PERKEMBANGAN KONVERGENSI MEDIA DI INDONESIA NASKAH ...

20
PERKEMBANGAN KONVERGENSI MEDIA DI INDONESIA NASKAH RINGKAS MAKALAH NON-SEMINAR HUTAMA EPKAMARSA 0906524570 UNIVERSITAS INDONESIA FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK DEPARTEMEN KOMUNIKASI DEPOK JANUARI 2014 Perkembangan konvergensi ..., Hutama Epkamarsa, FISIP UI, 2014

Transcript of PERKEMBANGAN KONVERGENSI MEDIA DI INDONESIA NASKAH ...

Page 1: PERKEMBANGAN KONVERGENSI MEDIA DI INDONESIA NASKAH ...

PERKEMBANGAN KONVERGENSI MEDIA DI INDONESIA

NASKAH RINGKAS MAKALAH NON-SEMINAR

HUTAMA EPKAMARSA 0906524570

UNIVERSITAS INDONESIA

FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK

DEPARTEMEN KOMUNIKASI

DEPOK

JANUARI 2014

Perkembangan konvergensi ..., Hutama Epkamarsa, FISIP UI, 2014

Page 2: PERKEMBANGAN KONVERGENSI MEDIA DI INDONESIA NASKAH ...

Perkembangan konvergensi ..., Hutama Epkamarsa, FISIP UI, 2014

Page 3: PERKEMBANGAN KONVERGENSI MEDIA DI INDONESIA NASKAH ...

Perkembangan konvergensi ..., Hutama Epkamarsa, FISIP UI, 2014

Page 4: PERKEMBANGAN KONVERGENSI MEDIA DI INDONESIA NASKAH ...

Perkembangan konvergensi ..., Hutama Epkamarsa, FISIP UI, 2014

Page 5: PERKEMBANGAN KONVERGENSI MEDIA DI INDONESIA NASKAH ...

Perkembangan konvergensi ..., Hutama Epkamarsa, FISIP UI, 2014

Page 6: PERKEMBANGAN KONVERGENSI MEDIA DI INDONESIA NASKAH ...

Perkembangan Konvergensi Media Di Indonesia

Hutama Epkamarsa

Departemen Komunikasi, Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik, Universitas Indonesia, Kampus UI

Depok, Indonesia

E-mail: [email protected]

Abstrak

Perkembangan konvergensi media merupakan perkembangan yang didasari oleh perkembangan teknologi dalam

menyokong komunikasi. Oleh itu pembicaraan masa depan konvergensi media sendiri tidak terlepas dari

perkembangan teknologi yang ada untuk menyokong proses komunikasi yang lebih baik dan efisien. Selain itu

pengaruh dari perubahan bentuk penyampaian pesan (dari print menjadi siaran dan kini internet) juga akan

berdampak kepada bentuk organisasi yang ada. Dampak organisasi ini tentunya juga menjadi satu bagian

tersendiri yang tidak terlepas dari perbincangan masa depan konvergensi media, terutama dalam manajemen

media massa dan struktur dari news room. Konvergensi media terjadi di Amerika Serikat sudah sejak lama

sebelum Indonesia memulainya. Namun bukan berarti konvergensi yang terjadi di Indonesia sama persis seperti

di Amerikat Serikat. Perbedaaan ini tidak hanya dalam bentuk penyampaian pesan, tetapi juga dalam industri

media yang menjalankannya. Di Amerika, perusahaan media akan membentuk divisi baru untuk menangani

bentuk media yang baru. Hal tersebut berbeda dengan di Indonesia, untuk menangani bentuk media yang baru

perusahaan media bukan membuat divisi baru melainkan membuat atau membeli perusahaan lain. Oleh

karenanya media-media ini tidak terintegrasi sehingga dapat mengorbankan kualitas pesan yang diberikan oleh

media tersebut. Untuk itu dibutuhkan peran pemerintah agar perusahaan media dapat memaksimalkan

konvergensi media.

Kata kunci: Konvergensi Media; Indonesia; Perkembangan

Media Convergence Development In Indonesia

Abstract

The development of media convergence is governed by technology development in support of communication.

Thus the talk of the future of media convergence is inseperable from the devolopment of technology that exists

to support the process of better communication and more efficient. In addition to the influence of the change of

the form of delivery of messages (from print to broadcast and now internet) also will affect to form organization.

The impact of these organizations would also be one part which is inseparable from the future of media

convergence discussion, particularly in the management and structure of mass media news room. Media

convergence occuring in United States had long before Indonesia start it. But that doesn’t mean media

convengence that occured in indonesia exactly the same as in United States. A distinction is not only in the

delivery of a message, but also in industry media who run it. In United States, the media company will establish

a new division to deal with new form of media. It is different in Indonesia, to deal with new forms of media,

company not create new divisions but make or buy another company. Therefore this media not integrated so as

to be sacrificing quality message given by the media. For that it needs the role of Goverment so that media

companies can maximize the convergence of media.

Keywords: Development;Media Convergence; Indonesia;

Perkembangan konvergensi ..., Hutama Epkamarsa, FISIP UI, 2014

Page 7: PERKEMBANGAN KONVERGENSI MEDIA DI INDONESIA NASKAH ...

Latar Belakang

Diskusi mengenai konvergensi media tidak hanya sampai pada apa yang dimaksud dengan

konvergensi dan apa telah dicapai selama ini dalam konvergensi tetapi sudah memasuki

sampai dalam tahap bagaimana kelanjutan dari konvergensi media yang telah dicapai saat ini.

Dalam perkembangannya konvergensi media merupakan perkembangan yang didasari oleh

perkembangan teknologi dalam menyokong komunikasi. Proses konvergensi sendiri sudah

lama terjadi, dari tulisan di batu lalu berubah menjadi daun, lalu kertas, kemudian sinyal radio

dan televisi dan saat ini internet. Tentunya peran yang paling besar adalah dengan

ditemukannya bahasa biner yang memulai era digital dan internet, dan setelah kedua hal ini

perkembangan konvergensi media semakin pesat. Semua peristiwa konvergensi media terjadi

dikarenakan adanya teknologi baru yang lebih baik dan efisien dalam menyampaikan pesan.

Oleh karena peran teknologi dalam konvergensi media, maka pembicaraan masa depan

konvergensi media sendiri tidak terlepas dari perkembangan teknologi yang ada untuk

menyokong proses komunikasi yang lebih baik dan efisien. Selain itu pengaruh dari

perubahan bentuk penyampaian pesan (dari print menjadi siara dan kini internet) juga akan

berdampak kepada bentuk organisasi yang ada. Dampak organisasi ini tentunya juga menjadi

satu bagian tersendiri yang tidak terlepas dari perbincangan masa depan konvergensi media,

terutama dalam manajemen media massa dan struktur dari news room.

Dengan adanya perubahan media komunikasi, maka struktur organisasi dalam news room

perlu penyesuaian. Berubahnya media yang pada awalnya bersirkulasi harian menjadi detik

dan menit. Kemampuan yang dibutuhkan juga bertambah dengan adanya sifat multimedia.

Sedangkan dalam manajemen penyesuaian juga dilakukan dalam menyokong sifat

multichannel yang menjadi bagian dari konvergensi media.

Dengan demikian untuk dapat melihat bagaimana masa depan dari konvergensi media dapat

dilihat dari dua sisi yaitu perkembangan teknologi dan industri media massa. Teknologi

merupakan penyokong utama dari perkembangan konvergensi media, sehingga

perkembangan teknologi menjadi poin untuk melihat bagaimana bentuk dari konvergensi

media yang terjadi selanjutnya. Industri media massa tentunya akan berubah untuk dapat

menyesuaikan perkembangan konvergensi. Dengan demikian dalam melihat massa depan kita

Perkembangan konvergensi ..., Hutama Epkamarsa, FISIP UI, 2014

Page 8: PERKEMBANGAN KONVERGENSI MEDIA DI INDONESIA NASKAH ...

tidak hanya melihat penyokong dari konvergensi tetapi juga melihat dampak yang dari

konvergensi dalam industri media massa.

Rumusan Masalah

Perkembangan Teknologi

Perkembangan dari konvergensi media semakin pesat dengan dikembangkannya bahasa biner

yang menjadi awal dalam peristiwa digitalisasi media. Digitalisasi terjadi di semua lini, tidak

hanya text dan gambar diam, suara dan gambar bergerak (video) juga mengalami proses

digitalisasi. Proses penyampaian yang terjadi juga semakin pesat dengan adanya internet.

Pada awalnya internet hanya menjadi sebagai media penyampaian informasi, layaknya

televisi dan radio yang minim dengan interaksi. Namun kini internet menjadi media yang

paling interaktif, masyarakat tidak lagi menerima informasi dari apa yang sudah disediakan

oleh industri media tetapi sudah meencari dan menyeleksi sendiri informasi yang ada.

Dengan adanya digitalisasi video, sebuah siaran telivisi tidak lagi hanya dapat ditonton

melalui televisi kabel atau sinyal UHF. Siaran televisi kini dapat dinikmati dengan jaringan

internet baik dalam bentuk live streming atau dalam bentuk pemutaran biasa dari arsip yang

telah disediakan. Pada awalnya siaran yang berlangsung di televisi tidak dapat dinikmati oleh

setiap orang, terlebih lagi ketika mereka melewatkan jam tayang yang ada. Kini mereka dapat

memutar ulang saran yang mereka inginan dan mengarsipkannya sendiri.

Dalam perkembangan internet, berkembang juga teknologi cloud computing yang menjadi

salah satu penyokong perkembangan konvergensi media. Christian Baun dalam bukunya,

menjelaskan bahwa cloud computing merupakan bentuk virtulaisasi dari komputer dan

sumber penyimpanan data dan sistem web modern, dengan ciri jaringan terpusat dan

infrastuktur teknologi informasi yang abstrak. Dengan kata lain cloud computing memberikan

ruang penyimpanan yang terpusat di server dan tidak lagi membutuhkan komputer yang besar

untuk dapat menjalankan sebuah program atau data, karena hanya memerlukan akses internet

ke server dan komputer kecil. Hal ini dimungkinkan dikarenakan semua spesifikasi yang

dibutuhkan untuk melakukan kegiatan akan dijalankan oleh cloud computing.

Perkembangan konvergensi ..., Hutama Epkamarsa, FISIP UI, 2014

Page 9: PERKEMBANGAN KONVERGENSI MEDIA DI INDONESIA NASKAH ...

Sistem ini bukan lagi angan-angan belaka, bahkan sudah diaplikasikan dalam dunia

komunikasi. Computer Assted Reporting (CAR) merupakan salah satu pemanfaatan dari

penggunaan cloud computing. Semenjak tahun 2001 CAR mulai digunakan oleh reporter di

Amerika untuk mengumpulkan bahan dalam menyusun sebuah artikel berita. CAR

merupakan database baik dari liputan atau data yang ada di internet. CAR menggunakan

sistem database terpusat tidak tersebar di masing-masing komputer milik jurnalis.

Tidak hanya dipakai oleh jurnalis dalam mengimpun data untuk menyampaikan informasi,

kini cloud computing juga dimanfaatkan oleh industri media yang bergerak di bidang hiburan.

Mereka menyimpan siaran yang dapat diakses oleh masyarakat untuk disaksikan ulang atau

hanya sekedar pengarsipan siaran.

Jika dilihat dari pemanfaatannya, cloud computing masih hanya sampai kedalam tahap

storage virtualization. Namun perjalanan dari cloud computing masih berlanjut. Kedepannya

tidak hanya media penyimpanan tetapi sudah sampai ke program dan perangkat keras

komputer yang menjadi virtual. Seseorang hanya membutuhkan perangkat ringan komputer

yang bahkan lebih kecil dari netbook dengan akses internet dan aplikasi untuk mengakses

server cloud computing.

Dari pemaparan yang sudah diberikan kita dapat melihat apa yang sudah dilakukan industri

media saaat ini. Tentunya akan sulit untuk kita membayangkan teknologi apa yang akan

muncul untuk menyokong proses komunikasi. Di masa saat radio dan televisi sudah

mengungguli media cetak, tidak terbayangkan akan teknologi yang dapat mengungguli kedua

teknologi tersebut dalam kecepatan enyampaian informasi sampai pada akhirnya

berkembangnya internet. Namun setiap perkembangan pastilah berasal dari keinginan untuk

menutupi kekurangan yang ada, seperti adanya radio karena informasi dari media cetak lebih

lama didapatkannya. Meskipun sulit untuk membayangkan atau melihat teknologi baru apa

yang akan berkembang, dengan melihat kekurangan dari internet yang ada saat ini kita dapat

melihat perkembangan dari teknologi yang ada saat ini.

Perkembangan internet yang pada awalnya hanya sebagai sumber informasi (dalam bentuk

Web1.0) kini telah berkembang menjadi memenuhi kebutuhan akan interaksi, seperti

memberi komentar atau menyanggah sebuah informasi secara langsung (Web2.0). Terlihat

Perkembangan konvergensi ..., Hutama Epkamarsa, FISIP UI, 2014

Page 10: PERKEMBANGAN KONVERGENSI MEDIA DI INDONESIA NASKAH ...

seperti sudah menutupi kekurangan yang ada, namun perkembangan tidak berhenti sampai

disana. Kebutuhan akan interaksi yang diinginkan oleh manusia tentunya lebih besar dari itu.

Interaksi yang dibutuhkan oleh manusia tidak hanya sebatas memberi komentar atau

menyanggah, tetapi juga ikut berpartisipasi atau bahkan menipulasi informasi yang ada.

Dalam perkembangan dunia elktronik sudah tak asing lagi istilah “artificial intelligence” atau

kecerdasan buatan. Teknologi ini memungkinkan komputer unttuk dapat memproses input

yang diberikan dan meresponya langsung. Konsep kecerdasan buatan ini tentunya juga

diadaptasi dalam internet dan melahirkan enerasi baru dalam internet yang disebut dengan

semantic web.

Dengan bantuan semantic web seseorang tidak lagi perlu membaca informasi dalam bentuk

yang disediakan oleh industri media. Informasi yang akan didapatkan oleh seseorang adalah

informasi yang ia inginkan. Informasi yang ada tidak lagi ditampilkan dalam bentuk pilihan

artikel yang tetapi sudah merupakan respon dari apa yang diinginkan dari data yang sudah

diseleksi oleh komputer. Informasi tidak lagi diberikan secara kaku seperti koran tetapi sudah

seperti halnya bertanya dengan manusia dengan jawaban yang bersumber dari data di internet.

Dalam perkembangannya saat ini kita sudah dapat merasakannya walau belum dalam bentuk

sempurna. Google Instant yang menjadi fitur dalam Google Search merupakan salah satu

bentuk awal dari kecerdasan buatan. Prediksi yang dilakukan merupakan proses dari

kecepatan pencarian yang dilakukan. Sebelum kata kunci yang kita inginkan selesai, Google

Search sudah mulai mencari dan memprediksi apa yag ingin diketahui. Dalam aplikasi

semantic web, tidak hanya memprediksi tetapi juga sudah menyaring dan memberikan

jawaban dari apa yang kita ingin ketahui. Input yang diberikan juga tidak lagi sebuah kata

kunci tetapi sebuah kalimat pertanyaan.

Semantic web juga menjadi penyokong baru tidak hanya dari interaktifitas dalam hal

manyampaikan informasi tetapi juga memberikan kontrol ruang untuk para penggunanya.

Murray dalam buku Media Convergence : Networked Digital Media in Everyday Life,

mengatakan sebuah pembuatan ilusi dari ruangan dalam mesin, hanya bisa dicapi ketika input

teks yang deiberikan memberikan kontrol navigasi yang direspon secara langsung oleh

program. Dalam hal ini semantic web tidak hanya memberikan interaksi dalam penyampaian

Perkembangan konvergensi ..., Hutama Epkamarsa, FISIP UI, 2014

Page 11: PERKEMBANGAN KONVERGENSI MEDIA DI INDONESIA NASKAH ...

informasi tetapi juga dapat memberikan ruang bagi penggunaan untuk merasakan aktivitas

yang berlangsung.

Industri Media

Dalam industri media konvergensi menjadi sudah terjadi berulang-ulang khususnya dalam

industri jurnalistik. Penyebaran berita yang awalnya dengan media cetak, lalu radio, kemudian

televisi, lalu tv kabel dan kini internet. Tidak hanya ada perubahan bentuk media

penyampaian, struktur organisasi juga diharuskan untuk berubah menyesuaikan setiap

karakter dari setiap media yng digunakannya.

Konvergensi media merupakan kondisi yang tidak dapat dihindari oleh industri media justru

jika menghindarinya industri media tidak dapat maju atau bahkan jatuh. Turner dan Tay

dalam buku Media Convergence : Networked Digital Media in Everyday Life, mengatakan

bahwa di abad 21 rating dari televisi dipengaruhi juga oleh bentuk multimedia dan

multiplatform dari acara tersebut. Dalam hal ini mereka memberikan contoh acara Big

Brother, dimana mereka menggunakan website dengan segala fitur yang dimilikinya seperti

live streaming, chat-rooms, dan penyiaran momen-momen yang diberikan kepada publik

secara terbuka sebelum acara siaran berlangsung. Dengan kata lain konvergensi media

menjadi sebuah justru menjadi sebuah penyokong baru dalam industri media saat ini.

Dalam menjalani konvergensi media, industri-industri media diharuskan memiliki berbagai

media (tidak bergerak dalam satu media saja) untuk dapat menjalankan bentuk multiplatform.

Bentuk ini memberikan keuntungan kepada industri media dikarenakan setiap bentuk media

dapat menutupi kekurangan yang dimiliki oleh media lainya. Seperti halnya teaser berita di

televisi dapat disampaikan melalui radio atau online atau teaser penjelasan lengkap data-data

yang akan dimuat oleh koran dapat diberikan melaui web, tv, atau radio.

Bagi media-media besar, dibandingkan untuk dapat menjalankan sebuah media baru akan

lebih menguntungkan jika melakukan akuisisi media-media yang lebiih kecil darinya.

Contohnya McClatchy yang memiliki Murdoch’s News Corp. membeli MySpace.

Perkembangan konvergensi ..., Hutama Epkamarsa, FISIP UI, 2014

Page 12: PERKEMBANGAN KONVERGENSI MEDIA DI INDONESIA NASKAH ...

Berbeda dengan media besar, media kecil dan menegah tidak dapat melakukan akuisisi maka

mereka merger dengan media lain sehingga menjadi lebih besar dan dapat bertahan di dalam

arus konvergensi media yang berlangsung.

Namun bentuk penggabungan industri-industri media tidak selalu berjalan lancar, seperti

halnya AOL dan Time Warner. Kedua media yang berbeda bidangnya (AOL bergerak di

bidang online, Time Warner bergerak di bidang TV kabel) ini justru membuat Turner

kehilangan jutaan dolar, investor merugi miliyaran dolar dan banyak pekerja yang kehilangan

pekerjaannya.

Berbeda dengan Murdoch,s News Corp. beberapa media tidak melakukakn akuisisi dalam

memasuki konvergensi dengan bentuk multiplatform-nya dan media-media kecil yang

bergabung menjadi satu. Ada media yang justru melakukan konvergensi media secara total.

Contohnya adalah New York’s Times yang menutup bisnisnya di bidang cetak dan beralih ke

bidang online dan digital.

Dengan perubahan bentuk secara total ini juga menjadikan berubahnya struktur yang ada di

dalam newsroom. Untuk menghadapi media online tentunya tidak bisa menggunakan struktur

media cetak. Tingkatan dalam newsroom tidak lagi menjadi jelas, repoter dan editor kini

memiliki tingkatan yang sama. Semua menjadi berlomba dalam membuat berita dan

menyiarkannya secara online.

Secara keseluruhan dalam melakukan konvergensi media maka sebenarnya ada juga

perubahan budaya dari media tersebut. Disaat sebuah perusahaan industri media di akuisisi

oleh media lain maka budaya perusahaan harus mengikuti dengan perusahaan yang

mengakuisisi. Disamping itu ketika dua ata lebih perusahaan melakukan penggabungan maka

harus bisa menggabungkan baik manajemen maupun budaya kerja sehingga tercipta kondisi

yang baik dan menghasilkan keuntungan bukan seperti yang terjadi pada AOL dan Time

Warner.

Dalam praktiknya penggabungan dan akuisisi tidak hanya dilakukan oleh media yang

bergerak di bidang lain. Banyak proses akuisis dan penggabungan media justru di bidang

yang sama seperti contohnya Chicago Tribune Company yang melakukan akuisisi Los

Angeles Times yang sama-sama bergerak di bidang media cetak.

Perkembangan konvergensi ..., Hutama Epkamarsa, FISIP UI, 2014

Page 13: PERKEMBANGAN KONVERGENSI MEDIA DI INDONESIA NASKAH ...

Kondisi ini bukannya menjadi kesan baik, justru menimbulkan kesan buruk. Media-media

yang ada menjadi tidak lagi memiliki banyak perbedaan sehingga masyarakat tidak lagi

memiliki banyak pilihan. Oleh sebab itu pemerintah Amerika serikat memberikan regulasi

pembatasan berapa banyak perusahaan yang dapat dimiliki oleh seorang pemilik.

Disamping bentuk multiplatform, konvergensi media juga mencangkup multimedia. Dengan

dukungan dari bentuk digitalisasi dan internet, multimedia menjadi ciri paling menonjol

dalam penyampaian sebuah informasi berita melalui media online. Bentuk multimedia

merupakan cara penyampaian sebuah berita dan informasi dengan lebih dari satu bentuk.

Contohnya Times Online dalam menyampaikan sebuah berita mengenai pidato yang

diberikan oleh Presiden Barrack Obama tidak hanya disajikan dalam bentuk teks dan gambar

tetapi juga disajikan cuplikan atau keseluruhan pidato dalam bentuk suara atau video dalam

artikel yang sama.

Bentuk multimedia ini juga memberikan keuntungan bagi para industri media. Dengan

pemanfaaatan bentuk ini maka tidak lagi akan ada kesalahan dari kutipan yang biasanya

ditulis oleh reporter atau editor. Selama ini akibat dari cepatnya sirkulasi berita di media

online membuat kualitas berita menjadi dipertanyakan. Justru dengan memanfaatkan bentuk

multimedia kualitas berita juga menjadi semakin baik karena adanya bukti yang lebih kuat

tidak hanya sekedar tulisan.

Bentuk multimedia ini memberikan tantangan tersendiri kepada individu dalam pekerja

industri media massa. Keahlian yang dimiliki oleh mereka menjadi lebih banyak jika

dibandingkan media konvensional sebelum konvergensi. Seorang jurnalis cetak harus mampu

mengoperasikan alat dan melakukan proses editing video dan suara.

Untuk dapat menyokong kemampuan penggiat media ini tentunya sangat diperlukan

penekanan dalam pendidikan para penggiat media untuk dapat mengikuti perkembangan

konvergensi media. Pendidikan tidak hanya diberikan kepada calon penggiat tetapi juga

kepada para pelaku media yang sudah senior.

Perkembangan konvergensi ..., Hutama Epkamarsa, FISIP UI, 2014

Page 14: PERKEMBANGAN KONVERGENSI MEDIA DI INDONESIA NASKAH ...

Analisis Situasi di Indonesia

Teknologi

Perkembangan teknologi di Indonesia termasuk terlambat. Amerika sudah memulai

menggunakan internet semenjak tahun 1960an dan dapat digunakan secara luas dengan baik

pada tahun 1990. Sedangkan di Indonesia penggunaan internet baru dimulai pada tahun 1988

dan mulai digunakan secara luas pada tahun 1998. Indonesia sendiri bukanlah termasuk

negara yang memulai perkembangan teknologi dan lebih mengikuti arus global dalam

perkembangan teknologi.

Walau Indonesia termasuk yang hanya mengikuti arus global, tidak semua pemanfaatan

perkembangan teknologi yang dilakukan oleh negara maju seperti Amerika diikuti oleh

Indonesia. Pemanfaatan teknologi dalam bentuk CAR yang sudah berjalan di Amerika

semenjak tahun 2001 tidak terjadi di Indonesia samapi saat ini. Hal ini juga berkaitan dengan

bentuk data yang dimiliki di Indonesia masih belum berbentuk digital.

Walau negara maju seperti Amerika, Jepang, dan India sudah memulai pengembangan

teknologi ke depan seperti cloud computing dan artificial intelligence (AI), Indonesia masih

belum memfokuskan pada perkembangan teknologi untuk menyokong media yang ada.

Industri Media

Industri media yang ada di Indonesia cukup beragam dan banyak jumlahnya. Latar belakang

berdirinya sebuah media besar di Indonesia dikarenakan memiliki tujuan yang jelas dan

penerapan industri media yang baik. Industri media kecil justru sebaliknya. Banyak Industri

media kecil yang berdiri dengan alasan yang tidak jelas dan menerapkan industri media secara

asal-asalan. Industri media ini di Amerika lebih dikenal dengan istilah yellow journalism atau

jurnalisme yang tidak benar.

Untuk dapat bertahan di era teknologi ini industri media harus melakukan konvergensi. Hal

ini juga yang dilakukan oleh industri media yang ada di Indonesia. Industri media besar di

Indonesia tentunya melakukan konvergensi dengan berbagai cara. Namun industri media kecil

Perkembangan konvergensi ..., Hutama Epkamarsa, FISIP UI, 2014

Page 15: PERKEMBANGAN KONVERGENSI MEDIA DI INDONESIA NASKAH ...

akan menghilang karena tidak melakukan konvergensi atau bertahan dengan menjadi anak

perusahaan media besar.

Sayangnya negara Indonesia hanya menerima perkembangan teknologi yang ada, hal ini

sangat berpengaruh kepada pergerakan konvergensi yang dilakukan oleh industri media.

Berbeda dengan konvergensi yang dilakukan di negara maju yang memahami latar belakang

konvergensi secara baik.

Perkembangan teknologi yang ada memang membuka kemudahan untuk perkembangan

industri media. Ketika teknologi menemukan gelombang radio dalam bentuk frequency

modulation (FM) yang dapat memancarkan kualitas suara lebih baik dibandingkan amplitude

modulation (AM), industri media radio di Indonesia ramai-ramai berpindah dari AM menuju

FM. Tidak hanya industri media hiburan tetapi juga industri media berita. Hal ini tidak terjadi

di negara maju yang mengerti sejarah perkembangan teknologi radio, yang melakukan

perpindahan hanya para penggiat industri media hiburan.

Pelaksanaan konvergensi yang terjadi di Indonesia tidak sesuai dengan istilah konvergensi

yang ada. Hampir sama halnya dengan yang terjadi di Amerika dan Eropa, konvergensi yang

dilakukan oleh industri media yang ada hanya sebatas masalah akuisisi terhadap media lain.

Media besar di Indonesia membeli media-media kecil lainnya yang menggunakan kanal yang

berbeda. Seperti halnya yang dilakukan oleh Trans Corp yang membeli Detik[dot]com.

Tidak semua media besar membeli media kecil lainnya. Kompas Gramedia melakukan hal

yang berbeda (walau sebenarnya mereka juga membeli media-media kecil lainnya sehingga

membentuk Kompas Gramedia Group). Kompas Gramedia tidak hanya melakukan akuisis

tetapi juga membentuk divisi baru atau anak perusahaan baru dengan kanal yang berbeda.

Kompas yang berdiri pada tahun 1965 awalnya hanya bergerak dibidang industri media cetak

dalam bentuk Koran Kompas. Pada tahun 2008 Kompas Gramedia mendirikan Kompas

Cyber Media yang menangani Kompas[dot]com dan kompas dalam jaringan (daring).

Selanjutnya pada tahun 2011 Kompas Gramedia mendirikan Kompas TV.

Dengan memiliki bentuk cetak, televisi, digital, dan tersebar melalui internet, sebuah industri

media sudah memasuki tahap 3M (multimedia, multichannel, multiplatform) yang menjadi

ciri dari konvergensi.

Perkembangan konvergensi ..., Hutama Epkamarsa, FISIP UI, 2014

Page 16: PERKEMBANGAN KONVERGENSI MEDIA DI INDONESIA NASKAH ...

Namun masalah yang muncul di Indonesia bukan hanya dari akuisisi media yang ada. Bentuk

konvergensi dalam pelaksanaan bentuk 3M hanya sebatas kepemilikan saja, tidak terjadi

hubungan antara kanal yang satu dengan kanal yang lainnya. Setiap kanal berdiri sendiri tidak

saling menyokong kanal lainnya. Kompas[dot]com bergerak sendiri terpisah dengan koran

Kompas walau ada berita yang diterbitkan di koran Kompas yang diambil dari

Kompas[dot]com. Begitu juga dengan TransTV dan Trans7 yang tidak disokong oleh

detik[dot]com.

Tidak semua media salah dalam penerapan 3M yang menjadi ciri konvergensi media.

Kelompok Tribun yang tergabung dalam kelompok Kompas Gramedia, melakukan

konvergensi media dengan cara yang berbeda dengan Trans Corp atau perusahaan induknya

Kompas Gramedia. Walau saat ini kelompok Tribun hanya memiliki media cetak, daring, dan

digital, penerapan konvergensi yang dilakukan masih lebih baik dibanding dengan media

lainnya.

Berbeda dengan koran Kompas, KompasTV, Kompas[dot]com, TransTV, Trans7, dan

detik[dot]com, Tribun bukanlah media dengan skala nasional. Walau bukan berskala nasional

tetapi Tribun tersebar di beberapa daerah dengan mengandalkan berita lokal. Tribun sendiri

mengeluarkan bentuk digital dan daring yang terpisah sesuai dengan daerahnya. Tribun daring

terpisah dengan sub domain dari Tribunnews[dot]com. Tribun daerah mengeluarkan bentuk

cetak dan daring, sedangkan bentuk digital dikelola oleh Tribun pusat yang juga mengelola

Tribunnews[dot]com.

Perbedaan yang ada dari kelompok Tribun dengan perusahaan induknya atau perusahaan lain

adalah terhubungnya pengelolaan bentuk daring dan cetaknya. Redaksi dan reporter Tribun

cetak dan daring adalah orang yang sama dengan struktur yang sama. Dengan demikian setiap

berita yang ada dalam bentuk daring, digital, dan cetak saling terhubung.

Penggunaan teknologi untuk efsiensi juga dilakukan oleh kelompok Tribun. Penempatan

bahan berita yang sudah dikumpulkan oleh repoter dikumpulkan dalam bentuk digital di

mailig list kelompok Tribun. Dengan demikian akses berita dari satu daerah ke daerah yang

lainnya.

Perkembangan konvergensi ..., Hutama Epkamarsa, FISIP UI, 2014

Page 17: PERKEMBANGAN KONVERGENSI MEDIA DI INDONESIA NASKAH ...

Walau demikian Tribun masih belum memaksimalkan media daring yang ada. Berita yang

ada pada media daring dan yang ada pada media cetak hampir sama. Perbedaaannya yang ada

di media cetak artikel yang ditampilkan lebih diseleksi dan beberapa ulasan yang

digabungkan dari beberapa artikel. Kelebihan yang dimiliki oleh media internet belum banyak

dimanfaaatkan oleh Tribun.

Pada akhirnya konvergensi yang terjadi hanya sebatas perubahan bentuk media penyalurnya

saja. Sebuah media hadir melalui kanal-kanal yang ada dan bergeak sendiri-sendiri tanpa

memaksimalkan sifat kanal yang ada. Bentuk daring hanya memberikan dalam bentuk teks

atau untuk media siaran menyediakan streaming video yang sama persis dengan apa yang di

pasarkan melalui televisi. Tidak ada perbedaan jika seseorang menyaksikan melalui televisi

ataupun melalui internet.

Akibat dari media yang tidak saling terkait ini menjadikan setiap media berlomba-lomba

dengan bentuknya masing-masing. Media daring yang ada saat ini hanya berfokus pada

sifatnya yang paling cepat untuk bisa menyampaikan sebuah berita. Kecepatan menjadi

cirikhas media daring yang paling utama. Akibatnya berita yang disampaikan oleh media

daring banyak yang berupa berita-berita pendek tanpa ada ulasan.

Selain itu dalam proses konvergensi media di Indonesia tidak memiliki perbedaan dengan

yang ada di Amerika. Budaya akuisisi akan menjadi peristiwa tersendiri yang selalu ada

dalam konvergensi.

Regulasi

Industri media bergerak dalam negara dan selalu memiliki aturan yang mengikat dalam

bentuk etika atau hukum yang berlaku di negara tersebut. Pada awalnya negara Indonesia

menerapkan sistem hukum dan pengawasan yang ketat terhadap media cetak di masa Orde

Baru. Setiap media dikontrol baik dari alasan berdiri hingga konten medianya oleh negara.

Pada tahun 1998, ketika masa Orde Baru runtuh dan dikatakan sebagai era Demokrasi,

kontrol yang selama ini mengekang media juga ikut runtuh. Pendirian media tidak lagi seketat

masa Orde Baru, begitu juga dengan pengaturan konten. Lemahnya aturan dan regulasi inilah

yang menjadikan peluang bagi industri media untuk melakukan akuisisi.

Perkembangan konvergensi ..., Hutama Epkamarsa, FISIP UI, 2014

Page 18: PERKEMBANGAN KONVERGENSI MEDIA DI INDONESIA NASKAH ...

Tidak hanya teknologi yang selalu terlambat masuk ke Indonesia, aturan yang ada juga selalu

terlambat. Akibat dari umumnya penggunaan media baru, aturan yang ada juga menjadi sulit

dibuat untuk dapat tepat sasaran. Budaya buruk yang diikuti oleh industri media Indonesia

selalu lebih cepat bergerak dibandingkan dengan pembuatan aturan yang ada.

Kesimpulan

Dalam mengikuti perkembangan teknologi, Indonesia tidak lagi menjadi negara yang terakhir

dalam perkembangan teknologi yang ada. Walau demikian perkembangan teknologi yang

masuk ke Indonesia tidak diikuti dengan pengetahuan mengenai penggunaan teknologi

tersebut. Hanya sebagian dari masyarakat Indonesia yang mengerti akan penggunaan yang

tepat dari teknologi baru yang hadir.

Untuk dapat menyeimbangkan perkembangan teknologi dan pengetahuan akan teknologi

dibutuhkan pelatihan sebelum penggunaan teknologi tersebut. Dengan adanya pelatihan

tujuan awal konvergensi (efesiensi) akan menjadi tepat sasaran.

Walau Indonesia masih dikatakan tertinggal dan melenceng dalam konvergensi media, Proses

konvergensi media secara global masih terus berlanjut. Perkembangan kedepannya akan

membuat media menjadi semakin luas cangkupannya dan masyarakat mudah dalam memilih

informasi yang diinginkannya.

Memang dalam infrastruktur penunjang akses internet di Indonesia masih belum merata

sehingga akan sedikit sulit untuk menerapkan kovergensi dengan baik. Namun sebaiknya

pelaku industri media tetap memberikan pilihan kepada masyarakat dengan menghadirkan

bentuk yang maksimal yang bisa digunakan oleh masyarakat yang ada. Dengan adanya

pilihan, kualitas produk yang ada tidak menjadi korban. Selain itu infrastruktur yang ada di

Indonesia juga terus berjalan dan berkembang.

Dengan demikian selama media-media yang ada masih berada dalam bentuk perusahaan yang

terpisah walau dalam satu grup besar atau nama media yang sama, media-media akan tetap

berjalan masing-masing. Konsep yang berjalan hanya sebatas 3M tanpa ada kerjasama antar

media dengan memaksimalkan bedia penyalurnya. Padahal konvergensi bukan hanya sebatas

Perkembangan konvergensi ..., Hutama Epkamarsa, FISIP UI, 2014

Page 19: PERKEMBANGAN KONVERGENSI MEDIA DI INDONESIA NASKAH ...

3M, melainkan juga mengenai penggunaan yang maksimalkan akan sifat dan bentuk media

yang ada.

Sayangnya konvergensi yang dilakukan di Indonesia hanya menjadi budaya yang mengikuti

arus global. Hal ini membuat Konvergensi yang dilakukan menjadi sesuatu yang dipandang

dan dirasakan buruk oleh masyarakat. Perlu penerapan dan pengawasan dari pemerintah

mengenai aturan yang ada. Aturan yang selama ini selalu kalah cepat dengan budaya

konvergensi yang buruk bisa diantisipasi dengan meninjau negara maju lain yang sudah

menerapkan konvergensi lebih dulu.

Melihat kedepannya perkembangan teknologi yang ada lebih mendukung untuk terciptanya

sebuah media yang terpusat dalam bentuk cloud computing, Indonesia sepertinya akan

kembali layaknya masa Orde Baru dalam bentuk media yang berbeda. Jika pada masa Orde

Baru pemerintah melakukan control terhadap media yang ada, di masa mendatang control

yang ada merupakan arus informasi secara virtual yang dikontrol.

Kontrol yang dilakukan bukan dalam kontrol konten yang ada seperti halnya pada masa Orde

Baru melainkan kontrol akan industri medianya. Kontrol ini akan mencegah jumlah media

yang ada, terlebih lagi dengan mudahnya untuk menyebarkan berita melalui media internet

saat ini. Saat ini jumlah media memang banya, mulai dalam bentuk cetak, siaran, maupun

internet, akan tetapi jumlah media ini tidak mebuat pilihan masyarakat menjadi banyak. Hal

ini dikarenakan beberapa perusahaan memiliki banyak media. Dengan adanya regulasi dari

pemerintah masyarakat akan tetap memiliki banyak pilihan akan media yang dikonsumsi

olehnya.

Hal tersebut menjadi sangat mungkin jika melihat sistem cloud computing yang menjadi

masa depan bagi teknologi yang akan menyanggah media. Pengelolaan sistem cloud

computing seharusnya menjadi milik pemerintah sendiri. Dengan pengelolaan terpusat akan

lebih memudahkan Pemerintah dalam melakukan penerapan dan pengawasan terhadap

industri media agar sesusai dengan aturan yang berlaku.

Perkembangan konvergensi ..., Hutama Epkamarsa, FISIP UI, 2014

Page 20: PERKEMBANGAN KONVERGENSI MEDIA DI INDONESIA NASKAH ...

Referensi

Baun, C., Kunze, M., Nimis, J., & Tai, S. (2011). Cloud Computing; Web-Based Dynamic IT

Services (2nd edn.). Berlin, Heidelberg, German: Springer- Verlag.

G. & Young, S. (2012). Media Convergence: Networked Digital Media in Everyday

Life, London: Palgrave Macmillan

Grant A. E. & Wilkinson, J. S. (2009). Understanding Media Convergence: The State of the

Field, NY:Oxford University Press (17)

Perkembangan konvergensi ..., Hutama Epkamarsa, FISIP UI, 2014