Permen LHK P13 2015 Ijin Usaha Industri Primer Hasil Hutan

48
PERATURAN MENTERI LINGKUNGAN HIDUP DAN KEHUTANAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR : P.13/Menlhk-II/2015 TENTANG IZIN USAHA INDUSTRI PRIMER HASIL HUTAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI LINGKUNGAN HIDUP DAN KEHUTANAN REPUBLIK INDONESIA, Menimbang : a. bahwa untuk melaksanakan ketentuan Pasal 106, Pasal 107 ayat (4), Pasal 110 ayat (3), Pasal 111 ayat (3), Pasal 112 ayat (3), Pasal 113 ayat (3), Pasal 114 ayat (2), dan Pasal 115 ayat (2) Peraturan Pemerintah Nomor 6 Tahun 2007 tentang Tata Hutan dan Penyusunan Rencana Pengelolaan Hutan, serta Pemanfaatan Hutan sebagaimana telah diubah dengan Peraturan Pemerintah Nomor 3 Tahun 2008, telah ditetapkan Peraturan Menteri Kehutanan Nomor P.55/Menhut-II/2014 tentang Izin Usaha Industri Primer Hasil Hutan; b. bahwa berdasarkan Peraturan Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan Nomor P.97/Menhut-II/2014 tentang Pendelegasian Wewenang Pemberian Perizinan dan Non Perizinan di bidang Lingkungan Hidup dan Kehutanan Dalam Rangka Pelaksanaan Pelayanan Terpadu Satu Pintu Kepada Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal sebagaimana telah diubah dengan Peraturan Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan Nomor P.1/Menhut-II/2015, Izin Usaha Industri Primer Hasil Hutan Kayu diatas 6.000 M 3 /tahun dan izin perluasannya termasuk salah satu perizinan dibidang Lingkungan Hidup dan Kehutanan yang didelegasikan kepada Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal; c. bahwa dalam rangka meningkatkan daya saing, menciptakan lapangan kerja di pedesaan, perbaikan tata kelola kehutanan dan untuk mengurangi ekonomi biaya tinggi sebagaimana hasil kajian Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK), perlu mengatur kembali Peraturan Menteri Kehutanan sebagaimana dimaksud huruf a; d. bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksud huruf a, huruf b, dan huruf c, dipandang perlu menetapkan Peraturan Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan tentang Izin Usaha Industri Primer Hasil Hutan; /Mengingat..

description

Permen LHK P13 2015 Ijin Usaha Industri Primer Hasil Hutan

Transcript of Permen LHK P13 2015 Ijin Usaha Industri Primer Hasil Hutan

PERATURAN MENTERI LINGKUNGAN HIDUP DAN KEHUTANANREPUBLIK INDONESIANOMOR : P.13/Menlhk-II/2015TENTANGIZIN USAHA INDUSTRI PRIMER HASIL HUTANDENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESAMENTERI LINGKUNGAN HIDUP DAN KEHUTANAN REPUBLIK INDONESIA,Menimbang : a. bahwauntukmelaksanakanketentuanPasal 106,Pasal 107 ayat (4), Pasal 110 ayat (3), Pasal 111 ayat(3), Pasal 112 ayat (3), Pasal 113 ayat (3), Pasal 114ayat(2),danPasal115ayat(2)PeraturanPemerintahNomor6Tahun2007 tentangTataHutandanPenyusunanRencanaPengelolaanHutan, serta Pemanfaatan Hutan sebagaimana telahdiubahdenganPeraturanPemerintahNomor3Tahun2008, telahditetapkanPeraturanMenteriKehutananNomorP.55/Menhut-II/2014tentangIzin Usaha Industri Primer Hasil Hutan;b. bahwaberdasarkan PeraturanMenteriLingkunganHidup dan Kehutanan Nomor P.97/Menhut-II/2014tentangPendelegasianWewenangPemberianPerizinandanNonPerizinandibidangLingkunganHidupdanKehutananDalamRangkaPelaksanaanPelayananTerpaduSatuPintuKepadaKepalaBadanKoordinasiPenanamanModal sebagaimanatelah diubah dengan Peraturan Menteri LingkunganHidupdanKehutananNomorP.1/Menhut-II/2015,Izin Usaha Industri Primer Hasil Hutan Kayu diatas6.000M3/tahundanizinperluasannya termasuksalahsatuperizinandibidangLingkunganHidupdanKehutananyangdidelegasikankepada KepalaBadan Koordinasi Penanaman Modal;c. bahwadalamrangka meningkatkandayasaing,menciptakan lapangan kerja di pedesaan, perbaikantatakelolakehutanandanuntukmengurangiekonomibiayatinggisebagaimanahasilkajianKomisiPemberantasanKorupsi (KPK),perlumengaturkembaliPeraturanMenteriKehutanansebagaimana dimaksud huruf a;d. bahwa berdasarkanpertimbangansebagaimanadimaksud huruf a, huruf b, dan huruf c, dipandangperlu menetapkanPeraturanMenteriLingkunganHidupdanKehutanan tentang IzinUsahaIndustriPrimer Hasil Hutan;/Mengingat..-2-Mengingat : 1. Undang-UndangNomor5Tahun1990tentangKonservasiSumberdayaAlamHayatidanEkosistemnya(LembaranNegaraRepublikIndonesiaTahun1990Nomor49;TambahanLembaran Negara Republik Indonesia Nomor 3419);2. Undang-UndangNomor41Tahun1999tentangKehutanan(LembaranNegaraRepublikIndonesiaTahun1999Nomor167,TambahanLembaranNegaraNomor3888)sebagaimanatelahdiubahdenganUndang-UndangNomor19Tahun2004tentangPenetapanPeraturanPemerintahPenggantiUndang-undangNomor1Tahun2004tentangPerubahanatasUndang-undangNomor41Tahun1999tentangKehutananmenjadiUndang-Undang(LembaranNegaraRepublikIndonesiaTahun2004Nomor86,TambahanLembaranNegaraNomor4412);3. Undang-UndangNomor25Tahun2007tentangPenanamanModal(LembaranNegaraRepublikIndonesiaTahun2007Nomor 67, TambahanLembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4724);4. Undang-Undang Nomor32Tahun2009tentangPerlindungandanPengelolaanLingkunganHidup(LembaranNegaraRepublikIndonesiaTahun2009Nomor140,TambahanLembaranNegaraRepublikIndonesia Nomor 5059);5. Undang-UndangNomor23Tahun2014tentangPemerintahanDaerah (LembaranNegaraRepublikIndonesiaTahun2014Nomor 244,TambahanLembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5587);6. PeraturanPemerintahNomor6Tahun2007tentangTataHutandanPenyusunanRencanaPengelolaanHutan, sertaPemanfaatanHutan(LembaranNegaraRepublikIndonesiaTahun2007Nomor22,TambahanLembaranNegaraRepublikIndonesiaNomor4696)sebagaimanatelahdiubahdengan Peraturan Pemerintah Nomor 3 Tahun 2008(LembaranNegaraRepublikIndonesiaTahun2008Nomor16,TambahanLembaranNegaraRepublikIndonesia Nomor 48140);7. PeraturanPemerintahNomor27Tahun2012tentangIzinLingkungan (LembaranNegaraRepublikIndonesiaTahun2012Nomor48,TambahanLembaran NegaraRepublikIndonesiaNomor 5285);8. PeraturanPresidenNomor39Tahun2014tentangDaftarBidangUsahayangTertutupdanBidangUsahayangTerbukadenganPersyaratandiBidangPenanamanModal (LembaranNegaraRepublikIndonesia Tahun 2014 Nomor 93);9. PeraturanPresidenNomor97Tahun2014tentangPenyelenggaraanPelayananTerpaduSatuPintu(LembaranNegaraRepublikIndonesiaTahun2014Nomor 221);10. Peraturan ......-3-10. PeraturanPresidenNomor16Tahun2015tentangKementerianLingkunganHidup danKehutanan(LembaranNegaraRepublikIndonesiaTahun2015Nomor 17);11. KeputusanPresidenNomor 121/P Tahun2014tentang Pembentukan Kementerian danPengangkatan Kabinet Kerja Tahun 2014-2019;12. Peraturan Menteri Kehutanan Nomor P.21/Menhut-II/2014tentangPengelolaandanPemantauanLingkunganKegiatanKehutanan (BeritaNegaraRepublik Indonesia Tahun 2014 Nomor 508);13. Peraturan Menteri Kehutanan Nomor P.43/Menhut-II/2014tentangSertifikasiPenilaianKinerjaPengelolaanHutanProduksiLestari danVerifikasiLegalitas Kayu pada Pemegang Izin atau Hutan Haksebagimana telah diubah dengan Peraturan MenteriLingkunganHidupdanKehutananNomorP.95/Menhut-II/2014 (BeritaNegaraRepublikIndonesia Tahun 2014 Nomor 1992);14. PeraturanMenteriLingkunganHidupdanKehutananNomorP.97/Menhut-II/2014tentangPendelegasianWewenangPemberianPerizinandanNonPerizinandibidangLingkunganHidupdanKehutananDalamRangkaPelaksanaanPelayananTerpaduSatuPintuKepadaKepalaBadanKoordinasiPenanaman Modal sebagaimanatelahdiubahdengan PeraturanMenteriLingkunganHidupdanKehutananNomorP.1/Menhut-II/2015(BeritaNegaraRepublikIndonesiaTahun2014Nomor 1993);MEMUTUSKAN :Menetapkan : PERATURANMENTERI LINGKUNGANHIDUPDANKEHUTANANTENTANGIZINUSAHAINDUSTRIPRIMER HASIL HUTAN.BAB IKETENTUAN UMUMPasal 11. IndustriPrimerHasilHutanKayu yangselanjutnyadisingkatIPHHKadalahpengolahankayubulatdan/ataukayubahanbakuserpihmenjadi barang setengah jadi atau barang jadi.2. IndustriPrimerHasilHutanBukanKayuyangselanjutnyadisingkatIPHHBKadalahpengolahanhasilhutanberupabukankayumenjadisetengah jadi atau barang jadi.3. Industri Pengolahan Kayu Rakyat yang selanjutnya disingkat IPKR adalahindustriyangmengolahkayu tanamanrakyat/hutanhak yangdimilikiorang perorangan atau koperasi atau BUMDes.4. UsahaMikro,UsahaKecil,danUsahaMenengahadalahorangperoranganataubadanusahayangmemenuhikriteriasebagaimanadimaksuddalamUndang-UndangNomor20Tahun2008 tentangUsahaMikro, Kecil dan Menengah.5. Kayu Bulat.....-4-5. KayuBulatdan/atauKayuBahanBakuSerpihterdiridarikayubulat(besar, sedang, kecil) dan kayu bahan baku serpih serta limbah kayu.6. Izin Usaha Industri Primer Hasil Hutan Kayu yang selanjutnya disingkatIUIPHHKadalahizinuntukmengolahkayubulatdan/ataukayubahanbakuserpihmenjadisatuataubeberapajenisprodukpadasatulokasitertentuyangdiberikankepadasatupemegangizinolehpejabatyangberwenang.7. IzinUsahaIndustriPrimerHasilHutanBukanKayuyangselanjutnyadisingkat IUIPHHBK adalah izin untuk mengolah hasil hutan bukan kayumenjadi satu atau beberapa jenis produk pada satu lokasi tertentu yangdiberikan kepada satu pemegang izin oleh pejabat yang berwenang.8. PerluasanIndustriPrimerHasilHutanyangselanjutnyadisebutperluasanadalahpenambahankapasitasproduksidan/ataupenambahan jenis industri.9. PerubahanKomposisiadalahpenambahanataupenguranganragamprodukindustritanpamenambahjenisindustridan/ataukebutuhanbahan baku dan/atau total kapasitas produksi.10. PerubahanPenggunaanMesinProduksiUtamaadalahpenggantiandan/ataupenambahanmesindan/ataupenguranganmesindengantujuanuntukefisien,peremajaan,diversifikasibahanbaku,sertauntukpengolahanlimbah/sisaproduksi,tanpamenambahkebutuhanbahanbaku dan kapasitas produksi.11. TandaDaftarIndustriyangselanjutnyadisingkatTDIadalahizinuntukmengolahhasilhutanmenjadisatuataubeberapajenisprodukpadasatulokasitertentuyangdiberikankepadasatupemegangizinolehpejabatyangberwenangbagiindustriskalakecildengannilaiinvestasiperusahaanseluruhnyasampaidenganRp200.000.000,00(duaratusjuta rupiah), tidak termasuk tanah dan bangunan tempat usaha.12. Kapasitas Produksi adalah jumlah atau kemampuan produksi maksimumsetiaptahunyangdiizinkanberdasarkanizindaripejabatyangberwenang.13. Mesinproduksiutamaadalahmesin-mesinproduksipadajenisindustritertentu yang berpengaruh langsung terhadap kapasitas produksi.14. Tapakadalahlahantempatindustriprimerhasilhutanbesertasaranapendukungnya yang memiliki batas-batas yang jelas.15. PerusahaanIndustriadalahperusahaanyangmelakukankegiatandibidangusahaindustriprimerhasilhutanyangdapatberbentukperorangan,koperasi,BadanUsahaMilikSwastaIndonesia,BadanUsaha Milik Negara, atau Badan Usaha Milik Daerah atau Badan UsahaMilik Desa.16. Pemegangpengelolaan hutan adalahbadanusahamiliknegarabidangkehutananyangmendapatpenugasan penyelenggaraanpengelolaanhutan sesuai ketentuan peraturan perundang-undangan.17. PelayananTerpaduSatuPintuadalahpelayanansecaraterintegrasidalamsatukesatuanprosesdimulaidaritahappermohonansampaidengan tahap penyelesaian produk pelayanan melalui satu pintu.18. MenteriadalahMenteriyangdiserahitugasdanbertanggungjawabdibidang lingkungan hidup dan kehutanan.19. BadanKoordinasiPenanamanModalyangselanjutnyadisingkatBKPMadalah Badan yangmendapatkan pendelegasian kewenangan penerbitanperizinan dan non perizinan di bidang lingkungan hidup dan kehutanan.20. DirekturJenderaladalahDirekturJenderalyangdiserahitugasdantanggung jawab di bidang Pengelolaan Hutan Produksi Lestari.21. Direktur .....-5-21. DirekturadalahDirekturyangdiserahitugasdantanggungjawabdibidang pengolahan dan pemasaran hasil hutan.22. DinasProvinsiadalahDinasyangdiserahitugasdantanggungjawabdibidang kehutanan di wilayah Provinsi.23. DinasKabupaten/KotaadalahDinasyangdiserahitugasdantanggungjawab di bidang kehutanan di wilayah Kabupaten/Kota.24. Balai adalah Balai Pemantauan Pemanfaatan Hutan Produksi (BP2HP).25. KesatuanPengelolaanHutanProduksi yangselanjutnyadisingkatKPHPadalahwilayahpengelolaanhutanproduksiyangdapatdikelolasecaraefisiendanlestari sesuai denganketentuan peraturanperundang-undangan.BAB IIIZIN USAHA INDUSTRI PRIMER HASIL HUTAN KAYUBagian KesatuUmumPasal 2(1) Jenis Industri Primer Hasil Hutan Kayu (IPHHK), terdiri dari :a. Industripenggergajiankayu,denganragamprodukantaralainkayugergajian dan palet kayu;b. Industripanelkayu,denganragamprodukantaralain veneer,plywood,LVL, fancyplywood, plywoodfacedbambu, blockboard,cementboard, particle board;c. Industri biomassa kayu, dengan ragam produk antara lain wood pellet,atau arang kayu;d. Industri serpih kayu (wood chips).(2) Industriprimersebagaimanadimaksudpadaayat(1), dapatterintegrasidengan industri lanjutan.(3) Industrilanjutansebagaimanadimaksudpadaayat(2), wajibmemperolehizindariinstansiyangberwenang sesuaidenganketentuanperaturan perundang-undangan.(4) IndustriPrimerHasilHutanKayu(IPHHK)dapatdibangundenganindustrikayulanjutandenganmenggunakanbahanbakukayudarisumber yang sah.(5) IndustriPrimerHasilHutanBukanKayu(IPHHBK)berupapengolahanbahanbakuyangberasaldarihasilhutanbukankayuyangdipungutlangsung dari hutan, antara lain pengolahan rotan, sagu, nipah, bambu,kulit kayu, daun, buah atau biji, dan getah.Pasal 3(1) IUIPHHK dengan kapasitas produksi 6.000 (enam ribu) meter kubik ataulebih per tahun diberikan oleh Kepala BKPM atas nama Menteri.(2) IUIPHHK dengan Kapasitas Produksi di atas 2.000 (dua ribu) meter kubiksampaidengankurangdari6.000(EnamRibu) meter kubik per tahundiberikan oleh Gubernur.(3) IPKRdengankapasitassampai2.000(duaribu)meterkubikpertahunyangberadadiPulauJawa,BalidanLombok,diberikanolehLurah/Kepala Desa.(4) IPKRdengankapasitassampai2.000(duaribu)meterkubikpertahunyangberadadiLuarPulauJawa,BalidanLombok,diberikanolehBupati/Walikota.Bagian Kedua .....-6-Bagian KeduaIzin Usaha Industri Primer Hasil Hutan KayuDengan Kapasitas Produksi6.000 (Enam Ribu) Meter Kubik atau lebih Per TahunParagraf 1PermohonanPasal 4(1) IUIPHHK dengan kapasitas produksi 6.000 (enam ribu) meter kubik ataulebih per tahun, dapat diberikan kepada :a. Perorangan;b. Koperasi;c. BUMS;d. BUMN; dane. BUMD.(2) PermohonanIUIPHHKsebagaimanadimaksud ayat(1) besertalampirannyadisampaikankepadaMenteriu.p.KepalaBKPMdengantembusan kepada Direktur Jenderal, Gubernur dan Bupati/Walikota.Pasal 5Persyaratan permohonan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 4 terdiri dari :a. SuratdanDaftarisianpermohonanyangdibubuhimateraisebagaimanapada Lampiran I;b. Suratpernyataannilaiinvestasiyangdibubuhimeteraidanditandatanganioleh Direksi sebagaimana pada Lampiran II;c. Keterangan dari Kepala Dinas Provinsi yang berisi nama pemilik, keteranganlokasi pabrik dan jenis kegiatan.d. AktependirianPerusahaan/KoperasiyangtelahdisahkanpejabatyangberwenangbesertaperubahannyaataucopyKTPuntukpemohonperorangan;e. Nomor Pokok Wajib Pajak (NPWP); danf. IzinLingkunganatau SuratPernyataanKesanggupanPengelolaandanPemantauanLingkunganHidup(SPPL) sesuaiketentuanperaturanperundang-undangan.Paragraf 2Penilaian dan Penolakan/Pemberian IzinPasal 6(1) KepalaBKPMdalamjangkawaktu 2 (dua)harikerjamelakukanpemeriksaanataskelengkapanpersyaratansebagaimanadimaksuddalamPasal5,yangpelaksanaannyadilakukanolehPegawaiKementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan/Liaison Officer (L.O) yangditempatkan pada BKPM.(2) Dalamhalpermohonantidakmemenuhikelengkapanpersyaratansebagaimana dimaksud pada Pasal 5, berkas permohonan dikembalikan.(3) Dalam halpermohonanmemenuhikelengkapanpersyaratansebagaimanadimaksudpada Pasal5, L.O meneruskanpermohonanIUIPHHKkepadaSekretarisJenderaluntukdisampaikankepadaDirektur Jenderal dalam jangka waktu 1 (satu) hari kerja.(4) DirekturJenderalmelalui Direkturmelakukan penelaahanteknispermohonan IUIPHHKberdasarkanjenisindustriyangdimohonpalinglambat7(tujuh)harikerja danmenyampaikanhasilpenelaahantekniskepada Direktur Jenderal.Pasal 7.-7-Pasal 7(1) Dalam hal hasil penelaahan teknis sebagaimana dimaksud dalam Pasal 6ayat(4)dinyatakantidak memenuhisyarat,DirekturJenderalmenyampaikanhasilpenelaahantersebutkepadaKepalaBKPM yangberisipenolakanpermohonan melaluiSekretarisJenderaldalamjangkawaktu 2 (dua) hari kerja.(2) Berdasarkanhasilpenelaahansebagaimanadimaksudpadaayat(1),KepalaBKPMdalamjangkawaktu 2 (dua)harikerjamenerbitkan SuratPenolakan permohonan izin.Pasal 8(1) Dalam hal hasil penelaahan teknis sebagaimana dimaksud dalam Pasal 6ayat(4) memenuhi syarat,DirekturJenderalmenyampaikankonsepKeputusantentangPemberianIUIPHHKkepadaKepalaBKPMmelaluiSekretarisJenderalpalinglambat2(dua)harikerjadenganformatsebagaimana Lampiran VII.(2) BerdasarkankonsepKeputusansebagaimanadimaksudpadaayat(1),SekretarisJenderalmelakukanpenelaahanhukumterhadapkonsepKeputusanPemberianIUIPHHKdanmenyampaikannyakepadaKepalaBKPM paling lambat 3 (tiga) hari kerja.(3) BerdasarkankonsepKeputusanyangdisampaikanSekretarisJenderalsebagaimanadimaksudpadaayat(2),KepalaBKPMatasnamaMenterimenerbitkan Keputusan Pemberian IUIPHHK (KP-IUIPHHK) paling lambat3 (tiga) hari kerja.Paragraf 3Pembangunan PabrikPasal 9(1) Berdasarkan KP-IUIPHHKsebagaimanadimaksudpadaPasal8ayat(3),Pemegang IUIPHHK wajib membangun industri paling lama 3 (tiga) tahundan menyampaikan laporan kemajuan realisasi pembangunan pabrik dansarana produksi tiap bulan kepada Direktur dengan format sebagaimanaLampiran III.(2) Direkturmenugaskan Kepala Balaiuntukmelakukanpemeriksaanlapangan terkait realisasi pembangunan pabrik dan sarana produksi, danhasilnya dilaporkan kepada Direktur.(3) Berdasarkanlaporansebagaimanadimaksudpadaayat(2),PemegangIUIPHHKtidakmerealisasikanpembangunanindustrisesuai ketentuandanbataswaktuyangtelahditetapkandalamIUIPHHK,makaDirekturJenderal atas nama Menteri menerbitkan surat teguran tertulis sebanyak2 (dua) kali dalam tenggang waktu masing-masing 1 (satu) tahun.(4) Dalamhalmateritanggapanatasteguransebagaimanadimaksudpadaayat(3)dapatditerima,DirekturJenderalatasnamaMenteri dalamjangka waktu 2 (dua) hari kerja menerbitkan surat pembatalan teguran.(5) Dalam hal materi tanggapan atas teguran sebagaimana dimaksud ayat (3)tidak dapat diterima, Direktur Jenderal dalam jangka waktu 2 (dua) harikerja menyampaikankonsepKeputusanpembatalanIUIPHHKkepadaKepala BKPM melalui Sekretaris Jenderal.(6) Sebelum diterbitkan Keputusan pembatalan sebagaimana dimaksud padaayat (5), pemegang izin dipanggil dalam rangka menerapkan asas audi etalteram partem (mendengar kedua belah pihak sebelum diputuskan).(7) Berdasarkan..-8-(7) BerdasarkankonsepKeputusanpembatalanIUIPHHKsebagaimanadimaksudpadaayat(5),KepalaBKPMatasnamaMenteri dalamjangkawaktu 2 (dua) hari kerja menerbitkan Keputusan pembatalan IUIPHHK.Bagian KetigaIUIPHHK Dengan Kapasitas Produksi di atas 2.000 (dua ribu) meter kubiksampai dengan kurang dari 6.000 (Enam Ribu) Meter Kubik Per TahunParagraf 1PermohonanPasal 10(1) IUIPHHK dengan kapasitas produksi di atas 2.000 (dua ribu) meter kubiksampaidengankurangdari 6.000(enamribu)meterkubikper-tahun,dapat diberikan kepada:a. Perorangan;b. Koperasi;c. BUMS;d. BUMN; dane. BUMD.(2) PermohonanIUIPHHKsebagaimanadimaksudayat(1)besertalampirannyadisampaikankepadaGubernuru.p.KepalaDinasProvinsidengan tembusan kepada Menteri dan Bupati/Walikota.Pasal 11Persyaratan permohonan sebagaimana dimaksud Pasal 10 terdiri dari :a. Suratdan Daftar Isian Permohonan yangdibubuhimeteraidenganformatsebagaimana Lampiran I;b. Suratpernyataannilaiinvestasiyangdibubuhimeteraidanditandatanganioleh Direksi dengan format sebagimana Lampiran II;c. Akte pendirian Perusahaan/Koperasi yang telah disahkan oleh Notaris besertaperubahannya atau copy KTP untuk pemohon perorangan;d. Nomor Pokok Wajib Pajak;e. Izin lingkungan atau SPPL;f. Izin Gangguan;Paragraf 2Penilaian dan Penolakan/Pemberian IzinPasal 12(1) BerdasarkanpersyaratanpermohonansebagaimanadimaksuddalamPasal 11, Kepala Dinas Provinsi memeriksa atas kelengkapan persyaratanterhadapIUIPHHKkapasitasproduksi diatas2.000(duaribu)meterkubik sampaidengankurangdari 6.000(enamribu)meterkubikper-tahun.(2) Dalamhalpermohonantidakmemenuhikelengkapanpersyaratansebagaimana dimaksud pada ayat (1), Kepala Dinas Provinsi menerbitkansuratpenolakanpalinglambat2(dua)harikerjadanberkasdikembalikan kepada pemohon.(3) Dalamhalpermohonanmemenuhikelengkapanpersyaratansebagaimana dimaksud pada ayat (1), Kepala Dinas Provinsi meneruskanIUIPHHK kepadaGubernur palinglambat 5 (lima) harikerja danGubernurmenerbitkanKeputusanPemberianIUIPHHKpalinglambat5(lima) hari kerja dengan format sebagaimana Lampiran VII.(4) Dalam hal.-9-(4) DalamhalGubernursebagaimanadimaksudpadaayat(6)tidakmenerbitkanizin,makaDirektur Jenderal menerbitkanIUIPHHKdalamwaktu 2 (dua) hari kerja.Paragraf 3Pembangunan PabrikPasal 13(1) BerdasarkankeputusanpemberianIUIPHHKsebagaimanadimaksuddalamPasal12ayat(3) atauayat(4),PemegangIUIPHHKwajibmembangunindustripalinglama3(tiga)tahundanmenyampaikanlaporankemajuanrealisasipembangunanpabrikdansaranaproduksitiapbulankepadaKepalaDinasProvinsidenganformatsebagaimanaLampiran III.(2) KepalaDinasProvinsimembentukTimuntukmelakukanpemeriksaanlapangan terkait realisasi pembangunan pabrik dan sarana produksi, danhasilnya dilaporkan kepada Kepala Dinas Provinsi.(3) Berdasarkanhasil laporan sebagaimanadimaksudpadaayat(2)PemegangIUIPHHK tidakmerealisasikanpembangunanindustrisesuaiketentuandanbataswaktuyangtelahditetapkandalamIUIPHHK,KepalaDinasProvinsimenerbitkansurattegurantertulissebanyak2(dua) kali dalam tenggang waktu masing-masing 6 (enam) bulan kalendersejak saat surat teguran diterbitkan.(4) Dalamhalmateritanggapanatasteguransebagaimanadimaksudpadaayat(3)dapatditerima,KepalaDinasProvinsi dalamjangkawaktu5(lima) hari kerja menerbitkan surat pembatalan teguran.(5) Dalamhalmateritanggapanatastegurankeduatidakdapatditerima,Kepala Dinas Provinsi menerbitkan Keputusan pembatalan IUIPHHK.Bagian KeempatIPKR Dengan Kapasitas ProduksiSampai Dengan 2.000 (dua ribu) Meter Kubik Per TahunParagraf 1JenisPasal 14Jenis IPKR terdiri dari:a. Permanen ;b. Bergerak (Mobile);Paragraf 2IPKR Di Pulau Jawa, Bali dan LombokPasal 15(1) Permohonan diajukan kepada Lurah/Kepala Desa dengan tembusan:a. Dinas yang menangani Kehutanan di Kabupaten/Kota; danb. Balai setempat.(2) Pemohon IPKR terdiri dari:a. Perorangan;b. Koperasi; atauc. BUMDes.(3) Persyaratan.-10-(3) PersyaratanPemohonIPKRsebagaimanadimaksudpadaayat(2)hurufa,meliputi:a. Fotocopy KTP;b. Jenis alat yang digunakan dibuktikan dengan kwitansi pembelian atausurat sewa; danc. Surat keterangan Tempat Usaha atau surat keterangan domisili usahayang diterbitkan oleh Lurah/Kepala Desa.(4) PersyaratanPemohonIPKRsebagaimanadimaksudpadaayat(2)hurufbdan huruf c meliputi:a. Akta pendirian koperasi atau BUMDes;b. SIUP,NPWPdanSuratPernyataankesanggupanPengelolaandanPemantauan Lingkungan Hidup (SPPL); danc. Jenis alat yang digunakan dibuktikan dengan kwitansi pembelian atausurat sewa.Pasal 16(1) PermohonansebagaimanadimaksuddalamPasal 15 disampaikansendirioleh pemohon atau dibantu oleh asosiasi bidang perkayuan.(2) Dalamhal permohonansebagaimanadimaksuddalamPasal 15telahmemenuhisyarat,Lurah/KepalaDesadalamwaktu5(lima)harikerjawajib menerbitkan IPKR sejak surat permohonan masuk.(3) DalamhalLurah/KepalaDesatidakmenerbitkanIPKRsebagaimanadimaksud pada ayat (1), IPKR diterbitkan oleh Kepala Balai setempat.(4) Kepala Balai sebagaimana dimaksud pada ayat (3) yaitu Kepala Balai yangwilayahkerjanya meliputiProvinsi Banten, Provinsi DKI, Provinsi JawaBarat di Jakarta atau untuk wilayah Provinsi Daerah Istimewa Yogyakartaatau Provinsi JawaTengahatau Provinsi JawaTimurdiSurabayaatauuntuk wilayah Provinsi Bali, Provinsi Nusa Tenggara Barat di Denpasar.(5) Dalam waktu 3 (tiga) hari kerja, Kepala Balai menerbitkan IPKR.Pasal 17(1) Terhadap permohonan IPKR bergerak (mobile) sebagaimanadimaksuddalam Pasal 14 huruf b, syarat permohonan meliputi:a. Jenis mesin vertical/horizontal bandsaw atau circulairsaw; danb. Foto copy KTP Pemilik.(2) ProsesPermohonan IPKRbergerak(mobile),mengacupadatatacarapermohonan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 16.Paragraf 3IPKR Di Luar Pulau Jawa, Bali dan LombokPasal 18(1) PersyaratanPemohonIPKR diluarPulauJawa,BalidanLombok terdiridari:a. Fotocopy KTPdansuratketerangankepemilikantanahsepertiSertifikat Hak Milik atau letter C atau girik atau surat sewa tanah.b. Jenis alat yang digunakan dibuktikan dengan kwitansi pembelian atausurat sewa.(2) Permohonandiajukankepada Bupati/Walikota dengantembusanKepalaDesa dan Kepala Balai.(3) Berdasarkan permohonan sebagaimana dimaksud pada ayat (2) memenuhisyarat, Bupati/Walikota dalam waktu 5 (lima) hari kerja menerbitkan IPKR.(4) Dalam hal-11-(4) Dalamhal Bupati/Walikota tidakmenerbitkanIPKRsebagaimanadimaksudpadaayat(3),KepalaBalaidalamwaktu3(tiga)harikerjamenerbitkan IPKR.BAB IIIIZIN PERLUASAN IZIN USAHA INDUSTRI PRIMER HASIL HUTAN KAYUBagian KesatuUmumPasal 19(1) PemegangIUIPHHKdapatmelakukanproduksimelebihikapasitasizinproduksisampaidengan30%(tigapuluhpersen)setelahmelaporkepadaDirektur dan diverifikasi oleh Kepala Balai.(2) DalamhalIUIPHHKmerencanakanpeningkatankapasitasproduksilebihdari30%(tigapuluhpersen)darikapasitasizinproduksi,pemegangIUIPHHK wajib mengajukan izin perluasan IUIPHHK kepada :a. Menteri untuk total kapasitas produksi 6.000 (enam ribu) meter kubikatau lebih per tahun; ataub. Kepala Dinas Kehutanan Provinsi untuk total kapasitas produksi lebihdari2.000(duaribu)meterkubiksampaidengankurangdari 6.000(enam ribu) meter kubik per tahun;(3) Tahapanpermohonanizinperluasanmengacupadatahapanpermohonanizinsebagaimanadiaturdalamperaturanini,denganpersyaratancukupmemperbaharui izin lingkungan atau SPPL.(4) IPKR tidak diizinkan untuk memperluas kapasitas di atas 2.000 (dua ribu)meter kubik.BAB IVIZIN USAHA INDUSTRI PRIMER HASIL HUTAN BUKAN KAYU (IUIPHHBK)Bagian KesatuJenis, Pemohon, Penilaian, Penolakan/Pemberian IzinPasal 20(1) Jenis industri PHHBK berupausahaskalakecil,skalamenengahatauskalabesar, wajibmemilikiTandaDaftarIndustri(TDI)untukmendapatkan Izin Usaha Industri (IUI).(2) Setiap pendirian atau perluasan industri primer hasil hutan bukan kayuskalamenengahdanskalabesar,wajibmemilikiizinusahaindustriatau izin perluasan.(3) Industriprimer hasilhutanbukankayuskalakecilsebagaimanadimaksud pada ayat (1), hanya dapat diberikan kepada :a. perorangan; ataub. koperasi.(4) IndustriPrimerHasilHutanBukanKayuskalamenengahdanskalabesar sebagaimana dimaksud pada ayat (1), dapat diberikan kepada :a. perorangan;b. koperasi;c. BUMS;d. BUMD; ataue. BUMN.(5) Persyaratan.-12-(5) PersyaratanpemberianIUIPHHBKskalakecilsebagaimanadimaksudpada ayat (3), dengan ketetentuan :a. untukperoranganberupacopyKTP,suratketerangantanah(milik/sewa),NPWP,izin/keteranganyangberkaitandenganbangunan yang digunakan, dan daftar tenaga kerja;b. untukkoperasiberupaaktependiriankoperasi perubahannya yangtelah disahkan Notaris beserta, surat keterangan tanah (milik/sewa),NPWP,izin/keteranganyangberkaitandenganbangunanyangdigunakan, dan daftar tenaga kerja.(6) PersyaratanpemberianIUIPHHBKskalamenengahdanskalabesarsebagaimana dimaksud pada ayat (4), berupa :a. Surat dan Daftar isian permohonan sebagaimana pada lampiran I;b. AktependirianperusahaanataukoperasiataucopyKTPuntukperorangan;c. Izin Lingkungan atau SPPL;d. NPWP.(7) Permohonan IUIPHHBK skala kecil disampaikan kepada Bupati/Walikotadengan tembusan kepada Direktur Jenderal, Gubernur dan Kepala Balai.(8) PermohonanIUIPHHBKskalamenengahdanskalabesardisampaikankepadaGubernuru.p.KepalaDinasProvinsidengantembusankepadaMenteri, Bupati/Walikota, dan Direktur.(9) Dalam hal persyaratan sebagaimana dimaksud ayat (5) dan ayat (6) tidakmemenuhisyarat,makaKepalaDinasKabupaten/Kotaatau KepalaDinasProvinsi menerbitkansuratpenolakan permohonansesuaiskalausahakecilataumenengahatauskalabesarsebagaimanaayat(7)danayat (8) paling lambat 2 (dua) hari kerja dan berkas dikembalikan kepadapemohon.(10) Dalamhalpersyaratansebagaimanadimaksudpadaayat(5) memenuhisyarat, Bupati/Walikota menerbitkan IUIPHHBK skala kecil dalam waktu5 (lima) hari kerja.(11) Dalamhalpersyaratansebagaimanadimaksudpadaayat(6)memenuhisyarat,GubernurmenerbitkanIUIPHHBKpalinglambat5(lima) harikerja.(12) Dalamhal Bupati/Walikota tidakmenerbitkanIUIPHHBKsebagaimanadimaksuddalamayat(10),KepalaBalai menerbitkanIUIPHHK dalamwaktu 2 (dua) hari kerja.(13) Dalamhal Gubernur tidakmenerbitkanIUIPHHBKsebagaimanadimaksuddalamayat(11), Direktur Jenderal menerbitkanIUIPHHKdalam waktu 2 (dua) hari kerja.Bagian KeduaPembangunan PabrikPasal 21(1) BerdasarkanIUIPHHBKsebagaimanadimaksudpadaPasal20,PemegangIzinwajibmembangunpabrikdansaranaproduksisesuaiketentuandanbataswaktuyangtelahditetapkandanmenyampaikanlaporankemajuanrealisasipembangunanpabrikdansaranaproduksitiapbulankepada KepalaDinasKabupaten/Kotaatau KepalaDinasProvinsi.(2) KepalaDinasKabupaten/Kotaatau KepalaDinasProvinsimelakukanpemeriksaan lapangan terkait realisasi pembangunan pabrik dan saranaproduksi kepada pemegang IUIPHHBK.(3) Berdasarkan..-13-(3) Berdasarkanpemeriksaanlapangansebagaimanadimaksudpadaayat(2),PemegangIUIPHHBKtidakmerealisasikanpembangunanindustrisesuaiketentuandanbataswaktuyangtelahditetapkan,maka KepalaDinasKabupaten/Kotaatau KepalaDinasProvinsi sesuaiskalausahamenerbitkan surat teguran tertulis sebanyak 2 (dua) kali dalam tenggangwaktu masing-masing 6 (enam) tahun.(4) Dalamhalmateritanggapanatasteguransebagaimanadimaksudpadaayat (3) dapat diterima, Kepala Dinas Kabupaten/Kota atau Kepala DinasKehutananProvinsi dalamjangkawaktu2(dua)harikerja menerbitkanKeputusan pembatalan teguran sesuai skala usaha.(5) Dalamhalmateritanggapanatastegurankeduatidakdapatditerima,KepalaDinasKabupaten/KotaatauKepalaDinasKehutananProvinsidalamjangkawaktu2(dua)harikerja menerbitkanKeputusanpembatalan IUIPHHBK.BAB VIZIN PERLUASAN IZIN USAHA INDUSTRI PRIMER HASILHUTAN BUKAN KAYUPasal 22(1) PemegangIUIPHHBKdapatmelakukanproduksimelebihikapasitasizinproduksisampaidengan30%(tigapuluhpersen)setelahmelaporkanperluasankepada DirekturatauKepalaDinasProvinsi dandiverifikasiKepala Dinas Kabupaten/Kota sesuai kewenangannya.(2) DalamhalIUIPHHBKmerencanakanpeningkatankapasitasproduksilebih dari 30% (tiga puluh persen) dari kapasitas izin produksi, pemegangIUIPHHBK wajib mengajukan izin perluasan IUIPHHBK.(3) Tahapanpermohonanizinperluasan IUIPHHBK mengacupadatahapanpermohonanizinsebagaimanadiaturdalamperaturanini,denganpersyaratan cukup memperbaharui izin lingkungan atau SPPL.BAB VIIUIPHHK ATAU IUIPHHBK DALAM IUPHHK ATAU DALAM AREAL IUPHHBKATAU DALAM AREAL PENGELOLA HUTANBagian KesatuUmumPasal 23(1) IUIPHHKdan/atauIUIPHHBK dapatdiberikan dalamarealkerjaIUPHHKatauIUPHHBKatauPengelola Hutan denganjenisindustriyangbahanbaku utamanya berasal dari IUPHHK atau IUPHHBK atau Pengelola Hutan.(2) DalamhalIUPHHK-HTatau Pengelola Hutan menghasilkanhasilhutanikutanberupaHHBK,dapatdiberikanIUIPHHBKdalamarealkerjaIUPHHK-HT atau Pengelola Hutan.(3) IUIPHHKdan/atauIUIPHHBKdalamarealkerjasebagaimanadimaksudayat(1)danayat(5)berlakusepanjangIUPHHKatauIUPHHBKatauPengelolaan Hutan berlaku.Bagian Kedua..-14-Bagian KeduaPemohon dan Persyaratan PermohonanPasal 24IUIPHHK dan/atau IUIPHHBK di dalam areal kerja IUPHHK atau IUPHHBK atauPengelola Hutan, dapat diberikan kepada :a. Pemegang IUPHHK atau IUPHHBK;b. Pengelola Hutan.Pasal 25Syarat permohonan IUIPHHK dan/atau IUIPHHBK di dalam areal kerja IUPHHKatauIUPHHBKatauPengelola Hutan sebagaimanadimaksud dalamPasal24terdiri dari :a. SKIUPHHKatauIUPHHBKatauPeraturanPemerintahPengelolaHutanyang masih berlaku;b. Suratdan Daftarisianpermohonan yangdibubuhimeterai sebagaimanapada Lampiran I;c. Surat pernyataan nilai investasi yang dibubuhi meterai dan ditandatanganioleh Direksi sebagimana pada Lampiran II;d. Izin Lingkungan;e. Sertifikat PHPL dengan kategori Baik yang masih berlaku;f. AktependirianPerusahaan/Koperasi besertaperubahannya yangtelahdisahkan notaris;g. Nomor Pokok Wajib Pajak (NPWP).Pasal 26(1) Industri Portable Pengolahan Kayu (IPPK) dapat beroperasi dan diberikankepada :a. Pemegang IUPHHK;b. Pengelola Hutan.(2) Jenisindustrisebagaimanadimaksudpadaayat(1)hanyauntukmengolahlimbahpembalakandiarealpemegangIUPHHK HA/HPH atauPengelola hutan.(3) Pengecualianayat(2)dapatdigunakandiarealIUPHHK-HT/HTIatauHTR.(4) Jenismesin portable sebagaimanadimaksudpadaayat(1),antaralainportablebandsaw atau portablecircularsaw dan/atau portablerotarypeeler atau portable slicer dan/atau portable chipper.Pasal 27(1) Permohonan sebagaimana dimaksud Pasal 24 dan Pasal 25 disampaikankepadaMenteriu.p.KepalaBKPMdengantembusankepadaDirekturJenderal, Gubernur dan Bupati/Walikota.(2) PemohonizinIPPKdiarealHTRdiajukankepadaKepalaBalai dengantembusan Kepala Dinas Kehutanan Kabupaten/Kota.Bagian KetigaPenilaian, Penolakan/Pemberian IzinPasal 28(1) KepalaBKPMdalamjangkawaktu 2 (dua)harikerjamelakukanpemeriksaanataskelengkapanpersyaratansebagaimanadimaksuddalamPasal 25,yangpelaksanaannyadilakukanolehPegawaiKementerianLingkunganHidupdanKehutanan (L.O) yangditempatkanpada BKPM.(2) Dalam hal.-15-(2) Dalamhalpermohonantidakmemenuhisyaratsebagaimanadimaksudpada Pasal 25, berkas permohonan dikembalikan.(3) Dalamhalpermohonanmemenuhikelengkapanpersyaratansebagaimana dimaksud pada ayat (1), L.O meneruskan permohonan IPPKkepada Sekretaris Jenderal untuk disampaikan kepada Direktur Jenderaldalam jangka waktu 1 (satu) hari kerja.(4) DirekturJenderalmelaluiDirekturmelakukan penelaahanteknisdalamrangkapenetapankapasitasproduksi IPPK palinglambat 5 (lima)harikerja danmenyampaikanhasilpenelaahantekniskepadaDirekturJenderal.(5) KepalaBalai menelaah pemohonan IPPKdiarealHTRdalamjangkawaktu2(dua)harikerja,danmelakukanverifikasi lapangan dalamjangka waktu 7 (tujuh) hari kerja.Pasal 29(1) DalamhalhasilpenelaahanteknissebagaimanadimaksuddalamPasal28 ayat(4) dinyatakan tidak memenuhisyarat,DirekturJenderalmenyampaikanhasilpenelaahantersebutkepadaKepalaBKPM yangberisipenolakanpermohonan melaluiSekretarisJenderaldalamjangkawaktu 2 (dua) hari kerja.(2) Berdasarkanhasilpenelaahansebagaimanadimaksudpadaayat(1),KepalaBKPMdalamjangkawaktu 2 (dua)harikerjamenerbitkansuratpenolakan permohonan izin.(3) Dalamhalhasilpenelaahanteknis sebagaimanadimaksuddalamPasal28 ayat(4) dinyatakan memenuhisyarat,DirekturJenderalmenyampaikankonsepKeputusantentangPemberian IPPK kepadaKepalaBKPMmelaluiSekretarisJenderalpalinglambat2(dua)harikerja.(4) BerdasarkankonsepKeputusan sebagaimanadimaksudpadaayat(1),SekretarisJenderalmelakukanpenelaahanhukumterhadapkonsepKeputusan Pemberian IPPK dan menyampaikannya kepada Kepala BKPMpaling lambat 3 (tiga) hari kerja.(5) BerdasarkankonsepKeputusanyangdisampaikanSekretaris Jenderalsebagaimanadimaksudpadaayat(4),KepalaBKPMatasnamaMenterimenerbitkan Keputusan Pemberian IPPK paling lambat 3 (tiga) hari kerjadengan format sebagaimana Lampiran VII.Pasal 30(1) Dalam hal permohonan IPPK sebagaimana dimaksud dalam Pasal 28 ayat(5) tidak memenuhi syarat, kepala Balai dalam jangka waktu 2 (dua) harikerja menolak permohonan.(2) Dalamhalmemenuhisyaratteknislapangan,KepalaBalaimenerbitkanIPPK dalam waktu 3 (tiga) hari kerja.Pasal 31(1) Berdasarkan Izin IPPK sebagaimana dimaksud dalam Pasal 29, Pemegangizin IPPK wajib menyampaikan laporan kemajuan realisasi pembangunanpabrik dan saranaproduksi tiap bulan kepada Kepala Balai di lapangandanhasilnyadilaporkankepada DirekturdenganformatsebagaimanaLampiran III.(2) Berdasarkan..-16-(2) Berdasarkan Laporan sebagaimanadimaksudpadaayat(1),PemegangIzinIPPK tidakmerealisasikan kegiatan di lapangan sesuaiketentuandanbataswaktuyangtelahditetapkan,makaDirekturJenderalatasnamaMenterimenerbitkansurattegurantertulissebanyak2(dua)kalidalamtenggangwaktumasing-masing 6(enam)bulankalendersejaksaat surat teguran diterbitkan.(3) Dalamhalmateritanggapanatasteguransebagaimanadimaksudpadaayat(2)dapatditerima,DirekturJenderalatasnamaMenterimenerbitkan surat pembatalan teguran.(4) Dalamhalmateritanggapanatasteguransebagaimanadimaksudpadaayat(2)tidakdapatditerima,DirekturJenderalmenyampaikankonsepKeputusan pembatalan Izin IPPK kepada Kepala BKPM melalui SekretarisJenderal.(5) Sebelum diterbitkan Keputusan pembatalan sebagaimana dimaksud padaayat (5), pemegang izin dipanggil dalam rangka menerapkan asas audi etalteram partem (mendengar kedua belah pihak sebelum diputuskan).(6) BerdasarkankonsepKeputusansebagaimanadimaksudpadaayat(5),KepalaBKPMatasnamaMenteri dalamjangkawaktu2(dua)harikerjamenerbitkan surat pembatalan Izin IPPK.Pasal 32(1) IPPKtidakdapat diperluas kapasitasdanproduksinya,kecualiuntukIPPK di areal IUPHHK-HTI(2) PerluasanIPPKdiarealHTImengikutitahapansebagaimanadimaksuddalam Pasal 22 ayat (2) dan ayat (3).BAB VIIMASA BERLAKU DAN EVALUASI IUIPHH, IZIN IPKR dan IZIN IPPKPasal 33(1) IUIPHH, IzinIPKRdanIzinIPPK berlakuselamaindustriprimerhasilhutan yang bersangkutan beroperasi dengan evaluasi menyeluruh setiap5 (lima) tahun.(2) IzinIPPK berlakusepanjangIUPHHKatauIUPHHBKatau PengelolaHutan masih berlaku dengan evaluasi menyeluruh setiap 5 (lima) tahun.(3) IUIPHH,IzinIPKRatauIzinIPPK sebagaimanadimaksud padaayat(1)dinyatakantidakberoperasiapabiladalamjangkawaktu3(tiga)tahunberturut-turuttidakmelakukanproduksimengolahbahanbaku danDirektur Jenderal atas nama Menteri menerbitkan Surat Pembekuan Izin(SPI) tidak produksi.(4) Dalamhal pembekuanizinsebagaimanadimaksudayat(3)telahmelampauijangkawaktu1(satu)tahun, DirekturJenderalmenyiapkankonsep pembatalan kepada Kepala BKPM melalui Sekretaris Jenderal.(5) Berdasarkan ayat(4)kepalaBKPM menerbitkan pembatalanizindalamjangka waktu 2 (dua) hari kerja.Pasal 34(1) Evaluasi parsial IUIPHH,IzinIPKR atauIzinIPPK dilakukan1(satu)tahunsekali meliputiaspekpenyediaanbahanbakuyangdiolahtermasuk legalitasnya.(2) Evaluasisebagaimanadimaksudpadaayat(1)dilakukanoleh KepalaBalai.(3) Dalam hal-17-(3) Dalam hal hasil evaluasi IUIPHH, IPKR atau IPPK tidak beroperasi/tidakberproduksi,DirekturJenderalatauKepalaDinasProvinsi atauKepalaBalai sesuaikewenangannya menerbitkanperingatantertulis kepadapemegangizindan menerbitkan SPI danmenerbitkanpembatalanizinsebagaimana dimaksud dalam Pasal 33 ayat (3), ayat (4), dan ayat (5).BAB VIIIPERUBAHAN KOMPOSISI DAN PERUBAHAN PENGGUNAAN MESIN PRODUKSIUTAMA pada IPPKBagian KesatuPerubahan KomposisiPasal 35PemegangizinIPPKtidakdapatmengajukanperubahan komposisi dan/ataukapasitas produksi.Bagian KeduaPerubahan Penggunaan Mesin Produksi Utama Pada IUIPHHKPasal 36(1) Perubahanpenggunaanmesinproduksiutama dapatdilakukandenganpenggantian dan/atau penambahan mesin produksi utama dalam rangkapeningkatanproduktifitas,diversifikasibahanbakuataudiversifikasiproduk.(2) Mesinproduksiutamasebagaimanadimaksudpadaayat(1)adalahmesin-mesinproduksipadajenisIPHHK/IPHHBKyangberpengaruhlangsung terhadap kapasitas produksi.(3) PemegangIUIPHHyangmelakukan Perubahanpenggunaanmesinproduksi utama wajib mengajukan permohonan kepada :a. Direkturuntukindustriprimerhasilhutankayudengankapasitasproduksi6.000(enamribu)meterkubikper tahunataulebihdanIUIPHHKdan/atauIUIPHHBKyangindustrinyaberadadalamarealIUPHHK dan/atau IUPHHBK;b. Gubernuru.p. KepalaDinasProvinsiuntukindustriprimerhasilhutan kayu dengan kapasitas produksi diatas 2000 (dua ribu) meterkubik sampai dengan kurang dari 6.000 (enam ribu) meter kubik pertahun;(4) Berdasarkansuratpermohonan perubahanpenggunaanmesinproduksiutama sebagaimanadimaksudpadaayat(3),Direkturatau GubernursesuaikewenangannyamenyampaikansuratpemberitahuankepadaPemegang IUIPHH untuk melakukan perubahanpenggunaanmesinproduksiutama danmenyampaikanlaporanrealisasiperemajaanmesintiap bulan.(5) Dalamhalterjadipenambahan/pengurangannilaiinvestasiakibatadanyapenambahan/penggantianmesin-mesinproduksiutama,pemohonwajibmenjelaskanperubahannilaiinvestasitersebutsebagaimanaformatpadalampiranVI,sebagaisalahsatukelengkapanpermohonan perubahan penggunaan mesin produksi utama.(6) Berdasarkanlaporanrealisasi perubahanpenggunaanmesinproduksiutama sebagaimanadimaksudpadaayat(4),Direkturatau Gubernursesuai kewenangannya menugaskan Tim untuk melakukan pemeriksaanlapangan perubahanpenggunaanmesinproduksiutama yanghasilnyadilaporkan kepada Direktur atau Kepala Dinas Provinsi.(7) Berdasarkan.-18-(7) Berdasarkan laporan,Direkturatau Gubernur sesuaikewenangannyamenerbitkansuratpersetujuan perubahanpenggunaanmesinproduksiutama sepanjangtidakmenambahkapasitasproduksisebagaimanaformat pada lampiran IX.BAB IXHAK, KEWAJIBAN DAN LARANGAN PEMEGANG IZIN USAHA INDUSTRI PRIMERHASIL HUTAN, IPKR dan IPPKPasal 37Setiap pemegang IUIPHH, IPKR dan IPPK memiliki hak untuk :a. Memperoleh kepastian dalam menjalankan usahanya; dan/ataub. Mendapatkanpelayanan danpembinaanteknis dariPemerintah danPemerintah Daerah.Pasal 38(1) Pemegang IUIPHH wajib :a. menjalankan usaha industri sesuai dengan izin yang dimiliki;b. mengajukanizinperluasan,apabilamerencanakanperluasanproduksimelebihi30%(tigapuluhperseratus)darikapasitasproduksi yang diizinkan;c. menyusunrencanapemenuhanbahanbakuindustri(RPBBI)setiaptahun dan disampaikan kepada Direktur atau Kepala Dinas ProvinsiatauKepalaDinasKabupaten/KotadenganmelampirkancopySertifikatLegalitasKayuatauKontrakSertifikasidenganLembagaVerifikasiLegalitasKayudalamhalsertifikasimasihdalamprosesatauDeklarasiKesesuaianPemasok(DKP)sesuaiketentuanyangberlaku;d. menyusun dan menyampaikan laporan bulanan realisasi pemenuhandan penggunaan bahan baku serta produksi;e. membuatdanmenyampaikanlaporanmutasikayubulat(LMKB)atau laporan mutasi hasil hutan bukan kayu (LMHHBK);f. membuatdanmenyampaikanlaporanmutasihasilhutanolahan(LMHHO);g. melaporkansecaraberkalakegiatandanhasilindustrinyakepadapemberiizindaninstansiyangdiberikankewenangandalampembinaan dan pengembangan industri primer hasil hutan;h. memilikidan/ataumempekerjakantenagapengukurandanpengujian hasil hutan bersertifikat;i. menyampaikanpemberitahuantertulisapabilamengadakanperubahanterhadap nama,alamatdanataupenanggungjawabperusahaanselambatlambatnya1(satu)bulansetelahperubahandilakukan;j. melaksanakanupayakeseimbangan supply-demand dankelestariansumberbahanbaku,antaralainmelaluiupayameningkatkanpenggunaan bahan baku kayu dari non hutan alam (kayu dari hutantanaman,hutanrakyatdanperemajaanperkebunan),sertamelakukankerjasamaataukemitraandenganmasyarakat dalampengadaan bahan baku dari hasil pembangunan hutan tanaman danhutanrakyatsertasecaraaktifmelakukanpenanamanataumembantupengadaanbibitkepadamasyarakatdenganrasiomengolah1(satu)meterkubikkayudiwajibkanmembantupengadaanbibit5-10pohon,antaralainuntukjenis-jeniscepattumbuh;k. mengurus/menyesuaikan.....-19-k. mengurus/menyesuaikanSertifikatLegalitasKayusesuaidengankapasitas produksi;l. memfasilitasisertifikasilegalitaskayuhutanrakyatyangmenjadimitra industri dalam pemenuhan jaminan pasokan bahan baku; danm. menggunakanbahanbakudan/atauprodukyangtelahmemilikiS-PHPL atau S-LK atau Deklarasi Kesesuaian Pemasok.(2) Ketentuan pedoman penyusunan dan penyampaian Rencana PemenuhanBahan Baku Industri (RPBBI) sebagaimana dimaksud pada ayat (1) hurufc, diatur dengan Peraturan Menteri.Pasal 39(1) Pemegang IPKR dan IPPK wajib :a. menjalankan usaha industri sesuai dengan izin yang dimiliki;b. mengajukanizinperluasan,apabilamerencanakanperluasanproduksimelebihi30%(tigapuluhperseratus)darikapasitasproduksi yang diizinkan;c. menyusunrencanapemenuhanbahanbakuindustri(RPBBI)setiaptahun dan disampaikan kepada Direktur atau Kepala Dinas ProvinsiatauKepalaDinasKabupaten/KotadenganmelampirkancopySertifikatLegalitasKayuatauKontrakSertifikasidenganLembagaVerifikasiLegalitasKayudalamhalsertifikasimasihdalamprosesatauDeklarasiKesesuaianPemasok(DKP)sesuaiketentuanyangberlaku;d. menyusun dan menyampaikan laporan bulanan realisasi pemenuhandan penggunaan bahan baku serta produksi;e. membuatdanmenyampaikanlaporanmutasikayubulat(LMKB)atau laporan mutasi hasil hutan bukan kayu (LMHHBK);f. membuatdanmenyampaikanlaporanmutasihasilhutanolahan(LMHHO);g. melaporkansecaraberkalakegiatandanhasilindustrinyakepadapemberiizindaninstansiyangdiberikankewenangandalampembinaan dan pengembangan industri primer hasil hutan; danh. menerima/memintabantuantenagapengukurandanwajibpengujiansertifikatdariIUIPHHyangmenerimakayuolahanatauIUPHH mitra kerjanya.BAB XPEMBINAAN DAN PENGAWASANPasal 40(1) Pembinaan dan pengawasan dilaksanakan oleh :a. Direkturuntuk IPHHK dengankapasitasproduksi diatas2.000(duaribu) meter kubik sampai dengan 6.000 (enam ribu) meter kubik pertahun atau lebih dan IUIPHHK dan/atau IUIPHHBK yang industrinyaberada dalam areal IUPHHK dan/atau IUPHHBK;b. Gubernur u.pKepalaDinasProvinsi untuk IPHHK dengankapasitasproduksikurangdari6.000(enamribu)meterkubikpertahun atauIPHHBK;c. KepalaUPTatauKepalaDinasKehutananKabupaten/KotauntukIPKR dan IPPK.(2) Dalam hal.-20-(2) Dalamhalterdapatpelanggaranadministratifberdasarkanhasilpembinaandanpengawasansebagaimanadimaksudpadaayat(1),ditindaklanjutisesuaidenganketentuanperaturanperundang-undangan.BAB XIPERUBAHAN (ADDENDUM)IZIN USAHA INDUSTRI PRIMER HASIL HUTANPasal 41(1) Perubahan(addendum)izinusahaindustriprimerhasilhutandapatdilaksanakansebagaiakibatperubahan/penggantiannamaperusahaanpemegangizindenganatautanpamengubahbadanhukumpemegangizin.(2) Perubahansebagaimanadimaksudpadaayat(1)dilaporkankepadaDirektur,danDirekturmenerbitkansuratketerangansebagaimanadimaksud pada ayat (1).BAB XIIPEMINDAHAN LOKASI IZIN USAHA INDUSTRI PRIMER HASIL HUTANPasal 42(1) Pemindahan lokasi IUIPHH dapat dilakukan dalam :a. satu kecamatan;b. antar kecamatan dalam satu wilayah Kabupaten/Kota;c. antar Kabupaten/Kota dalam satu wilayah Provinsi; ataud. antar Provinsi.(2) DalamhalpemegangizinakanmemindahkanlokasiIUIPHH,wajibmengajukan permohonan kepada pemberi izin.(3) PemindahanlokasiIUIPHHantarkecamatandalamsatu wilayahKabupaten/Kotasebagaimanadimaksudayat(1)hurufbdenganSuratPernyataanKesanggupanPengelolaandanPemantauanLingkunganHidup(SPPL)atauIzinLingkungandilokasiyangbaruberikutdokumennya sesuai ketentuan peraturan perundang-undangan.(4) Pemindahan lokasi IUIPHH antar kabupaten dalam satu wilayah Provinsisebagaimanadimaksudayat(1)hurufcdenganSuratPernyataanKesanggupanPengelolaandanPemantauanLingkunganHidup(SPPL)atauIzinLingkungandilokasiyangbaruberikutdokumennyasesuaiketentuan peraturan perundang-undangan.(5) PemindahanlokasiIUIPHHdalamsatukecamatan,antarkecamatandalam satu wilayah kabupaten dan antar kabupaten dalam satu wilayahprovinsisebagaimanadimaksudpadaayat(1) diberikanmelaluimekanisme adendum izin lama.(6) PemindahanlokasiIUIPHHantarProvinsi sebagaimanadimaksudpadaayat (1) huruf d diberikan melalui mekanisme permohonan IUIPHH baru.(7) Permohonan izin pemindahan lokasi sebagaimana dimaksud ayat (5) danayat(6),disampaikankepadaMenteriu.p.KepalaBKPMatau KepalaDinas Provinsi sesuai kewenangannya.(8) DirekturJenderal melaluiDirektur atauKepalaDinasProvinsisesuaikewenangannya melakukan penelaahanteknispermohonan izinpemindahanlokasisebagaimanadimaksudayat(5)danayat (6) yangdimohonpalinglambat7(tujuh)harikerja danmenyampaikanhasilpenelaahan teknis kepada Direktur Jenderal sesuai kewenangannya.(9) Dalam hal hasil penelaahan teknis sebagaimana dimaksud ayat (8) tidakmemenuhi syarat,DirekturJenderalatauKepalaDinasProvinsisesuaikewenangannya menerbitkan surat penolakan.(10) Dalam hal.-21-(10) Dalamhalhasilpenelaahanteknissebagaimanadimaksudayat(8)memenuhi syarat,DirekturJenderalatauKepalaDinasProvinsimenyiapkandanmenyampaikankonsepsuratkeputusanKepalaBKPMatasnamaMenteriatau Gubernur untukditandatanganisebagaisuratkeputusan pemberian izin pemindahan lokasi.Pasal 43IPKR tidak dapat dipindahkan.BAB XIIISANKSIPasal 44(1) Pelanggaran terhadap kewajiban dan larangan diluar pelanggaran pidanayangdiaturdalam Undang-UndangNomor41Tahun1999danUndang-Undang Nomor 18 Tahun 2013, dikenakan sanksi administratif.(2) Sanksidantatacarapengenaansanksiadministratifsebagaimanadimaksud pada ayat (1), diatur tersendiri dengan Peraturan Menteri.BAB XIVKETENTUAN LAIN-LAINPasal 45(1) PemberianIUIPHHdanIzinPerluasantetaptundukpadaketentuantentangbidangusahatertutupdanbidangusahayangterbukadenganpersyaratantertentubagipenanamanmodalsesuaidenganketentuanperaturan perundang-undangan.(2) DalamhalterdapatkepemilikanmodalasingpadapermohonanIUIPHH,persyaratanpermohonanIUIPHHdilengkapidenganizinprinsippenanaman modal yang diterbitkan oleh Kepala BKPM.BAB XVKETENTUAN PERALIHANPasal 46(1) Padasaatperaturaninimulaiberlaku,maka permohonansemuajenisIzinUsahaIndustriyangtelahada dantelahmemenuhipersyaratansebelumPeraturanMenteriiniberlaku,tetapdiprosessesuaiketentuanPeraturan Menteri ini.(2) Terhadap IUIPHH yang sudah ada tetap sah dan berlaku, dan selanjutnyamenyesuaikan dengan Peraturan ini.(3) DalamhalperluasanIUPHHKlebihdari2000(duaribu)sampaidengan6000(enamribu)meterkubik,diberikanolehKepalaDinasKehutananProvinsiwajibdilengkapidenganpembaharuan IzinlingkunganminimalSPPL.BAB XVI.-22-BAB XVIKETENTUAN PENUTUPPasal 47PadasaatPeraturanMenteriinimulaiberlaku,makaPeraturanMenteriKehutananNomorP.55/Menhut-II/2014tentangIzinUsahaIndustriPrimerHasil Hutan, dicabut dan dinyatakan tidak berlaku.Pasal 48Peraturan Menteri ini mulai berlaku pada tanggal diundangkan.Agarsetiaporangmengetahuinya,memerintahkanpengundanganPeraturanMenteri ini dengan penempatannya dalam Berita Negara Republik Indonesia.Ditetapkan di Jakartapada tanggal 26 Maret 2015MENTERI LINGKUNGAN HIDUP DANKEHUTANAN REPUBLIK INDONESIA,ttd.SITI NURBAYADiundangkan di Jakartapada tanggal 30 Maret 2015MENTERI HUKUM DAN HAMREPUBLIK INDONESIA,ttd.YASONNA H. LAOLYBERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA TAHUN 2015 NOMOR 473salinan sesuai dengan aslinyaKEPALA BIRO HUKUM DAN ORGANISASI,ttd.KRISNA RYA1LAMPIRAN I PERATURAN MENTERI LINGKUNGAN HIDUP DAN KEHUTANANNOMOR : P.13/Menlhk-II/2015TENTANG :IZIN USAHA INDUSTRI PRIMER HASIL HUTANCONTOH FORMAT SURAT DAN DAFTAR ISIAN PERMOHONAN IZIN USAHAINDUSTRI PRIMER HASIL HUTANNomor :Lampiran : 1 (satu) berkasPerihal : PermohonanIUIPHHK/IUIPHHBK*Kepada Yth.Menteri LingkunganHidupdanKehutanan u.p.KepalaBKPM/Gubernur.../Bupati/Walikotadi -............................DenganinikamimengajukanpermohonanuntukmendapatkanIzinUsahaIndustriPrimerHasilHutan Kayu/Bukan Kayu*, dengan data sebagai berikut :1. Nama Pemohon/Perusahaan :......................................................................2. Alamat Pemohon / Kantor :......................................................................3. Nomor Induk Kependudukan :......................................................................4. Lokasi Pabrik :......................................................................Dalam Kawasan Industri :Ya / Tidak / Belum Ditetapkan*5. Tujuan Produksi:a. Mengolah kayu bulat menjadi kayu olahan ..............b. Mengolah kayu olahan .............. menjadi kayu olahan lain ...................c. Mengolah HHBK ........ menjadi ..................6. Jenis produk dan kapasitas produksi2:No Jenis Industri Ragam Produk Kapasitas Produksi per Tahun1.2.7. Status Penanaman Modal : PMA/PMDN/Non PMA-PMDN*8. Nilai Investasi : Rp. ...................... ( ..................................... ) **)9. Penyerapan Tenaga Kerja : Laki-laki : ..................Perempuan : ...............10. Sumber bahan baku : .....................................................................11. SebagaibahankelengkapanpermohonanterlampirkamisampaikanDaftarIsianPermohonanIUI beserta dokumen pendukungnya.Demikian permohonan kami, atas bantuan dan persetujuannya kami sampaikan terima kasih.TEMBUSANdisampaikan Kepada Yth.: .................., .............................1. Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan *; Nama dan tanda tangan Pemohon2. Menteri Perindustrian; Asli bermeterai Rp. 6.000,003. Gubernur ... ;4. Bupati/Walikota ... *;5. Direktur Jenderal Pengelolaan Hutan Produksi Lestari;6. Kepala Dinas Provinsi ... ;7. Kepala Dinas Kabupaten/Kota ...*; ( ........................................ )8. Kepala Balai Pemantauan Pemanfaatan Hutan Produksi ...*) Coret yang tidak perlu**) Nilai Investasi diisi sesuai dengan kondisi;Contoh : Industri di dalam kawasan hutan, nilai investasi terkait aset tanah tidak perlu diisiDAFTAR .....2DAFTAR ISIANPERMOHONAN IZIN USAHA INDUSTRI PRIMER HASIL HUTAN KAYU/BUKANKAYU*I. DATA UMUMA. ADMINISTRASI PERUSAHAAN1 Pemohona Nama Pemohon/Kuasa : ....................................b Alamat dan Nomor Telepon : ....................................c Nomor Induk Kependudukan : ....................................2 Perusahaana Nama Perusahaan : ....................................b Nomor Pokok Wajib Pajak (NPWP) : ....................................c Alamat dan Nomor Telepon : ....................................3 Status penanaman modal : PMA / PMDN / Non PMA-PMDN*4 Akta Pendirian Perusahaana Nama Notaris : ....................................b Nomor Akta : ....................................c Tanggal Akta : ....................................d Nomor Pengesahan Akta DariKemenkumham: ....................................5 Akta Pendirian Perusahaana Nama Notaris : ....................................b Nomor Akta : ....................................c Tanggal Akta : ....................................d Nomor Pengesahan Akta DariKemenkumham: ....................................(Akta Perubahan yang menjelaskan susunan Direksi/Penanggungjawab danPemegang Saham terbaru)6 Penanggung Jawab Perusahaana Direktur Utama : ....................................b Direktur : ....................................c Komisaris Utama : ....................................d Komisaris : ....................................7 Tujuan Produksi :a Mengolah kayu bulat menjadi kayu olahan b Mengolah kayu olahan ... menjadi kayu olahan (bentuk) lain c Mengolah HHBK ... menjadi ...B. RENCANA LOKASI PABRIKI Lokasi Pabrik : ....................................a Lahan Peruntukan Industri (LPI) : ....................................b Di dalam Kawasan Industri/Kawasan Berikat: ....................................c Di luar Kawasan Industri/Kawasan Berikat: ....................................d Komplek Industri : ....................................efDalam areal IUIPHHK/IUIPHHBKDaerah lainnya::........................................................................II Luas .....3II Luas tanah (M2) : ....................................III Alamat Pabrik : ....................................C. RENCANA PENYELESAIAN PEMBANGUNAN PABRIK DAN SARANA PRODUKSI1 Penyelesaian Pembangunan Pabrika Pengolahan kayu bulat menjadikayu olahan: Bulan ............ Tahun ................b Pengolahan kayu olahan menjadikayu olahan lain: Bulan ............ Tahun ................c Pengolahan HHBK ..... menjadi ..... : Bulan ............ Tahun ................2 PenyelesaianPembangunanSaranaProduksia Pengolahan kayu bulat menjadikayu olahan: Bulan ............ Tahun ................b Pengolahan kayu olahan menjadikayu olahan lain: Bulan ............ Tahun ................c Pengolahan HHBK ..... menjadi ..... : Bulan ............ Tahun ................D. RENCANA NILAI INVESTASI1 Modal Tetapa Tanah **) : Rp. b Bangunan : Rp. c Mesin/Peralatan : Rp. d Dan Lain-lain : Rp. 2 Modal Kerjaa Bahan Baku untuk . Bulan : Rp. b Upah : Rp. c Dan Lain-Lain : Rp. 3 Sumber Pembiayaana Modal Sendiri : Rp. b Pinjaman : Rp. E. RENCANA PENYERAPAN TENAGA KERJA1 Pengunaan Tenaga Kerja Indonesiaa Wanita : . Orangb Laki-Laki : . Orangc Jumlah : . Orang2 Pengunaan Tenaga Kerja Asinga Jumlah : . Orangb Negara Asal : . Orangc Keahlian/Jabatan : . Orangd Jangka Waktu Tinggal di Indonesia : . OrangF. RENCANA PEMASARAN1 Dalam Negeria Jenis produk : (.......... % )b Jenis produk : (.......... % )c Jenis produk : (.......... % )d .. : (.......... % )2. Ekspor.....4II. DATA TEKNISA. RENCANA PRODUKSIJenis Industri, Ragam Produk dan Kapasitas Produksi:No. Jenis Industri Ragam Produk Kapasitas Produksi per Tahun1.2.3.B. DAFTAR RENCANA MESIN DAN PERALATAN YANG DIGUNAKANa. Mesin/Peralatan Produksi ImporNo.NamaMesin/PeralatanUtamaJumlah(Unit)KapasitasTerpasangdanSpesifikasiMerk danTahunNegaraHarga *)Rp. juta1.2.3.*) Harga Impor (C & F), dengan Kurs ...... = Rp. .........b. Mesin/Peralatan Produksi Dalam NegeriNo.NamaMesin/PeralatanUtamaJumlah(Unit)KapasitasTerpasangdanSpesifikasiMerk danTahunNegaraHarga *)Rp. juta1.2.3.*) Harga Impor (C & F), dengan Kurs ...... = Rp. .........C. RENCANA PEMENUHAN BAHAN BAKU KAYU/HHBK* DAN PENOLONGNo. Jenis Bahan Baku Jumlah Satuan AsalHarga *)Rp. juta1.2.3.Bahan baku kayu bulat:a. Dalam Negerib. ImporBahan Baku kayu olahan:a. Dalam Negerib. ImporBahan Penolong:a. Dalam Negerib. Impor*)Harga Impor (C & F), dengan Kurs ...... = Rp. .........Catatan : Untuk permohonan IUIPHH Bukan Kayu menyesuaikan2 Ekspora Jenis produk : (.......... % )b Jenis produk : (.......... % )c Jenis produk : (.......... % )d .. : (.......... % )3 Merka Jenis produk : Milik Sendiri: LisensiD. RENCANA.....5D.RENCANA GUDANG BAHAN BAKU DAN HASIL PRODUKSILuas Gudang : ............... m2a. Bahan baku kayu olahan : ............... m2b. Bahan Penolong : ............... m2c. Hasil Produksi : ............... m2E.RENCANA LOG POND ATAU LOG YARDa. Lokasi : ....................b. Luas : ....................c. Perizinan : ....................F. RENCANA PENGELOLAAN LINGKUNGANa. Perkiraan PotensiLimbah yang dikeluarkanNo. Jenis Volume Satuan/WaktuRencana PenangananLimbah *)1.2.3.4.PadatCairGasLain-lain............................................................................................................................................................................................................................................................*)Diisi sesuai dengan upaya serta instalasi/peralatan pengendalian pencemaran yang digunakanb. Izin Lingkungan yang dilampiri dengan Dokumen UKL-UPL.DemikianDaftarIsianinikamibuatdengansebenarnya,termasukbahwakamitidakmelakukanpelanggaranHakAtasKekayaanIntelektualantaralainsepertiHakCipta,Paten,Merek,atauDesainProdukIndustri,danapabilaternyatatidakbenarmakakamibersediamenerimasanksisesuaidenganketentuanPeraturanPerundang-undanganyangberlaku.TEMBUSANDisampaikan Kepada Yth.: ......................................................1. Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan Nama dan tanda tangan Pemohon2. Menteri Perindustrian; Asli bermeterai Rp. 6.000,003. Direktur Jenderal Pengelolaan Hutan Produksi Lestari;4. Gubernur ... ;5. Bupati/Walikota ... ;6. Kepala Dinas Provinsi ... ;7. Kepala Dinas Kab/Kota ... ; ( ........................................ )8. Kepala Balai Pemantauan Pemanfaatan HutanProduksi .....----------------------------------------------------------*) Coret yang tidak perlu**) Nilai Investasi diisi sesuai dengan kondisi;Contoh : Industri di dalam kawasan hutan, nilai investasi terkait aset tanah tidak perlu diisisalinan sesuai dengan aslinyaKEPALA BIRO HUKUM DAN ORGANISASI,ttd.KRISNA RYAMENTERI LINGKUNGAN HIDUP DANKEHUTANAN REPUBLIK INDONESIA,ttd.SITI NURBAYALAMPIRAN II .....6LAMPIRAN II PERATURAN MENTERI LINGKUNGAN HIDUP DAN KEHUTANANNOMOR : P. 13/Menlhk-II/2015TENTANG :IZIN USAHA INDUSTRI PRIMER HASIL HUTANCONTOH FORMAT SURAT PERNYATAAN NILAI INVESTASISurat Pernyataan Nilai InvestasiYang bertanda tangan di bawah ini :1. Nama Pemohon/Perusahaan :......................................................................2. Alamat Pemohon / Kantor :......................................................................3. Lokasi Pabrik :......................................................................4. Jenis produk dan kapasitas produksi : .....................................................................Dengan ini menyatakan bahwa Nilai Investasi pada Perusahaan kami adalah sebagai berikut :No. Aset Nilai Investasi (Rp.) Keterangan1 Tanah Rp. ............................2 Bangunan Rp. ............................3 Mesin Rp. ............................4 Kendaraan Rp. ............................5 Dan lain-lain Rp. ............................6 ............................ Rp. ............................Rp. ............................Demikianpernyataaninisayabuatdengansesungguhnya,apabiladikemudianhariadakesalahanakan diperbaiki lebih lanjut.................., ......................................Nama dan tanda tangan PemohonAsli bermeterai Rp. 6.000,00( Direksi )----------------------------------------------------------Catatan :Nilai Investasi diisi sesuai dengan kondisi;Contoh : Industri di dalam kawasan hutan, nilai investasi terkait aset tanah tidak perlu diisi.salinan sesuai dengan aslinyaKEPALA BIRO HUKUM DAN ORGANISASI,ttd.KRISNA RYAMENTERI LINGKUNGAN HIDUP DANKEHUTANAN REPUBLIK INDONESIA,ttd.SITI NURBAYALAMPIRAN III .....7LAMPIRAN III PERATURAN MENTERI LINGKUNGAN HIDUP DAN KEHUTANANNOMOR : P. 13/Menlhk-II/2015TENTANG :IZIN USAHA INDUSTRI PRIMER HASIL HUTANFORMAT LAPORAN KEMAJUAN PEMBANGUNAN PABRIK DAN SARANA PRODUKSINomor :Lampiran :Perihal : Laporan Kemajuan Pembangunan Pabrik dan Sarana ProduksiKepada Yth.Direktur/Kepala Dinas Kehutanan Provinsi/Kepala Dinas Kehutanan Kabupaten/Kota ...*)di - .........................I. KETERANGAN UMUMNama Perusahaan :Nomor Pokok Wajib Pajak :Alamat Perusahaan :Lokasi Pabrik :Nomor dan Tanggal IUI :II. JENIS INDUSTRI & KAPASITAS PER TAHUN : III. TAHAP PELAKSANAAN PEMBANGUNAN1. PelaksanaanPembangunanFisikPabrik:2. RealisasiPengadaanMesin/Peralatana. Impor : ........... %b. Dalam Negeri : ........... %3. Realisasi Pemasangan Mesin : ........... %4. Realisasi Investasi : Rp. .............. (........... %)5. Lain-lain : ........... %IV. MASALAH YANG DIHADAPIa. ...................................................................b. ....................................................................................., ................................Yang MelaporJabatanttd( Nama Terang )TEMBUSANDisampaikan Kepada Yth.:1. Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan;2. Gubernur ... ;3. Bupati/Walikota ... ;4. Direktur Jenderal Pengelolaan Hutan Produksi Lestari;5. Direktur Bina Pengolahan dan Pemasaran Hasil Hutan*;6. Kepala Dinas Provinsi ... *;7. Kepala Dinas Kab/Kota ... *;8. Kepala Balai Pemantauan Pemanfaatan Hutan Produksi Wilayah ...----------------------------------------------------------*) Coret yang tidak perlusalinan sesuai dengan aslinyaKEPALA BIRO HUKUM DAN ORGANISASI,ttd.KRISNA RYAMENTERI LINGKUNGAN HIDUP DANKEHUTANAN REPUBLIK INDONESIA,ttd.SITI NURBAYA8LAMPIRAN IV PERATURAN MENTERI LINGKUNGAN HIDUP DAN KEHUTANANNOMOR : P. 13/Menlhk-II/2015TENTANG :IZIN USAHA INDUSTRI PRIMER HASIL HUTANCONTOH FORMAT SURAT PERMOHONAN IZIN PERLUASAN INDUSTRI PRIMERHASIL HUTANNomor :Lampiran : 1 (satu) berkasPerihal : Permohonan Izin Perluasan IUIPHHK/IUIPHHBK*Kepada Yth.Menteri LingkunganHidupdan Kehutanan u.p.KepalaBKPM/Gubernur.../Bupati/Walikota*di - ............................Dengan ini kami mengajukan permohonan untuk mendapatkan Izin Perluasan Industri Primer HasilHutan Kayu/Bukan Kayu*, dengan data sebagai berikut :1. Nama Pemohon/Perusahaan : ......................................................................2. Alamat Pemohon / Kantor : ......................................................................3. Lokasi Pabrik : ...............................................................4. Jenis Perluasan :Jenis IndustriKapasitas ProduksiRagam Produk dan Kapasitas Produksi5. Jenis produk dan kapasitas produksi :NoSebelum Perluasan Setelah PerluasanJenis Industri Kapasitas/tahun Jenis Industri Kapasitas/tahun1 ........................ ........................ ........................ ........................2 ........................ ........................ ........................ ........................3 ........................ ........................ ........................ ........................6. Nilai Investasi dan Jumlah Tenaga Kerja :Sebelum Perluasan Setelah Perluasana. Nilai Investasi Rp. .......................... Rp. ....................................(............................... ) (........................................ )b. Jumlah Tenaga Kerja1). Laki-laki .................................. orang .................................. orang2). Perempuan .................................. orang .................................. orang7. Sumber bahan baku kayua. Bahan baku kayu bulatSebelum perluasan : ..................................................................Setelah perluasan : ..................................................................b. Bahan baku kayu olahanSebelum perluasan : .................................................................Setelah perluasan : .................................................................c. Sebagai bahan kelengkapan permohonan terlampir kami sampaikan Daftar Isian PermohonanIzin Perluasan IUIPHHK/IUIPHHBK* beserta dokumen pendukungnya.Demikian permohonan kami, atas bantuan dan persetujuannya kami sampaikan terima kasih.Tembusan .....9TEMBUSANdisampaikan Kepada Yth.: .................., ...............................1. Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan*; Nama dan tanda tangan Pemohon2. Menteri Perindustrian*; Asli bermeterai Rp. 6.000,003. Gubernur ... *;4. Bupati/Walikota ... *;5. Direktur Jenderal Bina Produksi Kehutanan;6. Kepala Dinas Provinsi ... ;7. Kepala Dinas Kab/Kota ... ; ( ........................................ )8. Kepala Balai Pemantauan Pemanfaatan Hutan Produksi ... .---------------------------------------------------*) Coret yang tidak perlU10DAFTAR ISIANUNTUK PERMOHONAN IZIN PERLUASAN IZIN PERLUASANI. DATA UMUMA. ADMINISTRASI PERUSAHAAN1. Pemohona. Nama Pemohon/Kuasa : ..........................................................................b. Nama Perusahaan : ..........................................................................c. Alamat dan Nomor Telepon : ..........................................................................2. Nomor dan tanggal Izin Usaha : ..........................................................................Industri/Izin Perluasan terdahulu3. Tanggal/Bulan/tahun pabrik didirikan : ............................................................4. Jenis Industri dan Kapasitas Produksi : .............................................................5. Lokasi/Alamat Pabrik : .....................................................................6. Jenis perluasan yang diusulkan : jenis industri kapasitas produksijenis industri dan kapasitas produksi.7. Usulan perluasan yang ke : .........................................................................8. Tanggal/Bulan/Tahun usulanperluasan sebelumnya : .........................................................................B. RENCANA PERLUASAN1. Jenis produk dan kapasitas Produksi2. Luas Tanah dan BangunanSebelum Perluasan Setelah Perluasana. Luas Tanah ................................m2 ................................m2b. Luas Bangunan ................................m2 ................................m23. Mesin Utama ProduksiNo. Jenis Mesin Utama Sebelum Perluasan Setelah PerluasanABC4. Kebutuhan dan Sumber Bahan Baku KayuNo Uraian Sebelum Perluasan Setelah Perluasana Kebutuhan Bahan Baku1 Kayu bulat per tahun2KayuOlahanperTahun............................ m3............................ m3............................ m3............................ m3b SumberBahanBakuKayu per Tahun1 ...................................2 ...................................3 ............................................................... m3............................ m3............................ m3............................ m3............................ m3............................ m35. Luas Gudang Bahan BakuSebelum perluasan : ............................ m2Setelah perluasan : ............................ m26. Rencana penyelesaian perluasanpabrik dan sarana produksi :...........................bulan/tahuna. Mulai penyelesaian perluasan pabrik :bulan ..................tahun .............b. Mulai penyelesaian sarana produksi :bulan ................... tahun .............7. Nilai InvestasiSebelum Perluasan Setelah Perluasana. Modal tetap :Tanah Rp. ........................ Rp. ....................Bangunan Rp. ........................ Rp. ....................Mesin/Peralatan Rp. ........................ Rp. ....................Dan lain-lain Rp. ........................ Rp. ....................b. Modal .....11b. Modal Kerja :Bahan Baku Rp. ....................... Rp. ....................Upah Rp. ....................... Rp......................Dan lain-lain Rp. ....................... Rp......................c. Sumber Pembiayaan :Modal sendiri Rp. ........................ Rp.....................Pinjaman Rp. ........................ Rp.....................8. Tenaga Kerjaa. Tenaga Kerja IndonesiaSebelum Perluasan Setelah PerluasanLaki-laki : ................................ orang : .................................orangWanita : ................................ orang : ................................ orangJumlah : ................................ orang : ................................ orangb. Penggunaan Tenaga Kerja Asing (bila perlu dalam daftar tersendiri)Sebelum Perluasan Setelah PerluasanJumlah : ................................ orang : .................................orangNegara Asal : ................................orang : ................................. orangKeahlian : ................................orang : ................................. orangJangka waktu tinggal : ................................ ................................di Indonesia masing-masing9. PemasaranNo TujuanSebelum Perluasan Setelah PerluasanVol (m3) Nilai (Rp.) Vol (m3) Nilai (Rp.)12Dalam NegeriJenis Produk...Jenis Produk...EksporJenis Produk...Jenis Produk...............................................................................................................................................................................................................................................................................................*)FOB.Kurs US $ 1 : Rp. ......................Merek *)(milik sendiri/lisensi) : .........................................................................II.DATA TEKNIS (SEBELUM PERLUASAN)1. JENIS INDUSTRI DAN KAPASITAS PRODUKSINo Jenis Industri Kapasitas Produksi (m3/thn)1 ...................... ......................2 ...................... ......................3 ...................... ......................2. PRODUKSI BULANAN TAHUN TERAKHIRNO Ragam ProdukProduksi Tahun Terakhir (m3)Jan Feb Mar Apr Mei Jun Jul Agt Sep Okt Nov Des1 ......................2 ......................3 ......................3. DAFTAR MESIN DAN PERALATANJUMLAH MESIN / PERALATANa. Mesin/Peralatan ProduksiNo Nama Mesin/PeralatanJumlah(Unit)KapasitasTerpasangdanSpesifikasiMerkdanTahunNegaraPembuatHarga *)Rp. JutaABMesin/Peralatan UtamaMesin/Peralatan Utama............................................................CDMesin/Peralatan UtamaMesin/Peralatan Lainnya............................................................*) Harga Impor (C&F) Kurs : ................................... = Rp. .....................................12b. Mesin/Peralatan Pengendalian PencemaranNoNamaMesin/PeralatanJumlah(Unit)KapasitasTerpasang danSpesifikasiMerkdanTahunNegaraPembuatHarga *)Rp. Juta1234Pencemaran CairPencemaran PadatPencemaran GasPencemaranLainnya....................................................................................................*) Harga Impor (C&F) Kurs ........................... Rp. ..............................4. BAHAN BAKUNo Jenis Bahan Baku Jumlah Satuan SumberHarga persatuan *) Rp.Keterangan123Bahan baku kayu bulatBahan baku kayuolahanBahan baku penolong...........................................................................*) Harga Impor (C&F) Kurs ........................... = Rp. ...................................5. GUDANG BAHAN BAKU DAN HASIL PRODUKSIa. Luas Gudang untuk bahan baku kayu olahan : ......... M2b. Luas Gudang untuk bahan baku penolong : ......... M26. LOG POND ATAU LOG YARDa. Lokasi :b. Luas :c. Perizinan :7. PENGENDALIAN PENCEMARANa. Spesifikasi Limbah yang dikeluarkanNo Jenis Volume Satuan/Waktu Cara Penanganan Limbah *)1234PadatCairGasLain-lain............................................................*) Diisi sesuai dengan mesin/peralatan pengendalian pencemaran yang digunakan.b. Pengelolaan dan Pemantauan Lingkungan HidupIzinLingkungandan/atauPerubahanIzinLingkunganbesertaDokumenRevisiUKL-UPL.Demikian .....13DemikianketeranganinikamibuatdengansebenarnyatermasukbahwakamitidakmelakukanpelanggaranHakAtasKekayaanIntelektualantaralainsepertiHakCipta,Paten,Merek,atauDesainProdukIndustri,danapabilaternyatatidakbenar,makakamibersediamenerimasanksisesuai dengan ketentuan Peraturan Perundang-undangan yang berlaku.TEMBUSANdisampaikan Kepada Yth.: ......................................................1.Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan; Nama dan tanda tangan Pemohon2.Menteri Perindustrian; Asli bermeterai Rp. 6.000,003.Direktur Jenderal PHPL;4.Gubernur ... ;5.Bupati/Walikota ... ;6.Kepala Dinas Provinsi ... ; ( ........................................ )7.Kepala Dinas Kab/Kota ... ;8.Kepala Balai Pemantauan Pemanfaatan Hutan Produksi ... .----------------------------------------------------------Catatan :Nilai Investasi diisi sesuai dengan kondisi;Contoh : Industri di dalam kawasan hutan, nilai investasi terkait aset tanah tidak perlu diisisalinan sesuai dengan aslinyaKEPALA BIRO HUKUM DAN ORGANISASI,ttd.KRISNA RYAMENTERI LINGKUNGAN HIDUP DANKEHUTANAN REPUBLIK INDONESIA,ttd.SITI NURBAYA14LAMPIRAN V PERATURAN MENTERI LINGKUNGAN HIDUP DAN KEHUTANANNOMOR : P. 13/Menlhk-II/2015TENTANG :IZIN USAHA INDUSTRI PRIMER HASIL HUTANCONTOH FORMAT SURAT PERNYATAAN PERSETUJUAN DAN IKUT SERTABERTANGGUNGJAWAB TERHADAP KINERJA IUIPHHK DAN/ATAU IUIPHHBK *)Surat PernyataanYang bertanda tangan di bawah ini :1. Nama : ......................................................................2. Nomor Induk Kependudukan : ......................................................................3. Alamat : ......................................................................4. Jabatan : (Direktur Utama/Direktur IUPHHK HA/HT PT XXX)5. Nama Perusahaan : ......................................................................6. Alamat Perusahaan : ......................................................................Dengan ini kami menyatakan bahwa:1. Kami menyetujui rencana pembangunan Industri Primer Hasil Hutan Kayu/Industri Primer HasilHutan Bukan Kayu pada areal konsesi IUPHHK-HA/HT PT. XXX dengan peruntukan calon lokasiindustri PT. YYY berada pada koordinat ......................2. PenanggungjawabpadaindustriPT.YYY memilikiketerkaitankepemilikansaham padaPerusahaanIUPHHK-HA/HTPT.XXXsesuai denganAktaNotarisNomor...... tanggal........dihadapan Notaris ...... di ............................3. .............................4. .............................5. Setelah Industri Primer Hasil Hutan Kayu/Industri Primer Hasil Hutan Bukan Kayu *) pada arealkerja IUPHHK-HA/HT PT. XXX selesai di bangun dan beroperasi, kami selaku penanggungjawabperusahaanPT.XXXturut bertanggungjawab atas kinerjaIUIPHHK/IUIPHHBK *) PT.YYYtersebut.Demikianpernyataan ini kami buat dengan sesungguhnya, apabila dikemudian hari ada kesalahanakan diperbaiki lebih lanjut.................., ......................................Nama dan tanda tangan PemohonAsli bermeterai Rp. 6.000,00( Direksi )IUPHHK-HA/HT PT. XXX----------------------------------------------------------Keterangan:*) : Coret yang tidak perlusalinan sesuai dengan aslinyaKEPALA BIRO HUKUM DAN ORGANISASI,ttd.KRISNA RYAMENTERI LINGKUNGAN HIDUP DANKEHUTANAN REPUBLIK INDONESIA,ttd.SITI NURBAYALAMPIRAN VI.....15LAMPIRAN VI PERATURAN MENTERI LINGKUNGAN HIDUP DAN KEHUTANANNOMOR : P. 13/Menlhk-II/2015TENTANG :IZIN USAHA INDUSTRI PRIMER HASIL HUTANCONTOH FORMAT SURAT PERNYATAAN TENTANG PERUBAHAN NILAIINVESTASISurat Pernyataan Perubahan Nilai InvestasiYang bertanda tangan di bawah ini :1. Nama Pemohon/Perusahaan :......................................................................2. Alamat Pemohon / Kantor :......................................................................3. Lokasi Pabrik :......................................................................4. Jenis Industri/Kapasitas Produksi : .............................................................Dengan ini menyatakan bahwa Nilai Investasi pada Perusahaan kami adalah sebagai berikut :No. AsetNilai Investasi (Rp.)KeteranganSemula Menjadi1 Tanah Rp. ............................ Rp. ............................2 Bangunan Rp. ............................ Rp. ............................3 Mesin Rp. ............................ Rp. ............................4 Kendaraan Rp. ............................ Rp. ............................5 Dan lain-lain Rp. ............................ Rp. ............................6 ............................ Rp. ............................ Rp. ............................Demikianpernyataaninisayabuatdengansesungguhnya,apabiladikemudianhariadakesalahanakan diperbaiki lebih lanjut.................., ......................................Nama dan tanda tangan PemohonAsli bermeterai Rp. 6.000,00( Direksi )----------------------------------------------------------Catatan :Nilai Investasi diisi sesuai dengan kondisi;Contoh : Industri di dalam kawasan hutan, nilai investasi terkait aset tanah tidak perlu diisisalinan sesuai dengan aslinyaKEPALA BIRO HUKUM DAN ORGANISASI,ttd.KRISNA RYAMENTERI LINGKUNGAN HIDUP DANKEHUTANAN REPUBLIK INDONESIA,ttd.SITI NURBAYA16LAMPIRAN VII PERATURAN MENTERI LINGKUNGAN HIDUP DAN KEHUTANANNOMOR : P. 13/Menlhk-II/2015TENTANG :IZIN USAHA INDUSTRI PRIMER HASIL HUTANCONTOH FORMAT KEPUTUSAN PEMBERIAN IZIN USAHA INDUSTRI PRIMERHASIL HUTANKEPUTUSAN MENTERI LINGKUNGAN HIDUP DAN KEHUTANAN/GUBERNUR *NOMOR :.TENTANGPEMBERIAN IZIN USAHA INDUSTRI PRIMER HASIL HUTAN KAYU/BUKAN KAYU*KEPADAPT./CV/KOPERASI/PERORANGAN* ............DI KABUPATEN/KOTA ......... PROVINSI .........MENTERI LINGKUNGAN HIDUP DAN KEHUTANAN/GUBERNUR *,Membaca : --AktaNomor...tanggal...yangtelahdisahkanolehMenteri...berdasarkanKeputusanNomor...tanggal...(untukperusahaan/koperasi)SuratPermohonan...Nomor...tanggal...,perihalpermohonanizinusahaindustriprimerhasilhutan kayu/bukankayu(untukperorangan).Menimbang : a. bahwaberdasarkanhasilpenilaianPT./CV/KOPERASI/PERORANGAN*...telahmemenuhipersyaratanuntukdiberikanizinusahaindustriprimer hasil hutan kayu/bukan kayu*;b. bahwaberdasarkanhal-haltersebutdiatas,dipandangperlumenetapkanKeputusanMenteri LingkunganHidupdanKehutanan/Gubernur *tentangPemberianIzinUsahaIndustriPrimerHasilHutanKayu/Bukankayukepada.....diKabupaten/Kota......Provinsi.........Mengingat : 1. Undang-undangNomor23Tahun1997tentangKetentuan-KetentuanPokok Pengelolaan Lingkungan Hidup;2. Undang-undang Nomor 41 Tahun 1999 tentang Kehutanansebagaimana telah diubah dengan UU Nomor 19 Tahun 2004 tentangKehutanan;3. Undang-undang Nomor 33 Tahun 2004 tentang Perimbangan Keuanganantara Pemerintah Pusat dan Pemerintah Daerah;4. Undang-undang Nomor 25 Tahun 2007 tentang Penanaman Modal;5. Undang-undang Nomor 26 Tahun 2007 tentang Penataan Ruang;6. Undang-undang Nomor 3 Tahun 2014 tentang Perindustrian;7. Peraturan Pemerintah Nomor 27 Tahun 1999 tentang Analisis MengenaiDampak Lingkungan;8. Peraturan Pemerintah Nomor 35 Tahun 2002 tentang Dana Reboisasi;9. PeraturanPemerintahNomor44Tahun2005tentangPerencanaanKehutanan;10. PeraturanPemerintahNomor45Tahun2005tentangPerlindunganHutan;11. PeraturanPemerintahNomor6tahun2007tentangTataHutandanPenyusunanRencanaPengelolaanHutansertaPemanfaatanHutanjo.Nomor 3 Tahun 2008;12. KeputusanMenteriPerindustrianNomor250/M/SK/10/1994tentangPedomanTeknisPenyusunanPengendalianDampakTerhadapLingkungan Hidup pada Sektor Industri;13. KeputusanMenteriKehutananNomor6887/Kpts-II/2002jisNomor10031/Kpts- II/2002danNomor59/Kpts-II/2003tentangTataCaraPengenaanSanksiAdministratifatasPelanggaranIzinUsahaPemanfaatanHasilHutan,IzinPemungutanHasilHutan,danIzinUsaha Industri Primer Hasil Hutan;14. KeputusanMenteri KehutananNomor SK.456/Menhut-II/2004 tentang5(lima)KebijakanPrioritasBidangKehutanandalamProgramPembangunan Nasional Kabinet Indonesia Bersatu;Memperhatikan : SuratPernyataanKesanggupanPengelolaandanPemantauanLingkungan Hidup (SPPL) atau Izin lingkungan ...17MEMUTUSKANMenetapkan :KESATU : 1. MemberikanIzinUsahaIndustriPrimerHasilHutanKayu/BukanKayukepada PT./CV/KOPERASI/PERORANGAN*......., yang terletak di ....2. Ketentuantentangpenanggungjawab,produksi,daftarmesinutamaproduksi,totalinvestasi,jumlahtenagakerja, gudangdansaranapenunjang,sertapengelolaanlimbahIzinUsahaIndustri PrimerHasilHutanKayu/BukanKayu)* dimaksuddalamayat(1)adalahsebagaimanadimaksud dalam lampiran Keputusan ini.KEDUA : PT./CV/KOPERASI/PERORANGAN*.......diwajibkanuntukmerealisasikanpembangunan industridalambataswaktu3 (tiga)tahunsejaktanggalditetapkannyaIUIinisertamenyampaikanlaporankemajuanrealisasipembangunanindustrisetiapbulan,denganketentuanbahwaIUIiniakandicabutapabilaPT./CV/KOPERASI/PERORANGAN*.......tidakmeralisasikanpembangunan industri dan sarana produksi sesuai ketentuan dan dalam bataswaktu yang ditetapkan.KETIGA : PT./CV/KOPERASI/PERORANGAN* dalam menjalankan usahanya :1 Berhak mendapatkan pelayanan dari pemberi izin.2 Berkewajiban:a Menjalankan usaha industri sesuai dengan izin yang dimiliki;b Mengajukanizinperluasan,apabilamelakukanperluasanproduksimelebihi30%(tigapuluhperseratus)darikapasitasproduksiyangdiizinkan;c MenyusundanmenyampaikanRencanaPemenuhanBahanBakuIndustri (RPBBI) setiap tahun;d Menyusundanmenyampaikanlaporanbulananrealisasipemenuhandan penggunaan bahan baku serta produksi;e MembuatataumenyampaikanLaporanMutasiKayuBulat(LMKB)/LaporanMutasiHasilHutanBukanKayu(LMHHBK)*danLaporan Mutasi Hasil Hutan Olahan (LMHHO);f Melakukan kegiatan usaha industri sesuai dengan yang ditetapkandalam izin;g Melaporkansecaraberkalakegiatandanhasilindustrinyakepadapemberiizindaninstansiyangdiberikankewenangandalampembinaan dan pengembangan industri primer hasil hutan;h Memiliki tenaga pengukuran dan pengujian hasil hutan bersertifikat.3 Dilarang:a Memperluas usaha industri tanpa izin;b Memindahkan lokasi usaha industri tanpa izin;c Melakukankegiatanyangdapatmenimbulkanpencemarandankerusakanlingkunganhidupyangmelampauibatasbakumutulingkungan;d Menadah,menampungataumengolahbahanbakuhasilhutanyangberasal dari sumber bahan baku yang tidak sah (illegal); ataue Melakukan kegiatan industri tidak sesuai dengan izin yang diberikan.KEEMPAT : Pemegang Izin Usaha Industri Hasil Hutan Kayu/Bukan Kayu* yang melanggarketentuandimaksudAmarKETIGAdikenakansanksisesuaiketentuanperundangundangan yang berlaku.KELIMA : Keputusaninidanlampirannyamerupakansatukesatuanyangtidakterpisahkan.KEENAM : IzinUsahaIndustriiniberlakusejaktanggalditetapkanuntukjangkawaktuselamaperusahaanberoperasisesuaiketentuanperaturanperundang-undanganyangberlaku,kecualiapabiladicabutolehMenteriKehutanan/Gubernur/Bupati/Walikota*.Ditetapkan di :pada tanggal :an. Menteri Lingkungan Hidup danKehutanan /Gubernur *,Kepala Badan Pelayanan Perizinan Terpadu(Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal)(.............................................................)18Salinan Keputusan inidisampaikan kepada Yth :1. Menteri Koordinator Bidang Perekonomian;2. Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan*;3. Menteri Tenaga Kerja dan Transmigrasi;4. Menteri Perdagangan;5. Menteri Perindustrian;6. Gubernur ...*;7. Bupati/Walikota ...*;8. Sekretaris Jenderal Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan;9. Inspektur Jenderal Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan;10. Direktur Jenderal Bina Usaha Kehutanan Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan;11. Kepala Dinas Kehutanan Provinsi ...;12. Kepala Dinas Kehutanan Kabupaten/Kota ...;13. Kepala Balai Pemantauan Pemanfaatan Hutan Produksi Wilayah ...;14. Direktur PT./CV/KOPERASI/PERORANGAN*.19LAMPIRAN KEPUTUSAN MENTERI LINGKUNGAN HIDUP DAN KEHUTANAN/GUBERNUR/BUPATI/WALIKOTA .... *)NOMOR : ...TANGGAL : ...TENTANG : PEMBERIAN IZIN USAHA INDUSTRI PRIMER HASIL HUTAN KAYU/BUKAN KAYUKEPADA PT./CV/KOPERASI/PERORANGAN* ... DI KABUPATEN ... PROVINSI ...I. Penanggungjawab, Produksi, Daftar Mesin Utama Produksi, Total Investasi, dan JumlahTenaga Kerja1. Penanggungjawab :a. Direktur : .....................b. Komisaris : .....................c. Alamat : .....................d. Lokasi Pabrik : Desa ..., Kecamatan ..., Kabupaten ..., Provinsi ...e. Pemegang saham:...............(sesuaiAktaNomor...tanggal....yangdibuatdi hadapan..., Notaris di ... tentang ....2. Produksi :JenisIndustriKapasitas Izin Produksi (m3per TahunKeterangan..... ..... .......... ..... .......... ..... .....3. Daftar Mesin Utama Produksi :NO.JenisMesin*Type/Merk/Negara/Tahun Kapasitas*Jumlah(Unit)KetA. Veneer1.StandardRotaryLathe...../...../..... ... m3/jam ..... .....2.Spindle-less RotaryLathe...../...../..... ... m3/jam..... .....3. Slicer ...../...../..... ... m3/jam ..... .....4. Dryer ...../...../..... ... m3/jam ..... .....B. Plywood/LVL1. StandardRotaryLathe...../...../..... ... m3/jam..... .....2. Spindle-less RotaryLathe...../...../..... ... m3/jam..... .....3. Slicer ...../...../..... ... m3/jam ..... .....4. Press ...../...../..... ... m3/jam ..... .....C.PenggergajianKyu1 BreakDown Saw...../...../..... ... m3/jam..... .....2 Band Saw ...../...../..... ... m3/jam ..... .....D. Serpih Kayu1 Chipper ...../...../..... ... m3/jam ..... .....4. Total Investasi :Rp. ...........................................(terbilang ....................... rupiah)5. Status Penanaman Modal : .................................................6. Jumlah Tenaga Kerja : ............orang terdiri dari:a. Laki-laki sebanyak :............ orang.b. Perempuan sebanyak :............ orangII. Gudang dan Sarana PenunjangIzin Usaha Industri ini berlaku pula bagi gudang dan atau tempat penyimpanan yang beradadalamkomplekindustri(pabrik)yangdigunakanuntuktempatpenyimpananperalatan,bahan baku, bahan penolong dan bahan jadi untuk keperluan kegiatan usaha industri, sertaberlaku bagi sarana dan mesin penunjang kegiatan industri.20III. Pengelolaan LimbahPengelolaanlimbah industrisesuaidengan SuratPernyataanKesanggupanPengelolaandanPemantauanLingkunganHidup(SPPL)atau Izinlingkungan................... dan DokumenUpaya Pengelolaan Lingkungan (UKL) dan Upaya Pemantauan Lingkungan (UKL).an. Menteri Lingkungan Hidup danKehutanan /Gubernur / Bupati /Walikota*,Kepala Badan Pelayanan Perizinan Terpadu(Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal)(........................................)----------------------------------------------------------* coret yang tidak perlusalinan sesuai dengan aslinyaKEPALA BIRO HUKUM DAN ORGANISASI,ttd.KRISNA RYAMENTERI LINGKUNGAN HIDUP DANKEHUTANAN REPUBLIK INDONESIA,ttd.SITI NURBAYA21LAMPIRAN VIII PERATURAN MENTERI LINGKUNGAN HIDUP DAN KEHUTANANNOMOR : P.13/Menlhk-II/2015TENTANG :IZIN USAHA INDUSTRI PRIMER HASIL HUTANCONTOH FORMAT KEPUTUSAN PEMBERIAN IZIN PERLUASAN INDUSTRIPRIMER HASIL HUTAN KAYU/BUKAN KAYUKEPUTUSAN MENTERI LINGKUNGAN HIDUP DAN KEHUTANAN/GUBERNUR/BUPATI/WALIKOTA*NOMOR : ...TENTANGPEMBERIAN IZIN PERLUASAN INDUSTRI PRIMER HASIL HUTAN KAYU/BUKAN KAYU*KEPADA PT./CV/KOPERASI/PERORANGAN* ...DI KABUPATEN ... PROVINSI ...MENTERI LINGKUNGAN HIDUP DAN KEHUTANAN/GUBERNUR/BUPATI/WALIKOTA*,Membaca : --AktaNomor...tanggal...yangtelahdisahkanolehMenteri...berdasarkanKeputusanNomor... tanggal...(untukperusahaan/koperasi)SuratPermohonan...Nomor...tanggal...,perihalpermohonanizinusahaindustriprimerhasilhutankayu/bukankayu(untukperorangan).Menimbang : a. bahwaberdasarkanKeputusanMenteriKehutanan/Gubernur/Bupati/Walikota*...Nomor...tanggal...,kepadaPT./CV/KOPERASI/PERORANGAN*...telahdiberikanIUIPHHdenganjenis industri ... kapasitas produksi ... m/tahun;b. bahwa berdasarkan Surat Nomor ... tanggal ..., Kepala Dinas KehutananProvinsi...telah memberikanrekomendasiizinperluasanindustriprimerhasilhutankayu/bukankayuPT./CV/KOPERASI/PERORANGAN*;c. bahwaberdasarkanSuratNomor...tanggal...,PT./CV/KOPERASI/PERORANGAN*...mengajukanpermohonanizinperluasan industri primer hasil hutan kayu/bukan kayu*;d. bahwa berdasarkan hasil penilaian, PT./CV/KOPERASI/PERORANGAN*... telah memenuhi persyaratan untuk diberikan izin perluasan industriprimer hasil hutan kayu/bukan kayu *;e. bahwaberdasarkanPasal...PeraturanMenteriKehutananNomor...,izinperluasanindustridengankapasitas...m3/tahundiberikanolehMenteri Kehutanan/Gubernur/Bupati/Walikota*;f. bahwasehubunganhaltersebutdiatas,dipandangperlumenetapkanKeputusanMenteriKehutanan/Gubernur/Bupati/Walikota*tentangPemberian izin perluasan industri primer hasil hutan kayu/bukan kayuPT./CV/KOPERASI/PERORANGAN* di Kabupaten/Kota ... Provinsi ...Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 41 Tahun 1999 tentang Kehutanan jo.UndangundangNomor 19 Tahun 2004;2. PeraturanPemerintahNomor17Tahun1986tentangKewenanganPengaturan, Pembinaan dan Pengembangan Industri;3. PeraturanPemerintahNomor13Tahun1995tentangIzinUsahaIndustri;4. PeraturanPemerintahNomor44Tahun2004tentangPerencanaanKehutanan;5. Peraturan Pemerintah Nomor 45 Tahun 2004 tentangPerlindunganHutan;6. Undang-undang Nomor 3 Tahun 2014 tentang Perindustrian;7. PeraturanPemerintahNomor6Tahun2007tentangTataHutandanPenyusunanRencanaPengelolaanHutan,sertaPemanfaatanHutanjo.Nomor 3 tahun 2008;8. Keputusan Presiden Republik Indonesia Nomor 16 Tahun 1987 tentangPenyederhanaan Pemberian Izin Usaha Industri;9. KeputusanPresidenRepublikIndonesiaNomor187/MTahun2004tentang PembentukanKabinetIndonesiaBersatuyangtelahbeberapakalidiubahterakhirdenganKeputusanPresidenNomor31/PTahun2006;10. PeraturanPresidenRepublikIndonesiaNomor9Tahun2005tentangKedudukan,Tugas,FungsidanSusunanOrganisasidanTataKerja22KementerianNegaraRepublikIndonesiasebagaimanatelahbeberapakali disempurnakan terakhir dengan Nomor 94 Tahun 2006;11. Peraturan Presiden Republik Indonesia Nomor 10 Tahun 2005 jis Nomor15 Tahun 2005 dan Nomor 63 Tahun 2005 tentang Unit Organisasi danTugasEselonIKementerianNegaraRepublikIndonesiasebagaimanatelahbeberapakalidisempurnakanterakhirdenganNomor17Tahun2007;12. KeputusanMenteriPerindustrianNomor250/M/SK/10/1994tentangPedomanTeknisPenyusunanPengendalianDampakterhadapLingkungan Hidup pada Sektor Industri;13. KeputusanMenteriPerindustriandanPerdaganganNomor148/M/SK/7/1995tentangPenetapanJenisdanKomoditiIndustriyang ProsesProduksinyaTidakMerusakataupunMembahayakanLingkungan sertaTidakMenggunakanSumberDayaAlamsecaraBerlebihan;14. Peraturan Menteri Kehutanan Nomor : P.13/Menhut-II/2005 yang telahbeberapakalidiubahterakhirdenganPeraturanMenteriKehutananNomorP.17/Menhut-II/2007tentangOrganisasidanTataKerjaDepartemen Kehutanan;15. PeraturanMenteriKehutananNomor...tentangIzinUsahaIndustriPrimer Hasil Hutan.Memperhatikan : SuratPernyataanKesanggupanPengelolaandanPemantauanLingkungan Hidup (SPPL) atau Izin lingkungan ...................M E M U T U S K A NMenetapkan :KESATU : 1. MemberikanIzinPerluasankepadaPT./CV/KOPERASI/PERORANGAN*...,dengan jenis industri dan kapasitas produksi yang semula ... menjadi jenisindustri dan kapasitas produksi ... , yang terletak di Desa ..., Kec. ..., Kab...., Provinsi ... .2. Ketentuantentangpenanggungjawab,produksi,daftarmesinutamaproduksi,totalinvestasi,jumlahtenagakerja,gudangdansaranapenunjang,danpengelolaan limbahIzinPerluasanIndustriPrimerHasilHutanKayu/bukankayu)* sebagaimanadimaksuddalamayat(1)adalahsebagaimana terlampir dalam Keputusan ini.KEDUA : PT./CV/KOPERASI/PERORANGAN*...diwajibkanuntukmerealisasikanperluasanusahaindustrisesuaiketentuandalambataswaktu1 (satu) tahunsejaktanggalditetapkannyaizinperluasaninisertamenyampaikan laporankemajuanrealisasiperluasanusahaindustrisetiapbulan,dengan ketentuanbahwaizinperluasaniniakandicabutapabilaPT./CV/KOPERASI/PERORANGAN*...tidakmerealisasikanperluasanusahaindustri sesuai ketentuan dan dalam jangka waktu yang ditetapkan.KETIGA : PT./CV/KOPERASI/PERORANGAN* dalam menjalankan usahanya :1 Berhak mendapatkan pelayanan dari pemberi izin.2 Berkewajiban:a Menjalankan usaha industri sesuai dengan izin yang dimiliki;b Mengajukanizinperluasan,apabilamelakukanperluasanproduksimelebihi30%(tigapuluhperseratus)darikapasitasproduksiyangdiizinkan;c MenyusundanmenyampaikanRencanaPemenuhanBahanBakuIndustri (RPBBI) setiap tahun;d Menyusundanmenyampaikanlaporanbulananrealisasipemenuhandan penggunaan bahan baku serta produksi;e MembuatataumenyampaikanLaporanMutasiKayuBulat(LMKB)/LaporanMutasiHasilHutanBukanKayu(LMHHBK)*danLaporan Mutasi Hasil Hutan Olahan (LMHHO);f Melakukan kegiatan usaha industri sesuai dengan yang ditetapkandalam izin;g Melaporkansecaraberkalakegiatandanhasilindustrinyakepadapemberiizindaninstansiyangdiberikankewenangandalampembinaan dan pengembangan industri primer hasil hutan;h Memiliki tenaga pengukuran dan pengujian hasil hutan bersertifikat.3 Dilarang:a Memperluas usaha industri tanpa izin;b Memindahkan lokasi usaha industri tanpa izin;c Melakukankegiatanyangdapatmenimbulkanpencemarandan23kerusakanlingkunganhidupyangmelampauibatasbakumutulingkungan;d Menadah,menampungataumengolahbahanbakuhasilhutanyangberasal dari sumber bahan baku yang tidak sah (illegal); ataue Melakukan kegiatan industri tidak sesuai dengan izin yang diberikan.KEEMPAT : Pemegang Izin Usaha Industri Hasil Hutan Kayu/Bukan Kayu* yang melanggarketentuandimaksudAmarKETIGAdikenakansanksisesuaiketentuanperundangundangan yang berlaku.KELIMA : Keputusaninidanl