Nasehat Jelang Pernikahan

24
Nasehat Jelang Pernikahan , hari min 11 BUAT Adikku tersayang yang akan menyempurnakan agamanya Mudah-mudahan catatan ini bermanfaat buat semuanya, amin 1. Ketika akan menikah: janganlah sekedar mencari istri, tetapi carilah teman, sahabat, dan ibu sekaligus guru bagi anak2 kita. 2. Ketika melamar: anda bukan sedang meminta kepada orangtua/wali si gadis, tetapi meminta kepada Allah melalui orangtua/wali si gadis. 3. Ketika akad nikah: anda berdua bukan menikah di hadapan penghulu, tetapi menikah dihadapan Allah. 4. Ketika resepsi pernikahan: catat dan hitung semua tamu yang datang untuk mendo’akan anda, karena anda harus berfikir untuk mengundang mereka semua dan meminta maaf apabila anda berfikir untuk bercerai karena menyia-nyiakan do’a mereka. 5. Sejak malam pertama: senantiasa bersyukur dan bersabar dalam segala situasi, anda adalah sepasang anak manusia dan bukan sepasang malaikat yang punya latar belakang dan karakter yang berbeda, selalu berusaha untuk memahami pasangan Anda. Jangan melihat dari sisi Anda sendiri. 6. Selama menempuh hidup berkeluarga: sadarlah bahwa jalan yang dilalui tidak melulu jalan bertabur bunga tapi juga semak belukar yang penuh onak dan duri dan itu semua harus mampu ditempuh dengan kebersamaan, bangun kebersamaan dan kerjasama yang kompak antara kita dan pasangan kita. 7. Ketika biduk rumah tangga oleng: jangan saling berlepas tangan tapi sebaliknya justru erat berpegang tangan. 8. Ketika belum dikaruniai anak: cintailah istri Anda 100% 9. Ketika telah memiki anak: jangan bagi cinta anda kepada istri dan anak anda, tetapi cintailah keduanya 100%. 10. Ketika ekonomi keluarga belum membaik: yakinlah bahwa pintu rizki akan terbuka lebar berbanding lurus dengan tingkat ketaatan suami dan istri. 11. Ketika ekonomi membaik: jangan lupa akan jasa pasangan hidup yang setia mendampingi kita semasa menderita.

description

q

Transcript of Nasehat Jelang Pernikahan

Page 1: Nasehat Jelang Pernikahan

Nasehat Jelang Pernikahan, hari min 11

BUAT Adikku tersayang yang akan menyempurnakan agamanya

Mudah-mudahan catatan ini bermanfaat buat semuanya, amin

1. Ketika akan menikah: janganlah sekedar mencari istri, tetapi carilah teman, sahabat, dan ibu sekaligus guru bagi anak2 kita.

2. Ketika melamar: anda bukan sedang meminta kepada orangtua/wali si gadis, tetapi meminta kepada Allah melalui orangtua/wali si gadis.

3. Ketika akad nikah: anda berdua bukan menikah di hadapan penghulu, tetapi menikah dihadapan Allah.

4. Ketika resepsi pernikahan: catat dan hitung semua tamu yang datang untuk mendo’akan anda, karena anda harus berfikir untuk mengundang mereka semua dan meminta maaf apabila anda berfikir untuk bercerai karena menyia-nyiakan do’a mereka.

5. Sejak malam pertama: senantiasa bersyukur dan bersabar dalam segala situasi, anda adalah sepasang anak manusia dan bukan sepasang malaikat yang punya latar belakang dan karakter yang berbeda, selalu berusaha untuk memahami pasangan Anda. Jangan melihat dari sisi Anda sendiri.

6. Selama menempuh hidup berkeluarga: sadarlah bahwa jalan yang dilalui tidak melulu jalan bertabur bunga tapi juga semak belukar yang penuh onak dan duri dan itu semua harus mampu ditempuh dengan kebersamaan, bangun kebersamaan dan kerjasama yang kompak antara kita dan pasangan kita.

7. Ketika biduk rumah tangga oleng: jangan saling berlepas tangan tapi sebaliknya justru erat berpegang tangan.

8. Ketika belum dikaruniai anak: cintailah istri Anda 100%9. Ketika telah memiki anak: jangan bagi cinta anda kepada istri dan anak anda, tetapi cintailah

keduanya 100%.10. Ketika ekonomi keluarga belum membaik: yakinlah bahwa pintu rizki akan terbuka lebar

berbanding lurus dengan tingkat ketaatan suami dan istri.11. Ketika ekonomi membaik: jangan lupa akan jasa pasangan hidup yang setia mendampingi kita

semasa menderita.12. Ketika anda adalah suami: boleh bermanja-manja kepada istri tetapi jangan lupa untuk bangkit

secara bertanggungjawab apabila istri membutuhkan pertolongan anda.13. Ketika mendidik anak: jangan pernah berfikir bahwa orangtua yang baik adalah orangtua yang tidak

pernah marah kepada anak, karena orangtua yang baik adlah orangtua yang jujur kepada anak.14. Ketika anak bermasalah: yakinlah bahwa tidak ada seorang anakpun yan tidak mau bekerjasama

dengan orangtua,15. Ketika ada wil: jangan dituruti, cukuplah istri sebagai pelabuhan hati.16. Ketika memilih potret keluarga: Pilihlah potret keluarga sekolahan yang berada dalam proses

pertumbuhan menuju potret keluarga mesjid.

Page 2: Nasehat Jelang Pernikahan

Ketika ingin langgeng dan harmonis: gunakan formula 6K

* Ketaqwaan

* Kasihsayang

* Kesetiaan

* Komunikasi dialogis

* Keterbukaan

* kejujuran

Page 3: Nasehat Jelang Pernikahan

Nasehat Jelang Pernikahan, hari min 10

Ridho Orangtua

Dalam mengarungi biduk bahtera rumah tangga, yang saya rasakan, peran dari ridho kedua orangtua sangatlah vital. Perjalanan mencari jodoh dari beberapa tokoh sentral saya hanya yang menjadi istri saya (dik Rinalah) yang mendapat restu dari orangtua (terutama ibu saya) dan Alhamdulillah pada kenyataan yang berlangsung selama ini sangat match dengan saya. Sewaktu ibu sugeng, diantara menantu yang lain, yang paling dekat dengan ibu adalah dik Rina, sampai-sampai dik Rina menjadi tempat curhat ibu.

Ridho seperti inilah yang saya cari…..

Masih ingatkah hadits tentang keridhoan & hubungan baik dengan orangtua kita….

Hadis Abdullah ibnu Umar tentang ridho Allah terletak pada ridho orang tua.

�د� ع�ن� ر�ض�ى فى الله� ر�ض�ى: وسلم عليه الله صلى الله رسول� قال قال عنهما الله رضي ع�م�ر�و بن الله ع�ب

�ن� �د�ي �ن� س�خ�ط� فى الله س�خ�ط� و الو�ال �د�ي (والحاكم حبان ابن وصححه الترمذي اخرجه ) الو�ال

Artinya: dari Abdullah bin ‘Amrin bin Ash r.a. ia berkata, Nabi SAW telah bersabda: “ Keridhoaan Allah itu terletak pada keridhoan orang tua, dan murka Allah itu terletak pada murka orang tua”. ( H.R.A t-Tirmidzi. Hadis ini dinilai shahih oleh Ibnu Hibban dan Al-Hakim)

Hadis Abu Hurairah tentang siapakah yang berhak dipergauli dengan baik.

�ب�ي ع�ن� ة� ا ير� اء� قال عنه الله رضي ه�ر� ج�ل1 ج� �ا فقال وسلم عليه الله صلى الله رسول� الى ر� م�ن� الله رسول� ي

�ح�ق4 7اس� ا ن� الن �ح�س� �ي؟ ب �ت اب �م;ك: قال ص�ح� �م>: قال ا �م>: قال م�ن�؟ ث �م;ك ث من؟ ثم: قال ام;ك ثم :قال من؟ ثم: قال ا�و�ك� ثم : قال �ب (البخاري اخرجه )ا

Artinya: dari Abu Hurairah r.a. ia berkata: “ Suatu saat ada seorang laki-laki datang kepada Rasulullah SAW, lalu bertanya: “ Wahai Rasulullah, siapakah yang berhak aku pergauli dengan baik?” Rasulullah menjawab : “ Ibumu!”, lalu siapa? Rasulullah menjawab: “ Ibumu!”, lalu siapa? Rasulullah menjawab: “Ibumu!”. Sekali lagi orang itu bertanya: kemudian siapa? Rasulullah menjawab: “ Bapakmu!”(H.R.Bukhari).

Hadis Abdullah bin Mas’ud tentang amal yang paling disukai Allah SWT.

Page 4: Nasehat Jelang Pernikahan

�د� ع�ود� بن الله ع�ب � قال م�س� ا �ي> ل�ت� س� >ب �ع�م�ل� اي; وسلم عليه الله صلى الن �ح�ب; ال ة�: قال الله الى ا �ه�ا على الص>ال� و�ق�ت�م>:قال اي ثم: قال �ر; ث �ن� ب �د�ي �و�ال ه�اد�: قال اي ثم: قال ال �ل� فى الج� �ي ب (مسلم و البخاري اخرجه ) الله س�

Artinya: “ dari Abdullah bin Mas’ud r.a. ia berkata: “ Saya bertanya kepada Nabi saw: amal apakah yang paling disukai oleh Allah Ta’ala?” beliau menjawab: “ shalat pada waktunya. “ saya bertanya lagi: “ kemudian apa?” beliau menjawab: “ berbuat baik kepada kedua orang tua. “ saya bertanya lagi: “ kemudian apa?” beliau menjawab: “ berjihad(berjuang) di jalan Allah.” (H.R. Bukhari dan Muslim).

Hadis Al-Mughirah bin Su’bah tentang Allah mengharamkan durhaka kepada ibu, menolak kewajiban, meminta yang bukan haknya.

ومنع البنات ووأد االمهات عقوق عليكم حرم الله ان : وسلم عليه الله صلى النبي قال شعبة بن المغيرة عن (البخاري اخرجه )المال واضاعة السؤال وكثرة وقال قيل لكم وكره وهات

Artinya: dari Al-Mughirah bin Syu’ban r.a. ia berkata, Nabi Saw telah bersabda: “ Sungguh Allah ta’ala mengharamkan kalian durhaka kepada ibu, menolak kewajiban, meminta yang bukan haknya dan mengubur hidup-hidup anak perempuan. Allah juga membenci orang yang banyak bicara, banyak pertanyaan dan menyia-nyiakan harta.” (H.R.Bukhari).

Adikku… jelang menikah dekat-dekatkanlah dirimu dengan kedua orangtuamu, percantik silaturahimmu dengan beliau, mohon ridhonya, janganlah engkau membuat hatinya bersedih, ingat ketika seorang wanita menikah kewajibannya bergeser dari berbakti kepada kedua orangtua menjadi kewajiban terhadap suami yang paling utama. Sementara begitu kita (lelaki) menikah, kewajiban kita berbakti kepada orangtua itu masih utama setelah berbakti kepada Allah. Jangan sampai terjadi kisah Alqamah….

Tersebutlah seorang ahli ibadah pada masa Muhammad Rosululloh SAW. Hari-hari digunakan untuk berdzikir dan mengerjakan sholat tahajjud. Ia pun senang bersedekah dan mengerjakan kebaikan-kebaikan. Orang-orang memanggil Alqomah. Ia tinggal di sebuah rumah bersama istri yang dicintainya. Sementara ibu Alqomah yang sudah tua tinggal sendiri di desa.

SUATU ketika Alqomah jatuh sakit. Makin lama sakitnya makin para. Hingga ia pun tidak bisa berbuat apa-apa melainkan hanya berbaring di atas tempat tidur. Istrinya yang merasa bahwa Alqomah sedang mengalami naza’ atau sakaratulmaut mengutus seseorang untuk melaporkan keadaan ini kepada Rasululloh SAW. Setelah mendengar cerita itu, Rasullullah mengutus tiga orang sahabat yaitu Bilal, Amar dan Suhaib untuk menengok Alqomah. Beliau berpesan agar mereka mengajarkan kalimat talqin pada Alqomah.

Page 5: Nasehat Jelang Pernikahan

Sesampainya di rumah Alqomah, ketiganya langsung menemui Alqomah yang sedang mengalami sakaratulmaut. Mereka lalu menuntunnya agar melafatkan kalimat Laa ilaaha illallah. Tetapi apa yang terjadi ? Mulut Alqomah tidak terbuka sedikitpun. Berkali-kali ketiga pemudah itu mengajarkan, berkali-kali pula mulut Alqomah seperti terkunci. Ketiganya heran. Padahal Alqomah adalah orang yang ahli ibadah, tapi kenapa tidak bisa membaca kalimat sesederhana itu. Dengan menyimpan rasa tidak percaya ketiganya pulang menghadap Rasullulah. Mereka langsung menceritakan kejadian itu. Rasullulah bertanya.

‘’Apakah orang tua Alqomah masih hidup?’’

‘’Wahai Rasullullah…Alqomah mempunyai seorang ibu yang tua’’ ‘’Kalau begitu pergilah kalian menemui Ibunda Alqomah. Jika ia masih kuat untuk berjalan, mintalah ia agar datang kemari. Tapi jika tidak, biar aku saja yang kesana’’

Maka pergilah Bilal, Amar dan Suhaib ke rumah Ibunda Alqomah. Sesampainya disana mereka langsung mengutarakan maksud kedatangan mereka. Tanpa berpikir panjang Ibunda Alqomah bergegas memenuhi panggilan Rosululloh walaupun berjalan tertatih-tatih menggunakan tongkat.

Sesampainya di rumah Rosululoh, Ibunda Alqomah diberitahu mengenai keadaan anaknya. Namun ia nampak biasa saja mendengar berita itu seolah tidak mau tahu tentang apa yang sedang dialami oleh Alqomah. Hal ini membuat Rosululloh ingin mengetahui apa sebenarnya yang terjadi antara ibu dan anak tersebut.

“Wahai Ibunda Alqomah….Aku ingin bertanya kepadamu dan jawablah pertanyaanku dengan jujur. Bagaimana penyaksian Ibu terhadap putra Ibu yang bernama Alqomah….?”

Ibunda Alqomah diam sejenak, lalu berkata….

“Alqomah adalah seorang anak laki-laki yang ahli sholat, ahli puasa dan ahli shodaqoh…Akan tetapi….”

Ibu Alqomah tidak meneruskan kalimatnya. Matanya berkaca-kaca seolah memendam suatu beban perasaan yang sangat berat.

“Akan tetapi apa…Ibu…?” tanya Rosululloh.

“Aku sangat marah kepadanya…”

Ibu Alqomah tidak dapat membendung air matanya. Ia menangis terisak-isak dihadapan Rosululloh.

“Apa masalahnya….Ibu….?”

“Semenjak Alqomah menikah dengan perempuan yang dicintainya… ia mulai melupakan aku…. meremehkan aku…. ia lebih mementingkan kepentingan istrinya daripada aku. Ia lebih mendengar kata-kata istrinya daripada nasehatku. Padahal akukan ibunya… aku sangat sakit hati, karena Alqomah tidak

Page 6: Nasehat Jelang Pernikahan

pernah sedikitpun menyadari kesalahannya lalu minta maaf kepadaku… yaaahh…. sampai sekarang aku tidak ridho kepadanya…”

Rosululloh telah menemukan jawaban atas keadaan yang dialami Alqomah. Kemarahan ibunyalah yang menyebabkan Alqomah mengalami beratnya sakaratulmaut, karena lisannya tidak mampu melafadzkan kalimat “Laa ilaaha illalloh…”

“Wahai Bilal…” panggil Rosululloh.

“Cari dan kumpulkan kayu bakar yang banyak”

Ibunda Alqomah merasakan sesuatu yang janggal dari ucapan Rosululloh.

“Untuk apakah kayu bakar itu, wahai Rosululloh…apa yang akan kau perbuat terhadap Alqomah?”

“Membakarnya” jawab Rosululloh singkat.

“Apa?! Wahai Rosululloh…betapapun marahnya aku kepada Alqomah, mana mungkin aku sampai hati kalau ia dibakar api…mohon jangan lakukan itu…”

“Tahukah Ibu…Adzab Alloh lebih mengerikan dan lebih kekal. Kalau memang Ibu ingin Alloh mengampuni dosa Alqomah, maka Ibu harus mau memaafkan semua kesalahan Alqomah terhadap Ibu lalu Ibu meridhoinya…Sebab semua ibadah yang telah dikerjakan Alqomah, seperti, sholat, berpuasa dan bersedekah, semua itu tidak ada artinya bagi Alqomah selama Ibu masih memendam amarah terhadapnya..”

Walau bagaimanapun, orang tua tetaplah orang tua yang tidak mungkin tega melihat anaknya menderita. Ibunda Alqomah pun tidak rela kalau anaknya mendapat adzab dari Alloh.

“Baiklah wahai Rosululloh, aku bersaksi kepada Alloh dan para malaikatNya. Aku juga bersaksi dihadapan orang-orang iman yang hadir disini nahwa sekarang juga aku memaafkan semua kesalahan yang pernah dilakukan oleh Alqomah terhadapku…dan aku meridhoinya…”

“Bilal…!”

“Ya, Rasululloh…”

“Pergilah ke rumah Alqomah. Lihatlah, apakah ia sudah bisa mengucapkan kalimat Laa ilaaha illalloh….aku kuwatir jangan-jangan pernyataan Ibunda Alqomah tadi tidak berasal dari dalam hatinya melainkan hanyalah sungkan kepadaku”

Berangkatlah Bilal menuju rumah Alqomah. Begitu sampai didepan rumah ia menjumpai telah banyak orang-orang berdatangan. Tiba-tiba Bilal mendengar suara Alqomah dengan Faseh dan jelas melafadzkan kalimat Laa ilaaha illalloh…

Sampai didalam rumah Bilal menjumpai Alqomah telah menghembuskan nafasnya yang terakhir. Lalu Bilal berkata….

Page 7: Nasehat Jelang Pernikahan

“Wahai orang-orang yang hadir disini. Ketahuilah bahwa amarah ibunya telah menghalang-halangi Alqomah untuk membaca kalimat talkin. Dan sekarang berkat ridho ibunya ia bisa mengucapkan kalimat itu…”

Tak lama kemudian Rosululloh beserta orang-orang iman datang berta’ziyah. Mereka lalu memandikan, mengkafani dan mensholati jenazah Alqomah. Kemudian diantar beriringan oleh Rosululloh dan orang-orang iman menuju tempat pemakaman.

Pemakaman Alqomah pun selesai dilaksanakan. Sementara para pengantar masih berada ditempat pemakaman, Rosululloh bersabda….

“Wahai orang-orang iman, muhajir dan anshor……Siapa saja yang mengutamakan kepentingan istrinya hingga melalaikan ibunya, maka ia akan mendapatkan laknat Alloh, laknat para Malaikat dan laknat semua para manusia. Alloh tidak menerima amal ibadahnya, baik yang wajib maupun yang sunnah, kecuali jika ia bertaubat dan berbuat baik serta mencari ridho ibunya. Sebab ridho Alloh beserta ridhonya ibu dan murka Alloh beserta murkanya ibu”.

********

DIDALAM KITAB “AZZAWAJIR”

Page 8: Nasehat Jelang Pernikahan

Nasehat Jelang Pernikahan, hari min 9

Bagaimana Bisa Memahami Wanita

Dalam perilaku keseharian seorang lelaki, masih sangat banyak wanita merasa tersia-sia, tak berharga dan terasing. Siapa yang salah kalau begini, apakah para lelakinya—yang dianggap tidak mau peduli dan empati—atau kita salahkan saja wanita, yang tidak mau mengerti lelaki.

Salah satu sifat seorang muslim ideal adalah salah satunya ia mampu memperlakukan wanita dengan baik. Intinya menjadikan wanita makhluk mulia yang juga dimuliakan. Ingat ketika ada seorang sahabat yang bertanya pada Rasulullah, “ya Rasulullah, siapa yang aku harus hormati dan dimuliakan”, jawaban Rasul adalah “ibumu,…ibumu,…dan ibumu”.

Dengan begitu, menjadi sebuah keniscayaan kalau kita juga berusaha semaksimal mungkin menghormati wanita, bahkan kalau perlu memuliakan mereka. Pertanyaannya, bagaimana kiat memahami wanita.

1. Pahami bahwa wanita memang beda

Wanita kadang bagi pria sulit bisa dipahami. Orang bisa saja telah menikah dan mungkin telah bertahun-tahun bergaul dengan wanita. Namun, yakinkah bahwa ia telah mengenal dan memahami wanita dengan baik. Belum tentu, tidak ada jaminan panjangnya usia perkawinan menjadi sebuah kepastian bahwa seorang lelaki telah memahami wanita. Dalam konteks ini, salah satu kunci memahami wanita kita harus menyadari bahwa mereka adalah “makhluk yang berbeda”, maksudnya, berbeda dalam cara pikirnya, dari pria, berbeda secara hormonal dan tentu saja secara fisik berbeda pula. Emosinya juga, yang mengalir dari tubuhnya jelas juga tidak sama.

2. Bersabar atas ketergesaan dan emosional wanita

Kata sebuah riwayat, wanita berasal dari tulang rusuk Nabi Adam AS. Karakter tulang rusuk ini sendiri memang unik. Dibiarkan ia akan bengkok alias melengkung. Ditarik terlalu keras ia akan patah. Jadi kalau sampai detik ini anda belum memahami wanita, bersabarlah, dan tetaplah berbuat baik. Siapa tahu dengan kesabaran baja yang kita miliki, kita pada akhirnya mampu menemukan celah-celah dalam memahami dan mengenali seorang wanita dengan baik.

3. Sadari bahwa ada manfaat yang besar saat pria mampu memahami wanita

Ada begitu besar manfaat yang didapat saat seorang pria memahami wanita. Salah satu buah dari kemampuan ini adalah ia akan dengan mudah mengetahui keinginan wanita. Begitu tahu tentang keinginan wanita, maka seorang pria akan lebih bisa diterima dan menjalin komunikasi, hubungan, abhkan ikatan dengan seorang wanita. Dengan memahami wanita, maka pria tersebut akan menjadi pria yang lebih baik ketika bersosialisasi dan bercengkerama dengan wanita. Sebaliknya, seorang pria yang

Page 9: Nasehat Jelang Pernikahan

mampu memahami wanita, sebaiknya ia juga membuka diri agar juga mudah dipahami wanita. Manfaat ketika wanita mengetahui keinginan seorang pria juga tak kalah sedikit? Dengan mengetahui sesuatu yang menjadi keinginannya, maka wanita akan mampu memahami dirinya sendiri. Karena terkadang ketidakmampuan wanita dalam memahami dirinya, akan menyebabkan kesulitan komunikasi dengan pria, baik dalam konteks pertemanan ataupun dalam konteks pasangan hidup saat ia berkeluarga.

4. Pahami Wanita Secara Sederhana

Kalau ingin memahami wanita, gunakan bukan cara dalam kaca mata wanita. Gunakan saja cara pria. Dan jangan lupa, memahami wanita tidak sekedar memahami apa adanya. Memahami wanita butuh sentuhan khusus dan gaya. Artinya keinginan wanita sebenarnya that’s quiet simple. Tapi pada kenyataannya banyak pria tidak memahami keinginan wanita. Banyak pria tak mampu memahami keinginan wanita, dan banyak pula wanita gagal ketika menyampaikan keinginannya kepada pasangan. Terkadang wanita berpikir, “Men are so egois.

Pada saat yang sama, banyak pria berpendapat : “Buat apa gue susah-susah memahami keinginan wanita?” Jawabannya adalah untuk cinta. Tidakkah para pria sadar ketika pria mengetahui keinginan wanita, maka dia akan dapat mencintai wanita dengan lebih baik. Selain itu, pria akan dapat pula memanipulasi wanita. So, men are being manipulator for women? Hmmm. Jangan berpandangan bahwa manipulator akan selalu negatif. Menjadi manipulator yang baik, yaitu pria yang mampu menggerakkan cinta dari pasangannya. Manipulator dapat memainkan peran sebagai pasangan yang mampu mengerti dengan empati. Manipulator dapat menggunakan semua karakter positif yang dimiliki oleh pasangannya. Manipulator dapat menyelewengkan semua karakter negatif yang dimiliki pasangannya. Manipulator dapat menjadi dalang (mendalangi), pemimpin dalam sebuah perjalanan cinta.

5. Tuluslah dalam mencintai Wanita

Seluruh kesulitan pria saat menghadapi beratnya persoalan memahami wanita akan hilang seketika begitu ia mempersembahkan ketulusan dan kesucian cintanya. Maksudnya, sejumlah ketidakmengertian akan segera terkalahkan manakala cara pandang yang digunakan tidak sekedar ingin dimengerti dan ingin dipahami semata. Justeru kerelaan berkorban, berbagi serta memuliakan wanita akan meluluhkan benteng-benteng kekakuan hubungan yang terjalin antara pria dan wanita.

Tetaplah mencintai wanita dengan apa adanya, tulus dan penuh kesucian. Mereka juga nanti pasti akan dengan rela membuka pintu-pintu perasaan, pikiran, keinginan serta kesetiaan pada para suami mereka (jika mereka adalah suami isteri).

Wallahu’alam, bishowwab.

Page 10: Nasehat Jelang Pernikahan

https://nsudiana.wordpress.com/

Page 11: Nasehat Jelang Pernikahan

Nasehat Jelang Pernikahan, hari min 8

Pria bukan kalah tapi mengalah

Pagi Adikku, hati ini mengalami gejolak yang tidak menentu, metronom hati tidak stabil adanya. Pria dilahirkan oleh Allah sebagai imam untuk seorang wanita, dia melindungi, menyayangi dan mencintai wanita. Ketika apapun yang dilakukan pria dengan menuruti seorang wanita semata mata bukan karena pria itu kalah, tapi karena besarnya rasa sayang yang membuat dia harus mengalah.

Adikku, kadang wanita merasa ingin memiliki seorang pria sehingga ia seolah olah bisa menguasai pria. Padahal siapapun orang tidak bisa dimiliki maupun memiliki, ketika mereka sadar bahwa hidup dan matinya hanya milik Allah, sesama manusia bukanlah hak memiliki, tapi hanya hak guna pakai.

Adikku, ada juga seorang pria, yang dengan kekuatan dan ketegasannya dia tetap tidak mau mengalah, karena baginya mengalah itu sama dengan kalah. Apakah itu salah, tidak.., itulah lelaki. Selama prinsip yang dia lakukan tidaklah melanggar peraturan agama. Peraturan norma dan undang undang dan itu menjadi kebaikan. Memang seharusnya lelaki tdk boleh mengalah.

Akan tetapi jika ada seorang lelaki yang memang terus mengalah dengan alasan karena sayang dan mencintai wanita, dimata lelaki lainnya, ia dianggap ikatan suami suami takut istri, namun di mata wanita lainnya.. dia adalah laki laki penyayang penuh cinta kasih selalu mengalah untuk istrinya.

Adikku, pria bukan kalah tapi mengalah, banyak istilah saat ini, mengalah untuk menang, mengalah bukanlah kalah. Adikku, ukurannya sebenarnya adalah di dalam hatimu yang selalu berbolak balik antara cinta dan nafsu, saat cinta itu ada maka mudah sekali berubah menjadi nafsu, juga sebaliknya nafsu, bisa berubah menjadi cinta. Karena memang hati diciptakan untuk tidak konsisten.

Adikku, ketegasan laki laki memang seharusnya mengedepankan logika dan rasionalitas bukan perasaan, namun logika dan rasionalitas koneksinya tentu tetap saja kepada dalamnya Hati, yaitu cinta dan nafsu. Ketika pria hanya semata mata merasa laki laki kemudian tidak mau mengalah maka berpotensi hatinya di dominasi oleh nafsu, tapi jika dengan perhitungan rasionalitas, dan mengambil resiko terkecil dan logikanya dia harus maju terus untuk kebaikan semua dan dia tidak mau mengalah, maka berpotensi hatinya di dominasi oleh cinta.

Page 12: Nasehat Jelang Pernikahan

Namun sebaliknya Adikku, ketika seorang lelaki mengalah, tdk mempertimbangkan sebab akibat, rasional dan logika tidak memperhitungkan resiko terkecil, hanya semata mata kasihan dn alasannya menyayangi. Maka berpotensi hatinya di dominasi oleh nafsu. Akan tetapi jika seorang lelaki mengalah, sudah mempertimbangkan dengan rasional dan logikanya.., dan meminimalkan resiko. Maka berpotensi hatinya di dominasi oleh cinta.

Jadi Adikku, pria bukanlah kalah tapi mengalah, tentunya mengalah yang berdasarkan cinta di dalam hati, agar cinta itu tidak berubah menjadi nafsu. Maka cintailah dia dengan cinta segitiga, yaitu cinta antara pria, wanita dan Tuhan mereka. http://www.nyonyorino.com/

Page 13: Nasehat Jelang Pernikahan

Nasehat Jelang Pernikahan, hari min 7

Menafkahi anak-istri

Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda:

�ك� » �ه�ل أ ع�ل�ى �ه� �ف�ق�ت ن� أ �ار1 و�د�ين ك�ين� م�س� ع�ل�ى �ه� ب �ص�د>ق�ت� ت �ار1 و�د�ين �ة� ق�ب ر� ف�ى �ه� �ف�ق�ت ن

� أ �ار1 و�د�ين >ه� الل �يل� ب س� ف�ى �ه� �ف�ق�ت ن� أ �ار1 د�ين

�ك� �ه�ل أ ع�ل�ى �ه� �ف�ق�ت ن� أ >ذ�ى ال ا Wج�ر

� أ �ع�ظ�م�ه�ا . « أ

“Ada dinar yang kamu infakkan di jalan Allah, dinar yang kamu infakkan untuk memerdekakan budak dan dinar yang kamu sedekahkan kepada orang miskin. Namun dinar yang kamu keluarkan untuk keluargamu (anak-isteri) lebih besar pahalanya.” (HR. Muslim)

Bersedekah Kepada Kerabat

Disebutkan bahwa Abu Thalhah radhiyallahu ‘anhu memiliki kebun kurma yang sangat indah dan sangat dia cintai, namanya Bairuha’. Ketika turun ayat:

�يم1 ع�ل �ه� ب >ه� الل �ن> ف�إ ء� ي� ش� م�ن� �ف�ق�وا �ن ت و�م�ا ;ون� ب �ح� ت م�م>ا �ف�ق�وا �ن ت >ى ح�ت �ر> �ب ال �وا �ال �ن ت �ن� ل

“Kamu sekali-kali tidak sampai kepada kebajikan (yang sempurna), sebelum kamu menafkahkan sebagian harta yang kamu cintai.” (QS. Ali Imran: 92)

Maka Abu Thalhah mendatangi Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam dan mengatakan bahwa Bairuha’ diserahkan kepada Beliau, untuk dimanfaatkan sesuai kehendak Beliau. Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam menyarankan agar ia membagikan bairuha’ kepada kerabatnya. Maka Abu Thalhah melakukan apa yang disarankan Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam dan membagikannya untuk kerabat dan keponakannya (HR. Bukhari dan Muslim)

Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam juga bersabda:

�ة1 : ص�ل و� ص�د�ق�ة1 �ان� �ت �ن اث � ح�م الر> ذ�ي ع�ل�ى ه�ي� و� ص�د�ق�ة1 �ن� ك�ي �م�س� ال ع�ل�ى �لص>د�ق�ة� ا

“Bersedekah kepada orang miskin adalah satu sedekah, dan kepada kerabat ada dua (kebaikan); sedekah dan silaturrahim.” (HR. Ahmad, Tirmidzi, Nasa’i, Ibnu Majah dan Hakim, Shahihul Jami’ no. 3858)

Page 14: Nasehat Jelang Pernikahan

Secara lebih khusus, setelah menafkahi keluarga yang menjadi tanggungan adalah memberikan nafkah kepada dua kelompok:

A. Anak yatim yang masih ada hubungan kerabat.

Allah Subhanahu wa Ta’ala berfirman:

“Tetapi Dia tidak menempuh jalan yang mendaki lagi sukar. Tahukah kamu apa jalan yang mendaki lagi sukar itu? (yaitu) melepaskan budak dari perbudakan, atau memberi makan pada hari kelaparan, (kepada) anak yatim yang ada hubungan kerabat, atau kepada orang miskin yang sangat fakir. (QS. Al Balad: 11-16)

B. Kerabat yang memendam permusuhan.

Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda:

ح� �اش� �ك ال � ح�م الر> ذ�ي ع�ل�ى الص>د�ق�ة� الص>د�ق�ة� �ف�ض�ل� أ

“Sedekah yang paling utama adalah sedekah kepada kerabat yang memendam permusuhan.” (HR. Ahmad dan Thabrani dalam al-Kabir, Shahihul Jami’ no. 1110)

Page 15: Nasehat Jelang Pernikahan

Nasehat Jelang Pernikahan, hari min 5

Mengambil dari peristiwa hari ini

Selepas shalat dhuhur dan tilawah 1 juz hari ini (27/04/2015), saya dijemput polisi diajak melakukan olah TKP di desa kurang lebih 8 km dari puskesmas, karena jalan jelek dan berliku jarak tersebut ditempuh dalam waktu setengah jam paka mobil polisi.

Sesampainya di sana saya periksa korban gantung diri usia 58 tahun, pria, petani. Hasil pemeriksaan insyaAllah sesuai dengan teori bunuh diri. Yang menjadi pertanyaan apakah yang menjadi sebab pria itu melakukan bunuh diri. Jawabannya adalah seperti 2 edisi sebelumnya dari nasehat jelang pernikahan yang saya kirimkan.

Intinya pria harus mengedepankan rasionalitas daripada emosi. Kita sebagai kepala keluarga harus mau jadi samudera, menjadi tempat menampung keluh kesah, tempat curhat, tempat meminta oleh istri dan anak kita. Kita harus punya kesabaran yang lebih daripada sebelum menikah, kalau mungkin ego-kita, kita hilangkan. Demi terwujudnya keutuhan rumah tangga kita. Kalau bisa, insyaAllah, kita usahakan menikah hanya sekali dan kita menikmatinya. Emosi….. kita pakai sekedarnya, rasionalitas yang kita kedepankan.

Semoga pelajaran hari ini bisa menjadikan kita dewasa, menjadi suami yang dapat menjadi pengayom dan sandaran bagi istri kita…. Aamiin

Page 16: Nasehat Jelang Pernikahan

Nasehat Jelang Pernikahan, hari min 4

7 Mutiara Menuju Kebahagiaan Rumah Tangga (Nasehat Perkawinan)

لقوم أليات ذالك في إن ورحمة مودة بينكم وجعل إليها لتسكونوا أزواجا أنفسكم من لكم خلق أن أياته ومنالروم ) / (21يتفكرون

Dan di antara tanda-tanda kekuasaan-Nya ialah Dia menciptakan untukmu isteri-isteri dari jenismu sendiri, supaya kamu cenderung dan merasa tenteram kepadanya, dan dijadikan-Nya diantaramu rasa kasih dan sayang. Sesungguhnya pada yang demikian itu benar-benar terdapat tanda-tanda bagi kaum yang berfikir. [QS. Ar-Rum ayat 21]

Hadis Nabi saw :

منى : فليس سنتي عن رغب فمن سنتى النكاح وسلم عليه صلى الله رسول فال

Pernikahan adalah perbuatan yang selalu diinginkan dan didambakan oleh setiap manusia yang hidup. Pernikahan itu adalah sunnah Nabi [ سنتى ,maka barang siapa yang tidak melaksanakan nikah ,[النكاحkata Nabi saw bukan golongannya [ منى فليس سنتئ عن رغب Pernikahan harus didasarkan pada .[فمنagama, ibadah, dan menjalankan sunnah Nabi saw, dan bukan didasarkan pada nafsu belaka atau didasarkan tujuan lain yang tidak sesuai dengan ajaran agama Islam.

Pernikahan harus atas dasar suka sama suka, saling cinta, bukan dasar paksaan, dan bersandar pada ibadah kepada Allah. Sebab, dalam menjalani kehidupan bahtera rumah tangga, bagaikan orang mengarungi samudra luas dan penuh dengan gelombang, pada siang, malam, panas dan hujan bahkan badai dan genlombang harus dilalui. Mungkin saja, cuaca tidak bersahabat yang tidak pernah kita prediksi yang dapat saja datang secara tiba-tiba.Kita harus selalu siap untuk menghadapi dan selalu mengantisipasi setiap perubahan. Maka, apabila seseorang dalan menjalankan rumah tangga tidak memiliki dasar, pedoman, mesti akan terombang-ambing dalam perjalanan rumah tangganya.

Page 17: Nasehat Jelang Pernikahan

Dalam berumah tangga, kita akan melalui perjalanan panjang dan sangat melelahkan dengan tujuan untuk mecapai “pantai kebahagiaan” yang sakinah dan diridhoi Allah..

Untuk mencapai “pantai kebahagian” tersebut, tentu saja kita harus:

[1] mempersiapkan diri dan mental, baik suami maupun istri,

[2] mempersiapkan berbagai keperluan dan bekal agar perjalanan kita terasa aman, nyaman, dan lancer, sebab apabila datang badai dan gelombang, kita akan siap menghadapinya dengan sikap tenang, tidak grogi, tidak takut dan tidak gentar sekalipun dahsatnya badai dan gelombang tersebut, sebab kita memiliki dasar [agama] dan pedoman [al-Qur’an dan Hadis].

Untuk mengarungi perjalanan [rumah tangga] itu dengan baik dan lancar, kita perlu mempersiapkan :

Pertama, kapal [rumah tangga] yang kokoh agar tidak macet dalam perjalanan.

Kedua, mesin yang betul-betul baik.

Ketiga, bahan bakar yang cukup dan memadai.

Keempat, membawa peta dan kompas sebagai pedoman perjalanan agar tidak sesat dalam perjalanan. Kelima, membawa peralatan yang memadai untuk mengantipasi macet.

Keenam, nahkoda yang pandai, lihai, dan memiliki strategi untuk mengemudi kapal.

Ketujuh, membawa bekal yang cukup dalam perjalanan.

Pertama :

Rumah Tangga [االسرة ], bagaikan kapal [bahtera] yang kokoh. Rumah tangga, harus dibangun atas dasar taqwa, cinta, suka sama suka dan didukung dengan kedua belah pihak keluarga yang merestui serta mengharapkan ridho Ilahi. Selain itu, harus mempunyai niat dan kebulatan tekad untuk berumah tangga atas dasar lillahita’ala, dengan ibadah [salat] – Insya Allah, rumah tangga akan kokoh. Berumah tangga itu sendiri juga sebagai perilaku ibadah kepada Allah dan menjalankan sunnah Nabi saw [ النكاح.[ سنتى

Kedua :

Page 18: Nasehat Jelang Pernikahan

Hati [ القلب], sebagai mesin yang bagus. Artinya, suami istri harus punya tujuan yang sama. Berumah tangga bukan untuk hanya sekedar melepas nafsu birahi, melainkan harus memiliki tujuan untuk mencetak generasi-generasi bangsa yang baik, kuat dan tanggung serta bertaqwa kepada Allah swt. Tanpa punya perasaan sehati, mungkin saja tujuan tidak akan tercapai. Maka dengan dasar ini, suami istri harus tahun kepribadian masing-masing dan inilah yang dinamakan ta’aruf [تعارف ].

Ketiga :

Akhlak [االخالق], sebaga bahan bakar. Dalam berumah tangga, apabila hanya berbekal atau memiliki cinta dan perasaan saja, tanpa dibekali dan atau dibarengi dengan akhlak mulia, jangan berandai-andai untuk dapat menguasai medan perjuangan yang berat itu. Akhlak adalah pondasi utama dalam beragama, kata Abul Atahiyah : االخالق االبمكارم الدين وليس بدين اال الدنيا artinya ”tidaklah , ليستdikatakan dunia kecuali dengan agama dan tidaklah dikatakan agama kecuali dengan akhlak mulia”. Maka, kita harus membangun rumah tangga dengan akhlak yang muliah. Akhlak sebagi pondasi utama untuk membangun rumah tangga. Prinsip akhlak disini adalah saling menghargai, menghormati, menyayangi, penuh dengan senyum. Sifat ini dinamakan tabassum [التبسم] dan sifat ini sangat dianjurkan Rasulullah saw.

Keempat :

والحديث الكريم sebagai peta dan kompas. Sebagai pedoman agar tidak tersesat dalam القرانperjalanan dan ketika menemukan kesulitan, keresahaan, bacalah al-Qur’an dan kemudian kembalikan atau pasrah kepada Allah. Suami dan istri harus saling mengingatkan dan ta’awun atau kerjasama dalam menghadapi kesulitan hidup. Semua persoalan harus diselesaikan berdua dan selalu pasrah kepada Allah. Kata Baihaki, شفاء كرالله ذ داء ingat pada Allah sebagai obat, dan , ان ذكرالناس ingat pada وانmanusia penyakit. [البيهقي ].

Kelima :

Nasehat [النصيحة], sebagai peralatan yang dibawa dalam perjlanan. Agama adalah nasehat [ الدين maka kembali kepada ajaran agama Islam dalam menghadapi setiap persoalan, sehingga ,[النصيحة

Page 19: Nasehat Jelang Pernikahan

mudah terselesaikan. Maka dalam kehidupan rumah tangga, sepenuh apapun perasaan cinta suami pada istri atau sebaliknya, kesalah fahaman dan perselisihan [baik kecil maupun besar] mesti ada. Suami dan istri harus saling mengingatkan, saling menasihati dengan sabar antara keduanya untuk mencapai kebaikan بالصبر وتواصو بالحق atau ( dan bernasehatlah dalam kebaikan dan kesabaran ) وتواصوmungkin kita butuh nasehat-nasehat orang tua, ustadz, tokoh masyarakat, atau orang yang lebih berpengalaman, sebagai obat pencerahan untuk mencapai tujuan hidup yang mungkin salah dilakukan oleh kita. Maka, setelah mendapatkan nasehat-nasehat akan tumbuh saling percaya, saling memaafkan, dan menghargai kesalah fahaman itu. Sikap ini dinamakan takarrum [التكارم] atau saling menghargai.

Keenam :

Suami [الزوج ], sebagai nahkoda yang lihai. Suami harus pandai memainkan peranan, dapat menjadi panutan, cerdas melihat situasi, agar penumpang atau orang yang bersamanya merasa aman, tenang dan nyaman. Seorang suami harus memiliki ikhtiar dalam menjalankan perannya, sehingga seburuk apapun situasi dan kondisi yang dihadapinya, harus tenang, sabar, dan berserah diri pada Allah [ يبتغون

ورضوانا الله من mereka mencari karunia Allah dan keridhaan-Nya”. Maka perumpamaan“ ,[ فضالseorang suami, seperti seorang nahkoda yang menghadapi cuaca yang buruk. Dia harus tetap tenang untuk mencapai tujuan, maka secara perlahan-lahan tapi pasti dia akan lalui badai tersebut dan seluruh penumpang pasti akan menghormati dan menghargainya. Penghargaan itu akan datang dengan sendirinya, mungkin saja berupa ucapan terima kasih, mungkin ciuman, pelukan, bahkan dengan kepasrahan diri penumpang dan penumpang tersebut tiada lain adalah istri. Sikap ini dinamakan tala’ub .[ التالعب]

Ketujuh :

Kepasrahan [التسليم], sebagai bekal yang cukup. Dalam menjalani kehidupan rumah tangga, kita harus banyak berusaha [bekerja] dan berdo’a ( الدونيا من نصيبك تنس وال األخرة الدار الله اتاك فيما وابتغ

إليك الله احسن كما carilah anugrah Allah untuk kehidupan akhirat, tetapi jangan lupa “ . " (وأحسنnasib(bagian)mu untuk kehidupan dunia dan berbuat baiklah sebagaimana Allah berbuat baik padamu”. Karena usaha atau bekerja tanpa do’a akan sia-sia, dan begitu juga sebaliknya do’a tanpa usaha atau bekerja adalah mimpi atau angan-angan belaka. Suami harus berusaha mencari nafkah untuk menghidupi istrinya. Suami dan istri harus dapat bekerja sama untuk melindungi perjalanan yang panjang, seorang suami tahu kebutuhan istri dan begitu sebaliknya istri tahu kebutuhan suami. Dengan demikian, akan terbangun sikap saling menghargai dan toleransi dalam berumah tangga. Sifat ini dinamakan tasamuh [التسامح].

Page 20: Nasehat Jelang Pernikahan

Ketujuh mutiara ini, dinamakan “Resep agar tetap bahagia”, bertujuan yang jelas, pasti, dan sampai dengan selamat di atas Ridho Ilahi Robbi, dengan mengucapkan :

خير فى بينكما عليكماوجمع لكماوبارك الله بارك

Semoga Allah memberkahi pernikahan ananda berdua”, amien yaa robbal ‘alamiieen.

https://www.facebook.com/notes/catatan-catatan-islami/7-mutiara-menuju-kebahagiaan-rumah-tangganasehat-perkawinan/10150205526170551