PERSPEKTIF STRATEGI PENGEMBANGAN USAHA AGRIBISNIS JAWA TIMUR

38
PERSPEKTIF STRATEGI PENGEMBANGAN USAHA AGRIBISNIS JAWA TIMUR Nuhfil Hanani AR www.lecture.brawijaya.ac.id/nuhfil

description

PERSPEKTIF STRATEGI PENGEMBANGAN USAHA AGRIBISNIS JAWA TIMUR. N uhfil Hanani AR www.lecture.brawijaya.ac.id/nuhfil . PEMBANGUNAN EKONOMI : SEKTOR PERTANIAN SEBAGAI IBU DARI PEMBANGUNAN EKONOMI. Pertumbuhan Sektor non pertanian. Pertumbuhan Sektor pertanian. - PowerPoint PPT Presentation

Transcript of PERSPEKTIF STRATEGI PENGEMBANGAN USAHA AGRIBISNIS JAWA TIMUR

Page 1: PERSPEKTIF STRATEGI PENGEMBANGAN USAHA  AGRIBISNIS   JAWA  TIMUR

PERSPEKTIF STRATEGI PENGEMBANGAN USAHA AGRIBISNIS JAWA TIMUR

Nuhfil Hanani AR

www.lecture.brawijaya.ac.id/nuhfil

Page 2: PERSPEKTIF STRATEGI PENGEMBANGAN USAHA  AGRIBISNIS   JAWA  TIMUR

Nuhfil Hanani

PEMBANGUNAN EKONOMI :

SEKTOR PERTANIAN SEBAGAI IBU DARI PEMBANGUNAN EKONOMI

Mendorong dan menciptakan

Penyerapan tenaga kerja, Bahan Baku, dll

Pertumbuhan Sektor non pertanian

Pertumbuhan ekonomi

PertumbuhanSektor pertanian

Page 3: PERSPEKTIF STRATEGI PENGEMBANGAN USAHA  AGRIBISNIS   JAWA  TIMUR

MENGAPA AGRIBISNIS PERLU DIKEMBANGKAN?

AGRIBISNIS (LEADING SECTOR)

MEMPUNYAI KETERKAITAN KE

DEPAN DAN KEBELAKANG YANG TINGGI

INPUT RENEWABLE &

SUSTAINABILITY

BERSIFAT RESOURCE BASED

INDUSTRI

TEKNOLOGI AGRIBISNIS FLEKSIBEL

SUMBER DAYA PERTANIAN

SANGAT BESAR

Page 4: PERSPEKTIF STRATEGI PENGEMBANGAN USAHA  AGRIBISNIS   JAWA  TIMUR

POTENSI KOMODITAS

Page 5: PERSPEKTIF STRATEGI PENGEMBANGAN USAHA  AGRIBISNIS   JAWA  TIMUR

Komoditas Produksi (Ton ) Ranking

Padi 11,643,773.00 2.00Jagung 5,587,318.00 1.00Kacang tanah 207,796.00 1.00Kedelai 339,491.00 1.00Kacang hijau 79,878.00 1.00Ubijalar 141,103.00 5.00Ubi kayu 3,876,242.00 2.00

POTENSI TANAMAN PANGAN

Sumber : diolah dari Basis Data Pertanian, Kementan 2010

Page 6: PERSPEKTIF STRATEGI PENGEMBANGAN USAHA  AGRIBISNIS   JAWA  TIMUR

POTENSI HORTIKULTURA

Sumber : diolah dari Basis Data Pertanian, Kementan 2010

Komoditas Produksi (to) RankingAlpokat 44,540.00 2.00Blimbing 17,268.00 1.00Belewah 20,125.00 1.00Durian 87,037.00 1.00Jambu air 16,610.00 1.00Jambu biji 49,203.00 1.00Jeruk Besar 22,531.00 1.00Jeruk siam 267,061.00 2.00Mangga 416,803.00 1.00Manggis 11,238.00 2.00Melon 42,678.00 1.00Nangka 81,777.00 1.00Nenas 72,404.00 5.00Pepaya 202,000.00 1.00Pisang 921,964.00 2.00Rambutan 64,052.00 3.00Sayuran 2.00B unga-bungaan 2.00

Page 7: PERSPEKTIF STRATEGI PENGEMBANGAN USAHA  AGRIBISNIS   JAWA  TIMUR

POTENSI PERKEBUNAN

Sumber : diolah dari Basis Data Pertanian, Kementan 2010

Komoditas Produksi (Ton ) RankingCengkeh 10,213.00 2.00Jambu Mente 14,554.00 5.00Kakao 18,270.00 10.00Kapok 23,600.00 1.00Karet 24,551.00 15.00Kelapa 250,847.00 3.00Kopi 54,012.00 5.00Tebu 1,109,855.00 1.00TEH. 4,146.00 5.00Tembakau 59,922.00 1.00

Page 8: PERSPEKTIF STRATEGI PENGEMBANGAN USAHA  AGRIBISNIS   JAWA  TIMUR

POTENSI PETERNAKAN

Sumber : diolah dari Basis Data Pertanian, Kementan 2010

KomoditasPopulasi (000 ekor) Ranking

Ayam Ras Pedaging 56,993.79 3.00

Ayam ras petelur 21,959.50 1.00

Domba 750,961.00 3.00

Itik 3,688.30 4.00

Kambing 2,822,912.00 2.00

Sapi Perah 231,408.00 1.00

Sapi potong 37,454,453.00 1.00

Page 9: PERSPEKTIF STRATEGI PENGEMBANGAN USAHA  AGRIBISNIS   JAWA  TIMUR

ANALISIS LINGKUNGAN STRATEGIS

Page 10: PERSPEKTIF STRATEGI PENGEMBANGAN USAHA  AGRIBISNIS   JAWA  TIMUR

No Uraian BobotRatin

g Skor 1 Sumberdaya lahan pertanian yang cukup besar

0,0625 5 0,3125

2 Tanah yang subur dan banyak di aliri sungai0,0625 4 0,25

3 Kondisi hidrologi dan hidrogeologi yang cukup baik0,0625 3 0,1875

4 Sarana dan prasarana irigasi yang cukup memadai0,0625 3 0,1875

5 Produktifitas lahan yang cukup tinggi0,0625 3 0,1875

6 Peranan sektor agribisnis cukup tinggi (Kontribusi thd PDRB dan perdagangan )

0,0625 4 0,25

7 Sebagaian besar penduduk bekerja pada sektor pertanian 0,125 5 0,6258 Prasara dan sarana distribusi yang sangat memadai sampai tingkat desa

0,0625 4 0,25

9 Mempunyai wilayah yang strategis daerah yang terletak pada jalur perdagangan dan perekonomian di Indonesia

0,0625 3 0,1875

10 Akses terhadap pusat teknologi yang mudah (PT dan Lembaga peneltian)0,0625 4 0,25

11 Orientasi perekonomian yang berbasis kerakyatan dan sumberdaya lokal0,0312 4 0,125

12 Kondisi keamanan, ketentraman dan kerukunan beragama sangat baik0,0312 2 0,0625

13 Komitmen pemerintah Provinsi dan masyarakat untuk pengembangan agribisnis sangat tinggi 0,125 5 0,625

14 Telah adanya rintisan pengembangan pasar sebagai di sentra Asia Tenggara0,0625 5 0,3125

15 Kesadaran masyarakat tentang gizi cukup baik0,0312 2 0,0625

16 Terdapat kelembagaan Kadin yang sangat kuat0,0312 3 0,0937

1 3,9687

KEKUATAN

Page 11: PERSPEKTIF STRATEGI PENGEMBANGAN USAHA  AGRIBISNIS   JAWA  TIMUR

No Uraian Bobot Rating Skor 1 Terdapat potensi komoditas sumberdaya lokal yang belum dikembangkan 0,0625 3 0,18752 perwilayahan komoditas pertanian belum dijadikan pengembangan sistem

agribisnis 0,125 4 0,53 Fondasi dasar agribisnis belum terbentuk sehingga yang terjadi kegiatan

agribisnis masih bertumpu pada kegiatan usahatani (off farm) 0,0625 3 0,18754 Sistem alih teknologi pada petani dan masyarakat masih terbatas 0,0625 3 0,18755 Akses permodalan terbatas 0,0625 3 0,18756 Terjadinya konversi lahan pertanian 0,0312 3 0,09377 Terjadinya degradasi kualitas sumberdaya pertanian akibat pemanfaatan yang

tidak mengikuti pola-pola pemanfaatan yang berkelanjutan 0,0625 3 0,18758 Lemahnya daya saing produk pertanian 0,0312 3 0,09379 Lemahnya jiwa kewirausahaan petani dan masyarakat 0,0625 4 0,25

10 Lemahnya kelembagaan dan infrastruktur pendukung investasi 0,0625 3 0,187511 Teknologi mekanisasi, pasca panen dan kegiatan agroindustri belum berkembang 0,125 4 0,5

12Usaha agribisnis skala rumahtangga, skala kecil dan agribisnis skala besar belum terikat dalam kerjasama yang saling membutuhkan , saling memperkuat dan saling menguntungkan 0,0315 2 0,0625

13 Lemahnya kerjasama dengan Perguruan tinggi dan lembaga penelitian untuk pengembangan inovasi 0,0625 2 0,125

14 Pengetahuan dan ketrampilan petani dalam pertanian masih terbatas 0,0625 3 0,187515 Rantai pemasaran yang panjang, dan berakibat posisi tawar petani menjadi lemah 0,0312 2 0,062516 Pengangguran banyak terjadi pada pedesaan karena terjadinya involusi pertanian

karena agroindustri belum berkembang 0,0625 2 0,1251 3,125

KELEMAHAN

Page 12: PERSPEKTIF STRATEGI PENGEMBANGAN USAHA  AGRIBISNIS   JAWA  TIMUR

PELUANG

No Uraian Bobot Rating Skor 1 Adanya pertambahan penduduk dan peningkatan pendapatan

masyarakat, sehingga permintaan pada produk pertanian akan semakin meningkat

0,111 4,000 0,444

2 Akses pasar terbuka luas baik antar kabupaten/kota, provinsi maupun ke pasar internasional

0,111 4,000 0,444

3 Terdapat banyak Lembaga penelitian dan perguruan tinggi di Jawa Timur yang dapat dimanfaatkan untuk menyediakan paket teknologi produksi dan pengolahan pangan

0,111 4,000 0,444

4 Selera masyarakat telah bergeser kearah pangan olahan dan cepat saji 0,111 4,000 0,4445 Pemerintah Propinsi telah menetapkan sektor Agribisnis sebagai

proritas pembangunan 0,222 5,000 1,111

6 Kegiatan agribisnis umumnya bersifat resource based industry dan mempunyai keterkaitan ke depan dan kebelakang yang sangat besar (backward dan forward linkages), sehingga jika dikembangkan berdampak terhadap peningkatan kesempatan kerja dan pendapatan

0,111 4,000 0,444

7 Masyarakat indonesia dan internasional telah mengenal Jawa Timur karena potensi pertanian yang sangat besar

0,056 3,000 0,167

8 Sistem informasi berbasis ICT telah berkembang sangat cepat sehingga arus informasi mudah diakses oleh masyarakat

0,056 3,000 0,167

9 Telah berkembangnya standarisasi produk secara internasional 0,111 3,000 0,3331 4

Page 13: PERSPEKTIF STRATEGI PENGEMBANGAN USAHA  AGRIBISNIS   JAWA  TIMUR

ANCAMAN

No Uraian Bobot Rating Skor 1 Pemerintah Kabupaten/kota setelah diberlakukannya otonomi daerah

cenderung beorientasi pada peningkatan Pendapatan Asli Daerah (PAD)0,111 4,000 0,444

2Masih banyak dijumpai para akademisi, dan institusi eksekutif dan legislatif yang mendefinisikan agribisnis dengan pengertian sempit yakni aspek usahatani saja saja

0,111 2,000 0,222

3 Adanya era globalisasi dan liberalisasi perdagangan menyebabkan dapat masuknya produk pangan yang berasal dari impor

0,222 5,000 1,111

4 Telah berkembangnya usaha pangan dari negara lain di Jawa Timur melalui investasi asing langsung

0,111 3,000 0,333

5 Negara di kawasan Asean seperti Malaysia dan Thailand telah mencanangkan sebagai produsen pangan yang bersifat global

0,056 2,000 0,111

6 Tumbuhnya usaha pertanian dan indutri pengolahan pangan skala besar dengan investasi asing

0,111 3,000 0,333

7Adanya perubahan budaya khususnya di kalangan kaum muda dalam mengkonsumsi pangan dengan pola fastfood, sehingga menurunkan citra pangan lokal

0,111 3,000 0,333

8 Terdinya perubahan iklim global sehingga telah menimbulkan krisis pangan di dunia

0,056 2,000 0,111

9 Jumlah pangan yang diperdagangkan di dunia sangat sedikit (thin market) sehingga sering terjadi gejolah harga pangan di dunia

0,111 2,000 0,222

1,000 3,222

Page 14: PERSPEKTIF STRATEGI PENGEMBANGAN USAHA  AGRIBISNIS   JAWA  TIMUR

2.0

1.8

1.6

1.4

1.2

1.0

0.8

0.6

0.6

0.4

0.2

-2.2 -2.0 -1.8 -1.6 -1.4 -1.2 -1.0 -0.8 -0.6 -.04 -0.2 0.2 0.4 0.6 0.8 1.0 1.2 1.4 1.6 1.8 2.0 2.2

-0.2

-0.4

-0.6

-0.8

-1.0

-1.2

-1.4

KEKUATAN

PELUANG

ANCAMAN

KELEMAHAN

KUADRAN II (STRATEGI TURN AROUND

KUADRAN I (STRATEGI AGRESIF)

KUADRAN III (STRATEGI DEFENSIF)

KUADRAN IV (STRATEGI DIVERSIFIKASI

Page 15: PERSPEKTIF STRATEGI PENGEMBANGAN USAHA  AGRIBISNIS   JAWA  TIMUR

POSISI DAN ARAH PEMBANGUNAN AGRIBISNIS

Produksi dan diversikasi

Produksi dan diversifikasi

Produksi dan diversikasi

Waktu

Orientasi

Ketahanan pangan

Trading

Orientasi Produksi

Orientasi nilaia tambah

Orientasi bisnis

Ketahanan pangan

Trading

Ketahanan pangan

Trading

Nilai Tambah

Nilai Tambah

Nilai Tambah

Kita masih disini

Page 16: PERSPEKTIF STRATEGI PENGEMBANGAN USAHA  AGRIBISNIS   JAWA  TIMUR

ARAH PEMBANGUNAN AGRIBISNIS

Page 17: PERSPEKTIF STRATEGI PENGEMBANGAN USAHA  AGRIBISNIS   JAWA  TIMUR

LANDASAN TEORI STRATEGI PADA SEKTOR PERTANIAN

pPenawaran 0

Permintaan 0

Q

Strategi tarikan Permintaan. Caranya :

1. Peningkatan konsumsi melalui kampanye

2. Perluasan pasar melalui ekspor ke luar daerah

3. Perluasan pasar melalui ekspor ke luar negeri

4. Pengembangan Agroindustri

Penawaran 1

Permintaan 1

Po

Strategi dorongan Prodoksi.1. Teknologi2. Infrastruktur pertanian3. Saprodi dan kredit4. Kebijakan harga input dan

output

Page 18: PERSPEKTIF STRATEGI PENGEMBANGAN USAHA  AGRIBISNIS   JAWA  TIMUR

China, USA, Malaysia, Thailand, Korea Selatan, Taiwan : Industrialisasi pertanian adalah upaya untuk merubah sistem pertanian tradisional menjadi sistem pertanian berbasis value added (agriculture value added).

Meningkatkan pengusahaan pertanian dari konsolidasi ke arah koordinasi vertikal di semua subsistem agribisnis.

usaha pertanian akan lebih: kompetitif Efisien responsif terhadap permintaan konsumen Cepat mengadopsi teknologi baru

CONTOH PRAKTEK YANG BERHASIL

Page 19: PERSPEKTIF STRATEGI PENGEMBANGAN USAHA  AGRIBISNIS   JAWA  TIMUR

PILIHAN MODEL PENGEMBANGAN SEKTOR PERTANIAN

KEGIATAN EKONOMI

LAINNYA

KEGIATAN EKONOMI LAINNYA

FOREWARD EFFECT

BACKWARD EFFECT

OUTPUT/ INPUT

OUTPUT/ INPUT

INDUSTRIALISASISEKTOR

PERTANIAN

Page 20: PERSPEKTIF STRATEGI PENGEMBANGAN USAHA  AGRIBISNIS   JAWA  TIMUR

Sub-sistemINPUT

Sub-sistemUSAHATANI

Sub-sistemPengolahan

Penyediaan lembaga pendukung· Perkreditan/permodalan, · Penelitian dan inovasi· Lembaga Penyuluhan,dll

Regulasi Pemerintah· Anggaran Pembangunan· Harga input & Ouput· Pemasaran dan perdagangan· SDM

Sub-sistemPemasaran

SISTEM AGRIBISNIS

PENDEKATAN INDUSTRIALISASI PERTANIAN

Page 21: PERSPEKTIF STRATEGI PENGEMBANGAN USAHA  AGRIBISNIS   JAWA  TIMUR

Sub-sistemINPUT

Sub-sistemUSAHATANI

Sub-sistemPengolahan

Sub-sistemPemasaran

BisnisINPUT

Bisnis Hasil

Usahatani

BisnisAgroindustri

BisnisTrading

• Benih /bibit• Pupuk• Pestisisida• Alat & mesin

penunjang usahatani

• Alat & mesin pasca panen dan pengolahan

• Usaha tanaman pangan dan hortikultura

• Usaha Perkebunan• Usaha Peternakan• Usaha Perikanan• Dll

• Industri makanan• Industri minuman• Industri bio

farmaka• Industri agrowisata• Industri estetika • Industri lainnya• Dll

• Informasi pasar• Promosi• Distribusi• Pasar• Kerjasama

perdagangan• Kelembagaan

pemasaran• Dll

Page 22: PERSPEKTIF STRATEGI PENGEMBANGAN USAHA  AGRIBISNIS   JAWA  TIMUR

Agribisnis berbasiskan komoditas unggulan

Wilayah

Pengendalian sumberdaya alam·Konservasi sumberdaya alam·Perlindungan sumberdaya alam, dll·Sistem pertanian ramah lingkungan

Bisnis input produksi

Bisnis usahatani

Bisnis Agroindustri

Bisnis dalam trading

Pembanguna Agribisnis berkelanjutan

Penyediaan lembaga pendukung· Perbankkan, · Paket teknologi/Penelitian· Lembaga Penyuluhan,dll

Regulasi Pemerintah· Produksi · Harga input & Ouput· Pemasaran

Faktor Kunci· Jaminan pasar· Tersedianya sarana produksi lokal· Adanya kredit produksi· Akses distribusi· Paket teknologi dan Penyuluhan· Pembangunan Infrastruktur Pertanian· Pembangunan agoindustri · Pengembangan entreprneurship

masyarakat· Penguatan kelembagaan pedesaan

Page 23: PERSPEKTIF STRATEGI PENGEMBANGAN USAHA  AGRIBISNIS   JAWA  TIMUR

POSISI DAN ARAH PEMBANGUNAN AGRIBISNIS

Produksi dan diversikasi

Produksi dan diversifikasi

Produksi dan diversikasi

Waktu

Orientasi

Ketahanan pangan

Trading

Orientasi Produksi

Orientasi nilaia tambah

Orientasi bisnis

Ketahanan pangan

Trading

Ketahanan pangan

Trading

Nilai Tambah

Nilai Tambah

Nilai Tambah

Kita masih disini

Page 24: PERSPEKTIF STRATEGI PENGEMBANGAN USAHA  AGRIBISNIS   JAWA  TIMUR

FOKUS PERHATIAN DALAM PEMBANGUNAN AGRIBISNIS JAWA TIMUR

Masa depan daya saing dan bisnis pertanian2

Masa depan kelestarian sumberdaya pertanian 4

Masa depan petani1

Masa depan nilai tambah sektor pertanian3

Masa depan ketahanan pangan5

Page 25: PERSPEKTIF STRATEGI PENGEMBANGAN USAHA  AGRIBISNIS   JAWA  TIMUR

Sasaran 1. Meningkatnya kesejahteraan petani dan pelaku agribisnis

2. Meningkatnya nilai tambah produk dan keragaman produk olahan pertanian

3. Tumbuh kembangnya usaha-usaha dalam aspek sarana produksi, pengolahan dan perdagangan hasil pertanian

4. Meningkatnya posisi tawar, pengetahuan dan ketrampilan petani dalam agribisnis petani

5. Meningkatnya layanan informasi teknologi, perkreditan, sarana produksi dan prasarana untuk pengembangan agribisnis

6. Meningkatnya kesempatan kerja di wilayah melalui pengembangan agroindustri pedesaan

7. Mantapnya sistem ketahanan pangan yang berbasis pada keragaman sumberdaya lokal

8. Tumbuh kembangnya kluster unggulan agribisnis sebagai pusat pertumbuhan wilayah

9. Terjaganya kualitas sumberdaya pertanian

Page 26: PERSPEKTIF STRATEGI PENGEMBANGAN USAHA  AGRIBISNIS   JAWA  TIMUR

1. Peningkatan daya saing, nilai tambah dan bisnis pertanian

2. Peningkatan layanan dan posisi tawar petani dan pelaku agribisnis

3. Pengembangan sektor pertanian sebagai pusat pertumbuhan daerah

4. Pemantapan Ketahanan pangan

5. Pelestarian sumberdaya pertanian

PROGRAM

Page 27: PERSPEKTIF STRATEGI PENGEMBANGAN USAHA  AGRIBISNIS   JAWA  TIMUR

1. Penyusunan peta pewilayahan komoditas

2. Meningkatkan produktifitas dan diversifikasi usaha pertanian

3. Mengembangkan teknologi agribisnis spesifik lokasi

4. Penyuluhan, pendampingan, pendidikan dan pelatihan kewirausahaan

5. Meningkatkan mutu produk usahatani

6. Meningkatkan usaha-usaha agribisnis orientasi pasar global

Peningkatan daya saing

Page 28: PERSPEKTIF STRATEGI PENGEMBANGAN USAHA  AGRIBISNIS   JAWA  TIMUR

1. Mengembangkan usaha industri hulu

2. Mengembangkan industri pengolahan hasil hasil pertanian

3. Promosi produk unggulan komoditas primer maupun olahan ke pasar internasional

4. Mengembangkan pusat-pusat pasar agribisnis di wilayah

5. Pengembangan kerjasama dan perdagangan antar regional maupun internasional

6. Mengembangkan biofarmaka

Peningkatan nilai tambah dan bisnis pertanian

Page 29: PERSPEKTIF STRATEGI PENGEMBANGAN USAHA  AGRIBISNIS   JAWA  TIMUR

Peningkatan layanan dan posisi tawar1. Memantapkan kelembagan petani2. Meningkatkan pengetahuan dan ketrampilan petani dan pelaku agribisnis baik dalam

usahatani maupun agroindustri3. Meningkatkan aksesibilitas masyarakat terhadap inovasi teknologi, perkreditan, sarana

produksi, maupun informasi pasar4. Pengembangan teknologi mekanisasi pertanian untuk peningkatan produktivitas dan

efisiensi, serta pemanfaatan sumberdaya energi terbarukan5. Meningkatkan jalinan kerjasama kelompok tani dengan pengusaha yang saling

menguntungkan6. Meningkatkan partisipasi kelembagaan masyarakat/petani dalam pengambilan keputusan

kebijakan pemerintah7. Pengembangan pusat layanan teknologi agribisnis8. Pengembangan pusat layanan perkreditan dan sarana produksi agribisnis 9. Meningkatkan koordinasi pembangunan agribisnis dengan pembangunan

wilayah( pedesaan)10. Meningkatkan dan mengembangkan dukungan infrastruktur pendukung dari sektor non

pertanian (pasar, irigasi, jalan, listrik, dll)11. Pengembangan pola kemitraan usaha di bidang pertanian12. Pengembangan pola contract farming

Page 30: PERSPEKTIF STRATEGI PENGEMBANGAN USAHA  AGRIBISNIS   JAWA  TIMUR

Pengembangan Sektor Pertanian Sebagai Pusat Pertumbuhan Daerah

1. Mengembangkan kawasan-kawasan komoditas unggulan di setiap wilayah

2. Pengembangan agroindustri di kawasan sentra produksi

3. Meningkatkan investasi agribisnis pada setiap wilayah

4. Mengembangkan agropolitan

5. Mengembangkan agrowisata

6. Mengembangkan urban agriculture

Page 31: PERSPEKTIF STRATEGI PENGEMBANGAN USAHA  AGRIBISNIS   JAWA  TIMUR

Pemantapan Ketahanan pangan

1. Meningkatkan dan memantapkan ketersediaan pangan

2. Pengembangan sumber pangan alternatif lokal

3. Meningkatkan akses pangan khususnya pada kelompok masyarakat rawan pangan

4. Percepatan diversifikasi konsumsi pangan non beras

5. Stabilisai harga pangan

6. Penguatan lembaga ketahanan pangan masyarakat

7. Pengembangan teknologi pengolahan pangan

8. Pengembangan sistem kewaspadaan pangan dan gizi

Page 32: PERSPEKTIF STRATEGI PENGEMBANGAN USAHA  AGRIBISNIS   JAWA  TIMUR

Pelestarian sumberdaya pertanian

1. Penataan dan pemantapan tata ruang untuk mengurangi laju konversi lahan produktif

2. Rehabilitasi, pemeliharaan dan optimasi pemanfaatan infrastruktur produksi pertanian

3. Konservasi dan Rehabilitassumberdaya lahan dan air pada daerah aliran sungai (DAS)

4. Bimbingan teknis sistem produksi pertanian (Good Agriculture Practices/GAP5. Mengembangkan pertanian ramah lingkungan (pertanian organik dan

agroforestry)6. Mengembangkan sistem pertanian tanaman sela (kehutanan dan

perkebunan7. Membina kelompok pemakai Air8. Melakukan perbaikan dan meningkatkan jaringan pengairan 9. Mengembangkan pola kemitraan petani dengan Perhutani dalam usahatani

berkelanjutan10.Pemberdayaan ekonomi petani pada daerah kawasan hutan melalui

pengembangan usaha-usaha non farming

Page 33: PERSPEKTIF STRATEGI PENGEMBANGAN USAHA  AGRIBISNIS   JAWA  TIMUR

PERAN KOPERASI DALAM AGRIBISNIS

Page 34: PERSPEKTIF STRATEGI PENGEMBANGAN USAHA  AGRIBISNIS   JAWA  TIMUR

PERANAN KOPERASI DALAM AGRIBISNIS

Bargaining power (posisi tawar)

Economic of scope (efisiensi dalam pelayanan usaha untuk untuk pengembangan agribisnis)

Economic of scale ( efisiensi skala usaha)

Agribusiness development and farmer’s welfare (perkembangan agribisnisdan kesejahteraan petani)

Page 35: PERSPEKTIF STRATEGI PENGEMBANGAN USAHA  AGRIBISNIS   JAWA  TIMUR

• Fairne, Stanton and Dobbin (1989) Dalam studi AGRI-MASS menunjukkan bahwa di perusahaan-perusahaan agribisnis di AS dan AU ditentukan oleh ketrampilan manajer agribisnis

• Ketrampilan manajer agribisnis tersebut meliputi : ketrampilan bisnis dan ekonomi (business and economic skill); kecakapan teknikal (technical skill); kecakapan komunikasi (communication skill);

• Kecakapan entrepreneur (entrepreneurial skill)

KUNCI SUKSES

PENGELOLA KOPERASI AGRIBISNIS

Page 36: PERSPEKTIF STRATEGI PENGEMBANGAN USAHA  AGRIBISNIS   JAWA  TIMUR

KETRAMPILAN YANG DIBUTUHKAN

Peningkatan Kapasitas Koperasi dalam pengembangan agribisnis pedesaan

Peningkatan Kapasitas Masyarakat dalam pengembangan agribisnis pedesaan

Sub-sistem Hulu(Sarana produksi

Sub-Sistem Hilir(agroindustri

Backward Linkage

Forward Linkage

Entrepreneurial Skill Managerial Skill

Business Skills Marketing Skills

Peningkatan Kapasitas PengelolaKoperasi dalam pengembangan agribisnis pedesaan

Usahatani /ternak/ikan

Pemasaran

Page 37: PERSPEKTIF STRATEGI PENGEMBANGAN USAHA  AGRIBISNIS   JAWA  TIMUR

Teknik pendampingan dan monitoring kredit usaha mikro, kecil dan menengah dalam

agribisnis

Manajemen Resiko usaha agribisnis

Teknik menggali potensi ekonomi lokal agribisnis

Manajemen usaha dalam kelompok usaha bersama

Manajemen Pemasaran Agribisnis

Penyusunan Studi Kelayakan usaha dan proposal kredit

Penyusunan Laporan Keuangan

Pengembangan Entrepreneur

0 10 20 30 40 50 60 70 80 90 100

Prioritas Pengembangan Kapasitas Pengurus dan Manajer Koperasi

Prioritas Belum dikuasai Dibutuhkan

Page 38: PERSPEKTIF STRATEGI PENGEMBANGAN USAHA  AGRIBISNIS   JAWA  TIMUR

Nuhfil Hanani

Terima kasih