Perpajakan

20

Click here to load reader

description

Pajak I

Transcript of Perpajakan

Page 1: Perpajakan

Kelompok VPerpajakan I

Dirga Arya – 041013084Dessy Maharani – 041013102Rinaldi Harwin – 041013104Reninta Ginka – 041013105DinaIndriana – 041013120Hanna Miriam - 041013126

Page 2: Perpajakan

• Pembukuan dan Pencatatan• Sanksi Administrasi

Page 3: Perpajakan

Pembukuan dan Pencatatan

• Pembukuan• Pencatatan• Syarat Penyelenggaraan Pembukuan dan

Pencatatan• Pengecualian Pembukuan dan Pencatatan• Tujuan Penyelenggaraan Pembukuan dan

Pencatatan• Penyelenggaraan Pembukuan dalam Bahasa

Asing dan Mata Uang Selain Rupiah

Page 4: Perpajakan

PembukuanPembukuan adalah proses pencatatan secara

teratur untuk mengumpulkan data daninformasi tentang:• Keadaan harta• Utang• Modal• Penghasilan dan Biaya• Harga perolehan dan penyerahan barang atau jasa

yang terutang PPn, tidak terutang PPn; dikenakan PPn dengan tarif 0%; dikenakan pajak penjualan atas barang mewah

Page 5: Perpajakan

Pembukuan wajib diselenggarakan oleh:• Wajib pajak badan• Wajib pajak orang pribadi yang melakukan

kegiatan dengan peredaran bruto di atas Rp 600 Juta setahun

Page 6: Perpajakan

Pencatatan

Adalah pengumpulan data secara teratur tentang peredaran bruto dan atau penerimaanpenghasilan sebagai dasar untuk menghitungjumlahpajak yang terutang.

Pencatatan juga dapat diselenggarakan oleh wajib pajak orang pribadi yang peredaran brutonya di bawah Rp 600 juta setahun.

Page 7: Perpajakan

Syarat Penyelenggaraan Pembukuan/Pencatatan

1. Diselenggarakan dengan itikad baik dan mencerminkan keadaan usaha yang sebenarnya.

2. Pembukuan sekurang-kurangnya terdiri atas catatan yang dikerjakan secara teratur mengenai harta, kewajiban, modal, penghasilan dan biaya, serta penjualan dan pembelian sehingga dapat dihitung besarnya pajak yang terutang.

Page 8: Perpajakan

3. Pencatatan terdiri atas data yang dikumpulkan secara teratur tentang peredaran atau penerimaan bruto sebagai dasar untuk menghitung pajak yang terhutang, termasuk penghasilan yang bukan objek pajak, dan atau yang dikenakan pajak yang bersifat final.

4. Diselenggarakan dengan menggunakan huruf Latin, angka Arab, satuan mata uang rupiah, dan disusun dalam bahasa Indonesiaatau dalam dalam bahasa asing yang diperbolehkan oleh Menteri Keuangan.

Page 9: Perpajakan

• 5. Buku catatan, dan dokumen yang menjadi dasar pembukuan atau pencatatan dan dokumen lain termasuk hasil pengolahan data dari pembukuan yang dikelola secara elektronik atau secara program aplikasi online Wajib Pajak harus disimpan selama 10 tahun di Indonesia.

Page 10: Perpajakan

Pengecualian Pembukuan dan Pencatatan

Wajib Pajak yang dikecualikan dari kewajiban menyelenggarakan pembukuan dan melakkan pencatatan adalah Wajib Pajak oarang pribadi yang tidak wajib menyampaikan Surat Pemberitahuan Tahunan Pajak Penghasilan

Page 11: Perpajakan

• Tujuan Pembukuan• Tujuan Pencatatan

Page 12: Perpajakan

Tujuan Pembukuan

Adalah untuk mempermudah:1.Pengisian SPT2.Penghitungan Penghasilan Kena Pajak3.Penghitungan PPN dan PPnBM4.Mengetahui posisi keuangan dan hasil

kegiatan usaha/pekerjaan bebas

Page 13: Perpajakan

Tujuan Pencatatan

Adalah untuk mempermudah:1.Pengisian SPT2.Penghitungan Penghasilan Kena Pajak3.Penghitungan PPN dan PPnBM

Page 14: Perpajakan

Penyelenggaraan Pembukuan dalam Bahasa Asing dan Mata Uang Selain Rupiah

1. WP dalam rangka penanaman modal asing yaitu WP yang beroperasi berdasarkan ketentuan UU yang mengatur mengenai Penanaman Modal Asing.

2. WP dalam rangka kontrak karya, WP yang beroperasi berdasarkan kontrak dengan pemerintah RI yang dimaksud dalam UU yang mengatir mengenai pertambangan.

3. WP dalam rangka kontrak bagi hasil, WP yang beroperasi berdasarkan UU yang mengatur mngenai pertambangan minyak dan gas bumi.

Page 15: Perpajakan

4. Bentuk usaha tetap yaitu bentuk usaha yang dimaksud dalam Pasal 2 ayat 5 UU PPh, atau menurut Perjanjian Penghindaran Pajak Berganda (P3B) yang terkait.

5. WP yang berafiliasi dengan oerusahaan induk di luar negeri, yaitu perusahaan anak yang dimiliki dan atau dikuasai perusahaan induk di luar negeri dalam hubungan istimewa yang dimaksud dalam pasal 18 ayat 4 huruf a dan b UU PPh.

Page 16: Perpajakan

Sanksi Administrasi

Terdiri dari :a. Sanksi Administrasi Berupa Bunga b. Sanksi Administrasi Berupa Denda c. Sanksi Administrasi Berupa Kenaikan

Page 17: Perpajakan

Sanksi administrasi berupa bungaSanksi administrasi yang dikenakan berupa bunga dihitung dalam bentuk persentase tertentu pada umumnya sebesar 2% (dua persen) sebulan. Untuk lebih jelas diberikan contoh sebagai berikut :

1) Dikenakan sanksi administrasi berupa bunga 2% sebulan atas jumlah pajak yang kurang dibayar dihitung sejak saat penyampaian SPT berakhir sampai dengan tanggal pembayaran karena wajib pajak membetulkan sendiri SPT yang mengakibatkan utang pajak menjadi lebih besar.

2) Pemerintah memberikan bunga 2% (dua persen) sebulan atas kelambatan pembayaran kelebihan pembayaran pajak kepada Wajib Pajak.

3) Apabila berdasarkan hasil pemeriksaan atau keterangan lain pajak yang terutang tidak dibayar atau kurang dibayar, Direktur Jenderal Pajak dapat menerbitkan SKPKB ditambah sanksi administrasi berupa bunga 2% (dua persen) sebulan, paling lama dua puluh empat bulan, dihitung saat terutangnya pajak atau berakhirnya masa pajak bagian tahun pajak atau tahun pajak sampai diterbitkannya Surat Keputusan Pajak Kurang Bayar.

Page 18: Perpajakan

Sanksi administrasi berupa dendaSanksi administrasi yang dikenakan kepada Wajib Pajak berupa

denda adalah dihitung dalam bentuk jumlah uangnya atau dalampersentase.

Untuk lebih jelasnya diberikan contoh sebagai berikut : 1) Apabila SPT tidak disampaikan atau disampaikan melewati

batas waktu yang telah ditentukan dalam undang-undang maka di kenakan sanksi administrasi berupa denda, untuk SPT masa sebesar Rp 25.000,- dan untuk SPT tahunan sebesar Rp 50.000,-

2) Surat Tagihan Pajak (STP) dapat diterbitkan apabila pengusaha tidak melaporkan kegiatan usahanya untuk dikukuhkan sebagai pengusaha kena pajak (PKP). Terhadap PKP tersebut dikanakan sanksi administrasi berupa denda 2% dari Dasar Pengenaan Pajak (DPP).

3) Surat tagihan pajak dapat diterbitkan apabila pengusaha tidak dikukuhkan sebagai PKP tetapi membuat faktur pajak atau tidak mengisi selengkapnya faktur pajak dikenakan sanksi administrasi berupa benda sebesar 2% (dua persen) dari Dasar Pengenaan Pajak.

Page 19: Perpajakan

Sanksi administrasi berupa kenaikanSanksi administrasi yang dikenakan kepada Wajib Pajak berupa kenaikan

adalah terhitung dalam bentuk persentase yang besarnya 50% atau lebih. Untuk lebih jelas diberi contoh sebagai berikut;

(1) Jumlah pajak dalam surat ketetapan pajak kurang bayar (SKPKB) sebagai mana dimaksud pada pasal 13 ayat (1) huruf b, huruf c dan huruf d undang-undang KUP ditambah dengan sanksi administrasi berupa kenaikan sebesar.

a) 50% dari pajak penghasilan yang tidak atau kurang dibayar dalam satu tahun pajak.

b) 100% dari pajak penghasilan yang tidak atau kurang dipotong, tidak atau kurang dipungut, tidak atau kurang disetorkan dan dipotong atau dipungut tetapi tidak atau kurang disetorkan.

c) 100% dari pajak pertambahan nilai barang dan jasa dan pajak penjualan atas barang mewah yang tidak atau kurang dibayar.

(2) Surat ketetapan pajak kurang bayar tambahan dapat diterbitkan dalam jangka waktu sepuluh tahun, apabila ditemukan data baru dan/atau data semula belum terungkap yang menyebabkan penambahan jumlah pajak yang terutang, ditambah dengan sanksi administrasi berupa kenaikan sebesar 100% dari jumlah kekurangan pajak tersebut.

Page 20: Perpajakan

SEKIAN DAN TERIMA KASIH