Perjalanan Perawatan Kasus - John S

5
Anamnesis (tanggal 1 november 2014) Demam sejak 2 hari SMRS, nyeri berkemih (+) dan sering BAK, kemudian pasien dirawat di ruang anak dengan diagnosis ISK ec. bacterial infection. (03-11-2014) Hari ke-3 perawatan leher kaku, kepala pusing, demam, semakin bertambah tinggi, disertai kaku kuduk: diagnosis menjadi menjadi meningitis bacterial. (08-11-2014) Hari ke-8 perawatan pasien kejang dan terjadi penurunan kesadaran: diagnosis bertambah menjadi meningoensefalitis bakterial. (09-11-2014) Hari ke-9 perawatan diagnosis menjadi ME bacterial + edema serebri. (10-11-2014) Hari ke-10 perawatan masuk ke ICU. (12-11-2014) Hari ke-12 perawatan demam (-), kejang (-), GCS E 4 V 1-3 M 6 , klonus (+), kaku kuduk (+), hipotensi (+), kesadaran CM dan dilakukan CT-Scan kepala. (13-11-2014) Hari ke-13 perawatan hasil CT-Scan hidrosefalus dengan suspect perdarahan pada Sistema basal sekitar thalamus dengan adanya hidrosefalus belum dapat disingkirkan, kalsifikasi atau perdarahan intermedia. (15-11-2014) Hari ke-15 perawatan diagnosis berubah menjadi ME dengan sekuel hidrosefalus dan perdarahan sistema sekitar thalamus lalu konsul ke bedah saraf. Hasil konsultasi CT-Scan dengan dokter bedah saraf: Ventriculomegali

description

dfgd

Transcript of Perjalanan Perawatan Kasus - John S

Anamnesis (tanggal 1 november 2014)Demam sejak 2 hari SMRS, nyeri berkemih (+) dan sering BAK, kemudian pasien dirawat di ruang anak dengan diagnosis ISK ec. bacterial infection.(03-11-2014) Hari ke-3 perawatan ( leher kaku, kepala pusing, demam, semakin bertambah tinggi, disertai kaku kuduk: diagnosis menjadi menjadi meningitis bacterial.(08-11-2014) Hari ke-8 perawatan ( pasien kejang dan terjadi penurunan kesadaran: diagnosis bertambah menjadi meningoensefalitis bakterial.

(09-11-2014) Hari ke-9 perawatan ( diagnosis menjadi ME bacterial + edema serebri.

(10-11-2014) Hari ke-10 perawatan ( masuk ke ICU.

(12-11-2014) Hari ke-12 perawatan ( demam (-), kejang (-), GCS E4V1-3M6, klonus (+), kaku kuduk (+), hipotensi (+), kesadaran CM dan dilakukan CT-Scan kepala.(13-11-2014) Hari ke-13 perawatan ( hasil CT-Scan hidrosefalus dengan suspect perdarahan pada Sistema basal sekitar thalamus dengan adanya hidrosefalus belum dapat disingkirkan, kalsifikasi atau perdarahan intermedia.

(15-11-2014) Hari ke-15 perawatan ( diagnosis berubah menjadi ME dengan sekuel hidrosefalus dan perdarahan sistema sekitar thalamus lalu konsul ke bedah saraf. Hasil konsultasi CT-Scan dengan dokter bedah saraf: Ventriculomegali Ventricel I-IV, lesi hiperdens intraventrikuler ( pleksus koroid???. Diagnosis menjadi hydrocephalus communicating post ME dan akan dilakukan pemasangan VP-Shunt.(16-11-2014) Hari ke-16 perawatan ( keluhan sama, kesadaran CM.

(17-11-2014) Hari ke-17 perawatan ( dilakukan pemasangan VP-Shunt, pasien di rawat di ruang anak. Keadaan post VP-Shunt: KU baik, kesadaran CM, demam (-), kejang (-). Instruksi post VP-Shunt: RL 20 tpm mikro

Meroven 0,5 gram/8 jam

PCT IVFD 500 mg/8 jam Ranitidin 25 mg/8 jam

Terapi selanjutnya sesuai dokter Diana Sp.A.(20-11-2014) Hari ke-20 perawatan ( kejang (+), demam (-) kemudian diberikan stesolid. Pasien masuk ICU.(21-11-2014) Hari ke-21 perawatan ( penurunan kesadaran, kejang berulang, pupil anisokor (2 mm/5 mm). Masalah: pumping VP-Shunt tidak lancar. Diagnosis bertambah menjadi Sepsis.(22-11-2014) Hari ke-22 perawatan ( GCS E1V3Mx., pupil anisokor, refleks cahaya (+), pumping < 1 menit. Diagnosis menjadi post VP-Shunt due to hydrocephalus communicating ec ME hari ke-V + Sepsis. (23-11-2014) Hari ke-23 perawatan ( pumping < 1 menit, hasil pemeriksaan dr. Diana Sp.A: keadaan pasien demam, edema wajah (+), ronki (+/+), ekstrimitas edema (+/+). Diagnosis ditambah suspek hipoalbumin, AKI???.

(25-11-2014) Hari ke-25 perawatan ( KU jelek, GCS E1V1M3-4, demam (+), ada perdarahan di papil dan makula, NGT keluar darah segar 300 cc, produksi urin 200 cc/12 jam (diuresis 1,19 cc/jam). Diagnosis menjadi ME bacterial dengan hydrosephalus post VP-Shunt, GIT Bleeding ec local stress ulcer, diagnosis banding systemic coagulopathy. Terapi : Puasa

Meroven stop diganti ciprofloxacin Ceftizoxime 3x500 mg Amikasin 1x250 mg.Terapi untuk GI Bleeding

Transfusi WB 200cc

Ranitidine 2x15 mg IV

Sukralfat 3x1 cth

Vitamin K 4 mg IV ( selama 3 hari berturut-turut.

Konsultasi dr. Djoko Sp.M: tidak ada papil edema.

(27-11-2014) Hari ke-27 perawatan ( aff hecting. Diagnosis: Post VP-Shunt due to Hydrocephalus communicating ec ME.(28-11-2014) Hari ke-28 perawatan ( NGT jernih. Mulai pukul 06.00 WIB: pupil anisokor, reflex cahaya (+/+). Diagnosis: Post VP-Shunt hari XI, GIT bleeding ec stress ulcer/systemic coagulopathy.

(29-11-2014) Hari ke-29 perawatan ( KU jelek, demam (+), NGT residu >>, terdapat pus di kateter urin.

(30-11-2014) Hari ke-30 perawatan ( KU lemah, GCS E1VxM5 demam (+), nafas cepat, pus pada kateter (-). Diagnosis tetap.(01-12-2014) Hari ke-31 perawatan ( dilakukan venaseksi pada vena safena magna sinistra.

(02-12-2014) Hari ke-32 perawatan ( KU lemah, GCS E2VxM4, demam berkurang, NGT jernih, nafas cepat (-), diagnosis ME backterial, Hydrocephalus post VP-Shunt hari ke XV, pneumonia membaik, GIT membaik. Saran:CT-Scan tanpa kontras.

(03-12-2014) Hari ke-33 perawatan ( hasil CT-Scan:

Intraventricle hemorrage (+), pada ventrikel lateral kanan dan kiri serta ventrikel ke III. Lesi hipodens ganglia basal bilateral ( curiga infark Tip shunt proksimal intraventrikel.Diagnosis: post VP-Shunt hari ke XVI + IVH + Susp. Koagulopati.

Terapi: Pro transfusi plasma, injeksi liquid plasma 150cc/hari selama 3 hari.

(04-12-2014) Hari ke-34 perawatan ( diagnosis: post VP-Shunt hari ke XVII + status koagulopati.

Terapi :

Ceftrizoxime 500 mg/8 jam. Transfuse plasma 150 cc serial selama 3 hari (sekarang pemberian hari ke-2).

(05-12-2014) Hari ke-35 perawatan ( diagnosis: post VP-Shunt hari ke XVIII + coagulopathy state psot sepsis.(06-12-2014) Hari ke-36 perawatan ( leukosit 21.000/ul???(10-12-2014) Hari ke-40 perawatan ( kondisi stabil, rencana pindah rawat ke ruang anak. Diagnosis: post VP-Shunt hari ke XXII + persistent vegetative state.

(16-12-2014) Hari ke-46 perawatan ( kejang (+), demam (+). Status epileptikus ( pindah ke ICU.

Diagnosis: status epileptikus post VP-Shunt due to ME post sepsis with persistent coagulopathy.(17-12-2014) Hari ke-47 perawatan ( GCS E1VxM4, pupil anisokor 2 mm/3 mm.

Terapi:

Meroven IV

Amikasin

PCT infus.

(18-12-2014) Hari ke-48 perawatan ( diagnosis: post VP-Shunt due to ME + Sepsis with persistent vegetative state.