perseroan meningkat seiring dengan adanya pertumbuhan...

1
ASET PENJUALAN BERSIH 777.308.328 774.968.268 BEBAN POKOK PENJUALAN (203.036.967) (234.086.288) LABA KOTOR 574.271.361 540.881.980 Beban penjualan (157.245.312) (158.879.740) Beban umum dan administrasi (85.421.633) (87.984.166) Penghasilan bunga 32.823.821 26.951.905 Laba lain-lain-bersih 4.584.616 6.077.675 LABA SEBELUM PAJAK 369.012.853 327.047.654 BEBAN PAJAK - BERSIH (89.240.218) (72.538.386) LABA BERSIH TAHUN BERJALAN 279.772.635 254.509.268 PENGHASILAN KOMPREHENSIF LAIN: Pos-pos yang tidak akan direklasifikasi ke laba rugi: Pengukuran kembali atas program imbalan pasti (4.510.161) 5.763.127 Manfaat (beban) pajak terkait dengan pengukuran kembali atas program imbalan pasti 1.127.540 (1.440.782) Jumlah (rugi) penghasilan komprehensif lain tahun berjalan, setelah pajak (3.382.621) 4.322.345 JUMLAH PENGHASILAN KOMPREHENSIF PADA TAHUN BERJALAN 276.390.014 258.831.613 LABA YANG DAPAT DIATRIBUSIKAN KEPADA : Pemilik Perusahaan 279.745.292 253.725.436 Kepentingan nonpengendali 27.343 783.832 LABA BERSIH TAHUN BERJALAN 279.772.635 254.509.268 JUMLAH LABA KOMPEREHENSIF YANG DAPAT DIATRIBUSIKAN KEPADA : Pemilik Perusahaan 276.362.671 257.864.722 Kepentingan nonpengendali 27.343 966.891 JUMLAH PENGHASILAN KOMPEREHENSIF PADA TAHUN BERJALAN 276.390.014 258.831.613 Laba dasar dan dilusian per saham (dalam Rupiah penuh) 349 317 ASET LANCAR Kas dan setara kas 845.324.146 658.665.614 Deposito berjangka yang dibatasi penggunaannya- bagian lancar 1.265.196 1.252.176 Piutang usaha Pihak berelasi 57.584 56.301 Pihak ketiga - setelah dikurangi cadangan kerugian penurunan nilai sebesar Rp 17.865.335 ribu pada 31 Desember 2017 dan Rp. 16.244.941 ribu pada 31 Desember 2016 145.972.031 148.351.045 Piutang lain-lain Pihak berelasi - 74.199 Pihak ketiga - bagian lancar 12.113.383 32.129.116 Persediaan - bersih 178.863.917 183.868.498 Kelebihan pembayaran pajak - bagian lancar 3.970.957 4.187.746 Biaya dibayar di muka dan uang muka 19.008.975 19.549.002 Jumlah Aset Lancar 1.206.576.189 1.048.133.697 ASET TIDAK LANCAR Aset tetap - setelah dikurangi akumulasi penyusutan sebesar Rp 374.825.918 ribu pada 31 Desember 2017 dan Rp 361.525.943 ribu pada 31 Desember 2016 89.978.944 96.275.498 Piutang lain-lain jangka panjang dari pihak ketiga 2.179.892 2.178.188 Deposito berjangka yang dibatasi penggunaannya - bagian Jangka panjang - 210.000 Kelebihan pembayaran pajak bagian jangka panjang 12.382.970 17.419.673 Aset pajak tangguhan - bersih 29.449.721 33.304.545 Aset tidak lancar lainnya 275.049 275.049 Jumlah Aset Tidak Lancar 134.266.576 149.662.953 JUMLAH ASET 1.340.842.765 1.197.796.650 LIABILITAS JANGKA PENDEK Utang usaha Pihak berelasi 803.085 1.269.421 Pihak ketiga 34.194.225 28.172.802 Utang pajak 22.079.092 32.441.831 Utang dividen 2.580.053 2.329.932 Biaya masih harus dibayar 51.738.920 42.147.266 Utang lain-lain 25.555.279 30.441.325 Utang pihak berelasi 2.734.254 1.039.519 Jumlah Liabilitas Jangka Pendek 139.684.908 137.842.096 LIABILITAS JANGKA PANJANG Provisi untuk pensiun 3.057.254 2.757.254 Liabilitas imbalan pasca kerja 53.455.210 44.823.292 Jumlah Liabilitas Jangka Panjang 56.512.464 47.580.546 Jumlah Liabilitas 196.197.372 185.422.642 EKUITAS Modal saham - nilai nominal Rp 20 per saham Modal dasar - 1.000.000.000 saham Modal ditempatkan dan disetor penuh - 800.659.050 saham 16.013.181 16.013.181 Tambahan modal disetor 19.015.656 19.015.656 Saldo laba Ditentukan penggunaannya 10.000 9.000 Tidak ditentukan penggunaannya 1.105.546.270 973.303.228 Ekuitas yang dapat diatribusikan kepada Entitas Induk 1.140.585.107 1.008.341.065 Kepentingan nonpengendali 4.060.286 4.032.943 Jumlah Ekuitas 1.144.645.393 1.012.374.008 JUMLAH LIABILITAS DAN EKUITAS 1.340.842.765 1.197.796.650 LAPORAN POSISI KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 DESEMBER 2017 DAN 2016 (Dalam Ribuan Rupiah, kecuali jumlah lembar saham dan nilai nominal per saham dalam Rupiah penuh) 31 Desember 2017 31 Desember 2017 LIABILITAS DAN EKUITAS 31 Desember 2016 31 Desember 2016 PT DELTA DJAKARTA Tbk dan ENTITAS ANAK LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Jl. Inspeksi Tarum Barat, Tambun - Bekasi Timur 17510, Telepon (021) 8822520 Fax : (021) 8819423 CATATAN : Informasi keuangan diatas pada tanggal 31 Desember 2017 dan 2016 diambil dari laporan keuangan konsolidasian yang telah diaudit oleh Kantor Akuntan Publik Satrio Bing Eny & Rekan (anggota Deloitte Touche Tohmatsu Limited), yang telah memberikan opini tanpa modifikasian. Bekasi, 29 Maret 2018 PT DELTA DJAKARTA Tbk Direksi Perseroan Saldo per 1 Januari 2016 16.013.181 19.015.656 8.000 811.518.592 846.555.429 3.066.052 849.621.481 Pencadangan saldo laba untuk cadangan menurut undang - undang - - 1.000 (1.000) - - - Dividen tunai - - - (96.079.086) (96.079.086) - (96.079.086) Laba bersih tahun berjalan - - - 253.725.436 253.725.436 783.832 254.509.268 Penghasilan komprehensif lain tahun berjalan - - - 4.139.286 4.139.286 183.059 4.322.345 Saldo per 31 Desember 2016 16.013.181 19.015.656 9.000 973.303.228 1.008.341.065 4.032.943 1.012.374.008 Pencadangan saldo laba untuk cadangan menurut undang - undang - - 1.000 (1.000) - - - Dividen tunai - - - (144.118.629) (144.118.629) - (144.118.629) Laba bersih tahun berjalan - - - 279.745.292 279.745.292 27.343 279.772.635 Penghasilan komprehensif lain tahun berjalan - - - (3.382.621) (3.382.621) - (3.382.621) Saldo per 31 Desember 2017 16.013.181 19.015.656 10.000 1.105.546.270 1.140.585.107 4.060.286 1.144.645.393 LAPORAN PERUBAHAN EKUITAS KONSOLIDASIAN UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR 31 DESEMBER 2017 DAN 2016 (Dalam Ribuan Rupiah) Saldo Laba Modal saham Tambahan modal disetor Ditentukan penggunaannya Tidak ditentukan penggunaannya Ekuitas yang dapat diatribusikan kepada pemilik Entitas Induk Kepemilikan Nonpengendali Jumlah Ekuitas LAPORAN LABA RUGI DAN PENGHASILAN KOMPREHENSIF LAIN KONSOLIDASIAN UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR 31 DESEMBER 2017 DAN 2016 (Dalam Ribuan Rupiah, kecuali laba dasar per saham dalam Rupiah penuh) 2017 2016 ARUS KAS DARI AKTIVITAS OPERASI Penerimaan kas dari pelanggan 1.607.508.028 1.688.604.416 Pembayaran kas kepada pemasok (359.433.779) (399.000.321) Pembayaran kas kepada karyawan (83.686.289) (89.767.849) Kas dihasilkan dari operasi 1.164.387.960 1.199.836.246 Penerimaan bunga 32.964.756 26.607.064 Penerimaan pengembalian pajak 8.682.148 - Penerimaan pengembalian cukai 19.190.108 - Pembayaran kas untuk: Pajak pertambahan nilai dan bea cukai (787.304.866) (881.165.110) Pajak penghasilan (95.717.980) (85.426.694) Kas Bersih Diperoleh dari Aktivitas Operasi 342.202.126 259.851.506 ARUS KAS DARI AKTIVITAS INVESTASI Hasil pelepasan investasi saham - 9.647.382 Hasil penjualan aset tetap 45.601 384.546 (Penambahan) pencairan deposito berjangka yang dibatasi penggunaannya 196.980 (62.101) Perolehan aset tetap (11.917.667) (10.007.511) Kas Bersih Digunakan untuk Aktivitas Investasi (11.675.086) (37.684) ARUS KAS DARI AKTIVITAS PENDANAAN Pembayaran dividen tunai (143.868.508) (96.034.454) KENAIKAN BERSIH KAS DAN SETARA KAS 186.658.532 163.779.368 KAS DAN SETARA KAS AWAL TAHUN 658.665.614 494.886.246 KAS DAN SETARA KAS AKHIR TAHUN 845.324.146 658.665.614 LAPORAN ARUS KAS KONSOLIDASIAN UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR 31 DESEMBER 2017 DAN 2016 (Dalam Ribuan Rupiah) 2017 2016 Investor 6 x 220mm

Transcript of perseroan meningkat seiring dengan adanya pertumbuhan...

kamis 29 maRET 2018

45

Meski demikian, laba usaha Persero pada 2017 sebesar Rp 4,42 triliun atau turun dibanding tahun sebelumnya sebesar Rp 8,15 triliun. Hal ini ter-jadi karena terpengaruh oleh harga energi seperti batu bara, minyak mentah, termasuk pengaruh dari kurs.

“Seiring dengan per-

tumbuhan produksi listrik tersebut, beban usaha pe-rusahaan tahun 2017 naik sebesar Rp 21,02 triliun atau 8,30% menjadi Rp 275,47 triliun,” tutur Direk-tur Utama PLN Sofyan Ba-sir dalam pemaparan Lapo-ran Keuangan PT PLN (Persero) Tahun 2017 di Jakarta, Rabu (28/3).

Untuk itu, kata dia,

penting bagi PLN untuk melakukan security of sup-ply bahan bakar. Untuk batubara, pihak sudah melakukan penjajakan untuk akuisisi sejumlah tambang batubara. Apal-agi, kebutuhan batubara PLN mencapai 120 juta ton hingga 2019 dan diperkira-kan terus meningkat.

“Dengan PLN memiliki

sendiri battubara, akan menghemat biaya sekitar 20-30%,” ujar Sofyan.

Sementara itu, Direktur Keuangan PLN Sarwono Sudarto menambahkan, harga batubara mengalami kenaikan yang signifikan sejak akhir tahun 2016, pa-dahal 58% produksi listrik PLN berasal dari energi primer batubara. Pada Ta-hun 2017, biaya pokok produksi PLN naik Rp 16,46 triliun akibat kenai-kan harga batubara yang menyesuaikan dengan harga HBA pasar.

Selama tahun 2017, be-berapa kondisi makro yang mempengaruhi tarif tenaga listrik sesuai Peraturan Menteri (Permen) ESDM No 18 Tahun 2017 yaitu kurs dollar Amerika, Indo-nesia Crude Price (lCP), dan lnflasi mengalami ke-naikan dibanding dengan acuan APBN.

Selain itu, PLN telah memper tahankan tarif serta mengendalikan Bi-aya Pokok Penyediaan (BPP) di tengah peruba-han asumsi makro, serta kenaikan harga gas dan batubara tersebut.

PLN melakukan sejum-lah efisiensi operasional untuk bisa membantu kondisi keuangan perusa-haan tetap positif. Dalam kurun waktu 2015-2017, secara kumulatif penam-bahan pinjaman PLN sebesar Rp 83,6 triliun, jauh lebih rendah diband-ing tambahan penyerapan investasi sebesar Rp 190,7 triliun.

Selama tiga tahun tera-khir (2015-2017), PLN berhasil memberikan kontribusi fiskal kepada negara sebesar Rp 239,5 triliun yang terdiri dari peningkatan pajak dan deviden sebesar Rp 96 triliun dan penghematan subsidi sebesar Rp 143,5 triliun.

Total aset PLN selama tahun 2017 meningkat menjadi Rp 1.335 Triliun rupiah atau meningkat 250% dari tahun 2014.

“Peningkatan yang sig-nifikan tersebut dllakukan setelah adanya revaluasi asset tahun 2015 dengan tujuan untuk menlngkat-kan kemampuan pendan-aan PLN,” katanya.

Sementara pendapatan usaha meningkat menjadi sebesar Rp 255,29 triliun atau naik 14,6% dari tahun sebelumnya. Pendapatan usaha perseroan mening-kat seiring dengan adanya pertumbuhan penjualan sebesar 7,1 TWh selama

tahun 2017 dibanding ta-hun 2016.

Tarik Pinjaman Sementara itu, PLN juga

berencana untuk menarik pinjaman untuk keper-luan operasi perseroan di sepanjang 2018 ini. Jumlahnya diperkirakan sekitar Rp 50 hingga 60 triliun. Direktur Keuangan PLN Sar wono Sudar to mengatakan sejatinya pe-rusahaan sangat menjaga diri dalam melakukan pin-jaman. Walau begitu, tak memungkiri bahwa PLN juga butuh pinjaman untuk kegiatan operasinya.

“Tahun in i p in j am nggak? InsyaAllah kami pinjam. Kapan? Pada wak-tu yang tepat, bunga yang tepat, jumlah yang tepat, jadi ini yang kami tidak bisa katakan. Tapi insyaAl-lah kami akan lakukan pinjaman, berapa kira-kira tahun ini, ya sekitar Rp 50-60 triliun,” kata Sarwono.

Dia mengatakan bahwa pinjaman atau utang terse-but tak hanya diambil dari dalam negeri, tapi juga luar negeri. Sebab, be-berapa komponen untuk membangun pembangkit merupakan impor.

“Kalau lokalnya murah ya lokal sebagian besar, kalau mahal ya kita nggak. Kalau murah ya kita am-bil sebagian, karena apa? Karena kita harus pinjam dolar juga, atau pijam valas juga, valuta asing, karena barang sebagian juga im-por, untuk pembangkit-pembangkit juga impor,” katanya.

Catatan utang PLN sejak tahun 2015 terus mengalami peningkatan hingga 2017. Pada 2015, penambahan pinjaman (additional loan) sebesar Rp 18,7 triliun, ke-mudian di 2016 sebesar Rp 22,4 triliun dan di 2017 sebesar Rp 42,5 triliun.

Namun demikian, kata Sarwono, pinjaman yang di lakukan PLN t idak akan mengganggu kin-erja keuangan perusahaan. Sebab, dalam kurun waktu 2015-2017, secara kumu-latif penambahan pinjaman PLN sebesar Rp 83,6 trili-un, atau jauh lebih rendah dibandingkan tambahan penyerapan investasi yang sebesar Rp 190,7 triliun pada periode yang sama.

“Selama tiga tahun, hanya 43% pinjaman kita dari total investasi. Hal ini menunjukkan keuangan PLN yang sehat karena dapat memanfaatkan sum-ber pendanaan internal,” tandas dia.

JAKARTA - Menteri Energi dan Sumber Daya Min-eral (ESDM) Ignasius Jonan melantik enam pejabat di lingkungan Kementerian ESDM dan Satuan Kerja Khusus Pelaksana Kegiatan Usaha Hulu Minyak dan Gas Bumi (SKK Migas). Salah satu yang dilantik adalah Djoko Siswanto sebagai Direktur Jenderal Minyak dan Gas Bumi.

Djoko Siswanto sebelumnya menjabat sebagai Deputi Pengendalian Pengadaan SKK Migas. Sebelum itu, Djoko juga pernah menjabat sebagai Direktur Teknik dan Lingkungan di Direktorat Jenderal Migas Kementerian ESDM.

“Sekarang dia (Djoko Siswanto) balik lagi (ke ESDM) dan tolong agar kerjanya lebih baik,” kata Jonan di Jakarta, Rabu (28/3).

Dirjen Migas sebelumnya dijabat oleh Ego Syahrial, sampai kemudian Ego dilantik menjadi Sekretaris Jen-deral pada Desember 2017. Setelah itu, jabatan Dirjen Migas dilelang dan sementara dirangkap oleh Ego.

Ego menjelaskan, jabatan dirjen migas dilelang ter-buka dan awalnya diikuti oleh 10 peserta. Selanjutnya dilakukan beberapa kali seleksi termasuk oleh panitia seleksi internal yang terdiri dari dirinya, salah satu deputi Kementerian Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi, Sekretariat Negara, SKK Mi-gas, dan pejabat eselon I Kementerian ESDM. “Kami kemudian merekomendasikan tiga orang, salah satunya Pak Djoko Siswanto ini,” ujarnya.

Pada saat yang sama, Jonan juga melantik Ediar Us-man sebagai Direktur Pembinaan Hulu Migas Direk-torat Jenderal (Ditjen) Migas. Sebelumnya, Ediar adalah Direktur Pembinaan Program Mineral dan Batubara di Ditjen Mineral dan Batubara. Sementara Tunggal yang sebelumnya menjabat sebagai Direktur Pembinaan Hulu Migas digeser menjadi Deputi Pengendalian Pengadaan SKK Migas.

Jonan mengharapkan adanya perbaikan kinerja dari Ditjen Migas dan SKK Migas. Pekerjaan yang dilaku-kan dua unit ini dinilainya agak lambat. “Menurut saya kurang cepat. Memang dari proses di sini sendiri juga kurang cepat. Jadi ini tolong pekerjaannya, peraturan-nya, disederhanakan,” tegas dia.

Sesuai arahan, Djoko menuturkan, pihaknya akan mengkaji berbagai peraturan yang dinilai menghambat investasi. Bahkan, pihaknya juga membuka opsi meng-hapur beleid yang memang memperlambat proses. Untuk itu, pihaknya akan berkoordinasi dengan SKK Migas, pemerintah daerah, dan stake holder terkait. “Kami buat segala sesuatu perizinan melalui online dan waktunya harus jelas, biar lebih cepat,” kata dia. (ayu)

Oleh Euis Rita Hartati

JAKARTA – Sepanjang 2017, PT Perusahaan Listrik Negara (PLN) Persero berhasil meraih pendapatan usaha sebesar Rp 255,29 triliun atau naik 14,6% dari tahun sebelumnya. Pendapatan usaha perseroan meningkat seiring dengan adanya pertumbuhan penjualan sebesar 7,1 TWh selama tahun 2017 dibanding tahun 2016.

ASETPENJUALAN BERSIH 777.308.328 774.968.268 BEBAN POKOK PENJUALAN (203.036.967) (234.086.288)LABA KOTOR 574.271.361 540.881.980 Beban penjualan (157.245.312) (158.879.740)Beban umum dan administrasi (85.421.633) (87.984.166)Penghasilan bunga 32.823.821 26.951.905 Laba lain-lain-bersih 4.584.616 6.077.675 LABA SEBELUM PAJAK 369.012.853 327.047.654 BEBAN PAJAK - BERSIH (89.240.218) (72.538.386)LABA BERSIH TAHUN BERJALAN 279.772.635 254.509.268 PENGHASILAN KOMPREHENSIF LAIN: Pos-pos yang tidak akan direklasifikasi ke laba rugi: Pengukuran kembali atas program imbalan pasti (4.510.161) 5.763.127 Manfaat (beban) pajak terkait dengan pengukuran kembali atas program imbalan pasti 1.127.540 (1.440.782)Jumlah (rugi) penghasilan komprehensif lain tahun berjalan, setelah pajak (3.382.621) 4.322.345 JUMLAH PENGHASILAN KOMPREHENSIF PADA TAHUN BERJALAN 276.390.014 258.831.613 LABA YANG DAPAT DIATRIBUSIKAN KEPADA : Pemilik Perusahaan 279.745.292 253.725.436 Kepentingan nonpengendali 27.343 783.832 LABA BERSIH TAHUN BERJALAN 279.772.635 254.509.268 JUMLAH LABA KOMPEREHENSIF YANG DAPAT DIATRIBUSIKAN KEPADA : Pemilik Perusahaan 276.362.671 257.864.722 Kepentingan nonpengendali 27.343 966.891 JUMLAH PENGHASILAN KOMPEREHENSIF PADA TAHUN BERJALAN 276.390.014 258.831.613 Laba dasar dan dilusian per saham (dalam Rupiah penuh) 349 317

ASET LANCAR Kas dan setara kas 845.324.146 658.665.614 Deposito berjangka yang dibatasi penggunaannya- bagian lancar 1.265.196 1.252.176 Piutang usaha Pihak berelasi 57.584 56.301 Pihak ketiga - setelah dikurangi cadangan kerugian penurunan nilai sebesar Rp 17.865.335 ribu pada 31 Desember 2017 dan Rp. 16.244.941 ribu pada 31 Desember 2016 145.972.031 148.351.045 Piutang lain-lain Pihak berelasi - 74.199 Pihak ketiga - bagian lancar 12.113.383 32.129.116 Persediaan - bersih 178.863.917 183.868.498 Kelebihan pembayaran pajak - bagian lancar 3.970.957 4.187.746 Biaya dibayar di muka dan uang muka 19.008.975 19.549.002

Jumlah Aset Lancar 1.206.576.189 1.048.133.697

ASET TIDAK LANCAR Aset tetap - setelah dikurangi akumulasi penyusutan sebesar Rp 374.825.918 ribu pada 31 Desember 2017 dan Rp 361.525.943 ribu pada 31 Desember 2016 89.978.944 96.275.498 Piutang lain-lain jangka panjang dari pihak ketiga 2.179.892 2.178.188 Deposito berjangka yang dibatasi penggunaannya - bagian Jangka panjang - 210.000 Kelebihan pembayaran pajak bagian jangka panjang 12.382.970 17.419.673 Aset pajak tangguhan - bersih 29.449.721 33.304.545 Aset tidak lancar lainnya 275.049 275.049 Jumlah Aset Tidak Lancar 134.266.576 149.662.953 JUMLAH ASET 1.340.842.765 1.197.796.650

LIABILITAS JANGKA PENDEK Utang usaha Pihak berelasi 803.085 1.269.421 Pihak ketiga 34.194.225 28.172.802 Utang pajak 22.079.092 32.441.831 Utang dividen 2.580.053 2.329.932 Biaya masih harus dibayar 51.738.920 42.147.266 Utang lain-lain 25.555.279 30.441.325 Utang pihak berelasi 2.734.254 1.039.519

Jumlah Liabilitas Jangka Pendek 139.684.908 137.842.096

LIABILITAS JANGKA PANJANG Provisi untuk pensiun 3.057.254 2.757.254 Liabilitas imbalan pasca kerja 53.455.210 44.823.292

Jumlah Liabilitas Jangka Panjang 56.512.464 47.580.546

Jumlah Liabilitas 196.197.372 185.422.642

EKUITAS Modal saham - nilai nominal Rp 20 per saham Modal dasar - 1.000.000.000 saham Modal ditempatkan dan disetor penuh - 800.659.050 saham 16.013.181 16.013.181 Tambahan modal disetor 19.015.656 19.015.656 Saldo laba Ditentukan penggunaannya 10.000 9.000 Tidak ditentukan penggunaannya 1.105.546.270 973.303.228 Ekuitas yang dapat diatribusikan kepada Entitas Induk 1.140.585.107 1.008.341.065 Kepentingan nonpengendali 4.060.286 4.032.943 Jumlah Ekuitas 1.144.645.393 1.012.374.008 JUMLAH LIABILITAS DAN EKUITAS 1.340.842.765 1.197.796.650

LAPORAN POSISI KEUANGAN KONSOLIDASIAN31 DESEMBER 2017 DAN 2016

(Dalam Ribuan Rupiah, kecuali jumlah lembar saham dan nilai nominal per saham dalam Rupiah penuh)31 Desember

201731 Desember

2017LIABILITAS DAN EKUITAS31 Desember

201631 Desember

2016

PT DELTA DJAKARTA Tbk dan ENTITAS ANAKLAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN

Jl. Inspeksi Tarum Barat, Tambun - Bekasi Timur 17510, Telepon (021) 8822520 Fax : (021) 8819423

CATATAN : Informasi keuangan diatas pada tanggal 31 Desember 2017 dan 2016 diambil dari laporan keuangan konsolidasian yang telah diaudit oleh Kantor Akuntan Publik Satrio Bing Eny & Rekan (anggota Deloitte Touche Tohmatsu Limited), yang telah memberikan opini tanpa modifikasian.

Bekasi, 29 Maret 2018

PT DELTA DJAKARTA TbkDireksi Perseroan

Saldo per 1 Januari 2016 16.013.181 19.015.656 8.000 811.518.592 846.555.429 3.066.052 849.621.481 Pencadangan saldo laba untuk cadangan menurut undang - undang - - 1.000 (1.000) - - - Dividen tunai - - - (96.079.086) (96.079.086) - (96.079.086)Laba bersih tahun berjalan - - - 253.725.436 253.725.436 783.832 254.509.268 Penghasilan komprehensif lain tahun berjalan - - - 4.139.286 4.139.286 183.059 4.322.345 Saldo per 31 Desember 2016 16.013.181 19.015.656 9.000 973.303.228 1.008.341.065 4.032.943 1.012.374.008 Pencadangan saldo laba untuk cadangan menurut undang - undang - - 1.000 (1.000) - - - Dividen tunai - - - (144.118.629) (144.118.629) - (144.118.629)Laba bersih tahun berjalan - - - 279.745.292 279.745.292 27.343 279.772.635 Penghasilan komprehensif lain tahun berjalan - - - (3.382.621) (3.382.621) - (3.382.621)Saldo per 31 Desember 2017 16.013.181 19.015.656 10.000 1.105.546.270 1.140.585.107 4.060.286 1.144.645.393

LAPORAN PERUBAHAN EKUITAS KONSOLIDASIANUNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR 31 DESEMBER 2017 DAN 2016

(Dalam Ribuan Rupiah)Saldo Laba

Modalsaham

Tambahanmodal disetor

Ditentukan penggunaannya

Tidak ditentukanpenggunaannya

Ekuitas yangdapat diatribusikan

kepada pemilik Entitas Induk

Kepemilikan Nonpengendali

JumlahEkuitas

LAPORAN LABA RUGI DAN PENGHASILAN KOMPREHENSIF LAIN KONSOLIDASIANUNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR 31 DESEMBER 2017 DAN 2016

(Dalam Ribuan Rupiah, kecuali laba dasar per saham dalam Rupiah penuh)

2017 2016

ARUS KAS DARI AKTIVITAS OPERASI Penerimaan kas dari pelanggan 1.607.508.028 1.688.604.416 Pembayaran kas kepada pemasok (359.433.779) (399.000.321)Pembayaran kas kepada karyawan (83.686.289) (89.767.849)Kas dihasilkan dari operasi 1.164.387.960 1.199.836.246 Penerimaan bunga 32.964.756 26.607.064 Penerimaan pengembalian pajak 8.682.148 - Penerimaan pengembalian cukai 19.190.108 - Pembayaran kas untuk: Pajak pertambahan nilai dan bea cukai (787.304.866) (881.165.110) Pajak penghasilan (95.717.980) (85.426.694)Kas Bersih Diperoleh dari Aktivitas Operasi 342.202.126 259.851.506 ARUS KAS DARI AKTIVITAS INVESTASI Hasil pelepasan investasi saham - 9.647.382 Hasil penjualan aset tetap 45.601 384.546 (Penambahan) pencairan deposito berjangka yang dibatasi penggunaannya 196.980 (62.101)Perolehan aset tetap (11.917.667) (10.007.511)Kas Bersih Digunakan untuk Aktivitas Investasi (11.675.086) (37.684)ARUS KAS DARI AKTIVITAS PENDANAAN Pembayaran dividen tunai (143.868.508) (96.034.454)KENAIKAN BERSIH KAS DAN SETARA KAS 186.658.532 163.779.368 KAS DAN SETARA KAS AWAL TAHUN 658.665.614 494.886.246 KAS DAN SETARA KAS AKHIR TAHUN 845.324.146 658.665.614

LAPORAN ARUS KAS KONSOLIDASIANUNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR 31 DESEMBER 2017 DAN 2016

(Dalam Ribuan Rupiah)

2017 2016

Investor 6 x 220mm

Zainudin
Typewriter
29 Maret 2018, Investor Daily | Hal.45