Permukiman kumuh (Slum Area)

27
SLUM AREA INOY TRISNAINI, SKM., M.KL FAKULTAS KESEHATAN MASYARAKAT UNIVERSITAS SRIWIJAYA

description

Pembahasan mengenai pemukiman kumuh

Transcript of Permukiman kumuh (Slum Area)

Page 1: Permukiman kumuh (Slum Area)

SLUM AREA

INOY TRISNAINI, SKM., M.KLFAKULTAS KESEHATAN MASYARAKAT

UNIVERSITAS SRIWIJAYA

Page 2: Permukiman kumuh (Slum Area)

Lokasi Kawasan Perumahan yang Layak Menurut Direktorat Jenderal Cipta Karya

• Tidak terganggu oleh polusi (air, tanah, udara, suara) • Tersedia air bersih • Memiliki kemungkinan untuk perkembangan

pembangunannya • Mempunyai aksesibilitas yang baik • Mudah dan aman mencapai tempat kerja • Tidak berada di bawah permukaan air setempat

Page 3: Permukiman kumuh (Slum Area)

SLUM AREA• Daerah slum :

Daerah yang sifatnya kumuh tidak beraturan yang terdapat di kota atau perkotaan.

Dapat terletak di tengah maupun pinggiran kota.

Page 4: Permukiman kumuh (Slum Area)

SLUM AREA• Kawasan kumuh adalah

kawasan di mana rumah dan kondisi hunian masyarakat di kawasan tersebut sangat buruk.

• Rumah maupun sarana dan prasarana yang ada tidak sesuai dengan standar yang berlaku.

Page 5: Permukiman kumuh (Slum Area)

Pengertian Permukiman Kumuh

• Karakter fisik, yang dimaksud adalah karakter dari sarana dan prasarana fisiknya seperti suplai air bersih, sanitasi, listrik, jalan lingkungan yang buruk.

• Karakter Sosial, pada umumnya masyarakat yang berada di permukiman kumuh adalah penduduk dengan pendapatan yang rendah, sebagai pekerja/buruh, informal sektor.

• Kepemilikan Tanah, biasanya masyarakat menempati tanah-tanah ilegal, misalnya mereka membangun rumahnya bukan di atas tanah miliknya tetapi tanah milik pemerintah atau milik swasta

Page 6: Permukiman kumuh (Slum Area)

PERMASALAHAN

Jakarta dengan luasan 4.481,6

hektar dan dihuni oleh 2,4 juta jiwa atau sekitar 20 %

dari seluruh penduduk

Bandung meliputi 402 hektar dihuni oleh 205.465 jiwa atau sekitar 20 %

dari seluruh penduduk

Surabaya meliputi luasan 2.196 hektar dihuni oleh

900.870 jiwa atau sekitar 25% dari

seluruh penduduk

.

Page 7: Permukiman kumuh (Slum Area)

Luas perumahan dan

pemukiman kumuh sebesar

54.000 ha

Pemukiman kumuh

berkembang menjadi sebesar

59.000 ha

Bila tanpa penanganan

pemukiman kumuh akan tumbuh

menjadi 71.860 ha

PERMASALAHAN

Page 8: Permukiman kumuh (Slum Area)

Jumlah penduduk perkotaan mencapai

> 50% dari total penduduk Indonesia

23 persen dari 240 juta penduduk

Indonesia masih tinggal di pemukiman

kumuh perkotaan

68 persen penduduk

Indonesia tinggal di perkotaan

PERMASALAHAN

Page 9: Permukiman kumuh (Slum Area)

• Pada tahun 2002 di Kota Palembang terdapat 42 kawasan permukiman kumuh dengan jumlah penduduk sebanyak 65.580 jiwa atau sekitar 4,60% dari total penduduk.

• Pada tahun 2007, jumlah kawasan kumuh bertambah menjadi 47 kawasan dan ditempati oleh sekitar 72.780 jiwa atau 5,02% dari total penduduk.

• Dengan demikian, selama 5 tahun telah terjadi peningkatan jumlah penduduk permukiman kumuh sebanyak 7.201 jiwa (0,42%).

PERMASALAHAN

Page 10: Permukiman kumuh (Slum Area)

Menteri PU: Target tahun 2020 tidak ada pemukiman kumuh

Page 11: Permukiman kumuh (Slum Area)

city without slum

BISAKAH KOTA TANPA

KAWASAN KUMUH

SAMA SEKALI ?

Page 12: Permukiman kumuh (Slum Area)

Ciri - Ciri Daerah Slum

• Kepadatan penduduk 250 - 400 jiwa/ha. • Jalan-jalan sempit tidak dapat dilalui kendaraan roda

empat, cenderung berupa jalan tanah, belum berupa perkerasan.

• Fasilitas drainase sangat tidak memadai sehingga ketika hujan sangat mudah tergenang air.

• Fasilitas pembuangan air kotor/tinja sangat minim. Ada diantaranya yang langsung membuang tinjanya ke saluran yang dekat dengan rumah, ataupun ada juga yang membuangnya ke sungai yang terdekat.

Page 13: Permukiman kumuh (Slum Area)

Ciri - Ciri Daerah Slum

• Fasilitas penyediaan air bersih sangat minim, memanfaatkan sumur dangkal, air hujan atau membeli secara kalengan.

• Tata bangunan sangat tidak teratur, bangunan umumnya tidak permanen.

• Rawan terhadap penularan penyakit akibat kepadatan yang tinggi.

• Pemilikan hak terhadap lahan sering tidak legal.

Page 14: Permukiman kumuh (Slum Area)

Lokasi Pemukiman Kumuh Perkotaan :

• Daerah bantaran sungai• Dekat rel KA• Sekitar industri dan pergudangan• Sekitar pelabuhan, terminal, stasiun

KA

Page 15: Permukiman kumuh (Slum Area)

SLUM AREA

Sebab Kumuh

Kumuh adalah kemunduran atau

kerusakan lingkungan hidup dilihat

dari: • Segi fisik, yaitu gangguan yang

ditimbulkan oleh unsur-unsur alam seperti air dan udara

• Segi masyarakat/sosial, yaitu gangguan yang ditimbulkan oleh manusia sendiri seperti kepadatan lalu lintas, sampah

Page 16: Permukiman kumuh (Slum Area)

Faktor Berkembangnya Pemukiman Kumuh

Tingkat pertumbuhan penduduk yang tinggi

Pemukiman Kumuh

Migrasi

Faktor pendorong Faktor penarik

Bencana alam

Fasilitas pendidikan dan kesehatan baik

Peluang kerja sedikit

Peluang kerja lebih baik

Pertumbuhan Penduduk

Page 17: Permukiman kumuh (Slum Area)

Faktor Berkembangnya Pemukiman Kumuh

Ketidaktersediaan hunian terjangkau

Pemukiman Kumuh

Pertumbuhan penduduk tinggi

Respon pemerintah

yang lamban

Tata-Kelola Pemerintahan (Governance)

Urbanisasi

Page 18: Permukiman kumuh (Slum Area)

Sikap Pemerintah Terhadap Urbanisasi

• Kebijakan ‘kota tertutup’.• Menggusur masyarakat miskin di pemukiman

liar (masih terjadi di Indonesia)• Pasif dan cenderung mendiamkan pertumbuhan

permukiman spontan karena tidak mempunyai instrumen untuk menanganinya

Page 19: Permukiman kumuh (Slum Area)

Akibat Kumuh

Kumuh adalah akibat perkembangan dari gejalagejala antara lain: • Kondisi perumahan yang buruk • Penduduk yang terlalu padat• Fasilitas lingkungan yang kurang memadai • Tingkah laku menyimpang• Budaya kumuh• Apatis dan isolasi

Page 20: Permukiman kumuh (Slum Area)

Peningkatan Pemukiman Kumuh (slum upgrading)

Page 21: Permukiman kumuh (Slum Area)

Kendala Dalam Penanganan Pemukiman Kumuh

• High rise building (bangunan tinggi) yang akan ditangani oleh penghuni yang tergusur, memerlukan biaya yang besar .

• Peremajaan lingkungan kumuh, yang merupakan proyek yang besar (large project)

• Adanya dualisme antara peremajaan lingkungan dengan penataan lingkungan. Sebab penghuni rumah kumuh biasanya masih lebih senang tinggal di rumah kumuhnya daripada di rumah sewa bertingkat (rusun).

• Banyak peremajaan lingkungan kumuh yang tidak melalui survey sosial tentang karakteristik penduduk yang akan tergusur.

Page 22: Permukiman kumuh (Slum Area)

Kendala Dalam Penanganan Pemukiman Kumuh

• Banyak peremajaan lingkungan kumuh yang kurang memperhatikan kelengkapan lingkungan seperti taman, tempat terbuka, tempat rekreasi, sampah

• Penggusuran (squatter clearance) sering diartikan jelek, padahal pemerintah berusaha meremajakan lingkungan dan memukimkan penduduk ke lingkungan yang lebih baik.

• Keterbatasan lahan (land shortage).• Belum kuatnya dana (no housing finance) pembangunan

perumahan • Sulitnya menegakkan hukum (upholding the law). Akan diperlukan

waktu yang lama untuk mengubah pola hidup masyarakat kumuh untuk dibawa ke lingkungan permukiman yang teratur.

Page 23: Permukiman kumuh (Slum Area)

Perbaikan Lingkungan Pemukiman Berdasarkan PU. Cipta Karya

• Pemugaran rumah, diartikan pengembalian keadaan fisik seperti semula.

• Program Perbaikan Kampung (KIP)• Perbaikan lingkungan kawasan pasar (MIP)• Pembangunan perumahan• Konsolidasi lahan• Pengembangan lahan terkendali• Pembangunan rumah susun

Page 24: Permukiman kumuh (Slum Area)

Peningkatan Pemukiman Kumuh (slum upgrading)

Kampung Improvement Program (KIP) Indonesia

• KIP dipelopori Indonesia di kota Jakarta dan Surabaya pada tahun 1969

• KIP menjadi program nasional di kota-kota Indonesia dengan dukungan Bank Dunia

• Awalnya dilakukan secara top-down

Page 25: Permukiman kumuh (Slum Area)

Peningkatan Pemukiman Kumuh (slum upgrading)

• Di Jakarta lebih dari 500 kampung yang meliputi 3.8 juta penduduk diperbaiki melalui KIP.

• Di Surabaya, program KIP berhasil dikembangkan menjadi KIP Komprehensif yang melibatkan masyarakat melalui pendekatan Tri-Daya

• Di tingkat nasional program semacam ini diadopsi dengan beragam nama tergantung kemasan proyek

• Beberapa kota berhasil melakukan program peningkatan permukiman kumuh dengan pendekatan yang komprehensif dan mensinergikan sumber daya yang ada misalnya Surabaya, Solo dan Pekalongan.

Page 26: Permukiman kumuh (Slum Area)

Peningkatan Pemukiman Kumuh (slum upgrading)

Program Baan Mankong – Thailand• Program Baan Mankong, yang berarti ‘secure

housing’ atau perumahan aman, diluncurkan pada tahun 2003

• Program ini menempatkan komunitas dan jaringannya sebagai pusat dari proses pengembangan solusi yang komprehensif

• Top-down digantikan dengan pengelolaan program berbasis masyarakat

Page 27: Permukiman kumuh (Slum Area)

TERIMA KASIH

TERIMA KASIH