MOTTO DAN PERSEMBAHAN - IAIN Gorontalopai.iaingorontalo.ac.id/wp-content/uploads/2019/09/BUKU...Maha...

86

Transcript of MOTTO DAN PERSEMBAHAN - IAIN Gorontalopai.iaingorontalo.ac.id/wp-content/uploads/2019/09/BUKU...Maha...

Page 1: MOTTO DAN PERSEMBAHAN - IAIN Gorontalopai.iaingorontalo.ac.id/wp-content/uploads/2019/09/BUKU...Maha Mulia dan Maha Sempurna. Dia Kuasa atas sesuatu (Al-Isra :59) PERSEMBAHAN Persembahan
Page 2: MOTTO DAN PERSEMBAHAN - IAIN Gorontalopai.iaingorontalo.ac.id/wp-content/uploads/2019/09/BUKU...Maha Mulia dan Maha Sempurna. Dia Kuasa atas sesuatu (Al-Isra :59) PERSEMBAHAN Persembahan

MOTTO DAN PERSEMBAHAN MOTTO

Sungguh pada langit dan bumi terdapat tanda-tanda (kebesaran Allah) bagi orang-orang beriman

(QS. Al-Jaathiya : 3)

Allah member pengajaran dan pembelajaran kepada hamba-hamba-Nya, agar mereka kembali mengingat betapa mereka itu lemah dan Allah adalah Maha Kuat,

Maha Mulia dan Maha Sempurna. Dia Kuasa atas sesuatu

(Al-Isra :59)

PERSEMBAHAN

Persembahan Terima Kasih untuk sepasang mahluk Allah yang sangat aku cintai Ayahandaku Suleman Umar dan Ibundaku Hasna Abdul .

Orang Tua yang selalu menyertai langkah kehidupanku disetiap doa Terima Kasih atas kasih sayang yang tak pernah lekang oleh waktu, pengorbanan,

dan dukungan yang luar bisa kepada anakmu ini.

untuk Saudaraku Tersayang Hasni Umar, Fitra Umar dan Yulis Umar

Suamiku Tercinta Suprionis K. Lesi yang selalu memberikan dukungan, doa, dan pengorbanan untukku

Serta kepada sahabat-sahabatku yang memberikan dukungan dalam bentuk

kontribusi dalam menyelesaikan karya ini.

Page 3: MOTTO DAN PERSEMBAHAN - IAIN Gorontalopai.iaingorontalo.ac.id/wp-content/uploads/2019/09/BUKU...Maha Mulia dan Maha Sempurna. Dia Kuasa atas sesuatu (Al-Isra :59) PERSEMBAHAN Persembahan

KATA PENGANTAR

حمن الر حیم بسم ا� الر Assalamualaikum Wr.Wb

Puji dan syukur kehadirat Allah SWT yang maha pengasih lagi maha penyayang karena atas Hidayah dan Inayah-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan dan menyusun Skripsi yang berjudul “Nilai-nilai Pendidikan Agama Islam dan Budi Pekerti dalam Adat Gorontalo Molunggelo di Desa Hutabohu Kecamatan Limboto Barat Kabupaten Gorontalo”, sholawat dan salam semoga tetap terlimpahkan kepada Nabi Muhammad SAW, keluarga, para sahabat, dan orang-orang yang mengikuti petunjuknya hingga akhir zaman.

Penulis menyadari bahwa penulisan skripsi ini penulis banyak mengalami kesulitan, namun dengan kekuatan ketabahan hati akhirnya penulis dapat menyelesaikan Skripsi ini, penulis menyadari bahwa kesulitan yang penulis alami tidak akan terselesaikan hanya karena kekuatan ataupun ketabahan namun semuanya juga mendapat pertolongan dari Allah SWT yang diberikan melalui petunjuk-petunjuk bimbingan, serta bantuan dari pihak lain.

Sebagai insan sosial, penulis menyadari bahwa karya ilmiah yang berupa skripsi tidak dapat terselesaikan dengan baik tanpa bantuan secara moral maupun spiritual dari berbagai pihak. Untuk itu dalam kesempatan ini penulis perlu menyampaikan ucapan terima kasih setinggi-tingginya kepada :

1. Dr. Lahaji, M.Ag selaku Rektor IAIN Sultan Amai Gorontalo

2. Dr. Sofyan AP Kau, M.Ag., Dr. Ahmad Faisal, M.Ag., dan Dr. Mujahid Damopolii, M.Pd, selaku Wakil Rektor I,II, dan III IAIN Sultan Amai Gorontalo

3. Dr. H. Lukman Arsyad, M.Pd. Selaku Dekan Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan IAIN Sultan Amai Gorontalo

4. Dr. H. Muh. Hasbi, M.Pd., Dr. Hj. Lamsike Pateda, M.Pd., Dr. H. Arten H. Mobonggi, M.Pd., Selaku Wakil Dekan I,II, dan III Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan IAIN Sultan Amai Gorontalo

Page 4: MOTTO DAN PERSEMBAHAN - IAIN Gorontalopai.iaingorontalo.ac.id/wp-content/uploads/2019/09/BUKU...Maha Mulia dan Maha Sempurna. Dia Kuasa atas sesuatu (Al-Isra :59) PERSEMBAHAN Persembahan

5. Dr. Razak H. Umar, M.Pd., dan Dr. Hj. Munirah, M.Pd., selaku Ketua Jurusan dan Sekretaris Jurusan Pendidikan Agama Islam Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan IAIN Sultan Amai Gorontalo

6. Dr. H. Luqman Arsyad M.Pd., dan Momy A. Hunowu M.Si., masing-masing Pembimbing I dan Pembimbing II dalam penulisan skripsi ini, yang dengan sabar dan tekun dalam memberikan bimbingan dan arahan kepada penulis dalam penyusunan skripsi ini

7. Seluruh Dosen Prodi Pendidikan Agama Islam Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan IAIN Sultan Amai Gorontalo

8. Seluruh staf administrasi pada Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan IAIN Sultan Amai Gorontalo yang telah memberikan pelayanan yang baik selama studi

9. Kepada Ibu dan Bapak selaku Narasumber yang telah membantu penulis dalan memperoleh data maupun informasi yang di butuhkan penulis

10. Bapak Ibu di rumah yang selalu dinantikan do’anya, adik-adik yang selalu memberikan motivasi untuk belajar sehingga penulis dapat menyelesaikan studi ini

11. Kepada Suami yang selalu mendukung serta Sahabat-sahabat PAI B yang senantiasa bersama-sama ada dalam suka maupun duka

12. Seluruh pihak yang penulis tidak dapat sebut satu persatu yang selama ini telah ikhlas membantu, baik secara moril maupun secara material semoga mendapatkan pahala yang setimpal disisi Allah SWT

Akhirnya, semoga segala bantuan yang tidak ternilai harganya mendapatkan balasan dari Allah SWT. Semoga Skripsi ini dapat memberikan manfaat bagi penulis, dan pembaca pada umumnya. Aamiin.

Gorontalo, Juli 2019 Penulis

Fitri Umar NIM :141012042

Page 5: MOTTO DAN PERSEMBAHAN - IAIN Gorontalopai.iaingorontalo.ac.id/wp-content/uploads/2019/09/BUKU...Maha Mulia dan Maha Sempurna. Dia Kuasa atas sesuatu (Al-Isra :59) PERSEMBAHAN Persembahan

DAFTAR ISI HALAMAN JUDUL PENGESAHAN SKRIPSI ..................................................................... i PERYATAAN KEASLIAN SKRIPSI ..................................................... ii KATA PENGANTAR ........................................................................... iii DAFTAR ISI .......................................................................................... iv ABSTRAK ............................................................................................ v BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah .......................................................... 1 B. Rumusan Masalah ................................................................... 5 C. Tujuan ...................................................................................... 5 D. Kegunaan Penelitian ................................................................ 5 E. Pengertian Judul dan Definisi Operasional .............................. 6 F. Kajian Pustaka ........................................................................ 7

BAB II LANDASAN TEORI A. Nilai dan Perannya

1. Pengertian Nilai ................................................................. 8 2. Peran Nilai ......................................................................... 9

B. Hakekat Pendidikan Agama Islam 1. Pengertian Pendidikan Agama Islam ................................. 9 2. Tujuan Pendidikan Agama Islam ...................................... 10 3. Fungsi Pendidikan Agama Islam ...................................... 11 4. Nilai Dasar Pendidikan Agama Islam ............................... 13

C. Hakekat Budi Pekerti 1. Pengertian Pendidikan Budi Pekerti ................................. 15 2. Tujuan Pendidikan Budi Pekerti ....................................... 16 3. Fungsi Pendidikan Budi Pekerti ....................................... 17 4. Ruang Lingkup Pendidikan Budi Pekerti .......................... 17 5. Nilai Pendidikan Budi Pekerti ........................................... 18

D. Budaya Lokal Gorontalo 1. Pengertian Budaya ........................................................... 19 2. Sistem Nilai Budaya ......................................................... 19 3. Pengertian Budaya Lokal ................................................. 20 4. Ciri Budaya Lokal ............................................................. 21 5. Budaya Lokal Gorontalo ................................................... 22

E. Hakekat Adat Gorontalo ........................................................... 22 F. Hakekat Adat Molunggelo .........................................................

Page 6: MOTTO DAN PERSEMBAHAN - IAIN Gorontalopai.iaingorontalo.ac.id/wp-content/uploads/2019/09/BUKU...Maha Mulia dan Maha Sempurna. Dia Kuasa atas sesuatu (Al-Isra :59) PERSEMBAHAN Persembahan

1. Pengertian Adat Molunggelo ............................................ 23 2. Hakekat Adat Molunggelo ................................................ 23 3. Pelaksana Adat Molunggelo ............................................. 23 4. Atribut Adat ....................................................................... 24 5. Undangan ......................................................................... 24 6. Pelaksanaan ..................................................................... 25

BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Jenis dan Pendekatan Penelitian ............................................ 26 B. Lokasi Penelitian ..................................................................... 28 C. Sumber Data ........................................................................... 28 D. Subjek dan Objek .................................................................... 29 E. Prosedur Penelitian ..................................................................

1. Teknik Pengumpulan Data ............................................... 29 2. Teknik Pengolahan dan Analisis Data .............................. 31

F. Pengecekan Keabsahan Data ................................................ 33 G. Tahap-tahap Penelitian ........................................................... 34 H. Penggunaan Bahasa .............................................................. 35

BAB IV PEMBAHASAN A. Gambaran Umum Lokasi Penelitian ........................................ 35 B. Pelaksanaan Adat Molunggelo di Desa Hutabohu .................. 42 C. Nilai-nilai Pendidikan Agama Islam dan Budi Pekerti dalam Adat Molunggelo di Desa Hutabohu Kec. Limboto Barat Kab. Gorontalo .............................................................................. 45

BAB V PENUTUP A. Kesimpulan ............................................................................. 53 B. Saran ...................................................................................... 53

DAFTAR PUSTAKA Lampiran 1 Lampiran 2 Lampiran 3 Lampiran 4 Lampiran 5 Lampiran 6

Page 7: MOTTO DAN PERSEMBAHAN - IAIN Gorontalopai.iaingorontalo.ac.id/wp-content/uploads/2019/09/BUKU...Maha Mulia dan Maha Sempurna. Dia Kuasa atas sesuatu (Al-Isra :59) PERSEMBAHAN Persembahan

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Budaya dalam suatu masyarakat etnis tertentu merupakan akal budi, pikiran manusia, cipta karsa, dan hasil karya yang diciptakan oleh kelompok masyarakat etnis tersebut. Dengan adanya budaya, masyarakat dapat menentukan hukum-hukum yang berlaku disuatu kelompok yang merupakan nilai moral yang akhirnya menjadi kebiasaan-kebiasaan etnis atau suku tertentu.1

Menurut Kuncaningrat, kebudayaan adalah keseluruhan sistem atau ide perbuatan, hasil perbuatan yang diakui menjadi miliknya sendiri yang diperoleh melalui proses pembelajaran. Kebudayaan menyangkut hal yang sangat luas, dan kompleks. Adat, ilmu pengetahuan dan kebiasaan merupakan unsur daripada kebudayaan dan merupakan refleksi dari nilai-nilai yang ada dimasing masing wilayah yang didiami oleh suatu kelompok atau golongan masyarakat tertentu dan tentunya beda atau tidak sama disetiap wilayah wilayah yang dijunjung tinggi oleh mereka 2

Menurut C. Kluckhon kebudayaan bukan sesuatu yang diturunkan secara biologis, tetapi merupakan pola tingkah laku yang dipelajari. Paling tidak, ada tiga proses belajar kebudayaan yang penting yaitu dalam kaitannya dengan manusia sebagai mahluk sosial dan sebagai bagian dalam suatu sistem sosial. Proses pertama adalah proses belajar kebudayaan yang berlangsung sejak dilahirkan sampai mati, yakni dalam kaitannya dengan perasaan, hasrat, emosi, dalam rangka pembentukan kepribadiannya, proses ini dikenal sebagai proses Internalisasi. Proses kedua adalah proses dimana manusia adalah bagian dari suatu sistem sosial, maka setiap individu harus selalu belajar mengenai pola-pola tindakan, agar ia dapat menembangkan hubungannya dengan individu- individu lain disekitarnya. Proses belajar ini lebih dikenal dengan Sosialisasi. Peoses yang ketiga dikenal dengan istilah enkulturasi atau pembudayaan, yaitu seseorang harus mempelajari

1 Zohra Yasin., dkk, ISLAM Tradisi dan Kearifan Lokal Gorontalo,(Cet. I; Kabupaten

Gorontalo: Sultan Amai Press,2013), h. 2 2 https://belajarhukumonline.wordpress.com/2014/09/10/hubungan-adat-dengan-agama-

dan-kebudayaan/ , diakses pada tanggal 11 Desember 2017.

Page 8: MOTTO DAN PERSEMBAHAN - IAIN Gorontalopai.iaingorontalo.ac.id/wp-content/uploads/2019/09/BUKU...Maha Mulia dan Maha Sempurna. Dia Kuasa atas sesuatu (Al-Isra :59) PERSEMBAHAN Persembahan

dan menyesuaikan sikap dana lam berpikirnya dengan sistem norma hidup dalam kebudayaannya.3

Manusia menciptakan budaya dan lingkungan sosial mereka sebagai adaptasi terhadap lingkungan fisik dan biologisnya. Kebiasaan-kebiasaan, praktik dan tradisi diwariskan dari generasi kegenerasi. Pada gilirannya kelompok atau ras tersebut. Generasi tersebut terkondisikan menerima “kebenaran” itu tentang nilai. Pantangan, kehidupan, dan standar perilaku. Individu-individu cenderung menerima dan percaya apa yang dikatakan budaya mereka. Disaat itulah muncul apa yang disebut sebagai kearifan lokal yang kemiduan menjadi pegangan hidup bagi suatu komunitas tertentu.4

Kearifan lokal merupakan suatu istilah yang mencuat kepermukaan dengan mengadopsi prinsip, nasehat, tatanan, norma, dan perilaku leluhur kita dimasa lampau yang masih sangat lampau yang masih sangat urgen untuk diaplikasikan dalam menata berbagai fenomena yang muncul. Kearifan lokal merupakan bagian dari kontruksi budaya. Dalam pandangan Haba dam Irwan Abdullah, kearifal lokal “mengacu pada berbagai kekayaan budaya yang tumbuh dan berkembang dalam sebuah masyarakat dikenal, dipercayai dan diakui sebagai elemen-elemen penting yang mampu mempertebal kohesi sosial diantara warga masyarakat. 5

Pendidikan Islam merupakan proses budaya untuk meningkatkan harkat dan martabat manusia yang berlangsung sepanjang hayat. Pendidikan Islam dan kebudayaan merupakan dua hal yang berhubungan erat, kebudayaan tidak akan terbentuk tanpa proses pendidikan, sedangkan pendidikan tujuan utamanya adalah membentuk kebudayaan yang baik dalam masyarakat yang bercorak tauhid. Dizaman modern seperti sekarang berbagai macam budaya diseluruh belahan dunia dapat tersebar di dalam waktu yang sangat singkat dan tidak semuanya termasuk budaya Islam, hal iu selain memiliki manfaat positif juga akan menimbulkan berbagai negative. Untuk itu peran pendidikan Islam sangat diperlukan untuk memfilter agar budaya-budaya tadi agar masyarakat tidak terbawa arus globalisasi dan sampai melupakan budaya sendiri. Melalui pendidikan, masyarakat dapat menganalisis budaya apa saja yang dapat diterima dan sesuai dengan norma-norma yang ada. Selain itu pendidikan Islam juga berperan mewariskan kebudayaan kepada generasi penerus.

3 Ibid, h. 90 4 Muh. Rusli, Kearifan Lokal Towani Tolotang, (Cet.I; Kabupaten Gorontalo: Sultan Amai

Press, 2013), h. 2 5 Ibid, h. 3

Page 9: MOTTO DAN PERSEMBAHAN - IAIN Gorontalopai.iaingorontalo.ac.id/wp-content/uploads/2019/09/BUKU...Maha Mulia dan Maha Sempurna. Dia Kuasa atas sesuatu (Al-Isra :59) PERSEMBAHAN Persembahan

Pada masyarakat Gorontalo, sebelum masuknya pengaruh Islam adat istiadat dan budaya masyarakat daerah dipengaruhi oleh filsafat naturalistik, dimana nilai-nilai dan norma-norma budaya bersumber dari fenomena alam semesta. Pada masa Eyato menjadi raja persatuan u duluwo limo lo Pohalaqa dan raja kesatuan Gorontalo-Limboto agama Islam resmi menjadi agama kerajaan. Adat sebagai wujud kebudayaan yang disebut juga sistem budaya adalah sama dengan prinsip adat Aceh dan Minangkabau yakni “adat bersendi syarak, dan syarak bersendi Kitabullah (al Quran)”. Istilah ini dalam bahasa Gorontalo disebutkan “Adati hula-hula’a to sara’a, sara’a hula-hula’a to kuru’ani”. Dalam kenyataan sejarah istilah ini tidak muncul dengan sendirinya, akan tetapi melalui suatu proses sejarah. Pada masa Gorontalo diperintah oleh Sultan Amai (1523-1550) slogannya adalah “sara’a topa-topango to adati” atau syarak bertumpu pada adat (Nur, 1979: 220). Raja Gorontalo yang pertama kali menerima tentang risalah Islam masuk ke kerajaan Gorontalo adalah Sultan Amai pada awal abad ke-16 atau tahun 1525. 6

Pengembangan agama Islam di Gorontalo selalu didasarkan atas rumusan yang dikatakan penuh kearifan itu. Tokoh yang sangat berperan dengan pemikirannya yang religius Islami adalah istri Amai sendiri yang bernama Owutango putri raja Palasa. Pada awalnya untuk bisa diperistri Sultan Amai ia mengajukan beberapa persyaratan Islami dalam pelaksanaan pernikahannya dengan Amai, yaitu pertama Sultan Amai dan rakyat Gorontalo harus diIslamkan dan kedua adat kebiasaan dalam masyarakat Gorontalo harus bersumber dari al Quran (kitabullah). Dua syarat itu diterima oleh Amai dan beliau sanggup menjadikan masyarakat Gorontalo yang Islami. Dalam rumusan Amai dan implementasinya tampak dua sifat yang arif yaitu (a) one side thinking, pemikiran sepihak yang bertitik tolak dari syarat untuk memahami adat yang berlaku; (b) pemikiran yang menghasilkan versi Islam yang diadatkan dan versi inilah yang menjadi dasar pelaksanaan adat sehingga dirasakan oleh masyarakat yang merasakan bahwa tidak ada pertentangan antara adat dengan Islam, malah adat memperkuat dan membimbing pelaksanaannya.7

Gorontalo, sebagaimana diungkapkan Van Vollenhoven, merupakan salah satu daerah adat dari 9 daerah adat di Nusantara. Seperti daerah lain, Gorontalo mempunyai adat-istiadat yang agak berbeda dengan daerah-daerah lain di

6 Nani Tulolo, dkk, Membumikan Islam, Seminar Nasional Pengembangan Kebudayaan

Islam Kawasan Timur Indonesia,(Cet. I;Gorontalo: Grafika Karya Gorontalo, 2004), h. 97-98 7 http://kota-islam-blogspot.com/2014/05/sejarah-masuk-islam-di-kerjaan-

gorontalo.html?m=1 diakses tanggap 11 Desember 2017

Page 10: MOTTO DAN PERSEMBAHAN - IAIN Gorontalopai.iaingorontalo.ac.id/wp-content/uploads/2019/09/BUKU...Maha Mulia dan Maha Sempurna. Dia Kuasa atas sesuatu (Al-Isra :59) PERSEMBAHAN Persembahan

Indonesia. Masyarakat adat Gorontalo memilki latar budaya progresif yang kuat, hal ini terlihat pada banyaknya adat istiadat yang ada dan tetap dipertahankan kelestariannya oleh masyarakat Gorontalo hingga sekarang. Menurut Alm. B. Islami mantan Baate Lo Hulonthalo To Lupoyo (seminar Adat Tahun 1971, 203-2005) terdapat 185 macam kebudayaan khusus upacara Gorontalo. M. Lipoeto dalam bukunya “sejarah Gorontalo Dua Lima Pohalaa” jilid III (1949: 17-205) menyatakan 188 macam adat.8

Dalam membahas tentang adat atau kebiasaan hidup masyarakat Gorontalo saat ini tentu telah banyak perubahan dan pergeseran mengikuti perkembangan zaman dibandingkan dengan zaman dahulu dimana masing-masing individu masih mempertahankan nilai-nilai leluhur yang berlaku didalam masyarakat yang terus dipelihara dan masih berlaku didalam kehidupan sehari-hari. Salah satu budaya Gorontalo yang masih dipertahankan sampai saat ini adalah adat Gorontalo molunggelo yang dilakukan pada pasca kelahiran anak.

Menurut yang disampaikan oleh salah satu bidan kampung/ dukun anak / hulango yang telah peneliti wawancarai, Molunggelo adalah sebuah ritual adat Gorontalo yang biasanya dilakukan pada saat seseorang bayi yang baru lahir akan naik dalam buaian. Hal ini dilakukan sebagai pernyataan kasih sayang orang tua bayi sang bayi terhadap anaknya dan proses ritual itu bisa dilakukan saat ari-ari dari si bayi sudah terlepas dari pusatnya.9

Dalam melaksanakan adat Molunggelo tersebut harus melibatkan beberapa orang diantaranya kerabat pihak Ibu sang bayi, hulango atau bidan kampung, khatibi (Imam), dan seorang ibu paruh bayah yang masih memiliki suami dan telah memiliki anak-anak yang berhasil. Hal ini dilakukan dengan harapan sang bayi kelak dewasa nanti bisa menjadi seperti orang yang diharapkan orang tuanya. 10

Pelaksanaan adat Molunggelo tersebut kemungkinan mempunyai banyak nilai-nilai Pendidikan Agama Islam Dan Budi Pekerti yang terdapat didalamnya, tetapi masih banyak kalangan masyarakat yang belum mengetahui dan bahkan belum pernah mengetahui adat tersebut. Penyebab hal ini diantaranya :

8 Zohra Yasin, op.cit, h. 91 9 Hasil wawancara dengan bidan kampung/hulango didesa labanu, pukul 19,25

dirumahnya. 10 Ibid , Wawancara dengan bidang kampung.

Page 11: MOTTO DAN PERSEMBAHAN - IAIN Gorontalopai.iaingorontalo.ac.id/wp-content/uploads/2019/09/BUKU...Maha Mulia dan Maha Sempurna. Dia Kuasa atas sesuatu (Al-Isra :59) PERSEMBAHAN Persembahan

1. Anak-anak hanya diajarkan budayanya bukan nilai pendidikan dan budi pekertinya.

2. Anak-anak hanya disuruh mengikuti saja budaya tersebut dan tidak diijinkan untuk bertanya untuk apa sebenarmya budaya tersebut,

3. Budaya di Indonesia sudah tercampur dengan budaya luar, sehingga anak-anak lebih suka mencari tahu nilai budaya luar dibanding budayanya sendiri termasuk Gorontalo.

4. Anak-anak lebih suka bersikap budaya asing dari pada bersikap seperti budaya sendiri, termasuk Gorontalo.

Maka dari itu, peneliti akan mengambil sebuah judul Skripsi “Nilai-nilai Pendidikan Agama Islam dan Budi Pekerti dalam adat Gorontalo Molunggelo didesa Hutabohu Kecamatan Limboto Barat Kabupaten Gorontalo” hal ini dikarenakan dalam suatu kebudayaan yang telah dihasilkan dari cipta, karya, dan karsa manusia itu sendiri mempunyai pemahahan nilai-nilainya tersendiri termasuk nilai Pendidikan Agama Islam.

B. Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang diatas, maka peneliti dapat merumuskan permasalahannya sebagai berikut :

1. Bagaiman Adat Molunggelo didesa Hutabohu Kecamatan Limboto Barat Kabupaten Gorontalo?

2. Apa saja nilai-nilai Pendidikan Agama Islam dan Budi Pekerti dalam adat Molunggelo Desa Hutabohu Kecamatan Limboto Barat Kabupaten Gorontalo?

C. Tujuan Penelitian Penelitian yang dilakukan bertujuan sebagai berikut : 1. Mengetahui Adat Molunggelo Desa Hutabohu Kecamatan Limboto

Barat Kabupaten Gorontalo 2. Mengetahui nilai-nilai pendidikan Islam dan Budi Pekerti yang terdapat

dalam adat Molunggelo didesa Hutabohu. D. Kegunaan Penelitian

Hasil dari penelitian dan pembahasan skripsi ini, diharapkan dapat memberikan kegunaan sebagai berikut :

1. Secara Teoritis, dari penelitian yang dilakukan, diharapkan dapat memunculkan ide baru serta masukan untuk penelitian yang lebih luas untuk bagian budaya lokal Gorontalo khususnya adat Molunggelo.

Page 12: MOTTO DAN PERSEMBAHAN - IAIN Gorontalopai.iaingorontalo.ac.id/wp-content/uploads/2019/09/BUKU...Maha Mulia dan Maha Sempurna. Dia Kuasa atas sesuatu (Al-Isra :59) PERSEMBAHAN Persembahan

2. Secara Praktis, hasil penelitian ini diharapkan akan menambah keilmuan para akademis pendidikan yang dapat dijadikan sebagai tambahan pengetahuan mengenai Budaya Lokal Gorontalo yang berkaitan dengan Agama Islam pada Adat Molunggelo baik untuk para pendidik maupun peserta didik.

E. Pengertian Judul dan Definisi Operasional 1. Pengertian Judul

Untuk menghindari kekeliruan dalam memahami judul penelitian ini, maka peneliti memberikan pengertian judul sebagai berikut : a. Nilai adalah alat yang menunjukkan alasan dasar bahwa “cara

pelaksanaan atau keadaan akhir tertentu lebih disukai secara sosial dibandingkan cara pelaksanaan atau keadaan akhir yang berlawanan.11

b. Pendidikan Agam Islam adalah pembelajaran yang dilakukan oleh seseorang atau instansi pendidikan yang memberikan materi tentang agama Islam.12

c. Adat adalah kebiasaan perilaku yang dijumpai secara turun-temurun , kebiasaan yang diturut dari nenek moyang sejak jaman dahulu kala.

d. Molunggelo artinya menaikkan bayi ke buaian. 2. Definisi Operasional

Dari pengertian di atas memberikan definisi bahwa judul proposal “Nilai-nilai Pendidikan Agama Islam dan Budi Pekerti dalam adat Gorontalo Molunggelo pada pasca kelahiran anak didesa Hutabohu Kec. Limboto Barat Kab. Gorontalo” adalah sesuatu alasan bermanfaat yang mengandung pembelajaran tentang agama Islam bagi manusia sebagai acuan tingkah laku atau kebiasaan perilaku (adat molunngelo) yang sudah dilakukan secara turun-temurun pada pasca kelahiran anak. Didesa Hutabohu Kecamatan Limboto Barat Kabupaten Gorontalo.

F. Kajian Pustaka

Pada bagian ini, peneliti akan memaparkan kajian yang atau penelitian terdahulu yang berkaitan dengan konteks nilai pendidikan Islam tentang adat , seperti yang peneliti sedang teliti. Adapun penelitian terdahulu yakni:

11 Sutarjo Adisusilo, Pembelajaran Nilai-Karakter, (Cet. II ; RajaGrafindo Persada: Jakarta, 2013), h. 57

12 Mohammad Alim, Pendidikan Agama Islam, ( Cet. II ; Remaja Rosdakarya: Bandung, 2011),h. 91

Page 13: MOTTO DAN PERSEMBAHAN - IAIN Gorontalopai.iaingorontalo.ac.id/wp-content/uploads/2019/09/BUKU...Maha Mulia dan Maha Sempurna. Dia Kuasa atas sesuatu (Al-Isra :59) PERSEMBAHAN Persembahan

1. Yanti H. Napu, Nilai-nilai Pendidikan Islam dalam Tradisi Mopolihu Lo Limu (Mandi Lemon), (Studi Kasus didesa Dulamayo Utara Kec. Telaga Biru Kab. Gorontalo), untuk memperoleh gelar S1 di IAIN Gorontalo pada jurusan pendidikan Agam Islam tahun 2015. Penelitian ini lebih memfokuskan pengkajiannya pada nilai-nilai Pendidikan Islam yang terdapat Tradisi Mopolihu Lo Limu (Mandi Lemon), yaitu pada perempuan yang akan diproses upacara Be’at.

2. H. Nasir Pakaya, Nilai-nilai Islam Dalam Tradisi Mandi Safar di Kec. Atinggola, Kab. Gorontalo Utara. Untuk memperoleh gelar S1 di IAIN Gorontalo, pada Jurusan Kependidikan Islam, tahun 2011. Peneltian ini lebih memfokuskan kebentuk nilai-nilai yang telah diajarkan Islam pada tradisi mandi safar. Nilai yang dilihat yaitu nilai ajaran naqliyah dan nilai ajaran urfiyah.

3. Karsum Tine, Penerapan Nilai-nilai Budi Pekerti Berbasis Kearifan Lokal dalam Pembelajaran Pendidikan Agama Islam diSMA Negeri 1 Paguyaman Kabpaten Boalemo. Untuk memperolaeh gelar sarjana S1 di IAIN Gorontalo, pada jurusan Pendidikan Agama Islam, tahun 2016. Penelitian ini lebih memfokuskan kepada nilai-nilai budi pekerti yang dikaitkan dengan kearifan lokal dalam pembelajaran pendidikan agama Islam.

4. Karmila U. Tou, Makna Filosofis Pelaksanaan Adat Mopoto’opu dan Molunggelo didesa Hutabohu Kecamatan Limboto Barat Kabupaten Gorontalo. Untuk memperolaeh gelar sarjana S1 di IAIN Gorontalo, pada jurusan Filsafat Agama, tahun 2016. Penelitian ini lebih memfokuskan kepada makna Filosofis yang dikaitkan dengan adat molunggelo dan mopoto’opu melalui penelitian kualitatif.

Dari beberapa karya Ilmiah di atas menunjukkan bahwa karya ilmiah satu dengan lainnya saling baikaitan dengan penelitian yang berkaitan dengan Pendidikan Agama Islam ,maka dari itu peneliti akan mengambil judul Nilai-nilai Pendidikan Agama Islam dan Budi Pekerti dalam Adat Molunggelo yang berfokus pada upacara adat yang dilakukan pada anak pasca dilahirkan didesa Hutabohu, berkaitan juga dengan Pendidikan Agama Islam tapi dipadukan dengan Budi Pekerti. Lokasi tersebut sama dengan salah satu karya ilmiah diatas tetapi penelitian ini lebih berfokus kepada Pendidikan Agama Islam dan Budi Pekerti.

Page 14: MOTTO DAN PERSEMBAHAN - IAIN Gorontalopai.iaingorontalo.ac.id/wp-content/uploads/2019/09/BUKU...Maha Mulia dan Maha Sempurna. Dia Kuasa atas sesuatu (Al-Isra :59) PERSEMBAHAN Persembahan

BAB II

LANDASAN TEORI

A. Nilai dan Peranannya 1. Pengertian Nilai

Nilai berasak dari kata Latin valere yang artinya berguna, mampu akan, berdaya, berlaku, sehingga nilai diartikan sebagai sesuatu yang dipandang baik, bermanfaat dan paling benar menurut kesaksian seseorang atau kelompok orang. Nilai adalah kualitas suatu hal yang disukai, diinginkan, dikejar, dihargai, berguna dan dapat membuat orang yang menghayatinya menjadi bermartabat. 13

Dalam kamus bahasa Indonesia, nilai adalah harga atau nilai dalam arti taksiran suatu barang. Sedangkan menurut Endang Sumatri berpendapat bahwa nilai dalam arti taksiran benuk kehidupan trdisiona dan keyakinan agama, bentuk-bentuk kehidupan kontenporar dan keyakinan agama-agama yang datang berkembang serta aspek politik yang berpengaruh dalam perubahan sikap penduduk, banyaknya kegelisahan, gejolak terhadap nilai dan realita pendidikan pada umumnya.14

Nilai akan selalu berhubungan dengan kebajikan dan keluhuran budi serta akan menjadi sesuatu yang dihargai dan dijunjung tinggi serta dikejar oleh seseorang sehingga ia merasakan adanya suatu kepuasan, dan ia merasa menjadi manusia yang sebenarnya.

Menurut Young dalam Muhaimin, nilai diartikan sebagai asumsi-asumsi yang abstrak dan sering tidak disadari tentang hal yang benar dan hal-hal yang penting sedangkan green memandang nilai sebagai kesadaran yang relative berlangsung dengan disertai emosi terhadap objek, ide, dan perseorangan.

Nilai tidak selalu sama bagi seluruh warga masyarakat, karena didalam suatu masyarakat sering terdapat kelompok-kelompok yang berbeda secara sosio-ekonomis, politik, agama, etnis, budaya, dimana masing-masing kelompok sering memiliki sistem nilai yang berbeda-beda. Konflik dapat muncul antara pribadi, atau antarkelompok karena sistem nilai yang tidak sama berbenturan satu sama lain.

13 Sutardjo Adisusilo, Pembelajaran Nilai-Karakter, (Cet.II; Jakarta: RajaGrafindo Persada, 2013), h.56

14 Ahmad Tafsir, Filsafat Pendidikan Islami, (Cet.III; Bandung: Remaja Rosdakarya, 2008), h. 156

Page 15: MOTTO DAN PERSEMBAHAN - IAIN Gorontalopai.iaingorontalo.ac.id/wp-content/uploads/2019/09/BUKU...Maha Mulia dan Maha Sempurna. Dia Kuasa atas sesuatu (Al-Isra :59) PERSEMBAHAN Persembahan

Oleh karena itu, jika terjadi konflik, dialog merupaka salah satu solusi terbaik sebab dalam dialog terjadi usaha untuk saling mengerti, memahami, dan menghargai sistem nilai kelompok lain, sehingga dapat memutuskan apakah orang harus menghormati dan bersikap toleran terhadapnya atau menerimanya atau mengintegrasikan dan sistem nilainya sendiri. 15

2. Peran Nilai

Sehubungan dengan peranan nilai dalam kehidupan manusia, ahli pendidikan nilai dari Amerika Serikat, Raths, Harmin dan Simon mengatakan bahwa : “values are general guides to behavior which tend to give direction to life.” Jadi nilai itu merupakan panduan umum untuk membimbing tingkah laku dalam rangka mencapai tujuan hidup seseorang. 16

Dalam pandangan Kalven, nilai mempunyai peranan begitu penting dan banyak di dalam hidup manusia, sebab nilai selain sebagai pegangan hidup, menjadi pedoman penyelesaian konflik, memotivasi, dan mengarahkan hidup manusia. Nilai itu bila ditanggapi positif, maka akan membantu manusia hidup lebih baik, sedangkan bilai dorongan itu tidak ditanggapi positif , maka orang akan merasa kurang bernilai dan bahkan kurang bahagia sebagai manusia.17

Lebih lanjut Hill berpendapat bahwa nilai sebagai acuan tingkah laku hidup hidup, mempunyai 3 tahapan yaitu :

a) values thinking, yaitu nilai-nilai pada tahapan dipirkan atau values cognitive.

b) values affective, yaitu nilai yang menjadi keyakinan atau niat pada diri orang untuk melakukan sesuatu.

c) tahap terakhir adalah values action, yaitu tahap dimana nilai yang menjadi keyakinan dan menjadi niat (komitmen kuat) diwujudkan menjadi suatu tindakan nyata atau perbuatan konkret.18

15 Sutardjo Adisusilo, op.cit , h.57 16 Muchlas Samani dan Hariyanto, Konsep dan Model Pendidikan Karakter, (Cet. III;

Remaja Rosdakarya: Bandung, 2013) h. 37 17 Sutardjo Adisusilo, Sutardjo Adisusilo, op.cit , h.59 18 Ibid, h.61

Page 16: MOTTO DAN PERSEMBAHAN - IAIN Gorontalopai.iaingorontalo.ac.id/wp-content/uploads/2019/09/BUKU...Maha Mulia dan Maha Sempurna. Dia Kuasa atas sesuatu (Al-Isra :59) PERSEMBAHAN Persembahan

B. Hakekat Pendidikan Agama Islam

1. Pengertian Pendidkan Agama Islam

Pendidikan agama Islam adalah suatu proses yang dilakukan secara sadar atau disengaja guna untuk menambah pengetahuan, wawasan serta pengalaman untuk menentukan tujuan hidup, sehingga bisa memiliki pandangan yang luas untuk kearah masa depan yang lebih baik. Dan dengan pendidikan tersebut menciptakan orang-orang berkualitas.

Istilah pendidikan dalam konteks Islam pada umumnya mengacu kepada term at-tarbiyah, al- ta’lim dan al-ta’dib. Dari ketiga istilah tersebuttermyang paling popular digunakan dalam praktek pendidikan Islam adalh term al-tarbiyah. Sedangkan term al-ta’dib dan al ta’lim jarang sekali digunakan.

Penggunaan istilah at-tarbiyah berasal dari kata rabb yang memiliki bebera[a arti antara lain, mengasuh, mendidik, dan memelihara. Disamping itu kata rabba ada kata-kata yang serumpun dengannya yaitu rabba, yang berarti memiliki, memimpin, memperbaiki, menambah. Rabba juga tumbuh dan berkembang.

Secara filosofis mengisyaratkan bahwa proses pendidikan Islam adalah bersumber pada pendidikan yang diberikan Allah sebagai pendidik seluruh ciptaannya. Dalam konteks yang luas, pengertian pendidikan Islam yang dikandun dalam term al-tarbiyah terdiri atas 4 unsur pendekatan, yaitu:

1) Memelihara dan menjaga fitrah anak didik menjelang dewasa (baliq)

2) Mengembangkan seluruh potensi menuju kesempurnaan. 3) Melaksanakan pendidikan secara bertahap. 19

2. Tujuan Pendidikan Agam Islam Tujuan Pendidikan Islam adalah untuk mecapai pertumbuhan

kepribadian manusia secara menyeluruh dan seimbang yang dilakukan melalui latihan jiwa, akal pikiran, diri manusia yang rasional, perasaan dan indra, karena itu pendidikan hendaknya mencakup pengembangan seluruh aspek fitrah peserta didik , spiritual, intelektual, imajinasi, fisik, ilmiah, dan

19 Achmadi, Ideologi Pendidika Islam, (Cet. II ,Edisi Revisi; Yogyakarta: Pustaka Belajar,

2010), h. 27

Page 17: MOTTO DAN PERSEMBAHAN - IAIN Gorontalopai.iaingorontalo.ac.id/wp-content/uploads/2019/09/BUKU...Maha Mulia dan Maha Sempurna. Dia Kuasa atas sesuatu (Al-Isra :59) PERSEMBAHAN Persembahan

bahasa, baik secara individual maupun kolektif dan mendorong semua aspek tersebut berkembang kearah kebaikan dan kesempurnan. 20

Salah satu tujuan pendidikan Islam adalah pengembangan akal dan akhlak yang dalam akhirnya dipakai untuk menghambakan diri kepada Allah swt. Manusia mempunya aspek rohani seperti yang dijelaskan dalam surah Al-Hijr ayat 29 yang berbunyi,

# sŒÎ * sù ¼ç mç F ÷ ƒ §q y ™ à M ÷ ‚ x ÿ t R u r Ï mŠ Ï ù ` Ï B Ó Ç r r • ‘ ( # q ã è s) sù ¼ç ms9

t ûï Ï ‰É f » y ™ Ç Ë Ò È Terjemahnya :

Maka Aku telah menyempurnakan kejadiannya dan meniupkan kedalamnya roh-Ku, maka sujudlah kalian kepada-Nya.21

Dan tujuan akhir pendidikan agama Islam itu dapat dipahami dari

dari firman Allah swt, dala surah Al- Imran ayat 102 yang berbunyi; $ p k š ‰r ' ¯ » t ƒ t ûï Ï %© ! $ # ( # q ã Yt B# u ä ( # q à ) ® ? $ # © ! $ #

¨ , y m ¾Ï mÏ ? $ s) è ? Ÿwu r ¨ ûè ò q è ÿ sC žwÎ ) Nç F R r & u r t b q ß J Î = ó ¡ • B

Ç Ê É Ë È Terjemahanya :

Wahai orang-orang beriman, bertakwalah kamu kepada Allah dengan sebnar-benarnya takwa dan janganlah kamu mati dalam keadaan mati kecuali dalam keadaan muslim berserah diri kepada Allah.22

Jadi insan kamil yang mati dalam keadaan berserah diri kepada Allah inilah

yang merupakan tujuan akhir dari pendidikan Agam Islam.

3. Fungsi Pendidikan Agama Islam a. Pengembangan, yaitu meningkatkan keimanan dan ketakwaan

peserta didik pada Allah SWT yang telah ditanamkan dalam lingkungan keluarga. Pada dasarnya dan pertama-pertama

20 Ibid, h. 28. 21 Kementrian Agama Ri , Al-Qur’an dan Terjemahan, (WALI, Bandung, 2012), h. 262 22 Ibid, h. 54

Page 18: MOTTO DAN PERSEMBAHAN - IAIN Gorontalopai.iaingorontalo.ac.id/wp-content/uploads/2019/09/BUKU...Maha Mulia dan Maha Sempurna. Dia Kuasa atas sesuatu (Al-Isra :59) PERSEMBAHAN Persembahan

kewajiban menanamkan keimanan dan ketakwaan dilakukan oleh setiap orang tua dalam keluarga. Sekolah berfungsi untuk menumbuhkembangkan lebih lanjut dalam diri anak melalui bimbingan, pengajaran dan pelatihan agar keimanan dan ketakwaan tersebut dapat berkembang secara optimal sesuai dengan tingkat perkembangannya

b. Penanaman Nilai, sebagai pedoman hidup untuk mencari kebahagiaan hidup di dunia dan di akhirat. Sering terjadi salah paham di antara kita karena menganggap bahwa pendidikan agama Islam hanya memuat pelajaran yang berkaitan dengan akherat atau kehidupan setelah mati. Bahkan ada yang berlebihan kesalahannya karena menganggap bahwa madrasah hanya mendidik anak untuk siap meninggal dunia.

c. Penyesuaian mental, yaitu untuk menyesuaikan diri dengan lingkungannya baik lingkungan fisik maupun lingkungan sosial dan dapat mengubah lingkungannya sesuai dengan ajaran agama Islam

d. Perbaikan, yaitu untuk memperbaiki kesalahan-kesalahan, kekurangan-kekurangan dan kelemahan-kelemahan peserta didik dalam keyakinan, pemahaman dan pengalaman ajaran dalam kehidupan sehari-hari

e. Pencegahan, yaitu untuk menangkal hal-hal negatif dari lingkungannya atau dari budaya lain yang dapat membahayakan dirinya dan menghambat perkembangannya menjadi manusia Indonesia seutuhnya, Maksudnya adalah bahwa Pendidikan Agama Islam mempunyai peran dalam mengatasi persoalan-persoalan yang timbul di masyarakat yang tidak dapat dipecahkan secara empiris karena adanya keterbatasan kemampuan dan ketidakpastian.

f. Pengajaran tentang ilmu pengetahuan keagamaan secara umum (alam nyata dan nir nyata), sistem dan fungsionalnya.Dapat dikatakan bahwa betapa pentingnya kedudukan pendidikan agama dalam pembangunan manusia Indonesia seutuhnya, dapat dibuktikan dengan ditempatkannya unsur agama dalam sendi-sendi kehidupan berbangsa dan bernegara. Sila pertama dalam Pancasila adalah Sila Ketuhanan Yang Maha Esa, yang memberikan makna bahwa bangsa kita adalah bangsa yang beragama. Untuk membina bangsa yang beragama. Pendidikan

Page 19: MOTTO DAN PERSEMBAHAN - IAIN Gorontalopai.iaingorontalo.ac.id/wp-content/uploads/2019/09/BUKU...Maha Mulia dan Maha Sempurna. Dia Kuasa atas sesuatu (Al-Isra :59) PERSEMBAHAN Persembahan

agama ditempatkan pada posisi strategis dan tak dapat dipisahkan dalam sistem pendidikan nasional kita.

g. Penyaluran, yaitu untuk menyalurkan anak-anak yang memiliki bakat khusus di bidang agama Islam agar bakat tersebut dapat berkembang secara optimal sehingga dapat dimanfaatkan untuk dirinya dan bagi orang lain. Karena itulah pendidikan Islam memiliki beban yang multi paradigma, sebab berusaha memadukan unsur profan dan imanen, dimana dengan pemaduan ini, akan membuka kemungkinan terwujudnya tujuan inti pendidikan Islam yaitu melahirkan manusia-manusia yang beriman dan berilmu pengetahuan, yang satu sama lainnya saling menunjang. Disamping itu, pendidikan agama Islam memberikan bimbingan jasmani-rohani berdasarkan hukum-hukum agama Islam menuju terbentuknya kepribadian utama menurut ukuran-ukuran Islam. 23

4. Nilai dasar dalam Pendidikan Agama Islam a. Nilai Ilahiyah Dalam bahasa Al-quran, dimensi hidup Ketuhanan ini juha disebut

dengan jiwa rabbaniyah atau ribbiyah. Dan jika dicoa merinci apa saja wujud nyata atau substansi jiwa ketuhanan itu, maka kita dapatkan nilai keagamaan pribadi yang amat penting yang harus ditanamkan kepada setiap anak didik. Kegiatan menanamkan nlai-nilai itulah yang sesungguhnya akan kembali pada inti kegiatan pendidikannya. Diantara niai-nilai itu yang sangat mendasar yaitu :

1) Iman yaitu sikap batin yang penuh kepercayaan kepada Allah.

2) Islam yaitu sebagai kelanjutan iman, maka sikap pasrah kepada-Nya, dengan meyakini bahwa apapun yang datang dari Tuhan tentu mengandung hikmah kebaikan yang mungkin diketahui seluruh wujudnya oleh kita yang dhaif.

3) Ihsan yaitu kesadaran yang sedalam-dalamnya bahwa Allah senantiasa hadir atau berada bersana kita dimanapun kita berada.

4) Taqwa yaitu sikap yang sadar penuh bahwa Allah selalu mengawasi kita, kemudia kita berusaha berbuat hanya

23 Mohammad Alim, Pendidikan Agama Islam, ( Cet. II ; Remaja Rosdakarya: Bandung,

2011),h. 107

Page 20: MOTTO DAN PERSEMBAHAN - IAIN Gorontalopai.iaingorontalo.ac.id/wp-content/uploads/2019/09/BUKU...Maha Mulia dan Maha Sempurna. Dia Kuasa atas sesuatu (Al-Isra :59) PERSEMBAHAN Persembahan

sesuatu yang diridhai Allah, dengan menjauhi atau menjaga diri dari sesuatu yang tidak diridhai-Nya.

5) Ikhlas yaitu sikap murni dalam tingkah laku dan perbuatan semata-mata demi memperoleh ridha dari Allah swt, dan bebas dari pamrih lahir dan batin, tertutup maupun terbuka.

6) Tawakal yaitu sifat yang senantiasa besabar kapada Allah, dengan penuh harapan kepada-Nya dan keyakinan bahwa Dia akan menolong kita dalam mencari dan menemukan jalan yang terbaik, karena kita mempercayai atau menaruh kepercayaan kepada Allah, maka tawakan adalah suatu kemes-tian.

7) Syukur, yaitu sikap penuh rasa terima kasih dan penghargaan dalam hal ini atas segala nikmat dan karunia yang tidak terbilang banyaknya yang Allah kita.

8) Shabar yaitu sikap tabah menghadapi segala kepahitan hidup , besar dan kecil, lahir dan batin, fisiologi dan psikologi karena keyakinan yang tak tergorahkan bahwa kita semua berasal dari Allah dan akan kembali kepada-Nya.24

b. Nilai Insaniyah

Sebagaimana telah dikemukakan diatas, nilai-nilai Ilahiyah yang amat perlu ditanamkan kepada anak. Adapun tentang nilai –nilai budi luhur, sesunggunya kita dapat mengetahuiinya secara akal sehat (common sense) mengikuti hati nurani kita. Dalam agama Islam hati kita disebur nurani (Bahasa Arab, nurani artinya cahaya atau terang) karena baik menurut al-Quran maupun Sunnah Nabi, hati kita adalah modal atau promodial (ada sebelum lahir) untuk menerangi jalan hidup kita sehingga kita terbimbing kearah yang baik dan benar, yakni kea rah budi luhur. Akan tetapi sekedar untuk pegangan operatif dalam menjalankan pendidikan kepada anak, mungkin nilai-nilai akhlak berikut ini patut dipertimbangkan untuk ditanamkan kepada anak didik.

24 Ahmad Tafsir, op.cit, h.93

Page 21: MOTTO DAN PERSEMBAHAN - IAIN Gorontalopai.iaingorontalo.ac.id/wp-content/uploads/2019/09/BUKU...Maha Mulia dan Maha Sempurna. Dia Kuasa atas sesuatu (Al-Isra :59) PERSEMBAHAN Persembahan

1) Sillat ar-rahmi yaitu pertalian rasa cinta kasih antar sesama manusia, khususnya antara saudara, kerabat, handai taulan, tetangga, dan seterusnya.

2) Al-Ukhuwah yaitu semangat persaudaraan, lebih-lebih kepada sesama orang beriman.

3) Al-Musawah yaitu pandangan bahwa semua manusia tanpa memandang jenis kelamin, kebangsaan ataupun kesukuannya dan lain-lain adalah sama dalam harkat dan martabat.

4) Al-‘Adalah yaitu wawasan yang seimbang/balance dalam memandang, menilai, menyikapi, sesuatu atau seseorang dan seterusnya. Jadi, tidak secara apriori menunjukkan sikap positif atau negatife.

5) Husnu Al-Adzan yang terbaik sangka kepada sesama manusia itu pada asal dan hakikat aslinya adalah baik, karena diciptakan Allah dan dilahirkan atas fitrah kejadian asal yang suci.

6) Al-Tawadlu yaitu sikap rendah hati, sebuah sikap yang tumbuh karena keinsafan bahwa segala kemuliaan hanya milik Allah, maka tidak sepantasnya manusia mengklaim kemuliaan itu kecuali dengan pikiran yang baik dan perbuatan yang baik, yaing itupun hanya Allah yang menilainya.

7) Al-Amanah dapat dipercaya sebagai suatu konsekuensi iman adalah amanah atau penampilan diri yang dapat dipercaya.

8) Qawamiyah yaitu sikap yang tidak boros dan tidak perlu kikir dalam menggunakan harta, melainkan sedang antara keduanya.

Sama halnya dengan niai-nilai Ilahiyah yang membentuk ketaqwaan , nilai-nilai insaniyah yang membentuk akhlak mulia diatas tentu masih dapat ditambah dengan deretan nilai yang banyak sekali. 25

C. Hakekat Pendidikan Budi Pekerti 1. Pengertian Budi Pekerti

25Ibid, h.95

Page 22: MOTTO DAN PERSEMBAHAN - IAIN Gorontalopai.iaingorontalo.ac.id/wp-content/uploads/2019/09/BUKU...Maha Mulia dan Maha Sempurna. Dia Kuasa atas sesuatu (Al-Isra :59) PERSEMBAHAN Persembahan

Secara etimologi budi pekerti terdiri dari dua unsur kata yaitu, budi dan pekerti. Budi dalam bahasa sangsekerta berarti kesadaran, pikiran dan kecerdasan. Kata pekerti berarti aktualisasi, penampilan dan pelaksanaan atau perilaku. Dengan demikian budi pekerti berate kesadaran yang ditampilkan oleh seseorang dalam berperilaku. Dalam kamus besar bahasa Indonesia istilah budi pekarti adalah sebagai tingkah laku, perangai, akhlak dan wata.

Budi pekerti secara operasional diartikan sebaga suatu perilaku positif yang dilakukan melalui kebiasaan. Artinya seseorang diajarkan sesuatu yang baik mulai dari masa kecil sampai dewasa melalui latihan-latihan, misalnya cara berpakaian, cara bicara, cara menyapa, cara makan, cara masuk dan keluar rumah dan sebagainya.

Pendidikan budi pekerti sering juga diasosiaikan dengan tata karma yang bersisikan kebiasaan sopan santun yang disepakati dalam lingkungan pergaulan antar manusi. Tata karma terdiri atas kata tata dan kata karma. Tata berati adat sopan santun menjadi bagian dari kehidupan manusia.26

Menurut Abdul Mujib dan dan Jusuf mengemukaan bahwa Budi Pekerti dapat diturunkan dari berbagai sumber. Pertama, dari ajaran Islam. semua agama mengkehendaki umatnya berlku dan bertindak baik, bahkan doktrin ini menjadi inti ajaran agama. Tak satupun agama mengajak kepada umatnya untuk bertindak anarkis. Kedua, falsafah hidup bernegara dan berbangsa. Setiap Negara memiliki falsafah hidup yang menjadi pedoman bagi bangsanya untuk berperilaku baik. Ketiga, Tradisi yang melekat disuatu masyarakat. Tradisi merupakan adat istiadat atau kebiasaan suatu masyarakat yang mana kebiasaan itu dilakkukan secara menetap dan konsisten oleh anggotanya. Tradisi terbentuk atas kesepakatan bersama karena dipandang memiliki nilai kebaikan bagi komunitas masyarakat tertentu. 27

2. Tujuan Pendidikan Budi Pekerti

Tujuan Pendidikan Budi adalah untuk mengembangkan nilai, sikap dan prilaku siswa yang memancarkan akhlak mulia/budi pekerti luhur. Hal ini mengandung arti bahwa dalam pendidikan Budi Pekerti, nilai-nilai yang ingin dibentuk adalah nilai-nilai akhlak yang mulia, yaitu tertanamnya nilai-nilai akhlak

26 Sutardjo Adisusilo, op.cit, h. 55 27 Abdul Mujib dan Jusuf Mudzakkir, Ilmu Pendidikan Islam, (Cet.III; Kencana:Jakarta,

2010), h. 8

Page 23: MOTTO DAN PERSEMBAHAN - IAIN Gorontalopai.iaingorontalo.ac.id/wp-content/uploads/2019/09/BUKU...Maha Mulia dan Maha Sempurna. Dia Kuasa atas sesuatu (Al-Isra :59) PERSEMBAHAN Persembahan

yang mulia ke dalam diri peserta didik yang kemudian terwujud dalam tingkah lakunya.28

Menurut Ibnu Sina tujuan pendidikan harus diarahkan pada pengembangan seluruh potensi yang dimiliki seseorang ke arah perkembangan sempurna, yaitu perkembangan fisik, intelektual dan budi pekerti. Sedangkan dengan pendidikan budi pekerti diharapkan seorang anak memiliki kebiasaan bersopan santun dalam pergaulan hidup sehari-hari.

Dalam referensi lain disebutkan, bahwa tujuan pendidikan budi pekerti ialah menciptakan manusia sebagai makhluk yang tinggi dan sempurna dan membedakannya dari makhluk lainnya. Akhlak hendak menjadikan orang berakhlak baik (berbudi pekerti luhur) bertindak tanduk baik terhadap sesama manusia, terhadap sesama makluk hidup dan terhadap Tuhan.29

3. Fungsi Pendidikan Budi Pekerti

Menurut Draf Kurikulum Berbasis Kompetensi (2001) fungsi pendidikan budi pekerti bagi peserta didik ialah sebagai berikut :

a. Pengembangan, yaitu untuk meningkatkan perilaku yang baik peserta didik yang telah tertanam dalam lingkungankeluarga dan masyarakat.

b. Penyaluran, yaitu untuk membantu peserta didik yang memiliki bakat tertentu agar dapat berkembang dan bermanfaat secara optimal sesuai dengan budaya bangsa.

c. Perbaikan, untuk memperbaiki kesalahan, kekurangan dan kelemahan peserta didik.

d. Pencegahan, yaitu mencegah perilaku negatif yang tidak sesuai dengan ajara agama dan budaya bangsa.

e. Pembersih, yaitu untuk memebersihkan diri dari penyakit hati seperti sombong, iri, dengki, dan egois.

4. Ruang Lingkup Pendidikan Budi Pekerti

Pendidikan budi pekerti yang dikembangkan dalam Islam memiliki 3 dimensi yakni :

28 http://belajarpsikologi.com/pendidikan-budi-pekerti/, diakses pada tanggal 11 Desember

2017 29http://www.referensimakalah.com/2012/11/tujuan-pendidikan-budi-pekerti.html?m=0,

diakses pada tanggal 11 Desember 2017

Page 24: MOTTO DAN PERSEMBAHAN - IAIN Gorontalopai.iaingorontalo.ac.id/wp-content/uploads/2019/09/BUKU...Maha Mulia dan Maha Sempurna. Dia Kuasa atas sesuatu (Al-Isra :59) PERSEMBAHAN Persembahan

a. Dimensi Ketuhanan (ilahiyah), Dimensi ini menjelaskan hubungan individu dengan Tuhannya, yang didalamnya ditanamkan nilai-nilai Ketuhanan pada diri manusia seperti sifat ar-rahman (nilai kasih), ar-rahim (nilai sayang), al-malik (nilai kepemimpinan), as-salam (nilai kesejahteraan), dan seterusnya yang berhubungan dengan asma al-husna.

b. Dimensi Kemanusiaan (insaniyah), dimensi ini menjelaskan hubungan individu dengan sesama manusia, yang didalamnya ditanamkan nilai-nilai kemanusiaan yang universal, seperti saling menolong dan membantu, hormat-menghormati, memiliki tanggungjawab sosial dan kepedulian sosial.

c. Dimensi kealaman (alamiah), dimensi ini menjelaskan hubungan individu dengan alam semesta, Karena manusia diciptakan oleh Allah sebagai khalifah-Nya dimuka bumi. Nilai-nilai yang ditanamkan pada individu adalah bagaimana ia mampu memelihara, memakmurkan, dan memanfaatkan alam ini dengan baik, sebagai saran beribadah kepada-Nya, baik terhadap alam abiotik maupun biotik.30

Menurut Pusbangkurandik pendidikan budi perkerti menjadi 3 komponen, yaitu pertama Nilai Keberagamaan terdiri dari : Ketakwaan,Keikhlasan, Rasa Syukur, Perbuatan Baik, Standarisasi Benar dan Salah. Kedua Nilai Kemandirian terdiri dari Harga Diri, Disiplin, Bertanggungjawab, Pengendalian Diri, Kepribadian Mantap dan terakhir adalah Nilai Kemanusiaan terdiri dari Kejujuran, Cinta dan kasih sayang, Kebersamaan dan gotong-royong, Kesetiakawanan dan Saling Menghormati.

5. Nilai Pendidikan Budi Pekerti

Berikut ini ada beberapa Nilai yang merupakan uraian berbagai perilaku dasar dan sikap yang diharapkan dimilki oleh setiap individu.

a. Meyakini adanya TuhanYang Maha Esa dan selalu mentaati ajaran-Nya yakni Sikap dan perilaku yang mencerminkan keyakinan dan kepercayaan terhadap Tuhan Yang Maha Esa.

b. Memilik dan mengembangkan sikap toleransi yaitu, sikap dan perilaku yang mencerminkan toleransi dan penghargaan terhadap pendapat,

30 Abdul Mujib dan Jusuf Mudzakkir, op.cit, h. 10

Page 25: MOTTO DAN PERSEMBAHAN - IAIN Gorontalopai.iaingorontalo.ac.id/wp-content/uploads/2019/09/BUKU...Maha Mulia dan Maha Sempurna. Dia Kuasa atas sesuatu (Al-Isra :59) PERSEMBAHAN Persembahan

gagasan, tingkah laku orang lain, bik yang sependapat maupun yang tidak dengan dirinya.

c. Memiliki rasa menghargai diri sendiri yakni sikap dan perilaku mencerminkan penghargaan seseorang terhadap dirinya sendiri dengan memahami kekurangan dan kelebihan dirina sendiri.

d. Tumbuhnya disiplin diri yakni sikap dan perilaku sebagai cerminan dari ketaatan,kepatuhan, ketertiban, kesetiaan, ketelitian dan keteraturan penilaian seseorang terhadap norma dan aturan yang berlaku

e. Memiliki rasa tanggung jawab yakni sikap dan perilaku seseorang untuk melaksanakan tugas dan kewajibannya yang seharusnya ia lakukan terhadap diri sendiri, masyarakat, negara dan Tuhan yang maha Esa. 31

D. Budaya Lokal Gorontalo 1. Pengertian Budaya

Budaya secara umum berasal dari bahasa Sansekerta buddhayah, yang diartikan sebagai bentuk amak dari konsep budhi dan dhaya (akal). konsep ini dibelakang hari oleh para tokoh pemikir kebudayaan da pendidikan Indonesia, Ki Hadjar Dewantara dipakai untuk membangun konsep budaya asli Indonesia.

Manusia adalah pemilik budhi dan dhaya itu. yang artinya manusia memilki budhi yang diartikan kemampuan berpikir dan mencipta. Sementara itu dhaya juga milik manusia yang sangat hakiki dan melekatdidalam diri manusia yang berwujud kemampuan atau kekuatan. Dengan demikian milik manusia yang sangat esensial cipta, rasa, dan karsa mampu membangun kemampuan, kepitaran dan kreasi manusia untuk memenuhi kebutuhan hidupnya.32

Menurut Deddy Mulyana, Budaya adalah suatu konsep yang membangkitkan minat. Secara formal budaya didefinisikan sebagai tatanan pengetahuan, pengalaman, kepercayaan, nilai, sikap, makna, hirarki, agama, waktu, peranan, hubungan, konsep, alam semester, objek-objek materi dan milik yang diperoleh sekelompok besar orang dari generasi ke generasi melalui usaha individu dan kelompok.

Budaya berkenaan dengan cara manusia hidup. Manusia belajar berpikir, merasa, mempercayai dan mengusahakan apa yag patut menrut budayanya. Bahasa, persahabatan, kebiasaan makan, praktik komunikasi, tindakan-tindakan

31http://studylibid.com/doc/1058218/bab-ii-nilai-nilai-pendidikan-budi-pekerti-a.-nilai-1, diakses pada tanggal 11 Desember 2017

32 Bungaran Antonius Simanjuntak, kolerasi kebudayaan dan pendidikani,( Jakarta: Yayasan Pustaka Obor Indonesia,2014), h.5-7

Page 26: MOTTO DAN PERSEMBAHAN - IAIN Gorontalopai.iaingorontalo.ac.id/wp-content/uploads/2019/09/BUKU...Maha Mulia dan Maha Sempurna. Dia Kuasa atas sesuatu (Al-Isra :59) PERSEMBAHAN Persembahan

sosial, kegiatan-kegiatan ekonomi dan politik dan teknologi, semua itu berdasarkan pola-pola budaya.33

2. Sistem Nilai Budaya Konsep-konsep tentang nilai hidup dalam alam pikiran sebagian besar

masyarakat, membentuk sistim nilai budaya yang berfungsi sebagai pedoman tertinggi bagi kelakuan manusia dalam tingkatan yang terabstrak. sistem-sistem tata kelakuan yang tingkatannya lebih konkrit, seperti aturan-aturan khusus, hukum, semuanya berpedoman pada sistem budaya itu. Sistem nilai budaya itu demikian kuat meresap dalam jiwa masyarakat, sehingga sukar diganti dengan nilai-nilai budaya lain dalam waktu yang singkat.

Antropolog Kluckhon yang dikutip oleh Naufal Ilma, mengatakan bahwa sistem nilai budaya terbagi dalam 5 masalah yakni :

a. Hakekat hidup manusia b. Hakekat karya manusia c. Hakekat kedudukan manusia dalam ruang dan waktu d. hakekat hubungan manusia dan alam e. hakekat manusia dengan sesamnya.34

3. Pengertian Budaya Lokal

Budaya lokal adalah kebudayaan yang tumbuh dan berkembang serta dimiliki dan diakui oleh masyarakat suku bangsa setempat. Budaya lokal biasanya tumbuh dan berkembang dalam suatu masyarakat suku atau daerah tertentu karena warisan turun-temurun yang dilestarikan. Budaya daerah ini akan muncul pada saat penduduk suatu daerah telah memiliki pola pikir dan kehidupan sosial yang sama, sehingga menjadi suatu kebiasaan yang membedakan mereka dengan penduduk-penduduk yang lain. Budaya daerah mulai terlihat berkembang di Indonesia pada zaman kerajaan-kerajaan terdahulu. Hal itu dapat dilihat dari cara hidup dan interaksi sosial yang dilakukan masyarakat masing-masing kerajan di Indonesia yang berbeda satu sama lain.

Setiap suku bangsa yang tersebar di seluruh wilayah Indonesia mempunyai budaya yang berbeda antara yang satu dengan yang lainnya. Indonesia

33 Deddy Mulyana dan Jalaluddin Rakhmat,Komunikasi AntarBudaya;Panduan

Berkomunikasi dengan Orang-orang Berbeda Budaya, (Cet.XI; Bandung: Rosdakarya,2009), h. 18 34 Naufal Ilma, Ilmu Sosial dan Budaya Dasar, (Cet. I ; Sultan Amai Press: Gorontalo,

2015), h.30

Page 27: MOTTO DAN PERSEMBAHAN - IAIN Gorontalopai.iaingorontalo.ac.id/wp-content/uploads/2019/09/BUKU...Maha Mulia dan Maha Sempurna. Dia Kuasa atas sesuatu (Al-Isra :59) PERSEMBAHAN Persembahan

adalah salah satu negara dengan budaya lokal terkaya di dunia, karena Indonesia memiliki 200 hingga 250 suku bangsa dengan budaya yang berbeda-beda.35

Menurut Lehman, Himstreet, dan Batty, Budaya diartikan sebagai sekumpulan pengalaman hidup yang ada dalam masyarakat mereka sendiri. Pengalaman hidup masyarakat saja sangatlah banyak dan variatif, termasuk di dalamnya bagaimana perilaku dan keyakinan atau kepercayaan masyarakat itu sendiri. Sedangkan menurut Mofstede, Budaya diartikan sebagai pemrograman kolektif atas pikiran yang membedakan anggota-anggota suatu kategori orang dari kategori lainnya. Dalam hal ini, bisa dikatan juga bahwa budaya adalah pemrograman kolektif yang menggambarkan suatu proses yang mengikat setiap orang segera setelah kita lahir di dunia36

4. Ciri Budaya Lokal Ciri-ciri budaya lokal dapat dikenali dalam bentuk kelembagaan sosial

yang dimiliki oleh suatu suku bangsa. Kelembagaan sosial merupakan ikatan sosial bersama di antara anggota masyarakat yang mengoordinasikan tindakan sosial bersama antara anggota masyarakat. Lembaga sosial memiliki orientasi perilaku sosial ke dalam yang sangat kuat. Hal itu ditunjukkan dengan orientasi untuk memenuhi kebutuhan anggota lembaga sosial tersebut. Dalam lembaga sosial, hubungan sosial di antara anggotanya sangat bersifat pribadi dan didasari oleh loyalitas yang tinggi terhadap pemimpin dan gengsi sosial yang dimiliki. Bentuk kelembagaan sosial tersebut dapat dijumpai dalam sistem gotong royong di Jawa dan di dalam sistem banjar atau ikatan adat di Bali. Gotong royong merupakan ikatan hubungan tolong-menolong di antara masyarakat desa. Di daerah pedesaan pola hubungan gotong royong dapat terwujud dalam banyak aspek kehidupan. Kerja bakti, bersih desa, dan panen bersama merupakan beberapa contoh dari aktivitas gotong royong yang sampai sekarang masih dapat ditemukan di daerah pedesaan. Di dalam masyarakat Jawa, kebiasaan gotong royong terbagi dalam berbagai macam bentuk. Bentuk itu di antaranya berkaitan dengan upacara siklus hidup manusia, seperti perkawinan, kematian, dan panen yang dikemas dalam bentuk selamatan.37

35 http://www.temukanpengertian.com/2015/04/pengertian-budaya-lokal.html, diakses pada

tanggal 11 Desember 2017 36htp://pangeranarti.blogspot.co.id/2014/12/pengertian-budaya-lokal-menurut-para.html,

diakses pada tanggal 11 Desember 2017 37 Zohra Yasin. Dkk, ISLAM Tradisi dan Kearifan Lokal Gorontalo,(Cet. I; Kabupaten

Gorontalo: Sultan Amai Press,2013), h. 5

Page 28: MOTTO DAN PERSEMBAHAN - IAIN Gorontalopai.iaingorontalo.ac.id/wp-content/uploads/2019/09/BUKU...Maha Mulia dan Maha Sempurna. Dia Kuasa atas sesuatu (Al-Isra :59) PERSEMBAHAN Persembahan

5. Budaya Lokal Gorontalo

Tradisi lokal masyarakat Gorontalo berasal dari suku Gorontalo, dan mereka menggunakan bahasa Gorontalo atau yang disebut dengan Hulondalo. Bahasa Hulandalo yang merupakan bahasa masyarakat lokal Gorontalo terbagi atas tiga dialek, yatu Gorontalo, Balango, dan Suwawa atau yang disebut dengan nama Bune.

Kehidupan sehari-hari masyarakat Gorontalo sangat kental dengan nuansa adat dan agama, seperti tertanam dalam ungkapan yang sering mereka ucapkan, “Adat bersendi Syara, Syara bersendi Kitabullah“.

Ciri khas Gorontalo juga dapat kita lihat pada aspek budaya, antara lain; makanan khas, rumah adat, kesenian, dan hasil kerajinan tangan seperti kain sulam kerawang maupun anyaman kopiah keranjang atau yang sering disebut dengan nama upiya karanji yang terbuat dari rotan.

Masyarakat Gorontalo juga mengenal berbagai upacara sebagai tradisi, seperti upacara tradisi membuka ladang atau yang dikenal dengan nama momuo oayuwa, upacara untuk kesuburan tanah yang dikenal dengan nama mopoahuta. dan upacara meminta hujan yang disebut dengan nama mohiledidi. Dan masih banyak lagi.

Selain upacara tradisi yang tersebut di atas, masyarakat Gorontalo juga mengenal upacara daur hidup yang dikenal dengan sebutan life cycle khas. Upacara sunat atahu khitan, dan juga upacara menyambut haid pertama yang dseibut dengan nama buhutalo bagi seorang gadis di kalangan bangsawan. 38

E. Hakekat Adat Gorontalo Adat merujuk kepada kepercayaan, hak dan tanggung jawab budaya,

hukum dan pengadilan adat, serta praktik-praktik adat. Aspek khusus adat wilayah yang berbeda satu dengan lainnya serta dapat berdaptasi dengan situasi baru seiring perkembangan zaman.

Gorontalo dalam lintasan sejarahnya dikenal sebagai daerah adat, hampir seluruh aspek kehidupan masyarakat memiliki nilai-nilai adat yang sangat dihormati oeh suku Gorontalo. Dan hampir sebagian besar nilai-nilai adat tersebut tidak

38 http://irisindonesia.com/detailpost/gorontalo-dengan-budaya-dan-kearifan-lokalnya,

diakses pada tanggal 11 Desember 2017

Page 29: MOTTO DAN PERSEMBAHAN - IAIN Gorontalopai.iaingorontalo.ac.id/wp-content/uploads/2019/09/BUKU...Maha Mulia dan Maha Sempurna. Dia Kuasa atas sesuatu (Al-Isra :59) PERSEMBAHAN Persembahan

bertentangan dengan nilai-nilai ajaran agama Islam, bahkan boleh jadi nilai nilai yang terdapat dalam adat tersebut justru lahir dari sebagai hasil pengembangan terhadap ajaran Islam.

Pada masyarakat Gorontalo, adat dipandang sebagai seperangkat norma (tata nilai) beserta aturan sebagai hasil rancangan para pendahulunya. Adat ini dibuat untuk mengatur hubungan tingkah laku manusia dengan manusia lainnya. Dalam kehidupan sehari-hari masyarakat Gorontalo saat ini, adat sebagai landasan hidup tidaklah begitu berpengaruh lagi. Adat memang masih tetap dilaksanakan, tetapi hanya pada acara-acara tertentu saja, seperti sunatan,perkawinan, penyambutan tamu, penganugerahan gelar adat, pemakaman, kelahiran anak dan lain-lain. Kalaupun nanti dalam pelaksanaan acara-acara tersebut diatas, masyarakat tidak melaksanakan cerara adat, maka tidak ada sanksi atau denda yang ditimpahkan kepada masyarakat yang tidak melakukan adat tersebut.39

F. Hakekat Adat Molunggelo 1. Pengertian Adat Molunggelo

Adat molunggelo atau mopota’e to Lunggela artinya menaikkan bayi pada buaian, adalah pernyataan kasih sayang dengan perawatan perlindungaan fisik kesehatan bayi.40 Hal ini merupakan jenjang peradatan dalam peristiwa kelahiran yang turun temurun diberlakukan oleh masyarakat suku Gorontalo saat ini. 41

2. Hakekat Molunggelo a. Acara molunggelo atau mopota’e to lulunggela adalah kewajiban

sang ibu dalam melayani dan merawat sang bayi dalam hubungannya dengan perlindungan kesehatan fisik anak/ibu dan kepuasan tidur. 42

b. Acara molunggelo mengandung unsure-unsur pendidikan, dimana dengan ayunan buaian itu, sang bayi bebas badannya tidur, dengan dendang suara ibu yang dirasakannya sebagai suara bidadari surga. oleh sebab itu, para tua-tua menganjurkan dendang lagu menidurkan anak adalah selawat Nabi, teleningo dan Jabu

39 Zohra Yasin, op.cit, h.106 40 http://momymevoli.blogspot.co.id/2012/03/tata-cara-adat-molunggela.html, diakses pada

tanggal 11 Desember 2017 41 Medi Botutihe dan Parha Daulima, Tata Upacara Adat Gorontalo (Gorontalo, 2003), h. 38 42 http://momymevoli.blogspot.co.id/2012/03/tata-cara-adat-molunggela.html, diakses pada

tanggal 11 Desember 2017

Page 30: MOTTO DAN PERSEMBAHAN - IAIN Gorontalopai.iaingorontalo.ac.id/wp-content/uploads/2019/09/BUKU...Maha Mulia dan Maha Sempurna. Dia Kuasa atas sesuatu (Al-Isra :59) PERSEMBAHAN Persembahan

agar sang bayi lebih mengenal tembang tembang para leluhurnya.43

c. Acara molunggelo juga termasuk perlindungan kesehatan, dimana sang bayi terlindung dari gigitan nyamuk, polusi udara, karena lulunggela atau buaian ditutupi kelambu. 44

3. Pelaksana Adat Molunggelo a. Kerabat pihak ibu sang anak b. Hulango (bidan kampung) yang telah ditunjuk sebagai pelaksana

acara molunggelo, karena telah memenuhi syarat yaitu : 1) Beragama Islam 2) Mengetahui urutan tata cara molunggelo 3) Mengetahui lafal-lafal yang telah diturunkan oleh leluhur dalam

pelaksanaan acara tersebut.\ 4) Diakui oleh kelompok masyarakat sebagai bidan kampung.45

c. Hatibi atau imam yang membacakan doa selawat nabi d. Seorang ibu yang telah separuh baya, yang masih bersuami dan

anak-anaknya banyak berhasil. 4. Atribut Adat

a. Seperangkat hulante yaitu bahan-bahan yang terdiri dari 2 cupak atau 3 liter beras diatas baki, diatas beras terletak 7 buah biji pala, 7 buah cingkeh, 7 buah telur(mentah), 7 limutu (lemon swanggi) basa disebut jeruk purut.

b. Tohetutu atau lampu dari sejenis dammar, yang ditancapkan pada beras.

c. Yilonta atau minyak harum dari ramuan daun-daunan seperti pandan, daun limutu(lemom), kulit limutu, humopoto(kencur), bawang putih, daun onumo, dan lain-lain yang diberi minyak kelapa.

d. Pale yilulo yakni beras yang terdiri dari 5 warna. e. Bulowe yakni upik pinang yang baru mekar.

43 Medi Botutihe dan Parha Daulima, Tata Upacara Adat Gorontalo (Gorontalo, 2003), h. 38 44 http://momymevoli.blogspot.co.id/2012/03/tata-cara-adat-molunggela.html, diakses pada

tanggal 11 Desember 2017 45 Medi Botutihe dan Parha Daulima, Tata Upacara Adat Gorontalo (Gorontalo, 2003), h. 40

Page 31: MOTTO DAN PERSEMBAHAN - IAIN Gorontalopai.iaingorontalo.ac.id/wp-content/uploads/2019/09/BUKU...Maha Mulia dan Maha Sempurna. Dia Kuasa atas sesuatu (Al-Isra :59) PERSEMBAHAN Persembahan

f. Seperangkat baki yang berisi polutube (tempat bara api), segelas air, tempat (baskom) berisi dupa (totabu)46

Atribut-atribut adat tersebut memiliki makna sebagai berikut a. Hulanthe berarti persembahan, sinya bermakna sebagai

berikut : 1) Beras 3 liter perlambang Rezeki, angka 3 bermakna 3

tahapan kejadian manusia yaitu dari tiada, lalu ada dan kembali tiada.

2) Pala dan cengkih perlambang keteragaraan hidup dan perlindungan

3) Telur perlambang asal kejadian manusia 4) Limutu atau lemon siwanggi atau limau purut perlambang

keharuman negeri b. Tohetutu atau sejenis lampu damar bermakna cahaya

kehidupan c. Yilonta bermakna keharuman alamiah setiap pribadi d. Pale yilulo makanan hantaran bagi penjaga rumah (gaib) yang

sering disebut dengan “wawalo bele” e. bolowe sebagai penyandang amanah Allah. f. Seperangkat baki berisi polutube sarana penghubung doa

insane Angka 7 pada hulanthe jika diadatkan adalah laki-laki. angka 7 bermakna 7 martabat manusia dan angka 5 bermakna lima rukun Islam.47

5. Undangan a. kerabat yang paling dekat, kakek, nenek, paman dan bibi dari

pihak istri maupun puhak suami, dan tetangga terdekat b. Para pemuka agama seperti guru ngaji

6. Imbalan Jasa a. Berupa sedekah berdasarkan keikhlasan dari sepasang suami istri

untuk hulango b. Berupa sedekah berdasarkan keikhlasan dari sepasang suami istri

untuk imam yang ditokohkan untuk membaca selawat

46 ibid, h. 41 47 ibid, h. 42

Page 32: MOTTO DAN PERSEMBAHAN - IAIN Gorontalopai.iaingorontalo.ac.id/wp-content/uploads/2019/09/BUKU...Maha Mulia dan Maha Sempurna. Dia Kuasa atas sesuatu (Al-Isra :59) PERSEMBAHAN Persembahan

c. Berupa sedekah berdasarkan keikhlasan dari sepasang suami istri untuk ibu tua yang memabantu hulango.

7. Pelaksanaan a. Ibu tua yang membantu hulango, membersihkan lulunggela b. Lulunggela yang sudah dilap dimasukkan ke dalam kamar c. Di depan kamar terhampar tikar yang duduk para undanagn dan

pembaca doa selawat serta seperangkat polutube d. Doa selawat dimulai diikuti oleh para undangan lainnnya e. Bayi dimandikan berbusana putih48 f. Selesai ngadi salawati, bidan kampung menjemput sang bayi lalu

mengayunkan 3 kali ke lulunggela sambil mengucapkan ; “bismillahirahmanirrahim allahuakbar” g. Setelah sang bayi sudah ada dalam buian maka bidan kampung

menaburkan pale yilulo dengan berucap : 1) Boti bahagiyangi li mongoli, didu meyhe tumbuluwa, boti ta

tolulunngela…. wombu limongoli…… 2) Wanu bolo humoyongo, ti mongoli ta momalongo . 3) Wonu bolo molonengo, timongoli ta mounemo. Artinya:

1) Iini bahagian kalian, jangan lagi tegur bayi yang didalam buaian…. cucu kalian….

2) kalau menangis, kalian yang membujuk 3) kalau sakit, kalianlah yang menyembuhkan.

h. Para tamu selesai minum the dan kue basah disuguhkan mereka saling berjabatan tangan mengucapkan terima kasih.

i. Biasanya hari yang baik untuk melaksanakan adat molunggelo dipilih adalah hari jumat pagi pukul 08.00, mulai ngadi salawati. jika hari jumat jatuh pada hari kelesuwa atau lowanga (sial) atau hari naas, maka dipilih hari-hari laiinya yang baik sesuai perjalanan bulan dilangit. 49

Jadi yang dimaksud dengan Nilai-nilai Pendidikan Agama Islam dan Budi Pekerti dalam adat Gorontalo Molunggelo didesa Hutabohu Kecamatan Limboto Barat Kabupaten Gorontalo adalah sesuatu yang dipandang baik atau

48 http://momymevoli.blogspot.co.id/2012/03/tata-cara-adat-molunggela.html, diakses pada tanggal 11 Desember 2017

49 Medi Botutihe dan Parha Daulima, op.cit, h. 42

Page 33: MOTTO DAN PERSEMBAHAN - IAIN Gorontalopai.iaingorontalo.ac.id/wp-content/uploads/2019/09/BUKU...Maha Mulia dan Maha Sempurna. Dia Kuasa atas sesuatu (Al-Isra :59) PERSEMBAHAN Persembahan

bermanfaat melalui proses yang dilakukan secara sadar terhadap pengetahuan yang diberikan oleh Allah swt dalam Quran dan as-sunnah dan melalui kebiasaan- kebiasaan tertentu pada adat Gorontalo molunggelo atau adat yang dilakukan pada anak yang telah dilahirkan didesa Hutabohu Kecamatan Limboto Barat Kabupaten Gorontalo.

BAB III

METODE PENELITIAN

Metodologi penelitian adalah pengetahuan berbagai metode yang digunakan dalam penelitian. Metode penelitian pada dasarnya merupakan suatu metode ilmiah yang diartikan sebagai suatu cara yang dirancang serta diarahkan guna memecahkan suatu masalah yang dihadapi, yang dilakukan secara ilmiah sistematis dan logis dengan menempuh suatu langkah-langkah tertentu.

Pada pembahasan ini akan diuraikan hal-hal yang berhubungan dengan metode penelitian yang digunakan oleh peneliti dalam rangka pelaksanaan penelitian. Adapaun langkah-langkah metode penelitian yang digunakan adalah :

A. Jenis dan Pendekatan Penelitian 1. Jenis Penelitian

Jenis penelitian ini adalah penelitian kualitatif, yaitu suatu penelitian yang menghasilkan proses analisis yang tidak menggunakan prosedur analisi statistik atau cara kualifikasi lainnya. 50 Penelitian ini bermaksud mendeskripsikan dan menganalisis fenomena, peristiwa, aktivitas sosial, sikap, kepercayaan, persepsi,

50 Lexy J. Moleong, Metodologi Penelitian Kualitatif, (Edisi Revisi, Cet;XXXV: Bandung,

2016), h. 6

Page 34: MOTTO DAN PERSEMBAHAN - IAIN Gorontalopai.iaingorontalo.ac.id/wp-content/uploads/2019/09/BUKU...Maha Mulia dan Maha Sempurna. Dia Kuasa atas sesuatu (Al-Isra :59) PERSEMBAHAN Persembahan

pemikiran orang, serta individual atau secara kelompok. Peneltian ini digolongkan sebagai penelitian lapangan dan termasuk dalam penelitiam murni atau pure research. Maksudnya adalah penelitian ini dilakukan dengan terjun kelokasi langsung. Penelitian ini juga termasuk penelitian deskriptif yaitu penelitian yang ditujukan untuk mendeskripsikan atau menggambarkan fenomena-fenomena yang ada, baik fenomena yang bersifat alamiah maupun yang bersifat buatan. Pengumpulan data dilakukan didesa Hutabohu Kecamatan Limboto Barat Kabupaten Gorontalo.51

2. Pendekatan Penelitian Adapun Pendekatan Penelitian yang digunakan dalam Penelitian ini adalah

pendekatan Etnografis. Pendekatan etnografis menakankan pada keseluruhan budaya. secara

umum pendekatan ini adalah pengamatan-berperan serta sebagai bagian dari penelitian lapangan. Etnografis secara mendalam dalam suatu budaya sabagai bagian dari pemeransertaannya dan mencatat secara serius data yang diperoleh dalam memanfaatkan catatan lapangan.52

Dengan melalui pendekatan tersebut, peneliti melakukan penelitian terhadap adat molunggelo mulai dari persiapan adat, pelaksanaan sampai penutup acara adat yang dituangkan kedalam catatan lapangan atau catatan pengamatan.

B. Lokasi Penelitian

Dalam menentukan lokasi penelitian ini, peneliti merujuk pada pendapat Spredlay tentang pertimbangan dalam menentukan lokasi penelitian yaitu :

1. Sederhana 2. Mudah memasukinya 3. Tidak begitu kentara dalam melakukan penelitian 4. Mudah memperoleh Izin

51 Razak Umar, Pedoman Penelitian Kary a Tulis Ilmiah, program Studi Pendidikan Agama

Islam, h. 128 52 Lexy J. Moleong, loc.cit.

Page 35: MOTTO DAN PERSEMBAHAN - IAIN Gorontalopai.iaingorontalo.ac.id/wp-content/uploads/2019/09/BUKU...Maha Mulia dan Maha Sempurna. Dia Kuasa atas sesuatu (Al-Isra :59) PERSEMBAHAN Persembahan

5. Kegiatannya terjadi berulang – ulang53

Berdasarkan pendapat tersebut maka peneliti menulis lokasi penelitian. Peneliti mengambil lokasi didesa Hutabohu Kecamatan Limboto Barat Kabupaten Gorontalo. Adapun yang menjadi dasar dari penetapan lokasi tersebut, disebabkan oleh beberapa hal yakni sebagai berikut :

1. Daerah tersebut masih kental adat-istiadatnya. 2. kampung tersebut sesuai dengan penelitian yang ada karena banyak

yang akan melahirkan dikampung tersebut. 3. Mudah mendapatkan izin dari kepala desanya.

C. Sumber Data

Data yang dikumpulkan untuk mendukung penelitian ini adalah data yang benar-benar diperoleh dari sumber yang dapat dipercaya keabsahannya yaitu berupa data primer dan sekunder berdasarkan uraian berikut :

1. Data primer, yaitu data yang diperoleh dengan pengamatan dan wawancara langsung antara peneliti dengan pihak-pihak yang berkompoten dengan masalah yang dibahas

Hal yang diamati adalah proses adat molunggelo mulai dari persiapan adat sampai penutup. didalamnya peneliti mendapatkan data dari pengatan yang akan dikaitkan dengan nilai-nilai Pendidikan Agama Islam dan Budi Pekerti. Kemudian data yang diperoleh dari wawancara adalah penyediaan bahan-bahan serta makna dan urutan proses pelaksanaan adat tersebut dan setiap makna-makna bahan tersebut akan dikaitkan dengan nilai-nilai nilai-nilai Pendidikan Agama Islam dan Budi Pekerti.

2. Data sekunder, merupakan data yang berupa dokumentasi penting menyangkut profil, serta arsip administrasi lainnya yang relevan dengan topik kajian pada penelitian ini.

Data sekunder yang diperlukan dalam penelitian ini meliputi: data profil lokasi penelitian, data kelahiran bayi, kemudian teori-teori yang berkaitan dengan penelitian yang diteliti.54

D. Subjek dan Objek 1. Subjek penelitian

53 Ibid, h. 129 54 Sugiyono, Metode Penelitian Pendidika (Pendekatan Kuantitatif, Kualitatif dan R&D),

(Best seller, Cet. XX; ALFABETA: Bandung, 2014), h. 305

Page 36: MOTTO DAN PERSEMBAHAN - IAIN Gorontalopai.iaingorontalo.ac.id/wp-content/uploads/2019/09/BUKU...Maha Mulia dan Maha Sempurna. Dia Kuasa atas sesuatu (Al-Isra :59) PERSEMBAHAN Persembahan

Subjek dalam penelitian ini adalah seorang bidan kampung atau yang biasa disebut dengan hulango, hatibi yang berperan dalam pelaksanaan adat Molunggelo, setokoh agama serta masyarakat lain disekitar kampung yang mengerti tentang adat Gorontalo.

2. Objek Penelitian Yang menjadi objek penelitian adalah nilai-nilai Pendidikan Agama Islam

dan Budi pekerti dalam adat tersebut. 55 E. Prosedur Penelitian

1. Tekhnik Pengumpulan Data

Untuk memperoleh data yang diperlukan dalam penelitian ini, peneliti menggunakan beberapa metode pengumpulan data. Untuk lebih jelasnya dapat diuraikan sebagai berikut :

a. Observasi,

Tehnik pengumpulan data yang dilakukan peneliti yaitu dengan cara mengamati dan mengkaji tingkah laku atau keadaan yang akan diteliti sambil berperan serta dalam aktivitasnya. Data yang diperoleh kemudian dijaring lewat instrumen pedoman observasi sehingga data yang diperoleh valid dan dapat dipercaya.56

Diantara observasi yang dilakukan oleh peneliti yakni mengamati upacara adat Molunggelo dilokasi yang telah ditentukan mulai dari proses awal sampai akhir adat tersebut dan hasil observasi tersebut dituangkan dalam bentuk catatn pengamatan.

b. Wawancara (Interview) Wawancara ialah percakapan tatap muka dalam suasana

informal dimana seseorang berhadapan langsung dengan responden untuk memperoleh pendapat, sikap, dan anspirasinya melalui pertanyaan yang diajukan. Wawancara dilakukan dengan mendalam, yaitu dengan mengajukan pertanyaan-pertanyaan terbuka yang memungkinkan informan memberikan jawaban secara

55 Razak Umar, op.cit, h.130 56 Burhan Bungin, Penelitian Kualtitatif, (Edisi Kedua, Cet.VI; Kencana: Jakarta, 2012), h.

111

Page 37: MOTTO DAN PERSEMBAHAN - IAIN Gorontalopai.iaingorontalo.ac.id/wp-content/uploads/2019/09/BUKU...Maha Mulia dan Maha Sempurna. Dia Kuasa atas sesuatu (Al-Isra :59) PERSEMBAHAN Persembahan

luas. Wawancara dilakukan diluar proses pembelajaran yang sedang dilakukan.57

Metode wawancara dilakukan untuk mendapatkan data mengenai pelaksanaan adat Molunggelo serta nilai-nilai Pendidikan Agama Islam dan Budi Pekerti yang terdapat dalam Adat Molunggelo didesa Hutabohu Kecamatan Limboto Barat Kabupaten Gorontalo.

Dalam wawancara peneliti menggunakan instrumen pertanyaan yang diperoleh dari kajian teori sebagai konsep penelitian ini . Adapun fokus pertanyaan adalah : (pertanyaan Arahan)

1. Bagaiman Tradisi Adat Molunggelo didesa Hutabohu? 2. Bagaimana kondisi bayi yang akan dilakukan ritual adat

molunngelo? 3. Apa manfaat Adat Molunggelo terhadap orang tua dan

anak? 4. Apakah adat molunggelo tersebut ada nilai Pendidikan

Agama Islam dan Budi Pekerti?

Selanjutnya pertanyaan diatas diuraikan dalam pedoman wawancara yang terbagi menjadi 12 pertanyaan.

c. Dokumentasi Tehnik dokumentasi adalah cara mengumpulkan data

melalui peniggalan peneliti seperti arsip-arsip dan termasuk juga buku-buku tentang pendapat teori , dalil- hukum-hukum dan lain-lain yang berhubungan dengan masalah penelitian. Dokumentasi juga digunakan untuk menunjang perlengkapan data lainnya seperti gambar atau foto-foto saat penelitian.58

Adapaun dokumentasi yang diperlukan dalam penelitian ini adalah buku-buku yang berisi teori tentang masalah dalam penelitian, arsip profil tentang lokasi penelitian, sera foto atau gambar peneliti sedang melakukan pengamatan dan melakukan wawancara bersama wawancara.

2. Tekhnik Pengolahan dan Analisis Data

57 Ibid, h. 118 58Ibid, h. 124

Page 38: MOTTO DAN PERSEMBAHAN - IAIN Gorontalopai.iaingorontalo.ac.id/wp-content/uploads/2019/09/BUKU...Maha Mulia dan Maha Sempurna. Dia Kuasa atas sesuatu (Al-Isra :59) PERSEMBAHAN Persembahan

Data kualitatif bersifat membumi, kaya akan deskripsi dan mampu menjelaskan tentang proses. Meskipun demikian, keberadaannya dalam bentuk kata-kata, kalimat dan paragraf sering kali sulit untuk dibedakan antara data dan kesan-kesan pribadi. Sehingganya agar data itu memberi makna, maka dalam analisis data langkah-langkah yang ditempuh adalah reduksi data,display data, dan kesimpulan dan verifikasi.

Dengan demikian, tekhnik analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah :

a. Reduksi Data Pada langkah reduksi data, peneliti melakukan seleksi data,

memfokuskan pada permasalahan yang dikaji, melakukan upaya penyederhanaan, melakukan abstraksi dan transformasi. seperti yang telah dikemukakan, semakin lama peneliti kelapangan, maka semakin banyak data yang akan didapatkan, kompleks dan rumit. Maka dengan menempuh langkah ini peneliti memilih mana yang benar-benar data dan mana yang bersifat kesan pribadi, dan kesankesan pribadi tersebut dieliminasi dari proses analisis. Selain itu dalam melakukan seleksi, peneliti juga melakukan kategorisasi antara data yang penting dan kurang penting, meskipun tidak berarti bahwa data yang termasuk kategori kurang penting harus dibuang. Mengkategorikan ini semata-mata dimaksudkan untuk tujuan memperkuat tafsiran terhadap hasil analisis data itu.

Data kualitatif dalam bentuk catatan lapangan biasanya dalam jumlah besar yang kondisinya masih belum terfokus pada penjelasan tentang sesuatu. Data itu memberi makna dan penjelasan tentang permasalahan yang sedang dikaji melalui riset yang dilakukannya maka data itu perlu difokuskan. Upaya memfokuskan data dilakukan dengan mengacu pada bingkai kerja teoritis (theoretical frame work) atau bingkai kerja konseptual (conceptual frame work). Setelah data difokuskan, selanjutnya dilakukan penyederhanaan, abstrak, dan transformasi. Ketiga upaya ini saling berkait, yakni data yang sudah di fokuskan pada bingkai kerja konseptual itu selanjutnya dipilah ke dalam butir-butir pokok data yang menggambarkan karakteristik, kegiatan dan sebagaimana yang menjelaskan tentang fokus permasalahan yang dikaji. Dari hasil penyederhanaan ini, selanjutnya dibuat abstrak, yakni membuat deskripsi dan penjelasan ringkas, mengacu pada butir-butir

Page 39: MOTTO DAN PERSEMBAHAN - IAIN Gorontalopai.iaingorontalo.ac.id/wp-content/uploads/2019/09/BUKU...Maha Mulia dan Maha Sempurna. Dia Kuasa atas sesuatu (Al-Isra :59) PERSEMBAHAN Persembahan

karakteristik dan kegiatan itu. Hasil abstrak ini selanjutnya ditransformasikan dalam arti ditafsirkan dan diberi makna

b. Display Data Display data adalah langkah mengorganisasikan data dalam

suatu tatanan informasi yang padat atau kaya sehingga dengan mudah dibuat kesimpulan. Display data biasanya dibuat dalam bentuk cerita atau teks. Display ini disusun dengan sebaik-baiknya untuk memungkinkan pelaku riset dapat menjadikannya sebagai jalan menuju pada pembuatan kesimpulan. Display yang baik adalah jalan utama menuju analisis kualitatif yang valid; dan analisis kualitatif yang valid merupakan langkah penting untuk menghasilkan kesimpulan dari riset kualitatif yang dapat diverifikasi dan direplikasi.

c. Kesimpulan dan Verifikasi Berdasarkan hasil analisis data, melalui langkah reduksi data

dan display data, langkah terakhir adalah menarik kesimpulan dan melakukan verifikasi terhadap kesimpulan yang dibuat. Kesimpulan yang dibuat adalah jawaban terhadap masalah riset. Akan tetapi, sesuai-tidaknya isi kesimpulan dengan keadaan sebenarnya, dalam arti valid atau tidak kesimpulan yang dibuat, perlu dilakukan verifikasi.

d. Verifikasi Upaya membuktikan kembali benar dan tidak atau berdasarkan

kenyataan atau tidak kesimpulan yang dibuat. Verifikasi dapat dilakukan dengan jalan melakukan pengecekan ulang, atau dengan melakukan triangulasi. Cara lain yang dapat dilakukan dengan merekomendasikan kepada pelaku riset lain untuk mangulangi riset yang telah dilakukan itu terhadap masalah yang sama. Apabila terbukti temuan-temuan yang dihasilkan tidak berbeda secara signifikan berati kesimpulan itu terverifikasi. Apabila sebaliknya, berati kesimpulan yang dibuat itu tidak terverifikasi Itu sebabnya dalam konteks riset kualitatif aspek keadaan temuan dapat diulangi (repeatability of findings) faktor krusial yang harus menjadi perhatian.59

F. Pengecekan Keabsahan Data

Kegiatan pengecekan hasil temuan dilaksanakan agar keakuratan data tersebut dalam upaya nenarik kesimpulan yang tepat dan objektif sesuai dengan fakta lapangan. Sehungga pengecekan keabsahan mempunyai hal yang sangat

59 Sugiyono, op.cit, h. 336

Page 40: MOTTO DAN PERSEMBAHAN - IAIN Gorontalopai.iaingorontalo.ac.id/wp-content/uploads/2019/09/BUKU...Maha Mulia dan Maha Sempurna. Dia Kuasa atas sesuatu (Al-Isra :59) PERSEMBAHAN Persembahan

penting dalam penelitian, hal ini disebabkan karena pelaksanaan pengecekan terhadap keabsahan hasil temuan secara cermat dengan menggunakan berbagai tehnik yang ada diharapkan hasil penelitian benar-benar ilmiah dan dapat dipertanggung jawabkan keshahiannya. Dalam pengecekan keabsahan temuan pada penelitian dilakukan dengan cara trianggulasi.

Penggunaan cara trianggulasi adalah tehnik yang pemeriksaan keabsahan temuannya (data) yang memanfaatkan sesuatu yang lain diluar data untuk keperluan pengecekan atau pembanding data tersebut. Trianggulasi data dapat dibedakan menjadi 4 macam yaitu : sumber data, metode, peneliti, dan teori.

Adapun triangulasi yang ditetapkan dalam penelitian ini adalah:

1. Triangulasi sumber, yaitu dilakukan dengan membandingkan data yang diperoleh dari sumber yang satu dengan sumber data yang lain yakni antara satu narasumber (bidan kampung dan khatib) dengan narasumber lainnya.

2. Triangulasi tehnik, yaitu dilakukan dengan membandingkan data yang diperoleh melalui observasi dengan data yang diperoleh lewat wawancara.

3. Triangulasi Teori yaitu dilakukan dengan memnbandingkan antara saru teori dengan teori lainnya. hal ini juga dapat dilakukan denga membandingkan teori yang sudah ada dengan penemuan penelitian yang peneliti dapatkan 60

G. Tahap-tahap Penelitian Dalam penelitian ini dapat peneliti golongkan 3 tahapan kegiatan, yaitu

perencanaan (persiapan), pelaksanaan, penelitian laporan penelitian. Nerikut ini uraiannya: 1. Tahap Perencanaan. Pada tahapan ini menempuh langkah-langkah

sebagai berikut: a. Penentuan atau pemilihan masalah b. Studi awal untuk mengecek layak tidaknya penelitian yang diadakan. c. Perumusan atau Identifikasi masalah. d. Telaah perpustakaan e. Pemilihan metode penelitian f. Perumusan tujuan dan kegunaan penelitian g. Konsultasi dengan dosen pembimbing

60 Burhan Bungin, op.cit, h. 265

Page 41: MOTTO DAN PERSEMBAHAN - IAIN Gorontalopai.iaingorontalo.ac.id/wp-content/uploads/2019/09/BUKU...Maha Mulia dan Maha Sempurna. Dia Kuasa atas sesuatu (Al-Isra :59) PERSEMBAHAN Persembahan

h. Pembuatan instrument penelitian. 2. Tahap Pelaksanaan. Dalam tahap ini peneliti melaksanakan empat

kegiatan pokok yaitu: a. Pengumpulan data b. Pengolahan data c. Analisa data d. Penafsiran hasil analisa dan penarikan kesimpulan.

3. Tahap Penelitian Laporan Dalam tahap penelitian laporan ini peneliti menggunakan format

atau pedoman penelitian karya ilmiah yang diberlakukan oleh Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Sultan Amai Gorontalo. Selain itu peneliti memperhatikan pula aspek pembaca, bentuk dan isi, serta penyusunan laporan penelitian. 61

H. Penggunaan Bahasa

Dalam penyusunan penelitian ini menggunakan bahasa Ejaan yang Disempurnakan (EYD) dan menggunakan nota Ilmiah dari referensi berupa buku, hasil penelitian maupun dari internet. Dan dalam penyusunan penelitian ini menggunakan bahasa Gorontalo juga, dikarenakan penelitian ini akan meneliti tentang adat Gorontalo yang objek penelitiannya adalah orang yang berbahasa Gorontalo.

61 Razak Umar, op.cit, h.133

Page 42: MOTTO DAN PERSEMBAHAN - IAIN Gorontalopai.iaingorontalo.ac.id/wp-content/uploads/2019/09/BUKU...Maha Mulia dan Maha Sempurna. Dia Kuasa atas sesuatu (Al-Isra :59) PERSEMBAHAN Persembahan

BAB IV

PEMBAHASAN A. Gambaran Umum Lokasi Penelitian

1. Sejarah Desa Menurut sejarah dan legenda yang disampaikan sesepuh dan tetua yang

ada didesa Hutabohu, bahwa Desa Hutabohu pada zaman dahulu disebut desa Huta. Dahulu desa hutabohu terletak dihutan belantara, karena kondisi alasan, atau faktor tentu yang tidak diketahui sebabnya, para warga mengganti nama desa dengan Hutabohu.

Dizaman dahlu kala, desa hutabohu masih berbentuk kerajaan. Kerajaan tersebut meliputi tiga wilayah dan berpusat di Hutabohu. Penguasa kerajaan atau wilayah pada waktu itu bernama NAUE dan bergelar Djogoegoe (jogugu) atau pembantu Bupati pada saat ini. Desa Hutabohu/Huta dipimpin oleh SUAIB tepatnya pada tahun 1856 Masehi.

Pada awalnya Desa Hutabohu masih berupa hutan belantara yang ditelusuri oleh orang-orang yang berasal dari daerah Makassar yang bernama Bugis. Dari penelusuran orang Bugis tersebut, dahulu desa Hutabohu ini dilihat dari

Page 43: MOTTO DAN PERSEMBAHAN - IAIN Gorontalopai.iaingorontalo.ac.id/wp-content/uploads/2019/09/BUKU...Maha Mulia dan Maha Sempurna. Dia Kuasa atas sesuatu (Al-Isra :59) PERSEMBAHAN Persembahan

kejauhan diatas bukit yang paling tinggi. Mereka melanjutkan perjalanan menelusuri hutan dan bertemu penduduk yang memang sudah menghuni tempat tersebut.

Dengan berdasarkan cerita dan pengalaman orang-orang bugis tersebut, maka awalnya Desa ini dinamakan Desa Huta. Dan Kemudian berubah nama menjadi desa Hutabohu yang disesuaikan pula dengan kalimat dan bahasa yang dilontarkan oleh penduduk desa yang menjawab pertanyaan orang-orang Bugis tersebut “Hutabohu”, kemudian untuk memperluas daerah kekuasaan, maka kepala desa merubah kata “Huta” dengan kalimat “Hutabohu” dengan bahasa daerah Gorontalo “Ma Hutabohu Ode Bolihuangga Mota”

2. Letak Geografis Desa Hutabohu Desa Hutabohu merupakan salah satu desa dari 10 desa yang ada di

Kecamatan Limboto Barat Kabupaten Gorontalo. Dilihat dari letak Geografisnya, desa Hutabohu berada pada ketinggian 2000 sampai 4000 meter dari permukaan laut.

Jarang yang ditempuh dari desa ke Kecamatan adalah kurang lebih 2 kilo meter ke Utara, sedangkan jarak tempuh dari pusat desa ke kota kabupaten kurang lebih 10 kilo meter ke arah timur. Kalau dari desa provinsi dapat dilalui melalui 1 jurusan yaitu, lewat kota kabupaten beranjak kurang lebih 45 kilo meter.

Luas wilayah desa Hutabohu kurang lebih 440 hektar (ha), dan peruntukannya sebagai lahan pertanian, lahan bersih, lahan kering, dan pekarangan rumah. Daerah pertanian termasuk tanah yang subur, sangat cocok untuk ditanam berbagai jenis tanaman, baik tanaman buah-buahan mapun jenis komoditi lainnya.

Desa Hutabohu berbatasan dengan beberapa desa/kelurahan yaitu : a. Utara : berbatasan dengan desa Yosonegoro b. Timur : berbatasan dengan kelurahan Tenilo c. Selatan : berbatasan dengan desa Limehu d. Barat : berbatasan dengan desa Balahu

3. Periode pemerintah dan Penguasa Dalam beberapa tahun yang lalu sampai saat ini Desa Hutabohu

sudah mengalami pergantian kepala desa. Datanya sebagai berikut :

Tabel. 1 Daftar Periode Kepemimpinan Desa Hutabohu

O NAMA KEPALA DESA AHUN PERIODE GELAR ADAT T.

AUE 1955-1958 TI LUWADU Hi. SUAIB OTAYA 1958-1960 TI LUWADU

Page 44: MOTTO DAN PERSEMBAHAN - IAIN Gorontalopai.iaingorontalo.ac.id/wp-content/uploads/2019/09/BUKU...Maha Mulia dan Maha Sempurna. Dia Kuasa atas sesuatu (Al-Isra :59) PERSEMBAHAN Persembahan

ABUBAKAR MAMUKI 1960-1965 BIU KADIR OTAYA 1965-1997 DUNITO ADIR SULEMAN 1997-2000 MOLOWAHU SMAN OTAYA 2000-2008 DUNITO DUL LATIF RIVAI 2008-Sekarang TI LUATO

Sumber data: Profil Desa Hutabohu 2019 4. Pembangunan Desa Masa Lalu

Pembangunan masyarakat desa pada masa lalu, terutama di era orde baru, pembangunan desa merupakan cara dan pendekatan pembangunan yang diprogramkan negara secara sentralistik. Dimana pembangunan desa dilakukan oleh pemerintah baik dengan kemampuan sendiri (dalam negeri) maupun dengan dukungan negara-negara maju dan organisasi-organisasi Internasional. Pembangunan desa pada era orde baru dikebnal dengan sebutan Pembangunan Masyarakat Desa (PMD), dan Pembangunan Desa (BangDes). Kemudian di Era Reformasi peristiahan terkait terkait pembangunan desa lebih menonjol “Pemberdayaan Masyarakat Desa (PMD)”. Dibalik semua itu, persoalan peristilahan tidaklah penting, yang terpenting adalah substansinya terkait pembangunan desa.

Pada masa orde baru ecara substansial pembangunan desa cenderung dilakukan secara seragam (penyeragaman) oleh pemerintah pusat. Program pembangunan desa lebih bersifat top-down. Pada era reformasi secara substansial pembangunan desa lebih cenderung diserahkan kepada desa itu sendiri. Sedangkan pemerintah dan pemerintah daerah lebih cenderung mengambil posisi dan peran sebagai fasilitato, memberi bantuan dana, pembinaan dan pengawasan. Program pembangunan desa lebih bersifat botton-up atau kombinasi button-up dan top-down.

5. Pembangunan Desa Saat Ini Keterbelakangan pembangunan didaerah pedesaan turut berkontribusi

terhadap terjadinya migrasi penduduk dari desa kekota. Kedatangan penduduk desa didaerah perkotaan secar permsnen selain membawa dampak positif juga menimbulkan dampak negatif. Dampak negatif yang akan terjadi anatara lain, terjadi peledakan jumlah penduduk, muculnya berbagai masalah sosial seperti peningkatan pengangguran, peningkatan masyarakat miskin, gelandangan, tingginya tindakan kriminal dan lain sebagainya.

6. Kondisi Soal Budaya Ada beberapa lembaga yang mewadahi kegiatan kelompok-kelompok

masyarakat, yaitu : a. Karang Taruna

Page 45: MOTTO DAN PERSEMBAHAN - IAIN Gorontalopai.iaingorontalo.ac.id/wp-content/uploads/2019/09/BUKU...Maha Mulia dan Maha Sempurna. Dia Kuasa atas sesuatu (Al-Isra :59) PERSEMBAHAN Persembahan

Lembaga yang mewadahi pemuda karang taruna Desa Hutabohu terletak di RT 02. Untuk saat ini karang taruna tersebut mengalami kevakuman, disebabkan kesibukan masing-masing anggota dan kebanyakan anggotanya sudah berkeluarga, sehingga tidka dapat bekerja secara optimal dalam kegiatan dan kepengurusan karang taruna tersebut. b. Perkumpulan Ibu-Ibu PKK

Perkumpulan PKK terletak dikantor Desa Hutabohu diketuai oleh Isteri dari kepal desa. Kondisi saat ini PKK hanya sedikit melakukan perkumuplan dan kegiatan. c. Kehidupan Beragama

Mayoritas penduduk dea hutabohu menganut agama Islam. Pola kehiduoan oesantren mendiminasi kehidupan beragama masyarakat hutabohu. Sejauh ini menurut berbagai sumber, tidak pernah terjadi konflik antaumat beragama. Hal tersebut disebabkan tidak adanya kelompok agama lain dalam jumlah besar diwilayah ini. d. Interaksi Sosial Masyarakat

Interaksi sosial terjadi dipusat-pusat kegiatan masyarakat, seperti tempat keja (kantor desa, persawahan, dan perkebunan), sekolah dan masjid. Dalam hal pemerintahan, inteaksi sosial masyarakat yang terjadi antara lain penyampaian instruksi-instruksi dari masyarakat melalui alim ulama seperti ustadz, kemudian disampaikan kepada aparat desa. e. Gotong Royong

Masyarakat bergotong-royong dalam kegiatan-kegiatan seperti pembangunan aliran air, pembangunan sarana MCK, hngga kegiatan jumat bersih. Kegiatan gotong-royong tersebut dikoordinasi dalam tingkat RT. Selain itu gotong-oyong yang dilakukan masyarakat desa Hutabohu dilakukan dalam bidang sosial, contohnya kegiatan untuk membantu masyarakat yang tidak mampu, dapt berupa layak huni. f. Kebudayaan

Masyarakat desa Hutabohu merupaka bagian dari suku Gorontalo, sehingga bahasa yang digunakan dalam percakapan sehari-hari adalah bahasa Gorontalo. Mata pencaharian utama mereka adalah bertani dengan pola tanam tumpang sari. Kesenian yang ada diwilayah ini adalah Dana-dana dan Qasidah, tetapi saat ini sudah tidak ada institusi yang aktif mengembangkan kesenian tersebut.

Page 46: MOTTO DAN PERSEMBAHAN - IAIN Gorontalopai.iaingorontalo.ac.id/wp-content/uploads/2019/09/BUKU...Maha Mulia dan Maha Sempurna. Dia Kuasa atas sesuatu (Al-Isra :59) PERSEMBAHAN Persembahan

g. Perkembangan Agama Islam didesa Hutabohu Menurut sejarah, semenjak tahun 1865 an perkembangan

agama Islam didesa Hutabohu masih sangat meprihatinkan. Karena pada waktu itu, sarana tempat ibadah sangat sulit ditemukan. Masyarakat yang melaksanakan sholat lima waktu juga masih bisa dihitung degan jari. Namun, berkat pertolongan Allah swt, dimasa itu datanglah seseorang yang mau mengembangkan agama Islam didesa Hutabohu yaitu bapak Naue. Beliau bergerilya dengan temannya yang merupakan tokoh masyarakat untuk menyiarkan agama Islam. Pada saat itu beliau seorang pengembara.

Berkat kegigihan dan kerja sama yang baik diperjuangkan siang dan malam, maka terbangunah satu demi satu tempat-tempat ibadah sebagai pusat kegiatan umat Islam didesa Hutabohu dan hingga saat ini telah terbangun pusat saranan ibadah disetiap dusun. sehingga hal ini sangat memudahkan umat Islam dalam melaksanakan ibadah kepada Allah swt. Dulu mesjid didesa hutabohu baru sekitar 1 mesjid, tapi sekarang sudah ada 5 mesjid yang tersedia disetiap dusun.

7. Kondisi Demografis a. Perkembangan penduduk

Secara Demografis perkembangan penduduk Desa Hutabohu Kecamatan Limboto Barat Kabupaten Gorontalo sampai bulan Mei 2019 berjumlah 3871 jiwa yang terdiri dari laki-laki berjumlah 1812 jiwa dan perempuan 2060 jiwa. Data yang peneliti temui dilapangan dapat dilihat pada tabel berikut:

Tabel. 2

Jumlah Penduduk Menurut Golongan Umur

No Kel. Umur Jenis Kelamin Jumlah Laki-laki Perempuan 1 0-4 114 131 245 2 5-9 210 280 490 3 10-14 318 309 621 4 15-19 156 165 321 5 20-24 150 165 315 6 25-29 143 141 284 7 30-34 92 172 264

Page 47: MOTTO DAN PERSEMBAHAN - IAIN Gorontalopai.iaingorontalo.ac.id/wp-content/uploads/2019/09/BUKU...Maha Mulia dan Maha Sempurna. Dia Kuasa atas sesuatu (Al-Isra :59) PERSEMBAHAN Persembahan

8 35-39 143 177 320 9 40-44 117 142 259

10 45-49 99 102 201 11 50-54 69 95 164 12 55-59 65 98 163 13 60-64 63 67 130 14 65 keatas 73 14 87

Jumlah 1812 2060 3872 Sumber data: Profil Desa Hutabohu 2019 b. Keadaan Kelahiran anak

Secara demografis dalam 3 tahun terakhir, kelahiran anak didesa Hutabohu Kecamatan Limboto Barat Kabupaten Gorontalo berjumlah 193 orang. Data yang peneliti temui dilapangan dapat dilihat pada tabel berikut:

Tabel.3

Jumlah Kelahiran Anak 3 tahun terakhir

No Tahun Jumlah kelahiran

Jumlah yang diproses Adat

Lunggelo 1. 2016 65 65 2 2017 54 54 3 2018 74 74 Jumlah 193 193 Sumber data: Laporan PWS KIA Puskesmas Limboto Barat

Dari tabel.3 diatas menunjukkan bahwa dari semua semua kelahiran anak dilakukan adat molunggelo. Hal ini menunjukkan bahwa adat molunggelo merupakan sebuah keharusa n bagi masyarakat desa Hutabohu Kecamatan Limboto Barat Kabupaten Gorontalo yang sudah menjadi turun temurun dari nenek moyag terdahulu.

B. Pelaksanaan Adat Molunggelo didesa Hutabohu, Kecamatan Limboto Barat, Kabupaten Gorontalo Adat Molunggelo adalah kegiatan menaikan bayi pada buaian. Hal ini

dilakukan sebagai bentuk kasih sayang dengan perawatan perlindungan fisik kesehatan bayi. Mustapa menerangkan bahwa pelaksanaan molunggelo atau mo

Page 48: MOTTO DAN PERSEMBAHAN - IAIN Gorontalopai.iaingorontalo.ac.id/wp-content/uploads/2019/09/BUKU...Maha Mulia dan Maha Sempurna. Dia Kuasa atas sesuatu (Al-Isra :59) PERSEMBAHAN Persembahan

potae to lunggelo dilakukan agar aktifitas lain orang tua tidak akan terganggu atau berjalan dengan lancar.62

Rahmat Kase mengatakan bahwa, pelaksanaan adat Molunggelo didesa Hutabohu Kecamatan Limboto Barat Kabupaten Gorontalo memang telah berkembang sejak dahulu, dan telah berlangsusng turun temurun dari generasi ke genenrasi sebagai ciri khas masyarakat gorontalo. Pernyataan dikuatkan oleh informan lain bahwa proses adat Gorontalo ini masih dilaksanakan meskipun tinggal 80% yang melaksanakan. Adat Gorontalo tersebut dilaksanakan sesuai syariat Islam yang artinya setiap bahan-bahan dan proses pelaksanaannya mengandung makna yang tidak pernah lari dari ajaran Islam, sesuai dengan slogan Gorontalo yakni “Adati hula-hula’a to sara’a, sara’a hula-hula’a to kuru’ani” yang artinya“adat bersendi syarak, dan syarak bersendi Kitabullah (al Quran)”. 63

Pelaksanaan adat molunggelo dilakukan secara formal yang dihadiri oleh hulango (bidan kampung), hatibi/imam, keluarga dari sang bayi dan tamu undangan. Berikut tata laksana acara molunggelo didesa Hutabohu, Kecamatan Limboto Barat, Kabupaten Gorontalo.

1. Tahap Persiapan adat Molunggelo Tahap awal pelaksanaan pada adat molunggelo didesa Hutabohu,

Kecamatan Limboto Barat, Kabupaten Gorontalo adalah persiapan atribut adat dan pelaksana adat. Sebagaimana penjelasan Oma Dangi yang menerangkan bahwa;

“tahap awal persiapan adat molunggelo adalah persiapan atribut adat atau biasa disebut Hulanthe. Penyediaan atribut adat tersebut ada jumlahnya berbeda sesuai dengan jenis kelamin bayi yang akan diproses adat lunggelo yakni untuk perempuan ada 7 dan laki-laki ada 5. Atribut adat yang harus disiapkan adalah, beras, telur, lemon, pala, cengkeh,.”.64

Menurut informan lainnya, bahan-bahan tersebut mempunyai ketambahan

yang tidak disebutkan oleh informan diatas, beliau mengatakan bahwa; “Penyediaan bahan-bahan yang komplit itu adalah, seperangkat hulanthe yakni telur, lemon swanggi, pala dan cengkeh, koin, beras. Jumlah penyediaan bahan hulathe ini sesuai jenis kelamin bayi, jika laki-laki jumlahnya 5, jika perempuan jumlahnya 7. Kemudian ada ayam dua ekor(jantan dan betina). Dan ada seperangkat baki yang berisi

62 Mustapa Adam, Pemangku Adat/Tokoh adat, “wawancara” , Hutabohu, 12 Februari 2019 63 Rahmat Kase, Imam dan Pemangku Adat/Tokoh Adat, “wawancara” , Hutabohu, 14 Juni

2019 64 Oma Dangi, Hulango/ bidan kampung, “wawancara” ,Hutabohu, 12 Februari 2019

Page 49: MOTTO DAN PERSEMBAHAN - IAIN Gorontalopai.iaingorontalo.ac.id/wp-content/uploads/2019/09/BUKU...Maha Mulia dan Maha Sempurna. Dia Kuasa atas sesuatu (Al-Isra :59) PERSEMBAHAN Persembahan

polutube/tempat bara api, segelas air, piring kecil yang berisi dupa. Kemudian ada batu kikisan dan kunyit.”65

Berikut atribut adat Molunggelo yang yang harus disediakan meliputi : a. Seperangkat hulanthe yakni :

1) Telur 2) Lemon Swanggi 3) Pala 4) Cengkeh 5) Koin/selembaran uang 6) Beras dihitung pergelas

Keterangan : jumlah penyediaan seperangkat hulanthe ini sesuai dengan jenis kelamin bayi yakni bayi perempuan jumlahnya 7 dan bayi laki-laki jumlahnya 5.

b. Ayam 2 Ekor c. Seperangkat Baki yakni :

1) Polutube (tempat bara api) 2) Segelas air 3) Baskom berisi dupa (totabu) 4) Papan kikisan 5) Kunyit

Dari hasil wawancara, peneliti menemukan perbedaan antara teori yang telah diambil dari buku dan hasil wawancara serta pengamatan yang telah ditemukan dalam penelitian. perbedaannya terletak pada penyediaan bahan-bahan inti. dalam hasil wawancara tidak terdapat bahan-bahan lainnya yang dijelaskan dalam teori. berikut perbedaan bahan tersebut, terdapat pada table berikut :

Tabel. 4

Perbedaan Bahan-bahan dalam Adat Molunggelo

NO Bahan-Bahan Inti Menurut Teori Hasil

Pengamatan

Ada Tidak Ada Ada Tidak

Ada

1 Seperangkat Hulanthe a. Telur b. Lemon Swanggi

65 Maci Jango, Hulango/ bidan kampung, “wawancara” , Hutabohu ,15 Februari 2019

Page 50: MOTTO DAN PERSEMBAHAN - IAIN Gorontalopai.iaingorontalo.ac.id/wp-content/uploads/2019/09/BUKU...Maha Mulia dan Maha Sempurna. Dia Kuasa atas sesuatu (Al-Isra :59) PERSEMBAHAN Persembahan

c. Pala dan Cengkeh d. Koin e. Beras

2

Seperangkat Baki a. Polutube b. Segelas Air c. Dupa/totabu

3 Ayam 2 Ekor (sepasang) 4 Bolowe 5 Yilontha 6 Tohetutu 7 Pale Yilulo 8 Kunyit

Dari Tabel diatas, jelas terluhat perbedaan diantara penyediaan bahan-bahan inti yang digunakan dalam adat. Menurut hasil dari wawancara salah satu bidan kampung mengatakan bahwa bahan-bahan yang lainnya itu termasuk dalam bahan-bahan adat aqiqah anak.,jadi tidak digunakan.

2. Tahap Pelaksanaan Adat Molunggelo Tahap pelaksanaan Adat Molunggelo meliputi :

a. Hulango/bidan kampung menyiapkan lunggela atau buaian didalam kamar.

b. Bayi dimandikan dengan membacakan doa dalam bahasa Gorontalo. dalam wawancara hulango bekata bahwa;

Anu mamo mo polombingo toli ade o luo du’a u po baca lo, du,a liyo uwito udie, “Assalamu’alaikum himonungo motonugo wambulungo de huta hulungo debo mota botu moito mohiyongo.”66

c. Setelah dimandikan, bayi dipakaikan bedak, minyak telon dan baju d. Bayi diberikan kunyit yang telah diparut pada kikisan didahinya sembari menaburkan dupa kedalam polutube/tempat bara api

e. Seperangkat hulanthe yang telah diletakan pada sebuah baskom besar disajikan dalam persiapan doa solawat beserta sajian makanan dan minuman lainnya.

66 Maci Jango, Hulango/ bidan kampung, “wawancara” ,Hutabohu, 15 Februari 2019

Page 51: MOTTO DAN PERSEMBAHAN - IAIN Gorontalopai.iaingorontalo.ac.id/wp-content/uploads/2019/09/BUKU...Maha Mulia dan Maha Sempurna. Dia Kuasa atas sesuatu (Al-Isra :59) PERSEMBAHAN Persembahan

f. Bayi akan diletakan dalam buaian. Hulango membacakan doa dalam bahasa Gorontalo saat meletakan bayi dalam buaian. Hulango akan membacakan doa saat memasukan bayi kedalam buaian. Hulango berkata;

Anu mamo po ta’e tolunggelo, oluwo du’a u pobacalo. Udie, “bismilahirahmannirahim, ja lo ma’a otawamu bo monga motuluhu.”

g. Saat bayi sudah berada dalam lunggela/buaian, hulango mulai mempersilahkan iman/hatibi dalam melaksanakan doa solawa atau biasa disebut ngadi salawati.

h. Selesai doa solawat dibacakan oleh imam, para tamu undangan dipersilahkan untuk menikmati hidangan yang telah tersedia.

3. Tahap Penutup Sebagaimana penjelasan dari tokoh pemangku adat, Setelah

selesai minum teh dan kue maka tamu undangan akan berpamitan pulang kepada orang tua sang bayi. Mereka saling berjabat tangan dan mengucapkan terima kasih.

C. Nilai-nilai Pendidikan Agama Islam dan Budi Pekerti dalam Adat Gorontalo Molunggelo didesa Hutabohu, Kecamatan Limboto Barat, Kabupaten Gorontalo

Berdasarkan hasil wawancara mendalam dengan beberapa informan didukung pengamatan langsung pada lokasi penelitian dan data dokumentasi maka peneliti menemukan beberapa nilai-nilai Pendidikan Agama Islam dan Budi Pekerti pada adat Molunggelo didesa Hutabohu Kecamatan Limboto Barat, Kabupaten Gorontalo. Untuk mengetahui lebih lanjut berikut uraian nilai-nilai Pendidikan Agama Islam dan Budi Pekerti pada adat Molunggelo; 1. Nilai-nilai Pendidikan Agama Islam

a. Nilai Ilahiyah Dalam bahasa Al-quran, dimensi hidup Ketuhanan ini juga disebut

dengan jiwa rabbaniyah atau ribbiyah. Dan jika dicoba merinci apa saja wujud nyata atau substansi jiwa ketuhanan itu, maka kita dapatkan nilai keagamaan pribadi yang amat penting yang harus ditanamkan kepada setiap anak didik. Berikut nilai illahiya berkaitan dengan adat molunggelo;

1) Nilai Taqwa Takwa yakni sikap yang sadar penuh bahwa Allah selalu

mengawasi kita, kemudian kita berusaha berbuat hanya sesuatu

Page 52: MOTTO DAN PERSEMBAHAN - IAIN Gorontalopai.iaingorontalo.ac.id/wp-content/uploads/2019/09/BUKU...Maha Mulia dan Maha Sempurna. Dia Kuasa atas sesuatu (Al-Isra :59) PERSEMBAHAN Persembahan

yang diridhai Allah, dengan menjauhi atau menjaga diri dari sesuatu yang tidak diridhai-Nya.

Dalam penyelenggaraan adat molunggelo ini menunjukkan bentuk ketakwaan orang tua sang bayi kepada Allah dengan merawat apa yang telah dititipkan kepada mereka.

2) Nilai Syukur Syukur, yaitu sikap penuh rasa terima kasih dan

penghargaan dalam hal ini atas segala nikmat dan karunia yang tidak terbilang banyaknya yang Allah kita.

Rasa syukur ini terlihat pada proses doa sholawat yang dilaksanakan pada saat bayi akan dinaikan kebuaian. Dalam doa selawat tersebut menunjukkan bahwa rasa syukur orang tua sang bayi atas kelahiran anaknya dengan membagi rasa syukur tersebut dengan keluarga dan para tamu undangan.67

sebagaimana firman Allah swt, dalam QS. Al-Luqm an ayat 12 yang berbunyi ;

ô ‰s) s9 u r $ o Y÷ �s? # u ä z ` » y J ø ) ä 9 sp y J õ 3 Ï t ø : $ # È b r & ö �ä 3 ô © $ # ¬ !

4 ` t Bu r ö � à 6ô ± t ƒ $ y J ¯ R Î * sù ã �ä 3ô ± o „ ¾Ï mÅ ¡ ø ÿ u Z Ï 9 ( ` t Bu r t �x ÿ x . ¨ b Î * sù © ! $ # ; Ó Í _ x î

Ó ‰‹ Ï J y m Ç Ê Ë È

Terjemahnya:

Dan sesungguhnya telah Kami berikan hikmat kepada Luqman, yaitu: "Bersyukurlah kepada Allah. Dan barangsiapa yang bersyukur (kepada Allah), maka sesungguhnya ia bersyukur untuk dirinya sendiri; dan barangsiapa yang tidak bersyukur, maka sesungguhnya Allah Maha Kaya lagi Maha Terpuji.68

b. Nilai Insaniyah Selain nilai-nilai Ilahiyah, terdapat juga nilai-nilai Insaniyah yang

menjelaskan tentang budi luhur atau nilai akhlak yang terdapat dalm

67 Mustapa Adam, Pemangku Adat/Tokoh adat, “wawancara” ,Hutabohu, 12 Februari 2019 68 Kementrian Agama Ri , Al-Qur’an dan Terjemahan, (WALI, Bandung, 2012), h. 411

Page 53: MOTTO DAN PERSEMBAHAN - IAIN Gorontalopai.iaingorontalo.ac.id/wp-content/uploads/2019/09/BUKU...Maha Mulia dan Maha Sempurna. Dia Kuasa atas sesuatu (Al-Isra :59) PERSEMBAHAN Persembahan

adat molunggelo tersebut. Adapun nilai-nilai insaniyah yang terdapat dalam adat molunggelo sebagai berikut;

1) Silaturahmi Dalam adat ini menunjukkan pertalian rasa kasih sayang

antar sesama manusia , khususnya antara kerabat orang tua sang bayi dan dengan tetangga-tetangga yang menjadi tamu undangan.

2) Al-Ukhuwah Dalam adat ini memperlihatkan semangat persaudaraan,

lebih-lebih kepada sesama orang beriman. Yakni saling tolong menolong dalm pelaksanaan adat tersebut. Dari mempersiapkan bahan-bahan utama dalam pelaksaan adat sampai menyiapkan makanan dan minuman yang akan disuguhkan ke doa selawat.

Rasa persaudaraan ini sesuai dengan hadis berikut ,

ھم وتراحمھم وت عاطفھم كمثل الجسد الواحد إذ اشتكى مثل المؤمنین في توادى منھ عضو تداعى لھ سائر الجسد بالسھر والحم

Artinya :

Perumpamaan kaum Muslimin dalam saling mengasihi, saling mengasih, dan saling menolong diantara mereka seperti perumpamaan satu tubuh. tatkala salah satu anggota tubuh merasakan sakit, maka anggota tubuh lainnya akan merasakan pula dengan demam dan tidak bisa tidur. (HR. Bukhari)69

2. Budi Pekerti Sama halnya dengan niai-nilai Ilahiyah yang membentuk

ketaqwaan , nilai-nilai insaniyah yang membentuk akhlak mulia. Dalam hal ini terdapat juga nilai budi pekerti yang dapat bisa diketahui dalam adat molunggelo.

Menurut Haidar, budi pekerti adalah usaha sadar yang dilakukan dalam rangka menanamkan atau menginternalisasikan nilai-nilai moral kedalam sikap dan perilaku peserta didik supaya memiliki sikap dan perilaku luhur dalam kehidupan sehari-sehari dalam berinteraksi pada Tuhan, maupun sesama manusia dan juga berinteraksi dengan alam atau lingkungan.

69 https://jurnal.upii.edu/file/08_ukhuwah_islamiyah_

Page 54: MOTTO DAN PERSEMBAHAN - IAIN Gorontalopai.iaingorontalo.ac.id/wp-content/uploads/2019/09/BUKU...Maha Mulia dan Maha Sempurna. Dia Kuasa atas sesuatu (Al-Isra :59) PERSEMBAHAN Persembahan

Dari hasil wawancara peneliti menemukan ada beberapa nilai budi peketi yang terdapat dalam pelaksanaan adat molunggelo yakni : a. Nilai Keagamaan yang meliputi

1) Rasa Syukur Dalam nilai rasa syukur ini terlihat pada pelaksanaan doa

selawat pada pelaksanaan adat molunggelo, disini orang tua sang bayi membagi rasa syukur dengan kelahiran anaknya bersama kerabat dekat dan tetangga-tetangga sekitar.70 2) Ketakwaan

Sebagaiman telah dijelaskan diatas, Takwa yakni sikap yang sadar penuh bahwa Allah selalu mengawasi kita, kemudian kita berusaha berbuat hanya sesuatu yang diridhai Allah, dengan menjauhi atau menjaga diri dari sesuatu yang tidak diridhai-Nya.

Dalam penyelenggaraan adat molunggelo ini menunjukkan bentuk ketakwaan orang tua sang bayi kepada Allah dengan merawat apa yang telah dititipkan kepada mereka.

b. Nilai Kemandirian 1) Pengendalian Diri

Makna pengendalian diri terkandung dalam simbol telur yang menjadi salah satu bahan yang disediakan dalam adat molunggelo. Sebagaimana penjelasan salah satu informan bahwa telur merupakan bahan yang mudah pecah. Hal ini bermakna bahwa orang tua bertugas untuk mengajarkan kepada anaknya bagaimana mengendalikan diri baik saat dilingkungan yang baik maupun buruk. Karena ketika anak tidak dibentuk pengendalian dirinya sejak dini, maka seperti simbol telur tersebut akan pecah jika terjaga dengan baik, dalam artian kehormatan sudah tidak ada lagi.71 2) Rasa Tanggungjawab

Dalam proses adat lunggelo ini menunjukkan sebuah tanggungjawab orang tua terhadap anak dengan melindungi kesehatan fisik anak dari gangguan yang ada, seperti gigitan nyamuk dan polusi udara, karena lunggela atau tempat buaian tersebut ditutupi dengan kulambu. Hal ini juga masuk kedalam makna telur

70 Rahmat Kase, Imam dan Pemangku Adat/Tokoh Adat, “wawancara” ,Hutabohu, 14 Juni

2019 71 Mustapa Adam, Pemangku Adat/Tokoh adat, “wawancara” dikediaman beliau pada

tanggal 12 Februari 2019

Page 55: MOTTO DAN PERSEMBAHAN - IAIN Gorontalopai.iaingorontalo.ac.id/wp-content/uploads/2019/09/BUKU...Maha Mulia dan Maha Sempurna. Dia Kuasa atas sesuatu (Al-Isra :59) PERSEMBAHAN Persembahan

yang telah dijelaskan diatas, bahwa orang tua bertanggungjawab baik kehormatan anaknya maupun kehormatan keluarganya.

Sebagaimana firman Allah dalam QS. At-Tahrim ayat 6 yang berbunyi;

$ p k š ‰r ' ¯ » t ƒ t ûï Ï %© ! $ # ( # q ã Z t B# u ä ( # þ q è %

ö / ä 3 | ¡ à ÿ R r & ö / ä 3 ‹ Î = ÷ d r & u r # Y ‘ $ t R $ y d ß Š q è %u r â ¨ $ ¨ Z 9 $ #

ä o u ‘ $ y f Ï t ø : $ # u r $ p k ö Ž n = t æ î p s3 Í ´ ¯ » n = t B Ô â Ÿx Ï î × Š # y ‰Ï © žw

t b q Ý Á ÷ è t ƒ © ! $ # ! $ t B ö Nè d t � t B r & t b q è = y è ø ÿ t ƒ u r $ t B t b r â � sD÷ sã ƒ

Ç Ï È

Terjemahnya :

Hai orang-orang yang beriman, peliharalah dirimu dan keluargamu dari api neraka yang bahan bakarnya adalah manusia dan batu; penjaganya malaikat-malaikat yang kasar, keras, dan tidak mendurhakai Allah terhadap apa yang diperintahkan-Nya kepada mereka dan selalu mengerjakan apa yang diperintahkan.72

c. Kemanusiaan 1) Cinta dan kasih sayang

Menurut salah satu informan, Adat molunggelo atau mopota’e to Lunggela merupakan pernyataan kasih sayang dengan perawatan perlindungaan fisik kesehatan bayi.dengan berada didalam buaian, bayi akan terlindungi dari gigitan nyamuk.73

2) Kebersamaan dan Gotong Royong Kebersamaan adalah sebuah ikatan yang terbentuk karena

rasa kekeluargaan atau persaudaraan, lebih dari sekedar bekerja sama atau hubungan profesional. Dalam hal ini proses adat Molunggelo telah menciptakan kebersamaan antara sanak keluarga

72 Kementrian Agama Ri , Al-Qur’an dan Terjemahan, (WALI, Bandung, 2012), h. 560 73 Rahmat Kase, Imam dan Pemangku Adat/Tokoh Adat, “wawancara” ,Hutabohu, 14 Juni

2019

Page 56: MOTTO DAN PERSEMBAHAN - IAIN Gorontalopai.iaingorontalo.ac.id/wp-content/uploads/2019/09/BUKU...Maha Mulia dan Maha Sempurna. Dia Kuasa atas sesuatu (Al-Isra :59) PERSEMBAHAN Persembahan

dari orang tua sang bayi yang menghadiri undangan. Gotong royong juga terjalin saat pelaksanaan adat tersebut, dimulai dari penyediaan bahan utama dan menyiapkan konsumsi untuk para tamu undangan yang akan hadir.

Mencermati uraian diatas tentang nilai Pendidikan Agama Islam dan Budi Pekerti dapat ditarik kesimpulan bahwa keduanya membahas hal yang sama terkait pelaksanaan adat Molunggelo tersebut. Muatan nilai tersebur dapat diorientasikan dalam hal-hal berikut; pertama, nilai yang berhubungan dengan keagamaan atau berkaitan dengan nilai Ilahiyah yaitu membahas bagaimana rasa syukur dan ketakwaan orang tua yang tercermin dari bentuk kasih sayang terhadap anak dengan melindungi kesehatan fisik anak. Kedua, nilai yang berhubungan dengan Kemanusiaan atau Insaniyah yaitu membahas tentang menjalin hubungan erat sesama manusia yang tercermin pada kebersamaan saling gotong royong dalam proses persiapan adat tersebut, baik dalam kesiapan bahan sampai kesiapan konsumsi yang akan disediakan untuk tamu undangan. Dalam hal ini akan terjalin persatuan antara orang tua bayi, kerabat dan tetangga-tetangga terdekat. Ketiga, ada juga nilai yang berkaitan dengan kemandirian yaitu membahas tentang hubungan baik dengan diri sendiri dengan bentuk pengendalian diri, tanggungjawab. Hal ini ditujukan kepada orang tua dan anak.

Pada acara adat Molunggelo terdapat beberapa bahan-bahan yang mempunyai makna. Untuk mengetahui makna bahan-bahan yang disediakan dalam adat terdebut, maka peneliti mengadakan penelitian terhadap beberapa tokoh agama dan tokoh adat, dan hulango, masyarakat, serta ibu-ibu yang telah melaksanakan adat molunggelo/didesa Hutabohu Kecamatan Limboto Barat Kabupaten Gorontalo. Bahan-bahan tersebut meliputi :

1) Hulanthe berarti persembahan Hulanthe merupakan persembahan yang disediakan oleh orang tua

sang bayi yang terdiri dari beberapa bahan-bahan seperti berikut :

a. Telur Menurut Mustapa, telur dilambangkan sebagai bahan yang mudah

pecah, dalam hal ini telur memiliki makna sebagai bentuk penjagaan kepada anak sehingga kehormatan anak tidak akan hancur khususnya kepada anak perempuan.74 Menurut informan lainnya mengatakan bahwa

74 Mustapa Adam, Pemangku Adat/Tokoh adat, “wawancara” ,Hutabohu, 12 Februari 2019

Page 57: MOTTO DAN PERSEMBAHAN - IAIN Gorontalopai.iaingorontalo.ac.id/wp-content/uploads/2019/09/BUKU...Maha Mulia dan Maha Sempurna. Dia Kuasa atas sesuatu (Al-Isra :59) PERSEMBAHAN Persembahan

telur juga dilambangkan asal kejadian manusia. Karena manusia itu sendiri terjadi dari sel telur (ovum) bertemu dengan sel jantan (sperma) maka terjadi pembuahan. b. Limututu atau lemon swanggi atau jeruk purut.

Limututu atau lemon swanggi atau jeruk purut melambangkan keharuman. Menurut Maci Jango bahan ini sering digunakan dalam masakan sebagai pengharum dan juga digunakan untuk membersihkan kotoran dan bau amis pada hal-hal tertentu. Dalam hal ini limututu memberikan penjelasan bahwa orang tua mempunyai harapan untuk anaknya kelak dapat mengharumkan nama keluarga serta mengharumkan negara melalui prestasi yang dimilikinya.75

Menurut informan lainnya, Limututu atau lemon swanggi atau jeruk purut melambangkan keharuman. Dengan adanya limututu atau lemon swanggi maka suasana adat tersebut menjadi harum dan bahan ini digunakan untuk mengundang Rasulullah untuk bisa memberkati bayi, karena Rasulullah sangat menyukai sesuatu yang harum. 76

c. Pala dan Cengkeh Pala dan Cengkeh merupakan bahan yang mempunyai simbol

perlindungan dan kesejahteraan hidup. Perlindungan merupakan simbol dari pala yang bermakna bahwa dari bentuk kasih sayang orang tua kepada sang bayi, maka mereka memberikan perlindungan yang maksimal kepada bayi, agar bayi terhindar dari serangan nyamuk. Buka itu saja perlindungan disini dimaknakan sang bayi hal-hal yang tidak diinginkan mulai dari ia kecil sampai dewasa.

Sedangkan cengkeh adalah bahan yang mempunyai simbol kesejahteraan hidup, hal ini dikarenakan cengkeh adalah tanaman yang sangan bermanfaat baik sebagai bahan makanan dan juga kesehatan. Maka dari itu cengkeh akan memberikan penghasilan yang maksimal untuk kesejahteraan. Dengan simbol ini bermakna juga sebagai pengharapan orang tua kepada anaknya agar kelak nanti bisa hidu dengan sukses, sejahtera dan bahagia.77

75 Oma Dangi ,Bidan Kampung/Hulango “wawancara” ,Hutabohu, 12 Februari 2019 76 Rahmat Kase, Imam dan Pemangku Adat/Tokoh Adat, “wawancara” ,Hutabohu, 14 Juni

2019 77 Neri Hasan, Tokoh Masyarakat, “wawancara” ,Hutabohu, 25 Maret 2019

Page 58: MOTTO DAN PERSEMBAHAN - IAIN Gorontalopai.iaingorontalo.ac.id/wp-content/uploads/2019/09/BUKU...Maha Mulia dan Maha Sempurna. Dia Kuasa atas sesuatu (Al-Isra :59) PERSEMBAHAN Persembahan

Dari kedua bahan ini, bisa menjadi panduan untuk manusia dalam mengendalikan diri dari hal-hal yang tidak diinginkan agar kesejahteraan akan didapatkan. d. Kepingan mata uang (koin)

Kepingan mata uang (koin) ini merupakan zakat fitrah untuk sang bayi agar sang bayi bersih dan suci. kepingan uang tersebut juga bermakna bagi orang tua dalam mencukupi kebutuhan hidup anaknya dengan tidak mengabaikan nilai-nilai syariat Islam dan kebesaran Allah.78 e. Beras dan 1 pasang Ayam (betina dan jantan)

Beras dan 1 pasang Ayam (betina dan jantan) mempunyai makna rezeki. Dengan ini menunjukkan rasa syukur orang tua sang bayi atas kelahiran anaknya. 79.

2) Seperangkat Baki Seperangkat Baki ini terdiri dari polutube (tempat bara api), segelas

air, Dupa dan Totabu. Seperangkat baki ini digunakan oleh imam/hatibi saat melakukan doa selawat. Doa selawat bermakna sebagai doa keselamatan bagi bayi. Sedangkan Seperangkat baki tersebut mempunyai makna 4 elemen yang ada didunia yakni api, tanah, air dan udara. Hal ini dimaksudkan bahwa sang anak tetap terjaga keselamatannya dari 4 elemen tersebut. Kemudian mendapatkan kehidupan dari 4 elemen tersebut, karena elemen-element tersebut sangat diperlukan dalam kehidupan manusia.80

Dengan mencermati uraian diatas, dapat disimpulkan bahwa melalui adat molunggelo ini telah menggambarkan kesempurnaan penciptaan manusia dan memberikan makna yang sangat berharga bagi orang tua dan sang bayi yang termasuk dalam pendidikan Agama Islam dan Budi Pekerti

78 Maci jango ,Bidan Kampung/Hulango “wawancara” ,Hutabohu, 15 Februari 2019 79Oma Dangi ,Bidan Kampung/Hulango “wawancara” ,Hutabohu, 12 Februari 2019 80 Rahmat Kase, Imam dan Pemangku Adat/Tokoh Adat, “wawancara” ,Hutabohu, 14 Juni

2019

Page 59: MOTTO DAN PERSEMBAHAN - IAIN Gorontalopai.iaingorontalo.ac.id/wp-content/uploads/2019/09/BUKU...Maha Mulia dan Maha Sempurna. Dia Kuasa atas sesuatu (Al-Isra :59) PERSEMBAHAN Persembahan

BAB V

PENUTUP A. Kesimpulan

Dari pembahasan diatas, dapat ditarik kesimpulan sebgai berikut: 1. Adat molunggelo merupakan adat yang prosesnya menaikkan bayi dalam

buaian. Hal ini bertujuan untuk melindungi kesehatan fisik sang bayi dari gangguan gigitan nyamuk. Bahan yang digunakan dalam proses pelaksanaan adat Molunggelo tersebut adalah seperangkat hulanthe (telur, cengkeh dan pala, lemon swanggi, koin, dan beras), ayam 1 pasang (betina dan jantan), seperangkat baki (polutube, segelas air dan kemenyan atau alama’)

2. Nilai-nilai Pendidikan Agama Islam pada acara molunggelo didesa Hutabohu mencakup nilai Ilahiya meliputi; Syukur dan Taqwa, dan nilai insaniyah yang meliputi silaturahmi dan ukhuwah. Kemudian Nilai Budi Pekerti pada acara molunggelo di didesa Hutabohu mencakup nilai Keagamaan; a) rasa syukur, b)ketakwaan, kemandirian; a) pengendalian

Page 60: MOTTO DAN PERSEMBAHAN - IAIN Gorontalopai.iaingorontalo.ac.id/wp-content/uploads/2019/09/BUKU...Maha Mulia dan Maha Sempurna. Dia Kuasa atas sesuatu (Al-Isra :59) PERSEMBAHAN Persembahan

diri, b) rasa tanggungjawab dan nilai Kemanusiaan; a) cinta dan kasih sayang, b) kebersamaan dan gotong royong.

B. Saran-saran 1. Diharapkan dengan adanya penelitian ini, diharapkan semua pihak baik

dari pemerintah, tokoh agama, tokoh masyarakat, berserta remam muda desa dapat melestarikan budaya ini, karena adat ini sudah jarang dilakukan, mengingat bahwa pergaulan semakin modern.

2. Diharapkan kepada masyarakat Desa Hutabohu Kecamatan Limboto Barat Kabupaten Gorontalo agar dapat menerapkan dan mengamalkan nilai-nilai yang terkandung didalam proses adat molunggelo ini, terutama nilai Pendidikan Agama Islam dan Budi Pekerti. Agar rema muda sang penerus bangsa dapat memahami dan menerapkan makna yang terkandung didalam adat tersebut.

DAFTAR PUSTAKA

A. Sumber Buku

Achmadi,2010. Ideologi Pendidika Islam, (Cet. II Edisi Revisi; Yogyakarta: Pustaka Belajar)

Adisusilo Sutardjo, 2013. Pembelajaran Nilai-Karakter, (Cet.II; Jakarta: RajaGrafindo Persada)

Alim, Mohammad. 2011, Pendidikan Agama Islam, ( Cet. II ; Remaja Rosdakarya: Bandung)

Bungin, Burhan. 2012, Penelitian Kualtitatif, (Edisi Kedua, Cet.VI; Kencana: Jakarta,)

Botutihe, Medi,Daulima. Parha 2003. Tata Upacara Adat Gorontalo (Gorontalo)

Ilma, Naufal,. 2015, Ilmu Sosial dan Budaya Dasar, (Cet. I ; Sultan Amai Press: Gorontalo)

Page 61: MOTTO DAN PERSEMBAHAN - IAIN Gorontalopai.iaingorontalo.ac.id/wp-content/uploads/2019/09/BUKU...Maha Mulia dan Maha Sempurna. Dia Kuasa atas sesuatu (Al-Isra :59) PERSEMBAHAN Persembahan

Kementrian Agama Ri , 2012, Al-Qur’an dan Terjemahan, WALI Bandung Moleong, Lexy J. 2016. Metodologi Penelitian Kualitatif, (Edisi Revisi, Cet;XXXV:

Bandung) Mujib, Abdul dan Mudzakkir, Jusuf. 2010, Ilmu Pendidikan Islam, (Cet.III;

Kencana:Jakarta) ,Mulyana Deddy, Rakhmat,Jalaluddin, 2009. Komunikasi AntarBudaya;Panduan

Berkomunikasi dengan Orang-orang Berbeda Budaya, (Cet.XI; Bandung: Rosdakarya)

Pedoman Penulisan Karya Tulis Ilmiah, program Studi Pendidikan Agama Islam

Rusli,Muh..2013,Kearifan Lokal Towani Tolotang, (Cet.I; Kabupaten Gorontalo: Sultan Amai Press)

Samani ,Muchlan, Hariyanto. 2013, Konsep dan Model Pendidikan Karakter, (Cet. III; Remaja Rosdakarya: Bandung)

Simanjuntak, Bungaran Antonius. 2014, kolerasi kebudayaan dan pendidikani, (Jakarta: Yayasan Pustaka Obor Indonesia)

Sugiyono,. 2014, Metode Penelitian Pendidika (pendekatan kuantitatif, kualitatif dan R&D), (Best seller, Cet. XX; ALFABETA: Bandung)

Tafsir ahmad,2012. Pendidikan Karakter Perspektif Iislam,(Cet.II; Bandung: Remaja Rosdakarya)

Tafsir Ahmad, 2010, Filsafat Pendidikan Islami, (Cet.III; Bandung: Remaja Rosdakarya)

Tulolo Nani,Dkk, 2004. Membumikan Islam, Seminar Nasional Pengembangan Kebudayaan Islam Kawasan Timur Indonesia,(Cet. I;Gorontalo: Grafika Karya Gorontalo).

Yasin Zohra, Dkk.2013, ISLAM Tradisi dan Kearifan Lokal Gorontalo,(Cet. I; Kabupaten Gorontalo: Sultan Amai Press)

B. Sumber Internet

https://belajarhukumonline.wordpress.com/2014/09/10/hubungan-adat-dengan-agama-dan-kebudayaan/ ,diakses pada tanggal 5 Desember 2017.

http://studylibid.com/doc/1058218/bab-ii-nilai-nilai-pendidikan-budi-pekerti-a.-nilai-1,diakses pada tanggal 11 Desember 2017

Page 62: MOTTO DAN PERSEMBAHAN - IAIN Gorontalopai.iaingorontalo.ac.id/wp-content/uploads/2019/09/BUKU...Maha Mulia dan Maha Sempurna. Dia Kuasa atas sesuatu (Al-Isra :59) PERSEMBAHAN Persembahan

http://www.referensimakalah.com/2012/11/tujuan-pendidikan-budipekerti.html?m=0, diakses pada tanggal 11 Desember 2017

http://belajarpsikologi.com/pendidikan-budi-pekerti/,diakses pada tanggal 11 Desember 2017

http://irisindonesia.com/detailpost/gorontalo-dengan-budaya-dan-kearifan-lokalnya, diakses pada tanggal 11 Desember 2017.

http://momymevoli.blogspot.co.id/2012/03/tata-cara-adat-molunggela.html,diakses pada tanggal 11 Desember 2017.

htp://pangeranarti.blogspot.co.id/2014/12/pengertian-budaya-lokal-menurut-para.html, diakses pada tanggal 11 Desember 2017

http://www.temukanpengertian.com/2015/04/pengertian-budaya-lokal.html, diakses pada tanggal 11 Desember 2017.

Lampiran 1

Judul : Nilai-nilai Pendidikan Agama Islam dan Budi Pekerti dalam Adat Gorontalo Molunggelo

Daftar Wawancara Terstruktur

No Rumusan Masalah Pertanyaan 1. Mengapa Tradisi di Desa

Hutabohu masih kental? 1. Apakah yang dimaksud dengan

adat? 2. Mengapa dari awal kelahiran anak

sampai dia meninggal harus dibarengi dengan adat?

3. Mengapa adat di Desa Hutabohu masih sangat kental?

2. Bagaiman Tradisi Adat

Molungglo di Desa Hutabohu Kecamatan Limboto Barat

1. Apa saja bahan yang akan disiapkan pada adat Molunggelo di Desa Hutabohu Kecamatan Limboto Barat Kabupaten

Page 63: MOTTO DAN PERSEMBAHAN - IAIN Gorontalopai.iaingorontalo.ac.id/wp-content/uploads/2019/09/BUKU...Maha Mulia dan Maha Sempurna. Dia Kuasa atas sesuatu (Al-Isra :59) PERSEMBAHAN Persembahan

Kabupaten Goontalo? Goontalo? 2. Siapa saja yang melaksanakan

adat tersebut? 3. Bagaimana pelaksanaan adat

Molunggelo? 3. Apa Manfaat adat Gorontalo

terhadap orang tua dan anak? 1. Mengapa harus dilaksanakan

adat Molunggelo? 2. Pada umur berapakah anak harus

diproses adat molunggelo? 4. Apa saja Nilai Pendidikan

Agama Islam dan Budi Pekerti yang terdapat dalam adat Molunggelo di Desa Hutabohu Kecamatan Limboto Barat Kabupaten Goontalo?

1. Apa makna dari bahan-bahan yan disediakan dalam adat molunggelo tersebut?

2. Apa Nilai Pendidikan Agama Islam yang terdapat dalam adat Molunggelo di Desa Hutabohu Kecamatan Limboto Barat Kabupaten Goontalo

3. Apa Nilai Budi Pekerti yang terdapat dalam adat Molunggelo di Desa Hutabohu Kecamatan Limboto Barat Kabupaten Goontalo

Lampiran 2

Page 64: MOTTO DAN PERSEMBAHAN - IAIN Gorontalopai.iaingorontalo.ac.id/wp-content/uploads/2019/09/BUKU...Maha Mulia dan Maha Sempurna. Dia Kuasa atas sesuatu (Al-Isra :59) PERSEMBAHAN Persembahan

Lampiran 3

Page 65: MOTTO DAN PERSEMBAHAN - IAIN Gorontalopai.iaingorontalo.ac.id/wp-content/uploads/2019/09/BUKU...Maha Mulia dan Maha Sempurna. Dia Kuasa atas sesuatu (Al-Isra :59) PERSEMBAHAN Persembahan

CATATAN PENGAMATAN

Nama Pengamat : Fitri Umar

Hari/tanggal : Sabtu, 8 Juni 2019

Obyek Pengamatan : Persiapan Adat Molunggelo

Catatan Deskriptif 1

Pukul 16.00,Observasi dilakukan disalah satu rumah warga tempat dilaksanakan adat molunggelo. Pada hari ini proses dimulai dari persiapan adat tersebut, mulai dari bahan-bahan inti sampai makanan dan minuman yang akan disiapkan pada doa salawat nanti, hal ini dikarenakan adat akan dimulai pada pagi , maka persiapan dimulai dari sore hari.

Catatan Deskriptif 2

Pada pukul 16.20-16.40, penulis mulai mengamati dari bagian depan rumah, nampak begitu ramai dengan anak-anak yang sedang bermain. Masuk kedalam rumah tampak remaja sedang membersihkan rumah untuk persiapan kedatangan tamu undangan nanti dan Nampak ibu ibu yang sedang mengobrol. Setelah itu, penulis masuk kebagian dapur, suasana dapur tersebut sangat ramai dengan ibu-ibu yang sedang menyiapkan makanan untuk adat molunggelo. Ada yang sedang menyiapkan rempah-rempah, ada yang memotong daging, ada yag mengiris sayur sampai orang yang sedang memasak nasi.

Catatan Deskriptif 3

Pada pukul 16.40-17.15 Penulis mengamati aktifitas hulango yang mempersiapkan bahan-bahan inti yang sudah disiapkan oleh orang tua sang bayi. Pertama hulango/bidan kampung membersihkan lunggelo/buaian yang digunakan untuk adat. Kemudian hulango menaruh bahan-bahan inti yang diperlukan dalam adat ini kedalam wadah atau baskom besar yang biasa disebut oleh orang Gorontalo dengan loyang. Bahan-bahan tersebut adalah beras, telur, pala dan cengkeh, lemon swanggi/limututu, koin. Berdasarkan hasil wawancara dengan hulango, jumlah penyediaan bahan tersebut berbeda sesuai jenis kelamin. Jika bayi perempuan, maka jumlahnya 7 dan jika bayi laki-laki maka jumlahnya 5. Serta bahannya ditambahkan ayam 2 ekor yang jantan dan betina. Dan bayi yang akan dilaksanakan adat tersebut adalah bayi perempuan. Dan ada seperangkat baki yang terdiri dari polutube/tempat bara api, segelas air, dan dupa yang biasanya digunakan saat doa selawat akan dilaksanakan.

Pukul 17.25, Suasana persiapan adat molunggelo ini sangat ramai, karena disini terkumpulnya keluarga dari orang tua sang bayi beserta para tetangga-

Page 66: MOTTO DAN PERSEMBAHAN - IAIN Gorontalopai.iaingorontalo.ac.id/wp-content/uploads/2019/09/BUKU...Maha Mulia dan Maha Sempurna. Dia Kuasa atas sesuatu (Al-Isra :59) PERSEMBAHAN Persembahan

tetangga terdekat yang mempersiapkan semua keperluan yang akan diibutuhkan dalam adat molunggelo.

Catatan Reflektif

Tahap persiapan adat molunggelo yakni persiapan bahan-bahan inti dan makanan yag disuguhkan kedalam doa selawat. Bahan-bahan inti tersebut terdiri dari

1. Seperangkat Hulanthe yang terdiri telur, lemon swanggi, pala dan cengkeh, beras dan koin. Dalam persiapan tersebut, jumlah penyediaan bahan berbeda sesuai jenis kelamin. Jika bayi perempuan, maka jumlahnya 7 dan jika bayi laki-laki maka jumlahnya 5.

2. Ayam 2 ekor yang sepasang (betina dan jantan) 3. Seperangkat Baki terdiri dari polutube/tempat bara api, segelas air, dan

dupa yang digunakan saat doa selawat.

Dalam persiapan adat tersebut menunjukkan bahwa rasa ukhuwa/persatuan antara keluarga sang bayi dan tetangga sangat kuat. Semuanya saling tolong menolong dalam pelaksanaan adat molunggelo ini mulai dari awal sampai akhir persiapan bahan adat

CATATAN PENGAMATAN

Page 67: MOTTO DAN PERSEMBAHAN - IAIN Gorontalopai.iaingorontalo.ac.id/wp-content/uploads/2019/09/BUKU...Maha Mulia dan Maha Sempurna. Dia Kuasa atas sesuatu (Al-Isra :59) PERSEMBAHAN Persembahan

Nama Pengamat : Fitri Umar

Hari/tanggal : Minggu, 9 Juni 2019

Obyek Pengamatan : Pelaksanaan Adat Molunggelo

Catatan Deskriptif 1

Pukul 07.00, penulis pergi kerumah warga yang akan dilaksanakan adat molunggelo. Nampak didepan rumah para ibu-ibu yang sedang sibuk menyiapkan semua keperluan yang diperlukan dalam adat. Begitupun didapur, tampak ibu-ibu sedang menyiapkan makanan yang sudah siap disajikan dalam doa solawat nanti. Kemudian para tamu undangan mulai berdatangan yang di sambut oleh ayah dari sang bayi. Kemudian datang juga hatibi/imam yang akan membacakan doa selawat, beliau juga disambut oleh ayah sang bayi. Sembari menunggu adat akan dimulai para tamu disuguhkan teh dan kue untuk dinikmati.

Catatan Deskriptif 2

Proses pelaksanaan adat dilakukan pada pukul 08.00-09.30. pertama bayi mulai dimandikan oleh hulango, pada saat dimandikan tersebut hulango membacakan doa untuk sang bayi. Setelah dimandikan bayi dipakaikan bedak, minyak telon dan baju. Sembari menyiapkan sang bayi, para sanak keluarga yang ikut andil dalam adat ini menyiapkan makanan yang akan diletakkan dalam doa selawat. Kemudian bayi diberikan kunyit yang telah diparut tepat didahi oleh hulango. Setelah itu disaat bayi akan diletakkan dalam buaian, imam telah memulai doa selawatnya bersama para tamu undangan yang hadir. Setelah imam membacakan doa selawat, maaka para tamu undangan dipersilahkan untuk menikmati makanan yang sudah disediakan. dan bayi telah selesai dinaikan kedalam buaian oleh hulango.

Catatan Deskriptif 3

Pada pukul 10.00, para tamu diberikan hidangan penutup setalah menikmati sajian di doa solawat, yakni kue dan teh. Setalah menikmati hidangan penutup, para tamu undangan satu persatu mulai berpamitan dengan dengan orang tua sang bayi beserta sanak keluarga lainnya. Semuanya saling berjabat tangan dan mengucapkan terima kasih.

Catatan Reflektif

Page 68: MOTTO DAN PERSEMBAHAN - IAIN Gorontalopai.iaingorontalo.ac.id/wp-content/uploads/2019/09/BUKU...Maha Mulia dan Maha Sempurna. Dia Kuasa atas sesuatu (Al-Isra :59) PERSEMBAHAN Persembahan

1. Tahap pelaksanaan Adat Molunggelo meliputi : i. Hulango/bidan kampung menyiapkan lunggela atau buaian didalam

kamar. j. Bayi dimandikan dengan membacakan doa dalam bahasa Gorontalo. k. Setelah dimandikan, bayi dipakaikan bedak, minyak telon dan baju l. Bayi diberikan kunyit yang telah diparut pada kikisan didahinya sembari

menaburkan dupa kedalam polutube/tempat bara api m. Seperangkat hulanthe yang telah diletakan pada sebuah baskom besar

disajikan dalam persiapan doa solawat beserta sajian makanan dan minuman lainnya.

n. Bayi akan diletakan dalam buaian. Hulango membacakan doa dalam bahasa Gorontalo saat meletakan bayi dalam buaian.

o. Saat bayi sudah berada dalam lunggela/buaian, hulango mulai mempersilahkan iman/hatibi dalam melaksanakan doa solawa atau biasa disebut ngadi salawati.

p. Selesai doa solawat dibacakan oleh imam, para tamu undangan dipersilahkan untuk menikmati hidangan yang telah tersedia.

2. Tahap Penutup adat Molunggelo Acara diakhiri dengan suguhan minuman dan kue serta berjabat

tangan. Para tamu undangan akan berpamitan pulang kepada orang tua sang bayi. Mereka saling berjabat tangan dan mengucapkan terima kasih.

Page 69: MOTTO DAN PERSEMBAHAN - IAIN Gorontalopai.iaingorontalo.ac.id/wp-content/uploads/2019/09/BUKU...Maha Mulia dan Maha Sempurna. Dia Kuasa atas sesuatu (Al-Isra :59) PERSEMBAHAN Persembahan

CATATAN PENGAMATAN

Nama Pengamat : Fitri Umar

Hari/Tanggal : Kamis, 15 Februari 2019

Tempat Pengamatan : Rumah Hulango/Bidan Kampung

Nama : Maci Jango

Umur : 83 tahun

Catatan Deskriptif 1

Maci Jango adalah salah satu bidan kampung didesa Hutabohu yang biasa disebut hulango. Beliau menggeluti profesi bidan kampung ini dari tahun 1960 sampai sekarang yang tepatnya sudah 59 tahun. pada tahun 1965, beliau mengikuti kegiatan khusus para bidan kampung yang diselenggarakn oleh suster yang bertugas didesa kala itu. Dalam kegiatan tersebut mereka diberikan pembelajaran bagaimana menjadi seorang bida kampung yang professional.

Catatan Dekriptif 2

Pada pukul 10.00, penulis menuju rumah beliau, sampai dirumah beliau tampak beliau sedang duduk diteras rumahnya. dengan mengucapkan salam dan berjabat tangan, penulis langsung menyampaikan tujuan bertemu beliau. Mendengar pernyataan penulis, beliau dengan senang hati menerima tujuan dari penulis. Beliau mengatakan bahwa molunggelo adalah adat yang digunakan untuk melindungi bayi dari hal-hal yang tidak diinginkan, seperti digigit nyamuk. adat ini dapat dilaksanakan apabila bayi sudah berumur 7 hari atau ari-ari bayi sudah terlepas, kemudian beliau menambahkan bahwa pelaksanaan adat molunggelo juga bisa lewat dari umur 7 hari atau bisa juga sesuai kesediaan orang tua dalam melaksanakan adat tersebut.

Catatan Deskriptif 3

Pada pukul 10.30 beliau mengatakan bahwa dalam pelaksanaan adat tersebut ada bahan-bahan yang akan disediakan yakni seperangkat hulanthe yang terdiri dari telur, lemon swanggi, pala dan cengkeh, koin, dan beras, ditambah dengan ayam 2 ekor yang jantan dan betina. kemudian ada papan kikisan dan kunyit. Beliau juga mengatakan bahwa ada seperangkat baki yang terdiri dari polutube/tempat bara api, segelas air, dan dupa yang biasanya digunakan saat doa selawat akan dilaksanakan.

Page 70: MOTTO DAN PERSEMBAHAN - IAIN Gorontalopai.iaingorontalo.ac.id/wp-content/uploads/2019/09/BUKU...Maha Mulia dan Maha Sempurna. Dia Kuasa atas sesuatu (Al-Isra :59) PERSEMBAHAN Persembahan

Catatan Deskriptif 4

Kemudian Maci Jango menerangkan proses pelaksanaan adat Molunggelo, mulai dari bayi dimandikan dan dipakaikan baju. Pada saat dimandikan, bayi di bacakan doa dalam bahasa Gorontalo, bacaan doa tersebut seperti ini, “Assalamu’alaikum himonungo motonugo wambulungo de huta hulungo debo mota botu moito mohiyongo Setelah itu bayi diberikan kunyit yang telah dihaluskan dengan cara dikikis dalam batu kikisan. Pada saat bayi akan dinaikan kedalam buaian/lunggelo, hulango membacakan doa dalam bahasa Gorontalo yakni“bismilahirahmannirahim, ja lo ma’a otawamu bo monga motuluhu.”

Saat bayi dimasukan kedalam buaian maka doa selawat akan segera dimulai oleh imam dengan menggunakan seperangkat baki.

Catatan Reflektif

Adat molunggelo adalah adat yang dilakukan untuk melindungi bayi dari hal-hal yang tidak diinginkan, seperti gigitan nyamuk.

1. Bahan-bahan yang diperlukan dalam adat molunggelo adalah seperangkat hulanthe yang terdiri dari telur, lemon swanggi, pala dan cengkeh, koin, dan beras, ditambah dengan ayam 2 ekor yang jantan dan betina. kemudian ada papan kikisan dan kunyit. Ada pun seperangkat baki yang terdiri dari polutube/tempat bara api, segelas air, dan dupa yang biasanya digunakan saat doa selawat akan dilaksanakan.

2. Proses Pelaksanaan Adat molunggelo dimulai dari a. bayi dimandikan dan dipakaikan baju. pada saat dimandikan, bayi

di bacakan doa dalam bahasa Gorontalo. Doanya adalah “Assalamu’alaikum himonungo motonugo wambulungo de huta hulungo debo mota botu moito mohiyongo

b. Setelah itu bayi diberikan kunyit yang telah dihaluskan dengan cara dikikis dalam batu kikisan.

c. Pada saat bayi akan dinaikan kedalam buaian/lunggelo, hulango membacakan doa dalam bahasa Gorontalo. Doanya yakni “bismilahirahmannirahim, ja lo ma’a otawamu bo monga motuluhu.”

d. Saat bayi dimasukan kedalam buaian maka doa selawat akan segera dimulai oleh imam.

Page 71: MOTTO DAN PERSEMBAHAN - IAIN Gorontalopai.iaingorontalo.ac.id/wp-content/uploads/2019/09/BUKU...Maha Mulia dan Maha Sempurna. Dia Kuasa atas sesuatu (Al-Isra :59) PERSEMBAHAN Persembahan

CATATAN PENGAMATAN

Nama Pengamat : Fitri Umar

Hari/Tanggal : Selasa, 12 Februari 2019

Obyek pengamatan : Makna bahan-bahan adat Molunggelo

Catatan Deskriptif 1

Pukul 09.00 penulis pergi kesalah satu pemangku adat didesa Hutabohu, menurut informasi dari bidan kampung bahwa beliau mengetahui makna dari bahan-bahan yang disediakan dalam adat molunggelo. Dari kejauhan tampak beliau sedang melakukan pekerjaan renovasi bangunan dekat rumahnya. Dengan mengucapkan salam dan berjabat tangan penulis menyampaikan tujuan menemui beliau. Mendengar pernyataan tersebut, beliau menerima dengan senang hati dan memberikan pengetahuan yang beliau miliki.

Catatan Deskriptif 2

Pada pukul 09.30 diteras rumahnya, pak Mustapa yang merupakan pemangku adat didesa Hutabohu tersebut mengatakan bahwa adat molunggelo adalah adat yang sering dilakukan pada saat menjelang bayi berumur 7 hari. Hal ini dilakukan dengan harapan anak-anak tidak mengganggu pekerjaan orang tua. Kemudian beliau menjelaskan bahwa pelaksanaan adat ini masih sepenuhnya dilakukan oleh masyarakat di desa Hutabohu karena adat tersebut sudah turun temurun dilakukan didesa tersebut.

Catatan Deskriptif 3

Kemudian pada pukul 11.00-11.30, pak mustapa mengatakan bahwa dari bahan-bahan yang disediakan dalam adat mempunyai makna yang perlu diketahui, yaitu telur melambangkan sebuah kehormatan, dimana telur mudah pecah sehinggahnya orang tua harus menjaga kehormatan bagi anak-anaknya. Selanjutnya makna lemon swanggi yaitu keharuman, sesuatu yang harum sangat disukai oleh Rasulullah. Beliau menjelaskan bahwa dengan adanya keharuman dalam adat ini, dapat mengundang Rasulullah dalam mendoakan keselamatan bayi yang telah diproses adat. Kemudian beras dan ayam merupakan rezeki yang dipersembahkan sebagai rasa syukur orang tua sang bayi atas kelahiran anaknya, dan koin sebagai zakat fitrah bagi bayi agar tetap suci dan bersih. Dan beliau mengatakan bahwa seperangkat hulanthe ini diletakkan dalam 1 loyang atau baskom besar yang melambangkan sebuah persembahan dari adat tersebut.

Page 72: MOTTO DAN PERSEMBAHAN - IAIN Gorontalopai.iaingorontalo.ac.id/wp-content/uploads/2019/09/BUKU...Maha Mulia dan Maha Sempurna. Dia Kuasa atas sesuatu (Al-Isra :59) PERSEMBAHAN Persembahan

Catatan Reflektif

Adat molunggelo adalah adat yang sering dilakukan pada saat menjelang bayi berumur 7 hari. Hal ini dilakukan dengan harapan anak-anak tidak mengganggu pekerjaan orang tua.

Makna dari bahan-bahan dalam adat ini yakni

1. telur melambangkan menjaga kehormatan, 2. lemos swanggi melambangkan keharuman, 3. beras dan ayam melambangkan rezeki untuk rasa syukur, dan 4. koin sebagai zakat fitrah agar bayi tetap suci dan bersih.

Page 73: MOTTO DAN PERSEMBAHAN - IAIN Gorontalopai.iaingorontalo.ac.id/wp-content/uploads/2019/09/BUKU...Maha Mulia dan Maha Sempurna. Dia Kuasa atas sesuatu (Al-Isra :59) PERSEMBAHAN Persembahan

CATATAN PENGAMATAN

Nama Pengamat : Fitri Umar

Hari/Tanggal : Selasa, 14 Juni 2019

Obyek Pengamatan : Makna Pelaksanaan Doa Solawat dan Seperangkat baki (Polutube/tempat bara api, segelas air dan dupa atau kemenyan

Catatan Deskriptif 1

Pada pukul 11.20 dirumahnya, penulis mengamati seperangkat baki yang biasanya sering digunakan dalam doa solawat atau ngadi salawati. Pada seperangkat baki tersebut terdapat tempat bara api atau sering disebut polutube, kemudian ada segelas air dan ada juga serbuk-serbuk coklat yang sering disebut alama’ atau dupa/kemenyan, menurut informasi yang penulis dapatkan, bahwa dupa tersebut yang sering ditaburkan ke bara api yang terdapat dalam polutube.

Catatan Deskriptif 2

Pukul 13.00 penulis menuju rumah salah satu pemangku adat sekalian imam masjid yang kediamannya tepat dibelakang masjid desa dengan mencari makna seperangkat baki tersebut. Dikediamannya, beliau terlihat baru selesai melaksanakan sholat dzuhur. Dengan mengucapkan salam, penulis mengatakan tujuan bertemu beliau. Dengan senang hati beliau memberitahukan pengetahuannya kepada penulis.

Pertama beliau menjelaskan tentang adat di Gorontalo termasuk adat molunggelo, adat molunggelo menurut beliau adalah adat yang sering dilakukan menjelang bayi berumur 7 hari atau sudah keluar ari-arinya. Beliau menjelaskan adat di Gorontalo utamanya di Desa Hutabohu masih dilaksanakan sepenuhnya oleh masyarakat. Adanya adat-adat ini memberikan makna kehidupan bagi manusia, melalui bahan-bahan yang disediakan dalam setiap adat, karena bahan-bahan tersebut bisa melambangkan sesuatu yang sangat berkaitan dengan ajaran islam. itulah sebabnya adat di Gorontalo mempunyai slogan, adat bersendikan syara’, syara’ bersendikan kitabullah.

Catatan Deskriptif 3

Pada pukul 13.35 dikediaman pak Rahmat, beliau menjelaskan tentang doa solawati/ngadi salawati yang sering dilaksanakan dalam adat tersebut adalah sebagai bentuk doa keselamatan untuk sang bayi. Dalam doa solawati ini imam menggunakan seperangkat baki yang didalamnya ada polutube(tempat bara api), segelas air, dan dupa atau biasa disebut dengan alama’. Seperangkat baki ini

Page 74: MOTTO DAN PERSEMBAHAN - IAIN Gorontalopai.iaingorontalo.ac.id/wp-content/uploads/2019/09/BUKU...Maha Mulia dan Maha Sempurna. Dia Kuasa atas sesuatu (Al-Isra :59) PERSEMBAHAN Persembahan

mempunyai makna 4 elemen yang mewakili kehidupan manusia yakni api, tanah, air dan udara yang diharapkan bahwa sang anak dapat selamat dari bencana yang timbul dari 4 elemen tersebut, serta mendapatkan kehidupan dari 4 elemen tersebut.

Catatan Reflektif

Adat molunggelo menurut adalah adat yang sering dilakukan menjelang bayi berumur 7 hari atau sudah keluar ari-arinya. Adat Gorontalo di Desa Hutabohu masih dilaksanakan sepenuhnya oleh masyarakat. Adanya adat-adat ini memberikan makna kehidupan bagi manusia, melalui bahan-bahan yang disediakan dalam setiap adat, karena bahan-bahan tersebut bisa melambangkan sesuatu yang sangat berkaitan dengan ajaran islam. itulah sebabnya adat di Gorontalo mempunyai slogan, adat bersendikan syara’, syara’ bersendikan kitabullah.

Dalam pelaksanaan adat pasti akan dilaksanakan doa solawati/ngadi salawati yang sering sebagai bentuk doa keselamatan. Dalam doa solawati ini imam menggunakan seperangkat baki yang terdiri dari:

1. polutube(tempat bara api), 2. segelas air, dan 3. dupa atau biasa disebut dengan alama’.

Seperangkat baki ini mempunyai makna 4 elemen yang mewakili kehidupan manusia yakni api, tanah, air dan udara yang diharapkan bahwa sang anak dapat selamat dari bencana yang timbul dari 4 elemen tersebut, serta mendapatkan kehidupan dari 4 elemen tersebut.

Page 75: MOTTO DAN PERSEMBAHAN - IAIN Gorontalopai.iaingorontalo.ac.id/wp-content/uploads/2019/09/BUKU...Maha Mulia dan Maha Sempurna. Dia Kuasa atas sesuatu (Al-Isra :59) PERSEMBAHAN Persembahan

Lampiran 4

Page 76: MOTTO DAN PERSEMBAHAN - IAIN Gorontalopai.iaingorontalo.ac.id/wp-content/uploads/2019/09/BUKU...Maha Mulia dan Maha Sempurna. Dia Kuasa atas sesuatu (Al-Isra :59) PERSEMBAHAN Persembahan

Lampiran 5

Page 77: MOTTO DAN PERSEMBAHAN - IAIN Gorontalopai.iaingorontalo.ac.id/wp-content/uploads/2019/09/BUKU...Maha Mulia dan Maha Sempurna. Dia Kuasa atas sesuatu (Al-Isra :59) PERSEMBAHAN Persembahan

Lampiran 6

Page 78: MOTTO DAN PERSEMBAHAN - IAIN Gorontalopai.iaingorontalo.ac.id/wp-content/uploads/2019/09/BUKU...Maha Mulia dan Maha Sempurna. Dia Kuasa atas sesuatu (Al-Isra :59) PERSEMBAHAN Persembahan

Lampiran 7

DOKUMENTASI

Dokumentasi wawancara dengan pak Mustapa Adam

Wawancara dengan maci jango (bidan kampung/hulango)

Page 79: MOTTO DAN PERSEMBAHAN - IAIN Gorontalopai.iaingorontalo.ac.id/wp-content/uploads/2019/09/BUKU...Maha Mulia dan Maha Sempurna. Dia Kuasa atas sesuatu (Al-Isra :59) PERSEMBAHAN Persembahan

Wawancara dengan pak Rahmad Kase Imam/Hatibi dan Pemangku Adat

Wawancara dengan oma dangi (bidan kampung/hulango)

Page 80: MOTTO DAN PERSEMBAHAN - IAIN Gorontalopai.iaingorontalo.ac.id/wp-content/uploads/2019/09/BUKU...Maha Mulia dan Maha Sempurna. Dia Kuasa atas sesuatu (Al-Isra :59) PERSEMBAHAN Persembahan

Wawancara dengan masyarakat umum

Proses pengumpulan data kelahiran anak

Page 81: MOTTO DAN PERSEMBAHAN - IAIN Gorontalopai.iaingorontalo.ac.id/wp-content/uploads/2019/09/BUKU...Maha Mulia dan Maha Sempurna. Dia Kuasa atas sesuatu (Al-Isra :59) PERSEMBAHAN Persembahan

Proses adat lunggelo

Page 82: MOTTO DAN PERSEMBAHAN - IAIN Gorontalopai.iaingorontalo.ac.id/wp-content/uploads/2019/09/BUKU...Maha Mulia dan Maha Sempurna. Dia Kuasa atas sesuatu (Al-Isra :59) PERSEMBAHAN Persembahan

Proses adat molunggelo

Page 83: MOTTO DAN PERSEMBAHAN - IAIN Gorontalopai.iaingorontalo.ac.id/wp-content/uploads/2019/09/BUKU...Maha Mulia dan Maha Sempurna. Dia Kuasa atas sesuatu (Al-Isra :59) PERSEMBAHAN Persembahan

Seperangkat Baki

Page 84: MOTTO DAN PERSEMBAHAN - IAIN Gorontalopai.iaingorontalo.ac.id/wp-content/uploads/2019/09/BUKU...Maha Mulia dan Maha Sempurna. Dia Kuasa atas sesuatu (Al-Isra :59) PERSEMBAHAN Persembahan
Page 85: MOTTO DAN PERSEMBAHAN - IAIN Gorontalopai.iaingorontalo.ac.id/wp-content/uploads/2019/09/BUKU...Maha Mulia dan Maha Sempurna. Dia Kuasa atas sesuatu (Al-Isra :59) PERSEMBAHAN Persembahan

RIWAYAT HIDUP

Fitri Umar, penulis dilahirkan di Desa Hutabohu Kec. Limboto Barat Kab. Gorontalo pada tanggal 19 Februari 1996. Penulis merupakan anak terakhir dari bapak Suleman Umar dan ibu Hasna Abdul. Penulis mengawali pendidikan formal di SDN 2 Tenilo yang sekarang menjadi SDN 23 Limboto kemudian SMP Negeri 1 Limboto Barat serta menyelesaikan Pendidikan Menengah

Akhir di MAN Limboto yang sekarang menjadi MAN 1 Kab. Gorontalo pada tahun 2014

Pada tahun 2014 penulis melanjutkan studi belajar program sarjana di Institut Agama Islam Negeri Sultan Amai Gorontalo. Pada Program Studi Pendidikan Agama Islam, Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan.

Adapun riwayat aktivitas akademik dan organisasi lainnya yang pernah di ikuti sebagai berikut :

1. Peserta Orientasi Sosialisasi Pengenalan Akademik dan Kemahasiswaan (OSPEK) Istitut Agama Islam Negeri (IAIN) Sultan Amai Gorontalo Tahun 2014

2. Peserta Orientasi Sosialisasi Pembelajaran di Perguruan Tinggi Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Sultan Amai Gorontalo pada tahun 2014

3. Peserta PLP (Praktek Latihan Profesi) di MA Al-Khairat Kyai Modjo pada tahun 2018

Page 86: MOTTO DAN PERSEMBAHAN - IAIN Gorontalopai.iaingorontalo.ac.id/wp-content/uploads/2019/09/BUKU...Maha Mulia dan Maha Sempurna. Dia Kuasa atas sesuatu (Al-Isra :59) PERSEMBAHAN Persembahan