Pertanian Dalam Perspektif Islam

download Pertanian Dalam Perspektif Islam

of 23

Transcript of Pertanian Dalam Perspektif Islam

  • 8/16/2019 Pertanian Dalam Perspektif Islam

    1/23

    PERTANIAN DALAM PERSPEKTIFISLAMLeave a reply

    TANDA-TANDA KEKUASAAN ALLOH DALAM PERTANIAN

    HUDAINI HASBIAlloh subhanahu wa ta’ala se bagai tuhan mempunyai tanda-tanda ketuhanan-Nya b erupa h asil-hasil ciptaan-Nya, berupa langit dan bumi dan apa yang ada di dalam keduanya, juga apa ya ngada di antara keduanya. Termasuk juga kejadian-kejadian yang berlangsung dalam makhluk-Nyatersebut. Kemudian Alloh menyuruh untuk memikirkan tanda-tanda ke kuasaan-Nya tersebut,termasuk pada tanaman dan tumbuhan. Sedangkan pertanian tidaklah lepas d ari tanaman dantumbuhan yang A lloh menyuruh untuk memikirkan dan m emperhatikan. Dalam al-Quran banyak

    ayat yang m enyuruh memperhatikan tanda-tanda kekuasaa n Alloh berupa tanaman maupuntumbuhan, salah satunya a dalah:

    “Dia yang menumbuhkan bagi kamu dengan air hujan itu tanaman-tanaman; zaitun, kurma,anggur dan seg ala macam-macam buah-buahan. Sesungguhnya pada yang d emikian itu benar-benar ada tanda (kekuasaan Alloh) bagi kaum yang memikirkannya.” (QS. An Nahl : 11)

    Dan juga rman-Nya:

    “Dan Dialah yang menurunkan air hujan dari langit, lalu Kami tumbuhkan dengan air itu segala

    macam tumbuh-tumbuhan, maka Kami keluarkan da ri tumbuh-tumbuhan itu tanaman yangmenghijau, Kami keluarkan dari tanaman yang menghijau itu biji-bijian yang banyak, dan darimayang kurma m engurai tangkai-tangkai yang menjulai dan kebun-kebun a nggur dan (Kamikeluarkan pula) zaitun dan delima yang serupa dan yang tidak se rupa. Perhatikanlah b uahnyadiwaktu pohonnya be rbuah dan (perharikan p ula) kematangannya. Sesungguhnya pa da yangdemikian itu terdapat tanda-tanda (kekuasaan Alloh) bagi orang-orang yang beriman.” ( Al An’am: 99) .

    Syaikh Abdur Rahman As-Sa’dy rohimahulloh: menjelaskan dalam tafsirnya:

    Firmannya: “Perhatikanlah” maksudnya l ihatlah, pikirkanlah d an a mbilah p elajaran.

    “buahnya diwaktu pohonnya berbuah” maksudnya bua h pohon/tanaman secar a umum,khususnya buah pohon kurma,

    “dan (perhatikan p ula) kematangannya” maksudnya perhatikanlah pada buah itu mulai dari waktumunculnya sampai matangnya. Sesungguhnya pada yang demikian itu terdapat pelajaran dantanda-tanda kekuasaan (Alloh subhanahu wa ta’ala), dan menunjukkan rahmat Alloh, banyaknyakebaikan-Nya dan kedermawanan-Nya ser ta m enunjukkan sem purnanya kemampuan-Nya jugamenunjukkan p ertolongan-Nya kep ada h amba-hamba-Nya. Akan tetapi tidak set iap orang b isa

    mengambil pelajaran dan m emikirkannya, tidak semua orang yan g m emperhatikan danmemikirkannya mampu mengetahui makna yang t erkandung.

    http://hudainihasbi.student.unej.ac.id/?p=9#respondhttp://hudainihasbi.student.unej.ac.id/?p=9#respond

  • 8/16/2019 Pertanian Dalam Perspektif Islam

    2/23

    Oleh ka rena itu Alloh su bhanahu wa ta’ala mengaitkan b ahwa orang yang mampu mengambilmanfaat (pelajaran) dari tanda-tanda kebesaran-Nya hanyalah orang-orang yang beriman,sebagaimana rmannya. ”Sesungguhnya pa da yang demikian itu terdapat tanda-tanda(kekuasaan Alloh) bagi orang-orang yan g beriman”. S esungguhnya orang-orang mukminlahyang de ngan keimanannya membawa mereka kepa da a mal sebagai realisasi dan konsekuensidari keimanan mereka.Lihat kitab Taisir Karimur Rohman Fi Tafsir Kalamil Mannan.

    Imam Ibnu Ja rir rohimahulloh menjelaskan dalam tafsirnya:

    “Sesungguhnya pada yang d emikian itu terdapat tanda-tanda (kekuasaan Alloh) bagi orang-orang yang beriman.” Alloh subhanahu wa t a’ala menyebutkan “Sesungguhnya p ada” padaturunnya h ujan dari langit yang menumbuhkan segala tumbuh-tumbuhan, tanaman yangmenghasilkan biji-bijian, dan semua apa yang disebutkan dalam ayat ini “terdapat tanda-tanda(kekuasaan Alloh)”

    Wahai manusia, “pada yang demikian itu” jika kalian memeperhatikan kepada buahnya saatmulai berbuah h ingga m atang maka ka lian a kan m elihat perbedaan kea daan d an p erubahanpada bentuk da n ukurannya seh ingga kalian akan mengetahui bahwa Alloh berkuasa merubah-rubah sesuatu dan tidak a da sesuatupun semisal-Nya. Tidaklah pantas ibadah ditujukan kecualikepada Alloh subhanahu wa ta’ala semata, tanpa ditujukan kepada tuhan-tuhan lainnya m aupuntandingan-tandingan lainnya. Dan pada hal yang demikian terdapat hujjah, bukti dan penjelasan‘bagi orang-orang ya ng beriman” bagi orang-orang ya ng membenarkan tentang ke esaan Allohdan m embenarkan kekuasaan Alloh atas a pa yang Dia kehendaki. Alloh subhanahu wa t a’alamengkhususkan pe nyebutan o rang-orang yang be riman karena merekalah o rang-orang mampumengambil manfaat dari hujjah-hujjah Alloh dan merekalah yang mampu mengambil pelajaranbukan orang-orang yang telah ditutup hatinya maka dia tidak b isa mengetahui (membedakan)antara kebenaran dengan kebatilan, antara petunjuk dengan kesesatan. Lihat kitab Tafsir ath-Thobari

    Itulah penjelasan dua ulama ahli tafsir dalam menafsirkan ayat di atas, dibawakan padakesempatan ini untuk membantu memahami makna yang terkandung di dalamnya. Maka jelaslahbahwa Alloh subhanahu wa t a’ala m enyuruh manusia u ntuk memikirkan kekuasaan Allohsubhanahu wa ta’ala dan tanda-tanda kekuasaan Alloh subhanahu wa t a’ala yang diantaranyayang d isebutkan pada ayat di atas b erupa tanaman-tanaman pertanian.

    Dan sungguh dalam pertanian banyak tanda-tanda kebesaran Alloh, perhatikanlah danrenungkanlah b etapa kuasa nya Alloh su bhanahu wa ta’ala yang telah m enumbuhkan tanamandari dalam tanah dari berupa benih, mengembangkan dan menumbuhkannya h ingga a khirnyamenjadi tanaman yang bisa dipanen. Apalagi kalau direnungi lagi proses t ersebut secara lebihmendalam, bagaimana proses yang terjadi di dalamnya, reaksi-reaksi kimia yang berlangsung didalamnya m aka makin menunjukkan kepada tanda-tanda kekuasaan Alloh. Perhatikanlahbagaimana tanaman itu tumbuh, berbuah dan bagaimana rasanya?

    Terus a pakah maksud dari memikirkan tanda-tanda kekuasaan Alloh tersebut? Maka jawabannya untuk membantu mengetahui bahwa Alloh adalah Maha Kuasa atas

    mengetahui Dia lah pengatur segala u rusan sampai urusan tanaman dan tumbuhan pun Alloh

  • 8/16/2019 Pertanian Dalam Perspektif Islam

    3/23

    yang mengaturnya, semuanya diatur ol eh Alloh, mengetahui Alloh yang memberikan rizki kepadamakhluknya termasuk tumbuhan dan tanaman semuanya.

    Maka sem ua tumbuhan da n tanaman ba ik tanaman yang di budidayakan m anusia dan yan g tidakdibudidayakan, rerumputan, semak b elukar dan hutan-hutan belantara sem ua ada dan tumbuhatas ke kuasaan, pengaturan dan limpahan rizki dari Alloh.

    Bahkan tanaman yang berada d alam perawatan intensif dengan sistem budidaya yan g telahmaju seperti hidroponik d an aeroponik, atau dibudidayakan dengan sensor dalam rumah-rumahkaca, menggunakan irigasi tetes dan teknologi yang canggih lainnya maka tetap saja tanaman itutumbuh d an berkembang dari benih sa mpai bisa d ipanen a tas kekua saan, pengaturan danlimpahan rizki dari Alloh. Seandainya tanpa kukuasaan, pengaturan dan limpahan rizki dari Allohmaka tidaklah tanaman itu a kan tumbuh d an berkembang, karena t anaman itu tidak mempunyaikekuasaan atas dirinya sendiri kecuali dari kukuasaan Alloh, sehingga sebenarnya tidaklahtanaman itu tumbuh dan b erkembang sendiri.

    Maka tujuan d an manfaat dari memikirkan tanda-tanda ke besaran Alloh adalah tauhid(mengesakan Alloh). Akan menjadi tahu lah siapakah yang pengatur segala urusan, yangberkuasa atas se gala sesuatu d an yang melimpahkan rizki dan m aha p encipta maka

    jawabannya hanyalah Alloh saja ini rububiyyah a dalah m engesakan Alloh dengan mempercayai hanyalah Alloh sa tu-satunya yan gMaha p encipta, Pengaturan segala u rusan dan Penguasa segala se suatu). Maka orang yan gmelakukan kesyirikan dengan meminta kepad a ba tu da n pohon, menyembah patung danberhala, pada h akekatnya mereka m eminta d an menyembah kepada sesuatu yang tidakmempunyai kukuasaan, pengaturan, pemberian rizki, tidak mampu menciptakan d an tidakmampu memberi manfa’at juga tidak mampu menolak bahaya.

    Kemudian apakah konsekuensi dari mentauhidkan Alloh dalam tauhid rububiyyah, maka paraulama m enyebutkan konsekuensinya a dalah tauhid uluhiyyah ya itu mengesakan Alloh dalamibadah dan penyembahan. Maka tidaklah benar orang yan g mentauhidkan Alloh dalamrububiyyah-Nya nam un dia m enyekutukan Alloh dalam beribadah d an penyembahan kepadaAlloh. Bagaimanakah mungkin orang yang percaya Alloh subhanahu wa ta’ala sebagai pencipta,penguasa segala sesuatu, dan pengatur segala urusan bisa memalingkan ibadah danpenyembahan kep ada sel ain Alloh?.

    Namun kenyataannya alangkah banyak orang-orang yang berbuat syirik d i dunia ini, milyaranorang m enolak a gama t auhid ya itu islam, bahkan sangat disayangkan orang-orang islam sendiri

    juga banyak yang berbuat kesyirikan jelas bagi orang yang memperhatikan keadaan m musl

    penyembahan kep ada b enda mati, mendatangi dukun, kepercayaan terhadap takhayul dankhurafat , dan lain sebagainya.

    Konsekuensi lainnya yang disebutkan adalah tauhid asma wa sifat, jadi setelah mentauhidkanAlloh dalam rububiyyah-Nya maka h endaklah sese orang mentauhidkan Alloh dalam nama da nsifat-sifat Nya. Sebagi contoh saja Alloh mempunyai nama al-‘Aliem artinya Maha Mengetahuimaka harus ki ta tetapkan Alloh mempunyai nama a l-‘Aliem dan m enetapkan Alloh mempunyai

  • 8/16/2019 Pertanian Dalam Perspektif Islam

    4/23

    sifat mengetahui segala se suatu b aik yan g telah lampau sekarang dan ya ng akan datang, AllohMaha Mengetahui segala peristiwa yang terjadi di bumi maupun di langit, Maha Mengetahui yangtersurat maupun yang tersirat, Maha Mengetahui yang ghaib dan yang nyata. Diantara rmanAlloh ya ng menjelaskan bahwa Alloh maha Mengetahui adalah:

    “Dan p ada s isi Alloh-lah ku nci-kunci segala ya ng g hoib; tak a da ya ng m engetahuinya kecuali Diasendiri, dan Dia mengetahui apa yang di daratan dan di lautan, dan tiada sehelai daun pun yanggugur m elainkan Dia mengetahuinya (pula), dan tidaklah jatuh sebutir biji pun dalam kegelapanbumi dan tidak p ula sesuatu yang basah atau yang kering, melainkan tertulis d alam kitab yangnyata (Lauh Mahfuzh)”. ( QS. Al-An’am : 59).

    Syaikh Nashir as-Sa’dy r ohimahulloh berkata dalam tafsirnya:

    “dan tiada seh elai daun pun yan g gugur” dari tanaman/pepohonan yan g ada d i daratan maupunlautan, yang ada di tempat yang subur (negeri) maupun di gurun, yang ada di dunia maupun diakhirat melinkan Alloh mengetahuinya.

    “dan tidaklah jatuh sebutir biji pun dalam kegelapan bumi” dari biji buah-buahan dan tanaman ,biji yang ditaburkan m akhluknya maupun yang tumbuh s endiri di daratan. Ayat ini menunjukkanatas ilmu Alloh ya ng m eliputi segala s esuatu d an m enunjukkan tentang kitab Alloh (LauhulMahfuzh) yang m encakup s eluruh p eristiwa d an ke jadian.” Lihat kitab Taisir Karimir Rohman Tafsiri Kalamil Mannan hal.288-289.

    Maka t idak bo leh mengingkari nama d an sifat mengetahui Alloh, meskipun Alloh berada d i atasars-Nya, di atas l angit ke tujuh, tetapi Alloh t etap m engetahui segala sesuatu yang a da d anterjadi di langit dan bumi. Namun ternyata ada orang yang mengingkari sifat Alloh ataumenetapkan sifat Alloh dengan keliru, mengatakan Alloh berada dimana-mana, ataupun wihdatulwujud (manunggaling kawulo gusti), Alloh berada dalam hati dan atau mengingkari Allohbersemayam dalam arsy. Padahal Alloh s endiri yang telah menetapkan s ifat bagi diri-Nya ya itubersemayam di atas arsy d alam ayat-ayat al-Qur’an dan ke terangan d ari Rosululloh dalamhadits-hadits b eliau. Alloh b errman:

    “Dialah yang menciptakan langit dan bumi dalam enam hari; kemudian Dia b ersemayam di atas‘arsy. Dia m engetahui apa yang masuk ke da lam bumi dan a pa yang keluar dari bumi, dan a payang turun dari langit dan a pa yang n aik ke l angit. Dan Dia b ersama ka mu d i mana sa ja ka muberada. Dan Alloh Maha Melihat apa yang kalian kerjakan”. (QS. al-Hadid : 4)

    Meskipun Alloh bersemayam di atas A rsy tetapi Dia m engetahui apa yan g m asuk ke bumiberupa biji, hewan, air hujan dan selain itu. Alloh mengetahui apa yang keluar dari bumi berupatanaman, pohon, hewan dan selain itu. Alloh mengetahui apa yang turun dari langit berupamalaikat-malaikat, takdir-takdir dan rizqi-rizqi. Alloh mengetahui apa yang menuju ke langitberupa malaikat-malaikat, ruh-ruh, doa-doa, amal-amal dan selainnya. Lihat Taisir KarimirRohman Tafsiri Kalamil Mannan hal.987-988.

    Kesimpulannya sesungguhnya o rang-orang yang m ampu memikirkan tanda-tanda kekuasaa nakan m embawanya kepada kei manan yang mantap, sehingga mentauhidkan Alloh dalam

  • 8/16/2019 Pertanian Dalam Perspektif Islam

    5/23

    rububiyyah-Nya ya ng berkonsekuensi kepada tauhid uluhiyyah dan asma wa sifat. Maka ayattersebut ditutup d engan rman-Nya

    “Sesungguhnya pada yang d emikian itu terdapat tanda-tanda (kekuasaan Alloh) bagi orang-orang yang beriman”

    jadi yang mampu mengambil pelajaran dari mukmin dengan mentauhidkan Alloh dalam rububiyyah, uluhiyyah d an asma w a sifat. Dantidaklah maksudnya mengharuskan mempelajari dan melakukan penelitian tentang tanda-tandakekuasaan Alloh tersebut karena ya ng utama a dalah pengambilan p elajaran dari tanda-tandatersebut.

    Tidaklah para sah abat dan umat islam pada zaman terdahulu mempunyai ilmu pengetahuanyang lebih banyak tentang tanda-tanda kekuasaan Alloh dari orang-orang zaman sekarangbahkan mungkin ketinggalan d engan ilmu pe ngetahuan modern yan g telah sampai padakemajuan yang d etail dan kompleks s ebagaimana zaman sekar ang namun mereka dap atmengambil pelajaran.

    Sebaliknya keb anyakan para ilmuwan adalah orang ka r meskipun mereka mempelajari tanda-tanda kekuasaan Alloh tetapi mereka tidak mampu mengambil pelajaran, meskipun a dabeberapa orang yang dengan ilmunya itu membawa m ereka keda lam hidayah islam. Dantidaklah cukup dengan memperhatikan tanda-tanda kebesaran Alloh hanya sampai kepadakeyakinan ke pada Alloh sebagai pencipta, penguasa se gala se suatu m aupun p engatur segalasemua urusan sebagaimana yan g d ifahami oleh sebagian orang. Kalau sekedar mengetahuiAlloh sebagai satu-satunya pencipta, penguasa s egala s esuatu d an p engatur segala u rusanmaka su ngguh ini telah diyakini oleh orang-orang m usyrik dan kar pada zaman Rosulullohshollallohu ‘alaihi wa sallam, dan merupakan trah manusia. Tapi yang diminta darimemperhatikan tanda-tanda kebesaran Alloh adalah pengesaan kepada rububiyyah Alloh ya ngmembawa kepad a pe ngesaan A lloh dalam uluhiyyah dan a sma wa sifat. Dan berapakah orangyang sudah sampai pada pemahaman seperti ini? . Benarlah perkataan penyair

    Alangkah banyaknya ibrah (pelajaran)

    namun alangkah sedikit orang yan g mampu mengambil ibrah tersebut

    BELAJARTAWAKKAL DARI PERTANIAN

    Terkadang kita m erasakan bahwasanya tanaman yang kita tanam itu adalahbenar-benar murni usaha kita. Tetapi sesungguhnya tanaman itu bisa d ipanentersebut adalah karena ada yang menumbuhkan dan merawatnya. Allohsubhanahu wa ta’ala berrman:

  • 8/16/2019 Pertanian Dalam Perspektif Islam

    6/23

    “Apakah kalian tidak memperhatikan apa yan g kalian tanam?;Kamukah yang menumbuhkannya ataukah kami yangmenumbuhkannya?; Kalau Kami kehendaki, benar-benar kami jadikandia ke ring dan hancur, maka jadilah kamu heran tercengang; (sambilberkata), ‘Sesungguhnya kami benar-benar menderita kerugian;bahkan kami menjadi orang yang tidak m endapatkan apa-apa.” (QS.Al-Waqi’ah : 63 – 67).

    Berkata Ibnu Katsir rohimahulloh dalam tafsirnya:

    “‘Apakah kalian tidak memperhatikan apa yang kalian tanam?’ maksudnyayaitu yang kalian sirami tanahnya, yang kalian bajak/garap tanahnya d an yang

    kalian (taburkan) benih di tanahnya,

    ‘Apakah kalian yang menumbuhkannya?’ maksudnya apakah kal ian yangmenumbuhkannya dari dalam tanah, ‘

    Ataukah Kami yang menumbuhkannya?’ maksudnya, akan tetapi Kamilah yangmenempatkannya (mengokohkannya) dan menumbuhkannya dari dalam tanah.

    ‘Kalau Kami kehendaki, benar-benar kami jadikan dia ke ring dan hancur’

    maksudnya Kamilah yang menumbuhkannya dengan kebaikan dan rahmatKami, dan Kami menyisakan untuk kalian sebagai rahmat kepada k alian tetapi,

    ‘Kalau Kami kehendaki, benar-benar Kami jadikan dia kering dan rusak’maksudnya Kami rusak sebelum penguasaannya dan pemanenannya,

    ‘Maka jadilah kamu heran tercengang’ kemudian ditafsirkan dengan rman-Nya ‘Sesungguhnya kami benar-benar menderita kerugian bahkan kamimenjadi orang yang tidak mendapat apa-apa.’ Lihat kitab Tafsirul Quranil

    Azhim, jilid 7, hal.235-356.

    Sedangkan Syaikh ‘Abdur Rahman As-Sa’dy rohimahulloh menjelaskan:

    “Ini adalah penyebutan karunia dari Alloh kepada para h amba-hambanya,menyeru untuk mentauhidkannya dan beribadah hanya kepadanya, dimanaAlloh telah memberikan nikmatnya berupa memudahkan lahan pertanian untukmenumbuhkan tanaman dan pepohonan yang menghasilkan bahan makanandan buah-buahan yang merupakan kebutuhan mereka, dan mereka tidak

    mampu menghitungnya. Sebagai keutamaan dari mensyukurinya danmenunaikan haknya.

  • 8/16/2019 Pertanian Dalam Perspektif Islam

    7/23

    Alloh berrman, “Kamukah yang m enumbuhkannya ataukah kami yangmenumbuhkannya?” maksudnya kamukah yang mengeluarkan tanaman daridalam tanah?, kamukah yang menumbuhkan dan mengembangkannya?,kamukah yang mengeluarkan tangkai dan buahnya sehingga menjadi biji-bijian

    yang siap dipanen dan buah-buahan yang masak?. Ataukah Alloh yangberkesendirian dalam melakukan hal tersebut, dan mengaruniakannyauntukmu? Padahal kamu telah bersusah payah menggarap ladangmu,memberikan pengairan dan menaburkan benih. Tetapi setelah itu kamu tidakmempunyai pengetahuan atas ap a yan g terjadi selanjutnya, tidak juga kam umampu atas keb anyakan peristiwa yang terjadi pada tanamanmu. Bersamaandengan hal itu, Alloh mengingatkan bahwa ladangmu akan terkena kerusakansekiranya Alloh tidak menjaganya dan mepertahankan keberadaannyasehingga akhirnya bisa kam u panen.

    Dan rman-Nya, “kalau Kami kehendaki benar-benar Kami jadikan” maksudnyatanaman dan apa-apa yang dihasilkannya baik berupa buah-buahan,

    “kering dan hancur” maksudnya hancur lebur tidak b isa d imanfaatkan dantidak bernilai,

    “maka jadilah kamu heran” maksudnya setelah Alloh menjadikan tanamanmukering dan hancur, padahal kamu telah bersusah payah dan mengeluarkanbanyak modal, sehingga menjadikanmu

    “tercengang” maksudnya kamu menyesal dan merugi atas kejadian itu se rtalenyaplah suka c ita d an kegembiraanmu seraya b erkata,

    “sesungguhnya kami benar-benar menderita kerugian” maksudnya sungguhkami telah mengalami kerugian dan tertimpa m usibah yang besar. Setelah itubarulah kamu mengetahui dari mana kamu datang dan sebab kamu tertimpahal tersebut. Kamu berkata,

    “bahkan kami menjadi orang yang tidak mendapat apa-apa”. Maka p ujilahAlloh yang telah menumbuhkan tanamanmu, kemudian mempertahankankeberadaannya sampai bisa dipanen dan tidak menurunkan bencana bagitanamanmu yang bisa m enggagalkanmu dari memanfaatkan hasilnya. Lihatkitab Taisirul Karimir Rahman hal. 835

    Dari dua penjelasan di atas banyak pelajaran yang dapat diambil, diantaranyabahwa Alloh subhanahu wa ta’ala yan g berkuasa a tas se gala ses uatu terutamadalam ayat ini adalah berkuasa pada t anaman kita. Perhatikanlah walaupun

  • 8/16/2019 Pertanian Dalam Perspektif Islam

    8/23

    kita yang m engolah tanah baik mencangkul, membajak sawah kemudianmenabur benih tetapi sesungguhnya Alloh subhanahu wa ta’ala yan gmenumbuhkannya, kita hanya seked ar bisa b erusaha tapi Alloh subhanahu wata’ala lah yang menentukan. Seandainya Alloh subhanahu wa t a’ala t idak

    menghendaki benih itu tumbuh maka tidaklah benih itu akan tumbuh, alangkahlemahnya manusia dan alangkah Maha Kuasanya Alloh subhanahu wa ta’ala.Begitupun apabila b enih itu telah tumbuh maka Alloh subhanahu wa ta’ala lahyang menyuburkannya dengan menumbuhkan dan mengembangkannyasehingga b isa d ipanen sebagai rahmat-Nya b agi kita. Walaupun kita yan gmemupuk dan m erawatnya, tapi yang sebenarnya menyuburkan denganmenumbuhkan dan mengembangkan tanaman kita adalah Alloh subhanahu wata’ala. Maka janganlah kita m erasa b ahwa h asil panen yang ada p ada kita itusemata-mata h asil usaha k ita s ehingga k ita menjadi sombong dan bakhilterhadap sesama. Sesungguhnya h asil panen kita ad alah karunia d ari Allohsubhanahu wa t a’ala, kalau sekiranya Dia b erkehendak, bisa saja Allohsubhanahu wa ta’ala m erusak dan menggagalkan tanaman kita, sebelum kitabisa m emanennya. Banyak pertanian yang mengalami kegagalan adalahsebagai bukti padahal telah dilakukan cara budidaya yang cukup intensif.Terkadang kita jumpai orang yang tidak mau bersedekah dan berzakat denganalasan harta ini adalah hasil usahaku, cobalah baca d an renungi ayat di atasmaka akan diketahui bahwa itu semua adalah karunia d an kehendak Alloh

    subhanahu wa ta’ala. Adalagi yang menyombongkan harta yang ada padadirinya kemudian dia m embanggakan diri atas kesu ksesannya cobalah bacadan fahami ayat di atas m aka akan diketahui bahwa itu semua ad alah karuniadan kekuasaan Alloh subhanahu wa t a’ala sea ndainya Dia b erkehendakmerusak tanaman kita maka maka sesungguhnya kita akan m engalamikegagalan, jadi mengapakah kita so mbong atas kes uksesan kita?

    Dari ayat di atas d apat diambil pelajaran bahwa dalam melakukan usahapertanian seseorang akan lebih memahami hakekat yang sebenarnya dari

    tawakal kepada Alloh subhanahu wa ta’ala dan akan semakin meningkatkankeimanannya terhadap kekuasaan-Nya. Perhatikanlah! Seorang petani,walaupun dia bekerja keras dan m enggunakan seluruh kemampuannya untukmemperoleh hasil yang baik dalam usaha pertaniannya namun yangmenentukan hasilnya adalah Alloh subhanahu wa ta’ala. Manusia berdoa danberusaha d engan sebaik-baiknya tetapi jika semua itu telah dilakukan tidakjuga menghasilkan hasil yang diharapkan maka h endaklah petani menerimadengan pasrah dan sabar kepada ke tentuan Alloh subhanahu wa ta’ala. Hal ituhendaklah diterima se bagai qadha d an qadar Alloh subhanahu wa ta’ala.

    Muroji’:

  • 8/16/2019 Pertanian Dalam Perspektif Islam

    9/23

    Tafsirul Qur’anil Azhim. 1425 H . Abu Fida’ Ismail bin Katsir Al-Quraisyi Ad-Damsyiqi. MaktabahAsh-Shafa: K airo, Mesir.

    Taisir Karimir Rohman Fi Tafsir Kalamil Manan. 200M / 1420 H. Abdur Rohman as-Sa’dy.Maktabah an -Nubala’

    PETANI MERUPAKAN MERUPAKAN PROFESI TERBAIK DAN UTAMA

    Di zaman sekarang kita d ihadapkan pada b anyaknya jenis da n m acam pekerjaan. Pekerjaanatau m ata pa ncaharian seseorang kian b ertambah ba nyak sesua i dengan bertambahnyapenduduk dan se makin khusu snya keah lian sese orang.

    Namun sebenarnya p ada a salnya h anya ada t iga profesi sebagaimana d isebutkan oleh Imam Al-Mawardi. Dia berkata: “Pokok m atapancaharian tersebut adalah bercocok tanam (pertanian),perdagangan dan pembuatan suatu barang (industri)”.

    Para ulama b erselisih tentang manakah yang paling baik d ari ketiga profesi tersebut. MadzhabAs-Sya’i berpendapat bahwa p ertanian adalah yang paling baik. Sedangkan Imam Al-Mawardidan Imam An-Nawawi berpendapat bercocok tanam lah yan g pa ling baik karena be berapaalasan:

    Pertama: Bercocok tanam adalah merupakan hasil usaha tangan se ndiri. Dalam Shohih Al-Bukhori d ari Miqdam bin Ma’dikariba rodhiyallohu’anhu dari Nabi shollallohu ‘alaihi wa sallam ,Beliau bersabda:

    د ي ل م ع ن ل ك أ ي ا ك س و ه ع ى ص ! و " ل ()د '&ا!ا %$ # ك ا

    “Tidaklah seo rang memakan makanan yang lebih baik dari orang yang memakan darihasil usaha tangannya, dan adalah Nabi Dawud ‘alaihi salam makan dari hasil tangannyasendiri”.

    Dan yang b enar adalah apa ya ng di-nash-kan oleh Rosululloh shollallohu ‘alaihi wa sallam yaituhasil tangannya sendiri. Maka bercocok t anam adalah profesi terbaik d an paling utama karenamerupakan hasil pekerjaan tangan sendiri.

    Kedua: Bercocok tanam memberikan manfaat yang umum bagi kaum muslimin bahkanbinatang. Karena se cara a dat manusia d an binatang haruslah makan, dan makanan tersebuttidaklah diperoleh melainkan dari hasil tanaman dan tumbuhan.

    Dan telah shohih dari Jabir rodhiyallohu ‘anhu dia berkata: telah b ersabda R osululloh shollallohu‘alaihi wa sallam :

  • 8/16/2019 Pertanian Dalam Perspektif Islam

    10/23

    ا -, ()د+*ك *ي و د %! . ص 012/ه ك 4 /3 ا د %! .و ص 6 5ه /ه س ا د %! .و ص ل 5ه /ه ك ا ا ا+*ك !س 7 8 :ي 9 ن ; اد %! . ص /ه

    “Tidaklah seorang muslim menanam tanaman melainkan apa yang d imakan dari tanamantersebut bagi penanamnya m enjadi sedekah, apa yan g dicuri dari tanamannya tersebutbagi penanamnya menjadi sedekah, dan tidaklah seseorang merampas tanamannyamelainkan bagi penanamnya menjadi sedekah”. (Hadits R iwayat Imam Muslim dalam kitabShohih-nya)

    Dalam riwayat Imam Muslim yang lain d isebutkan

    ي 0= />ا . +/ى د %! . ص ا /ه +*ك ( ' * و و*

  • 8/16/2019 Pertanian Dalam Perspektif Islam

    11/23

    Batasan ilmu pertanian pada pembahasan ini adalah ilmu-ilmu yang berkaitan dengan budidayapertanian beserta teknologi pertanian. Bagaimanakah ajaran islam memandang pengembanganilmu p ertanian tersebut.

    HADITS MENGENAI PENGEMBANGAN ILMU DAN TEKNOLOGI PERTANIAN

    Di dalam kitab shohih m uslim dibawakan hadits yan g d iriwayatkan dari sahabat Anasrodhiyallohu ‘anhu dia berkata: bahwasanya ketika sampai di Madinah Nabi shollallohu ‘alaihi wasallam melewati suatu ka um (dari kalangan sa habat anshor) yang sedang mengawinkan pohonkurma, maka beliau b erkata: ”Sekiranya kalian t idak melakukannya niscaya itu lebih b aik.” Anasmelanjutkan: ”kemudian (mereka tidak m elakukannya) sehingga hasilnya jelek ( gagal). TatkalaNabi shollallohu ‘alaihi wa sallam kembali melewati mereka, beliau bertanya kepada mereka:”Bagaimana de ngan p ohon-pohon kurma kalian?” Mereka be rkata: ”Bukankah an da yan gmengatakan begini dan begitu ( mereka mengikuti perkataan Nabi shollallohu ‘alaihi wa sallamtersebut meskipun hasilnya jelek). Maka Nabi shollallohu ‘alaihi wa sallam bersabda: ”Kalianlebih tahu dengan urusan dunia k alian ”.

    [Hadits R iwayat Imam Muslim No. 2363.]

    PENJELASAN ULAMA TENTANG HADITS INI

    Berkata S yaikh Ali Hasan: ”Sesungguhnya p enghalalan suatu ya ng halal, pengharaman sesuatuyang haram, pensyari’atan ibadah-ibadah, penjelasan mengenai kadarnya, tatacaranya, waktu-waktunya, peletakan kaidah-kaidah u mum dalam mu’amalat, tidaklah itu a da melainkan dariAlloh dan Rosul-Nya, tidak masuk di dalamnya u lama dan umaro. Kita dan mereka sama tidakmempunyai hak d alam hal tersebut, tidaklah kita kembali kepada mereka ketika berselisih,hanyalah kami kembali kepada Alloh dan Rosul-Nya.

    Adapaun perkara-perkara d unia, maka m ereka lebih mengetahui dari kami: para a hli pertanianlebih tahu mengenai apa yang lebih baik b agi pertanian dan lebih tahu apa yang bisameningkatkan h asil pertanian. Maka jika m ereka m engeluarkan ke putusan tentang su atu h alyang terkait dengan pertanian, maka h endaklah k ita mengikuti mereka dalam masalah tersebut.”

    Sehingga mempelajari ilmu pertanian dan mengembangkannya adalah boleh dan tidaklahterlarang. Dan masalah tersebut diserahkan p ada o rang ya ng mempelajari pertanian atau punorang-orang terjun di bidang pertanian, tidaklah ada c ampur tangan agama d alam hal ini. Namunnanti agama b isa ikut mengatur apabila sud ah menyangkut pada m asalah hukum misalnya h alaldan haram.

    PEMBAHASAN

    Dari uraian di atas d apat diketahui bahwa islam menyerahkan pengembangan ilmu d an teknologipertanian ke pada u mmat manusia. Karena ilmu dan teknologi pertanian adalah urusan dunia.Merupakan suatu hal yang bijak dan tepat apabila suatu perkara diserahkan kepada ahlinya.Maka pada masalah-masalah ilmu dan teknologi pertanian diserahkan kepada ahlinya berupailmuwan, peneliti dan orang yang berkompeten di bidang tersebut.

  • 8/16/2019 Pertanian Dalam Perspektif Islam

    12/23

    Kemudian mungkin ada yang bertanya katanya islam agama yang sem purna dan mengatursegala sesuat u. Jawabannya memang islam merupakan aga ma yang sem purna yang m engatursegala u rusan manusia. Kalau kita m au mencari dalam suatu p erkara maka islam telahmengindikasikannya.Tidak t erkecuali pertanian yang merupakan profesi yang telah ada sejak dulu kala sebelumRosululloh diutus, maka sungguh ajaran islam telah mengatur dan m emberikan arahan.Lalu bagaimana dengan ilmu dan teknologi pertanian yang ada di zaman sekarang. Mungkinkahislam mengajarkan tentang membuat pupuk o rganik o rganik, teknologi kultur j aringan danmembuat traktor? Saya jawab: ya! Al-Qur’an telah memberikan jawaban untuk pertanyaansemacam ini. Bukan kah Alloh berrman: “Fas’alu ahladz-dzikri in kuntum la ta’lamuna” yangartinya “Tanyakanlah kepada a hli Ilmu jika kalian tidak mengetahui” Ja di Al-Qur’an telahmengisaratkan ke pada ki ta u ntuk m enanyakan su atu ilmu ke pada ahlinya, ketika kita m aumembuat pupuk o rganik, dan teknologi kultur j aringan maka Al-Qur’an/Islam menyuruh kitabertanya kepada ahlinya. Kalau mau membuat formula p upuk o rganik maka bertanya dan

    belajarlah d ari ahli pembuat pupuk o rganik. Kalau m au belajar kulutur jaringan m aka belajarlahkepada ilmuwan dan peneliti kultur jaringan.

    Lalu ka lau a da yang b ertanya di adakah dalil baik da lam Al-Qur’an atau As-Sunnah ya ngmenjelaskan suatu cara budidaya atau teknologi pertanian terkini misalkan saja cara menanmpadi agar bisa dipanen cepat, teknologi kultur jaringan atau petunjuk m embuat traktor??.Jawabannya di dalam Al-Qur’an dan As-sunnah s ecara t ersurat tidak a kan kita jumpai 1 ayatatau hadits pu n ya ng menjelaskan hal-hal tersebut. Seandainya d alam Al-Qur’an dan As-Sunnahada ayat dan h adits yan g m erinci perkembangan ilmu d an teknologi pertanian maka d iperlukanAl-Qur’an yang berjilid-jilid. Bayangkan saja satu pengetahuan atau teknologi pertanian kalau

    ditulis d an dibukukan bisa menjadi satu jilid buku atau bahkan ada y ang berjilid-jilid. Makanya Al-Qur’an dan As-Sunnah menjelaskan pengembangan ilmu dan teknologi pertanian secara tersiratsaja ya itu b erupa a danya ayat dari Al-Qur’an dan h adits da ri As-Sunnah ya ng m emerintahkankita b ertanya a tau menyerahkan urusan p engembangan ilmu d an teknologi pertanian padaahlinya.

    KESIMPULAN

    Sebagai seorang muslim kita d iperbolehkan untuk mempelajari dan m engembangkan ilmu danteknologi pertanian. Ajaran islam mengarahkan seorang muslim untuk menyerahkan urusan ilmu

    dan teknologi pertanian ke pada p ara a hlinya. Sebagaimana p erkataan R osululloh s hollallohu‘alaihi wa sallam yang menyerahkan urusan ilmu penyerbukan atau pengawinan pohon kurmakepada p etani-petani kurma a nshor yang telah a hli masalah tersebut. Rosululloh t idak menyuruhummat islam untuk b elajar ilmu dan teknologi pertanian kepada B eliau k arena tidak a hli dalamhal ini.

    Ilmu ag ama merupakan warisan p ara na bi, yang m emberi petunjuk da lam mengarungikehidupan dunia agar selamat di hari akhirat. Ketahuilah juga bahwa kemulian seorang muslimdilihat dari ilmu, amal dan a khlaknya. Tidaklah p ara i lmuwan b arat yang menguasai ilmu duniamulia d i sisi manusia a palagi di sisi Alloh. Orang-orang yang m ulia a dalah para nabi, para

    sahabat dan para u lama yang mereka m enguasai ilmu a gama. Keutamaan mempelajari ilmuagama lebih utama dan lebih terpuji dibandingkan ilmu dunia seperti ilmu tentang pertanian.

  • 8/16/2019 Pertanian Dalam Perspektif Islam

    13/23

    Berkata Syaikh Al-Utsaimin rohimahulloh: “Sebagaimana Rasululloh shollallohu ‘alaihi wa sallamdatang ke kota Madinah, beliau mendapati orang-orang a nshor sedang mengawinkan pohonkurma, beliau berkata d an menjelaskan kepada mereka b ahwa se benarnya hal itu tidak pe rlu.Maka mereka mengerjakan penjelasan Nabi shollallohu ‘alaihi wa sallam dan meninggalkankebiasaan m ereka (mengawinkan pohon kurma). Ternyata p ohon kurma itu m enjadi rusak(hasilnya menurun / kurang bagus) maka nabi shollallohu ‘alaihi wa sallam bersabda kepadamereka:

    ك ا ي ن د ر و م أ ب ل ع ت ن

    “Kalian lebih mengetahui urusan dunia kalian.”

    Seandainya ilmu dunia adalah ilmu yang sangat terpuji, niscaya Rosululloh shollallohu‘alaihi wa s allam adalah orang yang paling mengetahui tentang hal itu diantara m anusia,karena orang yang paling banyak mendapat pujian terhadap ilmu dan a malnya ad alah n abiMuhammad .”

    Nabi shollallohu ‘alaihi wa sallam tidaklah tercela karena tidak t ahu masalah pengawinan pohonkurma, namun nabi juga mempersilahkan kaum anshor untuk mengembangkan pertanian. Tetapiyang tercela adalah hanya m engetahui ilmu dunia semata sebagai rman Alloh subhanahu wata’ala:

    “Mereka hanya m engetahui yang lahir (saja) dari kehidupan dunia; sedang mereka tentang(kehidupan) akhirat adalah lalai .” (QS. Ar-Rum: 7).

    Dalam menjabarkan makna ayat ini Ibnu Abbas rodhiyallohu ‘anhuma berkata: “Mereka itu hanyapandai mencari rezeki, seperti kapan bercocok tanam, kapan mengetam dan ca ramenimbunnya, dan pandai membangun gedung yang m ewah. Akan tetapi, mereka bodoh dalamurusan akhiratnya.”

    Sedangkan Adh-Dhahak rohimahulloh berkata: “Mereka h anya p andai membangun istana,membuat saluran sungai, dan ilmu bercocok tanam.”

    Sementara S yaikh Abdurrahman bin Nashir as-Sa’di rohimahulloh b erkata: “Pikiran m erekahanya t erpusat kepada urusan dunia s ehingga lupa urusan a khiratnya. Mereka t idak berharapmasuk su rga dan tidak takut neraka. Inilah tanda kehancuran mereka, bahkan d engan otaknyamereka bingung da n gila. Usaha m ereka memang menakjubkan se perti membuat atom, listrik,angkutan darat, laut dan udara. Sungguh menakjubkan pikiran mereka, seolah-olah t idak a damanusia yang mampu menandinginya, sehingga o rang lain menurut pandangan mereka a dalahhina. Akan tetapi ingatlah! Mereka itu orang yang yamg paling bodoh dalam urusan akhirat dantidak t ahu bahwa kepandaiannya akan merusak d irinya.”

    Dan Ibnu Katsir rohimahulloh b erkata: “Umumnya manusia t idak m emiliki ilmu m elainkan ilmuduniawi. Memang m ereka m aju d alam bidang u saha, akan tetapi hati mereka t ertutup, tidak bisamempelajari ilmu Dienul Islam untuk kebahagian akhirat mereka.”

  • 8/16/2019 Pertanian Dalam Perspektif Islam

    14/23

    Al-QUR’AN DAN PERTANIAN : ALQUR’AN BUKAN BUKU SAINS

    Alhamdulillah dewasa ini, banyak ilmuwan m uslim atau pun p ara p elajar yang m endapati sainsyang bersesuaian dengan Al-Qur’an. Namun ya ng d isayangkan se bagian mereka d an jugasebagian kaum muslimin ya ng menjadikan Al-Qur’an sebagai acuan sains. Padahal Al-Qur’anbukan kitab sains.

    Tidak terkecuali dalam bidang pertanian. Mereka yang menyatakan bahwa banyak t umbuhandan buah-buahan yang disebut-sebut dalam Al-Qur’an , bahkan sebagiannya dijadikan sebagaisarana bersumpah Alloh. Diketahui bahwa tumbuhan dan buah-buahan itu menyimpan berbagaikeajaiban, baik ke ajaiban penciptaan maupun keajaiban manfaatnya. Para ahli mengungkapmisteri yang melingkupi semua itu, yang se kaligus m embuktikan bahwa Al-Qur’an tidak pe rnahmenyebutkan informasi apapun secara ser ampangan dan tanpa makna. Mereka m enyebutkankeajaiban ilmiah dalam desain penanaman anggur, keajaiban biji-bijian dalam dalam Al-Qur’an,keajaiban ilmiah ladang pertanian dalam Al-Qur’an, sistem pertanian model janan Al-Qur’an, Al-Qur’an dan tumbuhan bersaksi atas ke adilan sa habat dan s ebagainya. Alhamdulillah…

    Akan tetapi, ketahuilah bahwa Al-Qur’an bukan lah buku s ains, bukan p ula kumpulanensiklopedia ilmu pe ngetahuan alam. Meskipun memang da lam al-Qur’an m embicarakan alamsemesta, menerangkan tentang mahluk hidup baik manusia, hewan maupun tumbuhan.

    Akan tetapi hakikat Al-Qur’an adalah sebagai petunjuk m anusia, Alloh Azza wa jalla berrman:

    “Bulan Ramadhan, yang di dalamnya diturunkan (permulaan) Al Quran s ebagai petunjukbagi manusia d an penjelasan-penjelasan mengenai petunjuk itu dan pembeda (antarayang hak dan yang bathil). (AlBaqoroh :185)

    Kalau bertepatan ilmu pengetahuan dengan a yat-ayat dalam Al-Qur’an tentu bukanlah maksudAl-Qur’an ingin mengajarkan manusia tentang sains dan ilmu pengetahuan.

    Akan tetapi Al-Qur’an ingin m enjelaskan ke benaran risalalah nabi kita M uhammad shollallohualaihi wa sallam , menjelaskan b eliau sebagai nabi dan rosul, menjelaskan bahwa Al-Qur’anyang diturunkan kepada beliau adalah kalamulloh, wahyu dari Alloh subhanahu wa ta’alla ,menunjukkan Al-Qur’an bukan perkataan manusia.

    Nabi kita Muhammad shollallohu alaihi wa sallam tidak tahu ilmu sains yang baru ditemukansekarang yaitu pada abad ke-21 ini.

    Kamus Istilah Tumbuh-tumbuhan Dalam Al-Qur’an

    ) ن / (م / ;>

    Kamus Istilah Tumbuh-tumbuhan di Dalam Al-Qur’an

    Abb

  • 8/16/2019 Pertanian Dalam Perspektif Islam

    15/23

    Terdapat di Surat ‘Abasa ayat 31

    “Dan buah-buahan serta rumput-rumputan ”

    Abb adalah rumput yang tumbuh di padang rumput dan terkadang dimutlak ka n untuk set iaptumbuhan yang tumbuh di tanah.

    Atsal

    Lihat Surat Saba’ ayat 16

    “Tetapi mereka berpaling, maka Kami datangkan kep ada m ereka banjir yang besar dan Kami ganti kedua kebun mereka dengan dua kebun yang dibuh pahit, pohon Atsl d an sedikit dari pohon Sidr”.

    Atsal adalah pohon yang sejenis ce mara dengan nama latin Tamarix a phylla ( L) Karsten . Atsalini juga disebutkan di dalam hadits ya ng d iriwayatkan oleh Imam Bukhari dan Muslimrahimahumallah ketika m enjelaskan tentang kayu ya ng digunakan membuat mimbar Rasulullah

    ل س ه ي ل ع ى ل ص

    Ahwa

    Lihat surat Al-A’la ayat 5

    “lalu dijadikan-Nya rumput-rumput itu kering kehitam-hitaman”.

    Ahwa dimutlakan pa da kumpulan tumbuhan asam dan termasuk family Chenopodiaceae.

    Al-Aykah

    Lihat surat As-Syuara’ 176, shad 13 d an Qaf 14

    Al-Aykah ad alah kum pulan pohon.

    Bashal ( F> )

    Lihat surat Al-Baqarah 61

    “Dan (ingatlah), ketika kamu berkata: “Hai Musa, kami tidak bisa sabar (tahan) dengan satumacam makanan saja. Sebab itu mohonkanlah un tuk kami kepada Tuhanmu, agar Diamengeluarkan bagi kami dari apa ya ng d itumbuhkan bumi, yaitu sa yur-mayurnya, ketimunnya,bawang putihnya, kacang adasnya, dan bawang merahnya “. Musa b erkata: “Maukah kam umengambil yang rendah sebagai pengganti yang lebih b aik ? Pergilah kamu ke suatu kota, pastikamu memperoleh apa yang kamu minta”. Lalu ditimpahkanlah kepada m ereka n ista d ankehinaan, serta mereka mendapat kemurkaan dari Allah. Hal itu (terjadi) karena mereka selalu

    mengingkari ayat-ayat Allah dan membunuh para Nabi yang memang tidak d ibenarkan.Demikian itu (terjadi) karena mereka selalu berbuat durhaka dan melampaui batas”

  • 8/16/2019 Pertanian Dalam Perspektif Islam

    16/23

  • 8/16/2019 Pertanian Dalam Perspektif Islam

    17/23

    Alloh aza w a jalla t elah memuliakan beberapa t empat atas t empat-tempat lainnya, sebagaimanaAlloh azza wa jalla telah memuliakan Kota Mekkah dan Madinah lebih mulia daripada tempat-tempat lain di muka bumi ini.

    Alloh azza wa jalla telah memuliakan sebagian individu atas i ndividu-individu yang lainnya,sebagaimana memuliakan sebagian nabi atas sebagian yang lainnya.

    Dan dijadikan untuk sebagian makhluk kemuliaan atas makhluk-makhluk lainnya.

    Termasuk apa yang diharamkan karena merupakan po hon adalah pohon bidara.

    Rosululloh shollallohu ‘alaihi wa sallam b ersabda:

    : %ا ف ه س ر -',و +ر " 0ا /.

    ”Pemotong pohon bidara Alloh akan m enunjuk kepalanya di neraka.

    HR Al-Baihaki di dalam As-sunan Al-kubro , dan Syaikh al-Albani rohimahulloh m enshohihkannyadalam Shohihul Jami’

    Pohon bidara t erdapat dalam Al-Qur’an di banyak tempat, di antaranya

    1. Dalam Surat An-Najm yang menceritakan kisah Mi’roj nya Nabi shollallohu ‘alaihi wasallam , beliau melihat Malaikat Jibril dalam bentuk a slinya dimana Jibril mempunyai 600sayap.

    Alloh azza wa jalla berrman:

    ( * * * * *1'2 3 ا 4 م ا -56ى ر7م " 8 -56ى 9: ; >أ ع %@ا ?< %= >%ت Aى ر7 ع %س ;1B = C رDEن $ ا -1; ق م ى ل ع ه ن ر ت >ا ف *;12F ه E-ا Gر8ب ;م * ر ا /6ى ق ( م

    “Dan sesungguhnya Muhammad telah melihat Jibril itu (dalam rupanya yang asli) pada waktu yang lain. (yaitu) di

    melihat Jibril) ket ika Sidratil Muntaha diliputi oleh sesuatu yang meliputinya. Penglihatannya(muhammad) tidak b erpaling dari yang dilihatnya itu dan tidak ( pula) melampauinya.

    Sesungguhnya dia telah melihat sebahagian tanda-tanda (kekuasaan) Tuhannya yang palingbesar”. (QS. An-Najm : 13-15)

    Imam Al-Bukhori dan Muslim telah meriwayatkan dari hadits A nas rodhiyallohu ‘anhu d ariRosululloh shollallohu ‘alaihi wa sallam dalam kisah Isro’ dan Mi’roj, Beliau b ersabda: ”kemudianJibril membawaku sampai di Sidrotul Muntaha, yang sedang diliputi sesuatu yang saya tidakmengetahuinya”. Dia b erkata: “kemudian memasuki surga d an melihat didalamnya ku bah-kubahyang terbuat dari mutiara dan t anahnya kasturi”.

    Dalam riwayat lainnya: “Diperlihatkan ke padaku S idrotul Muntaha , buahnya seperti tempayan

    besar, daunnya seperti telinga gajah, dan di pangkalnya ada 4 sungai: dua sungai bathin, dua

  • 8/16/2019 Pertanian Dalam Perspektif Islam

    18/23

    sungai dhohir, maka aku bertanya ke pada Jibril, maka dia menjawab: adapun dua sungai yangbathin di surga dan dua sungai yang dhohir adalah sungai Nil dan sungai Eufrat.

    1. Dalam Surat Al-Waqi’ah tentang kelompok kana n dari penghuni surga berada d i bawahpohon bidara yang tidak b erduri.

    Alloh a zza wa jalla b errman:

    ( * * * * *7H1 يI ك=HA ك ا اJ

  • 8/16/2019 Pertanian Dalam Perspektif Islam

    19/23

    Daun b idara juga bemanfaat-dengan izin Alloh tentunya- untuk pengobatan g angguan s ihir, ‘ain(mata jahat) dan suami yang tercegah dari menggauli istrinya, oleh karena itu para ulamamenjelaskan ca ranya a dalah ambil tujuh helai daun bidara ya ng bagus, kemudian bacakan d oadan ruqyah, tumbuk da n ca mpurkan ke da lam air kemudian air digunakan u ntuk mandi danminum si sakit.

    1. Dan termasuk d ari faidah Tan aman Bidara seb agaimana d isebutkan o leh Ibnul Qoyyimrohimahulloh d iantaranya: Buahnya bisa d imakan, mengobati diare, obat untuk penyakitperut, memperkuat fungsi hati dan empedu, meningkatkan nafsu makan, dll.

    Pohon Bidara d i Munjul,Cipayung Ja karta Timur, dikompleks S MP Ibnu Hajar Boarding School

    Pohon Bidara d i Komplek S D Mutiara Islam Cileungsi Bogor

    Sumber: http://www.saaid.net/Doat/assuhaim/187.htm

    SIWAK

    Siwak adalah bagian/potongan da ri pohon araak de ngan nama latin Salvadora persica . Pohontersebut selalu hijau yang terdapat di jazirah arab.

    Siwak Dalam Ilmu Fiqih

    Siwak sa ngat terkenal di Negara-negara arab maupun d i kalangan kaum muslimin. Inidikarenakan adanya da lil yang menunjukkan bahwa Nabi Muhammad shallahu a laihi wasallam menggunakan siwak. Telah diriwayatkan hadits yang menekankan um at islam untukbersiwak beliau b ersabda:

    "و Vع %ك (ص &7 ا ت Wم AS1ب م ى ل وXQ Y Zع

    “Sekiranya tidak memberatkan umatku n iscaya aka n a ku pe rintahkan kepada m ereka untukbersiwak s etiap kali sholat”.

    Dalam riwayat yang lain

    ل 1+) م U1ا7 ل ] 71A\ مV و" )

    “Siwak ke bersihan untuk m ulut dan mendatangkan ker idhoan Allah.”

    Penggunaan Siwak

    Siwak menjaga mulut dari bau yang tidak sed ap, penggunaan siwak untuk memebersihkan gigisetelah makan a taupun ka pan sa ja. Imam Muslim meriwayatkan dari ‘Aisyah radhiyallahu

    ‘anha bahwa Nabi Muhammad shallallahu ‘alaihi wa sallam ketika aka n masuk rumahnya b eliaubersiwak t erlebih dahulu. Bersiwak d isunnahkan ketika h endak wudhu dan sholat menurut

    http://www.saaid.net/Doat/assuhaim/187.htmhttp://www.saaid.net/Doat/assuhaim/187.htmhttp://www.saaid.net/Doat/assuhaim/187.htm

  • 8/16/2019 Pertanian Dalam Perspektif Islam

    20/23

    pendapat yang rojih/kuat. Bahkan Imam Sya’I rahimahullah b erpendapat mewajibkan bersiwakketika tinggal di irak karena begitu banyak p ohon arook, dan mensunnahkan di mesir karenasedikitnya pohon a rok disana.

    Disunnahkan bersiwak pada lima keadaan :

    1. Ketika ha ndak sholat.

    2. Ketika hendak wudhu.

    3. Ketika hendak m embaca alquran

    4. Ketika bangun dari tidur.

    5. Ketika berubah bau m ulut.

    IHYAUL MAWAT: MENGHIJAUKAN DAN MENGHIDUPKAN BUMI

    Diantara perhatian islam untuk memakmurkan bumi ini adalah berupa anjuran untukmemakmurkan tanah yang m ati, tanah yang tak bertuan dan tidak p roduktif, baik u ntuk pertanianataupun untuk kegiatan lainnya. Dan dalam masalah ini ada b eberapa h adits ya ng berhasil sayadapatkan untuk d isebutkan pada kesempatan ini.

    Dalam ajaran islam pemanfaatan lahan a tau tanah ya ng m ati, tidak bertuan d an tidak produktifini disebut ihyaul mawat . Denisi ihyaul mawat ad alah se orang m uslim pergi ke t anah ya ng tidakdimiliki siapa pun kemudian memakmurkannya de ngan menanam pohon di dalamnya, ataumembangun rumah di atasnya, atau menggali sumur untuk dirinya dan menjadi milik p ribadinya.

    Berkata Syaikh Abdul Azhim Al Badawi: “Ihyaul Mawat adalah seseorang memberikantanda/tiang p ada tanah yang sebelumnya tidak diketahui seorang p un yang memiliki tanahtersebut, kemudian dia m enghidupkannya de ngan mengairinya at au menanami tanaman,menanami pepohonan a tau membangun bangunan, sehingga menjadi miliknya.

    Ihyaul Mawat diperbolehkan d an islam mendakwahkan u ntuk menghidupkan lahan yan g matiberdasarkan sabda Rasulullah Shollallohu ‘Alaihi Wa Sallam :

    H $) 012 د:)I م J !Cا / ;4 ع ن

    “Barangsiapa yang memakmurkan tanah yang tidak di miliki oleh seorang seorangpunmaka d ia l ebuh berhak (atas tanah itu).” (HR. Imam Bukhari. (5/8/2325), Shahil Jami’ishShaghir (6057).

    Berkata U rwah, ‘Hukum itu d itetap s ebagai keputusan pada saat Umar menjabat sebagi khalifah.’

    Dan dari Jabir Rodhiyallohu ‘Anhu dari Nabi Shollallohu ‘Alaihi Wa Sallam , Beliau b ersabda:

  • 8/16/2019 Pertanian Dalam Perspektif Islam

    21/23

    /A12 . !K اJ !C ن (ا

    “Barangsiapa yan g menghidupkan tanah yang mati maka tanah itu menjadi miliknya.” ( HR.Tirmidzi (2/419/1395), Shaihul Jami’ish Shaghir ( 5975)).

    Itulah a jaran islam menganjurkan u ntuk m emanfaatkan lahan ya ng mati, yang tidak bertuanuntuk d imakmurkan baik de ngan dibangun rumah ataupun d itanami tanaman. Ini menunjukkanislam menganjurkan u ntuk membuat produktif suatu lahan, jangan sampai terbengkalai dan tidakterurus.

    ANJURAN ISLAM UNTUK BERCOCOK TANAM

    Agama islam rupanya menganjurkan untuk memakmurkan bumi dan memanfaatkan lahansupaya produktif dengan cara ditanami.

    Ada hadits-hadits ya ng menunjukkan anjuran ajaran agama islam untuk bercocok tanam yaituyang saya d apatkan dari buku Silsilah Hadits Shahih yang ditulis oleh Syaikh MuhammadNashiruddin Al-Albani rahimahulloh .

    Beliau menyebutkan hadits ya ng diriwayatkan Anas Rodhiyallohu ‘Anhu d ariRasulullah Shollallohu ‘Alaihi Wa Sallam b ersabda:

    ي 9س 1ا 2 9س 1 (Kى =0ا . +/ى د %! . ص ا /ه +*ك ( ' * و . (> * و ل 5ه+ ;ا) ك ا 2أ !س 7 8 /م ; 2?ي 9

  • 8/16/2019 Pertanian Dalam Perspektif Islam

    22/23

    “Tidaklah seorang muslim menanam tanaman lalu tanaman itu dimakan manusia, binatangataupun burung melainkan tanaman itu menjadi sedekah baginya sampai hari kiamat.” (HR.Imam Muslim hadits no. 1552(10))

    Selanjutnya S yaikh Al-Albani rohimahulloh membawakan dua h adits lagi yaitu ya ng diriwatkanoleh Abu Dawud Al-Anshari dengan sanad ya ng shahih, dia b erkata: : “Abdullah binSalam Rodhiyallohu ‘Anhu b erkata kepadaku:

    , ,M ! عN/O د&> QG&ل P FGه L2 / 5ا 8 9Gس 1ا 2? ي:. و ى Rو 4ع %د " S اT ا /د> م &4 +س

    “Jika en gkau mendengar bahwa D ajjal telah keluar sedangkan ka mu se dang menanam bibitkurma m aka j anganlah kamu tergesa-gesa u ntuk memperbaikinya, karena m asih a da kehidupansetelah itu bagi manusia.”

    Ibnu Jarir rohimahulloh meriwayatkan sebuah hadits yang berasal dari Ammaroh bin Khuzaimahbin Tsabit, yang berkata: “Saya mendengar Umar Bin Al-Khaththab Rodhiyallohu ‘Anhu berkatakepada ayahku: ‘Apa yang menghalangimu untuk menanami tanahmu? Ayah saya m enjawab:‘Saya su dah tua dan b esok aka n m ati.’ Kemudian Umar berkata: ‘Aku b enar-benarmenghimbaumu aga r engkau mau menanaminya.’ Sungguh aku m elihat Umar bin Khaththabmenanam bersama ayah ku den gan tangannya.” Begitulah d i Al-Jami’al Al-kabir karya Imam As-Suyuti.

    Selanjutnya S yaikh Al-Albani rohimahulloh menjelaskan: “Oleh karena itu a da se bagian sahabatyang menganggap bahwa o rang yang bekerja un tuk mengolah d an m emanfaatkan lahannyaadalah karyawan Allah Subhanahu Wa Ta’ala . Al- Imam Al-Bukhari dalam kitabnya Al-AdabulMufrad ha dits no . 448 meriwayatkan sebuah hadits da ri Na’ bin Ashim bahwa d ia m endengarAbdullah bin Amr berkata kepada salah seorang anaknya yang keluar ke t anah lapang (kebun):“Apakah para kar yawanmu sed ang bekerja?”

    Lalu Abdullah bin Amr menyambung: “Seandainya e ngkau orang yan g terdidik, niscaya ka muakan memperhatikan a pa yang sedang dikerjakan oleh para kar yawanmu.” Kemudian Abdullahbin Amr menoleh kepada kami, seraya berkata: “Jika se seorang b ekerja b ersama parakaryawannya dirumahnya.” (Dalam kesempatan lain, perawi berkata: “Pada apa yangdimilikinya”), maka ia termasuk karyawan Allah Subhanahu Wa Ta’ala , Insya Allah sanad haditsini hasan.

    Kata Al-Wahthu d isini berarti Al-Bustan ya itu tanah lapang yang luas m ilik Amru BinAsh Rodhiyallohu ‘Anhu ya ng berada di Tha’if, kurang lebih tiga mil dari Wajj. Tanah itu telahdiwariskan kepada anak-anaknya (termasuk kepada Abdullah bin Amr rodhiyallohu ‘Anhuma ).Ibnu Asakir meriwayatkan di dalam kitabnya At-Tarikh (13/264/12) dengan sanad yang shahihdari Amru bin Dinar, ia mengatakan: “Amru bin Ash berjalan melalui sebidang kebun miliknyadengan sa tu juta kayu yang dipergunakan untuk menegakkan pohon a nggur. Satu b atangnyadibeli dengan harga satu dirham. Itulah beberapa perkataan sahabat rodhiyallohu ‘anhum yangmuncul akibat memahami hadits-hadits di atas.

  • 8/16/2019 Pertanian Dalam Perspektif Islam

    23/23

    Imam Bukhari rohimahulloh m emberi judul untuk dua hadits ya ng pertama dengan judul:“Keutamaan Ta naman yang dapat dimakan.” Di dalam kitab shahihnya.