PERSAMPAHAN
Transcript of PERSAMPAHAN
-
7/25/2019 PERSAMPAHAN
1/73
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Pertumbuhan penduduk kota yang tinggi serta meningkatnya kegiatan
pembangunan di berbagai sektor menimbulkan berbagai masalah di wilayah-
wilayah perkotaan. Tingginya pertumbuhan penduduk kota yang terjadi akan
sebanding dengan limbah yang akan dihasilkan. Mengingat begitu besar dan
kompleksnya permasalahan lingkungan ini, maka kebijaksanaan pembinaanlingkungan haruslah dikaitkan dengan usaha peningkatan kesadaran
masyarakat terhadap masalah yang dihadapi, di samping itu perlu pula
memperkenalkan dan menerapkan peraturan dan undang-undang di bidang
lingkungan hidup yang menjangkau jauh ke masa depan. Selain itu juga
permasalahan lingkungan ini tidak disertai secara langsung dengan penyediaan
sarana dan prasarana yang tidak sebanding oleh pemerintah, akibatnya pelayanan
yang ada tidak maksimal dan terjadi penurunan kualitas lingkungan, khususnya
pada permasalahan pengangkutan sampah kota.
Sampah merupakan salah satu masalah lingkungan hidup yang sampai saat ini
belum dapat ditangani secara baik, terutama pada negara-negara sedang
berkembang. Sedangkan kemampuan pengelola sampah dalam menangani sampah
ini tidak seimbang dengan produksinya, sehingga menumpuk dimana-mana.
Sampah yang tidak terurus dengan baik akan menyebabkan menurunnya
kesehatan dan nilai estetika lingkungan karena pencemaran air, udara, dan
berkembangnya hama penyakit, sehingga permukiman penduduk di sekitar
tumpukan sampah tersebut tidak layak lagi bagi penduduk.
Sampah adalah buangan berupa bahan padat merupakan polutan umum yang
menyebabkan turunnya nilai estetika lingkungan, membawa berbagai jenis
penyakit, menurunkan sumber daya, menimbulkan polusi, menyumbat saluran air
dan berbagai akibat negatifnya. Masalah sampah yang timbul di kota-kota besar
adalah karena sulitnya pengumpulan, pengangkutan, pembuangan, pemanfaatan,
1
-
7/25/2019 PERSAMPAHAN
2/73
dan pemusnahan sampah, baik sampah yang berasal dari rumah tangga, pasar,
industri maupun sampah kantor.
Perencanaan penanganan sampah merupakan masalah yang komplek karena
harus memperhitungkan transportasi, penggunaan lahan, perkembangan
masyarakat dan daerah serta kesehatan masyarakat. Penanganan sampah tidak
cukup hanya dilakukan oleh aparat pemerintah, akan tetapi harus melibatkan
pihak swasta dan setiap rumah tangga dengan di dukung oleh sarana dan
prasarana yang memadai. Sedangkan kota-kota di Indonesia umumnya tidak
mempunyai kemampuan yang cukup untuk menangani sampah secara keseluruhan
karena kurangnya modal, tenaga terampil, tenaga pemikiran dan teknologi yang
memadai. arena itu keefektifan penanganan sampah sangat tergantung pada
kerjasama dan kesadaran setiap rumah tangga, masyarakat, swasta, dan
pemerintah dalam menyimpan, mengumpulkan, membawa dan menimbun sampah
dengan koordinasi dan pengaturan tempat pembuangan sampah yang baik.
Pengelolaan sampah adalah pengumpulan, pengangkutan,pemrosesan,
pendaur-ulangan, atau pembuangan dari material sampah. alimat ini biasanya
mengacu pada material sampah yg dihasilkan dari kegiatan manusia, dan biasanya
dikelola untuk mengurangi dampaknya terhadap kesehatan, lingkungan atau
keindahan. Pengelolaan sampah juga dilakukan untuk memulihkan sumber daya
alam.Pengelolaan sampah bisa melibatkan !at padat, cair, gas, atau radioaktif
dengan metoda dan keahlian khusus untuk masing masing jenis !at. Praktek
pengelolaan sampah berbeda-beda antara "egara maju dan negara berkembang,
berbeda juga antara daerah perkotaan dengan daerah pedesaan, berbeda juga
antara daerah perumahan dengan daerah industri. Pengelolaan sampah yang tidak
berbahaya dari pemukiman dan institusi di area metropolitan biasanya menjadi
tanggung jawab pemerintah daerah, sedangkan untuk sampah dari area komersial
dan industri biasanya ditangani oleh perusahaan pengolah sampah. Menurut data
dari #inas ebersihan #I $akarta %&'(() timbulan sampah di #I $akarta
mencapai kurang lebih *.+'' tonhari, yang terdiri dari sampah organik ++ dan
sampah organik +. /erdasarkan data tersebut maka dianggap perlu untuk
2
http://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Pengolahan_sampah&action=edit&redlink=1http://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Pengolahan_sampah&action=edit&redlink=1http://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Pengolahan_sampah&action=edit&redlink=1 -
7/25/2019 PERSAMPAHAN
3/73
memikirkan bagaimana cara pengelolaan sampah yang baik dari sampah dibuang
sampai dengan di Tempat Pemrosesan 0khir Sampah %TP0S).
1paya sederhana untuk dapat meminimalisir timbulan sampah yang ada
adalah dengan sistem penegelolaan yang tepat pada sektor wilayah yang
sederhana, contohnya wilayah kelurahan. #engan tata cara pengelolaan yang baik,
mulai dari pewadahan, pengumpulan serta pengangkutan sampah maka hal
tersebut dapat meminimalisir timbulah sampah yang ada, khusunya di wilayah
kelurahan. "amun disamping itu juga, agar tercipta pengelolaan sampah yang
baik diperlukan kerjasama antara berbagai pihak, seperti pemerintah, swasta, serta
peran masyarakat dalam penangan maupun pengelolaanya.
1.2 Tujuan Perencanaan
Tujuan perencanaan pengelolaan persampahan2
(. Menghitung proyeksi timbulan sampah
&. Menghitung kebutuhan pewadahan indi3idual maupun komunal
4. Menghitung kebutuhan alat pengumpulan untuk indi3idual langsung dan tidak
langsung
. Merancang rute alat angkut dan menghitung banyaknya alat angkut yang
dibutuhkan
+. Menghitung ritasi.
*. Menghitung luas lahan yang akan digunakan untuk tempat pembuangan dan
pemroresan akhir sampah.
3
-
7/25/2019 PERSAMPAHAN
4/73
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
/erdasarkan 11 "o. (5 Tahun &''5, sampah adalah sisa kegiatan sehari-hari
manusia dan atau proses alam yang berbentuk padat. emudian yang dimaksud
dengan sampah spesifik adalah sampah yang karena sifat, konsentrasi dan atau
3olumenya memerlukan pengelolaan khusus.
Sampah adalah bahan sisa, baik bahan-bahan yang sudah tidak digunakan
lagi %barang bekas) maupun bahan yang sudah diambil bagian utamanya yang darisegi ekonomis, sampah adalah bahan buangan yang tidak ada harganya dan dari
segi lingkungan, sampah adalah bahan buangan yang tidak berguna dan banyak
menimbulkan masalah pencemaran dan gangguan pada kelestarian lingkungan
%6adiwiyoto, (754).
Sumber sampah adalah asal timbulan sampah %1ndang-1ndang "o.(5 Tahu
&''5). Sedangkan menurut Tchobanoglous %(788), sumber sampah antara lain
berasal dari daerah permukiman, perdagangan, perkantoranpemerintahan,
industri, lapangan terbukataman, pertanian dan perkebunan.
Menurut Prihandarini %&''), berdasarkan sumbernya sampah digolongkan
kepada dua kelompok besar yaitu2
a. Sampa !"me#t$k, yaitu sampah yang sehari-harinya dihasilkan akibat
kegiatan manusia secara langsung, misalnya2 dari rumah tangga, pasar,
sekolah, pusat keramaian, permukiman, dan rumah sakit.
b. Sampa n"n !"me#t$k, yaitu sampah yang sehari-hari dihasilkan oleh
kegiatan manusia secara tidak langsung, seperti dari pabrik, industri,
pertanian, peternakan, perikanan, kehutanan, transportasi, dan sebagainya.
Sedangkan menurut S"I (7-4754-(77+, sumber sampah berasal dari2
a. Perumahan2 rumah permanen, rumah semi permanen, rumah non permanen.
b. "on perumahan2 kantor, tokoruko, pasar, sekolah, tempat ibadah, jalan,
hotel, restoran, industri, rumah sakit, dan fasilitas umum lainnya.
4
-
7/25/2019 PERSAMPAHAN
5/73
2.1 S$#tem Pengel"laan Sampa
Pengelolaan sampah adalah kegiatan sistematis, menyeluruh, dan
berkesinambungan yang meliputi pengurangan dan penanganan sampah %1ndang-
1ndang "o. (5 Tahun &''5). Sedangkan menurut #irektorat P9P, #irjen :ipta
arya #epartemen P1 %&''4), penanganan sampah adalah upaya yang meliputi
kegiatan pemilahan, pengumpulan, pemindahan, pengangkutan, pengolahan, dan
pemrosesan akhir sampah.
Pada dasarnya pengelolaan sampah ada & macam, yaitu pengelolaan
penanganan sampah setempat %indi3idu) dan pengelolaan sampah terpusat untuk
suatu lingkungan pemukiman atau kota.a. Penanganan Setempat
Penanganan setempat dimaksudkan penanganan yang dilaksanakan
sendiri oleh penghasil sampah dengan menanam dalam galian tanah
pekarangannya atau dengan cara lain yang masih dapat dibenarkan.
6al ini dimungkinkan bila daya dukung lingkungan masih cukup
tinggi misalnya tersedianya lahan, kepadatan penduduk yang rendah, dll.
b. Pengelolaan Terpusat
Pengelolaan persampahan secara terpusat adalah suatu proses atau
kegiatan penanganan sampah yang terkoordinir untuk melayani suatu
wilayahkota. Pengelolaan sampah secara terpusat mempunyai
kompleksitas yang besar karena cakupan berbagai aspek yang terkait.
0spek;aspek tersebut dikelompokkan dalam + aspek utama, yakni aspek
institusi, hukum, teknis operasional, pembiayaan dan retribusi serta aspek
peran serta masyarakat.
Selain itu terdapat faktor-faktor yang mempengaruhi sistem pengelolaan sampah
perkotaan diantaranya2a. epadatan dan penyebaran penduduk,
b. arakteristik fisik lingkungan dan sosial ekonomi,
c. Timbulan dan karakteristik sampah,
d. /udaya sikap dan perilaku masyarakat,
e. $arak dari sumber sampah ke tempat pembuangan akhir sampah,
f.
-
7/25/2019 PERSAMPAHAN
6/73
2.2 A#pek Tekn$# %pera#$"nal Pengel"laan SampaSampah perkotaan adalah sampah yang berasal dari daerah pemukiman
%rumah tangga), tempat umum, perkantoran, jalan dan saluran. Sampah dengan
sifat /ahan /erbahaya dan /eracun %/4) tidak termasuk dalam sampah perkotaan.
omposisi sampah perkotaan secara umum adalah 8' sampah organik dan 4'
sampah nonorganik. Iklim panas dan kelembaban tinggi adalah dua faktor yang
mempercepat terjadinya pembusukan pada sampah organik %0nonim, &''*).
Pola operasional yang umum ditemui di berbagai kota yaitu sampah yang
berasal dari pemukiman, pasar, tempat komersil %perkantoran), jalan %fasilitas
umum) ditempatkan di wadah sampah atau tong sampah yang kemudian akan
diambil dan diangkut oleh petugas sampah untuk dibawa ke TPS. emudian dari
TPS sampah ini akan diangkut dengan truk dan akan dibawa ke TP0.
#alam mengelola sampah, terdapat tingkat pelayanan yang diberikan.
Tingkat pelayanan didasarkan kepada jumlah penduduk yang terlayani dan jumlah
sampah yang dihasilkan oleh jumlah penduduk dan yang akan dibawa ke TP0.
Secara umum teknis operasional pengelolaan sampah dimulai dari
pewadahan sampai pembuangan akhir %TP0). /erikut adalah gambar skema dari
teknis operasional pengelolaan sampah2
6
-
7/25/2019 PERSAMPAHAN
7/73
&am'ar 1. Tekn$# %pera#$"nal Pengel"laan Sampa
2.2.1 Pe(a!aan
Pewadahan adalah penampungan sampah sementara, yang dihasilkan di
sumber baik indi3idual maupun komunal, sebelum dikumpulkan,
dipindahkan, diangkat dan dibuang ke TP0. Penyimpanan sampah yang
bersifat sementara sebaiknya disediakan tempat sampah yang berbeda untuk
macam atau jenis sampahnya. Idealnya sampah yang basah hendaknya
dikumpulkan dengan sampah basah, demikian sampah kering, sampah yang
mudah terbakar, sampah yang tidak mudah terbakar, dan lain sebagainya
hendaknya dikumpulkan secara terpisah %0nonim (77+). =leh karena itu
pewadahan sampah merupakan tanggung jawab dari sumber sampah, baik
dalam hal pewadahan maupun pemeliharaannya. Tujuan pewadahan adalah2
(. Mengatasi timbulnya bau, akibat pembusukan sampah, yang dapat
menarik datangnya lalat,
7
-
7/25/2019 PERSAMPAHAN
8/73
&. #apat mengendalikan bertambahnya kadar air pada sampah akibat
air hujan,
4. Menghindari pencampuran sampah yang tidak sejenis,
. Sampah tidak berserakan, sehingga linkungan sehat, bersih dan
mempunyai nilai estetika yang baik, dan
+. Memudahkan proses pengumpulan. Sumber sampah bebas dalam
menentukan wadah sampah, namun tetap harus mudah untuk
dibersihkan dan dikosongkan, maka ada beberapa syarat yang
harus diperhatikan yaitu2
a. >adah sebaiknya tidak ditanam, sehingga mudah diangkat.
b. >adah mampu menampung timbulan sampah selama & hari.c. >adah mampu mengisolasi sampah dari lingkungan.
Proses pewadahan dapat dilakukan setelah memilah jenis sampahnya. $enis
sampah dapat dibedakan menjadi2
Sampah organik seperti daun sisa, sayuran, kulit buah lunak, sisa
makanan dengan wadah warna gelap,
Sampah anorganik seperti gelas, plastik, logam, dan lainnya, dengan
wadah warna terang,
Sampah bahan berbahaya beracun rumah tangga, dengan warnamerah yang diberi lambang khusus atau semua ketentuan yang
berlaku.
/erdasarkan pewadahannya sampah dibedakan menjadi & yaitu
indi3idual dan komunal. Pewadahan indi3idual adalah akti3itas penanganan
penampungan sampah sementara dalam suatu wadah khusus untuk dan dari
sebuah rumah atau sebuah bangunan %indi3idu). Sedangkan pewadahan
komunal adalah akti3itas penanganan penampungan sampah sementara dalam
suatu wadah bersama baik dari beberapa rumahbangunan atau dari beberapa
sumber umum.
Selain itu juga kriteria lokasi dan penempatan wadah dapat dibagi
sebagai berikut2
>adah indi3idual ditempatkan2
#i halaman muka, #i halaman belakang untuk sumber sampah dari hotel restoran.
>adah komunal ditempatkan2
8
-
7/25/2019 PERSAMPAHAN
9/73
Sedekat mungkin dengan sumber sampah, Tidak mengganggu pemakai jalan atau sarana umum lainnya,
#i luar jalur lalu lintas, pada suatu lokasi yang mudah
untuk pengoperasiannya,
#i ujung gang kecil, #i sekitar taman dan pusat keramaian %untuk wadah pejalan
kaki), untuk pejalan kaki minimal ('' m,
$arak antar wadah sampah.
#alam membuat wadah tempat sampah yang baik perlu diperhatikan
syarat-syarat bahannya diantaranya2
(. Tidak mudah rusak dan kedap air,&. ?konomis, mudah diperoleh dibuat oleh masyarakat, dan
4. Mudah dikosongkan.
Selain itu juga terdapat persyaratan untuk karakteristik wadah sampah,
berdasarkan /adan Standar "asional %&''&), sesuai dengan pola indi3idual
dan komunal dalam bentuk tabel dibawah ini2
Ta'el 1. Karakter$#t$k )a!a Sampa
"o. Pewadahan
arakteristikIndi3idual omunal
( /entuk
otak, silinder,
kontainer, bin
%tong),semua,
bertutup,dan
kantong plastik.
otak, silinder,
kontainer,bin
%tong),semua
bertutup
& Sifat
-
7/25/2019 PERSAMPAHAN
10/73
9angsung2 kendaraan pengangkut mengambil sampah dan
langsung di bawa ketempat pengolahan. Tidak langsung2 sampah diangkut dari wadahnya dengan
gerobak pengangkutan sampah atau sejenisnya untuk terlebih
dahulu dikumpulkan dan kemudian diambil oleh kendaraan
pengangkut.
Selain itu terdapat + pola yang dapat digunakan dalam melakukan
pengumpulan sampah diantaranya2
(. Indi3idual langsung, yaitu proses penanganan sampah dengan
cara mengumpulkannya dari masing-masing sumber sampah dan
diangkut langsung ke TP0 tanpa melalui proses pemindahan.
Pengumpulan sampah dapat dilakukan secara indi3idual
langsung, jika memenuhi syarat sebagai berikut2
a. ondisi topografi bergelombang %A(+-'), hanya alat
pengumpul mesin yang dapat beroperasi,
b. ondisi jalan cukup lebar dan operasi tidak mengganggu
pemakai jalan lainnya,c. ondisi dan jumlah alat memadai,
d. $umlah timbunan sampah A ',4 m4hari, dan
e. /agi penghuni yang berlokasi di jalan protokol.
&. Indi3idual tidak langsung, yaitu proses penanganan sampah
dengan cara mengumpulkannya dari masing-masing sumber
sampah dan diangkut ke TP0 dengan saraan pengangkut melalui
proses pemindahan. Pola ini dapat mengurangi ketergantungan
akan kebutuhan alat angkut, tetapi membutuhkan kemampuan
pengendalain personel dan alat lebih kompleks. Pola ini baik
untuk daerah dengan partisipasi masyarakat yang rendah dan
alat pengumpul alat masih mampu menjangkau sumber secara
langsung. Pengumpulan sampah dapat dilakukan secara
indi3idual tidak langsung, jika memenuhi syarat sebagai berikut2
a. /agi daerah yang partisipasi masyarakatnya pasif,
b. 9ahan untuk lokasi pemindahan tersedia,
10
-
7/25/2019 PERSAMPAHAN
11/73
-
7/25/2019 PERSAMPAHAN
12/73
becak) bagi kondisi topografi A+ dapat menggunakan cara
lain seperti pikulan, kontainer kecil beroda dan karung,
e. 9ebar jalangang dapat dilalui alat pengumpul tanpa
mengganggu pemakai jalan lainnya, dan
f. 6arus ada organisasi pengelola pengumpulan sampah.
+. Penyapuan jalan dapat dilakukan jika memenuhi syarat sebagai
berikut2
a. $uru sapu harus mengetahui cara penyapuan untuk setiap
daerah pelayanan %diperkeras, tanah, lapangan rumput, dll.),
b. Penanganan penyapuan jalan untuk setiap daerah
berbeda tergantung pada fungsi dan nilai daerah yangdilayani,
c. Pengumpulan sampah hasil penyapuan jalan diangkut ke
lokasi pemindahan untuk kemudian diangkut ke TP0,
d. Pengendalian personil dan peralatan harus baik
Pada pengerjaan pengumpulan, alat harus melakukan perjalanan
sepanjang area sumber sampah. Perjalanan harus dilakukan secara efisien
baik oleh gerobak ataupun truk. Pekerjaan yang dilakukan oleh gerobak
atau truk dalam ( rit pengumpulan terdiri dari 7 elemen gerakan, yaitu2
1 Menuju daerah sumber sampah
Pada saat ini gerobak atau truk dalam keadaan kosong
menuju daerah pengambilan sampah.
2 Menuju lokasi pada sampah
Petugas berjalan menuju lokasi wadah untuk mengambil
sampah.
3 Mengambil wadah sampah
Petugas akan mengambil wadah yang penuh berisi sampah.
4 Menuju gerobak atau truk
Petugas membawa wadah penuh sampah kearah gerobak
atau truk.
5 Menuangkan sampah ke dalam gerobak atau truk
Sampah dari wadah dituangkan ke dalam geroabak atau truk.
6 Kembali ke lokasi wadah sampah
Setelah wadah kosong petugas akan berjalan untuk
mengembalikan wadah kosong ke tempat semula.
7 Kembali ke gerobak atau truk
12
-
7/25/2019 PERSAMPAHAN
13/73
Setelah mengembalikan wadah petugas menuju lokasi
gerobak atau truk. Selanjutnya gerobak atau truk menuju tempat
pengambilan sampah berikutnya.
8 Menuju lokasi pengosongan gerobak atau truk
Setelah penuh gerobak atau truk akan berjalan menuju TP0.
9 Pembongkaran muatan
@erobak akan membongkar muatan di TPS atau truk,
kemudian TPS atau truk membongkar muatan di TP0.
2.2.2.2 PengangkutanPengangkutan sampah adalah kegiatan membawa sampah dari
lokasi pemindahan atau sumbernya %pola pengumpulan langsung) atau TPS
%pola pengumpulan tidak langsung) ke TP0. Pengangkutan sampah
merupakan salah satu komponen penting dan membutuhkan perhitungan
yang cukup teliti, dengan sasaran mengoptimalkan waktu angkut yang
diperlukan dalam system tersebut, khususnya bila dengan sasaran
mengoptimalkan waktu angkut yang diperlukan dalam system tersebut,
khususnya bila2
Terdapat sarana pemindahan sampah dalam skala cukup besar
yang harus menangani sampah,
9okasi titik tujuan sampah relatif jauh, Sarana pemindahan merupakan titik pertemuan masuknya
sampah dari berbagai area,
-
7/25/2019 PERSAMPAHAN
14/73
Pengangkutan sampah dipengaruhi oleh beberapa faktor,
diantaranya pola pengangkutan yang digunakan, alat angkut yang
digunakan, jumlah personil dan lokasi atau TPST. #alam mengangkut
sampah, diperlukan sarana alat angkut seperti dump truck, arm roll truck,
compactor truck, dan trailer truck. 0lat pengangkut sampah dapat
digunakan jika memenuhi syarat2
o 6arus dilengkapi dengan penutup sampah minimal dengan jaring
%sekat),
o Tinggi bak maksimum (,* m,
o Sebaiknya ada alat ungkit,o apasitas disesuaikan dengan kondisi jalan yang akan dilalui,
o /ak trukdasar container sebaiknya dilengkapi pengaman air
sampah.
Selain itu juga pemilihan alat angkut sampah harus
mempertimbangkan dari berbagai segi2
a. emudahan, peralatan tersebut harus dapat dioperasikan dengan mudah
dan cepat, sehingga biaya operasional jadi murah.
b. Pembiayaan, peralatan tersebut harus kuat dan tahan lama serta 3olumeyang optimum, sehingga biaya in3estasi menjadi murah.
c. esehatan dan estetika, peralatan tersebut harus dapat mencegah
timbulnya lalat, tikus atau binatang lain dan tersebarnya bau busuk serta
kelihatan indah atau bersih.
1ntuk meningkatkan efekti3itas dan efisisensi pengoperasian
sasaran angkutan sampah kemungkinan penggunaan stasiun atau depo
container layak diterapkan. #ari pusat container ini truk kapasitas besar
dapat mengangkut container ke lokasi pemroresan atau ke TP0, sedangkan
truk sampah kota %kapasitas kecil) tidak semuanya perlu sampai ke lokasi
tersebut, hanya cukup sampai depo container saja. #engan demikian jumlah
ritasi truk sampah kota dapat ditingkatkan. 1sia pakai %lifetime) minimal +-
8 tahun. Colume muat sampah *-5m4atau 4-+ ton.
-
7/25/2019 PERSAMPAHAN
15/73
per ritasi sesuai kelancaran lalu lintas, waktu pemuatan dan pembongkaran
sampahnya.
/ila mengacu pada sistem di negara maju, maka pengangkutan
sampah dapat dilakukan dengan dua metode, yaitu2
(. 6auled :ontainer System %6:S), adalah sistem pengumpulan sampah
yang wadah pengumpulannya dapat dipindah-pindah dan ikut dibawa
ke tempat pembuangan akhir. 6:S ini merupakan sistem wadah angkut
untuk daerah komersial. 6auled :ontainer System dapat dilakukan
dengan dua cara, yaitu2
on3ensional2 wadah sampah yang telah terisi penuh akan diangkut
ke tempat pembongkaran, kemudian setelah dikosongkan wadah
sampah tersebut dikembalikan ke tempatnya semula.
Stationary :ontainer System %S:S)2 wadah sampah yang telah terisi
penuh akan diangkut dan tempatnya akan langsung diganti oleh
wadah kosong yang telah dibawa.
&. Stationary :ontainer System %S:S), adalah sistem pengumpulan
sampah yang wadah pengumpulannya tidak dibawa berpindah-pindah
%tetap). >adah pengumpulan ini dapat berupa wadah yang dapat
diangkat atau yang tidak dapat diangkat. S:S merupakan sistem wadah
tinggal ditujukan untuk melayani daerah pemukiman.
#alam proses pengangkutanpengumpulan langsung, dapat
dilakukan dengan & sistem, diantaranya2
(. Sistem Indi3idual 9angsung %door to door)
Pada sistem ini proses pengumpulan dan pengangkutan sampah
dilakukan bersamaan. Sampah dari tiap-tiap sumber akan diambil,
dikumpulkan dan langsung diangkut ketempat pemroresan atau ke
tempat pembuangan akhir. /erikut diagram dan skema dari
pengangkutan sampah dengan system indi3idual langsung2
15
-
7/25/2019 PERSAMPAHAN
16/73
&am'ar 2. Skema Pengangkutan Sampa Secara Lang#ung
*door to door+
&am'ar ,. P"la Pengangkutan Sampa Secara Lang#ung
*door to door+
Penjelasan ringkas dalam sistem pengangkutan sampah secara
langsung2
a. Truk pengangkut sampah dari pool menuju titik sumber sampah
pertama untuk mengambil sampah,
b. Selanjutnya mengambil sampah pada titik-titik sumber sampah
berikutnya sampai truk penuh sesuai dengan kapasitasnya,
c. Selanjutnya diangkut ke TP0 sampah,
d. Setelah pengosongan di TP0, truk menuju ke lokasi sumber sampah
berikutnya, sampai terpenuhi ritasi yang telah ditetapkan.
&. Sistem Indi3idual Tidak 9angsung %Comunal)Pada sistem ini, sebelum diangku ke tempat pemroresan atau
ketempat pembuangan akhir, sampah dari masing-masing sumber akan
dikumpulkan dahulu oleh sarana pengumpul seperti gerobak tangan
%hand cart) dan diangkut ke TPS. #alam hal ini, TPS dapat pula
berfungsi sebagai lokasi pemroresan skala kawasan guna mengurangi
jumlah sampah yang diangkut ke pemroresan akhir.Pemindahan di TPS
dibedakan menjadi tipe I, II dan III.
a. Sistem Pemindahan di Transfer Depo%TPS) tipe I dan II
16
-
7/25/2019 PERSAMPAHAN
17/73
&am'ar -. Skema Pengangkutan S$#tem Tran#er Dep"
T$pe I !an II
Penjelasan ringkas dalam sistem pengangkutan sampah secara
langsung2
o endaraan pengangkut sampah keluar dari pool langsung menuju
lokasi pemindahan di transfer depo untuk mengangkut sampah ke
TP0,
o #ari TP0 kendaraan tersebut kembali ke transfer depo untuk
pengambilan pada rit berikutnya
b. Sistem Pemindahan %ontainer) di TPS tipe III
(. Sistem Pengosongan ontainer :ara (
&am'ar /. P"la S$#tem Peng"#"ngan K"nta$ner 0ara 1
eterangan angka (, &, 4, ..(' adalah rute alat angkut.
a. endaraan dari pool menuju kontainer isi pertama untuk
mengangkut sampah ke TP0,
b. ontainer kosong dikembalikan ke tempat semula,
c. Menuju ke kontainer isi berikutnya untuk diangkut ke TP0,
d. ontainer kosong dikembalikan ke tempat semula,
17
-
7/25/2019 PERSAMPAHAN
18/73
e. #emikian seterusnya sampai rit terakhir.
&. Sistem Pengosongan ontainer :ara &
&am'ar . P"la S$#tem Peng"#"ngan K"nta$ner 0ara 2
eterangan sistem ini2
a. endaraan dari pool menuju kontainer isi pertama untuk
mengangkat sampah ke TP0,
b. #ari TP0 kendaraan tersebut dengan kontainer kosong
menuju lokasi kedua untuk menurunkan kontainer kosong
dan membawa kontainer isi untuk diangkut ke TP0,
c. #emikian seterusnya sampai pada rit terakhir,
d. Pada rit terakhir dengan kontainer kosong, dari TP0
menuju ke lokasi kontainer pertama, kemudian truk kembali
ke pool tanpa kontainer.
4.Sistem Pengosongan ontainer :ara 4
&am'ar . P"la S$#tem Peng"#"ngan K"nta$ner 0ara ,
eterangan system ini2
a. endaraan dari pool dengan membawa kontainer kosong
menuju ke lokasi kontainer isi untuk menggantimengambil
dan langsung membawanya ke TP0,
18
-
7/25/2019 PERSAMPAHAN
19/73
b. endaraan deng an membawa kontainer kosong dari TP0
menuju ke container isi berikutnya,
c. #emikian seterusnya sampai dengan rit terakhir.
. Sistem Pengosongan ontainer Tetap
&am'ar 3. P"la S$#tem Peng"#"ngan K"nta$ner Tetap
eterangan sistem ini
a. endaraan dari pool menuju kontainer pertama, sampah
dituangkan ke dalam truk compactor dan meletakkan kembali
kontainer yang kosong,
b. endaraan menuju ke kontainer berikutnya sehingga truk
penuh, untuk kemudian langsung ke TP0,
c. #emikian seterusnya sampai dengan rit terakhir.2.2., Peng"laan Sampa *'er'a#$# ,4+
onsep 4< adalah paradigm baru dalam pola konsumsi dan produksi
disemua tingkatan dengan memberikan prioritas tertinggi pada pengelolaan
limbah yang berorientasi pada pencegahan timbulan sampah, minimisasi
limbah denga mendorong barang yang dapat digunakan lagi dan barang yang
dapat didekomposisi secara biologi %biodegradable) dan penerapan
pembuangan limbah yang ramah lingkungan.
Sesuai dengan Permen P1 &(P
-
7/25/2019 PERSAMPAHAN
20/73
(.
-
7/25/2019 PERSAMPAHAN
21/73
4.
-
7/25/2019 PERSAMPAHAN
22/73
0sap pembakaran0pabila dilakukan pembakaran, akan sangat mengganggu
terutama dalam transportasi dan gangguan kesehatan.
Pencemaran leachate
9eachate merupakan air hasil dekomposisi sampah yang dapat
meresap da mencemari air tanah.
ebisingan@angguan kebisinga ini lebih disebabkan karena adanya
kegiatan operasi kendaraan berat dalam TP0 %baik angkutan
pengangkut sampah maupun kendaraan yang digunakan meratakan
dan atau memadatkan sampah).
#ampak sosialeresahan warga setempat akibat gangguan-gangguan yang
disebabkan diatas.
Terkait dengan permasalahn diatas, PP "o. (*&''+ tentang
Pengembangan Penyediaan 0ir Minum mensyaratkan bahwa penanganan
sampah yang memadai perlu dilakukan untuk perlindungan air baku air
minum. TP0 wajib dilengkapi dengan !ona penyangga dan metode
pembuangan akhirnya dilakukan secara sanitary landfill %kota
besarmetropolitan) dan controlled landfill %kota sedangkecil).
TP0 yang dulu merupakan tempat pembuangan akhir, namun
berdasarkan 11 "o. (5 Tahun &''5 TP0 berubah menjadi tempat
pemrosesan akhir. #isini terjadi pemrosesan akhir sampah dalam bentuk
pengembalian sampah danatau residu hasil pengolahan sebelumnya ke media
lingkungan secara aman. Selain itu dilokasi pemroresan akhir, tidak hanya
ada proses penimbunan sampah tetapi juga wajib terdapat akti3itas utama
penanganan sampah dilokasi TP0, yaitu %9itbang P1, &''7)2
Pemilahan sampah,
#aur-ulang sampah non-hayati %anorganik),
Pengomposan sampah hayati %organik), dan
Penguruganpenimbunan sampah residu dari proses diatas dilokasi
pengurugan atau penimbunan %landfill).
22
-
7/25/2019 PERSAMPAHAN
23/73
9andfill merupakan suatu kegiatan penimbunan sampah padat pada
tanah. $ika tanah memiliki muka air yang cukup dalam, tanah bisa digali dan
sampah bisa ditimbun didalamnya. Metode ini kemudian dikembangkan
menjadi sanitary landfill yaitu penimbunan sampah denga cara yang sehat
dan tidak mencemari lingkungan. Sanitary landfill didefinisikan sebagai
system penimbunan sampah secara sehat dimana sampah dibuang ditempat
yang rendah atau parit yang digali untuk menampung sampah, lalu sampah
ditimbun dengan tanah yang dilakukan lapis demi lapis sedemikian rupa
sehingga sampah tidak berada dialam terbuka %Tchobanoglous, et al., (774).
Pada prinsipnya, landfill dibutuhkan karena2
Pengurangan limbah disumber, daur ulang atau minimasi limbah
tidak dapat menyingkirkan seluruh limbah,
Pengolahan limbah biasanya menghasilkan residu yang harus
ditangani lebih lanjut, dan
adangkala sebuah limbah sulit untuk diuraikan secara biologis, atau
sulit untuk dibakar, atau sulit untuk diolah secara kimia.
Pada landfill terdapat beberapa jenis aplikasi, diantaranya2
Pemotongan sampah terlebih dahulu2 Sampah dipotong dengan mesin pemotong +'-5' mm sehingga menjadi
lebih homogen, lebih padat %',5 ;(,' tonm4), dapat ditimbun lebih tebal
%A (,+ M)
#apat digunakan sebagai pengomposan %aerobik) in-situ dengan
ketingian sel-sel +' cm, sehingga memungkinkan proses aerobik yang
menghasilkan panas sehingga dapat menghindari lalat
/inatang pengerat %tikus dsb) berkurang karena rongga dalam timbunan
berkurang dihilangkan, dan timbunan lebih padat
/ila tidak ada masalah bau, maka tidak perlu tanah penutup #egradasi %pembusukan) lebih cepat sehingga stabilitas lebih cepat /utuh alat pemotong sehingga biaya menjadi mahal
Pemadatan sampah dengan baling /anyak digunakan di 0merika Serikat, Sampah dipadatkan dengan mesin pemadat menjadi ukuran tertentu
%misalnya ber3olume ( m4). epadatan mencapai (,' tonm4 atau lebih,
Transportasi lebih murah karena sampah lebih padat, dan benbentuk
praktis,
23
-
7/25/2019 PERSAMPAHAN
24/73
Pengurugan di lapangan lebih mudah %dengan fork-lift) Pengaturan sel lebih mudah dan sistematis
/utuh in3estasi dan operasi alatmesin. /iaya menjadi sangat mahal #ihasilkan lindi hasil pemadatan yangperlu mendapat perhatian
9andfill tradisional2 :ara yang dikenal di Indonesia sebagai sanitary landfill, Sampah diletakkan lapis perlapis %',+-',*m) sampai ketinggian (,& -
(,+m,
1rugan sampah membentuk sel-sel %@ambar 7.*) dan membutuhkan
ketelitian operasi alat berat agar teratur,
epadatan sampah dicapai dengan alat berat biasa %do!er atau loader)
dan mencapai ',* -',5 tonm4,
Membutuhkan penutupan harian (' -4' cm, paling tidak dalam 5 jam ondisi di lapisan %lift) teratas bersifat aerob %ada oksigen), sedang
bagian bawah anaerob %tidak ada oksigen) sehingga dihasilkan gas
metan,
/agian-bagian sampah yang besar diletakkan di bawah agar tidak terjadi
rongga.
9andfill dengan kompaksi2
/anyak digunakan untuk lahan-urug yang besar dengan do!er khususyang bisa memadatkan sampah pada ketebalan 4' -+' cm, dan dicapai
densitas timbunan ',5 -(,' tonm4,
Proses yang terjadi menjadi anaerob,arena densitas tinggi, serangga dan tikus sulit bersarang, euntungan dibanding lahana-urug tradisional adalah tanah penutup
menjadi berkurang, truk mudah berlalu lalang dan masa layan lebih
lama,
/iaya operasi menjadi meningkat.
/erdasarkan 11(5&''5, penanganan sampah di TP0 yang selama ini
umum diterapkan di Indonesia yaitu dengan open dumpingharus diubah
secara keseluruhan. /ab FCI %Peralihan) Pasal dari 11 tersebut
mengamanatkan bahwa2
%() Pemerintah daerah harus membuat perencanaan penutupan TP0 sampah
yang menggunakan sistem pembuangan terbuka paling lama ( %satu)
tahun terhitung sejak berlakunya 11 tersebut
24
-
7/25/2019 PERSAMPAHAN
25/73
%&) Pemerintah daerah harus menutup TP0 sampah yang menggunakan
sistem pembuangan terbuka paling lama + %lima) tahun terhitung sejak
berlakunya 11 tersebut.
0da berbagai dampak merugikan yang dapat ditimbulkan oleh
landfilling ini, yaitu2
a. Pencemaran air tanah yang disebabkan oleh lindi %leachate). Tidak adanya
lapisan dasar dan tanah penutup akan menyebabkan leachateyang semakin
banyak dan akan dapat mencemariair tanah,
b. Pencemaran udara akibat gas, bau dan debu. etiadaan tanah penutup akan
menyebabkan polusi udara tidak teredam. Produksi gas yang timbul dari
degradasi materi sampah akan menyebabkan bau yang tidak sedap dan
juga ditambah dengan debu yang beterbangan
c. ,
d.
-
7/25/2019 PERSAMPAHAN
26/73
pengoperasian akan berupa suatu areal kosong yang cukup luas. eberadaan
area ini dapat difungsikan menjadi berbagai macam kegunaan, diantaranya
area rekreasi, taman, lahan penghijauan, lahan pertanian atau perkebunan,
fasilitas komersial. =perasi penambangan kembali sampah yang sudah tua
dalam urugan %landfill mining) untuk diolah dijadikan kompos, dan tanah
penutup juga sudah banyak diterapkan sehingga lahannya dapat dijadikan
lahan TP0 lagi.
BAB IIIPE4EN0ANAAN SISTE5 PEN&EL%LAAN PE4SA5PAHAN
,.1 Data Pen!u!uk
Gaktor utama yang harus diperhatikan dalam perencanaan pengelolaan
persampahan yaitu jumlah kepadatan penduduk. Pertambahan penduduk yang
terjadi setiap tahunnya dapat dipengaruhi oleh beberapa factor seperti angka
kelahiran, angka kematian, dan angka perpindahan penduduk %imigrasi). /erikut
26
-
7/25/2019 PERSAMPAHAN
27/73
adalah data pertambahan penduduk dari tahun &'(' ; &'( dapat dilihat pada
tabel berikut ini2
Ta'el 2. Data Jumla Pen!u!uk
Taun Jumla Pen!u!uk *j$(a+
&'(' &(8.4+&
&'(( &&.*&5
&'(& &4(.7''
&'(4 &47.4'&
&'( &*.858
#ata penduduk diatas nantinya akan diolah untuk mendapatkan jumlah
penduduk ditahun perencanaan. Penentuan jumlah penduduk ditahun perencanaan
dilakukan dengan memproyeksi menggunakan 4 metode, yaitu aritmatik,
geometrik dan geomterik bunga-berbunga. #engan ketiga metode tersebut,
dipilih standar de3iasi terkecil untuk menentukan metode yang digunakan. Setelah
dibandingkan ketiga metode tersebut, diperoleh bahwa metode Ar$tmat$ka
memiliki standar de3iasi terkecil.
Setelah diperoleh jumlah penduduk, lakukan prediksi jumlah kepala keluarga
dengan asumsi ( kepala keluarga terdiri dari - j$(a. #ibawah ini adalah hasil
prediksi jumlah kepala keluarga dalam bentuk tabel2
Ta'el ,. Jumla Kepala Keluarga
Taun Jumla Kepala Keluarga *j$(a+
&'(+ *+.85+
&'(* **.*'4
&'(8 *8.&'
Taun Jumla Kepala Keluarga *j$(a+
&'(5 *5.&45&'(7 *7.'+*
&'&' *7.584
&'&( 8'.*7(
&'&& 8(.+'5
&'&4 8&.4&*
&'& 84.(
&'&+ 84.7*(
Selain itu diketahui laju timbulan sampah %sumber2 S"I (7-47*-(77) pada
kota sedangkecil sebesar (,5 9jiwahari. Sedangkan ratio timbulan sampah
27
-
7/25/2019 PERSAMPAHAN
28/73
didaerah %domestik) dan non permukiman %non-domestik) diasumsikan sebesar
8+ dan &+.
,.2 Perencanaan Pengel"laan Sampa
Sistem pengelolaan sampah perlu direncanakan dengan sebaik mungkin untuk
mendapatkan hasil yang sebaik-baiknya. #idalam penyusunan perencanaan ini
perlu diperhatikan bagaiman kondisi yang ada serta peraturan perundang-
undangan dan kebijakan bidang persampahan yang terkait. Tahapan perencanaan
persampahan dilaksanakan sebagai berikut2
,.2.1 Data A#um#$
#ata ini merupakan asumsi yang ditentukan oleh dosen pembimbing
untuk dapat dilakukan perencanaan pengelolaan persampahan. #ata asumsi
tersebut diantarnya2
a. Tahun Perencanaan
Tahun perencanaan yang ditentukan adalah selama (' tahun %ganjil)
dan &' tahun %genap). 0kan tetapi tahun perencanaan yang
digunakan untuk melakukan perencanaan pengelolaan persampahan
adalah selama (' tahun %ganjil), yaitu dari tahun &'(+-&'&+.
b. Tingkat Pelayanan Pengumpulan dan Pengangkutan Sampah
Tingkat pelayanan pengumpulan dan pengangkutan sampah pada
tahun perencanaan antara tahun ganjil dengan tahun genap adalah
sama yaitu sebesar 75 untuk tingkat pengumpulan dan 7+ untuk
tingkat pengangkutan.
c.
-
7/25/2019 PERSAMPAHAN
29/73
#alam perencanaan pengelolaan sampah diperlukan wadah sebagai
tempat untuk menampung sampah yang nantinya akan dibawa ke TP0. >adah
sampah sendiri memiliki kriteria tersendiri berdasarkan 3olume sampah yang
akan ditampung. Colume wadah sampah antara domestik dan non domestik
pun berbeda-beda. /erikut kriteria pewadahan sampah domestik dan non
domestik dalam bentuk tabel.
Ta'el -. Kr$ter$a Pe(a!aan Sampa D"me#t$k !an N"n D"me#t$k
D"me#t$k N"n D"me#t$k
6"lume *L+ 7 6"lume *L+ 7
' +' ('' *'('' &+ &+' 4'
&+' &+ +'' ('
,.2., D$agram Al$r P"la Pengumpulan !an Pengangkutan Sampa
#iagram alir adalah pola yang dibuat atau dirancang dalam bentuk
diagram. #iagram alir, dalam perencanaan pengelolaan persampahan,
diperlukan untuk mengetahui pola yang akan digunakan dalam melakukan
pengumpulan dan pengangkutan sampah dari sumber hingga ke TP0. Selain
itu diagram alir diperlukan untuk mempermudah melihat dan membaca persen
pelayanan yang digunakan serta jenis sampah apa saja yang akan dibawa dan
diolah di TPS dan TP0. /erikut diagram alir yang dirancang2
&am'ar 8. D$agram Al$r P"la Pengumpulan !an Pengangkutan Sampa
29
-
7/25/2019 PERSAMPAHAN
30/73
,.2.- Den#$ta# Sampa
#ensitas sampah adalah berat sampah yang diukur dalam satuan
kilogram dibandingkan dengan 3olume sampah yang diukur tersebut %kgm4).
#ensitas sampah sangat penting dalam menentukan jumlah timbulan sampah.
#ensitas ini sangat tergantung pada sampel sampah yang diukur, sampah dari
sumber, sampah dari gerobak yang mungkin sudah mengalami sedikit
pemadatan ataupun sampah dari truk yang memang sudah dilakukan
pemadatan. /erikut densitas sampah yang ditentukan yang berasal dari
sumber, digerobak, dan di truk dalam bentuk tabel2
Ta'el /. Den#$ta# Sampa
Den#$ta# Sampa Jumla *t"n9m,+
>adah sampah %sumber) ',(+
@erobak Sampah ',&+
Truk Sampah ',4
,.2./ Peralatan Pengel"laan Sampa
Peralatan adalah salah satu factor yang mendukung dalam proses
pengelolaan sampah dari sumber hingga ke TP0. Peralatan yang ditentukan
dalam tugas Perencanaan Persampahan diantaranya gerobak motor dan truk.
1ntuk perhitungan alat angkut, tiap alat angkut baik gerobak maupun
truk %dumptruk) ditentukan dan asumsikan kapasitas, total waktu
pengangkutan dan total jam kerja serta kecepatan dan jarak tempuh untuk
mengetahui ritasi dari tiap-tiap alat angkut. Setelah diketahui ritasinya, lalu
dapat mencari tiap unit alat angkut yang akan disediakan untuk dapat melayani
sampah penduduk terlayani.
Ta'el . Peralatan Pengel"laan Sampa
K"mp"nen 6"lume *m,+ 4$ta#$9ar$
@erobak ( 4
#umptruk * &
30
-
7/25/2019 PERSAMPAHAN
31/73
#alam mengoperasikan peralatan tersebut dibutuhkan para pekerja untuk
setiap peralatan. $umlah para pekerja, dalam pengerjaan tugas Perencanaan
Sampah ini, diperoleh dari asumsi. 1ntuk peralatan ger"'ak m"t"r
diperlukan 2 pekerja sedangkan untuk peralatan !ump truk diperlukan -
pekerja.
Selain peralatan gerobak motor dan dumptruk, para pekerja harus
memiliki peralatan pendukung guna mempermudah proses pengelolaan
sampah. Peralatan pendukung tersebut diantaranya garu, sapu lidi, sekop,
pakaian kerja, sarung tangan, sepatu kerja dan masker kain. $umlah dan umur
pakai %penggantian alat) peralatan pendukung pada masing-masing peralatan
utama %gerobak motor dan dumptruk) berbeda-beda. /erikut peralatan
pendukung dan umur pakainya dalam bentuk tabel2
Ta'el . Peralatan Pen!ukung Pengel"laan Sampa
Peralatan
&er"'ak
5"t"r
Dumptru
k Penggant$an Alat
Jumla
@aru ( & & tahun
Sapu 9idi ( & * bulanSekop ( & & tahun
Pakaian
erja& & 4 tahun
Peralatan&er"'ak
5"t"r
Dumptru
k Penggant$an Alat
Jumla
Sarung
Tangan& & & bulan
Sepatu
erjaboot ( ( 4 tahun
Masker kain 4 4 & bulan
31
-
7/25/2019 PERSAMPAHAN
32/73
BAB I6
HASIL PE4HITUN&AN
-.1 Jumla Pen!u!uk
6al pertama yang harus diketahui dalam perencanaan pengelolaan sampah
adalah jumlah penduduk saat ini dan waktu yang akan datang dalam suatu
wilayah. 1ntuk dapat mengetahuinya, dilakukan proyeksi menggunakan beberapa
4 metode yaitu2
(. Metode 0ritmatika
Metoda ini sesuai untuk daerah dengan perkembangan penduduk yang selalu
meningkatbertambah secara konstan.
P : P$ ; Ka * t
-
7/25/2019 PERSAMPAHAN
33/73
#imana2 Pf H jumlah penduduk pada tahun perencanaan
Pi H jumlah penduduk pada saat ini Tf H tahun perencanaan
Ti H saat ini
Ta'el 3. Pr"=ek#$ Jumla Pen!u!uk !engan 5et"!e Ar$tmat$k
Taun P$ Ka P *P
-
7/25/2019 PERSAMPAHAN
34/73
Pertumbuhan geometrik juga dapat diekspresikan dengan mengunakkan rumus
yang lebih dikenal sebagai rumus bunga-berbunga.
P : P$ *1 ; r+ n
#imana2 Pf H proyeksi jumlah penduduk pada tahun perencanaan
Pi H jumlah penduduk pada tahun data
r H angka pertumbuhan
n H perbedaan waktu % tf- ti )
Ta'el 1@. Pr"=ek#$ Jumla Pen!u!uk !engan 5et"!e &e"metr$k Bungaadah sampah disediakan agar dapat menampung sampah baik dari
domestik maupun dari non-domestik. =leh karena itu kapasitas yang
disediakan harus besar agar memuat banyak sampah. 1ntuk daerah domestik
3olume kapasitas wadah yang ditentukan sebesar '9, (''9 dan &+'9.
Sedangkan untuk daerah non domestik, 3olume kapasitas wadah yang
ditentukan sebesar (''9, &+'9 dan +''9. #iperlukan juga persentase
kapasitas wadahnya agar dapat memprediksi jumlah wadah yang akan
digunakan untuk setiap 3olume sampah yang ditentukan sebelumnya.
Penentuan persentasenya pun berdasarkan asumsi. Semakin besar kapasitas
wadah sampahnya, maka semakin kecil persentase kapasitas wadahnya.
>adah sampah diperoleh dari2
Wadah ( unit)=timbulan(l /hari )x persentase( )
kapasitas(liter)
>adah sampah yang digunakan perlu ditambah untuk mencegah
tumpukan sampah. Penambahan kapasitas wadah pada perencanaan
pengelolaan sampah dimulai dari tahun ke & %&'(*). Penambahan kapasitas
wadah diperoleh dari2
Jumlah penambahanwadah=jumlahwadah ditahun ke2jumlah wadahdi tahunke1
>adah sampah pun harus diganti karena jika wadah sampah sudahtidak layak pakai, sampah akan tercecer dan berserakan kemana-mana
sehingga mengganggu lingkungan dari kesehatan, kebersihan dan estetika.
Penggantian wadah sampah dilakukan setiap + tahun sekali.
Pada perencanaan pengelolaan sampah, penggantian sampah
dilakukan pada tahun ke * %&'&') ditahun perencanaan. Jumla
penggant$an (a!a #ampa #ama !engan jumla (a!a #ampa =ang
!$#e!$akan pa!a a(al taun perencanaan.
39
-
7/25/2019 PERSAMPAHAN
40/73
Jumlah penggantian wadah=jumlah penyedian wadahdi awal tahun perencanaan
Selain itu juga, kapasitas wadah harus dilakukan pengadaan. Pengadaan
wadah sampah diperoleh dari2
Jumlah pengadaan wadah=jumlah penambahan+jumlah penggantian
Ta'el 1. Kapa#$ta# )a!a D"me#t$k -@L
Taun /@7Penam'aa
n *un$t+Penggant$an *un$t+ Penga!aan *un$t+
&'(+ +.7&( - - +.7&(&'(* +.77 8 - 8
&'(8 *.'*5 8 - 8
&'(5 *.(( 8 - 8
&'(7 *.&(+ 8 - 8
&'&' *.&57 8 +.7&( +.77
&'&( *.4*& 8 8 (8
&'&& *.4* 8 8 (8
&'&4 *.+'7 8 8 (8
&'& *.+54 8 8 (8
&'&+ *.*+8 8 +.77 *.'*5
Ta'el 1. Kapa#$ta# )a!a D"me#t$k 1@@L
Taun 2/7Penam'aa
n *un$t+Penggant$an *un$t+ Penga!aan *un$t+
&'(+ (.(5 - - (.(5
&'(* (.(77 (+ - (+
&'(8 (.&( (+ - (+
&'(5 (.&&5 (+ - (+
&'(7 (.&4 (+ - (+
&'&' (.&+5 (+ (.(5 (.(7+&'&( (.&8& (+ (+ 4'
&'&& (.&58 (+ (+ 4'
&'&4 (.4'& (+ (+ 4'
&'& (.4(8 (+ (+ 4'
&'&+ (.44( (+ (.(77 (.&(
Ta'el 13. Kapa#$ta# )a!a D"me#t$k 2/@L
Taun2/7
*un$t+
Penam'aa
n *un$t+
Penggant$an *un$t+ Penga!aan *un$t+
40
-
7/25/2019 PERSAMPAHAN
41/73
&'(+ 8 - - 8
&'(* 5' * - *
&'(8 5+ * - *&'(5 7( * - *
&'(7 78 * - *
&'&' +'4 * 8 5'
&'&( +'7 * * (&
&'&& +(+ * * (&
&'&4 +&( * * (&
&'& +&8 * * (&
&'&+ +44 * 5' 5*
Ta'el 18. Kapa#$ta# )a!a N"n D"me#t$k 1@@L
Taun@7
*un$t+
Penam'aa
n *un$t+Penggant$an *un$t+ Penga!aan *un$t+
&'(+ 78 - - 78
&'(* 7+7 (& - (&
&'(8 78( (& - (&
&'(5 754 (& - (&
&'(7 77 (& - (&
&'&' (.''* (& 78 7+7
&'&( (.'(5 (& (& &
&'&& (.'4' (& (& &
&'&4 (.'( (& (& &
&'& (.'+4 (& (& &
&'&+ (.'*+ (& 7+7 78(
Ta'el 2@. Kapa#$ta# )a!a N"n D"me#t$k 2/@L
Taun,@7
*un$t+
Penam'aa
n *un$t+Penggant$an *un$t+ Penga!aan *un$t+
&'(+ (57 - - (57
&'(* (7& & - &&'(8 (7 & - &
&'(5 (78 & - &
&'(7 (77 & - &
&'&' &'( & (57 (7(
&'&( &' & &
&'&& &'* & &
&'&4 &'5 & &
Taun,@7
*un$t+
Penam'aa
n *un$t+Penggant$an *un$t+ Penga!aan *un$t+
&'& &(( & &
41
-
7/25/2019 PERSAMPAHAN
42/73
-
7/25/2019 PERSAMPAHAN
43/73
&'&4 *7.44',(4 &, (*.**4,7&
&'& 8'&.(87,8 &,* (5.&+*,*8
&'&+ 8('.'&5,5' 4,' &(.4'',5*
/. Sampah "on 4
-
7/25/2019 PERSAMPAHAN
44/73
S pengumpulan non3R=pengumpulan x sampahnon3R disumber
Ta'el 2-. Jumla Sampa ,4 !$ TPS
Taun
7
pengumpula
n
Sampa
Pengumpula
n n"n ,4
*L9ar$+
Sampa
Pengumpula
n ke TPS
4at$"
,4
*7+
Sampa
,4
!$#um'er
*L9ar$+
&'(+ 48 &+(.5+* 74 ',+ '
&'(* ' &5+.778 (( (,' (
&'(8 ' 4&'.8'+ (&5 (,+ &
&'(5 + 455.444 (8+ &,' 4&'(7 * +8.'7& &(' &,+ +
&'&' 5 +(4.87& &8 4,' 8
&'&( +' ++.45 &84 4,+ ('
&'&& +4 +88.78* 4'* ,' (&
&'&4 + *'7.7'' 4&7 ,+ (+
&'& +8 *&.558 4** ,8 (8
&'&+ +8 *8.7+4 45+ +,' (7
/. Sampah "on 4
-
7/25/2019 PERSAMPAHAN
45/73
&'(5
75,'
(8+ (8(
&'(778,+
&(' &'+
&'&'78,'
&8 &47
&'&(7*,+
&84 &*4
&'&&7*,'
4'* &7
Taun
4at$"
,4
TPS
*7+
Sampa
Pengumpula
n ke TPS
*L9ar$+
Sampa N"n,4 !$ TPS
*L9ar$+
&'&47+,+
4&7 4(+
&'&7+,4
4** 47
&'&+7+,'
45+ 4*+
-.- Pengangkutan Sampa
-.-.1 Sampa !ar$ TPS ke TPA
Persen pelayanan yang diberikan untuk pengangkutan sampah dari TPS
ke TP0 hingga tahun akhir perencanaan diasumsikan sebesar 7+. Sampah
yang dibawa adalah sampah non 4< diTPS yang belum diolah di TPS. Sampah
tersebut diangkut menggunakan alat angkut dump truk. $umlah sampah yang
diangkut dari TPS ke TP0 diperoleh dari2
Sampah dari TPS ke TP! ( "
hari) H
pengangkutan xsampah non3R di TPS
Ta'el 2. Pengangkutan Sampa !ar$ TPS ke TPA
Tau 7 Sampa Sampa =ang
45
-
7/25/2019 PERSAMPAHAN
46/73
nPengangkuta
n
N"n ,4 !$
TPS
*L9ar$+
!$angkut !ar$
TPS ke TPA
*L9ar$+
&'(+ ' 74 48
&'(* + ((4 +(
&'(8 +' (&* *4
&'(5 ++ (8( 7
&'(7 *' &'+ (&4
&'&' *+ &47 (++
&'&( 8' &*4 (5
&'&& 8+ &7 &&(
&'&4 5' 4(+ &+&
&'& 5+ 47 &78&'&+ 7+ 4*+ 48
-.-.2 Sampa !ar$ Sum'er ke TPA
Persen pelayanan yang diberikan untuk pengangkutan sampah dari
sumber ke TP0 diawal tahun perencanaan sebesar *4 dan di akhir tahun
perencanaan sebesar 4. Sampah yang dibawa adalah sampah non 4
-
7/25/2019 PERSAMPAHAN
47/73
&'&( +' ++.45 &8&.*8
&'&& 8 +88.78* &8(.*7
&'&4 * *'7.7'' &5'.++&'& 4 *&.558 &8*.&
&'&+ 4 *8.7+4 &7'.&4'
-.-., T"tal Sampa
Total sampah ini merupakan total sampah yang diangkut dan masuk ke
TP0. Sampah yang masuk tersebut berasal dari sampah non 4< diTPS dan
sampah yang dibawa langsung ke TP0. Total sampah yang masuk ke TP0
berasal dari2
Total sampah(")=(s dariTPS ke TP!)+(s dari sumberke TP!)
Ta'el 23. T"tal Sampa =ang 5a#uk ke TPA
Taun
Sampa =ang
!$angkut !ar$TPS ke TPA
*L9ar$+
Sampa =ang
!$angkut !ar$Sum'er ke
TPA *L9ar$+
T"tal
Sampa =ang5a#uk ke
TPA *L9ar$+
&'(+ 48 (+5.**7 (+5.8'8
&'(* +( (8(.+57 (8(.*'
&'(8 *4 (7&.&4 (7&.5*
&'(5 7 &(4.+54 &(4.+88
&'(7 (&4 &*.54' &*.7+4
&'&' (++ &*8.(8& &*8.4&8
&'&( (5 &8&.*8 &8&.5+5
&'&& &&( &8(.*7 &8(.58'&'&4 &+& &5'.++ &5'.5'*
&'& &78 &8*.& &8*.847
&'&+ 48 &7'.&4' &7'.+88
-./ Ke'utuan Alat Angkut
0lat angkut merupakan komponen penting dalam perencanaan pengelolaan
sampah. Gungsi dari alat angkut adalah untuk mengangkutmembawa sampah dari
47
-
7/25/2019 PERSAMPAHAN
48/73
sumber hingga ke Tempat Pemroresan 0khir %TP0). 0lat angkut yang digunakan
dalam perencanaan pengelolaan persampahan adalah gerobak motor dan
dumptruk. @erobak motor digunakan untuk mengangkut sampah dari sumber ke
TPS. Sedangkan dumptruk digunakan untuk mengangkut sampah dari sumber ke
TP0 %langsung) dan dari TPS ke TP0 %tidak langsung). Perhitungan kebutuhan
gerobak motor dan dumptruk dilakukan dengan rumus sebagai berikut2
Kebutuhangerobak= #olume timbulan sampah
(ritasi kapasitas gerobak) $aktor pemadatan
Kebutuhan dumptruk(langsungdan tidak langsung )
#olume timbulan sampah
(ritasi kapasitas dumptruk) $aktor pemadatan
Gaktor pemadatan dihitung dengan cara sebagai berikut2
%aktor Pemadatan= densitaswadah
densitas gerobak
apasitas setiap alat diasumsikan dalam perencanaan pengelolaan persampahan.apasitas sampah digerobak motor diasumsikan sebesar (m4, sedangkan kapasitas
sampah di dumptruk diasumsikan sebesar *m4.
Penetapan rute ritasi perhari didasarkan dari kapasitas gerobak serta total
waktu yang dipakai.
-
7/25/2019 PERSAMPAHAN
49/73
0kan tetapi pada perencanaan pengelolaan sampah, ritasi yang digunakan
berdasarkan asumsi. 1ntuk ritasi ger"'ak diasumsikan sebesar ,r$t9ar$
sedangkan !umptruk sebesar 2r$t9ar$ *!ar$ #um'er ke TPA+. Sedangkan
untuk!umptruk #ecara t$!ak lag#ung, diasumsikan ritasinya sebesar, r$t9ar$
Pada kebutuhan alat angkut juga diperlukan penambahan, penggantian dan
pengadaan alat. Penambahan alat angkut diperoleh dari2
Penambahan alat angkut(unit)=jumlah gerobak di tahunke2jumlah gerobak ditahun ke1
1ntuk penggantian, tiap alat angkut berbeda-beda. 1ntuk alat angkut ger"'ak
m"t"r dilakukan penggantian setiap / taun sekali, sedangkan !umptruk
dilakukan penggantian setiap 1@ taun sekali. Sedangkan untuk pengadaan
diperoleh dari2
Pengadaan alat angkut(unit)=penambahan+penggantian
Ta'el 28. Ke'utuan &er"'ak *Sum'er
-
7/25/2019 PERSAMPAHAN
50/73
*un$t+ *un$t+ *un$t+
&'(+ - - (7
&'(* - &'(8 4 - 4
&'(5 7 - 7
&'(7 8 - 8
&'&' 8 (7 &*
&'&( + 7
&'&& 8 4 ('
&'&4 + 7 (
&'& 8 8 (
&'&+ &* 4'
Ta'el ,1. Ke'utuan Dumptruk *TPS
-
7/25/2019 PERSAMPAHAN
51/73
&'& -
&'&+ 4 4 *
Ta'el ,,. Ke'utuan Dumptruk *Sum'er
-
7/25/2019 PERSAMPAHAN
52/73
Dumptruk
!ar$ TPS ke
TPA *un$t+
Dumptruk
!ar$ Sum'er
ke TPA *un$t+
Ke'utuan
Dumptruk
*un$t+
&'(+ 4 8 ('
&'(* 8 ((
&'(8 5 (&
&'(5 8 7 (*
&'(7 7 (' (7
&'&' (( (( &&
&'&( (4 (( &
&'&& (+ (( &*
&'&4 (8 (& &7
&'& &( (& 44&'&+ & (& 4*
Ta'el ,. T"tal Penam'aan Dumptruk
Taun
T"tal
Penam'aan
Dumptruk
!ar$ TPS ke
TPA *un$t+
T"tal
Penam'aan
Dumptruk
!ar$ Sum'er
ke TPA *un$t+
T"tal
Penam'aan
Dumptruk
*un$t+
&'(+ - - -&'(* ( ' (
&'(8 ' ( (
&'(5 4 (
&'(7 & ( 4
&'&' & ( 4
&'&( & ' &
&'&& & ' &
Taun
T"tal
Penam'aan
Dumptruk!ar$ TPS ke
TPA *un$t+
T"tal
Penam'aan
Dumptruk!ar$ Sum'er
ke TPA *un$t+
T"tal
Penam'aan
Dumptruk*un$t+
&'&4 & ( 4
&'& '
&'&+ 4 ' 4
Ta'el ,. T"tal Penggant$an Dumptruk
Taun T"tal
Penggant$an
T"tal
Penggant$an
T"tal
Penggant$an
52
-
7/25/2019 PERSAMPAHAN
53/73
Dumptruk
!ar$ TPS ke
TPA *un$t+
Dumptruk
!ar$ Sum'er
ke TPA *un$t+
Dumptruk
*un$t+
&'(+ - - -
&'(* - - -
&'(8 - - -
&'(5 - - -
&'(7 - - -
&'&' - - -
&'&( - - -
&'&& - - -
&'&4 - - -
&'& - - -&'&+ 4 8 ('
Ta'el ,3. T"tal Penga!aan Dumptruk
Taun
T"tal Penga!aan
Dumptruk !ar$
TPS ke TPA *un$t+
T"tal Penga!aan
Dumptruk !ar$
Sum'er ke TPA
*un$t+
T"tal Penga!aan
Dumptruk *un$t+
&'(+ 4 8 ('
&'(* ( ' (&'(8 ' ( (
&'(5 4 (
&'(7 & ( 4
&'&' & ( 4
&'&( & ' &
&'&& & ' &
&'&4 & ( 4
&'& '
&'&+ * 8 (4
-. Ke'utuan Pekerja
#alam mengoperasikan alat angkut sampah diperlukan para pekerja. $umlah
para pekerja yang ditentukan disetiap alat angkut berbeda-beda. 1ntuk ger"'ak
m"t"rditentukan 2 pekerja, sedangkan untuk !umptrukditentukan - pekerja.
ebutuhan pekerja gerobak motor dan dumptruk diperoleh dari2
Kebutuhan pekerja gerobak motor=2orang kebutuhan gerobak dari sumber ke TPS
Kebutuhan pekerja dumptruk=4 o rang total kebutuhan dumptruk
53
-
7/25/2019 PERSAMPAHAN
54/73
/erikut kebutuhan pekerja untuk masing-masing alat angku serta total
keseluruhan para pekerja dalam bentuk tabel2
Ta'el ,8. Ke'utuan Para Pekerja !$#et$ap Alat Angkut
Taun
Ke'utuan
Pekerja &er"'ak
5"t"r *"rang+
Ke'utuan
Pekerja
Dumptruk
*"rang+
Ke'utuan
Pekerja *"rang+
&'(+ 48 48 8
&'(* * 4 57
&'(8 +( +' ('(
&'(5 8' *& (4&
&'(7 5 8+ (+7
&'&' 77 55 (58
&'&( ('7 78 &'*
&'&& (&4 ('8 &4'
&'&4 (4& ((8 &7
&'& (8 (&7 &8*
&'&+ (+ (+ &77
-. Ke'utuan Alat Tam'aan
0lat tambahan berfungsi untuk mempermudah para pekerja dalam
mengumpulkan dan mengangkut sampah. 0lat tambahan yang ditentukan
diantaranta garu, sekop, sapu lidi, pakaian kerja, sarung tangan, sepatu kerja dan
masker kain. $umlah alat tambahan yang disediakan untuk setiap alat angkut
berbeda-beda. ebutuhan alat tambahan %garu, sekop, sapu lidi dan masker)
diperoleh dari2
Kebutuhan alat tambahan=kebutuhan gerobak dari sumber ke TPS jumlahalat tambahan
Kebutuhanalat tambahan=total kebutuhandumptruk jumlahalat tambahan
/erikut jumlah alat tambahan dari masing-masing alat angkut dalam bentuk tabel2
Ta'el -@. Jumla Alat Tam'aan 5a#$ng
-
7/25/2019 PERSAMPAHAN
55/73
Pakaian erja %setel) & &
Sarung Tangan %pasang) & &
Sepatu erja %pasang) ( (Masker %buah) 4 4
Ta'el -1. Ke'utuan &aru pa!a &er"'ak 5"t"r !an Dumptruk
Taun
Ke'utuan
&er"'ak !ar$
Sum'er ke
TPS *un$t+
T"tal
Ke'utuan
Dumptruk
*un$t+
Ke'utuan
&aru pa!a
&er"'ak
5"t"r *'ua+
Ke'utuan
&aru pa!a
Dumptruk
*'ua+
&'(+ (7 (' (7 (5
&'(* &4 (( &4 &(&'(8 &* (& &* &+
&'(5 4+ (* 4+ 4(
&'(7 & (7 & 45
&'&' 7 && 7
&'&( ++ & ++ 5
&'&& *( &* *( +4
&'&4 ** &7 ** +5
&'& 84 44 84 *
&'&+ 88 4* 88 8&
Ta'el -2. Ke'utuan Sek"p pa!a &er"'ak 5"t"r !an Dumptruk
Taun
Ke'utuan
&er"'ak !ar$
Sum'er ke
TPS *un$t+
T"tal
Ke'utuan
Dumptruk
*un$t+
Ke'utuan
Sek"p pa!a
&er"'ak
5"t"r *'ua+
Ke'utuan
Sek"p pa!a
Dumptruk
*'ua+
&'(+ (7 (' (7 (5
&'(* &4 (( &4 &(
&'(8 &* (& &* &+
&'(5 4+ (* 4+ 4(
&'(7 & (7 & 45
&'&' 7 && 7
Taun
Ke'utuan
&er"'ak !ar$
Sum'er ke
TPS *un$t+
T"tal
Ke'utuan
Dumptruk
*un$t+
Ke'utuan
Sek"p pa!a
&er"'ak
5"t"r *'ua+
Ke'utuan
Sek"p pa!a
Dumptruk
*'ua+
&'&( ++ & ++ 5
&'&& *( &* *( +4
&'&4 ** &7 ** +5
&'& 84 44 84 *
&'&+ 88 4* 88 8&
55
-
7/25/2019 PERSAMPAHAN
56/73
Ta'el -,. Ke'utuan Sapu L$!$ pa!a &er"'ak 5"t"r !an Dumptruk
Taun
Ke'utuan
&er"'ak !ar$
Sum'er ke
TPS *un$t+
T"tal
Ke'utuan
Dumptruk
*un$t+
Ke'utuan
Sapu L$!$ pa!a
&er"'ak
5"t"r *'ua+
Ke'utuan
Sapu L$!$ pa!a
Dumptruk
*'ua+
&'(+ (7 (' 48 48
&'(* &4 (( * 4
&'(8 &* (& +( +'
&'(5 4+ (* 8' *&
&'(7 & (7 5 8+
&'&' 7 && 77 55&'&( ++ & ('7 78
&'&& *( &* (&4 ('8
&'&4 ** &7 (4& ((8
&'& 84 44 (8 (&7
&'&+ 88 4* (+ (+
Sedangkan kebutuhan alat tambahan yang digunakan oleh para pekerja seperti
pakaian kerja, sarung tangan dan sepatu kerja, diperoleh dari2
Kebutuhan alat tambahan=kebutuhan pekerja gerobak motor jumlah alat tambahan
Kebutuhanalat tambahan=kebutuhan pekerja gerobak dumptruk jumlahalat tambahan
Ta'el --. Ke'utuan Paka$an Kerja pa!a &er"'ak 5"t"r !an Dumptruk
Taun
Ke'utuan
&er"'ak !ar$
Sum'er keTPS *un$t+
T"tal
Ke'utuan
Dumptruk*un$t+
Ke'utuan
Paka$an Kerja
pa!a &er"'ak5"t"r *'ua+
Ke'utuan
Paka$an Kerja
pa!a
Dumptruk
*'ua+
&'(+ (7 (' 8+ 84
Taun
Ke'utuan
&er"'ak !ar$
Sum'er ke
TPS *un$t+
T"tal
Ke'utuan
Dumptruk
*un$t+
Ke'utuan
Paka$an Kerja
pa!a &er"'ak
5"t"r *'ua+
Ke'utuan
Paka$an Kerja
pa!a
Dumptruk
*'ua+
&'(* &4 (( 7& 5*
&'(8 &* (& ('4 77
56
-
7/25/2019 PERSAMPAHAN
57/73
&'(5 4+ (* (' (&
&'(7 & (7 (*5 (+(
&'&' 7 && (78 (8+&'&( ++ & &(5 (74
&'&& *( &* &+ &(4
&'&4 ** &7 &*4 &44
&'& 84 44 &74 &+8
&'&+ 88 4* 4'5 &7'
Ta'el -/. Ke'utuan Sarung Tangan pa!a &er"'ak 5"t"r !an Dumptruk
Taun
Ke'utuan
&er"'ak !ar$
Sum'er ke
TPS *un$t+
T"tal
Ke'utuan
Dumptruk
*un$t+
Ke'utuan
Sarung Tangan
pa!a &er"'ak
5"t"r *'ua+
Ke'utuan
Sarung Tanganpa!a
Dumptruk
*'ua+
&'(+ (7 (' 8 (
&'(* &4 (( +7 +(4
&'(8 &* (& *(* +7+
&'(5 4+ (* 547 8(
&'(7 & (7 (''7 7'
&'&' 7 && ((5 ('+4
&'&( ++ & (4'7 ((+7&'&& *( &* (8' (&85
&'&4 ** &7 (+5( (''
&'& 84 44 (8+7 (+&
&'&+ 88 4* (58 (845
Ta'el -. Ke'utuan Sepatu Kerja pa!a &er"'ak 5"t"r !an Dumptruk
Taun
Ke'utuan
&er"'ak !ar$
Sum'er keTPS *un$t+
T"tal
Ke'utuan
Dumptruk*un$t+
Ke'utuan
Sepatu Kerja
pa!a &er"'ak5"t"r *'ua+
Ke'utuan
Sepatu Kerja
pa!a
Dumptruk
*'ua+
&'(+ (7 (' 48 48
&'(* &4 (( * 4
&'(8 &* (& +( +'
Taun
Ke'utuan
&er"'ak !ar$
Sum'er ke
TPS *un$t+
T"tal
Ke'utuan
Dumptruk
*un$t+
Ke'utuan
Sepatu Kerja
pa!a &er"'ak
5"t"r *'ua+
Ke'utuan
Sepatu Kerja
pa!a
Dumptruk
*'ua+
57
-
7/25/2019 PERSAMPAHAN
58/73
&'(5 4+ (* 8' *&
&'(7 & (7 5 8+
&'&' 7 && 77 55&'&( ++ & ('7 78
&'&& *( &* (&4 ('8
&'&4 ** &7 (4& ((8
&'& 84 44 (8 (&7
&'&+ 88 4* (+ (+
Ta'el -. Ke'utuan 5a#ker Ka$n pa!a &er"'ak 5"t"r !an Dumptruk
Taun
Ke'utuan
&er"'ak !ar$
Sum'er ke
TPS *un$t+
T"tal
Ke'utuan
Dumptruk
*un$t+
Ke'utuan
5a#ker Ka$n
pa!a &er"'ak
5"t"r *'ua+
Ke'utuan
5a#ker Ka$npa!a
Dumptruk
*'ua+
&'(+ (7 (' *8( **(
&'(* &4 (( 5& 88'
&'(8 &* (& 7& 574
&'(5 4+ (* (&+5 (((&
&'(7 & (7 (+( (4+*
&'&' 7 && (88* (+87
&'&( ++ & (7*4 (847&'&& *( &* &&'* (7(5
&'&4 ** &7 &48( &(''
&'& 84 44 &*45 &4(
&'&+ 88 4* &88' &*'8
Pada kebutuhan alat tambahan diperlukan penambahan, penggantian dan
pengadaan alat. Penambahan alat tambahan diperoleh dari2
Penambahan alat tambahan(buah)=jumlah alat di tahunke 2jumlahalat di tahun ke1
Ta'el -3. Penam'aan &aru pa!a &er"'ak 5"t"r !an Dumptruk
Taun
Penam'aan
&aru pa!a
&er"'ak
5"t"r *'ua+
Penam'aan
&aru pa!a
Dumptruk
*'ua+
&'(+ - -
Taun Penam'aan
&aru pa!a
&er"'ak
Penam'aan
&aru pa!a
Dumptruk
58
-
7/25/2019 PERSAMPAHAN
59/73
5"t"r *'ua+ *'ua+
&'(* 4
&'(8 4 4&'(5 7 *
&'(7 8 8
&'&' 8 *
&'&( +
&'&& 8 +
&'&4 + +
&'& 8 *
&'&+ 5
Ta'el -8. Penam'aan Sek"p pa!a &er"'ak 5"t"r !an Dumptruk
Taun
Penam'aan
Sek"p pa!a
&er"'ak
5"t"r *'ua+
Penam'aan
Sek"p pa!a
Dumptruk
*'ua+
&'(+ - -
&'(* 4
&'(8 4 4
&'(5 7 *
&'(7 8 8
&'&' 8 *
&'&( +
&'&& 8 +
&'&4 + +
&'& 8 *
&'&+ 5
Ta'el /@. Penam'aan Sapu L$!$ pa!a &er"'ak 5"t"r !an Dumptruk
Taun
Penam'aan
Sapu L$!$
pa!a &er"'ak
5"t"r *'ua+
Penam'aan
Sapu L$!$pa!a
Dumptruk
*'ua+
&'(+ - -
&'(* 5 *
&'(8 * 8
&'(5 (7 (&
&'(7 ( (
Taun Penam'aan
Sapu L$!$
Penam'aan
Sapu L$!$
59
-
7/25/2019 PERSAMPAHAN
60/73
pa!a &er"'ak
5"t"r *'ua+
pa!a
Dumptruk
*'ua+
&'&' (+ (&
&'&( (' 7
&'&& (4 ('
&'&4 7 ('
&'& (+ (&
&'&+ 8 (*
Ta'el /1. Penam'aan Paka$an Kerja pa!a &er"'ak 5"t"r !an Dumptruk
Taun
Penam'aan
Paka$an Kerja
pa!a &er"'ak
5"t"r *'ua+
Penam'aanPaka$an
Kerja pa!a
Dumptruk
*'ua+
&'(+ - -
&'(* (8 (&
&'(8 (( (
&'(5 48 &
&'(7 &5 &8
&'&' &7 &+&'&( &( (5
&'&& &8 &'
&'&4 (5 &'
&'& 4' &
&'&+ (+ 44
Ta'el /2. Penam'aan Sarung Tangan pa!a &er"'ak 5"t"r !an Dumptruk
Taun
Penam'aan
Sarung
Tangan pa!a
&er"'ak
5"t"r *'ua+
Penam'aan
Sarung
Tangan pa!a
Dumptruk
*'ua+
&'(+ - -
&'(* ('& 8&
&'(8 *8 5&
&'(5 &&4 (*
&'(7 (8' (*4
&'&' (8+ (7
&'&( (&+ ('8
Taun Penam'aan Penam'aan
60
-
7/25/2019 PERSAMPAHAN
61/73
Sarung
Tangan pa!a
&er"'ak
5"t"r *'ua+
Sarung
Tangan pa!a
Dumptruk
*'ua+
&'&& (*& ((7
&'&4 ((' (&
&'& (85 (4
&'&+ 55 (7+
Ta'el /,. Penam'aan Sepatu Kerja pa!a &er"'ak 5"t"r !an Dumptruk
Taun
Penam'aan
Sepatu Kerja
pa!a &er"'ak
5"t"r *'ua+
Penam'aan
Sepatu Kerjapa!a
Dumptruk
*'ua+
&'(+ - -
&'(* 5 *
&'(8 * 8
&'(5 (7 (&
&'(7 ( (
&'&' (+ (&
&'&( (' 7&'&& (4 ('
&'&4 7 ('
&'& (+ (&
&'&+ 8 (*
Ta'el /-. Penam'aan 5a#ker pa!a &er"'ak 5"t"r !an Dumptruk
Taun
Penam'aan 5a#ker
pa!a &er"'ak 5"t"r
*'ua+
Penam'aan
5a#ker pa!a
Dumptruk *'ua+&'(+ - -
&'(* (+4 ('5
&'(8 ('' (&
&'(5 44+ &(7
&'(7 &+* &
&'&' &*& &&4
&'&( (55 (*'
&'&& && (87
&'&4 (** (5&
&'& &*8 &(
&'&+ (4& &74
61
-
7/25/2019 PERSAMPAHAN
62/73
1ntuk penggantian, tiap alat tambahan memiliki umur pakai berbeda-beda.
/erikut umur pakai pada masing-masing alat tambahan2
Ta'el //. Umur Paka$ Alat Tam'aan
Alat Tam'aan Umur Paka$
@aru %buah) & tahun
Sekop %buah) & tahun
Sapu 9idi %buah) * bulan
Pakaian erja %setel) 4 tahun
Sarung Tangan %pasang) & bulan
Sepatu erja %pasang) 4 tahun
Masker %buah) & bulan
=leh karena itu alat tambahan yang perlu dihitung jumlah penggantiannya
hanyalah garu, sekop, pakaian kerja, dan sepatu kerja. Sedangkan untuk alat
tambahan sapu lidi, sarung tangan dan masker penggantiannya sudah dihitunga
dibagian penamabahan alat tambahan. /erikut penggantian alat tambahan dalam
bentuk tabel2
Ta'el /. Penggant$an Alat Tam'aan pa!a &er"'ak5"t"r
Taun
Penggant$an Alat
&aru *'ua+ Sek"p *'ua+Paka$an
Kerja *#etel+
Sepatu Kerja
*pa#ang+
&'(+ - - - -
&'(* - - - -
&'(8 (7 (7 - -
&'(5 8+ 48
&'(7 &( &( (8 5
&'&' ( ( (( *
&'&( &7 &7 ((& +*
&'&& &( &( + &4
&'&4 4 4 ' &'
&'& &5 &5 (44 **&'&+ 45 45 8& 4*
Ta'el /. Penggant$an Alat Tam'aan pa!a Dumptruk
Taun
Penggant$an Alat
&aru *'ua+ Sek"p *'ua+Paka$an
Kerja *#etel+
Sepatu Kerja
*pa#ang+
&'(+ - - - -
&'(* - - - -
&'(8 (5 (5 - -
62
-
7/25/2019 PERSAMPAHAN
63/73
&'(5 4 4 84 48
Taun
Penggant$an Alat
&aru *'ua+ Sek"p *'ua+ Paka$anKerja *#etel+
Sepatu Kerja*pa#anga+
&'(7 && && (& *
&'&' 7 7 ( 8
&'&( &7 &7 75 7
&'&& (+ (+ 47 &'
&'&4 44 44 47 (7
&'& &' &' ((* +5
&'&+ 45 45 +7 &7
Sedangkan untuk pengadaan alat tambahan diperoleh dari2
Pengadaan alat tambahan (buah)=penambahan+penggantian
Ta'el /3. Penga!aan Alat Tam'aan pa!a &er"'ak 5"t"r
Taun
Penga!aan Alat
&aru Sek"pSapu
L$!$
Paka$a
n Kerja
Sarung
Tangan
Sepatu
Kerja
5a#ker
&'(+ (7 (7 48 8+ 8 48 *8(
&'(* 5 (8 ('& 5 (+4
&'(8 &( &( * (( *8 * (''
&'(5 ( ( (7 ((& &&4 +* 44+
&'(7 &7 &7 ( + (8' &4 &+*
&'&' &( &( (+ ' (8+ &' &*&
&'&( 4 4 (' (44 (&+ ** (55
&'&& &5 &5 (4 8& (*& 4* &&
&'&4 45 45 7 +7 ((' 47 (**
&'& 4+ 4+ (+ (*& (85 5( &*8
&'&+ & & 8 58 55 4 (4&
Ta'el /8. Penga!aan Alat Tam'aan pa!a Dumptruk
Taun
Penga!aan Alat
&aru Sek"pSapu
L$!$
Paka$a
n Kerja
Sarung
Tangan
Sepatu
Kerja
5a#ke
r
&'(+ (5 (5 48 84 ( 48 **(
&'(* 4 4 * (& 8& * ('5
&'(8 && && 8 ( 5& 8 (&
&'(5 7 7 (& 75 (* 7 &(7
&'(7 &7 &7 ( 47 (*4 &' &
63
-
7/25/2019 PERSAMPAHAN
64/73
&'&' (+ (+ (& 47 (7 (7 &&4
&'&( 44 44 7 ((* ('8 +5 (*'
&'&& &' &' (' +7 ((7 &7 (87
Tahun
Penga!aan Alat
&aru
*'ua+
Sek"p
*'ua+
Sapu
L$!$
*'ua+
Paka$a
n Kerja
*#etel+
Sarung
Tangan
*'ua+
Sepatu
Kerja
*pa#ang
+
5a#ke
r
*'ua+
&'&4 45 45 (' +7 (&( &7 (5&
&'& &* &* (& (47 (4 8' &(
&'&+ * * (* 7& (7+ * &74
Ta'el @. T"tal Ke'utuan Alat Tam'aan 'ag$ Para Pekerja !$ Taun
Perencanaan
Taun
T"tal Ke'utuan
&aru Sek"pSapu
L$!$
Paka$a
n Kerja
Sarung
Tangan
Sepatu
Kerja
5a#ker
&'(+ 48 48 8 (5 55 8 (44&
&'(* 57 (88 ('*& 57 (+74
&'(8 +' +' ('( &'& (&(( ('( (5(8
&'(5 ** ** (4& &*4 (+5' (4& &48'
&'(7 5' 5' (+7 4(7 (7(4 (+7 &5*7&'&' 74 74 (5* 484 &&4* (5* 44++
&'&( ('4 ('4 &'* (( &*5 &'* 48'&
&'&& ((+ ((+ &&7 +5 &87 &&7 (&4
&'&4 (& (& &5 78 &75( &5 8(
&'& (45 (45 &8+ ++' 44'( &8+ 7+&
&'&+ (7 (7 &77 +78 4+5+ &77 +488
-.3 Laan TPA
Proses akhir dari rangkaian pengelolaan persampahan yang biasa dijumpai dandilaksanakan di Indonesia adalah Tempat Pemrosesan 0khir %TP0). 9uas lahan
TP0 perlu dirancangdiprediksi agar dapat menampung sampah. Penentuan
besarnya lahan tergantung dari jumlah sampah yang masuk ke TP0 tersebut.
Sampah yang dikumpulkan ke TP0 berasal dari sumber sampah ke TP0 secara
langsung maupun dari sampah non 4< di TPS ke TP0 secara tidak langsung.
/erikut langkah perancangan luas lahan TP02
-.3.1 Pema!atan Sampa
64
-
7/25/2019 PERSAMPAHAN
65/73
Pemadatan sampah di TP0 dilakukan agar 3olume timbulan yang
sampah yang masuk ke TP0 dapat berkurang. Pemadata tersebut dapat
dilakukan secara manual maupun mekanis. Sampah yang dipadatkan diperoleh
dari2
Sampah yangdipadatkan=$aktor kompaksi total sampah yangmasuk keTP!
akt"r k"mpak#$ yang digunakan sebesar @/. Gaktor kompaksi diperoleh
dari2
%aktor kompaksi=densitas sampahdi truk
pemadatansampah
Den#$ta# #ampa !$truk diasumsikan sebesar ,@@ kg9m,, sedangkan
7pema!atan sampah diasumsikan sebesar @@ kg9m,. /erikut jumlah
sampah yang dipadatkan di TP02
Ta'el 1. Jumla Pema!atan Sampa !$ TPA
Taun
Jumla Sampa
=ang ma#uk ke
TPA *m,9ar$+
Jumla Pema!atan
Sampa *m,9ar$+
&'(+ (+5,8'8 87&'(* (8(,*' 5*
&'(8 (7&,5* 7*
&'(5 &(4,+88 ('8
&'(7 &*,7+4 (&4
&'&' &*8,4&8 (4
&'&( &8&,5+5 (4*
&'&& &8(,58' (4*
&'&4 &5',5'* ('
&'& &8*,847 (45
&'&+ &7',+88 (+
-.3.2 Tana Penutup
Tanah penutup lahan TP0 digunakan untuk menjamin integritas timbulan
sampah dalam jangka panjang, menjamin tumbuhnya tanaman atau
penggunaan site lainnya, menjamin stabilitas kemiringan %slope) dalam
kondisi bahan statis dan dinamis, mengurangi infiltrasi, berpindahnya gas dan
65
-
7/25/2019 PERSAMPAHAN
66/73
bau dari tumpukan sampah, serta mencegah binatang berasarang ditumpukan
sampah. Tanah penutup berasal dari2
Tanah penutup=pemadatan sampahdiTP! x20dari sampah setelahdikompaksi
/erikut jumlah tanah penutup selama tahun perencanaan2
Ta'el 2. Jumla Tana Penutup
TaunJumla Pema!atan
Sampa *m
,
9ar$+
Jumla Tana
Penutup *m
,
9ar$+&'(+ 87 (*
&'(* 5* (8
&'(8 7* (7
&'(5 ('8 &(
&'(7 (&4 &+
&'&' (4 &8
&'&( (4* &8
&'&& (4* &8
&'&4 (' &5
&'& (45 &5
&'&+ (+ &7
-.3., T"tal T$m'ulan
Setelah didapat hasil dari jumlah sampah yang masuk ke TP0 dan
jumlah tanah penutup yang akan digunakan, maka akan diperoleh total
timbulan lahan TP0 per hari.
Totaltimbulan per hari=jumlah pemadatan sampah+tanah penutup
/erikut total timbulan lahan TP0 per hari dalam bentuk tabel2
Ta'el ,. T"tal T$m'ulan Laan TPA per ar$
Taun
Jumla
Pema!ata
n Sampa
*m,9ar$+
Jumla
Tana
Penutup
*m,9ar$+
T"tal
T$m'ulan
Sampa
per ar$
*m,+
&'(+ 87 (* 7+
66
-
7/25/2019 PERSAMPAHAN
67/73
&'(* 5* (8 ('4
&'(8 7* (7 ((+
&'(5 ('8 &( (&5&'(7 (&4 &+ (5
&'&' (4 &8 (*'
&'&( (4* &8 (*
&'&& (4* &8 (*4
&'&4 (' &5 (*5
&'& (45 &5 (**
&'&+ (+ &7 (8
Selain itu juga total timbulan sampah per tahun perlu ditentukan agar dapat
menentukan luas lahan yang akan dibuat. Total timbulan sampah per tahun
diperoleh dari2
Totaltimbulan per tahun=total timbulan perhari x 365hari
/erikut total timbulan lahan TP0 per tahun dalam bentuk tabel2
Ta'el -. T"tal T$m'ulan Laan TPA per taun
Tau
n
T"tal T$m'ulan
Sampa per taun
*m,+
&'(+ 4.8+8
&'(* 48.+7(
&'(8 &.(+
&'(5 *.87+
&'(7 +.'54
&'&' +5.++
&'&( +7.8+*
&'&& +7.+47
&'&4 *(.7*
&'& *'.*'*&'&+ *4.*4*
-.3.- Laan TPA
9uas lahan berasal dari2
"uas lahan=(totaltimbulan per tahun
kedalaman galianlahan)x kemiringan galian lahan
67
-
7/25/2019 PERSAMPAHAN
68/73
Ke!alaman gal$an lahan tanah tempat pembuangan sampah
diasumsikan sebesar 1/ m sedangkan kem$r$ngan gal$ann=a diasumsikan
sebesar @. m. /erikut luas lahan yang dihasilkan selama tahun perencanaan2
Ta'el /. Laan TPA
Taun
T"tal T$m'ulan
Sampa per taun
*m,+
Laan TPA *m+
&'(+ 4.8+8 (.*&&
&'(* 48.+7( (.8+
&'(8 &.(+ (.7*8
&'(5 *.87+ &.(5&'(7 +.'54 &.+&
Taun
T"tal T$m'ulan
Sampa per taun
*m,+
Laan TPA *m+
&'&' +5.++ &.84&
&'&( +7.8+* &.857
&'&& +7.+47 &.887
&'&4 *(.7* &.58'
&'& *'.*'* &.5&5
&'&+ *4.*4* &.78'
Setelah diperoleh luas lahan dari masing-masing tahun perencanaan,
kemudian dilakukan perhitungan jumlah keseluruhan luas lahan ditahun
perencanaan. /erikut total luas lahan ditahun perencanaan2
Ta'el . T"tal Laan TPA
Taun T"tal Lua# Laan TPA *m+
&'(+ (.*&&
&'(* 4.48*
&'(8 +.44
&'(5 8.+&8
&'(7 ('.'+(
&'&' (&.854
&'&( (+.+8&
&'&& (5.4+'
&'&4 &(.&&'
&'& &.'5
&'&+ &8.'(5
68
-
7/25/2019 PERSAMPAHAN
69/73
Total luas lahan yang diperoleh akan dijadikan sebagai penetuan luas
lahan TP0 sebenarnya yang akan digunakan untuk tempat pembuangan dan
pemroresan akhir sampah dari berbagai sumber. 9uas lahan TP0 diperoleh
dari2
"uas lahan TP! (m )=1,2x tal luaslahan
Ta'el . Lua# Laan TPA
TaunT"tal Lua#
Laan TPA *m+
Lua# Laan
TPA *m+
Lua# Laan
TPA *Ha+
&'(+ (.*&& (.7* ',(7*
&'(* 4.48* .'+( ',+(&'(8 +.44 *.(& ',*(&
&'(5 8.+&8 7.'44 ',7'44
&'(7 ('.'+( (&.'*( (,&'*(
&'&' (&.854 (+.4' (,+4'
TaunT"tal Lua#
Laan TPA *m+
Lua# Laan
TPA *m+
Lua# Laan
TPA *Ha+
&'&( (+.+8& (5.*5* (,5*5*
&'&& (5.4+' &&.'&' &,&'&'
&'&4 &(.&&' &+.* &,+*
&'& &.'5 &5.5+5 &,55+5&'&+ &8.'(5 4(.&& 4,(&&
69
-
7/25/2019 PERSAMPAHAN
70/73
BAB 6
KESI5PULAN
/erdasarkan hasil perhitungan dari perencanaan pengelolaan sampah, dapatdisimpulkan2
(. Metode yang digunakan dalam memprediksi jumlah penduduk adalah
metode 0ritmatika.
&. $umlah kepala keluarga diakhir tahun perencanaan sebanyak 84.7*( kepala
keluarga.
4. Sampah yang dihasilkan oleh setiap kepala keluarga setiap harinya sebesar
8,& 9kkhari.
. apasitas wadah yang digunakan untuk menampung dan mengangkut
sampah sebesar (* 9.
+. Sampah yang diangkut terdiri dari sampah 4< dan non 4
-
7/25/2019 PERSAMPAHAN
71/73
('. 0lat angkut yang digunakan dalam pengangkutan sampah adalah gerobak
motor %dari sumber ke TPS) dan dumptruk %dari TPS ke TP0 maupun dari
sumber ke TP0).
((. apasitas wadah yang digunakan untuk menampung sampah domestik
sebesar '9, (''9, dan &+'9. Sedangkan untuk sampah non domestik
sebesar (''9, &+'9 dan +''9.
(&. $umlah sampah yang diangkut dari sumber ke TP0 diakhir tahun
perencanaan sebesar &7'.&4' 9. Sedangkan sampah yang diangkut dari
TPS ke TP0 sebesar 48 9.
(4. Total sampah yang masuk ke TP0 sebesar &7'.+88 9.
(. Total kebutuhan gerobak yang digunakan untuk mengangkut sampah dari
sumber ke TPS di akhir tahun &'&+ sebesar 88 unit.
(+. Total kebutuhan dumptruk yang digunakan untuk mengangkut sampah dari
TPS ke TP0 maupun dari sumber ke TP0 diakhir tahun &'&+ sebesar 4*
unit.
(*. Total pekerja yang dibutuhkan hingga akhir tahun &'&+ sebanyak &77
pekerja.
(8. Total garu dan sekop yang dibutuhkan oleh para pekerja di akhir tahun
&'&+ sebesar (7 buah.(5. Total sapu lidi yang dibutuhkan oleh para pekerja di akhir tahun &'&+
sebesar &77 buah.
(7. $umlah pakaian kerja yang dibutuhkan para pekerja diakhir tahun &'&+
sebanyak +78 setel, sedangkan sepatu kerja yang dibutuhkan sebanyak &77
pasang.
&'. $umlah sarung tangan yang dibutuhkan oleh para pekerja di akhir tahun
&'&+ sebesar 4.+5+ buah dan jumlah masker yang dibutuhkan sebesar
+.488 buah.&(. $umlah sampah yang dipadatkan diTP0 pada akhir tahun perencanaan
sebesar (+ 9hari.
&&. Pemadatan sampah dilakukan agar jumlah sampah yang masuk atau yang
sudah berada di TP0 dapat berkurang 3olumenya.
&4. Total timbunan sampah yang berada diTP0 per tahunnya, diakhir tahun
&'&+, sebesar *4.*4*9tahun.
&. 9uas lahan TP0 yang digunakan untuk menampung sampah dari berbagai
sumber, diakhir tahun perencanaan, sebesar 4,&&& 6a.
71
-
7/25/2019 PERSAMPAHAN
72/73
DATA4 PUSTAKA
Indrawati #wi, Pramiati.Diktat kuliah Pengelolaan Persampahan. $akarta 2 &'((
11 "o. (5 Tahun &''5 tentangPengelolaan Sampah.
S"I (7-4754-(77+ tentang Spesifikasi Timbulan Sampah ntuk Kota Kecil dan
Sedang di !ndonesia.
0nonim, &''&. Tata Cara Teknik "perasional Pengelolaan Sampah Perkotaan
%S"I (7-&+-&''&). /adan Standarisasi "asional, $akarta.
/allou 6.,
-
7/25/2019 PERSAMPAHAN
73/73
#epartemen P1. S"I T-(4-(77'-G2 Tata Cara Pengelolaan Teknik Sampah
Perkotaan. /andung2 ayasan 9M/. (77'.
S S"I (7-&+-(77( dan S"I (7-4&&-(772 Tata :ara Pengelolaan Sampah
Perkotaan.