ANAK AUTIS

21
ESTY ARYANI SAFITHRY, M.PSI, PSI ANAK AUTIS

description

ANAK AUTIS. ESTY ARYANI SAFITHRY, M.PSI, PSI. PENGERTIAN. - PowerPoint PPT Presentation

Transcript of ANAK AUTIS

Page 1: ANAK AUTIS

ESTY ARYANI SAFITHRY, M.PSI , PSI

ANAK AUTIS

Page 2: ANAK AUTIS

PENGERTIAN

Autisme merupakan suatu ganguan perkembangan yang menuunjukkan adanya sindrom periilaku yaitu : interaksi sosial dan perkembangan sosial abnormal, tidak mampu mengadakan komunikasi yang normal, minta serta aktivitasnya sangat terbatas, kaku, repetitif, dan tanpa imajinasi.

Page 3: ANAK AUTIS

CIRI-CIRI

1. Komunikasi :a. Perkembangan bahasa yang lambatb. Terlihat seperti memiliki masalah pendengaran dan tidak memperhatikan apa yang dikatakan oleh orang lainc. Jarang berbicarad. Sulit untuk diajak berbicarae. Kadang bisa mengatakan sesuatu namun hanya sebentar sajaf. Perkataan yang disampaikan tidak sesuai dengan pertanyaang. Mengeluarkan bahasa yang tidak dapat dipahami oleh orang lainh. Meniru perkataan atau pembicaraan orang lain (echolalia)i. Dapat meniru kalimat atau nyanyian tanpa mengerti maksudnyaj. Suka menarik tangan orang lain bila meminta sesuatu

Page 4: ANAK AUTIS

2. Interaksi sosial :a. Suka menyendirib. Sering menghindari kontak mata dan selalu menghindar dari pandangan muka orang lainc. Tidak suka bermain dengan temannya dan sering menolak ajakan merekad. Suka memisahkan diri dan duduk memojok

Page 5: ANAK AUTIS

3. Gangguan indra:a. Sensitif pada sentuhanb. Tidak suka dipegang atau dipelukc. Sensitif dengan bunyi yang kerasd. Suka mencium dan menjilat mainan atau benda-benda laine. Kurang sensitif pada rasa sakit dan kurang memiliki rasa takut

Page 6: ANAK AUTIS

4. Pola bermain :a. Tidak suka bermain selayaknya anak-anak usianya.b. Tidak suka bermain dengan rekan seusianyac. Tidak bermain mengikuti pola biasa dan suka memutar-mutar atau melempar dan menangkap kembali mainan atau apa saja yang dipegangnya.d. Menyukai objek-objek yang berputar seperti kipas angine. Apabila ia menyukai suatu benda, ia akan terus memegangnya dan dibawa-bawa ke mana saja.5. Tingkah laku :a. Bersifat hiperaktif ataupun hipoaktifb. Melakukan perbuatan atau gerakan yang sama berulang-ulang, seperti bergoyang-goyang, mengepak-ngepakkan tangan dan menepuk tangan, berputar-putar, merusak dsb

Page 7: ANAK AUTIS

Identifikasi saat bayi dan kanak-kanak1. Tidak mau tersenyum bila diajak tersenyum2. Tidak bereaksi bila namanya dipanggil3. Temperamen yang pasif pada umur enam bulan, diikuti dengan iritabilitas yang tinggi4. Kecenderungan sangat terpukau pada benda tertentu5. Interaksi sosial yang kurang6. Ekpresi muka yang kurang hidup pada saat mendekati umur 12 bulan7. Pada umur satu tahun anak-anak ini mulai menunjukkan gangguan komunikasi dan berbahasa8. Bahasa tubuhnya kurang9. Pengeritan bahsa reseptif maupun ekspresifnya rendah

Page 8: ANAK AUTIS

Faktor-faktor penyebab Autis

1. GenetikOrangtua yang memiliki autisme bisa menurunkan kelainan tersebut pada anak mereka. Kemungkinannya sekitar 5-8%. Sedangkan pada anak kembar, jika yang satu mengalami autisme, maka yang lain memiliki kemungkinan mengalami autisme juga. Kemungkinannya akan meningkat pada anak-anak kembar identik.

2. Kerusakan Syarafpada anak autisme ditemukan kadar merkuri yang melebihi ambang batas. Kondisi ini mengganggu fungsi syaraf-syaraf otaknya, terutama syaraf yang berkaitan dengan kemampuan sosialisasi.

Page 9: ANAK AUTIS

1. Menurut Teori Psikososialautisme dianggap sebagai akibat hubungan yang dingin, tidak akrab antara orang tua (ibu) dan anak. orang tua/pengasuh yang emosional, kaku, obsesif, tidak hangat bahkan dingin dapat menyebabkan anak asuhnya menjadi autistik.

Page 10: ANAK AUTIS

KLASIFIKASI ANAK AUTISME

1. Autisme Persepsi : dianggap autisme yang asli karena kelainan sudah timbul sebelum lahir. Ketidakmapuan anak berbahasa termasuk pada penyimpangan reaksi terhadap rangsangan dari luar, begitu juga ketidakmampuan anak bekerjasama dengan orang lain, sehingga anak bersikap masa bodoh.

Page 11: ANAK AUTIS

2. Autisme Reaksi : terjadi karena beberapa permasalahan yang menimbulkan kecemasan seperti orangtua meninggal, sakit berat, pindah rumah/ sekolah dan sebagainya. Autisme ini akan memumculkan gerakan-gerakan tertentu berulang-ulang kadang-kadang disertai kejang-kejang. Gejala ini muncul pada usia lebih besar 6-7 tahun sebelum anak memasuki tahapan berpikir logis.

3. Autisme yang timbul kemudian : terjadi setelah anak agak besar, dikarenakan kelainan jaringan otak yang terjadi setelah anak lahir. Hal akan mempersulit dalam hal pemberian pelatihan dan pelayanan pendidikan untuk mengubah perilakunya yang sudah melekat.

Page 12: ANAK AUTIS

VaksinasiAda jenis vaksinasi yang diduga mengandung kadar merkuri tinggi. Beberapa kasus autisme terjadi setelah anak mendapatkan vaksinasi tertentu. VirusAda kemungkinan, virus rubella dan Cytomegalo virus yang menginfeksi ibu hamil pada trimester pertama bisa meyebabkan resiko anak terkena autisme.

Makanan lautSebuah penelitian menunjukkan bahwa ibu dengan anak autis lebih banyak mengkonsumsi hidangan laut. Kadar merkuri dalam makanan laut lebih tinggi dibandingkan dengan sumber protein lain.

Page 13: ANAK AUTIS

TERAPI ANAK AUTIS

Terapi Tingkah lakuBerbagai jenis terapi tingkahlaku telah dikembangkan untuk mendidik penyandang autisme, mengurangi tingkahlaku yang tidak lazim dan menggantinya dengan tingkahlaku yang bisa diterima di masyarakat

Page 14: ANAK AUTIS

Terapi wicara

Terapi wicara seringkali masih tetap dibutuhkan untuk memperlancar bahasa anak. Menerapkan terapi wicara pasda anak autisme berbeda daripada anak lain. Oleh karena itu diperlukan pengetahuan yang cukup mendalam tentang gangguan pada anak autisme.

Page 15: ANAK AUTIS

Pendidikan kebutuhan khusus

Pendidikan pada tahap awal diterapkan satu guru untuk satu anak.

Cara ini paling efektif karena anak sulit memusatkan perhatiannya dalam suatu kelas yang besar.

Secara bertahap anak dimasukan dalam kelompok kelas untuk dapat mengikuti pembelajaran secara klasikal.

Page 16: ANAK AUTIS

Terapi okupasi

Terapi okupasi diberikan untuk membantu menguatkan, memperbaiki koordinasi dan keterampilan otot halus seperti tangan.

Otot jari tangan penting dilatih terutama untuk persiapan menulis dan melakukan segala pekerjaan yang membutuhkan keterampilan motorik halus.

Page 17: ANAK AUTIS

Terapi medikamentosa (obat)

Pada keadaan tertentu individu dengan gangguan autisme mempunyai beberapa gejala yang menyertai gangguan autisme, seperti perilakuagresif atau hiperaktivitas. Obat diberikan untuk mengontrol perilaku mereka

Page 18: ANAK AUTIS

LAYANAN PENDIDIKAN ANAK AUTISME

1. Kelas transisimerupakan kelas persiapan dan pengenalan pengajaran dengan acuan kurikulum SD dengan dimodifikasi sesuai kebutuhan anak.

2. Program Pendidikan Inklusi Program ini dilaksanakan oleh sekolah reguler yang

sudah siap memberikan layanan bagi anak autistik. Untuk dapat membuka program ini sekolah harus memenuhi persyaratan antara lain: Guru terkait telah siap menerima anak autistik Tersedia ruang khusus untuk penanganan individual Tersedia guru pembimbing khusus dan guru pendamping. Dalam satu kelas sebaiknya tidak lebih dari 2 (dua) anak autistik.

Page 19: ANAK AUTIS

3. Program Pendidikan TerpaduProgram Pendidikan Terpadu dilaksanakan disekolah reguler. Dalam kasus/waktu tertentu, anak-anak autistik dilayani di kelas khusus untuk remedial atau layanan lain yang diperlukan. Keberadaan anak autistik di kelas khusus bisa sebagian waktu atau sepanjang hari tergantung kemampuan anak.

4. Sekolah Khusus AutisSekolah ini diperuntukkan khusus bagi anak autistik terutama yang tidak memungkinkan dapat mengikuti pendidikan di sekolah reguler. Anak di sekolah ini sangat sulit untuk dapat berkonsentrasi dengan adanya distraksi sekeliling mereka. Pendidikan di sekolah difokuskan pada program fungsional seperti bina diri, bakat, dan minat yang sesuai dengan potensi mereka.

Page 20: ANAK AUTIS

5. Program Sekolah di RumahProgram ini diperuntukkan bagi anak autistik yang tidak mampu mengikuti pendidikan di sekolah khusus karena keterbatasannya. Anak-anak autistik yang non verbal, retardasi mental atau mengalami gangguan serius motorik dan auditorinya dapat mengikuti program sekolah di rumah. Program dilaksanakan di rumah dengan mendatangkan guru pembimbing atau terapis atas kerjasama sekolah, orangtua dan masyarakat.

Page 21: ANAK AUTIS

6. Panti Rehabilitasi Autis.Anak autistik yang kemampuannya sangat rendah, gangguannya sangat parah dapat mengikuti program di panti (griya) rehabilitasi autistik. Program dipanti rehabilitasi lebih terfokus pada pengembangan: Pengenalan diri Sensori motor dan persepsi Motorik kasar dan halus Kemampuan berbahasa dan komunikasi Bina diri, kemampuan sosial Ketrampilan kerja terbatas sesuai minat, bakat dan potensinya.