Negara dalam perspektif hukum islam

48
WWW.SESUKAKITA.WORDPRESS.COM 1 STUDI ISLAM IV NEGARA DALAM PERSPEKTIF HUKUM ISLAM N. Satria Abdi, S.H., N. Satria Abdi, S.H., M.H M.H

description

 

Transcript of Negara dalam perspektif hukum islam

Page 1: Negara dalam perspektif hukum islam

WWW.SESUKAKITA.WORDPRESS.COM 1

STUDI ISLAM IVNEGARA DALAM PERSPEKTIF HUKUM ISLAM

N. Satria Abdi, S.H., M.HN. Satria Abdi, S.H., M.H

Page 2: Negara dalam perspektif hukum islam

WWW.SESUKAKITA.WORDPRESS.COM 2

References

• A.A. Humam Abdurarahman, Peradilan Islam, Wadi Press, Jkt, 2004

• Abu Nashar M. Al-Iman, Islam Mengharamkan Demokrasi, Bustan, Yk, 2004

• Abul A’la Al-Maududi, Manhajul Inqilabul Islaamy (Bagaimana Rasulullah Mendirikan Negara (Terj), M. Thalib, LSI, Yk, 1995

• Ali abd ar-raziq, Al-Islam wa ushul al-ahkam (Islam dan Dasar-dasar Pemerintahan (terj)), M. Zaid Su’udi, Jendela, Yk, 2002

• Al-Mawardi, Al-ahkamu As-sulthaniyah wa Al-wilayat ad-diniyyah (Hukum Ketatanegaraan Islam),GIP, Jakarta, 2000

• Ibnu Taimiyah, Public Duties in Islam: The institution of The Hisba (Tugas Negara Menurut Islam (terj)), Arief M. Dzofir, Pustaka Pelajar, Yk, 2004

Page 3: Negara dalam perspektif hukum islam

WWW.SESUKAKITA.WORDPRESS.COM 3

• J. Sayuthi Pul, Fiqh Siyasah: Ajaran, Sejarah, dan Pemikiran., Rajawali Pers, Jkt, 1999

• Laksmi Pamunjak, dkk., Tidak Ada Negara Islam; Surat-surat Nurcholis Madjid-MOh. Roem, Djambatan, Jkt, 2004

• M. Hasbi Amiruddin, Konsep Negara Islam Menurut Fazlur Rahman, UII Press, Yk, 2000

• M. Yusuf Musa, Politik dan Negara dalam Islam, Al-Ikhlas, Sby, 1990

• OK. Rahmat, Republik atau Monarki, Pusat Nasional, Singapura, 1989

• Marcel A. Boisard, L’Humanisme de L’Islam (Humanisme dalam Islam), Bulan Bintang, Jkt, 1980

• dll

Page 4: Negara dalam perspektif hukum islam

INTRODUCTION

WWW.SESUKAKITA.WORDPRESS.COM 4

• Negara: organisasi kekuasaan

• Persfektif: cara pandang

• Hukum Islam: Syariah dan fiqih

• Subject tidak membahas Bentuk, Sistem, dan cara membentuk Negara Islam

• Subject hanya membahas bagaimana Islam sebagai agama melihat negara, dan mengisi activitas (praktek) kenegaraan dengan mendasarkan pada sumber-sumber hukum Islam (Al-qur’an, Sunnah, dan Ijtihad), tujuan, dan nilai-nilai yang terdapat dalam Islam

Page 5: Negara dalam perspektif hukum islam

ISTILAH-ISTILAH PENTING

WWW.SESUKAKITA.WORDPRESS.COM 5

Imamah:

• Fuqoha, “Kepemimpinan umum yang bertanggungjawab dalam melaksanakan urusan agama dan dunia”

• Al-Mawardi, “Jabatan bagi pengganti Nabi untuk memelihara kepentingan agama dan mengatur kepentingan ummat”

Khilafah:

• Lughawi, “Keinginan untuk menggantikan atau menduduki sesuatu”• Istilahi:

“Keinginan segenap manusia untuk memenuhi tuntunannya secara rasional di dalam mencari kemaslahatan duniawiyah dan menghindarkan diri dari segala bahaya”

“Pelimpahan dari sang pemilik syari’at untuk menjaga kemaslahatan agama dan pengaturan kebaikan dunia”

Page 6: Negara dalam perspektif hukum islam

WWW.SESUKAKITA.WORDPRESS.COM 6

Imaroh: • Bermakna keamiran, pemerintahan. Imarat adalah sebutan untuk jabatan

amir dalam suatu negeri kecil yang berdaulat untuk melaksanakan pemerintahan oleh seorang amir

Siyasah:Luqhawi: “Syasa”, mengatur, mengurus, memerintah, dapat juga berarti

“pemerintahan atau “politik”

Istilahi:

• Mengatur atau memimpin sesuatu dengan cara yang membawa kepada kemaslahatan

• Membuat kemaslahatan manusia dengan membimbing mereka ke jalan yang menyelamatkan

• Undang-undang yang diletakkan untuk memelihara ketertiban dan kemaslahatan serta mengatur keadaan

Page 7: Negara dalam perspektif hukum islam

WWW.SESUKAKITA.WORDPRESS.COM 7

Mamlukiyah:

• “malakun”, bermakna kerajaan. “mamalik” merupakan bentuk plural (jamak) dari “malakun” yang berarti kerajaan-kerajaan.

Negara: Al-balad (tanah air), Ad-daar (rumah, tempat tinggal), al-qaryah (kampung, negeri)

Page 8: Negara dalam perspektif hukum islam

BAB I : ISLAM DAN NEGARA

WWW.SESUKAKITA.WORDPRESS.COM 8

Bagian 1• Dasar Hukum

• Islam dan Hukum Islam

• Pembentukan Negara

• Ciri Khusus Agama Islam

• Apakah Negara itu?

Bagian 2• Pengangkatan Pemimpin

Bagian 3• Syarat-syarat Pemimpin

Page 9: Negara dalam perspektif hukum islam

WWW.SESUKAKITA.WORDPRESS.COM 9

Dasar Hukum

1. Kedudukan Manusia di atas Bumi

a. Al-Baqarah: 30

b. An-Nur: 55

c. An-Namal 62

d. Shad: 26

e. Ali ‘Imran: 26

f. Al-An’am:165

g. Yunus:14

Page 10: Negara dalam perspektif hukum islam

WWW.SESUKAKITA.WORDPRESS.COM 10

2. Manusia Ummat yang Satua. Al-Baqarah: 213

b. Al-Hujarat: 13

3. Kepastian Hukum dan Keadilana. An-Nisa’: 58,105, dan 135

b. Al-Maidah: 6

4. Kepemimpinana. Ali ‘Imran: 118

b. An-Nisa’: 59

c. As-Syu’ara’: 150-152

Page 11: Negara dalam perspektif hukum islam

WWW.SESUKAKITA.WORDPRESS.COM 11

5. Prinsip Musyawarah a. Ali ‘Imran: 159

b. As-Syura: 38

6. Prinsip Persatuan dan Persaudaraan

a. Ali ‘Imran: 103

b. Al-Hujarat: 10

7. Prinsip Persamaana. An-Nisa’: 1

b. Al-Hujarat: 13

Page 12: Negara dalam perspektif hukum islam

WWW.SESUKAKITA.WORDPRESS.COM 12

• Defenisio Islam, “Aslaama”, “Yuslimu”, “Islaaman”

o Hukum, “Al-hukm”, “Syariah”

• Lima Tujuan Hukum Islamo Menjaga Agama

o Menjaga Jiwa

o Menjaga Akal Pikiran

o Menjaga Keturunan

o Menjaga Harta Benda

Page 13: Negara dalam perspektif hukum islam

MASA RASULULLAH

WWW.SESUKAKITA.WORDPRESS.COM 13

HIJRAH KE MADINAH

Momentum Pra Hijrah (1)

• Baiat Aqabah I

Baiat ini adalah janji yang diucapkan oleh sekelompok masyarakat Yastrib (Madinah) dari suku 'Aus dan Khazraj (70 laki-laki dan 2 Wanita) yang melakukan ibadah haji pada tahun 621 M. Isi baiatnya adalah: Pertama, berjanji untuk tidak menyembah selain Allah; Kedua, Meninggalkan segala perbuatan jahat dan; Ketiga, Mentaati Rasulullah dalam segala hal yang benar.

Page 14: Negara dalam perspektif hukum islam

WWW.SESUKAKITA.WORDPRESS.COM 14

Momentum Pra Hijrah (2)

Baiat Aqabah II

Baiat ini adalah janji yang diucapkan oleh sekelompok masyarakat Madinah yang melakukan ibadah haji pada tahun 622 M setelah baiat pertama satu tahun sebelumnya. Isi baiatnya adalah: Pertama, Melindungi Nabi Muhammad sebagaimana mereka melindungi keluarga mereka sendiri; dan Kedua, Mentaati Muhammad sebagai pemimpin mereka.

Page 15: Negara dalam perspektif hukum islam

WWW.SESUKAKITA.WORDPRESS.COM 15

Masa Penyatuan Ummat

• Golongan Muhajirin

Golongan Muhajirin adalah ummat Islam yang datang dari Makkah ke Madinah untuk melaksanakan Hijrah bersama nabi dalam rangka melanjutkan tugas da'wah.

• Golongan Anshar

Golongan Anshar adalah ummat Islam Madinah (pribumi) yang menerima golongan Muhajirin Makkah yang berhijrah dari Makkah bersama nabi dalam rangka melanjutkan tugas da'wah.

Page 16: Negara dalam perspektif hukum islam

WWW.SESUKAKITA.WORDPRESS.COM 16

• Terbentuknya Negara Islam

Setelah Rasulullah (Muhammad SAW) menyelesaikan tugasnya mempersatukan Ummat Islam (Muhajirin dan Anshar) dalam suatu persaudaraan Islam (Ukhuwah Islamiyah) selanjutnya beliau berusaha mempersatukan warga Madinah ke dalam suatu persaudaraan kemanusiaan (Ukhuwah Insaniyah) yang terlembaga dalam persaudaraan kenegaraan (Ukhuwah Wathaniyah) yang bebas untuk mereka tempati di dalam negara madinah yang didasarkan atas Piagam Madinah.

Page 17: Negara dalam perspektif hukum islam

WWW.SESUKAKITA.WORDPRESS.COM 17

• Piagam MadinahPiagam Madinah adalah karya monumental Muhammad sebagai seorang manusia biasa, bukti historis ini menunjukkan bahwa beliau secara nyata dan arif telah menata hubungan manusia dengan manusia setelah beliau berhasil menata hubungan manusia dengan Tuhan (Allah). Hal ini bukti bahwa Muhammad telah mengimplementasikan perintah Allah dalam Q.S. Ali Imran (3) : 112 yang berbunyi:

"Mereka diliputi kehinaan dimana saja mereka berada, kecuali jika mereka mengadakan hubungan dengan ALLAH dan menjalin kerjasama dengan sesama manusia"

Page 18: Negara dalam perspektif hukum islam

WWW.SESUKAKITA.WORDPRESS.COM 18

Piagam Madinah mengandur dasar/prinsip-prinsip sebagai berikut, yaitu

1. prinsip persamaan;

2. prinsip kebebasan;

3. prinsip tolong-menolong dan membela yang teraniaya;

4. prinsip hidup bertetangga;

5. prinsip keadilan;

6. prinsip musyawarah;

7. prinsip pelaksanaan hukum dan sanksi hukum;

8. prinsip kebebasan beragama antar ummat beragama;

9. prinsip pertahanan dan perdamaian;

10. prinsip amar ma'ruf nahi munkar;

11. prinsip kepemimpinan;

12. prinsip tanggungjawab pribadi dan kelompok; dan

13. prinsip kedisiplinan.

Page 19: Negara dalam perspektif hukum islam

WWW.SESUKAKITA.WORDPRESS.COM 19

Dasar Negara Islam

Negara Islam Madinah bentukan Rasullah (Muhammad SAW) didasarkan Al-Qur’an dan As-Sunnah, dengan unsur-unsur:

• Al-husnu al-jiwar , yaitu hormat-menghormati antar tetangga (WN) atau antar negara yang satu dengan negara lainnya.

• Al-ta'awwun dhiddu al-'udwan, yaitu tolong-menolong menentang musuh dan permusuhan.

Page 20: Negara dalam perspektif hukum islam

WWW.SESUKAKITA.WORDPRESS.COM 20

• Al-nasr li a-madzlum, yaitu memberi pertolongan kepada orang yang dizalimi.

• Al-nush wa al-nashihah, yaitu saling nasehat menasehati dan mengingatkan antar sesama.

• Al-ihtiramu al-hurriyah al-'aqidah wa al-hurriyah al-'ibadah mahma tabayyat al-adyan, yaitu saling menghormati kebebasan 'aqidah, ibadah, walaupun terdapat perbedaan dalam beragama

Page 21: Negara dalam perspektif hukum islam

WWW.SESUKAKITA.WORDPRESS.COM 21

Kegiatan Negara Islam (1)

• Menyusun atau membentuk sistem pertahanan

• Menjaga keamanan dan keselamatan

• Membentuk lembaga peradilan untuk melaksanakan keadilan kepada seluruh masyarakat

• Menyebarkan ilmu pengetahuan

Page 22: Negara dalam perspektif hukum islam

WWW.SESUKAKITA.WORDPRESS.COM 22

Kegiatan Negara Islam (2)

• Memungut pajak dan zakat yang dikumpulkan di baitul mal serta dipergunakan untuk pengelolaan negara dan menyantuni fakir miskin.

• Membuat dan mengadakan perjanjian dengan negara lain.

• Membuat hubungan diplomasi (mengangkat/mengutus dan menerima duta-konsul dari negara lain).

Page 23: Negara dalam perspektif hukum islam

WWW.SESUKAKITA.WORDPRESS.COM 23

Ciri-ciri Negara Islam

• Berdasar Hukum (al-Hukm)• Menegakkan Kebenaran (al-Haq)• Keadilan (al-'Adalah)• Kebebasan (al-Hurriyah)• Persamaan (al-Musawah)• Musyawarah (al-Syura)• Ketaatan (al-Tha'ah)

Page 24: Negara dalam perspektif hukum islam

BAB II : PEMILIHAN DAN PENGANGKATAN PIMPINAN

WWW.SESUKAKITA.WORDPRESS.COM 24

Bagian 1 : Doktrin-doktrin• Al-Baqilani, 1) Pembaiatan; 2) Penunjukan• Al-Mawardi, 1) Pemilihan; 2) Pembaiatan• Ibnu Hazm, 1) Penetapan; 2) Penunjukan diri; dan 3) Pemilihan

melalui panitia.• Al-Asy’ari, 1) Pemilihan; 2) Pembaiatan• Ahlul Halli wal ‘aqdi (Parlemen)

Bagian 2 : Pemilihan dan Pengangkatan• Khulafa’ur Rasyidin

Page 25: Negara dalam perspektif hukum islam

MASA ABU BAKAR AS-SIDDIQIE

WWW.SESUKAKITA.WORDPRESS.COM 25

• Pertemuan Tsaqifah Bani Tsa’idah

• Baiat Umum

• Manifesto Abu Bakar

• Kegiatan Kenegaraan

Page 26: Negara dalam perspektif hukum islam

MASA UMAR IBNU KHATHAB

WWW.SESUKAKITA.WORDPRESS.COM 26

• Pertemuan Tsaqifah Bani Tsa’idah

• Baiat Umum

• Manifesto Abu Bakar

• Kegiatan Kenegaraan

Page 27: Negara dalam perspektif hukum islam

MASA UTSMAN IBNU AFFAN

WWW.SESUKAKITA.WORDPRESS.COM 27

• Pertemuan Tsaqifah Bani Tsa’idah

• Baiat Umum

• Manifesto Abu Bakar

• Kegiatan Kenegaraan

Page 28: Negara dalam perspektif hukum islam

MASA ALI IBNU ABI THALIB

WWW.SESUKAKITA.WORDPRESS.COM 28

• Pertemuan Tsaqifah Bani Tsa’idah

• Baiat Umum

• Manifesto Abu Bakar

• Kegiatan Kenegaraan

Page 29: Negara dalam perspektif hukum islam

PASCA KHULAFA’UR RASYIDIN (1)

WWW.SESUKAKITA.WORDPRESS.COM 29

• Dinasti Ummayyah (650-750)o Muawwiyah Ibnu Abi Sofyan (Gubernur Syam)

o Yazid

• Struktur Kenegaraan

• Ciri Pemerintahano Bangsa arab sebagai unsur perekat

o Khalifah dianggap sebagai jabatan sekuler

o Kebijaksanaan lebih kepada perluasan wilayah

o Prinsip musyawarah mulai ditinggalkan dan berkembang absolutisme

Page 30: Negara dalam perspektif hukum islam

PASCA KHULAFA’UR RASYIDIN (2)

WWW.SESUKAKITA.WORDPRESS.COM 30

• Dinasti Abbasiyah

• Struktur Kenegaraaano Khalifah

o Al-Wizarat (kementerian)

o Al-Kitabat (sekretaris)

o Al-Hijabat

Page 31: Negara dalam perspektif hukum islam

PASCA KHULAFA’UR RASYIDIN (3)

WWW.SESUKAKITA.WORDPRESS.COM 31

• Dinasti Utsmaniyah (1299-1922)o Utsman I (1299- )

o Abdul Madjid II ( -1922)

• Struktur Kenegaraano Sultan, Pengayom tindakan yang dilakukan oleh wazir dan

mufti.

o Wazir, Pelaksana kekuasaan eksekutif pemerintahan dan bertanggung jawab kepada Sultan.

o Mufti, Pemegang kekuasaan yang berhubungan dengan masalah-masalah agama.

Page 32: Negara dalam perspektif hukum islam

BAB III : KHALIFAH DAN UMMAT

WWW.SESUKAKITA.WORDPRESS.COM 32

Bagian 1 : Sumber Kekuasaan

Bagian 2 : Kedudukan dan Hubungan

dengan Ummat

Bagian 3 : Kewajiban dan Hak Khalifah

• Kewajiban dulu, baru hak

• Kewajiban-kewajiban Imam

• Hak-hak Imam

Bagian 4 : Masa Jabatan

Page 33: Negara dalam perspektif hukum islam

WWW.SESUKAKITA.WORDPRESS.COM 33

• Kewajiban Khalifaho Menjaga prinsip agama

o Menerapkan hukum

o Menjaga kewibawaan pemerintah

o Menjaga keamanan dan ketertiban

o Menjaga hasil rampasan perang

o Menunjuk pembantu secara proporsional

o Memperhatikan perkembangan

• Hak Khalifaho Hak ditaati

o Hak dibela

Page 34: Negara dalam perspektif hukum islam

BAB IV : TUJUAN DAN DASAR-DASAR PEMERINTAHAN

WWW.SESUKAKITA.WORDPRESS.COM 34

Bagian 1 : Tujuan Pemerintahan

Bagian 2 : Dasar-dasar Pemerintahan

• Syura

• Keadilan

• Pemilihan dan Pengangkatan Pembantu

Page 35: Negara dalam perspektif hukum islam

WWW.SESUKAKITA.WORDPRESS.COM 35

Tujuan Pemerintahan

• Memberikan penjelasan keagamaan yang benar dan menghilangkan keragu-raguan terhadap hakikat Islam kepada seluruh manusia.

• Mengupayakan segala cara untuk menjaga persatuan ummat dan saling tolong menolong antar sesama.

• Melindungi tanah air dan warganegara dari setiap agresi, kedzaliman, dan tirani. Sehingga terjaminnya prinsip persamaan antar bangsa dan antar manusia.

Page 36: Negara dalam perspektif hukum islam

HUKUM ADMINISTRASI (1)

WWW.SESUKAKITA.WORDPRESS.COM 36

• Pengertian dan Istilaho Usaha dan kegiatan yang meliputi penetap-an tujuan serta

penetapan cara-cara penye-lenggaraan dan pembinaan organisasi

o Kegiatan yang berkaitan dengan penyeleng-garaan pemerintahan

o Kegiatan kantor dan tata usaha

• Unsur-unsur Administrasio Kebijakan dan tindakano Pengaturan organisasi, personalia, dan pembiayaano Strategi organisasio Pertanggungjawaban

Page 37: Negara dalam perspektif hukum islam

WWW.SESUKAKITA.WORDPRESS.COM 37

Hukum Administrasi (2)

• Asas-asas Administrasio Kesinambungan

o Integratif

o Persaingan sehat

o Manfaat

o Sesuai kemampuan (visibilitas)

o Kontekstual

Page 38: Negara dalam perspektif hukum islam

NOMOKRASI (NEGARA HUKUM) ISLAM (1)

WWW.SESUKAKITA.WORDPRESS.COM 38

• Dalam Keadaan berperadaban manusia mengenal hukum, negara dan negara hukum.

• Negara hukum (Ibnu Khaldun): 1) siyasah diniyah (nomokrasi Islam), dan 2) siyasah ‘aqliyah (nomokrasi sekuler).

Page 39: Negara dalam perspektif hukum islam

NOMOKRASI (NEGARA HUKUM) ISLAM (2)

WWW.SESUKAKITA.WORDPRESS.COM 39

Prinsip-prinsip nomokrasi Islamo Kekuasaan sebagai amanah (4:58)

o Musyawarah (3:159, 42:38)

o Keadilan

o Persamaan (49:13)

o Pengakuan dan perlindungan HAM (17:70)

o Peradilan bebas (4:57)

o Perdamaian (2:208, 109)

o Kesejahteraan

o Ketaatan rakyat (4:59)

Page 40: Negara dalam perspektif hukum islam

WWW.SESUKAKITA.WORDPRESS.COM 40

HUBUNGAN AGAMA, NEGARA, DAN HUKUM

Page 41: Negara dalam perspektif hukum islam

SISTEM PERADILAN ISLAM

WWW.SESUKAKITA.WORDPRESS.COM 41

• Defenisi Peradilan• Struktur Peradilan:

Khalifah;Qadhi Qudlat;Qadhi Khushumat;Qadhi Hisbah;Qadhi Madzalim.

• Macam-macam Qadhi:Qadhi Khushumat;Qadhi Hisbah;Qadhi Madzalim.

Page 42: Negara dalam perspektif hukum islam

WWW.SESUKAKITA.WORDPRESS.COM 42

Page 43: Negara dalam perspektif hukum islam

WWW.SESUKAKITA.WORDPRESS.COM 43

• Qadhi Qudlat : “Amir (pemimpin) yang diberi wewenang untuk mengatur masalah peradilan”.

Qadhi qudlat bukan pegawai pemerintahan biasa, pembantu (mu’awwin) akan tetapi dirinya adalah seorang penguasa (waliy).

• Qadhi Khusumat : “Qadhi yang berwenang menyelesaikan sengketa (khusumat) yang terjadi diantara anggota masyarakat, baik dalam perkara mu’amalat maupun ‘uqubat”.

Page 44: Negara dalam perspektif hukum islam

WWW.SESUKAKITA.WORDPRESS.COM 44

• Qadhi Hisbah : “Qadhi yang bertugas menyelesaikan penyimpangan-penyimpangan yang dapat merugikan masyarakat umum”.

• Qadhi Madzalim : “Qadhi yang diberikan kewenangan untuk menyelesaikan persengketaan yang terjadi antara rakyat dengan negara, baik pegawai, pejabat pemerintahan, atau khalifah”.

Page 45: Negara dalam perspektif hukum islam

HUBUNGAN ANTAR NEGARA (1)

WWW.SESUKAKITA.WORDPRESS.COM 45

• Hubungan antar negara Islam

Dasar hukum (4:1, 9:71, 49:10, 13)

Perpecahan Ummat (42 H): Syiah, Khawarij, dan Sunni melahirkan konflik konsep keimanan (ideologi) Jabbariyah (fatalist) dan Qadariyah (rasionalist).

Perubahan Situasi (abad XV M), kolonialisme barat menduduki negara-negara Islam. Akhir Abad XIX Turki Utsmani bubar. Pertengahan abad XX negara barat melepaskan negara jajahan (karena tidak mampu atau karena sukarela).

Page 46: Negara dalam perspektif hukum islam

HUBUNGAN ANTAR NEGARA (2)

WWW.SESUKAKITA.WORDPRESS.COM 46

• Hubungan dengan negara non-Islam

Dasar hukum (5:5; 29:46)

• Hukum Perang

Dasar hukum (2:192,216; 3:169; 4:71,74,75,89, 90, 95; 8: 15,16; 9:30,38,40,45,111,122,123; 25:53, dll)

• Konvensi

Dasar hukum (2:27,177,256; 5:1; 23:1-8)

Page 47: Negara dalam perspektif hukum islam

WWW.SESUKAKITA.WORDPRESS.COM 47

• “Laa Thaa’ata limakhluqin fi ma’shiyatil khaliq”, tidak boleh ada ketaatan kepada makhluk bila melakukan kedurhakaan kepada Khaliq.

• “Innama at-tha’atu fil ma’rufi”, sesungguhnya ketaatan itu hanya boleh untuk kebaikan

Page 48: Negara dalam perspektif hukum islam

WWW.SESUKAKITA.WORDPRESS.COM 48

• 10 hlm:

1. Bab I : max; 2 hlm (pendahuluan)

2. Bab II: min; 6 hlm (pembahasan)

3. Bab III: max; 2 hlm (penutup)

• Daftar Pustaka: min:5 (min: 3 buku)

• Space: 2; TNR; 12

• Margin: 4,4,3,3

• Waktu: 2 minggu