Persentasi PLI Limbah B3
-
Upload
aditya-warman-notonegoro -
Category
Documents
-
view
171 -
download
13
Transcript of Persentasi PLI Limbah B3
Karakteristik Limbah B31. Aditya M Triwobowo (6511040601)
2. Agus Hermawan (6511040608)
3. Dyan Hatining Ayu Sudarni(6511040611)
DefinisiLimbah adalah benda yang dibuang, baik berasal dari alam ataupun
dari hasil proses teknologi. Limbah dapat berupa tumpukan barang bekas,
sisa kotoran hewan, tanaman, atau sayuran.
Limbah adalah buangan yang dihasilkan dari suatu proses produksi
baik industri maupun domestik (rumah tangga, yang lebih dikenal sebagai
sampah), yang kehadirannya pada suatu saat dan tempat tertentu tidak
dikehendaki lingkungan karena tidak memiliki nilai ekonomis.
Non-B3 B3 (Bahan beracun dan berbahaya)
B3 ialah setiap bahan sisa (limbah) suatu kegiatan proses produksi yang mengandung bahan berbahaya dan beracun karena sifat (toxicity, flammability, reactivity, dan corrosivity) serta konsentrasi atau jumlahnya yang baik secara langsung maupun tidak langsung dapat merusak, mencemarkan lingkungan, atau membahayakan kesehatan manusia. (Peraturan Pemerintah Nomor 12 Tahun 1995 )
B3 adalah zat, energi, dan/atau komponen lain yang karena sifat, konsentrasi, dan/atau jumlahnya, baik secara langsung maupun tidak langsung, dapat mencemarkan dan/atau merusak lingkungan hidup, dan/atau membahayakan lingkungan hidup, kesehatan, serta kelangsungan hidup manusia dan makhluk hidup lain. (UU No.32 Tahun 2009 Pasal 1 angka 21 )
B3 adalah sisa suatu usaha dan atau kegiatan yang mengandung bahan berbahaya dan/atau beracun yang karena sifat dan/atau konsentrasinya dan/atau jumlahnya, baik secara langsung dapat mencemarkan dan/atau merusak lingkungan hidup, dan/atau membahayakan lingkungan hidup, kesehatan, keangsungan hidup manusia serta makhluk hidup lainnya. (PP 18 Tahun 1999 tentang pengelolaan limbah B3)
Jenis-jenis Limbah1. Berdasarkan sumbernya limbah digolongkan menjadi :
Limbah Organik yang mudah busuk.
Misainya , sisa sayuran, sisa makanan, dedaunan, potongan
rumput, dan kotoran hewan
Limbah Organik yang tidak mudah membusuk.
Misalnya , kertas dan kayu
Limbah Anorganik.
Misainya, plastik, pecahan kaca, karet, kaca, botol, dan besi.
Limbah berbahaya.
Misalnya, paku, bekas lampu neon, sisa racun tikus atau
serangga, obat kadaluarsa dan batu baterai bekas.
2. Berdasarkan sifatnya, limbah dibedakan menjadi dua
golongan:
Limbah yang dapat mengalami perubahan secara alami
(degradable waste = mudah terurai). Yaitu limbah yang dapat
mengalami dekomposisi oleh bakteri dan jamur, seperti daun-
daun, sisa makanan, kotoran, dan lain-lain.
Limbah yang tidak akan / sangat lambat mengalami
perubahan secara alami (nondegradable waste = tidak dapat
terurai). Misalnya, plastik, kaca, kaleng, dan sampah
sejenisnya
3. Berdasarkan karakteristiknya, limbah dapat digolongkan
menjadi 4 macam, yaitu :
Limbah cair
Limbah padat
Limbah gas dan partikel
Limbah B3 (Bahan Brebahaya dan Beracun)
SO2, NO2 ,H2S, NH3,Debu C, Pb atau Hg
asam, basa, zat warna, solven organik, ion logam,
anion, zat organik
Sludge, protein, Endapan kimia, adsorbenBahan kimia kadaluarsa
Berdasarkan sumbernya, limbah B3 dapat diklasifikasikan menjadi:
Primary sludge, yaitu limbah yang berasal dari tangki sedimentasi pada pemisahan awal dan banyak mengandung biomassa senyawa organik yang stabil dan mudah menguap Chemical sludge, yaitu limbah yang dihasilkan dari proses koagulasi dan flokulasi Excess activated sludge, yaitu limbah yang berasal dari proses pengolahan dengn lumpur aktif sehingga banyak mengandung padatan organik berupa lumpur dari hasil proses tersebut Digested sludge, yaitu limbah yang berasal dari pengolahan biologi dengan digested aerobic maupun anaerobic di mana padatan/lumpur yang dihasilkan cukup stabil dan banyak mengandung padatan organik.
Limbah B3 dari sumber spesifik (Tabel 1 Lampiran 1 PP 18/1999 Jo. PP 85/1999) Limbah B3 dari sumber tidak spesifik (Tabel 2 Lampiran 1 PP 18/1999 Jo. PP 85/1999) Limbah B3 dari bahan kimia kadaluarsa, tumpahan, bekas kemasan dan buangan produk yang tidak memenuhi spesifikasi. (Tabel 3 Lampiran 1 PP 18/1999 Jo. PP 85/1999)
Menurut sifat dan karakternya, limbah B3 dibedakan menjadi
Mudah meledak (eksplosif) (misal : bahan peledak) Mudah terbakar ( misal: bahan bakar, solven) Bersifat reaktif (misal: bahan-bahan oksidator) Menyebabkan infeksi : (limbah bakteri/rumah sakit) Bersifat korosif (asam kuat) Bersifat irritatif (basa kuat)
Berbahaya/harmful (misal logam berat) Beracun (HCN, Cr(VI)) Karsinogenik, Mutagenik dan Teratogenik (merkuri, turunan benzena) Bahan Radioaktif (Uranium, plutonium,dll)
pengamatan secara langsung, yang dapat seketika maupun menunggu beberapa waktU
uji toksikologi uji sifat akutuji sifat kronis
1. Limbah mudah meledak diartikan sebagai limbah yang melalui reaksi kimia dapat menghasilkan gas dengan suhu dan tekanan tinggi yang dengan cepat dapat merusak lingkungan.
2. Limbah mudah terbakar adalah limbah yang bila berdekatan dengan api,percikan api, gesekan atau sumber nyala lain akan mudah menyala atau terbakar dan bila telah menyala akan terus terbakar hebat dalam waktu lama.
3. Limbah reaktif merupakan limbah yang menyebabkan kebakaran karena melepaskan atau menerima oksigen atau limbah organik peroksida yang tidak stabil dalam suhu tinggi.
4. Limbah beracun adalah limbah yang mengandung racun yang berbahaya bagi manusia dan lingkungan. Limbah B3 dapat menimbulkan kematian atau sakit bila masuk ke dalam tubuh melalui pernafasan, kulit atau mulut.
5. Limbah yang menyebabkan infeksi adalah limbah laboratorium yang terinfeksi penyakit atau limbah yang mengandung kuman penyakit, seperti bagian tubuh manusia yang diamputasi dan cairan tubuh manusia yang terkena infeksi.
6. Limbah yang bersifat korosif adalah limbah yang menyebabkan iritasi pada kulit atau mengkorosikan baja, yaitu memiliki pH sama atau kurang dari 2,0 untuk limbah bersifat asam dan lebih besar dari 12,5 untuk yang bersifat biasa (wikipedia,3 April 2011,URL).
Mengapa Limbah Harus Diolah Mengurangi jumlah limbah untuk mengurangi pencemaran atau
kerusakan lingkungan.
Mengurangi penggunaan bahan atau sumber daya alam.
Mendapatkan penghasilan karena dapat dijual ke masyarakat .
Melestarikan kehidupan makhluk yang terdapat di suatu lingkungan
tertentu.
Menjaga keseimbangan ekosistem makhluk hidup yang terdapat di
dalam lingkungan.
Mengurangi sampah anorganik karena sampah anorganik ada yang
dapat bertahan hingga 300 tahun ke depan.
Mencegah pencemaran dan kerusakan lingkungan
Menanggulangi pencemaran dan kerusakan lingkungan
Memulihkan kualitas lingkungan tercemar
Meningkatkan kemampuan dan fungsi kualitas lingkungan
Dampak Limbah
Udara
Air
Tanah
Pengaruh limbah B3 terhadap mahluk hidup, khususnya manusia terdiri atas 2 kategori yaitu:
(1)Efek akut dapat menimbulkan akibat berupa kerusakan susunan syaraf, kerusakan sistem
pencernaan, kerusakan sistem kardio vasculer, kerusakan sistem pernafasan, kerusakan pada
kulit, dan kematian.
(2)Efek kronis dapat menimbulkan efek karsinogenik (pendorong terjadinya kanker), efek
mutagenik (pendorong mutasi sel tubuh).
(3)Efek teratogenik (pendorong terjadinya cacat bawaan), dan kerusakan sistem reproduksi.
Terhadap Kesehatan Manusia dan Lingkungan
Dampak langsung (akibat ledakan, kebakaran, reaktif dan korosif) dan maupun tidak
langsung (toksik akut dan kronis) bagi manusia. Zat toksik yang dihasilkan oleh limbah B3 masuk
ke tubuh manusia melalui:
a.Oral yaitu melalui mulut dan kemudian saluran pencernaan, sulit mencapai peredaran
darah ;
b.Inhalasi yaitu melalui saluran pernapasan, bersifat cepat memasuki peredaran darah;
c.Dermal yaitu melalui kulit sehingga mudah masuk ke dalam peredaran darah;
d.Peritonial yaitu melalui suntikan, langsung memasuki peredaran darah
No Unsur
logam
Sumber dan cara penyebaran Efek yang ditimbulkan
Alamiah Kegiatan manusia
1 Arsen (As)
Pelapukan batuan sulfida dan emisi gas panas bumi
Proses pertambangan, Industri insektisida arsenik, dan Pembakaran bahan bakar minyak dan gas
Sangat beracun
2 Barium (Ba)
Pelarutan mineral barit (BaSO4)
Limbah industri cat dan kertas, dan proses pengeboran
Konsumsi dalam waktu lama menyebabkan gangguan otot dan jantung, dan merusak ginjal
3 Besi (Fe) Pelarutan kulit bumi dan bijih besi
Air limbah elektroplating Menurunkan estetika (air keruh dan bau amis, warna coklat pada baju )
4 Kadmium (Cd)
Pelepasan dari sel mikroorganisme
Limbah industri cat, baterai, dan plastik, dan proses elektroplating
Menyebabkan karapuhan tulang dan nyeri dengan intensitas tinggi, serta beracun
5 Kobal (Co)
- Air limbah industri cat dan tekstil, dan emisi pembakaran mineral
Konsentrasi tinggi beracun
No Unsur
logam
Sumber dan cara penyebaran Efek yang
ditimbulkanAlamiah Kegiatan manusia
6 Kromium heksavalen (Cr (VI))
- Air limbah elektroplating, penyamakan kulit, industri tekstil dan pembuatan cat.
Gangguan kulit, kerusakan liver dan karsinogenik
7 Mangan (Mn) Pelarutan mineral Industri pembuatan baterai
-
8 Merkuri (Hg) Emisi gas panas bumi Limbah industri pembuatan termometer, lampu, baterai, pembasmi serang, dan soda kostik, dan ekstraksi emas dan perak
Beracun dan merusak sistem syaraf
9 Nikel (Ni) Pelarutan kulit bumi Air limbah proses elektroplating, dan pembuatan baterai kering
Karsinogenik
10 Tembaga (Cu)
Pelarutan mineral kalkopirit (CuFeS) dan atau malasit (Cu(OH)2CuCO3)
Air limbah proses elektroplating, industri pembuatan soda kostik, cat, dan pestisida, dan kegiatan pertambangan
Beracun bagi biota dan ikan. Konsentrasi tinggi menyhebabkan iritasi
No Unsur logam Sumber dan cara penyebaran Efek yang ditimbulkan
Alamiah Kegiatan manusia
11 Timbal (Pb) Pelarutan batuan
galena (PbS)
Industri pembuatan cat
dan soda kostik, dan
kegiatan pertambangan,
serta emisi kendaraan
bermotor
Kerusakan otak dan
ginjal
12 Selenium (Se) - Industri pembuatan
komponen listrik
Beracun jika dihirup
13 Zenk (Zn) Pelepasan dari sel
biota
Air limbah proses
elektroplating, industri
pembuatan cat, baterai,
dan soda kostik
Tidak beracun bagi
manusia dan ikan
Teknik Uji LaboratoriumUji Toksikologi:
Menentukan sifat akut dan atau kronik limbah
Sifat akut limbah
Uji hayati untuk mengukur hubungan dosis-respon antara
limbah dengan kematian hewan uji, untuk mendapatkan nilai LD50
(Lethal Dose Fifty)
Apabila nilai LD50 > 50 mg/kg berat badan (Lampiran III PP
85/99) maka dilakukan Evaluasi sifat kronis
Sifat kronis limbah
Toksik, mutagenik, karsinogenik
dilakukan dengan mencocokan zat pencemar limbah yang ada
dalam limbah tersebut dengan Lampiran III PP 85/99
Teknologi Pengolahanchemical conditioningsolidification/Stabilizationincineration.
Peraturan-Peraturan limbah1.Undang-undang Nomor 32 Tahun 2009 tentang Perlindungan dan Pengelolaan Lingkungan Hidup.
2.PP RI Nomor 18 Tahun 1999 Jo. PP Nomor 85 Tahun 1999 tentang Pengelolaan Limbah Bahan
Berbahaya dan Beracun sebagai revisi dari PP RI Nomor 19 Tahun 1994 Jo. PP RI Nomor 12
Tahun 1995 Tentang Pengelolaan Limbah B3.
3.Kepdal 01/BAPEDAL/09/1995 tentang Tata Cara dan Persyaratan Teknis Penyimpanan dan
Pengumpulan Limbah B3.
4.Kepdal 02/BAPEDAL/09/1995 tentang Dokumen Limbah B3.
5.Kepdal 03/BAPEDAL/09/1995 tentang Persyaratan Teknis Pengolahan Limbah B3.
6.Kepdal 04/BAPEDAL/09/1995 tentang Tata Cara Penimbunan Hasil Pengolahan, Persyaratan
Lokasi Bekas Pengolahan dan Lokasi Penimbunan Limbah B3.
7.Kepdal 05/BAPEDAL/09/1995 tentang Simbol dan Label.
8.Kepdal 68/BAPEDAL/05/1994 tentang Tata Cara Memperoleh Ijin Pengelolaan Limbah B3.
9.Kepdal 02/BAPEDAL/01/1998 tentang Tata Laksana Pengawasan Pengelolaan Limbah B3.
10.Kepdal 03/BAPEDAL/01/1998 tentang Program Kendali B3.
11.Kepdal 255/BAPEDAL/08/1996 tentang Tata Cara dan Persyaratan Penyimpanan dan
Pengumpulan Minyak Pelumas Bekas.
Raferensi http://donymei.blogspot.com/2010/09/dampak-limbah-b3.html
pada tanggal 18 September 2012, 21.05 Wib
http://www.sarjanaku.com/2012/06/jenis-jenis-limbah-dan-
daur-ulang.html pada tanggal 18 September 2012, 21.15 Wib
http://id.shvoong.com/medicine-and-health/epidemiology-
public-health/2279879-definisi-limbah-berbahaya/
#ixzz26pvYaNuH pada tanggal 18 September 2012, 21.35
Wib
http://majarimagazine.com/2008/01/teknologi-pengolahan-
limbah-b3/ pada tanggal 19 September 2012, 09.00 Wib