PERSEPSI PEMUSTAKA TERHADAP PENERAPAN DESAIN...
Transcript of PERSEPSI PEMUSTAKA TERHADAP PENERAPAN DESAIN...
PERSEPSI PEMUSTAKA TERHADAP PENERAPAN DESAIN GRAFIS
DALAM STRATEGI BRANDING PADA PROMOSI PERPUSTAKAAN
UNIVERSITAS SATYA NEGARA INDONESIA (USNI)
SKRIPSI
Diajukan untuk Memenuhi Persyaratan Memperoleh
Gelar Sarjana Ilmu Perpustakaan (S.IP)
Oleh:
DJALINUS ROSIDI
NIM.1112025100006
PROGRAM STUDI ILMU PERPUSTAKAAN
FAKULTAS ADAB DAN HUMANIORA
UIN SYARIF HIDAYATULLAH
JAKARTA 2019M/1439 H
i
ABSTRAK
DJALINUS ROSIDI (1112025100006) Persepsi pemustaka terhadap
penerapan desain grafis dalam strategi branding pada promosi perustakaan
Univeristas Satya Negara Indonesia. Di bawah bimbingan Fadhilatul
Hamdani M.Hum (NIDN : 2029038405). Program Studi Ilmu
Perpustakaan Fakultas Adab dan Humaniora
Tujuan penelitan ini adalah untuk mengetahui bagaimana persepsi pemustaka
terhadap penerapan desain grafis dalam strategi branding pada promosi
perpustakaan Univeristas Satya Negara Indonesia. Penelitian ini menggunakan
deskriptif dengan pendekatan kuantitatif. Data disajikan dalam bentuk tabulasi
dipreoleh dari data primer berupa hasil jawaban responden pada kuesioner yang
telah diberikan. Sampel pada penelitain ini berjumlah 67 responden yang di
ambil dengan teknik accidental sampling Hasil penelitian menujukan bahwa dari
keseluruhan penerapan desain grafis dianggap sangat menarik bagi pemustaka
dilihat dari jumlah skor pada penilaian elemen brand yang terdapat pada promosi
perpustakaan berjumlah 3,60 yang masuk pada skala interval 3,28-4,03 (Sangat
Menarik) dan persepsi pemustaka terhadap brand position pada perpustakaan
berjumlah 3,34 dimana berada pada skala interval 3,28-4,03( Sangat Menarik).
Sedangkan persepsi pemustaka terhadap penerapan desain grafis pada promosi
perpustakaan berjumlah 3,29 yang masuk pada skala interval 3,28-4,03 (Sangat
Menarik). Sehingga diketahui dari jumlah skor rata-rata 3 indikator di atas yaitu
3,41 masuk pada interval 3,28-4,03 (Sangat Menarik), maka dapat disimpulkan
bahwa persepsi pemustaka terhadap penerapan desain grafis dalam strategi
branding pada promosi perpustakaan dianggap sangat menarik.
Kata Kunci : Desain grafis, Strategi branding, brand, Library branding,
Promosi Perpustakaan perguruan tinggi
ii
KATA PENGANTAR
Bismillahirrahmanirrahim.
Puji syukur kehadirat Allah SWT atas segala rahmat yang telah diberikan
kepada kita, terutama peneliti dalam memudahkan penyelesian penelitian ini yang
berjudul “Penerapan desin grafis dalam strategi branding pada promosi
perpustakaan Universitas Satya Negara Indonesia” untuk memperoleh gelar sarjana
pada jurusan Ilmu Perpustakaan Fakultas Adab dan Humaniora Universitas Islam
Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta.
Banyak Kendala yang peneliti lalui selama penyelesaian penulisan skripsi ini,
namun berkat bantuan dari banyak pihak secara materil, waktu maupun moril
hingga tenanga sehingga penulis dapat memudahkan sebagaimana penyelesaian
skripsi ini. Maka dari itu terimakasih kepada orang tua Ayahanda Muhammad
Rosidi dan Ibunda Siti Nurhaedah yang telah mendorong dan memotivasi untuk
menyelesaikan penelitian ini dengan baik.
Kemudian tidak lupa ucapan terimakasi kepada semua pihak yang ikut andil
dalam penulisan baik waktu maupun tenaganya selama proses penyusunan skripsi
ini, peneliti mengucapkan terimakasih kepada :
1. Ibu Prof. Dr. Hj.Amany Burhanuddin Umar Lubis, Lc,. MA, Selaku
Rektor UIN Syarif Hidayatullah Jakarta
2. Bapak Prof. Dr. Sukron Kamil, MA, selaku Dekan Fakultas Adab dan
Humaniora UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.
3. Bapak Pungki Purnomo, MLIS, Selaku Ketua Program Studi Ilmu
Perpustakaan
iii
4. Bapak Mukmin Suprayogi, M.Si, Selaku Sekretaris Program studi ilmu
Perpustakaan
5. Ibu Fadhilatul Hamdani, M.Hum Selaku dosen pembimbing skripsi yang
meluangkan waktu dan tenaganya yang senantiasa membantu dan
mengarahkan peneliti dalam menyelesaikan penyusunan skripsi ini
6. Bapak Dr, Ade Abdul Hak, M.Hum dan Bapak Al Muhdil Karim, M.Hum
selaku dosen penguji yang telah menyempurnakan skripsi ini.
7. Seluruh Bapak dan Ibu dosen Program Studi Ilmu Perpustakaan yang
telah memberikan ilmunya selama awal perkuliahan hingga akhir masa
studi.
8. Bapak Nuryudi M.LIS selaku dosen pembimbing akademik yang telah
memberi arahan kepada peneliti untuk menentukan tema yang tepat dalam
proses awal skripsi.
9. Pihak Perpustakaan Univeristas Satya Negara Indonesia, khususnya
kepada Bapak Febri Nurul Huda, S.IP selaku Kepala Perpustakaan dan
Ibu Nia Danyati yang telah membantu dalam proses penyelesaian skripsi.
10. Kepada sahabat JIPERS UIN jakarta khususnya Zulfikar Amran, Panggih
Nur Aprianto, Beraja Maulana, Ari Rhama, Adit Syaputra, , Luthfia Zahra
yang telah meluangkan waktu dan tenaga untuk membantu dalam
penyelesaian asil karya ilmiah ini
11. Kepada Kawan-kawan IKAJIP Azom, Kibar, Radit, Luki, Firli, dan yang
Telah memberikan pencerahan dalam memulai ide ide baru dalam
melakukan hal positif dan pengalaman berharga.
iv
12. Dan beberapa pihak baik teman maupun saudara yang terlewatkan atau
tidak dapat peneliti tulis satu demi satu
Penulis menyadari bahwa skripsi ini masi jauh dari kata sempurna maka dari
itu sangat di butuhkan keritik dan saran guna mencapai hasil yang lebih baik dalam
penelitian selanjutnya.
Akhir dari penulis mengucapkan shyukur kepada Allah SWT agar semua
kebaikan yang telah diberikan kepada semua pihak yang telah membantu dan
mendukung penyelesian skripsi ini mendapat ganjaran pahala yang berlipat ganda,
serta hasil dan saran dalam penelitian ini dapat memberi khazanah baru dalam
wawasan ilmu perpustakaan agar disiplin ilmu ini dapat makin berkembang.
Aamiin Yaa rabbal’alamiin.
Jakarta, 10 Mei 2019
Djalinus Rosidi
v
DAFTAR ISI
ABSTRAK...............................................................................................................i
KATA PENGANTAR............................................................................................ii
DAFTAR ISI...........................................................................................................v
DAFTAR TABEl.................................................................................................viii
DAFTAR LAMPIRAN..........................................................................................x
BAB I PENDAHULUAN.......................................................................................1
A. Latar Belakang Masalah...............................................................................1
B. Batasan dan Rumusan Masalah....................................................................4
C. Tujuan dan Manfaat Penelitian.....................................................................5
D. Definisi Istilah.............................................................................................. 5
E. Sistematika Penulisan...................................................................................6
BAB II TINJAUAN LITERATUR.......................................................................8
A. Perpustakaan Perguruan Tinggi................................................................... 8
1. Pengertian Perpustakaan Perguruan Tinggi............................................ 8
2. Fungsi Perpustakaan Perguruan Tinggi.................................................. 9
3. Tujuan Perpustakaan Perguruan Tinggi................................................ 10
B. Desain Grafis............................................................................................. 10
1. Pengertian Desain Grafis...................................................................... 10
2. Unsur-unsur Desain.............................................................................. 12
3. Prinsip-prinsip desain........................................................................... 15
C. Strategi Branding....................................................................................... 17
1. Pengertian Strategi Branding................................................................ 17
2. Elemen Brand....................................................................................... 20
3. Brand Position...................................................................................... 21
4. Fungsi Branding pada Perpustakaan..................................................... 24
D. Pengelolaan Perpustakaan Digital............................................................. 25
1. Pengertian promos................................................................................ 25
2. Promosi Perpustakaan........................................................................... 26
3. Tujuan Promosi Perpustakaa................................................................. 27
4. Cara Promosi Perpustakaan.................................................................. 28
5. Sarana Promosi Perpustakaan............................................................... 29
E. Penelitian Terdahulu.................................................................................. 36
BAB III METODE PENELITIAN.....................................................................40
A. Jenis dan Pendekatan Penelitian................................................................ 40
B. Sumber Data.............................................................................................. 41
vi
C. Populasi dan Sampel.................................................................................. 42
D. Teknik Pengumpulan Data........................................................................ 43
E. Teknik Pengolahan dan Analisis Data...................................................... 44
F. Tempat dan Waktu Penelitian.................................................................... 48
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN................................... 50
A. Profil Perpustakaan Universitas Satya Negara Indonesia.......................... 50
1. Sejarah Perpustakaan Universitas Satya Negara Indonesia.................. 50
2. Visi dan Misi Perpustakaan Universitas Satya Negara Indonesia........ 52
3. Fungsi Perpustakaan............................................................................. 53
4. Tujuan Perpustakaan............................................................................. 54
5. Struktur Organisasi Perpustakaan..........................................................54
6. Jenis Koleksi......................................................................................... 55
7. Waktu dan Sistem Pelayanan................................................................ 59
8. Sistem Layanan..................................................................................... 60
9. Penerapan Desain Grafis....................................................................... 64
B. Hasil Penelitian.......................................................................................... 66
1. Persepsi Pemustaka terhadap Penerapan Desain Grafis dalam
Strategi Branding pada Promosi Perpustakaan Universitas Satya
Negara Indonesia (USNI)..................................................................... 67
C. Pembahasan............................................................................................... 83
1. Persepsi Pemustaka terhadap Penerapan Desain Grafis dalam
Strategi Branding pada Promosi Perpustakaan Universitas Satya
Negara Indonesia (USNI)..................................................................... 83
BAB V PENUTUP............................................................................................... 93
A. Kesimpulan................................................................................................ 93
B. Saran.......................................................................................................... 94
DAFTAR PUSTAKA.......................................................................................... 95
LAMPIRAN
vii
DAFTAR TABEL
Tabel 3. 1 Penilaian Skala Likret.................................................................... 67
Tabel 3. 2 Skala Interval…………………..................................................... 67
Tabel 3. 3 Jadwal Penelitian……………....................................................... 67
Tabel 4. 1 Tingkat PengembaliaKuesioner.................................................... 67
Tabel 4. 2 Karakteristik Responden BerdasarkanJenisKelamin..................... 68
Tabel 4. 3 Karakteristik Responden BerdasarkanJurusan….......................... 68
Tabel 4. 4 Karakteristik Responden Berdasarkan Keangotaan
Perpustakaan…………………………………………………….. 69
Tabel 4. 5 Bentuk dari logo perpustakaan USNI mudah diingat
( Memorabilitiy )........................................................................... 70
Tabel 4. 6 Bentuk dari logo perpustakaan USNI memiliki arti yang
mendalam sebagai penyedia layanan jasa
informasi(Miningfullnes).............................................................. 71
Tabel 4. 7 Bentuk dari logo perpustakaan USNI mudah disukai
(Likebel)........................................................................................ 71
Tabel 4. 8 Logo dari perpustakaan USNI akan tetap terlihat modern
(Adabtability)................................................................................ 72
Tabel 4. 9 Persepsi pemustaka pada Perpustakaan USNI teradap
Kharakteristik (Band characteristics)............................................ 73
Tabel 4. 10 Persepsi pemustaka terhadpa Perpustakaan USNI Dengan
penerapan desain grafis yang khusus perpustakaan USNI terasa
berbeda ( Design )......................................................................... 73
Tabel 4. 11 Karakteristik Responden Berdasarkan Jenis Kelamin................. 74
Tabel 4. 12 Persepsi pemustaka terhadap pemenuhan kebutuhan dari koleksi
yang tersedia di Perpustakaan USNI (Performance).................... 74
Tabel 4. 13 Persepsi pemustaka Perpustakaan USNI terhadap Promosi
dengan media cetak (Marketing Communication)........................ 75
Tabel 4. 14 Persepsi Pemustaka bahwa Perpustakaan USNI memiliki nilai
lebih (Value).................................................................................. 76
Tabel 4. 15 Karakteristik Responden Berdasarkan Jenis Kelamin................... 76
Tabel 4. 16 Hasil Grafis memiliki Garis (line) yang memperjelas................... 77
Tabel 4. 17 Bentuk (shape) pada hasil grafis terlihat dengan jelas.................. 78
Tabel 4. 18 Persepsi pemustaka terhadap Gelap terang (contras) pada hasil
grafis.............................................................................................. 78
Tabel 4. 19 Ukuran (Size) huruf dalam pesan pada hasil grafis ( x-banner,
table tent, poster, penanda himabauan, dan koleksi )
di perpustakaan USNI mudah dibaca………………………........ 79
Tabel 4. 20 Warna pada tiap hasil grafis pada Perpustakaan USNI sudah
tepat (color)................................................................................... 79
viii
Tabel 4. 21 kesatuan (unity) pada hasil grafis sudah proposional................... 80
Tabel 4. 22 Hasil grafis pada Perpustakaan USNI sudah memiliki
keberagaman.................................................................................. 81
Tabel 4. 23 (Rhythm) pada hasil grafis dibuat berulang ulang dan konsisten
pada ukuran, bentuk, warna atau posisinya................................... 81
Tabel 4. 24 Pesan pada hasil grafis di perpustakaan USNI sudah lebih
menonjol di bandingkan ilustrasi/gambarnya................................ 82
Tabel 4. 25 Penerapan desain grafis di perpustakaan USNI memberikan
penekanan yang lebih menonjol pada pesan atau kontent nya di
bandingkan ilustrasi/atau gambar. (emphasis).............................. 82
Tabel 4. 26 Skor rata-rata presepsi pemustaka perpustakaan USNI Pada
Elemen Brand................................................................................ 83
Tabel 4. 27 Skor rata-rata presepsi pemustaka perpustakaan USNI Pada
Brand Position............................................................................... 86
Tabel 4. 28 Skor rata-rata presepsi pemustaka perpustakaan USNI Pada
Desain Grafis................................................................................. 90
Tabel 4. 29 Skor rata-rata presepsi pemustaka perpustakaan USNI Pada
Desain Grafis................................................................................. 93
1
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Informasi merupakan hal yang penting dalam keilmuan maupun
Kebudayaan dalam masyarakat, dan salah satu tempat yang diharapkan
memberikan layanan informasi adalah Perpustakaan maka dari itu keberadaan
Perpustakaan tidak dapat di pisahkan dari peradaban dan Kebudayaan
lingkungan masyarakatnya. Bukan hanya dapat memberikan layanan
informasi, perpustakan juga mempunyai beberapa layanan lain seperti yang
dijelaskan oleh Ashabul Khafi dalam penerapan lain yang dapat dilakukan oleh
perpustakaan berkaitan dengan perubahan sosial salah satunya sebagai tempat
rekreasi yang sehat, murah dan bermanfaat1
Perkembangan teknologi terkini mempercepat semua kegiatan produksi
dan distribusi kepada masyarakat. Akhirnya banyak alternatif bagi masyarakat
untuk mendapatkan informasi dan juga hiburan dalam berbagai format,
perpustakaan sekarang bersaing dengan internet, toko buku, smartphone
multifungsi, sosial media dan banyak lagi pesaingnya yang melakukan inovasi
baru untuk mendapatkan perhatian dari para pelanggannya dengan visual dan
1Ashbul Kahfi, “Peranan Perpustakaan Pusat Peragaan Ilmu Pengetahuan dan Teknologi PP-
IPTEK TMII dalam Menunjang Sarana Rekreasi yang Edukatif,” 20 Februari 2017,
http://repository.uinjkt.ac.id/dspace/handle/123456789/3362.Kahfi.
2
bentuk grafis menarik dan konsisten, dimana mereka menerapkan desain grafis
sebagai keilmuan untuk memproduksi hasil visual.
Desain grafis dalam hal ini merupakan bentuk komunikasi visual yang
bertujuan mempelajari konsep-konsep komunikasi serta ungkapan kreatif
melalui berbagi media untuk menyampaikan pesan dan gagasan secara visual
dengan mengelola elemen-elemen grafis yang berupa bentuk dan gambar,
tatanan huruf komposisis warna serta layout2. Dimana ini dilakukan untuk
mendapatkan perhatian para pelangannya dan secara terus menerus dilakukan.
Kemudian membuat perpustakaan secara dramatis tidak bisa lagi menjadi
dunia tersendiri bagi masyarakat untuk memperoleh informasi dan hiburannya.
Dengan perubahan teknologi perilaku masyarakat juga berubah, mereka
lebih banyak memiliki tuntutan atas waktu dan bekerja lebih lama, seolah tidak
memilik cukup waktu untuk kegiatan ekstra seperti pergi ke perpustakaan.
Terlebih lagi semakin banyak pengalihan visual yang dilakukan oleh
perusahaan jasa atau produk yang lebih mencuri perhatian mereka dan akhirnya
mengalihkan masyarakat ini dari perpustakaan.
Perpustakaan sebagai tempat penyimpanan buku sudah sangat melekat
pada semua orang, agar perpustakaan itu teridentifikasi oleh lingkungannya.
Memerlukan strategi untuk mengungkapkan seperti apa dan bagaimana jati diri
perpustakaan sebenarnya, karena perpustakaan bukan hanya sekedar tempat
penyimpanan buku akan tetapi miliki nilai yang lebih dari anggapan tersebut.
2Adi Kusrianto, Pengantar Desain Komunikasi Visual (Yogyakarta: ANDI, 2009). h 59.
3
Menurut Elisbeth Douccet alat yang tepat untuk menyampaikan hal itu
semua adalah dengan branding pada perpustakaan. dimana branding adalah
komponen dari proses pemasaran yang mengidentifikasi kepada siapa anda
ingin berbicara tentang produk (layanan dan jasa perpustakaan) anda,
mengartikulasikan pesan yang jelas tentang apa yang membuat produk anda
unik dan bermakna, dan menyampaikan informasi tersebut dalam metode yang
menangkap perhatian pemustaka dan mendorongnya untuk bertindak.3
Peroses branding akan membantu perpustakaan memperjelas ceritanya
dan memberikannya tampilan yang akan membantu mengkonsetrasikan cerita
itu dengan cepat dan efektif dimana cerita yang dimaksud sesuai dan konsisten
dengan misi perpustakaan.
Perpustakaan Universitas Satya Negara Indonesia merupakan unit yang
bertugas untuk memenuhi kebutuhan informasi di Universitas Satya Negara
Indonesia, dimana ia memiliki peran yang penting sebagai pemberi jasa
informasi dalam hal ini layanan perpustakaan.
Berdasarkan observasi awal yang dilakukan kepada pemustaka dan
pustakawan pada perpustakaan Universitas Satya Negara Indonesia, secara
garis besar mereka sudah melakukan strategi branding pada perpustakaannya.
Penulis juga merasakan dari tampilan dan hasil visual dalam bentuk tercetak
yang terdapat pada perpustakaannya seperti, x-banner, poster, dan plang
3Elisabeth Doucett, Creating Your Library Brand: Communicating Your Relevance and
Value to Your Patrons (Cicago: ALA Editions, 2008). h. 22.
4
penunjuk arah dimana fasilitas itu berada. Walaupun diketahui semua jenis
output grafis belum ada pada perpustakaan tersebut. Dari pernyataan yang di
uraikan di atas, beberapa hal yang menjadi menarik bagi penulis karena ingin
mengetahui bagaimana persepsi pemustaka terhadap penerapan desain grafis
pada strategi branding perpustakaan Universitas Satya Negeri Indonesia, maka
dari itu peneliti tertarik mengambil judul “Persepsi Pemustaka Terhadap
Penerapan Desain Grafis Dalam Strategi Branding Pada Promosi
Perpustakaan Universitas Satya Negara Indonesia (USNI)”
B. Batasan dan Rumusan Masalah
1. Pembatasan Masalah
Agar Penelitian ini dapat berjalan dengan mudah, terarah, dan
mendapatkan hasil yang diinginkan, maka dirasa perlu ada pembatasan
masalah. Maka dari itu penulis memfokuskan penulisan pada bagaimana
Penerapan Desain Grafis dalam Strategi Branding pada Promosi
Perpustakaan Universitas Satya Negara Indonesia (USNI).
2. Rumusan Masalah
Untuk mempermudah mengetahui Penerapan Desain Grafis dalam
Strategi Branding pada Promosi di Perpustakaan Universitas Satya Negara
Indonesia (USNI) maka peneliti menguraikan bagaimana Persepsi
Pemustaka terhadap Penerapan Desain Grafis dalam Strategi Branding
pada Promosi di Perpustakaan Universitas Satya Negara Indonesia
(USNI)?
5
C. Tujuan dan Manfaat Penelitian
1. Tujuan Penelitian
Adapun yang menjadi tujuan penulisan dalam penelitian ini adalah
untuk mengetahui bagaimana Persepsi Pemustaka terhadap Penerapan
Desain Grafis dalam Strategi Branding pada Promosi di Perpustakaan
Universitas Satya Negara (USNI).
2. Manfaat Penelitian
Penelitian ini diharapkan dapat memberi manfaat bagi instansi yang di
teliti maupun bagi penulis, dimana ini diuraikan dalam beberapa poin yaitu:
a. Menambah pengetahuan lebih luas lagi tentang penerapan desain grafis
dalam strategi branding pada promosi perpustakaan universitas
b. Menjadi tolak ukur agar perpustakaan sejenis mempertimbangkan
tentang penerapan desain grafis sebagai strategi Branding dan
promosinya.
D. Definisi Istilah
1. Perpustakaan Perguruan Tinggi
Perpustakaan perguruan Tinggi merupakan Perpustakaan yang berada
di lingkungan perguruan tinggi, akademi dan pendidikan tinggi lainya, yang
pada hakikatnya merupakan bagian intergral dari suatu peruguran tinggi.
6
2. Desain Grafis
Desain grafis adalah suatu bentuk komunikasi visual yang menggunakan
gambar untuk menyampaikan informasi atau pesan seefektif mungkin.
3. Strategi branding
Strategi branding merupakann rancangan rencana bagaimana suatu
organisasi atau perushaan mencampur dan mencocokan antara brand
mereka pada produk atau layanan jasa yang akan merekat tawarkan kepada
khalayak umum.
4. Promosi Perpustakaan
Promosi dalam perpustakan adala suatu pendekatan terencana untuk
mengidentifikasi dan mendapatakan dukungan masyarakat sebagai
penguna, agar perpustakaan dapat mengembangkan jasa yang tepat dan
menguntungkan bagi kedubelah pihak, yaitu pemustaka dan perpustakaan
sebagai pemberi jasa informasi.
E. Sistematika Penulisan
Untuk memudahkan penulis dan demi mencapai pembahasan yang
bersifat kronologis sehingga memudahkan proses pemahaman isi, maka penulis
menggunakan sistematika penulisan sebagai berikut:
BAB I Pendahuluan
Bab ini memuat tentang uraian dari penulis berupa latar
belakang, pembatasan dan perumusan masalah, tujuan dan
manfaat penelitian, metode penelitian, dan sistematika
penulisan.
7
BAB II Tinjauan Literatur
Bab ini memuat landasan teroi yang digunakan, sesuai
dengan penelitian yang dilakukan oleh peneliti yang
diperoleh dari literatur-literatur berkaitan
BAB III Metode Penelitian
Bab ini memuat tentang jenis dan pendekatan penelitian yang
akan dilakukan, teknik pengumpulan data, teknik pengolahan
dan analisis data yang dilakukan pada Perpustakaan
Universitas Satya Negara Indonesia (USNI).
BAB lV Hasil Penelitian dan Pembahasan
Bab terdiri dari penjelasan mengenai profil objek penelitian,
gambaran umum seperti sejarah awal berdiri, visi misi
perpustakaan dan struktur organisasi dan pembahasan dari
hasil penelitian di Perpustakaan Universitas Satya Negara
Indonesia (USNI).
Bab V Penutup
Bab ini merupakan akhir dari penulisan penelitian dimana
berisikan tentang penarikan kesimpulan dan saran dari
peneliti setelah melakukan penelitian.
8
BAB II
TINJAUAN LITERATUR
A. Perpustakaan Perguruan Tinggi
1. Pengertian Perpustakaan Perguruan Tinggi
Perpustakaan perguruan tinggi merupakan perpustakaan yang
dinaungi oleh perguruan tinggi akademi, yang merupakan bagian dari
lembaga perguruan tinggi tersebut. Perpustakaan dan unit kerja lainnya
yang terdapat pada integral dari lembaga perguruan tinggi berupaya
melaksanakan program Tri Dharma Perguruan Tinggi yang meliputi
pendidikan, penelitian, dan pengabdian masyarakat.
Perpustakaan Perguruan Tinggi merupakan Unit Pelayanan Teknis
(UPT) perguruan tinggi, yang bersama-sama dengan unit lain turut
melaksanakan Tridarma Perguruan Tinggi dengan memilih,
menghimpun, mengelola, merawat serta melayankan sumber informasi
kepada lembaga induknya pada khususnya dan masyarakat akademis
pada umumnya.4
Sedangkan menurut Sulistiyo Basuki, Perpustakaan yang terdapat
pada perguruan tinggi, badan bawahannya, maupun lembaga yang
berafiliasi dengan perguruan tinggi, dengan tujuan utama membantu
perguruan tinggi mencapai tujuannya.5
4Rismayati, “Perpustakaan Perguruan Tinggi : Pedoman, Pengelolaan dan Standarisasi,”
(Pekanbaru : Univeristas Lancang Kuning Pekanbaru, 2013) h. 103 . 5Sulistyo Basuki, Pengantar Ilmu Perpustakaan (Gramedia Pustaka Utama, 1991). h. 3
9
Sejalan dengan pernyataan diatas adapun Sutarno menyatakan
pendapatnya bahwa perpustakaan perguruan tinggi adalah perpustakan
yang berada dalam suatu perguruan tinggi dan yang sederajat yang
berfungsi mencapai Tri Dharma Perguruan Tinggi, sedangkan
penggunanya adalah seluruh civitas akademik.6
Dari beberapa uraian di atas dapat dipahami bahwa perpustakaan
perguruan tinggi merupakan bagian dari pendidikan tinggi yang
seharusnya ada karena membantu dan penunjang kegiatan belajar
mengajar di perguruan tinggi dimana unit pelayanan ini memberikan
manfaat pada pengelolaan informasi pada perguruan tinggi tersebut.
2. Fungsi Perpustakaan Perguruan Tinggi
Perpustakaan Perguruan tinggi menurut Sulistyo Basuki, pada
umumnya mempunyai fungsi sebagai berikut :
a. Untuk memenuhi keperluan informasi masyarakat perguruan tinggi,
lazimnya staf pengajar dan mahasiswa sering pula mencakup tenaga
administrasi perguruan tinggi
b. Menyediakan bahan pustaka rujukan (reference) pada semau tingkat
akademis, artinya mulai dari mahasiswa tahun pertama hingga ke
mahasiswa program pasca sarjana dan pengajar
c. Menyediakan ruang belajar untuk pemakai perpustakaan
d. Menyediakan jasa peminjaman yang tepat guna bagi berbagai jenis
pemakai.
e. Menyediakan jenis informasi aktif yang tidak hanya terbatas pada
lingkungan perguruan tinggi tetapi juga lembaga induknya.7
6Sutarno NS, Satu Abad Kebangkitan Nasional 1908-2008 & Kebangkitan Perpustakaan
(Jakarta: Segung Solo, 2008). h. 35
7Sulistyo Basuki, Pengantar Ilmu Perpustakaan. h. 32
10
3. Tujuan Perpustakaan Perguruan Tinggi
Perpustakaan perguruan tinggi diselenggarakan bertujuan untuk
menunjang tercapainya kegiatan pendidikan pengajaran dan penelitian
dimana selaras dengan Tri Dharma perguruan tinggi dan turut serta
mengabdi pada masyarakat yang dapat dijabarkan sebagai berikut :
a. Dalam menunjang pendidikan dan pengajaran maka perpustakaan
perguruan tinggi bertujuan untuk mengumpulkan, mengolah,
menyimpan dan menyajikan dan menyebarluaskan informasi untuk
mahasiswa dan dosen sesuai dengan kurikulum yang berlaku.
b. Dalam menunjang penelitian maka kegiatan perpustakaan perguruan
tinggi adalah mengumpulkan, mengelola, menyimpan, menyajikan,
dan menyebarluaskan informasi bagi peneliti baik intern institusi
atau ekstern di luar institusi.
c. Dalam menunjang pengabdian kepada masyarakat maka
perpustakaan melakukan kegiatan dengan mengumpulkan,
mengelola, menyimpan, menyajikan dan menyebar luaskan
informasi bagi masyarakat.
d. Pada dasarnya perpustakaan perguruan tinggi secara umum adalah
menyusun kebijakan dan melakukan tugas rutin untuk mengadakan,
mengelola dan merawat pustaka serta berdaya gunakan untuk
kepentingan civitas akademik pada khususnya dan masyarakat pada
umumnya.8
B. Desain Grafis
1. Pengertian Desain Grafis
Desain grafis berasal dari kata desain dan grafis yakni grafis merupakan
bahas yunani yaitu Graphien yang artinya adalah menulis atau mengambar.
Sedangkan istilah desain sendiri berasal dari beberapa serapan bahasa yang
diambil dari bahasa itali yaitu “Designo” yang secara gramatikal berarti
8Dirjen DIKTI, Pedoman Perpustakaan Perguruan Tingggi (Jakarta: Dirjen DIKTI, 1994). h.
24
11
mengambar. Kata desain dapat digunakan pada berbagai jenis kalimat baik
kata kerja maupun kata benda dimana penggunaan untuk kata kerja, istilah
desain diartikan sebagai proses dalam membuat atau menciptakan sebuah
objek baru. Sedangkan sebagai kata benda, desain berguna untuk merujuk
pada hasil akhir dari sebuah proses kreatif, baik berwujud sebuah rencana,
proposal atau berbentuk karya nyata.9
Namun pemaknaan dari desain grafis sendiri mengalami pergeseran
pengertian dikarenakan perkembangan keilmuannya itu sendiri. Desain
grafis kini dapat didefinisikan sebagai kemampuan dari seseorang yang
dapat mengolah pesan yang ingin disampaikan dalam bentuk hasil visual.
Dimana kemampuan desain grafis ini merupakan bagian dari keilmuan
“desain komunikasi visual” atau disingkat DKV karena peranan
mengkomunikasikan pesan atau informasi kepada pembaca dengan
berbagai kekuatan visual, seperti tipografi, ilustrasi, warna, garis, layout,
dan lain sebagainya dengan bantuan teknologi. Dimana dalam beberapa
kasus, istilah DKV dianggap lebih dapat menampung perkembangan desain
grafis yang semangkin luas, tidak terbatas pada penggunaan unsur-unsur
grafis (visual)10
Pernyataan yang serupa juga dijelaskan oleh Abdul Hafiz tentang
desain grafis yakni :
9Lia Anggraini S. dan Kirana Nathalia, Desain Komunikasi Visual ; Dasar dasar panduan
untuk pemula (Bandung: Nuansa Cendikia, 2013). h. 13-14 10Rakhmat Supriyono, Desain Komunikasi Visual - Teori dan aplikasi (Yogyakarta: ANDI,
2010) h. 9.
12
Desain grafis adalah bentuk komunikasi visual yang
menggunakan teks dan atau gambar untuk menyampaikan
informasi atau pesan. Dimana mencakup kemampuan kognitif
(ilmu pengetahuan) dan keterampilan (skill) termasuk di dalamnya
computer grapich, photograpich, illutration, dan tipografi.11
Pernyataan serupa juga dijelaskan Kusrianto yakni.
Munculnya desain komunikasi visual adalah salah satu
macam-macam komunikasi yang menggunakan bahasa visual, di
mana unsur dasar bahasa visual (yang menjadikan kekuatan utama
dalam penyampaian pesan) adalah segala sesuatu yang dapat dilihat
dan dapat dipakai untuk menyampaikan arti, makna, atau pesan.12
Dari beberapa pernyataan di atas dapat dimengerti bahwa desain grafis
merupakan keterampilan seseorang dalam mengoprasikan computer
grapich, photograpich, Ilustrasi dan tipografi dimana untuk dapat
menyampaikan pesan seseorang memiliki ilmu pengetahuan dan
keterampilan yang memadai agar arti, makna dan pesan dapat di
komunikasikan dengan baik dimana kekuatan utama dalam penyampaian
pesannya dengan bahasa visual.
2. Unsur-unsur Desain
Ada beberapa unsur-unsur pada desain yang harus diperhatikan dalam
mewujudkan suatu tampilan visual, yaitu :13
11Abdul Hafiz Harahap, Library Pop : strategi promosi perpustakaan (Medan: Badan
Perpustakaan, Arsip dan Dokumentasi Provinsi Sumatra utara, 2016). h. 55
12Kusrianto, Pengantar Desain Komunikasi Visual. h. 10.
13Lia Anggraini S. dan Kirana Nathalia, Desain Komunikasi Visual ; Dasar dasar panduan
untuk pemula, h. 32 - 37.
13
a. Garis (line)
Garis merupakan bagian dari unsur desain yang mengubungkan
satu titik ke titik yang lain, dapat membentuk garis lengkung atau
garis lurus. Garis dapat diatur sesuai dengan kebutuhan yang ingin
disampaikan. Garis bisa menjadi sebuah fungsi atau tanda dalam
sebuah desain, garis pun dapat memperjelas konten desain.
b. Bentuk (shape)
Bentuk adalah bagian dari sesuatu yang memiliki diameter,
tinggi, dan lebar. Dalam desain komunikasi visual, bentuk dibagi
menjadi berberapa bagian yaitu
1) Bentuk Geometrik adalah bentuk yang sengaja sesuatunya dapat
diukur dan merupakan bentuk-bentuk dasar seperti kotak
(rectangular), lingkaran (circle), Segitiga (triangle), lonjong
(ellips), dsb.
2) Bentuk Natural, merupakan bentuk yang dapat berubah dan
bertumbuh secara ukuran, serta berkembang.
3) Bentuk Abstrak, adalah segala sesuatu yang kesat mata, tidak
jelas, dan tidak berdefinisi. Apabila dalam bentuk seni, dapat
berubah bentuk yang tidak sesuai dengan aslinya.
c. Gelap Terang/Kontras (Contrast)
Kontras merupakan komposisi warna atau titik fokus yang
berlawanan antara satu dengan lainnya. Apabila tidak berwarna
kontras dapat berupa perbedaan antara gelap dan terang. Kontras
14
atau gelap terang dalam sebuah desain dapat digunakan untuk
menonjolkan pesan atau informasi tertentu. Dengan mengatur
kompoisi kontras akan membantu nilai keterbacaan, fokus, dan titik
berat suatu desain.
d. Ukuran (Size)
Ukuran dapat diartikan sebagai perbedaan besar kecilnya suatu
objek. Dengan menggunakan unsur ini, dapat diciptakan kontras dan
penekanan pada obyek desain. Pemilihan ukuran visual dalam
membuat desain perlu diperhatikan bagian mana yang sangat
penting, dan kurang penting. Maka hasil visual dari desain dapat
dengan mudah diketahui mana yang pertama akan dilihat atau
dibaca. Pemilihan ukuran ini bertujuan agar semua desain yang
dibuat dapat terbaca dengan baik, sesuai dengan hirarki. Sehingga
pesan tersampaikan dengan lebih mudah karena kemudahaan
keterbacaan dan dapat pula dimengerti.
e. Warna (Color)
Warna merupakan unsur penting dalam sebuah hasil desain.
Karena warna dapat menampilkan identitas atau ciri khas dari apa
yang ingin disampaikan. Perpaduan warna yang tepat dapat
memungkinkan kita mendapatkan perhatian visual kepada target
audien, meningkatkan mood dan sebagainya.
Namun apabila salah dalam pemilihan warna, hal itu dapat
menghilangkan ketertarikan orang dalam membaca atau melihat
15
pesan atau informasi yang ingin disampaikan. Dalam penggunaan
warna kita perlu memperhatikan kesan apa yang ingin kita bangun
dalam membuat desain tersebut.
3. Prinsip-prinsip desain
a. Kesatuan (unity)
Kesatuan merupakan sebuah upaya untuk menggabungkan
unsur-unsur desain menjadi satu bentuk yang proporsional dan
menyatu satu sama lain ke dalam sebuah media. Kesatuan desain
merupakan hal yang penting dalam sebuah desain, tanpa ada kesatuan
unsur-unsur desain akan terpecah berdiri sendiri-sendiri tidak
memiliki keseimbangan dan keharmonisan yang utuh. Kesatuan ini
bisa dicapai jika dalam suatu desain mempunyai hubungan yang
harmonis antara tema, warna, tipografi, ilustrasi atau foto. Jika satu
atau beberapa unsur mempunyai hubungan dalam warna, raut atau
arah maka kesatuan telah tercapai. Cita rasa dan style yang ada dalam
b. Keberagaman (varienty)
Keberagaman dalam desain bertujuan untuk menghindari suatu
desain yang monoton. Untuk itu diperlukan sebuah perubahan dan
pengkontrasan yang serasi. Adanya perbedaan besar kecil, tebal tipis
pada huruf, pemanfaatan photo atau gambar ilustrasi, perbedaan
16
warna yang serasi, dan keragaman unsur-unsur lain yang serasi akan
menimbulkan variasi yang harmonis.14
c. Ritme (rhythm)
Irama merupakan sebuah pola pengulangan oleh sebuah unsur
yang berbeda dan pergerakan secara berurutan yang berkelanjutan.
Prinsip ini sesungguhnya ialah hubungan perulangan dan juga bentuk
unsur rupa. Penempatan dalam sebuah desain keluaran atau layout
secara berulang memberikan hasil yang halus, santai, dan tenang.
Pengulangan dan variasi merupakan kunci dalam pembentukan
sebuah ritme visual. Ada beberapa macam irama, antara lain Regular
rhythm, flowing rhythm, dan progressive rhythm.
d. Keseimbangan (balance)
Keseimbangan merupakan pembagian berat yang sama. Dapat
dikatakan keseimbangan apabila obyek pada bagian kiri dan kanan,
bagian atas atau bawah memberikan kesan-kesan yang sama, berat
atau sama besar. Desain harus memiliki keseimbangan agar nyaman
dipandang. Dalam bidang seni keseimbangan tidak dapat diukur
secara pasti, namun dapat dirasakan.
e. Penekanan (emphasis)
Dalam suatu hasil desain pasti ada hal yang ingin ditonjolkan,
hal tersebut haruslah ditekankan. Penekanan ini dapat disebut Point of
interest (POI). Cara untuk memberi penekanan pada desain biasanya
14Harahap, Library Pop : strategi promosi perpustakaan.
17
menggunakan kontras, yaitu objek yang dianggap penting, dibuat
berbeda dengan elemen grafis lainnya secara warna atau bentuknya.
Kemudian juga dapat dengan menempatkan objek yang diinginkan
dibuat berada di pusat atau ditengah-tengah.15
Dari beberapa pengertian di atas penggunaan desain grafis dapat
dipergunakan dalam berbagai hal terutama promosi dan pemasaran
untuk segala jenis produk. maka dari itu perpustakaan agar dapat
memberikan kesan lebih dan membantu perpustakaan memperjelas
ceritanya dan memberikan tampilan yang akan membantu
mengkonsentrasikan pesan, dengan cepat dan efektif, dimana pesan
dan cerita yang dimaksud sesuai dan konsisten dengan visi dan misi
perpusatakaan.
C. Strategi Branding
1. Pengertian Strategi Branding
Sebelum mengetahui apa itu branding, kita harus mengetahui asal
usul kata dari branding itu sendiri dimana branding berasal dari bahasa
inggris yang merupakan sinonim dari kata brand yang memiliki arti dalam
bahasa Indonesia yaitu merek.16.
Brand atau merek sendiri menurut UU No 20 Tahun 2016 tentang
merek dan indikasi geografis bab I pasal 1 no 1 didefinisikan sebagai
tanda yang dapat ditampilkan secara grafis berupa gambar, logo, nama,
15Lia Anggraini S. dan Kirana Nathalia, Desain Komunikasi Visual ; Dasar dasar panduan
untuk pemula. 16John M. Echols dan Hassan Sadily, kamus ingris indonesia (Jakarta: gramedia, 2014).
18
kata, huruf, angka, susunan warna, dalam bentuk 2 (dua) dimensi
dan/atau 3 (tiga) dimensi, suara, hologram, atau kombinasi dari 2 (dua)
atau lebih unsur unsur tersebut untuk membedakan barang dan/jasa yang
diproduksi oleh orang atau badan hukum dalam kegiatan perdagangan
barang dan/atau jasa.17
Sementara menurut American Marketing Association, (AMA)
mendefinisikan brand sebagai simbol, rancangan, atau kombinasi dari
hal-hal tersebut yang dimaksudkan untuk mengidentifikasi barang atau
jasa dari seorang atau sekelompok penjual dan untuk membedakannya
dari produk pesaing.18 Dari beberapa pernyataan di atas dapat diketahui
bahwa branding merupakan bagian dari brand atau merek yang
merupakan kombinasi dari atribut-atribut, yang dikomunikasikan
melalui nama atau simbol dalam bentuk grafis.
Branding merupakan istilah yang biasa digunakan oleh perusahaan
dalam bagian yang mengacu pada penerapan strategi komunikasi
pemasaran perusahaan.
Secara khusus branding adalah proses merancang, merencanakan,
dan mengkomunikasikan identitas brand mereka, untuk membangun
dan mengelola reputasi brand. 19
17“Undang-undang republik indonesia nomor 20 tahun 2016 Tentang merek dan indikasi
geografis” (Republik indonesia, 2016). 18“PAR Marketing Service : Branding White paper,” diakses pada 2 oktober 2018 pada,
http://www.parmarketingservices.com/Docs/Branding%20White%20Paper.pdf. 19avriline m. hutahyan, Indonesia : Rebuilding the country international identitiy through
national branding (a library-base reaserch) (Jakarta: Universitas Indonesia, 2009).
19
Strategi branding mengacu pada cara bagaimana organisasi atau
perusahaan mencampur dan mencocokan nama brand mereka pada
produk atau layanan jasa mereka dimana suatu perusahaan memulai
menghadirkan produk-produk atau layanan jasanya pada khalayak
umum. Dimana menurut `Keller dan Aker antara brand perusahaan
dengan brand produk mereka harus saling bersinergi dan tergantung
pada arsitektur brand, istilah “arsitektur brand” kadang digunakan
sebagai sinonim dari “strategi branding”
Menurut Richard rosenbaum dalam Anastasia Kaira yaitu:
“Branding or brand strategy is more thoughtful than just a
name or brand logo, which is recognized all over the world.
Customers use brands as resources for the symbolic building of
the self, both for social identity and self-identity. The symbolic
expenditure of brands can help to communicate and build
relationship with the basic cultural categories such as status,
gender, age, and main vital cultural values such as family,
tradition, and authenticity”20.
Branding atau brand strategi lebih bijaksana jika disebut lebih
dari sekedar nama atau logo merek, yang diakui di seluruh khalayak
umum. Pelanggan menggunakan merek sebagai sumber daya untuk
membangun simbolis dari diri, baik untuk identitas sosial dan identitas
diri. Hasil simbolik dari brand dapat membantu mengkomunikasikan
dan membangun hubungan dengan kategori dasar layaknya status,
jenis kelamin, umur, nilai kebudayaan seperti keluarga dan keaslian.
20Anastasia Kaira, Brand Strategy : Company X (Lappeenranta: Saimaa University of
Applied Sciences, 2015). h.18
20
Produk itu tidak bisa bicara sendiri maka dari itu brand
memberikan makna dan nilai untuk merek, dan menunjukan
bagaimana produk itu dibaca.
Dari beberapa pernyataan di atas dapat diketahui bahwa strategi
branding adalah suatu manajemen brand yang bertujuan untuk
mengatur semua elemen brand dan dapat juga diartikan sebagai suatu
sistem komunikasi yang mengatur semua kontak point dengan suatu
produk atau layanan jasa atau organisasi itu sendiri dan secara
langsung mendukung perencanaan secara keseluruhan agar mudah
diidentifikasi oleh kahalayak umum.
2. Elemen Brand
Elemen brand atau disebut juga brand identities (identitas brand)
merupakan suatu hal yang menjadi pembeda dengan produk lainya, dengan
tiap-tiap brand yang ada diluar sana. Elemen utama yang menjadi pembeda
adalah nama merek, logo, simbol, karakter, kemasan, jingle dan juga slogan.
Dijelaskan lebih lanjut bahwa sebuah brand harus memilih brand elements
mereka sendiri untuk meningkatkan brand awarnesss.(kesadaran brand) 21
Yang menjadi tolak ukur dalam membangun sebuah brand dapat
dilihat dari elemen yang dikenal dari sebuah brand itu sendiri. Sebuah
elemen brand dapat memberikan kontribusi positif kepada ekuitas merek
yang mengandung makna nilai tertentu yang dapat diasosiasikan atau
21Ilman Fachrian Fadil, Analisis Customer Based Brand Equity (CBBE) Hasil Dari Program
Integrated Marketing Communication (IMC) dalam Membangun Ekuitas Merek: Studi Kasus LA
Lights (Universitas Indonesia, 2010).h.18
21
memberikan respon terhadap sesuatu beberapa kriteria dalam pemilihan
brand elements, dimana lebih lanjut dijelaskan oleh Keller dalam Ilman
Fachrian yaitu : 22
a. Memorability : bentuk elemen brand harus dengan mudah
dikenali dan dapat degan mudah diingat kembali.
b. Meaningfulness: dapat dijabarkan dengan jelas arti dari elemen
brand tersebut secara desktiptif dan juga secara persuasif tentang
hubungnya terhadap sebuah produk.
c. Likable : elemen brand harus menyenangkan dan bentuk, warna
atau nama harus dirumuskan secara menarik agar dapat menjadi
perhatian konsumen dan memiliki nilai estetika yang baik.
d. Adaptability : Elemen brand yang mudah bradaptasi lebih muda
dimoderenisasi untuk menyesuaikan dengan lanskap yang
berubah dari apa yang di anggap berharga bagi konsumen.23
3. Brand Position
Menurut Alifahi dalam Muhammad Irawan menjelaskan bahwa “Brand
position is the standing of a brand in coprasion with its copetitors in the
mainds of costumers, prospects, and other stekholders” brand position
22 Ilman Fachrian Fadil, Analisis Customer Based Brand Equity (CBBE) Hasil Dari Program
Integrated Marketing Communication (IMC) dalam Membangun Ekuitas Merek: Studi Kasus LA
Lights.h.19 23 Ilman Fachrian Fadil, Analisis Customer Based Brand Equity (CBBE) Hasil Dari Program
Integrated Marketing Communication (IMC) dalam Membangun Ekuitas Merek: Studi Kasus LA
Lights h.19
22
adalah letak atau posisi brand dibenak konsumen, atau calon konsumen, dan
stakeholder yang dibandingan dengan para pesaing.24
a. Brand Characteristics
Brand dalam karakteristiknya yang pertama memiliki tangible
attributes yang terlihat atau langsung bisa dirasakan dengan alat
indera secara mudah dan intangeble attributes brand dalam
karakteristiknya yang kedua ini merupakan atribut yang tidak telihat
atau hanya bisa dirasakan atau dipikirkan.
b. Tangible Attributes
1) Design: Atribut terlihat pertama yang dimilki oleh brand adalah
desain. Sebuah desain dari produk tertentu sangat kentara bisa
dilihat. Desain ini biasanya merupakan hal pertama yang
menyampaikan kesan bahwa sebuah produk berbeda dengan
produk lain.
2) Performance: Atribut terlihat berikutnya adalah performance.
Performance ini biasaya tidak bisa terlihat dalam sekali lihat,
namun akan sangat terasa biasanya saat mencoba langsung
produk atau jasa. Misalkan performance dari sabun mandi
adalah keharuman dan kebersihan, perfomance dari sepeda
motor adalah tarikan dan kenyamanan, dan perfomance dari
makanan adalah rasa.
24 Muhammad Irawan, “Tag Archives: personal branding,” diakses pada 27 februari 2019 pada ,
https://muhammadirawansaputra.wordpress.com/tag/personal-branding/.
23
3) Ingredients (Components): Atribut berikutnya adalah ingrident
dimana ini merupakan bahan pembentuk suatu produk yang bisa
dilihat dan akan menentukan kualitas dari produk. Contohnya
atribut dari mobil mewah biasanya kursinya dibalut bahan kulit
berkualitas tinggi.
4) Marcomm: adalah singkatan dari marketing communication
merupakan bentuk komunikasi pemasaran dari sebuah produk
juga langsung bisa dirasakan dan dilihat seperti event-event
yang di adakan, percetakan brosur-brosur, dan spanduk atau
banner
c. Intangible Attributes
Lanjut dijelaskan oleh Alifahmi dalam Muhammad Adirawan
terdapat karakteristik dalam brand yaitu Intangible Attribute atau
atribut yang tidak terlihat atau hanya bisa dirasakan atau
dipikirkan.
1) Value yang berarti nilai dalam bahasa Indonesia, value dari
sebuah produk tidak bisa terlihat namun bisa langsung
dirasakan. Sebuah produk iPhone mungkin memiliki desain dan
warna yang sama dengan handphone mereka biasa, namun bagi
sebagai orang memiliki nilai yang lebih tinggi.
2) Brand Image: adalah kesan yang didapat dari pengalaman atau
informasi yang berkenaan dengan produk tertentu. Brand image
24
sebuah sedan BMW tentu lebih ekslusif dan elegan
dibandingkan dengan brand image Toyota Avanza.
4. Fungsi Branding pada Perpustakaan
Branding merupakan istilah yang kerap digunakan dalam berbagai cara
di dunia saat ini, produk, layanan, bahkan personalitity seseorang kini
menjadi brand tersendiri. Maka dari itu branding selalu timbul menjadi alat
yang kerap digunakan banyak hal secara umum dan turut pula branding
dapat dimanfaatkan bagi perpustakaan pada khususnya.
Seperti yang dijelaskan oleh Elisabeth Doucett sebagai brikut :
“branding in library is useful because it is a form of shorthand. A brand
tells a story about a product or service in a very short, concise way. It
tells potential users what they might expect to get form the product if
they decide to use it.”25
Branding pada perpustakaan berguna karena itu adalah bagian dari
steno. Sebuah merek dapat memberi tahu pengguna tentang suatu produk
atau layanan dengan cara yang sangat singkat dan ringkas. Ini memberi tahu
pengguna potensial apa yang mungkin mereka harapkan dari produk jika
mereka memutuskan untuk menggunakannya.
Lanjut Doucett menjelaskan bahwa branding pada perpustakaan
memiliki fungsi yang penting pada perpustakaan, baik perpustakaan khusus,
perpustakaan umum maupun perpustakaan akademis seperti perpustakaan
perguruan tinggi yaitu :
“branding it is particulary useful to public libraries that have to
continuously justify their existence in ways that an academic or special
25Elisabeth Doucett, Creating Your Library Brand: Communicating Your Relevance and
Value to Your Patrons. h.11
25
library might not hove to. However, in an era when so much is available
for free on the internet it makes sense for every library to articulate its
reason for being in terms that are absolutely clear to both users and
funders.”26
Branding penting untuk setiap jenis perpustakaan. Khususnya berguna
bagi perpustakaan umum yang terbiasa untuk terus membenarkan
keberadaan mereka dengan cara yang mungkin tidak harus dimiliki oleh
perpustakaan akademis atau khusus. Namun, ketika ada begitu banyak
tersedia secara gratis di internet, maka dari itu maka masuk akal bagi setiap
perpustakaan untuk menguraikan alasan keberadaanya dalam istilah yang
benar-benar jelas bagi pengguna dan penyandang dana.
D. Promosi Perpustakaan
1. Pengertian promosi
Promosi merupakan istilah yang kerap digunakan dalam dunia
pemasaran, dimana ini merupakan usaha yang dilakukan oleh penjual untuk
membujuk pembeli agar menerima atau menjual lagi menyerahkan kepada
orang lain untuk memakai produk, pelayanan atau ide yang dipromosikan.27
Pendapat lain juga merujuk pada bagaimana organisasi dan konsumen
melakukan pertukaran informasi dengan tujuan utama dimana produk atau
layanan jasa yang tersedia oleh organisasi tersampaikan seperti pernyataan
sebagai berikut oleh William J. Stanton dalam Maryati Syani yaitu :
“Promotion is the element in organization’s marketing mix that serves
to inform, persuade, and remind the market of the organization and or
its product”28
26Elisabeth Doucett. h.12 27Agus Sutoyo, Strategi Dan Pemikiran perpustakaan (Jakarta: Sagung Seto, 2001). h.184 28Mariyati Syani, “Promosi Perpustakaan 1,”
X,https://www.scribd.com/doc/27166439/Promosi-perpustakaan-1. diakes pada 7 oktober 2018.
26
Promosi adalah bagian dari sebuah bauran pemasaran suatu organisasi
yang memberikan informasi, membujuk, dan mengingatkan pasar akan
organisasi dan atau produknya.
Pendapat lain yang sejenis dijelaskan pula Micheal Ray dalam
Morrisan :
“the coordination of all seller-initiated efforts to setup channel of
information and persuasion to sell good and service or promote an
idea.”29
Koordinasi dari seluruh upaya yang dimulai dari pihak penjual untuk
membangun berbagai saluran informasi dan persuasif untuk menjual barang
dan jasa atau memperkenalkan suatu gagasan.
Dari beberapa pernyataan di atas dapat dimengerti bahwa promosi
merupakan kegiatan yang memperkenalkan produk atau layanan jasa yang
ada pada suatu organisasi agar semua jenis produk atau layanan jasa tersebut
dapat terkomunikasikan dengan baik agar digunakan atau terpakai produk
atau layanan jasanya
2. Promosi Perpustakaan
Promosi perpustakaan merupakan bagian dari cara atau mekanisme
komunikasi pada pemasaran untuk memanfaatkan setiap layanan jasa atau
fasilitas yang disediakan pada perpustakaan dimana target dari kegiatannya
merupakan pemustaka, seperti yang dijelaskan oleh Ajay dan Bhardwaj :
“Promotion is essentially the means of informing to users what you do
and what you can do. The benefits for those who promote their library
29Morissan, Periklanan: Komunikasi Pemasaran Terpadu (Jakarta: Prenadamedia Grup).h.16
27
services include: increased usage, increased value in the
organization,education of users and changed perceptions.”30
Promosi pada dasarnya ialah saran untuk memberi tahukan pemustaka
apa yang kamu (pustakawan) lakukan dan kamu bisa lakukan. Manfaat bagi
mereka yang mempromosikan layanan perpustakaan meliput: peningkatan
penggunaan, peningkatan nilai dalam organisasi, pendidikan pengguna dan
perubahan persepsi
3. Tujuan Promosi Perpustakaan
Promosi pada perpustakaan memiliki tujuan untuk memperkenalkan
Perpustakaan dari segi koleksi fasilitis dan layanannya, dan manfaat yang
dapat diperoleh setiap pemustaka. Lebih detil lagi tujuan promosi
perpustakaan adalah diperkenalkannya fungsi perpustakaan kepada
masyarakat, mendorong dan mengajak minat baca masyarakat agar
menggunakan koleksi perpustakaan semaksimalnya dan sehingga
bertambahnya jumlah orang yang membaca, memperkenalkan pelayanan
dan jasa perpustakaan.31
Jerome dan Andrew dalam Badollahi Mustafa menjelaskan bahwa
kegiatan promosi mempunyai sedikitnya 4 tujuan, yaitu: 32
a. Untuk menarik perhatian
b. Untuk menciptakan kesan
c. Untuk membangkitan minat
d. Untuk memperoleh tanggapan.
30Sapna Bhardawj dan Ajay Kusuma Sharma, Marketing and Promotion of Library Service
(Dehradun: Institute of Management Studies, 2009). 31Siti Sulthonah, Pemanfaatan Instagram dalam promosi perpustkaaan: studi kasus simpul
library-pustakalana di bandung (Jakarta: Universitas Islam Negeri, 2017).h.20 32Badollahi Mustafa, Promosi dan Jasa Perpustakaan, h.20.
28
Sedangkan menurut Muchydin dalam Hari Santoso secara terperinci
menjelaskan tujuan perpustakaan diantaranya : 33
a. Mengenalkan perpustakaan kepada masyarakat
b. Menanamkan pengertian tentang hakekat dan fungsi
perpustakaan
c. Menunjukkan tata cara penggunaan perpustakaan
d. Menempatkan perpustakaan sebagai bagian dari kehidupan
masyarakat pemakai
e. Memberikan bimbingan dan pengarahan dalam praktek
pendayagunaan Perpustakaan.
f. Meningkatkan pengertian dan kualitas pendayagunaan
perpustakaan.
Dari berbagai pernyataan di atas dapat diketahui bahwa pemikiran
dasar untuk melakukan kegiatan promosi adalah komunikasi, karena
dengan komunikasi yang baik, diharapkan terjadi interkasi antara
pemustaka dengan layanan yang disediakan di perpustakaan.
4. Cara Promosi Perpustakaan
Promosi perpustakaan merupakan aktifitas memperkenalkan
perpustakaan dari segi fasilitas, koleksi dan jenis layanan dan manfaat yang
diporoleh oleh setiap pemakai perpustakaan. Pengguna perpustakaan kerap
kali memiliki karakteristik yang berbeda-beda maka dari itu bentuk promosi
perlu disesuaikan dengan penggunanya. Berikut ini merupakan hal yang
dapat mempengaruhi penerimaan dan reaksi dari pesan promosi yang
disampaikan. Menurut Amin berbagai cara yang dapat dilakukan oleh
33Hari Santoso, Jurnal Perpustakaan Sekolah, t.t.
29
perpustakaan beberapa hal ini merupakan kegiatan atau sosisalisasi yang
dapat dilakukan antara lain34 :
a. Media cetak seperti penyebaran brosur, pembuatan daftar
tambahan koleksi baru.
b. Pemajangan koleksi baru di papan pengumuman.
c. Melalui media elektronik misalnya membuat situs (home page,
website), dan membuat pangkalan data yang dapat diakses.
d. Membuat iklan layanan sosial.
e. Membuat film dokumenter.
f. Mengundang pejabat dan tokoh publik, seperti penulis buku dan
artis ke perpustakaan.
g. Mengadakan kegiatan yang mengikut sertakan masyarakat,
misalnya perlombaan, pameran.
h. Mengadakan seminar ilmiah, diskusi, bedah buku dan lain
sebagainya.
i. Memberikan hadiah buku kepada pemakai perpustakaan tertentu
Sosialisasi harus dilakukan terus-menerus agar masyarkaat merasa
diingatkan dan tertarik untuk berkunjung ke perpustakaan.
5. Sarana Promosi Perpustakaan
Perpustakaan hendaknya membuat sarana promosi untuk menjangkau
pemustaka dimana saran promosi tersebut dapat berupa promosi dalam
bentuk tercetak, atau dalam bentuk elektronik atau online, bisa juga
perpustakaan melakukan rangkaian kegiatan yang menyertakan calon para
pemustaka di lingkungan perpustakaan tersebut.
34 amin abdullah, Dasar-dasar ilmu perpustakaan dan informasi (Yogyakarta: Fakultas Adab UIN
Sunan Kali Jaga, 2007).
30
a. Sarana promosi dalam bentuk tercetak.
Sarana promsosi dalam bentuk tercetak dapat menjadi salah satu
opsional bagi perpustakaan dalam melakukan kegiatan promosi,
terdapat beberapa bentuk media cetak antara lain sebagai berikut:
1) Poster
Poster merupakan salah satu media cetak yang berupa kertas dengan
ukuran tertentu berisi tentang pesan atau informasi tertentu dengan
kombinasi huruf dan gambar. Poster dapat diartikan sebagai sebuah
bentuk komunikasi untuk khalayak luas dimana ditekankan pada
unsur pesan yang disampaikan kepada target sasarannya. Dimana
istilah dalam periklanan di Indonesia, poster adalah iklan warna
berukuran besar yang dicetak pada selembar kertas, kain dan
ditempatkan pada panel, dinding, atau kaca jendela.35
2) Brosur
Brosur dapat dikatakan sebagai buku buku kecil yang memiliki
gambar dan tulisan dimana berisikan informasi tertentu. Menurut
Nova Afriani dalam Siti, brosur pada Perpustakaan lebih banyak
menggunakan kata dari pada gambar sedangkan gambar dan warna-
warna yang digunakan lebih mencolok yang menjelaskan mengenai
promosi Perpustakaan.36
35Harahap, Library Pop : strategi promosi perpustakaan. 36Siti Sulthonah, Pemanfaatan Instagram dalam promosi perpustkaaan: studi kasus simpul
library-pustakalana di bandung. h.22
31
3) Banner
Banner dalam keseharian sering kali disebut dengan istilah spanduk,
dan sering kali spanduk sering kali berbentuk horizontal dalam
penggunaanya. Sedangkan banner dalam pengertian menurut kamus
Oxford dijelaskan sebagai sebuah strip panjang kain bantalan
selogan atau desain, dibawa dalam demonstrasi atau prosesi atau
digantung di tempat umum.37
Saat ini beragam banner dapat ditemukan, selain dapat dipasang
dengan cara mengantung secara melebar juga dapat dipasang dengan
posisi tegak menggunakan penyangga berbentuk huruf X sehingga
disebut dengan x-banner. Adapun banner yang dapat digulung
dengan cara otomatis bila selesai digunakan, yang seperti ini disebut
dengan roll-up benner.38
4) Hanging Mobile
Hanging mobile adalah alat panjang yang bergerak apabila terkena
angin, dipasang dengan cara digantung. Pada banyak perpustakaan
media ini dibuat sebagai penanda bagi produk atau layanan
Perpustakaan yang ada dibawahnya atau disekitarnya. Media ini
akan ditemui dibeberapa titik di lingkungan perpustakaan perguruan
tinggi.39
37“Definition of banner in English,” https://en.oxforddictionaries.com/definition/banner.di
akses pada 22 oktober 2018. 38Harahap, Library Pop : strategi promosi perpustakaan. h.84 39Harahap, Library Pop : strategi promosi perpustakaan.h.94
32
5) Table Tent
Table tent merupakan media promosi yang dapat dipergunakan
secara fleksibel karena materinya dapat berubah sewaktu-waktu,
demikian juga penempatannya. Media promosi ini biasanya terdapat
di atas meja.40
6) ShelfTalker
Dalam aktifitas perpustakaan, untuk memudahkan pemustaka
menemukan buku yang dicarinya di deretan rak-rak setelah
melakukan penelusuran melalui OPAC ataupun ketika mencari
langsung ke rak, maka disetiap sisi atau salah satu sisi dari ujung rak
(end panel) ditempelkan sehelai kertas yang bertuliskan nomor
klasifikasi dari koleksi yang tersusun di rak tersebut. Hal tersebut
dilakukan bertujuan untuk memberikan kemudahan kepada
pemustaka dalam menemukan buku-buku dan kemudahan bagi
pustakwan dalam proses penyusunan kembali buku-buku ke rak.
Bahan shelf talker dapat berupa kardus, kertas, atau plastik dari iklan
sebuah produk yang dirancang untuk ditempelkan pada rak dimana
produk itu dipamerkan.41
40Harahap, Library Pop : strategi promosi perpustakaanbid. h.96 41Harahap, Library Pop : strategi promosi perpustakaan. h.94
33
b. Sarana Promosi bentuk kegiatan Perpustakaan
Perpustakaan dalam melakukan kegiatan dapat mengadakan
rangkaian kegiatan yang diantaranya sebagai berikut:
1) Pameran Perpustakaan
Pameran perpustakaan adalah salah satu rangkaian kegiatan yang
diselenggarakan oleh perpustakaan untuk menyampaikan
informasi pada hadirin dalam jumlah yang besar.42
Dengan kegiatan pameran, perpustakaan dapat menyajikan
berbagai aspek layanan jasa dan informasinya. Penyajian ini
sebaiknya mancakup semua jasa informasi dalam bahasa
sederhana. Pameran hanya bersifat visual, jadi tulisan yang di buat
harus jelas dan ringkas dan buku yang dipamerkan adalah yang
menarik dan terbaru.
2) Ceramah
Pengertian ceramah menurut Darmono dalam Nova Afriani
merupakan cara murah untuk mempublikasi jasa perpustakaan.
ceramah dapat diberikan pada berbagai kelompok masyarakat.
Jumlah hadirin pada perpustakaan biasanya terbatas. Ceramah
digunakan utnuk menceritakan jasa perpustakaan dan juga sebagai
sarana memperoleh masukan dari hadirin.43
42Windy Gusti Putri dan Marlini, Rancangan Pembuatan Sarana Promosi di Taman Bacaan
Masyarakat Suka Maju Sejahtera Padang, 2, no. 1, (September 2013). h. 451 43Nova Afriani, “Peranan Promosi Perpustakaan Terhadap Kunjungan Pemustaka di
Perpustakaan Umum Kota Solok.,” h.11
34
3) Seminar
Seminar merupakan pertemuan atau persidangan untuk membahas
suatu masalah di bawah pimpinan ketua sidang. Orang yang
bertindak sebagai pimpinan atau ketua sidang biasanya seorang guru
besar, seorang ahli, ataupun cendikiawan yang mumpuni dalam
bidang yang tengah dibahas. Masalah yang dibahas di dalam suatu
seminar dapat mencakup berbagai bidang disiplin ilmu atau berbagai
kegiatan di dalam kehidupan masyarakat. Pelaksanaan persidangan
dalam kehidupan masyarakat. Pelaksanaan persidangan dalam
seminar biasanya dipimpin oleh seorang pemandu dan dibantu oleh
seorang atau beberapa sekretaris.44
c. Sarana promosi berbentuk elektronik atau online
Perpustakaan kerap memiliki sarana promosi dalam bentuk
elektronik atau online dimana cara promosi ini dilakukan melalui
internet, email dan website perpustakaan.
1) Internet (interconnection-networking)
Internet merupakan jaringan komputer terbesar di dunia yang
menghubungkan jutaan komputer. Jaringan adalah sekelompok
sistem komputer yang berhubungan bersama. Ada dua jenis utama
jaringan komputer: Local Area Network (LAN) dan Wide Area
Network (WAN).
44Muryan Awaludin, “pengertian seminar,” 10 Juni 2013, diakses 22 oktober 2018 dari
http://www.jayakarta.ac.id/pengertian-seminar/.
35
LAN (Local Area Network) adalah dua atau lebih komputer yang
terhubung yang berbagi sumber daya tertentu dalam lokasi geografis
yang relatif kecil, biasanya terdapat pada satu ruangan atau gedung
yang sama. Contohnya termasuk jaringan rumah dan jaringan kantor.
WAN (Wide Area Network) biasanya terdiri dari dua atau lebih
LAN. Komputer terpisah lebih jauh dan dihubungkan oleh saluran
telepon khusus, atau gelombang radio. Internet adalah perluasan dari
keseluruhan Wide Area Network yang ada di dunia.45
2) E-mail
E-mail merupakan sistem pengiriman surat dengan format digital,
ditulis dengan menggunakan komputer, dan dikirim melalui koneksi
internet. Dengan penggunaan e-mail urusan surat menyurat menjadi
lebih mudah mulai dari pengerjaan dan pengirimannya juga dalam
hitungan detik sampai ke alamat e-mail yang dituju.
3) Website
Website merupakan suatu situs online yang dapat dibuat untuk
menjadi alat komunikasi untuk menyampaikan berbagai informasi
kepada orang yang menggunakan internet. Informasi yang terdapat
dalam website dimana berisi beberapa konten, seperti pesan, cerita,
video, berita dan lain sebagainya. Informasi yang disajikan pun
dapat tersedia dalam berbagai media, seperti teks, video, audio,
45Internet 101 What is the internet? (GoodwillCommunityFoundation. Inc, 2013). h.4
36
multimedia, dan animasi. Dengan demikian informasi yang disajikan
lebih bervarisi dan lebih interaktif sehingga lebih mudah dipahami.
E. Penelitian Terdahulu
Beberapa penelitian berikut merupakan penelitian terdahulu dengan topik
yang serupa dengan penelitian ini diantaranya adalah:
1. Strategi Perpustakaan Nasional melakukan Branding melalui Naskah
Kuno dan Koleksi Langka. Penelitian ini dilakukan oleh Irhamni Ali. Pada
penelitian ini ditujukan untuk mengetahui sejauh mana Perpustakaan
Nasional Republik Indonesia dalam memasarkan produk dan institusi
mereka. Dimana dalam penelitian ini dijelaskan branding adalah
kumpulan teori dan praktik yang bertujuan untuk mengukur, membangun
dan mengelola reputasi suatu institusi. Hasil dari penelitian ini
menyebutkan bahwa Perpustakaan Nasional Republik Indonesia
menjadikan mereka sebagai brand ambasador dalam pemasaran
institusinya. Hasil dari upaya ini adalah UNESCO mendeklarasikan tiga
manuskrip kuno Perpustakaan nasional republik Indonesia yang berjudul
negara kertagama sebagai Memory of the word in 2008 dan La Galigo juga
Badab Dipanagara sebagai Memory of the word pada tahun 2011. Juga
berbagai upaya Perpustakaan Nasional Republik Indonesia menetapkan
branding dengan manuskrip kuno dan buku langka seperti pembenahan
kebijakan pengadaan naskah, melakukan program keaksaraan dan
transkrip naskah, juga sebagai promosi isi buku dan manuskrip langka,
namun ada beberapa kendala yang dihadapi oleh Perpustakaan Nasional
37
Republik Indonesia untuk mempromosikan naska kuno dan buku langka
termasuk kebijakan angaran, kesulitan pengadaan mansukrip kuno dan
koleksi langka yang tersebar di Indonesia dan luar negeri serta kesulitan
menemukan penutur asli bahasa yang digunakan dari zaman kuno naskah
dan buku langkah di Indonesia.
2. Penerapan Prinsip Desain dalam Elemen Grafis Pada Ilustrasi Gambar
Berita Utama Surat Kabar Tribun Jambi, yang disusun oleh Miftahur
Rahmat Amar mahasiswi jurusan ilmu komunikasi Fakultas Dakwah dan
Ilmu Komunikasi Universitas Islam Negeri Sultan Syarif Kasim. Tujuan
penelitian ini adalah untuk mengetahui bagaimana penerapan prinsip
desain dalam elemen grafis pada ilustrasi gambar berita utama Surat Kabar
Tribun Jambi. Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif dengan
pendekatan kuantitatif dimana memberikan gambaran dengan
menggunakan hitungan angka. Objek dalam penelitian ini adalah
penerapan prinsip desain dalam elemen grafis pada ilustrasi gambar berita
utama tribun jambi. Sedangkan yang menjadi subjek adalah Surat Kabar
Tribun Jambi Edisi No.553 sampai dengan 582. Dimana gambar atau
tampilan ilustrasi memiliki 5 prinsip desain dan 5 elemen grafis. Hasil dari
penelitian ini menunjukkan bahwa penerapan prinsip desain dalam elemen
grafis pada ilustrasi gambar berita utama surat kabar tribun jambi
tergolong sangat baik karena mencapai 86.8%.
3. Strategi Muslim Designer Community (MDC) dalam mengembangkan
desain komunikasi visual sebagai media dakwah. Penelitian ini dilakukan
38
oleh Vanny Rosa Marini mahasiswi dari Fakultas Ilmu Dakwah dan Ilmu
Komunikasi Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta.
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui sejauh mana perumusan
strategi, implementasi strategi, dan evaluasi strategi muslim designer
community. Penelitian ini menggunakan pendekatan deskriptif dan
pendekatan kualitatif. Hasil dari penelitian ini menunjukan bahwa MDC
sudah melakukan upaya dengan menerapkan prinsip desain grafis dan
membuat karya-karya desain yang kemudian dibagikan melalui media
sosial dan cetak, dengan melakukan berbagai pelatihan desain, pameran
serta seminar atau talk show tentang berkolaborasinya desain dan dakwah.
4. Strategi Promosi Perpustakaan di Perpustakaan UIN Sunan Kalijaga
Yogjakarta oleh Farkhatum mahasiswa Fakultas Adab dan Ilmu Budaya
Universitas Islam Negeri Sunan Kalijaga Yogjakarta. Penelitian ini berisi
tentang bagaimana upaya promosi diperpustakaan UIN Sunan Kalijaga
Yogjakarta dan strategi promosinya dalam mempromosikan perpustakaan.
metode penelitian ini menggunakan metode deskriptif dengan pendekatan
kulitatif. Hasil penelittian ini menunjukan bahwa perpustakaan UIN Sunan
Kalijaga Yogyakarta dalam mempromosikan perpustakannya dengan cara
: menyebar brosur, terbitan khusus perpustakaan, display buku baru,
orentasi mahasiswa baru dan kegiatan perpustakaan seperti User
Education, papan informasi, spanduk, internet dan bentuk kerjasama.
Kegiatan promosi tersebut lebih banyak bertujuan sekedar memberikan
informasi dan mengingatkan kembali keberadaan produk atau layanan jasa
39
perpustakaan di lingkungannya. Strategi peromosi perpustakaan ini tidak
diukur berdasarkan intensitas melakukan promosinya tetapi lebih kepada
promosi yang tepat sasaran sesuai dengan apa yang menjadi tujuan
promosi tersebut. Terdapat kendala dalam upaya perpustakaan melakukan
promosi yaitu anggaran dan tenaga khusus.
40
BAB III
METODE PENELITIAN
A. Jenis dan Pendekatan Penelitian
Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah jenis
penelitian deskriptif. Penelitian deskriptif yaitu penelitian yang bertujuan
mendeskripsikan atau menjelaskan sesuatu hal seperti apa adanya.46 Metode
penelitian ini dipilih untuk mendeskripsikan atau menggambarkan secara
umum persepsi pemustaka terhadap penerapan desain grafis dalam strategi
branding pada Promosi Perpustakaan Universitas Satya Negara Indonesia.
Sedangkan pendekatan yang dilakukan adalah pendekatan kuantitafi,
Sugiyono menjelaskan bahwa metode kuantitif artinya metode penelitian yang
berdasarkan filsafat positivism (p0emikiran tentang sebab dan akibat ) yang
digunakan untuk meneliti pada populasi serta sampel tertentu, lalu
pengumpulan data menggunakan instrumen penelitian, analisis data bersifat
kuantitatif dengan tujuan menguji hipotesis yang telah ditetapkan.47
Berdasarkan pernyataan tersebut kita dapat ketahui bahwa dalam
penelitian ini merupakan penelitian deskripsi dengan pendekatan kuantitatif
yang bertujuan untuk mengumpulkan informasi atau data dengan persepsi
pemustaka terhadap penerapan desain grafis dalam strategi branding pada
permosi perpustakaan USNI berbentuk dalam angka.
46Prasetya Irawan, Logika dan Prosedur Penelitian: pengantar teori dan panduan praktis
penelitian sosial bagi mahasiswa dan peneliti pemula (Jakarta: STIA-LAN, 1999), h.60. 47 Sugiyono, Metode Penlitian Kuantitatif, Kualitatif dan R & D (Bandung: Alfabeta,
2009).
41
B. Sumber Data
1. Data Primer
Data primer merupakan data yang diambil peneliti tanpa perantara dari
sumber pelakunya. 48 Sumber data primer merupakan sumber data yang
diperoleh dari responden yang ditemu langsung di lokasi penelitian. Dalam
hal ini data primer yang diambil adalah data dari angket/kuesioner yang
peneliti sebarkan. Imam dan Tabroni dalam Alyasa menjelaskan bahwa
responden merupakan orang atau sejumlah orang yang memberikan
“respon” atau tanggapan terhadap apa yang diminta atau ditentukan oleh
peneliti. 49 Responden yang peneliti ambil merupakan pengunjung
perustakaan USNI yang merupakan mahasiswa dari USNI itu sendiri.
Dimana dijelaskan oleh suwarno bahwa “User adalah pengguna atau
pengunjung yang datang ke perpustakaan yaitu ada mahasiswa, guru, dosen
dan masyarakat pada umumnya.50
2. Data Sekunder
Data sekunder adalah data yang diperoleh tidak langsung dari
sumbernya. Data sekunder merupakan data yang didapatkan dari kajian
kepustakaan yang terdiri dari berbagai literatur terkait dengan penelitian ini.
Atau artikel dan jurnal tentang hal terkait dengan judul penelitian.
48Prastya Irawan, Logika dan Prosedur Penelitian: pengantar teori dan panduan praktis
penelitian sosial bagi mahasiswa dan peneliti pemula (Jakarta: STIA-LAN, 1999). h.86 49 Alyasa Gustiyono, Persepsi pemustaka terhadap kualitas layanan sirkulasi di
perpustakaan universitas satya negara indonesia (Jakarta: Universitas Islam Negeri Syarif
Hidayatullah, 2016), diakses pada 3 Mei 2019 pada
http://repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/36420/1/ALYASA%20GUSTIYONO%
20-%20FAH.pdf. 50 wiji suwarno, Dasar-Dasar Ilmu Perpustakaan (Yogyakarta: Ar-Ruz, 2007). h.80
42
C. Populasi dan Sampel
1 Populasi
Populasi adalah keseluruhan obyek penelitian baik terdiri dari benda
nyata, abstrak, peristiwa maupun gejala yang merupakan sumber data dan
memiliki karakter tertentu dan sama.51 Dalam penelitian ini populasinya
adalah para pemustaka pada perpustakaan Universitas Satya Negara
Indonesia selama bulan April 2019 dimana dapat diketahui bahwa pemustaka
yang berkunjung sebanyak 671 mahasiswa.
2 Sampel
Sampel adalah bagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki oleh
populasi tersebut.52 Maka dari itu sampel adalah bagian dari populasi yang
karakteristiknya hendak diselidiki untuk bisa mewakili seluruh populasi
yang ada sehingga jumlahnya lebih sedikit dari populasi. Jumlah dari
sampel pada penelitian ini adalah sebanyak 67 orang responden yang
merupakan pengunjung perpustakaan Universitas Satya Negara Indonesia.
Adapun penarikan sampel dilakukan berdasarkan pendapat Arikunto
yang menjelaskan bahwa “jika populasi lebih dari 100 orang maka sampel
dapat diambil 10%-30% atau sesuai dengan kemampuan peneliti” maka dari
itu penelitian ini mengambil sampel sebanyak 10% dari jumlah pengunjung
perpustakaan pada bulan april dimana diketahui bahwa total dari jumlah
pengunjung pada bulan april yaitu berjumlah 671 orang, dimana sampel
51Sukandarrumidi, Metodologi Penelitian: Petunjuk Praktis Untuk Peneliti Pemula
(Yogyakarta: Gadjah Mada University Press, 2012), h.47. 52 Sugiyono, Metode Penlitian Kuantitatif, Kualitatif dan R & D.
43
dirumuskan menjadi 10% X 671 = 67,1 dan dibulatkan menjadi 67
responden .
Teknik penarikan sampel pada penelitian ini dibulatkan dengan cara
teknik Accidental sampling, yaitu mengambil sampel dengan pertimbangan
tertentu yang tidak dirancang pertemuannya terlebih dahulu53 jadi dalam
penelitian ini.
D. Teknik Pengumpulan Data
Adapun teknik pengumpulan data pada penelitian ini diperoleh peneliti agar
dapat memenuhi kebutuhan informasi yang diperlukan dalam penelitian dimana
ini dilakukan dengan cara sebagai berikut :
1. Kuesioner
Kuesioner merupakan teknik pengumpulan data yang menggunakan
cara mengirimkan suatu daftar atau table pernyataan yang diberikan kepada
responden untuk diisi. Kuesioner pada penelitian ini digunakan untuk
mengetahui persepsi pemustaka terhadap Penerapan desain grafis dalam
strategi branding pada promosi di Perpustakaan Universitas Satya Negara.
Maka dari itu obyek atau responden yang ingin diteliti adalah pemustaka
yang menjadi anggota perpustakaan Universitas Satya Negara Indonesia.
53 Arikunto Suharsimi, Prosedur Penelitian : Suatu Pendekatan Praktik Jakarta: Renika
Cipta, 1992. h 175
44
2. Kajian Pustaka.
Kajian pustaka merupakan penelitian yang datanya diperoleh atau
diambil terutama atau seluruhnya dari kepustakaan (buku, dokumen, artikel,
laporan dan lain sebagainya).54
3. Dokumentasi
Dokumentasi merupakan upaya mencatat peristiwa yang sudah
berlalu. Dokumentasi bisa berbentuk tulisan, gambar, atau karya-karya
monumental dari seseorang.55 Pengumpulan data dimana peneliti
menyelidiki benda-benda promosi dan bagaimana proses penerapan desain
grafis pada strategi branding Perpustakaan USNI, berupa foto-foto dan
kegiatan-kegiatan yang berkaitan dengan tema yang diambil penulis.
E. Teknik Pengolahan dan Analisis Data
1. Pengumpulan Sampel
Pada penelitian ini pengumpulan sampel menggunakan kuesioner untuk
memperoleh data responden yang nantinya akan menggali informasi tentang
terkait dengan penelitian.
2. Pengolahan Data
Setelah melakukan pengumpulan data, maka langkah selanjutnya adalah
pengolahan dimana dijelaskan oleh bungin yaitu pengolahan data yang
dilakukan oleh peneliti secara umum dilaksanakan dengan melalui tiga
tahap, yaitu:
54Irawan, Logika dan Prosedur Penelitian: pengantar teori dan panduan praktis penelitian
sosial bagi mahasiswa dan peneliti pemula. h. 65 55Sugiyono, Metode Penlitian Kuantitatif, Kualitatif dan R & D. h. 240
45
a) Memeriksa, data diperiksa sebelum diterjemahkan (Editing)
b) Proses pemberian identitas atau menerjemahkan hasil data (Cooding)
c) Tabulasi adalah penyajian data dalam bentuk tabel.
Jawaban kuesioner pada penelitian ini diperoleh dari responden yang
nanntinya akan diberi skor pada setiap butir kategori yang ada. Peraturan
skor dilakukan untuk mengukur konsep dari penelitian yang telah
ditentukan, dimana kuesioner ini berisikan bernyataan pernyataan.
3. Analisis Data
Proses analisa data merupakan kelanjutan dari proses pengolahan.
Dalam analisis data pada penelitian ini persepsi pemustaka diukur dengan
sekala yang digunakan pada tiap butir pernyataan dalam kuesioneri dimana
pengukuran dalam penelitian ini adalah modifikasi skala Likert. Menurut
Sutrisno Hadi dalam Sri Wahyuni, modifikasi skala Likert dimaksudkan
untuk menghilangkan kelemahan yang dikandung oleh skala lima tingkat,
yang meniadakan kategori jawaban ditengah atau netral.56 Sekala likert
merupakan skala yang dapat digunakan untuk mengukur pendapat, sikap,
dan persepsi seseorang tentang suatu objek atau fenomena tertentu, dimana
dengan penelitian sebagai berikut:
56 Sri Wahyuni, “Pengaru Konten Instagram @Smrfoodies 2 terhadap minat beli followers,”
ejournal Ilmu Komunikasi 7 (2019). Pada http://ejournal.ilkom.fisip-unmul.ac.id/site/wp-
content/uploads/2019/01/JURNAL%20yuni%20(01-30-19-04-08-17).docx.
46
Tabel 3. 1 Penilaian Skala Likert
Setiap skor pada jawab responden terhadap butir-butir pernyataan
yang ada selanjutnya akan dihitung persentasenya untuk mengetahui jumlah
persen dari setiap skor yang diberikan pada setiap pernyataan, yaitu dengan
menggunakan rumus persentase berikut:57
P = f/n x 100%
Keterangan:
P = Presentase
F = Frekuensi (jawaban terpilih)
N = Sampel yang diperoleh
Adapun parameter untuk nilai presantasenya adalah sebagai berikut:
0% = Tidak satupun
1% - 25 % = Sebagian kecil
26% - 49% = Hampir setengahnya
50% = Setengahnya
51% - 75% = Sebagian besar
76% - 99% = Hampir seluruhnya
100% = Seluruhnya
57 Sofiyan Siregar, Metode Penelitian Kuantitatif Dilengkapi Perbandingan Perhitungan
Manual & SPSS, h.100.
Pernyataan Persepsi Skor Nilai
Sangat Setuju 4
Setuju 3
Tidak Setuju 2
Sangat Tidak Setuju 1
47
Setelah perhitungan data persentase, selanjutnya data dianalisi dengan
skala likert. Skala likert atau disebut juga summated-reatings scale,
merupakan skala yang memungkinkan responden untuk mengekspresikan
intensitas perasaan mereka. Skor-skor pada skala likert dijumlahkan
kemudian dicari skor rata-rata tersebut. Perhitungan skor rata-rata dapat
dituliskan dengan rumus sebagai berikut:
Keterangan:
X = Skor rata-rata
(S4…S1) = Skor pada skala likert 4 sampai 1
F = Frekuensi
N = Jumlah Sampel yang diolah atau total frekuensi
Skala di atas adalah skala ordinal yang hanya dapat menyatakan suatu
objek ke dalam kategori sangat baik atau sangat tidak baik hal ini karena
skala ordinal mempunyai keterbatasan analisa. Untuk memperluas analisa,
peneliti mengubah skala ordinal menjadi skala interval guna menentukan
skala-skala yang mempunyai jarak yang sama antar titik-titik yang
berdekatan. Rumusan dari skala interval sebagai berikut:
Skala Interval : {a(m-n):b}
Keterangan:
a = Jumlah atribut
m = Skor tertinggi
n = Skor terendah
b = Jumlah skala penilaian yang ingin dibentuk/diterapkan
48
Jika skala penilaian yang diterapkan berjumlah 4 dimana skor terendah
adalah satu dan skor tertinggi adalah empat, maka skala interval dapat
dihitung sebagai berikut: {1(4-1):4}= 0,75 jadi jarak setiap titik adalah 0,75
sehingga dapat diperoleh penilaian sebagai berikut:
Tabel 3. 2 Skala Interval
Skor Interval
3,28 – 4,03 Sangat Menarik
2,52 – 3,27 Menarik
1,76 – 2,51 Tidak Menarik
1,00 – 1,75 Sangat Tidak Menarik
Penggunaan skala interval pada skor di atas dalam penerapnya akan
menganalisa hasil akhir dan interpretasi data untuk mengetahui apakah
responden merasa bahwa penerapan desain grafis dalam strategi branding
pada promosi perpustakaan USNI sudah sangat menarik, menarik, tidak
menarik atau sangat tidak menarik contoh, jika hasil skor rata rata yang
didapatkan diketahui 3,19 maka dia akan masuk pada kategori skala interval
menarik yang beriksar pada skor 2,52 - 3,27 sesuai tabel 3.2
F. Tempat dan Waktu Penelitian
Penelitian ini dilaksanakan pada Perpustakan Universitas Satya Negara
Indonesia yang berlokasi di Jl. Arteri Pondok Indah No.11 Kebayoran Lama-
Jakarta Selatan. Penelitain ini dilakukan mulai pada bulan Mei 2018 sampai
dengan bulan April 2019 yang rangkaiannya dapat dilihat seperti pada tabel 3.3
49
Tabel 3. 3 Jadwal Penelitian
No
. Jenis Kegiatan
2018 - 2019
Mei Jun Jul Ags Sep Okt Nov Des Jan Feb Mar Apr Mei
1 Observasi awal
dan pembuatan
proposal skripsi
2 Penyerahan
proposal skripsi
3 Bimbingan
skripsi
4
Pengumpulan
literatur dan
pembuatan
skripsi
5 Wawancara
dengan informan
6 Penyebaran
Kuesioner
6 Penyelesaian
Skripsi
7 Sidang Skripsi
50
BAB IV
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
A. Profil Perpustakaan Universitas Satya Negara Indonesia
1. Sejarah Perpustakaan Universitas Satya Negara Indonesia
Perpustakaan Universitas Satya Negara Indonesia merupakan
perpustakaan perguruan tinggi yang tentu saja berada di lingkungan
Universitas Satya Negara Indonesia. Tujuan berdirinya Perpustakaan ini
adalah merupakan penunjang Program Tridarma Perguruan Tinggi pada
Universitas tersebut. Sebagai perpustakaan perguruan tinggi, sejara awal
tentu saja tidak dapat di pisahkan dari institusi induknya, yaitu Universitas
Satya Negara Indonesia.
Universitas Satya Negara Indonesia berdiri pada tahun 1989
berasamaan dengan berdirinya Universitas, perpustakaanpun turut di
dirikan sebagai Unit Palayan Teknisnya, setelah berdiri tentu perpustakaan
melakukan upaya upaya pengembangan yang dilakukan secara bertahap,
mulai dari tata letak ruangan perpustakaan, penambahan fasilitas,
penambahan sarana dan perasarana, pengembangan sistem informasi
perpustakaan, dan tentu pengembangan dan penambahan bahan pustaka
sebagai koleksi pada perpustakaan.
Dalam proses melakukan pengembangannya Perpustakaan
Universitas Satya Negara sudah beberapa kali mengalami perubahan pada
posisi pimpinan atau kepala perpustakaan. di periode awal, yaitu pada tahun
1990 kepala perpustakaan pada saat itu adalah Sri R dimana ia merupakan
51
kepala perpustakaan pertama. Kemudian posisi kepala perpustakaan
tersebut dilanjutkan oleh Alm. Holomon pada tahun 1995. Periode
selanjutnya perpustakaan di pimpin oleh Ratna Nababa pada tahun 2005.
Kemudian pada tahun 2010 Rektor Universitas Satya Negara Indonesia
melantik Tri Utami, S.Hum Sebagai Kepala Perpustakaan selanjutnya.
Setelah terjadi beberapa pergantian pada posisi kepala perpustakaan,
akhirnya pada tahun 2013 posisi ini di isi oleh orang yang memiliki latar
belakang perpustakaan yaitu Santi Pratiwi, S.Ip. M.Pd menggantikan kepala
perpustakaan sebelumnya. Namun pada tahun 2013 Risna, S.Hum
menggantikan sebagai kepala perpustakaan. Lanjut kemudian rektor
menugaskan Bertha Komala Sinambela, S.Sos. M.Si sebagai pejabat
sementara pada tahun 2015. Pada periode ini Febri Nurul Huda, S.Ip
menggantikan kepala perpustakaan sebelumnya dimana beliau diangkat
pada tahun 2016 dan tetap menjabat sebagai kepala perpustakaan sampai
sekarang.
Diketahui bahwa upaya Universitas Satya Negara Indonesia dalam
mengembangkan perpustakaannya memiliki rentang waktu yang cukup
lama namun perubahan signifikan terjadi pada tahun 2015 semenjak
diresmikannya gedung baru. yang diresmikan oleh Rektor Universitas Satya
Negara Indonesia. Pengembangan yang terjadi baik mulai fasilitas dan
sistem pelayanan ini berada di lantai 4 gedung A Universitas Satya Negara
Indonesia.
52
Perubahan signifikan ini dapat dilihat dari bagai hal secara bertahap
dimana semua dimulai dari inventarisasi pada semua koleksi yang ada di
perpustakaan, dimana sebelumnya inventarisasi sebelumnya hanya menulis
total koleksi yang ada. Kemudian penggunaan sistem klasifikasi DDC pada
perpustakaan tersebut juga terjadi pada Periode kepala perpustakaan ini.
Lalu penerapan teknologi informasi pada sistem pencarian mereka dengan
menggunakan Slim’s pada tahun 2016. Kemudian beberapa kali pergantian
layout pada tataruang perpustakaan agar lebih nyaman dan baik. Dan
perpustakaan kini sudah bukan lagi tempat yang sunyi untuk duduk dan
menunggu namun menjadi tempat diskusi karena disediakannya pojok
diskusi pada perpustakaan, dan pemutaran musik yang secara konsisten
diputar.
2. Visi dan Misi Perpustakaan Universitas Negara Indonesia
a. Visi
Sesuai dengan visi dan misi Universitas Satya Negara Indonesia.
Perpustakaan Universitas Satya Negara Indonesia memiliki visi yakni :
menjadi perpustakaan yang menyediakan layanan informasi dan penelitian
bagi civitas akademik Universitas Satya Negara Indonesia dan terwujudnya
peningkatan pemanfaatan perpustakaan setiap waktu sebagai sarana
kegiatan Tridarama Universitas.
b. Misi
1) Menyediakan semua bentuk informasi yang sesuai dengan
kurikulum yang berlaku di Unviersitas Satya Negara Indonesia.
53
2) Mengolah Informasi agar bisa diakses oleh pengguna dengan
mudah, cepat dan tepat.
3) Memberikan fasilitas yang memadai agar dapat mewujudkan fungsi
perpustakaan sebagai sarana dalam membantu proses belajar
mengajar dan penelitian.
4) Menyelenggarakan pelayanan teknis/pengolahan bahan pustaka
terotomasi demi terciptanya sumber informasi dan penelusuran
informasi ilmu pengetahuan secara offline maupun online secara
cepat, tepat dan efisien.
5) Menyelenggarakan terhadapn pemakai bahan pustaka dan pelayanan
informasi secara manual dan online.
6) Menyelenggarakan pelayanan multimedia, internet, dan digital
library e- journal dan e-book.
7) Melakukan peningkatan kualitas tenaga perpustakaan (tenaga
administrasi dan pustakawan), dengan pendidikan dan pelatihan,
seminar, lokakarya dan lainnya.
3. Fungsi Perpustakaan
a. Menunjang pelaksanaan program pendidikan, penelitian serta
pengabdian masyarakat.
b. Menunjang pelaksanaan program pendidikan, penelitian serta
pengabdian masyarakatnya.
c. Tempat pelestarian informasi dan teknologi.
54
Penangung jawab (Pembantu Rektor I)
Dr. Ir. Hj. Dwi Ernaningis M.Si
Pustakawan
(IT dan Pengolahan)
Adit Saputra, S.Ip
Staff
(Pelayanan Teknis)
Gembol
Pustakawan
( Pelayanan dan Administrasi )
Nia Daniati, A.Md
Pustakawan
(Pelayanan Teknis )
Elis Pasaribu A.Md
Kepala Perpustakaan
Febri Nurul Huda, S.Ip
4. Tujuan Perpustakaan
Perpustakaan Universitas Satya Negara Indonesia diselenggarakan
dengan tujuan sebagai berikut :
a. Menunjang terselenggaranya penelitian bagi civitas akademika
Universitas Satya Negara Indonesia sehingga ilmu pengetahuan dan
teknologi dapat berkembang dengan baik.
b. Melakukan kerjasama dengan pihak-pihak luar Universitas Satya
Negara Indonesia dalam pengumpulan, pengolahan, serta
penyebarluasan informasi ilmu pengetahuan dan teknologi.
c. Meningkatkan cara mengakses informasi baik di dalam kampus
maupun di luar kampus.
d. Melakukan pemanfaatan koleksi secara bersama dengan
perpustakaan lain sehingga memperluas pencarian maupun
penyebaran informasi.
5. Struktur Organisasi Perpustakaan.
55
6. Jenis Koleksi
a. Koleksi Tercetak
Koleksi yang termasuk dalam kelompok ini meliputi semua buku
yang dimaksud untuk mendukung dan mengembangkan pencapaian
proses belajar mengajar. Beberapa koleksi terdiri dari buku teks, baik
untuk mahasiswa maupun dosen, buku teks terdapat juga buku yang di
wajibkan maupun yang dianjurkan untuk mata kuliah tertentu. Buku
jenis ini merupakan buku yang dapat dipinjam oleh pemustaka dengan
jangka waktu tertentu.
Koleksi yang dapat dipinjam ini dapat diambil sendiri di rak yang
telah disediakan dan jika ini ingin dipinjam, koleksi ini harus diberikan
terlebih dahulu kepada pustakawan di bagian sirkulasi untuk diproses
sebagai koleksi yang tercatat sedang dipinjam. Ada pula koleksi
perpustakaan yang hanya dapat dibaca di tempat, dan tidak bisa
dipinjam atau dibawa pulang. Berikut adalah beberapa jenis koleksi
yang terdapat pada perpustakaan Universitas Satya Negara Indonesia,
yaitu buku teks dan buku rujukan/sumber rujukan.
b. Koleksi Referensi
Koleksi referensi disimpan dalam ruangan khusus (ruangan
referensi) dimana pada ruangan ini terdapat kumpulan atau kelompok
koleksi pustaka yang terdiri dari bahan-bahan berisi karya-karya
bersifat memberitahu atau menunjukan (informatif/referencial) tentang
56
informasi tertentu. Berikut ini merupakan koleksi-koleksi yang terdapat
pada perpustakaan tersebut, yaitu:
1) Kamus
Kamus digunakan untuk mencari arti kata, asal kata, atau definisi
dari suatu kata singkatan atau cara pengucapan kata kata asing,
istilah asing, sinonoim dari suatu kata.
a) Kamus Besar Bahasa Indonesia
b) Kamus Lengkap Bahasa Jerman, dan lain-lain.
2) Almanak dan Buku Tahunan
Almanak dan Buku Tahunan digunakan untuk mengetahui data dan
peristiwa seperti kejadian/peristiwa penting, hari-hari penting, dan
kegiatan tahunan.
a) Statistik Indonesia
b) Annual Report of the ASEAN Standing Committe
3) Ensiklopedia, buku pegangan/manual, dimana ini berfungsi untuk
memperoleh informasi tentang pengetahuan umum, latar belakang,
dan pedoman, serta menjawab informasi umum.
a) Ensiklopedia American
b) Ensiklopedia Ekonomi, Bisnis, dan Manajemen.
4) Direktori, buku tahunan, almanak digunakan untuk mengetahui
organisasi dan lembaga; mencakup tujuan, keanggotaan, kegiatan,
struktur, nama pejabat dan alamatnya.
a) Direktori Perguruan Tinggi Terakreditasi.
57
5) Penerbitan pemerintah (Undang-Undang, Peraturan-Peraturan, dan
Keterangan Resmi)
6) Kliping dan Perss Release, berkaitan dengan berita penting tertentu
mencakup berita kejadian tertentu, informasi bidang tertentu,
promosi tertentu.
7) Karya-karya Ilmiah/Penelitian, digunakan untuk mengetahui hasil
karya-karya ilmiah, hasil penelitian, subyek-subyek penelitian.
8) Prosiding
Prosiding juga menjadi koleksi perpustakaan, prosiding merupakan
kumpulan dari beberapa paper akademis hasil seminar/conferenc
yang diantaranya adalah :
a) Prosiding Simposium Nasional Akutansi.
b) Prosiding Seminar Nasional Aplikasi Sains dan Teknologi,
Tema: Membangun Daya Saing Bangsa dengan Kemandirian
Sains dan Teknologi.
c) Prosiding Seminar Nasional Perikanan Penangkapan dan
Budidaya Perairan, dan laim-lain,
9) Jurnal
Jurnal pada perpustakaan ini di antranya merupakan koleksi yang
hanya dapat dibaca di tempat dan merupakan bahan pustaka yang
dapat digunakan sebagai bahan rujukan penelitian. Terdapat
beberapa jurnal yang dilanggan perpustakaan yang dapat
mahasiswa/i manfaatkan diantaranya adalah:
58
a) Jurnal kebijakan Perikanan Indonesia (Indonesia Fisheries
Policy Journal)
b) Media Akuakultur
c) Gadjah Mada International Journal Busness
d) Jurnal Satya Mandiri Manajemen dan Bisnis
e) Internasional Research Journal of Business Studies
f) Journal of Management and Business Review, dan lain-lain.
10) Local Content : Skripsi, Thesis dan Disertasi
Karya ilmiah hasil dari civitas akademi Universitas Satya Negara
Indonesia juga turut menjadi koleksi pada Perpustakaan, dan
merupakan koleksi yang hanya dapat dibaca di perpustakaan.
11) E-Resource
Merupakan koleksi perpustakaan yang dapat diakses dalam bentuk
format digital, terdapat beberapa jenis yang dikoleksi seperti E-
Journal, e-book dan online databases.
E-journal, merupakan koleksi perpustakaan dari hasil kerjasama
antara lembaga-lembaga di luar Universitas Satya Negara Indonesia,
kerjasama yang terjalin merupakan kerjasama dengan pihak
Perpustakaan Nasional Republik Indonesia, Kementrian Pendidikan
dan kebudayaan dan Direktorat Jendral Pendidikan Tinggi.
Sage Journal Online, Subjek pada koleksi ini terdiri dari : Health
Sciences, Life and Biomedical Sciences, Matrials Science and
Engeneering, dan Social Sciences and Humanities.
59
JSTOR, Subjek pada konten ini terdiri dari beberapa disiplin ilmu
seperti : art, Bisnis dan ekonomi, sejarah, hukum, humaniora,
kesehatan, matematika, dan ilmu-ilmu sosial lainnya.
John Wiley, Subjek pada koleksi ini terdiri dari : Aquaculture and
Food Science, Business, Economics, Finance and Accounting,
Computer Science and Information Technology, General
Computing, Computer Science, Information Science and
Technology, Law and Criminology
12) E-book,
Merupakan jenis koleksi E-Resource yang disediakan perpustakaan
yang terdiri dari berbagai jenis keilmuan yang menunjang kurikulum
universitas.
7. Waktu dan Sistem Pelayanan
Sesuai dengan Kalender akademik Universitas, pelayanan
Perpustakaan diatur sebagai berikut :
a. Senin s/d Jumat : 08.00–12.00 dan 13.00–20.00 WIB
Istirahat : 12:00–13.00 WIB dan 18.00-18.15 (Sholat Magrib)
b. Senin s/d Jumat : 08.00–11.30 dan 13.00-20.00 WIB
stirahat : 11.30-13.00 WIB dan 18.00–18.15 (Sholat Maghrib)
c. Pada masa libur perkuliahan.
d. Senin s/d Jumat : 08.00 – 17.00 WIB
60
8. Sistem Layanan
Terdapat 2 jenis sistem pelayanan pada perpustakaan yaitu layanan
terututup (close access) dan layanan terbuka (open access). Layanan terbuka
(open access) ini ditujukan untuk pemustaka perpustakaan dimana
pemustaka dapat mencari atau mengambil sendiri koleksi/bahan pustaka
yang terdapat di perpustakaan langsung ke rak koleksi. Sedangkan layanan
tertutup (close access) merupakan layanan yang hanya dapat diakses dengan
izin pustakawan dimana koleksi ini merupakan bagian dari local content
pada perpustakaan seperti : Skripsi, tesis, dan disertasi. Semua bahan
pustaka tersebut dapat diakses sesuai kebutuhan informasi pemustaka
dengan mencari melalui OPAC perpustakaan dan juga disediakan komputer
khusus yang dapat langsung mengakses OPAC tersebut.
a. Layanan Informasi
Layanan ini merupakan layanan yang berguna untuk
memberikan informasi berbagai macam layanan serta fasilitas yang
disediakan oleh peprustkaan pada Univeristas Satya Negara
Indonesia. Dalam memberikan layanan informasinya perpustakaan
juga turut menggunakan media sosial sebagai alat dalam layanan
tersebut beberapa platform yang digunakan yaitu :
Twitter:@Universitas Satya Negara Indonesia_library ; Instagram
: @Usni_Library ; facebook : Perpustakaan Universitas Satya
Negara Indonesia.
61
b. Layanan Sirkulasi
Layanan Sirkulasi adalah layanan perpustakaan untuk
pemustaka dimana layanan ini menyediakan jasa peminjaman dan
pengembalian buku.
1) Peraturan Peminjaman Buku
a) Pemustaka yang ingin meminjam harus memiliki kartu
anggota Perpustakaan Unversitas Satya Negara Indonesia.
b) Pemustaka yang berasal dari luar baik mahasiswa atau
umum tidak dapat meminjam koleksi pada perpustakan,
namun dapat membaca koleksi tersebut di perpustakaan.
c) Pemustaka yang menjadi anggota perpustakan hanya
dapat meminjam maksimal 2 (dua) judul buku.
d) Peminjaman buku dapat diperpanjang setelah 1 (satu)
minggu berikutnya.
e) Buku yang dipinjam oleh pemustaka harus dikembalikan
sebelum jangka waktu yang telah ditentukan dalam
keadaan baik/tidak rusak.
f) Koleksi lokal perpustakan hanya dapat dibaca di
perpustakaan atau jika materi yang diperlukan pemustaka
maka isi dari materi dapat di fotokopi dengan cara
pemustaka memberikan jaminan berupa kartu anggota dan
kartu identitas lain kepada pemustaka.
62
g) Majalah, jurnal, skripsi dan tesis merupakan koleksi yang
hanya dapat dibaca di tempat.
h) Hal-hal lain yang masih belum diatur dalam persyaratan
peminjaman koleksi akan ditetapkan dan diumumkan
kemudian.
3) Layanan Referensi
Layanan referensi juga merupakan bagian dari layanan pada
Perpustakaan Universitas Satya Negara Indonesia, dimana
pemustaka dapat mendapatkan informasi dari pustakwan untuk
mengetahui sumber informasi mana yang dapat memenuhi
kebutuhan pemustaka berdasarkan dari koleksi dan bahan
referensi perpustakaan memiliki koleksi sebagai sumber referensi
antara lain kamus, ensiklopedia, laporan penleitian, bibiligorafi
dan bahan pustaka lainnya sebagai layanan bantuan untuk
pemustaka.
Pada layanan referensi ini pemustaka hanya dapat
mengaksesnya dengan sistem layanan tertutup, yaitu dimulai
dengan pemustaka mengisi form pengambilan skrispi yang
mereka butuhkan, lalu diserahkan ke pustakawan yang ada di
meja sirkulasi, selanjutnya pustakawan akan memberikan kepada
pemustaka tersebut.
63
4) Layanan Fotokopi
Perpustakaan Universitas Satya Negara Indonesia
menyediakan layanan fotokopi bagi pemustaka. Layanan ini
berguna untuk koleksi referensi yang tidak dapat dipinjam oleh
pemustaka maka dari itu pemustaka dapat memfotokopi materi
atau isi dari layanan referensi yang mereka butuhkan dengan
tentuan dimana pemustaka memberikan kartu anggota
perpustakaan sebagai jaminan atau kartu identitas lain kepada
pustakawan, biaya dibebankan kepada pemustaka sebesar Rp
300,- per lembar kemudian pemustaka dapat mengambil hasil
fotokopi tersebut keesokan harinya.
5) layanan Corner
a) Bank Indonesia Corner
Terdapat Bank Indonesia Corner atau disingkat BI
Corner yang merupakan layanan yang hadir sejak tahun 2015
bekerja sama dengan Bank Indonesia, layanan ini berupa
wilayah kusus pada perpustakaan yang berisi koleksi dari
Bank Indonesia.
b) Pojok Diskusi
Pojok diskusi merupakan tempat yang ditujukan bagi
mahasiswa melakukan kegiatan seperti diskusi atau belajar
bersama.
64
6) Layanan Penelusuran Bahan Pustaka.
Perpustakaan Universitas Satya Negara Indonesia memiliki
layanan penelusuran bahan pustaka dimana pemustaka dapat
dibantu oleh pustakawan ketika dia memiliki masalah dalam
mencari atau mengakses informasi yang diperlukan. Layanan ini
biasanya berlangsung ketika pemustaka bertanya kepada
pustakawan kebutuhan informasinya.
9. Penerapan Desain Grafis
Latar belakang penerapan desain grafis terhadap strategi branding pada
perustakaan pada promosi perpustakan.
Dilakukan dengan kepala Perpustakaan Universitas Satya Negara
Indonesia, yaitu Bapak Febri Nurul Huda pada hari Jum’at 22 Februari
2019. Hasil dari wawancara tersebut di ketahi bahwa penerapan desain
grafis dimulai dari keresahan tentang bagaimana cara perpustakaan dapat
melakukan kegiatan promosi untuk mahasiswa, namun tiap kegiatannya
tidak membebani pengeluaran anggaran yang telah di tetapkan dan semua
hasil dari kegiatan promosi fokus pada pengeluaran yang dirasa memiliki
hasil yang signifikan dan benar-benar kongkrit. Dengan pemikiran kepala
perpustakaan yang merasa bahwa perpustakaan monoton dan selalu terkesan
membosankan beliau mengkonsepkan perpustakaan agar nyaman, dirasa
perlu memiliki suasana yang berbeda seperti kebanyakan perpustakaan pada
umumnya.
65
Pada tahun 2015 setelah ditetapkannya peresmian gedung baru
perpustakaan, hal pertama yang dilakukan untuk menciptakan suasana yang
berbeda yaitu melengkapi ruangan dengan sound system untuk
memperdengarkan musik. Dijelaskan lebih lanjut oleh Bapak Febri, musik
yang diputar merupakan playlist yang dianggap cocok untuk pemustaka
pada perpustakaan tersebut seperti, genre musik jaz, pop, dan blues
dikarenakan melihat rata rata usia dari pemustaka yang berkunjung.
Kemudian program yang dilakukan dalam upaya menciptakan suasana
yang berbeda dengan perpustakaan pada umumnya, layout dan tata letak
perpustakaan diatur ulang agar memaksimalkan ruangan yang ada dan
memberikan kesan yang luas. Koleksi skripsi yang tadinya memiliki
ruangan tersendiri dengan sekat kaca transparan dirasa kurang efektif,
karena dalam aturan di buat kepemimpinan sebelumnya, untuk dapat
mengakses koleksi skripsi, pemustaka perlu izin terlebih dahulu dari
pustakwan untuk membukakan pintunya, sehingga membuat pustakwan
yang harusnya bisa melakukan tugasnya di meja sirkulasi berpindah berkali-
kali. Maka dari itu bagian yang tadinya menjadi ruangan koleksi skripsi
dijadikan ruangan kepala perpustakaan dan pustakawan dan koleksi skripsi
tetap berada dekat dengan ruangan kepala perustakaan untuk dapat
terkontrol penggunaanya.
Dalam proses pengembangannya, perpustakaan Universitas Satya
Negara Indonesia kemudian melanjutkan pengembangan dengan
memfokuskan pada upaya promosi perpustakaan, dengan menerapkan
66
strategi branding pada perpustakaannya, dimana branding pada perustakaan
dirasa perlu dilakukan karena merupakan salah satu cara perpustakaan untuk
dapat mengkhususkan diri atau sebagai alat pembeda dengan UPT (unit
pelayanan teknis) lain yang ada di lingkungan Universitas Satya Negara
Indonesia dan pembeda dengan perpustakaan universitas pada umumnya.
Langkah awal yang dilakukan adalah memulai dengan pembuatan logo
untuk perpustkaaan univeristas yang dilakukan oleh pihak luar dimana
merka meminta untuk membuat logo yang dapat merepresentasikan tujuan
dari rancagnan awal perpustakaan Universitas Satya Negara Indonesia.
Hasil logo yang di buat untuk perpustakaan ini berdasarkan diskusi dan
pertukaran ide dari pihak pustakawan dengan pembuat logo. Walaupun
perpustakaan memiliki identitas khusus berupa logo , pembuatan logo
tersebut di upayakan untuk tidak lebih menonjol dari pada logo Universitas
itu sendiri, hal ini karena perpustakaan merupakan UPT yang menginduk
pada universitas.
B. Hasil Penelitian
Pada penelitian ini, hasil yang diperoleh dari proses wawancara dan
observasi terkait dengan bagaimana proses penerapan desain grafis terhadap
strategi branding pada promosi di Perpustakaan Universitas Satya Negara
Indonesia. Selain melakukan wawancara dan observasi dalam memperoleh data
penelitian, dalam penelitian ini juga melakukan kajian pustaka pada
pembahasan penelitian ini, dengan melakukan analisis dari berbagi sumber
67
informasi yang terkait dengan penelitian ini. Berikut ini merupakan hasil yang
diperoleh yaitu :
1. Persepsi Pemustaka terhadap Penerapan Desain Grafis dalam Strategi
Branding pada Promosi Perpustakaan Universitas Satya Negara
Indonesia (USNI)
a. Profil Responden
1) Karakteristik Profil Responden
Subjek penelitian ini adalah Pemustaka yang berkunjung ke
Perpustakaan Universitas Satya Negara Indonesia. Sumber data yang
diperoleh yaitu melalui penyebaran kuesioner yang dimulai pada
tanggal 30 April 2019. Penyebaran kuesioner dibantu oleh ibu Nia
Daniaty selaku Pustakwan dan bapak Febri Nurul Huda selaku selaku
kepala perpustakaan yang bertugas di perpustakaan Universitas Satay
Negara Indonesia. Selanjutnya kuesioner dilakukan proses editing
untuk mengetahui apa isian yang diberikan pada kuesioner sudah
terjawab semua.
Tabel 4.1 : Tingkat Pengembalian Kuesioner
Tabel Keterangan Jumlah
Jumlah Kuesioner yang disebar 67
Jumlah Kuesioner yang tidak kembali 0
Jumlah Kuesioner yang kembali 67
Jumlah Kuesioner yang tidak dapat diolah 0
Jumlah Kuesioner yang dapat diolah 67
Berdasarkan data tabel 4.1 di atas dapat diketahui bahwa kuesioner
yang disebarkan berjumlah 96 buah dan 100% kuesioner tersebut
68
kembali. Yang kemudian setelah diperoleh data responden maka
karakteristik profil responden yang penulis analisis yaitu berdasarkan
jenis kelamin, jurusan dan keanggotaan di perpustkaaan Universitas
Satya Negara Indonesia.
2) Karakteristik Responden Berdasarkan Jenis Kelamin
Tabel 4.2: Karakteristik Responden Berdasarkan Jenis Kelamin
Jenis kelamin Frekuensi P
Perempuan 51 76,11%
Laki-Laki 16 23,89%
JUMLAH 67 100%
Pada tabel 1.2 dapat diketahui bahwa banyak 51 (76,11%)
responden berjenis kelamin perempuan, dan 16 (23,89%) responden
berjenis kelamin laki-laki. Sehingga dapat disimpulkan bahwa
responden berjenis kelamin perempuan lebih mendominasi
berkunjung ke perpustakaan.
3) Karakteristik Responden Berdasarkan Jurusan
Tabel 4.3 : Karakteristik Responden Berdasarkan Jurusan
Jurusan Frekuensi P
Manajemen 16 23,9%
Akuntansi 9 13,4%
Teknik Informatika 7 10,4%
Teknik Lingkungan 4 6%
Sistem Informasi 5 7,5%
Manajemen Informatika 0 0%
Ilmu Hubungan Internasional 3 4,5%
Ilmu Komunikasi 11 16,4%
Hukum 9 13,4%
Budidaya Perairan 1 1,5%
Pemanfaatan Sumberadaya Perikanan 1 1,5%
69
Magister Management (s2) 1 1,5%
67 100%
Pada tabel 1.3 dapat diketahui bahwa respondeng dengan jurusan
manajemen berjumlah 16 (23,9%), Akuntansi berjumlah 9 (13,4%)
Teknik Informatika berjumlah 7 (10,4%), Teknik Lingkungan
berjumlah 4 (6%) Sistem Informasi berjumlah 5 (7,5%), Ilmu
hubungan internasional berjumlah 3 (3,5%), Ilmu Komunikasi
berjumlah 11 (16,4), Hukum berjumlah 9 (13,4%) Budidaya
Perairan 1 (1,5%) Pemanfaatan Sumber daya Perikanan perikanan
berjumlah 1 (1,5%), Magister Manajemen berjumlah(s2) 1 (1,5%)
Sehingga dapat diketahui bahwa responden yang berkunjung ke
Perpustakaan Universitas Satya Negara Indonesia didominasi oleh
mahasiswa jurusan Manajemen, Akutansi, Tehnik Informatika, Ilmu
Komunikasi dan Hukum dibandingkan dengan jurusan lain.
4) Karakteristik Responden Berdasarkan Keanggotaan di
Perpustakaan Unviersitas Satya Negara Indonesia.
Tabel 4.4: Karakteristik Responden Berdasarkan Keanggotaan
Perpustakaan.
Jurusan Frekuensi P
Ya 60 89,6%
Tidak 7 10,7%
JUMLAH 67 100%
Dari tabel di atas dapat diketahui bahwa responden terdiri dari
anggota perpustakaan sebanyak 60 (89,6%) dan yang tidak sebagai
70
anggota perpustakaan sebanyak 7 (10,7%). Maka dari itu dapat
diketahui bahwa pemustaka yang menjadi anggota perpustakaan
lebih mendominasi dibandingkan pemustaka yang belum terdaftar
sebagai anggota perpustakaan.
1) Elemen Brand
Tabel 4.5 Bentuk dari logo perpustakaan USNI mudah diingat
(Memorabilitiy)
Tabel di atas di atas dapat diketahui bahwa responden yang
menyatakan sangat setuju berjumlah 32 (47,8%), responden yang
menyatakan setuju yaitu berjumlah 24 (35,8%), dan tidak setuju
berjumlah 10 (14,9%), dan 1 (1,5%) yang mengatakan sangat tidak
setuju. Dari hasil skor rata-rata diatas didapatkan hasil 3,98 dimana
berada pada skala interval 3,28-4,03 yang masuk dalam kategori
sangat menarik
Pernyataan Bobot F S P
Sangat Setuju 4 32 128 47,8%
Setuju 2 24 48 35,8%
Tidak Setuju 3 10 90 14,9%
Sangat Tidak Setuju 1 1 1 1,5%
Jumlah
Skor Rata-rata
67 267 100%
X=267/67=3,98
71
Tabel 4.6 Bentuk dari logo perpustakaan USNI memiliki arti
yang mendalam sebagai penyedia layanan jasa informasi
(Miningfullnes)
Berdasarkan tabel di atas dapat diketahui bahwa responden
yang menyatakan sangat setuju berjumlah 38 (56,7%), responden
yang menyatakan setuju yaitu berjumlah 19 (28,4%), dan tidak
setuju berjumlah 16 (11,9%), dan 2 (3%) yang mengatakan sangat
tidak setuju. Dari hasil skor rata-rata di atas didapatkan hasil 3,38
dimana berada pada skala interval 3,28-4,03 yang masuk dalam
kategori sangat menarik
Tabel 4.7 Bentuk dari logo perpustakaan USNI mudah disukai
(Likebel)
Dapat diketahui bahwa responden yang menyatakan sangat
setuju berjumlah 28 (41,8%), responden yang menyatakan setuju
Pernyataan Bobot F S P
Sangat Setuju 4 38 152 56,7%
Setuju 3 19 57 28,4%
Tidak Setuju 2 8 16 11,9
Sangat Tidak Setuju 1 2 2 3%
Jumlah
Skor Rata-rata
67 227 100%
X=227/67=3,38
Pernyataan Bobot F S P
Sangat Setuju 4 28 112 41,8%
Setuju 3 26 78 38,8%
Tidak Setuju 2 11 22 16,4%
Sangat Tidak Setuju 1 2 2 3%
Jumlah
Skor Rata-rata
67 214 100%
X=214/67=3,19
72
yaitu berjumlah 26 (38,8%), dan tidak setuju berjumlah 11 (16,4%),
dan 2 (3%) yang mengatakan sangat tidak setuju. Dari hasil skor
rata-rata di atas didapatkan hasil 3,19 dimana berada pada skala
interval 2,52-3,27 yang masuk dalam kategori menarik
Tabel 4.8 Logo dari Perpustakaan USNI akan tetap terlihat
modern (Adabtability)
Berdasarkan data di atas dapat diketahui bahwa responden yang
menyatakan sangat setuju berjumlah 33 (49,3%), responden yang
menyatakan setuju yaitu berjumlah 28 (41,8%), dan tidak setuju
berjumlah 5 (7,5%), dan 1 (1,5%) yang mengatakan sangat tidak
setuju. Dari hasil skor rata-rata di atas didapatkan hasil 3,88 dimana
berada pada skala interval 3,28-4,03 yang masuk dalam kategori
sangat menarik.
Pernyataan Bobot F S P
Sangat Setuju 4 33 132 49,3%
Setuju 3 28 84 41,8%
Tidak Setuju 2 5 10 7,5%
Sangat Tidak Setuju 1 1 1 1,5%
Jumlah
Skor Rata-rata
67 227 100%
X=227/67=3,88
73
2) Brand Position
Tabel 4.9 Persepsi pemustaka pada Perpustakaan USNI
terhadap Karakteristik (Band characteristics)
Berdasarkan data di atas dapat diketahui bahwa responden
yang menyatakan sangat setuju berjumlah 32 (47,8%), responden
yang menyatakan setuju yaitu berjumlah 27 (40,3%), dan tidak
setuju berjumlah 6 (9%), dan 2 (3%) yang mengatakan sangat
tidak setuju. Dari hasil skor rata-rata di atas didapatkan hasil 3,38
dimana berada pada skala interval 3,28-4,03 yang masuk dalam
kategori sangat menarik
Tabel 4.10 Persepsi pemustaka terhadpa Perpustakaan USNI
Dengan penerapan desain grafis yang khusus Perpustakaan
USNI terasa berbeda (Design)
Berdasarkan data di atas dapat diketahui bahwa responden
yang menyatakan sangat setuju berjumlah 35 (52,2%), responden
yang menyatakan setuju yaitu berjumlah 25 (37,3%), dan tidak
Pernyataan Bobot F S P
Sangat Setuju 4 32 128 47,8%
Setuju 3 27 81 40,3%
Tidak Setuju 2 6 12 9%
Sangat Tidak Setuju 1 2 2 3%
Jumlah
Skor Rata-rata
67 205 100%
X=223/67=3,32
Pernyataan Bobot F S P
Sangat Setuju 4 35 140 52,2%
Setuju 3 25 75 37,3%
Tidak Setuju 2 6 12 9%
Sangat Tidak Setuju 1 1 1 1,5%
Jumlah
Skor Rata-rata
67 228 100%
X=228/67=3,4
74
setuju berjumlah 6 (9%), dan 1 (1,5%) yang mengatakan sangat
tidak setuju. Dari hasil skor rata-rata di atas didapatkan hasil 3,38
dimana berada pada skala interval 3,28-4,03 yang masuk dalam
kategori sangat menarik
Tabel 4.11 Persepsi pemustaka terhadap pelayanan
Perpustakaan USNI (Performance)
Berdasarkan data di atas dapat diketahui bahwa responden
yang menyatakan sangat setuju berjumlah 25 (37,3%), responden
yang menyatakan setuju yaitu berjumlah 34 (50,7%), dan tidak
setuju berjumlah 5 (7,5%), dan 3 (4,5%) yang mengatakan sangat
tidak setuju. Dari hasil skor rata-rata di atas didapatkan hasil 3,2
dimana berada pada skala interval 2,523,27 yang masuk dalam
kategori menarik
Tabel 4.12 Persepsi pemustaka terhadap pemenuhan
kebutuhan dari koleksi yang tersedia di Perpustakaan USNI
(Performance)
Pernyataan Bobot F S P
Sangat Setuju 4 25 100 37,3%
Setuju 3 34 102 50,7%
Tidak Setuju 2 5 10 7,5%
Sangat Tidak Setuju 1 3 3 4,5%
Jumlah
Skor Rata-rata
67 215 100%
X=215/67=3,2
Pernyataan Bobot F S P
Sangat Setuju 4 38 152 56,7%
Setuju 3 21 63 31,3%
Tidak Setuju 2 7 14 10,4%
Sangat Tidak Setuju 1 1 1 1,5%
Jumlah
Skor Rata-rata
67 230 100%
X=230/67=3,43
75
Berdasarkan data di atas dapat diketahui bahwa responden
yang menyatakan sangat setuju berjumlah 38 (56,7%), responden
yang menyatakan setuju yaitu berjumlah 21 (31,3%), dan tidak
setuju berjumlah 7 (10,4%), dan 1 (1,5%) yang mengatakan
sangat tidak setuju. Dari hasil skor rata-rata di atas didapatkan
hasil 3,43 dimana berada pada skala interval 3,28-4,03 yang
masuk dalam kategori sangat menarik.
Tabel 4.13 Persepsi pemustaka Perpustakaan USNI terhadap
Promosi dengan media cetak (Marketing Communication)
Berdasarkan data di atas dapat diketahui bahwa responden
yang menyatakan sangat setuju berjumlah 35 (25,2%), responden
yang menyatakan setuju yaitu berjumlah 25 (37,3%), dan tidak
setuju berjumlah 6 (9%), dan 1 (1,5%) yang mengatakan sangat
tidak setuju. Dari hasil skor rata-rata di atas didapatkan hasil 3,40
dimana berada pada skala interval 3,28-4,03 yang masuk dalam
kategori sangat menarik
Pernyataan Bobot F S P
Sangat Setuju 4 35 140 52,2%
Setuju 3 25 75 37,3%
Tidak Setuju 2 6 12 9%
Sangat Tidak Setuju 1 1 1 1,5%
Jumlah
Skor Rata-rata
67 228 100%
X=67/228=3,40
76
Tabel 4.14 Persepsi Pemustaka bahwa Perpustakaan USNI
memiliki nilai lebih (Value)
Berdasarkan data di atas dapat diketahui bahwa responden
yang menyatakan sangat setuju berjumlah 35 (52,2%), responden
yang menyatakan setuju yaitu berjumlah 22 (32,8%), dan tidak
setuju berjumlah 7 (10,4%), dan 3 (4,5%) yang mengatakan
sangat tidak setuju. Dari hasil skor rata-rata di atas didapatkan
hasil 3,32 dimana berada pada skala interval 3,28-4,03 yang
masuk dalam kategori sangat menarik
Tabel 4.15 Dengan penerapan desain grafis perpustaan
memiliki kesan/image baik (Image)
Berdasarkan data di atas dapat diketahui bahwa responden
yang menyatakan sangat setuju berjumlah 36 (53,7%), responden
yang menyatakan setuju yaitu berjumlah 22 (35,8%), dan tidak
Pernyataan Bobot F S P
Sangat Setuju 4 35 140 52,2%
Setuju 3 22 66 32,8%
Tidak Setuju 2 7 14 10,4%
Sangat Tidak Setuju 1 3 3 4,5%
Jumlah
Skor Rata-rata
67 223 100%
X=223/67 =3,32
Pernyataan Bobot F S P
Sangat Setuju 4 36 144 53,7%
Setuju 3 22 66 35,8%
Tidak Setuju 2 7 14 10,4%
Sangat Tidak Setuju 1 2 2 3%
Jumlah
Skor Rata-rata
67 226 100%
X=226/67=3,37
77
setuju berjumlah 7 (10,4%), dan 2 (3%) yang mengatakan sangat
tidak setuju. Dari hasil skor rata-rata di atas didapatkan hasil 3,37
dimana berada pada skala interval 3,28-4,03 yang masuk dalam
kategori sangat menarik
3) Desain Grafis
Tabel 4.16 Hasil Grafis memiliki Garis (line) yang memperjelas
konten
Berdasarkan data di atas dapat diketahui bahwa responden
yang menyatakan sangat setuju berjumlah 18 (26,9%), responden
yang menyatakan setuju yaitu berjumlah 46 (68,7%), dan tidak
setuju berjumlah 1 (1,5%), dan 2 (3%) yang mengatakan sangat
tidak setuju. Dari hasil skor rata-rata di atas didapatkan hasil 3,19
dimana berada pada skala interval 2,52-3,27 yang masuk dalam
kategori menarik
Pernyataan Bobot F S P
Sangat Setuju 4 18 72 26,9%
Setuju 3 46 138 68,7%
Tidak Setuju 2 1 2 1,5%
Sangat Tidak Setuju 1 2 2 3%
Jumlah
Skor Rata-rata
67 214 100%
X=214/67=3,19
78
Tabel 4.17 Bentuk (shape) pada hasil grafis terlihat dengan jelas
Berdasarkan data di atas dapat diketahui bahwa responden
yang menyatakan sangat setuju berjumlah 21 (31,3%), responden
yang menyatakan setuju yaitu berjumlah 38 (56,7%), dan tidak
setuju berjumlah 6 (9%), dan 2 (3%) yang mengatakan sangat
tidak setuju. Dari hasil skor rata-rata di atas didapatkan hasil 3,16
dimana berada pada skala interval 2,52-3,27 yang masuk dalam
kategori menarik
Tabel 4.18 Persepsi pemustaka terhadap Gelap terang (contras)
pada hasil grafis
Berdasarkan data di atas dapat diketahui bahwa responden
yang menyatakan sangat setuju berjumlah 32 (47,8%), responden
yang menyatakan setuju yaitu berjumlah 24 (35,8%), dan tidak
setuju berjumlah 10 (14,9%), dan 1 (1,5%) yang mengatakan
Pernyataan Bobot F S P
Sangat Setuju 4 21 84 31,3%
Setuju 3 38 114 56,7%
Tidak Setuju 2 6 12 9%
Sangat Tidak Setuju 1 2 2 3%
Jumlah
Skor Rata-rata
67 212 100%
X=212/67=3,16
Pernyataan Bobot F S P
Sangat Setuju 4 32 128 47,8%
Setuju 3 24 72 35,8%
Tidak Setuju 2 10 20 14,9%
Sangat Tidak Setuju 1 1 1 1,5%
Jumlah
Skor Rata-rata
67 221 100%
X=221/67=3,29
79
sangat tidak setuju. Dari hasil skor rata-rata di atas didapatkan
hasil 3,29 dimana berada pada skala interval 3,28-4,03 yang
masuk dalam kategori sangat menarik
Tabel 4.19 Ukuran (Size) huruf dalam pesan pada hasil grafis
(x-banner, table tent, poster, penanda himbauan, dan koleksi)
di Perpustakaan USNI mudah dibaca
Berdasarkan data di atas dapat diketahui bahwa responden
yang menyatakan sangat setuju berjumlah 38 (56,7%), responden
yang menyatakan setuju yaitu berjumlah 19 (28,4%), dan tidak
setuju berjumlah 8 (11,9%), dan 2 (3%) yang mengatakan sangat
tidak setuju. Dari hasil skor rata-rata di atas didapatkan hasil 3,38
dimana berada pada skala interval 3,28-4,03 yang masuk dalam
kategori sangat menarik
Tabel 4.20 Warna pada tiap hasil grafis pada Perpustakaan
USNI sudah tepat (color)
Pernyataan Bobot F S P
Sangat Setuju 4 38 152 56,7%
Setuju 3 19 57 28,4%
Tidak Setuju 2 8 16 11,9%
Sangat Tidak Setuju 1 2 2 3%
Jumlah
Skor Rata-rata
67 227 100%
X=227/67=3,38
Pernyataan Bobot F S P
Sangat Setuju 4 28 112 41,8%
Setuju 3 26 112 38,8%
Tidak Setuju 2 11 78 16,4%
Sangat Tidak Setuju 1 2 22 3%
Jumlah
Skor Rata-rata
67 214 100%
X=214/67 =3,19
80
Berdasarkan data di atas dapat diketahui bahwa responden
yang menyatakan sangat setuju berjumlah 28 (41,8%), responden
yang menyatakan setuju yaitu berjumlah 26 (38,8,%), dan tidak
setuju berjumlah 11 (16,4%), dan 2 (3%) yang mengatakan sangat
tidak setuju. Dari hasil skor rata-rata di atas didapatkan hasil 3,19
dimana berada pada skala interval 2,52-3,27yang masuk dalam
kategori menarik
Tabel 4.21 kesatuan (unity) pada hasil grafis sudah proposional
Berdasarkan data di atas dapat diketahui bahwa responden
yang menyatakan sangat setuju berjumlah 33 (49,3%), responden
yang menyatakan setuju yaitu berjumlah 28 (41,8%), dan tidak
setuju berjumlah 5 (7,5%), dan 2 (3%) yang mengatakan sangat
tidak setuju. Dari hasil skor rata-rata di atas didapatkan hasil 3,38
dimana berada pada skala interval 3,28-4,03 yang masuk dalam
kategori sangat menarik.
Pernyataan Bobot F S P
Sangat Setuju 4 33 132 49,3%
Setuju 3 28 84 41,8%
Tidak Setuju 2 5 10 7,5%
Sangat Tidak Setuju 1 1 1 1,5%
Jumlah
Skor Rata-rata
67 227 100%
X=227/67=3,38
81
Tabel 4.22 Hasil grafis pada Perpustakaan USNI sudah
memiliki keberagaman
Berdasarkan data di atas dapat diketahui bahwa responden
yang menyatakan sangat setuju berjumlah 32 (47,8%), responden
yang menyatakan setuju yaitu berjumlah 27 (40,3%), dan tidak
setuju berjumlah 6 (9%), dan 2 (3%) yang mengatakan sangat
tidak setuju. Dari hasil skor rata-rata di atas didapatkan hasil 3,38
dimana berada pada skala interval 3,28-4,03 yang masuk dalam
kategori sangat menarik.
Tabel 4.23 (Rhythm) pada hasil grafis dibuat berulang ulang
dan konsisten pada ukuran, bentuk, warna atau posisinya.
Berdasarkan data di atas dapat diketahui bahwa responden
yang menyatakan sangat setuju berjumlah 35 (52,2%), responden
yang menyatakan setuju yaitu berjumlah 25 (37,3%), dan tidak
setuju berjumlah 6 (9%), dan 1 (1,5%) yang mengatakan sangat
tidak setuju. Dari hasil skor rata-rata di atas didapatkan hasil 3,4
Pernyataan Bobot F S P
Sangat Setuju 4 32 128 47,8%
Setuju 3 27 81 40,3%
Tidak Setuju 2 6 12 9%
Sangat Tidak Setuju 1 2 2 3%
Jumlah
Skor Rata-rata
67 223 100%
X=223/67=3,32
Pernyataan Bobot F S P
Sangat Setuju 4 35 140 52,2%
Setuju 3 25 75 37,3%
Tidak Setuju 2 6 12 9%
Sangat Tidak Setuju 1 1 1 1,5%
Jumlah
Skor Rata-rata
67 228 100%
X=228/67=3,4
82
dimana berada pada skala interval 3,28-4,03 yang masuk dalam
kategori sangat menarik
Tabel 4.24 Pesan pada hasil grafis di Perpustakaan USNI
sudah lebih menonjol dibandingkan ilustrasi/gambarnya.
Berdasarkan data di atas dapat diketahui bahwa responden
yang menyatakan sangat setuju berjumlah 25 (37,.3%), responden
yang menyatakan setuju yaitu berjumlah 34 (50,7%), dan tidak
setuju berjumlah 5 (7,%), dan 3 (4,5%) yang mengatakan sangat
tidak setuju. Dari hasil skor rata-rata di atas didapatkan hasil 3,2
dimana berada pada skala interval 3,57-3,27yang masuk dalam
kategori menarik
Tabel 4.25 Penerapan desain grafis di Perpustakaan USNI
memberikan penekanan yang lebih menonjol pada pesan atau
konten nya dibandingkan ilustrasi/atau gambar. (emphasis)
Berdasarkan data di atas dapat diketahui bahwa responden
yang menyatakan sangat setuju berjumlah 38 (56,7%), responden
Pernyataan Bobot F S P
Sangat Setuju 4 25 100 37,3%
Setuju 3 34 102 50,7%
Tidak Setuju 2 5 10 7,5%
Sangat Tidak Setuju 1 3 3 4,5%
Jumlah
Skor Rata-rata
67 215 100%
X=215/67=3,2
Pernyataan Bobot F S P
Sangat Setuju 4 38 152 56,7%
Setuju 3 21 63 31,3%
Tidak Setuju 2 7 14 10,4%
Sangat Tidak Setuju 1 1 1 1,5%
Jumlah
Skor Rata-rata
67 230 100%
X=230/67= 3,43
83
yang menyatakan setuju yaitu berjumlah 21 (31,3%), dan tidak
setuju berjumlah 7 (10,4%), dan 3 (4,5%) yang mengatakan
sangat tidak setuju. Dari hasil skor rata-rata di atas didapatkan
hasil 3,43 dimana berada pada skala interval 3,57-3,27 yang
masuk dalam kategori menarik.
C. Pembahasan
1. Persepsi Pemustaka Terhadap Penerapan Desain Grafis dalam
Strategi Branding pada Promosi Perpustakaan Universitas Satya
Negara Indonesia.
Berdasarkan dari hasil penelitian di atas diketahui skor rata rata
persepsi pemustaka universitas satya negara indoenesia pada elemen brand
seperti pada tabel berikut :
Tabel 4.26 Skor rata-rata persepsi pemustaka Perpustakaan USNI
Pada Elemen Brand.
Tabel 4.26 Menunjukan bahwa terdapat beberapa hasil yang diketahui
yaitu :
Diketahui bahwa persepsi pemustaka terhadap bentuk logo
perpustakaan yaitu sangat baik / sangat menarik dengan skor 3,98, karena
NO Pernyataan Total Skor
(Rata-rata)
1 Bentuk logo mudah di ingat (Memorability) 3,98
2 Bentuk dianggap memiliki arti/makna
(Meaningfulness)
3,38
3 Bentuk logo terlihat mudah disukai
(Likebel)
3,19
4 Bentuk logo akan tetap terlihat modern
(Adabtablity)
3,88
21,23(Jumlah skor rata-rata) : (jumlah pernyataan)=3,60 (Sangat
Menarik )
84
berada pada titik inteval 3,28-4,03. Dalam artian bentuk logo perpustakaan
memiliki ciri khas untuk sangat mudah diingat oleh pemustaka. Hal ini
sesuai dengan teori Keller dalam Ilman Fachrian bahwa, logo pada suatu
instansi atau organisasi pada strategi branding haruslah mudah diingat
kembali (Memorability)
Pada persepsi tentang bagaimana bentuk logo memiliki makna yang
mendalam mendapatkan hasil skor yaitu 3,38 karena berada pada titik
interval 3,28 – 4,03 yaitu mengartikan sangat menarik. Dapat diartikan
pemustaka menganggap bentuk logo perpustkaan sangat memiliki makna
yang mendalam.Sesuai dengan pada teori Keller dalam Ilman Fachrian
bahwa logo haruslah memiliki makna dijelaskan secara deskriptif dan juga
secara persuasif (Meaningfulness)
Pada persepsi tentang seberapa pemustaka dapat menyukai logo
mendapatkan skor 3.19 yaitu masuk pada titik interval 2.32 – 3.27 yakni
menarik mudah disukai, sesuai dengan teori yang dijelaskan Keller dalam
Ilman Fachrian bahwa elemen brand atau logo harus diciptakan dengan baik
sehingga mudah disukai. Dimana bentuk dan warna atau nama haruslah di
rumuskan secara menarik agar dapat menjadi perhatian konsumen dan
memiliki nilai estetika yang baik.
Sedangkan pada persepsi tentang Adability menunjukan skor 3,88 yakin
pada titik interval 3,28 – 4,03 sehingga dapat di katakan pemustaka
mengglogo perpustakaan dapat terus terlihat moderen di masa yang akan
datang dimana dapat di kethaui hal serupa sesuai dengan teori yang
85
dijelaskan oleh Keller dalam Ilman Fachrian bahwa elemen brand yang baik
harus mudah beradaptasi dan mudah di modernisasi
Dari total skor secara keseluruhan menunjukan bahwa hasil dari
persepsi pemustaka terhadap Elemen brand pada perpustkaaan Universitas
Satya Negara Indonesia memiliki skor tertinggi pada persepsi pemustaka
terhadap yaitu bentuk logo yang mudah di ingat (Memorability)
menunjukan skor 3,98 masuk pada titik interval 3,28 – 4,03 yang dapat di
katan sangat menarik. Sedangkan skor terendah terdapat pada pernyataan
bentuk logo yang mudah disukai (likebly) yaitu 3,19 yang masuk pada titik
interval 2,52 – 3,27 maka dari itu perpustakaan mungkin harus menciptakan
cara agar logo perpustakaan mudah disukai oleh pemustaka tanpa perlu
mengubah logo yang sudah ada. Skor rata rata yaitu 3,60 sehingga dapat
diketahui dapat di katagorikan Sangat menarik. Sehingga diketahui bahwa
elemen brand pada Perpustakaan USNI sudah dianggap sangat menarik.
Tabel 4.27 Skor rata-rata persepsi pemustaka Perpustakaan USNI
Pada Brand Position.
NO Pernyataan Skor (Rata-
rata)
1 Perpustakaan USNI memiliki
karakteristik (Brand characteristics)
3,32
2 Dengan penerapan desain grafis yang
khusus Perpustakaan USNI terasa
berbeda (Design)
3,4
3 Pelayanan Perpustakaan USNI
(Performance)
3,2
4 Pemenuhan kebutuhan dari koleksi
yang tersedia (Components)
3,43
5 Promosi perpustakaan dengan media
cetak (Marketing Comunication)
3,4
86
Tabel di atas diketahui bahwa persepsi pemustaka
menunjukan
Pada persepsi pemustaka pada karakteristik perustakaan
berada pada skor 3,32 yang masuk pada titik interval 3,28 – 4,03
maka dari itu bisa di katakan perpustakaan Universitas Satya
Negara Indonesia memiliki karakteristik yang baik untuk membuat
pemustaka merasa tertarik. Sehingga sesuai dengan teori yang
dijelaskan oleh Alifahi dalam Muhammad Irawan tentang
karakteristik pada brand position bahwa karakteristik harus
berhasil di ciptakan untuk tercapainya kesadaran pada terget
pengguna dalam kasus ini pengguna layanan atau jasa
perpustakaan
Pada persepsi pemustaka tentang (Design) diketahui
memiliki skor 3,4 yaitu masuk pada titik interval 3,28 – 4,03
sehingga sesuai dengan teori yang dijelaskan oleh Alifahi dalam
Muhammad Irawan bahwa dalam proses strategi branding usaha
dalam mengembangkan brand haruslah memiliki design yang
menarik dalam kasus ini perpustakaan berasil menciptakan
6 Perpustakaan memiliki nilai lebih
dibandingkan perpustkaaan lain
(Value)
3,32
7 Dengan penerapan desain grafis
perpustaan memiliki kesan/image baik
(Image)
3,37
23,43(Jumlah skor rata-rata) : (jumlah pernyataan)=3,34
(Sangat Menarik )
87
rancangan dengan penerapan desain grafis yang dapat di katakan
sangat menarik.
Persepsi pemustaka pada pelayanan perpustakaan memiliki
hasil skor 3,2 sehingga masuk pada titik interval 2,52 – 3,27
sehingga dapat diketahui persepsi pemustaka dalam pelayanan
perpustakaan sudah baik namun memang masih perlu di tingakat
mengingat teori yang dijelaskan oleh Alifahi dalam Muhammad
Irawan bahwa pelayanan (Performance) sangat di butuhkan dalam
strategi branding untuk mencapai persepsi yang baik.
Sebagai tempat pemenuhan kebutuhan informasi dimana
perpustakaan dapat memberikannya dengan koleksi yang ada pada
persepsi ini mendapatkan skor 3,43 yaitu masuk pada titik interval
3,28 – 4,03 sehingga dapat diketahui bahwa perpustakaan dirasa
sudah cukup memiliki konten seperti koleksi yang baik untuk
memenuhi kebutuhan informasi mereka. Sejalan dengan teori yang
dijelaskan oleh Alifahi dalam Muhammad Irawan memang dalam
strategi branding konten menjadi suatu hal yang perlu
dipertimbangkan untuk mencapai brand position pada pengguna
untuk menciptakan kesadaran terhadap brand.
Persepsi pemustaka terhadap marketing communication pada
perpustakaan Universitas Satya Negara Indonesia mendapatkan
hasil pada skor 3,4 yakni masuk pada titik interval 3,28 – 4,03
sehingga dapat diketahui bahwa marketing communication yang
88
dilakukan sudah sangat baik, penerapan desain grafis pada media
cetak seperti x-banner poster, tag himbauan sudah dilakukan
sehingga sejalan dengan teori yang dijelaskan oleh Alifahi dalam
Muhammad Irawan bahwa memang dalam melakukan marketing
communication bisa dilakukan dengan menggunakan media cetak
sebagaimana bentuk komunikasi dari sebuah produk yang bisa
langsung dirsakan dan dilihat.
Persepsi pemustaka terhadap nilai lebih pada perpustakaan
Universitas Satya Negara Indonesia dibandingkan perpustakaan
lain dapat diketahui dari total skor yaitu 3,32 sehinga masuk pada
titik interval tertinggi yaitu 3,28-4,03, maka dapat dibilang
Perpustakaan USNI memiliki nilai (value) yang lebih bagi
pemustakanya dibandingkan dengan perpustakaan lain yang merka
ketahui. Sejalan dengan teori yang dijelaskan oleh Alifahi dalam
Muhammad Irawan bahwa value merupakan aspek yang dapat
dirasakan dari bagaimana merka memperesentasikan produk atau
layananya maka dari itu perpustakaan Universitas Satya Negara
Indonesia sudah memiliki value atau nilai lebih bagi
pemustakanya.
Persepsi pemustaka terhadap image perpustakaan
Universitas Satya Negara Indonesia diketahui memiliki skor 3,37
yaitu masuk pada titik interval 3,28 – 4,03 sehingga dapat di
89
katakan image atau kesan yang terdapat pada pemustaka sudah
sangat menarik.
Hasil dari persepsi pemustaka terhadap brand position pada
perpustakaan skor tertinggi pada persepsi pemustaka terhadap
pemenuhan kebutuhan informasi dari koleksi yang tersedia
(Components) menunjukan skor 3,43. Sedangkan skor terendah
Pelayanan perpustakaan Universitas Satya Negara Indonesia
(Performance) yaitu 3,2 Skor rata rata yaitu 3,34 sehingga dapat
diketahui skor pada brand position di perpustakaan Universitas
Satya Negara Indonesia dapat di katagorikan Sangat menarik.
Maka diketahui bahwa brand position pada perpustakaan
Universitas Satya Negara Indonesia teridentifikasi sangat baik
diliat dari hasil skor yang di peroleh.
Tabel 4.28 Skor rata-rata persepsi pemustaka Perpustakaan
USNI pada desain grafis.
NO Pernyataan Total Skor
(Rata-rata)
1 Hasil Grafis memiliki Garis (line) yang
memperjelas konten
3,19
2 Bentuk (shape) pada hasil grafis terlihat
dengan jelas
3,16
3 Gelap terang (contras) memudahkan
untuk dapat dibaca pesanya.
3,29
4 Ukuran (Size) pada huruf pada pesan
mudah dibaca
3,38
5 Pemilihan warna yang sudah tepat Warna
(Color)
3,19
6 kesatuan (unity) pada hasil grafis sudah
proposional
3,38
7 Hasil grafis sudah beragam (varienty) 3,32
90
8 Ritme (rhythm) pada hasil grafis sudah
dibuat berulang ulang dan konsisten pada
ukuran, bentuk, warna atau posisinya.
3,4
9 Tiap-tiap hasil grafis sudah memiliki
keseimbangan (balance)
3,2
10 Pesan yang terdapat pada hasil grafis
Penekanannya (emphasis) lebih menonjol
dibandingkan ilustrasinya.
3,43
32,94(Jumlah skor rata-rata) : (jumlah pernyataan)=3,29
(Sangat Menarik )
Tabel di atas menunjukan bahwa hasil dari persepsi pemustaka
terhadap Desain grafis pada perpustkaaan Universitas Satya Negara
Indonesia dapat diketahui bahwa garis pada hasil grafis memiliki
skor 3,19 yaitu masuk pada titik interval 2,52-3,27 maka diketahui
garis (line ) pada hasil grafis, terlihat menarik sesuai dengan teori
yang dijelaskan oleh Lia Anggraini S dan Kirana Nathalia bahwa
garis pada hasil grafis harus terlihat degan mudah dan dapat
memperjelas kontennya.
Bentuk pada hasil grafis pada perpustakaan memiliki skor 3,16
yang masuk pada titik interval 2,52-3,27 sehingga bentuk yang
terdapat pada hasil grafis pada perpustakaan sudah terlihat dengan
jelas.
Sementara persepsi pemustaka pada kontras pada hasil grafis
pada perpustakaan mendapat skor 3,29 yaitu masuk pada interval
3,28 -4,03 sehingga kontras dalam hasil grafis sudah di anggap tepat
untuk memudahkan pemustaka membaca pesanya. Sesuai dengan
teori yang dijelaskan oleh Lia Anggraini S dan Kirana Nathalia
91
kontras haruslah memudahkan orang dalam melihat isi pesan yang
terdapat dalam konten tiap hasil grafis.
Kemudian persepsi pemustaka terhadap ukuran pada huruf hasil
grafis yang berada pada perpustakaan mendapatkan skor 3,38
sehinga dapat diketahui bahwa ukuran (size) pada huruf dari hasil
grafis memudahkan pemustaka untuk membacanya. Sesuai dengan
teori yang dijelaskan oleh Lia Anggraini S dan Kirana Nathalia
bahwa ukuran font dan bentuk atau gambar harus dirancang haruslah
mudah diidentifikasi sebagaimana pesan apa yang ingin di
sampaikan oleh pembuatnya.
Persepsi pemustaka terhadap pemilihan warna pada hasil grafis
pada perpustakaan mendapatkan hasil 3,19 yaitu masuk pada skor
interval 2,52-3,28 sehingga dapat diketahui bahwa persepsi
pemustaka terhadap penggunaan warna yang dipilih sudah dianggap
tepat. Selaras dengan teori bahwa penggunaan warna yang tepat
bertujuan untuk rancangan desain grafis mudah untuk dipahami
maknanya sehingga mudah diidentifikasi konten yang ingin di
sampaikan.
Kesatuan yang ada pada hasil grafis pada perpustakaan
mendapatkan skor 3,38 yaitu masuk pada interval 3,28-4,03 maka
dapat diketahui bahwa pemustaka merasakan kesatuan yang terdapat
pada hasil grafis pada perpustakaan sehingga membuatnya terasa
proposional. Selaras dengan teori pada design grafis menurut
92
Harahap bahwa kesatuan sangat diperlukan untuk menciptakan hasil
grafis yang proposional.
Keseimbangan pada tiap-tiap hasil grafis pada perpustkaaan
mendapatkan skor 3,2 sehingga da`pat diketahui berdasarkan skala
interval 2,52-3,28 maka hasil grafis pada perpustkaaan sudah dirasa
seimbang sehingga membuat pemustaka merasa bahwa hasil grafis
terasa sangat menarik.
Penekanan pada hasil grafis pada perpustakaan mendapatkan skor
3,42 sehingga dapat diketahui bahwa hasil grafis pada perpustakaan
sudah memiliki emphasis yang tepat, sehingga memudahkan
peustaka dalam mengarahkan pesan atau konten mana yang
seharusnya dibaca atau diketahui terlebih dahulu. Sejalan dengan
teori menurut Harahap bahwa memang penekanan (emphasis) pada
hasil grafis sangat diperlukan untuk memudahkan kita dalam
mengenali atau memulai bagian mana kita memahami informasi
pada suatu hasil grafis.
Dari semua penjelasan di atas dapat diketahui skor tertinggi pada
persepsi pemustaka pada hasil grafis terhadap garis (line) garis pada
hasil grafis pada perpustakaan memperjelas konten menunjukan skor
3,43. Sedangkan skor terendah terdapat pada pernyataan Bentuk
(shape) pada hasil grafis terlihat dengan jelas. Skor rata rata yaitu
3,16 sehingga katagorikan Sangat menarik. Secara keseluruhan
93
dapat diketahui bahwa elemen brand pada Perpustakaan USNI sudah
memberikan dampak yang menarik.
Tabel 4.29 Skor rata-rata persepsi pemustaka Perpustakaan
USNI pada desain grafis.
NO Unsur yang di nilai Skor akhir
(Rata-rata)
1 Peresepsi pemustaka terhadap elemen brand
yang terdapat pada promosi perpustakaan
3,60
2 Persepsi pemustaka terhadap brand position
pada perpustakaan
3,34
3 Persepsi pemustaka terhadap penerapan
desain grafis pada promosi perpustakaan
3,29
10,23 (Jumlah skor rata-rata) : (jumlah pernyataan)=3,41 (Sangat
Menarik )
Dari tabel 4.29 dapat diketahui bahwa skor keseluruhan persepsi
pemustaka terhadap penerapan desain grafis dalam strategi branding
pada promosi perpustakaan Universitas Satya Negara Indonesia
menunjukan hasil yang tinggi, skornya yaitu 3,41. Dimana berada
pada sekala interval 3,28-4,03 yang menunjukan bahwa penerapan
desain grafis dalam strategi branding pada perpustakaan Universitas
Satya Negara Indonesia dianggap sangat menarik.
93
BAB V
PENUTUP
A. Kesimpulan
Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan yang telah dilakukan penulis
mengenai “ Penerapan desain grafis dalam strategi branding pada promosi
perpustakaan Universitas Satya Negara Indonesia (USNI)” dapat ditarik
kesimpulan yaitu :
a. Persepsi pemustaka terhadap elemen brand yang terdapat pada
promosi Perpustakaan Universitas Satya Negara Indonesia mendapat
kan jumlah skor rata rata 3.60. skor tersebut berada pada skala interval
3,28-4,03 (Sangat menarik)
b. Persepsi pemustaka terhadap brand position pada perpustakaan
Universitas Satya Negara Indonesia mendapatkan jumlah skor rata
rata 3.34. skor tersebut berada pada skala interval 3,28-4,03 ( Sangat
menarik )
c. Persepsi pemustaka terhadap penerapan desain grafis pada
perpustakaan Universitas Satya Negara Indonesia mendapatkan
jumlah skor rata-rata 3.29. skor tersebut berada pada skala interval
3,28-4,03 ( Sangat menarik )
Jadi dapat diketahui persepsi pemustaka terhadap penerapan desain grafis
dalam strategi branding pada promosi perpustakaan univeristas satya negara
indonesia tergolong sangat menarik diketahui dari hasil skor yaitu 3,41 dimana
skor ini terdapat pada sekala 3,28-4,03 ( Sangat menarik )
94
B. Saran
Peneliti sudah melakukan hasil dan penguraian kesimpulan dari hasil
tersebut dapat diketahui bahwa tidak ada satu pun dari butir pernyataan yang
menghasilkan jawaban dengan skor rendah. Namun diketahui bahwa secara
keseluruhan penerapan desain grafis pada Perpustakaan Universitas Satya
Negara Indonesia belum lah secara keseluruhan dilakukan terutama pada
pemasaran komunikasinya seperti penggunaan media sosial dan email.
Promosi dengan menggunakan media cetak merupakan satu-satunya
bentuk promosi yang dilakukan dengan penerapan desain grafis pada
perpustakaan diketahui dari belum digunakannya logo yang konsisten pada
keseluruhan sarana promosi yang sudah berjalan seperti pada web dan sosial
media mereka.
Maka dari itu penulis mengharpkan agar perpustakaan kedepanya
melakukan pengembangan lebih menjauh pada penerapan desain grafis dalam
strategi branding pada promosi perpustakaan sehingga perpustakaan
Universitas Satya Negara Indonesia dapat lebih baik lagi.
95
DAFTAR PUSTAKA
Abdullah, Amin. Dasar-dasar ilmu perpustakaan dan informasi. Yogyakarta:
Fakultas Adab UIN Sunan Kali Jaga, 2007.
Agus Sutoyo. Strategi Dan Pemikiran perpustakaan. Jakarta: Sagung Seto, 2001.
Alyasa Gustiyono. Presepsi pemustaka terhadap kualitas layanan sirkulasi di
perpustakaan universitas satya negara indonesia. Jakarta: Universitas
Islam Negeri Syarif Hidayatullah, 2016.
http://repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/36420/1/ALYA
SA%20GUSTIYONO%20-%20FAH.pdf.
Anastasia Kaira. Brand Strategy : Company X. Lappeenranta: Saimaa University
of Applied Sciences, 2015.
Avriline M. Hutahyan. Indonesia : Rebuilding the country international identitiy
through national branding (a library-base reaserch). Jakarta: Universitas
Indonesia, 2009.
Badollahi Mustafa. Promosi dan Jasa Perpustakaan, t.t. “Definition of banner in
English,” t.t. https://en.oxforddictionaries.com/definition/banner.
Dirjen DIKTI. Pedoman Perpustakaan Perguruan Tingggi. Jakarta: Dirjen
DIKTI, 1994.
Elisabeth Doucett. Creating Your Library Brand: Communicating Your Relevance
and Value to Your Patrons. Cicago: ALA Editions, 2008.
Harahap, Abdul Hafiz. Library Pop : strategi promosi perpustakaan. Medan:
Badan Perpustakaan, Arsip dan Dokumentasi Provinsi Sumatra utara,
2016.
Hari Santoso. Jurnal Perpustakaan Sekolah, t.t.
Ilman Fachrian Fadil. Analisis Customer Based Brand Equity (CBBE) Hasil Dari
Program Integrated Marketing Communication (IMC) dalam Membangun
Ekuitas Merek: Studi Kasus LA Lights. Universitas Indonesia, 2010.
Internet 101 What is the internet? GoodwillCommunityFoundation. Inc, 2013.
Irawan, Prastya. Logika dan Prosedur Penelitian: pengantar teori dan panduan
praktis penelitian sosial bagi mahasiswa dan peneliti pemula. Jakarta:
STIA-LAN, 1999.
John M. Echols dan Hassan Sadily. kamus ingris indonesia. Jakarta: gramedia,
2014.
96
Kahfi, Ashbul. “Peranan Perpustakaan Pusat Peragaan Ilmu Pengetahuan dan
Teknologi PP-IPTEK TMII dalam Menunjang Sarana Rekreasi yang
Edukatif,” 20 Februari 2017.
http://repository.uinjkt.ac.id/dspace/handle/123456789/3362.
Kusrianto, Adi. Pengantar Desain Komunikasi Visual. Yogyakarta: ANDI, 2009.
Lia Anggraini S. dan Kirana Nathalia. Desain Komunikasi Visual ; Dasar dasar
panduan untuk pemula. Bandung: Nuansa Cendikia, 2013.
Mariyati Syani. “Promosi Perpustakaan 1.” Diakses 21 Oktober 2016.
https://www.scribd.com/doc/27166439/Promosi-perpustakaan-1.
Morissan. Periklanan: Komunikasi Pemasaran Terpadu. Jakarta: Prenadamedia
Grup, t.t.
Muhammad Irawan. “Tag Archives: personal branding,” t.t.
https://muhammadirawansaputra.wordpress.com/tag/personal-branding/.
Muryan Awaludin. “pengertian seminar,” 10 Juni 2013.
http://www.jayakarta.ac.id/pengertian-seminar/.
“PAR Marketing Service : Branding White paper,” t.t.
http://www.parmarketingservices.com/Docs/Branding%20White%20Paper
.pdf.
Prasetya Irawan. Logika dan Prosedur Penelitian: pengantar teori dan panduan
praktis penelitian sosial bagi mahasiswa dan peneliti pemula. Jakarta:
STIA-LAN, 1999.
Rakhmat Supriyono. Desain Komunikasi Visual - Teori dan aplikasi. Yogyakarta:
ANDI, 2010.
Rismayati. “Perpustakaan Perguruan Tinggi : Pedoman, Pengelolaan dan
Standarisasi,” 2013.
Sapna Bhardawj dan Ajay Kusuma Sharma. Marketing and Promotion of Library
Service. Dehradun: Institute of Management Studies, 2009.
Siti Sulthonah. Pemanfaatan Instagram dalam promosi perpustkaaan: studi kasus
simpul library-pustakalana di bandung. Jakarta: Universitas Islam Negeri,
2017.
Sofiyan Siregar. Metode Penelitian Kuantitatif Dilengkapi Perbandingan
Perhitungan Manual & SPSS, t.t.
97
Sri Wahyuni. “Pengaru Kontent Instagram @Smrfoodies 2 terhadap minat beli
followers.” ejournal Ilmu Komunikasi 7 (2019).
Sugiyono. Metode Penlitian Kuantitatif, Kualitatif dan R & D. Bandung:
Alfabeta, 2009.
Suharsimi, Arikunto. Prosedur Penelitian : Suatu Pendekatan Praktik. Jakarta:
Renika CIpta, 1992.
Sukandarrumidi. Metodologi Penelitian: Petunjuk Praktis Untuk Peneliti Pemula.
Yogyakarta: Gadjah Mada University Press, 2012.
Sulistyo Basuki. Pengantar Ilmu Perpustakaan. Gramedia Pustaka Utama, 1991.
Sutarno NS. Satu Abad Kebangkitan Nasional 1908-2008 & Kebangkitan
Perpustakaan. Jakarta: Segung Solo, 2008.
“Undang-undang republik indonesia nomor 20 tahun 2016 Tentang merek dan
indikasi geografis.” Republik indonesia, 2016.
Wiji SDADuwarno. Dasar-Dasar Ilmu Perpustakaan. Yogyakarta: Ar-Ruz, 2007.
Windy Gusti Putri dan Marlini. Rancangan Pembuatan Sarana Promosi di Taman
Bacaan Masyarakat Suka Maju Sejahtera Padang. 2, no. 1, 2013.
LAMPIRAN
Lampiran 1
LEMBAR KUESIONER PENELITIAN
Kepada yang terhomat,
Responden
Di –
Tempat
Dengan hormat,
Berdasrakan surat ini, dalam rangka penyelesaian tugas akhr atau skripsi
dengan judul “ Persepsi pemustaka terhadap penerapan desain grafis dalam
strategi branding pada promosi perpustakaan Universitas Satya Negara
Indonesia (USNI)” yang sedang saya lakukan untuk mendapatkan gelar sarjan (SI)
Prodi Ilmu Perpustakaan Fakultas Adab dan Humaniora Universitas Islam Negeri
Syarif Hidayatullah Jakarat.
Dengan segala hormat saya memohon kesediaan Saudara/I utnuk mengisi
kuesioner ini sebagai data primer saya dalam melakukan penelitian. semua data dan
identitas diri saudara/i dijamin kerahasiaanya. Maka dari itu diharapkan jawab
sejujur-jujurnya sesuai dengan keadaan sesunguhnya.
Demikian atas waktu dan kesediannya saya ucapkan terimakasih.
Jakarta, Mei 2019
Homrat saya,
Djalinus Rosidi
I. Identitas responden
Nama :
Jenis Kelamin : L / P
Anggota Perpustakaan Universitas Satya Negara Indonesia : YA / TIDAK
II. Keterangan
Hasil Grafis yang di tanya dalam pertanyaan kuesioner ini adalah
1. X-banner : strip panjang yang yang terdapat pesan yang digunakan
sebagai alat untuk menyampaikan pesan dan visi misi pada perpustakaan.
2. Tabel tant : media promosi berupa metri poster segitiga yang berada
pada meja sirkulasi.
3. (ShelfTalker) Penanda himbauan berbentuk kertas yang ditempatkan di
rak di ruang skripsi dan di lemari penyimpanan barang.
Tag koleksi merupakan tag atau penanda yang terdapat pada rak koleksi
buku di perpustakaan.
Fakultas
Jurusan :
III. Petunjuk Pengisian
1. Berilah tanda ceklist (√) untuk menjawab. Isi pada kolom yang telah
disediakan, berikut keterangan dari jawaban :
SS = Sangat Setuju, bobot nilai 4
S = Setuju, bobot nilai 3
TS = Tidak Setuju, bobot nilai 2
STS = Sangat Tidak Setuju, bobot nilai 1
2. Jika terjadi kesalahan dalam menjawab pertanyaan mohon coret dengan
memberi tanda (=), dan kemudian memberi tanda (√) kembali pada
kolom yang lain sesuai dengan keadaan diri anda.
ELEMEN BRAND
No Pernyataan STS TS S SS
1. Menurut saya bentuk dari logo Perpustakaan USNI
mudah diingat
2. Menurut saya bentuk dari logo Perpustakaan USNI
memiliki makna arti yang mendalam sebagai pemberi
jasa layanan informasi
3. Menurut saya bentuk dari logo Perpustakaan USNI
terlihat Menarik
4. Menurut saya logo Perpustakaan USNI akan tetap
terlihat modern dalam beberapa tahun yang akan
datang
BRAND POSITION
No Pertanyaan STS TS S SS
1. Menurut saya Perpustakaan USNI memiliki
karakteristik di bandingkan UPT (Unit
Pelayanan Teknis) lain di Universitas Satya
Negara Indonesia
2. Menurut saya Perpustakaan USNI memiliki
karakter desain yang khusus sehingga
membuatnya berbeda.
3. Menurut saya Perpustakaan USNI sudah
memberikan pelayanan yang baik.
4. Menurut saya Perpustakaan USNI sudah
memenuhi kebutuhan dari tujuan saya
datang ke perpustakaan. seperti : pencarian
literatur untuk tugas akhir
5. Menurut saya Perpustakaan USNI sudah
memberi komunikasi pemasaran yang baik
dengan penerapan desain grafis pada media
cetak ( x-banner , table tent, poster, penanda
dan himbauan tag koleksi)
6. Dengan penerapan desain grafis
Perpustakaan USNI memiliki nilai lebih
dibangingkan perpustakaan yang lain
7. Dengan penerapan desain grafis, menurut
saya Perpustakaan USNI sudah memberi
kesan eksklusif dibandingkan dengan
Perpustakaan lain
DESAIN GRAFIS
Terimakasih atas waktu dan kesediaanya
No Pernyataan STS TS S SS
1. Menurut saya hasil grafis (x-banner, table tent, poster,
penanda himbauan, dan koleksi) memiliki garis yang
tegas sehingga konten atau isi desain terlihat dengan
jelas.
2. Menurut saya tampilan dari hasil grafis memiliki konten
dengan bentuknya yang terlihat menarik
3. Menurut saya hasil grafis Perpustakaan USNI memilki
kontras /gelap terang yang membuat saya mudah melihat
konten atau pesanya.
4. Menurut saya Ukuran (Size) dari objek ,ilustrasi atau
tipografi (huruf ) pada hasil grafis Perpustakaan USNI
memudahkan saya mengetahui pesan atau kontennya.
5. Menurut saya pemilihan warna pada tiap hasil grafis (x-
banner, table tent, poster, penanda, himbauan, dan tag
koleksi) pada Perpustakaan USNI sudah tepat sehingga
nyaman di pandang.
6. Dengan penerapan desain grafis Perpustakaan USNI
memiliki nilai lebih dibandingkan perpustakaan yang lain
7. Menurut saya hasil grafis Perpustakaan USNI jenis tipografi,
ilustrasi besar kecil huruf, tebal tipis huruf atau penggunaan
foto pada (xbanner, table tent, poster, penanda, himbauan dan
tag koleksi) sudah beragam sehingga tidak terasa monoton.
8. Menurut saya tiap hasil pada Perpustakaan USNI memiliki
pengulagan atau variasi elemen yang membentuk ritme
sehingga terasa halus, santai atau tenang.
9 Menurut saya dari tiap hasil grafis pada Perpustakaan USNI
obyek atau pesan nya sudah seimbang sehingga nyaman di
pandang.
10 Menurut saya pesan yang terdapat pada hasil grafis ( x-
banner, Poster, dan himbauan ) penekanan pada pesanya
Sudah lebih menonjol di bandingkan Ilustrasi/gambarnya
Lampiran 2
DATA MENTAH KUESIONER
Elemen Brand
P1.1
P1.2
P1.3
P1.4
Total_
P1
1 4 4 3 4 15
2 4 3 3 3 13
3 4 4 1 2 11
4 3 3 4 4 14
5 3 4 4 3 14
6 3 3 4 4 14
7 3 2 2 2 9
8 3 3 2 4 12
9 3 3 3 2 11
10 4 4 3 3 14
11 3 3 3 1 10
12 4 4 3 3 14
13 3 1 4 4 12
14 3 2 2 4 11
15 3 4 3 3 13
16 3 2 4 4 13
17 4 2 2 3 11
18 3 3 4 4 14
19 3 3 4 4 14
20 1 3 3 3 10
21 2 2 2 2 8
22 3 2 2 3 10
23 3 3 3 2 11
24 3 3 2 3 11
25 4 4 4 4 16
26 4 4 4 4 16
27 4 4 4 4 16
28 4 4 4 4 16
29 4 4 4 4 16
30 4 3 2 2 11
31 3 4 3 4 14
32 3 3 4 4 14
33 3 3 3 1 10
34 4 4 4 4 16
35 3 4 4 4 15
36 4 4 3 4 15
37 3 3 4 3 13
38 3 3 3 4 13
P1.1
P1.2
P1.3
P1.4
Total_
P1
39 4 3 4 4 15
40 1 1 2 4 8
41 3 3 4 4 14
42 3 4 4 3 14
43 3 3 4 2 12
44 3 3 4 4 14
45 3 4 3 4 14
46 3 3 3 3 12
47 4 3 4 4 15
48 3 4 3 3 13
49 3 3 4 4 14
50 3 3 3 4 13
51 3 3 4 4 14
52 3 3 4 4 14
53 3 3 3 3 12
54 3 3 4 4 14
55 3 3 3 3 12
56 3 3 3 3 12
57 3 3 4 4 14
58 3 3 4 3 13
59 3 4 4 3 14
60 3 3 3 4 13
61 3 3 4 4 14
62 3 3 2 2 10
63 3 3 3 4 13
64 3 3 3 4 13
65 3 3 4 4 14
66 4 4 3 3 14
67 4 4 4 4 16
Brand Position
P2.1
P2.2
P2.3
P2.4
P2.5
P2.6
P2.7
Total_P
2
1 3 4 3 3 4 2 4 23
2 4 3 4 3 4 3 3 24
3 4 3 4 4 4 4 4 27
4 3 4 3 3 3 4 4 24
5 3 3 3 4 4 3 3 23
6 4 4 4 4 4 4 4 28
7 3 3 3 3 3 3 2 20
8 4 4 4 4 3 2 3 24
9 2 2 2 2 2 2 2 14
10 2 4 1 1 4 4 4 20
11 4 3 3 4 4 4 4 26
12 4 4 2 2 3 4 4 23
13 4 2 4 4 3 4 3 24
14 4 4 4 2 2 2 2 20
15 4 3 3 4 4 4 4 26
16 3 3 3 4 4 4 3 24
17 4 4 4 4 4 3 4 27
18 3 4 3 4 4 4 3 25
19 2 2 3 3 4 4 4 22
20 1 1 2 2 1 1 1 9
21 2 2 3 2 2 2 2 15
22 2 2 2 2 2 2 2 14
23 3 3 3 3 3 3 3 21
24 3 3 3 3 2 3 3 20
25 4 4 3 4 4 4 4 27
26 4 4 3 4 4 4 4 27
27 3 4 4 4 4 4 4 27
28 4 4 3 4 4 3 4 26
29 4 4 3 4 4 3 4 26
30 4 4 3 4 3 3 4 25
31 4 4 3 4 4 4 4 27
32 4 4 1 4 4 4 4 25
33 4 4 4 3 3 4 4 26
34 3 3 4 4 4 4 3 25
35 1 4 1 4 4 3 4 21
36 4 4 3 3 3 1 2 20
37 4 3 4 4 3 1 1 20
38 4 4 3 4 4 4 4 27
P2.1
P2.2
P2.3
P2.4
P2.5
P2.6
P2.7
Total_P
2
39 3 3 4 3 4 4 4 25
40 3 3 3 4 4 4 3 24
41 4 3 4 4 3 4 3 25
42 3 3 3 4 4 4 4 25
43 4 3 4 4 3 4 3 25
44 2 2 4 4 4 4 4 24
45 4 4 3 4 4 4 4 27
46 4 4 3 3 3 4 4 25
47 3 3 4 4 4 3 3 24
48 4 3 3 4 4 3 3 24
49 3 4 4 4 3 3 2 23
50 4 4 3 4 4 4 4 27
51 4 4 3 4 3 4 3 25
52 3 3 4 4 4 4 4 26
53 3 3 3 3 3 3 3 21
54 3 4 4 3 3 3 3 23
55 3 4 4 3 3 3 4 24
56 3 3 3 3 3 3 3 21
57 3 3 4 3 3 3 3 22
58 4 4 4 3 3 4 4 26
59 3 3 2 2 2 2 3 17
60 3 3 3 4 3 3 4 23
61 3 3 3 4 4 3 3 23
62 3 4 4 3 4 3 4 25
63 4 4 3 3 4 4 4 26
64 3 4 3 3 3 4 3 23
65 3 4 4 4 3 4 4 26
66 4 4 3 3 3 3 4 24
67 4 4 4 4 4 4 4 28
Desain Grafis
P3.1
P3.2
P3.3
P3.4
P3.5
P3.6
P3.7
P3.8
P3.9
P3.10
Total_
P3
1 2 4 4 4 3 4 3 3 3 3 33
2 3 4 3 3 4 4 4 3 3 4 35
3 4 3 4 3 4 4 3 3 4 4 36
4 4 4 4 4 3 3 4 4 3 4 37
5 3 3 3 4 4 4 3 4 4 3 35
6 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 40
7 3 3 3 3 3 3 2 2 2 3 27
8 4 4 4 4 4 4 4 4 3 4 39
9 4 4 4 3 3 3 3 3 4 2 33
10 4 4 4 4 4 4 4 4 4 3 39
11 4 4 3 4 3 2 4 4 4 2 32
12 4 4 3 3 4 4 2 4 4 4 36
13 3 3 3 3 4 4 3 3 3 3 32
14 4 4 4 4 4 3 3 4 3 3 36
15 4 3 4 3 4 4 4 3 3 4 36
16 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 30
17 4 4 4 3 3 4 4 3 4 4 37
18 4 4 4 4 3 4 4 4 4 3 38
19 4 3 3 2 2 4 4 4 4 4 34
20 4 4 4 4 4 4 2 2 3 3 34
21 2 2 2 3 2 2 2 2 2 2 21
22 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 20
23 3 4 3 3 3 3 3 3 3 3 31
24 3 4 3 3 2 4 3 3 3 3 31
25 4 4 3 4 4 4 4 3 4 3 37
26 4 4 3 4 4 4 4 3 4 3 37
27 4 4 4 4 4 3 4 4 4 4 39
28 4 3 3 4 3 4 3 4 3 4 35
29 4 3 3 4 3 4 3 4 3 4 35
30 4 4 3 4 4 4 3 3 3 4 36
31 4 4 4 3 4 4 3 3 4 4 37
32 4 3 4 4 3 4 3 3 3 4 35
33 3 4 3 3 3 4 3 4 4 4 35
34 4 3 3 4 4 4 3 3 3 4 35
35 4 4 3 2 4 4 4 2 3 3 29
36 3 3 3 4 3 2 2 1 4 4 29
37 4 3 4 3 4 4 3 3 4 4 36
38 4 3 3 4 4 4 4 4 3 3 36
39 4 4 4 4 3 3 3 3 3 3 34
40 3 3 4 4 4 3 3 4 3 4 35
41 4 3 4 4 4 3 4 4 3 4 37
42 3 3 4 4 3 3 3 3 4 4 34
43 4 4 3 4 3 3 4 4 4 3 36
44 3 3 4 3 3 4 4 3 4 4 35
45 3 4 4 4 4 4 4 3 3 4 37
46 3 3 4 3 4 3 4 3 4 3 34
47 4 3 4 3 4 4 4 4 3 3 36
48 3 4 3 3 4 4 3 3 4 4 35
49 3 4 4 4 4 3 4 4 4 3 37
50 3 4 3 4 4 4 4 3 3 3 35
51 4 3 3 4 4 4 4 4 3 3 36
52 4 3 4 4 4 4 4 3 3 4 37
53 3 3 4 4 4 3 3 3 3 3 33
54 4 4 3 4 4 3 3 3 3 4 35
55 4 4 4 4 3 3 3 3 3 4 35
56 3 3 3 3 3 3 3 3 4 4 32
57 3 4 3 2 3 4 3 3 4 3 32
58 3 3 3 4 3 4 4 3 3 3 33
59 3 3 3 4 4 4 3 3 3 4 34
60 3 3 3 3 4 4 3 3 4 3 33
61 4 3 3 3 3 4 3 3 4 4 34
62 3 2 3 4 4 3 2 3 3 3 30
63 3 3 3 4 4 4 4 3 3 3 34
64 3 3 3 4 4 3 4 3 4 4 35
65 3 3 4 4 3 3 3 2 2 2 29
66 4 4 4 4 4 3 4 4 4 4 39
67 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 40
Lampiran 3
SURAT TUGAS MENJADI PEMBIMBING
Lampiran 4
DOKUMENTASI
FOTO POSTER
FOTO POSTER WAKTU LAYANAN DAN HIMBAUAN RAK SEPATU
FOTO TAG RAK SPATU DAN TAG PAPAN INFORMASI
FOTO TAG RAK SEPATU DAN TAG PAPAN INFORMASI
FOTO SELFTALKER RAK PERPUSTAKAAN
FOTO POSTER LIST LANGGANAN JOURNAL PERPUSTAKAAN USNI
FOTO TAG KALSIFIKASI PADAR RAK BUKU PERPUSTAKAAN USNI
FOTO POSTER ALUR BEBAS PUSTAKA DAN POSTER
FOTO X BANNER VISI DAN MISI PERPUSTAKAAN
DOKUMENTASI SOFT FILE HASIL GRAFIS
LOGO PERPUSTAKAAN
Proses Kreatif Penciptaan logo
Sumber : Soft File Presentasi Penerapan Desain Grafis Perpustakaan USNI
BIOATA PENULIS
DJALINUS ROSIDI. Lahir di Jakarta, 11
Oktober 1994, anak terakhir dari Ayahanda
Mohammad Rosidi S.PD dan Ibunda ST Nur
Haedah S.PD bertempat tinggal di Perm
Dasana Indah Blok SC 4 No 22 Kel. Bojong
Nangka Kel. Kelapa dua Kab. Tanggerang –
Banten Telah menyelesaikan pendidikan
dasar di SD Negeri 06 Semanan Jakarta
Barat, Kemudian melanjutkan Sekolah
Menengah Pertama di SMP Negeri 205
Jakarta Barat, dan Sekolah Menengah Atas
di SMA Muhammadiyah 2 Chipondoh Kota Tangerang. Kemudian
melanjutkan pendidikan pada program studi (S1) Ilmu Perpustakaan
Fakultas Adab dan Humaniora di Universitas Islam Negeri Syarif
Hidayatullah Jakarta (2012). Merupakan angota PASKIBRA SMA 2
Muhmammadiya Cipondoh dan pernah bertugas menjadi Danton pada HUT
RI ke 69 Tingkat Kotamadia. Pada saat kuliah pernah menjadi angota Pada
Divis Pengembangan Minat dan Bakat Himpunan Mahasiswa Jurusan Ilmu
Perpustakaan dan turut berpartisipasi dalam kegiatan ulang tahun sebagai
Poster desainer dan media sosial content JIPDAYS 15th dan semua
perlengkapan perikalan kegiatan 2014. Kemudian mengikuti Praktek Kerja
Lapangan (PKL) pada tahun 2014 di Perpustakaan Pasca Sarjana
UHAMKA, dan melaksanakan sekaligus menjadi ketua palaksana kegiatan
Pengembangan perpustakaan dan sebagai Designer grafis pembuatan semua
kebutuhan materi pada KKN (Kuliah Kerja Nyata) kelompok Mantari
(Menanamkan Cinta dalam Negri) di Desa Ancol, Kec. Solear, Kab.
Tangerang pada tahun 2015. Menyelesaikan kuliahnya dengan menulis
skripsi berjudul “Persepsi Pemustaka terhadap Penerapan Desain
Grafis pada Promosi Perpustakaan Universitas Satya Negara
Indonesia (USNI)”