PERJANJIAN KERJA SAMA ANTARA BADAN NASIONAL … · c. mendapatkan fasilitasi pengurusan sertifikasi...

9
PERJANJIAN KERJA SAMA ANTARA BADAN NASIONAL PENEMPATAN DAN PERLINDUNGAN TENAGA KERJA INDONESIA DAN UNIVERSITAS AH M AD DAHLAN TENTANG PENYEBARLUASAN INFORMASI PROGRAM PELINDUNGAN PEKERJA MIGRAN INDONESIA DAN PEMBERDAYAAN TERINTEGRASI BAGI PEKERJA MIGRAN INDONESIA DAN KELUARGANYA DI DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA Nomor : B.2280/PL/X/2019 Nomor: 356/PKS.UAD/X/2019 Pada hari ini, Senin tanggal Tujuh bulan Oktober tahun dua ribu sembilan belas, bertempat di Yogyakara, yang bertandatangan dibawah ini: 1. Dr. ANJAR PRIHANTORO BW, S.E., M.A., selaku Deputi Perlindungan Badan Nasional Penempatan dan Perlindungan Tenaga Kerja Indonesia, berdasarkan Keputusan Presiden Republik Indonesia Nomor 60/TPA Tahun 2018, dalam hal ini bertindak untuk dan atas nama Badan Nasional Penempatan dan Pelindungan Tenaga Kerja Indonesia, berkedudukan dan beralamat di Jalan MT Haryono Kav 52, Pancoran, Jakarta Selatan 12770, untuk selanjutnya disebut PIHAK KESATU.

Transcript of PERJANJIAN KERJA SAMA ANTARA BADAN NASIONAL … · c. mendapatkan fasilitasi pengurusan sertifikasi...

Page 1: PERJANJIAN KERJA SAMA ANTARA BADAN NASIONAL … · c. mendapatkan fasilitasi pengurusan sertifikasi halal, izin PIRT, pembentukan koperasi, izin BPOM untuk uji laboratorium kandungan

PERJANJIAN KERJA SAMA

ANTARA

BADAN NASIONAL PENEMPATAN DAN PERLINDUNGAN TENAGA KERJA INDONESIA

DAN

UNIVERSITAS AH M AD DAHLAN

TENTANG

PENYEBARLUASAN INFORMASI PROGRAM PELINDUNGAN PEKERJA MIGRAN INDONESIA DAN PEMBERDAYAAN TERINTEGRASI BAGI PEKERJA

MIGRAN INDONESIA DAN KELUARGANYA DI DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA

Nomor : B.2280/PL/X/2019 Nomor: 356/PKS.UAD/X/2019

Pada hari ini, Senin tanggal Tujuh bulan Oktober tahun dua ribu sembilan belas, bertempat di Yogyakara, yang bertandatangan dibawah ini:

1. Dr. ANJAR PRIHANTORO BW, S.E. , M.A., selaku Deputi Perlindungan Badan Nasional Penempatan dan Perlindungan Tenaga Kerja Indonesia, berdasarkan Keputusan Presiden Republik Indonesia Nomor 60/TPA Tahun 2018, dalam hal ini bertindak untuk dan atas nama Badan Nasional Penempatan dan Pelindungan Tenaga Kerja Indonesia, berkedudukan dan beralamat di Jalan MT Haryono Kav 52, Pancoran, Jakarta Selatan 12770, untuk selanjutnya disebut PIHAK KESATU.

Page 2: PERJANJIAN KERJA SAMA ANTARA BADAN NASIONAL … · c. mendapatkan fasilitasi pengurusan sertifikasi halal, izin PIRT, pembentukan koperasi, izin BPOM untuk uji laboratorium kandungan

2. Dr. KASIYARNO, M.Hum., selaku Rektor Universitas Ahmad Dahlan, yang diangkat berdasarkan Keputusan Pimpinan Pusat Muhammadiyah Nomor: 133/KEP/1.0.D/2017 tanggal 12 Juli 2017, berkedudukan di Jalan Kapas 9 Semaki Umbulharjo Yogyakara, dalam hal ini bertindak untuk dan atas nama Universitas Ahmad Dahlan, untuk selanjutnya disebut PIHAK KEDUA.

PIHAK KESATU dan PIHAK KEDUA secara bersama-sama selanjutnya disebut PARA PIHAK, terlebih dahulu menerangkan hal-hal sebagai berikut: a. bahwa PIHAK KESATU adalah lembaga pemerintah nonkementerian yang

mempunyai fungsi sebagai pelaksana kebijakan di bidang penempatan dan pelindungan Pekerja Migran Indonesia sebagaimana dimaksud dalam Peraturan Presiden Nomor 81 Tahun 2006 tentang Badan Nasional Penempatan dan Perlindungan Tenaga Kerja Indonesia;

b. bahwa PIHAK KEDUA adalah unsur dari lembaga Pendidikan Tinggi yang mempunyai kewajiban dalam pegabdian masyarakat.

Dengan memperhatikan ketentuan peraturan perundang-undangan sebagai berikut: 1. Undang-Undang Nomor 18 Tahun 2017 tentang Pelindungan Pekerja Migran

Indonesia (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2017 Nomor 242, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 6141);

2. Peraturan Presiden Nomor 81 Tahun 2006 tentang Badan Nasional Penempatan dan Perlindungan Tenaga Kerja Indonesia;

3. Peraturan Kepala Badan Nasional Penempatan dan Perlindungan Tenaga Kerja Indonesia Nomor 01 Tahun 2019 tentang Pedoman Penyusunan Naskah Kerja Sama di Lingkungan Badan Nasional Penempatan dan Tenaga Kerja Indonesia (Berita Negara Republik Indonesia Tahun 2019 Nomor 90).

Sebagai tindak lanjut dari Nota Kesepahaman antara Kementerian Riset, Teknologi dan Pendidikan Tinggi dan BNP2TKI tentang Pengembangan Kapasitas Tenaga Kerja Indonesia Luar Negeri Nomor 19/M/NK/2016 dan Nomor B.07/KA-MoU/XI 1/2016 tanggal 6 Desember 2016, PARA PIHAK sepakat untuk mengadakan Perjanjian Kerja Sama tentang Penyebarluasan Informasi Program Pelindungan Pekerja Migran Indonesia dan Pemberdayaan Terintegrasi bagi Purna Pekerja Migran Indonesia dan keluarganya di wilayah Daerah istimewa Yogyakarta, dengan ketentuan sebagai berikut:

2 JH (T

Page 3: PERJANJIAN KERJA SAMA ANTARA BADAN NASIONAL … · c. mendapatkan fasilitasi pengurusan sertifikasi halal, izin PIRT, pembentukan koperasi, izin BPOM untuk uji laboratorium kandungan

Pasal 1 DEFINISI

Dalam Perjanjian Kerja Sama ini yang dimaksud dengan: 1. Calon Pekerja Migran Indonesia adalah setiap tenaga kerja Indonesia yang

memenuhi syarat sebagai pencari kerja yang akan bekerja di luar negeri dan terdaftar di instansi pemerintah kabupaten/kota yang bertanggung jawab di bidang ketenagakerjaan.

2. Pekerja Migran Indonesia adalah setiap warga negara Indonesia yang akan, sedang, atau telah melakukan pekerjaan dengan menerima upah di luar wilayah Republik Indonesia.

3. Balai Pelayanan Penempatan dan Perlindungan Tenaga Kerja Indonesia yang selanjutnya disebut BP3TKI adalah Unit Pelaksana Teknis Badan Nasional Penempatan dan Perlindungan Tenaga Kerja Indonesia yang mempunyai tugas memberikan kemudahan pelayanan dalam pemrosesan seluruh dokumen penempatan dan perlindungan serta penyelesaian masalah TKI secara terkoordinasi dan terintegrasi di wilayah kerja masing-masing.

4. Pemberdayaan Pekerja Migran Indonesia adalah suatu proses, cara dan upaya dalam meningkatkan pengetahuan dan keterampilan kepada Pekerja Migran Indonesia dan Keluarganya agar dapat berusaha secara mandiri atau menjadi tenaga kerja yang lebih berkualitas.

Pasal 2 RUANG LINGKUP

Ruang lingkup Perjanjian Kerja Sama ini meliputi: 1. Pelaksanaan pelatihan bagi Purna Pekerja Migran Indonesia dan keluarganya

(operasi produksi, manajemen SDM dan literasi keuangan, pemasaran). 2. Fasilitasi pembiayaan untuk usaha. 3. Pendampingan Purna Pekerja Migran Indonesia dan keluarganya yang telah

mempunyai usaha (dalam bentuk monitoring, evaluasi, dan konsultasi). 4. Fasilitasi pengurusan sertifikasi halal, izin Pangan Industri Rumah Tangga

(PIRT), pembentukan koperasi, izin BPOM untuk uji laboratorium kandungan produk makanan dan kosmetik.

5. Penyebaran informasi program pelindungan Pekerja Migran Indonesia.

Page 4: PERJANJIAN KERJA SAMA ANTARA BADAN NASIONAL … · c. mendapatkan fasilitasi pengurusan sertifikasi halal, izin PIRT, pembentukan koperasi, izin BPOM untuk uji laboratorium kandungan

Pasal 3 HAK DAN KEWAJIBAN

(1) PIHAK KESATU berkewajiban untuk: a. menyiapkan data Calon Pekerja Migran Indonesia Indonesia, Purna

Pekerja Migran Indonesia dan keluarganya. b. menyiapkan informasi dan bahan sosialisasi program pelindungan Pekerja

Migran Indonesia. c. memberikan rekomendasi terhadap usaha Purna Pekerja Migran

Indonesia dan keluarganya untuk mendapatkan pengurusan sertifikasi halal, izin PIRT, pembentukan koperasi, izin BPOM untuk uji laboratorium kandungan produk makanan dan kosmetik.

(2) PIHAK KESATU berhak untuk: a. mendapatkan sarana dan prasarana dalam penyelenggaraan pelatihan. b. mendapatkan fasilitasi pembiayaan usaha untuk Purna Pekerja Migran

Indonesia. c. mendapatkan fasilitasi pengurusan sertifikasi halal, izin PIRT,

pembentukan koperasi, izin BPOM untuk uji laboratorium kandungan produk makanan dan kosmetik untuk Purna Pekerja Migran Indonesia.

d. mendapatkan laporan pelaksanaan penyebarluasan informasi program pelindungan Pekerja Migran Indonesia.

e. mendapatkan fasilitasi untuk pemasaran produk Purna Pekerja Migran Indonesia.

(3) PIHAK KEDUA berkewajiban untuk: a. menyediakan sarana dan prasarana dalam penyelenggaraan pelatihan. b. memfasilitasi pembiayaan usaha Purna Pekerja Migran Indonesia. c. memfasilitasi pengurusan sertifikasi halal, izin PIRT, pembentukan

koperasi, izin BPOM untuk uji laboratorium kandungan produk makanan dan kosmetik.

d. melaksanakan penyebarluasan informasi program pelindungan Pekerja Migran Indonesia.

e. memfasilitasi pemasaran produk Purna Pekerja Migran Indonesia.

(4) PIHAK KEDUA berhak untuk: a. mendapatkan data Calon Pekerja Migran Indonesia Indonesia, Purna

Pekerja Migran Indonesia dan keluarganya. b. mendapatkan informasi dan bahan sosialisasi program pelindungan

Pekerja Migran Indonesia. c. mendapatkan rekomendasi usaha Purna Pekerja Migran Indonesia dan

keluarganya untuk pengurusan sertifikasi halal, izin PIRT, pembentukan

Page 5: PERJANJIAN KERJA SAMA ANTARA BADAN NASIONAL … · c. mendapatkan fasilitasi pengurusan sertifikasi halal, izin PIRT, pembentukan koperasi, izin BPOM untuk uji laboratorium kandungan

koperasi, izin BPOM dalam uji laboratorium kandungan produk makanan dan kosmetik.

(5) PARA PIHAK bersama-sama berkewajiban untuk: a. menyusun rencana program dan kegiatan kerjasama tahunan. b. melakukan pendampingan, pembimbingan Purna Pekerja Migran

Indonesia agar menjadi pengusaha yang profesional melalui kegiatan monitoring, evaluasi dan koordinasi.

c. melakukan sosialisasi program pelindungan Pekerja Migran Indonesia.

Pasal 4 PELAKSANAAN

Pelaksanaan Perjanjian Kerja Sama ini dilaksanakan oleh Balai Pelayanan Penempatan dan Perlindungan Tenaga Kerja Indonesia (BP3TKI) dan Universitas Ahmad Dahlan sesuai dengan kewenangannya masing-masing.

Pasal 5 JANGKA WAKTU

(1) Perjanjian Kerja Sama ini berlaku untuk jangka waktu 3 (tiga) tahun terhitung sejak ditandatangani dan dapat diubah, diperpanjang, dan diakhiri atas kesepakatan PARA PIHAK.

(2) Perjanjian Kerja Sama ini dapat diperpanjang atas kesepakatan PARA PIHAK dengan pemberitahuan tertulis paling lambat 30 (tiga puluh) hari sebelum jangka waktu Perjanjian Kerja Sama ini berakhir.

(3) Dalam hal salah satu pihak berkeinginan untuk mengakhiri Perjanjian Kerja Sama sebelum jangka waktu sebagaimana dimaksud pada ayat (1) berakhir, maka pihak yang bersangkutan harus memberitahukan maksud tersebut secara tertulis kepada pihak lainnya paling lambat 3 (tiga) bulan sebelum tanggal pengakhiran yang diinginkan.

Page 6: PERJANJIAN KERJA SAMA ANTARA BADAN NASIONAL … · c. mendapatkan fasilitasi pengurusan sertifikasi halal, izin PIRT, pembentukan koperasi, izin BPOM untuk uji laboratorium kandungan

Pasal 6 KORESPONDENSI

Setiap pemberitahuan yang disyaratkan dalam Perjanjian Kerja Sama ini dan/atau sehubungan dengan pelaksanaan Perjanjian Kerja Sama ini harus dibuat secara tertulis dan dikirim melalui surat tercatat atau kurir yang dialamatkan kepada: PIHAK KESATU : Badan Nasional Penempatan dan Perlindungan Tenaga Kerja Indonesia (BNP2TKI) U.p. Direktur Pemberdayaan, Deputi Bidang Perlindungan Jin. MT. Haryono Kav.52, Kec. Pancoran, Kota Jakarta Selatan 12770 Telepon: (021)7981277 Faksimili: (021)7981277

Balai Pelayanan Penempatan dan Perlindungan Tenaga Kerja Indonesia Yogyakarta Jin. Sambisari No.311 A, Juwangen, Purwomartani, Kalasan, Sleman, D I. Yogyakarta 55571 Telepon: (0274) 497442 Faksimili: (021)497442

PIHAK KEDUA UNIVERSITAS AH M AD DAHLAN U. p. Direktur Kantor Urusan Bisnis dan Inovasi (KUBI) Jin. Pramuka 42 Sidikan Umbulharjo Yogyakarta 55161 Gedung Kampus 2A Lantai 1 Universitas Ahmad Dahlan Yogyakarta Telepon: (0274) 563515, 511830, 379418, 371120 Ext .2013 Faksimili: (0274) 564604

Dalam hal terjadi perubahan alamat korespondensi maka perubahan tersebut wajib diberitahukan secara tertulis kepada pihak lainnya, dan pemberitahuan perubahan alamat korespondensi tersebut efektif berlaku sejak tanggal diterimanya pemberitahuan oleh pihak lainnya, sehingga segala akibat keterlambatan pemberitahuan menjadi tanggung jawab pihak yang melakukan perubahan tersebut.

Page 7: PERJANJIAN KERJA SAMA ANTARA BADAN NASIONAL … · c. mendapatkan fasilitasi pengurusan sertifikasi halal, izin PIRT, pembentukan koperasi, izin BPOM untuk uji laboratorium kandungan

Pasal 7 KEADAAN MEMAKSA

(1) Apabila terjadi wanprestasi yang disebabkan oleh keadaan memaksa (force majeur) seperti bencana alam (gempa bumi, banjir), pemogokan kerja, huru-hara, kerusuhan massa, pemberontakan/perang, larangan pemerintah secara nyata menghambat/mengganggu pekerjaan dan adanya penetapan pemerintah mengenai force majeur yang mengakibatkan salah satu pihak tidak dapat melaksanakaan kewajibannya, maka pihak yang terkena force majeur berkewajiban untuk memberitahukan secara tertulis kepada pihak lainnya paling lambat 14 (empat belas) hari kerja setelah terjadi force majeur.

(2) Keterlambatan atau kelalaian dalam memberitahukan adanya force majeur sebagaimana dimaksud pada ayat (1) mengakibatkan tidak diakuinya peristiwa tersebut sebagai force majeur oleh pihak lainnya.

Pasal 8 PENYELESAIAN MASALAH

(1) Apabila terjadi perselisihan atau perbedaan penafsiran terhadap pelaksanaan Perjanjian Kerja Sama ini, PARA PIHAK sepakat menyelesaikan secara musyawarah untuk mencapai mufakat.

(2) Apabila mufakat tidak tercapai, PARA PIHAK sepakat untuk menyelesaikan perselisihan melalui Pengadilan Negeri.

Pasal 9 MONITORING DAN EVALUASI

Monitoring dan evaluasi pelaksanaan Perjanjian Kerja Sama ini dilakukan berdasarkan kesepakatan PARA PIHAK paling sedikit 1 (satu) kali dalam setahun.

Pasal 10 ADENDUM

Hal-hal yang belum diatur dalam Perjanjian Kerja Sama ini maupun perubahan yang perlu, akan diatur lebih lanjut dan dituangkan dalam suatu Adendum yang disepakati oleh PARA PIHAK yang merupakan bagian tidak terpisahkan dari Perjanjian Kerja Sama ini.

M 7 r

Page 8: PERJANJIAN KERJA SAMA ANTARA BADAN NASIONAL … · c. mendapatkan fasilitasi pengurusan sertifikasi halal, izin PIRT, pembentukan koperasi, izin BPOM untuk uji laboratorium kandungan

Pasal 11 PENUTUP

(1) Perjanjian Kerja Sama ini dibuat rangkap 2 (dua) asli, ditandatangani diatas kertas bermeterai cukup, dan masing-masing mempunyai kekuatan hukum yang sama.

(2) Perjanjian Kerja Sama ini mulai berlaku dan mengikat sejak tanggal ditandatangani oleh PARA PIHAK.

PIHAK KESATU, PIHAK KEDUA,

Page 9: PERJANJIAN KERJA SAMA ANTARA BADAN NASIONAL … · c. mendapatkan fasilitasi pengurusan sertifikasi halal, izin PIRT, pembentukan koperasi, izin BPOM untuk uji laboratorium kandungan

Pasal 11 PENUTUP

(1) Perjanjian Kerja Sama ini dibuat rangkap 2 (dua) asli, ditandatangani diatas kertas bermeterai cukup, dan masing-masing mempunyai kekuatan hukum yang sama.

(2) Perjanjian Kerja Sama ini mulai berlaku dan mengikat sejak tanggal ditandatangani oleh PARA PIHAK.

8