Pernikah Beda Agama

11
PERNIKAH BEDA AGAMA Membahas tentang pernikahan Beda agama, pengertian pernikahan beda agama , hukum pernikahan beda agama , pendapat ulama tentang pernikahan beda agama.

description

pernikahan

Transcript of Pernikah Beda Agama

Page 1: Pernikah Beda Agama

PERNIKAH BEDA AGAMA

PERNIKAH BEDA AGAMA

Membahas tentang pernikahan Beda agama, pengertian pernikahan beda

agama , hukum pernikahan beda agama , pendapat ulama tentang pernikahan

beda agama.

Page 2: Pernikah Beda Agama

agendaagenda

Pengertian PernikahanPengertian Pernikahan

Hukum Pernikahan Beda Agama

Ragam PendapatRagam Pendapat

Syarat Menikahi Wanita Ahli KitabSyarat Menikahi Wanita Ahli Kitab

Page 3: Pernikah Beda Agama

Pengertian PernikahanPengertian Pernikahan

Pernikahan atau perkawinan adalah ikatan lahir dan batin antara seorang pria dan wanita sebagai upaya untuk menyalurkan nafsu seksualnya dalam bentuk rumah tangga yang bahagia sakinah mawaddah wa rahmah, guna melanjutkan keturunannya, dan dipandang ibadah bagi yang melaksanakannya

perkawinan beda agama adalah perkawinan yang dilakukan oleh seorang pria atau wanita muslim dengan seorang pria atau wanita non Islam.

Page 4: Pernikah Beda Agama

• Pernikahan yang baik adalah pernikahan yang dilakukan laki-laki dan perempuan yang sama akidahnya, akhlak dan tujuannya, disamping cinta dan ketulusan hati.

• Perkawinan beda agama akan menimbulkan berbagai konflik dalam pelaksanaan ibadah, pendidikan anak, pengaturan makanan, pembinaan tradisi keagamaan, muamalah dengan keluarga kedua belah pihak, dsb.

• Yang menjadi ikhtilaf ulama: Pernikahan laki-laki muslim dengan perempuan non-muslimah dari ahli kitab.

• Imam Syafi’i, mendefinisikan, “Yang dimaksud dengan ahlul kitab adalah orang-orang Yahudi dan Nasrani yang berasal dari keturunan bangsa Israel asli. Adapun umat-umat lain yang menganut agama Yahudi dan Nasrani, maka mereka tidak termasuk dalam kata ahlul kitab. Sebab, Nabi Musa a.s. dan Nabi Isa a.s. tidak diutus kecuali untuk Israil dan dakwah mereka juga bukan ditujukan bagi umat-umat setelah Bani israil.”

Page 5: Pernikah Beda Agama

Pernikahan Beda AgamaPernikahan Beda AgamaHukum pernikahan beda agama

1. Perempuan beragama Islam menikah dengan laki-laki non-Islam. Hukumnya dilarang (haram). Dalilnya QS. al-Baqarah: 221

ي�ر� خ� ن�ة� ؤ�م م� ة� و�ألم� ي�ؤ�من� ت�ى ح� رك�ات ال�م�ش� وا ت�ن�كح� و�الركين� ال�م�ش� وا ت�ن�كح� و�ال ب�ت�ك�م� ع�ج�

أ� ل�و� و� رك�ة& م�ش� من�ل�و� و� رك& م�ش� من� ي�ر� خ� ؤ�من� م� ل�ع�ب�د� و� ن�وا ي�ؤ�م ت�ى ح�

إل�ى ي�د�ع�و الل�ه� و� الن�ار إل�ى ي�د�ع�ون� ول�ئك�أ� ب�ك�م� ع�ج�

أ�م� ل�ع�ل�ه� للن�اس آي�اته ي�ب�ي4ن� و� بإذ�نه ة ر� غ�ف ال�م� و� ن�ة ال�ج�

ون� ي�ت�ذ�ك�ر�Dan janganlah kamu menikahi wanita-wanita musyrik, sebelum mereka beriman. Sesungguhnya wanita budak yang mukmin lebih baik dari wanita musyrik, walaupun dia menarik hatimu. dan janganlah kamu menikahkan orang-orang musyrik (dengan wanita-wanita mukmin) sebelum mereka beriman. Sesungguhnya budak yang mukmin lebih baik dari orang musyrik, walaupun dia menarik hatimu. mereka mengajak ke neraka, sedang Allah mengajak ke surga dan ampunan dengan izin-Nya. dan Allah menerangkan ayat-ayat-Nya (perintah-perintah-Nya) kepada manusia supaya mereka mengambil pelajaran

Page 6: Pernikah Beda Agama

Pernikahan Beda AgamaPernikahan Beda Agama2. Laki-laki beragama Islam menikah dengan

perempuan non-Islam. Lelaki Muslim dengan perempuan Ahli Kitab.QS. al-Maidah: 5

ل= • ح ال�كت�اب� أ�وت�وا ال�ذين� و�ط�ع�ام� الط�ي4ب�ات� ل�ك�م� ل� حأ� ال�ي�و�م�

ن�ات ؤ�م ال�م� من� ن�ات� ص� ال�م�ح� و� م� ل�ه� ل= ح ك�م� و�ط�ع�ام� ل�ك�م�ذ�ا إ ب�لك�م� ق� من� ال�كت�اب� أ�وت�وا ال�ذين� من� ن�ات� ص� ال�م�ح� و�

ذي ت�خ م� و�ال ين� افح م�س� غ�ي�ر� نين� ص م�ح� ه�ن� ور� ج�أ� آت�ي�ت�م�وه�ن�

في و�ه�و� ل�ه� ع�م� بط� ح� د� ق� ف� باإليم�ان ر� ي�ك�ف� و�م�ن� د�ان& خ�أ�

رين� اس ال�خ� من� ة ر�  اآلخ

Pada hari ini dihalalkan bagimu yang baik-baik makanan (sembelihan) orang-orang yang diberi Al Kitab itu halal bagimu, dan makanan kamu

halal (pula) bagi mereka. (Dan dihalalkan mangawini) wanita yang menjaga kehormatan diantara wanita-wanita yang beriman dan wanita-wanita yang menjaga kehormatan di antara orang-orang yang diberi Al

Kitab sebelum kamu, bila kamu telah membayar mas kawin mereka dengan maksud menikahinya, tidak dengan maksud berzina dan tidak (pula) menjadikannya gundik-gundik. Barangsiapa yang kafir sesudah

beriman (tidak menerima hukum-hukum Islam) maka hapuslah amalannya dan ia di hari kiamat termasuk orang-orang merugi

Page 7: Pernikah Beda Agama

Menikahi Wanita Ahli KitabMenikahi Wanita Ahli Kitab

• Perkawinan beda agama antara laki-laki muslim dengan wanita non-muslim dari ahli Kitab, ada 3 pendapat:

1. Pendapat yang membolehkan dengan wanita Yahudi dan Nasrani, yaitu pendapat Imam Abu Hanifah dan Imam Ahmad bin Hanbal.

2. Membolehkan dengan syarat, yaitu boleh mengawini perempuan Yahudi/Nasrani dengan syarat orang tua (nenek moyang) perempuan itu harus orang Yahudi/Nasrani juga, bukan penyembah berhala. Ini qaul mu’tamad mazhab Syafi’i. Karena dalam QS. Al-Maidah ayat 5 ada kata قبلكم yg (dari sebelum kalian) منmenjadi ahlul kitab.

3. Pendapat yang melarang atau mengharamkan pernikahan beda agama (Kitabiyah), seperti diungkapkan oleh DR. Yusuf Qardhawi. Ibnu Umar termasuk golongan ini. Dalilnya QS. Al-Baqarah: 221.

Page 8: Pernikah Beda Agama

Syarat Menikahi Wanita Ahli KitabSyarat Menikahi Wanita Ahli Kitab

• Meskipun DR. Yusuf Qardhawi mengharamkan menikahi wanita ahli kitab, tapi beliau membolehkan dalam keadaan tertentu dengan syarat yang ketat:

1. Kitabiyah itu benar-benar berpegang pada ajaran samawi, tidak atheis, tidak murtad, tidak musyrik.

2. Kitabiyah yang muhshanah (memelihara kehormatan diri dari perbuatan zina).

3. Perempuan itu bukan kitabiyah yang kaumnya berada pada status permusuhan dan peperangan dengan kaum muslimin. Dzimmiyah boleh dinikahi, tetapi harbiyah dilarang untuk menikahinya.

4. Dibalik pernikahan dengan kitabiyah itu tidak akan terjadi fitnah, yaitu mafsadah atau kemadharatan. Makin besar kemungkinan terjadinya kemadharatan, makin besar tingkat larangan.

Page 9: Pernikah Beda Agama

Ragam PendapatRagam Pendapat

• Jumhur Ulama mengatakan bahwa wanita kitabiyah (zaman dulu) itu boleh dinikahi, meski ada perbedaan dalam tingkat kebolehannya. Jika ada kekhawatiran pria muslim terhadap akidah anak yang lahir nanti, serta apabila jumlah pria muslim sedikit sementara wanita muslimah banyak, dalam kondisi demikian ada yang berpendapat haram bagi pria muslim menikahi wanita non muslim.

• Ibnu Umar berpendapat bahwa hukum perkawinan pria Muslim dengan wanita ahlul kitab adalah haram. Sama haramnya dengan perempuan musyrik. Ibnu Hazm bahkan mengatakan bahwa tidak ada yang lebih musyrik dari orang yang mengatakan bahwa tuhannya adalah Isa. Alasannya karena perempuan ahlul kitab juga berlaku syirik dengan menuhankan Isa. Alasan lain karena ayat yang membolehkan perkawinan ini Q.S. Al-Maidah/5:5 dianulir (naskh) dengan Q.S. Al-Baqarah/2:221.

Page 10: Pernikah Beda Agama

Fatwa MUIFatwa MUI• MUI mengharamkan perkawinan laki-laki muslim dengan

perempuan non-muslimah (termasuk ahli kitab)• Pada Munas VII MUI di Jakarta 29 Juli 2005, MUI

menfatwakan tentang perkawinan beda agama sbb.:1. Perkawinan beda agama adalah haram dan tidak sah.2. Perkawinan laki-laki muslim dgn wanita Ahlu Kitab, menurut qaul mu’tamad, adalah haram dan tidak sah.

• Dallilnya QS. al-Baqarah: 221, QS. Al-Mumtahanah: 10. Juga hadis Rasulullah Saw bahwa: Wanita itu (boleh) dinikahi karena 4 hal : (i) karena hartanya; (ii) (asal-usul) keturunannya; (iii) kecantikannya; (iv) karena agama. Maka hendaklah kamu berpegang teguh (dengan perempuan) yang menurut agama Islam; (jika tidak) akan binasalah kedua tangan-mu (Hadis riwayat muttafaq ‘alaih dari Abi Hurairah r.a)

Page 11: Pernikah Beda Agama

Wassalaamu Alaikum Warahmatullahi

Wabarakaatuh.