan sumber mata air).
2. Cakupan pengawasan terhadap pelaksanaan Amdal (jumlah dokumen Amdal yang
diawasi pelaksanaannya/ jumlah total dokumen Amdal yang berlaku).
3. Cakupan penegakan hukum lingkungan (Jumlah kasus lingkungan yang
diselesaikan/ jumlah kasus lingkungan yang ada).
4. Cakupan penghijauan wilayah rawan longsor dan sumber mata air.
5. Persentase penanganan sampah.
6. Persentase penduduk berakses air minum.
7. Persentase luas pemukiman yang tertata.
Berdasarkan Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan
Daerah menyatakan Lingkungan Hidup merupakan Urusan Pemerintahan Wajib yang
tidak berkaitan dengan Pelayanan Dasar, kemudian kriteria Urusan Pemerintahan yang
menjadi kewenangan Daerah Provinsi adalah :
a. Urusan Pemerintahan yang lokasinya lintas Daerah kabupaten/kota.
b. Urusan Pemerintahan yang penggunaannya lintas Daerah Kabupaten/Kota.
c. Urusan Pemerintahan yang manfaat atau dampak negatifnya lintas Daerah
kabupaten/kota; dan/atau
Bab II Gambaran Pelayanan SKPD
Perubahan Rencana Strategis (RENSTRA)
Dinas Pengelolaan Lingkungan Hidup Prov. Sulsel Tahun 2013-2018 II-37
d. Urusan Pemerintahan yang penggunaan sumber dayanya lebih efisien apabila
dilakukan oleh Daerah Provinsi.
Tabel 2.7 Pembagian Urusan Pemerintahan Bidang Lingkungan Hidup Berdasarkan
Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014
No. Sub Bidang Pemerintahan
Pusat Daerah Provinsi
Daerah
Kabupaten/Kota
1 2 3 4 5
1. Perencanaan Lingkungan Hidup
Rencana perlindungan dan pengelolaan lingkungan hidup (RPPLH) nasional
RPPLH Provinsi RPPLH Kabupaten/Kota
2. Kajian Lingkungan Hidup Strategis (KLHS)
KLHS untuk kebijakan, rencana dan/atau program (KRP) Nasional.
KLHS untuk KRP provinsi.
KLHS untuk KRP kabupaten/kota.
3. Pengendalian Pencemaran dan/atau Kerusakan Lingkungan Hidup
Pencegahan, penanggulangan dan pemulihan pencemaran dan/atau kerusakan lingkungan hidup lintas Daerah provinsi dan/atau lintas batas negara.
Pencegahan, penanggulangan dan pemulihan pencemaran dan/atau kerusakan lingkungan hidup lintas Daerah kabupaten/kota dalam 1 (satu) Daerah provinsi.
Pencegahan, penanggulangan dan pemulihan pencemaran dan/atau kerusakan lingkungan hidup dalam Daerah kabupaten/kota.
4. Keanekaragaman Hayati (Kehati)
Pengelolaan Kehati nasional.
Pengelolaan Kehati provinsi.
Pengelolaan Kehati kabupaten/kota.
5. Bahan Berbahaya dan Beracun (B3), dan Limbah Bahan Berbahaya dan Beracun (Limbah B3)
a. Pengelolaan B3.
b. Pengelolaan limbah B3.
Pengumpulan limbah B3 lintas Daerah kabupaten/kota dalam 1 (satu) Daerah provinsi.
a. Penyimpanan sementara limbah B3.
b. b. Pengumpulan limbah B3 dalam 1 (satu) Daerah kabupaten/kota.
6. Pembinaan dan pengawasan terhadap izin lingkungan dan izin perlindungan dan pengelolaan
Pembinaan dan pengawasan terhadap usaha dan/atau kegiatan yang izin lingkungan dan izin PPLH diterbitkan
Pembinaan dan pengawasan terhadap usaha dan/atau kegiatan yang izin lingkungan dan izin PPLH diterbitkan oleh
Pembinaan dan pengawasan terhadap usaha dan/atau kegiatan yang izin lingkungan dan izin PPLH diterbitkan oleh Pemerintah Daerah kabupaten/kota.
Bab II Gambaran Pelayanan SKPD
Perubahan Rencana Strategis (RENSTRA)
Dinas Pengelolaan Lingkungan Hidup Prov. Sulsel Tahun 2013-2018 II-38
lingkungan hidup (PPLH)
oleh Pemerintah Pusat.
Pemerintah Daerah provinsi.
7. Pengakuan keberadaan masyarakat hukum adat (MHA), kearifan lokal dan hak MHA yang terkait dengan PPLH
a. Penetapan pengakuan MHA, kearifan lokal atau pengetahuan tradisional dan hak MHA terkait dengan PPLH yang berada di 2 (dua) atau lebih Daerah provinsi.
b. Peningkatan kapasitas MHA, kearifan lokal atau pengetahuan tradisional dan hak MHA terkait dengan PPLH yang berada di 2 (dua) atau lebih Daerah provinsi.
a. Penetapan pengakuan MHA, kearifan lokal atau pengetahuan tradisional dan hak kearifan lokal atau pengetahuan tradisional dan hak MHA terkait dengan PPLH yang berada di dua atau lebih Daerah kabupaten/kota dalam 1 (satu) Daerah provinsi.
b. Peningkatan kapasitas MHA, kearifan lokal atau pengetahuan tradisional dan hak kearifan lokal atau pengetahuan tradisional dan hak MHA terkait dengan PPLH yang berada di dua atau lebih Daerah kabupaten/kota dalam 1 (satu) Daerah provinsi
a. Penetapan pengakuan MHA, kearifan lokal atau pengetahuan tradisional dan hak kearifan lokal atau pengetahuan tradisional dan hak MHA terkait dengan PPLH yang berada di Daerah kabupaten/kota.
b. Peningkatan kapasitas MHA, kearifan lokal atau pengetahuan tradisional dan hak kearifan lokal atau pengetahuan tradisional dan hak MHA terkait dengan PPLH yang berada di Daerah kabupaten/kota.
8. Pendidikan, Pelatihan, dan Penyuluhan Lingkungan Hidup Untuk Masyarakat
Penyelenggaraan pendidikan, pelatihan, dan penyuluhan lingkungan hidup untuk lembaga kemasyarakatan tingkat nasional.
Penyelenggaraan pendidikan, pelatihan, dan penyuluhan lingkungan hidup untuk lembaga kemasyarakatan tingkat Daerah provinsi.
Penyelenggaraan pendidikan, pelatihan, dan penyuluhan lingkungan hidup untuk lembaga kemasyarakatan tingkat Daerah kabupaten/kota.
Bab II Gambaran Pelayanan SKPD
Perubahan Rencana Strategis (RENSTRA)
Dinas Pengelolaan Lingkungan Hidup Prov. Sulsel Tahun 2013-2018 II-39
9. Penghargaan Lingkungan Hidup Untuk Masyarakat
Pemberian penghargaan lingkungan hidup tingkat nasional.
Pemberian penghargaan lingkungan hidup tingkat Daerah provinsi.
Pemberian penghargaan lingkungan hidup tingkat Daerah kabupaten/kota.
10. Pengaduan Lingkungan Hidup
Penyelesaian pengaduan masyarakat di bidang PPLH terhadap : a. usaha dan/atau
kegiatan yang izin lingkungan
dan/atau izin PPLH diterbitkan oleh Pemerintah Pusat.
b. usaha dan/atau kegiatan yang lokasi dan/atau dampaknya lintas Daerah provinsi.
Penyelesaian pengaduan masyarakat di bidang PPLH terhadap : a. usaha dan/atau
kegiatan yang izin lingkungan dan/atau izin PPLH diterbitkan oleh Pemerintah Daerah provinsi.
b. usaha dan/atau kegiatan yang lokasi dan/atau dampaknya lintas Daerah kabupaten/kota.
Penyelesaian pengaduan masyarakat di bidang PPLH terhadap : a. usaha dan/atau
kegiatan yang izin lingkungan dan/atau izin PPLH diterbitkan oleh Pemerintah Daerah kabupaten/kota.
b. usaha dan/atau kegiatan yang lokasi dan/atau dampaknya di Daerah kabupaten/kota.
11. Persampahan
a. Penerbitan izin insenerator pengolah sampah menjadi energi listrik.
b. Penerbitan izin pemanfaatan gas metana (landfill gas) untuk energi listrik di tempat pemrosesan akhir (TPA) regional oleh pihak swasta.
c. Pembinaan dan pengawasan penanganan sampah di TPA/tempat pengolahan sampah terpadu (TPST)
Penanganan sampah di TPA/TPST regional.
a. Pengelolaan sampah.
b. Penerbitan izin pendaurulangan sampah/pengolahan sampah, pengangkutan sampah dan pemrosesan akhir sampah yang diselenggarakan oleh swasta.
c. Pembinaan dan pengawasan pengelolaan sampah yang diselenggarakan oleh pihak swasta.
Bab II Gambaran Pelayanan SKPD
Perubahan Rencana Strategis (RENSTRA)
Dinas Pengelolaan Lingkungan Hidup Prov. Sulsel Tahun 2013-2018 II-40
regional oleh pihak swasta.
d. Penetapan dan pengawasan tanggung jawab produsen dalam pengurangan sampah.
e. Pembinaan dan pengawasan tanggung jawab produsen dalam pengurangan sampah.
Berdasarkan tugas dan fungsinya, Dinas Pengelolaan Lingkungan Hidup Provinsi
Sulawesi Selatan, memiliki berbagai bentuk jenis pelayanan kepada masyarakat yakni :
layanan analisis mengenai dampak lingkungan (AMDAL); layanan perizinan lingkungan;
layanan penilaian kualitas air dan udara, layanan informasi lingkungan hidup, layanan
pengawasan dan penegakan hukum lingkungan. Kinerja pelayanan Dinas Pengelolaan
Lingkungan Hidup Provinsi Sulawesi Selatan pada masing-masing jenis pelayanan
adalah sebagai berikut :
a. Layanan Dokumen Lingkungan dan Pengawasan Dokumen Lingkungan
Layanan rekomendasi dokumen lingkungan diberikan kepada masyarakat dunia
usaha yang membutuhkan rekomendasi dokumen lingkungan bagi kegiatan usaha yang
akan dibangun. Selama kurun waktu 2010-2014, jumlah rekomendasi dokumen
lingkungan AMDAL yang dikeluarkan Badan Lingkungan Hidup Provinsi Sulawesi
Selatan sebanyak 19 dokumen.
Tabel 2.7
Layanan Rekomendasi Dokumen Lingkungan AMDAL dan UKL-UPL
No Rekoemdasi Tahun
2008 2009 2010 2011 2012 2013 2014
1. AMDAL 3 4 10 6 3 10 24
Bab II Gambaran Pelayanan SKPD
Perubahan Rencana Strategis (RENSTRA)
Dinas Pengelolaan Lingkungan Hidup Prov. Sulsel Tahun 2013-2018 II-41
2 UKL-UPL 5 6 2 3 3 2 2
Sumber : Dinas Pengelolaan Lingkungan HidupProv. Sulsel Tahun 2014
Selain memberikan pelayanan dokumen lingkungan, seperti AMDAL dan UKL-
UPL, Badan Lingkungan Hidup Provinsi Sulawesi Selatan juga melakukan pengawasan
terhadap pelaksanaan rekomendasi dalam dokumen lingkungan. Jumlah perusahaan
yang wajib AMDAL yang diawasi turus meningkat, namun belum mampu menjangkau
seluruh perusahaan wajib AMDAL. Pada tahun 2008 jumlah perusahaan wajib AMDAL
yang diawasi sebanyak 225 perusahaan atau sekitar 94,94 % dari total wajib AMDAL,
kemudian meningkat menjadi 329 perusahaan pada tahun 2012, atau sekitar 98,21 %
dari total wajib AMDAL.
Tabel 2.8
Persentase Pengawasan Terhadap Pelaksanaan Amdal
Provinsi Sulawesi SelatanTahun 2008-2014
No Uraian Tahun
2008 2009 2010 2011 2012 2013 2014
1. Jumlah
Perusahaan
wajib AMDAL
yang telah
diawasi
225 242 267 298 329 329 10
2. Jumlah seluruh
perusahaan
wajib AMDAL
237 251 272 300 335 335 340
3. Persentase
Jumlah
Pengaduan
yang
ditindaklanjuti
(1)/(2)
94,94
%
96,41
%
98,16
%
99,33
%
98,21
% 98,21 2,94%
Sumber : Dinas Pengelolaan Lingkungan HidupProv. Sulsel Tahun 2014
b. Layanan Penegakan Hukum Lingkungan
Seiring dengan pertumbuhan penduduk dan aktivitas ekonomi yang akseleratif di
Sulawesi Selatan, maka sengketa lingkungan antar masyarakat/ organisasi juga semakin
meningkat. Peningkatan sengketa lingkungan ini, tergambar dari semakin meningkatnya
pengaduan kasus lingkungan. Pada tahun 2008 jumlah pengaduan kasus lingkungan
yang diterima DPLH Provinsi Sulawesi Selatan sebanyak 5 kasus meningkat menjadi 22
kasus pada tahun 2012. Kasus-kasus lingkungan yang ada dalam kurun waktu 5 tahun
terakhir semuanya telah ditindak lanjuti oleh PEMDA, kecuali satu kasus pada tahun
Bab II Gambaran Pelayanan SKPD
Perubahan Rencana Strategis (RENSTRA)
Dinas Pengelolaan Lingkungan Hidup Prov. Sulsel Tahun 2013-2018 II-42
2011. Berdasarkan trend peningkatan jumlah pengaduan kasus lingkungan, maka pada
tahun 2018, jumlah kasus lingkungan di Sulawesi Selatan akan semakin banyak dan
semakin beragam.
Tabel 2.9
Persentase Penegakan Hukum Lingkungan Provinsi Sulawesi SelatanTahun 2008-2014
No Uraian Tahun
2008 2009 2010 2011 2012 2013 2014
1. Jumlah kasus lingkungan
yang masuk 5 6 10 16 22 6 10
2. Jumlah kasus lingkungan
yang diselesaikan DPLH
Prov.Sulsel
5 6 10 15 22 5 9
3. Persentase Jumlah
Pengaduan yang
ditindaklanjuti (1)/(2)
100 % 100 % 100 % 93.75 % 100 % 83,33% 90%
Sumber : Dinas Pengelolaan Lingkungan HidupProv. Sulsel Tahun 2014
c. Layanan Informasi Status Mutu Air
Sumber-sumber air seperti sungai dan danau memiliki peran strategis dalam
kehidupan manusia dan mahluk hidup lainnya. Di Sulawesi Selatan, air sungai dan
danau selain dijadikan sebagai sumber air minum bagi sebagian masyarakat Sulawesi
Selatan, juga menjadi sumber air baku untuk berbagai kebutuhan lainnya, seperti
industri, pertanian dan pembangkit tenaga listrik. Akan tetapi, disisi lain, sumber-sumber
air tersebut sering dijadikan tempat pembuangan berbagai macam limbah sehingga
tercemar dan kualitasnya semakin menurun. Mengingat peran strategisnya, DPLH
Provinsi Sulawesi Selatan, ditugaskan untuk memantau kualitasnya, menetapkan dan
menginformasikan status mutu air dari berbagai sumber-sumber air tersebut yang
menjadi kewenangannya.
Sulawsi Selatan memiliki 27 sungai dan 2 danau lintas kabupaten. Pada Tahun
2008 jumlah sungai yang dipantau mutu airnya sebanyak 1 sungai atau sekitar 3,70 %
dari total sungai yang ada, dan pada tahun 2012 jumlah sungai yang dipantau mutu
airnya meningkat menjadi 4 buah atau sekitar 14,81 %.
Tabel 2.10
Persentase Pencemaran Status Mutu Air
Provinsi Sulawesi Selatan Tahun 2008-2014
Bab II Gambaran Pelayanan SKPD
Perubahan Rencana Strategis (RENSTRA)
Dinas Pengelolaan Lingkungan Hidup Prov. Sulsel Tahun 2013-2018 II-43
No Uraian Tahun
2008 2009 2010 2011 2012 2013 2014
1.
Jumlah sungai yang dipantau
mutu airnya 1 1 2 3 4 10
10
Sungai
dan 2
Danau
2.
Jumlah sungai yang wajib
dipantau
27
Sungai
dan 2
danau
prioritas
27
Sungai
dan 2
danau
prioritas
27
Sungai
dan 2
danau
prioritas
27
Sungai
dan 2
danau
prioritas
27
Sungai
dan 2
danau
prioritas
27
Sungai
dan 2
danau
prioritas
27
Sungai
dan 2
danau
prioritas
3. Persentase Jumlah sumber air
yang dipantau Mutu Airnya
(1)/(2)
3.70 % 3.70 % 7.41 % 11.11 % 14.81 % 37,08% 37,08%
Sumber : Dinas Pengelolaan Lingkungan Hidup Prov. Sulsel Tahun 2013
d. Layanan Penangan Sampah
Sampah merupakan sisa kegiatan sehari-hari manusia dan atau dari proses alam.
Seiring dengan bertambahnya jumlah penduduk maka volume sampah yang dihasilkan
dari aktivitas penduduk tersebut juga semakin meningkat. Oleh karena itu diperlukan
penanganan yang tepat agar sampah tersebut tidak menimbulkan masalah baik bagi
manusia maupun lingkungan. Produksi sampah di Sulawesi Selatan terus meningkat,
pada tahun 2008 jumlah produksi sampah sebesar 2,35 juta M3 per tahun kemudian
meningkat menjad 2,64 juta M3 per tahun, yang berarti selama kurun waktu 5 tahun,
produksi sampah meningkat sekitar 12,45 %. Pada tahun 2008 volume sampah yang
dangani hanya sekitar 82,65 % dari produksi sampah, dan pada tahun 2012 presentasi
sampah yang ditangan hanya sekitar 81,23 %.
Tabel 2.11
Persentase Penanganan Sampah
Provinsi Sulawesi Selatan Tahun 2008-2012
No Uraian Tahun
2008 2009 2010 2011 2012
1 Jumlah sampah yang
ditangani (M3/Thn)
1,943,248 1,983,080 2,063,667 2,104,995 2,147,498
2 Jumlah produksi sampah
(M3/Thn)
2,351,118 2,338,596 2,537,022 2,589,619 2,643,827
3 Persentase (%) 82.65 84.80 81.34 81.29 81.23
Sumber : Dinas Tata Ruang & Permukiman Prov. Sulsel Tahun 2013
Pada tahun 2012, produksi sampah di Sulawesi Selatan terbesar diproduksi di
Kota Makassar, dengan volume sebesar 1,26 juta M3 per tahun, sedangkan volume
Bab II Gambaran Pelayanan SKPD
Perubahan Rencana Strategis (RENSTRA)
Dinas Pengelolaan Lingkungan Hidup Prov. Sulsel Tahun 2013-2018 II-44
produksi sampah paling kecil di tempati Kabupaten Luwu dengan volume produksi
hanya sebesar 15,471 M3 per tahun. Dari aspek penangan sampah, tercatat Kota Pare-
Pare dan Kota Makassar memiliki persentase penangan sampah paling tinggi yakni
masing-masing 94,90 % untuk Kota Pare-Pare dan 91,93 % untuk Kota Makassar.
Sedangkan daerah yang memiliki penanganan sampah paling rendah ditempati
Kabupaten Luwu Timur dan Jeneponto dengan presentase secara berturut-turut
sebesar 20 % dan 30 %.
Tabel 2.12
Jumlah Volume Sampah dan Produksi Sampah Menurut Kabupaten/Kota
Provinsi Sulawesi Selatan Tahun 2012
No Kabupaten / Kota Jumlah Sampah yang
Ditangani (M3/Thn)
Jumlah Volume Produksi
Sampah (M3/Thn)
Persentase
(%)
1 Kepulauan Selayar 18,190 21,884 83.12
2 Bulukumba 49,159 61,449 80.00
3 Bantaeng 20,638 43,967 46.94
4 Jeneponto 7,345 24,482 30.00
5 Takalar 29,651 38,205 77.61
6 Gowa 145,858 191,916 76.00
7 Sinjai 28,142 46,903 60.00
8 Maros 34,091 59,115 57.67
9 Pangkep 16,512 41,280 40.00
10 Barru 28,873 41,597 69.41
11 Bone 96,874 107,703 89.95
12 Soppeng 34,212 46,816 73.08
13 Wajo 66,286 79,544 83.33
14 Sidrap 62,815 86,641 72.50
15 Pinrang 61,916 69,568 89.00
16 Enrekang 9,118 19,538 46.67
17 Luwu 12,033 15,471 77.78
18 Tana Toraja 33,849 65,582 51.61
19 Luwu Utara 12,620 16,042 78.67
20 Luwu Timur 8,683 43,413 20.00
21 Toraja Utara 20,440 44,548 45.88
22 Makassar 1,154,894 1,256,220 91.93
23 Pare Pare 100,713 106,128 94.90
24 Palopo 94,586 115,815 81.67
Sumber : Dinas Tata Ruang & Permukiman Sulawesi Selatan Tahun 2013
Daya tampung tempat pembuangan sampah (TPS) di Sulawesi Selatan selama
kurun waktu 2008-2012 tidak mengalami perubahan, sementara jumlah penduduk
Bab II Gambaran Pelayanan SKPD
Perubahan Rencana Strategis (RENSTRA)
Dinas Pengelolaan Lingkungan Hidup Prov. Sulsel Tahun 2013-2018 II-45
Sulawesi Selatan terus bertambah. Kondisi tersebut menyebabkan rasio daya tampung
TPS terhadap jumlah penduduk terus menurn. Pada tahun 2008 rasio daya tampun TPS
terhadap jumlah penduduk sebesar 0,0015 % yang berarti daya tampung TPS yang
tersedia hanya sebesar 0,0015 M3 per 100 penduduk. Bahkan pada tahun 2012 rasio
tersebut hanya sekitar 0,0014 %.
Tabel 2.13
Rasio Tempat Pembuangan Sampah terhadap Jumlah Penduduk
Provinsi Sulawesi Selatan Tahun 2008-2012
No Uraian Tahun
2008 2009 2010 2011 2012
1. Jumlah Daya Tampung TPS
(M³) 122,24 122,24 122,24 122,24 122,24
2. Jumlah Penduduk (Jiwa) 7.700.255 7.908.519 8,034,776 8.115.638 8.199.999
3. Rasio Daya Tampung TPS thd
Jumlah penduduk 0,0015 % 0,0015 % 0,0015 % 0,0015 % 0,0014 %
Sumber : Dinas Pengelolaan Lingkungan HidupProv. Sulsel Tahun 2013
Rasio daya tampung TPS terhadap jumlah penduduk menurut wilayah kabupaten
kota di Sulawesi Selatan memperlihatkan bahwa, Kota Pare-Pare dan Kota Makassar
menempati posisi teratas. Rasio daya tampung TPS terhadap jumlah penduduk di
kedua wilayah tersebut masing-masing sebesar 124,13 % dan 86,96 %. Sedangkan
posisi terendah di tempati Kabupaten Kabupaten Luwu Timur dan Kabupaten Luwu.
Tabel 2.14
Rasio Tempat Pembuangan Sampah terhadap Jumlah Penduduk
Menurut Kabupaten/Kota
Provinsi Sulawesi Selatan Tahun 2012
No. Uraian Jumlah Penduduk
(jiwa)
Jumlah Daya Tampung TPS
(Ton) Rasio
1 Kepulauan Selayar 124.854 18.000,00 14,41 %
2 Bulukumba 399.785 29.040,00 7,26 %
3 Bantaeng 178.861 27.000,00 15,09 %
4 Jeneponto 346.894 - -
5 Takalar 275.567 - -
6 Gowa 677.456 43.920,00 6,48 %
7 Sinjai 231.910 46.800,00 20,18 %
8 Maros 325.994 23.400,00 7,18 %
9 Pangkep 311.821 28.800,00 9,23 %
10 Barru 167.580 25.051,20 14,95 %
11 Bone 725.743 126.000,00 17,36 %
12 Soppeng 224.184 98.280,00 43,84 %
13 Wajo 387.423 41.277,60 10,65 %
Bab II Gambaran Pelayanan SKPD
Perubahan Rencana Strategis (RENSTRA)
Dinas Pengelolaan Lingkungan Hidup Prov. Sulsel Tahun 2013-2018 II-46
No. Uraian Jumlah Penduduk
(jiwa)
Jumlah Daya Tampung TPS
(Ton) Rasio
14 Sidrap 278.091 32.850,00 11,81 %
15 Pinrang 356.334 49.680,00 13,94 %
16 Enrekang 193.534 17.683,56 9,14 %
17 Luwu 338.494 9.000,00 2,66 %
18 Tana Toraja 223.653 12.045,00 5,39 %
19 Luwu Utara 292.670 11.340,00 3,87 %
20 Luwu Timur 254.080 4.200,00 1,65 %
21 Toraja Utara 219.676 - -
22 Makassar 1.377.494 1.196.513,80 86,86 %
23 Pare Pare 132.540 164.520,00 124,13 %
24 Palopo 155.360 120.600,00 77,62 %
Jumlah 8.199.999 2.126.001,16
Sumber : Dinas Pengelolaan Lingkungan HidupProv. Sulsel Tahun 2013
e. Aksesibilitas Air Minum
Air bersih merupakan salah satu kebutuhan dasar measyarakat, baik untuk
keperluan air minum maupun untuk keperluan lainnya. Karena itu penyediaan air bersih
yang dapat diakses oleh masyarakat selalu menjadi perhatian pemerintah. Yang
dimaksud akses air bersih meliputi air minum yang berasal dari air mineral, air
leding/PAM, pompa air, sumur, atau mata air yang terlindung dalam jumlah yang cukup
sesuai standar kebutuhan minimal. Aksesibilitas penduduk Sulawesi Selatan terhadap
air bersih terus meningkat. Pada tahun 2008 persentase penduduk terhadap akses air
bersih sebesar 77,36 persen, dan meningkat pada tahun 2012 menjadi 82,52 persen,
yang berarti terjadi peningkatan sebesar 5 persen dalam kurun waktu 5 tahun terakhir.
Tabel 2.15
Proporsi Jumlah Penduduk yang Mendapatkan Akses Air Minum
Provinsi Sulawesi Selatan Tahun 2008-2012
No Uraian Tahun
2008 2009 2010 2011 2012
1 Jumlah penduduk yang
mendapat akses air
minum
6,037,826 6,402,141 6,481,108 6,691,486 6,785,324
2 Jumlah penduduk 7,805,024 7,908,512 8,034,776 8,115,638 8,222,631
3 Persentase penduduk
berakses air bersih
77.36 80.95 80.66 82.45 82.52
Sumber : Dinas Tata Ruang & Permukiman Prov. Sulsel Tahun 2013
Bab II Gambaran Pelayanan SKPD
Perubahan Rencana Strategis (RENSTRA)
Dinas Pengelolaan Lingkungan Hidup Prov. Sulsel Tahun 2013-2018 II-47
Aksesibilitas penduduk terhadap air bersih menurut wilayah di Sulawesi Selatan
seperti pada tabel berikut, memperlihatkan bahwa Kota Makaasar memliki persentase
penduduk mendapatkan akses air bersih mencapai 100 %, yang berarti seluruh
penduduk di wilayah ini sudah memiliki aksesibilitas terhadap air bersih. Akan tetapi di
Kabupaten Tanah Toraja dan Toraja Utara, hanya sekitar separuh penduduknya
memiliki aksesibilitas terhadap air bersih.
Tabel 2.16
Proporsi Jumlah Penduduk yang Mendapatkan Akses
Air Minum dan Jumlah Penduduk Menurut Kabupaten/Kota
Provinsi Sulawesi Selatan Tahun 2012
No Kabupaten / Kota
Jumlah
Penduduk
(Jiwa)
Jumlah Penduduk yang
Mendapatkan Akses Air Minum
(Jiwa)
Persentase
(%)
1 Kepulauan Selayar 124,516 113,112 90,84
2 Bulukumba 398,531 295,836 74.23
3 Bantaeng 178,477 168,007 94.13
4 Jeneponto 346,149 313,966 90.70
5 Takalar 272,316 234,456 86.10
6 Gowa 659,512 572,876 86.86
7 Sinjai 231,182 169,030 73.12
8 Maros 322,212 274,325 85.14
9 Pangkep 308,814 222,896 72.18
10 Barru 167,653 151,133 90.15
11 Bone 724,905 560,160 77.27
12 Soppeng 226,079 205,611 90.95
13 Wajo 388,985 297,201 76.40
14 Sidrap 274,648 265,328 96.61
15 Pinrang 354,652 303,627 85.61
16 Enrekang 192,163 131,804 68.59
17 Luwu 335,828 253,558 75.50
18 Tana Toraja 223,306 124,673 55.83
19 Luwu Utara 290,365 212,723 73.26
20 Luwu Timur 245,515 189,523 77.19
21 Toraja Utara 218,943 113,307 51.75
22 Makassar 1,339,374 1,347,480 100.61
23 Pare Pare 130,563 129,025 98.82
24 Palopo 149,421 135,667 90.80
Sumber : Dinas Tata Ruang & Permukiman Prov. Sulsel Tahun 2013
Bab II Gambaran Pelayanan SKPD
Perubahan Rencana Strategis (RENSTRA)
Dinas Pengelolaan Lingkungan Hidup Prov. Sulsel Tahun 2013-2018 II-48
f. Persentase Luas Pemukiman Yang Tertata
Persentase luas pemukiman yang tertata di ukur dari rasio antara luas areal
pemukiman tertata terhadap total areal pemukiman secara keseluruhan. Permukiman
adalah bagian dari lingkungan hidup di luar kawasan lindung, baik yang berupa kawasan
perkotaan maupun perdesaan yang berfungsi sebagai lingkungan tempat tinggal atau
lingkungan hunian dan tempat kegiatan yang mendukung perikehidupan dan
penghidupan. Dari tabel berikut memperlihatkan bahwa persentase luas areal
pemukiman yang tertata terus meningkat. Pada tahun 2009 sebesar 61,48 persen dan
pada tahun 2012 meningkat menjadi 86,11 persen, atau meningkat 25 persen dala kurun
waktu 4 tahun.
Tabel 2.17
Persentase Luas Permukiman yang Tertata
Provinsi Sulawesi Selatan Tahun 2008-2012
No Uraian Tahun
2008 2009 2010 2011 2012
1 Luas area permukiman
tertata(Ha)
- 43,190 97,776 104,744 114,345.83
2 Luas area permukiman
keseluruhan (Ha)
- 70,246.24 122,579.24 125,368.04 132,790.04
3
Persentase luas
permukiman yang tertata
(Ha)
- 61.48 79.77 83.55 86.11
Sumber : Dinas Tata Ruang & Permukiman Prov. Sulsel Tahun 2013
Persentase Luas Permukiman yang tertata menurut Kabupaten/Kota di Provinsi
Sulawesi Selatan Tahun 2011, seperti tersaji pada tabel berikut memperlihatkan bahwa
Kabupaten Sidrap menempati posisi teratas dalam hal presentase luas pemukiman
tertata yakni mencapai 98,76 % sedangkan posisi paling rendah di tempati oleh
Kabupaten Barru, dengan persentase luas pemukiman tertata hanya sebesar 54,70 %.
Tabel 2.18
Persentase Luas Permukiman yang TertataMenurut Kabupaten/Kota
Provinsi Sulawesi Selatan Tahun 2011
No Kabupaten / Kota
Luas Area
Permukiman
Keseluruhan (Ha)
Luas Area
Permukiman
Tertata (Ha)
Persentase
(%)
1 Kepulauan Selayar 872.15 690.15 79.13
2 Bulukumba 237,87 202.56 85.16
Bab II Gambaran Pelayanan SKPD
Perubahan Rencana Strategis (RENSTRA)
Dinas Pengelolaan Lingkungan Hidup Prov. Sulsel Tahun 2013-2018 II-49
3 Bantaeng 7,253.00 6,553.30 90.35
4 Jeneponto 2,674.00 2,333.80 87.28
5 Takalar 1,929.00 1,508.50 78.20
6 Gowa 9,793.26 9,378.68 95.77
7 Sinjai 169.00 126.27 74.72
8 Maros 3,420.48 1,991.88 58.23
9 Pangkep 3,336.70 3,092.80 92.69
10 Barru 2,767.92 1,514.10 54.70
11 Bone 17,779.00 11,349.90 63.84
12 Soppeng 272.73 188.73 69.20
13 Wajo 150.00 138.04 92.03
14 Sidrap 21,395.22 21,130.11 98.76
15 Pinrang 508.20 473.55 93.18
16 Enrekang 3,351.00 2,463.70 73.52
17 Luwu 7,318.00 6,685.30 91.35
18 Tana Toraja 1,474.83 914.13 61.98
19 Luwu Utara 17,717.00 16,106.30 90.91
20 Luwu Timur 10,059.44 9,299.44 92.44
21 Toraja Utara 9,865.00 9,706.50 98.39
22 Makassar 5,400.24 4,501.74 83.36
23 Pare Pare 424.00 310.20 73.16
24 Palopo 4,622.00 3,686.15 79.75
Sumber : Dinas Tata Ruang & Permukiman Prov. Sulsel Tahun 2012
Bab II Gambaran Pelayanan SKPD
Perubahan Rencana Strategis (RENSTRA)
Dinas Pengelolaan Lingkungan Hidup Prov. Sulsel Tahun 2013-2018 II-50
Tabel 2.19
Pencapaian Kinerja Pelayanan DPLH Provinsi Sulawesi Selatan Tahun 2008 s/d 2012.
NO Indikator Kinerja sesuai Tugas dan Fungsi DPLH Target SPM Target
IKK
Target
Indikator
Lainnya
Target Renstra SKPD Tahun ke- Realisasi Capaian Tahun ke- Rasio Capaian pada Tahun ke-
1 2 3 4 5 1 2 3 4 5 1 2 3 4 5
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9) (10) (11) (12) (13) (14) (15) (16
) (17) (18) (19) (20)
Urusan Wajib LH
1.
Persentase jumlah sungai dan danau yang dipantau kualitasnya, ditetapkan status mutu airnya dan diinformasikan status mutu airnya
100 % - - 20% 40% 60% 80% 100% 20 % 20 % 40 % 80 % 60 % 1 0,5 0,66 1 0,4
2 Persentase jumlah kabupaten/kota yang dipantau kualitas udara ambiennya dan diinformasikan mutu udara ambiennya
100 % - - 20% 40% 60% 80% 100% - 4,16 % 29,16 % 41,66 % 58,33 % - 0,10 0,48 0,52 0,58
3
Persentase jumlah pengaduan masyarakat akibat adanya dugaan pencemaran dan/atau perusakan lingkungan hidup yang ditindaklanjuti
100 % - - 20% 40% 60% 80% 100% 100% 100% 100% 100% 100% 5 2,5 1,66 1,25 1
4
Cakupan pengawasan terhadap pelaksanaan Amdal (jumlah dokumen Amdal yang diawasi pelaksanaannya/ jumlah total dokumen Amdal yang berlaku)
- 72,34
% - - - - - 94,94% 96,41% 98,16% 99,33 % 98,21 %
5 Cakupan penghijauan wilayah rawan longsor dan sumber mata air
- - - - - -
6 Persentase penanganan sampah
- 81,67
% - - - - -
82,65%
84,80%
81,34% 81,29
%
81,23
%
7 Persentase penduduk berakses air minum
- 82,52
% - - - - -
77,36%
80,95%
80,66% 82,45
%
82,52
%
8 Persentase luas pemukiman yang tertata
- 86,11
% - - - - -
61,48%
79,77% 83,55
%
86,11
%
Bab II Gambaran Pelayanan SKPD
Perubahan Rencana Strategis (RENSTRA)
Dinas Pengelolaan Lingkungan Hidup Prov. Sulsel Tahun 2013-2018 II-51
Tabel 2.20
Anggaran dan Realisasi Pendanaan Pelayanan DPLH Provinsi Sulsel Tahun 2008-2012.
Uraian
Anggaran pada Tahun ke- Realisasi Anggaran pada Tahun ke- Rasio antara Realisasi dan Anggaran Tahun ke- Rata-rata
Pertumbuhan
1 2 3 4 5 1 2 3 4 5 1 2 3 4 5 Anggara
n Realisasi
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9) (10) (11) (12) (13) (14) (15) (16) (17) (18)
PENDAPATAN DAERAH
Pendapatan Asli Daerah
- Hasil retribusi daerah 100 120 130,5 250 450 105 125 133 253 479 1,05 1,04 1,02 1,01 1,06 70 74,8
- Dana Dekonsentrasi 500 500 500 500 4.209 412 435 430 440 3.698 0,82 0,87 0,86 0,88 0,88 741,8 657,2
BELANJA DAERAH 8.576 9.899 11.399 13.002 16.931 8.260 9.023 11.631 12.516 16.470 0,96 0,91 1,02 0,96 0,97 1671 1642
Belanja tidak langsung 2.240 2.953 3.141 3.747 4.385 2.125 2.798 3.101 3.546 4.298 0,95 0,95 0,99 0,95 0,98 429 434,6
Belanja langsung 6.335 6.445 8.840 9.255 12.547 6.135 6.225 8.530 8.970 12.172 0,97 0,97 0,96 0,97 0,97 1242,4 1207,4
Bab II Gambaran Pelayanan SKPD
Perubahan Rencana Strategis (RENSTRA)
Dinas Pengelolaan Lingkungan Hidup Prov. Sulsel Tahun 2013-2018 II-52
2.4. Tantangan dan Peluang Pengembangan Pelayanan Dinas Pengelolaan
Lingkungan Hidup Provinsi Sulawesi Selatan.
Adapun tantangan yang dihadapi dalam pengembangan pelayanan Dinas
Pengelolaan Lingkungan Hidup Provinsi Sulawesi Selatan adalah sebagai berikut ;
1. Menurunnya daya dukung dan kualitas lingkungan hidup sebagai dampak aktivitas
pembangunan yang semakin meningkat
2. Meningatnya pencemaran lingkungan hidup air, udara dan tanah yang diakibatkan
oleh aktivitas industri dan masyarakat.
3. Fenomena perubahan iklim, seperti meningkatnya suhu rata-rata permukaan bumi,
pergeseran musim, perubahan intensitas dan periode hujan.
4. Rendahnya pengetahuan dan kesadaran masyarakat mengenai pengelolaan
lingkungan hidup.
5. Lemahnya penegakan hukum lingkungan.
6. Kurangnya keterpaduan pengelolaan lingkungan lintas SKPD.
Sementara itu untuk peluang dalam pengembangan Pelayanan Dinas
Pengelolaan Lingkungan Hidup Provinsi Sulawesi Selatan yang dapat dioptimalkan
antara lain:
1. Komitmen kepala daerah dalam hal ini oleh Gubernur Sulawesi Selatan terkait upaya
perlindungan dan pengelolaan lingkungan hidup.
2. Penambahan anggaran setiap tahunnya dalam upaya peningkatan kapasitas
pengelolaan lingkungan hidup di Sulawesi Selatan.
3. Terealisasinya sekolah lingkungan hidup pertama di Indonesia di Sulawesi Selatan
dalam rangka menghadirkan sumberdaya manusia yang kompeten dalam
pengelolaan lingkungan.
4. Terbitnya regulasi berupa PERDA dan PERGUB yang terkait perlindungan dan
pengelolaan lingkungan hidup di Sulawesi Selatan.
Bab III Isu Strategis
Perubahan Rencana Strategis (RENSTRA)
Dinas Pengelolaan Lingkungan Hidup Prov. Sulsel Tahun 2013-2018 III-1
BAB III ISU STRATEGIS
3.1. Identifikasi Permasalahan Berdasarkan Tugas dan Fungsi Pelayanan SKPD
Berbagai kemajuan yang telah dicapai oleh DPLH Provinsi Sulawesi Selatan
dalam pengelolaan lingkungan hidup, namun semuanya itu tidak terlepas dari
berbagai permasalahan yang perlu mendapatkan perhatian dan target indikator
capaian hingga akhir tahun 2013. Isu strategis dan permasalahan yang perlu
mendapatkan perhatian adalah :
1. Kerusakan DAS
1. Kerusakan DAS disebabkan oleh berbagai jenis penggunaan lahan di Prov.
Sulsel saat ini seperti penggunaan hutan, sawah, ladang, perkebunan, padang
rumput, semak belukar dan jenis lainnya yang membawa pengaruh terhadap
kelestarian beberapa Daerah Aliran Sungai (DAS), seperti: DAS Jeneberang,
DAS Bila, dan DAS Walanae. Penutupan vegetasi daerah aliran sungai saat ini
diperkirakan 70 % dari luas total, tetapi dilain pihak banjir masih terus terjadi di
wilayah tersebut dan bahkan dampaknya semakin luas dan semakin lama waktu
genangannya. Hal ini mengindikasikan bahwa kondisi penutupan lahan di
wilayah hulu DAS telah mengalami kerusakan sebagai akibat dari kegiatan
perambahan hutan.
2. 2. Banjir dan Kekeringan
Banjir merupakan merupakan masalah pokok yang terus menerus terjadi dan
intesitas terus meningkat yang perlu mendapat perhatian yang serius di Sulawesi
Selatan. Hal ini sangat meresahkan masyarakat terutama masyarakat yang
bermukim di sekitar sungai Jeneberang, Saddang, Bila, Walanae, Cendranae
dan Sungai besar lainnya dengan debit banjir setiap tahunnya semakin
meningkat.
3. Sedimentasi
Sedimentasi merupakan salah satu masalah pokok lingkungan hidup yang ada
di Prov. Sulsel. Dimana setiap tahun terjadi peningkatan sedimentasi dibeberapa
sungai utama di wilayah ini yang cukup tinggi.
Bab III Isu Strategis
Perubahan Rencana Strategis (RENSTRA)
Dinas Pengelolaan Lingkungan Hidup Prov. Sulsel Tahun 2013-2018 III-2
4. Pencemaran Air dan Udara
Pencemaran Air di Sulawesi Selatan belakangan ini makin signifikan, hal ini
disebabkan oleh aktivitas manusia yang dilakukan tanpa memperhatikan
lingkungan sekitarnya. Sebagaimana kita ketahui bahwa Danau, Sungai lautan
dan air tanah adalah bagian penting dalam siklus kehidupan manusia dan
merupakan salah satu bagian dari siklus hidrologi. Pencemaran air disebabkan
oleh berbagai hal antara lain :
• Sampah organik seperti air comberan (Sewage) menyebabkan peningkatan
kebutuhan oksigen pada air yang menerimanya yang mengarah pada
berkurangnya oksigen yang dapat berdampak parah seluruh ekosistem.
• Buangan limbah pabrik yang mengalir kesungai, dimana mengandung
berbagai macam polutan seperti bahan organik, neutrien, dan padatan
tersuspensi.
Saat ini masalah pencemaran udara adalah merupakan isu yang sangat
penting mengingat meningkatnya aktivitas manusia yang setiap hari berpeluang
untuk menciptakan polusi udara yang sangat tinggi. Hal ini perlu kita sikapi
bersama dengan cara menekan laju pencemaran udara yang terjadi pada
daerah kota dan daerah padat industri yang menghasilkan zat di atas batas
kewajaran. Gas-gas pencemar udara di antaranya CO, CO2, NO, NO2, SO, SO2.
Semakin banyak kendaraan bermotor dan alat-alat industri yang mencemarkan
lingkungan maka akan semakin parah pula pencemaran uadara yang terjadi,
kualitas Udara semakin memburuk di sebabkan semakin sempitnya lahan hijau
atau pepohonan di suatu daerah untuk itu perlu adanya peran serta pemerintah,
pengusaha dan masyarakat untuk dapat menyelesaikan permasalahan
pencemaran udara di Sulawesi Selatan.
5. Kerusakan ekosistem pesisir pantai
Kerusakan hutan mangrove di Sulsel disebabkan oleh lemahnya berbagai
faktor, antara lain kebijakan pemanfaatan wilayah pesisir, Kebijakan pengelolaan
hutan mangrove, penegakan hukum dan koordinasi antar sektor instansi terkait
dalam pemanfaatan wilayah pesisir. Kerusakan terumbu karang di Sulsel telah
menyebabkan menurunnya populasi/produksi ikan di sepanjang pesisir pantai.
6. Persampahan
Bab III Isu Strategis
Perubahan Rencana Strategis (RENSTRA)
Dinas Pengelolaan Lingkungan Hidup Prov. Sulsel Tahun 2013-2018 III-3
Saat ini masalah persampahan adalah sebuah issu penting yang memerlukan
penanganan secara tepat, dimana pola konsumsi masyarakat yang belum
mengarah pada pola-pola yang berwawasan lingkungan sehingga penggunaan
kemasan berupa kertas, kantong plastik, kaleng dan bahan-bahan lainnya masih
tinggi. Hal ini menyebabkan peningkatan jumlah timbunan sampah perkotaan,
tetapi umumnya peningkatan jumlah tersebut tidak diikuti oleh prasarana dan
sarana persampahan yang memadai sehingga sampah yang tidak tertangani
menjadi sumber pencemaran.
7. Degradasi Keanekaragaman Hayati
Keanekaragaman hayati di sulsel perlu dilestarikan melalui perlindungan dan
pemanfaatan secara berkelanjutan seperti yang amanatkan dalam UU No. 5
Tahun 1994 tentang Keanekaragaman Hayati. Keanekaragaman hayati terdiri
dari komponen gen, spesies dan ekosistem yang merupakan sumberdaya dan
jasa bagi kehidupan umat manusia.
8. Kerusakan Hutan
Kondisi hutan di Provinsi Sulawesi Selatan mengalami degradasi yang terus
meningkat akibat kegiatan perladangan berpindah, penebangan liar, eksploitasi
hutan yang berlebihan dan aktivitas penduduk lainnya dalam kawasan hutan.
Perlu kita ketahui bahwa Kerusakan Hutan Lahan Kristis di Sulsel seluas
682.784,29 Ha terdiri 312.827,74 Ha berada diluar kawasan hutan lindung.
3.2. Telaahan Visi, Misi dan Program Kepala daerah dan wakil kepala daerah
terpilih
Berdasarkan pemahaman atas permasalahan/isu strategis pembangunan
yang potensial dihadapi pada periode 2013-2018, arahan dari RPJPD Sulawesi
Selatan, serta arahan dari visi RPJMN 2010-2014, visi pembangunan daerah
Sulawesi Selatan 2013-2018 adalah:
“Sulawesi Selatan sebagai Pilar Utama Pembangunan Nasional dan
Simpul Jejaring Akselerasi Kesejahteraan”
Bab III Isu Strategis
Perubahan Rencana Strategis (RENSTRA)
Dinas Pengelolaan Lingkungan Hidup Prov. Sulsel Tahun 2013-2018 III-4
Dalam rumusan visi ini ada tiga pokok visi yakni pilar utama pembangunan
Indonesia, simpul jejaring, dan akselerasi kesejahteraan. Penjelasan masing-
masing pokok visi adalah sebagai berikut.
Pilar Utama Pembangunan Nasional adalah gambaran tentang posisi
Sulawesi Selatan pada tahun 2018 yang menjadi acuan dan berkontribusi nyata
terhadap solusi persoalan mendasar bangsa Indonesia. Persoalan mendasar
tersebut khususnya dalam perwujudan ketahanan, kemandirian dan kedaulatan
pangan di mana Indonesia masih mengimpor beras, garam, jagung dan daging.
Sulawesi Selatan juga lebih berperan dalam mengembangkan pola ideal
perwujudan kehidupan religius dan kerukunan antar umat bergama, selain dapat
mengembangkan tata kehidupan berbangsa, bernegara dan bermasyarakat,
khususnya pada pengembangan demokrasi, dalam substansi dan konteks yang
sesuai dengan cara dan karakter Sulawesi Selatan.
Simpul Jejaring adalah gambaran tentang posisi Sulawesi Selatan pada
tahun 2018 yang semakin menempatkan dirinya sebagai pusat pertumbuhan dan
perkembangan luar pulau Jawa, pusat pelayanan barang dan jasa, hub pendidikan,
hub kesehatan, serta hub perhubungan darat, laut dan udara. Dengan posisi
demikian, Sulawesi Selatan semakin kuat mensinergikan kemajuan kabupaten dan
kota serta semakin bersinergi dengan perkembangan regional, nasional dan
internasional.
Akselerasi Kesejahteraan adalah gambaran tentang proses dan hasil
perubahan pada masyarakat Sulawesi Selatan melalui pengelolaan keragaman
modal manusia, sosial, budaya, alam, fisik, dan finansial sehingga dapat
mempercepat perwujudan kemakmuran ekonomi, kesejahteraan sosial dan
kelestarian lingkungan yang berkeadilan dan berkelanjutan. Pada saat itu,
pertumbuhan ekonomi berada di atas rata-rata nasional, pendapatan perkapita
lebih dari Rp. 30 juta, angka pengangguran dan angka kemiskinan berada di bawah
rata-rata nasional. Agroindustri berkembang pesat sebagai kelanjutan dari
perkembangan agribisnis, sementara industri manufaktur dan pertambangan akan
berkontribusi signifikan dalam struktur perekonomian. Kondisi ini merupakan fase
akhir era tinggal landas dan merupakan awal kematangan ekonomi yang sudah
Bab III Isu Strategis
Perubahan Rencana Strategis (RENSTRA)
Dinas Pengelolaan Lingkungan Hidup Prov. Sulsel Tahun 2013-2018 III-5
menunjukkan terbentuknya kelas menengah dan civil society dengan jumlah yang
signifikan.
Untuk mewujudkan visi tersebut, misi yang akan dijalankan pada 2013-2018
adalah:
1. Mendorong semakin berkembangnya masyarakat yang religius dan kerukunan
intra dan antar ummat beragama;
2. Meningkatkan kualitas kemakmuran ekonomi, kesejahteraan sosial dan
kelestarian lingkungan;
3. Meningkatkan akses dan kualitas pelayanan pendidikan, kesehatan dan
infrastruktur;
4. Meningkatkan daya saing daerah dan sinergitas regional, nasional dan global;
5. Meningkatkan kualitas demokrasi dan hukum;
6. Meningkatkan kualitas ketertiban, keamanan, harmoni sosial dan kesatuan
bangsa;
7. Meningkatkan perwujudan kepemerintahan yang baik dan bersih.
Untuk terwujudnya visi pembangunan daerah maka tujuan pembangunan
daerah yang hendak dicapai pada 2018 adalah:
1. Berkembangnya masyarakat yang religius dan kerukunan intra dan antar umat
beragama;
2. Meningkatnya kemakmuran ekonomi, kesejahteraan sosial dan kelestarian
lingkungan;
3. Meningkatnya akses dan kualitas pelayanan pendidikan, kesehatan dan
infrastruktur;
4. Meningkatnya daya saing daerah dan sinergitas regional, nasional dan global;
5. Meningkatnya kualitas penyelenggaraan demokrasi dan penegakan hukum;
6. Meningkatnya kualitas ketertiban, keamanan, harmoni sosial, dan kesatuan
bangsa;
7. Meningkatnya kualitas penyelenggaran kepemerintahan yang baik dan bersih.
Tabel 3.1
Faktor Penghambat dan Pendorong Pelayanan SKPD DPLH
Terhadap Pencapaian Visi, Misi dan Program Gubernur Sulawesi Selatan
Bab III Isu Strategis
Perubahan Rencana Strategis (RENSTRA)
Dinas Pengelolaan Lingkungan Hidup Prov. Sulsel Tahun 2013-2018 III-6
Visi: “Sulawesi Selatan sebagai Pilar Utama Pembangunan Nasional dan Simpul Jejaring Akselerasi Kesejahteraan”
No
Misi dan Program
KDH dan Wakil KDH
terpilih
Permasalahan Pelayanan
SKPD DPLH
Faktor
Penghambat Pendorong
(1) (2) (3) (4) (5)
1 Misi 2 : Meningkatkan kualitas kemakmuran ekonomi, kesejahteraan sosial dan kelestarian lingkungan;
1. Semakin tingginya aktivitas pembangunan, berdampak pada menurunnya daya dukung dan daya tampung lingkungan dan meningkatnya pencemaran lingkungan
2. Kesadaran partisipasi masyarakat dalam pelestarian lingkungan belum optimal
3. Belum sinerginya pengelolaan lingkungan hidup antar sektoral terkait
4. Terbatasnya sumberdaya, mencakup alat, SDM
1. Belum tersedianya regulasi tingkat daerah mengenai pelestarian dan pengelolaan lingkungan hidup
2. Masih terbatasnya SDM DPLH baik secara kuantitas maupun secara kualitas
3. Kurangnya sarana dan prasarana pengelolaan lingkungan hidup
1. Undang-undang Nomor 32/2009 tentang Perlindungan dan Pengelolaan Lingkungan Hidup
2. Peraturan Daerah No 9 Tahun 2009 tentang RTRW
3. Tersedianya APBD
4. Tersedianya UPTB Laboratorium Lingkumgan Hidup yang terakreditasi dan teregistrasi.
3.3. Telaahan Renstra Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan
Berangkat dari pandangan, harapan dan permasalahan yang ada,
Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan merumuskan tujuan pembangunan
Tahun 2015-2019, yaitu memastikan kondisi lingkungan berada pada toleransi
yang dibutuhkan untuk kehidupan manusia dan sumberdaya berada rentang
populasi yang aman, serta secara paralel meningkatkan kemampuan sumberdaya
alam untuk memberikan sumbangan bagi perekonomian nasional.
Berdasarkan tujuan pembangunan ini, peran utama Kementerian tahun
2015-2019 yang akan diusung, adalah : (1) Menjaga kualitas LH yang memberikan
daya dukung, pengendalian pencemaran, pengelolaan DAS, keanekaragaman
hayati serta pengendalian perubahan iklim; (2) Menjaga luasan dan fungsi hutan
untuk menopang kehidupan, menyediakan hutan untuk kegiatan sosial, ekonomi
rakyat, dan menjaga jumlah dan jenis flora dan fauna serta endangered species;
(3) memelihara kualitas lingkungan hidup, menjaga hutan, dan merawat
keseimbangan ekosistem dan keberadaan sumberdaya.
Bab III Isu Strategis
Perubahan Rencana Strategis (RENSTRA)
Dinas Pengelolaan Lingkungan Hidup Prov. Sulsel Tahun 2013-2018 III-7
Selanjutnya, untuk memastikan peran pembangunan Kementerian
Lingkungan Hidup dan Kehutanan, dirumuskan sasaran strategis pembangunan
Lingkungan Hidup dan Kehutanan. Sasaran strategis ini akan menjadi panduan dan
mendorong arsitektur kinerja tahun 2015-2019.
Sasaran strategis pembangunan Lingkungan Hidup dan Kehutanan Tahun
2015-2019 adalah : (1) Menjaga kualitas lingkungan hidup untuk meningkatkan
daya dukung lingkungan, ketahanan air dan kesehatan masyarakat, dengan
indikator kinerja Indeks Kualitas Lingkungan Hidup berada pada kisaran 66,5-68,6,
angka pada tahun 2014 sebesar 63,42. Anasir utama pembangun dari besarnya
indeks ini yang akan ditangani, yaitu air, udara dan tutupan hutan; (2)
Memanfaatkan potensi Sumberdaya hutan dan lingkungan hutan secara lestari
untuk meningkatkan ekonomi dan kesejahteraan masyarakat yang berkeadailan,
dengan indikator kinerja peningkatan kontribusi SDH dan LH terhadap devisa dan
PNBP. Komponen pengungkit yang akan ditangani yaitu produksi hasil hutan, baik
kayu maupun non kayu (termasuk tumbuhan dan satwa liar) dan eksport; dan, (3)
Melestarikan keseimbangan ekosistem dan keanekaragaman hayati serta
keberadaan SDA sebagai sistem penyangga kehidupan untuk mendukung
pembangunan berkelanjutan, dengan indikator kinerja derajat keberfungsian
ekosistem meningkat setiap tahun. Kinerja ini merupakan agregasi berbagai
penanda (penurunan jumlah hotpsot kebakaran hutan dan lahan, peningkatan
populasi spesies terancam punah, peningkatan kawasan ekosistem esensial yang
dikelola oleh para pihak, penurunan konsumsi bahan perisak ozon, dan lain-lain).
Agenda pembangunan nasional yang terkait langsung dengan
pembangunan Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan adalah : (1) agenda
memperkuat kehadiran negara dalam melakukan reformasi sistem dan penegakan
hukum yang bebas korupsi, bermartabat dan terpercaya; (2) agenda pembangunan
meningkatkan produktivitas rakyat dan daya saing di pasar internasional; dan (3)
agenda mewujudkan kemandirian ekonomi dengan menggerakan sektor-sektor
strategis ekonomidomestik.
Bab III Isu Strategis
Perubahan Rencana Strategis (RENSTRA)
Dinas Pengelolaan Lingkungan Hidup Prov. Sulsel Tahun 2013-2018 III-8
Tabel. 3.2
Permasalahan Pelayanan DPLH Provinsi Sulawesi Selatan berdasarkan Sasaran Renstra KLH beserta Faktor
Penghambat dan Pendorong Keberhasilan Penanganannya
No Sasaran Jangka Menengah
Renstra KLH
Permasalahan
Pelayanan SKPD DPLH
Sebagai Faktor
Penghambat Pendorong
(1) (2) (3) (4) (5)
1 Terkendalinya pencemaran dan kerusakan lingkungan sungai, danau, pesisir dan laut serta air tanah
1. Meningkatnya
pencemaran dan
kerusakan
lingkungan sungai,
danau dan air tanah
yang disebabkan
oleh aktivitas
manusia
2.Masyarakat dan
industri bantak
membuang limbah
ke sungai
1. Lemahnya
penegakan
hukum
terhadap
pelaku
pencemar
2. Kurangnya
SDM PPLH dan
PPNS
Lingkungan
Hidup.
3. Keterbatasan
alokasi
anggaran
1. PP No. 82 tahun
2001 tentang
Pengelolaan Kualitas
Air dan Pngendalian
Pencemaran Air.
2. PerGub. Sulsel No.
69 Tahun 2010,
Tentang Baku Mutu
dan Kriteria
Kerusakan
Lingkungan Hidup
2
Terlindunginya kelestarian fungsi lahan, keanekaragaman hayati dan ekosistem hutan
Meningkatnya
degradasi
keanekaragaman
hayati dan kerusakan
hutan
Lemahnya
pengawasan dan
penegakan hukum
terkait
perlindungan
keanekaragaman
hayati dan
ekosistem hutan
PerGub. Sulsel No. 69
Tahun 2010, Tentang
Baku Mutu dan Kriteria
Kerusakan Lingkungan
Hidup
3 Membaiknya kualitas udara dan pengelolaan sampah serta limbah bahan berbahaya dan beracun (B3)
1). Meningkatnya
jumlah kendaraan
bermotor dan
Industri yang
melepaskan emisi
ke Udara.
2) Meningkatnya
pemanasan global
3) Kurang
memadainya
sarana dan
prasarana
pengelolaan
persampahan dan
Limbah B3.
1. Belum
terdapatnya
regulasi daerah
terkait
pengendalian
emisi sumber
bergerak dan
tidak bergerak.
2. Belum
terdapatnya
regulasi daerah
terkait
pengelolaan
persampahan
1. Telah
dilaksanakannya
Evaluasi Kualitas
Udara Perkotaan
setiap Tahunnya di
Prov.Sulsel
2. Bertambahnya
pemrakarsa
usaha/kegiatan
yang taat dalam
pengendalian
pencemaran udara
dan PLB3 melalui
penilaian PROPER.
3. Pergub. No.14
Tahun 2011
Tentang Limbah B3.
4. Pengelolaan sumber daya alam dan lingkungan hidup terintegrasi
Kurang sinerginya
pengelolaan
sumberdaya alam dan
lingkungan hidup antar
sektor dan antar
stakeholder
Belum optimalnya
koordinasi dalam
pengelolaan
sumberdaya alam
dan lingkungan
hidup
Bab III Isu Strategis
Perubahan Rencana Strategis (RENSTRA)
Dinas Pengelolaan Lingkungan Hidup Prov. Sulsel Tahun 2013-2018 III-9
3.4. Telaahan Rencana Tata Ruang Wilayah dan Kajian Lingkungan Hidup Strategis
Rencana Tata Ruang Wilayah Provinsi Sulawesi Selatan Tahun 2009- 2029
telah disahkan melalui Peraturan Daerah Provinsi Sulawesi Selatan Nomor 9
Tahun 2009.
Tujuan umum penataan ruang wilayah provinsi adalah untuk menata ruang
wilayah Sulawesi Selatan termasuk pesisir dan pulau-pulau kecilnya menjadi
simpul transportasi, industri, perdagangan, pariwisata, permukiman, pertanian,
lahan pangan berkelanjutan, serta untuk meningkatkan kualitas lingkungan daerah
aliran sungai, secara sinergis antar sektor maupun antar wilayah, partisipatif,
demokratis, adil dan seimbang, dalam sistem tata ruang wilayah nasional, yang
bermuara pada proses peningkatan kesejahteraan rakyat, khususnya warga
Sulawesi Selatan secara berkelanjutan.
Tujuan khusus penataan ruang wilayah provinsi adalah :
a. mengembangkan fungsi Sulawesi Selatan sebagai simpul transportasi, industri,
perdagangan dan konvensi;
b. mengarahkan peran Sulawesi Selatan sebagai lahan pangan berkelanjutan
dengan mengarahkan pengembangan agrobisnis dan agroindustri khususnya
komoditi-komoditi unggulan Sulawesi Selatan, yang sekaligus sebagai
penggerak ekonomi rakyat;
c. mengarahkan pengembangan kawasan serta prasarana wisata budaya, wisata
alam, wisata bahari, wisata agro, maupun wisata belanja;
d. memulihkan daya dukung lingkungan, terutama DAS kritis sebagai dukungan
proaktif terhadap fenomena perubahan iklim dunia, dengan menciptakan
keseimbangan pemanfaatan ruang antara kawasan lindung dengan kawasan
budidaya dalam satu ekosistem darat, laut, dan udara, serta terpadu antara
wilayah kabupaten/kota;
e. meningkatkan sinergitas, efektifitas dan efisiensi penataan ruang lintas sektor
dan lintas wilayah Kabupaten/kota yang konsisten dengan kebijakan Nasional
dan daerah, termasuk pengembangan prasarana wilayah sesuai daya dukung
wilayahnya;
f. secara khusus mengarahkan penataan ruang wilayah pesisir dan kepulauan
menjadi lebih produktif, lebih terpenuhi pelayanan sosial, ekonomi dan budaya,
Bab III Isu Strategis
Perubahan Rencana Strategis (RENSTRA)
Dinas Pengelolaan Lingkungan Hidup Prov. Sulsel Tahun 2013-2018 III-10
serta lebih terlayani sistem transportasi, informasi dan komunikasi agar
terbangun ekonomi wilayah kelautan secara terpadu dan berkelanjutan;
g. menjadi dasar bagi penyusunan rencana yang bersifat lebih operasional dalam
pembangunan dan pemanfaatan ruang di wilayah Provinsi Sulawesi Selatan
seperti penyusunan RTRW Kabupaten/Kota, perencanaan kawasan strategis
Provinsi, penyusunan RPJMD Provinsi;
h. menciptakan kepastian hukum dalam pemanfaatan ruang yang akan
merangsang partisipasi masyarakat;
i. penetapan lokasi dan fungsi ruang untuk investasi; dan
j. menjadi pedoman bagi aparat terkait dalam hal pengendalian pemanfaatan
ruang, baik melalui pengawasan, perizinan dan penertiban
Kebijakan pengembangan struktur ruang meliputi:
a. peningkataan akses pelayanan perkotaan dan pusat-pusat pertumbuhan
ekonomi wilayah darat maupun laut dan pulau-pulau kecil secara merata dan
berhirarki;
Strategi peningkatan akses pelayanan perkotaan dan pusat-pusat pertumbuhan
ekonomi wilayah sebagaimana dimaksud meliputi:
1. meningkatkan interkoneksi antara kawasan perkotaan baik Mamminasata
sebagai Pusat Kegiatan Nasional (PKN), Pusat-Pusat Kegiatan Wilayah
(PKW) yaitu Palopo, Watampone, Parepare, Barru, Pangkajene, Jeneponto
dan Bulukumba, maupun Pusat- Pusat Kegiatan Lokal (PKL) berupa ibukota-
ibukota Kabupaten yang tidak termasuk dalam PKN maupun PKW, antara
kawasan perkotaan dengan pusat-pusat kegiatan kawasan perdesaan, serta
antara kawasan perkotaan dengan wilayah sekitarnya, termasuk dengan
pulau-pulau kecil;
2. mengembangkan pusat pertumbuhan baru di kawasan yang potensil dan
belum terlayani oleh pusat pertumbuhan yang ada;
3. mengendalikan perkembangan kawasan perkotaan, khususnya daerah pantai
dan daerah irigasi teknis; dan
4. mendorong kawasan perkotaan dan pusat-pusat pertumbuhan agar lebih
produktif, kompetitif dan lebih kondusif untuk hidup dan berkehidupan secara
berkelanjutan, serta lebih efektif dalam mendorong pengembangan wilayah
sekitarnya, terutama PKN, PKW, dan PKL.
Bab III Isu Strategis
Perubahan Rencana Strategis (RENSTRA)
Dinas Pengelolaan Lingkungan Hidup Prov. Sulsel Tahun 2013-2018 III-11
b. peningkatan kualitas dan jangkauan pelayanan jaringan prasarana transportasi,
informasi, telekomunikasi, energi dan sumberdaya air yang terpadu dan merata
di seluruh wilayah Provinsi;
Strategi peningkatan kualitas dan jangkauan pelayanan jaringan prasarana
sebagaimana dimaksud meliputi:
1. meningkatkan kualitas jaringan prasarana transportasi darat, laut dan udara
secara terpadu;
2. mendorong pengembangan prasarana telekomunikasi dan informasi terutama
di kawasan yang masih terisolasi;
3. meningkatkan jaringan energi dengan lebih menumbuh-kembangkan
pemanfaatan sumberdaya terbarukan yang ramah lingkungan dalam sistem
kemandirian energi listrik lingkungan mikro, baik di daerah perdesaan
terpencil maupun pulau-pulau kecil terpencil;
4. meningkatkan kualitas dan daya jangkau jaringan prasarana serta
mewujudkan keterpaduan sistem jaringan sumberdaya air;
5. meningkatkan jaringan distribusi minyak dan gas bumi yang terpadu dalam
sistem tatanan Nasional secara optimal.
c. pengembangan kawasan strategis provinsi.
Strategi pengembangan kawasan strategis provinsi sebagaimana di maksud di
atas, meliputi:
1. pelestarian dan peningkatan fungsi dan daya dukung lingkungan untuk
mempertahankan dan meningkatkan keseimbangan ekosistem, melestarikan
keanekaragaman hayati, mempertahankan dan meningkatkan fungsi
perlindungan kawasan, melestarikan keunikan rona alam, dan melestarikan
warisan ragam budaya lokal;
2. pengembangan dan peningkatan fungsi kawasan dalam pengembangan
perekonomian Provinsi yang produktif, efisien, dan mampu bersaing dalam
perekonomian Nasional atau internasional;
3. pemanfaatan sumberdaya alam dan atau perkembangan ilmu pengetahuan dan
teknologi (iptek) secara optimal untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat;
4. pelestarian dan peningkatan kualitas sosial dan budaya lokal yang beragam.
Bab III Isu Strategis
Perubahan Rencana Strategis (RENSTRA)
Dinas Pengelolaan Lingkungan Hidup Prov. Sulsel Tahun 2013-2018 III-12
5. pelestarian dan peningkatan nilai kawasan lindung yang ditetapkan sebagai
warisan dunia, cagar biosfer, dan
6. pengembangan kawasan tertinggal untuk mengurangi kesenjangan sosial
ekonomi dan sosial budaya antarkawasan.
Adapun program utama yang dirumuskan dalam RTRW Provinsi Sulawesi
Selatan yang terkait dengan lingkungan hidup, yakni program Rehabilitasi dan
Pengembangan Kawasan Strategis Provinsi dari sudut pandang kepentingan fungsi dan
daya dukung lingkungan hidup, program utama ini terdiri dari dua sub program yakni
1. Rehabilitasi/revitalisasi kawasan
2. Pengembangan/ peningkatan kualitas kawasan
Berdasarkan program utama tersebut, DPLH Provinsi Sulawesi Selatan
menyajikan faktor-faktor pendorong dan penghambat pelayanan yang dapat
mempengaruhi pencapaian sasaran program RTRW.
Tabel 3.3 Permasalahan Pelayanan SKPD berdasarkan Telaahan Rencana Tata Ruang Wilayah beserta Faktor
Penghambat dan Pendorong Keberhasilan Penanganannya
No Rencana Tata Ruang Wilayah
terkait Tugas dan Fungsi SKPD
Permasalahan
Pelayanan SKPD DPLH
Faktor
Penghambat Pendorong
(1) (2) (3) (4) (5)
1
Rehabilitasi dan
Pengembangan Kawasan
Strategis Provinsi dari
sudut pandang
kepentingan fungsi dan
daya dukung lingkungan
hidup
1) Rehabilitasi/revitalisasi
kawasan
2) Pengembangan/
peningkatan kualitas
kawasan
1. Menurunnya daya
dukung, fungsi dan
kualitas lingkungan
hidup akibat
pencemaran dan
kerusakan lingkungan
2) Meningkatnya
Kerusakan kawasan
pesisir dan
ekosistemnya
3) Belum ada
perencanaan terkait
revitalisasi kawasan
dan peningkatan
kualitas kawasan
1. Belum
dilakukanny
a KLHS
terkait
pengemban
gan
kawasan
strategis
provinsi.
2. Lemahnya
pengawasan
dan
penegakan
hukum
terkait
kesesuaian
zonasi
kawasan.
1. Perda No
9 Tahun
2009
tentang
RTRW
2. PerGub.
Sulsel
No.17
Tahun
2013
Tentang
Izin
Pemanfa
atan
Ruang
Pada
Kawasan
Pusat
Bisnis
Terpadu
Indonesia
Bab III Isu Strategis
Perubahan Rencana Strategis (RENSTRA)
Dinas Pengelolaan Lingkungan Hidup Prov. Sulsel Tahun 2013-2018 III-13
3.5. Penentuan Isu-isu Strategis yang akan dihadapi dalam jangka waktu pelaksanaan Renstra SKPD berdasarkan nomor 3.1, 3.2, 3.3, dan 3.4
Dalam jangka waktu pelaksanaan Renstra DPLH Provinsi Sulawesi Selatan ini
yaitu dari tahun 2013-2018 diperkirakan akan dihadapi beberapa isu-isu stategis antara
lain :
a. Isu kerusakan sumberdaya alam dan lingkungan hidup, dengan permasalahan : (1)
tingginya kerusakan sumberdaya alam pada ekosistem hutan, sungai, permukiman,
dan pesisir.
b. Isu pencemaran lingkungan, dengan permasalahan : (1) meningkatnya beban
pencemaran berbasis DAS; (2)meningkatnya emisi ke udara ambient.
c. Isu kapasitas pemangku kepentingan dalam pengelolaan lingkungan hidup, dengan
permasalahan rendahnya kompetensi dan sinergi antar stakeholder dalam
pengelolaan lingkungan hidup.
d. Isu penegakan hukum dan regulasi lingkungan hidup, dengan permasalahan masih
banyaknya pengaturan hukum dan regulasi pengelolaan lingkungan hidup yang
belum konsisten teraplikasikan.
Bab IV Visi, Misi, Tujuan dan Sasaran, Strategi dan Kebijakan
Perubahan Rencana Strategis (RENSTRA)
Dinas Pengelolaan Lingkungan Hidup Prov. Sulsel Tahun 2013-2018 IV-1
BAB IV VISI, MISI, TUJUAN DAN SASARAN, STRATEGI DAN KEBIJAKAN
4.1. Visi dan Misi SKPD DPLH
a. Visi
Dalam rangka mewujudkan perlindungan dan pengelolaan lingkungan hidup
di Sulawesi Selatan sebagaimana amanah Pasal 3 Undang-Undang RI Nomor 32
Tahun 2009 tentang Perlindungan dan Pengelolaan Lingkungan Hidup dan selaras
dengan tujuan, sasaran, dan kebijakan pembangunan lingkungan hidup pada
Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Provinsi Sulawesi
Selatan Tahun 2013-2018, maka visi Dinas Pengelolaan Lingkungan Hidup Provinsi
Sulawesi Selatan Tahun 2013-2018 adalah sebagai berikut.
Visi renstra DPLH Provinsi Sulawesi Selatan ini merupakan penjabaran dari
visi RPJMD Provinsi Sulawesi Selatan Tahun 2013-2018, yakni “Sulawesi Selatan
sebagai Pilar Utama Pembangunan Nasional dan Simpul Jejaring Akselerasi
Kesejahteraan. Pengertian dari visi DPLH Provinsi Sulawesi Selatan Tahun 2013-
2018 tersebut adalah bahwa Sulawesi Selatan berposisi sebagai provinsi yang
terdepan dalam perlindungan fungsi lingkungan hidup dan penanganan dampak
lingkungan hidup. Posisi terdepan dalam perlindungan fungsi lingkungan hidup
serta penanganan dampak lingkungan hidup tersebut harus ditopang dengan
kapasitas pengelolaan hidup pada seluruh pemangku kepentingan dan tegaknya
hukum lingkungan hidup.
Pokok Visi dari visi renstra DPLH Provinsi Sulawesi Selatan Tahun 2013-
2018 terletak pada empat poin penting, yakni :
(1) tertanganinya dampak lingkungan hidup;
(2) terlindunginya fungsi lingkungan hidup;
Sulawesi Selatan Sebagai Pilar Nasional dalam Pengelolaan
Lingkungan Hidup Tahun 2018
Bab IV Visi, Misi, Tujuan dan Sasaran, Strategi dan Kebijakan
Perubahan Rencana Strategis (RENSTRA)
Dinas Pengelolaan Lingkungan Hidup Prov. Sulsel Tahun 2013-2018 IV-2
(3) tercukupinya kapasitas pengelolaan lingkungan hidup pada seluruh
pemangku kepentingan; dan
(4) tegaknya hukum lingkungan hidup dalam pengelolaan lingkungan hidup.
b. Misi
Dalam Renstra ini yang dimaksud misi adalah upaya-upaya umum yang
hendak dijalankan SKPD DPLH demi terwujudnya visi. Misi juga menyangkut
komitmen pada stakeholder utama dan/atau apa yang ingin diwujudkan oleh visi.
Misi Renstra Dinas Pengelolaan Lingkungan Hidup Provinsi Sulawesi Selatan
Tahun 2013-2018, adalah sebagai berikut.
1. Meningkatkan penanganan dampak lingkungan hidup dari pembangunan dan
aktivitas sehari-hari masyarakat;
2. Meningkatkan perlindungan dan konservasi sumberdaya alam dan lingkungan
hidup;
3. Meningkatkan kapasitas pemangku kepentingan dalam pengelolaan
lingkungan hidup;
4. Terwujudnya penegakan hukum dan regulasi lingkungan hidup.
Setiap misi tersebut di atas mempunyai keterkaitan dengan pokok-pokok visi.
Gambaran keterkaitan pokok-pokok visi dengan pokok-pokok misi tersebut dapat di
lihat pada Tabel 4.1.1 berikut.
Tabel 4.1.1 Keterkaitan Pokok-Pokok Visi, Misi, dan Penjelasan Misi Renstra Dinas
Pengelolaan Lingkungan Hidup Provinsi Sulawesi Selatan Tahun 2013-2018
POKOK-POKOK VISI MISI PENJELASAN MISI
1 Tertanganinya dampak lingkungan hidup
1 Meningkatkan penanganan dampak lingkungan hidup dari pembangunan dan aktivitas sehari-hari masyarakat
Meningkatkan pengendalian pencemaran dan kerusakan sumber-sumber air baku, danau, tanah dan udara yang disebabkan oleh aktivitas masyarakat
Bab IV Visi, Misi, Tujuan dan Sasaran, Strategi dan Kebijakan
Perubahan Rencana Strategis (RENSTRA)
Dinas Pengelolaan Lingkungan Hidup Prov. Sulsel Tahun 2013-2018 IV-3
2 Terlindunginya fungsi lingkungan hidup
2 Meningkatkan perlindungan dan konservasi sumberdaya alam dan lingkungan hidup;
Meningkatkan pelestarian flora dan fauna, keanekaragaman hayati dan kawasan konservasi.
3 Tercukupinya kapasitas pengelolaan lingkungan hidup pada seluruh pemangku kepentingan
3 Meningkatkan kapasitas pemangku kepentingan dalam pengelolaan lingkungan hidup
Meningkatkan kapasitas manajemen, sumberdaya manusia, sarana dan prasarana, kelembagaan dalam perlindungan dan pengelolaan sumberdaya alam dan lingkungan hidup
4 Tegaknya hukum lingkungan hidup dalam pengelolaan lingkungan hidup
4 Terwujudnya penegakan hukum dan regulasi lingkungan hidup
Meningkatkan kesadaran, kepastian dan keadilan hukum dalam perlindungan dan pengelolaan lingkungan hidup
4.2. Tujuan dan Sasaran Jangka Menengah SKPD DPLH
a. Tujuan
Tujuan adalah pernyataan-pernyataan tentang hal-hal yang perlu dilakukan
untuk mencapai visi SKPD DPLH, melaksanakan misi SKPD DPLH, memecahkan
permasalahan yang dihadapi SKPD DPLH, dan menangani isu strategis daerah
yang ada. Tujuan harus bersifat realistis dan dapat dicapai.
Tujuan dalam Renstra ini diartikan sebagai sesuatu yang diinginkan tercapai
dan merupakan penjabaran dari pokok-pokok misi SKPD DPLH.
Tujuan jangka menengah Renstra Dinas Pengelolaan Lingkungan Hidup
Provinsi Sulawesi Selatan Tahun 2013-2018 adalah sebagai berikut.
1. Meningkatkan kualitas lingkungan hidup di Sulsel;
Bab IV Visi, Misi, Tujuan dan Sasaran, Strategi dan Kebijakan
Perubahan Rencana Strategis (RENSTRA)
Dinas Pengelolaan Lingkungan Hidup Prov. Sulsel Tahun 2013-2018 IV-4
2. Meningkatkan daya dukung lingkungan hidup serta adaptasi dan mitigasi
perubahan iklim;
3. Meningkatkan kapasitas manajemen, sumberdaya manusia, sarana dan
prasarana, kelembagaan dan peranserta pemangku kepentingan dalam
perlindungan dan pengelolaan lingkungan hidup;
4. Meningkatkan penegakan hukum lingkungan dalam pengelolaan sumberdaya
alam dan lingkungan hidup.
Gambaran keterkaitan pokok-pokok misi dengan tujuan dapat di lihat pada
Tabel 4.2.1
Tabel 4.2.1 Keterkaitan Misi dan Tujuan Renstra Dinas Pengelolaan Lingkungan Hidup
Provinsi Sulawesi Selatan Tahun 2013-2018
MISI TUJUAN
1. Meningkatkan penanganan
dampak lingkungan hidup dari
pembangunan dan aktivitas
sehari-hari masyarakat
1.1 Meningkatkan kualitas
lingkungan hidup di Sulsel.
2. Meningkatkan perlindungan
dan konservasi sumberdaya
alam dan lingkungan hidup
2.1 Meningkatkan daya dukung
lingkungan hidup serta
adaptasi dan mitigasi
perubahan iklim
3. Meningkatkan kapasitas
pemangku kepentingan dalam
pengelolaan lingkungan hidup
3.1. Meningkatkan kapasitas
manajemen, sumberdaya
manusia, sarana dan
prasarana, kelembagaan dan
peranserta pemangku
kepentingan dalam
perlindungan dan
pengelolaan lingkungan hidup
4. Meningkatkan penegakan
hukum dan regulasi lingkungan
hidup
4.1. Meningkatkan penegakan
hukum lingkungan dalam
pengelolaan sumberdaya
alam dan lingkungan hidup
Bab IV Visi, Misi, Tujuan dan Sasaran, Strategi dan Kebijakan
Perubahan Rencana Strategis (RENSTRA)
Dinas Pengelolaan Lingkungan Hidup Prov. Sulsel Tahun 2013-2018 IV-5
Berdasarkan pada tujuan diatas selanjutnya ditetapkan indikator tujuan
sebagai bahan evaluasi pencapaian tujuan untuk 5 tahun periode perencanaan.
Adapun indikator untuk setiap tujuan tersebut adalah sebagai berikut :
Tujuan Indikator Target
Meningkatkan kualitas lingkungan hidup di Sulsel
Indeks Kualitas Lingkungan Hidup Sulsel
65,00
Meningkatkan daya dukung lingkungan hidup serta adaptasi dan mitigasi perubahan iklim
Jumlah lokasi perlindungan dan Konservasi SDA
60 Lokasi
Meningkatkan kapasitas manajemen, sumberdaya manusia, sarana dan prasarana, kelembagaan dan peranserta pemangku kepentingan dalam perlindungan dan pengelolaan lingkungan hidup
Bobot Kapasitas Pengelolaan LH
3,71
Meningkatkan penegakan hukum lingkungan dalam pengelolaan sumberdaya alam dan lingkungan hidup
Jumlah rekomendasi penanganan kasus lingkungan hidup
78 Rekomendasi
b. Sasaran
Sasaran adalah hasil yang diharapkan dari suatu tujuan yang diformulasikan
secara terukur, spesifik, mudah dicapai, dan rasional, untuk dapat dilaksanakan
dalam jangka waktu 5 (lima) tahun ke depan. Sasaran merupakan penjabaran dari
tujuan, dengan demikian, sebuah tujuan dapat terjabarkan ke dalam lebih dari satu
sasaran.
Sasaran jangka menengah Renstra Dinas Pengelolaan Lingkungan Hidup
Provinsi Sulawesi Selatan Tahun 2013-2018 adalah sebagai berikut :
1. Meningkatnya kualitas air
2. Meningkatnya kualitas udara
3. Meningkatnya Ketaatan Pemrakarsa Usaha dan Kegiatan terhadap
pengelolaan LH
4. Meningkatnya daya dukung lingkungan hidup
Bab IV Visi, Misi, Tujuan dan Sasaran, Strategi dan Kebijakan
Perubahan Rencana Strategis (RENSTRA)
Dinas Pengelolaan Lingkungan Hidup Prov. Sulsel Tahun 2013-2018 IV-6
5. Meningkatnya adaptasi dan mitigasi perubahan iklim
6. Meningkatnya peran serta pemangku kepentingan dalam upaya perlindungan
dan pengelolaan lingkungan hidup
7. Meningkatnya kapasitas penyebaran informasi LH
8. Meningkatnya kapasitas laboratorium LH
9. Meningkatnya Kapasitas dan Kinerja DPLH
10. Meningkatnya penanganan kasus pengrusakan dan pencemaran lingkungan
dan ketaatan pemangku kepentingan terhadap peraturan perundang-
undangan di bidang lingkungan hidup.
Gambaran keterkaitan pokok-pokok misi dengan tujuan dan sasaran dapat di
lihat pada Tabel 4.2.2
Tabel 4.2.2
Keterkaitan Misi, Tujuan, dan Sasaran Renstra Dinas Pengelolaan Lingkungan Hidup Provinsi Sulawesi Selatan Tahun 2013-2018
MISI TUJUAN SASARAN
1. Meningkatkan penanganan dampak lingkungan hidup dari pembangunan dan aktivitas sehari-hari masyarakat
1.1 Meningkatkan kualitas lingkungan hidup di Sulsel.
1.1. Meningkatnya kualitas
air.
1.2. Meningkatnya kualitas
udara
1.3. Meningkatnya
Ketaatan Pemrakarsa
Usaha dan Kegiatan
terhadap pengelolaan
LH
2. Meningkatkan perlindungan dan konservasi sumberdaya alam dan lingkungan hidup
2.1 Meningkatkan daya dukung lingkungan hidup serta adaptasi mitigasi perubahan iklim
2.1. Meningkatnya daya
dukung lingkungan
hidup
2.2. Meningkatnya
adaptasi dan mitigasi
perubahan iklim
Bab IV Visi, Misi, Tujuan dan Sasaran, Strategi dan Kebijakan
Perubahan Rencana Strategis (RENSTRA)
Dinas Pengelolaan Lingkungan Hidup Prov. Sulsel Tahun 2013-2018 IV-7
3. Meningkatkan kapasitas pemangku kepentingan dalam pengelolaan lingkungan hidup
3.1 Meningkatkan kapasitas manajemen, sumberdaya manusia, sarana dan prasarana, kelembagaan dan peranserta pemangku kepentingan dalam perlindungan dan pengelolaan lingkungan hidup
3.1 Meningkatnya peran serta pemangku kepentingan dalam upaya perlindungan dan pengelolaan lingkungan hidup.
3.2 Meningkatnya kapasitas penyebaran informasi LH
3.3 Meningkatnya kapasitas laboratorium LH
3.4 Meningkatnya Kapasitas dan Kinerja DPLH
4. Meningkatkan penegakan hukum dan regulasi lingkungan hidup
4.1. Meningkatkan penegakan hukum lingkungan dalam pengelolaan sumberdaya alam dan lingkungan hidup
4.1 Meningkatnya
penanganan kasus
pengrusakan dan
pencemaran
lingkungan dan
ketaatan pemangku
kepentingan terhadap
peraturan perundang-
undangan di bidang
lingkungan hidup
Perumusan suatu sasaran perlu memperhatikan indikator kinerja sesuai tugas
dan fungsi SKPD DPLH atau kelompok sasaran yang dilayani, serta profil
pelayanan yang terkait dengan indikator kinerja. Indikator sasaran SKPD DPLH dan
target kinerja sasaran SKPD DPLH dapat di lihat pada Tabel 4.2.3. di bawah ini.
Bab IV Visi, Misi, Tujuan dan Sasaran, Strategi dan Kebijakan
Perubahan Rencana Strategis (RENSTRA)
Dinas Pengelolaan Lingkungan Hidup Prov. Sulsel Tahun 2013-2018 IV-8
Tabel 4.2.3.
Tujuan dan Sasaran Jangka Menengah Pelayanan DPLH
NO TUJUAN SASARAN INDIKATOR SASARAN
TARGET KINERJA SASARAN PADA TAHUN KE-
1 2 3 4 5
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9)
1 Meningkatkan kualitas lingkungan hidup di Sulsel.
Meningkatnya kualitas air
Presentase jumlah lokasi pemantauan air yang status mutu airnya memenuhi baku mutu
5% 7% 10% 12% 15%
Persentase jumlah sungai
dan danau yang memiliki informasi status mutu air
41,38% 58,62% 75,86% 100% 100%
Meningkatnya kualitas
udara
Presentase jumlah lokasi
pemantauan udara ambien yang status mutu udaranya tidak tercemar
30% 40% 45% 50% 60%
Persentase jumlah kabupaten/kota yang memiliki informasi mutu udara ambien
54,17% 70,83% 83,33% 100% 100%
Meningkatnya
Ketaatan Pemrakarsa Usaha dan Kegiatan terhadap pengelolaan LH
Presentase jumlah
pemrakarsa usaha dan/atau kegiatan yang taat terhadap Perizinan, PPU dan PPA
30% 40% 50% 60% 70%
Persentase penurunan
beban pencemaran limbah cair
25% 28% 30% 40% 50%
Bab IV Visi, Misi, Tujuan dan Sasaran, Strategi dan Kebijakan
Perubahan Rencana Strategis (RENSTRA)
Dinas Pengelolaan Lingkungan Hidup Prov. Sulsel Tahun 2013-2018 IV-9
Persentase jumlah pemrakarsa usaha dan/atau kegiatan yang taat terhadap Dokumen Amdal yang dimiliki
10% 19% 22% 25% 30%
Presentase jumlah
pemrakarsa usaha dan/atau kegiatan yang taat terhadap pelaporan pengelolaan limbah B3
57% 83% 83% 90% 100%
2 Meningkatkan daya
dukung lingkungan hidup serta adaptasi dan mitigasi perubahan iklim.
Meningkatnya daya
dukung lingkungan hidup
Persentase tutupan lahan
bervegetasi
79% 80% 82% 83% 84%
Cakupan lokasi rehabilitasi kawasan pesisir dan pulau-pulau kecil
5,26% 15,79% 26,32% 36,84% 52,63%
Cakupan lokasi perlindungan kawasan berfungsi konservasi
12,5% 25% 37,5% 50% 62,5%
Meningkatnya adaptasi dan mitigasi perubahan iklim
Persentase jumlah kampung iklim di Sulsel
20% 40% 60% 80% 100%
Bab IV Visi, Misi, Tujuan dan Sasaran, Strategi dan Kebijakan
Perubahan Rencana Strategis (RENSTRA)
Dinas Pengelolaan Lingkungan Hidup Prov. Sulsel Tahun 2013-2018 IV-10
3 Meningkatkan kapasitas manajemen, sumberdaya manusia, kelembagaan dan peranserta pemangku kepentingan dalam perlindungan dan pengelolaan lingkungan hidup
Meningkatnya peran serta Pemangku Kepentingan dalam upaya perlindungan dan pengelolaan LH
Persentase Kab/Kota di Sulsel yang memperoleh penghargaan Adipura
50% 60% 70% 80% 90%
Cakupan sekolah peduli lingkungan
100% 100% 100% 100% 100%
Persentase Kab/Kota di
Sulsel yang menggunakan teknologi ramah lingkungan
50% 60% 70% 80% 90%
Persentase Kab/Kota di Sulsel yang menerapkan kearifan lokal LH
50% 60% 70% 80% 90%
Persentase jumlah
organisasi masyarakat yang terlibat dalam upaya perlindungan dan pengelolaan LH
60% 70% 80% 90% 100%
Cakupan Kab/Kota yang
memiliki komisi Amdal
30% 38% 42% 46% 46%
Meningkatnya kapasitas penyebaran informasi LH
Persentase Jumlah Laporan SLHD Kab/Kota terkategori baik
15% 20% 40% 60% 80%
Bab IV Visi, Misi, Tujuan dan Sasaran, Strategi dan Kebijakan
Perubahan Rencana Strategis (RENSTRA)
Dinas Pengelolaan Lingkungan Hidup Prov. Sulsel Tahun 2013-2018 IV-11
Skor hasil penilaian laporan status lingkungan hidup daerah sulsel
70 80 85 90 90
Meningkatnya kapasitas laboratorium LH
Cakupan laboratorium LH daerah yang evaluasinya memenuhi persyaratan teknis dan manajemen
21,70% 30,40% 39,10% 52,17% 65,20%
Persentase jumlah parameter pengujian kualitas LH yang terakreditasi
50% 60% 70% 80% 100%
Persentase kepuasan pelanggan atas penggunaan jasa laboratorium LH
60% 65% 70% 75% 80%
Meningkatnya kinerja
DPLH dalam perencanaan dan evaluasi
Nilai Evaluasi
Implementasi SAKIP DPLH Provinsi Sulsel
65 70 75 80 85
Penurunan tingkat pelanggaran kedisplinan pegawai
20% 40% 80% 80% 80%
Persentase kepuasan masyarakat terhadap pelayanan DPLH
70% 75% 80% 85% 90%
Persentase Hasil Evaluasi Pemeriksaan Reguler DPLH yang ditindaklanjuti
100% 100% 100% 100% 100%
Bab IV Visi, Misi, Tujuan dan Sasaran, Strategi dan Kebijakan
Perubahan Rencana Strategis (RENSTRA)
Dinas Pengelolaan Lingkungan Hidup Prov. Sulsel Tahun 2013-2018 IV-12
4 Meningkatkan penegakan hukum lingkungan dalam pengelolaan sumberdaya alam dan lingkungan hidup
Meningkatnya
penanganan kasus
pengrusakan dan
pencemaran
lingkungan dan
ketaatan pemangku
kepentingan terhadap
peraturan perundang-
undangan di bidang
lingkungan hidup
Persentase jumlah kasus/perkara lingkungan hidup yang ditindaklanjuti
10% 20% 30% 40% 50%
Persentase jumlah
pengaduan masyarakat akibat adanya dugaan pencemaran dan/atau perusakan lingkungan hidup yang ditindaklanjuti
100% 100% 100% 100% 100%
Persentase jumlah jenis produk hukum lingkungan hidup
20% 40% 60% 80% 100%
Bab IV Visi, Misi, Tujuan dan Sasaran, Strategi dan Kebijakan
Perubahan Rencana Strategis (RENSTRA)
Dinas Pengelolaan Lingkungan Hidup Prov. Sulsel Tahun 2013-2018 IV-14
4.3. Strategi dan Kebijakan SKPD DPLH
Strategi dan kebijakan dalam Renstra SKPD DPLH adalah strategi dan
kebijakan SKPD DPLH untuk mencapai tujuan dan sasaran jangka menengah
SKPD DPLH yang selaras dengan strategi dan kebijakan daerah serta rencana
program prioritas dalam rancangan awal RPJMD. Strategi dan kebijakan jangka
menengah SKPD DPLH menunjukkan bagaimana cara SKPD DPLH mencapai
tujuan dan sasaran jangka menengah SKPD DPLH serta target kinerja hasil
(outcome) program prioritas RPJMD yang menjadi tugas dan fungsi SKPD DPLH.
Strategi dan kebijakan dalam Renstra SKPD DPLH selanjutnya menjadi dasar
perumusan kegiatan SKPD DPLH bagi setiap program prioritas RPJMD yang
menjadi tugas dan fungsi SKPD DPLH
Strategi dan kebijakan Dinas Pengelolaan Lingkungan Hidup Provinsi
Sulawesi Selatan Tahun 2013-2018 merupakan rumusan perencanaan
komprehensif tentang bagaimana Dinas Pengelolaan Lingkungan Hidup Provinsi
Sulawesi Selatan mencapai tujuan dan sasaran secara efektif dan efisien.
a. Strategi
Rumusan strategi merupakan pernyataan yang menjelaskan bagaimana
sasaran akan dicapai. Strategi merupakan langkah-langkah yang berisikan
program-program indikatif untuk mewujudkan visi dan misi, yang selanjutnya
diperjelas dengan serangkaian arah kebijakan. Penetapan strategi dilakukan untuk
menjawab cara pencapaian sasaran-sasaran pembangunan dan jangka waktu
pencapaian sasaran-sasaran tersebut. Sebuah strategi dapat dilakukan untuk
menjawab satu sasaran pembangunan ataupun lebih dari satu sasaran
pembangunan, dengan mempertimbangkan aspek efektifitas dan efisiensi
pencapaian target sasaran.
Selain itu, strategi juga berguna sebagai sarana untuk melakukan
transformasi, reformasi, dan perbaikan kinerja birokrasi Dinas Pengelolaan
Lingkungan Hidup Provinsi Sulawesi Selatan secara berkelanjutan.
Tabel 4.3.1 menggambarkan keterkaitan tujuan, sasaran,,dan strategi pada
setiap misi Renstra Dinas Pengelolaan Lingkungan Hidup Provinsi Sulawesi
Selatan Tahun 2013-2018.
Bab IV Visi, Misi, Tujuan dan Sasaran, Strategi dan Kebijakan
Perubahan Rencana Strategis (RENSTRA)
Dinas Pengelolaan Lingkungan Hidup Prov. Sulsel Tahun 2013-2018 IV-15
Tabel 4.3.1. Keterkaitan Tujuan, Sasaran, dan Strategi Renstra Dinas Pengelolaan Lingkungan
Hidup Provinsi Sulawesi Selatan Tahun 2013-2018
VISI: Sulawesi Selatan Sebagai Pilar Nasional dalam Pengelolaan
Lingkungan Hidup Tahun 2018
MISI-1: Meningkatkan penanganan dampak lingkungan hidup dari
pembangunan dan aktivitas sehari-hari masyarakat
TUJUAN SASARAN STRATEGI
1. Meningkatkan
kualitas lingkungan
hidup di Sulsel.
1.4. Meningkatnya
kualitas air.
1.5. Meningkatnya
kualitas udara
1.6. Meningkatnya
Ketaatan
Pemrakarsa
Usaha dan
Kegiatan terhadap
pengelolaan LH
1.1. Meningkatkan
ketaatan
pemrakarsa
usaha dan/atau
kegiatan dalam
pemenuhan baku
mutu pencemaran
dan kerusakan
lingkungan hidup.
1.2. Meningkatkan
upaya
pencegahan dan
pengendalian
usaha dan/atau
kegiatan
VISI: Sulawesi Selatan Sebagai Pilar Nasional dalam Pengelolaan
Lingkungan Hidup Tahun 2018
MISI-2: Meningkatkan perlindungan dan konservasi sumberdaya alam dan
lingkungan hidup
TUJUAN SASARAN STRATEGI
Bab IV Visi, Misi, Tujuan dan Sasaran, Strategi dan Kebijakan
Perubahan Rencana Strategis (RENSTRA)
Dinas Pengelolaan Lingkungan Hidup Prov. Sulsel Tahun 2013-2018 IV-16
2. Meningkatkan daya
dukung lingkungan
hidup serta
adaptasi dan
mitigasi perubahan
iklim
2.3. Meningkatnya
daya dukung
lingkungan hidup
2.4. Meningkatnya
adaptasi dan
mitigasi
perubahan iklim
2.1. Mengembangkan
lokasi/kawasan
konservasi dan
perlindungan
sebagai upaya
pencegahan dan
pemulihan
kerusakan
sumberdaya alam
dan lingkungan
hidup.
VISI: Sulawesi Selatan Sebagai Pilar Nasional dalam Pengelolaan
Lingkungan Hidup Tahun 2018
MISI-3: Meningkatkan kapasitas pemangku kepentingan dalam pengelolaan
lingkungan hidup
TUJUAN SASARAN STRATEGI
3. Meningkatkan kapasitas manajemen, sumberdaya manusia, sarana dan prasarana kelembagaan dan peranserta pemangku kepentingan dalam perlindungan dan pengelolaan lingkungan hidup
3.1 Meningkatnya peran serta Pemangku Kepentingan dalam upaya perlindungan dan pengelolaan LH.
3.2 Meningkatnya kapasitas penyebaran informasi LH
3.3 Meningkatnya kapasitas laboratorium LH
3.4 Meningkatnya Kapasitas dan Kinerja DPLH
3.1 Meningkatkan
kapasitas
sumberdaya manusia
dalam pengelolaan
lingkungan hidup
3.2 Meningkatkan
kelengkapan sarana
dan prasarana serta
sistem
informasi lingkungan
hidup
3.3 Mengembangkan
instrumen
pengelolaan
lingkungan hidup
3.4 Mendorong
kepeduliaan para
pemangku
kepentingan.
Bab IV Visi, Misi, Tujuan dan Sasaran, Strategi dan Kebijakan
Perubahan Rencana Strategis (RENSTRA)
Dinas Pengelolaan Lingkungan Hidup Prov. Sulsel Tahun 2013-2018 IV-17
VISI: Sulawesi Selatan Sebagai Pilar Nasional dalam Pengelolaan
Lingkungan Hidup Tahun 2018
MISI-4: Terwujudnya penegakan hukum dan regulasi lingkungan hidup
TUJUAN SASARAN STRATEGI
4.1. Meningkatkan penegakan hukum lingkungan dalam pengelolaan sumberdaya alam dan lingkungan hidup
4.2 Meningkatnya
penanganan
kasus
pengrusakan dan
pencemaran
lingkungan dan
ketaatan
pemangku
kepentingan
terhadap
peraturan
perundang-
undangan di
bidang lingkungan
hidup
4.3 Meningkatkan
pembinaan,
pengawasan dan
penerapan sanksi
administratif,
perdata, dan
pidana bagi pelaku
perusakan dan
pencemaran
lingkungan hidup
4.4 Meningkatkan
kesadaran para
pemangku
kepentingan
terhadap
pelaksanaan
peraturan-peraturan
dibidang lingkungan
hidup.
b. Kebijakan
Kebijakan adalah pedoman yang wajib dipatuhi dalam melakukan tindakan
untuk melaksanakan strategi yang dipilih, agar lebih terarah dalam mencapai tujuan
dan sasaran.
Kebijakan yang dirumuskan harus dapat:
1. Membantu menghubungkan strategi kepada sasaran secara lebih rasional;
2. Memperjelas strategi sehingga lebih spesifik/fokus, konkrit, dan operasional;
3. Mengarahkan pemilihan kegiatan bagi program prioritas yang menjadi tugas
dan fungsi SKPD DPLH yang lebih tepat dan rasional berdasarkan strategi
Bab IV Visi, Misi, Tujuan dan Sasaran, Strategi dan Kebijakan
Perubahan Rencana Strategis (RENSTRA)
Dinas Pengelolaan Lingkungan Hidup Prov. Sulsel Tahun 2013-2018 IV-18
yang dipilih dengan mempertimbangkan faktor-faktor penentu keberhasilan
untuk mencapai sasaran; dan
4. Mengarahkan pemilihan kegiatan bagi program prioritas yang menjadi tugas
dan fungsi SKPD DPLH agar tidak bertentangan dengan peraturan perundang-
undangan dan melanggar kepentingan umum.
Tabel 4.3.2 menggambarkan keterkaitan tujuan, sasaran, strategi, dan
kebijakan pada setiap misi Renstra Dinas Pengelolaan Lingkungan Hidup Provinsi
Sulawesi Selatan Tahun 2013-2018.
Tabel 4.3.2. Keterkaitan Tujuan, Sasaran, Strategi, dan Kebijakan Renstra Dinas Pengelolaan
Lingkungan Hidup Provinsi Sulawesi Selatan Tahun 2013-2018
VISI: Sulawesi Selatan Sebagai Pilar Nasional dalam Pengelolaan Lingkungan
Hidup Tahun 2018
MISI-1: Meningkatkan penanganan dampak lingkungan hidup dari pembangunan dan
aktivitas sehari-hari masyarakat
Tujuan Sasaran Strategi Kebijakan
1. Meningkatkan
kualitas
lingkungan
hidup di
Sulsel.
1.1 Meningkatnya kualitas air.
1.2 Meningkatnya kualitas udara
1.3 Meningkatnya Ketaatan Pemrakarsa Usaha dan Kegiatan terhadap pengelolaan LH
1.1 Meningkatkan
ketaatan
pemrakarsa
usaha dan/atau
kegiatan dalam
pemenuhan
baku mutu
pencemaran
dan kerusakan
lingkungan
hidup.
1.4 Meningkatkan
upaya
pencegahan
dan
pengendalian
usaha dan/atau
kegiatan
1.1. Meningkatkan
pembinaan,
koordinasi,
pengawasan,
pencegahan,
penanggu-
langan, dan
pemulihan
lingkungan
hidup.
1.2. Melaksanakan
pemantauan
dan
pengendalian
kualitas air dan
udara secara
berkala.
1.3. Melaksanakan
evaluasi
Bab IV Visi, Misi, Tujuan dan Sasaran, Strategi dan Kebijakan
Perubahan Rencana Strategis (RENSTRA)
Dinas Pengelolaan Lingkungan Hidup Prov. Sulsel Tahun 2013-2018 IV-19
VISI: Sulawesi Selatan Sebagai Pilar Nasional dalam Pengelolaan Lingkungan
Hidup Tahun 2018
MISI-1: Meningkatkan penanganan dampak lingkungan hidup dari pembangunan dan
aktivitas sehari-hari masyarakat
Tujuan Sasaran Strategi Kebijakan
ketaatan
pemrakarsa
usaha dan/atau
kegiatan
terhadap
peraturan
dibidang
lingkungan
hidup.
VISI: Sulawesi Selatan Sebagai Pilar Nasional dalam Pengelolaan Lingkungan
Hidup Tahun 2018
MISI-2: Meningkatkan perlindungan dan konservasi sumberdaya alam dan
lingkungan hidup
Tujuan Sasaran Strategi Kebijakan
2. Meningkatkan
daya dukung
lingkungan
hidup serta
adaptasi dan
mitigasi
perubahan
iklim
2.1. Meningkatnya
daya dukung
lingkungan
hidup
2.2. Meningkatnya
adaptasi dan
mitigasi
perubahan
iklim
2.1. Mengemban
gkan
lokasi/kawas
an
konservasi
dan
perlindungan
sebagai
upaya
pencegahan
dan
pemulihan
kerusakan
sumberdaya
alam dan
2.1. Meningkatkan
pembinaan,
sosialisasi dan
edukasi fungsi
kawasan
konservasi,
2.2. Meningkatkan
koordinasi,
integrasi dan
singkronisasi
antar
pemangku
kepentingan
dalam
pengembanga
Bab IV Visi, Misi, Tujuan dan Sasaran, Strategi dan Kebijakan
Perubahan Rencana Strategis (RENSTRA)
Dinas Pengelolaan Lingkungan Hidup Prov. Sulsel Tahun 2013-2018 IV-20
VISI: Sulawesi Selatan Sebagai Pilar Nasional dalam Pengelolaan Lingkungan
Hidup Tahun 2018
MISI-2: Meningkatkan perlindungan dan konservasi sumberdaya alam dan
lingkungan hidup
Tujuan Sasaran Strategi Kebijakan
lingkungan
hidup.
n
lokasi/kawasan
konservasi
atau
perlindungan.
2.3. Mengembangk
an model
kawasan
konservasi dan
perlindungan.
VISI: Sulawesi Selatan Sebagai Pilar Nasional dalam Pengelolaan Lingkungan
Hidup Tahun 2018
MISI-3: Meningkatkan kapasitas pemangku kepentingan dalam pengelolaan
lingkungan hidup
Tujuan Sasaran Strategi Kebijakan
1. Meningkatkan kapasitas manajemen, sumberdaya manusia, sarana dan prasarana, kelembagaan dan peranserta pemangku kepentingan dalam perlindungan dan
3.1 Meningkatnya
peran serta
Pemangku
Kepentingan
dalam upaya
perlindungan
dan
pengelolaan
LH.
3.2 Meningkatnya
kapasitas
3.1Meningkatkan
kapasitas
sumberdaya
manusia
dalam
pengelolaan
lingkungan hi
dup
3.2Meningkatkan
kelengkapan
sarana dan
prasarana
serta sistem
3.1 Melaksanakan dan berpartisipasi dalam kegiatan peningkatan kapasitas SDM, khususnya yang terkait pengelolaan lingkungan hidup.
3.2 Meningkatkan kuantitas dan kualitas sarana prasarana
Bab IV Visi, Misi, Tujuan dan Sasaran, Strategi dan Kebijakan
Perubahan Rencana Strategis (RENSTRA)
Dinas Pengelolaan Lingkungan Hidup Prov. Sulsel Tahun 2013-2018 IV-21
VISI: Sulawesi Selatan Sebagai Pilar Nasional dalam Pengelolaan Lingkungan
Hidup Tahun 2018
MISI-3: Meningkatkan kapasitas pemangku kepentingan dalam pengelolaan
lingkungan hidup
Tujuan Sasaran Strategi Kebijakan
pengelolaan lingkungan hidup
penyebaran
informasi LH
3.3 Meningkatnya
kapasitas
laboratorium
LH
3.4 Meningkatnya
Kapasitas
dan Kinerja
DPLH
informasi ling
kungan hidup
3.3Mengembang
kan instrumen
pengelolaan
lingkungan
hidup
3.4Mendorong
kepeduliaan
para
pemangku
kepentingan.
pengelolaan lingkungan hidup.
3.3 Membangun sistem informasi lingkungan hidup yang terpadu dan terintegrasi untuk menjamin ketersediaan data yang berkualitas.
3.4 Melaksanakan sosialisasi dan pembinaan pemangku kepentingan dalam pengelolaan lingkungan hidup.
3.5 Menyediakan fasilitas teknis dalam perlindungan dan pengelolaan LH
Bab IV Visi, Misi, Tujuan dan Sasaran, Strategi dan Kebijakan
Perubahan Rencana Strategis (RENSTRA)
Dinas Pengelolaan Lingkungan Hidup Prov. Sulsel Tahun 2013-2018 IV-22
VISI: Sulawesi Selatan Sebagai Pilar Nasional dalam Pengelolaan Lingkungan
Hidup Tahun 2018
MISI-4: Terwujudnya penegakan hukum dan regulasi lingkungan hidup
Tujuan Sasaran Strategi Kebijakan
4.1.Meningkatkan penegakan hukum lingkungan dalam pengelolaan sumberdaya alam dan lingkungan hidup
4.1 Meningkatny
a
penanganan
kasus
pengrusakan
dan
pencemaran
lingkungan
dan ketaatan
pemangku
kepentingan
terhadap
peraturan
perundang-
undangan di
bidang
lingkungan
hidup
4.1 Meningkatkan
pembinaan,
pengawasan
dan penerapan
sanksi
administratif,
perdata, dan
pidana bagi pel
aku perusakan
dan
pencemaran
lingkungan
hidup
4.2 Meningkatkan
kesadaran para
pemangku
kepentingan
terhadap
pelaksanaan
peraturan-
peraturan
dibidang
lingkungan
hidup.
4.1. Meningkatkan pembinaan, pengawasan dan penegakan hukum lingkungan dalam pengelolaan sumberdaya alam dan lingkungan hidup
c. Arah Kebijakan
Arah kebijakan pembangunan lingkungan hidup di Provinsi Sulawesi Selatan
Tahun 2013-2018 adalah sebagai berikut.
c.1. Arah Kebijakan Pembangunan Lingkungan Hidup Tahun 2013
Bab IV Visi, Misi, Tujuan dan Sasaran, Strategi dan Kebijakan
Perubahan Rencana Strategis (RENSTRA)
Dinas Pengelolaan Lingkungan Hidup Prov. Sulsel Tahun 2013-2018 IV-23
Pembangunan lingkungan hidup tahun 2013 merupakan transisi dari periode
Renstra Dinas Pengelolaan Lingkungan Hidup Provinsi Sulawesi Selatan
sebelumnya.
Kebijakan pembangunan lingkungan hidup pada tahun 2013 diarahkan
kepada:
1. Pelibatan multipihak dalam konservasi SDA dan lingkungan hidup.
2. Pemantauan pencemaran air dan udara
3. Peningkatan pelaksanaan analisis mengenai dampak lingkungan hidup
(Amdal).
4. Penguatan kompetensi SDM dan kelembagaan para pihak dalam pengelolaan
lingkungan hidup.
5. Penguatan pengaduan dan penyelesaian kasus lingkungan hidup.
c.2. Arah Kebijakan Pembangunan Lingkungan Hidup Tahun 2014
Kebijakan pembangunan lingkungan hidup tahun pertama (tahun 2014)
diarahkan kepada:
1. Peningkatan pelayanan dan edukasi pencegahan dan pengendalian dampak
lingkungan hidup kepada masyarakat dan pelaku usaha;
2. Peningkatan sumberdaya manusia, sarana dan prasarana, serta sistem
informasi pengelolaan lingkungan hidup.
3. Pemantauan pencemaran air dan udara.
4. Penguatan pengaduan dan penyelesaian kasus lingkungan hidup.
c.3. Arah Kebijakan Pembangunan Lingkungan Hidup Tahun 2015
Kebijakan pembangunan lingkungan hidup tahun 2015 (tahun ke dua)
diarahkan kepada:
1. Penguatan kebijakan tahun pertama secara konsisten;
2. Peningkatan pengawasan, koordinasi, sinkronisasi, dan pelibatan secara
terpadu pemangku kepentingan dalam pencegahan dan pemulihan lingkungan
hidup.
3. Pemantauan pencemaran air dan udara.
4. Penguatan pengaduan dan penyelesaian kasus lingkungan hidup.
Bab IV Visi, Misi, Tujuan dan Sasaran, Strategi dan Kebijakan
Perubahan Rencana Strategis (RENSTRA)
Dinas Pengelolaan Lingkungan Hidup Prov. Sulsel Tahun 2013-2018 IV-24
c.4. Arah Kebijakan Pembangunan Lingkungan Hidup Tahun 2016
Kebijakan pembangunan lingkungan hidup tahun 2016 (tahun ke tiga)
diarahkan kepada:
1. Memastikan kesinambungan dan akselerasi upaya-upaya pembangunan
lingkungan hidup yang telah dilaksanakan pada tahun sebelumnya; serta
2. Peningkatan koordinasi untuk pengembangan instrumen pengelolaan
lingkungan hidup dan penyusunan produk hukum lingkungan hidup.
3. Pemantauan pencemaran air dan udara.
4. Penguatan pengaduan dan penyelesaian kasus lingkungan hidup.
c.5. Arah Kebijakan Pembangunan Lingkungan Hidup Tahun 2017
Kebijakan pembangunan lingkungan hidup tahun 2017 (tahun ke empat)
diarahkan kepada:
1. Percepatan target-target pembangunan lingkungan hidup yang telah
dilaksanakan tahun sebelumnya dengan senantiasa secara terus menerus
melakukan perbaikan dan penyempurnaan pada upaya pelestarian lingkungan
hidup;
2. Penyelarasan atau sinergitas kegiatan lintas sektor dan penegakan hukum
lingkungan hidup.
3. Pemantauan pencemaran air dan udara.
4. Penguatan pengaduan dan penyelesaian kasus lingkungan hidup.
5. Penyediaan fasilitas teknis dalam pengelolaan limbah B3 dan persampahan.
6. Penyelenggaraan kegiatan-kegiatan teknis di lapangan dalam upaya
perlindungan dan pengelolaan lingkungan hidup.
c.6. Arah Kebijakan Pembangunan Lingkungan Hidup Tahun 2018
Kebijakan pembangunan lingkungan hidup tahun 2018, yang merupakan
pembangunan lingkungan hidup tahun ke lima atau tahun terakhir dari periode
Renstra.
Tahun ke lima merupakan tahap konsolidasi untuk memastikan tercapainya
visi dan misi pembangunan lingkungan hidup di Sulawesi Selatan. Oleh karena itu,
Kebijakan pembangunan lingkungan hidup tahun 2018 diarahkan kepada
Bab IV Visi, Misi, Tujuan dan Sasaran, Strategi dan Kebijakan
Perubahan Rencana Strategis (RENSTRA)
Dinas Pengelolaan Lingkungan Hidup Prov. Sulsel Tahun 2013-2018 IV-25
penyelesaian target-target pembangunan lingkungan hidup yang telah
dilaksanakan tahun sebelumnya yang difokuskan pada program dan kegiatan yang
masih perlu dioptimalkan target kinerjanya khususnya pemantauan pencemaran air
dan udara, peningkatan ketersediaa sarana dan prasarana pengelolaan lingkungan
hidup serta penguatan pengaduan dan penyelesaian kasus lingkungan hidup.
Bab V Rencana Program, Kegiatan, Indikator Kinerja, Kelompok Sasaran, dan Pendanaan Indikatif
Rencana Strategis (RENSTRA)
Dinas Pengelolaan Lingkungan Hidup Prov. Sulsel Tahun 2013-2018 V-1
BAB V RENCANA PROGRAM, KEGIATAN, INDIKATOR KINERJA,
KELOMPOK SASARAN, DAN PENDANAAN INDIKATIF
5.1. Rencana Program dan Kegiatan
Pasal 1 ayat 16 Undang-Undang RI Nomor 25 Tahun 2004 menyebutkan
bahwa program adalah instrumen kebijakan yang berisi satu atau lebih kegiatan
yang dilaksanakan oleh instansi pemerintah/lembaga untuk mencapai sasaran
dan tujuan serta memperoleh alokasi anggaran atau kegiatan masyarakat yang
dikoordinasikan oleh instansi pemerintah.
Menurut Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 54 Tahun 2010 yang
dimaksud kegiatan adalah bagian dari program yang dilaksanakan oleh satu atau
beberapa SKPD sebagai bagian dari pencapaian sasaran terukur pada suatu
program, dan terdiri dari sekumpulan tindakan pengerahan sumber daya, baik
yang berupa personil (sumber daya manusia), barang modal, termasuk peralatan
dan teknologi, dana, atau kombinasi dari beberapa atau kesemua jenis sumber
daya tersebut, sebagai masukan (input) untuk menghasilkan keluaran (output)
dalam bentuk barang/jasa.
Setiap program dan kegiatan harus terkait dengan suatu sasaran dan
kebijakan yang telah ditetapkan. Program dan kegiatan tersebut harus konsisten
dengan RPJMD Provinsi Sulsel 2013-2018 dan Renstra DPLH Sulsel 2013-2018,
baik yang telah ditetapkan sebagai program prioritas maupun program penunjang.
Selain itu penentuan program dan kegiatan juga didasarkan pada tercapaianya
penyelenggaraan urusan pemerintahan bidang lingkungan hidup daerah yang
telah ditetapkan dalam Undang-undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang
Pemerintahan Daerah. Terdapat 11 (sebelas) sub urusan lingkungan hidup,
diantaranya ; Perencanaan Lingkungan Hidup, Kajian Lingkungan Hidup trategis
(KLHS), Pengendalian Pencemaran dan/atau Kerusakan Lingkungan Hidup, dan
Keanekaragaman Hayati (Kehati), Bahan Berbahaya dan Beracun (B3), dan
Limbah Bahan Berbahaya dan Beracun (Limbah B3), Pembinaan dan
pengawasan terhadap izin lingkungan dan izin perlindungan dan pengelolaan
lingkungan hidup (PPLH), Pengakuan keberadaan masyarakat hukum adat
(MHA), kearifan lokal dan hak MHA yang terkait dengan PPLH, Pendidikan,
Bab V Rencana Program, Kegiatan, Indikator Kinerja, Kelompok Sasaran, dan Pendanaan Indikatif
Rencana Strategis (RENSTRA)
Dinas Pengelolaan Lingkungan Hidup Prov. Sulsel Tahun 2013-2018 V-2
Pelatihan, dan Penyuluhan Lingkungan Hidup. Penghargaan Lingkungan Hidup
Untuk Masyarakat, Pengaduan Lingkungan Hidup, dan Persampahan.
Pertimbangan lain dalam penyusunan program dan kegiatan adalah
tercapainya indikator-indikator penyelenggaraan urusan bidang LH daerah
provinsi yang sebelumnya telah ditetapkan dalam bentuk SPM bidang Lingkungan
Hidup. Laporan pelaksanaan SPM bidang LH tersebut merupakan bahan
monitoring dan evaluasi penyelenggaraan urusan bidang LH daerah sekaligus
bahan perumusan kebijakan LH daerah, terutama dalam peningkatan kapasitas
kelembagaan.
Pada tahun 2013-2018 direncanakan akan dilaksanakan 7 program yang
terdiri atas 4 program perioritas dan 3 program penunjang. Program perioritas
tersebut antara lain; Program Pengendalian Pencemaran dan Kerusakan
Lingkungan Hidup, Program Perlindungan dan Konservasi Sumber Daya Alam,
Program Pengembangan Kapasitas Pengelolaan Lingkungan Hidup, dan Program
Penaatan Hukum Lingkungan Hidup. Sementara untuk 3 program penunjang
tersebut antara lain; Program Pelayanan Administrasi Perkantoran, Program
Peningkatan Kapasitas Kinerja SKPD, Program Peningkatan Pengembangan
Sistem Perencanaan dan Sistem Evaluasi Kinerja. Pada program perioritas
tersebut terdapat 27 kegiatan dan sementara pada program penunjang terdapat
11 kegiatan. Adapun uraian kegiatan dari program utama yang akan dilaksanakan
tersebut adalah sebagai berikut :
a. Program Pengendalian Pencemaran dan Kerusakan Lingkungan Hidup.
Program ini dimaksudkan untuk mengendalikan Kerusakan dan
Pencemaran Sumberdaya Alam dan Lingkungan Hidup, yang disebabkan oleh
aktivitas industri dalam berbagai bidang pembangunan, aktivitas masyarakat
maupun aktivitas pembangunan yang dilakukan oleh pemerintah. Untuk
mewujudkan tujuan program ini maka dilakukan kegiatan yaitu Koordinasi dan
Penilaian Kota sehat ADIPURA, Peningkatan Pengawasan Ketaatan Pemrakarsa
Usaha/Kegiatan, Pemantauan Kualitas Air, Pemantauan Kualitas Udara Ambien,
Koordinasi dan Inventarisasi bahan perusak ozon, Pembinaan Sulsel Go Green,
Pembinaan dan Pengawasan Komisi Penilai AMDAL, UKL dan UPL, Koordinasi
dan Pengawasan Pelaksanaan KLHS di Kab/kota, Koordinasi Penilaian dokumen
Bab V Rencana Program, Kegiatan, Indikator Kinerja, Kelompok Sasaran, dan Pendanaan Indikatif
Rencana Strategis (RENSTRA)
Dinas Pengelolaan Lingkungan Hidup Prov. Sulsel Tahun 2013-2018 V-3
lingkungan hidup, Pelayanan Pengujian Laboratorium Lingkungan Hidup, dan
Pembinaan dan Fasilitas Pengelolaan Persampahan.
b. Program Perlindungan dan Konservasi Sumber Daya Alam
Program ini dimaksudkan untuk menjamin kelestarian fungsi sumber daya
alam, ekosistem dan kenekaragaman hayati. Untuk mewujudkan tujuan program
ini maka dilakukan kegiatan yaitu Koordinasi dan Pembinaan Pemulihan Kualitas
Lingkungan Hidup; Koordinasi dan Pembinaan Kawasan Pesisir, Laut dan Pulau-
Pulau Kecil; Koordinasi dan Pembinaan, Pengembangan serta Pemantapan
Kawasan Konservasi/Esensial; Koordinasi dan Pembinaan Adaptasi dan Mitigasi
Perubahan Iklim; dan Pembinaan dan Koordinasi Pengelolaan Keanekaragaman
Hayati, dan Plasma Nutfah.
c. Program Pengembangan Kapasitas Pengelolaan Lingkungan Hidup
Program ini dimaksudkan untuk meningkatkan kapasitas kelembagaan
pengelolaan lingkungan hidup baik pemerintah, masyarakat, lembaga swadya
masyarakat peduli lingkungan maupun dunia usaha dan lembaga donor dalam
melaksanakan pengelolaan dan perlindungan lingkungan hidup. Untuk
mewujudkan tujuan program ini, maka dilakukan kegiatan-kegiatan yaitu,
Pembinaan Sulsel Go Green Jalur Sekolah; Pembinaan Penerapan Sistem
Manajemen Lingkungan, Ekolabel, Produksi Bersih dan Teknologi Berwawasan
Lingkungan; Koordinasi dan Pengembangan Rencana Pendirian Perguruan
Tinggi Lingkungan Hidup di Sulawesi Selatan; Koordinasi dan Pembinaan
Penyusunan Sistem Informasi Lingkungan Hidup Daerah (SILHD); Koordinasi dan
Pembinaan Laboratorium Lingkungan Hidup; Koordinasi dan Pembinaan
Penerapan Kearifan Lokal Lingkungan Hidup, dan Pembinaan dan Kerjasama
dengan Organisasi Peduli Lingkungan.
d. Program Penaatan Hukum Lingkungan Hidup
Program ini dimaksudkan untuk meningkatkan ketaatan pemrakarsa
usaha/kegiatan terhadap kewajibannya dalam melakukan pengelolaan
lingkungan. Untuk mewujudkan tujuan program ini maka dilakukan kegiatan yaitu
Identifikasi, Investigasi, Advokasi dan Pelayanan Pengaduan Masyarakat terkait
Bab V Rencana Program, Kegiatan, Indikator Kinerja, Kelompok Sasaran, dan Pendanaan Indikatif
Rencana Strategis (RENSTRA)
Dinas Pengelolaan Lingkungan Hidup Prov. Sulsel Tahun 2013-2018 V-4
pencemaran dan pengrusakan Lingkungan Hidup; Koordinasi Penegakan Hukum
dan Penanganan Kasus Lingkungan Hidup; dan Koordinasi dan Penyusunan
Produk Hukum Lingkungan Hidup.
Adapun uraian kegiatan dari program penunjang yang akan dilaksanakan
tersebut adalah sebagai berikut :
a. Program Peningkatan Kapasitas dan Kinerja SKPD
Program ini dimaksudkan untuk meningkatkan kapasitas dan kinerja Dinas
Pengelolaan Lingkungan Hidup dalam perlindungan dan pengelolaan lingkungan
hidup. Untuk mewujudkan tujuan program ini maka dilakukan kegiatan antara lain
Penatausahaan Administrasi Laboratorium Lingkungan Hidup, Pengembangan
Mutu dan Kapasitas Laboratorium, Pengelolaan dan Penyebarluasan Informasi
Lingkungan Hidup, Pembinaan dan Koordinasi Pengembangan Sistem
Pengaduan Lingkungan, Pembinaan dan Peningkatan Kompetensi dan Kualitas
Aparatur.
b. Program Peningkatan Pengembangan Sistem Perencanaan dan Evaluasi
Program ini dimaksudkan untuk meningkatkan kualitas perencanaan dan
evaluasi kegiatan-kegiatan yang terkait dengan perlindungan dan pengelolaan
lingkungan hidup. Untuk mewujudkan tujuan program ini maka dilakukan kegiatan
antara lain Penyusunan Rencana Kegiatan Anggaran dan Pelaporan
Pengelolaan Lingkungan Hidup, Monitoring, Evaluasi dan Pelaporan
Pelaksanaan Pengelolaan Lingkungan Hidup.
c. Program Peningkatan Pelayanan Administrasi Perkantoran
Program ini dimaksudkan untuk meningkatkan dan mendukung upaya
pencapaian tujuan organisasi secara keseluruhan dalam bentuk pelayanan ke
dalam dan ke luar organisasi. Untuk mewujudkan tujuan program ini maka
dilakukan kegiatan antara lain Pengelolaan dan Pelayanan Administrasi
Perkantoran, Penatausahaan Administrasi Keuangan, Pembinaan dan
Pengelolaan Kepegawaian, Penyediaan dan Pemeliharaan Sarana dan
Prasarana.
Setelah penetapan program organisasi maka yang dilakukan adalah
perumusan dan penetapan kegiatan guna pengukuran masing-masing program
Bab V Rencana Program, Kegiatan, Indikator Kinerja, Kelompok Sasaran, dan Pendanaan Indikatif
Rencana Strategis (RENSTRA)
Dinas Pengelolaan Lingkungan Hidup Prov. Sulsel Tahun 2013-2018 V-5
sebagai standar keberhasilan yang berorientasi pada hasil yang akan dicapai.
Pencapaian kinerja akan dapat diukur dengan baik apabila terdapat satuan
pengukuran secara jelas, yang dirumuskan dalam program aksi dan dijabarkan
kedalam aktifitas atau kegiatan instansi pemerintah yang disusun dengan dimensi
waktu tahunan.
Bab V Rencana Program, Kegiatan, Indikator Kinerja, Kelompok Sasaran, dan Pendanaan Indikatif
Rencana Strategis (RENSTRA)
Dinas Pengelolaan Lingkungan Hidup Prov. Sulsel Tahun 2013-2018 V-6
5.2. Indikator Kinerja dan Pendanaan Indikatif
Bab V Rencana Program, Kegiatan, Indikator Kinerja, Kelompok Sasaran, dan Pendanaan Indikatif
Rencana Strategis (RENSTRA)
Dinas Pengelolaan Lingkungan Hidup Prov. Sulsel Tahun 2013-2018 V-7
Bab V Rencana Program, Kegiatan, Indikator Kinerja, Kelompok Sasaran, dan Pendanaan Indikatif
Rencana Strategis (RENSTRA)
Dinas Pengelolaan Lingkungan Hidup Prov. Sulsel Tahun 2013-2018 V-8
Bab V Rencana Program, Kegiatan, Indikator Kinerja, Kelompok Sasaran, dan Pendanaan Indikatif
Rencana Strategis (RENSTRA)
Dinas Pengelolaan Lingkungan Hidup Prov. Sulsel Tahun 2013-2018 V-9
5.3. Kelompok Sasaran
Kelompok sasaran Rencana Strategis Dinas Pengelolaan Lingkungan Hidup
Provinsi Sulawesi Selatan adalah sebagai berikut :
1. SKPD yang terkait lingkungan hidup Provinsi Sulawesi Selatan.
2. SKPD pengelola lingkungan hidup provinsi maupun kabupaten/kota.
3. SKPD lingkup Provinsi Sulawesi Selatan dan Kabupaten/Kota.
4. Sekolah.
5. Industri atau pelaku usaha/kegiatan yang berpotensi sebagai sumber
pencemar dan sumber perusak lingkungan hidup.
6. Masyarakat.
7. LSM.
Bab VI Indikator Kinerja SKPD Yang Mengacu Pada Tujuan dan Sasaran RPJMD
Perubahan Rencana Strategis (RENSTRA)
Dinas Pengelolaan Lingkungan Hidup Prov. Sulsel Tahun 2013-2018 VI-1
BAB VI INDIKATOR KINERJA SKPD YANG MENGACU PADA
TUJUAN DAN SASARAN RPJMD
Indikator kinerja SKPD disusun berdasarkan pada tujuan dan sasaran RPJMD
Provinsi Sulawesi Selatan Tahun 2013-2018, maka sesuai tugas dan fungsinya, DPLH
Provinsi Sulawesi Selatan akan berkontribusi terhadap pencapaian tujuan ke 4 yakni
meningkatkan kelestarian lingkungan hidup dan sumberdaya alam. Tujuan tersebut
memiliki dua sasaran yakni masing-masing : (a) Meningkatnya upaya dan kapasitas
perlindungan dan pengelolaan kualitas lingkungan hidup serta pelestarian fungsi
lingkungan hidup (sasaran ke 12) dan (b) Meningkatnya kapasitas pengelolaan
konservasi dan tata kelola hutan dan lahan kritis serta pelestarian keanekaragaman
hayati (sasaran ke 13).
Indikator kinerja DPLH yang digunakan sebagai tolak ukur untuk memberikan
gambaran keberhasilan pencapaian tujuan dan sasaran pembangunan bidang
lingkungan hidup yang dirumuskan dalam RPJMD Provinsi Sulawesi Selatan Tahun
2013-2018 terkait langsung pada sasaran Meningkatnya upaya dan kapasitas
perlindungan dan pengelolaan kualitas lingkungan hidup serta pelestarian fungsi
lingkungan hidup. Adapun strategi untuk mewujudkan sasaran tersebut dilakukan melalui
Peningkatan kelestarian lingkungan hidup dan daya dukung lingkungan secara beriring
dengan penanganan dampak lingkungan hidup. Selanjutnya dengan strategi tersebut
ditetapkan kebijakan umum, diantaranya :
a. Peningkatan kualitas lingkungan hidup.
b. Pengendalian pencemaran dan kerusakan lingkungan hidup
c. Pengendalian Perubahan Iklim.
Untuk mewujudkan sasaran tersebut maka ditetapkan 4 program utama yang
dilaksanakan oleh Dinas Pengelolaan Lingkungan Hidup Provinsi Sulsel pada Renstra
Tahun 2013-2018. Adapun program tersebut adalah
a. Program Pengendalian Pencemaran dan Kerusakan Lingkungan Hidup
b. Program Perlindungan dan Konservasi Sumber Daya Alam
c. Program Pengembangan Kapasitas Pengelolaan Lingkungan Hidup
d. Program Penaatan Hukum Lingkungan Hidup.
Bab VI Indikator Kinerja SKPD Yang Mengacu Pada Tujuan dan Sasaran RPJMD
Perubahan Rencana Strategis (RENSTRA)
Dinas Pengelolaan Lingkungan Hidup Prov. Sulsel Tahun 2013-2018 VI-2
Keterkaitan tujuan, sasaran, strategi, kebijakan umum, program dan indikator
kinerja utama DPLH Provinsi Sulsel adalah sebagai berikut :
Tabel 6.1 Keterkaitan Tujuan, Sasaran, Strategi, dan Kebijakan Umum RPJMD Sulsel Tahun 2013-2018 dengan Program dalam Renstra Dinas Pengelolaan Lingkungan Hidup
Provinsi Sulawesi Selatan Tahun 2013-2018
Pada setiap program tersebut diatas ditetapkan indikator kinerja (outcome)
sebagai keluaran atau hasil dari pelaksanaan program. Indikator kinerja tersebut
selanjutnya diadopsi dalam dokumen RPJMD Provinsi Sulsel Tahun 2013-2018. Adapun
indikator kinerja tersebut adalah sebagai berikut :
TUJUAN RPJMD Sulsel Tahun 2013-2018: 4. Meningkatkan Kelestarian Lingkungan Hidup dan Sumberdaya Alam
Sasaran Strategi Kebijakan Umum Program
Meningkatnya
upaya dan
kapasitas
perlindungan
dan
pengelolaan
kualitas
lingkungan
hidup serta
pelestarian
fungsi
lingkungan
hidup
Peningkatan
kelestarian
lingkungan
hidup dan daya
dukung
lingkungan
secara beriring
dengan
penanganan
dampak
lingkungan
hidup
a. Peningkatan kualitas lingkungan hidup.
b. Pengendalian pencemaran dan kerusakan lingkungan hidup
c. Pengendalian Perubahan Iklim.
a. Program Pengendalian Pencemaran dan Kerusakan Lingkungan Hidup
b. Program Perlindungan dan Konservasi Sumber Daya Alam
c. Program Pengembangan Kapasitas Pengelolaan Lingkungan Hidup
d. Program Penaatan Hukum Lingkungan Hidup.
Bab VI Indikator Kinerja SKPD Yang Mengacu Pada Tujuan dan Sasaran RPJMD
Perubahan Rencana Strategis (RENSTRA)
Dinas Pengelolaan Lingkungan Hidup Prov. Sulsel Tahun 2013-2018 VI-3
Tabel 6.1. Indikator Kinerja DPLH yang Mengacu pada Tujuan dan Sasaran RPJMD Provinsi Sulawesi
Selatan Tahun 2013-2018
NO Indikator
Kondisi
Kinerja pada
awal periode
RPJMD
Target Capaian Setiap Tahun Kondisi Kinerja
pada akhir
periode RPJMD
Tahun 0 Tahun 1 Tahun 2 Tahun 3 Tahun 4 Tahun 5
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9)
Program Pengendalian Pencemaran dan Kerusakan Lingkungan Hidup
1
Jumlah Penurunan Beban Pencemaran air, Udara, dan Tanah (Juta Ton)
3,39 Juta Ton
6,08 Juta Ton
12,72 Juta Ton
18,28 Juta Ton
24,34 Juta Ton
30,43 Juta Ton
30,43 Juta Ton
Program Perlindungan dan Konservasi SDA
2
Jumlah Lokasi Perlindungan dan Konservasi SDA
6 Lokasi 12 Lokasi 24 Lokasi 36 Lokasi 48 Lokasi 60 Lokasi
60 Lokasi
Program Pengembangan Kapasitas Pengelolaan LH
3
Bobot Kapasitas Pengelolaan Lingkungan Hidup
- 2,86 2,94 3,01 3,17 3,71
3,71
Program Penaatan Hukum Lingkungan Hidup
4
Jumlah Rekomendasi Penanganan Kasus Lingkungan Hidup
5 Rekomendasi
10
Rekomendasi
14
Rekomendasi
16
Rekomendasi
18
Rekomendasi
20
Rekomendasi 78
Rekomendasi
Rencana Strategis (RENSTRA)
Dinas Pengelolaan Lingkungan Hidup Prov. Sulsel Tahun 2013-2018 VII-1
BAB VII P E N U T U P
Perubahan Rencana Strategis Dinas Pengelolaan Lingkungan Hidup Provinsi
Sulawesi Selatan Tahun 2013 – 2018 berfungsi sebagai pedoman, penentu arah,
sasaran dan tujuan bagi aparatur DPLH dalam melaksanakan tugas penyelenggaraan
pemerintah, pengelolaan pembangunan dan pelaksanaan pelayanan kepada
stakholders yang ada. Perubahan Rencana Strategis (RENSTRA) ini merupakan
penjabaran dari Visi dan Misi Dinas Pengelolaan Lingkungan Hidup yang mengacu pada
Perubahan Rencana Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Provinsi Sulawesi Selatan.
Pelaksanaan Renstra ini sangat diperlukan partisipasi, semangat dan komitmen
dari seluruh aparatur DPLH karena akan menentukan keberhasilan program dan
kegiatan yang telah disusun, dengan demikian Renstra ini bukan hanya sebagai
dokumen admistrasi karena secara substansial merupakan pencerminan tuntutan
pembangunan yang dibutuhkan oleh stakeholders sesuai visi dan misi yang ingin capai.
Semoga Perubahan Rencana Strategis Dinas Pengelolaan Lingkungan Hidup
Provinsi Sulawesi Selatan ini dapat diimplentasikan sesuai dengan tahapan-tahapan
yang telah ditetapkan secara konsisten dalam rangka mendukung terwujudnya good
governance.
Kepala Dinas Pengelolaan Lingkungan Hidup Provinsi Sulawesi Selatan,
Ir. Andi Hasbi, M.T Pangkat: Pembina Utama Muda NIP. 19650427 199203 1 009
T Rp (Juta) T Rp (Juta) T Rp (Juta) T Rp (Juta) T Rp (Juta) T Rp (Juta)
2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17
II
LINGKUNGAN HIDUP 14.508 12.291 14.793 25.039 25.700 92.330
01.02.05.0015 Program Pengendalian Pencemaran
dan Kerusakan Lingkungan Hidup
Jumlah penurunan beban pencemaran air,
udara dan tanah (juta ton)
3,39 6,08 3.224,65 12,72 2.216,63 18,28 3.466,12 24,34 11.344,69 30,43 11.440,93 30,43 31.693,02
01.02.05.0015.001 Pemantauan Kualitas Air Jumlah sungai/ danau yang diketahui status kualitas
airnya 5 sungai10 sungai dan
2 danau282,00
15 sungai dan
2 danau298,10
20 sungai dan
2 danau412,44
27 sungai dan
2 danau424,91
27 sungai dan
2 danau388,00
27 sungai dan
2 danau1.805,45 Bidang III
01.02.05.0015.002 Pemantauan Kualitas Udara Jumlah kab/kota yang diketahui status mutu udara
ambiennya 10 kab/kota 13 kab/kota 225,00 15 kab/kota 198,65 17 kab/kota - 20 kab/kota 141,30 24 kab/kota 290,00 24 kab/kota 854,95 Bidang III
Koordinasi dan Pembinaan Adipura dan
Kalpataru
Jumlah kab/kota yang dibina untuk memperoleh
penghargaan Adipura dan kalpataru 0 24 kab/kota 310,00 24 kab/kota 239,78 24 kab/kota 367,33 - - - - - -
01.02.05.0015.003 Pembinaan Adipura dan Kalpataru Jumlah kab/kota yang dibina untuk memperoleh
penghargaan Adipura dan kalpataru - - - - - - 24 kab/kota 115,51 24 kab/kota 390,00 24 kab/kota 1.422,62 Bidang II
Koordinasi dan Pembinaan Pengelolaan
Limbah B3
Jumlah kab/kota dan jumlah pemrakarsa usaha/kegiatan
yang dibina & diawasi dalam pengelolaan limbah B3--
24 kab/kota dan
30 pemrakarsa
usaha
172,82 24 kab/kota dan 30
pemrakarsa usaha98,00
24 kab/kota dan
30 pemrakarsa
usaha
454,73 - - - - - -
01.02.05.0015.004 Pembinaan Pengelolaan Limbah B3 Jumlah kab/kota dan jumlah pemrakarsa usaha/kegiatan
yang dibina & diawasi dalam pengelolaan limbah B3- - - - - -
24 kab/kota dan 30
pemrakarsa usaha1.685,81
24 kab/kota dan
30 pemrakarsa
usaha
1.000,00 24 kab/kota dan
30 pemrakarsa
usaha
3.411,36 Bidang II
Koordinasi, Pembinaan, dan Pengawasan
Ketaatan Pemrakarsa Usaha dan/atau
Kegiatan
Jumlah Kab/Kota dan Pemrakarsa Usaha dan/atau
Kegiatan yang dibina dan diawasi tingkat ketaatannya
dalam menerapkan peraturan perundang-undangan
dibidang LH
24 kab/kota dan
6 pemrakarsa
24 kab/kota dan
15 pemrakarsa125,50
24 kab/kota dan
25 pemrakarsa 253,29
24 kab/kota dan
35 pemrakarsa 503,52 - - - - - -
01.02.05.0015.005 Pembinaan dan Pengawasan Ketaatan
Pemrakarsa Usaha dan/atau Kegiatan
Jumlah Kab/Kota dan Pemrakarsa Usaha dan/atau
Kegiatan yang dibina dan diawasi tingkat ketaatannya
dalam menerapkan peraturan perundang-undangan
dibidang LH
24 kab/kota dan
6 pemrakarsa - - - - - -
24 kab/kota dan
45 pemrakarsa 330,93
24 kab/kota dan
55 pemrakarsa 385,00
24 kab/kota dan
55 pemrakarsa 1.598,24 Bidang III
Koordinasi, Pembinaan, dan Inventarisasi
Bahan Perusak Ozon
Jumlah Kab/Kota yang dibina dan dikoordinasikan
dalam Inventarisasi Bahan Perusak Ozon 0 24 kab/kota 157,50 24 kab/kota 90,70 24 kab/kota - - - - - - - -
01.02.05.0015.006 Pengembangan Fasilitas Teknis
Pengelolaan Sampah dan Limbah B3
Jumlah lokasi penyediaan fasilitas teknis pengelolaan
sampah dan limbah B3 - - - - - - - 5 Lokasi 4.298,57 10 Lokasi 4.543,93 15 Fasilitas
Teknis8.842,50 Bidang II
01.02.05.0015.007 Pembinaan dan Pengawasan Komisi
Penilai AMDAL, UKL dan UPL
Jumlah Komisi Penilai AMDAL, UKL/ UPL kab/kota
yang dibina dan diawasi 10 kab/kota 24 kab/kota 205,00 24 kab/kota 134,90 24 kab/kota 165,05 24 kab/kota 241,79 24 kab/kota 220,00 24 kab/kota 966,74 Bidang I
Koordinasi dan Pembinaan Sulsel Go
Green
Jumlah jalur pemangku kepentingan yang dibina dalam
Sulsel Go Green 0 3 jalur 217,00 3 jalur 173,68 3 jalur 171,55 - - - - -
01.02.05.0015.008 Pembinaan Sulsel Go Green Jumlah jalur pemangku kepentingan yang dibina dalam
Sulsel Go Green - - - - - - - 3 jalur 108,15 3 jalur 488,00 3 jalur 1.158,38 Bidang III
Koordinasi dan Pengawasan Pelaksanaan
KLHS Provinsi/ Kabupaten/ Kota di
Sulawesi Selatan
Jumlah kab/kota dan provinsi di Sulsel yang di bina
KLHSnya 05 kab/kota dan
1 provinsi133,40
10 kab/kota dan
1 provinsi116,42
15 kab/kota dan
1 provinsi73,07 - - - - - -
01.02.05.0015.009 Penyusunan dan Pengawasan Pelaksanaan
KLHS dan RPPLH Provinsi/Kab/Kota
di Sulsel
Jumlah Kab/Kota di Sulsel yang dibina dalam
penyusunan KLHS dan RPPLH - - - - - - -20 kab/kota dan
1 provinsi1.141,12
24 kab/kota dan
1 provinsi1.500,00
24 kab/kota dan
1 provinsi2.964,01 Bidang I
Koordinasi Penilaian Dokumen
Lingkungan Hidup
Jumlah dokumen LH yang dinilai oleh Komisi Penilai
Amdal Provinsi 3 dokumen 5 dokumen 454,00 5 dokumen LH 314,95 5 dokumen LH 669,83 - - - - - - -
01.02.05.0015.010 Penilaian Dokumen Lingkungan Hidup Jumlah dokumen LH yang dinilai oleh Komisi Penilai
Amdal Provinsi - - - - - - - 15 dokumen LH 448,00 25 dokumen LH 450,00 35 dokumen
LH2.336,78 Bidang I
01.02.05.0015.011 Pelayanan Pengujian Laboratorium
Lingkungan Hidup
Jumlah jenis parameter terakreditasi yang diuji
8 Jenis parameter uji20 jenis parameter
uji139,34 24 Jenis parameter uji 211,64
28 Jenis parameter
uji437,95
32 Jenis parameter
uji442,00
40 Jenis
parameter uji500,00
40 Jenis
parameter uji1.730,93 UPTB LAB LH
Tahun 2018 Kondisi Kinerja pada
Akhir Priode RPJMD
USULAN PROGRAM DAN KEGIATAN
DINAS PENGELOLAAN LINGKUNGAN HIDUP PROVINSI SULAWESI SELATAN
PADA PERUBAHAN RENSTRA TAHUN 2013-2018
KODE
Fungsi dan Urusan
Pemerintahan dan Program
Prioritas Pembangunan
Indikator Kinerja Program (Outcome)
Kondisi
Kinerja Awal
RPJMD (Tahun
2013)
Capaian Kinerja Program dan Kerangka Pendanaan
Penanggung
Jawab Tahun 2014
1
DINAS PENGELOLAAN LINGKUNGAN HIDUP
Tahun 2015 Tahun 2016 Tahun 2017
T Rp (Juta) T Rp (Juta) T Rp (Juta) T Rp (Juta) T Rp (Juta) T Rp (Juta)
2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17
Tahun 2018 Kondisi Kinerja pada
Akhir Priode RPJMD KODE
Fungsi dan Urusan
Pemerintahan dan Program
Prioritas Pembangunan
Indikator Kinerja Program (Outcome)
Kondisi
Kinerja Awal
RPJMD (Tahun
2013)
Capaian Kinerja Program dan Kerangka Pendanaan
Penanggung
Jawab Tahun 2014
1
Tahun 2015 Tahun 2016 Tahun 2017
Pembinaan dan Fasilitasi Pengelolaan
Persampahan
Jumlah Kab/Kota yang dibina dalam pengelolaan
persampahan 0 5 kab/kota 803,10 5 kab/kota 86,52 5 kab/kota 210,65 - - - - - - -
01.02.05.0015.012 Pengelolaan Persampahan Jumlah Kab/Kota yang dibina dalam pengelolaan
persampahan - - - - - - - 5 kab/kota 1.849,08 4 kab/kota 550,00 24 kab/kota 3.499,35 Bidang II
01.02.05.0015.013 Pemantauan Kualitas Tanah Jumlah Kab/Kota yang dipantua kualitas tanahnya
- - - - - - - 2 kab/kota 117,52 4 kab/kota 236,00 6 Kab/Kota 353,52 Bidang III
01.02.05.0015.014 Pengelolaan Limbah B3 Jumlah limbah B3 yang dikelola
- - - - - - - - - 9 ton/tahun 500,00 9 ton/tahun 500,00
UPTD
Pengelolaan
LB3
01.02.05.0016 Program Perlindungan dan
Konservasi Sumber Daya Alam
Jumlah lokasi perlindungan dan konservasi
SDA
6 12 2.477,15 24 801,17 36 2.104,05 48 3.801,49 60 2.817,00 60 11.500,86
Koordinasi dan Pembinaan Pemulihan
Kualitas Lingkungan Hidup
Jumlah lokasi yang dibina pemulihan kualitas LH-nya0 2 Lokasi 1.297,20 4 Lokasi 330,07 6 Lokasi 453,50 - - - - - - -
01.02.05.0016.001 Pembinaan Pemulihan Kualitas
Lingkungan Hidup
Jumlah lokasi yang dibina pemulihan kualitas LH-nya- - - - - - - 8 Lokasi 205,10 12 Lokasi 310,00 12 Lokasi 2.595,87
Bidang I
Koordinasi dan Pembinaan Kawasan
Pesisir, Laut, dan Pulau-Pulau Kecil
Jumlah lokasi yang dibina dan dikoordinasikan dalam
perlindungan kawasan pesisir, laut dan pulau-pulau
kecil.0 1 Lokasi 390,50 0 - 2 Lokasi 387,25 - - - - - - -
01.02.05.0016.002 Pengelolaan Kawasan Pesisir, Laut dan
Pulau-Pulau Kecil
Jumlah lokasi yang dibina dan dikoordinasikan dalam
perlindungan kawasan pesisir, laut dan pulau-pulau
kecil.- - - - - - - 4 Lokasi 125,69 6 Lokasi 485,00 6 Lokasi 1.388,44
Bidang III
Koordinasi dan Pembinaan
Pengembangan dan Pemantapan Kawasan
Konservasi/Esensial
Jumlah lokasi yang di bina kawasan konservasinya
0 1 Lokasi 435,45 2 Lokasi 88,05 2 Lokasi 364,40 - - - - - - -
01.02.05.0016.003 Pengembangan dan Pemantapan Kawasan
Konservasi/Esensial
Jumlah lokasi yang dikembangkan dan ditetapkan
sebagai kawasan konservasi - - - - - - - 4 Lokasi 813,25 6 Lokasi 542,00 6 Lokasi 2.243,15 Bidang I
Pembinaan dan Koordinasi Adaptasi dan
Mitigasi Perubahan Iklim
Jumlah lokasi yang dibina melalui kegiatan adaptasi dan
mitigasi perubahan iklim 0 10 Lokasi 174,00 16 Lokasi 104,15 24 Lokasi 485,00 - - - - - -
01.02.05.0016.004 Pelaksanaan adaptasi dan mitigasi
perubahan iklim
Jumlah lokasi yang dibina melalui kegiatan adaptasi dan
mitigasi perubahan iklim - - - - - - - 28 Lokasi 1.405,20 30 Lokasi 700,00 30 Lokasi 2.868,35 Bidang I
Pembinaan dan Koordinasi Pengelolaan
Keanekaragaman Hayati dan Plasma
Nutfah
Jumlah lokasi yang dibina dalam pelestarian kehati0 2 Lokasi 180,00 2 Lokasi 278,90 2 Lokasi 413,90 - - - - - - -
01.02.05.0016.005 Pengelolaan Keanekaragaman Hayati dan
Plasma Nutfah
Jumlah lokasi yang dibina dalam pelestarian kehati- - - - - - - 4 Lokasi 1.252,25 6 Lokasi 280,00 6 Lokasi 2.405,05
Bidang I
01.02.05.0016.006 Pengendalian Kawasan Ekosistem Esensial Jumlah lokasi yang dibina dalam pelestarian kehati- - - - - - - 0 - 6 Lokasi 500,00 6 Lokasi 500,00
UPTD KEE
P 01.02.05.0017 Program Pengembangan Kapasitas
Pengelolaan Lingkungan Hidup
Bobot kapasitas pengelolaan lingkungan hidup 2,78 2,86 2.026,57 2,94 1.098,08 3,01 1.705,86 3,17 1.335,22 3,71 1.827,00 3,71 7.402,43
01.02.05.0017.001 Pembinaan Sulsel Go Green Jalur Sekolah Jumlah sekolah adwiyata yang dibina 0 16 Sekolah 281,00 32 Sekolah 178,06 48 Sekolah 412,45 64 Sekolah 707,65 76 Sekolah 387,00 76 Sekolah 1.966,16 Bidang IV
01.02.05.0017.002 Pembinaan Penerapan Sistem Manajemen
Lingkungan, Ekolabel, Produksi Bersih,
dan Teknologi Berwawasan Lingkungan
Jumlah kab/kota yang dibina dalam penerapan Sistem
Manajemen Lingkungan, Ekolabel, Produksi Bersih, dan
Teknologi Berwawasan Lingkungan 0 24 kab/kota 215,05 24 kab/kota 137,00 24 kab/kota 274,35 24 kab/kota 139,10 24 kab/kota 290,00 24 kab/kota 1.055,50 Bidang IV
Koordinasi dan Pengembangan Rencana
Pendirian Perguruan Tinggi Lingkungan
Hidup di Sulawesi Selatan
Jumlah sekolah lingkungan hidup yang dikoordinasikan
dan difasilitasi pengembangannya 0 1 sekolah 539,29 1 sekolah 51,00 1 sekolah - - - - - - - -
Koordinasi dan Pembinaan Penyusunan
Sistem Informasi Lingkungan Hidup
Daerah (SILHD)
Jumlah kab/kota yang dibina dalam penyusunan SILH
1 SLHD 24 kab/kota 159,65 24 kab/kota 106,75 24 kab/kota 238,91 - - - - - - -
01.02.05.0017.003 Penyusunan dan Pengembangan Sistem
Informasi Lingkungan Hidup Daerah
(SILHD)
Jumlah kab/kota yang dibina dalam penyusunan
SILHD - - - - - - - 24 kab/kota 94,91 24 kab/kota 400,00 24 kab/kota 1.000,22
Sekretariat
Koordinasi dan Pembinaan Laboratorium
Lingkungan Hidup
Jumlah laboratorium kab/kota yg dibina0
24 Laboratorium
kab/kota258,75
24 Laboratorium
kab/kota226,90
24 Laboratorium
kab/kota270,52 - - - - - - -
01.02.05.0017.004 Pembinaan Laboratorium Lingkungan
Hidup
Jumlah laboratorium kab/kota yg dibina- - - - - - -
24 Laboratorium
kab/kota119,94
24 Laboratorium
kab/kota240,00
24
Laboratorium
kab/kota
1.116,11 Sekretariat
Koordinasi dan Pembinaan Penerapan
Kearifan Lokal Lingkungan Hidup
Jumlah kab/kota yg dibina dalam penerapan kearifan
lokal 0 24 kab/kota 197,82 24 kab/kota 106,40 24 kab/kota 180,90 - - - - - - -
T Rp (Juta) T Rp (Juta) T Rp (Juta) T Rp (Juta) T Rp (Juta) T Rp (Juta)
2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17
Tahun 2018 Kondisi Kinerja pada
Akhir Priode RPJMD KODE
Fungsi dan Urusan
Pemerintahan dan Program
Prioritas Pembangunan
Indikator Kinerja Program (Outcome)
Kondisi
Kinerja Awal
RPJMD (Tahun
2013)
Capaian Kinerja Program dan Kerangka Pendanaan
Penanggung
Jawab Tahun 2014
1
Tahun 2015 Tahun 2016 Tahun 2017
01.02.05.0017.005 Penerapan Kearifan Lokal Lingkungan
Hidup
Jumlah kab/kota yg dibina dalam penerapan kearifan
lokal - - - - - - - 24 kab/kota 77,95 24 kab/kota 250,00 24 kab/kota 813,07 Bidang IV
01.02.05.0017.006 Pembinaan dan Kerjasama dengan
Organisasi Peduli Lingkungan
Jumlah ormas dan ornop peduli lingkungan yang
bermitra dan menjalin kerjasama 0 25 Organisasi 375,00 25 Organisasi 291,97 25 Organisasi 328,73 25 Organisasi 195,67 25 Organisasi 260,00 25 Organisasi 1.451,37 Bidang IV
P 01.02.05.0018 Program Penaatan Hukum
Lingkungan Hidup
Jumlah rekomendasi penanganan kasus
lingkungan hidup
5 10 1.056,18 14 1.020,02 16 1.418,96 18 1.148,90 20 1.560,15 78 6.204,20
01.02.05.0018.001 Identifikasi, investigasi, advokasi dan
Pelayanan Pengaduan Masyarakat Terkait
Pencemaran dan Pengrusakan Lingkungan
Hidup
Jumlah rekomendasi tindaklanjut dari pengaduan
berkaitan dengan dugaan pencemaran/ kerusakan LH.100% 5 Rekomendasi 279,82 7 Rekomendasi 154,55 8 Rekomendasi 375,03 9 Rekomendasi 426,13 10 Rekomendasi 473,00 39 Rekomendasi 1.708,53 Bidang IV
Koordinasi Penegakan Hukum dan
Penanganan Kasus Lingkungan Hidup
Jumlah rekomendasi tindaklanjut kasus/ perkara LH
yang ditangani 100% 5 Rekomendasi 237,25 7 Rekomendasi 145,45 8 Rekomendasi - - - - - - - -
01.02.05.0018.002 Penegakan Hukum dan Penanganan
Kasus Lingkungan Hidup
Jumlah rekomendasi tindaklanjut kasus/ perkara LH
yang ditangani - - - - - - 410,60 9 Rekomendasi 436,25 10 Rekomendasi 460,00 39 Rekomendasi 1.689,55 Bidang IV
Koordinasi dan Penyusunan Produk
Hukum Lingkungan Hidup
Jumlah draft produk hukum LH yang dihasilkan 10 produk hukum
LH
6 draft produk
hukum LH539,10
6 draft produk hukum
LH720,02
6 draft produk
hukum LH633,33 - - - - - - -
01.02.05.0018.002 Penyusunan Produk Hukum Lingkungan
Hidup
Jumlah produk hukum LH yang dihasilkan- - - - - - -
6 draft produk
hukum LH286,52
6 draft produk
hukum LH627,145
30 draft produk
hukum LH2.806,12 Bidang I
01.02.05.0002 Program Peningkatan Kapasitas
dan Kinerja SKPD
%Capaian Kinerja dalam PK PD, Nilai
Evaluasi SAKIPCapaian Kinerja
100%, Nilai
SAKIP = 70
1.673,40
Capaian Kinerja
100%, Nilai
SAKIP = 75
3.645,96
Capaian
Kinerja 100%,
Nilai SAKIP =
80
3.270,55
Capaian Kinerja
100%, Nilai
SAKIP = 80
3.462,06
Capaian
Kinerja 100%,
Nilai SAKIP =
80
2.865,00 100% 13.740,13
01.02.05.0002.001 Penatausahaan Administrasi Laboratorium
Lingkungan Hidup
Persentase peningkatan PAD dari Jasa Laboratorium
LH 0 20% 216,61 40% 1.144,89 60% 1.734,83 80% 431,60 100% 515,00 100% 4.042,93 UPTB LAB LH
01.02.05.0002.002 Pengembangan Mutu dan Kapasitas
Laboratorium LH
Jumlah jenis parameter yang terakreditasi 8 jenis parameter
terakreditasi
20 Jenis parameter
terakreditasi270,25
24 Jenis parameter
terakreditasi309,50
28 Jenis parameter
terakreditasi609,89
32 Jenis parameter
terakreditasi583,55
40 Jenis
parameter
terakreditasi
650,00 40 Jenis
parameter
terakreditasi
2.423,19 UPTB LAB LH
01.02.05.0002.003 Pengelolaan dan Penyebarluasan informasi
Lingkungan Hidup
Jumlah media penyebaran data dan informasi
lingkungan hidup0
4 media (cetak,
elektronik, website,
pameran)
689,67 4 media (cetak,
elektronik, website,
pameran)
1.835,22 4 media (cetak,
elektronik, website,
pameran)
835,83 4 media (cetak,
elektronik, website,
pameran)
2.256,91 4 media (cetak,
elektronik,
website, pameran)
850,00
20 media (cetak,
elektronik,
website,
pameran)
6.467,63
Sekretariat
Pembinaan dan Koordinasi
Pengembangan Sistem Pengaduan
Lingkungan
Jumlah kab/kota yang dibina dalam pengembangan
sistem pengaduan 0 24 Kab/kota 367,17 24 Kab/kota 159,67 24 Kab/kota - - - - - - - -
01.02.05.0002.004 Pembinaan dan Peningkatan Kompentensi
dan Kualitas Aparatur
Jumlah aparatur BLHD yang mengikuti pendidikan
lanjutan, pelatihan/ kursus, bintek, seminar, diseminasi 0 30 Org 129,70 35 Org 196,68 40 Org 90,00 20 org 190,00 25 Org 200,00 150 Org 806,38 Sekretariat
01.02.05.0002.005 Penyelenggaraan Ketatausahaan UPTD
Pengelolaan Limbah B3
Jumlah Jenis Ketatausahaan UPTD yang
diselenggarakan - - - - - - - - - 4 Jenis 300,00 4 Jenis 300,00
UPTD
Pengelolaan
LB3
01.02.05.0002.006 Penyelenggaraan Ketatausahaan UPTD
Kawasan Ekosistem Esensial
Jumlah Jenis Ketatausahaan UPTD yang
diselenggarakan - - - - - - - - - 4 Jenis 350,00 4 Jenis 350,00 UPTD KEE
01.02.05.0003 Program Peningkatan
Pengembangan Sistem Perencanaan
dan Evaluasi
% Kesesuian Renja PD dengan RKPD, %
Kesesuaian Renja PD dengan Renstra PD 100% 273,88 100% 288,83 100% 341,54 100% 249,59 100% 570,00 100% 1.723,84
01.02.05.0003.001 Penyusunan Rencana Kegiatan Anggaran
dan Pelaporan Pengelolaan Lingkungan
Hidup
Jumlah dokumen penyusunan rencana kegiatan anggaran
dan pelaporan PLH berbasis kinerja
5 Dokumen (Renja,
RKA, DPA, RKPA,
DPPA)
5 Dokumen
(Renja, RKA,
DPA, RKPA,
DPPA)
127,70
5 Dokumen (Renja,
RKA, DPA, RKPA,
DPPA)67,50
5 Dokumen
(Renja, RKA,
DPA, RKPA,
DPPA)
66,00
5 Dokumen (Renja,
RKA, DPA, RKPA,
DPPA)60,00
5 Dokumen
(Renja, RKA,
DPA, RKPA,
DPPA)
270,00
25 Dokumen
(Renja, RKA,
DPA, RKPA,
DPPA)
591,20
Sekretariat
01.02.05.0003.002 Monitoring, Evaluasi dan Pelaporan
Pelaksanaan Pengelolaan Lingkungan
Hidup
Jumlah dokumen hasil monev dan pelaksanaan
pengelolaan lingkungan hidup 4 Dokumen 4 Dokumen 146,18 4 Dokumen 221,33 4 Dokumen 275,54 4 Dokumen 189,59 4 Dokumen 300,00 4 Dokumen 1.132,64
Sekretariat
01.02.05.0001 Program Peningkatan Pelayanan
Administrasi Perkantoran
Tingkat Kepuasan Pelayanan Internal dan
Pelayanan Publik20% 3.775,83 40% 3.220,08 60% 2.485,68 80% 3.696,83 90% 4.620,00 90% 17.798,42
01.02.05.0001.001 Pengelolaan dan Pelayanan Administrasi
Perkantoran
Jenis Pelayanan Administrasi Perkantoran 0 6 Jenis 612,10 6 Jenis 1.094,16 6 Jenis 1.081,56 6 Jenis 1.070,32 6 Jenis 1.720,00 100% 5.578,14 Sekretariat
01.02.05.0001.002 Penatausahaan Administrasi Keuangan Jumlah laporan keuangan akhir tahun
3 Dokumen (CaLK,
Laporan Keuangan,
Laporan Realisasi
Anggaran)
3 Dokumen
(CaLK, Laporan
Keuangan,
Laporan Realisasi
Anggaran)
298,32
3 Dokumen (CaLK,
Laporan Keuangan,
Laporan Realisasi
Anggaran)
303,90
3 Dokumen
(CaLK, Laporan
Keuangan,
Laporan Realisasi
Anggaran)
317,95
3 Dokumen (CaLK,
Laporan Keuangan,
Laporan Realisasi
Anggaran)
394,80
3 Dokumen
(CaLK, Laporan
Keuangan,
Laporan Realisasi
Anggaran)
350,00
15 Dokumen
(CaLK, Laporan
Keuangan,
Laporan
Realisasi
Anggaran)
1.664,97
Sekretariat
01.02.05.0001.003 Pembinaan dan Pengelolaan Kepegawaian Persentase terwujudnya manajemen kepegawaian
berbasis kinerja 100% 100% 374,60 100% 381,47 100% 550,17 100% 741,88 100% 550,00 100% 2.598,12 Sekretariat
01.02.05.0001.004 Penyediaan dan Pemeliharaan Sarana dan
Prasarana
Penyediaan Ketersediaan dan Pemeliharaan Barang
Modal
0 10 unit 2.490,81 5 unit 1.440,55 10 unit 536,00 15 unit 863,95 15 unit 1.550,00 55 unit 6.881,31 Sekretariat
01.02.05.0001.005 Rapat-rapat koordinasi dan konsultasi ke
luar daerah
Jumlah rapat koordinasi luar daerah yang diikuti 0 0 - 0 - 0 - 50 Rapat 625,88 25 rapat 350,00 75 rapat 975,88 Sekretariat
01.02.05.0001.006 Penatausahaan dan pengelolaan aset tetap
dan persediaan
Jumlah item aset yang dikelola 0 0 - 0 - 0 - 0 - 20 item aset 100,00 20 item aset 100,00 Sekretariat
T Rp (Juta) T Rp (Juta) T Rp (Juta) T Rp (Juta) T Rp (Juta) T Rp (Juta)
2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17
Tahun 2018 Kondisi Kinerja pada
Akhir Priode RPJMD KODE
Fungsi dan Urusan
Pemerintahan dan Program
Prioritas Pembangunan
Indikator Kinerja Program (Outcome)
Kondisi
Kinerja Awal
RPJMD (Tahun
2013)
Capaian Kinerja Program dan Kerangka Pendanaan
Penanggung
Jawab Tahun 2014
1
Tahun 2015 Tahun 2016 Tahun 2017
23.364 (1.675) 16.812 17.652
(16.468) (8.227) (8.048)
1.500.000.000
1.043.930.000
456.070.000
5.000.000.000
4.543.930.000
2.225 (640)