Perontok Padi Untuk Varietas Unggul Tipe Baru Fatmawati

2
3 B eras merupakan komoditas strategis nasional dan dikon- sumsi oleh sebagian besar pen- duduk Indonesia. Konsumsi beras terus bertambah seiring dengan pertumbuhan jumlah penduduk. Oleh karena itu, peningkatan pro- duktivitas dan produksi padi difo- kuskan tidak saja untuk memenuhi kebutuhan pangan, melainkan ju- ga untuk menciptakan usaha tani padi yang efisien sehingga memiliki daya saing dan layak sebagai sumber pendapatan rumah tangga petani. Salah satu padi varietas unggul tipe baru (VUTB) adalah Fatmawati. Dengan pendekatan pengelolaan tanaman dan sumber daya terpadu (PTT), produktivitas VUTB Fatma- wati berkisar 7,9-10,6 t/ha. Sifat unggul VUTB Fatmawati antara lain adalah mempunyai malai yang kuat sehingga gabah sulit rontok, produk- si 10-15% lebih tinggi dari varietas unggul sebelumnya, dan susut ter- cecer rendah karena gabah sulit rontok. Cara yang umum dipakai petani untuk merontok padi adalah de- ngan digebot (manual) dan dengan menggunakan thresher (mekanis). Untuk VUTB Fatmawati, perontok- an dengan cara gebot harus dilaku- kan berulang-ulang sehingga cukup melelahkan, sedangkan bila meng- gunakan mesin perontok, pada umumnya kapasitas dan efisiensi kerjanya lebih rendah dibanding me- rontok padi varietas unggul sebe- lumnya. Menyadari akan hal terse- but, Balai Besar Pengembangan Mekanisasi Pertanian (BBP Mektan) di Serpong telah melakukan modi- fikasi mesin perontok sehingga sesuai untuk merontok padi VUTB Fatmawati. Mesin perontok padi pada umumnya terdiri atas kerangka, silinder perontok, konkaf, kipas pengembus kotoran, lubang pema- sukan, lubang pengeluaran jerami, lubang pengeluaran gabah, dan mesin penggerak. Pada masing- masing bagian ini dapat dilakukan modifikasi apabila diperlukan. Pada tahap awal, modifikasi dilakukan pada bagian silinder perontok, yaitu dengan memperbanyak jumlah gigi perontok. Unjuk kerja mesin perontok padi tidak hanya bergantung pada mekanisme dan kondisi pengope- rasian komponen-komponen pe- nyusunnya, seperti drum perontok dan ayakan, tetapi juga pada kon- disi fisik padi yang dipanen. Salah satu sifat fisik padi yang perlu di- pertimbangkan adalah perilaku pe- rontokan (shattering habit). Untuk mengetahui perilaku perontokan dapat digunakan alat pengukur Model TR-II. Prinsip kerja alat ini adalah mengukur gaya yang di- butuhkan untuk melepaskan satu butir padi dari malai (pengukuran statis). Penelitian pengukuran gaya tarik pelepasan butir gabah telah dilakukan pada varietas Fatmawati dan Ciherang. Secara kuantitatif, varietas Fatmawati mempunyai gaya tarik pelepasan butir gabah lebih tinggi dibanding Ciherang (Tabel 1). Gaya tarik pelepasan butir gabah tidak berbeda baik pada pangkal, tengah, maupun ujung malai. Pada mesin perontok biji-bijian dikenal ada tiga mekanisme gerak yang mempengaruhi kecepatan dan kualitas hasil perontokan, yaitu serut (stripping), pukul (hammering), dan tabrakan (impact). Untuk me- rontok padi VUTB Fatmawati, do- minasi mekanisme gerak serut harus lebih besar dari kedua me- kanisme gerak yang terakhir. Oleh karena itu, modifikasi mesin pe- rontok didasarkan pada dua faktor dominan yaitu serut dan pukul. Mo- difikasi dimaksudkan untuk mening- katkan proses serutan dengan cara lebih merapatkan jarak antargigi perontok dari 8 cm menjadi 6 cm. Ukuran lainnya tidak dilakukan per- ubahan. Pada silinder perontok terdapat enam alur baris kerangka sekaligus sebagai tempat tertanamnya gigi perontok. Silinder perontok terbuat dari plat strip besi dan gigi perontok dari baut diameter 10 mm. Gigi perontok pada tiap baris berjumlah delapan yang dipasang sejajar ber- selang-seling antara baris satu de- ngan lainnya. Panjang gigi perontok sekitar 60 mm dan jarak antargigi dalam satu baris 60 mm. Kecepat- an putaran silinder perontok ber- kisar antara 550-600 rpm agar diperoleh hasil perontokan yang sempurna. Unit perontok dilengkapi kipas pengembus tipe aksial yang mem- punyai tujuh sudut kipas dan ter- buat dari bahan plastik. Bagian ini berfungsi untuk memisahkan biji dengan kotoran sebelum biji hasil perontokan jatuh. Mesin ini dapat dipindahkan dari satu tempat ke tempat lain dengan cara dipikul karena mesin ini dilengkapi empat lengan pada kedua sisinya. Berdasarkan hasil pengujian, mesin perontok padi TH-6 yang di- Perontok Padi untuk Varietas Unggul Tipe Baru Fatmawati Tabel 1. Gaya pelepasan butir padi dari berbagai bagian pada malai menggunakan shattering habit. Posisi Gaya pelepasan (N) Varietas Varietas Fatmawati Ciherang Pangkal 76 12,25 Tengah 75,25 14,75 Ujung 97,25 16 Mesin perontok padi yang ada umumnya kurang sesuai untuk varietas unggul tipe baru Fatmawati karena gabahnya relatif sulit rontok. Modifikasi terhadap mesin perontok model TH-6 cukup memberi harapan, meskipun masih perlu penyempurnaan.

description

Perontok Padi Untuk Varietas Unggul Tipe Baru Fatmawati

Transcript of Perontok Padi Untuk Varietas Unggul Tipe Baru Fatmawati

Page 1: Perontok Padi Untuk Varietas Unggul Tipe Baru Fatmawati

3

Beras merupakan komoditasstrategis nasional dan dikon-

sumsi oleh sebagian besar pen-duduk Indonesia. Konsumsi berasterus bertambah seiring denganpertumbuhan jumlah penduduk.Oleh karena itu, peningkatan pro-duktivitas dan produksi padi difo-kuskan tidak saja untuk memenuhikebutuhan pangan, melainkan ju-ga untuk menciptakan usaha tanipadi yang efisien sehingga memilikidaya saing dan layak sebagaisumber pendapatan rumah tanggapetani.

Salah satu padi varietas unggultipe baru (VUTB) adalah Fatmawati.Dengan pendekatan pengelolaantanaman dan sumber daya terpadu(PTT), produktivitas VUTB Fatma-wati berkisar 7,9-10,6 t/ha. Sifatunggul VUTB Fatmawati antara lainadalah mempunyai malai yang kuatsehingga gabah sulit rontok, produk-si 10-15% lebih tinggi dari varietasunggul sebelumnya, dan susut ter-cecer rendah karena gabah sulitrontok.

Cara yang umum dipakai petaniuntuk merontok padi adalah de-ngan digebot (manual) dan denganmenggunakan thresher (mekanis).Untuk VUTB Fatmawati, perontok-an dengan cara gebot harus dilaku-kan berulang-ulang sehingga cukupmelelahkan, sedangkan bila meng-gunakan mesin perontok, padaumumnya kapasitas dan efisiensikerjanya lebih rendah dibanding me-rontok padi varietas unggul sebe-lumnya. Menyadari akan hal terse-but, Balai Besar PengembanganMekanisasi Pertanian (BBP Mektan)di Serpong telah melakukan modi-fikasi mesin perontok sehingga

sesuai untuk merontok padi VUTBFatmawati.

Mesin perontok padi padaumumnya terdiri atas kerangka,silinder perontok, konkaf, kipaspengembus kotoran, lubang pema-sukan, lubang pengeluaran jerami,lubang pengeluaran gabah, danmesin penggerak. Pada masing-masing bagian ini dapat dilakukanmodifikasi apabila diperlukan. Padatahap awal, modifikasi dilakukanpada bagian silinder perontok, yaitudengan memperbanyak jumlah gigiperontok.

Unjuk kerja mesin perontokpadi tidak hanya bergantung padamekanisme dan kondisi pengope-rasian komponen-komponen pe-nyusunnya, seperti drum perontokdan ayakan, tetapi juga pada kon-disi fisik padi yang dipanen. Salahsatu sifat fisik padi yang perlu di-pertimbangkan adalah perilaku pe-rontokan (shattering habit). Untukmengetahui perilaku perontokandapat digunakan alat pengukurModel TR-II. Prinsip kerja alat iniadalah mengukur gaya yang di-butuhkan untuk melepaskan satubutir padi dari malai (pengukuranstatis).

Penelitian pengukuran gayatarik pelepasan butir gabah telahdilakukan pada varietas Fatmawatidan Ciherang. Secara kuantitatif,varietas Fatmawati mempunyaigaya tarik pelepasan butir gabahlebih tinggi dibanding Ciherang(Tabel 1). Gaya tarik pelepasanbutir gabah tidak berbeda baik padapangkal, tengah, maupun ujungmalai.

Pada mesin perontok biji-bijiandikenal ada tiga mekanisme gerak

yang mempengaruhi kecepatandan kualitas hasil perontokan, yaituserut (stripping), pukul (hammering),dan tabrakan (impact). Untuk me-rontok padi VUTB Fatmawati, do-minasi mekanisme gerak serutharus lebih besar dari kedua me-kanisme gerak yang terakhir. Olehkarena itu, modifikasi mesin pe-rontok didasarkan pada dua faktordominan yaitu serut dan pukul. Mo-difikasi dimaksudkan untuk mening-katkan proses serutan dengan caralebih merapatkan jarak antargigiperontok dari 8 cm menjadi 6 cm.Ukuran lainnya tidak dilakukan per-ubahan.

Pada silinder perontok terdapatenam alur baris kerangka sekaligussebagai tempat tertanamnya gigiperontok. Silinder perontok terbuatdari plat strip besi dan gigi perontokdari baut diameter 10 mm. Gigiperontok pada tiap baris berjumlahdelapan yang dipasang sejajar ber-selang-seling antara baris satu de-ngan lainnya. Panjang gigi perontoksekitar 60 mm dan jarak antargigidalam satu baris 60 mm. Kecepat-an putaran silinder perontok ber-kisar antara 550-600 rpm agardiperoleh hasil perontokan yangsempurna.

Unit perontok dilengkapi kipaspengembus tipe aksial yang mem-punyai tujuh sudut kipas dan ter-buat dari bahan plastik. Bagian iniberfungsi untuk memisahkan bijidengan kotoran sebelum biji hasilperontokan jatuh. Mesin ini dapatdipindahkan dari satu tempat ketempat lain dengan cara dipikulkarena mesin ini dilengkapi empatlengan pada kedua sisinya.

Berdasarkan hasil pengujian,mesin perontok padi TH-6 yang di-

Perontok Padi untuk Varietas UnggulTipe Baru Fatmawati

Tabel 1. Gaya pelepasan butir padi dariberbagai bagian pada malaimenggunakan shattering habit.

PosisiGaya pelepasan (N)

Varietas VarietasFatmawati Ciherang

Pangkal 7 6 12 ,25Tengah 75,25 14 ,75Ujung 97,25 1 6

Mesin perontok padi yang ada umumnya kurang sesuaiuntuk varietas unggul tipe baru Fatmawati karena gabahnya

relatif sulit rontok. Modifikasi terhadap mesin perontokmodel TH-6 cukup memberi harapan, meskipun masih

perlu penyempurnaan.

Page 2: Perontok Padi Untuk Varietas Unggul Tipe Baru Fatmawati

4

modifikasi dapat digunakan untukmerontokkan padi varietas Fat-mawati dengan kadar air gabah20,88% dan putaran silinder pe-rontok 600 rpm. Pada kondisi ter-sebut, rata-rata kapasitas peron-tokan mencapai 480,16 kg/jam de-ngan efisiensi perontokan 97,35%.Biji utuh mencapai 96,95% dengantingkat kebersihan 83,64%. Bijitidak rontok sebesar 2,65% dan

Spesifikasi perontok padi model TH-6 yang dimodifikasi

Motor penggerak : Motor bensin 4 tak, 6 HP/3.600 rpmDimensi : 1.700 mm x 1.600 mm x 1.150 mmSilinder perontok

Diameter : 310 mmPanjang : 630 mmJumlah baris gigi perontok : 6Jumlah gigi tiap baris : 8Tinggi gigi perontok : 60 mmJarak antargigi : 60 mmSistem penyaluran

hasil perontokan : gravitasiPengembus

Tipe : aksialDiameter daun kipas : 300 mm

Unit pemasukan bahanTipe : pemasukan langsung (throw in)Lubang pemasukan : 250 mm x 140 mmMeja pengumpanan : 710 mm x 430 mm x 1250 mm

Unit pengeluaranOutlet-1 (gabah/biji) : 400 mm x 200 mmOutlet-2 (jerami) : 180 mm x 200 mmOutlet-3 (lubang hembusanudara) : 400 mm x 150 mm

Unit saringanTipe : gravitasiUkuran lubang : 32 mm x 12 mm

persentase biji terontok terikut1,68%, sehingga persentase rata-rata kehilangan hasil sebesar4,33%. Mengingat kapasitas kerjamesin perontok masih di bawahkapasitas maksimumnya, diperlu-kan modifikasi lanjutan pada kom-ponen lain selain silinder perontok(Novi Sulistyosari, Joko Pitoyo dan H.Koes Sulistiadji).

Alat ukur gaya tarik pelepasan (shattering habit)butir gabah model TR-II.

Bentuk silinder perontok padidimodifikasi.

Untuk informasi lebih lanjuthubungi:

Balai Besar PengembanganMekanisasi PertanianSitugadung, Legok, TangerangKotak Pos 2Serpong 15310Telepon : (021) 5376787

5376780Faksimile: (021) 5376784E-mail : [email protected]