Perkembangan benih

26
PERKECAMBAHAN BENIH

description

imbibisi, aktivitas Giberelin, dan lain-lain

Transcript of Perkembangan benih

Page 1: Perkembangan benih

PERKECAMBAHAN BENIH

Page 2: Perkembangan benih

pendahuluan

1. Pengertian perkecambahan benih

2. Proses dan tahap perkecambahan benih

3. Tipe perkecambahan benih

4. Syarat perkecambahan benih

5. Faktor-faktor yang mempengaruhi perkecambahan benih

6. Kriteria kecambah normla dan tidak normal

Page 3: Perkembangan benih

1. Pengertian perkecambahan

Perkecambahan benih adalah proses aktif kembali dari embrio atau lembaga yang akan menghasilkan pecahnya kulit benih dan kemunculan tanaman muda

Page 4: Perkembangan benih

 2. Proses dan tahap perkecambahan benih

1. Penyerapan air oleh benih- Kulit benih melunak- Terjadi hidrasi pada protoplasma

Proses perkecambahan benih :

2. Terjadinya aktifitas sel :- Terjadi aktifitas enzim- Respirasi meningkat

3. penguraian bahan-bahan seperti karbohidrat, lemak dan protein menjadi bentuk-bentuk yang melarut dan ditranslokasikan ke titik-titk tumbuh

Page 5: Perkembangan benih

4. Asimilasi dari bahan-bahan tersebut di atas pada daerah meristematik untuk menghasilkan energi bagi pertumbuhan sel-sel baru

5.Pertumbuhan kecambah melalui proses pembelahan, pembesaran dan pembagian sel-sel pada titik tumbuh.

6. Sementara daun belum dapat berfungsi sebagai organ untuk fotosintesa maka pertumbuhan kecambah sangat tergantung pada persediaan makanan yang ada dalam biji.

Next..........

Page 6: Perkembangan benih

Tahap perkecambahan benih

Air diserap melalui pori-pori kulit benih, secara berdifusi menyebabkan sel membesar, dan seluruh volume benih membesar serta kulit menjadi lebih mudah dilalui oleh oksigen dan karbon dioksida. Sewaktu volume benih membesar, kulit benih pecah memudahkan munculnya titik tumbuh. 

Pertumbuhan embrio

Aktivasi enzim

Imbibisi

(1)Penguraian senyawa cadangan makanan, (2) Pengangkutan nutrisi dari endosperm atau

kotiledon ke titik tumbuh. (3)Menggerakkan reaksi sintesa senyawa baru

pertumbuhan pada titik tumbuh atau embrio (Epikotil, hipokotil, radikel) menggunakan nutrisi dan enersi bersumber dari cadangan makanan yang ada dalam endosperm atau kotiledon.

Page 7: Perkembangan benih

Kemunculan kecambah  

pemantapan perkecambahan

akar merupakan struktur kecambah yang muncul pertama, sumber makanan dari kotiledon dan lambat-laun sampai mampu melakukan proses fotosintesa untuk memenuhi kebutuhnnya.        

Kecambah mulai mantap setelah menyerap air dan berfotosintesis

Next..........

Page 8: Perkembangan benih

Keterangan gambar

a. Benih mulai membuka

b. Benih mulai terangkat dari permukaan tanah

c. Batang kecambah mulai memanjang dan membentuk loop di atas permukaan media

d. Tunas mulai tumbuh tetapi kotiledon masih terbungkus testae. Pertumbuhan tunas dan pelepasan kulit biji beserta bagian

yag melekat di dalamnyaf. Anakan yang telah berkecambahg. Bagian dalam biji yang telah ditanggalkan dalam proses

perkecambahan h,i. Perkembangan kecambah

Page 9: Perkembangan benih

3. Tipe perkecambahan benih

1. Tipe Epigeus yaitu :

Tipe perkecambahan benih dimana keping biji dan hipokotil benih memanjang dan menembus permukaan tanah, kemudian keping biji membuka dan epikotil benih tumbuh menjadi tunas.

Contohnya : kopi, kakao, jarak. kacang merah, kacang hijau.

Page 10: Perkembangan benih

Next..........

2. Tipe Hipogeus

Tipe perkecambahan benih tanaman yang selama proses perkecambahan benih berlangsung keping biji tetap berada dalam tanah. Hipokotil benih tidak memanjang tetapi epikotil benih yang memanjang menembus permukaan tanah.

Contoh nya : padi, jagung, kelapa, pinang.

Page 11: Perkembangan benih

No     Kedalaman tanam benih    Perkecambahan benih (%)

1 Permukaan tanah    27,1

2 Setengah benih masuk dalam tanah    42,6

3 Seluruh benih dalam tanah    46,3

4 Benih 1,0 cm dibawah permukaan tanah    22,8

5 Benih 2,5 cm dibawah permukaan tanah    18,7

6 Benih 5,0 cm dibawah permukaan tanah    7,0

7 Benih 7,5 cm dibawah permukaan tanah    2,0

8 Benih 10,0 cm dibawah permukaan tanah    0,5

Tabel. Pengaruh Kedalaman Tanam Benih Jati (Tectona grandis) Terhadap Persentase Perkecambahan

Sumber : Kandya dan Kandya (1989)

Tipe perkecambahan tanaman penting untuk diketahui, terutama dalam menentukan kedalaman penanaman benih

Page 12: Perkembangan benih

4. Syarat perkecambahan benih

diperlukan untuk proses aktivasi ensim, memungkinkan terjadinya perombakan cadangan makanan,  memiliki

peranan dalam transportasi serta penggunaan cadangan makanan.

1. Air

2. UdaraDiperlukan untuk kebutuhan respirasi yaitu proses

oksidasi yang memerlukan ketersediaan gas Oksigen yang cukup.

3. Temperatur

Temperatur optimal perkecambahan  benih kebanyakan tanaman 15 – 30oC. Temperatur

maksimum perkecambahan benih untuk kebanyakan tanaman adalah 35 – 40o C.

Page 13: Perkembangan benih

Next..........

4. Cahaya

Cahaya berpengaruh terhadap perkecambahan benih melalui kaulitas dan intensitas cahaya

Pengaruh intensitas cahaya sangat bervariasi

diantara spesies, perkecambahan benih

yang memerlukan cahaya dilaporkan dipacu

perkecambahannya oleh cahaya bulan yang

intensitasnya beberapa footcandle.

Kualitas cahaya lebih berperan dalam

mengaktifkan hormon pertumbuhan yang

terdapat dalam benih

Page 14: Perkembangan benih

Hasil penelitian :Berdasarkan hasil penelitian dilaporkan perkecambahan benih dikendalikan oleh senyawa yang respon terhadap cahaya dikenal dengan phitokrom.

Tabel. Pengaruh cahaya merah jauh dan merah terhadap perkecambahan               benih selada

Pemberian cahaya Perkecambahan,%

Merah  70

Merah + Infra merah     6

Merah + Infra merah + Merah    74

Merah + Infra merah + Merah + Infra merah    6

Merah + Infra merah + Merah + Infra merah + Merah   

76

Merah + Infra merah + Merah + Infra merah + Merah+Infra merah   

7

Page 15: Perkembangan benih

5. faktor yang mempengaruhi perkecambahan benih

Faktor dalam

1. Tingkat kemasakan benih

Benih yang dipanen sebelum tingkat kemasakan fisiologisnya tercapai tidak mempunyai viabilitas yang tinggi karena belum memiliki cadangan makanan yang cukup serta pembentukan embrio belum sempurna.

Page 16: Perkembangan benih

2. Ukuran benih

Benih yang berukuran besar dan berat mengandung cadangan makanan yang lebih. Cadangan makanan akan digunakan sebagai sumber energi bagi embrio pada saat perkecambahan.

Berat benih berpengaruh terhadap kecepatan pertumbuhan dan produksi karena berat benih menentukan besarnya kecambah pada saat permulaan dan berat tanaman pada saat dipanen

Page 17: Perkembangan benih

3. Dormansi

Benih dikatakan dormansi apabila benih tersebut sebenarnya hidup tetapi tidak berkecambah walaupun diletakkan pada keadaan yang secara umum dianggap telah memenuhi persyaratan bagi suatu perkecambahan.

Page 18: Perkembangan benih

4. Penghambat perkecambahan

penghambat perkecambahan benih dapat berupa kehadiran inhibitor baik dalam benih maupun di permukaan benih, adanya larutan dengan nilai osmotik yang tinggi serta bahan yang menghambat lintasan metabolik atau menghambat laju respirasi.

Page 19: Perkembangan benih

Faktor Luar

1. Air

fungsi air antara lain: a. Untuk melembabkan kulit biji sehingga

menjadi pecah atau robek agar terjadi pengembangan embrio dan endosperm.

b. Untuk memberikan fasilitas masuknya oksigen kedalam biji.

c. Untuk mengencerkan protoplasma sehingga dapat mengaktifkan berbagai fungsinya.

d. Sebagai alat transport larutan makanan dari endosperm atau kotiledon ke titik tumbuh, dimana akan terbentuk protoplasma baru.

Page 20: Perkembangan benih

2. Suhu

Suhu optimal adalah yang paling menguntungkan untuk perkecambahan benih yaitu pada kisaran suhu antara 26.5 sd 35°C (Sutopo, 2002). Suhu mempengaruhi kecepatan proses permulaan perkecambahan dan ditentukan oleh berbagai sifat lain yaitu sifat dormansi benih, cahaya dan zat tumbuh gibberallin.

Page 21: Perkembangan benih

3. Oksigen

Saat berlangsungnya perkecambahan, proses respirasi akan meningkat disertai dengan meningkatnya pengambilan oksigen dan pelepasan CO2, air dan energi panas. Terbatasnya oksigen yang dapat dipakai akan menghambat proses perkecambahan benih (Sutopo, 2002).

Page 22: Perkembangan benih

4. Cahaya Kebutuhan benih akan cahaya untuk perkecambahannya berfariasi tergantung pada jenis tanaman. Besar pengaruh cahanya terhadap perkecambahan tergantung pada intensitas cahaya, kualitas cahaya, lamanya penyinaran.

Page 23: Perkembangan benih

5. Medium Medium yang baik untuk perkecambahan haruslah memiliki sifat fisik yang baik, gembur, mempunyai kemampuan menyerap air dan bebas dari organisme penyebab penyakit terutama cendawan (Sutopo, 2002). Pengujian viabilitas benih dapat digunakan media antara lain substrat kertas, pasir dan tanah.

Page 24: Perkembangan benih

6. Kriteria kecambah normla dan tidak normalKriteria kecambah Normal1. kecambah memiliki perkembangan sistem perakaran yang

baik, terutama akar primer dan akar seminal paling sedikit dua.

2. perkembangan hipokotil baik dan sempurna tanpa ada kerusakan pada jaringan.

3. pertumbuhan plumula sempurna dengan daun hijau tumbuh baik.  Epikotil tumbuh sempurna dengan kuncup normal.

4. memiliki satu kotiledon untuk kecambah dari monokotil dan dua bagi dikotil

Page 25: Perkembangan benih

Kriteria kecambah abnormal :1. kecambah rusak tanpa kotiledon, embrio pecah, dan akar

primer pendek. 2. bentuk kecambah cacat, perkembangan bagian-bagian

penting lemah dan kurang seimbang.  Plumula terputar, hipokotil, epikotil, kotiledon membengkok, akar pendek, kecambah kerdil.

3. kecambah tidak membentuk klorofil. 4. kecambah lunak.

Page 26: Perkembangan benih

Terimakasih.......

Wassalamualaikum warahmatullahi

wabarakaatuh.............

[email protected]