Perubahan Fisiologis Organ Reproduksi Eksterna

11
PERUBAHAN FISIOLOGI ORGAN REPRODUKSI EKSTERNAL Disusun Oleh :Kelompok 2 1. Karningsih 2. Milca J. Papilaya 3. Mimin Haryani 4. Uktoselya Grietje .

description

obgyn

Transcript of Perubahan Fisiologis Organ Reproduksi Eksterna

  • PERUBAHAN FISIOLOGI ORGAN REPRODUKSI EKSTERNAL Disusun Oleh :Kelompok 2KarningsihMilca J. PapilayaMimin HaryaniUktoselya Grietje

    .

  • FISIOLOGI ORGAN REPRODUKSI EKSTERNAL, masa nifas meliputi : Fisiologi organnyaMasalah yang lazim timbulKronologis masalah yang lazim timbulAntisipasi masalah yang lazim terjadi

  • 1. VAGINA

    Segera setelah lahir vagina masih dalam keadaan teregang, edema, & disertai memar, (Varney,1997).Ukuran vagina akan kembali normal 6 8 minggu ukurannya lebih besar dari ukuran sebelum melahirkan, (Cunningham, et. al., 1995)Ukuran akan kembali mengecil dengan terbentuknya rugae pada minggu ke 3 s/d ke 4, (Bobak, et. al., 1995) & (Varney, 1997)

  • Lanjutan Mukosa vagina tetap atrofi pada wanita menyusui krn meningkatnya hormon prolaktin & oksitosin, sementara estrogen dratis menurun setelah persalinan, (Bobak, et. al., 1995)

    Mukosa akan kembali menebal sampai menstruasi mulai kembali seiring dgn pemulihan fungsi ovarium yang akan mempengaruhi penebalan mukosa & sekret di vagina, (Bobak, et. al., 1995)

  • 2. HIMENSetelah persalinan terutama pada nullipara berubah bentuknya beberapa potong jaringan kecil mengalami proses sikatrisai caruncale miniformis (ciri khas pada wanita yang pernah melahirkan, (Varney, 1997) dan (Cunningham, et. al., 1995)

  • 3. VULVAEdema dan memar akan kembali mengholang dalam waktu 1 2 hari (Bobak, et. el., 1995) & Pusdiknakes

    Setelah persalinan, progesteron menurun aliran darah ke vulva berkurang karena pembuluh darah kembali pada ukuran semula tanda chadwick atau warna kebiruan pada vulva akan menghilang

  • 4. PERINEUMEpisiotomi dan laserasi pada perineum akan sembuh dengan mudah sesuai proses penyembuhan luka, (Varney, 1997)

    Proses penyembuhan luka melalui 4 fase 1. Hemostasis 2. Inflamasi 3. Proliferasi 4. Marurisasi remodelling (Johnson and Taylor, 2001)

  • 5. PAYUDARADgn kelahiran terdapat penurunan mandadak & besar kadar progesteron dan estrogen, yang berfungsi mengawali laktasi, (Cunningham, et. al., 1995)

    Setelah kelahiran bayi, kadar hormon progesteron & estrogen menurun memungkinkan kadar prolaktin naik dan bekerja pada sel asini sepanjang alveoli proses laktasipun dimulai selanjutnya produksi ASI dalam kondisi normal tergantung pada daya isap bayi pada payudara ibu nifas, (Bobak et. a1995), (Liewellyn & Jones, 2005) & (Pusdiknakes, 2003)

  • Lanjutan .Setelah pengeluaran plasenta pada persalinan terjadi penurunan mendadak estrogen dan progesteroan yang bersirkulasi kelenjar hopofise anterior memproduksi prolaktin dalam jumlah banyak merangsang sel asini di sepanjang alveoli laktasipun dimulai, (Varney, 1997) & (Ganong,1989)

    Dalam kondisi normal selanjutnya produksi ASI tergantung dari isapan bayi

  • PROSES SEKRESI DAN EJEKSI AIR SUSUIsapan bayi pada puting susu hipothalamus secara bersamaan merangsang :Hipofise anterior meningkatkan prolaktin merangsang sel asini untuk sekresi air susu.

    Hipofise posterior meningkatkan oksitosin kontraksi sel myoepitel yang ada disekeliling alveoli ejeksi air susu melalui duktus menuju sinus laktiferus sinus ditekan oleh mulut bayi air susu akan masuk ke mulut bayi.