PERMESINAN ELEKTROKIMIA
-
Upload
robertus-bellarminus-seto-adinugroho -
Category
Documents
-
view
85 -
download
5
Transcript of PERMESINAN ELEKTROKIMIA
![Page 1: PERMESINAN ELEKTROKIMIA](https://reader036.fdokumen.com/reader036/viewer/2022082809/55721168497959fc0b8eedce/html5/thumbnails/1.jpg)
TUGAS PROSES PRODUKSI 2
Nama : Robertus Bellarminus
NPM : 30408752
Kelas : 2ID03
PERMESINAN ELEKTROKIMIA/ ELECTROCHEMICAL
MACHINING
PENJELASAN PROSES
Permesinan Elektrokimia/ Electrochemical Machining (ECM)
adalah salah satu proses permesinan non-tradisional yang menemukan
aplikasi lebih sebagai alat untuk meningkatkan dan insinyur
manufaktur mempelajari lebih lanjut tentang hal ini. Pertama, industri
aerospace yang menemukan kegunaan hal ini; lalu aplikasinya
ditemukan dalam bidang otomotif, peralatan kelistrikan, permesinan,
peralatan militer, dan bahkan pada industri peralatan medis.
Permesinan Elektrokimia adalah sebuah pengendalian, proses
penghilangan logam dengan hampir tidak memakai peralatan. Tidak
seperti proses konvensional. ECM mengikis atom logam dengan atom.
Hal ini dapat dianggap sebagai solusi untuk berbagai masalah
pengikisan logam seperti pembuatan lubang, pembuatan radius benda
kerja, permesinan kontur, dan permesinan heliks (barel senapan).
ECM peralatan produksi biasanya dibangun untuk memenuhi
tugas mesin tertentu, meskipun kadang-kadang alat mesin standar
akan dimodifikasi. Instalasi lengkap terdiri dari mesin, sistem
kelistrikan, sistem elektrolit, dan sistem elektroda. Jenis mesin
tergantung pada benda kerja. Haruskah mesin menjadi stasiun-stasiun
![Page 2: PERMESINAN ELEKTROKIMIA](https://reader036.fdokumen.com/reader036/viewer/2022082809/55721168497959fc0b8eedce/html5/thumbnails/2.jpg)
tunggal atau kembar? Haruskah vertikal atau horizontal? Haruskah
mesin otomatis atau memiliki tabel pengindeksan atau beberapa
peralatan khusus lainnya?
ECM menggunakan kelistrikan, bahan kimia, dan beberapa
komponen mekanik. Cara kerjanya yaitu kutub katoda dihubungkan
dengan benda kerja. Tegangan yang digunakan yaitu 5 – 20 Volt DC
dengan kutub negatifnya dihubungkan ke peralatan benda kerja.
Electrolyte dipompakan ke dalam tabung peralatan kerja dengan
tekanan tinggi. Pada saat yang sama, secara teknik electrolyte akan
memakan benda kerja menjadi bentuk partikel kecil-kecil.
Berikut ini adalah penjelasan beberapa perbedaan dan
kesamaan antara proses ECM dan elektroplating, mesin debit listrik
dan penggilingan kimia.
Electroplating, tentu saja, metode umum yang digunakan untuk
finishing logam (kadang-kadang bukan logam), umumnya
menambahkan lapisan tipis dari bahan stainless atau material keras
untuk melindunginya terhadap korosi. EDM terutama digunakan untuk
keperluan perkakas seperti pembuatan lubang atau permesinan baja
keras. Penggilingan elektrokimia agak mirip dengan ECD di kedua
proses adalah kebalikan dari elektroplating. Alih-alih menambahkan
logam untuk bagian, ini deplate dua proses. Penggilingan ini dilakukan
untuk logam konduktif sangat tipis, dan umumnya digunakan untuk
menghapus hanya beberapa ribu inci dari logam. Sebuah langkah foto
ecthing mempersiapkan permukaan yang sangat banyak seperti papan
sirkuit, dan kemudian tidak dilindungi (tabir) daerah yang deplated.
Peralatan ECM harus didisain sedemikian rupa agar proses pada
daerah yang ingin dilubangi bisa berjalan lancar dan rata. Aliran cairan
yang tidak lancar akan menyebabkan permukaan yang jelek dan tidak
rata. Aliran yang tidak benar akan menyebabkan permukaan selesai
yang jelek, dan operasi tidak dapat diandalkan. Perkakas yang tidak
![Page 3: PERMESINAN ELEKTROKIMIA](https://reader036.fdokumen.com/reader036/viewer/2022082809/55721168497959fc0b8eedce/html5/thumbnails/3.jpg)
dirancang dengan benar untuk memasok aliran cukup dapat merusak
elektroda atau benda kerja akibat loncatan bunga apinya.
STRAIGHT FLOW TOOLING
Metode umum yang digunakan untuk mengalirkan electrolyte
yaitu mengalirkannya pada sebuah tabung dengan memberi sedikit
lubang atau slot pada bagian ujungnya untuk tempat elektroda
dihubungkan. Electrolyte akan mengalir melewati elektroda dan keluar
antara tabung dengan benda kerja yang telah terlubangi. Namun
ternyata metoda ini memiliki kerugian yaitu:
1. Electrolyte menyebabkan striation dan hasil yang kurang bagus.
2. Aliran dari dalam yang akan keluar menjadi tidak lancar.
3. Elektroda kompleks bisa berakhir dengan daerah yang tidak
memiliki electrolyte.
4. Electrolyte bisa terciprat kemana-mana pada jenis aliran semacam
ini.
REVERSE FLOW TOOLING
Beberapa masalah yang dihadapi pada straight flow tooling dapat
diatasi dengan metode reverse flow tooling. Electrolyte masuk ke
dalam tabung di sekitar peripheral perangkat kemudian sampah yang
dihasilkan bisa dialirkan melalui lubang yang ada pada katoda. Pintu
keluar pembuangan ini dihubungkan oleh sebuah selang untuk ke tanki
electrolyte yang telah terpakai. Prosedur ini menghasilkan:
1. Hasil akhir yang lebih baik.
2. Keseragaman dan hasil potong yang lebih terprediksi.
3. Bebas dari cipratan cairan.
4. Pengoperasian yang lebih bersih.
![Page 4: PERMESINAN ELEKTROKIMIA](https://reader036.fdokumen.com/reader036/viewer/2022082809/55721168497959fc0b8eedce/html5/thumbnails/4.jpg)
5. Aliran secara langsung yang dapat mencegah erosi yang tidak
diinginkan.
KARAKTERISTIK REVERSE FLOW TOOLING
Secara garis besar, karakteristik peralatannya dijelaskan sebagai
berikut. Clamp digunakan untuk memegang alat kerja terhadap
serpihan hasil pekerjaan nantinya. Dam bisa terbuat dari brass,
stainless steel, atau green glass. Jika dam terbuat dari metal, plat
green glass harus aman dari hasil benda kerja.
Untuk mencegah hilangnya proses etching benda kerja, sebuah
plat dapat diletakkan pada ujung dam. Hasil pemotongannya mencapai
0.030” lebih besar dari biasanya. Ini dilakukan untuk memastikan
aliran electrolyte di sekitar elektroda.
Green glass plat tidak harus berbentuk sangat tipis karena dia
meneruskan tekanan hidrostatis secara langsung ke benda kerja.
Walau demikian, sisi dari dam harus tetap kuat terhadap tekanan
hidrostatis ini.
SISTEM ECM ELECTROLYTE
Electrolyte dipompa melalui celah perangkat, dan membawa
keluar serpihan metal milik benda kerja dan panas yang dihasilkan
oleh electrolytic action. Electrolyte ditampung pada sebuah wadah
yang telah disaring secara rutin sedangkan tekanan dikontrol dan
diregulasikan. Untuk mempertahankan karakteristik electrolyte
supaya konstan, nilai PH, konsentrasi, dan temperatur diregulasikan
dengan menggunakan tiga unit regulasi.
![Page 5: PERMESINAN ELEKTROKIMIA](https://reader036.fdokumen.com/reader036/viewer/2022082809/55721168497959fc0b8eedce/html5/thumbnails/5.jpg)
Sampah hasil pengikisan digabungkan ke electrolyte sebagai
metal hydroxide dan bisa dihilangkan dengan tekanan gravitasi
dengan metode sentrifugal atau settling tank. Normalnya, lumpur
basah dapat ditekan hingga 50% menjadi solid block. Sebelum masuk
ke filter press, lumpur basah bisa dianggap sebagai PH yang netral
untuk menghilangkan polusi lingkungan.
APLIKASI PRODUKSI ECM
Rata-rata pemecahan material yang dilakukan ECM bisa
diprediksikan dengan melihat persamaan electrochemical. Persamaan
tersebut yaitu:
Dimana,
ZWE = volume metal yang dihilangkan per satuan waktu.
e = konstanta electrochemical pada material.
I = arus
= efisiensi arus
= density material.
Dari persamaan diatas dapat juga dihitung kecepatan alat saat
bekerja, yaitu:
Dimana,
Vf = kecepatan alat memakan benda kerja.
A = luas daerah pemakanan.
I/A = density arus.
![Page 6: PERMESINAN ELEKTROKIMIA](https://reader036.fdokumen.com/reader036/viewer/2022082809/55721168497959fc0b8eedce/html5/thumbnails/6.jpg)
ELEMEN PADA PROSES ECM
Elemen pada proses ECM yaitu:
(i) Katoda.
(ii) Anoda pada benda kerja.
(iii) Sumber tegangan DC.
(iv) Electrolyte.
Berikut ini merupakan pembahasan setiap elemen secara detail.
Katoda
Keakurasian bentuk alat kerja mempengaruhi keakurasian hasil
kerja. Jika alat kerja yang digunakan memiliki bentuk permukaan yang
rata maka hasil akhir yang didapat pada benda kerja juga akan
memiliki bentuk permukaan yang rata.
Jenis material yang biasa ditemukan sebagai katoda yaitu
aluminium, brass, perak, copper, karbon, stainless steel, monel, dan
plastik. Ketajaman alat tidak menjadi masalah selama material mudah
dibentuk oleh mesin.
Anoda Benda Kerja
Tidak ada spesifikasi khusus pada alat ini kecuali merupakan
konduktor kelistrikan. Karakteristik bahan kimia pada benda kerja
mempengaruhi rata-rata jumlah pengikisannya. Rata-rata pengikisan
proporsional terhadap berat atom dan berbanding terbalik terhadap
valensinya.
DC Power dan Sistem Kontrol
Pada proses dibutuhkan tegangan rendah yaitu 2 sampai 2 volt
dan jarang yang mencapai 30 volt. Arus normal yang digunakan paling
tinggi 800 amp/cm2. Tegangan tiga fase 220 VAC diubah menjadi
![Page 7: PERMESINAN ELEKTROKIMIA](https://reader036.fdokumen.com/reader036/viewer/2022082809/55721168497959fc0b8eedce/html5/thumbnails/7.jpg)
tegangan DC dengan menggunakan transformator step down dan
penyearah. Pelindung sirkuit transformer, penyearah, dan pada mesin
itu sendiri disedikan terhadap terjadinya short circuit dan overload.
Kondisi-kondisi ini bisa terjadi pada saat penggunaan yang tidak benar
atau ketidakpasan antara elektroda dengan benda kerja.
Electrolyte
Electrolyte memiliki beberapa fungsi yaitu:
(i) Melengkapi sirkuit kelistrikan antara alat dengan benda kerja.
(ii) Menyebabkan reaksi mesin yang diingkan terjadi.
(iii) Membawa panas yang dihasilkan selama proses kimia
berlangsung.
(iv) Membawa produk hasil reaksi.
Kesemua faktor tersebut harus dipertimbangkan ketika memilih
electrolyte untuk kegunaan tertentu dan pengalamanan praktek akan
menjadikannya lebih baik lagi.