Persaingan Maskapai Jelang MEA 2015

9
Persaingan Maskapai jelang MEA 2015, Ini Antisipasi Garuda dan AirAsia Bisnis.com, JAKARTA - Persaingan ketat dalam merebut pasar penerbangan di Indonesia terus terasa menjelang pemberlakuan pasar bebas dalam Masyarakat Ekonomi Asean (MEA) pada 2015. Keadaan tersebut dapat dimaklumi karena Indonesia, sebagai negara terbesar di kawasan Asia Tenggara, juga memiliki jumlah penduduk sangat besar yang mencapai sekitar 240 juta jiwa. Garuda Indonesia memperkuat konektivitas dari Kota Semarang, Jawa Tengah dan Batam, Kepulauan Riau, sedangkan AirAsia memperkokoh keterhubungan dari Kota Bandung, Jawa Barat Maskapai flag carrier nasional, Garuda Indonesia telah mempersiapkan diri antara lain dengana membuka dua rute penerbangan langsung terbaru, yaitu Semarang-Denpasar dan Batam-Bandar Lampung guna meningkatkan konektivitas di Tanah Air. "Pengoperasian dua rute baru ini merupakan salah satu upaya Garuda Indonesia memberikan lebih banyak pilihan rute/destinasi dan kemudahan transportasi udara bagi masyarakat antara dua kota untuk berbisnis dan berlibur," kata Direktur Utama Garuda Indonesia Emirsyah Satar dalam keterangan tertulis, Rabu (13/11). Menurutnya, pembukaan dua rute penerbangan langsung baru tersebut juga sekaligus sebagai bentuk komitmen Garuda untuk menghubungkan kota-kota penting di Indonesia. Penerbangan Semarang-Denpasar dilayani satu kali setiap hari dengan jadwal keberangkatan dari Semarang (GA 447) pukul 12.45 waktu setempat dan tiba di Denpasar pada pukul 15.00 waktu setempat. Sementara penerbangan Denpasar-Semarang (GA 446) berangkat pukul 11.50 waktu setempat dan tiba di Semarang pada pukul 12.00 waktu setempat. Garuda Indonesia saat ini melayani penerbangan dari Semarang sebanyak sebelas kali per hari, di antaranya menuju Jakarta dan Surabaya. Dengan pembukaan rute Semarang-Denpasar, para pengguna jasa dari Semarang akan mendapatkan kemudahan akses dari Denpasar untuk menuju kota-kota untuk jalur domestik khususnya wilayah Timur Indonesia seperti Makassar, Lombok, Kupang dan Timika. Sedangkan kemudahan lainnya juga terdapat untuk jalur internasional seperti ke kota-kota di Australia (Sydney, Melbourne, Perth dan Brisbane), Jepang (Tokyo, Osaka, Nagoya), Korea dan Hongkong tanpa harus melalui Jakarta. Penerbangan Batam-Bandar Lampung dilayani satu kali setiap hari dengan jadwal keberangkatan dari Batam (GA 270) yang berangkat dari Batam pukul 11.25 waktu setempat dan tiba di Bandar Lampung pada pukul 12.55 waktu setempat. Sementara penerbangan Bandar Lampung-Batam (GA 271) berangkat dari Bandar Lampung pukul 13.35 waktu setempat dan tiba di Batam pada pukul 15.00 waktu setempat. Dengan diresmikannya rute penerbangan Batam-Bandar Lampung tersebut, maka Garuda Indonesia saat ini melayani penerbangan dari Batam sebanyak sembilan kali sehari. Armada tambah Sedangkan dalam hal penambahan armada, Garuda Indonesia dan Standard Chartered Bank telah menyelesaikan kerja sama pengiriman enam pesawat Boeing 737-800 Next Generation (B737-800NG). "Pengiriman pesawat B737-800NG ini sejalan dengan upaya Garuda Indonesia untuk memperluas dan

description

maskapai

Transcript of Persaingan Maskapai Jelang MEA 2015

  • Persaingan Maskapai jelang MEA 2015, Ini Antisipasi Garuda dan AirAsia Bisnis.com, JAKARTA - Persaingan ketat dalam merebut pasar penerbangan di Indonesia terus terasa menjelang pemberlakuan pasar bebas dalam Masyarakat Ekonomi Asean (MEA) pada 2015. Keadaan tersebut dapat dimaklumi karena Indonesia, sebagai negara terbesar di kawasan Asia Tenggara, juga memiliki jumlah penduduk sangat besar yang mencapai sekitar 240 juta jiwa.

    Garuda Indonesia memperkuat konektivitas dari Kota Semarang, Jawa Tengah dan Batam, Kepulauan Riau, sedangkan AirAsia memperkokoh keterhubungan dari Kota Bandung, Jawa Barat Maskapai flag carrier nasional, Garuda Indonesia telah mempersiapkan diri antara lain dengana membuka dua rute penerbangan langsung terbaru, yaitu Semarang-Denpasar dan Batam-Bandar Lampung guna meningkatkan konektivitas di Tanah Air. "Pengoperasian dua rute baru ini merupakan salah satu upaya Garuda Indonesia memberikan lebih banyak pilihan rute/destinasi dan kemudahan transportasi udara bagi masyarakat antara dua kota untuk berbisnis dan berlibur," kata Direktur Utama Garuda Indonesia Emirsyah

    Satar dalam keterangan tertulis, Rabu (13/11). Menurutnya, pembukaan dua rute penerbangan langsung baru tersebut juga sekaligus sebagai bentuk komitmen Garuda untuk menghubungkan kota-kota penting di Indonesia. Penerbangan Semarang-Denpasar dilayani satu kali setiap hari dengan jadwal keberangkatan dari Semarang (GA 447) pukul 12.45 waktu setempat dan tiba di Denpasar pada pukul 15.00 waktu setempat. Sementara penerbangan Denpasar-Semarang (GA 446) berangkat pukul 11.50 waktu setempat dan tiba di Semarang pada pukul 12.00 waktu setempat. Garuda Indonesia saat ini melayani penerbangan dari Semarang sebanyak sebelas kali per hari, di antaranya menuju Jakarta dan Surabaya. Dengan pembukaan rute Semarang-Denpasar, para pengguna jasa dari Semarang akan mendapatkan kemudahan akses dari Denpasar untuk menuju kota-kota untuk jalur domestik khususnya wilayah Timur Indonesia seperti Makassar, Lombok, Kupang dan Timika. Sedangkan kemudahan lainnya juga terdapat untuk jalur internasional seperti ke kota-kota di Australia (Sydney, Melbourne, Perth dan Brisbane), Jepang (Tokyo, Osaka, Nagoya), Korea dan Hongkong tanpa harus melalui Jakarta. Penerbangan Batam-Bandar Lampung dilayani satu kali setiap hari dengan jadwal keberangkatan dari Batam (GA 270) yang berangkat dari Batam pukul 11.25 waktu setempat dan tiba di Bandar Lampung pada pukul 12.55 waktu setempat. Sementara penerbangan Bandar Lampung-Batam (GA 271) berangkat dari Bandar Lampung pukul 13.35 waktu setempat dan tiba di Batam pada pukul 15.00 waktu setempat. Dengan diresmikannya rute penerbangan Batam-Bandar Lampung tersebut, maka Garuda Indonesia saat ini melayani penerbangan dari Batam sebanyak sembilan kali sehari. Armada tambah Sedangkan dalam hal penambahan armada, Garuda Indonesia dan Standard Chartered Bank telah menyelesaikan kerja sama pengiriman enam pesawat Boeing 737-800 Next Generation (B737-800NG). "Pengiriman pesawat B737-800NG ini sejalan dengan upaya Garuda Indonesia untuk memperluas dan

  • memperkuat jaringan penerbangan di pasar domestik dan regional," kata Emirsyah Satar. Menurut dia, bentuk kemitraan dengan Standard Chartered juga dinilai merupakan tonggak penting bagi program transformasi maskapai nasional tersebut yang bertajuk "Quantum Leap 2011-2015", khususnya dalam program pengembangan armada yang berkelanjutan. Pengiriman pesawat ini merupakan perjanjian penjualan dan penyewaan kembali yang kedua kali antara Standard Chartered Bank dan Garuda Indonesia, yang diawali dengan kesuksesan transaksi untuk empat pesawat Boeing 737-800 NG pada Februari 2011. Selama 2 tahun terakhir, Standard Chartered telah memberikan Garuda Indonesia dengan serangkaian produk dan layanan termasuk fasilitas tambahan, penasehat keuangan, pinjaman berjangka, fasilitas perdagangan serta manajemen risiko. Pembelian dan sewa jangka panjang selama 10 tahun itu terstruktur untuk kemudahan Garuda Indonesia dalam perencanaan armada bersama-sama dengan strategi penyewaan perusahaan. "Pada saat yang sama (pengiriman pesawat B737-800NG) meningkatkan layanan kepada pelanggan tawaran pengalaman perjalanan yang lebih nyaman dengan armada modern kami," kata Emir.

    Perkuat Konektivitas dari Bandung

    Tidak berbeda dengan Garuda, maskapai AirAsia Indonesia juga bakal memperkuat konektivitas dari Bandung, Jawa Barat, dengan berencana membuka rute baru dan menambah frekuensi sejumlah penerbangan dari dan ke kantor. "AirAsia Indonesia adalah maskapai pertama yang membuka rute penerbangan internasional dari dan ke Bandung, pertama ke Kuala Lumpur lalu kedua ke Singapura," kata CEO AirAsia Indonesia, Dharmadi. AirAsia Indonesia (yang berinduk kepada Grup AirAsia yang didirikan Tony Fernandes dari Malaysia) akan melayani penerbangan Bandung-Johor Bahru mulai tanggal 1 Desember 2013 mendatang. Rute baru itu, ujar dia, akan beroperasi sebanyak empat kali dalam sepekan yakni pada hari Senin, Rabu, Jumat, dan Minggu. Selain itu, rute baru tersebut juga akan menggunakan pesawat jenis Airbus A320 berkapasitas 180 kursi penumpang. Ia juga mengemukakan, rute terbaru Bandung-Johor Bahru yang segera beroperasi pada bulan mendatang itu akan diiringi peningkatan frekuensi di beberapa rute. "Rute ini akan menjadi rute internasional ketiga yang akan beroperasi dari hub Bandung melengkapi dua rute yang sudah ada yaitu Singapura dan Kuala Lumpur," katanya. Menurut dia, pembukaan rute Bandung - Johor Bahru itu merupakan salah satu komitmen AirAsia dalam mengembangkan Bandung dan mempromosikan kota ini ke mancanegara. Tingkatkan pariwisata Dharmadi mengutarakan harapannya agar peluncuran rute baru ke Johor Bahru dapat semakin meningkatkan hubungan bilateral RI-Malaysia sehingga juga mendukung peningkatan bisnis pariwisata antarnegara. AirAsia Indonesia juga mengumumkan rencana perusahaan untuk meningkatkan frekuensi penerbangan rute Bandung-Denpasar (dari 2x per hari menjadi 3x per hari), Bandung-Singapura (dari 2x per hari menjadi 3x per hari) serta Bandung - Kuala Lumpur (dari 3x per hari menjadi 4x per hari) mulai 1 Desember 2013.

  • Saat ini, AirAsia Indonesia mengoperasikan 4 rute domestik menuju Medan, Pekanbaru, Surabaya dan Denpasar, serta 2 rute internasional menuju Singapura dan Kuala Lumpur dari hub Bandung dengan total 70 penerbangan per pekan. Seiring dengan penambahan rute dan frekuensi tersebut, AirAsia Indonesia akan mengoperasikan 95 penerbangan per pekan dengan peningkatan kapasitas sampai dengan 29 persen mulai 1 Desember 2013. "Rata-rata load factor penerbangan AirAsia Indonesia dari Bandung berkisar 80 persen dan hub ini merupakan kontributor pendapatan terbesar ke-4 setelah Jakarta, Denpasar, dan Surabaya," ujarnya. AirAsia Indonesia sendiri juga telah meraih penghargaan sebagai maskapai penerbangan nasional terbaik dalam ajang Bali International Costumer Satisfaction Award 2013 dan Bali Best Brand 2013. "Kami sangat bangga karena AirAsia Indonesia kembali meraih penghargaan yang semakin memperkuat posisi kami sebagai maskapai penerbangan pilihan masyarakat, khususnya di Bali," kata Dharmadi. Menurut dia, Bali merupakan pasar yang sangat penting bagi AirAsia Indonesia, pasalnya pulau dewata yang memiliki berbagai atraksi wisata menarik itu juga merupakan destinasi favorit tidak hanya bagi para wisatawan domestik, tetapi juga wisatawan asing dari berbagai penjuru dunia. Acara penghargaan bergengsi di Bali itu diselenggarakan oleh The Royal Bali Network International dan merupakan yang ke dua kalinya setelah 2011. Sebagaimana disebutkan dalam rilis, The Royal Bali Network International menilai empat kategori untuk menentukan pemenang penghargaan, yakni penguatan citra pro-CSR, pro-lingkungan, pro-budaya, dan pro-konsumen. Pasar penting Maskapai lainnya dari negara jiran, Singapore Airlines, juga menilai Indonesia merupakan pasar yang penting sehingga sejumlah produk terbaru maskapai tersebut dipamerkan di Jakarta. "Kami sangat senang dapat menampilkan produk terbaru kami di Indonesia mengingat Indonesia merupakan pasar penting bagi grup Singapore Airlines," kata Regional Vice President South East Asia Singapore Airlines Philip Goh dalam acara pemeran bertajuk "Singapore Airlines Showcase" di Jakarta, Jumat (25/10). Karena Indonesia memiliki nilai yang penting, kata Philip Goh, maskapai tersebut juga menambah sejumlah layanan baru ke Surabaya serta penerbangan tambahan ke Bali dan Jakarta. Selain itu, ujar dia, maskapai Silk Air (anak usaha Grup Singapore Airlines) juga membuka layanan baru ke sejumlah kota di Indonesia seperti ke Bandung (Jawa Barat), Semarang (Jawa Tengah), dan Makassar (Sulawesi Selatan). "Rencananya Yogyakarta juga akan menjadi salah satu tujuan layanan penerbangan terbaru mulai bulan depan," katanya. Menurut dia, sejumlah layanan penerbangan baru tersebut akan memberikan lebih banyak pilihan bagi pelanggan untuk melakukan perjalanan menuju dan dari Indonesia. Ia mengemukakan bahwa pelanggan Indonesia juga dapat melakukan perjalanan dari Singapura ke banyak destinasi lain di dalam jaringan global maskapai tersebut. Singapore Airlines juga mendukung perkembangan industri pariwisata Indonesia antara lain dengan menjadi sponsor penyelenggaraan Jakarta Marathon 2013 pada 27 Oktober. GM Indonesia Singapore Airlines David Lau juga mengutarakan harapannya acara tersebut dapat berlangsung semarak dan sukses sehingga mampu menarik lebih banyak lagi kunjungan wisatawan asing pada tahun-tahun mendatang.

  • Ia menjelaskan, komitmen Singapore Airlines dalam mendukung perkembangan pariwisata Indoensia telah berlangsung sejak tahun 1995. Ketika itu, ujar dia, maskapai Singapura tersebut menjalin kerja sama dengan Kementerian Pariwisata dalam rangka mempromosikan beragam kegiatan pariwisata. Salah satu contoh kegiatanitu adalah dengan mensponsori tiket pesawat bagi para jurnalis media internasional dari berbagai negara seperti Belanda, Belgia, dan Jepang untuk mengunjungi berbagai daerah wisata di Indonesia. Pada 2000, komitmen Singapore Airlines diwujudkan dalam suatu bentuk kerja sama dengan pemerintah RI untuk mendukung program promosi kebudayaan dan pariwisata di Tanah Air. Berbagai maskapai besar di kawasan Asia Tenggara itu (belum lagi bila ditambah maskapai regional lainnya seperti Thai Airways) telah melirik dengan tajam besarnya kue dunia penerbangan Indonesia, yang akan semakin terbuka lebar saat pemberlakuan MEA 2015.

    OJK Bisnis.com, JAKARTAOtoritas Jasa Keuangan (OJK) mengkaji ulang sekitar 200 peraturan di pasar modal dan asuransi sebagai langkah penguatan pengawasan terhadap industri keuangan.Pelaku industri langsung bereaksi atas pengkajian terhadap segudang peraturan tersebut, karena dianggap berjalan lamban. Apalagi hal ini berjalan menjelang serah terima pengawasan perbankan.

    Muliaman D.Hadad, Ketua Dewan Komisioner OJK, mengatakan regulator tengah mengkaji ulang dan menilai kapasitas pengawasan, termasuk sejumlah peraturan yang dikeluarkan Badan Pengawas Pasar Modal dan Lembaga Keuangan.

    Banyak sekali aturan, lebih dari 200 peraturan , yang telah kami review. Kami review karena kita melihat ini sudah tidak terlalu relevan dengan kebutuhan, ujarnya saat berbincang dengan Bisnis, pekan lalu.

    Pengkajian ulang itu juga dilakukan untuk menelurkan peraturan baru. Salah satu yang telah dikeluarkan adalah Peraturan OJK No.1/2013 mengenai Perlindungan Konsumen Sektor Jasa Keuangan.

    Muliaman mengakui pembuatan regulasi baru membutuhkan waktu yang tidak singkat, karena melalui sejumlah proses seperti konsultasi dengan banyak pihak. Istilahnya ada rule of making rule, ada aturan untuk membuat peraturan.

    Berdasarkan catatan Bisnis, salah satu peraturan yang tengah dikaji ulang adalah penyelenggaraan usaha perasuransian, termasuk mekanisme pemasaran produk baru. OJK menyiapkan Rancangan Peraturan OJK mengenai Produk Asuransi dan Pemasaran Produk Asuransi sebagai perubahan dari KMK No.424/2003 tentang Penyelenggara an Usaha Perusahaan Asuransi dan Perusahaan Reasuransi.

    Direktur Eksekutif Asosiasi Asuran si Umum Indonesia (AAUI) Julian Noor mengatakan seharusnya review aturan dilakukan pada masa awal operasional OJK, sehingga lebih berdampak jangka panjang. Namun, dia memahami jika OJK ba ru sempat menggarapnya sekarang, karena sibuk dengan proses transisi pada awal tahun.

  • Obligasi Apa Paling Aktif Diperdagangkan? Ini Rinciannya Bisnis.com, JAKARTA Diantara seri obligasi pemerintah, FR0070 merupakan yang paling aktif diperdagangkan pada bulan lalu di pasar sekunder dengan volume transaksi mencapai Rp33,36 triliun.

    Menurut riset PT.Danareksa Sekuritas yang diperoleh Bisnis, Sabtu (16/11/2013), di posisi berikutnya ada obligasi berseri FR0071 dan FR0068 dengan volume perdagangan masing-masing senilai Rp28,68 triliun dan Rp23,65 triliun.

    Sementara itu, di antara obligasi korporasi, Obligasi Berkelanjutan Indonesia Eximbank I Tahap III Tahun 2013 Seri B merupakan obligasi paling aktif diperdagangkan dengan volume transaksi mencapai Rp531 miliar.

    Adapun, posisi selanjutnya disusul Obligasi Global Mediacom I Tahun 2012 Seri B dengan volume perdagangan mencapai Rp358,14 miliar.

    Danareksa mencatat total volume transaksi obligasi di pasar sekunder pada bulan lalu mencapai Rp151,95 triliun.

    Volume perdagangan obligasi pemerintah tercatat senilai Rp140,67 triliun, naik dari posisi pada bulan sebelumnya Rp139,89 triliun, sementara perdagangan obligasi korporasi naik menjadi Rp11,28 triliun dari Rp10,70 triliun pada bulan sebelumnya

    Garuda Books US$22.04 Million Loss JAKARTA PT Garuda Indonesia (Persero) Tbk. (GIAA) booked net loss as much as US$22.04 million along the first nine months of this year.

    Based on the companys financial statement, the acquisition was inversely proportional to the realization in the same period of last year under the profit of US$56.4 million.

    The SOEs low performance was caused by the increase of operating expense as many as 16.02% from US$2.29 billion to US$2.6 billion.

    Whereas on the other side, GIAA booked operating revenue as much as US$2.68 billion or increased by 12.5% from the realization in the same period of last year as much as US$2.38 billion.

    A number of operating expenses which burdened GIAAs performance are the airlines operational of US$1.5 billion; ticket, sales, and promotion of US$242.3 million; maintenance and repairing of US$219.7 million; passengers services of US$218.7 million; and other expenses.

  • Garuda Develops New Route To Support MP3EI JAKARTA-Garuda Indonesia will open new flight routes from Denpasar to support the Master plan for Acceleration and Expansion of Indonesia's Economic Development (MP3EI) starting December 3, 2013, which are Denpasar-Bima-Lombok-Denpasar and Denpasar-Labuan Bajo-Ende-Labuan Bajo-Denpasar. Development of these new routes is in line with its effort to strengthen domestic flight network and to support MP3EI, said Garuda Indonesia Director of Services Faik Fahmi in a press release in Jakarta, Friday (11/8/2013). As cited from Antara news agency, these new flight routes will be handled by Garudas new fleet of ATR72-600 aircraft with passenger capacity of 70 people that will arrive in November 2013. As of November 21, 2013, the carrier will also serve a route of Makassar-Sorong-Manokwari-Jayapura using the latest CRJ1000 aircraft to improve connectivity of eastern region. During 2013, he said, Garuda Indonesia and Citilink will import 24 new aircrafts to support the strengthening and development of national and international flight network. Up to the first half of this year, Garuda Indonesia Group has imported 20 new aircrafts, i.e. 4 units of B737-800 NG aircraft, 1 unit of A330-200 aircraft, 6 units of CRJ-1000 NextGen aircraft, 1 unit of B777-300ER aircraft, and 8 units of A320-200 aircrafts. In line with the effort to strengthen international flight network, Garuda Indonesia will join an aviation alliance known as SkyTeam in 2014. This will help to expand the carriers international flight network to more than 187 countries with 15,000 flights per day

    Garuda May Order 250 Planes As Southeast Asia Travel Booms HONG KONG--PT Garuda Indonesia, the national airline, may purchase 250 aircraft in the decade ending 2025 to take advantage of a surge in travel demand in Southeast Asia.

    The carrier is completing its plan and will decide in the first quarter of next year, Chief Executive Officer Emirsyah Satar said in an interview in Hong Kong today. The new planes will help expand its fleet and retire older aircraft.

    From Indonesia to Vietnam, carriers in Southeast Asia are buying new aircraft as about 600 million people -- or the combined population of the U.S., Germany and Brazil -- fly more. Boeing Co. and Airbus SAS, the worlds two biggest planemakers, both count on Asian airlines to buy more aircraft in the next two decades as economic growth in the region enables more people to take flights.

    Garuda aims to have about 350 aircraft by 2025, up from a fleet of 194 planes by 2015, Satar said. The airline, which is adding 120 pilots every year to meet the fleet expansion, hasnt decided whether to buy Airbus or Boeing aircraft, he said.

    PT Lion Mentari Airlines, the nations biggest carrier, already has 700 planes on order and expects to have ordered 1,000 aircraft within two to three years, its Chief Executive Officer Rusdi Kirana said in March. The Jakarta-based carrier agreed to buy 230 Lion in Talks to Buy 50 Bombardier Planes on Asian Travel Growth Boeing 737 planes last year and ordered 234 planes from Airbus in March.

  • AP II To Obtain Loan Up To IDR6 Trillion

    JAKARTA PT Angkasa Pura II, operator of 13 airports in western part of Indonesia, will receive syndicated loan from three state banks with debt ceiling of IDR6 trillion to finance investment in advanced development of a number of airports next year. President Director of PT Angkasa Pura (AP) II Tri S. Sunoko said he will use the loan according to the companys needs in 2014 though the debt ceiling reaches IDR6 trillion. We are going to obtain syndicated loan from three state banks amounted to IDR6 trillion, but this is the debt ceiling, not the amount of the loan, he said after speaking in Indonesia International Infrastructure Conference and Exhibition 2013, on Thursday (11/14). Overall, he explained the need for fund to develop airport next year reaches IDR8 trillion. The amount of investment in 2014, he said, is allocated to complete the construction of Terminal 3 Soekarno-Hatta Airport, Cengkareng, and a number of other airports. Particularly for Soekarno-Hatta Airport, it will be allocated for cooperation project on airport train, automatic people mover system (APMS) or monorail, and main power system. He argued the company sets to begin monorail construction in the airport in 2014. Tri continued, the company is continuing the development of airports under its management. The minimum capacity unable to accommodate the growth of passenger becomes the reason to develop the airport. He took an example Kuala Namu airport, Medan, replacing Polonia Airport, keeps growing. Out of 13 airports, we develop 10 airports. Kuala Namu goes to advanced development, the previous capacity was 72. Million, but now it is 8 million. It is really crowded. Tri, previously serving as Director of Air Transportation, Directorate General of Air Transportation, Ministry of Transportation, emphasized he would also develop Sultan Mahmud Badaruddin (SMB) II Airport, Palembang and Sultan Syarif Kasim II Airport, Pekanbaru. He said the total investment for Sultan Syarif Kasim II Airport reaches IDR763 billion. He expects in 2014 the apron will be completed hence the airport will be fully operated in late 2014. Supadio Aurport, Pontianak, he continued, also needs investment up to IDR1.57 trillion and is expected to be completed in mid 2015. At present, the process is ongoing, he said. Developing Halim Tri assumes Halim Perdanakusuma airport in East Jakarta still undergoes renovation to function it as commercial airport. He sets the airport to be able to serve commercial flight starting January 2014. Halim is in its middle stage of renovation. There is a bigger plan but we must discuss it with the Air Force, he said. At present, he said, terminal facility in Halim is still limited. Besides, it only serves 3-4 flights in an hour, whereas in Soekarno-Hatta airport, it reaches 60 flights. We have undertaken improvement. For developing Halim, we tear down all the layouts. We redesign it all. Almost all commercial airlines, he said, have proposed flights via Halim. They are Garuda, Batik Air, Citilink, Air Asia, Mandala, Merpati, as far as I can remember. General Manager of PT AP II Halim Perdanakusuma Airport, Iwan Khrishadianto, sets the revitalization of its terminal worth IDR6.7 billion will be completed in December 2013. It is ready, but revitalization in short term should be completed. The IDR6.7 trillion allocation is only for short-term revitalization. This will restore the initial function of Halim airport, but it will only serve domestic routes for the time being. We are ready in terms of operational function, we change the terminal. We will restore the airports function, he said.

  • Terlalu Padat, Frekuensi Penerbangan di Soekarno-Hatta Akan Dipangkas

    JAKARTA, KOMPAS.com Menteri Negara BUMN Dahlan Iskan angkat bicara soal padatnya frekuensi penerbangan di Bandara Soekarno-Hatta, Tangerang, Banten.

    Menurut Dahlan, padatnya frekuensi penerbangan di Bandara Soekarno-Hatta akibat banyaknya jadwal penerbangan maskapai penerbangan di Tanah Air.

    Karena itu, Dahlan mengatakan, pihaknya akan melakukan evaluasi pengurangan frekuensi penerbangan sebagai solusi untuk mengatasi hal tersebut.

    Dahlan menilai, saat ini, frekuensi penerbangan di Bandara Soekarno-Hatta sangat padat sehingga tidak efisien bagi calon penumpang yang kerap harus menunggu lama jadwal keberangkatannya.

    "Misalnya saja, penerbangan ke Lampung dengan pesawat Garuda menempuh waktu 40 menit. Tetapi, penumpang harus menunggu keberangkatan hingga 40 menit juga," tutur Dahlan di Jakarta, Kamis (14/11/2013).

    Menurut Dahlan, frekuensi penerbangan yang terlalu banyak akan berimbas pada padatnya runway di bandara. Akibatnya, keterlambatan penerbangan tidak dapat dihindari.

    "Apa gunanya penerbangan setiap setengah jam ada, tapi runway-nya juga antre lebih dari setengah jam," jelasnya.

    Dia memberi contoh seperti penerbangan Medan-Jakarta yang saat ini terlalu banyak. Padahal, jadwal ini dapat dialihkan ke rute penerbangan lain.

    "Jadi, perlu adanya tindakan yang berani dan tegas dengan memangkas frekuensi penerbangan dan adanya kerja sama satu dengan yang lainnya," imbuh dia.

    Selain itu, lanjut Dahlan, untuk mendukung pemangkasan frekuensi penerbangan tersebut, harus ada rencana panjang yang perlu dilakukan oleh maskapai penerbangan, yaitu dengan mengganti pesawat berbadan besar sehingga dapat mengangkut penumpang lebih banyak dengan pesawat yang lebih sedikit. (Rr Dian Kusumo Hapsari)

  • Terkait Pencucian Uang Nazaruddin, KPK Periksa Rektor Unair JAKARTA, KOMPAS.com - Komisi Pemberantasan Korupsi menjadwalkan pemeriksaan Rektor Universitas Airlangga Surabaya Fasichul Lisan terkait penyidikan kasus dugaan tindak pidana pencucian uang dalam pembelian saham perdana PT Garuda Indonesia, Kamis (14/11/2013). Fasichul akan diperiksa sebagai saksi bagi mantan Bendahara Umum Partai Demokrat, Muhammad Nazaruddin yang menjadi tersangka dalam kasus tersebut. "Diperikasa sebagai saksi," kata Kepala Bagian Pemberitaan dan Informasi KPK Priharsa Nugraha. Menurutnya, KPK memeriksa Fasichul karena dianggap dapat memberikan informasi seputar kasus ini. Selain Fasichul, KPK memanggil saksi lainnya, yakni staf Kementerian Kesehatan, Sri Lestari, dan Kepala Seksi di Badan Pertanahan Nasional Jakarta Selatan, Editiawarman. Dalam kasus ini, Nazaruddin diduga mencuci uang melalui pembelian saham perdana Garuda senilai Rp 300,8 miliar. Diduga, uang yang digunakan Nazaruddin untuk membeli saham melalui lima anak perusahaan Grup Permai ini merupakan fee atas jasa Nazaruddin membantu PT Duta Graha Indah memperoleh proyek-proyek Pemerintah. Nazaruddin menggunakan Grup Permai untuk menggiring proyek-proyek pemerintah. Berdasarkan dokumen KPK, sejumlah proyek di beberapa kementerian diduga tendernya digiring oleh Grup Permai dan anak usahanya. Kementerian itu antara lain Kementerian Kesehatan, Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, Kementerian Tenaga Kerja dan Transmigrasi, Kementerian Agama, hingga Kementerian Kelautan dan Perikanan. Garuda Diminta Layani Penerbangan Batam-Bali BATAM, KOMPAS.com - Wali Kota Batam Provinsi Kepulauan Riau, Ahmad Dahlan meminta Garuda Indonesia melayani penerbangan langsung Batam-Bali untuk mendongkrak jumlah kunjungan wisatawan mancanegara (wisman) di kedua daerah itu. "Saya sudah minta Garuda membuka penerbangan Batam-Bali, supaya wisatawan Bali yang akan ke Batam mudah," kata Ahmad Dahlan di Batam, Rabu (13/11/2013). Dahlan percaya pembukaan rute penerbangan Batam-Bali dan sebaliknya mampu meningkatkan kunjungan wisman. "Wisman yang berlibur ke Batam bisa melanjutkan perjalannya langsung ke Bali, demikian pula sebaliknya, wisman dari Bali bisa memperpanjang liburan ke Batam," katanya. Karakteristik wisman yang mengunjungi ke dua daerah itu berbeda, begitu pula jenis wisata yang ditawarkan. Sehingga bila ada penerbangan langsung. Maka dipercaya akan menarik wisman untuk melanjutkan perjalanan. "Jika mayoritas wisman yang mengunjungi Batam adalah turis Malaysia dan Singapura, sementara Bali banyak dikunjungi turis Eropa. Kalau ada akses penerbangan langsung dari Bali ke Batam dan sebaliknya, wisatawan kita akan meningkat," kata Dahlan. Kepala Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Kota Batam, Yusfa Hendri mengatakan pariwisata Batam membutuhkan penerbangan langsung Batam-Bali untuk menggiring wisman asal Eropa mengunjungi kota kepulauan itu. Selain itu, penerbangan langsung Batam-Bali juga dapat menuntun turis Singapura berlibur ke Bali. "Menyiapkan direct flight Batam-Bali sangat penting. Selain itu, juga perlu pos promosi Batam ada Bali dan promosi Bali ada di Batam," kata Yusfa. Sepanjang Oktober 2013, jumlah kunjungan wisman ke Batam sebanyak 108.215 orang, sedangkan ke Kepri secara keseluruhan sebanyak 147.621 orang. Jumlah itu menyumbang 19,15 persen dari total kunjungan wisman ke Indonesia sebanyak 770.878 orang.