Outlet agribisnis

7

Transcript of Outlet agribisnis

Page 1: Outlet agribisnis
Page 2: Outlet agribisnis

Pemasaran menjadi akhir sebuah kegiatan Usaha. Termasuk juga dalam kegiatan Usaha Tani (Agribisnis). Sayangnya, kemampuan pemasaran sebagian besar para pelaku utama dan pelaku usaha Agribisnis hingga kini masih relatif rendah.

Ada beberapa faktor yang menyebabkan hal tersebut. Pertama, lemahnya jiwa kewirausahaan (entrepreunership) para pelaku utama dan pelaku usaha. Kedua, kurangnya sarana prasarana yang mendukung pemasaran. Ketiga, belum adanya program atau kegiatan yang sungguh – sungguh, fokus dan berkelanjutan memfasilitasi pemberdayaan Petani dalam pemasaran.

Kondisi tersebut diperlemah dengan produk yang kurang mempunyai daya saing dan kompetitif. Hal tersebut dapat menjadi lebih parah manakala para pelaku utama dan pelaku usaha tidak mau berubah, termasuk juga tidak mau menerapkan teknologi yang tepat.

Page 3: Outlet agribisnis

Outlet Agribisnis Kelompok Taruna Tani (KTNA Desa)Peran Pemerintah Daerah nantinya dituntut untuk membina

Kelompok Taruna Tani agar memiliki outlet pemasaran (Outlet Agribisnis). Hal ini untuk mempromosikan produk Agribisnis yang dimiliki Kelompok Tani, Kelompok Wanita Tani (KWT), Kelompok Taruna Tani dan Gabungan Kelompok Tani (Gapoktan) dibawah naungan KTNA Desa.

Outlet Agribisnis ini sekaligus dapat menjadi satu indikator kemajuan kelompok. Kelompok yang mendirikan Outlet Agribisnis berarti memperhatikan aspek pemasaran.

Selama ini pemasaran menjadi faktor pembatas yang cukup serius dalam pengembangan Agribisnis di Kelompoktani. Banyak produk Agribisnis tidak berkembang, bahkan tidak berjalan akibat penanganan pemasaran tidak ditangani dengan baik.

Page 4: Outlet agribisnis

Dengan Outlet Agribisnis ini diharapkan menjadi suatu tempat yang menarik bagi konsumen untuk menjajakan berbagai produk Agribisnis yang dibutuhkan. Di Outlet Agribisnis akan terjadi transaksi yang menguntungkan bagi kelompok dan konsumen. Adanya transaksi ini tentu berpengaruh terhadap tingkat pendapatan petani/kelompok.

Lebih jauhnya Outlet Agribisnis ini berpengaruh pada percepatan pertumbuhan ekonomi dipedesaan. Disamping itu akan ada lapangan kerja seperti tenaga pemasaran, tenaga angkut, pengrajin olahan, dll.

Untuk mendirikan Outlet Agribisnis harus dipersiapkan beberapa hal, diantaranya :

Pertama, tempat atau lokasi. Tempat/lokasi untuk Outlet Agribisnis dipilih yang strategis, mudah diakses transportasi dan padat penduduk. Untuk mendapatkan tempat dapat melalui sistem pinjam (milik salah satu anggota kelompok) atau sewa/kontrak tempat.

Page 5: Outlet agribisnis

Kedua, kelembagaan sebagai pengelola. Kelembagaan/pengelola sangat penting bagi keberlangsungan Outlet Agribisnis, sehingga harus sejak awal dibentuk. Pengelola dapat langsung dipimpin oleh pimpinan kelembagaan/kelompok atau membentuk pengelola khusus Outlet Agribisnis sebagai unit kegiatan kelompok.

Ketiga, sistem/aturan pengelolaan. Sistem pengelolaan harus segera ditentukan dan disepakati sejak awal oleh seluruh anggota kelompok. Sistem yang dibuat antara lain meliputi Syarat Pengurus dan Anggota, masa kerja pengelola, hak dan kewajiban pengelola, sistem pengambilan keputusan serta harga pengadaan dan penjualan.

Keempat, sarana prasarana. Sarana dan prasarana yang perlu disiapkan antara lain bangunan Outlet Agribisnis, rak, meja kursi, komputer, timbangan, showcase, alat pendingin, alat pengeringan, alat pengemasan dan alat penghitung

Page 6: Outlet agribisnis

Kelima, produk yang dipromosikan di Outlet Agribisnis harus benar – benar disiapkan dari jenis, kuantitas, kualitas, dan kontinyuitas. Jenis produk dan komoditas yang dopromosikan juga harus disiapkan. Jenis produk dapat meliputi produk segar maupun produk olahan.

Keenamn. Permodalan untuk operasional Outlet Agribisnis. Ketujuh, promosi atau jaringan, promosi harus terus

dilaksanakan baik diawal, pertengahan dan seterusnya. Promosi sangat diperlukan untuk keberlangsungan dan eksistensi Outlet Agribisnis.

Lokasi Outlet AgribisnisLokasi Outlet Agribisnis di setiap Desa (93 Desa) yang

dikelola oleh Forum Entrepreuner Taruna Tani (FETT) dibawah naungan KTNA Desa. Kerjasama KTNA Desa , Kelompok Taruna Tani dan BUMDes.

Warino (Ketua KTNA Kabupaten Pangandaran)

Page 7: Outlet agribisnis