PERSEMBAHAN - ecampus-fip.umj.ac.id

123

Transcript of PERSEMBAHAN - ecampus-fip.umj.ac.id

Page 1: PERSEMBAHAN - ecampus-fip.umj.ac.id
Page 2: PERSEMBAHAN - ecampus-fip.umj.ac.id

ii

PERSEMBAHAN

Dengan Rahmat Allah yang Maha Pengasih Lagi

Maha Penyayang...

Dengan ini saya persembahkan karya ini untuk (Alm)

Ayanda terimakasih atas limpahan kasih sayang semasa

hidupnya dan memberikan rasa rindu yang berarti.

Bunda terimakasih atas limpahan doa dan kasih

sayang yang tak terhingga dan selalu memberikan yang

terbaik.

MOTTO

Page 3: PERSEMBAHAN - ecampus-fip.umj.ac.id

iii

Page 4: PERSEMBAHAN - ecampus-fip.umj.ac.id

iv

Kesuksesan hanya dapat diraih dengan

segala upaya dan usaha yang disertai

dengan doa, karena sesungguhnya

nasib seseorang manusia tidak akan

Page 5: PERSEMBAHAN - ecampus-fip.umj.ac.id

v

Page 6: PERSEMBAHAN - ecampus-fip.umj.ac.id

vi

Page 7: PERSEMBAHAN - ecampus-fip.umj.ac.id

vii

Page 8: PERSEMBAHAN - ecampus-fip.umj.ac.id

viii

PERSEMBAHAN

Dengan Rahmat Allah yang Maha Pengasih Lagi

Maha Penyayang...

Dengan ini saya persembahkan karya ini untuk (Alm)

Ayanda terimakasih atas limpahan kasih sayang semasa

hidupnya dan memberikan rasa rindu yang berarti.

Bunda terimakasih atas limpahan doa dan kasih

sayang yang tak terhingga dan selalu memberikan yang

terbaik.

Page 9: PERSEMBAHAN - ecampus-fip.umj.ac.id

ix

MOTTO

Kesuksesan hanya dapat diraih dengan

segala upaya dan usaha yang disertai

dengan doa, karena sesungguhnya

nasib seseorang manusia tidak akan

berubah dengan sendirinya tanpa

berusaha

.

Page 10: PERSEMBAHAN - ecampus-fip.umj.ac.id

x

KATA PENGANTAR

Puji syukur yang tak terhingga kami panjatkan kehadirat Allah SWT

yang telah memberikan anugerah dan karunianya kepada kami sehingga

dapat menyelesaikan skripsi ini.

Skripsi yang berjudul : “Hubungan Keterampilan Menulis Karangan

Dengan Kemampuan Bercerita Anak” ini disusun untuk memenuhi syarat

Praktikum Penelitian Program Pendidikan Guru Sekolah Dasar pada

Fakultas Ilmu Pendidikan Universitas Muhammadiyah Jakarta.

Atas selesainya proposal penelitian ini, penulis mengucapkan

terimakasih kepada:

1. Prof. Dr. Syaiful Bakhri, S.H, M.H Rektor Universitas Muhammadiyah

Jakarta yang telah memberi kesempatan kepada penulis untuk

menimba ilmu di Fakultas Ilmu Pendidikan Universitas Muhammadiyah

Jakarta.

2. Dr. Iswan, M.Si Dekan Fakultas Ilmu Pendidikan Universitas

Muhammadiyah Jakarta yang telah memberikan arahan berharga.

3. Azmi Al Bahij, S,Pd, M.Si Ketua Prodi Pendidikan Guru Sekolah Dasar

Fakultas Ilmu Pendidikan Universitas Muhammadiyah Jakarta yang

Page 11: PERSEMBAHAN - ecampus-fip.umj.ac.id

xi

4. telah membimbing memberikan ilmu bermanfaat kepada peneliti.

5. Dr. R. Andi Ahmad Gunadi, M.Pd Dosen pembimbing skripsi yang

telah memberikan penghargaan, bimbingan, serta motivasi kepada

penulis dalam menyelesaikan penulisan skripsi.

6. H. Rudi Lukita, S.Pd Kepala Sekolah Dasar Negeri Sudimara Barat 05

yang telah memberikan izin untuk meneliti sekolah tersebut.

7. Ibundaku Rosnani yang telah melahirkan penulis dengan segala

pengorbanan, wanita terhebat, tertangguh, malaikat tak bersayapku

atas semua doa-mu terimakasih.

8. Kakaku Ega Yulianti yang telah memberikan motivasi yang luar biasa

dan dukungan serta dorongan dalam merintih kesuksesan ini.

9. Rizki Arif Nuridwan teman hidup yang telah memberikan semangat

yang luar biasa kepada penulis dan selalu mendampingi penulis

disaat susah atau pun senang.

10. Sahabat-sahabat penulis yaitu Elinda Oktapiani, Athia Indah Permata,

Ria Noviyanthi, Eko Sriwiningsih, Nada Hanifah, Zefi Khomara,dan

Faiz Nur Haryanti yang selalu mendukung disetiap kesibukannya,

selalu membantu serta mendorongku untuk bersemangat lebih maju.

11. Seluruh teman-teman BSD FIP UMJ angkatan 2014, khususnya

kepada: Rosyadah, Lisa Hastuti, Ajeng Larasati, Nadha Fitriyah Sari

yang telah mendukung dan membantu dalam pembuatan skripsi ini.

12. Pihak-pihak lain yang tidak bisa penulis sebutkan satu-persatu.

Terimakasih atas bantuan, motivasi, serta dukungan yang tiada henti.

Penulis menyadari sepenuhnya bahwa skripsi ini masih jauh dari

Page 12: PERSEMBAHAN - ecampus-fip.umj.ac.id

xii

sempurna dikarenakan terbatasnya pengalaman dan pengetahuan yang

dimiliki penulis. Oleh karena itu, penulis mengharapkan segala bentuk

saran dan masukan bahkan kritik yang membangun dari berbagai pihak.

Semoga skripsi ini bermanfaat dan dapat menambah pengetahuan

khususnya bagi penulis dan pembaca pada umumnya. Akhir kata dengan

segala ketulusan dan kerendahan hati, penulis mohon maaf apabila ada

kesalahan dan kelemahan dalam menulis skripsi ini.

Jakarta, 12 Agustus 2018

Penulis

Page 13: PERSEMBAHAN - ecampus-fip.umj.ac.id

xiii

DAFTAR ISI

ABSTRAK .................................................................................................. i

PERSETUJUAN PEMBIMBING ................................................................. ii

PERSETUJUAN PANITIA UJIAN SKRIPSI ................................................ iii

LEMBAR PENGESAHAN ........................................................................... iv

FAKTA INTEGRITAS ................................................................................... v

PERNYATAAN PERSETUJUAN PUBLIKASI ILMIAH ................................ vi

PERSEMBAHAN ......................................................................................... vii

MOTTO ........................................................................................................ viii

KATA PENGANTAR .................................................................................... ix

DAFTAR ISI ................................................................................................. xii

DAFTAR TABEL .......................................................................................... xvi

DAFTAR GAMBAR ..................................................................................... xvii

DAFTAR LAMPIRAN .................................................................................. xviii

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah ............................................................. 1

B. Identifikasi Masalah ..................................................................... 6

C. Batasan Masalah ....................................................................... 7

D. Rumusan Masalah ...................................................................... 7

E. Tujuan Masalah .......................................................................... 7

1. Tujuan Umum ....................................................................... 7

2. Tujuan khusus ...................................................................... 7

F. Manfaat Penelitian ...................................................................... 8

G. Sistematika Penulisan ................................................................. 9

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

A. Kajian Teori ................................................................................. 11

1. Hakikat Keterampilan Menulis Karangan .............................. 11

a. Pengertian Keterampilan ................................................ 11

b. Pengertian Menulis ......................................................... 13

1) Kualitas Hasil Tulisan ............................................... 16

2) Manfaat Menulis ....................................................... 17

Page 14: PERSEMBAHAN - ecampus-fip.umj.ac.id

xiv

3) Fungsi menulis ......................................................... 17

4) Tujuan Menulis ......................................................... 18

c. Pengertian Karangan ..................................................... 20

1) Penyusunan Karangan .............................................. 22

2) Pemakaian Kata ........................................................ 24

d. Keterampilan Menulis Karangan .................................... 25

2. Hakikat Bercerita Anak ........................................................ 28

a. Pengertian Bercerita Anak............................................... 28

b. Manfaatan Bercerita ....................................................... 30

c. Penilaian Bercerita .......................................................... 32

d. Teknik Bercerita ............................................................. 33

e. Tujuan Metode Bercerita ................................................ 34

f. Langkah-langkah Pengembangan Karangan Narasi ....... 35

g. Ciri-ciri Narasi (Cerita) ..................................................... 35

B. Kerangka Berpikir ...................................................................... 36

C. Hipotesis Penelitian .................................................................... 37

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

A. Tempat dan Waktu Penelitian ..................................................... 38

1. Tempat Penelitian ................................................................. 38

2. Waktu Penelitian .................................................................... 38

B. Metode Penelitian ....................................................................... 39

C. Variabel dan Definisi Operasional Variabel ................................ 40

1. Variabel Keterampilan Menulis Karangan .............................. 40

2. Variabel Kemampuan Bercerita Anak .................................... 41

D. Populasi dan Sampel Penelitian ................................................. 42

1. Populasi Penelitian ............................................................... 42

2. Sampel Penelitian ................................................................. 43

E. Kisi-kisi Instrumen Penelitian ..................................................... 43

F. Teknik Pengumpulan Data ......................................................... 52

G. Teknik Analisis Data ................................................................... 52

1. Pengujian Validitas dan Reliabilitas Data ............................. 53

2. Uji Analisis Data .................................................................... 54

Page 15: PERSEMBAHAN - ecampus-fip.umj.ac.id

xv

a. Uji Normalitas .................................................................. 54

b. Uji Homogenitas .............................................................. 55

c. Uji Linieritas ..................................................................... 56

3. Pengujian hipotesis ................................................................ 57

a. Uji Analisis Linier Regresi Sederhana ............................. 57

b. Uji Keberartian Regresi (Uji F) ......................................... 58

c. Uji Analisis Korelasi ......................................................... 59

d. Uji Koefisien Determinasi ................................................ 60

BAB IVHASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

A. Deskripsi Data ............................................................................ 61

1. Deskripsi Hasil Penelitian ..................................................... 61

B. Hasil Analisis Data ..................................................................... 64

1. Uji Prasyarat Analisis ............................................................ 64

a. Uji Normalitas ................................................................. 64

b. Uji Homogenitas .............................................................. 65

c. Uji Linieritas .................................................................... 66

d. Pengujian Hipotesis ........................................................ 67

1) Uji Analisis Regresi Linier Sederhana ....................... 67

2) Uji Keberartian Regresi (Uji F) ................................... 69

3) Uji Analisis Korelasi ................................................... 70

4) Uji Koefisien Determinasi .......................................... 72

C. Interpretasi Hasil Penelitian ........................................................ 72

BAB V PENUTUP

A. Kesimpulan ................................................................................. 74

B. Saran .......................................................................................... 74

DAFTAR PUSTAKA .................................................................................... 76

LAMPIRAN .................................................................................................. 78

Page 16: PERSEMBAHAN - ecampus-fip.umj.ac.id

xvi

DAFTAR TABEL

Tabel 3.1 Jadwal Kegiatan Penelitian ......................................................... 38

Tabel 3.2 Daftar Sampel Siswa ................................................................... 43

Tabel 3.3 Kisi-Kisi Penilaian Keterampilan Menulis Karangan ..................... 44

Tabel 3.4 Rubrik Penilaian Menulis Karangan ............................................. 45

Tabel 3.5 Rubrik Penilaian Bercerita Anak ................................................... 49

Tabel 3.6 Indikator Aspek-aspek Bercerita ................................................... 49

Tabel 3.7 Tingkat Korelasi dan Kekuatan Hubungan ................................... 60

Tabel 4.1 Distribusi Variabel Keterampilan Menulis Karangan ..................... 62

Tabel 4.2 Distribusi Variabel Kemampuan Bercerita Anak ........................... 63

Tabel 4.3 Hasil Uji Normalitas ...................................................................... 64

Tabel 4.4 Hasil Uji Homogenitas .................................................................. 66

Tabel 4.5 Hasil Uji Linieritas ........................................................................ 67

Tabel 4.6 Hasil Uji Analisis Regresi Linier Sederhana .................................. 68

Tabel 4.7 Hasil Uji Keberartian Regresi (Uji F) ............................................. 69

Tabel 4.8 Hasil Uji Analisis Korelasi ............................................................ 71

Tabel 4.9 Hasil Uji Koefisien Determinasi .................................................... 72

Page 17: PERSEMBAHAN - ecampus-fip.umj.ac.id

xvii

DAFTAR GAMBAR

Gambar 2.1 Skema Kerangka Berfikir ........................................................ 36

Page 18: PERSEMBAHAN - ecampus-fip.umj.ac.id

xviii

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1 Instrumen Keteramplan Menulis Karangan ............................... 78

Lampiran 2 Rubrik Penilaian Bercerita Anak ................................................ 79

Lampiran 3 Skor Hasil Penelitian Keterampilan Menulis Karangan ............. 80

Lampiran 4 Skor Hasil Penelitian Kemampuan Bercerita Anak ................... 82

Lampiran 5 Hasil Uji Distribusi Keterampilan Menulis Karangan ................. 84

Lampiran 6 Hasil Uji Distribusi Kemampuan Bercerita Anak ....................... 85

Lampiran 7 Hasil Uji Normalitas .................................................................. 86

Lampiran 7 Hasil Uji Homogenitas ............................................................... 86

Lampiran 7 Hasil Uji Linieritas ..................................................................... 87

Lampiran 7 Hasil Uji Analisis Regresi Linier Sederhana ............................. 87

Lampiran 7 Hasil Uji Keberartian Regresi (Uji F) ......................................... 87

Lampiran 7 Hasil Uji Analisis Korelasi ......................................................... 88

Lampiran 7. Hasil Uji Koefisien Determinasi ................................................ 88

Lampiran 8 Profil Sekolah ............................................................................ 89

Lampiran 9 Dokumentasi ............................................................................. 91

Lampiran 10 Berita Acara ........................................................................... 99

Lampiran 11 Surat Pembimbing Skripsi ....................................................... 100

Lampiran 12 Surat Keterangan Validasi ...................................................... 101

Lampiran 13 Surat Permohonan Penelitian ................................................. 103

Lampiran 14 Surat Tanda Bukti Penelitian ................................................... 104

Lampiran 15 Kartu Menyaksikan Sidang ..................................................... 105

Lampiran 16 Kartu Konsultasi Bimbingan Skripsi ........................................ 106

Page 19: PERSEMBAHAN - ecampus-fip.umj.ac.id

xix

Lampiran 17 Riwayat Hidup Penulis ........................................................... 108

Page 20: PERSEMBAHAN - ecampus-fip.umj.ac.id

1

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Pendidikan merupakan sarana penting untuk meningkatkan

kualitas sumber daya manusia (SDM) dalam menjamin

keberlangsungan pembangunan suatu bangsa. Peningkatan

kualitas SDM jauh lebih mendesak untuk segera direalisasikan

terutama dalam menghadapi era persaingan global. Oleh karena

itu, peningkatan kualitas SDM sejak dini merupakan hal penting

yang harus dipikirkan secara sungguh-sungguh. Hal ini sesuai

dengan Surat Al-Mujadalah Ayat 11 yang berbunyi:

لكم وإذا حوا في المجالس فافسحوا يفسح الل ها الذين آمنوا إذا قيل لكم تفس قيل انشزوا فانشزوايا أي الذين آمنوا منكم والذين أوتوا العلم درج بما تعملون خبير يرفع الل ات والل

Artinya: Hai orang-orang beriman apabila dikatakan

kepadamu: “Berlapang-lapanglah dalam majlis”, maka

lapangkanlah niscaya Allah akan memberi kelapangan untukmu.

Dan apabila dikatakan: “Berdirilah kamu”, maka berdirilah, niscaya

Allah akan meninggikan orang-orang yang beriman di antaramu

dan orang-orang yang diberi ilmu pengetahuan beberapa derajat.

Dan Allah Maha Mengetahui apa yang kamu kerjakan.

Page 21: PERSEMBAHAN - ecampus-fip.umj.ac.id

2

Susanto (2013:241) pendidikan dasar atau sekolah dasar

merupakan momentum awal bagi anak untuk meningkatkan

kemampuan dirinya. Dari bangku sekolah dasar lah mereka

mendapatkan imunitas belajar yang kemudian menjadi kebiasaan-

kebiasaan yang akan mereka lakukan dikemudian hari. Sehingga

peran seorang guru sangatlah penting untuk dapat menanamkan

kebiasaan baik bagi siswanya, bagaimana mereka dituntut memiliki

kompetensi-kompetensi yang kemudian dapat meningkatkan

kemampuan siswanya.

Keberhasilan pada dasarnya tidak mungkin dapat dicapai

tanpa didasari oleh minat yang tinggi dan kecenderungan untuk

menguasai kondisi lingkungan yang dinyatakan lewat sikap.

Dengan demikian prestasi belajar yang tinggi akan dapat dicapai

oleh siswa apabila siswa tersebut memiliki minat membaca dan

kemampuan menulis yang tinggi.

Keterampilan menulis sebagai salah satu aspek

keterampilan berbahasa merupakan tahapan akhir yang dikuasai

siswa, karena siswa dapat menulis dengan baik apabila

serangkaian tahapan atau aspek keterampilan berbahasa

(menyimak, berbicara, dan membaca) telah dikuasai. Dapat

diketahui bahwa betapa luasnya kemampuan yang harus dijangkau

dalam pembelajaran bahasa Indonesia, khususnya menulis. Dalam

aspek menulis difokuskan agar para siswa mampu menulis secara

Page 22: PERSEMBAHAN - ecampus-fip.umj.ac.id

3

efektif dan efesien. Untuk dapat menulis secara efektif dan efesien

bukanlah hal yang mudah, sebab diperlukan serangkaian proses.

Proses tersebut melalui tahapan-tahapan dalam pembelajaran

bahasa. Khususnya dalam pembelajaran menulis. Salah satu

tahapan pembelajaran menulis adalah menulis lanjutan, yang

diberikan setelah tahapan menulis permulaan dikuasai siswa.

Kemampuan bahasa tulisan meliputi kemampuan membaca

dan menulis. Menulis sebagai keterampilan seseorang (individu)

mengkomunikasikan pesan dalam sebuah tulisan. Keterampilan ini

berkaitan dengan kegiatan seseorang dalam memilih, memilah dan

menyusun pesan untuk ditransaksikan melalui bahasa tulis.

Menurut Cahyani, dkk dalam Susanto (2013:243) pesan yang

ditransaksikan itu dapat berupa wujud ide (gagasan), kemampuan,

keinginan, perasaan, atau informasi. Selanjutnya, pesan tersebut

dapat menjadi isi sebuah tulisan yang ditransaksikan kepada

pembaca. Melalui sebuah tulisan, pembaca dapat memahami

pesan yang ditransaksikan serta tujuan penulisan.

Menulis merupakan salah satu hal yang perlu dimiliki oleh

siswa Sekolah Dasar, terutama pada siswa kelas awal, yaitu siswa

kelas I sampai dengan kelas III. Rata-rata siswa kelas III di SDN

Sudimara Barat 05 ada yang belum mampu menulis dengan baik

dan rapih, terutama pada pembelajaran keterampilan menulis

karangan. Siswa masih banyak yang kurang dalam menuangkan

Page 23: PERSEMBAHAN - ecampus-fip.umj.ac.id

4

ide-ide mereka. Menurut mereka menuangkan ide-ide mereka itu

sangat sulit diungkapkan dengan cara menulis. Selain itu terdapat

beberapa siswa yang mengalami kesulitan dalam mengembangkan

gagasan dalam menulis karangan sehingga dari 37 siswa sekitar 28

siswa masih kurang mahir dalam menulis karangan dan sisanya

sudah mahir dalam menulis karangan.

Pembelajaran keterampilan menulis karangan di Sekolah

Dasar selalu dihubungkan dengan bercerita didepan kelas. Setelah

siswa diberi tugas menulis karangan oleh guru maka siswa disuruh

menceritakan dari hasil karangan mereka didepan kelas. Namun

tidak semua siswa yang tampil percaya diri saat disuruh maju oleh

guru untuk bercerita didepan kelas. Terdapat siswa yang malu-

malu, tidak percaya dan bersuara tidak lantang untuk bercerita

didepan kelas.

Salah satu minat yang harus ditumbuhkan dan

dikembangkan oleh setiap siswa adalah minat keterampilan

menulis. Hal ini dikarenakan tinggi rendahnya suatu minat

keterampilan menulis masyarakat sangat berpengaruh terhadap

kualitas suatu bangsa. Sebab dengan rendahnya keterampilan

menulis, tidak bisa mengetahui dan mengikuti perkembangan ilmu

pengetahuan dan informasi di dunia, dimana pada akhirnya akan

berdampak pada ketertinggalan suatu bangsa. Oleh karena itu,

untuk dapat mengejar kemajuan yang telah dicapai oleh negara-

Page 24: PERSEMBAHAN - ecampus-fip.umj.ac.id

5

negara maju. Maka perlu ditingkatkan minat keterampilan menulis.

Hal ini dikarenaan budaya membaca dan menulis dinegara maju

sudah mencapai kebutuhan mutlak dalam kehidupan mereka

sehari-harinya. Oleh sebab itu perlu ditekankan peningkatan minat

menulis pada siswa khususnya siswa SD. Sehingga penekanan

tersebut akan berdampak positif bagi kemajuan suatu bangsa

khususnya dibidang pendidikan.

Narasi adalah cerita. Cerita ini berdasarkan pada urutan-

urutan suatu atau (serangkaian) kejadian atau peristiwa. Narasi

bisa berupa fiksi bisa pula fakta atau rekaan, yang direka atau

dikhayalkan oleh pengarangnya saja. Finoza dalam Dalman

(2016:105) karangan narasi (berasal dari narrationberarti bercerita)

adalah suatu bentuk tulisan yang berusaha menciptakan,

mengisahkan, dan merangkaikan tindak tanduk perbuatan manusia

dalam sebuah peristiwa secara kronologis atau berlangsung dalam

suatu kesatuan waktu.

Narasi atau cerita merupakan bentuk percakapan atau

tulisan yang bertujuan menyampaikan atau menceritakan rangkaian

peristiwa atau pengalaman manusia dari waktu ke waktu.

Selanjutnya, Keraf dalam Dalman (2016:106) mengatakan bahwa

karangan narasi merupakan suatu bentuk karangan yang sasaran

utamanya adalah tindak tanduk yang dijalin dan dirangkai menjadi

sebuah peristiwa yang terjadi dalam suatu kesatuan waktu. Narasi

Page 25: PERSEMBAHAN - ecampus-fip.umj.ac.id

6

adalah suatu bentuk karangan yang berusaha menggambarkan

sejelas-jelasnya kepada pembaca suatu peristiwa yang telah

terjadi.

Berdasarkan pemikiran di atas, keterampilan menulis

memiliki hubungan yang positif dengan kemampuan bercerita anak.

Artinya semakin baik keterampilan menulis karangan seseorang

maka semakin baik pula kemampuan bercerita anak. Dan

sebaliknya semakin rendah keterampilan menulis karangan

seseorang maka semakin rendah pula kemampuan bercerita anak.

Untuk membuktikan apakah keterampilan menulis karangan

memiliki hubungan dengan kemampuan bercerita seperti yang

dipaparkan di atas, maka penulis terdorong untuk melakukan

penelitian dengan judul “Hubungan Keterampilan Menulis

Karangan dengan Kemampuan Bercerita Anak”.

B. Identifikasi Masalah

Berdasarkan latar belakang diatas, dapat diidentifikasikan

masalah pengaruh keterampilan menulis karangan dengan

kemampuan bercerita anak sebagai berikut:

1. Kemampuan keterampilan menulis karangan masih kurang

optimal.

2. Sarana dalam proses pembelajaran kurang mendukung.

Page 26: PERSEMBAHAN - ecampus-fip.umj.ac.id

7

3. Keterampilan menulis karangan dianggap sebagai keterampilan

yang paling sulit diantara empat keterampilan bahasa yang lain.

C. Batasan Masalah

Berdasarkan identifikasi masalah tersebut, permasalahan

penelitian ini dibatasi pada hubungan keterampilan menulis

karangan dengan kemampuan bercerita anak.

D. Rumusan Masalah

Berdasarkan batasan masalah di atas dapat dirumuskan

permasalahan, yaitu:

1. Apakah ada hubungan antara keterampilan menulis karangan

dengan kemampuan bercerita anak?

E. Tujuan Penelitian

1. Tujuan Umum

Penelitian adalah untuk memperoleh informasi secara

empiris melalui penyelidikan mengenai hubungan keterampilan

menulis karangan dengan kemampuan bercerita anak.

2. Tujuan Khusus

Penelitian ini adalah bertujuan untuk:

a. Untuk mengkaji hubungan keterampilan menulis karangan

dengan kemampuan bercerita anak.

Page 27: PERSEMBAHAN - ecampus-fip.umj.ac.id

8

b. Untuk mengkaji hubungan yang berpengaruh antara

keterampilan menulis karangan dengan kemampuan

bercerita anak.

F. Manfaat Penelitian

1. Manfaat Teoritis

Penelitian ini digunakan sebagai bahan penimbangan untuk

meningkatkan dan melihat hubungan antara keterampilan

menulis karangan dengan kemampuan bercerita anak.

2. Manfaat Praktis

a. Siswa

Dengan mengetahui tingkat membaca, menulis,

mendengarkan, dan berbicara dapat menjadi sumber yang

kondusif agar siswa secara leluasa dapat mengembangkan

minat, bakat, dan potensi diri yang dimiliki.

b. Guru

Dengan mengetahui tingkat keterampilan menulis dan

kemampuan bercerita anak, dapat menjadi sumber informasi

bagi seorang guru untuk lebih menumbuh kembangkan

potensi siswa.Dengan penelitian ini diharapkanakan

menambah wawasan ilmu pengetahuan bagi guru tentang

hubungan pengaruh keterampilan menulis karangan dengan

Page 28: PERSEMBAHAN - ecampus-fip.umj.ac.id

9

kemampuan bercerita anak terhadap hasil belajar Bahasa

Indonesia.

c. Sekolah

Sebagai bahan pertimbang nuntuk mempersiapkan dan

mengembangkan bahasa Indonesia pada proses belajar

yang sesuai dengan kebutuhan siswa untuk memberi bekal

keterampilan hidup di masa yang akan mendatang.

G. Sistematika Penulisan

Sistematika yang digunakan penulis akan memuat uraian

secara garis besar dari isi penelitian dalam tiap bab, yaitu sebagai

berikut:

BAB 1. PENDAHULUAN

Dalam bab ini akan menguraikan tentang latar belakang

masalah, identifikasi masalah, batasan masalah, rumusan masalah,

tujuan penelitian, manfaat penelitian, dan sistematika penelitian.

BAB II. TINJAUAN PUSTAKA

Pada bab ini akan dibahas mengenai teori-teori yang

mendukung dalam proses penyusunan penelitian ini. Berisi

mengenai definisi-definisi dan teori-teori yang menjadi dasar dalam

penulisan penelitian yang diambil dari berbagai sumber.

Page 29: PERSEMBAHAN - ecampus-fip.umj.ac.id

10

BAB III. METODOLOGI PENELITIAN

Pada bab ini berisi tampat dan waktu penelitian, metode

penelitian, variabel dan definisi operasional variabel, populasi dan

sampel, kisi-kisi instrumen penelitian, teknik pengumpulan data,

dan teknik analisis data.

BAB IV. HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

Bab yang membahas deskripsi data, hasil analisis data, dan

interpretasi hasil penelitian.

BAB V. PENUTUP

Bab ini berisi tentang kesimpulan dan saran yang sifatnya

membangun untuk bahan peninjauan selanjutnya.

DAFTAR PUSTAKA

Berisi tentang sumber-sumber ataupun buku-buku yang

menjadi referensi atau acuan dalam penyusunan skripsi ini.

Page 30: PERSEMBAHAN - ecampus-fip.umj.ac.id

1

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

A. Kajian Teori

1. Hakikat Keterampilan Menulis Karangan

a. Pengertian Keterampilan

Tarigan (2008:1) keterampilan berbahasa mempunyai

empat komponen yaitu keterampilan menyimak (Listening

skills), keterampilan berbicara (speaking skills), keterampilan

membaca (reading skills), dan keterampilan menulis (writing

skills). Setiap keterampilan itu erat sekali berhubungan

dengan tiga keterampilan lainnya dengan cara yang

beraneka ragam. Dalam memperoleh keterampilan

berbahasa, kita biasanya melalui suatu hubungan urutan

yang teratur. Mula-mula pada masa kecil kita belajar

menyimak bahasa kemudian berbicara, sesudah itu kita

belajar membaca dan menulis. Menyimak dan berbicara kita

pelajari sebelum memasuki sekolah. Keempat keterampilan

tersebut pada dasarnya merupakan suatu kesatuan.

Beberapa literatur menggunakan istilah yang merujuk

pada pengertian keterampilan berbahasa, misalnya

kompetensi berbahasa (language competence),

keterampilan berbahasa (language skill),dan kecakapan

Page 31: PERSEMBAHAN - ecampus-fip.umj.ac.id

1

Berbahasa (language proficiency). Omagio dalam Zulela

(2013:25) mengartikan bahwa keterampilan berbahasa

sebagai tingkat ideal dari kompetensi dan performansi yang

diperoleh seseorang melalui proses berlatih.

Harmer dalam Zulela (2013:26) keterampilan atau

skill adalah kondisi dimana seseorang dapat memanfaatkan

informasi atau teknik dari pengalaman yang diperolehnya

untuk melakukan sesuatu yang baru. Bloom dalam Zulela

(2013:26-27) keterampilan atau skill adalah kualitas proses

dari pekerjaan atau kegiatan yang dilakukan oleh mereka

yang memiliki pengetahuan dan menggunakan

pengetahuannya itu untuk menangani masalah atau situasi

baru.

Yang di maksud keterampilan disini adalah

kesanggupan siswa dalam menggunakan pengetahuannya

untuk menuangkan ide-ide, masalah atau situasi baru sesuai

dengan pengalamannya dan menggunakannya dalam

mengungkapkan pokok pikiran secara logis dengan

menggunakan penguasaan aturan tata bahasa Indonesia

(kalimat, kosa kata), dan menggunakannya dalam menulis

narasi.

b. Pengertian Menulis

Page 32: PERSEMBAHAN - ecampus-fip.umj.ac.id

2

Susanto (2013:246) menulis merupakan kegiatan

yang paling sering dilakukan oleh setiap orang. Menulis

membutuhkan keterampilan khusus yang harus dipelajari

dan senantiasa dilatih. Menulis memerlukan keterampilan

tambahan bahkan motivasi tambahan pula, hal ini

dikarenakan menulis bukan bakat karena tidak semua orang

mampu untuk menulis.

Dalman (2016:3) menulis adalah suatu kegiatan

komunikasi berupa penyampaian pesan (informasi) secara

tertulis kepada pihak lain dengan menggunaka bahasa tulis

sebagai alat atau medianya. Aktivitas menulis melibatkan

beberapa unsur yaitu: penulis sebagai penyampaian pesan,

isi tulisan, saluran atau media, dan pembaca.

Dalman (2016:3) menulis merupakan sebuah proses

kreatif menuangkan gagasan dalam bentuk bahasa tulis

dalam tujuan, misalnya memberitahu, meyakinkan, atau

menghibur. Hasil dari kreatif ini biasa disebut dengan istilah

karangan atau tulisan. Kedua istilah tersebut mengacu pada

hasil yang sama meskipun ada pendapat yang mengatakan

kedua istilah tersebut memiliki pengertian yang berbeda.

Istilah menulis sering melekatkan pada proses kreatif yang

sejenis ilmiah. Sementara istilah mengarang sering

dilekatkan pada proses kreatif yang berjenis nonilmiah.

Page 33: PERSEMBAHAN - ecampus-fip.umj.ac.id

3

Dalman (2016:4) menulis juga dapat dikatakan

sebagai kegiatan merangkai huruf menjadi kata atau kalimat

untuk disampaikan kepada oran lain, sehingga orang lain

dapat memahaminya. Dalam hal ini, dapat terjadinya

komunikasi antar penulis dan pembaca dengan baik.

Marwoto dalam Dalman (2016:4) menulis adalah

mengungkapkan ide atau gagasannya dalam bentuk

karangan secara leluasa. Dalam hal ini, menulis itu

membutuhkan skemata yang luas sehingga si penulis

mampu menuangkan ide, gagasan, pendapatnya dengan

mudah dan lancer. Skema itu sendiri adalah pengetahuan

dan pengalaman yang dimiliki.

Supriadi dalam Dalman (2016:5) menulis merupakan

proses penyampaian informasi secara tertulis berupa hasil

kreativitas penulisnya dengan menggunakan cara berpikir

yang kreatif, tidak menoton, dan tidak berpusat pada satu

pemecahan masalah saja. Dengan demikian, penulis dapat

menghasilkan berbagai bentuk dan warna tulisan secara

kreatif sesuai dengan tujuan dan sasaran tulisannya.

Badrih, dkk (2013:3) menulis merupakan suatu

keterampilan berbahasa yang dipergunakan untuk

berkomunikasi secara tidak langsung, tidak bersemuka

dengan orang lain. Dalam kegiatan menulis, penulis

Page 34: PERSEMBAHAN - ecampus-fip.umj.ac.id

4

haruslah terampil memanfaatkan struktur bahasa dan

kosakata. Keterampilan menulis tidak akan datang secara

otomatis, melainkan harus melalui latihan dan praktik yang

banyak dan teratur.

Bagi seseorang, untuk memulai menulis tentunya

akan mengalami beberapa hambatan. Hambatan yang

dialami tiap orang untuk memulai menulis tersebut berbeda-

beda. Menurut Wardhana, dkk dalam Mudrajad (2009:6) ada

dua penyebab utama yang menjadi faktor penghambat

kegiatan menulis. Pertama, faktor internal, yaitu faktor

penghambat yang berasal dari dalam diri sendiri. Kedua,

faktor eksternal yaitu faktor penghambat yang berasal dari

luar pribadi tiap-tiap individu.

Ridwanudin (2015:165) menulis dipengaruhi oleh

sejumlah faktor dalam komunikasi. Selain faktor kebahasan,

faktor-faktor yang mempengaruhi keterampilan menulis

adalah: (1) kondisi penulisan, (2) pesan yang

dikomunikasikan, (3) kondisi pembaca, dan (4) media atau

bentuk tulisan.

Berdasarkan pendapat para pakar diatas dapat

disimpulkan bahwa menulis adalah proses penyampaian

pikiran, angan-angan, perasaan dalam bentuk lambang atau

tanda atau tulisan yang bermakna. Dalam kegiatan menulis

terdapat suatu kegiatan merangkai, menyusun, melukiskan

Page 35: PERSEMBAHAN - ecampus-fip.umj.ac.id

5

suatu lambang atau tanda atau tulisan berupa kumpulan

huruf yang membentuk kata, kumpulan kata membentuk

kelompok kata atau kalimat, kumpulan kalimat membentuk

paragraf, dan kumpulan paragraf membentuk wacana atau

karangan yang utuh dan bermakna.

1). Kualitas Hasil Tulisan

Menurut Heaton dalam Zulela (2013:28) menulis bukan

hanya sekedar menguasai gramatikal dan retorika bahasa,

akan tetapi juga menguasai unsur-unsur yang bersifat

konseptual, dalam hal ini ada lima kemampuan yang

menentukan kualitas hasil tulisan yaitu :

a) Penggunaan bahasa (language use) yaitu kemampuan

menulis kalimat dengan benar dan tepat.

b) Kemampuan mekanik (mechanical skills) yaitu

kemampuan menulis secara benar, ejaan, dan tanda-

tanda baca.

c) Penetapan isi (treatment-content) yaitu kemampuan

berpikir dan mengembangkan pola pikir secara kreatif.

d) Kemampuan stilistik (stylistic skills) yaitu kemampuan

menyusun kalimat dan paragraf serta dapat

menggunakan bahasa secara efektif.

Page 36: PERSEMBAHAN - ecampus-fip.umj.ac.id

6

e) Kemampuan menetapkan atau menilai (judgment skills)

yaitu kemampuan menulis sesuai tujuan, kondisi dan

situasi.

2). Manfaat Menulis

Dalman (2016:6), menulis memilki banyak manfaat yang

dapat dipetik dalam kehidupan ini, di antaranya adalah:

a) Peningkatan kecerdasan

b) Pengembangan daya inisiatif dan kreativitas

c) Penumbuhan keberanian

d) Pendorong kemauan dan kemampuan mengumpulkan

informasi sehubungan dengan tujuan menulis.

3). Fungsi Menulis

Susanto (2013:252) fungsi menulis adalah sebagai alat

komunikasi tidak langsung karena tidak langsung

berhadapan dengan pihak lain yang membaca tulisan kita

tetapi melalui bahasa tulisan. Tarigan dalam Susanto

(2013:252) fungsi utama dari tulisan yaitu sebagai alat

komunikasi yang tidak langsung.

Tarigan dalam Susanto (2013:252) menulis sangat

penting bagi pendidikan karena memudahkan para pelajar

berpikir. Juga dapat menolong kita berpikir secara kritis.

Juga dapat memudahkan kita merasakan dan menikmati

Page 37: PERSEMBAHAN - ecampus-fip.umj.ac.id

7

hubungan-hubungan, memperdalam daya tangkap kita,

memecahkan masalah-masalah yang kita hadapi, menyusun

urutan bagi pengalaman.

4). Tujuan Menulis

Susanto (2013:253-254), tujuan penulis (the writer

intention) adalah respons atau jawaban yang diharapkan

oleh penulisakan diperolehnya dari pembaca. Berdasarkan

batasan ini, dapatlah dikatakan bahwa tujuan menulis dapat

dikategorikan ke dalam empat macam, antara lain:

a) Tulisan yang bertujuan untuk memberitahukan atau

mengajar, disebut wacana informative (informative

discourse). Tulisan yang bertujuan memberi informasi

atau keterangan penerangan kepada para pembaca.

b) Tulisan yang bertujuan untuk meyakinan atau mendesak

para pembaca akan kebenaran gagasan yang

diutarakan, disebut wacana persuasive (persuasive

discourse).

c) Tulisan yang bertujuan untuk menghibur atau

menyenangkan atau yang mengandung tujuan estetik

disebut tulisan literer atau wacana kesastraan (literacy

discourse). Tujuan penulisan untuk menyenangkan ini

disebut juga tujuan altruistis (altruistic purpose), yaitu

penulisan bertujuan untuk menyenangkan para pembaca,

Page 38: PERSEMBAHAN - ecampus-fip.umj.ac.id

8

menghindarkan kedukaan para pembaca, dan

penalarannya, ingin membuat hidup para pembaca lebih

mudah dan lebih menyenangkan dengan karyanya itu.

d) Tulisan yang mengekspresikan perasaan dan emosi yang

kuat atau berapi-api disebut wacana ekspresif

(expressive discourse). Sebagai gambaran, menulis puisi

dapat termasuk menulis yang bertujuan untuk pernyataan

diri dengan pencapaian nilai-nilai artistik.

Dari uraian diatas, dapat disimpulkan bahwa manfaat

menulis yaitu untuk melatih siswa berpikir kritis,

mengembangkan ide, dan sebagai alat komunikasi. Adapun

manfaat menulis yang diharapkan dalam penelitian ini

adalah untuk mengembangkan ide dan gagasan melalui

bahasa tulis. Sedangkan tujuan menulis adalah

mengungkapkan ide, perasaan, gagasan, pendapat orang

lain melalui bahasa tulis.

c. Pengertian Karangan

Dalman (2016:85) pada dasarnya, istilah mengarang

sama dengan istilah menulis. Hanya saja ada beberapa

pendapat yang membedakan antara istilah mengarang

dengan menulis. Istilah mengarang digunakan pada

penulisan karya fiksi atau noilmiah, sedangkan istilah

menulis lebih digunakan pada penulisan karya ilmiah atau

Page 39: PERSEMBAHAN - ecampus-fip.umj.ac.id

9

bonfiksi. Dalam buku ini, istilah mengarang dan menulis

dianggap sama karena sama-sama bertujuan

menyampaikan pikiran, gagasan, angan-angan, dan

perasaan dalam bentuk tulisan yang bermakna.

Bryne dalam Dalma (2016:9) mengarang pada

hakikatnya bukan sekedar menulis symbol-simbol grafis

sehingga berbentuk kata, dan kata-kata tersusun menjadi

kalimat menurut peraturan tertentu, akan tetapi mengarang

adalah menuangkan buah pikiran ke dalam bahasa tulis

melalui kalimat-kalimat yang dirangkai secara utuh, lengkap,

dan jelas sehingga buah pikiran tersebut dapat

dikomunikasikan kepada pembaca.

Suparno dalam Dalman (2016:86) mengarang pada

hakikatnya adalah mengungkapkan atau menyampaikan

gagasan dengan menggunakan bahasa tulis. Dilihat dari

keluasan dan keterinciannya, gagasan itu dapat

diungkapkan dengan berbagai unsur bahasa. Dalam hal ini,

gagasan dapat diungkapkan dalam bentuk kalimat dan

paragraf, serta dapat pula diungkapkan dalam bentuk

karangan yang utuh.

Menurut Widyamartaya dalam Dalma (2016:85)

mengarang adalah suatu proses kegiatan berpikir manusia

yang hendak mengunakan kandungan jiwanya kepada orang

lain atau diri sendiri dalam tulisannya. Pada dasarnya arti

Page 40: PERSEMBAHAN - ecampus-fip.umj.ac.id

10

kata mengarang adalah menyusun, mengatur, misalnya

mengarang bunga, menyusun bunga-bunga menjadi

kesatuan.

Berdasarkan pemaparan tentang mengarang seperti

yang telah dipaparkan di atas, dapat dikatakan bahwa

mengarang adalah proses pengungkapan gagasan, ide,

angan-angan, dan perasaan yang disampaikan melalui

unsur-unsur bahasa (kata, kelompok kata, kalimat, paragraf,

dan wacana yang utuh) dalam bentuk tulisan.

1) Penyusunan Karangan

Suparno, dkk dalam Dalman (2016:86) penyusunan

karangan adalah tahap kegiatan yang perlu dipelajari dalam

rangka mewujudkan karangan. Dalam penyusunan karangan

itu, ada dua kemampuan yang harus diperhatikan, yaitu

kemampuan menyusun draf karangan yang utuh dan

kemampuan menyunting (editting) karangan. Kedua

kemampuan itulah yang menjadi focus dalam kegiatan

menyusun karngan.

Pada dasarnya, langkah-langkah yang ditempuh

dalam menyusun karangan adalah sebagai berikut:

a) Menentukan tema, topik, dan judul

Page 41: PERSEMBAHAN - ecampus-fip.umj.ac.id

11

Tema adalah pokok persoalan, permasalahan,

atau pokok pembicaraan yang mendasari suatu

karangan, sedangkan topik adalah pokok persoalan

atau hal yang dikembangkan atau dibahas dalam

karangan. Selanjutnya, judul adalah kepala karangan

atau nama sebuah karangan.

b) Mengumpulkan Bahan

Setelah mengumpulkan tema, perlu ada bahan

yang menjadi bekal dalam menunjukkan eksistensi

tulisan.

c) Menyeleksi Bahan

Setelah ada bekal, perlu dipilih bahan-bahan

yang sesuai dengan tema pembahasan. Petunjuk-

petunjuk dalam menyeleksi bahan, yaitu:

(1) Catatan hal penting semampunya

(2) Jadikan membaca sebagai kebutuhan

(3) Banyak diskusi, dan mengikuti kegiatan-kegiatan

ilmiah

d) Membuat kerangka karangan

Kerangka karanagan menguraikan tiap topik

atau masalah menjadi beberapa masalah yang lebih

fokus dan terukur. Kerangka merupakan catatan kecil

yang sewaktu-waktu dapat berubah dengan tujuan

Page 42: PERSEMBAHAN - ecampus-fip.umj.ac.id

12

untuk mencapai tahap yang sempurna.

Tahap dalam menyusun kerangka karangan

adalah sebagai berikut:

(1) Mencatat gagasan

(2) Mengatur urutan gagasan

(3) Memeriksa kembali yang telah diatur dalam bab

dan sub bab

(4) Membuat kerangka karangan

e) Mengembangka kerangka karangan

Proses pengembangan karangan tergantung

sepenuhnya pada penguasaan kita terhadap materi

yang hendak kita tulis. Kreaf dalam Dalman (2016:88)

mengatakan dalam proses penyusunan karangan ada

tahapan yang harus dijalani, yaitu:

(1) Memilih topik dan tema

(2) Mengumpulkan data atau informasi

(3) Mengatur strategi penempatan gagasan

(4) Menulis karangan itu sendiri

2) Pemakaian Kata

Dalman (2016:90) pada dasarnya, pemakaian

kata dalam sebuah karangan/tulisan harus

memerhatikan beberapa hal berikut ini:

Page 43: PERSEMBAHAN - ecampus-fip.umj.ac.id

13

a) Hendaknya dihindari pemakaian kata atau frase

yang telah using atau mati

b) Hendaknya kata atau frase yang bernilai rasa

digunakan secara cermat, sesuai dengan suasana

dan tempatnya

c) Hendaknya kata-kata sinonim dipakai secara

cermat pula karena kata-kata sinonim tidak

selamanya sama benar arti pemakaiannya

d) Hendaknya istilah-istilah yang sangat asing bagi

umum tidak dipakai dalam karangan umum

Dalman (2016:91) Dalam menyusun kalimat,

seorang penulis harus memerhatikan hal-hal berikut

ini.

1. Gunakan kalimat-kalimat pendek

2. Gunakan bahasa biasa yang mudah dipahami

orang

3. Gunakan bahasa sederhana dan jernih

pengutarannya

4. Gunakan bahasa tanpa kalimat majemuk

5. Gunakan bahasa dengan kalimat aktif, bukan

pasif.

d. Keterampilan Menulis Karangan

Page 44: PERSEMBAHAN - ecampus-fip.umj.ac.id

14

Keterampilan menulis merupakan salah satu aspek

keterampilan berbahasa yang penting dalam kehidupan

manusia. Meskipun keterampilan menulis sangat diperlukan

dalam kehidupan, tetapi pada kenyataannya pengajaran

keterampilan menulis kurang mendapat perhatian. Darmiyati

Zuchdi dan Budiasih dalam Mawarni (2015) mengemukakan

keterampilan menulis merupakan salah satu jenis

keterampilan berbahasa tulis yang bersifa produktif, artinya

keterampilan ini merupakan keterampilan yang

menghasilkan, dalam hal ini menghasilkan tulisan.

Menurut Novi, dkk (2007:117) keterampilan menulis

karangan merupakan keterampilan yang memegang

peranan strategis dalam upaya memperkaya khasanah ilmu

pengetahuan, kemampuan menulis perlu dikembangkan

karena merupakan keterampilan dasar yang secara mutlak

harus dikuasai siswa untuk mencurahkan ide dan

gagasannya ke dalam bentuk tulisan.

Gory Keraf dalam Mawarni (2015) mengemukakan

bahwa keterampilan menulis karangan adalah suatu bentuk

wacana yang berusaha menggambarkan dengan sejelas-

jelasnya kepada pembaca suatu peristiwa yang telah terjadi.

Bentuk karangan ini berusaha mengisahkan suatu kejadian

atau peristiwa yang seolah-olah pembaca dapat melihat dan

dapat mengalami peristiwa itu.

Page 45: PERSEMBAHAN - ecampus-fip.umj.ac.id

15

Abbas dalam Maryuningsih (2014) mendefinisikan

menulis sebagai salah satu kegiatan menuangkan pikiran-

gagasan dalam bentuk tulisan dengan pola tertentu. Dalam

kegiatan menulis disamping harus menguasai permasalahan

yang akan ditulis, penulis harus paham tentang kosa kata,

struktur bahasa, ejaan, dan berbagai tata cara dalam tulis-

menulis.

Mengembangkan keterampilan menulis menurut

Ridwanuddin (2015:167):

1) Tahap proses menulis

Tahap proses menulis terdiri dari tiga tahap, yaitu:

a) Tahap Pramenulis

Tahap ini merupakan tahap awal dari proses

menulis. Pramenulis adalah tahap persiapan untuk

tahap menulis selanjutnya. Tahap memulai menulis

yaitu dengan mengekplorasi (memilih, memilah, dan

menyusun) yang telah diketahui dan ditemui untuk

dituangkan dalam bentuk tulisan.

b) Tahap Penulis

Tahap penulisan adalah kegiatan penulis

menuangkan atau mengembangkan topik menjadi

suatu tulisan. Dalam hal ini, topik yang dirumuskan

dalam tahap pramenulis dituangkan atau

dikembangkan menjadi tulisan.

Page 46: PERSEMBAHAN - ecampus-fip.umj.ac.id

16

c) Tahap Pasca menulis

Tahap pascamenulis adalah kegiatan menulis

menyempurnakan draf (buram) sampai dihasilkan

yang layak dikomunikasikan kepada orang lain

(pembaca). Ini kegiatan ini adalah membaca ulang

dan merevisi hasil penulisan dari aspek mekanisme

dan kebahasan. Apabila penulis menemukan

kesalahan, maka dapat merevisi terhadap hasil

penelitian itu. Oleh karena itu, tahap ini merupakan

tahap akhir proses menulis.

Berdasarkan pemaparan diatas dapat

disimpulkan bahwa keterampilan menulis karangan

adalah rangkaian kegiatan seseorang yang meliputi

pengungkapan ide-ide, gagasan, buah pikiran,

pendapat yang baru, yang bersumber dari

pengalaman nyata penulisnya dengan menggunakan

kata-kata yang baik, disusun secara kronologis

dengan menggunakan kalimat yang jelas dan

paragraf yang baik sehingga dapat dipahami oleh

orang lain atau pembaca.

2. Hakikat Bercerita anak

a. Pengertian Bercerita Anak

Page 47: PERSEMBAHAN - ecampus-fip.umj.ac.id

17

Bercerita menumbuhkan kemampuan merangkai

hubungan sebab akibat dari suatu peristiwa dan memberikan

peluang bagi anak untuk belajar menelaah kejadian-kejadian

disekelilingnya. Berbagai macam cerita, ungkapan berbagai

perasaan sesuai dengan apa yang di alami, di rasakan, di

lihat berdasarkan pengalaman yang diperoleh.

. Tarigan dalam Dwi (2015) cerita merupakan salah

satu keterampilan berbicara yang bertujuan untuk

memberikan informasi kepada orang lain. Dikatakan

demikian karena bercerita termasuk dalam situasi informatif

yang ingin membuat pengertian atau makna dengan jelas.

Dengan bercerita seseorang dapat menyampaikan suatu

informasi kepada orang lain.

Gillie dalam Zulela (2013:32) cerita ( narasi ) adalah

mengarang atau menceritakan kembali. Cerita ( narasi )

dalam hal ini merupakan salah satu bentuk pengembangan

atau pengungkapan penulis tentang ide, gagasan yang baru,

yang disampaikan kepada pembaca, sehingga pembaca

yang dituju dapat memahami maksud dari penulis atau

pengarang.

Heru (2013:18) cerita anak adalah cerita yang ditulis

dengan menggunakan sudut pandang anak. Artinya, jika

cerita adalah pengalaman sehari-hari, maka pengalaman itu

harus di tulis dengan menggunakan sudut pandang anak.

Page 48: PERSEMBAHAN - ecampus-fip.umj.ac.id

18

Jika cerita itu adalah gambaran kehidupan sehari-hari maka

gambaran kehidupan itu harus ditulis dengan sudut pandang

anak. Jika cerita itu adalah dongeng atau fantasi negeri-

negeri entah dimana, maka itu harus diceritakan dengan

sudut pandang anak.

Berdasarkan beberapa pendapat diatas dapat

disimpulkan bahwa narasi merupakan cerita yang berusaha

menciptakan, mengisahkan, dan merangkaikan tindak

tanduk manusia dalam sebuah peristiwa atau pengalaman

manusia dari waktu ke waktu, juga didalamnya terdapat

tokoh yang menghadapi suatu konflik yang disusun secara

sistematis.

b. Manfaat Bercerita

Bachir dalam Mawarni (2016) mengatakan bahwa

manfaat bercerita adalah dapat memperluas wawasan dan

cara berfikir anak, sebab dalam bercerita anak mendapat

tambahan pengalaman yang bisa jadi merupakan hal baru

baginya. Menurut Musfiroh ditinjau dari beberapa aspek,

menyatakan bahwa manfaat bercerita, adalag sebagai

berikut:

1) Membantu pembentukan pribadi dan moral anak

2) Menyalurkan kebutuhan imajinasi dan fantasi

3) Memacu kemampuan verbal anak

Page 49: PERSEMBAHAN - ecampus-fip.umj.ac.id

19

4) Merangsang minat menulis anak

5) Membuka cakrawala anak

Risaldy dalam Mawarni (2016) menjelaskan manfaat

bercerita bagi anak sebagai berikut;

1) Bagi anak mendengarkan cerita yang menarik yang dekat

dengan lingkungannya merupakan kegiatan yang

mengasyikan

2) Dalam bercerita, guru dapat menanamkan kejujuran,

keberanian, kesetian, keramahan, ketulusan, dan sikap

positif lain dalam kehidupan lingkungan keluarga,

sekolah, dan luar sekolah

3) Memberikan sejumlah pengetahuan sosial, nilai-nilai

moral dan keagamaan

4) Memberikan pengalaman untuk belajar dan berlatih

mendengarkan

5) Memungkinkan anak untuk mengembangkan kognitif,

efektif maupun psikomotorik

6) Memungkinkan dimensi perasaan anak

7) Memberikan informasi tentang kehidupan sosial anak

dengan orang-orang yang ada di sekitarnya dengan

bermacam pekerjaan

Page 50: PERSEMBAHAN - ecampus-fip.umj.ac.id

20

8) Membantu anak membangun bermacam peran yang

mungkin dipilih anak, dan bermacam layanan jasa yang

ingin disumbangkan anak kepada masyarakat

Berbagai pendapat ahli diatas dapat disimpulkan

bahwa manfaat bercerita adalah memperluas wawasan dan

cara berfikir anak, sebab dalam bercerita anak mendapat

tambahan yang bisa jadi merupakan hal baru baginya.

c. Penilaian Bercerita

Mawarni (2016) setiap kegiatan pembelajaran perlu

diadakan penilaian termasuk dalam kegiatan berbahasa

khususnya bercerita. Penilaian dilaksanakan untuk

mengetahui tingkat ketercapaian siswa dalam kompetensi

tertentu. Penilaian wajib dilakukan, karena tanpa

mengadakan penilaian seorang guru tidak mungkin dapat

menilai dan melaporkan hasil pembelajaran peserta didik

secara objektif.

Bahan cerita disesuaikan dengan tingkat

perkembangan peserta didik. Indikator dalam penilaian

bercerita adalah unsur linguistik (penggunaan bahasa dan

cara bercerita), serta hal yang diceritakan (ketepatan topik,

kelancaran, suara, ekspresi dan kerjasama). Hal yang perlu

diperhatikan dalam bercerita adalah penggunaan bahasa,

cara bercerita, ketepatan topik, kelancaran, dan kejelasan

Page 51: PERSEMBAHAN - ecampus-fip.umj.ac.id

21

dalam bercerita. Kegiatan bercerita dapat menambah

keterampilan berbahasa lisan siswa secara terorganisasi.

Keterampilan bercerita siswa berkembang dengan baik

dapat dicapai melalui pembelajaran yang inovatif.

d. Teknik Bercerita

Zubaidah (2013) pemilihan teknik berkaitan dengan

metode, dan tujuan yang ingin dicapai. Metode berkaitan

dengan cara yang akan dilakukan, sedangkan teknik

merupakan langkah operasional dan konkrit dalam

menyampaikan menu cerita. Dengan demikian, teknik

bercerita adalah cara langsung dan konkrit yang merupakan

bekal khusus dalam bercerita. Bekal khusus inilah yang oleh

Atmazaki dalam Zubaidah (2013) dapat dikatakan sebagai

pengetahuan dalam teknik pengungkapan susastra

termasuk didalam bercerita. Bekal khusus tersebut adalah

(1) suara, (2) intonasi atau nada suara, (3) penghayatan

tokoh cerita, (4) ekspresi, (5) gerak dan penampilan, (6) dan

kemampuan komunikatif.

Majid dalam Zubaidah (2013) juga menyebutkan

bahwa yang perlu diperhatikan saat bercerita adalah: (1)

pemilihan jenis cerita, (2) penyiapan bahan cerita, (3)

pemposisian diri cerita, (4) penggunaan bahasa, (5)

Page 52: PERSEMBAHAN - ecampus-fip.umj.ac.id

22

penguasaan suara, (6) penguasaan watak tokoh cerita, (7)

reaksi dan sikap pendengar saat bercerita.

e. Tujuan Metode Bercerita

Kegiatan bercerita merupakan salah satu cara yang

ditempuh guru untuk memberikan pengalaman belajar agar

anak memperoleh penguasaan isi cerita yang disampaikan

lebih baik. Adapun tujuan dari metode bercerita menurut

Moeslichatoen dalam Dwi (2015) adalah sebagai berikut :

1) Memberikan informasi atau menanamkan nilai-nilai

sosial, moral dan keagamaan, pemberian informasi

tentang lingkungan fisik dan lingkungan sosial.

2) Anak menyerap pesan-pesan yang dituturkan melalui

kegiatan bercerita.

3) Anak mampu mendengarkan dengan seksama terhadap

apa yang disampaikan oleh orang lain.

4) Anak dapat bertanya apabila tidak memahaminya.

5) Anak dapat menjawab pertanyaan.

6) Anak dapat menceritakan dan mengekspresikan terhadap

apa yang didengarkan dan diceritakannya sehingga

hikmah dari isi cerita dapat dipahami dan lambat laun

didengarkan, diperhatikan, dilaksanakan dan

diceritakannya pada orang lain.

Page 53: PERSEMBAHAN - ecampus-fip.umj.ac.id

23

f. Langkah-langkah Pengembangan Karangan Narasi

(cerita)

Menurut Dalman (2016:110) langkah-langkah

mengembangkan karangan narasi/cerita adalah sebagai

berikut:

1) Tentukan dulu tema dan amanat yang akan disampaikan.

2) Tetapkan sasaran pembaca kita.

3) Rancang peristiwa-peristiwa utama yang akan ditampilkan

dalam bentuk skema alur.

4) Bagi peristiwa pertama itu ke dalam bagian awal,

perkembangan, dan akhir cerita.

5) Rincian peristiwa-peristiwa utama ke dalam detil-detail

peristiwa sebagai pendukung cerita.

6) Susun tokoh dan perwatakan, latar, dan sudut pandang.

g. Ciri-ciri Narasi (cerita)

Menurut Dalman (2016:110-111) ciri-ciri narasi sebagai

berikut :

1) Berupa cerita tentang peristiwa atau pengalaman.

2) Kejadian atau peristiwa yang disampaikan berupa

peristiwa yang benar-benar terjadi, dapat berupa semata-

mata, imajinasi atau gabungan keduanya.

3) Berdasarkan konflik, karena tanpa konflik biasanya narasi

tidak menarik.

Page 54: PERSEMBAHAN - ecampus-fip.umj.ac.id

24

4) Memiliki nilai estetika.

5) Menekankan susunan secara kronologis.

B. Kerangka Berpikir

Berdasarkan kegiatan teori yang telah dijelaskan diatas,

maka dapat disusun kerangka pemikiran guna memperoleh

jawaban sementara atas permasalahan yang timbul yaitu Pengaruh

Keterampilan Menulis Karangan dengan Kemamuan Bercerita

Anak.

Gambar 2.1 Skema Kerangka Berpikir

Keterangan:

1. Variabel bebas yaitu variable yang mempengaruhi atau yang

menjadi sebab timbulnya variable terikat. Variable bebas dalam

penelitian ini adalah bercerita anak (X)

2. Variabel terikat yaitu variable yang dipengaruhi atau menjadi

akibat adanya variabel bebas. Variable terikat dalam penelitian

ini adalah keterampilan menulis karangan (Y)

C. Hipotesis Penelitian

Sujarweni (2014:62) hipotesis merupakan jawaban

sementara terhada tujuan penelitian yang diturunkan dari kerangka

Keterampilan Menulis Karangan

Kemampuan Bercerita Anak

Page 55: PERSEMBAHAN - ecampus-fip.umj.ac.id

25

pemikiran yang telah dibuat. Hipotesis merupakan pernyataan

tentative tentang hubungan antara beberapa dua variabel atau

lebih.

Berdasarkan kerangka berpikir yang telah diuraikan,

hipotesis pada penelitian ini adalah:

H0 : Tidak terdapat pengaruh keterampilan menulis karangan

dengan kemampuan bercerita anak.

H1 : Terdapat pengaruh keterampilan menulis karangan dengan

kemampuan bercerita anak.

Page 56: PERSEMBAHAN - ecampus-fip.umj.ac.id

26

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

A. Tempat dan Waktu Penelitian

1. Tempat Penelitian

Tempat penelitian adalah di SDN Sudimara Barat 05,

beralamat di jalan Raden Fatah No.69 Ciledug Kota Tangerang.

2. Waktu Penelitian

Penelitian ini dilaksanakan pada semester genap tahun

ajaran 2017/2018 yang akan dilaksanakan sekitar bulan

Desember sampai dengan bulan Mei. Adapun jadwal penelitian

ini sebagai berikut:

Tabel 3.1

Jadwal Penelitian

No Kegiatan Bulan

Des Jan Feb Mar Apr Mei Jun

1 Penetapan Bimbingan

2 Observasi

Page 57: PERSEMBAHAN - ecampus-fip.umj.ac.id

27

3 Penyusunan Kisi-kisi

Instrument

4 Penyebaran angket/tes

5 Pengumpulan data

6 Tabulasi data

7 Pengolahan data

8 Analisis data

9 Penulisan Laporan

Skripsi

10 Ujian siding

B. Metode Penelitian

Sugiyono (2011:8) metode dalam penelitian ini termasuk ke

dalam metode kuantitatif, yang berlandaskan pada filsafat

positivisme, digunakan untuk meneliti pada populasi atau sampel

tertentu, pengumpulan data menggunakan instrument penelitian,

analisis data bersifat kuantitatif/statistik, dengan tujuan untuk

menguji hipotesis yang telah ditetapkan.

Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode

kuantitatif dengan pendekatan korelasi, penelitian korelasi yaitu

untuk menentukan ada tidaknya hubungan, dan seberapa jauh

suatu hubungan ada antara dua variabel (yang dapat diukur) atau

lebih Sumanto (2014:14-15). Metode ini diharapkan dapat

Page 58: PERSEMBAHAN - ecampus-fip.umj.ac.id

28

menemukan hubungan antara dua variabel yaitu: hubungan

keterampilan menulis karangan (X) dengan kemampuan bercerita

anak (Y).

C. Variabel dan Definisi Operasional Variabel

Sugiyono dalam Sujarweni (2014:86) pengertian variabel

penelitian adalah sesuatu hal yang berbentuk apa saja yang

ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari sehingga diperoleh

informasi tentang hal tersebut, dan kemudian ditarik kesimpulannya.

Sujarweni (2014:87) definisi operasional adalah variabel

penelitian dimaksudkan untuk memahami arti setiap variabel

penelitian sebelum dilakukan analisis.

1. Variabel Keterampilan Menulis Karangan

a. Definisi Konseptual Keterampilan Menulis Karangan

Berdasarkan kajian teoritik yang telah dikemukakan

sebelumnya mengemukakan bahwa keterampilan menulis

karangan adalah rangkaian kegiatan seseorang yang

meliputi pengungkapan, ide-ide, gagasan, buah pikiran,

pendapat yang baru, yang bersumber dari pengalaman

nyata penulisnya dengan menggunakan kata-kata yang baik,

disusun secara kronologis dengan menggunakan kalimat

yang jelas dan paragraf yang baik sehingga dapat dipahami

Page 59: PERSEMBAHAN - ecampus-fip.umj.ac.id

29

oleh orang lain atau pembaca.

b. Definisi Operasional Keterampilan Menulis Karangan

Abbas dalam Maryuningsih (2014) mendefinisikan

menulis sebagai salah satu kegiatan menuangkan pikiran-

gagasan dalam bentuk tulisan dengan pola tertentu. Dalam

kegiatan menulis disamping harus menguasai permasalahan

yang akan ditulis, penulis harus paham tentang kosa kata,

struktur bahasa, ejaan, dan berbagai tata cara dalam tulis-

menulis.

2. Variabel Kemampuan Bercerita Anak

a. Definisi Konseptual Keterampilan Bercerita Anak

Berdasarkan kajian teoritik yang dikemukakan

sebelumnya mengemukakan bahwa narasi merupakan

cerita yang berusaha menciptakan, mengisahkan, dan

merangkaikan tindak tanduk manusia dalam sebuah

peristiwa atau pengalaman manusia dari waktu ke waktu,

juga didalamnya terdapat tokoh yang menghadapi suatu

konflik yang disusun secara sistematis.

b. Definisi Operasional Kemampuan Bercerita Anak

Bahan cerita disesuaikan dengan tingkat

perkembangan peserta didik. Indikator dalam penilaian

bercerita adalah unsur linguistik (penggunaan bahasa,

Page 60: PERSEMBAHAN - ecampus-fip.umj.ac.id

30

dan cara bercerita), serta hal yang diceritakan (ketepatan

topik, kelancaran, suara, ekspresi, dan kerjasama). Hal

yang perlu diperhatikan dalam bercerita adalah

penggunaan bahasa, cara bercerita. Kegiatan bercerita

dapat menambah keterampilan berbahasa lisan siswa

secara terorganisasi. Keteramplan bercerita berkembang

dengan baikdapat dicapai melalui pembelajaran inovatif.

D. Populasi dan Sampel (Teknik Sampling)

1. Populasi Penelitian

Menurut Sumanto (2014:160) populasi adalah kelompok di

mana seseorang peneliti akan memperoleh hasil penelitian yang

dapat disamaratakan (digeneralisasikan). Suatu populasi

mempunyai sekurang-kurangnya satu karakteristik yang

membedakan populasi itu dengan kelompok-kelompok yang lain.

Dengan populasi yaitu 74 siswa kelas III SDN Sudimara Barat

05.

2. Sampel Penelitian

Menurut Sugiyono (2013:118) sampel adalah bagian dari

jumlah dan karakteristik yang dimiliki oleh populasi tersebut.

Dasar pemikiran dari pengambilan sampel adalah bahwa

Page 61: PERSEMBAHAN - ecampus-fip.umj.ac.id

31

menyeleksi bagian dari elemen-elemen populasi, sehingga

kesimpulan tentang keseluruhan populasi dapat diperoleh.

Teknik pengambilan sampel yang di gunakan dalam

penelitian ini adalah simple random sampling. Menurut

Sugiyono (2013:120) dikatakan simple (sederhana) karena

pengambilan anggota sampel dari populasi dilakukan secara

acak tanpa memperhatikan strata yang ada dalam populasi itu.

Cara demikian dilakukan bila anggota dianggap homogen.

Tabel 3.2 Daftar Sampel Siswa

No Nama Sekolah Kelurahan Banyaknya Responden

1 SDN SUDIMARA BARAT 05

SUDIMARA BARAT

37

E. Kisi-kisi dan Instrumen Penelitian

Menurut Sumanto (2014:111) instrument penelitian adalah

alat yang digunakan untuk mengumpulkan data dalam suatu

penelitian. Data yang terkumpul dengan menggunakan suatu

instrument akan dideskripsikan dan dilampirkan atau digunakan

untuk menguji hipotesis yang diajukan dalam suatu penelitian.

Instrumen penelitian yang digunakan dalam penelitian ini berupa

tes dan lembar penilaian.

1. Tes

Bentuk tes yang digunakan yaitu dengan pemberian tugas

kepada kepada siswa untuk membuat karya tulis, dalam hal ini

Page 62: PERSEMBAHAN - ecampus-fip.umj.ac.id

32

tulisan mengarang berdasarkan rangsang gambar. Media yang

akan digunakan dalam tugas menulis karangan berupa gambar

berseri yang di unduh dari:

http://gurumudasekolahdasar.blogspot.co.id/2016/10/bahasa

indonesia-kelas-ii-melengkapi.html

Berikut kisi-kisi penilaian menulis karangan dengan

menggunakan skala 0-10 dengan rumus sebagai berikut:

Penilaian = skor yang diperoleh

skor idealx 100

Tabel 3.3 Kisi-kisi Penilaian Keterampilan Menulis Karangan dengan

Skala 0-10

No Aspek yang nilai Tingkat skala

1. Ide atau Gagasan 0 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10

2. Organisasi Isi 0 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10

3. Struktur Tata Bahasa 0 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10

4. Gaya: Pilihan dan Diksi 0 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10

5. Ejaan dan Tata Tulis 0 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 (sumber: Widyasari dan Hayyun, 2017:198)

Adapun kriteria penilaian keterampilan menulis karangan

dalam penilitian ini dikembangkan dari Aulia dalam Widyasari

dan Hayyun (2017:197) sebagai berikut:

Page 63: PERSEMBAHAN - ecampus-fip.umj.ac.id

33

Tabel 3.4 Rubrik Penilaian Keterampilan Menulis Karangan

No Aspek Indikator Skor Kriteria

1. Ide/Gagasan 1) Tidak menjawab 2) Tidak berisi, tak

ada sibstansi, tidak ada pengembangan tulisan, setting tidak lengkap dan tidak menarik, tidak ada judul.

3) Informasi terbatas, subtansi kurang pengembangan, tulisan sangat kurang pengembangan, setting tidak cukup lengkap, judul tidak sesuai dengan tema.

4) Informasi terbatas, subtansi kurang, pengembangan tulisan kurang, pengembangan setting cukup lengkap, judul tidak sesuai dengan tema.

5) Informasi cukup suntansi, pengembangan tulisan sangat terbatas, judul sesuai tema, setting dikembangkan secara detail, namun tidak menarik, relevansi dengan tema tetapi tidak lengkap.

6) Padat informasi, subtansi judul

0 1-2 3-4 5-6 7-8 9-10

Buruk Sangat tidak baik Kurang baik Cukup baik Baik Sangat baik

Page 64: PERSEMBAHAN - ecampus-fip.umj.ac.id

34

sesuai dengan tema, pengembangan tulisan lengkap, setting dikembangkan secara detail dan menarik sesuai dengan tema.

2 Organisasi Isi

1) Tidak menjawab 2) Tidak terorganisir,

tidak layak nilai. 3) Gagasan kacau,

sangat kurang terorganisir, terpotong-potong urutan, dan pengembangan sangat tidak logis.

4) Gagasan kacau, kurang terorganisir, terpotong-potong urutan, dan pengembangan tidak logis.

5) Kurang terorganisir, tetapi ide utama terlihat, urutan logis, tetapi tidak lengkap.

6) Gagasan diungkap dengan jelas, padat terorganisir dengan baik, urutan logis kohensif.

0 1-2 3-4 5-6 7-8 9-10

Buruk Sangat tidak baik Kurang baik Cukup baik Baik Sangat baik

3. Struktur Tata Bahasa

1) Tidak menjawab 2) Konstruksi kalimat

tidak beraturan, tidak menguasai, tidak layak dinilai.

3) Terjadi kesalahan sangat serius dalam konstruksi kalimat, kalimat terjadi banyak

0 1-2 3-4

Buruk Sangat tidak baik Kurang baik

Page 65: PERSEMBAHAN - ecampus-fip.umj.ac.id

35

kesalahan, makna tidak sesuai.

4) Terjadi kesalahan serius dalam konstruksi kalimat, kalimat terdapat banyak kesalahan, makna sesuai.

5) Konstruksi struktur tata bahasa pada kalimat sederhana, efektif, ada kesalahan pada konstruksi, makna tidak kabur.

6) Konstruksi struktur tata bahasa pada kalimat kompleks, efektif, hanya terdapat sedikit kesalahan penggunaan bentuk kebahasaan.

5-6 7-8 9-10

Cukup baik Baik Sangat baik

4. Gaya: Pilihan dan Kosa Kata

1) Tidak menjawab 2) Pemanfaatan

potensi kata asal-asalan, pengetahuan tentang kosa kata rendah tidak layak nilai.

3) Pemanfaatan potensi kata sangat terbatas, sering bterjadi kesalahan penggunaan kosa kata dan dapat mengaburkan makna.

4) Pemanfaatan potensi kata terbatas, sering terjadi kesalahan penggunaan kosa

0 1-2 3-4 5-6

Buruk Sangat tidak baik Kurang baik Cukup baik

Page 66: PERSEMBAHAN - ecampus-fip.umj.ac.id

36

kata dan dapat mengaburkan makna.

5) Pemanfaatan potensi kata canggih, pilihan kata dan ungkapan kadang-kadang kurang tepat tetapi tidak mengganggu.

6) Pemanfaatan potensi kata canggih, pilihan kata dan ungkapan tepat, menguasain pembentukan kata.

7-8 9-10

Baik Sangat baik

5. Ejaan dan Tata Tulis

1) Tidak menjawab 2) Tidak menguasai

aturan penulisan, terdapat banyak kesalahan ejaan, tulisan tidak terbaca, tidak layak nilai.

3) Sering terjadi kesalahan ejaan, makna sangat membingungkan dan tidak jelas.

4) Sering terjadi kesalahan ejaan,

5) Kadang-kadang terjadi kesalahan ejaan, namun tidak mengaburkan makna.

6) Menguasai aturan penulisan, hanya terdapat beberapa keslahan ejaan.

0 1-2 3-4 5-6 7-8 9-10

Buruk Sangat tidak baik Kurang baik Cukup baik Baik Sangat baik

2. Lembar Penilaian Bercerita

Lembar penilaian bercerita digunakan untuk menilai

kemampuan bercerita anak. Aspek-aspek yang dinilai dalam

Page 67: PERSEMBAHAN - ecampus-fip.umj.ac.id

37

penilaian bercerita sebagai berikut.

Tabel 3.5 Rubrik Penilaian Bercerita Anak

No. Aspek Nilai Penskoran Skor

1 2 3 4 5

1. Isi Cerita

2. Pilihan Kata

3. Ekspresi

4. Volume Suara

5. Kelancaran

Jumlah Skor

Tabel 3.6

Indikator Aspek-aspek Bercerita

No. Aspek Penilaian

Indikator Skor

1. Isi cerita isi cerita terkonsep dengan sangat baik, dan mudah dipahami.

5

isi cerita terkonsep dengan baik dan mudah dipahami

4

isi cerita terkonsep dengan baik, namun kurang bisa dipahami

3

isi cerita kurang terkonsep dengan baik dan kurang bisa dipahami

2

isi cerita tidak terkonsep dengan baik dan tidak bisa dipahami

1

2. Pilihan kata penggunaan kata, istilah, dan ungkapan sesuai dengan cerita

5

penggunaan kata, istilah, dan ungkapan sesuai dengan cerita kurang variatif

4

penggunaan istilah, kata, dan ungkapan terpengaruh dialek

3

penggunaan kata, istilah, dan ungkapan sesuai dengan cerita namun terbatas

2

penggunaan kata, istilah, dan ungkapan tidak sesuai dengan cerita dan terbatas

1

Page 68: PERSEMBAHAN - ecampus-fip.umj.ac.id

38

3. Ekspresi sikap sangat ekspresif, gerak-gerik wajar, tenang, dan tidak grogi

5

sikap ekspresip, gerak-gerik sesekali kurang wajar, tenang dan tidak grogi

4

sikap cukup ekspresip, gerak-gerik beberapa kali kurang wajar, kurang tennag dan sedikit grogi

3

sikap kurang ekspresip, gerak-gerik beberapa kali tidak wajar, kurang tenang dan grogi

2

sikap kaku, tidak ekspresip, tidak tenang dan grogi

1

4. Volume Suara volume suara terdengar dengan lantang dan jelas

5

volume suara terdengar jelas namun kurang lantang

4

volume suara terdengar namun belum seluruh ruang kelas dapat mendengar

3

volume suara kurang terdengar dan kurang lantang

2

volume suara tidak terdengar jelas dan tidak lantang

1

5. Kelancaran siswa bercerita lancar dari awal sampai akhir dengan jeda tepat

5

siswa bercerita lancar dari awal sampai akhir namun jeda kurang tepat

4

siswa bercerita dengan sesekali tersedat dan jeda kurang tepat

3

siswa bercerita dengan tersendat-sendat dan jeda kurang tepat

2

siswa bercerita tersendat-sendat dari awal sampai akhir cerita dengan jeda yang tidak tepat

1

Page 69: PERSEMBAHAN - ecampus-fip.umj.ac.id

39

F. Teknik Pengumpulan Data

Sujarweni (2014:74) teknik pengumpulan data merupakan

cara yang dilakukan peneliti untuk menuangkan atau menjaring

informasi kuantitatif dari responden sesuai lingkup penelitian.

1. Tes

Nasehudin dan Nanang (2012:120) tes adalah prosedur

sistematik yang dibuat dalam bentuk tugas-tugas yang

distandardisasikan dan diberikan kepada individu atau kelompok

untuk dikerjakan, dijawab atau direspons, baik dalam bentuk

tertulis, lisan ataupun perbuatan.

2. Tes Bercerita

Mawarni (2016) tes bercerita bertujuan untuk mengetahui

sejauh mana kemampuan siswa dalam bercerita. Tes dilakukan

dengan cara menugasi siswa untuk maju bercerita ke depan

kelas dengan hasil menulis karangan yang sudah mereka

kerjakan.

G. Teknik Analisis Data

Sujarweni (2014:103) analisis data diartikan sebagai upaya

data yang sudah tersedia kemudian diolah dengan statistik dan

dapat digunakan untuk menjawab rumusan masalah dalam

penelitian. Dengan demikian, teknik analisis data dapat diartikan

sebagai cara melaksanakan analisis terhadap data, dengan tujuan

Page 70: PERSEMBAHAN - ecampus-fip.umj.ac.id

40

mengolah data tersebut untuk menjawab rumusan masalah.

1. Pengujian Validitas dan Reliabilitas Data

Sujarweni (2014:79) validitas dan reliabilitas dilakukan

sebelum penelitian. Dalam validitas dan reliabilitas instrumen ini

digunakan sebagai panduan dalam membuat kuisioner (bagi

penelitian yang menggunakan pengumpulan data dengan

kuisioner).

Menurut Ibnu Hajar dalam Sujarweni (2014:79) kualitas

instrumen penelitian ditentukan oleh dua kriteria utama: validitas

dan reliabilitas. Validitas suatu isntrumen menurutnya

menunjukkan seberapa jauh ia dapat mengukur apa yang

hendak diukur. Sedangkan reliabilitas menunjukkan tingkat

konsistensi dan akurasi hasil pengukran. Ada tiga jenis

pengujian Validitas Instrumen yaitu, pengujian validitas konstruk,

pengujian validitas isi, dan pengujian validitas eksternal.

Validitas yang digunakan dalam penelitian ini adalah pengujian

validitas konstruk.

a. Validitas Konstruk (Construct Validity)

Sugiyono (2013:177) untuk menguji validitas konstrak,

dapat digunakan pendapat dari ahli (judgment experts).

Dalam hal ini instrumen dikonstruksi tentang aspek-aspek

Page 71: PERSEMBAHAN - ecampus-fip.umj.ac.id

41

yang akan diukur dengan berlandaskan teor tertentu, maka

selanjutnya dikonsultasikan dengan ahli. Para ahli diminta

pendapatnya tentang instrumen yang telah disusun itu.

b. Reliabilitas Data

Reliabilitas berkenaan dengan kepercayaan data atau

temuan. Madya dalam Mawarni (2016) tingkat reliabilitasan

data dengan menyajikan data asli, seperti lembar

pengamatan. Reliabilitas diwujudkan dengan data asli yang

meliputi hasil tes, dokumentasi, dan lembar penilaian

bercerita.

2. Uji Analisis Data

a. Uji Normalitas

Ghazali (2013:160) uji normalitas adalah pengujian data

untuk melihat apakah nilai residual terdistribusi normal atau

tidak. Data yang berdistribusi normal akan memperkecil

kemungkinan terjadinya bias. Dalam penelitian ini, untuk

mengetahui kenormalan distribusi data menggunakan

Kolmogorov-Smirnov melalui program SPSS 21. Jika hasil uji

Kolmogrov-Smirnov menunjukkan hasil signifikan > 0,05 maka

data residual terdistribusi dengan normal. Sedangkan, jika hasil

uji Kolmogrov Smirnov menunjukkan nilai signifikan < 0,05 maka

Page 72: PERSEMBAHAN - ecampus-fip.umj.ac.id

42

data residual terdistribusi tidak normal.

Rumus uji normalitas dengan menggunakan kertas

peluang normal atau uji Chi Kuadrat.

𝑋2= ∑

(𝑓ₒ−𝑓ℎ)²

𝑓ℎ

Keterangan:

x² = Chi Kuadrat

fₒ = frekuansi yang diobservasi

fh = frekuensi yang diharapkan

b. Uji Homogenitas

Siregar (2017:167) uji homogenitas bertujuan untuk

mengetahui apakah objek yang diteliti mempunyai varian yang

sama. Bila objek yang diteliti tidak mempunyai varian yang

sama, maka uji anova tidak dapat diberlakukan.

1) Menghitung nilai varian kelompok sampel

𝑆𝑖 2 = ∑

(𝑋𝑖−𝑋 𝑖)

𝑛−𝐼

2) Menentukan nilai F

𝐹ℎ𝑖𝑡𝑢𝑛𝑔=

𝑆²ʙ

𝑆²𝑘

Keterangan :

𝑆𝐵2 = untuk varian terbesar

𝑆𝑘2 = untuk varian terkecil

Page 73: PERSEMBAHAN - ecampus-fip.umj.ac.id

43

3) Menentukan kriteria penilaian

Jika 𝐹ℎ𝑖𝑡𝑢𝑛𝑔<𝐹𝑡𝑎𝑏𝑒𝑙 maka Ho diterima, yang berarti kedua

populasi homogen.

Jika 𝐹ℎ𝑖𝑡𝑢𝑛𝑔 >𝐹𝑡𝑎𝑏𝑒𝑙 maka Ho ditolak, yang berarti varian

kedua populasi tidak homogen.

c. Uji Linieritas

Menurut Trijono (2015:66) uji linearitas bertujuan untuk

mengetahui apakah dua variabel mempunyai hubungan yang

linear atau tidak secara signifikan. Uji ini biasanya digunakan

sebagai prasyarat dalam analisis korelasi atau regresi linear. Uji

linieritas dilakukan dengan mencari persamaan garis regresi

variabel bebas X terhadap variabel terikat Y.

Uji linieritas dilakukan dengan menggunakan test of

linierity pada taraf signifikasi 0,05 dengan bantuan komputer

program SPSS. Kaidah yang digunakan dalam uji linieritas

adalah jika nilai signifikan > 0,05 dinyatakan linier dan

sebaliknya jika nilai signifikan < 0,05 dinyatakan tidak linier.

Adapun rumus yang digunakan dalam uji linieritas.

F = 𝑅𝑘𝑟𝑒𝑔

𝑅𝑘𝑟𝑒𝑠

Keterangan:

Page 74: PERSEMBAHAN - ecampus-fip.umj.ac.id

44

F = Harga bilangan regres

𝑅𝑘𝑟𝑒𝑔 = Rerata kuadrat regresi

𝑅𝑘𝑟𝑒𝑠 = Rerata kuadrat residu

3. Pengujian Hipotesis

Siregar (2017:66) hipotesis statistik merupakan jenis

hipotesis yang dirumuskan dalam bentuk notasi statistic. Hipotesis

ini dirumuskan berdasarkan pengamatan peneliti terhadap populasi

dalam bentuk angka-angka (kuantitatif). Misalnya: Ho; r = 0 atau Ha;

p = 0.

a. Uji Analisis Linier Regresi Sederhana

Siregar (2017:379) salah satu alat yang digunakan dalam

memprediksi permintaan dimasa yang akan datang dengan

berdasarkan data masa lalu, atau untuk mengetahui pengaruh

satu variabel bebas (independent) terhadap variabel tak bebas

(dependent) adalah menggunakan regresi linier. Regresi linier

dibagi ke dalam dua kategori, yaitu regresi linier sederhana dan

regresi linier berganda.

Regresi linier sederhana digunakan hanya untuk satu

variabel bebas (independent) dan satu variabel tak bebas

(dependent). Sedangkan regresi linier berganda digunakan

untuk satu variabel tak bebas (dependent) dan dua atau lebih

Page 75: PERSEMBAHAN - ecampus-fip.umj.ac.id

45

variabel bebas (independent).

Tujuan penerapan kedua metode ini adalah untuk

meramalkan atau memprediksi besaran nilai variabel tak bebas

(dependent) yang dipengaruhi variabel bebas (independent).

Rumus regresi linier sederhana

Y = α + b · X

Keterangan:

Y = Variabel terikat

X = Variabel bebas

α dan b = Konstanta

b. Uji Keberartian Regresi (Uji F)

Menurut Sugiyono (2015:266) uji F digunakan untuk

mengetahui apakah variabel-variabel independen secara

simultan berpengaruh signifikan terhadap variabel dependen.

Derajat kepercayaan yang digunakan adalah 5% apabila nilai F

hasil perhitungan lebih besar dari nilai F tabel maka hipotesis

alternatif yang menyatakan bahwa semua variabel independen

secara simultan berpengaruh signifikasikan terhadap variabel

dependen.

𝐹ℎ=

𝑅2/ 𝐾

(1−𝑅2)/(𝑛−𝑘−1)

Keterangan :

Page 76: PERSEMBAHAN - ecampus-fip.umj.ac.id

46

R² = Koefisien Korelasi Ganda

k = Jumlah Variabel Independen

n = Jumlah Anggota Sampel

c. Uji Analisis Korelasi

Siregar (2017:335) analisis hubungan (korelasi) adalah

suatu bentuk korelasi data dalam penelitian yang bertujuan

untuk mengetahui kekuatan atau bentuk arah hubungan di

antara dua variabel dan besarnya pengaruh yang disebabkan

oleh variabel yang satu (variabel bebas) terhadap variabel

lainnya (variabel terikat).

Rumus untuk menhitung korelasi product moment

sebagai berikut:

𝑟 =n∑xy − (∑x)(∑Y)

√[n. ∑x2 − (∑X)2]. [n. ∑𝑌2 − (∑𝑌)2

Keterangan:

r = Korelasi

X = Variabel Independent

Y = Variabel Dependent

n = Jumlah Data (responden)

Dalam memberikan interpretasi data secara sederhana

terhadap angka korelasi “r” products moment umumnya

menggunakan pedoman pada tabel 3.6 berikut :

Page 77: PERSEMBAHAN - ecampus-fip.umj.ac.id

47

Tabel 3.7 Tingkat Korelasi dan Kekuatan Hubungan

No. Nilai Korelasi (r) Tingkat Hubungan

1. 0,00 – 0,199 Sangat Rendah

2. 0,20 – 0,399 Rendah

3. 0,40 – 0,599 Sedang

4. 0,60 – 0,799 Kuat

5. 0,80 – 1,000 Sangat Kuat (Sumber: Sugiyono, 2013:257)

d. Uji Koefisien Determinasi

Siregar (2017:338) koefisien determinasi (KD) adalah

angka yang menyatakan atau digunakan untuk mengetahui

konstribusi atau sumbangan yang diberikan oleh sebuah

variabel atau lebih X (bebas) terhadap variabel Y (terikat).

Dengan menggunakan rumus sebagai berikut:

KD = (r)² x 100%

Keterangan:

KD = Nilai Koefisien Determinasi

r = Nilai Koefisien Korelasi

Page 78: PERSEMBAHAN - ecampus-fip.umj.ac.id

48

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

A. Deskripsi Data

1. Deskripsi Hasil Penelitian

Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif. Data yang

dikumpulkan dalam penelitian ini meliputi dua variabel yaitu: data

tentang keterampilan menulis karangan (X) dan kemampuan

bercerita anak (Y).

Pada bagian ini akan disajikan analisis deskriptif dari data

kuantitatif hasil penelitian berupa gambaran dari masing-masing

variabel. Analisis deskriptif untuk variabel keterampilan menulis

karangan (X) dan kemampuan bercerita anak (Y) adalah sebagai

berikut :

a. Variabel Keterampilan Menulis Karangan (X)

Pada variabel keterampilan menulis karangan peneliti

memperoleh data melalui tes yang diberikan kepada 37 siswa,

tes ini terdiri dari 1 soal mengarang. Berdasarkan perhitungan

deskriptif data keterampilan menulis karangan maka diperoleh

data dengan hasil skor seluruhnya berjumlah 2134, nilai rata-

rata (mean) 57,68 nilai tengah (median) 62,00, nilai terbanyak

(mode) 28, standar deviasi atau simpangan baku sebesar

17,439 dan varian tersebar 304,114. Selanjutnya diperoleh nilai

Page 79: PERSEMBAHAN - ecampus-fip.umj.ac.id

49

minimum sebesar 26, dan nilai maximum 86. Hasil perhitungan

dapat dilihat pada tabel 4.1 dibawah ini:

Tabel 4.1

Distribusi Variabel Keterampilan Menulis Karangan

Statistics

Keterampilan Menulis Karangan

N

Valid 37

Missing 0

Mean 57.68

Std. Error of Mean 2.867

Median 62.00

Mode 28a

Std. Deviation 17.439

Variance 304.114

Range 60

Minimum 26

Maximum 86

Sum 2134

a. Multiple modes exist. The

smallest value is shown

b. Variabel Kemampuan Bercerita Anak (Y)

Pada variabel kemampuan bercerita anak memperoleh

data melalui rubrik penilaian yang diberikan kepada 37 siswa,

rubrik penilaian ini terdiri dari 5 aspek penilaian. Berdasarkan

perhitungan deskriptif data kemampuan bercerita anak maka

diperoleh data dengan hasil skor seluruhnya berjumlah 2416,

nilai rata-rata (mean) 65,30 nilai tengah (median) 64,00, nilai

terbanyak (mode) 56, standar deviasi atau simpangan baku

Page 80: PERSEMBAHAN - ecampus-fip.umj.ac.id

50

sebesar 10,069 dan varian sebesar 101,381. Selanjutnya

diperoleh nilai minimum sebesar 48, dan nilai maximum

sebesar 88. Hasil perhitungan dapat dilihat pada tabel 4.2

dibawah ini:

Tabel 4.2

Distribusi Variabel Kemampuan Bercerita Anak

Statistics

kemampuan Bercerita Anak

N

Valid 37

Missing 0

Mean 65.30

Std. Error of Mean 1.655

Median 64.00

Mode 56

Std. Deviation 10.069

Variance 101.381

Range 40

Minimum 48

Maximum 88

Sum 2416

B. Hasil Analisis Data

1. Uji Prasyarat Analisis

a. Uji Normalitas

Page 81: PERSEMBAHAN - ecampus-fip.umj.ac.id

51

Uji normalitas bertujuan untuk dapat menguji apakah

sebuah model regresi penelitian, baik variabel dependen dan

variabel lainnya mempunyai distribusi data yang normal atau

tidak. Pada sebuah model regresi yang baik adalah model

penelitian yang memiliki data yang berdistribusi dengan

normal atau mendekati normal. Uji normalitas dapat di deteksi

dengan Kolmogorov-Smirnov.

Tabel 4.3 Hasil Uji Normalitas

One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test

Unstandardized Residual

N 37

Normal Parametersa,b

Mean .0000000

Std. Deviation 8.66872692

Most Extreme Differences

Absolute .076

Positive .074

Negative -.076

Kolmogorov-Smirnov Z .463

Asymp. Sig. (2-tailed) .983

a. Test distribution is Normal.

b. Calculated from data.

Sumber : Pengolahan data SPSS V.21.

Hasil uji One Sample Kolmogorov-Smirnov pada tabel

diatas menunjukkan nilai Kolmogorov-Smirnov sebesar 0,463

dan tingkat probabilitas signifikan 0,983. Karena nilai P

(Asymp. Sig) lebih besar dari tingkat signifikan 0,05, maka

dapat disimpulkan bahwa data residul pada model regresi ini

Page 82: PERSEMBAHAN - ecampus-fip.umj.ac.id

52

terdistribusi secara normal. Dengan kata lain model regresi

yang digunakan memenuhi asumsi normalitas.

b. Uji Homogenitas

Uji homogenitas dilakukan untuk menguji kesamaan

beberapa nilai rata-rata yang terdistribusi normal dan

membuktikan kesamaan varians variabel yang membentuk

sampel tersebut dengan kata lain setiap variabel yang diambil

berasal dari populasi yang sama. Syarat pengambilan sampel

harus respresentif artinya sampel harus mewakili suatu

populasi yang baik.

Uji homogenitas dalam penelitian ini menggunakan uji

Levence Statistik dengan program SPSS 21 taraf signifikan

dari varians 0,05. Kriteria pengambilan keputusan yaitu:

1. Jika signifikasi > 0,05 maka varians sama.

2. Jika signifikasi < 0,05 maka varians tidak sama.

Berdasarkan hasil uji homogenitas dengan uji Levence

Statistik didapatkan hasil 0,117. Karena nilai 0,117 > 0,05,

maka kriteria keputusan Ho mempunyai varians yang sama

(homogen). Berikut ini adalah tabel hasil uji homogenitas :

Page 83: PERSEMBAHAN - ecampus-fip.umj.ac.id

53

Tabel 4.4 Hasil Uji Homogenitas

Test of Homogeneity of Variances

Kemampuan Bercerita Anak

Levene Statistic df1 df2 Sig.

1.903 10 17 .117

Sumber : Pengolahan data SPSS V. 21.

c. Uji Linieritas

Uji linieritas dilakukan untuk mengetahui apakah antara

variabel X dan Y mempunyai hubungan yang linier atau tidak

secara signifikan. Hasil data dikatakan bahwa ada hubungan

linier, jika nilai signifikan > 0,05. Berdasarkan uji linier yang

telah dilakukan, hubungan keterampilan menulis karangan

dan kemampuan bercerita anak menghasilkan nilai F= 0,629

dengan nilai signifikasi 0,831. Maka dapat disimpulkan bahwa

hubungan antara kedua variabel tersebut adalah linier, karena

dari hasil perhitungan diperoleh nilai signifikasi 0,831 lebih

besar dari 0.05. Perhitungan uji linieritas selengkapnya dapat

dilihat pada lampiran perhitungan uji linieritas.

Page 84: PERSEMBAHAN - ecampus-fip.umj.ac.id

54

Tabel 4.5 Hasil Uji Linieritas

ANOVA Table

Sum of

Squares

df Mean

Square

F Sig.

BerceritaAnak *

KeterampilanMen

ulisKarangan

Between

Groups

(Combined) 2025.730 19 106.617 1.116 .413

Linearity 944.444 1 944.444 9.886 .006

Deviation from

Linearity

1081.286 18 60.071 .629 .831

Within Groups 1624.000 17 95.529

Total 3649.730 36

Sumber: Pengolahan data SPSS V.21.

d. Pengujian Hipotesis

1) Uji Analisis Regresi Linier Sederhana

Analisis regresi sederhana digunakan untuk melihat

pengaruh hubungan antara variabel Y kemampuan

bercerita anak dengan variabel X keterampilan menulis

karangan. Berikut ini adalah persamaan regresi

sederhana yang didapat menggunakan program SPSS

V.21.

Page 85: PERSEMBAHAN - ecampus-fip.umj.ac.id

55

Tabel 4.6 Hasil Uji Analisis Regresi Linier Sederhana

Coefficients

a

Model Unstandardized

Coefficients

Standardized

Coefficients

t Sig.

B Std.

Error

Beta

1

(Constant) 48.357 5.057 9.562 .000

KeterampilanMenulisKaran

gan

.294 .084 .509 3.496 .001

a. Dependent Variable: BerceritaAnak

Sumber: Pengolahan data SPSS V.21.

Analisis regresi sederhana terdapat data penelitian

hubungan keterampilan menulis karangan dengan

kemampuan bercerita anak menghasilkan koefisien arah

regresi sebesar 0,294 dan nilai konstanta sebesar 48,357.

Maka bentuk arah pengaruh hubungan antara

keterampilan menulis karangan dengan kemampuan

bercerita anak memiliki persamaan regresi:

Ỳ= α+bX

Ỳ= 48,357 + 0,294X

Persamaan regresi tersebut menunjukkan bahwa

setiap skor keterampilan menulis karangan (X) atau

mengalami peningkatan satu skor, maka kemampuan

bercerita anak (Y) akan naik juga sebesar 0,294 pada

konstanta 48,357. Sedangkan nilai ℎ𝑖𝑡𝑢𝑛𝑔 = 3,496 dan

𝑡𝑎𝑏𝑒𝑙= 2,030 dengan nilai signifikasi 0,001 < 0,05, maka

Page 86: PERSEMBAHAN - ecampus-fip.umj.ac.id

56

Ho ditolak dan Ha diterima, yang berarti ada pengaruh

hubungan yang signifikasi variabel independen (X) dan

dependen (Y).

2) Uji Keberartian Regresi (Uji F)

Uji keberartian regresi dilakukan untuk mengetahui

apakah persamaan regresi yang diperoleh memiliki

keberartian atau tidak. Berikut ini hasil uji F menggunakan

program SPSS V.21 yang disajikan pada table dibawah

ini:

Tablel 4.7 Uji Keberartian Regresi (Uji F)

ANOVA

a

Model Sum of

Squares

Df Mean

Square

F Sig.

1

Regression 944.444 1 944.444 12.219 .001b

Residual 2705.286 35 77.294

Total 3649.730 36

a. Dependent Variable: BerceritaAnak

b. Predictors: (Constant), KeterampilanMenulisKarangan

Sumber: Pengolahan data SPSS V.21.

Pada tabel diatas menjelaskan apakah terdapat

pengaruh yang signifikan antara variabel independen (X)

terhadap variabel dependen (Y). Tabel tersebut

menyatakan bahwa 𝑓ℎ𝑖𝑡𝑢𝑛𝑔 12,219 >𝑓𝑡𝑎𝑏𝑒𝑙 dengan tingkat

Page 87: PERSEMBAHAN - ecampus-fip.umj.ac.id

57

signifikasi sebesar 0,001 < 0,005 diperoleh 𝑓𝑡𝑎𝑏𝑒𝑙 = 4,12

karena 𝑓ℎ𝑖𝑡𝑢𝑛𝑔 >𝑓𝑡𝑎𝑏𝑒𝑙 yaitu 12,219 > 4,12. Maka hal ini

menunjukkan persamaan regresi yang diperoleh terdapat

pengaruh hubungan variabel keterampilan menulis

karangan dengan kemampuan bercerita anak.

3) Uji Analisis Korelasi

Uji analisis korelasi studi pembahasan tentang

keeratan hubungan antar variabel yang dinyatakan

koefisien korelasi. Hubungan antara variabel bebas (X)

dan variabel (Y). berikut ini adalah hasil uji analisis

korelasi dengan menggunakan SPSS 21.

Page 88: PERSEMBAHAN - ecampus-fip.umj.ac.id

58

Tabel 4.8 HASIL UJI ANALISIS KORELASI

Correlations

Keterampilan

Menulis

Karangan

Kemampuan

Bercerita Anak

Keterampila

n Menulis

Karangan

Pearson Correlation 1 .509**

Sig. (2-tailed) .001

N 37 37

Kemampuan

Bercerita

Anak

Pearson Correlation .509** 1

Sig. (2-tailed) .001

N 37 37

**. Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed).

Sumber : Pengolahan data SPSS V. 21.

Dari hasil analisis korelasi sederhana terdapat

besarnya nilai korelasi atau terdapat hubungan sebesar

0,509 yang berarti variabel (X) keterampilan menulis

karangan dengan variabel (Y) kemampuan bercerita anak

memiliki tingkat hubungan yang sedang. Terdapat pula

nilai signifikansi sebesar 0,001 < 0,05, hal ini

menunjukkan bahwa terdapat hubungan yang signifikan

antara keterampilan menulis karangan dengan

kemampuan bercerita anak.

4) Uji Koefisien Determinasi

Koefisien determinasi digunakan untuk mengetahui

persentase pengaruh yang diberikan variabel

keterampilan menulis karangan (X) terhadapat variabel

Page 89: PERSEMBAHAN - ecampus-fip.umj.ac.id

59

kemampuan bercerita anak (Y).

Tabel 4.9 Hasil Uji Koefisien Determinasi

Model Summary

Model R R Square Adjusted R Square Std. Error of the

Estimate

1 .509a .259 .238 8.792

a. Predictors: (Constant), Keterampilan Menulis Karangan

Sumber Pengolahan data SPSS V.21.

Pada tabel diatas menjelaskan tentang koefisiensi

determinasi (R square) sebesar 0,259 yang mengandung

pengertian bahwa pengaruh variabel bebas (keterampilan

menulis karangan) terhadap variabel terikat (kemampuan

bercerita anak) sebesar 25,9% sedangkan sisanya 74,8%

dipengaruhi oleh variabel yang lain.

C. Interpretasi Hasil Penelitian

Berdasarkan hasil perhitungan yang telah dilakukan

dengan melalui berbagai macam uji, dari uji normalitas

hingga uji hipotesis korelasi didapat bahwa data yang

dimiliki homogen, dan linier. Hal tersebut terbukti dengan

perhitungan yang dilakukan didasarkan syarat-syarat yang

berlaku. Adapun untuk uji korelasi antara variabel

keterampilan menulis karangan dengan kemampuan

bercerita anak dilakukan dengan rumus product moment

Page 90: PERSEMBAHAN - ecampus-fip.umj.ac.id

60

dan didapat nilai r atau koefisien korelasinya sebesar

0,259. Selanjutnya dilakukan uji signifikasi dan didapat

nilai ℎ𝑖𝑡𝑢𝑛𝑔= 3,496 dan nilai 𝑡𝑎𝑏𝑒𝑙= 2,030 dengan

ketentuan bila ℎ𝑖𝑡𝑢𝑛𝑔> 𝑡𝑎𝑏𝑒𝑙 maka kedua variabel memiliki

hubungan signifikasi atau dengan kata lain Ho ditolak dan

Ha diterima.

Diketahui juga, bahwa nilai koefisien korelasi antara

keterampilan menulis karangan dengan kemampuan

bercerita anak berada pada nilai 0,40 – 0,599. Maka

hubungan antara keterampilan menulis karangan dengan

kemampuan bercerita anak memiliki tingkat keeratan yang

sedang. Selanjutnya dilakukan perhitungan lebih lanjut

untuk mengetahui seberapa besar kontribusi antara

keterampilan menulis karangan dengan kemampuan

bercerita anak sebesar 25,9% dan 74,8% dipengaruhi

variabel lain.

Page 91: PERSEMBAHAN - ecampus-fip.umj.ac.id

61

BAB V PENUTUP

A. Kesimpulan

Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan, dapat disimpulkan

bahwa :

1. Pengaruh hubungan keterampilan menulis karangan dengan

kemampuan bercerita anak pada siswa kelas III berada pada

nilai 0,40 – 0,599. Maka hubungan antara keterampilan menulis

karangan dengan kemampuan bercerita anak memiliki keeratan

yang sedang atau cukup. Karena besarnya nilai korelasi atau

terdapat hubungan (R) sebesar 0,509 yang berarti keterampilan

menulis karangan memiliki korelasi dengan tingkat yang sedang

atau cukup terhadap kemampuan bercerita anak.

2. Berdasarkan koefisien determinasi atau R Square sebesar

0,259 yang artinya 25,9% variabel terikat yaitu kemampuan

bercerita anak (Y) variansinya dapat dijelaskan oleh variabel

bebas keterampilan menulis karangan (X) dan sisanya

dijelaskan oleh variabel diluar variabel yang digunakan.

B. Saran-saran

Berdasarkan hasil penelitian dan kesimpulan yang telah

dipaparkan, maka saran yang dapat disampaikan oleh peneliti

adalah sebagai berikut:

Page 92: PERSEMBAHAN - ecampus-fip.umj.ac.id

62

1. Bagi guru

Sebaiknya guru menggunakan media gambar dalam

pembelajaran keterampilan menulis agar pembelajaran lebih

menyenangkan dan hasil yang diperoleh siswa lebih

memuaskan.

2. Bagi siswa

a. Mengingat kesulitan yang ditemui pada siswa adalah tentang

penggunaan ejaan maka diberikan saran sebaiknya siswa

lebih memahami penggunaan ejaan yang benar sesuai

dengan EYD (Ejaan Yang Disempurnakan) dalam penulisan

karangan.

b. Penggunaan tanda baca yang kurang tepat merupakan

permasalahan yang ditemui pada karangan siswa, maka

sebaiknya siswa lebih memahami penggunaan tanda baca

yang tepat dalam penulisan karangan.

3. Bagi peneliti selanjutnya

Hasil penelitian tentang keterampilan menulis karangan

dengan kemampuan bercerita anak pada pembelajaran bahasa

Indonesia ini dapat ditindak lanjuti untuk menghasilkan

penelitian yang lebih baik.

Page 93: PERSEMBAHAN - ecampus-fip.umj.ac.id

63

DAFTAR PUSTAKA

Badrih, d. (2013). Bahasa Indonesia Untuk Karangan Ilmiah . Malang :

UMM Press.

Dalman, H. (2016). Keterampilan Menulis. Jakarta: Rajawali Pers.

Ghozali, I. (2013). Aplikasi Analisis Multivariate Dengan Program Spss, Cet7,. semarang: Badan Penerbit Universitas Diponegoro.

Kuncoro, M. (2009). Mahir Menulia Kiat Jitu Menulis Artikel, Opini, Kolom dan Resensi Buku. Jakarta: Erlangga.

Kurniawan, H. (2013). Menulis Kreatif Cerita Anak . Jakarta: Akademia Permata.

Maryuningsih. (2014). Hubungan Minat Membaca Dengan Keterampilan Menulis Narasi Siswa Kelas Sekolah Dasar Se-Gugus Kecamatan Kraton Jogjakarta Tahun ajaran 2013/2014 . Jogjakarta: Universitas Negeri Jogjakarta.

Mawarni, R. (2015). Peningkatan Keterampilan Menulis Kelas III SD N Pencar 2 Sleman. Yogyakarta: Universitas Negeri Yogyakarta.

Mawarni, Y. T. (2016). Peningkatan Keterampilan Bercerita Menggunakan Media Kartu Gambar Untuk Siswa Kelas VII D SMP Negri 2 Prambanan Klaten . Jogjakarta: Universitas Negeri Jogjakarta.

Nasehudin, T. S. (2012). Metode Penelitian Kuantitatif. Bandung : CV PUSTAKA SETIA.

Resmini, N. (2007). Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia di kelas Tinggi. Bandung: UPI PRESS.

Ridwanuddin, D. (2015). Bahasa Indonesia . Tangerang: UIN Press.

Siregar, S. (2017). Statistik Parametrik Untuk Penelitian Kuantitatif . Jakarta: Bumi Aksara.

Sugiyono. (2011). Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif dan R&D. Bandung: Alfabeta.

Sugiyono. (2013). METODE PENELITIAN PENDIDIKAN Pendekatan Kuantitatif, Kualitatif dan R&D. Bandung: ALFABETA.

Sugiyono. (2015). METODE PENELITIAN PENNDIDIKAN Pendekatan Kuantitatif, Kualitatif dan R&D. Bandung: ALFABETA.

Page 94: PERSEMBAHAN - ecampus-fip.umj.ac.id

64

Sujarweni, W. (2014). Metodologi Penelitian Lengkap , Praktis dan Mudah dipahami. Jogjakarta: Pustaka Baru Perss.

Sumanto, M. (2014). Teori dan Aplikasi Metode Penelitian . Jagakarsa: CAPS

Tarigan, H. G. (2008). Menulis Sebagai Suatu Keterampilan Berbahasa. Bandung: Angkasa.

Trijono, R. (2015). Metodologi Penelitian Kuantitatif. Jakarta: Papas Sinar Sinanti.

Widyasari, N., & Hayyun, M. (2017). Pengembangan Pembelajaran MATEMATIKA Sekolah Dasar. Jakarta: Fakultas Ilmu Pendidikan Universitas Muhammdiyah Jakarta.

Zubaidah, E. (2013). Pemilihan Nilai Karakter dalam Cerita Anak dan Teknik Penceritaannya , Vol II, Edisi 2.

Zulela, H. (2013). Terampil Menulis disekolah Dasar Model Pengembangan Pembelajaran Menulis disekolah Dasar. Tangerang: Pustaka Mandiri.

Page 95: PERSEMBAHAN - ecampus-fip.umj.ac.id

65

LAMPIRAN 1

Instrumen Keterampilan Menulis Karangan Kembangkan kalimat-kalimat pada gambar berseri dibawah ini menjadi paragraf-paragraf, kemudian gabungkan dan beri judul karanganmu.

Page 96: PERSEMBAHAN - ecampus-fip.umj.ac.id

66

LAMPIRAN 2

RUBRIK PENILAIAN BERCERITA ANAK Nama : Kelas :

No.

Aspek Nilai Penskoran Skor

1 2 3 4 5

1. Isi cerita

2. Pilihan kata

3. Ekspresi

4. Volume suara

5. Kelancaran

Jumlah

Kriteria Penilaian : Skor 1 : Sangat tidak baik Skor 2 : Kurang baik Skor 3 : Cukup baik Skor 4 : Baik Skor 5 : Sangat baik

Penilaian = skor yang diperoleh

skor ideal x 100 =

LAMPIRAN 3

Skor Hasil Penelitian Keterampilan Menulis Karangan

No. Nama Ide/gagasan Organisasi isi

Struktur tata

bahasa

Kosa kata

Ejaan Jumlah

1. Azka F 7 6 7 6 6 64

2. Aira 9 7 7 6 8 74

3. Alit 2 4 2 3 3 28

4. Ardi 9 9 8 7 7 80

5. Bintang 3 4 4 4 4 38

6. Calisya 8 8 7 8 7 76

7. Carissa 2 2 3 3 4 28

8. Chico 5 7 5 6 4 54

9. Dian 6 7 7 6 6 64

10. Dzikril 4 5 5 4 4 44

11. Fahri 5 5 6 6 4 52

12. Fathir 9 9 7 7 7 78

13. Fhalen 6 6 5 6 5 56

14. Kezya 4 4 4 5 5 44

15. Kanaya 7 7 6 7 7 68

16. Khalisa 6 7 7 6 7 66

17. Khoirun 2 4 4 4 5 38

Page 97: PERSEMBAHAN - ecampus-fip.umj.ac.id

67

18. Liviana 9 9 8 7 7 80

19. Moza 7 7 6 6 6 64

20. M. Haryo 4 5 6 6 6 54

21. M. Adam 10 8 9 8 8 86

22. Nabila 4 5 4 4 4 42

23. Nafirsa 8 8 7 7 7 74

24. Natasya 6 7 6 6 6 62

25. Oliv 4 4 4 5 7 48

26. Vanessa 6 6 6 6 7 62

27. Viona T 6 5 5 5 6 54

28. Rizki R 7 7 6 5 6 62

29. Riski R.P 2 2 3 4 3 28

30. Revina 10 8 9 8 8 86

31. Sima F 4 4 4 4 3 38

32. Sheren 8 8 7 7 7 74

33. Sally 8 7 7 7 7 72

34. Saskia 7 7 6 6 7 66

35. Wisnu 2 3 2 4 2 26

36. Yusup 4 4 4 3 3 36

37. Zahrotun 7 7 7 6 7 68

LAMPIRAN 4

Skor Hasil Penelitian Kemampuan Bercerita Anak

No. Nama Isi cerita

Pilihan kata

Ekspresi Volume suara

Kelancaran Jumlah

1. Azka F 4 4 2 2 4 64

2. Aira 3 3 1 2 4 52

3. Alit 5 5 1 2 4 68

4. Ardi 5 4 2 3 4 72

5. Bintang 4 4 1 2 3 56

6. Calisya 5 5 3 3 4 80

7. Carissa 4 3 2 2 4 60

8. Chico 4 3 3 5 4 76

9. Dian 5 5 3 4 4 84

10. Dzikril 4 4 3 3 4 72

11. Fahri 4 4 1 2 3 56

12. Fathir 5 4 2 3 5 76

13. Fhalen 4 3 2 2 4 60

14. Kezya 4 3 3 2 2 56

15. Kanaya 4 4 2 3 4 68

16. Khalisa 4 4 3 4 4 76

17. Khoirun 4 4 1 2 4 60

18. Liviana 5 5 4 4 4 88

19. Moza 4 3 2 2 4 60

Page 98: PERSEMBAHAN - ecampus-fip.umj.ac.id

68

20. M. Haryo 4 4 2 2 3 60

21. M. Adam 5 5 2 3 4 76

22. Nabila 4 4 3 3 4 72

23. Nafirsa 4 4 1 3 5 68

24. Natasya 4 4 1 2 3 56

25. Oliv 3 1 2 3 3 48

26. Vanessa 4 3 2 2 3 56

27. Viona T 3 2 3 3 3 56

28. Rizki R 4 4 3 3 4 72

29. Riski R.P 4 2 1 2 4 52

30. Revina 4 4 1 3 4 64

31. Sima F 4 3 1 2 4 56

32. Sheren 5 4 2 2 5 72

33. Sally 5 5 3 3 4 80

34. Saskia 3 3 2 2 4 56

35. Wisnu 3 3 2 2 4 56

36. Yusup 4 3 2 3 3 60

37. Zahrotun 4 4 2 3 5 72

Page 99: PERSEMBAHAN - ecampus-fip.umj.ac.id

69

LAMPIRAN 5

HASIL OUPUT SPSS V.21

A. Deskripsi Hasil Penelitian

1. Hasil Uji Distribusi Keterampilan Menulis Karangan

Statistics

Keterampilan Menulis Karangan

N

Valid 37

Missing 0

Mean 57.68

Std. Error of Mean 2.867

Median 62.00

Mode 28a

Std. Deviation 17.439

Variance 304.114

Range 60

Minimum 26

Maximum 86

Sum

2134

a. Multiple modes exist. The smallest value is shown

Page 100: PERSEMBAHAN - ecampus-fip.umj.ac.id

70

LAMPIRAN 6

2. Hasil Uji Distribusi Kemampuan Bercerita Anak

Statistics

kemampuan Bercerita Anak

N

Valid 37

Missing 0

Mean 65.30

Std. Error of Mean 1.655

Median 64.00

Mode 56

Std. Deviation 10.069

Variance 101.381

Range 40

Minimum 48

Maximum 88

Sum

2416

Page 101: PERSEMBAHAN - ecampus-fip.umj.ac.id

71

LAMPIRAN 7 A. Hasil Analisis Data

2. Uji Prasyarat Analisis

a. Uji Normalitas

One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test

Unstandardized Residual

N 37

Normal Parametersa,b

Mean

.0000000

Std. Deviation 8.66872692

Most Extreme Differences Absolute

.076

Positive .074 Negative -.076

Kolmogorov-Smirnov Z .463

Asymp. Sig. (2-tailed) .983

a. Test distribution is Normal.

b. Calculated from data.

b. Homogenitas

Test of Homogeneity of Variances

Kemampuan Bercerita Anak

Levene Statistic df1 df2 Sig.

1.903 10 17 .117

Page 102: PERSEMBAHAN - ecampus-fip.umj.ac.id

72

c. Uji Linieritas

ANOVA Table

Sum of

Squares

df Mean

Square

F Sig.

BerceritaAnak *

KeterampilanMe

nulisKarangan

Between

Groups

(Combined) 2025.730 19 106.617 1.116 .413

Linearity 944.444 1 944.444 9.886 .006

Deviation from

Linearity

1081.286 18 60.071 .629 .831

Within Groups 1624.000 17 95.529

Total 3649.730 36

d. Pengujian Hipotesis

5) Uji Analisis Regresi Linier Sederhana

Coefficientsa

Model Unstandardized Coefficients

Standardized

Coefficients

t Sig.

B Std. Error Beta

1

(Constant) 48.357 5.057 9.562 .000

KeterampilanMenulisKarangan

.294 .084 .509 3.496 .001

a. Dependent Variable: BerceritaAnak

6) Uji Keberartian Regresi (Uji F)

ANOVAa

Model Sum of Squares

Df Mean Square

F Sig.

1

Regression

944.444 1 944.444 12.219 .001b

Residual 2705.286 35 77.294

Total 3649.730 36 a. Dependent Variable: BerceritaAnak

Page 103: PERSEMBAHAN - ecampus-fip.umj.ac.id

73

b. Predictors: (Constant), KeterampilanMenulisKarangan

7) Uji Analisis Korelasi

Correlations

Keterampilan Menulis

Karangan

Kemampuan Bercerita Anak

Keterampilan Menulis Karangan

Pearson Correlation 1 .509**

Sig. (2-tailed) .001

N 37 37

Kemampuan Bercerita Anak

Pearson Correlation .509** 1

Sig. (2-tailed) .001 N 37 37

**. Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed).

8) Uji Koefisieni Determinasi

Model Summary

Model R R Square Adjusted R Square Std. Error of the Estimate

1 .509

a .259 .238 8.792

a. Predictors: (Constant), Keterampilan Menulis Karangan

Page 104: PERSEMBAHAN - ecampus-fip.umj.ac.id

74

LAMPIRAN 8

1. Profil Sekolah

1) Nama Sekolah : SDN Sudimara Barat 05

2) Alamat Sekolah : Jl. Raden Fatah No. 69,

Sudimara Barat Ciledug, Kota Tangerang

3) Kelurahan : Sudimara Barat

4) Kecamatan : Ciledug

5) Kota : Kota Tangerang

6) Provinsi : Banten

7) Kode Pos : 15151

8) Status Sekolah : Negeri

9) Jejang pendidikan : Sekolah Dasar

2. Visi Misi dan Tujuan

A. Visi Sekolah

Mewujudkan sekolah yang kondusif dan mampu menghasilkan

lulusan yang cerdas, berakhlakul karimah dan bertaqwa

kepada Tuhan Yang Maha Esa, serta peduli terhadap

lingkungan.

B. Misi Sekolah

1. Terwujudnya sekolah yang bersih hijau dan sehat

2. Membiasakan perilaku hidup hemat

Page 105: PERSEMBAHAN - ecampus-fip.umj.ac.id

75

3. Berkompeten dalam memanfaatkan sampah

4. Menjalin kerjasama yang harmonis antara warga sekolah

dan lingkungan

C. Tujuan Sekolah

Mewujudkan pembelajaran yang kreatif, inovatif, dinamis dan

menyenangkan

1. Siswa beriman kepada Tuhan Yang Maha Esa

2. Berkembangnya potensi peserta didik

3. Siswa memiliki dasar-dasar pengetahuan dan keterampilan

4. Siswa mampu menjaga dan mencintai lingkungan bersih

dan sehat.

Page 106: PERSEMBAHAN - ecampus-fip.umj.ac.id

76

LAMPIRAN 9

DOKUMENTASI

Page 107: PERSEMBAHAN - ecampus-fip.umj.ac.id

77

Page 108: PERSEMBAHAN - ecampus-fip.umj.ac.id

78

Page 109: PERSEMBAHAN - ecampus-fip.umj.ac.id

79

Page 110: PERSEMBAHAN - ecampus-fip.umj.ac.id

80

Page 111: PERSEMBAHAN - ecampus-fip.umj.ac.id

81

Page 112: PERSEMBAHAN - ecampus-fip.umj.ac.id

82

Page 113: PERSEMBAHAN - ecampus-fip.umj.ac.id

83

Hasil kerja siswa terkait keterampilan menulis karangan

Page 114: PERSEMBAHAN - ecampus-fip.umj.ac.id

84

LAMPIRAN 10

Page 115: PERSEMBAHAN - ecampus-fip.umj.ac.id

85

LAMPIRAN 11

Page 116: PERSEMBAHAN - ecampus-fip.umj.ac.id

86

LAMPIRAN 12

Page 117: PERSEMBAHAN - ecampus-fip.umj.ac.id

87

Page 118: PERSEMBAHAN - ecampus-fip.umj.ac.id

88

LAMPIRAN 13

Page 119: PERSEMBAHAN - ecampus-fip.umj.ac.id

89

LAMPIRAN 14

Page 120: PERSEMBAHAN - ecampus-fip.umj.ac.id

90

LAMPIRAN 15

Page 121: PERSEMBAHAN - ecampus-fip.umj.ac.id

91

LAMPIRAN 16

Page 122: PERSEMBAHAN - ecampus-fip.umj.ac.id

92

Page 123: PERSEMBAHAN - ecampus-fip.umj.ac.id

93

LAMPIRAN 17

DAFTAR RIWAYAT HIDUP

Nama : Gita Ratnasari

Tempat, Tanggal Lahir : Tangerang, 13 Desember 1996

Jenis Kelamin : Perempuan

Agama : Islam

Kewarganegaraan : Indonesia

Alamat : Jl. Lembang 1 RT 001 RW 006 No.18

Sudimara Barat Ciledug, Tangerang

Telepon : 0895627345576

Email : [email protected]

Riwayat Pendidikan

SDN Sudimara Barat 05 : 2003 - 2008

SMP PGRI 2 Ciledug : 2008 -2011

SMA NEGERI 13 Tangerang : 2011 - 2014

Universitas Muhammadiyah Jakarta : 2014 - 2018