PERTEMUAN 2. PENGANTAR KETENAGAKERJAAN

23
LOGO

Transcript of PERTEMUAN 2. PENGANTAR KETENAGAKERJAAN

Page 1: PERTEMUAN 2. PENGANTAR KETENAGAKERJAAN

LOGO

Page 2: PERTEMUAN 2. PENGANTAR KETENAGAKERJAAN

PENGERTIAN KETENAGAKERJAAN

Pengertian Ketenagakerjaan menurut UU No. 13 Tahun 2003 tentang Tenaga Kerja : Ketenagakerjaan adalah segala hal yang berhubungan dengan tenaga kerja pada waktu sebelum, selama dan sesudah masa kerja.Tenaga kerja adalah setiap orang yang mampu melakukan pekerjaan guna menghasilkan barang dan/atau jasa baik untuk memenuhi kebutuhan sendiri maupun untuk masyarakat.

Page 3: PERTEMUAN 2. PENGANTAR KETENAGAKERJAAN

LANJUTAN……………

Tenaga kerja merupakan istilah yang identik dengan istilah personalia, di dalamnya meliputi buruh, karyawan, dan pegawai.

Secara deskriptif perbedaan antara buruh, karyawan, dan pegawai adalah:

BURUHAdalah mereka yang bekerja pada usaha

perorangan dan diberikan imbalan kerja secara harian maupun borongan sesuai dengan kesepakatan kedua belah pihak, baik secara lisan maupun tertulis, yang biasanya imbalan kerja tersebut diberikan secara harian.

Page 4: PERTEMUAN 2. PENGANTAR KETENAGAKERJAAN

KARYAWANAdalah mereka yang bekerja pada suatu badan usaha atau perusahaan, baik swasta maupun pemerintah, dan diberikan imbalan kerja sesuai dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku, baik yang bersifat harian, mingguan, maupun bulanan yang biasanya imbalan tersebut diberikan mingguan atau bulanan.

PEGAWAIAdalah mereka yang telah memenuhi syarat yang ditentukan dalam peraturan perundang-undangan yang berlaku, diangkat oleh pejabat yang berwenang dan diserahi tugas jabatan negeri atau tugas Negara yang ditetapkan berdasarkan peraturan perundang-undangan.

LANJUTAN……………

Page 5: PERTEMUAN 2. PENGANTAR KETENAGAKERJAAN

PENGERTIAN TENAGA KERJA

DR. A. HAMZAH, SHTenaga kerja meliputi tenaga kerja yag bekerja didalam maupun diluar hubungan kerja dengan alat produksi utamanya dalam proser produksi tenaga kerja itu sendiri, baik tenaga fisik maupun pikiran.

EENG AHMAN & EPI INDRIANI Tenaga kerja adalah seluruh jumlah penduduk yang

dianggap dapat bekerja dan sanggup bekerja jika ada permintaan kerja.

ALAM STenaga kerja adalah penduduk yang berusia 15 tahun

keatas untuk negara-negara berkembang seperti Indonesia. Sedangkan di negara-negara maju, tenaga kerja adalah penduduk yang berumur antara 15 hingga 64 tahun

Page 6: PERTEMUAN 2. PENGANTAR KETENAGAKERJAAN

SUPARMOKO & ICUK RANGGABAWONO Tenaga kerja adalah penduduk yang telah memasuki usia kerja dan memiliki pekerjaan, yang sedang mencari pekerjaan, dan yang melakukan kegiatan lain seperti sekolah, kuliah dan mengurus rumah tangga

SJAMSUL ARIFIN, DKKTenaga kerja merupakan faktor produksi yang bersifat homogen dalam suatu negara, namun bersifat heterogen (tidak identik) antar negara

Dr. PAYAMANTenaga kerja (man power) adalah produk yang sudah atau sedang bekerja. Atau sedang mencari pekerjaan, serta yang sedang melaksanakan pekerjaan lain. Seperti bersekolah, IRT.

LANJUTAN……………

Page 7: PERTEMUAN 2. PENGANTAR KETENAGAKERJAAN

Secara praktis tenaga kerja terdiri atas angkatan kerja dan bukan angkatan kerja:Angkatan kerja (Labour Force) terditi atas :1. Golongan yang bekerja dan2. Golongan penganggur atau sedang mencari kerja.

Kelompok yang bukan angkatan kerja terdiri atas :1. Golongan yang bersekolah2. Golongan yang mengurus rumah tangga3. Golonganlain lain atau menerima penghasilan dari pihak lain, seperti pensiunan dn sebagainya.

LANJUTAN……………

Page 8: PERTEMUAN 2. PENGANTAR KETENAGAKERJAAN

PENDEKATAN MASALAH TENAGA KERJA

PENDEKATAN MEKANIS/KONSEP FAKTOR PRODUKSIPerkembangan industri pada bidang produksi telah membawa kemajuan yang sangat pesat dalam efisiensi kerja. Pendekatan mekanis ini biasanya menimbulkan pada masalah tenaga kerja antara lain:

a) Pengangguran TeknologisKehilangan pekerjaan karena pengembangan

mesin-mesin atau teknik produksi yang baru.b) Keamanan

Seseorang kehilangan pekerjaannya maka jelas ia akan kehilangan sumber penghasilannya.

c) Organisasi buruh Untuk melindungi karyawan dari sikap

sewenang-wenang pihak manajemen.d) Berkurangnya kebanggaan dalam bekerja

Manajemen kurang menghargai kecerdasan, “Goodwill” dan kreativitas para pekerja.

Page 9: PERTEMUAN 2. PENGANTAR KETENAGAKERJAAN

PENDEKATAN PATERNALISMESuatu konsep yang menganggap bahwa manajemen

sebagai “Ayah”dan bersikap melindungi terhadap para karyawan.

Ciri-cirinya :a) Diselenggarakannya suatu program tenaga kerja

tersebut tidak didasarkan atas pertimbangan manfaat dari program tersebut.

b) Keputusan tentang apa dan bagaimana melaksana kan program tersebut adalah tergantung semata mata pada pihak manajemen

PENDEKATAN SISTEM SOSIALOrganisasi / perusahaan adalah merupakan suatu sistem yang kompleks yang beroperasi dalam lingkungan yang kompleks pula yang bisa disebut sebagai “ Sistem yang ada di luar”.

LANJUTAN……………

Page 10: PERTEMUAN 2. PENGANTAR KETENAGAKERJAAN

PENGERTIAN MANAJEMEN TENAGA KERJA

EDWIN B. FLIPPOManajemen tenaga kerja adalah perencanaan, pengorganisasian, pengarahan, dan pengendalian dari pengadaan, pengembangan, pemberian kompensasi, integrasi dan pemeliharaan tenaga kerja untuk tujuan membantu/menunjang tujuan organisasi, individu, dan sosial.

FRENCHManajemen Tenaga Kerja sebagai penarikan, seleksi, pengembangan, penggunaan dan pemeliharaan sumber daya manusia oleh organisasi.

Page 11: PERTEMUAN 2. PENGANTAR KETENAGAKERJAAN

Berdasarkan definisi tersebut di atas terkandung fungsi manajemen, yakni perencanaan, pengorganisasian, pengarahan, dan pengendalian, sedangkan fungsi operasional manajemen tenaga kerja, yakni pengadaan, pengembangan, pemberian kompensasi, integrasi dan pemeliharaan tenaga kerja.

Berdasarkan batasan yang telah dikemukakan dan terlepas dari sudut mana para ahli memberikan batasan, manajemen tenaga kerja dapat di definisikan sebagai seni dan ilmu dalam fungsi pokok manajemen dalam hubungannya dengan pelaksanaan fungsi administratif dan fungsi operasional terhadap tenaga kerja dalam rangka mencapai daya guna dan hasil guna yang sebesar-besarnya.

LANJUTAN……………

Page 12: PERTEMUAN 2. PENGANTAR KETENAGAKERJAAN

Dalam batasan yang dikemukakan terkandung Fungsi Pokok Manajemen, Fungsi Administratif dan Fungsi Operasional Manajemen Tenaga Kerja.

1.Fungsi Pokok Manajemen meliputi :a. Perencanaanb. Pengorganisasianc. Pengarahand. Pemotivasian dane. Pengendalian

2.Fungsi Administratif Manajemen tenaga kerja meliputi:a. Sistem manajemen keselamatan & kesehatan

kerjab. Penyelenggaraan pemeliharaan kesehatanc. Pendaftaran organisasi pekerjad. Pelaporan dan pemeriksaan kecelakaane. Jaminan sosial tenaga kerja danf. Perlindungan tenaga kerja

LANJUTAN……………

Page 13: PERTEMUAN 2. PENGANTAR KETENAGAKERJAAN

3.Fungsi Operasional Manajemen tenaga kerja meliputi :a. Analisis pekerjaanb. Perekrutanc. Seleksid. Penempatane. Induksi dan orientasif. Pemberian kompensasig. Pendidikan dan pelatihanh. Penilaian kinerjai. Mutasij. Promosik. Motivasil. Pembimbingan moral kerjam.Pembinaan disiplin kerjan. Penyeliaan dano. Pemutusan hubungan kerja

LANJUTAN……………

Page 14: PERTEMUAN 2. PENGANTAR KETENAGAKERJAAN

SELURUH KEGIATAN MELALUI FUNGSI-FUNGSI MANAJEMEN KETENAGAKERJAAN DIATAS DIARAHKAN UNTUK MEWUJUDKAN

SASARAN POKOK MANAJEMEN KETENAGAKERJAAN

MENDAYAGUNAKAN SECARA OPTIMAL TENAGA KERJA DALAM SUATU ORGANISASI MELALUI TERCIPTANYA SUATU KONDISI

KETENAGAKERJAAN YANG MEMENUHI SEMBOYAN 3 TEPAT

THE RIGHT MAN ON THE RIGHT JOB AT THE RIGHT TIME

1. TEPAT ORANG2. TEPAT JABATAN3. TEPAT WAKTU

Page 15: PERTEMUAN 2. PENGANTAR KETENAGAKERJAAN

2008/2009

PRAREVOLUSIINDUSTRI

REVOLUSIINDUSTRI

AWAL PSIKOLOGIINDUSTRI

GERAKAN HUBUNGANMANUSIAWI

STUDITINGKAH

LAKU

PERATURANFORMAL

MANAJEMENILMIAH

BADANMUSYAWARAH

KOLEKTIF

PENDEKATANPRIBADI

KOMISIPELAYANAN

SOSIAL

EVOLUSI MANAJEMEN TENAGA KERJA

Page 16: PERTEMUAN 2. PENGANTAR KETENAGAKERJAAN

EKSTERNAL

1. PERUBAHAN YANG CEPAT2. KERAGAMAN TENAGA KERJA3. GLOBALISASI4. PERATURAN PEMERINTAH5. PERKEMBANGAN PEKERJAAN6. KEKURANGAN TENAGA KERJA

TERAMPIL

INTERNAL

1. POSISI ORGANISASI DALAM BISNIS YANG KOMPEETITIF

2. FLEKSIBILITAS3. PENGURANGAN TENAGA KERJA4. RESTRUKTURISASI5. BISNIS KECIL6. BUDAYA ORGANISASI7. TEKNOLOGI8. SERIKAT PEKERJA

INDIVIDU/PROFESIONAL

1. KESERASIAN ANTARA PEKERJA DENGAN ORGANISASI

2. TANGGUNG JAWAB ETHIS DAN SOSIAL

3. PRODUKTIVITAS4. PELIMPAHAN WEWENANG5. PENYALURAN BUAH PIKIRAN

LAINNYA

1. KELEMAHAN MANAJEMEN DALAM MENGEMBANG- KAN ORGANISASI AGAR MENJADI KOMPETITIF DALAM MEWUJUDKAN EKSIS-TENSINYA

2. BANYAK MANAJER YANG TAK MELAKSA-NAKAN TANGGUNG JAWABNYA DALAM MENGELOLA SDM DI LINGKUNGANNYA

3. SULIT MENEMUKAN PETUGAS MSDM YANG MEMILIKI KEMAMPUAN MENYELARASKAN ANTARA STRATEGI BISNIS PERUSAHAAN DENGAN STRATEGI SDM

TANTANGAN MANAJEMEN TENAGA KERJA

Page 17: PERTEMUAN 2. PENGANTAR KETENAGAKERJAAN

UU KETENAGAKERJAAN

Payung hukum yang mengatur masalah Ketenagakerjaan adalah UU No. 13 Tahun 2003. Pasal 1 (1) Ketenagakerjaan adalah segala

hal yang berhubungan dengan tenaga kerja pada waktu sebelum, selama dan sesudah masa kerja.

Pasal 1 (2) Tenaga kerja adalah setiap orang yang mampu melakukan pekerjaan guna menghasilkan barang dan/atau jasa baik untuk memenuhi kebutuhan sendiri maupun untuk masyarakat.

Page 18: PERTEMUAN 2. PENGANTAR KETENAGAKERJAAN

TUJUAN UU KETENAGAKERJAAN

Tujuan UU No. 13 Tahun 2003 sebagaimana diatur dalam Pasal 4, yaitu :a.Memberdayakan dan mendayagunakan tenaga kerja secara optimal dan manusiawi; b.Mewujudkan pemerataan kesempatan kerja dan penyediaan tenaga kerja yang sesuai dengan kebutuhan pembangunan nasional dan daerah; c.Memberikan perlindungan kepada tenaga kerja dalam mewujudkan kesejahteraan;d.Meningkatkan kesejahteraan tenaga kerja dan keluarganya.

Page 19: PERTEMUAN 2. PENGANTAR KETENAGAKERJAAN

SIFAT UU KETENAGAKERJAAN

Privat (Perdata)Karena mengatur hubungan orang-perorangan yaitu antara pekerja dengan pengusaha

Publik Karena dalam pelaksanaannya diperlukan campur tangan pemerintah, contoh: penetapan upah minimum, perizinan yang menyangkut ketenagakerjaan, masalah penyelesaian hubungan industrial, adanya sanksi terhadap pelanggaran atau tindak pidana di bidang ketenagakerjaan. 

Page 20: PERTEMUAN 2. PENGANTAR KETENAGAKERJAAN

Imperatif / Memaksa (dwingenrecht) :Artinya hukum yang harus ditaati secara mutlak, tidak boleh dilanggar.Contoh:

Pasal 42 ayat (1) UU No.13/ 2003 tentang izin  penggunaan tenagakerjaan.

Pasal 59 ayat (1) UU No.13/ 2003 tentang pembuatan perjanjian kerja waktu tertentu

Fakultatif / Mengatur (regelendrecht) Contoh :

Pasal 51 ayat (1) UU No.13/2003 tentang  Pembuatan perjanjian kerja bisa tertulis dan tidak tertulis

 

LANJUTAN……………

Page 21: PERTEMUAN 2. PENGANTAR KETENAGAKERJAAN

ASAS UU KETENAGAKERJAAN

Pembangunan ketenagakerjaan berlandaskan Pancasila dan UUD 1945.(Pasal 2 UU. No. 13/2003)

Pembangunan ketenagakerjaan diselenggarakan atas asas keterpaduan melalui koordinasi fungsional lintas sektoral pusat dan daerah. (Pasal 3 UU. No. 13/2003)  

Page 22: PERTEMUAN 2. PENGANTAR KETENAGAKERJAAN

FUNGSI UU KETENAGAKERJAAN

Pada dasarnya fungsi Undang Undang Ketenagakerjaan yaitu :Mengatur hubungan yang serasi antara semua pihak yang berhubungan dengan proses produksi barang maupun jasa, dan

Mengatur perlindungan tenaga kerja yang bersifat memaksa.

Page 23: PERTEMUAN 2. PENGANTAR KETENAGAKERJAAN

LOGO