PERSIAPAN PENYUSUNAN DIPA TAHUN ANGGARAN 2007
description
Transcript of PERSIAPAN PENYUSUNAN DIPA TAHUN ANGGARAN 2007
PERSIAPAN PENYUSUNAN PERSIAPAN PENYUSUNAN DIPA TAHUN ANGGARAN DIPA TAHUN ANGGARAN
20072007
POKOK BAHASANPOKOK BAHASAN
I. I. DASAR HUKUMDASAR HUKUMII.II. PENGERTIAN DAN FUNGSI DIPAPENGERTIAN DAN FUNGSI DIPAIII.III. KOMPONEN DIPAKOMPONEN DIPAIV.IV. JENIS DIPAJENIS DIPAV.V. PROSEDUR PENYELESAIAN DIPAPROSEDUR PENYELESAIAN DIPAVI.VI. REVISI DIPAREVISI DIPAVII.VII. PROSES PENCAIRAN DIPAPROSES PENCAIRAN DIPAVIII.VIII. PERTANGGUNGJAWABAN PERTANGGUNGJAWABAN
PELAKSANAAN ANGGARANPELAKSANAAN ANGGARAN
I. DASAR HUKUMI. DASAR HUKUM
UU No. 17 Tahun 2003 tentang Keuangan Negara
Pasal 9
Menteri / Pimpinan Lembaga sebagai Pengguna Anggaran/Pengguna Barang Kementerian Negara/Lembaga yang dipimpinnya mempunyai tugas sebagai berikut :
a. Menyusun Rancangan Anggaran Kementerian Negara/Lembaga yang dipimpinnya
b. Menyusun Dokumen Pelaksanaan Anggaran
c. Melaksanakan Anggaran Kementerian Negara/Lembaga yang dipimpinnya
UU No. 1 Tahun 2004 tentang Perbendaharaan Negara
Pasal 4
(2) Menteri/Pimpinan Lembaga selaku Pengguna Anggaran/Pengguna Barang Kementerian Negara/Lembaga yang dipimpinnya berwenang :
a. Menyusun Dokumen Pelaksanaan Anggaran;
b. Menunjuk Kuasa Pengguna Anggaran/Kuasa Pengguna Barang;
c. dst
Peraturan Pemerintah No. 21 Tahun 2004 tentang Penyusunan RKA-K/L
Pasal 12
(3) Konsep Dokumen Pelaksanaan Anggaran disampaikan kepada Menteri Keuangan selaku Bendahara Umum Negara selambat-lambatnya minggu kedua bulan Desember
(4) Dokumen Pelaksanaan Anggaran disahkan oleh Menteri Keuangan selambat-lambatnya tanggal 31 Desember
Peraturan Menteri Keuangan No…../PMK.06/2005 tentang
Petunjuk Teknis Penyelesaian Daftar Isian Pelaksanaan Anggaran (DIPA) Tahun
Anggaran 2006
II. II. PENGERTIANPENGERTIAN DAN FUNGSI DIPADAN FUNGSI DIPA
PENGERTIAN DIPAPENGERTIAN DIPADaftar Isian Pelaksanaan Anggaran (DIPA) adalah dokumen pelaksanaan anggaran yang dibuat oleh masing-masing satuan kerja berfungsi sebagai dokumen pelaksanaan, pengendalian/pengawasan, evaluasi pelaporan, serta dokumen pendukung kegiatan akuntansi pemerintah.
FUNGSI DIPAFUNGSI DIPA
1.1. Pedoman pelaksanaan anggaran Pedoman pelaksanaan anggaran bagi Kementerian bagi Kementerian Negara/Lembaga sebagai Negara/Lembaga sebagai Pengguna AnggaranPengguna Anggaran
2.2. Pedoman pencairan dana bagi Pedoman pencairan dana bagi Bendahara Umum Negara/Kuasa Bendahara Umum Negara/Kuasa Bendahara Umum NegaraBendahara Umum Negara
3.3. Pedoman pengawasan/ Pedoman pengawasan/ pemeriksaan bagi Aparat pemeriksaan bagi Aparat Pengawasan Fungsional dan BPKPengawasan Fungsional dan BPK
III. III. KOMPONEN KOMPONEN DIPADIPA
SP-DIPA SP-DIPA
SP-DIPASP-DIPA merupakan merupakan dokumen yang menyatakan dokumen yang menyatakan bahwa pagu DIPA telah bahwa pagu DIPA telah sesuai dengan UU APBN dan sesuai dengan UU APBN dan Keppres tentang Rincian Keppres tentang Rincian APBN. APBN.
DIPA halaman 1-5DIPA halaman 1-5
Halaman I Halaman I : Informasi Umum dan : Informasi Umum dan Indikator KinerjaIndikator Kinerja
Halaman II Halaman II : Rincian : Rincian PengeluaranPengeluaran
Halaman IIIHalaman III : Rencana : Rencana Penarikan DanaPenarikan Dana
Halaman IVHalaman IV : Rencana : Rencana PenerimaanPenerimaan
Halaman V Halaman V : Catatan: Catatan
IV. JENIS DIPAIV. JENIS DIPA
JENIS DIPAJENIS DIPA
1.DIPA KANTOR PUSAT
2.DIPA KANTOR DAERAH
3.DIPA DALAM RANGKA PELAKSANAAN DEKONSENTRASI
4.DIPA DALAM RANGKA PELAKSANAAN TUGAS PEMBANTUAN
DIPA KANTOR PUSAT :
DIPA Kantor Pusat adalah Dokumen Pelaksanaan Anggaran Kantor Pusat Kementerian Negara/Lembaga. Penelaahan DIPA dilakukan secara bersama antara Direktorat Pelaksanaan Anggaran Direktorat Jenderal Perbendaharaan dengan Kementerian Negara/Lembaga terkait. Menteri/Pimpinan Lembaga atau pejabat yang ditunjuk menetapkan DIPA dan Direktur Jenderal Perbendaharaan atas nama Menteri Keuangan mengesahkan DIPA
DIPA KANTOR DAERAH :
DIPA Kantor Daerah adalah Dokumen pelaksanaan anggaran Kantor Daerah/Instansi Vertikal Kementerian Negara/Lembaga. Penelaahan DIPA dilakukan secara bersama antara Kanwil Ditjen Perbendaharaan dengan Kantor Daerah/Instansi Vertikal Kementerian Negara/Lembaga. Kepala Kantor Daerah/Instansi Vertikal Kementerian Negara /Lembaga atau pejabat yang ditunjuk menetapkan DIPA dan Kepala Kanwil Direktorat Jenderal Perbendaharaan atas nama Menteri Keuangan mengesahkan DIPA
DIPA dalam rangka Pelaksanaan Dekonsentrasi :
DIPA dalam rangka pelaksanaan Dekonsentrasi adalah dokumen pelaksanaan anggaran dalam rangka pelimpahan wewenang pemerintahan oleh Pemerintah kepada Gubernur sebagai wakil Pemerintah dan/atau kepada Instansi Vertikal di wilayah tertentu. Penelaahan DIPA dilakukan secara bersama antara Kanwil Direktorat Jenderal Perbendaharaan dengan Dinas terkait atas nama Gubernur. Gubernur/Kepala Dinas atau pejabat yang ditunjuk menetapkan DIPA dan Kepala Kantor Wilayah Direktorat Jenderal Perbendaharaan atas nama Menteri Keuangan mengesahkan DIPA
DIPA dalam rangka Pelaksanaan Tugas Pembantuan :
DIPA dalam rangka pelaksanaan Tugas Pembantuan adalah dokumen pelaksanaan anggaran dalam rangka penugasan dari Pemerintah kepada Daerah dan/atau Desa untuk melaksanakan tugas tertentu. Penelaahan DIPA dilakukan secara bersama antara Direktorat Pelaksanaan Anggaran Ditjen Perbendaharaan dengan Kementerian Negara/Lembaga terkait. Menteri/Pimpinan Lembaga atau pejabat yang ditunjuk menetapkan DIPA dan Direktur Jenderal Perbendaharaan atas nama Menteri Keuangan mengesahkan DIPA
V. PROSEDUR V. PROSEDUR PENYELESAIAN DIPAPENYELESAIAN DIPA
PENYELESAIAN DIPA PENYELESAIAN DIPA YANG DISAHKAN DI YANG DISAHKAN DI PUSATPUSAT1.1. DJAPK mengirimkan Keppres tentang DJAPK mengirimkan Keppres tentang
Rincian APBN dan data RKA-K/L Rincian APBN dan data RKA-K/L kepada DJPBN kepada DJPBN
2. 2. DJPBN memberitahukan kepada DJPBN memberitahukan kepada K/L tentang Rincian APBNK/L tentang Rincian APBN
3. 3. K/L menyampaikan konsep DIPA K/L menyampaikan konsep DIPA ke DJPBNke DJPBN
4. 4. DJPBN meneliti antara konsep DJPBN meneliti antara konsep DIPA yang diterima dari K/L dengan DIPA yang diterima dari K/L dengan Keppres tentang Rincian APBN yang Keppres tentang Rincian APBN yang diterima dari DJAPKditerima dari DJAPK
5. 5. DJPBN mengesahkan DIPA PusatDJPBN mengesahkan DIPA Pusat
PROSEDUR PENYELESAIAN DIPA DI PUSATPROSEDUR PENYELESAIAN DIPA DI PUSAT
Kementrian/Lembaga
Kementrian/Lembaga
DabantekDabantek Subdit PASubdit PA Dit. PADit. PA DJPBNDJPBN
RKA-KL + Konsep
DIPA
Penelaahaan
KonsepSP + DIPA
KonsepSP + Disket
Distribusi
Cetak dan penggandaan
DIPA
Cetak SP
SPDIPA
Keputusan
Keputusan
SP SP
SP + DIPA
SP+DIPA
1 4b
5b
4a
5a
3
6b
6a
7a
8 9
9a
9b
11
10
7b
Y
Y
T
T2
PENYELESAIAN DIPA PENYELESAIAN DIPA YANG DISAHKAN DI YANG DISAHKAN DI DAERAHDAERAH1.1. K/L mengirim konsep SRAA kepada K/L mengirim konsep SRAA kepada
DJPBN berdasarkan Keppres DJPBN berdasarkan Keppres Rincian APBN yang diterima dari Rincian APBN yang diterima dari DJPBN DJPBN
2.2. DJPb mengesahkan SRAA jika telah DJPb mengesahkan SRAA jika telah sesuai dengan Keppres Rincian sesuai dengan Keppres Rincian APBN dan mengirimkan ke Kanwil APBN dan mengirimkan ke Kanwil DJPBNDJPBN
3.3. Kantor Daerah K/L menerima copy Kantor Daerah K/L menerima copy SRAA dari Kanwil DJPBN dan SRAA dari Kanwil DJPBN dan menyusun konsep DIPAmenyusun konsep DIPA
4.4. Kanwil DJPBN meneliti konsep DIPA Kanwil DJPBN meneliti konsep DIPA dan mengesahkan jika telah sesuai dan mengesahkan jika telah sesuai dengan SRAA dengan SRAA
PROSEDUR PENYELESAIAN DIPA DI DAERAHPROSEDUR PENYELESAIAN DIPA DI DAERAH
Kementrian/Lembaga
Kementrian/Lembaga
Bag. Umum
Bag. Umum
Bid. PA I/IIBid. PA I/II Ka Kanwil
DJPBN
Ka Kanwil
DJPBN
RKA-KL + Konsep
DIPA
Penelaahaan
KonsepSP + DIPA
KonsepSP + Disket
Distribusi
Cetak dan penggandaan
DIPACetak SP
SPDIPA
Keputusan
SP
SP + DIPA
SP+DIPA
2 5b
5a
4
6b
6a
7a
8
9b
11
10
7b
9a
PenerimaanSRAA
3
1
Y
T
VI. REVISI DIPAVI. REVISI DIPA
REVISI DIPAREVISI DIPA1.1. DILAKUKAN DI KANTOR PUSAT DILAKUKAN DI KANTOR PUSAT
DIREKTORAT JENDERAL DIREKTORAT JENDERAL PERBENDAHARAANPERBENDAHARAANUntuk DIPA Satuan Kerja Tingkat Untuk DIPA Satuan Kerja Tingkat PusatPusat
2.2. DILAKUKAN DI KANTOR DILAKUKAN DI KANTOR WILAYAH DIREKTORAT WILAYAH DIREKTORAT JENDERAL PERBENDAHARAANJENDERAL PERBENDAHARAANUntuk DIPA Satuan Kerja Tingkat Untuk DIPA Satuan Kerja Tingkat Daerah atau DIPA Satuan Kerja Daerah atau DIPA Satuan Kerja Tingkat Daerah yang disahkan di Tingkat Daerah yang disahkan di Kantor Pusat Ditjen PerbendaharaanKantor Pusat Ditjen Perbendaharaan
REVISI DIPA :1.Realokasi sub kegiatan dalam satu kegiatan;
2. Perubahan volume keluaran pada sub kegiatan tanpa merubah alokasi dana kegiatan dan masih sesuai dengan sasaran kegiatan/sasaran program;
3. Realokasi dana antar MAK dalam satu jenis belanja sepanjang tidak mengurangi :
a. Gaji dan berbagai tunjangan yang melekat dengan Gaji
b. Belanja untuk langganan listrik, telepon, gas dan air
c. Pembayaran untuk berbagi tunggakan
d. Alokasi dana untuk pendamping PHLN
e. Belanja Barang untuk pengadaan bahan makanan
Peraturan Menteri Keuangan No. ….. /PMK.06/2005 tentang Petunjuk Teknis Penyelesaian Daftar Isian Pelaksanaan Anggaran (DIPA) Tahun Anggaran 2006
LARANGAN REVISI DIPATidak diperkenankan Revisi DIPA bila :
1. Perubahan terhadap :a. Pagu untuk masing-masing unit organisasi;b. Pagu untuk masing-masing kegiatan dan masing-
masing jenis belanja;c. Pagu untuk lokasi propinsi;d. Kegiatan dan Program.
2. Perubahan Anggaran Belanja Pemerintah Pusat berupa pergeseran Anggaran Belanja antar Unit Organisasi dalam satu Bagian Anggaran dan/atau antar kegiatan dalam satu Program diajukan ke DJAPK untuk diproses lebih lanjut
3. Revisi DIPA yang mengakibatkan perubahan alokasi dana pada jenis belanja terlebih dahulu dimintakan persetujuan kepada DPR-RI oleh Menteri Keuangan dalam proses pengajuan APBN-Perubahan
VII. VII. PROSES PROSES PENCAIRAN PENCAIRAN DIPADIPA
PROSES PROSES PENCAIRAN PENCAIRAN
DIPADIPA1. Penerbitan Petunjuk
Pelaksanaan DIPA
2. Penunjukan Pejabat Pelaksana APBN
3. Pelaksanaan Kegiatan Kementerian Negara /Lembaga
1. 1. Penerbitan Petunjuk Penerbitan Petunjuk Pelaksanaan DIPAPelaksanaan DIPA
Berdasarkan RKA-K/L Berdasarkan RKA-K/L (Format 1.5.) yang telah (Format 1.5.) yang telah ditelaah oleh Kementerian ditelaah oleh Kementerian Negara/Lembaga bersama Negara/Lembaga bersama Direktorat Jenderal Direktorat Jenderal Anggaran dan Perimbangan Anggaran dan Perimbangan Keuangan, Kementerian Keuangan, Kementerian Negara/Lembaga dapat Negara/Lembaga dapat menyusun petunjuk menyusun petunjuk pelaksanaan operasional pelaksanaan operasional dari DIPA yang diterbitkandari DIPA yang diterbitkan
2. 2. Penunjukan Pejabat Pelaksana Penunjukan Pejabat Pelaksana APBN APBN
Menteri/Pimpinan Lembaga Menteri/Pimpinan Lembaga selaku Pengguna selaku Pengguna Anggaran/Pengguna Barang :Anggaran/Pengguna Barang :a. a. Menunjuk Kuasa Menunjuk Kuasa Pengguna Anggaran Pengguna Anggaran /Barang/Barangb. b. Melakukan tindakan Melakukan tindakan yang yang mengakibatkan mengakibatkan pengeluaran pengeluaran anggaran anggaran belanjabelanjac. c. Menetapkan Pejabat Menetapkan Pejabat yang bertugas yang bertugas melakukan melakukan pengujian dan perintah pengujian dan perintah pembayaranpembayarand. d. Mengangkat Bendahara Mengangkat Bendahara Pengeluaran/ Pengeluaran/ PenerimaanPenerimaan
3.3. Pelaksanaan Kegiatan Pelaksanaan Kegiatan Kementerian Kementerian Negara/LembagaNegara/Lembaga
Kuasa Pengguna Anggaran Kuasa Pengguna Anggaran melakukan :melakukan :a.a. Menjabarkan rencana Menjabarkan rencana kegiatan yang kegiatan yang ada di ada di RKA-K/L dan DIPA ke dalamRKA-K/L dan DIPA ke dalam
rencana operasional rencana operasional yang akan yang akan dilaksanakan masing-masing dilaksanakan masing-masing
penanggung penanggung jawab kegiatanjawab kegiatanb. b. Merencanakan Merencanakan Pengadaan Barang/ Pengadaan Barang/ JasaJasac. c. Menunjuk panitia Menunjuk panitia tender pengadaan tender pengadaan Barang/JasaBarang/Jasad. d. Melaksanaan Melaksanaan Pengadaan Barang/JasaPengadaan Barang/Jasa
VIII. VIII. PERTANGGUNGJAWABAPERTANGGUNGJAWABA
N PELAKSANAAN N PELAKSANAAN ANGGARANANGGARAN
1.1. AKUNTABILITAS AKUNTABILITAS KEBIJAKANKEBIJAKAN
2.2. AKUNTABILITAS AKUNTABILITAS KEGIATANKEGIATAN
3.3. AKUNTABILITAS AKUNTABILITAS PENGELOLAAN PENGELOLAAN UANG/BARANG SECARA UANG/BARANG SECARA FISIKFISIK
4. 4. LAPORAN LAPORAN PERTANGGUNGJAWABAN PERTANGGUNGJAWABAN
PELAKSANAAN PELAKSANAAN ANGGARAN ANGGARAN KEMENTERIAN KEMENTERIAN NEGARA/LEMBAGA NEGARA/LEMBAGA
AKUNTABILITAS AKUNTABILITAS KEBIJAKANKEBIJAKAN
Menteri/Pimpinan Menteri/Pimpinan Lembaga selaku Lembaga selaku
Pengguna Pengguna Anggaran/Barang Anggaran/Barang
bertanggung jawab atas bertanggung jawab atas pelaksanaan kebijakan pelaksanaan kebijakan yang ditetapkan dalam yang ditetapkan dalam
UU APBN dari segi UU APBN dari segi manfaat/hasilmanfaat/hasil
AKUNTABILITAS AKUNTABILITAS KEGIATANKEGIATAN
Kepala Kantor selaku Kepala Kantor selaku Kuasa Pengguna Kuasa Pengguna Anggaran/Barang Anggaran/Barang
bertanggung jawab atas bertanggung jawab atas pelaksanaan kegiatan pelaksanaan kegiatan yang ditetapkan dalam yang ditetapkan dalam
UU APBN dari segi UU APBN dari segi barang dan/atau jasa barang dan/atau jasa
yang disediakanyang disediakan
AKUNTABILITAS AKUNTABILITAS PENGELOLAAN PENGELOLAAN UANG/BARANG UANG/BARANG SECARA FISIKSECARA FISIK
Setiap orang yang diberi Setiap orang yang diberi tugas menerima, tugas menerima,
menyimpan, membayar menyimpan, membayar dan/atau menyerahkan dan/atau menyerahkan
uang atau surat berharga uang atau surat berharga atau barang-barang atau barang-barang
negara bertanggung jawab negara bertanggung jawab secara pribadi atas secara pribadi atas
kerugian keuangan negara kerugian keuangan negara yang berada dalam yang berada dalam
pengurusannya pengurusannya
LAPORAN LAPORAN PERTANGGUNGJAWABAN PERTANGGUNGJAWABAN
PELAKSANAAN PELAKSANAAN ANGGARAN ANGGARAN
KEMENTERIAN KEMENTERIAN NEGARA/LEMBAGANEGARA/LEMBAGA
Kementerian Negara/Lembaga Kementerian Negara/Lembaga menyusun Laporan Keuangan :menyusun Laporan Keuangan :1.1.Laporan Realisasi Anggaran K/LLaporan Realisasi Anggaran K/L2.2.Neraca K/L Neraca K/L 3.3.Catatan atas Laporan Realisasi Catatan atas Laporan Realisasi
Anggaran dan Neraca K/LAnggaran dan Neraca K/L Laporan Keuangan K/L disusun dan Laporan Keuangan K/L disusun dan
disajikan sesuai standar akuntansi disajikan sesuai standar akuntansi pemerintahan.pemerintahan.
Laporan Keuangan K/L disampaikan Laporan Keuangan K/L disampaikan kepada Menteri Keuangan selambat-kepada Menteri Keuangan selambat-lambatnya 2 (dua) bulan setelah lambatnya 2 (dua) bulan setelah Tahun Anggaran berakhirTahun Anggaran berakhir