PERLAKUAN AKUNTANSI TERHADAP PERSEDIAAN BARANG … · “Persediaan meliputi segala macam barang...

73
PERLAKUAN AKUNTANSI TERHADAP PERSEDIAAN BARANG RUSAK PADA TITIAN MAS BANJARMASIN DRAFT TUGAS AKHIR DIAJUKAN SEBAGAI SALAH SATU PERSYARATAN UNTUK MENYELESAIKAN PROGRAM PENDIDIKAN DIPLOMA 3 PROGRAM STUDI AKUNTANSI JURUSAN AKUNTANSI POLITEKNIK NEGERI BANJARMASIN OLEH : SURI MAULANA A03120026 KEMENTERIAN RISET, TEKNOLOGI DAN DIKTI POLITEKNIK NEGERI BANJARMASIN JURUSAN AKUNTANSI 2015

Transcript of PERLAKUAN AKUNTANSI TERHADAP PERSEDIAAN BARANG … · “Persediaan meliputi segala macam barang...

Page 1: PERLAKUAN AKUNTANSI TERHADAP PERSEDIAAN BARANG … · “Persediaan meliputi segala macam barang yang menjadi objek pokok aktivitas perusahaan yang tersedia untuk diolah dalam proses

PERLAKUAN AKUNTANSI TERHADAPPERSEDIAAN BARANG RUSAK

PADA TITIAN MAS BANJARMASIN

DRAFT TUGAS AKHIRDIAJUKAN SEBAGAI SALAH SATU PERSYARATAN UNTUK

MENYELESAIKAN PROGRAM PENDIDIKAN DIPLOMA 3PROGRAM STUDI AKUNTANSI

JURUSAN AKUNTANSIPOLITEKNIK NEGERI BANJARMASIN

OLEH :SURI MAULANA A03120026

KEMENTERIAN RISET, TEKNOLOGI DAN DIKTIPOLITEKNIK NEGERI BANJARMASIN

JURUSAN AKUNTANSI2015

Page 2: PERLAKUAN AKUNTANSI TERHADAP PERSEDIAAN BARANG … · “Persediaan meliputi segala macam barang yang menjadi objek pokok aktivitas perusahaan yang tersedia untuk diolah dalam proses
Page 3: PERLAKUAN AKUNTANSI TERHADAP PERSEDIAAN BARANG … · “Persediaan meliputi segala macam barang yang menjadi objek pokok aktivitas perusahaan yang tersedia untuk diolah dalam proses
Page 4: PERLAKUAN AKUNTANSI TERHADAP PERSEDIAAN BARANG … · “Persediaan meliputi segala macam barang yang menjadi objek pokok aktivitas perusahaan yang tersedia untuk diolah dalam proses

iv

DAFTAR RIWAYAT HIDUP

Nama : Suri Maulana

Nim : A03120026

Tempat dan Tgl Lahir : Kotabaru, 07 Desember 1994

Agama : Islam

Alamat : Jl. Pramuka Komp. PDAM No. 17 RT. 10

Nama Orang Tua (ayah) : Slamet Surip (Almarhum)

(ibu) : Norwati

Riwayat Pendidikan : 1. SDN Sungai Lulut 8 Banjarmasin

2. SMP Negeri 6 Banjarmasin

3. SMA PGRI 7 Banjarmasin

4. Praktik Kerja Lapangan (PKL) di DPRD Kota

Banjarmasin (2015)

Page 5: PERLAKUAN AKUNTANSI TERHADAP PERSEDIAAN BARANG … · “Persediaan meliputi segala macam barang yang menjadi objek pokok aktivitas perusahaan yang tersedia untuk diolah dalam proses
Page 6: PERLAKUAN AKUNTANSI TERHADAP PERSEDIAAN BARANG … · “Persediaan meliputi segala macam barang yang menjadi objek pokok aktivitas perusahaan yang tersedia untuk diolah dalam proses

vii

KATA PENGANTAR

Bismillahirahmaanirrahim...

Alhamdulillah puji syukur penulis ucapkan kehadirat Allah SWT yang

melimpahkan rahmat dan karunia-Nya, sehingga penulis dapat menyelesaikan

Tugas Akhir ini serta shalawat dan salam kita panjatkan kepada junjungan kita

Nabi besar Muhammad SAW.

Penulis dapat menyelesaikan bimbingan ini berkat bimbingan dan bantuan

dari semua pihak, oleh karena itu perkenankanlah penulis mengucapka rasa

terimakasih yang teramat dalam dan sebesar-besarnya kepada :

1. Bapak EdI Yohanes, ST, MT selaku Direktur Politeknik Negeri Banjarmasin.

2. Bapak Julkawait, SE. MM, Selaku Ketua Jurusan Akuntansi Politeknik

Negeri Banjarmasin

3. Bapak Ahsanul Haq, SE, M.Si, selaku wali kelas Akuntansi A.

4. Ibu Widya Ais Sahla, M. Sc selaku Dosen Pembimbing I yang telah memberi

bimbingan dan arahan sehingga penulis dapat menyelesaikan Tugas Akhir ini.

5. Bapak Drs. Priyougie, M.Pd selaku Dosen Pembimbing II yang telah

memberikan bimbingan dan arahan dalam hal penulisan sampai penulis dapat

menyelesaikan Tugas Akhir ini.

6. Bapak Mashendra. H. Saberan, selaku pemilik toko yang telah memberikan

kesempatan kepada penulis untuk melakukan penelitian di Titian Mas

Banjarmasin.

Page 7: PERLAKUAN AKUNTANSI TERHADAP PERSEDIAAN BARANG … · “Persediaan meliputi segala macam barang yang menjadi objek pokok aktivitas perusahaan yang tersedia untuk diolah dalam proses

viii

7. Seluruh Dosen Politeknik Banjarmasin Umumnya dan Jurusan Akuntansi

pada khususnya. “Terima kasih atas bimbingannya selama ini, arahan serta

ilmu yang diberikan selama perkuliahan”.

8. Orang tua penulis yang sangat penulis sayangi dan hormati, yang telah

memberikan dukungan, semangat, dan do’a selama pengerjaan Tugas Akhir

ini.

9. Teman-teman kelas VI A Akuntansi yang telah memberikan semangat,

dukungan, dan sarannya selama ini.

10. Semua pihak dimanapun berada yang sudah banyak memberi bantuan sampai

penulis dapat menyelesaikan Tugas Akhir ini.

Banjarmasin, Juli 2015Penulis

Suri MaulanaA03120026

Page 8: PERLAKUAN AKUNTANSI TERHADAP PERSEDIAAN BARANG … · “Persediaan meliputi segala macam barang yang menjadi objek pokok aktivitas perusahaan yang tersedia untuk diolah dalam proses

ix

DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL .......................................................................................... i

HALAMAN PERSETUJUAN TUGAS AKHIR................................................ ii

HALAMAN PENGESAHAN TUGAS AKHIR................................................. iii

HALAMAN DAFTAR RIWAYAT HIDUP ...................................................... iv

HALAMAN MOTTO ......................................................................................... v

HALAMAN SURAT PERNYATAAN ............................................................ vi

HALAMAN KATA PENGANTAR .................................................................. vii

HALAMAN DAFTAR ISI ................................................................................ ix

HALAMAN DAFTAR TABEL ......................................................................... xi

HALAMAN DAFTAR BAGAN ........................................................................ xii

HALAMAN DAFTAR LAMPIRAN ................................................................ xiii

ABSTRAK ......................................................................................................... xiv

BAB I PENDAHULUAN ............................................................................. 1

A. Latar Belakang Masalah .............................................................. 1

B. Permasalahan ............................................................................... 3

C. Batasan Masalah .......................................................................... 3

D. Tujuan Penelitian ........................................................................ 3

E. Kegunaan penelitian ..................................................................... 3

BAB II TINJAUAN PUSTAKA .................................................................... 5

A. Landasan Teori ............................................................................. 5

1. Pengertian Persediaan ............................................................. 5

2. Jenis-jenis Persediaan.............................................................. 8

3. Metode Pencatatan Persediaan ................................................ 9

4. Kepemilikan Persedian............................................................ 13

5. Penilaian Persediaan Barang ................................................... 15

6. Penyimpangan Dari Harga Perolehan Persediaan ................... 17

B. Hasil Penelitian Terdahulu............................................................ 21

Page 9: PERLAKUAN AKUNTANSI TERHADAP PERSEDIAAN BARANG … · “Persediaan meliputi segala macam barang yang menjadi objek pokok aktivitas perusahaan yang tersedia untuk diolah dalam proses

x

BAB III METODE PENELITIAN .................................................................. 24

A. Identifikasi dan Pemberian definisi Operasional Variabel ........... 24

B. Studi Kasus ................................................................................... 24

C. Jenis dan sumber Data .................................................................. 25

D. Teknik Pengumpulan Data............................................................ 25

E. Teknik Analisis Data..................................................................... 26

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASANHASIL PENELITIAN ....................................................................... 28

A. Hasil Penelitian ........................................................................... 28

1. Sejarah Singkat Titian Mas ................................................... 28

2. Struktur Organisasi Titian Mas .............................................. 28

B. Pembahasan Hasil Penelitian ....................................................... 41

1. Menghitung Besarnya Kerugian ............................................. 41

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN ......................................................... 43

A. Simpulan ...................................................................................... 43

B. Saran ............................................................................................ 44

DAFTAR PUSTAKA

LAMPIRAN

Page 10: PERLAKUAN AKUNTANSI TERHADAP PERSEDIAAN BARANG … · “Persediaan meliputi segala macam barang yang menjadi objek pokok aktivitas perusahaan yang tersedia untuk diolah dalam proses

xi

DAFTAR TABEL

Tabel 1 Hasil Penelitian Terdahulu................................................................. 21

Tabel 2 Jumlah Tenaga Kerja Tetap Titian Mas ............................................ 32

Tabel 3 Persediaan Awal Barang Dagangan

(Minuman dan Makanan Ringan) ...................................................... 33

Tabel 4 Daftar Nilai Barang (Minuman dan Makanan Ringan) yang Rusak . 35

Tabel 5 Daftar Nilai Barang (Minuman dan Makanan Ringan) yang Baik ... 36

Tabel 6 Daftar Nilai Barang (Minuman dan Makanan Ringan)

yang Baik (terjual) ............................................................................ 38

Tabel 7 Daftar Persediaan Akhir (Minuman dan Makanan Ringan)

Untuk Barang Baik ............................................................................ 40

Page 11: PERLAKUAN AKUNTANSI TERHADAP PERSEDIAAN BARANG … · “Persediaan meliputi segala macam barang yang menjadi objek pokok aktivitas perusahaan yang tersedia untuk diolah dalam proses

xii

DAFTAR BAGAN

Bagan 1 Struktur Organisasi Titian Mas ....................................................... 30

Page 12: PERLAKUAN AKUNTANSI TERHADAP PERSEDIAAN BARANG … · “Persediaan meliputi segala macam barang yang menjadi objek pokok aktivitas perusahaan yang tersedia untuk diolah dalam proses

xiii

DAFTAR LAMPIRAN

1. Tanda Daftar Perusahaan

2. NPWP Pemilik Perusahaan

3. Surat Ijin Penelitian

4. Denah/Peta Perusahaan

5. Foto Fisik Perusahaan

6. Berita Acara Seminar Proposal Tugas Akhir

7. Lembar Saran Penguji Seminar Proposal Tugas Akhir

8. Lembar Konsultasi Bimbingan I dan II

9. Lembar Saran Penguji Seminar Tugas Akhir

Page 13: PERLAKUAN AKUNTANSI TERHADAP PERSEDIAAN BARANG … · “Persediaan meliputi segala macam barang yang menjadi objek pokok aktivitas perusahaan yang tersedia untuk diolah dalam proses

xiv

ABSTRAK

Suri Maulana / A03120026 / 2015 / PERLAKUAN AKUNTANSITERHADAP PERSEDIAAN BARANG RUSAK PADA TITIANMAS /Akuntansi Keuangan / Persediaan / TITIANMAS BANJARMASIN.

Tujuan penelitian pada Titian Mas Banjarmasin adalah untuk mengetahui

nilai persediaan akhir dengan memperhitungkan nilai realisasi bersih atas

persediaan barang dagang yang rusak.

Kerangka pemikiran (teoritis) penelitian ini adalah berdasarkan PSAK no

14 paragraf 26 mengenai perhitungan nilai realisasi bersih dari persediaan barang

yang mengalami kerusakan maupun ketinggalan zaman (usang). Selama ini Titian

Mas Banjarmasin tidak memperhitungkan nilai realisasi bersih atas persediaan

akhir yang mengalami kerusakan. Hal ini akan berakibat nilai persediaan barang

yang tercatat pada periode yang bersangkutan terlalu besar. Pada akhirnya nilai

laba juga akan terlalu besar karena perusahaan tidak mengakui adanya kerugian

penurunan nilai persediaan.

Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan, nilai persediaan akhir setelah

diperhitungkan nilai realisasi bersih adalah sebesar Rp 2.359.000,00 dengan

kerugian sebesar Rp 287.400,00 atas penurunan nilai persediaan tersebut.

Kata Kunci : Perlakuan Akuntansi, Persediaan Barang Rusak, dan NilaiPersediaan

Page 14: PERLAKUAN AKUNTANSI TERHADAP PERSEDIAAN BARANG … · “Persediaan meliputi segala macam barang yang menjadi objek pokok aktivitas perusahaan yang tersedia untuk diolah dalam proses

1

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Tujuan umum suatu usaha adalah mencari laba sebanyak-banyaknya.

Pada perusahaan dagang penjualan barang dagang merupakan salah satu

faktor utama dalam memperoleh laba. Oleh karena itu, sebuah perusahaan

harus melakukan fungsi penjualan dengan maksimal. Untuk melakukan hal

ini tentunya perlu melibatkan pihak manajemen untuk melakukan kebijakan

dalam mengelola sumber daya perusahaan guna mencapai tujuan perusahaan.

Persediaan barang dagang merupakan aktiva yang paling aktif

perputarannya dalam sebuah perusahaan dagang karena terjadinya transaksi

penjualan dan pembelian secara terus menerus. Oleh karena itu, perlu adanya

perencanaan, pengelolaan, dan pengawasan agar tidak terjadi kekurangan

barang dagangan yang berakibat mengganggu aktivitas perusahaan.

Pada umumnya tidak semua barang dagang yang dibeli atau diproduksi

akan segera laku dijual, pada masa menunggu tersebut harga barang mungkin

mengalami penurunan yang diakibatkan supply barang sejenis di pasaran

lebih besar dari permintaan konsumen dan adanya kerusakan pada persediaan

tersebut.

Jika penurunan harga sampai di bawah harga perolehan maka

perusahaan tidak dapat lagi menggunakan harga perolehan sebagai dasar

karena kemampuan persediaan untuk menghasilkan pendapatan sudah tidak

Page 15: PERLAKUAN AKUNTANSI TERHADAP PERSEDIAAN BARANG … · “Persediaan meliputi segala macam barang yang menjadi objek pokok aktivitas perusahaan yang tersedia untuk diolah dalam proses

2

sebesar harga perolehannya lagi. Ketidakmampuan untuk memperoleh

kembali seluruh harga perolehan barang merupakan suatu kerugian yang

harus diakui dan dilaporkan pada periode penurunan harga terjadi, bukan

pada periode penjualan barang tersebut.

Jika nilai persediaan turun sampai di bawah harga pokoknya karena

barang tersebut terjadi kerusakan, keusangan maupun perubahan harga,

persediaan tersebut harus dicatat lebih kecil dari harganya untuk menyatakan

kerugian tersebut. Aturan umumnya adalah bahwa prinsip biaya histories

tidak dapat dipakai jika manfaat masa depan (kemampuan menghasilkan

pendapatan) dari harta tersebut tidak lagi sebesar harga pokok awalnya.

Penyimpangan ini diperbolehkan karena hilangnya manfaat harus dibebankan

pada pendapatan dalam periode terjadinya. Karena itu persediaan dinilai

berdasarkan yang terendah antara harga pokok atau harga pasar dan bukan

berdasarkan harga pokoknya.

Titian Mas adalah sebuah tempat yang menjual barang-barang bahan

makanan/sembako dan kelontongan. Titian Mas menggunakan pencatatan

pembukuan sederhana yaitu hanya mencatat transaksi penerimaan kas dan

pengeluaran kas setiap harinya. Kadang ditemukan beberapa kerusakan pada

barang dagangan yang disebabkan oleh habisnya masa berlaku produk

tersebut. Barang dagangan rusak tersebut sebagian ada yang diretur dan

sebagian lagi ditanggung pemilik. Jika perusahaan tidak melakukan

perhitungan untuk barang rusak tersebut maka nilai realisasi persediaan yang

Page 16: PERLAKUAN AKUNTANSI TERHADAP PERSEDIAAN BARANG … · “Persediaan meliputi segala macam barang yang menjadi objek pokok aktivitas perusahaan yang tersedia untuk diolah dalam proses

3

akan tercantum tidak disajikan secara wajar, oleh karena itu perlu

dilakukannya perhitungan terhadap barang rusak.

Berdasarkan uraian diatas, maka penulis tertarik untuk mengajukan

sebuah judul “Perlakuan Akuntansi Terhadap Persediaan Barang Rusak Pada

Titian Mas”

B. Permasalahan

Berdasarkan latar belakang yang dikemukakan diatas, maka

permasalahan yang akan diangkat adalah bagaimana perlakuan akuntansi

terhadap persediaan barang rusak berat pada Titian Mas ?

C. Batasan Masalah

Agar permasalahan lebih terarah maka penulis membatasi masalah ini

pada perlakuan akuntansi persediaan barang dagangan jenis (minuman dan

makanan ringan) rusak berat periode Mei 2015

D. Tujuan Penelitian

Adapun tujuan yung ingin dicapai penulis dari penelitian ini adalah

untuk mengetahui bagaimana perlakuan akuntansi terhadap persediaan barang

rusak berat pada Titian Mas periode Mei 2015.

E. Kegunaan Penelitian

Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan pada Titian Mas,

maka kegunaan yang dapat diperoleh adalah sebagai berikut :

1. Memberikan pengalaman kepada penulis untuk menerapkan dan

memperluas wawasan penerapan teori dan pengetahuan yang telah

diterima di dalam perkuliahan pada kegiatan nyata.

Page 17: PERLAKUAN AKUNTANSI TERHADAP PERSEDIAAN BARANG … · “Persediaan meliputi segala macam barang yang menjadi objek pokok aktivitas perusahaan yang tersedia untuk diolah dalam proses

4

2. Penelitian ini diharapkan dapat memberikan gambaran tentang perlakuan

akuntansi terhadap penurunan nilai persediaan barang dagangan

dikarenakan persediaan barang dagangan tersebut mengalami kerusakan

atau ketinggalan zaman berdasarkan PSAK No. 14

3. Hasilnya dapat dijadikan masukan bagi perusahaan untuk menerapkan

perhitungan penurunan nilai harga persediaan barang terhadap barang

rusak atau ketinggalan zaman, dalam rangka penentuan harga pokok

penjualan berdasarkan harga pasar atau perolehannya.

Page 18: PERLAKUAN AKUNTANSI TERHADAP PERSEDIAAN BARANG … · “Persediaan meliputi segala macam barang yang menjadi objek pokok aktivitas perusahaan yang tersedia untuk diolah dalam proses

5

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

A. Landasan Teori

1. Pengertian Persediaan

Persediaan berpengaruh terhadap neraca maupun laporan laba rugi

dalam sebuah perusahaan dagang atau manufaktur. Persediaan seringkali

merupakan bagian yang sangat besar dari keseluruhan aktiva lancar yang

dimiliki perusahaan. Meskipun demikian jumlah persentase berbeda-beda

antara perusahaan yang satu dengan yang lainnya, pada perusahaan

tertentu kadang-kadang persediaan menggambarkan 70% dari keseluruhan

aktiva lacar. Angka persentase ini merupakan bukti betapa pentingnya

kegiatan pembelian dan penjualan persediaan memegang peranan sangat

penting dalam penentuan hasil perusahaan untuk satu periode. Riyani

(2010:6)

Persediaan harus dimiliki perusahaan karena merupakan produk

yang harus dijual sebagai sumber pendapatan. Persediaan merupakan salah

satu aktiva perusahaan yang penting sekali, karena berpengaruh secara

langsung terhadap kemampuan perusahaan memperoleh pendapatan.

Rudianto (2009:236)

Persediaan barang dagang (mercandise infentory) adalah barang-

barang yang dimiliki oleh perusahaan untuk dijual kembali. Untuk

perusahaan pabrik yang termasuk dalam persediaan adalah barang-barang

Page 19: PERLAKUAN AKUNTANSI TERHADAP PERSEDIAAN BARANG … · “Persediaan meliputi segala macam barang yang menjadi objek pokok aktivitas perusahaan yang tersedia untuk diolah dalam proses

6

yang akan digunakan untuk proses selanjutnya. Persediaan pada

perusahaan pabrik terdiri dari persediaan bahan baku, persediaan dalam

proses dan persediaan barang jadi. Soemarso (2004:384)

“Persediaan adalah barang-barang yang dimiliki untuk dijual

kembali atau digunakan untuk memproduksi barang yang akan dijual”

Zaki Baridwan (2004:149)

“Persediaan meliputi segala macam barang yang menjadi objek

pokok aktivitas perusahaan yang tersedia untuk diolah dalam proses

produksi atau dijual” Syakur (2009:125)

Menurut PSAK No. 14 Paragraf 3 tahun 2009, istilah persediaan

digunakan untuk menyatakan barang berwujud (asset) yang :

a. Tersedia untuk dijual dalam kegiatan usaha normal.

b. Dalam proses produksi dan atau dalam perjalanan.

c. Dalam bentuk bahan atau perlengkapan (supplies) untuk digunakan

dalam proses produksi atau pemberian jasa.

Menurut Standar Akuntansi Keuangan Indonesia yang berkenaan

dengan perhitungan Nilai Realisasi Bersih dari suatu persediaan barang

dagang yang telah rusak dinyatakan dalam PSAK No. 14 Paragraf 22-27,

tahun 2009 sebagai berikut :

a. Paragraf 22Biaya persediaan mungkin tidak akan diperoleh kembali

(recoverable) bila barang rusak, seluruh atau sebagian barang telahusang atau bila harga penjualan menurun. Biaya persediaan jugatidak akan diperoleh kembali jika estimasi biaya penyelesaian atauestimasi biaya penjualan meningkat. Praktek penurunan nilaipersediaan di bawah biaya menjadi nilai realisasi bersih konsistendengan pandangan bahwa aktiva seharusnya tidak dinyatakan

Page 20: PERLAKUAN AKUNTANSI TERHADAP PERSEDIAAN BARANG … · “Persediaan meliputi segala macam barang yang menjadi objek pokok aktivitas perusahaan yang tersedia untuk diolah dalam proses

7

melebihi jumlah yang mungkin dapat direalisasi melalui penjualanatau penggunaan.

b. Paragraf 23Nilai persediaan biasanya diturunkan ke nilai realisasi bersih

secara terpisah untuk setiap barang dalam persediaan. Namundemikian, dalam beberapa kondisi, penurunan nilai persediaanmungkin lebih sesuai jika dihitung terhadap kelompok barangserupa atau yang berkaitan. Misalnya barang-barang yang termasukdalam lini produk dengan tujuan atau penggunaan akhir yangserupa, diproduksi dan dipasarkan di wilayah yang sama, dan tidakdapat dievaluasi terpisah dari barang-barang lain dalam lini produktersebut. Penurunan nilai persediaan tidak tepat jika dihitungberdasarkan klasifikasi persediaan, misalnya, barang jadi, atauseluruh persediaan dalam suatu industri atau segmen geografistertentu. Perusahaan jasa pada umumnya mengakumulasikan biayadalam hubungannya dengan setiap jasa agar dapat menetapkanharga jual jasa tersebut. Dengan demikian, masing-masing jenisjasa tersebut dibukukan tersendiri.

c. Paragraf 24Estimasi nilai realisasi bersih didasarkan pada bukti paling

andal yang tersedia pada saat estimasi dilakukan terhadap jumlahpersediaan yang diharapkan dapat direalisasi. Estimasi inimempertimbangkan fluktuasi harga atau biaya yang langsungterkait dengan peristiwa yang terjadi setelah akhir periodesepanjang peristiwa tersebut menegaskan (confirm) kondisi yangada pada akhir periode.

d. Paragraf 25Estimasi nilai realisasi bersih juga mempertimbangkan tujuan

pengadaan persediaan yang bersangkutan. Misalnya, nilai realisasibersih kuantitas persediaan yang dimiliki untuk memenuhi kontrakpenjualan produk atau jasa didasarkan pada harga kontrak. Bilakontrak penjualan adalah untuk kuantitas barang yang lebih kecildaripada persediaan, nilai realisasi bersih untuk kelebihannya harusdidasarkan pada harga penjualan umum. Kerugian kontinjen darikontrak penjualan yang melebihi kuantitas persediaan yang dimilikidan kerugian kontinjen dari kontrak pembelian diperlakukan sesuaidengan Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan No. 8 tentangKontinjensi dan Peristiwa Setelah Tanggal Neraca.

e. Paragraf 26Nilai bahan baku dan perlengkapan (supplies) lain yang

diadakan untuk digunakan dalam produksi persediaan tidakditurunkan di bawah biaya bila barang jadi yang dihasilkan

Page 21: PERLAKUAN AKUNTANSI TERHADAP PERSEDIAAN BARANG … · “Persediaan meliputi segala macam barang yang menjadi objek pokok aktivitas perusahaan yang tersedia untuk diolah dalam proses

8

diharapkan dapat dijual sebesar atau di atas biaya. Namundemikian, bila penurunan harga bahan baku mengindikasikan biayabarang jadi yang dihasilkan akan melebihi nilai realisasi bersih,maka nilai bahan diturunkan ke nilai realisasi bersih. Dalamkondisi semacam itu, biaya ganti (replacement cost) merupakantolak ukur terbaik yang tersedia bagi nilai realisasi bersih.

f. Paragraf 27Nilai realisasi bersih yang telah ditentukan harus ditinjau

kembali pada setiap periode berikutnya. Apabila kondisi yangsemula mengakibatkan penurunan nilai persediaan di bawah biayaternyata tidak lagi berlaku, maka jumlah penurunan nilai harusdieliminasi balik (reversed) sedemikian rupa sehingga jumlahtercatat baru persediaan adalah yang terendah dari biaya atau nilairealisasi bersih yang telah direvisi. Hal ini timbul, misalnya, jikasuatu barang dalam persediaan, yang dicantumkan sebesar nilairealisasi bersih karena harga jualnya telah turun, masih dimilikipada periode berikutnya dan harga jualnya telah meningkat.

2. Jenis-jenis Persediaan

Menurut Imam Santoso (2006:143) berbagai jenis persediaan

dalam material (cost) perusahaan dagang maupun industri dapat

dikelompokkan sebagai berikut :

a. Persediaan bahan baku (raw material) yaitu bahan baku yang akan

diproses lebih lanjut dalam proses produksi.

b. Persediaan barang dalam proses (work in process/good in process)

yaitu bahan baku yang sedang diproses dimana nilainya merupakan

akumulasi biaya bahan baku (raw material), biaya tenaga kerja

(direct labor cost), dan biaya overhead (factory overhead cost)

c. Persediaan barang jadi (finished goods) yaitu barang jadi yang

berasal dari barang yang telah selesai diproses telah siap untuk

dijual sesuai dengan tujuannya.

Page 22: PERLAKUAN AKUNTANSI TERHADAP PERSEDIAAN BARANG … · “Persediaan meliputi segala macam barang yang menjadi objek pokok aktivitas perusahaan yang tersedia untuk diolah dalam proses

9

d. Persediaan bahan pembantu (factory/manufacturing supplies) yaitu

bahan pembantu yang dibutuhkan dalam proses produksi namun

tidak secara langsung dapat dilihat secara fisik pada produk yang

dihasilkan.

e. Persediaan barang dagangan (merchandise inventory) yaitu barang

yang langsung diperdagangkan tanpa mengalami proses lanjutan.

3. Metode Pencatatan Persediaan

Secara umum terdapat dua metode yang dipakai untuk menghitung

dan mencatat persediaan berkaitan dengan perhitungan harga pokok

penjualan:

a. Metode Fisik

Metode fisik atau disebut juga metode periodik adalah

metode pengelolaan persediaan, dimana arus keluar masuknya

barang tidak dicatat secara rinci sehingga untuk mengetahui nilai

persediaan pada suatu saat tertentu harus melakukan perhitungan

barang secara fisik (stock opname) di gudang. Rudianto

(2009:236)

Penggunaan metode fisik mengharuskan adanya

perhitungan barang yang masih ada pada tanggal penyusunan

laporan keuangan. Perhitungan persediaan (stock opname) ini

diperlukan untuk mengetahui berapa jumlah barang yang masih

ada dan kemudian diperhitungkan harga pokoknya. Dalam

metode ini mutasi persediaan barang tidak diikuti dalam buku-

Page 23: PERLAKUAN AKUNTANSI TERHADAP PERSEDIAAN BARANG … · “Persediaan meliputi segala macam barang yang menjadi objek pokok aktivitas perusahaan yang tersedia untuk diolah dalam proses

10

buku, setiap pembelian abrang dicatat dalam rekening pembelian.

Karena tidak ada catatan mutasi persediaan barang maka harga

pokok penjualan juga tidak dapat diketahui sewaktu-waktu.

Harga pokok penjualan baru dapat dihitung apabila persediaan

akhir sudah dihitung. Zaki Baridwan (2004 151)

Perhitungan harga pokok penjualan dilakukan dengan cara

sebagai berikut :

Persediaan barang awal xxx

Pembelian (neto) xxx (+)

Tersedia untuk dijual xxx

Persediaan barang akhir xxx (-)

Harga pokok penjualan xxx

Bila digunakan sistem periodik, setiap pembelian barang

dagang akan dicatat di rekening pembelian, sedangkan rekening

persediaan awal jumlahnya tetap tidak berubah selama periode

akuntansi, rekening persediaan harus disesuaikan dengan

menutup persediaan awal dan mencatat jumlah persediaan akhir.

Harga pokok penjualan ditentukan dengan menambah persediaan

awal dengan pembelian neto dan menguranginya dengan

persediaan akhir.

b. Metode Buku (Perpetual)

Pencatatan perpetual yaitu pencatatan atas transaksi

persediaan yang dilaksanakan setiap waktu, baik terhadap

Page 24: PERLAKUAN AKUNTANSI TERHADAP PERSEDIAAN BARANG … · “Persediaan meliputi segala macam barang yang menjadi objek pokok aktivitas perusahaan yang tersedia untuk diolah dalam proses

11

pemasukan maupun terhadap pengeluaran persediaan. Dalam

metode ini, pencatatan persediaan dilakukan dalam kartu

persediaan yang menggambarkan persediaan sebenarnya.

Pencatatan atas transaksi dilakukan secara terus-menerus

untuk setiap jenis persediaan dan untuk menjamin keakuratan

jumlah persediaan perhitungan fisik persediaan biasanya

dilakukan setahun sekali.

Pencatatan persediaan dengan menggunakan metode ini

ditujukan terutama untuk barang yang bernilai tinggi dan untuk

barang yang mudah dicatat pemasukan dan pengeluarannya

digudang.

Dalam sistem pencatatan perpetual, pembelian dan

penjualan (pemakaian) dicatat langsung kedalam rekening

persediaan pada saat pembelian atau penjualan (pemakaian)

tersebut terjadi. Dengan demikian tidak digunakan rekening

pembelian. Selain itu akan digunakan rekening Harga Pokok

Penjualan untuk mengumpulkan pengeluaran barang dari

persediaan akhir pada saat itu. Dengan demikian bila perusahaan

menggunakan sistem perpetual, maka setiap saat dapat diketahui

jumlah persediaan yang ada.

Dalam metode buku setiap jenis persediaan dibuatkan

rekening sendiri-sendiri yang merupakan buku pembantu

persediaan. Rekening yang digunakan untuk mencatat persediaan

Page 25: PERLAKUAN AKUNTANSI TERHADAP PERSEDIAAN BARANG … · “Persediaan meliputi segala macam barang yang menjadi objek pokok aktivitas perusahaan yang tersedia untuk diolah dalam proses

12

ini terdiri dari beberapa kolom yang dapat dipakai untuk mencatat

pembelian, penjualan dan saldo persediaan. Setiap perubahan

dalam persediaan diikuti dengan pencatatan dalam rekening

persediaan sehingga jumlah persediaan sewaktu-waktu dapat

diketahui dengan melihat kolom saldo dalam rekening persediaan.

Penggunaan metode buku akan memudahkan penyusunan neraca

dan laporan laba rugi jangka pendek, karena tidak perlu lagi

mengadakan perhitungan fisik untuk mengetahui jumlah

persediaan akhir. Zaki Baridwan (2004:152)

Walaupun sudah menggunakan sistem petpetual, tidak

berarti tidak perlu diadakan perhitungan fisik terhadap jumlah

persediaan. Perhitungan fisik tetap diadakan paling tidak satu

tahun sekali untuk mencocokkan jumlah fisik persediaan dengan

jumlah catatannya.

Dengan adanya perkembangan sistem komputer yang pesat,

sekarang banyak perusahaan yang menggunakan sistem

pencatatan perpetual. Sehingga dapat disusun laporan persediaan

yang berisi informasi lebih lengkap, yang tidak hanya mencakup

data fisik dan data rupiah saja, tetapi juga data lain, seperti nomor

kode persediaan, lokasi barang, pemasok, dan jumlah pemesanan

kembali.

Dari kedua metode tersebut, maka dapat dilihat bahwa

metode perpetual merupakan cara yang lebih baik untuk

Page 26: PERLAKUAN AKUNTANSI TERHADAP PERSEDIAAN BARANG … · “Persediaan meliputi segala macam barang yang menjadi objek pokok aktivitas perusahaan yang tersedia untuk diolah dalam proses

13

melakukan pencatatan persediaan dan dapat mempercepat

penyusunan laporan keuangan, karena jika perusahaan memiliki

jenis dan jumlah persediaan yang banyak tidak mungkin untuk

melakukan perhitungan secara fisik dan tentu juga akan memakan

waktu yang cukup banyak.

4. Kepemilikan Persediaan

Untuk menentukan apakah barang-barang itu sudah dapat dicatat

sebagai persediaan, dasar yang digunakan adalah hak kepemilikan. Secara

teknis, pembelian harus dicatat ketika hak legal atas barang berpindah ke

pembeli. Namun, praktek umum adalah mencatat pembelian pada saat

barang diterima, karena sulit bagi pembeli untuk secara pasti kapan hak

legal berpindah untuk setiap pembelian. Selain itu, praktek semacam ini

tidak akan menimbulkan kesalahan yang material jika diaplikasikan

secara konsisten. Menurut Zaki Baridwan (2004 : 152) kesulitan

menentukan perpindahan hak atas barang antara lain timbul dalam

keadaan berikut ini :

a. Barang-barang dalam perjalanan (Goods in Transit)

Barang-barang yang pada tanggal neraca masih dalam

perjalanan menimbulkan masalah apakah masih menjadi milik

penjual atau sudah berpindah haknya pada pembeli.

Untuk mengetahui barang-barang itu milik siapa, harus

diketahui syarat penerimaan barang-barang tersebut. Ada 2 syarat

pengiriman yaitu :

Page 27: PERLAKUAN AKUNTANSI TERHADAP PERSEDIAAN BARANG … · “Persediaan meliputi segala macam barang yang menjadi objek pokok aktivitas perusahaan yang tersedia untuk diolah dalam proses

14

1) Syarat Pengiriman F.O.B Shipping Point

Apabila barang-barang dikirim dengan syarat f.o.b

shipping point maka hak atas barang yang dikirim berpindah

pada pembeli ketika barang tersebut diserahkan pada pihak

pengangkut. Pada saat tersebut penjual mencatat penjualan dan

mengurangi persediaan barangnya, sedangkan pembeli

mencatat pembelian dan menambah persediaan barangnya.

2) Syarat Pengiriman F.O.B Destination

Syarat pengiriman f.o.b destination berarti bahwa hak

atas barang baru berpindah pada pembeli jika barang-barang

yang dikirim sudah diterima oleh pembeli. Jadi perpindahan

hak atas barang terjadi pada tanggal penerimaan barang oleh

pembeli. Pada saat tersebut penjual mengurangi persediaan

barangnya dan mencatat penjualan, sedangkan pembeli

mencatat pembelian dan menambahkan persediaan barangnya.

b. Barang-barang yang Dipisahkan (Segregated Goods)

Kadang terjadi suatu kontrak penjualan barang dalam

jumlah besar sehingga pengirimannya tidak dapat dilakukan

sekaligus. Barang-barang yang dipisahkan tersendiri dengan

maksud untuk memenuhi kontrak-kontrak atau pesanan-pesanan

walaupun belum dikirim, haknya sudah berpindah kepada pembeli.

Page 28: PERLAKUAN AKUNTANSI TERHADAP PERSEDIAAN BARANG … · “Persediaan meliputi segala macam barang yang menjadi objek pokok aktivitas perusahaan yang tersedia untuk diolah dalam proses

15

c. Barang-barang Konsinyasi (Consignment Goods)

Dalam cara penjualan titipan, barang yang dititipkan untuk

dijual (dikonsinyasikan) hak masik tetap pada yang menitipkan

sampai saat barang-barang tersebut terjual. Sebelum barang-barang

tersebut dijual masih tetap menjadi persediaan pihak yang

menitipkan (consignor). Pihak yang menerima titipan (consignee)

tidak mempunyai hak atas barang-barang tersebut sehingga tidak

mencatat barang-barang tersebut sebagai persediaan.

d. Penjualan Angsuran (Installment Goods)

Dalam penjualan angsuran, hak atas barang tetap pada

penjualan sampai seluruh harga jualnya dilunasi. Penjual akan

melaporkan barang-barang tersebut dalam persediaannya dikurangi

jumlah angsuran yang sudah dibayar. Pembeli akan melaporkan

barang-barang tersebut dalam persediaannya sejumlah yang sudah

dibayarkan.

5. Penilaian Persediaan Barang

Yang dimaksud dengan penilaian persediaan barang adalah nilai

persediaan yang dicantumkan dalam neraca. Persediaan akhir dapat

dihitung harga pokoknya dengan menggunakan beberapa cara penentuan

harga pokok persediaan akhir, tetapi nilai ini tidak selalu nampak dalam

neraca, jumlah yang dicantumkan dalam neraca tergantung pada metode

penilaian yang digunakan. Menurut Zaki Baridwan (2004:181) ada 3 (tiga)

metode penilaian persediaan yaitu :

Page 29: PERLAKUAN AKUNTANSI TERHADAP PERSEDIAAN BARANG … · “Persediaan meliputi segala macam barang yang menjadi objek pokok aktivitas perusahaan yang tersedia untuk diolah dalam proses

16

a. Metode harga pokok

Dalam metode ini harga pokok persediaan akhir akan

dicantumkan dalam neraca. Disini tidak ada perbedaan antara harga

pokok persediaan dan nilai persediaan dalam neraca. Harga pokok

persediaan barang dapat ditentukan dengan cara MPKP (FIFO),

rata-rata tertimbang, MTKP (LIFO) atau yang lain dan hasilnya

dicantumkan dalam neraca tanpa perubahan.

b. Metode harga jual

Penyimpangan dari prinsip harga pokok untuk penelitian

persediaan yaitu dengan mencantumkan persediaan, harga jual

bersihnya dapat diterima asalkan dipenuhi syarat-syarat :

1) Ada kepastian bahwa barang-barang itu akan segera dapat

dijual dengan harga yang ditetapkan.

2) Merupakan produk standar yang pasarnya mampu menampung

serta sulit untuk menentukan harga pokok. Penyimpangan

dengan penilaian sebesar harga jual biasanya dilakukan untuk

produk dari tambang logam mulia (emas dan perak) dan hasil-

hasil pertanian/peternakan.

3) Apabila persediaan dicantumkan dalam neraca sebesar harga

jual bersihnya maka metode penelitian yang digunakan

hendaknya dijelaskan dalam neraca.

Page 30: PERLAKUAN AKUNTANSI TERHADAP PERSEDIAAN BARANG … · “Persediaan meliputi segala macam barang yang menjadi objek pokok aktivitas perusahaan yang tersedia untuk diolah dalam proses

17

c. Metode harga pokok atau nilai realisasi bersih yang lebih rendah

PSAK No. 14 menyatakan bahwa persediaan barang yang

akan dicantumkan dalam neraca dengai nilai sebesar harga

pokoknya atau nilai realisasi bersihnya, yang lebih rendah.

Realisasi bersih (net realizable) adalah taksiran harga penjualan

dalam usaha normal dikurangi taksiran biaya penyelesaian dan

taksiran biaya yang diperlukan untuk melaksanakan penjualan.

Dalam kondisi tertentu, nilai realisasi bersih diukur dengan nilai

pengganti atau biaya memproduksi persediaan (replacement cost).

Dalam rangka penerapan standar biaya atau nilai realisasi bersih

yang lebih rendah. Berikut ketentuannya :

1) Taksiran harga jual dalam kegiatan usaha sehari-hari dikurangi

biaya-biaya yang dapat diperkirakan terlebih dahulu untuk

penyelesaiannya.

2) Tidak boleh lebih rendah dari inlai realisasi bersih sesudah

dikurangi dengan laba normal.

6. Penyimpangan dari harga perolehan persediaan

Ada 4 (empat) penyimpangan dari harga perolehan persediaan

yaitu (https://smaniskopipahit.wordpress.com) :

a. Barang yang dibeli oleh perusahaan untuk dijual kembali biasanya

tidak segera laku dijual, pada masa menunggu tersebut harga

barang mungkin menurun, misalnya karena supply barang sejenis

Page 31: PERLAKUAN AKUNTANSI TERHADAP PERSEDIAAN BARANG … · “Persediaan meliputi segala macam barang yang menjadi objek pokok aktivitas perusahaan yang tersedia untuk diolah dalam proses

18

di pasaran lebih besar dari permintaan konsumen, peraturan

pemerintah, beredarnya barang jenis baru dengan teknologi yang

lebih canggih.

b. Jika penurunan harga sampai dibawah harga perolehannya maka

perusahaan tidak dapat lagi menggunakan harga perolehan sebagai

dasar karena kemampuan persediaan untuk menghasilkan

pendapatan sudah tidak sebesar harga perolehannya lagi.

c. Ketidakmampuan untuk memperoleh kembali seluruh harga

perolehan barang merupakan suatu kerugian yang harus diakui dan

dilaporkan pada periode penurunan harga terjadi, bukan pada

periode penjualan barang tersebut.

d. Pengukuran kerugian akan tergatung pada apakan kerugian

disebabkan oleh :

1) Kerusakan atau ketinggalan zaman

Kerugian yuang diakibatkan oleh adanya kerusakan

terhadap barang maupun yang sudah ketinggalan zaman itu

dapat diukur dengan selisih antara harga perolehan dengan

taksiran nilai bersih yang bisa direalisasi. Nilai bersih yang

bisa direalisasi adalah taksiran harga jual dikurangi dengan

taksiran biaya yang diperlukan untuk menjual barang tersebut.

Contoh perhitungan adalah sebagai berikut :

Page 32: PERLAKUAN AKUNTANSI TERHADAP PERSEDIAAN BARANG … · “Persediaan meliputi segala macam barang yang menjadi objek pokok aktivitas perusahaan yang tersedia untuk diolah dalam proses

19

Taksiran harga jual xxx

Kurangi : Biaya penjualan

-Reparasi xxx

-Komisi xxx

xxx

Nilai bersih yang bisa direalisasi xxx

Setelah nilai bersih yang bisa direalisasi diperhitungkan

kemudian kerugian terhadap kerusakan barang dapat diukur

dan dinilai dengan selisih antara harga perolehan dengan

taksiran nilai yang bisa direalisasi. Jurnal yang harus dibuat

untuk mencatat kerugian tersebut adalah sebagai berikut :

Kerugian Penurunan Nilai Persediaan xxx

Persediaan xxx

2) Penurunan harga

Kemampuan barang untuk menghasilkan pendapatan

akan berkurang apabila harga jual menurun. Dalam situasi

demikian, perusahaan dapat menggunakan Metode Terendah di

antara Harga Perolehan dan Harga Pasar (Low of Cost or

Market atau LCM ). Dalam metode ini, persediaan dicatat atas

dasar harga perolehan atau harga pasar, tergantung mana yang

lebih rendah. Harga pasar yang dimaksud disini diukur dengan

harga pengganti barang yaitu harga untuk mengganti

persediaan yang bersangkutan dengan membeli atau

Page 33: PERLAKUAN AKUNTANSI TERHADAP PERSEDIAAN BARANG … · “Persediaan meliputi segala macam barang yang menjadi objek pokok aktivitas perusahaan yang tersedia untuk diolah dalam proses

20

memproduksi kembali. Alasan pemakaian harga pengganti

untuk mencerminkan harga pasar adalah karena penurunan

dalam harga penggantu suatu barang biasanya mencerminkan

penurunan dalam harga pasar.

Sebagai akibat penerapan metode harga terendah

diantara harga perolehan dan harga pasar, penurunan dari

harga perolehan menjadi harga pasar harus dibebankan pada

periode ini. Penurunan harga (kerugian) dilaporkan dalam

laporan rugi-laba pada bagian biaya lain-lain. Perusahaan tidak

diharuskan untuk melaporkan harga perolehan dan harga pasar

secara bersama-sama dalam neraca.

Penerapan metode harga terendah diantara harga

perolehan dan harga pasar kadang-kadang diungkapkan dalam

catatan atas laporan keuangan.

Apabila harga perolehan persediaan telah diturunkan

menjadi sebesar harga pasarnya, maka harga yang baru ini

akan menjadi dasar harga perolehan untuk periode berikutnya.

Bila terjadi kenaikan dalam harga pasar, maka kenaikan

tersebut tidak diakui.

Page 34: PERLAKUAN AKUNTANSI TERHADAP PERSEDIAAN BARANG … · “Persediaan meliputi segala macam barang yang menjadi objek pokok aktivitas perusahaan yang tersedia untuk diolah dalam proses

21

B. Hasil Penelitian Terdahulu

Tabel 1

Hasil penelitian terdahulu

Nama Peneliti Riyani A03070040 Yunita Farliana

A03080076

Suri Maulana

A03120026

Judul Perlakuan Akuntansi

Terhadap Persediaan

Barang Rusak Ringan

Perlakuan

Akuntansi

Persediaan Barang

Rusak

Perlakuan

Akuntansi

Terhadap

Persediaan

Barang Rusak

Objek Penelitian UD Cahaya Aulia

Banjarmasin

Meubel Sinar Jaya

Banjarmasin

Titian Mas

Permasalahan Bagaimana Perlakuan

Akuntansi Terhadap

Barang Rusak Ringan

Bagaimana

Perlakuan

Akuntansi

Persediaan Barang

Rusak Pada

Meubel Sinar Jaya

Banjarmasin

Bagaimana

Perlakuan

Akuntansi

Terhadap

Barang Rusak

Pada Titian

Mas

Page 35: PERLAKUAN AKUNTANSI TERHADAP PERSEDIAAN BARANG … · “Persediaan meliputi segala macam barang yang menjadi objek pokok aktivitas perusahaan yang tersedia untuk diolah dalam proses

22

Tujuan Penelitian Untuk mengetahui

bagaimana perlakuan

akuntansi terhadap

persediaan barang

dagangan yang rusak

ringan

Untuk mengetahui

bagaimana

perlakuan

akuntansi

persediaan barang

rusak

Untuk

mengetahui

bagaimana

perlakuan

akuntansi

terhadap

persediaan

barang rusak

Metode

Penelitian

Menggunakan metode

penurunan nilai

persediaan yang

terendah dari harga

pokok atau harga

pasar

Menggunakan

metode penurunan

nilai persediaan

yang terendah dari

harga pokok atau

harga pasar

Menggunakan

metode

penurunan nilai

persediaan

yang terendah

dari harga

pokok atau

harga pasar

Page 36: PERLAKUAN AKUNTANSI TERHADAP PERSEDIAAN BARANG … · “Persediaan meliputi segala macam barang yang menjadi objek pokok aktivitas perusahaan yang tersedia untuk diolah dalam proses

23

LanjutanHasil Penelitian Berdasarkan

perhitungan

penurunan nilai

persediaan diketahui

nilai realisasi bersih

yang diperhitungkan

sebesar Rp 445.000,00

dengan kerugian yang

dialami sebesar Rp

105.555,00 dan total

persediaan akhir bulan

Desember 2006

adalah sebesar Rp

3.335.000,00

Berdasarkan

perhitungan

penurunan nilai

persediaan

diketahui nilai

realisasi bersih

yang

diperhitungkan

sebesar Rp

625.000,00 dengan

kerugian yang

dialami sebesar Rp

125.000,00 dan

total persediaan

akhir bulan

September 2009

adalah sebesar Rp

3.925.000,00

n/a

Page 37: PERLAKUAN AKUNTANSI TERHADAP PERSEDIAAN BARANG … · “Persediaan meliputi segala macam barang yang menjadi objek pokok aktivitas perusahaan yang tersedia untuk diolah dalam proses

24

BAB III

METODE PENELITIAN

A. Identifikasi dan Definisi Operasional Variabel

Sejalan dengan permasalahan yang akan dibahas dalam penelitian ini,

maka penulis akan menjelaskan definisi operasional yang berkenan dengan

penelitian ini adalah sebagai berikut:

1. Perlakuan Akuntansi

Perlakuan akuntansi adalah tata cara, prosedur atau ketentuan yang

digunakan dalam pencatatan terhadap pos-pos dalam laporan keuangan.

2. Persediaan barang rusak

Persediaan barang rusak adalah barang-barang yang dimiliki

perusahaan seperti minuman dan makanan ringan yang mengalami

kerusakan dan tidak dapat diperbaiki kembali maupun dijual kembali.

B. Studi Kasus

Penelitian ini membahas bagaimana persediaan dinilai apabila terjadi

penyimpangan dari prinsip biaya histories yang terjadi dalam bidang

penelitian persediaan. Jika nilai persediaan turun dibawah harga pokoknya

disebabkan keusangan, perubahan harga, kerusakan, dan sebagainya.

Penelitian ini adalah studi kasus pada Titian Mas mengenai perseidiaan

barang dagangan yang telah mengalami kerusakan berat pada periode Mei

2015

Page 38: PERLAKUAN AKUNTANSI TERHADAP PERSEDIAAN BARANG … · “Persediaan meliputi segala macam barang yang menjadi objek pokok aktivitas perusahaan yang tersedia untuk diolah dalam proses

25

C. Jenis dan Sumber Data

Dalam penelitian ini jenis data yang dikumpulkan sebagai berikut :

1. Data Kuantitatif

Misalnya data penerimaan barang, data penjualan, dan lain-lain

pada Titian Mas.

2. Data Kualitatif

Berupa struktur organisasi, pembagian tugas dan wewenanng

karyawan dan sejarah singkat Titian Mas.

Sedangkan dalam melakukan penelitian, sumber data yang

digunakan oleh penulis adalah sebagai berikut :

a. Data Primer

Data primer terdiri dari :

1) Sejarah singkat perusahaan

2) Struktur Organisasi

b. Data Sekunder

Data sekunder adalah data yang didapat dari perusahaan

berupa daftar persediaan barang dagangan yang rusak.

D. Teknik Pengumpulan Data

Untuk mendapatkan data dan keterangan yang diperlukan, penulis

melakukan beberapa cara berikut :

1. Penelitian Lapangan (field research)

Penelitian dilakukan dengan cara melakukan peninjauan langsung ke

Titian Mas untuk memperoleh informasi serta keterangan yang lengkap.

Page 39: PERLAKUAN AKUNTANSI TERHADAP PERSEDIAAN BARANG … · “Persediaan meliputi segala macam barang yang menjadi objek pokok aktivitas perusahaan yang tersedia untuk diolah dalam proses

26

2. Wawancara

Pengumpulan data dilakukan dengan mengadakan tanya jawab terhadap

pihak-pihak yang dapat memberikan informasi yang diperlukan dan dapat

membantu penulis memperoleh data sesuai dengan permasalahan.

3. Dokumentasi

Pengumpulan data dilakukan dengan cara mempelajari serta mengolah

data tersebut berdasarkan bukti-bukti transaksi, catatan-catatan dan

laporan yang ada di perusahaan.

4. Penelitian Kepustakaan (library research)

Peneltian ini dilakukan dengan cara mengumpulkan bahan-bahan referensi

dari beberapa literature dan bahan-bahan lain yang berkaitan dengan

permasalahan yang akan dibahas.

E. Teknis Analisis Data

Proses analisis didalam penelitian merupakan bagian dari proses

penelitian yang sangat penting karena dengan analisis inilah data yang ada

akan nampak manfaatnya terutama dalam memecahkan masalah penelitian

dan mencapai tujuan akhir penelitian. Dalam penelitian penulis melakukan

langkah-langkah sebagai berikut :

1. Mengumpulkan data mengenai barang-barang yang rusak berat di Titian

Mas.

2. Menghitung besarnya kerugian yang ditanggung perusahaan akibat

terjadinya barang dagangan yang rusak.

Page 40: PERLAKUAN AKUNTANSI TERHADAP PERSEDIAAN BARANG … · “Persediaan meliputi segala macam barang yang menjadi objek pokok aktivitas perusahaan yang tersedia untuk diolah dalam proses

27

3. Menyajikan hasil perhitungan persediaan barang dagangan yang rusak

kedalam laporan laba rugi dan neraca.

4. Menarik kesimpulan dan memberikan saran-saran setelah melakukan

penelitian berdasarkan kondisi objek yang dibandingkan dengan sumber-

sumber teoritis perhitungan persediaan.

Page 41: PERLAKUAN AKUNTANSI TERHADAP PERSEDIAAN BARANG … · “Persediaan meliputi segala macam barang yang menjadi objek pokok aktivitas perusahaan yang tersedia untuk diolah dalam proses

28

BAB IV

HASIL PENELITIAN DAN

PEMBAHASAN HASIL PENELITIAN

A. Hasil Penelitian

1. Sejarah Singkat Perusahaan

Titian Mas Banjarmasin adalah perusahaan yang bergerak dibidang

perdagangan bahan makanan/sembako dan kelontongan. Perusahaan ini

didirikan sejak tahun 2007, yang dipimpin oleh Bapak Mashendra. H.

Saberan yang diberi nama “ TITIAN MAS” yang berlokasi di Jalan

Ahmad Yani km 6,8 RT 010 Banjarmasin.

Adapun tujuan dan alasan didirikannya perusahaan tersebut adalah

untuk memperoleh keuntungan se-optimal mungkin.

2. Struktur Organisasi

Suatu organisasi yang baik berorientasi sosial maupun profit dalam

konteks aktivitas tak terlepas dari struktur organisasi sebagai sistem

pembagian tugas secara lebih spesifik baik dari tatanan hirarki maupun

spesifikasi kerja secara profesional. Dengan adanya struktur organisasi,

maka akan sangat membantu perusahaan untuk melakukan koordinasi

maupun pengorganisasian semua sumber daya perusahaan yang ada, baik

yang bersifat finansial maupun non finansial.

Page 42: PERLAKUAN AKUNTANSI TERHADAP PERSEDIAAN BARANG … · “Persediaan meliputi segala macam barang yang menjadi objek pokok aktivitas perusahaan yang tersedia untuk diolah dalam proses

29

Struktur organisasi dalam perusahaan tidaklah selalu sama, hal ini

tergantung besar kecilnya perusahaan tersebut dengan tanggung jawab

yang akan dijalankan.

Adapun struktur organisasi pada umumnya dapat digolongkan ke

dalam tiga macam, yaitu :

a. Sistem organisasi garis

Dalam organisasi garis ini kekuasaan berjalan dari atas ke

bawah yaitu dari pimpinan dan kemudian terus ke karyawan

dibawahnya. Sistem ini adalah kesatuan dalam pimpinan dan

perintah, sehingga disiplin kerja lebih terjamin.

b. Sistem organisasi fungsional

Sistem ini biasanya digunakan dalam organisasi yang besar

dengan jumlah karyawan yang banyak dan aktivitas perusahaan

sangat terspesialisasi. Pada sistem ini atasan mempunyai kekuasaan

sesuai dengan fungsi, setiap atasaan dapat memberi perintah kepada

orang yang lebih rendah jabatannya. Jadi dalam hal ini tidak ada

kesatuan perintah, pertanggungjawaban diberikan atasan sesuai

dengan fungsinya.

c. Sistem organisasi garis dan staff

Sistem ini merupakan gabungan dari dua sistem organisasi

diatas, guna menghindari kelemahan-kelemahan yang terdapat pada

kedua organisasi tersebut. Kesatuan dalam pimpinan merupakan

salah satu kebaikan dari sistem organisasi fungsional. Sistem

Page 43: PERLAKUAN AKUNTANSI TERHADAP PERSEDIAAN BARANG … · “Persediaan meliputi segala macam barang yang menjadi objek pokok aktivitas perusahaan yang tersedia untuk diolah dalam proses

30

organisasi garis dan staff ini lebih baik dipakai untuk perusahaan

berskala besar.

Struktur organisasi dibuat untuk melaksanakan kegiatan kearah

terciptanya tujuan yang telah ditetapkan. Dari struktur organisasi

juga dapat dilihat besar kecilnya organisasi serta baik atau tidaknya

pengendalian intern yang ada pada organisasi yang bersangkutan.

Adapun struktur organisasi Titian Mas Banjarmasin tampak

pada bagan berikut ini :

Bagan 1Struktur Organisasi Titian Mas

Sumber data : Titian Mas Banjarmasin

Struktur organisasi Titian Mas Banjarmasin menerapkan

struktur organisasi garis, yaitu organisasi yang bentuknya paling

sederhana. Pengambilan keputusan dan arus perintah berasal dari

atas kebawah, sedangkan untuk arus tanggung jawab berasal dari

bawah keatas. Masing-masing personil bertanggung jawab kepada

pimpinan.

PimpinanMashendra. H. Saberan

KaryawanKharisma Putra

KaryawanSirlia Agustina

KaryawanSarah

KaryawanMahmudah

Page 44: PERLAKUAN AKUNTANSI TERHADAP PERSEDIAAN BARANG … · “Persediaan meliputi segala macam barang yang menjadi objek pokok aktivitas perusahaan yang tersedia untuk diolah dalam proses

31

Berdasarkan struktur organisasi di atas maka dapat diuraikan

tugas dan tanggung jawab masing-masing dalan Titian Mas

Banjarmasin yaitu :

a. Pimpinan

Pimpinan adalah orang yang bertanggung jawab secara

keseluruhan dalam opeasional perusahaan.

Pimpinan bertugas untuk mengkoordinasi dan mengatur

karyawan yang ada dibawahnya yang mempunyai tugas dan

wewenang sebagai berikut :

1) Menyelenggarakan kegiatan perusahaan secara menyeluruh,

2) Menetapkan kebijaksanaan (peraturan) dalam perusahaan,

3) Melakukan pengawasan langsung terhadap jalannya kegiatan

perusahaan,

4) Bertanggung jawab sepenuhnya atas kelangsungan operasi

perusahaan,

5) Mengadakan dan menjalin hubungan baik dengan pihak luar.

b. Karyawan

Tugas dan tanggungjawab adalah sebagai berikut :

1) Melaksanakan semua kegiatan yang berhubungan dengan

memasarkan dan menjulan barang-barang dagangan,

2) Melayani para konsumen atau distributor yang datang,

3) Melaporkan hasil kegiatan penjualan kepada pimpinan.

Page 45: PERLAKUAN AKUNTANSI TERHADAP PERSEDIAAN BARANG … · “Persediaan meliputi segala macam barang yang menjadi objek pokok aktivitas perusahaan yang tersedia untuk diolah dalam proses

32

3. Tenaga Kerja

Berkaitan dengan tenaga kerja maka tak dapat dipungkiri

keberadaan pekerja sangat vital dalam kelancara operasional. Selain itu

keberadaan pekerja merupakan penggerak suatu organisasi termasuk

Titian Mas, sebagai unit usaha yang bergerak dibidang perdagangan.

Adapun tenaga kerja Titian Mas sampai saat ini terlihat pada tabel

2 berikut :

Tabel 2Jumlah Tenaga Kerja Tetap Titian Mas

Tahun 2015No Bagian Pekerjaan Jumlah

1 Pimpinan 1 Orang

2 Karyawan 4 OrangSumber data : Titian Mas

4. Sistem pencatatan (pembukuan)

Sistem pencatatan yang dilakukan oleh Titian Mas Banjarmasin

masih termasuk pembukuan sederhana. Usaha dagang tersebut hanya

mencatat traksaksi penerimaan kas dan pengeluaran kas setiap harinya.

Penerimaan kas berasal dari traksaksi penjualan barang kepada

pelanggan. Sedangkan pengeluaran kas berasal dari transaksi pembeliaan

barang dagangan kepada para distributor barang.

Laporan yang dihasilan oleh usaha dagang terbut adalah berupa

buku kas, tidak berupa laporan keuangan seperti laba-rugi, perubahan

modal, arus kas dan neraca yang sesuai dengan PSAK No. 1 Paragraf 11.

Menurut usaha dagang terbut pendapatan/laba yang mereka dapatkan

Page 46: PERLAKUAN AKUNTANSI TERHADAP PERSEDIAAN BARANG … · “Persediaan meliputi segala macam barang yang menjadi objek pokok aktivitas perusahaan yang tersedia untuk diolah dalam proses

33

adalan penerimaan kas dari penjualan dikurangi dengan biaya-biaya yang

dilekuarkan setiap harinya.

5. Daftar Persediaan Barang Dagang Rusak Titian Mas

Untuk mendapatkan gambaran yang lebih jelas mengenai Titian

Mas Banjarmasin, berikut ini ditampilkan data-data persediaan awal bulan

Mei 2015 untuk produk minuman dan makanan ringan. Data yang

dimaksud dapat dilihat pada tabel berikut ini :

Tabel 3Persediaan Awal Barang Dagangan (Minuman dan Makanan Ringan)

Titian Mas BanjarmasinBulan Mei 2015

No Nama Barang Unit Harga Beli Jumlah

1. Coca Cola 198 Rp 3.500,00 Rp 693.000,00

2. Sprit 193 Rp 3.500,00 Rp 675.500,00

3. Fanta 195 Rp 3.500,00 Rp 682.500,00

4. Big Cola 211 Rp 3.500,00 Rp 738.500,00

5 Teh Kotak 210 Rp 2.500,00 Rp 525.000,00

6 Niu Green Tea 151 Rp 3.000,00 Rp 453.000,00

7 Fresh Tea 192 Rp 3.500,00 Rp 672.000,00

8 Fruit Tea 183 Rp 3.500,00 Rp 640.500,00

9 Teh Pucuk Harum 196 Rp 3.000,00 Rp 588.000,00

10 Teh Botol Sosro 154 Rp 3.000,00 Rp 462.000,00

11 Teh Gelas 132 Rp 3.000,00 Rp 396.000,00

12 Mirai Ocha 141 Rp 3.000,00 Rp 423.000,00

13 Mizone 167 Rp 2.500,00 Rp 417.500,00

14 Pocari Sweat 149 Rp 3.500,00 Rp 521.500,00

Page 47: PERLAKUAN AKUNTANSI TERHADAP PERSEDIAAN BARANG … · “Persediaan meliputi segala macam barang yang menjadi objek pokok aktivitas perusahaan yang tersedia untuk diolah dalam proses

34

Lanjutan

15 Good Day 126 Rp 3.500,00 Rp 441.000,00

16 Kopiko 78 123 Rp 4.000,00 Rp 492.000,00

17 Floridina Orange 115 Rp 2.500,00 Rp 287.500,00

18 Q Guava 109 Rp 3.600,00 Rp 392.400,00

19 Taro 164 Rp 3.200,00 Rp 524.800,00

20 Chitato 157 Rp 3.000,00 Rp 471.000,00

21 Malkist Abon 84 Rp 6.500,00 Rp 546.000,00

22 Biskuit Oreo 143 Rp 3.200,00 Rp 457.600,00

23 Biskuit Roma Kelapa 92 Rp 7.200,00 Rp 662.400,00

24 French Fries 2000 168 Rp 2.500,00 Rp 420.000,00

25 Lays 133 Rp 4.500,00 Rp 598.500,00

26 JetZ 164 Rp 2.500,00 Rp 410.000,00

27 Trenz 174 Rp 2.500,00 Rp 435.000,00

28 Kusuka 116 Rp 5.300,00 Rp 614.800,00

29 Wafer Tango 129 Rp 3.200,00 Rp 412.800,00

30 Qtela 124 Rp 3.500,00 Rp 434.000,00

31 Leo Keripik Kentang 121 Rp 2.000,00 Rp 242.000,00

Jumlan 4714 Rp 15.729.800,00

Sumber data : diolah oleh penulis

Seiring berjalannya waktu terdapat beberapa barang dagangan yang

mengalami kerusakan akibat masa berlaku barang tersebut sudah habis.

Barang yang rusak tersebut tidak diretur karena rusak yang terjadi akibat

habisnya masa berlaku barang tersebut, jika rusak yang terjadi akibat

rusaknya kemasan produk atau yang lain maka barang tersebut akan dapat

Page 48: PERLAKUAN AKUNTANSI TERHADAP PERSEDIAAN BARANG … · “Persediaan meliputi segala macam barang yang menjadi objek pokok aktivitas perusahaan yang tersedia untuk diolah dalam proses

35

diretur. Namun pada Titian Mas Banjarmasin sangat jarang ditemukan

barang rusak yang bisa diretur. Adapun data barang rusak tersebut dapat

dilihat dari tabel berikut :

Tabel 4Daftar Nilai Barang (Minuman dan Makanan Ringan) yang Rusak

Titian Mas BanjarmasinBulan Mei 2015

No Nama Barang Unit Harga Beli Jumlah

1. Coca Cola 3 Rp 3.500,00 Rp 10.500,00

2. Sprit 2 Rp 3.500,00 Rp 7.000,00

3. Fanta 3 Rp 3.500,00 Rp 10.500,00

4. Big Cola 3 Rp 3.500,00 Rp 10.500,00

5 Teh Kotak 2 Rp 2.500,00 Rp 5.000,00

6 Niu Green Tea 2 Rp 3.000,00 Rp 6.000,00

7 Fresh Tea 2 Rp 3.500,00 Rp 7.000,00

8 Fruit Tea 2 Rp 3.500,00 Rp 7.000,00

9 Teh Pucuk Harum 3 Rp 3.000,00 Rp 9.000,00

10 Teh Botol Sosro 2 Rp 3.000,00 Rp 6.000,00

11 Teh Gelas 2 Rp 3.000,00 Rp 6.000,00

12 Mirai Ocha 2 Rp 3.000,00 Rp 6.000,00

13 Mizone 2 Rp 2.500,00 Rp 5.000,00

14 Pocari Sweat 2 Rp 3.500,00 Rp 7.000,00

15 Good Day 2 Rp 3.500,00 Rp 7.000,00

16 Kopiko 78 2 Rp 4.000,00 Rp 8.000,00

17 Floridina Orange 3 Rp 2.500,00 Rp 7.500,00

18 Q Guava 2 Rp 3.600,00 Rp 7.200,00

Page 49: PERLAKUAN AKUNTANSI TERHADAP PERSEDIAAN BARANG … · “Persediaan meliputi segala macam barang yang menjadi objek pokok aktivitas perusahaan yang tersedia untuk diolah dalam proses

36

Lanjutan

19 Taro 3 Rp 3.200,00 Rp 9.600,00

20 Chitato 4 Rp 3.000,00 Rp 12.000,00

21 Malkist Abon 3 Rp 6.500,00 Rp 19.500,00

22 Biskuit Oreo 4 Rp 3.200,00 Rp 12.800,00

23 Biskuit Roma Kelapa 2 Rp 7.200,00 Rp 14.400,00

24 French Fries 2000 4 Rp 2.500,00 Rp 10.000,00

25 Lays 4 Rp 4.500,00 Rp 18.000,00

26 JetZ 3 Rp 2.500,00 Rp 7.500,00

27 Trenz 3 Rp 2.500,00 Rp 7.500,00

28 Kusuka 2 Rp 5.300,00 Rp 10.600,00

29 Wafer Tango 4 Rp 3.200,00 Rp 12.800,00

30 Qtela 3 Rp 3.500,00 Rp 10.500,00

31 Leo Keripik Kentang 5 Rp 2.000,00 Rp 10.000,00

Total 85 Rp 287.400,00

Sumber data : diolah oleh penulis

Selain daftar nilai persediaan barang yang rusak, juga terdapat

persediaan barang baik untuk bulan Mei 2015 adalah sebagai berikut :

Tabel 5Daftar Nilai Barang(Minuman dan Makanan Ringan) yang Baik

Titian Mas BanjarmasinBulan Mei 2015

No Nama Barang Unit Harga Beli Jumlah

1. Coca Cola 195 Rp 3.500,00 Rp 682.500,00

2. Sprit 191 Rp 3.500,00 Rp 668.500,00

3. Fanta 192 Rp 3.500,00 Rp 672.000,00

Page 50: PERLAKUAN AKUNTANSI TERHADAP PERSEDIAAN BARANG … · “Persediaan meliputi segala macam barang yang menjadi objek pokok aktivitas perusahaan yang tersedia untuk diolah dalam proses

37

Lanjutan

4. Big Cola 208 Rp 3.500,00 Rp 728.000,00

5 Teh Kotak 208 Rp 2.500,00 Rp 520.000,00

6 Niu Green Tea 149 Rp 3.000,00 Rp 447.000,00

7 Fresh Tea 190 Rp 3.500,00 Rp 665.000,00

8 Fruit Tea 181 Rp 3.500,00 Rp 633.500,00

9 Teh Pucuk Harum 193 Rp 3.000,00 Rp 579.000,00

10 Teh Botol Sosro 152 Rp 3.000,00 Rp 456.000,00

11 Teh Gelas 130 Rp 3.000,00 Rp 390.000,00

12 Mirai Ocha 139 Rp 3.000,00 Rp 417.000,00

13 Mizone 165 Rp 2.500,00 Rp 412.500,00

14 Pocari Sweat 147 Rp 3.500,00 Rp 514.500,00

15 Good Day 124 Rp 3.500,00 Rp 434.000,00

16 Kopiko 78 121 Rp 4.000,00 Rp 484.000,00

17 Floridina Orange 112 Rp 2.500,00 Rp 280.000,00

18 Q Guava 107 Rp 3.600,00 Rp 385.200,00

19 Taro 161 Rp 3.200,00 Rp 515.200,00

20 Chitato 153 Rp 3.000,00 Rp 459.000,00

21 Malkist Abon 81 Rp 6.500,00 Rp 526.500,00

22 Biskuit Oreo 139 Rp 3.200,00 Rp 444.800,00

23 Biskuit Roma Kelapa 90 Rp 7.200,00 Rp 648.000,00

24 French Fries 2000 164 Rp 2.500,00 Rp 410.000,00

25 Lays 129 Rp 4.500,00 Rp 580.500,00

26 JetZ 161 Rp 2.500,00 Rp 402.500,00

Page 51: PERLAKUAN AKUNTANSI TERHADAP PERSEDIAAN BARANG … · “Persediaan meliputi segala macam barang yang menjadi objek pokok aktivitas perusahaan yang tersedia untuk diolah dalam proses

38

Lanjutan

27 Trenz 171 Rp 2.500,00 Rp 427.500,00

28 Kusuka 114 Rp 5.300,00 Rp 604.200,00

29 Wafer Tango 125 Rp 3.200,00 Rp 400.000,00

30 Qtela 121 Rp 3.500,00 Rp 423.500,00

31 Leo Keripik Kentang 116 Rp 2.000,00 Rp 232.000,00

Total 4629 Rp 15.442.400,00

Sumber data : diolah oleh penulis

Dari daftar nilai persediaan barang (minuman dan makanan ringan)

yang baik tersebut untuk bulan Mei 2015 yang terjual dengan harga

perolehan sebagai berikut :

Tabel 6Daftar Nilai Barang (Minuman dan Makanan Ringan)

yang Baik (terjual)Titian Mas Banjarmasin

Bulan Mei 2015No Nama Barang Unit Harga Beli Jumlah

1. Coca Cola 174 Rp 3.500,00 Rp 609.000,00

2. Sprit 164 Rp 3.500,00 Rp 574.000,00

3. Fanta 170 Rp 3.500,00 Rp 595.000,00

4. Big Cola 177 Rp 3.500,00 Rp 619.500,00

5 Teh Kotak 184 Rp 2.500,00 Rp 460.000,00

6 Niu Green Tea 125 Rp 3.000,00 Rp 375.000,00

7 Fresh Tea 164 Rp 3.500,00 Rp 574.000,00

8 Fruit Tea 160 Rp 3.500,00 Rp 560.000,00

9 Teh Pucuk Harum 173 Rp 3.000,00 Rp 519.000,00

10 Teh Botol Sosro 117 Rp 3.000,00 Rp 351.000,00

Page 52: PERLAKUAN AKUNTANSI TERHADAP PERSEDIAAN BARANG … · “Persediaan meliputi segala macam barang yang menjadi objek pokok aktivitas perusahaan yang tersedia untuk diolah dalam proses

39

Lanjutan

11 Teh Gelas 102 Rp 3.000,00 Rp 306.000,00

12 Mirai Ocha 108 Rp 3.000,00 Rp 324.000,00

13 Mizone 145 Rp 2.500,00 Rp 362.500,00

14 Pocari Sweat 126 Rp 3.500,00 Rp 441.000,00

15 Good Day 106 Rp 3.500,00 Rp 371.000,00

16 Kopiko 78 102 Rp 4.000,00 Rp 408.000,00

17 Floridina Orange 98 Rp 2.500,00 Rp 245.000,00

18 Q Guava 92 Rp 3.600,00 Rp 331.200,00

19 Taro 137 Rp 3.200,00 Rp 438.400,00

20 Chitato 127 Rp 3.000,00 Rp 381.000,00

21 Malkist Abon 69 Rp 6.500,00 Rp 448.500,00

22 Biskuit Oreo 124 Rp 3.200,00 Rp 396.800,00

23 Biskuit Roma Kelapa 77 Rp 7.200,00 Rp 554.400,00

24 French Fries 2000 137 Rp 2.500,00 Rp 342.500,00

25 Lays 107 Rp 4.500,00 Rp 481.500,00

26 JetZ 132 Rp 2.500,00 Rp 330.000,00

27 Trenz 139 Rp 2.500,00 Rp 347.500,00

28 Kusuka 98 Rp 5.300,00 Rp 519.400,00

29 Wafer Tango 101 Rp 3.200,00 Rp 323.200,00

30 Qtela 90 Rp 3.500,00 Rp 315.000,00

31 Leo Keripik Kentang 90 Rp 2.000,00 Rp 180.000,00

Total 3915 Rp 13.083.400,00

Sumber data : diolah oleh penulis

Page 53: PERLAKUAN AKUNTANSI TERHADAP PERSEDIAAN BARANG … · “Persediaan meliputi segala macam barang yang menjadi objek pokok aktivitas perusahaan yang tersedia untuk diolah dalam proses

40

Sedangkan daftar nilai persediaan baik yang masih tersisa di akhir

ulan Mei 2015 adalah sebagai berikut :

Tabel 7Daftar Persediaan Akhir (Minuman dan Makanan Ringan)

Untuk Barang BaikTitian Mas Banjarmasin

Bulan Mei 2015No Nama Barang Unit Harga Beli Jumlah

1. Coca Cola 21 Rp 3.500,00 Rp 73.500,00

2. Sprit 27 Rp 3.500,00 Rp 94.500,00

3. Fanta 22 Rp 3.500,00 Rp 77.000,00

4. Big Cola 31 Rp 3.500,00 Rp 108.500,00

5 Teh Kotak 24 Rp 2.500,00 Rp 60.000,00

6 Niu Green Tea 24 Rp 3.000,00 Rp 72.000,00

7 Fresh Tea 26 Rp 3.500,00 Rp 91.000,00

8 Fruit Tea 21 Rp 3.500,00 Rp 73.500,00

9 Teh Pucuk Harum 20 Rp 3.000,00 Rp 60.000,00

10 Teh Botol Sosro 35 Rp 3.000,00 Rp 105.000,00

11 Teh Gelas 28 Rp 3.000,00 Rp 84.000,00

12 Mirai Ocha 31 Rp 3.000,00 Rp 93.000,00

13 Mizone 20 Rp 2.500,00 Rp 50.000,00

14 Pocari Sweat 21 Rp 3.500,00 Rp 73.500,00

15 Good Day 18 Rp 3.500,00 Rp 63.000,00

16 Kopiko 78 19 Rp 4.000,00 Rp 76.000,00

17 Floridina Orange 14 Rp 2.500,00 Rp 35.000,00

18 Q Guava 15 Rp 3.600,00 Rp 54.000,00

19 Taro 24 Rp 3.200,00 Rp 76.800,00

Page 54: PERLAKUAN AKUNTANSI TERHADAP PERSEDIAAN BARANG … · “Persediaan meliputi segala macam barang yang menjadi objek pokok aktivitas perusahaan yang tersedia untuk diolah dalam proses

41

Lanjutan

20 Chitato 26 Rp 3.000,00 Rp 78.000,00

21 Malkist Abon 12 Rp 6.500,00 Rp 78.000,00

22 Biskuit Oreo 15 Rp 3.200,00 Rp 48.000,00

23 Biskuit Roma Kelapa 13 Rp 7.200,00 Rp 93.600,00

24 French Fries 2000 27 Rp 2.500,00 Rp 67.500,00

25 Lays 22 Rp 4.500,00 Rp 99.000,00

26 JetZ 29 Rp 2.500,00 Rp 72.500,00

27 Trenz 32 Rp 2.500,00 Rp 80.000,00

28 Kusuka 16 Rp 5.300,00 Rp 84.800,00

29 Wafer Tango 24 Rp 3.200,00 Rp 76.800,00

30 Qtela 31 Rp 3.500,00 Rp 108.500,00

31 Leo Keripik Kentang 26 Rp 2.000,00 Rp 52.000,00

Total 714 Rp 2.359.000,00

Sumber data : diolah oleh penulis

B. Pembahasan Hasil Penelitian

Sebagaimana telah diuraikan pada bab sebelumnya, perusahaan tidak

memperhitungkan adanya persediaan barang rusak berat yang ada

pengaruhnya terhadap nilai persediaan barang dagang.

Karena barang dagangan yang rusak tergolong parah dan tidak dapat

dijual atau diperbaiki kembali, oleh karena itu barang dagang yang rusak

tersebut akan diperhitungkan dengan langkah-langkah berikut :

Page 55: PERLAKUAN AKUNTANSI TERHADAP PERSEDIAAN BARANG … · “Persediaan meliputi segala macam barang yang menjadi objek pokok aktivitas perusahaan yang tersedia untuk diolah dalam proses

42

1. Menghitung besarnya kerugian

Berdasarkan dari daftar nilai persediaan barang dagang yang

mengalami kerusakan tersebut perusahaan mengalami kerugian sebesar Rp

287.400,00 (tabel 4), karena jika barang tersebut rusak parah maka kerugian

akan dicatat sebesar harga perolehan barang tersebut. Kerugian tersebut harus

diakui pada periode itu sendiri pada bulan Mei 2015, perlakuan demikian bisa

diterima karena kerugian (penurunan dalam nilai) diderita pada periode

tersebut, yaitu ketika barang masih dalam persediaan. Jurnal yang harus

dibuat untuk mencatat kerugian tersebut adalah sebagai berikut :

Kerugian Penurunan Nilai Persediaan Rp 287.400,00

Persediaan Rp 287.400,00

Berdasarkan perhitungan diatas, kerugian penurunan nilai persediaan

tersebut akan dilaporkan dalam laporan laba rugi pada bagian biaya lain-lain

sebesar Rp 287.400,00 sebagai penambah dari biaya tersebut dan merupakan

pengurang terhadap keuntungan (laba) perusahaan.

Total persediaan akhir untuk jenis minuman dan makanan ringan

pada bulan Mei 2015 tercatat sebesar Rp 2.359.000,00 dan total persediaan

barang dagang yang rusak sebesar Rp 287.400,00. Karena Barang rusak

langsung dibebankan sebagai kerugian pada saat periode terjadi maka

diperoleh persediaan barang dagang untuk jenis makanan dan minuman

ringan senilai persediaan akhirnya yang sebenarnya adalah sebesar Rp

2.359.000,00

Page 56: PERLAKUAN AKUNTANSI TERHADAP PERSEDIAAN BARANG … · “Persediaan meliputi segala macam barang yang menjadi objek pokok aktivitas perusahaan yang tersedia untuk diolah dalam proses

43

BAB V

SIMPULAN DAN SARAN

A. Simpulan

1. Titian Mas Banjarmasin adalah perusahaan yang bergerak dibidang

perdagangan bahan makanan/sembako dan kelontongan. Perusahaan ini

didirikan sejak tahun 2007, yang dipimpin oleh Bapak Mashendra. H.

Saberan yang diberi nama “ TITIAN MAS” yang berlokasi di jalan

Ahmad Yani km 6,8 RT 010 Banjarmasin. Perusahaan menggunakan

sistem pencatatan pembukuan sederhana. Usaha dagang hanya mencatat

transaksi penerimaan kas dan pengeluaran kas setiap harinya.

2. Perusahaan tidak memperhitungkan nilai sebenarnya atas persediaan

barang dagang yang mengalami kerusakan berat. Hal ini berakibat nilai

persediaan yang tercatat pada periode yang bersangkutan terlalu besar.

Pada akhirnya nilai laba juga akan berpengaruh karena perusahaan tidak

mengakui adanya kerugian penurunan nilai persediaan barang tersebut.

3. Berdasarkan perhitungan kerugian penurunan nilai persediaan diketahui

kerugian yang dialami perusahaan sebesar Rp 287.400,00 dan total

persediaan akhir bulan Mei 2015 sebesar Rp 2.359.000,00

Page 57: PERLAKUAN AKUNTANSI TERHADAP PERSEDIAAN BARANG … · “Persediaan meliputi segala macam barang yang menjadi objek pokok aktivitas perusahaan yang tersedia untuk diolah dalam proses

44

B. Saran

1. Perusahaan hendaknya memperhitungan nilai realisasi bersih dai

persediaan barang dagangan yang mengalami penurunan nilai yang

disebabkan oleh rusaknya barang tersebut.

2. Perusahaan sebaiknya mempunyai tenaga kerja yang berpengetahuan

dalam pencatatan dan perhitungan laporan keuangan yang sesuai

dengan standar umum (PSAK). Sehingga perusahaan dapat mengetahui

dan menerapkan pencatatan transaksi keuangan yang sesuai dengan

prinsip akuntansi yang berlaku.

3. Untuk peneliti lain yang ingin mengangkat judul yang sama sebaiknya

menambahkan beberapa macam jenis barang dan menambah periode

penelitian serta memilih jenis barang yang bisa dihitung harga

penurunan nilainya.

Page 58: PERLAKUAN AKUNTANSI TERHADAP PERSEDIAAN BARANG … · “Persediaan meliputi segala macam barang yang menjadi objek pokok aktivitas perusahaan yang tersedia untuk diolah dalam proses

DAFTAR PUSTAKA

Baridwan, Zaki. 2004. Intermediate Accounting Edisi Kedelapan. CetakanPertama. Yogyakarta : Penerbit BPFE Universitas Gajah Mada.

Darmansyah. “Metode Pencatatan Persediaan”. 21 Maret 2015.http://darmansyah.weblog.esaunggul.ac.id/2015/03/21/metode-pencatatan-persediaan/

IAI. 2009. Pernyataan Standar Akutansi Keuangan. Jakarta : Ikatan AkutansiIndonesia.

Riyani. 2010. Perlakuan Akutansi Terhadap Persediaan Barang Rusak Ringanpada UD Cahaya Aulia Banjarmasin.Jurusan Akuntansi Politeknik Negeri Banjarmasin.

Rudianto. 2009. Pengantar Akuntansi. Jakarta : Penerbit Erlangga

Santoso, Imam. 2006. Akuntansi Keuangan Menengah (Intermediate Accounting).Bandung : Refika Aditama

Soemarso. 2004. Akuntansi Suatu Pengantar. Jakarta: Salemba Empat.

Syakur, Ahmad Syafi’i. 2009. Akuntansi Keuangan Menengah Dalam PerspektifLebih Luas. Jakarta : AV Publisher

(https://smaniskopipahit.files.wordpress.com/2012/12/bab-5-persediaan.doc.)diakses 27 Agustus 2015

Page 59: PERLAKUAN AKUNTANSI TERHADAP PERSEDIAAN BARANG … · “Persediaan meliputi segala macam barang yang menjadi objek pokok aktivitas perusahaan yang tersedia untuk diolah dalam proses
Page 60: PERLAKUAN AKUNTANSI TERHADAP PERSEDIAAN BARANG … · “Persediaan meliputi segala macam barang yang menjadi objek pokok aktivitas perusahaan yang tersedia untuk diolah dalam proses
Page 61: PERLAKUAN AKUNTANSI TERHADAP PERSEDIAAN BARANG … · “Persediaan meliputi segala macam barang yang menjadi objek pokok aktivitas perusahaan yang tersedia untuk diolah dalam proses
Page 62: PERLAKUAN AKUNTANSI TERHADAP PERSEDIAAN BARANG … · “Persediaan meliputi segala macam barang yang menjadi objek pokok aktivitas perusahaan yang tersedia untuk diolah dalam proses
Page 63: PERLAKUAN AKUNTANSI TERHADAP PERSEDIAAN BARANG … · “Persediaan meliputi segala macam barang yang menjadi objek pokok aktivitas perusahaan yang tersedia untuk diolah dalam proses
Page 64: PERLAKUAN AKUNTANSI TERHADAP PERSEDIAAN BARANG … · “Persediaan meliputi segala macam barang yang menjadi objek pokok aktivitas perusahaan yang tersedia untuk diolah dalam proses
Page 65: PERLAKUAN AKUNTANSI TERHADAP PERSEDIAAN BARANG … · “Persediaan meliputi segala macam barang yang menjadi objek pokok aktivitas perusahaan yang tersedia untuk diolah dalam proses
Page 66: PERLAKUAN AKUNTANSI TERHADAP PERSEDIAAN BARANG … · “Persediaan meliputi segala macam barang yang menjadi objek pokok aktivitas perusahaan yang tersedia untuk diolah dalam proses
Page 67: PERLAKUAN AKUNTANSI TERHADAP PERSEDIAAN BARANG … · “Persediaan meliputi segala macam barang yang menjadi objek pokok aktivitas perusahaan yang tersedia untuk diolah dalam proses
Page 68: PERLAKUAN AKUNTANSI TERHADAP PERSEDIAAN BARANG … · “Persediaan meliputi segala macam barang yang menjadi objek pokok aktivitas perusahaan yang tersedia untuk diolah dalam proses
Page 69: PERLAKUAN AKUNTANSI TERHADAP PERSEDIAAN BARANG … · “Persediaan meliputi segala macam barang yang menjadi objek pokok aktivitas perusahaan yang tersedia untuk diolah dalam proses
Page 70: PERLAKUAN AKUNTANSI TERHADAP PERSEDIAAN BARANG … · “Persediaan meliputi segala macam barang yang menjadi objek pokok aktivitas perusahaan yang tersedia untuk diolah dalam proses
Page 71: PERLAKUAN AKUNTANSI TERHADAP PERSEDIAAN BARANG … · “Persediaan meliputi segala macam barang yang menjadi objek pokok aktivitas perusahaan yang tersedia untuk diolah dalam proses
Page 72: PERLAKUAN AKUNTANSI TERHADAP PERSEDIAAN BARANG … · “Persediaan meliputi segala macam barang yang menjadi objek pokok aktivitas perusahaan yang tersedia untuk diolah dalam proses
Page 73: PERLAKUAN AKUNTANSI TERHADAP PERSEDIAAN BARANG … · “Persediaan meliputi segala macam barang yang menjadi objek pokok aktivitas perusahaan yang tersedia untuk diolah dalam proses