Persentase Ank Autis

1
Metode aba ABSTRAK Anak penyandang autis mempunyai gangguan dalam bidang interaksi sosial, yaitu tidak tertarik untuk bermain bersama teman, suka menyendiri, sedikit kontak mata. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh metode ABA : kemampuan bersosialisasi terhadap kemampuan interaksi sosial. Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian pre eksperimental dengan rancangan one group pretest posttest. Pada penelitian ini populasi yang digunakan oleh peneliti adalah seluruh anak autis di SLB TPA Kabupaten Jember yang berjumlah 18 anak, yang dipilih dengan teknik total sampling. Sebelum perlakuan, mayoritas responden memiliki kemampuan interaksi sosial kurang, yaitu sebanyak 66,7%. Setelah perlakuan, kemampuan interaksi sosial responden yang kurang hanya 33,3%. Hasil penelitian menunjukkan ada pengaruh secara bermakna metode ABA : kemampuan bersosialisasi terhadap kemampuan interaksi sosial anak autis dengan nilai p value 0,008. Orangtua diharapkan dapat meningkatkan perannya sebagai pemberi stimulasi secara dini. Umumnya terapi yang diberikan kepada penyandang autis dilakukan untuk memperbaiki kemampan akademis, komunikasi, kecerdasan, interaksi sosial, persiapan sekolah, kemampuan gearak, kemampuan mandiri, kemampuan bermain, dan kemampuan mengatur emosi diri sendiri. terapi juga ditujukan untuk mengurangi perilaku negatif yang tidak sesuai dengan situasi dan menggu orang lain, perilaku berulang itu-itu saja, dan mengurangi masalah sensoris yang ada.

description

a

Transcript of Persentase Ank Autis

Metode abaABSTRAKAnak penyandang autis mempunyai gangguan dalam bidang interaksi sosial, yaitu tidaktertarik untuk bermain bersama teman, suka menyendiri, sedikit kontak mata. Tujuanpenelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh metode ABA : kemampuan bersosialisasiterhadap kemampuan interaksi sosial. Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian preeksperimental dengan rancangan one group pretest posttest. Pada penelitian ini populasi yangdigunakan oleh peneliti adalah seluruh anak autis di SLB TPA Kabupaten Jember yangberjumlah 18 anak, yang dipilih dengan teknik total sampling. Sebelum perlakuan, mayoritasresponden memiliki kemampuan interaksi sosial kurang, yaitu sebanyak 66,7%. Setelahperlakuan, kemampuan interaksi sosial responden yang kurang hanya 33,3%. Hasil penelitianmenunjukkan ada pengaruh secara bermakna metode ABA : kemampuan bersosialisasiterhadap kemampuan interaksi sosial anak autis dengan nilai p value 0,008. Orangtua diharapkan dapat meningkatkan perannya sebagai pemberi stimulasi secara dini.

Umumnya terapi yang diberikan kepada penyandang autis dilakukan untuk memperbaiki kemampan akademis, komunikasi, kecerdasan, interaksi sosial, persiapan sekolah, kemampuan gearak, kemampuan mandiri, kemampuan bermain, dan kemampuan mengatur emosi diri sendiri. terapi juga ditujukan untuk mengurangi perilaku negatif yang tidak sesuai dengan situasi dan menggu orang lain, perilaku berulang itu-itu saja, dan mengurangi masalah sensoris yang ada.