persembahan baru

46
Hery purwoko (05303244066) Resume TPK Resume Buku “Strategi Belajar Mengajar Kimia”, JICA.UNY 1 BAB 1 PROSES BELAJAR MENGAJAR DAN TUGAS GURU 1) Strategi belajar mengajar dan beberapa konsep dalam proses belajar mengajar a. Strategi belajar mengajar : adalah cara dan urutan yang di tempuh seorang guru dalam mengajar agar berhasil mencapai tujuan pembelajaran b. Proses belajar mengajar : adalah proses komunikasi aktif antara siswa dengan guru dalam kegiatan pendidikan. Siswa melaksanakan proses belajar dan guru melaksanakan proses mengajar yang terjadi secara bersamaan jadi terjadi komunikasi aktif antara guru dan siswa. c. Belajar : adalah proses aktif siswa dalam mempelajari dan memahami konsep- konsep yang di kembangkan dalam kegiatan belajar mengajar, baik individual maupun kelompok baik pria maupun wanita yang di mulai sejak ia lahir sampai meninggal. Dan setiap individu memiliki motivasi belajar yang berbeda antara individu yang satu dengan individu yang lain. Tergantung dari faktor kognitif anak tersebut. d. Mengajar : adalah proses aktif guru dalam membimbing siswa untuk memahami konsep- konsep yang di kembangkan dalam proses belajar mengajar, karena salah satu tugas guru adalah sebagai motivator kepada siswa agar menumbuhkan motivasi siswa dalam belajar. e. Pembelajaran : merupakan kegitan belajar mengajar siswa di tinjau dari sudut kegiatan siswa yaitu pengalaman belajar siswa. f. Pengajaran : merupakan proses belajar mengajar di tinjau dari sudut pandang guru berupa proses mengajar guru. 2) Tugas Guru dan Tugas Utama Guru Peran dan tanggung jawab guru sangat menentukan dalam pencapaian keberhasilan penyelenggaraan pendidikan. Guru bukan hanya bertugas mengajar PDF Create! 3 Trial www.scansoft.com

description

Teknologi Pendidikan Kimia

Transcript of persembahan baru

Page 1: persembahan baru

Hery purwoko (05303244066) Resume TPK

Resume Buku “Strategi Belajar Mengajar Kimia”, JICA.UNY 1

BAB 1

PROSES BELAJAR MENGAJAR DAN TUGAS GURU

1) Strategi belajar mengajar dan beberapa konsep dalam proses belajar mengajar

a. Strategi belajar mengajar : adalah cara dan urutan yang di tempuh seorang guru

dalam mengajar agar berhasil mencapai tujuan pembelajaran

b. Proses belajar mengajar : adalah proses komunikasi aktif antara siswa dengan

guru dalam kegiatan pendidikan. Siswa melaksanakan proses belajar dan guru

melaksanakan proses mengajar yang terjadi secara bersamaan jadi terjadi

komunikasi aktif antara guru dan siswa.

c. Belajar : adalah proses aktif siswa dalam mempelajari dan memahami konsep-

konsep yang di kembangkan dalam kegiatan belajar mengajar, baik individual

maupun kelompok baik pria maupun wanita yang di mulai sejak ia lahir sampai

meninggal. Dan setiap individu memiliki motivasi belajar yang berbeda antara

individu yang satu dengan individu yang lain. Tergantung dari faktor kognitif

anak tersebut.

d. Mengajar : adalah proses aktif guru dalam membimbing siswa untuk memahami

konsep- konsep yang di kembangkan dalam proses belajar mengajar, karena salah

satu tugas guru adalah sebagai motivator kepada siswa agar menumbuhkan

motivasi siswa dalam belajar.

e. Pembelajaran : merupakan kegitan belajar mengajar siswa di tinjau dari sudut

kegiatan siswa yaitu pengalaman belajar siswa.

f. Pengajaran : merupakan proses belajar mengajar di tinjau dari sudut pandang guru

berupa proses mengajar guru.

2) Tugas Guru dan Tugas Utama Guru

Peran dan tanggung jawab guru sangat menentukan dalam pencapaian

keberhasilan penyelenggaraan pendidikan. Guru bukan hanya bertugas mengajar

PDF Cre

ate! 3

Tria

l

www.scan

soft.c

om

Page 2: persembahan baru

Hery purwoko (05303244066) Resume TPK

Resume Buku “Strategi Belajar Mengajar Kimia”, JICA.UNY 2

siswanya dalam pencapaian tujuan pembelajaran bidang studi yang menjadi tanggung

jawabnya, melainkan guru juga bertugas mendidik siswanya, khususnya untuk mencapai

tujuan penyelenggaraan pendidikan yang di sebut Tujuan Pendidikan Nasional.

Proses Belajar Mengajar merupakan suatu siklus gambaran sebagai berikut.

Gambar 1.1Siklus Belajar

Penjelasan :

A. Perencanaan (Planning)

Adalah merupakan kegiatan awal seorang guru sebelum melaksanakan kegiatan

Belajar Mengajar agar berjalan dengan baik, yang meliputi :

1) Penyusunan Persiapan Mengajar yang terdiri dari Program Tahunan, Program

Cawu, Program Satuan Pelajaran (Satpel dan juga rencana pengajaran (Repeng).

2) Kesiapan guru dalam menguasai materi pelajaran dan aspek pedagogik yang di

perlukan dalam pelaksanaan Kegiatan Belajar Mengajar termasuk kesiapan

mental.

Pengalaman Belajar

Refleksi

Perencanaan Observasi

PDF Cre

ate! 3

Tria

l

www.scan

soft.c

om

Page 3: persembahan baru

Hery purwoko (05303244066) Resume TPK

Resume Buku “Strategi Belajar Mengajar Kimia”, JICA.UNY 3

B. Pengalaman Belajar (Experience)

Adalah merupakan kegiatan/aktifitas siswa dengan di bantu guru secara terencana

sebelum guru mengajar, agar kegiatan belajar mengajar berlangsung dengan baik dan

berhasil mencapai tujuan pembelajaran. Pengalaman belajar meliputi :

1) Aktifitas siswa, di usahakan agar siswa aktif, dan guru menjadi pengelola yang

efektif, sehingga pembelajaran dapat tercapai dengan memuaskan.

2) Terjadi interaksi aktif antara guru dengan siswa dan siswa dengan siswa.

3) Faktor pendukung kegiatan belajar mengajar agar pelaksanaan berjalan efektif.

C. Refleksi (Reflect)

Di laksanakan setelah kegiatan belajar mengajar, yaitu meliputi :

1) Evaluasi proses belajar mengajar, yaitu usaha umpan balik (feed back) yang di

lakukan secara lisan pada setiap akhir kegiatan belajar mengajar.

2) Evaluasi hasil belajar, yaitu evaluasi sub sumatif atau sumatif yang di laksanakan

setiap selesai satu program pelajaran atau Program cawu.

D. Observasi ( Observs)

Yaitu kelanjutan dari tahap refleksi, dari hasil refleksi dari hasil evaluasi yang di

lakukan, guru dapat menentukan keberhasilan siswanya, dan dengan cara diskusi guru

dapat melakukan pengajaran remeditasi untuk mengetahui kesulitan siswanya dan sebab

kesulitan yang di alami siswanya dalam menguasai materi. Selanjutnya guru berusaha

memperbaiki kegiatan belajar mengajar di masa mendatang untuk meningkatkan kualitas

pengajarannya.

Tahap diskusi meliputi dua kegiatan yaitu :

1. Perbaikan hasil belajar

2. Perbaikan proses pembelajaran di masa mendatang

Jadi dapat di simpulkan bahwa tugas utama guru adalah :

1. Perencana (Planner) : merencanakan/membuat program pembelajaran

2. Pelaksana (Organizer) : melaksanakan program pembelajaran.

3. Penilai (Evaluator) : mengevaluasi pelaksanaan program pembelajaran.

PDF Cre

ate! 3

Tria

l

www.scan

soft.c

om

Page 4: persembahan baru

Hery purwoko (05303244066) Resume TPK

Resume Buku “Strategi Belajar Mengajar Kimia”, JICA.UNY 4

Secara oprasional tugas utama guru adalah sebagai :

a) Fasilitator :

Guru perlu memberikan kemudahan kepada siswanya dalam menanamkan konsep yang

menjadi tuntutan kurikulum.

b) Dinamisator :

Guru perlu menciptakan suasana kelas yang hidup dan tidak monoton dalam kegiatan

belajar mengajar.

c) Mediator :

Guru bertindak sebagai mediator dalam mengembangkan pengetahuan para siswanya.

d) Evaluator :

Guru senantiasa menilai perkembangan anak didiknya.

e) Manajer :

Guru harus mempunyai jiwa kepemimpinan yang tinggi sehingga berwibawa di mata

muridnya.

3. Guru sebagai anggota masyarakat

Sebagai anggota masyarakat guru tidak hanya memiliki tugas mendidik di

sekolah, melainkan juga mempunyai tugas sebagai anggota masyarakat, antara lain

meliputi:

a. Tugas Profesional :

Yang berhubungan dengan tugas kesehariannya yaitu sebagai perencana program

pembelajaran, pelaksanaan program pembelajaran, dan juga penilai pelaksanaan

pembelajaran yang telah di lakukannya.

b. Tugas Personal :

Guru berkewajiban untuk mendewasakan swsworang atau untuk mengarahkan ke arah

yang benar.

c. Tugas Sosial :

Tugas yang berhubungan dengan lingkungan sosial masyarakat untuk memberikan

keteladanan bagi anggota masyarakat.

PDF Cre

ate! 3

Tria

l

www.scan

soft.c

om

Page 5: persembahan baru

Hery purwoko (05303244066) Resume TPK

Resume Buku “Strategi Belajar Mengajar Kimia”, JICA.UNY 5

BAB 2

TUJUAN-TUJUAN DALAM PENDIDIKAN

1. Pengertian Tujuan dalam Pendidikan

Suatu kegiatan pasti mempunyai tujuan yang ingin di capai setelah kegiatan

tersebut di laksanakan. “ Sudahkah hasil yang di peroleh sesuai dengan yang di

harapkan?”. Sebaliknya suatu kegiatan yang di lakukan tanpa mempunyai tujuan, maka

tidak dapat di ukur seberapa besarkah keberhasilan yang telah di laksanakan..

Agar keberhasilan suatu kegiatan dapat di nilai, maka hendaknya perlu di

rumuskan tujuan secara tertulis dengan jelas dan benar. Dengan demikian orang lain pun

dapat menilai keberhasilan yang telah di lakukan seseorang. Di negara tercinta ini

pemerintah menyelenggarakan sistem pendidikan bagi warga negaranya dengan suatu

tujuan yang di rumuskan, dengan jelas. Tujuan Pendidikan tercantum dalam GBHN TAP

MPR No. II/MPR/1998 yang di kenal sebagai “Tujuan Pendidikan Nasional”, yang di

susun berdasarkan Landasan Idiil Pancasila dan Landasan Konstitusional UUD 1945.

2. Hierarki Tujuan dalam Pendidikan.

Menurut ketentuan yang di gariskan dalam GBHN (Tap MPR No. II/MPR/1998),

Sistem Pendidikan Nasional Republik Indonesia dengan tujuan: “Meningkatkan

ketaqwaan terhadap tuhan YME, kecerdasan dan keterampilan, mempertinggi budi

pekerti, memperkuat kepribadian, dan mempertebal semangat kebangasaan dan cinta

tanah air, agar dapat menumbuhkan manusia-manusia pembangunan yang dapat

membangun dirinya sendiri serta bersama-sama bertanggung jawab atas pembangunan

bangsa.

Rumusan tujuan Pendidikan Nasional yang luas dan umum ini tidak mudah di

capai secara lengkap oleh setiap bentuk lembaga pendidikan yang beraneka ragam bentuk

dan tingkatannya. Untuk dapat mencapai Tujuan Pendidikan Nasional yang masih

bersifat umum dan luas ini maka perlu di jabarkan lagi menjadi rumusan tujuan yang

lebih sesuai dengan kecakapan dan kemampuan lulusan setiap lembaga penyelenggara

PDF Cre

ate! 3

Tria

l

www.scan

soft.c

om

Page 6: persembahan baru

Hery purwoko (05303244066) Resume TPK

Resume Buku “Strategi Belajar Mengajar Kimia”, JICA.UNY 6

pendidikan yang di sebut sebagai “Tujuan Institusional”, dan rumusan tujuan institusional

ini tidak boleh menyimpang dari Tujuan Pendidikan Nasional.

Tujuan Institusional perlu di jabarkan lagi ke dalam rumusan masalah yang lebih

mudah untuk di capai setelah menyelesaikan progaram pembelajaran. Rumusan tujuan

pembelajaran yang pencapaiannya setelah menyelesaikan program dalam suatu bentuk

kurikulum yang di sebut “Tujuan Kulikuler”. Tujuan kulikuler tidak boleh menyimpang

dari tujuan Institusional, dan tujuan kulikuler untuk setiap bidang studi IPA berbeda

dengan tujuan kulikuler matematika, fisika, biologi dan bidang studi lainnya. Apabila

tujuan kulikuler semua bidang studi pada suatu lembaga pendidikan tercapai, maka

tercapai pula Tujuan Institusional lembaga pendidikan tersebut.

Tujuan kulikuler perlu di jabarkan lagi menjadi tujuan yang lebih oprasional

dalam bentuk hasil belajar yang di sebut “Tujuan Pembelajaran”. Tujuan Pembelajaran

harus berpedoman dan tidak boleh menyimpang dari Tujuan Kulikuler. Rumusan Tujuan

Pembelajaran yang sudah bersifat oprasional berupa hasil belajar di sebut “Tujuan

Pembelajaran Umum”(TPU). Untuk dapat mengamati keberhasilan maka TPU ini perlu

di jabarkan lagi menjadi Tujuan Pembelajaran Khusus (TPK).

3. Tujuan Pembelajaran

Tujuan Pembelajaran merupakan pernyataan atau rumusan tentang keberhasilan

belajar siswa berupa perubahan tingkah laku yang di harapkan dapat tercapai setelah

siswa mempelajari suatu materi.

Tujuan pembelajaran baik TPU maupun TPK menyatakan perubahan tingkah laku

siswa yang di harapkan dapat terjadi setelah siswa menyelesaikan pelajaran, jadi berupa

Hasil Belajar Siswa (Learning Out Come) bukan proses mengajar guru. (Teaching

Process)

4. Kriteria Rumusan Tujuan Pembelajaran Khusus (TPK):

TPK (Learning Out Come) hendaknya di rumuskan dengan benar dan jelas. Yang

di maksud benar adalah mengikuti kriteria rumusan TPK dan dengan jelas adalah

operasional. Untuk merumuskan TPK yang benar harus memenuhi beberapa kriteria

antara lain :

PDF Cre

ate! 3

Tria

l

www.scan

soft.c

om

Page 7: persembahan baru

Hery purwoko (05303244066) Resume TPK

Resume Buku “Strategi Belajar Mengajar Kimia”, JICA.UNY 7

1) Menggunakan bahasa Indonesia yang benar

2) Minimal memiliki 3 komponen dan maksimal 5 komponen

3) Hanya boleh menggunakan satu kata kerja khusus (operasional)

4) Dapat di buat minimal satu pokok uji spesifik atau lebih untuk rumusan

yang tidak terlalu spesifik.

5) Rumusan TPK hendaknya tidak terlalu spesifik. Rumusan

Tiga komponen yang minimal harus ada dalam TPK adalah :

1) Pembelajar (Audience) yaitu siswa/anak didik.

2) Perilaku (Bihaviour) yaitu perubahan tingkah laku hasil belajar.

3) Materi (Content) yaitu isi materi pelajaran. Perubahan tingkah laku lain

yang di harapkan terjadi dalam rumusan TPK (bila di perlukan) adalah :

a) Keadaan (Condition) yaitu kondisi untuk mencapai tingkah laku hasil

belajar

b) Derajar (Degree) yaitu derajat atau tingkatan perubahan tingkah laku yang

merupakan standar minimal atau kriteria untuk dapat mengukur dan

menilai keberhasilan belajar.

Untuk dapat mengingat komponen yang ada dalam rumusan TPK komponen tersebut

dapat di nyatakan dalam :

A = Audience yaitu siswa

B = Behavior yaitu tingkah laku hasil belajar

C1 = Content yaitu isi mata pelajaran

C2 = Condition yaitu perubahan kondisi tingkah laku

D = Degree yaitu derajat atau tingkat perubahan

Untuk lebih mudah mengukur keberhasilan siswa belajar dengan tepat perlu adanya

komponen degree.

5. Klasifikasi Tingkah Laku

Menurut taksonomi Benyamin S. Bloom kegiatan pembelajaran dapat di bagi

menjadi tiga domain (kawasan/ranah) yaitu :

a) Domain Kognitif (pengetahuan), pengaruh kemampuan berfikir/intelektual.

PDF Cre

ate! 3

Tria

l

www.scan

soft.c

om

Page 8: persembahan baru

Hery purwoko (05303244066) Resume TPK

Resume Buku “Strategi Belajar Mengajar Kimia”, JICA.UNY 8

b) Domain Psikomotorik (keterampilan fisik atau motorik)

c) Domain Afektif (sikap/nilai) di pengaruhi oleh perasaan, sikap dan nilai.

Setiap domain dapat di klasifikasikan lagi menjadi beberapa jenjang, sebagai berikut :

1. Domain Kognitif :

a) Kemampuan ingatan (recall) sebagai jenjang C1

b) Kemampuan pemahaman (comprehension) sebagai jenjang C2

c) Kemampuan penerapan (application) sebagai jenjang C3

d) Kemampuan analisis (analysis) sebagai jenjang C4

e) Kemampuan sintesis (syntesis) sebagai jenjang C5

f) Kemampuan evaluasi (evaluation) sebagai C6

2. Domain psikomotorik

a) Keterampilan berdasarkan pemahaman persepsi (perception)

b) Keterampilan berdasarkan kesiagaan (set)

c) Keterampilan yang termasuk respon terarah karena bimbingan (guided

respon)

d) Keterampilan berdasarkan kebiasaan (mechanism)

e) Kerterampilan karena adaptasi (adaptation)

f) Keterampilan ciptaan baru/orginal (orgination)

3. Domain afektif

a) Sikap mau menerima/mengikuti (receiving/attending)

b) Sikap mau menanggapi (responding)

c) Sikap menilai (valuting)

d) Sikap mengorganisasi (orgnization)

e) Sikap mau menyatakan (charactization)

PDF Cre

ate! 3

Tria

l

www.scan

soft.c

om

Page 9: persembahan baru

Hery purwoko (05303244066) Resume TPK

Resume Buku “Strategi Belajar Mengajar Kimia”, JICA.UNY 9

BAB 3

RENCANA PEMBELAJARAN

1. Perangkat Kurikulum dan Rencana Pembelajaran

Kurikulum 1994 yang berlaku mulai tahun pelajaran 1994/1995 di SLTP dan di

SMU merupakan pegangan pokok bagi seluruh aparat yang berada di jenjang pendidikan

yang berada di Indonesia. Kurikulum 1994 terdiri atas tiga perangkat yaitu : 1. Landasan,

Program, dan pengembangan, 2. Garis Besar Program Pengajaran, dan 3. Pedoman

Pelaksanaan.

Salah satu aspek penting yang harus di pahami dan di aplikasikan dengan baik

oleh praktikan adalah pelaksanaan proses belajar mengajar, yaitu meliputi tiga tahap yang

saling berkaitan yaitu : penyusunan rencana pembelajaran, pelaksanaan program

pembelajaran dan pelaksanaan evaluasi dan balikan.

Rencana adalah suatu gagasan yang dapat membantu menciptakan hasil yang di

harapkan. Dalam rencana pembelajaran selalu terdapat komponen yang saling berkaitan

yaitu tujuan, bahan ajar, metoda atau teknik, media alat evaluasi, dan penjadwalan setiap

langkah kegiatan yang saling berkaitan.

Berdasarkan tujuan tersebut, di ketahui bahwa mata sajian rencana pembelajaran

mencakup lima pokok bahasan yang di tambah satu tugas individual, sebagai berikut :

1) Model-model rencana pembelajaran

2) Perangkat program pembelajaran

3) Aspek penting dalam penyusunan rencana pembelajaran

4) Kriteria penilaian rencana pembelajaran

5) Tugas menyusun rencana pembelajaran

2. Model Rencana Pembelajaran

1. Model rencana pembelajaran menurut Jerrold E. Kemp

Model ini memperhatikan sembilan komponen yaitu : a) maksud dan tujuan setiap

pokok bahasan, b) karakteristik belajar, c) tujuan pembelajaran khusus, d) isi

pembelajaran, e) pretes, f) kegiatan belajar mengajar dan sumber pembelajaran, g)

dukungan pelayanan, h) evaluasi, dan i) revisi.

PDF Cre

ate! 3

Tria

l

www.scan

soft.c

om

Page 10: persembahan baru

Hery purwoko (05303244066) Resume TPK

Resume Buku “Strategi Belajar Mengajar Kimia”, JICA.UNY 10

2. Model rencana pembelajaran menurut Glose

Model ini mengutamakan lima komponen yang di tuangkan ke dalam langkah a)

menentukan komponen tujuan, b) menentukan situasi awal, c) prosedur pembelajaran, d)

menilai performansi, e) umpan balik.

3. Model rencana pembelajaran menurut Van Gelder

Model ini memasukan enam komponen yaitu : a) rumusan tujuan pembelajaran,

b) analisis situasi kelas, c) kegiatan pengajar dan pelajar, d) materi pembelajarn, e) alat

pembelajaran, e) evaluasi dan revisi.

4. Model rencana pembelajaran menurut Instructional Development Institue “IDI”

Model ini menggunakan tiga tahapan poko yaitu : a) pembatasan, b)

pengembangan, c) penilaian.

5. Model rencana pembelajaran menurut PPSI (Prosedur Pengembangan Sistem

Instruksional)

Model ini pernah di terapkan di Indonesia sekitar tahun 1975 sampai 1983,

dengan bagan sebagai berikut.

Gambar 3.1

Bagan Model Pembelajaran 1975-1983

3. Perangkat Program Pembelajaran

Perangkat program pembelajaran adalah tingkatan hierarkis perencanaan program

pembelajaran tentang rumusan tujuan, pengorganisasian materi, pelaksanaan, media

a. Perumusan tujuan

b. Pengembangan alatevaluasi

d. PengembanganProgram kegiatan

e. Pelaksanaan

c. Kegiatan Belajar

PDF Cre

ate! 3

Tria

l

www.scan

soft.c

om

Page 11: persembahan baru

Hery purwoko (05303244066) Resume TPK

Resume Buku “Strategi Belajar Mengajar Kimia”, JICA.UNY 11

penilaian proses belajar dan hasil pembelajaran dan alokasi waktu pelaksanaannya.

Tingkat hierarki yang paling tinggi adalah GBPP sedangkan perangkat terendah adalah

rencana pembelajaran.

1. Garis-garis Besar Program Pengajaran (GBPP)

GBPP memuat penjabaran setiap mata pelajaran yang berisi : pengertian dan fungsi

pelajaran, tujuan pengajaran, mata pelajaran yang bersangkutan dan ruang lingkup kajian

mata pelajaran, pokok bahasan, konsep atau teman, uraian tentang keluasan dan

kelemahannya dan rambu-rambu penyelenggaraan kegiatan belajar mengajar.

2. Analisa Materi Pelajaran (AMP)

AMP adalah hasil kegiatan yang berlangsung sejak seorang guru meneliti isi GBPP

kemudian mengkaji materi dan menjabarkannya serta mempertimbangkan penyajiannya.

Fungsi AMP sebagai acuan untuk menyusun program pengajaran yaitu program tahunan,

program catur wulan di program satuan mata pelajaran. AMP di susun oleh sekelompok

guru senior yang berkualifikasi dalam mata pelajaran yang bersangkutan dengan

berpedoman pada Juklak yang di susun oleh Dirjen Dikdasmen.1

3. Program Tahunan (Prota)

Fungsi Prota adalah sebagai acuan untuk membuat program catur wulan(Proca).

Komponen utama dalam program ini adalah pokok bahasan dan alokasi waktunya yang di

kembangkan sesuai dengan kebutuhan.2

4. Program Catur Wulan (Proca)

Proca adalah memuat alokasi waktu untuk satu Caturwulan. Fungsinya : a) acuan

penyusunan program satuan pelajaran (PSP), b) acuan kalender kegiatan belajar-

mengajar, c) usaha mencapai efesiensi dan efektifitas waktu belajar.3

Program Satuan Pelajaran (PSP)

PSP merupakan program pembelajaran yang memuat satuan bahasan untuk di sajikan

pada beberapa kali pertemuan. Fungsinya sebagai acuan guru dalam kegiatan

pembelajaran agar lebih terarah dan berjalan efektif dan efisien.4

1 Contoh format AMP dan cara pengisian di lampiran hal (45)2 Contoh format Prota di lampiran hal (46)3 Contoh format Proca di lampiran hal (46)4 Contoh format PSP di lampiran hal (47)

PDF Cre

ate! 3

Tria

l

www.scan

soft.c

om

Page 12: persembahan baru

Hery purwoko (05303244066) Resume TPK

Resume Buku “Strategi Belajar Mengajar Kimia”, JICA.UNY 12

Setelah evaluasi di laksanakan, guru wajib membuat analisis hasil ulangan harian

agar dapat di ketahui tuntas atau tidaknya kegiatan pembelajaran.5

Aspek Penting dalam Penyusunan Rencana Pembelajaran

Aspek penting yang harus muncul dalam rencana pembelajaran yang harus

disusum oleh guru/praktikan sebagaimana sebagai berikut6 :

1. Perangkat yang perlu di persiapkan

Ada tiga macam kegiatan sebelum melaksanakan kegiatan pembelajaran yaitu

a.):PSP, b)RP, dan c) LKS.

2. Merumuskan tujuan

Secara umum taksonomi tujuan pembelajaran di rangkum dalam tiga kawasan

yaitu (kognitif, afektif, dan psikomotorik). Tujuan pembelajaran secara umum di bagi dua

yaitu Tujuan Pembelajaran Umum (TPU) dan Tujuan Pembelajaran Khusus (TPK).

TPU tercantum dalam PSP yang bersumber dari GBPP, sedangkan TPK di rumuskan

oleh praktikan dengan memperhatikan tiga aspek sebagai berikut :

a) Jelas

Rumusan TPK di anggap jelas jika di rumuskan dalam kata kerja operasional yang dapat

di ukur seperti merasakan, memikirkan, menghayati, memahami dsb.

b) Lengkap

Rumusan TPK yang lengkap memiliki kondisi pembelajaran, sasaran audiens, perilaku

yang spesifik, target dan tingkat keberhasilan.

3. Merumuskan Bahan Pembelajaran (Materi Pelajaran)

Materi yang tercantum dalam LK harus di jabarkan secara terperinci. Paling baik

jika ada lampiran materi secara lengkap, sedangkan dalam LK di cantumkan langkah-

langkah/urutan materi dalam skenario pembelajaran. Pengorganisasian materi

pembelajaran harus di perhatikan aspek kesesuaiannya dengan tingkat perkembangan

siswa, di urutkan dari yang mudah ke yang sukar(sederhana ke kompleks)

4. Skenario/strategi Pembelajaran

5 Contoh format analisis hasil ulangan harian di lampiran hal. (53)6 Contoh format Rencana Pelajaran di lampiran hal (54)

PDF Cre

ate! 3

Tria

l

www.scan

soft.c

om

Page 13: persembahan baru

Hery purwoko (05303244066) Resume TPK

Resume Buku “Strategi Belajar Mengajar Kimia”, JICA.UNY 13

Dalam RP dan LKS harus tertuang dengan jelas skenario pembelajaran dengan

memperhatikan aspek sebagai berikut :

Pilihan jenis kegiatan belajar harus sesuai dengan TPK dan dengan bahan ajar, waktu

serta media atau sarana yang tepat

Langkah-langkah kegiatan pembelajaran harus terdiri atas pendahuluan, kegiatan inti dan

penutup.

5. Pemilihan Media/Alat Bantu dan Sumber

Media atau alat bantu yang tercantum dalam RP dan LKS harus sesuai dengan

tujuan, meteri, metoda, lingkungan dan sebaliknya memanfaatkan multi media.

6. Pengelolaan Kelas

Dalam rencana pembelajaran hendaknya tercantum rancangan pengelolaan kelas

yang meliputi : (a) penetapan alokasi waktu belajar mengajar dan (b) pilihan cara

pengorganisasian siswa.

7. Prosedur dan Persiapan Alat Evaluasi

Dalam rencana pembelajaran, khusus dalam RP dan LKS harus tercantum jenis

dan prosedur penilaian. Misalnya : tes lisan, tes tertulis, tes perbuatan, baik untuk

penilaian proses maupun hasil.

8. Aspek Lain

Aspek lain yang perlu di perhatikan ialah kebersihan dan kerapihan, serta

penggunaan bahasa tulis.

BAB 4

MODEL PEMBELAJARAN

Orientasi model pembelajaran

Model pembelajaran di bagi menjadi empat orientasi yaitu orientasi interaksi

sosial, pemprosesan informasi, pengembangam informasi dan modifikasi tingkah laku.

PDF Cre

ate! 3

Tria

l

www.scan

soft.c

om

Page 14: persembahan baru

Hery purwoko (05303244066) Resume TPK

Resume Buku “Strategi Belajar Mengajar Kimia”, JICA.UNY 14

1. Berorientasi pada interaksi sosial

Pembelajaran dengan interaksi sosial menekankan pada hubungan antar manusia

untuk menumbuhkan hubungan yang demokratis dan meningkatkan kesadaran siswa

terhadap lingkungan dan masyarakat.

2. Berorientasi pada pengembangan kepribadian

Pengembangan ini beorientasi pada pengembangan kepribadian seseorang dan di

arahkan pada pengembangan diri (self him)

Model yang berorientasi pada modifikasi perilaku

Model ini berorientasi pada usaha menciptakan kondisi terjadinya kegiatan belajar

yang efisien dengan cara memberikan penguatan atau reinforcement untuk pembentukan

perilaku tertentu.

3. Berorientasi pada pemrosesan informasi

Model yang berorientasi pada pemrosesan informasi ini meningkatkan pada

peningkatan kemampuan siswa dalam memproses informasi. Model yang berorientasi

pemrosesan informasi menekankan kegiatan yang dapat di gambarkan sebagai berikut :

persepsi

Stimuli Memori

Perbaikan persepsi Persepsi di keluarkan dan digunakan

masalah

gambar 4.1

model yang berorientasi pada pemrosesan informasi teutama di gunakan untuk

mengembangkan berpikir, kemampuan memecahkan masalah, mengembangkan

kreativitas dan cara berpikir dalam suatu disiplin ilmu.

Contoh model yang termasuk dalam kelompok ini adalah sebagai berikut :

PDF Cre

ate! 3

Tria

l

www.scan

soft.c

om

Page 15: persembahan baru

Hery purwoko (05303244066) Resume TPK

Resume Buku “Strategi Belajar Mengajar Kimia”, JICA.UNY 15

1. Model Analisis Tugas

Model analisis tugas di lakukan dengan menganalisis dengan cermat kegiatan dan

tahapan kegiatan yang di lakukan. Sebagai contoh analisis tugas tentang topik “Hasil

Kelarutan”.

Gambar 4.2

Analisis Tugas Merubah Hasil Kelarutan

2. Metode Inkuiri

Metode inkuiri bisa di capai melalui metoda ceramah atau demonstrasi/praktikum.

Dengan menggunakan model ini hasil yang di peroleh adalah pengetahuan cara berfikir,

sikap dan ketereampilan komunikasi.

Secara umum inquiri di organisasikan sebagai berikut :

1. Pendahuluan

2. Di ajukan pertanyaan yang bertujuan memprediksi

3. Membuat hipotesis

Masalah hasil kelarutan

Dapat menyelesaikanpersamaan (X)(X) = AAX = BX(X-AA) = B

Menjelaskan bilanganeksponensial

Menyebutkan rumusanhasil kelarutan secaramatematik

Menyederhanakanrumus X(X-A) = B

Membagibilanganeksposional

Mencari akarbilanganeksposional

Mengalikanbilanganeksposional

Menurunkanhasilkelarutaneksposiona;

Menuliskandalampersamaan

Menuliskankonsentrasi

Menentukan konsentrasiion dalam larutan

Mengidentifikasijenis ion dalamlarutanmembentuk

Mengidentifikasi jenision yang dapatmembentuk molekul

Menentukan massamolar

Mengsubtitusi variabeldalampersamaanhasilkelarutan

PDF Cre

ate! 3

Tria

l

www.scan

soft.c

om

Page 16: persembahan baru

Hery purwoko (05303244066) Resume TPK

Resume Buku “Strategi Belajar Mengajar Kimia”, JICA.UNY 16

4. Demonstrasi atau praktikum

5. Mengevaluasi hipotesis

6. Mengambil keputusan

7. aplikasi

3. Model Advanced Organizer

Di kemukakan oleh David P. Ausubel yang mendukung belajar deduktif. Advance

Organizer merupakan istilah yang digunakan untuk menunjukan bagian-bagian (kerangka

pengetahuan ) yang harus di kuasai siswa dalam suatu pembelajaran.

BAB 5

BEBERAPA PENDEKATAN DALAM PEMBELAJARAN

1. Pendekatan konsep dari J. Bruner (1960)

Pendekatan ini merupakan suatu model instruktional kognitif. Pendekatan

tersebuat dalam pembelajaran dapat di laksanakan bila guru melaksanakannya dengan

teknik inquiri. Pendekatan inquiri adalah salah satu pendekatan yang berorientasi bahwa

belajar adalah suatu pengembangan intelektual.

Melalui proses inquiri orang dapat menemukan hal-hal yang baru, melalui proses

inquiri orang dapat menemukan pengetahuan-pengetahuan baru. Orang barat sudah

menggunakan pendekatan ini sejak beribu tahun yang lalu.

A. Bagaimana Pengembangan Inquri di Indonesia?

Kebuyaan Indonesia memang berbeda. Penjajahan terhadap Indonesia antara lain

secara konkrit telah membuat manusia Indonesia menjadi penurut, karena pada waktu itu

kecenderungan penjajah menginginkan kita untuk tidak usah berpikir. Jadi persoalan

yang kita hadapi saat ini adalah masalah pengembangan berpikir dengan proses, tidak

hanya yang sudah ada pada diri anak agar dapat lebih berkembang, tetapi para pendidik

di Indonesia harus mencari metoda bagaimana supaya berpikir dengan proses dapat

menjadi bagian dari dirinya dan dapat lebih berkembang.

PDF Cre

ate! 3

Tria

l

www.scan

soft.c

om

Page 17: persembahan baru

Hery purwoko (05303244066) Resume TPK

Resume Buku “Strategi Belajar Mengajar Kimia”, JICA.UNY 17

Proses Inquiri

Proses Inquiri adalah proses berpikir bila seseorang terlibat dalam kegiatan yang

meliputi :

1. Mengobservasi

2. Meramalkan

3. Merencanakan penelitian

4. Merumuskan hipotesis

5. Menginterpretasikan data

6. Mengontrol variabel

7. Melakukan percobaan

8. Mengomunikasikan

B. Bertanya pada proses inkuiri

Untuk memperluas wawasan terhadap benda-benda yang sifatnya lebih statis

dapat di gunakan pertanyaan sebagai berikut :

Benda apa ini?

Apa nama benda ini?

Bagaimana rupanya?

Pernahkah anda lihat hal semacam ini?

Bagaimana jika di bandingkan dengan yang lain?

Bagaimana mengenalnya?

Bagaimana cara memperoleh namanya?

Apa yang anda dapat lakukan dengan benda ini?

Dari apa di buatnya?

Bagaimana membuatnya?

Apa tujuannya ?

Bagaiman mengoprasikan alat ini?

Selanjutnya di berikan beberapa contoh pertanyaan yang berkaitan dengan konsep

yang di kembangkan dalam pelajaran.

PDF Cre

ate! 3

Tria

l

www.scan

soft.c

om

Page 18: persembahan baru

Hery purwoko (05303244066) Resume TPK

Resume Buku “Strategi Belajar Mengajar Kimia”, JICA.UNY 18

Membuat satupernyataantujuan(hipotesis)

Mengumpulkan data

Interpretasi data

Membuat kesimpulan

Membuat relikasi

Indentifikasi masalah

konsep pertanyaan

1. suatu persamaan reaksi merupakan singkatan

peristiwa kimia yang memberikan gambaran

tentang jumlah dan macam zat yang di hasilkan

dalam suatu reaksi serta beberapa kondisi yang

terlibat

Informasi apa yang di dapatkan dari suatu persaman

reaksi?

2. Asam organik dapat di buat dengan

mengoksidasikan alkohol

Asam-asam organik apa saja yang biasa di kenal

Bagaimana proses penemuan konsep-konsep itu di dapat di gambarkan sebagai berikut :

1. A perhatian pada suatu objek

2. A merumuskan hipotesis yang dapat di teliti

3. A mengumpulkan informasi

B melakukan eksperiment

C menyajikan data

4. A membuat pernyataan yang didukung dengan

data yang di peroleh

5. B menguji hipotesis

A membagi pola hubungan

Informasi Data

Masalah

6. B membuat generalisasi

A mendapat data baru

C merevisi kesimpulan terdahulu

PDF Cre

ate! 3

Tria

l

www.scan

soft.c

om

Page 19: persembahan baru

Hery purwoko (05303244066) Resume TPK

Resume Buku “Strategi Belajar Mengajar Kimia”, JICA.UNY 19

C. Pendekatan Inquiri Pada Umumnya

Mengulang adalah suatu tahapan yang sebenarnya mengamati, menimbang, dan

untuk mengambil kesimpulan. Pembelajaran Inquiri memberikan kesempatan

mengembangkan sikap kreatif sepanjang pembelajaran tersebut, memberi kesempatan

siswa untuk “menemukan” sesuatu yang baru.

2. Pendekatan Pengorganisasian Konsep dari David Ausubel

Adalah suatu pendekatan mengajar yang di dasari oleh teori bahwa belajar adalah

suatu proses mental, yang menggunakan cara berfikir kritis, logis dan kreatif. Menurut D.

Ausubel belajar berlangsung pada struktur kognitif yang ada.

Belajar menurut D. Ausubel di klasifikasikan dalam 2 dimensi sebagai berikut:

Dimensi I : yaitu berhubungan dengan cara informasi di berikan. Ada 2 cara yaitu :

1. Melalui Penerimaan

2. Melalui Penemuan

Dimensi II : yaitu berhubungan dengan bagaimana siswa dapat mengaitkan informasi

baru ke dalam struktur kognitif yang ada, ada dua jenis.

1. Belajar hafalan

2. Belajar bermakna

Belajar bermakna terjadi apabila ada suatu proses yang mengaitkan informasi baru pada

konsep yang relevan yang ada sebelumnya pada struktur kognitif seseorang. Dalam

belajar bermakna informasi yang baru di asimilasikan pada sub sumer yang relevan yang

telah ada dalam struktur kognitif, dengan kata lain belajar bermakna terjadi bila konsep

yang baru dapat di kaitkan pada konsep yang tersimpan dalam otak.

Berbeda dengan belajar hafalan proses tidak ada, melalui belajar hafalan

umumnya siswa tidak mengerti apa yang mereka pelajari. Banyak bukti yang mengatakan

bahwa dengan cara menghafal, siswa tidak bisa mengaplikasikan konsep yang di peroleh

dalam memecahkan masalah yang di hadapinya.

Perbedaan antara belajar bermakna dan belajar hafalan dapat di gambarkan

sebagai berikut :

PDF Cre

ate! 3

Tria

l

www.scan

soft.c

om

Page 20: persembahan baru

Hery purwoko (05303244066) Resume TPK

Resume Buku “Strategi Belajar Mengajar Kimia”, JICA.UNY 20

Tabel 5.1

Perbedaan Belajar Bermakna dan Belajar Hafalan

Belajar Bermakna Hafalan

Keterkaitan konsep pada Sub

Sumer

Hasil belajar Tersimpan lebih lama Mudah hilang

Sifat aplikasi Lebih mudah di aplikasikan Susah diaplikasikan

Sifat pembelajaran Dengan di ajukan pertanyaan

kepada siswa, pencapaian konsep

ke konsep berikutnya

----------------

Penggunaan teori Ausubel dalam pembelajaran atau biasa di sebut Pembelajaran dengan

pendekatan pengorganisasian konsep.

3. Pendekatan Tingkat Perkembangan dari Piaget

Teori ini beranggapan bahwa belajar adalah merupkan pengembangan aspek

kognitif sebagai bekal untuk memecahkan persoalan yang di hadapi siswa dalam

kehidupannya dan untuk mengembangkan kehidupan yang lebih baik.

Perkembangan Intelektual menyangkut tiga aspek yaitu : struktur, isi, dan fungsi

A. Struktur

Merupakan organisasi mental tinkat tinggi yang memudahkan individu untuk

memecahkan masalah dalam lingkungannya.

B. Isi

Isi yang di maksud adalah perilaku yang khas dari individu dalam merespon suatu

masalah yang di hadapi.

C. Fungsi

Fungsi dalam perkembangan yaitu:

1. Organisasi

2. Adaptasi

Adaptasi di lakukan mulai proses asimilasi dan akomodasi. Dalam proses asimilasi

seseorang menggunakan struktur yang sudah ada untuk memberikan respon. Sedang

2 3 1 2 31

PDF Cre

ate! 3

Tria

l

www.scan

soft.c

om

Page 21: persembahan baru

Hery purwoko (05303244066) Resume TPK

Resume Buku “Strategi Belajar Mengajar Kimia”, JICA.UNY 21

dalam akomodasi seseorang memerlukan modifikasi dari struktur yang ada untuk

tujuan yang sama. Dalam proses belajar asimilasi berlangsung secara abstrak.

Tingkat perkembangan menurut piaget

Tabel 5.2

Tingkat Perkembangan Pada Umur

1. Sensori-motor

2. Pra-oprasional

3. Oprasional konkrit

4. Oprasional formal

0-2 tahun

2-7 tahun

7-11 tahun

11- ke atas

o Tingkat sensori motor (0-2 tahun)

Pada periode ini anak mengatur alamnya melalui inderanya (sensorinya) dan

motoriknya.

o Tingkat praoprasional (2-7 tahun)

Anak belum dapat melakukan oprasional mental seperti menambah, mengurangi,

membagi dan mengalikan. Pada tahap ini perkembangan anak di bagi menjadi 2 yaitu :

o Tingkat pralogis

Pada masa ini penalaran anak di sebut transduktif, bahkan induksi dan bukan

deduksi. Penalaran mereka bergerak dari khusus ke khusus. Penalaran mereka belum

reversibel. Pada tahap pralogis anak sangat egosentris, anak sukar menerima pendapat

orang lain.

o Tingkat berfikir induktif (4-7 tahun)

Anak dalam transformasi perubahan bentuk dari yang satu ke bentuk yang lainnya

o Tingkat oprasional konkrit

Pada tingkat ini anak mulai dalam tingkat perkembangan berpikir rasional.

o Tingkat oprasi formal (11 tahun ke atas)

Menurut Piaget anak diatas umur 11 tahun sudah dapat berfikir formal. Artinya

dalam periode ini ia tidak perlu berpikir dengan bantuan benda atau hal-hal yang konkrit,

ia mempunyai cara berfikir abstrak.

Karakteristik anak yang berada dalam tingkat operasi formal menurut Flavel

(1963) adalah

PDF Cre

ate! 3

Tria

l

www.scan

soft.c

om

Page 22: persembahan baru

Hery purwoko (05303244066) Resume TPK

Resume Buku “Strategi Belajar Mengajar Kimia”, JICA.UNY 22

Dapar berpikir hipotesis deduktif

Dalam menghadapi masalah, mampu mengumpulkan data, mengecek data,

merumuskan hipotesis dan mengambil keputusan yang layak.

Dapat berpikir proposional

Pada tingkat berpikir ini dia dapat memberi gambaran yang dalam pikirannya

sesuai.

Dapat berpikir kombinasional

Pada tingkat ini anak dapat menemukan kombinasi yang tepat dari suatu masalah.

4. Pendekatan Induktif – Deduktif dari Hilda Taba

Pendekatan Induktif-Deduktif data pembelajaran adalah salah satu pendekatan

yang berorientasi pada faham bahwa belajar pada dasarnya adalah pengembangan

intelektual. Pengembangan intelektual sesorang akan berkembang melalui dua cara:

Secara Induktif : jika teori yang di peroleh menjadi generalisasi dan faltor-faktor empiris.

Dengan pendekatan Induktif orang mulai dari teori-teori kecil yang telah diuji

berkali-kali kemudian disusun ke atas menjadi suatu generalisasi.

Secara Deduktif : Teori di bangun dengan dasar logis kemudian diuji berkali-kali melalui

eksperimen yang sifatnya di tentukan oleh teori tersebut. Dalam teori semacam itu

dirumuskan sekumpulan asumsi-asumsi dasar atau potsulat-postulat dengan

memperhatikan faktor-faktor yang telah dikenal sebelumnya.

Gambar 5.3

Cara Berpikir Deduktif

5. Pendekatan Pemecahan Masalah (Problem Solving Approach)

Orang yang pertama kali memperkenalkan Pendekatan Pemecahan Masalah di

sekolah adalah seorang pengarang terkenal John Dewey.

generalisasi

Hipotesis 1 Hipotesis 2 Hipotesis 3 Hipotesis 4

PDF Cre

ate! 3

Tria

l

www.scan

soft.c

om

Page 23: persembahan baru

Hery purwoko (05303244066) Resume TPK

Resume Buku “Strategi Belajar Mengajar Kimia”, JICA.UNY 23

ATURAN-ATURAN TINGKAT TINGGI

ATURAN-ATURAN

KONSEP-KONSEP TERDEFINISI

KONSEP-KONSEP KONKRIT

DISKRIMINASI-DISKRIMINASI

Menurut John Dewey, masalah adalah sesuatu yang di ragukan atau sesuatu yang

belum pasti. Teori ini timbul karena kurikulum pembelajaran dibuat, sedemikian yang

tujuannya sebenarnya adalah untuk memecahkan masalah yang ada dan berkaitan dengan

“keperluan serta interest” yang berkembang pada suatu waktu tertentu. Menurutnya

masalah di bagi dua kriteria yairu:

1. Masalah yang di pelajari harus sesuatu yang penting untuk masyarakat dan

perkembangan kebudayaan.

2. Masalah yang dipelajari adalah sesuatu yang penting dan relevan dengan permasalahan

yang di hadapi siswa.

Menurut Vessen (1986) suatu masalah adalah ketidaksamaan antara dua pernyataan atau

lebih yang disampaikan kepada siswa pada waktu proses belajar mengajar berlangsung.

Menurut Ratna Wilis (1998), pemecahan masalah adalah merupakan kegiatan yang

melibatkan pembentukkan aturan-aturan tingkat tinggi.

Tingkat kompleksitas intelektual prasyarat untuk pemecahan masalah oleh Gagne

digambarkan sebagai berikut:

Prasyarat

Prasyarat

Prasyarat

Prasyarat

Gambar 5.4

Tingkat kompleksitas Keterampilan

Intelektual Menurut Gagne

6. Pendekatan Sains, Teknologi dan Masyarakat

Wellington (1984) mengemukakan tentang pentingnya pembelajaran IPA yang

menggaris bawahi tiga aspek, yakni konsep, proses dari konteks.

PDF Cre

ate! 3

Tria

l

www.scan

soft.c

om

Page 24: persembahan baru

Hery purwoko (05303244066) Resume TPK

Resume Buku “Strategi Belajar Mengajar Kimia”, JICA.UNY 24

Proses pengembangan materi tidak terlepas dari ciri sains yang berorientasi pada

proses dan produk saja, tetapi juga berorientasi pada teknologi yang ada dan yang

diperlukan dalam masyarakat sekelilingnya.

a. Perkembangan Sains dan Teknologi

Manusia ditakdirkan memiliki kelebihan dibandingkan dengan makhluk lain yaitu

kemampuan berpikir dan menalar. Secara umum perkembangan pengetahuan dibagi

dalam tahapan sebagai berikut:

Pengetahuan yang didasarkan oleh rasio dan pengalaman untuk tujuan praktis dalam

kehidupan. Berkembang dalam perioda 4000 tahun sebelum masehi sampai dengan 600

tahun sebelum masehi.

Periode Ilmu Pengetahuan Mesir

Sejak 600 tahun sebelum masehi bangsa mesir baru mempelajari pengetahuan

sebagai ilmu. Dalam periode ini pengetahuan berkembang tidak hanya untuk kepentingan

langsung atau memiliki kegunaan langsung bagi masyarakat.

Periode Ilmu Pengetahuan Modern

Periode ini terjadi pada tahun 1800 sesudah masehi, ditandai dengan adanya

revolusi industri. Dalam perkembangannya ilmu pengetahuan saat ini memiliki

pengertian:

Ilmu pengetahuan adalah suatu proses dimana informasi diperoleh melalui metoda

ilmiah.

Ilmu pengetahuan adalah produk, informasi yang valid yang diperoleh melalui penemuan

yang logis.

Teknologi adalah penerapan ilmu sehingga mempunyai nilai ekonomi yang tinggi.

Biasa disebut ilmu-ilmu terpakai atau “Applied Science”.

b. Kemampuan Untuk Memecahkan Masalah Teknologi

Perkembangan sains dan teknologi menimbulkan berbagai dampak, terutama

dalam 4 bidang yaitu bidang intelektual yang berkaitan dengan perubahan sikap,

berpengarug pada bidang industri, perubahan sosial dan politik dan perubahan pada tata

PDF Cre

ate! 3

Tria

l

www.scan

soft.c

om

Page 25: persembahan baru

Hery purwoko (05303244066) Resume TPK

Resume Buku “Strategi Belajar Mengajar Kimia”, JICA.UNY 25

lingkungan. Secara umum dalam menghadapi perkembangan sains dan teknologi

diperlukan kemampuan sebagai berikut:

1. Pemahaman terhadap semua faktor yang terkait dalam sistem terkait

2. Kemampuan pengambilan keputusan dengan pendekatan sistem.

3. Optimasi hasil

4. Membuat model dari suatu proyek tertentu

5. Keterampilan komunikasi

6. Kemampuan untuk menggunakan umpan balik

c. IPA yang Terintegrasi dalam Matematika, Teknologi dan Lingkungan

Matematika merupakan ilmu pengetahuan yang tumbuh secara deduktif.

Sedangkan IPA dalam pertumbuhannya bertumpu pada fakta, yang dimulai dari tes dan

pengukuran atau secara induksi. Ketepatan dalam pengukuran ditentukan pada ketelitian

dalam observasi. Sistem satuan pengukuran yang telah dikembangkan adalah dan telah

digunakan seluruh dunia adalah satuan Internasional(SI) yang dikembangkan dari sistem

Metrik.

d. Pertumbuhan dan Perkembangan Anak

Dalam kehidupan anak, proses pertumbuhan dan perkembangannya berlangsung

secara kontinu dan kedua proses itu berjalan secara independen. Pertumbuhan adalah

perubahan secara fisiologis sebagai hasil proses pengamatan fungsi-fungsi fisik yang

dipengaruhi oleh faktor ketika sebelum lahir, faktor sesudah lahir dan faktor psikologis.

Menurut teori perkembangan dari Jean Piaget tahap perkembangan intelektual

anak adalah terhadap sensori motor, praoprasional, oprasi konkrit dan oprasi formal. Ada

5 faktor yang mempengaruhi perkembangan anak yaitu kedewasaan, pengalaman fisik,

pengalaman logika matematika, transmisi sosial dan pengaturan diri.

Berdasarkan faktor-faktor itu, maka dalam pembelajaran pengalaman anak

melalui eksperimen, dengan menambahkan faktor perhitungan dan kerja kelompok akan

mempercepat perkembangan anak.

e. Struktur Mental dari Piaget

Pengetahuan baru diperoleh karena ada perubahan struktur mental melalui proses

asimilasi dan akomodasi.

PDF Cre

ate! 3

Tria

l

www.scan

soft.c

om

Page 26: persembahan baru

Hery purwoko (05303244066) Resume TPK

Resume Buku “Strategi Belajar Mengajar Kimia”, JICA.UNY 26

Proses asimilasi terjadi bila seseorang menggunakan struktur mental yang ada untuk

merespon lingkungannya dan proses struktur mentalnya untuk menghadapi suatu

masalah. Jika pada proses asimilasi seseorang tidak dapat mengadakan adaptasi antara

lingkungan dan struktur mental yang ada, terjadi keadaan yang tidak seimbang atau

disequilibrium, sebagai akibatnya akan terjadi proses akomodasi.

f. Teori Belajar Kontruktivisme

a) Pandangan belajar menurut faham kontruktivisme adalah:

b) Suatu proses dimana suatu pengetahuan diperoleh dengan jalan mengaitkan informasi

baru kepada pengetahuan yang telah dimiliki sebelumnya secara individual

c) Pengetahuan baru yang beragam tergantung pada bagaimana pengetahuan itu

diperoleh

d) Internalisasi dari suatu pengetahuan terjadi bila seorang menangkap informasi baru,

dikaitkan dengan pengetahuan yang lama tidak cocok.

e) Belajar merupakan konteks sosial yang menstimulasi untuk mendapatkan kejelasan

f) Berbahasa memberikan dorongan orang untuk berpikir

g. Siklus Belajar Pada Pembelajaran

Pada dasarnya ada tiga tahap siklus belajar sebagai usaha untuk memperoleh

pengetahuan yang dibangun secara individual yaitu:

a) Tahap eksplorasi, pada tahap ini siswa memperoleh pengetahuan melalui pengalaman

mereka sendiri

b) Tahapan pengenalan konsep, dalam tahap ini diperkenalkan konsep yang terkait pada

fenomena yang diperoleh dari tahap eksplorasi

c) Tahap aplikasi, pada tahap ini memberikan kesempatan untuk mengaplikasikan

konsep yang diperoleh dalam situasi yang lain, dengan cara memberikan tambahan

aktivitas.

h. Karakteristik Pembelajaran dengan Pendekatan Sains, Teknologi dan

Masyarakat

Dengan pendekatan sains, teknologi dan masyarakat (STM) pembelajaran

dikembangkan dengan karakteristik sebagai berikut:

PDF Cre

ate! 3

Tria

l

www.scan

soft.c

om

Page 27: persembahan baru

Hery purwoko (05303244066) Resume TPK

Resume Buku “Strategi Belajar Mengajar Kimia”, JICA.UNY 27

Materi yang dikembangkan berkaitan dengan kurikulum IPA yang berlaku, memiliki

keterkaitan antara Sains, Teknologi dan Masyarakat, mendorong pengembangan

keterampilan inquiri, berkaitan dengan kebutuhan peserta didik

Pembelajaran konstruktivistik

Ada kegiatan kelompok

Melalui tahap eksplorasi-pengenalan konsep-aplikasi

Ada masalah yang sesuai dengan materi perkembangan anak

BAB 6

BEBERAPA METODA DALAM PEMBELAJARAN1. Beberapa Metode Pembelajaran

Ada beberapa metode mengajar yang digunakan orang, antara lain metode

ceramah, diskusi, eksperimen, demonstrasi, kerja kelompok, pembelajaran bebas,

pembelajaran tim dan pembelajaran wisata.

2. Metode Ceramah Bermakna

Metode ceramah adalah metoda penyampaian informasi oleh seorang pembicara

kepada sekelompok pendengar. Dalam pelaksanaa pembelajaran untuk mencapai tujuan

dengan baik, sebenarnya tidak pernah seorang guru menggunakan satu metode saja.

Biasanya metoda yang digunakan selalu tergabung secara simultan. Metode ceramah

dapat digunakan bila:

1) Guru akan memberikan informasi

2) Kapasitas kelas terlalu besar sehingga menyulitkan bila digunakan metode lain.

Salah satu ciri adanya metoda ceramah bermakna yaitu guru mengajukan pertanyaan-

pertanyaan yang membuat siswa berpikir. Selain guru harus mempersiapkan pertanyaan

yang akan diajukan dan guru harus mempertimbangkan dimana pertanyaan itu harus

digunakan. Metoda ceramah bermakna disebut juga metoda ekspositori untuk belajar

konsep. Metoda ekspositori dapat digunakan untuk menjelaskan konsep yang sukar untuk

dilakukan pendekatan induktif. Cara pengembangan konsep dengan metode ekspositori:

PDF Cre

ate! 3

Tria

l

www.scan

soft.c

om

Page 28: persembahan baru

Hery purwoko (05303244066) Resume TPK

Resume Buku “Strategi Belajar Mengajar Kimia”, JICA.UNY 28

1) Pendahuluan

2) Nama konsep

3) Memberikan contoh

4) Definisi konsep

5) Memberikan pertanyaan kepada siswa

6) Pengembangan

3. Metode Eksperimen

Fungsi dari metode eksperimen merupakan penunjang kegiatan proses belajar

untuk menemukan prinsip tertentu atau menjelaskan tentang prinsip-prinsip yang

dikembangakan. Keuntungan penggunaan metoda eksperimen:

Dapat memberikan gambaran yang konkrit tentang suatu peristiwa

1) Siswa dapat mengamati proses

2) Siswa dapat mengembangkan keterampilan inquiri

3) Siswa dapat mengembangkan sikap ilmiah

4) Membantu guru untuk mencapai tujuan pembelajaran lebih efektif dan efisien

Ada beberapa hal yang harus dipersiapkan, yaitu guru perlu:

a. Menentukan tujuan praktikum

b. Menyiapkan prosedur praktikum

c. Menyiapkan lembar pengamatan

d. Menyiapkan alat dan zat

e. Menyiapkan lembar observasi kegiatan praktikum

4. Metode Demonstrasi

Metode demonstrasi adalah suatu cara menunjukan peristiwa tertentu. Persiapan

yang dilakukan guru seperti metose eksperimen adalah membuat peta konsep yang akan

dikembangkan yang diikuti oleh:

Menentukan tujuan demonstrasi

Menyiapkan prosedur demonstrasi

Menyiapkan lembar pengamatan

Menyiapkan alat dan zat

PDF Cre

ate! 3

Tria

l

www.scan

soft.c

om

Page 29: persembahan baru

Hery purwoko (05303244066) Resume TPK

Resume Buku “Strategi Belajar Mengajar Kimia”, JICA.UNY 29

Menyiapkan pertanyaan untuk didiskusikan yang menuntun siswa kearah pengembangan

berpikir proses. Hendaknya setiap yang diamati dalam demonstrasi dipertanyakan

mengapa?, bagaimana? Dan seterusnya.

5. Metode Pemecahan Masalah

Metode pemecahan masalah digunakan guru bila bertujuan untuk

mengembangkan proses berpikir siswa melalui pemberian masalah yang harus

dipecahkan. Dalam pelaksanaan pembelajarn sehari-hari, metode pemecahan masalah

banyak digunakan guru bersama dengan metode lainnya. Dengan metode ini guru dapat

memberikan informasi dulu, tetapi informasi diperoleh siswa setelah memecahkan

masalahnya. Untuk memecahkan masalah tersebut dituntut kreativitas dan kemandirian

siswa.

1) Metode diskusi

Yang dimaksud metode diskusi adalah terlibatnya suatu kelompok belajar yang

saling berinteraksi secara verbal di dalam kelas. Interaksi tersebut dapat berlangsung

antara siswa dengan siswa atau siswa dengan guru. Ada beberapa keuntungan

penggunaan metode diskusi untuk pembelajaran antara lain:

a. Dapat meningkatkan rasa toleransi siswa

b. Memperluas wawasan dengan saling tukar ide

c. Meningkatkan keterampilan proses secara aktif

Metode diskusi mudah dilaksanakan tidak hanya untuk masalah yang berkaitan dengan

kebudayaan dan masalah sosial, tetapi juga dapat dilaksanakan untuk mempelajari

masalah fisika, biologi, matematika, ekonomi, sastra, bahasa, pendidikan jasmani atau

dengan singkat metode diskusi dapat digunakan untuk mempelajari semua mata pelajaran

di sekolah.

2) Brainstroming

Adalah bentuk diskusi yang paling sederhana tetapi cukup efektif. Metode ini

dapat digunakan untuk jumlah siswa yang tidak tertentu, sebaiknya antara 5 sampai 15

orang dalam satu kelompok. Pelaksanaan brainstroming dilakukan melalui tahap berikut:

a. Kegiatan dimulai dengan pimpinan diskusi yang menyatakan masalah yang ingin

dibahas.

PDF Cre

ate! 3

Tria

l

www.scan

soft.c

om

Page 30: persembahan baru

Hery purwoko (05303244066) Resume TPK

Resume Buku “Strategi Belajar Mengajar Kimia”, JICA.UNY 30

b. Pilihlah satu cara untuk merekam hasil diskusi

c. Pimpinan diskusi meminta setiap anggota kelompok untuk mengemukakan

pendapat

d. Setiap ide dicatat

e. Tidak ada kritik

3) Kelompok 6

Adalah suatu bentuk diskusi dimana jumlah anggota kelompok benar-benar 6.

metode ini dikemukakan oleh J. Donald Philips. Pengaturan tempat duduk untuk

kelompok 6 dapat diatur seperti gambar berikut:X

X X

X X

X

X

X

X

X

Gambat 6.1

Pengaturan tempat duduk untuk diskusi

4) Tutorial

Tutorial suatu bentuk diskusi yang biasanya dilakukan untuk menolong

mahasiswa yang mengalami kesulitan belajar, kelompok biasanya terdiri dari atas 4

orang. Tahap-tahap yang dilakukan dalam tutorial adalah:

Bertanya pada mahasiswa tentang masalah yang mereka hadapi

Mendorong mahasiswa untuk bertanya jika ada yang belum jelas bagi mereka

Tutorial bertujuan memberikan remidi pada kemampuan siswa dalam memahami

kemampuan dasar.

5) Tugas Kelompok

Untuk melaksanakan metode discovery kedalam kelas memerlukan kondisi

sebagai berikut:

a. Kegiatan harus ditekankan pada bahan-bahan sederhana yang dapat diperoleh dari

lingkungan rumah dan sekolah.

X X X X X

X XX XX X

X

X

PDF Cre

ate! 3

Tria

l

www.scan

soft.c

om

Page 31: persembahan baru

Hery purwoko (05303244066) Resume TPK

Resume Buku “Strategi Belajar Mengajar Kimia”, JICA.UNY 31

b. Perencanaan itu disusun sedemikian sehingga memungkinkan guru untuk

mendapatkan suatu demonstrasi atau kegiatan yang relevan dengan topik.

c. Kegiatan harus disusun, susunan yang berkaitan dengan tahap-tahap kegiatan,

serangkaian pertanyaan dan penjelasannya.

6) Role Playing

Role Playing atau “Belajar Berperanan”(sisiodrama) merupakan metode dalam

pembelajaran dimana setiap anggota kelompok memerankan kembali seperti situasi

sebernarnya suatu peristiwa tertentu. Metode ini biasanya dilakukan dalam 7 sampai 10

orang. Setiap anggota sebaiknya sudah saling mengenal.

Biasanya merupakan dialog yang spontan

Tidak menggunakan script

Tiap episode berlangsung 5-10 menit

7) Diskusi Panel

Merupakan metode yang memberikan kesempatan kepada siswa untuk

mengembangkan ide dan bertukar pendapat mengenai masalah atau issu yang sedang

berkembang dimasyarakat. Ciri-ciri diskusi panel dalam pembelajaran:

Semua siswa yang terlibat dalam diskusi panel harus mempersiapkan diri dalam

memahami topik yang dibicarakan, pemahaman tentang topik itu dapat diperoleh

dari pelajaran yang diberikan, dari buku dan film atau hasil interview yang khusus

untuk keperluan diskusi panel.

Siswa yang berlaku sebagai panelis harus memiliki pengetahuan tentang topik

yang dibicarakan, lebih mendalalm daripada yang dimiliki oleh siswa yang bukan

panelis.

Topik yang dipilih sebaiknya yang berkaitan dengan pelajaran di sekolah. Topik

tersebut hendaknya dalam pemecahannya yang dapat merangsang siswa untuk

berpikir dan juga melibatkan perasaan siswa.

8) Simulasi

Adalah suatu metode dimana seorang mempertunjukan masalah, suatu kejadian,

situasi atau objek tertentu yang dibuat mirip dengan aslinya.

PDF Cre

ate! 3

Tria

l

www.scan

soft.c

om

Page 32: persembahan baru

Hery purwoko (05303244066) Resume TPK

Resume Buku “Strategi Belajar Mengajar Kimia”, JICA.UNY 32

Clark Abt (1996) membagi metode simulasi menjadi tiga yaitu: model, latihan dan

pembelajaran mikro. Ciri-ciri:

Model: tidak aktif, dalam arti tidak langsung berinteraksi dengan yang hadir, tetapi tetap

mewakili beberapa karakteristik dari kenyataan yang ada. Contoh : globe

Latihan: suatu aktivitas yang memberikan kesempatan siswa untuk berinteraksi secara

fisik dan verbal

Simulasi pembelajaran : model ini semula banyak digunakan dalam bidang militer,

bussiness, kedokteran dan administrasi.

Tahapan dalam melakukan simulasi dapat diuraikan sebagai berikut:

a. Simulasi memerlukan orang yang mau berperan sebagai tokoh yang sebenarnya

b. Yang disimulasikan satu bagian tertentu dari suatu peristiwa pendek

c. Untuk simulasi ini perlu adanya seorang yang berlaku sebagai pengatur jalannya

cerita dan memilih peranan-peranan yang akan dikemukakan

d. Waktu simulasi ditentukan 5-10 menit

e. Selama prodes simulasi dievaluasi terutama terhadap para pemeran

6. Metode Discovery

Adalah proses dimana siswa/individu mengasimilasikan konsep dan prinsip-

prinsip. Dengan kata lain discovery terjadi bila siswa terutama terlibat dalam

menggunakan proses mentalnya untuk menemukan beberapa konsep atau prinsip. Secara

umum individu mengorganisasikan pikirannya hingga ia menemukan pola pikir yang

baru yang membawa ia lebih dekat pada keseimbangan internal dan eksternal.

Penjabaran proses pencapaian konsep dengan metoda ini dilakukan melalui 4

tahap, yaitu:

1) Data dikemukakan kepada siswa. Data ini boleh berbentuk kejadian, suatu benda

atau unit benda.

2) Siswa menganalisis strategi untuk mendapatkan konsep-konsep. Mulai dari

konstruksi yang luas kemudian berangsur kearah konsep yang lebih spesifik

3) Siswa menganalisis jenis-jenis konsep yang sesuai dengan umur dan pengalaman.

Tujuannya ialah untuk meningkatkan pengetahuan tentang konsep-konsep dan

bagaimana konsep itu dapat mereka gunakan.

PDF Cre

ate! 3

Tria

l

www.scan

soft.c

om

Page 33: persembahan baru

Hery purwoko (05303244066) Resume TPK

Resume Buku “Strategi Belajar Mengajar Kimia”, JICA.UNY 33

4) Siswa mengaplikasikan konsep

Melalui keempat tahap tersebut pada umumnya konsep dapat dicapai dengan

melibatkan proses mental yang meliputi:

Mengamati

Menggolong-golongkan

Membuat dugaan/rumusan

Mengukur

Mengumpulkan data

Menarik kesimpulan

BAB 7

KETERAMPILAN BERTANYA

1. Bertanya Sebagai Indikator Berpikir

Secara garis besar, berpikir merupakan tujuan akhir dari proses belajar mengajar.

Selain itu berpikir dianggap sebagai suatu upaya yang kompleks dan reflektif bahkan

suatu pengalaman yang kreatif. Keterampilan berpikir dapat dikelompokan menjadi dua

golongan besar, yaitu:

a. Keterampilan berpikir dasar

Merupakan gambaran dari proses berpikir rasional yang mengandung sekumpulan

proses mental yang dari sederhana menuju yang kompleks. Aktivitas berpikir menurut

Lawson (1979) dapat dikelompokan menjadi sepuluh aspek yang dapat dipasangkan

menjadi lima padanan, yakni mengingat dan mengimajinasi, menggolongkan dan

menggeneralisasikan, membandingkan dan mengevaluasi, menganalisis dan mensintesis,

serta mendeduksi dan menginduksi.

b. Keterampilan berpikir komleks

Berpikir kompleks dikenal sebagai proses berpikir tingkat tinggi. Costa (1985)

berpendapat bahwa proses berpikir kompleks meliputi empat kelompok, yakni

pemecahan masalah, pembuatan keputusan, berpikir kritis, dan berpikir kreatif.

Sehubungan dengan pencapaian tujuan akhir kegiatan belajar mengajar yang

PDF Cre

ate! 3

Tria

l

www.scan

soft.c

om

Page 34: persembahan baru

Hery purwoko (05303244066) Resume TPK

Resume Buku “Strategi Belajar Mengajar Kimia”, JICA.UNY 34

sesungguhnya yakni belajar berpikir(learning of thinking) dan belajar untuk berpikir

(learning for thinking) maka pengembangan keterampilan bertanya yang relevan dengan

bahan kajian sangat diperlukan.

2. Bentuk-bentuk Pertanyaan

Ditinjau dari segi luas sempitnya alternatif jawaban benar, maka bentuk

pertanyaan dapat dibedakan menjadi dua jenis, yakni bentuk pertanyaan tertutup

(convergen) dan bentuk pertanyaan terbuka (divergen).

a. Bentuk pertanyaan tertutup (convergen)

Pertanyaan tertutup hanya memerlukan satu atau beberapa jawaban terbatas atau

tertentu dan biasanya langsung tertuju pada suatu kesimpulan.

b. Bentuk pertanyaan terbuka (divergen)

Pertanyaan terbuka memerlukan sejumlah jawaban atau beberapa kemungkinan

jawaban benar yang lebih luas dan tidak terbatas seperti pada pertanyaan tertutup.

Pertanyaan terbuka memerlukan pemikiran yang lebih kritis dan kreatif. Bentuk

pertanyaan dilihat dari cara pengajuan pertanyaan yang sesuai dengan kondisi siswa

dapat dibedakan menjadi dua jenis, yakni pertanyaan rederecting dan pertanyaan Probing

a) Bentuk pertanyaan Redirecting

Bentuk pertanyaan ini sifatnya mengajak seluruh siswa untuk memikirkan

jawaban atas suatu pertanyaan yang dilontarkan dikelas.

b) Bentuk pertanyaan Divergen

Dalam pertanyaan probing. Beberapa pertanyaan diberikan secara beruntun

kepada seorang siswa dengan tujuan memperjelas arah jawaban yang diharapkan.

Dalam mengembangkan keterampilan proses mental selama kegiatan belajar

mengajar berlangsung, sering melibatkan keterampilan bertanya. Ditinjau dari aspek

keterampilan proses tersebut dapat dibedakan tujuh bentuk pertanyaan, yakni pertanyaan

mengamati, pertanyaan mengklasifikasi, pertanyaan mengkomunikasikan, pertanyaan

menyimpulkan, pertanyaan hipotesis, pertanyaan eksperimental, dan pertanyaan

pengukuran.

3. Cara Bertanya dan Menanggapi Jawaban Siswa.

Dalam kegiatan belajar mengajar dikelas hendaknya perlu memperhatikan

beberapa aspek penting. Yaitu:

PDF Cre

ate! 3

Tria

l

www.scan

soft.c

om

Page 35: persembahan baru

Hery purwoko (05303244066) Resume TPK

Resume Buku “Strategi Belajar Mengajar Kimia”, JICA.UNY 35

A. Cara Mengajukan Pertanyaan Kepada Siswa

Ada dua hal yang perlu diperhatikan guru dalam mengajukan pertanyaan terhadap

siswa, yaitu:

a. Pemilihan bentuk pertanyaan

Bentuk pertanyaan hendaknya disesuaikan dengan situasi kelas dan kondisi siswa

dalam kelas. Bentuk pertanyaan yang perlu dikembangkan adalah bentuk pertanyaan

terbuka karena bentuk pertanyaan ini dapat menuntuu siswa untuk berpikir kritis dan

kreatif. Sedangkan bentuk pertanyaan redirecting dan probing diberikan dengan

menyesuaikan dengan jumlah siswa dalam kelas.

b. Penentuan waktu tunggu

Berdasarkan penelitian waktu tunggu dibedakan menjadi dua jenis, waktu tunggu

1 dan waktu tunggu 2. waktu tunggu satu sekurang-kurangnya tiga detik sedangkan

waktu tunggu 2 sekurang-kurangnya lima detik

B. Cara Menanggapi Jawaban Siswa

Apabila jawaban yang diberikan siswa benar maka guru perlu memberikan

reinforcement berupa pujian agar siswa bersemangat dan siswa lain menjadi ternotivasi

untuk menanggapi pertanyaan berikutnya. Apabila jawaban siswa kurang tepat atau salah,

guru jangan terburu-buru menyalahkan siswa apalagi mencemoohkannya karena dapat

mematahkan semangat siswa.

BAB 8

MEDIA PEMBELAJARAN1. Media dalam pembelajaran

Komunikasi dapat diartikan sebagai usaha atau proses untuk menyamakan isi

(pesan) antara pemberi dan penerima. Dengan demikian komunikasi dalam pendidikan

harus berlangsung efektif dan efisien, dan persyaratan untuk itu harus diperhatikan

bahkan harus dipenuhi secara optimal. Tepatnya tiga unsur dalam komunikasi: antara

pemberi dan penerima mengenai sebuah pesan (=isi pendidikan) harus terjalin dalam

PDF Cre

ate! 3

Tria

l

www.scan

soft.c

om

Page 36: persembahan baru

Hery purwoko (05303244066) Resume TPK

Resume Buku “Strategi Belajar Mengajar Kimia”, JICA.UNY 36

sebuah proses yang berakhir dengan si pemberi meyakini bahwa pesan yang sampai ke

penerima sama dengan pesan yang diinginkannya. Pola pembelajaran yang

memanfaatkan media pembelajaran sebagai sumber-sumber disamping guru dapat di

gambarkan sebagai berikut:

Gambar 8.1

Pola pembelajaran dibantu media

2. Klasifikasi Media

Media pembelajaran harus dirancang, disusun, dan dibuat sedemikian rupa oleh

“si pemberi pesan”. Media yang diterapkan dalam suatu proses belajar mengajar

merupakan suatu karya dan digolongkan sebagai “teknologi” dalam pembelajaran.

Lazimnya, sebuah teknologi dibangun dari dua unsur, yakni perangkat lunak (soft-ware),

dan perangkat keras (hard-ware).

3. Fungsi dan Manfaat Media

Media dapat difumgsikan untuk: (1) membantu memusatkan perhatian pada

pelajaran, (2) mempermudah proses belajar mengajar, (3) meningkatkan efisiensi belajar

mengajar, dan mempertahankan relevansi dengan tujuan pembelajaran.

Berfunsinya media dalam sebuah proses atau kegiatan berarti media itu memiliki

manfaat. Manfaat media antara lain yaitu:

a. Mengarahkan atau menjaga perhatian dan konsentrasi

b. Membantu retensi dan daya ingat

c. Memperendah keraguan pengertian

d. Memperjelas struktur dan sistematika

e. Meningkatkan relevansi arah pembicaraan

f. Memperpendek waktu dan usaha belajar, dan

g. Bahan kajian lebih utuh dan tuntas

4. Karakteristik Media

Tiap-tiap jenis media mempunyai karakteristik dan sifat-sifat khas tersendiri.

Artinya antara jenis media satu dengan yang lainnya memiliki keunggulan sekaligus

TUJUAN PENETAPAN ISI danMETODA

GURU denganMEDIA

SISWA

PDF Cre

ate! 3

Tria

l

www.scan

soft.c

om

Page 37: persembahan baru

Hery purwoko (05303244066) Resume TPK

Resume Buku “Strategi Belajar Mengajar Kimia”, JICA.UNY 37

kelemhannya. Untuk memberikan acuan terhadap suatu media dapat digunakan

dasar/acuan sebagai berikut:

Praktis dan sederhana

Keluwesan (memenuhi semua keinginan pembelajar)

Jangkauan

Ketergantungan

Kendali belajar

5. Media Alternatif dalam Pembelajaran Kimia

Media apapun yang akan dipilih dan walaupun telah memperhatikan

karakteristiknya, maka keoptimalan media itu masih bergantung pada atribut berikut.

ATRIBUTMEDIA

Cetak Model Obyek Gambar grafis Audio Video

Warna Ya Ya Ya Ya - Ya

3- dimensi - Ya Ya - - -

Gerak - Ya Ya - - Ya

Kontrol Siswa Siswa Siswa Dosen Siswa Siswa

Pilhn bebas Tinggi - - Sedang Sedang Rendah

Sensoris Visual Visual Visual Visual Audio Audio-visual

Simbol Ikonik-digital Ikonik Ikonik Ikonik-digital Digital Ikonik-digital

Tabel 8.1

Atribut Media dan Jenis Media

Pada tabel diatas, “media cetak” merupakan media yang paling umum yang dapat

diterapkan. Kelemahan yang tidak dapat dihindarkan dari jenis media ini adalah faktor

dimensi dan gerak, dan hanya mengandalkan indera pandang saja. Sedangkan “media

model” mengandung atribut yang lebih lengkap; media ini sangat membantu

menkonkritkan suatu obyek yang abstrak atau berada diluar jangkauan, namun

penggunaannya sangat terbatas pada tujuan/isi dari pembelajaran.

6. Berbagai Bentuk Media Pembelajaran (Alat Bantu Nonprojek)

a. Bagan atau Charta (penyajian informasi yang menggunakan tulisan atau

gambar)

Berfungsi untuk melukiskan adanya suatu perbandingan, jumlah relatif,

perkembangan, klasifikasi, atau organisasi. Sesuai tujuannya, bagan dibagi kedalam

PDF Cre

ate! 3

Tria

l

www.scan

soft.c

om

Page 38: persembahan baru

Hery purwoko (05303244066) Resume TPK

Resume Buku “Strategi Belajar Mengajar Kimia”, JICA.UNY 38

berbagai tipe yaitu (1) bagan skematik, (2) bagan tabuler, (3) bagan lukisan, (4) bagan

petunjuk, (5) bagan pohon, (6) bagan air (flow-chart)

b. Diagram

Diagram merupakan gambar yang disederhanakan dengan menggunakan garis dan

simbol untuk menunjukkan hubungan antar komponen atau benda yang diperlukan

c. Grafik

Grafik merupakan penyajian data numerik kedalam bentuk visual. Sifat

penyajiannya bergantung kepada hubungan yang diinginkan, misalnya: kecenderungan,

penyimpangan, perbandingan, dan keteraturan.

d. Poster

Kombinasi antara desain, warna, lambang, bentuk, dan pesan yang bermaksud

untuk menarik perhatian. Fungsinya untuk komunikasi yang efektif.

e. Buku

Yang dimaksud “buku” sebagai media pembelajaran dalam hal ini adalah buku

paket (pegangan siswa dan pegangan guru) dan buku perpustakaan.

f. Majalah; Koran; Foto; Kliping; Album

Majalah, koran, foto, kliping atau album berfungsi:

Dapat melatih siswa dalam hal mencari, mengumpulkan, memilah, menyusun,

meringkas, meringkas atau menyimpulkan suatu yang berguna.

Dapat memperkaya pengetahuan dan kemampuan siswa

Mendorong dan mengembangkan minat siswa terhadap ilmu pengetahuan dan

teknologi

Dapat dijadikan sumber alat bantu atau peraga oleh guru pada pembelajaran.

g. Model

Model merupakan bentuk tiga dimensi yang dibuat mirip dengan benda aslinya,

atau bentuk dua dimensi. Berdasarkan pada tujuannya, model 3 dimensi dikenal: model

utuh, model irisan, model susunan, model kerja. Manfaatnya dalam pembelajaran yaitu

menkonkritkan suatu konsep atau kerja dari suatu obyek.

h. Papan Tempelo

Papan tempel merupakan tempat menempelkan pengumuman, jawaban, poster,

koran, foto, gambar, dan sejenisnya.

PDF Cre

ate! 3

Tria

l

www.scan

soft.c

om

Page 39: persembahan baru

Hery purwoko (05303244066) Resume TPK

Resume Buku “Strategi Belajar Mengajar Kimia”, JICA.UNY 39

i. Papan Magnet

Papan magnet merupakan pengembangan dari papan tulis atau papan tempel;

dibuat dari lembaran baja yang dicat sehingga potongan magnet dapat menempel

dipermukaanya.

j. Papan Planel

Dapat dibuat dengan melapisi tripleks dengan kain planel atau dengan bahan

berbulu. Papan ini berguna karena praktis untuk mempertunjukkan tahapan, struktur, atau

susunan dari suatu proses atau obyek, dan dapat digunakan berulang-ulang.

k. Media Pembelajaran (Alat Bantu Nonprojekted/Hard-Ware)

Saran :

Warna tidak kontras

Permukaan papan tidak mengkilap

Warna papan tulis dan dinding kelas harus sesuai

Sesuai dengan ukuran keperluan kelas.

BAB 9

PENGELOLAAN KELAS DAN LABOTORIUM1. Pengelolaan Kelas

Pengelolaan kelas dan labotorium akan mempermudah kita didalam menangani

kelas atau labotorium kimia untuk menciptakan aktivitas belajar mengajar yang kondusif

dan aman.

Gambar 9.1

Bagan Interkorelasi dan Interaksi Komponen/Faktor dalam aktivitas belajar mengajar

GURU

S S

LINGKUNGAN FISIK(KELAS/LAB)

PDF Cre

ate! 3

Tria

l

www.scan

soft.c

om

Page 40: persembahan baru

Hery purwoko (05303244066) Resume TPK

Resume Buku “Strategi Belajar Mengajar Kimia”, JICA.UNY 40

A. Siswa

Siswa adalah sasaran aktiviatas tetapi juga siswa dapat menyebabkan terjadinya

interaksi lain yang dapat menyebabkan arah aktivitas keluar dari tujuan pembelajaran.

Beberapa karakteristik siswa diantaranya:

a) Siswa sebagai makluk individu

Sebagai makluk individual siswa memiliki pembawaan sifat individual seperti:

Fisik, meliputi; sehat, indera normal, bersih.

Latar belakang, meliputi; sosio budaya, keluarga, ekonomi, bahasa, pengetahuan.

Sikap, meliputi; disiplin, jujur, keterbukaan, percaya diri, adaptif, motif.

Intelektual, meliputi; kecerdasan

b) Siswa sebagai anggota kelompok

Beberapa sifat siswa sebagai anggota kelompok diantaranya mencakup:

Sosial; meliputi: kerjasama, komunikatif

Demokratis, meliputi: menghargai pendapat orang lain, kemampuan berargumen

Integratif, meliputi: tertib kelompok, kesetiakawanan

Latar belakang, meliputi: sosio budaya, agama.

B. Guru

Guru dalam pendidikan formal di Indonesia masih merupakan komponen utama

dan menentukan. Di dalam kelas, guru menjadi komponen kelas dan sekaligus sebagai

pengelola kelas.

a) Guru sebagai komponen

Fisik, meliputi: sederhana, bersih, serasi, rapih

Kemampuan Intelektual, meliputi: profesional, pengetahuan luas.

Sikap, meliputi: jujur, demokratis, tegas tapi adil, disiplin, memotivasi, integratif

b) Guru sebagai pengelola

Pada kedudukan ini, guru memiliki peran dan fungsi luas, beberapa fungsi dan

peran guru itu antara lain:

Perencana Pembelajaran

Jika fungsi ini dipenuhi guru dengan benar berarti guru telah melaksanakan

perannya, dan diharapkan akan memberikan implikasi positif dalam proses pembelajaran.

Pelaksana Pembelajaran

PDF Cre

ate! 3

Tria

l

www.scan

soft.c

om

Page 41: persembahan baru

Hery purwoko (05303244066) Resume TPK

Resume Buku “Strategi Belajar Mengajar Kimia”, JICA.UNY 41

Ini adalah fungsi dan tugas utama dan paling penting dari seorang guru.

C. Lingkungan Fisik

Beberapa hal yang berkaitan dengan lingkungan fisik adalah:

Kondisi fisik kelas, meliputi:

Ukuran kelas memenuhi persyaratan

Sarana/fasilitas kelas menunjang(kursi, meja, penerang, aliran listrik dan aliran air

Alat bantu pendidikan meliputi teknologi pendidikan yang digunakan guru dapat

berfungsi (siap pakai) secara optimal dan membantu komunikasi kelas berlangsung

kondusif.

Alat peraga pembelajaran mencakup jenis dan tata letak seperti peralatan

demonstrasi, model, charta, gambar, dan seterusnya.

2. Pengelolaan Labotorium

Karakteristik setiap labotorium bergantung pada fungsi dan lingkup kegiatannya.

1) Unsur Labotorium Kimia

Unsu-unsur berikut disarankan untuk sebuah labotorium kimia sederhana

a) Tata Bangunan

Letak bangunana harus mudah dikontrol, jauh dari pemukiman dan sumber air.

b) Ukuran

` luas lantai bergantung pada jumlah orang dan fasilitas yang terlibat dalam

kegiatan. Disarankan untuk per orang diperlukan 21/2 m2 untuk gerak, sedangkan langit-

langit disarankan 4 m . sebaiknya labotorium harus dilengkapi fasilitas berupa bahan/zat

dan peralatan kimia yang seharusnya dilengakapi dengan fasilitas lainnya seperti:

Sumber air -Ruang pembimbing

Ruang asam/almari asam -Ruang gudang

Ruang persiapan -Ruang timbang

c) Keamanan

Sistem keamanan terpadu diantaranya:

Sumber air yang selalu siap mengalir - bak cuci dan saluran buang

Kotak P3K - alat listrik dan kabel

Ventilasi - pintu keluar/masuk yang luas

PDF Cre

ate! 3

Tria

l

www.scan

soft.c

om

Page 42: persembahan baru

Hery purwoko (05303244066) Resume TPK

Resume Buku “Strategi Belajar Mengajar Kimia”, JICA.UNY 42

Alat pemadam api - unit pengelolaan bahan buangan

d) Tata tertib

Tata tertib ditujukan untuk keselamatan pengguna dan untuk keselamatn umum

e) Karakteristik Labotorium Kimia

Fasilitas apa saja yang dimiliki oleh sebuah labotorium kimia bergantung pada

banyak faktor antara lain tingkat ketelitian dan ketepatan, dan lingkup

percobaan/penelitian yang dilakukan. Namun demikian ada beberapa fasilitas yang sering

dijumpai dan perlu diketahui agar kita dapat memahami arti, fungsi, dan dampak yang

mungkin ditimbulkannya.

a. Bahan/zat kimia

Setiap zat memiliki sifat tertentu misalnya ada yang mudah bereaksi(dengan

udara, air, atau panas dan cahaya), mudah terurai, mudah terbakar, dan lain-lain. Hampir

semua zat kimia zat kimia adalah racun. Akibatnya ada yang seketika dapat mematikan,

dan ada juga akibatnya yang dirasakan setelah beberapa tahun kemudian.

b. Alat gelas

Alat-alat yang terbuat dari gelas ada yang berfungsi sebagai alat ukur volume, alat

ukur suhu, alat ukur massa jenis zat, dll,.

Instrumen kimia

Yang dimaksud instrumen kimia adalah set peralatan yang memiliki fungsi yang

khas.

2) Pengelolaan Labotorium Kimia

Tindakan pengelolaan atau pengorganisasian lab mencakup:

a. Job deskription

b. Tata tertib

c. Administrasi

d. Tata letak

e. Teknik penyimpanan

f. Teknik pengamanan

PDF Cre

ate! 3

Tria

l

www.scan

soft.c

om

Page 43: persembahan baru

Hery purwoko (05303244066) Resume TPK

Resume Buku “Strategi Belajar Mengajar Kimia”, JICA.UNY 43

a) Job deskription

Pembagian tugas merupakan bagian paling penting; tugas apa dan tugas siapa

harus dinyatakan secara jelas karena hal ini berkaitan dengan dengan tugas dan tanggung

jawab.

b) Tata tertib

Tata tertib dimaksudkan untuk menunjang kelancaran dan keberhasilan proses

pembelajaran atau kegiatan lain disamping untuk tujuan keselamatan dan keamanan, ada

2 jenis tata tertib yaitu tata tertib umum dan tata tertib khusus.

c) Administrasi

Administrasi lab ditunjukan untuk memberikan informasi tentang fasilitas lab,

jenis dan jumlah kegiatan, kejadian-kejadian penting, keadaan finansil, dll.

d) Tata letak dan tata ruang

Syarat fisik labotorium dengan sendirinya menuntut fisik bangunan(tata letak dan tata

ruang) seperti berikut:

Jauh dari bangunan lain tapi mudah dijangkau oleh transportasi

Jauh dari sumber air dan pemukiman padat

Memiliki sumber air tersendiri dan sumber listrik dengan pengamana khusus

Memiliki sistem pembuangan limbah cair secara khusus

Sistem ventilasi udara dan pembuangan gas secara khusus

Menyediakan ruang gudang, rak penyimpanan bahan.

e) Teknik penyimpanan

Yang dimaksud teknik penyimpanan adalah cara mengemas dan cara menyimpan

dengan tujuan mudah dijangkau(pengambilan dan pengembalian), mudah dicari, mudah

dibaca, tidak terjadi reaksi perubahan ketika tidak digunakan.

f) Teknik pengamanan

Tuntutan pengamana sangat bergantung pada tingkat risiko, jenis dan variasi

percobaan, kepadatan pengguna, dan lain-lain.

g) Teknik pengamanan limbah

Teknik penanganan limbah bergantung pada jenis limbah kimia yang

bersangkutan, misalnya:

PDF Cre

ate! 3

Tria

l

www.scan

soft.c

om

Page 44: persembahan baru

Hery purwoko (05303244066) Resume TPK

Resume Buku “Strategi Belajar Mengajar Kimia”, JICA.UNY 44

a. Limbah gas

Reaksi-reaksi yang menghasilkan gas beracun harus dilakukan diruang

khusus(ruang asam).

b. Limbah cair

Limbah ini biasanya cairan hasil reaksi. Limbah cairan hasil reaksi harus

diencerkan lagi kemudian dapat di alirkan pada bak pembuangan dengan air kran yang

mengalir.

c. Limbah padat

Limbah padatan kimia ini harus dibuang pada tempat khusus yang disediakan di

lab untuk selanjutnya ditanam dalam tanah.

PDF Cre

ate! 3

Tria

l

www.scan

soft.c

om

Page 45: persembahan baru

Hery purwoko (05303244066) Resume TPK

Resume Buku “Strategi Belajar Mengajar Kimia”, JICA.UNY 45

Format Lampiran

PDF Cre

ate! 3

Tria

l

www.scan

soft.c

om

Page 46: persembahan baru

Hery purwoko (05303244066) Resume TPK

Resume Buku “Strategi Belajar Mengajar Kimia”, JICA.UNY 46

46 47 48 49 50 51 52 53 54 55 56 57

58 59 60 61 62 63 64 65 66 67 68

69 70 71 72 73 74 75 76 77 78 79

PDF Cre

ate! 3

Tria

l

www.scan

soft.c

om