PERIODE JULI DESEMBER 2012 TUGAS KARYA AKHIRlib.ui.ac.id/file?file=digital/20358294-TA-Khadad...
Transcript of PERIODE JULI DESEMBER 2012 TUGAS KARYA AKHIRlib.ui.ac.id/file?file=digital/20358294-TA-Khadad...
UNIVERSITAS INDONESIA
PROPOSAL PERENCANAAN
KOMUNIKASI PEMASARAN SOSIAL TERPADU
KAMPANYE FINANCIAL LITERACY
“FINANCIAL INDEPENDENCE DI USIA 25 TAHUN”
PERIODE JULI – DESEMBER 2012
TUGAS KARYA AKHIR
KHADAD YUDHA PRAWIRA
0806463095
FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK
PROGRAM SARJANA REGULER
DEPOK
JUNI 2012
Proposal perencanaan..., Khadad Yudha Prawira, FISIP UI, 2012
UNIVERSITAS INDONESIA
PROPOSAL PERENCANAAN
KOMUNIKASI PEMASARAN SOSIAL TERPADU
KAMPANYE FINANCIAL LITERACY
“FINANCIAL INDEPENDENCE DI USIA 25 TAHUN”
PERIODE JULI – DESEMBER 2012
TUGAS KARYA AKHIR
Diajukan sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Sosial
KHADAD YUDHA PRAWIRA
0806463095
FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK
PROGRAM STUDI ILMU KOMUNIKASI
KEKHUSUSAN PERIKLANAN
DEPOK
JUNI 2012
Proposal perencanaan..., Khadad Yudha Prawira, FISIP UI, 2012
ii
HALAMAN PERNYATAAN ORISINALITAS
Tugas Karya Akhir ini adalah hasil karya saya sendiri,
dan semua sumber baik yang dikutip maupun dirujuk
telah saya nyatakan dengan benar.
Nama : Khadad Yudha Prawira
NPM : 0806463095
Tanda Tangan :
Tanggal : 29 Juni 2012
Proposal perencanaan..., Khadad Yudha Prawira, FISIP UI, 2012
iii
HALAMAN PENGESAHAN
TKA ini diajukan oleh :
Nama : Khadad Yudha Prawira
NPM : 0806463095
Program Studi : Ilmu Komunikasi – Periklanan
Judul TKA : Proposal Perencanaan Komunikasi Pemasaran
Sosial Terpadu Kampanye Financial Literacy
Telah berhasil dipertahankan di hadapan Dewan Penguji dan diterima
sebagai bagian persyaratan yang diperlukan untuk memperoleh gelar
Sarjana Sosial pada Program Studi Ilmu Komunikasi, Fakultas Ilmu Sosial
dan Ilmu Politik, Universitas Indonesia.
DEWAN PENGUJI
Pembimbing : Drs. Hari Radiawan, M.A. ( )
Penguji : Chandra Kirana, S.Sos., M.Si. ( )
Ketua Sidang : R. Helmi Qodrat I., S.Sos., M.Si. ( )
Ditetapkan di : Depok
Tanggal : 29 Juni 2012
Proposal perencanaan..., Khadad Yudha Prawira, FISIP UI, 2012
iv
KATA PENGANTAR
Puji syukur saya panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa, karena atas
berkat dan rahmat-Nya, saya dapat menyelesaikan TKA ini. Penulisan TKA ini
dilakukan dalam rangka memenuhi salah satu syarat untuk mendapatkan gelar
Sarjana Sosial Jurusan Ilmu Komunikasi pada Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu
Politik Universitas Indonesia. Penulis memilih topik TKA dengan judul Proposal
Perencanaan Komunikasi Pemasaran Sosial Terpadu Kampanye Financial
Literacy.
Pada strategi program komunikasi pemasaran sosial terpadu ini, penulis
mencoba menganalisa masalah yang dihadapi oleh Kampanye Financial Literacy
baik dari segi edukasi maupun dari segi komunikasinya. Dari masalah yang
penulis temui tersebut, maka dibuatlah strategi yang menyeluruh dan terpadu
dalam menjalankan program komunikasi. Strategi yang digunakan tentunya
memiliki hubungan dengan teori komunikasi yang sesuai dengan permasalahan
dan objektif komunikasinya.
Melalui TKA ini penulis ingin menerapkan ilmu-ilmu dari teori
komunikasi dalam sebuah strategi komunikasi sehingga terdapat sebuah korelasi
antara teori dengan penerapannya. Penulis memilih topik TKA ini juga sebagai
pengamalan ilmu yang sudah penulis dapatkan selama menempuh pendidikan di
bangku kuliah. Semoga TKA ini membawa manfaat bagi pengembangan ilmu dan
juga bagi masyarakat.
Depok, 29 Juni 2012
Khadad Yudha Prawira
Proposal perencanaan..., Khadad Yudha Prawira, FISIP UI, 2012
v
UCAPAN TERIMA KASIH
Saya menyadari bahwa tanpa bantuan dan bimbingan dari berbagai pihak,
dari masa perkuliahan sampai pada penyusunan TKA ini, sangatlah sulit bagi saya
untuk menyelesaikan TKA ini. Oleh karena itu, saya mengucapkan terima kasih
yang sebesar-besarnya kepada:
1. Allah SWT yang selalu memberikan nikmat-Nya yang tak terhingga;
2. Kedua orang tua saya, Mami Nana Mulyana dan Papi Nuryaman yang
telah memberikan dukungan material dan moral serta untuk segala
perhatian dan doa yang telah diucapkan. Juga untuk kakak-kakak dan
keluarga besar yang telah banyak memberikan semangat;
3. Drs. Hari Radiawan, M.A. sebagai pembimbing dan seluruh dosen baik di
lingkungan Komunikasi UI maupun FISIP UI yang telah memberikan
bimbingan, arahan, dan ilmunya selama saya menimba ilmu di kampus;
4. Griya Ratri Putri yang tidak pernah bosan untuk selalu berusaha
menyemangati, memotivasi, dan juga sekaligus memberikan distraksi.
Terima kasih untuk sumbangan idenya untuk TKA ini di malam tanggal
26 November 2011. Terima kasih, Griya;
5. Agnasta untuk buku pemberiannya yang menjadi pegangan utama dalam
membuat TKA ini. Dan untuk seluruh bantuannya selama ini, dalam
bentuk apapun. Thanks, Nes;
6. Sahabat-sahabat Komunikasi UI 2006, Kurniawan Hatigoran, Riris Dwi
Anggoro, Rizky Bagus Adrianto, Randy Tanaya, Randy Wilmar, Tulus
Ciptadi, dan seluruh keluarga @KomUI06 atas waktu-waktu tak
terlupakan selama masa kuliah;
7. Teman-teman Komunikasi UI 2007, khususnya Iklan 2007, Ardanaga
Sasmita, Reza Ardiansa, Ranaditya Alief, Lucky Budianto Ardhi, Tegar
Saldy, Dhannisa Nurfira, yang menjadi teman kuliah di masa ‘second life’
saya di Komunikasi UI;
Proposal perencanaan..., Khadad Yudha Prawira, FISIP UI, 2012
vi
8. Kawan-kawan Komunikasi UI 2008 yang tetap menerima saya sebagai
teman ‘seangkatan’ walaupun ini tetap membingungkan. Herling Parikesit,
Alia Nadira, Gilang Putra, Senaputra, Boby Muchromi, Apriza Patryadhi,
Novita Eka Saputri dan lainnya. Thank you, Sob;
9. Keluarga besar HMIK UI, senior-senior dan junior-junior yang telah
membantu pembuatan TKA ini dalam skala apapun. Semoga keluarga
besar ini tetap solid dan harmonis sampai kapanpun;
10. BEM FISIP UI 2009 yang telah mempercayakan saya menjadi Ketua
Kontingen FISIP di Asteroid UI 2009 dan juga tentunya seluruh tim,
Chintya Ayu, Anggita Febriani, Cindy Amilia, Amelia Safitri, Ray,
Muhammad Faris, serta seluruh atlet FISIP UI. Kalian juara!
11. Komunitas Bola FISIP atas seluruh pengalaman dan perjuangan bersama
dalam segala kompetisi. Teruslah bermain bola;
12. Mbak Ligwina Hananto atas ilmu financial planning yang berharga;
13. Tim Initiative Digital, Mbak Citra, Mbak Puri, Mas Herdy, Mas Jono, Mas
Zayn, Mas Sigit, Via, terima kasih atas kesempatan belajar dunia digital
advertising;
14. Tim Eways, Mas Errol, Mbak Risty, Mas Ken, Mbak El, Mbak Aster, dan
seluruh tim, terima kasih atas pengalaman baru di dunia CRM;
15. Mas Gugi dan Mbak Indah yang selalu ikhlas membantu urusan
administrasi mahasiswa komunikasi. Serta seluruh karyawan, OB, dan
satpam Komunikasi, FISIP, dan UI. Terima kasih.
Dan berbagai pihak yang telah membantu yang tidak dapat saya sebutkan
satu per satu. Semoga Tuhan Yang Maha Esa membalas segala kebaikan semua
pihak yang telah membantu menyelesaikan TKA ini.
Depok, 29 Juni 2012
Khadad Yudha Prawira
Proposal perencanaan..., Khadad Yudha Prawira, FISIP UI, 2012
vii
HALAMAN PERNYATAAN PERSETUJUAN PUBLIKASI
TUGAS AKHIR UNTUK KEPENTINGAN AKADEMIS
Sebagai sivitas akademik Universitas Indonesia, saya yang bertanda tangan di
bawah ini:
Nama : Khadad Yudha Prawira
NPM : 0806463095
Program Studi : Periklanan
Departemen : Ilmu Komunikasi
Fakultas : Ilmu Sosial dan Ilmu Politik
Jenis Karya : Tugas Karya Akhir
demi pengembangan ilmu pengetahuan, menyetujui untuk memberikan kepada
Universitas Indonesia Hak Bebas Royalti Noneksklusif (Non-exclusive Royalty-
Free Right) atas karya ilmiah saya yang berjudul:
PROPOSAL PERENCANAAN KOMUNIKASI PEMASARAN SOSIAL
TERPADU KAMPANYE FINANCIAL LITERACY
beserta perangkat yang ada (jika diperlukan). Dengan Hak Bebas Royalti
Noneksklusif ini, Universitas Indonesia berhak menyimpan,
mengalihmedia/format-kan, mengelola dalam bentuk pangkalan data (database),
merawat, dan memublikasikan tugas akhir saya selama tetap mencantumkan nama
saya sebagai penulis/pencipta dan sebagai pemilih Hak Cipta.
Demikian pernyataan ini saya buat dengan sebenarnya.
Dibuat di : Depok
Pada tanggal : 29 Juni 2012
Yang menyatakan,
(Khadad Yudha Prawira)
Proposal perencanaan..., Khadad Yudha Prawira, FISIP UI, 2012
viii
ABSTRAK
Nama : Khadad Yudha Prawira
Program Studi : Ilmu Komunikasi – Periklanan
Judul : Proposal Perencanaan Komunikasi Pemasaran Sosial Terpadu
Kampanye Financial Literacy
Tugas Karya Akhir ini membahas mengenai perencanaan strategi komunikasi
pemasaran yang menekankan pada edukasi kepada masyarakat. Dengan
menganalisa data hasil riset yang ada maka diharapkan akan dapat terkumpul
berbagai dasar dan pertimbangan yang baik untuk sebuah perencanaan
komunikasi pemasaran Financial Literacy. Di tengah krisis finansial yang
melanda Eropa dan Amerika, kesadaran finansial harus dapat ditingkatkan untuk
kekuatan perekonomian dalam negeri. Dengan kecilnya angka kepemilikan
rencana keuangan, maka tujuan pemasaran kampanye ini adalah meningkatkan
nilai tabungan dan investasi dalam negeri serta tujuan komunikasi mengedukasi
khalayak sasaran akan pentingnya memiliki rencana keuangan dengan biaya
kampanye sebesar Rp 2 milyar selama enam bulan.
Kata kunci:
Komunikasi Pemasaran Sosial Terpadu, Kampanye Financial Literacy
ABSTRACT
Name : Khadad Yudha Prawira
Study Program : Communication Science – Advertising
Title : Integrated Social Marketing Communication Planning of
Financial Literacy Campaign
The focus of this study is about integrated marketing communication which
emphasizes in educating the people. By doing a good research analysis, it is
expected to gain a good reason and basical information to develop an IMC
strategy for Financial Literacy. In the middle of the financial crisis that hit Europe
and US, financial awareness should be increased to force the domestic economy.
With the low number of holdings of financial planning, the marketing objective of
this campaign is to increase the value of domestic savings and investment, and
communication objective to educate the target audience of the importance of
having a financial plan at a campaign cost of IDR 2 billion for six months.
Keyword:
Integrated Social Marketing Communication, Financial Literacy Campaign
Proposal perencanaan..., Khadad Yudha Prawira, FISIP UI, 2012
ix
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL ........................................................................................... i
HALAMAN PERNYATAAN ORISINALITAS ................................................ ii
HALAMAN PENGESAHAN ............................................................................. iii
KATA PENGANTAR ........................................................................................ iv
UCAPAN TERIMA KASIH ............................................................................... v
HALAMAN PERNYATAAN PERSETUJUAN PUBLIKASI KARYA ILMIAH
UNTUK KEPENTINGAN AKADEMIS ........................................................... vii
ABSTRAK .......................................................................................................... viii
DAFTAR ISI ....................................................................................................... ix
DAFTAR TABEL, GRAFIK DAN GAMBAR .................................................. xi
1. LATAR BELAKANG .................................................................................. 1
1.1. Data Eksternal ......................................................................................... 1
1.1.1. Kondisi Makro ............................................................................. 1
1.1.2. Kondisi Kompetitor ..................................................................... 8
1.1.3. Analisis Khalayak Sasaran .......................................................... 8
1.2. Data Internal ............................................................................................ 9
1.2.1. Kondisi Perusahaan ..................................................................... 9
1.2.2. Kondisi Produk (7P) .................................................................... 10
1.3. Analisis Masalah ..................................................................................... 15
1.3.1. Riset Pendahuluan ....................................................................... 15
1.3.2. Analisis SWOT ............................................................................ 18
2. TUJUAN KOMUNIKASI ............................................................................ 21
2.1. Permasalahan ........................................................................................... 21
2.2. Solusi Permasalahan ................................................................................ 23
2.3. Tujuan Pemasaran ................................................................................... 24
2.4. Tujuan Komunikasi ................................................................................. 24
3. STRATEGI PROGRAM KOMUNIKASI PEMASARAN TERPADU .. 25
3.1. Kerangka Strategi .................................................................................... 25
3.2. Strategi Pesan .......................................................................................... 26
3.2.1. Big Idea ....................................................................................... 27
3.2.2. Tagline ......................................................................................... 27
3.2.3. Positioning ................................................................................... 28
3.3. Strategi Media ......................................................................................... 29
3.3.1. Tujuan Media............................................................................... 29
3.3.2. Pemilihan Media .......................................................................... 29
3.3.3. Media Buying Consideration ....................................................... 31
Proposal perencanaan..., Khadad Yudha Prawira, FISIP UI, 2012
x
3.4. Strategi Elemen Komunikasi Pemasaran ................................................ 33
3.4.1. Periklanan .................................................................................... 33
3.4.1.1. Radio ............................................................................. 34
3.4.1.2. Print Ad (Majalah dan Koran) ....................................... 35
3.4.1.3. Outdoor .......................................................................... 35
3.4.1.4. Direct Marketing ........................................................... 36
3.4.2. Internet (Interactive Marketing) .................................................. 36
3.4.2.1. Website .......................................................................... 37
3.4.2.2. Web Banner ................................................................... 37
3.4.2.3. Mobile Marketing .......................................................... 38
3.4.2.4. Social Media .................................................................. 39
3.4.2.5. Games ............................................................................ 42
3.4.3. Activation .................................................................................... 44
4. EKSEKUSI DAN IMPLEMENTASI PROGRAM ................................... 47
4.1. Eksekusi Kreatif Periklanan .................................................................... 48
4.1.1. Iklan Cetak................................................................................... 48
4.1.1.1. Iklan Cetak Versi Rumah .............................................. 49
4.1.1.2. Iklan Cetak Versi Mobil ................................................ 50
4.1.1.3. Iklan Cetak Versi Liburan ............................................. 51
4.1.2. Poster ........................................................................................... 52
4.1.3. Iklan Radio .................................................................................. 52
4.1.4. Direct Marketing ......................................................................... 52
4.1.4.1. Receipt ........................................................................... 53
4.1.4.2. Cup Sleeve ..................................................................... 54
4.1.4.3. Movie Ticket ................................................................. 55
4.1.5. Website ........................................................................................ 56
4.1.6. Web Banner ................................................................................. 58
4.1.7. Mobile Application ...................................................................... 59
4.2. Eksekusi Media Periklanan ..................................................................... 60
4.3. Anggaran ................................................................................................. 62
5. EVALUASI PROGRAM ............................................................................. 64
5.1. Rencana Evaluasi .................................................................................... 64
5.1.1. Pre-Test........................................................................................ 64
5.1.2. Post-Test ...................................................................................... 65
5.2. Rencana Monitoring ................................................................................ 65
5.3. Anggaran Evaluasi .................................................................................. 67
5.4. Anggaran Monitoring .............................................................................. 67
DAFTAR REFERENSI .................................................................................... 68
Proposal perencanaan..., Khadad Yudha Prawira, FISIP UI, 2012
xi
DAFTAR TABEL
Tabel 1.1 Rasio Utang dan Negara dengan Pertumbuhan Ekonomi Terendah ... 2
Tabel 1.2 Rasio Utang dan Negara dengan Pertumbuhan Ekonomi Tertinggi ... 3
Tabel 1.3 Hasil Survey ........................................................................................ 15
Tabel 3.1 Penjadwalan Media ............................................................................. 32
Tabel 3.2 Susunan Acara..................................................................................... 45
Tabel 4.1 Media Timeline ................................................................................... 61
Tabel 4.2 Anggaran Activation ........................................................................... 62
Tabel 4.3 Anggaran Keseluruhan ........................................................................ 63
Tabel 5.1 Pengukuran Output ............................................................................. 66
DAFTAR GRAFIK
Grafik 1.1 Pertumbuhan PDB ............................................................................. 4
Grafik 1.2 Peringkat Utang Indonesia ................................................................. 5
Grafik 1.3 Rasio Penduduk Usia Produktif terhadap Usia Non-produktif.......... 5
Grafik 1.4 Perkembangan Kelas Menengah........................................................ 7
Grafik 3.1 Penetrasi Pengguna Internet di Indonesia .......................................... 36
Grafik 3.2 Perkembangan Mobile Internet Global .............................................. 38
Grafik 3.3 Facebook Demographics in Indonesia ............................................... 40
Grafik 4.1 Media Consumption Habit ................................................................. 60
DAFTAR GAMBAR
Gambar 1.1 Anggota IFPC .................................................................................. 10
Gambar 1.2 Marketing Mix ................................................................................ 11
Proposal perencanaan..., Khadad Yudha Prawira, FISIP UI, 2012
xii
Gambar 2.1 Model Hierarchy of Effect .............................................................. 22
Gambar 3.1 Peta Segmentasi Koran.................................................................... 35
Gambar 3.2 Profil Twitter Ambasador................................................................ 41
Gambar 3.3 Profil Twitter Selebtwit ................................................................... 41
Gambar 4.1 Iklan Cetak Versi Rumah ................................................................ 49
Gambar 4.2 Iklan Cetak Versi Mobil .................................................................. 50
Gambar 4.3 Iklan Cetak Versi Liburan ............................................................... 51
Gambar 4.4 Receipt ............................................................................................. 53
Gambar 4.5 Cup Sleeve....................................................................................... 54
Gambar 4.6 Movie Ticket ................................................................................... 55
Gambar 4.7 Website Halaman Utama ................................................................. 56
Gambar 4.8 Website Halaman Tujuan Finansial ................................................ 57
Gambar 4.9 Web Banner ..................................................................................... 58
Gambar 4.10 Mobile Web Banner ...................................................................... 59
Gambar 4.11 Mobile Application ....................................................................... 59
Proposal perencanaan..., Khadad Yudha Prawira, FISIP UI, 2012
1 Universitas Indonesia
BAB 1
LATAR BELAKANG
1.1. Data Eksternal
1.1.1. Kondisi Makro
Kondisi Global
Krisis utang pemerintah di negara-negara Zona Euro (EZ), perlambatan
pemulihan ekonomi di Amerika Serikat (AS) dan pelonggaran kebijakan ekonomi
di negara-negara berkembang (emerging market), akan mewarnai perkembangan
ekonomi global di tahun 2012.
Perkembangan yang terjadi di Barat akan berdampak terhadap Timur.
Dengan demikian, keberhasilan negara maju dalam mengatasi permasalahan
ekonomi dan keuangannya akan sangat mempengaruhi perkembangan ekonomi di
negara berkembang (Damayanti, 2011).
Beban utang pemerintah di kawasan Eropa sangat tinggi, jauh di tingkat
aman 60% dari PDB, sebagai akibat kurang disiplinnya mereka dalam
menyelenggarakan kebijakan fiskalnya. Akibatnya, peringkat utang di beberapa
negara EZ mengalami penurunan, termasuk Italia dan Spanyol yang merupakan
negara ke-3 dan ke-4 terbesar di EZ. Keadaan ini makin memperburuk kondisi
keuangan negara di kawasan tersebut.
Kondisi yang sama sebenarnya juga terjadi di Amerika Serikat (AS), yaitu
dengan beban utang pemerintah yang tinggi, mencapai lebih dari 100% dari PDB,
ditambah lagi dengan defisit anggaran yang sangat tinggi, mendekati 10% dari
PDB, sebenarnya ruang gerak bagi pemerintah AS untuk memberikan stimulus
pada ekonominya juga sangat terbatas.
Proposal perencanaan..., Khadad Yudha Prawira, FISIP UI, 2012
2
Universitas Indonesia
Tabel 1.1
Rasio Utang dan Negara dengan Pertumbuhan Ekonomi Terendah
Dua kondisi ekonomi di kedua kawasan ini, yang skala ekonominya
menyumbang sekitar 45% dari PDB global, akan sangat mempengaruhi prospek
perekonomian dunia di tahun 2012. Lambatnya pemulihan ekonomi di kedua
kawasan ini sudah diperkirakan Lembaga Penelitian Capital Economics, dimana
EZ diperkirakan akan menghadapi resesi sebesar 0,5% di tahun 2012, sementara
AS hanya akan tumbuh sebesar 1,5%.
Implikasinya adalah negara-negara berkembang, yang dimotori China,
India dan Indonesia, mau tidak mau harus memperkuat perekonomian
domestiknya seiring dengan menurunnya permintaan global. Hal ini terlihat
dengan mulai dilonggarkannya kebijakan moneter di kawasan ini yang
ditunjukkan dengan menurunnya Index Peningkatan Suku Bunga (Index of
Interest rate Hikes) di bulan Oktober, seiring dengan meredanya tekanan inflasi di
negara berkembang.
RASIO UTANG DAN NEGARA
DENGAN PERTUMBUHAN EKONOMI TERENDAH
2010 Q1-2011 Q2-2011 2012 (E)
Yunani 143% -4.35 -5.5 n/a -2.0
Italia 119% 1.3 1.0 0.8 0.3
Irlandia 96.20% -0.43 0.58 2.68 1.5
Portugal 93% 1.35 -0.5 -0.9 -1.8
Spanyol 60.10% -0.1 0.9 0.7 1.1
Inggris 80% 1.3 1.6 0.7 1.6
Perancis 82% 1.5 2.1 1.6 1.4
Jerman 83% 3.7 4.6 2.8 1.3
UE 85.10% 1.8 2.4 1.6 1.4
AS 58.90% 3.0 2.2 1.5 1.8
Jepang 225.80% 4.0 -1.0 -1.1 2.3
PERTUMBUHAN EKONOMI (%)NEGARA
RASIO UTANG
THD PDB
Sumber: Eurostat, IMF
Proposal perencanaan..., Khadad Yudha Prawira, FISIP UI, 2012
3
Universitas Indonesia
Tabel 1.2
Rasio Utang dan Negara dengan Pertumbuhan Ekonomi Tertinggi
Akibatnya, di tahun 2012 di tengah masih lambatnya proses pemulihan
ekonomi di negara maju, negara berkembang diharapkan dapat menjadi penopang
pertumbuhan ekonomi global. Secara keseluruhan kawasan negara berkembang
diperkirakan akan mempunyai pertumbuhan ekonomi 2012 sebesar 5,2%, jauh
lebih tinggi dibandingkan dengan negara maju yang hanya diperkirakan tumbuh
sebesar 0,9% (Sumber: Capital Economics).
Kondisi Nasional
Meskipun perekonomian global tengah mengalami krisis, hal yang
sebaliknya justru terjadi di Indonesia. Perekonomian Indonesia pada tahun 2011
menunjukkan daya tahan yang kuat di tengah meningkatnya ketidakpastian
ekonomi global, tercermin pada kinerja pertumbuhan yang bahkan lebih baik dan
kestabilan makroekonomi yang tetap terjaga. Pertumbuhan ekonomi Indonesia
mencapai 6,5% (Grafik 1.1), angka tertinggi dalam sepuluh tahun terakhir, disertai
dengan pencapaian inflasi pada level yang rendah sebesar 3,79%.
RASIO UTANG DAN NEGARA
DENGAN PERTUMBUHAN EKONOMI TERTINGGI
2009 2010 2011 2012 (E)
Brazil 67% -0.6 7.5 3.8 3.6
China 34% 9.2 10.3 9.5 9.0
India 64% 6.8 10.1 7.8 7.5
Indonesia 27% 4.6 6.1 6.5 6.3
Malaysia 54% -1.6 7.2 5.2 5.1
Rusia 12% -7.8 4.0 4.3 4.1
Singapura 96% -0.8 14.5 5.3 4.3
Sumber: IMF
NEGARARASIO UTANG
THD PDBPERTUMBUHAN EKONOMI (%)
Proposal perencanaan..., Khadad Yudha Prawira, FISIP UI, 2012
4
Universitas Indonesia
Grafik 1.1
Pertumbuhan PDB
Peningkatan kinerja tersebut disertai dengan perbaikan kualitas
pertumbuhan yang tercermin dari tingginya peran investasi dan ekspor sebagai
sumber pertumbuhan, penurunan tingkat pengangguran dan kemiskinan, serta
pemerataan pertumbuhan ekonomi antardaerah yang semakin membaik. Di sisi
eksternal, Neraca Pembayaran Indonesia (NPI) mengalami surplus yang relatif
besar dengan cadangan devisa yang meningkat dan nilai tukar rupiah yang
mengalami apresiasi.
Dengan ketahanan ekonomi yang kuat dan risiko utang luar negeri yang
rendah, didukung oleh kebijakan makroekonomi yang tetap pruden dan berbagai
langkah kebijakan struktural yang terus ditempuh selama ini, Indonesia kembali
memperoleh peningkatan peringkat menjadi Investment Grade (Grafik 1.2).
Di sektor riil, daya tahan perekonomian Indonesia dari sisi eksternal
didukung oleh diversifikasi pasar ekspor dengan semakin besarnya perdagangan
intra-regional di kawasan Asia dan semakin meningkatnya peran foreign direct
investment (FDI). Dari sisi domestik, daya tahan ekonomi juga didukung oleh
Proposal perencanaan..., Khadad Yudha Prawira, FISIP UI, 2012
5
Universitas Indonesia
kuatnya daya beli terkait dengan meningkatnya pendapatan dan struktur
demografi yang sebagian besar berada dalam usia produktif (Grafik 1.3).
Grafik 1.2
Peringkat Utang Indonesia
Grafik 1.3
Rasio Penduduk Usia Produktif terhadap Usia Non-produktif
Proposal perencanaan..., Khadad Yudha Prawira, FISIP UI, 2012
6
Universitas Indonesia
Prospek ekonomi Indonesia tahun 2012 diprakirakan masih tetap kuat,
meskipun risiko yang berasal dari pelemahan ekonomi global masih tinggi.
Perekonomian nasional pada tahun 2012 diprakirakan tumbuh 6,3% - 6,7% dan
inflasi diprakirakan dapat berada di kisaran sasaran 4,5% ± 1%.
Pertumbuhan ekonomi terutama bersumber dari perekonomian domestik
dengan peran investasi yang semakin meningkat. Pasar domestik yang besar,
terjaganya stabilitas makroekonomi, suku bunga yang rendah, perbaikan iklim
investasi, dan status investment grade merupakan faktor pendorong tingginya
pertumbuhan investasi ke depan (www.bi.go.id, 2012).
Kelas Menengah di Indonesia
Peningkatan yang terjadi pada perekonomian Indonesia tidak terlepas dari
peran kelas menengah. Hal tersebut sejalan dengan meningkatnya jumlah pekerja
berpenghasilan menengah ke atas. Mengutip definisi A.C. Nielsen, pemegang
otoritas dalam industri survey pasar, kelas menengah adalah masyarakat yang
masuk ke dalam kelas A dan B. Masyarakat kelas A menghabiskan lebih dari Rp
3,45 juta per bulan. Sementara itu, masyarakat kelas B menghabiskan di bawah
Rp 3 juta per bulan. Mungkin lebih tepat jika menyebut masyarakat kelas A ini
saja yang masuk dalam kategori kelas menengah ini (www.thejakartapost.com,
2008).
Menurut A.C. Nielsen, sekitar 10% penduduk Indonesia atau sekitar 22,5
juta penduduk memiliki penghasilan rata-rata Rp 63 juta per tahun. Orang-orang
ini sudah pasti masuk dalam kategori kelas menengah versi AC Nielsen. Jumlah
ini “hanya” 10% dari total penduduk Indonesia, tapi angkanya hampir sama
dengan jumlah total penduduk Malaysia atau Australia.
Golongan Menengah ini penopang ekonomi negeri ini. Golongan
Menengah inilah yang seharusnya bisa meningkatkan kemampuan warga negara
untuk melakukan ‘savings’ dan ‘investments’—menabung dan berinvestasi
(Hananto, 2010).
Proposal perencanaan..., Khadad Yudha Prawira, FISIP UI, 2012
7
Universitas Indonesia
Grafik 1.4
Perkembangan Kelas Menengah
Bank Dunia menyebutkan, 56,6 persen dari 237 juta populasi Indonesia
masuk kategori kelas menengah. Kategori kelas menengah versi Bank Dunia
adalah mereka yang membelanjakan uangnya 2 dollar AS (sekitar Rp 18.000)
sampai 20 dollar AS (sekitar Rp 180.000) per hari. Artinya, saat ini ada sekitar
134 juta warga kelas menengah di Indonesia (Grafik 1.4).
Masih menurut Bank Dunia, nilai uang yang dibelanjakan para warga
kelas menengah Indonesia juga fantastis. Belanja pakaian dan alas kaki tahun
2010 mencapai Rp 113,4 triliun, belanja barang rumah tangga dan jasa Rp 194,4
triliun, belanja di luar negeri Rp 59 triliun, serta biaya transportasi Rp 238,6
triliun. Belanja kelas menengah ini menyumbang pertumbuhan ekonomi domestik
(PDB).
Hanya saja, pertumbuhan masyarakat kelas menengah ini belum
diantisipasi kalangan pengusaha dan pemerintah. Menko Perekonomian RI Hatta
Rajasa mengemukakan, pemerintah akan terus berupaya meningkatkan investasi
Proposal perencanaan..., Khadad Yudha Prawira, FISIP UI, 2012
8
Universitas Indonesia
di dalam negeri sehingga industri manufaktur dalam negeri terus bergerak untuk
memenuhi kebutuhan domestik (bisniskeuangan.kompas.com, 2011).
1.1.2. Kondisi Kompetitor
Pemahaman definisi kompetitor pada kampanye ini berbeda dengan
pemahaman kompetitor pada pemasaran produk dan jasa. Pada kampanye
pemasaran sosial kompetitornya adalah hal-hal yang mungkin dapat memecah
konsentrasi dan fokus khalayak dalam menerima dan mengadaptasi gagasan yang
disampaikan.
Jadi kompetitornya merupakan gaya hidup dari khalayak sasaran itu
sendiri. Hal ini menjadi penting karena justru gaya hidup dan kebiasaan khalayak
sasaran dalam mengatur keuangannya seperti pola konsumsi, pola belanja, dan
perilaku serba instan yang menjadi cost yang harus ditanggung serta menjadi
kompetitor dalam mengadaptasi pesan dari kampanye ini.
1.1.3. Analisis Khalayak Sasaran
Demografis:
Jenis kelamin : Pria & wanita
Usia : 18 - 25 tahun
SES : A – B (kelas menengah)
Status : Mahasiswa, fresh graduate, pekerja kantoran
Pendidikan : Minimal SMA
Geografis:
Wilayah urban dan sub-urban (difokuskan di Jabodetabek)
Psikografis:
Aktivitas: Bekerja di kantor, belajar dan aktif di kegiatan kampus, bergaul
dengan lingkungan sosial, makan di restoran dan cafe, mengunjungi dan
Proposal perencanaan..., Khadad Yudha Prawira, FISIP UI, 2012
9
Universitas Indonesia
berbelanja di mall di akhir pekan, berpesta di club, berolahraga di gym dan
lapangan, menonton film di bioskop, berwisata baik di dalam maupun ke
luar negeri pada hari libur.
Ketertarikan: Menyukai dan memiliki gadget, mengetahui brand yang
bagus untuk pakaian, gemar wisata kuliner, berkumpul bersama teman
atau komunitas, memperhatikan kendaraan dan properti yang bernilai
tinggi.
Opini: Menyadari pemasukan hanya dari gaji atau pemberian orang tua
dan cukup untuk kebutuhan sehari-hari, memimpikan suatu saat akan
bekerja di posisi tinggi sebuah perusahaan dengan gaji besar atau memiliki
bisnis sendiri, kondisi keuangan yang sehat adalah saat pengeluaran tidak
lebih besar daripada pemasukan serta dapat disisihkan untuk tabungan dan
investasi.
1.2. Data Internal
1.2.1. Kondisi Perusahaan
Perencana keuangan independen adalah perencana keuangan yang
memberikan jasa dalam bentuk konsultasi kepada klien dan tidak terikat terhadap
perusahaan jasa keuangan manapun. Salah satu misi besar yang diemban seorang
perencana keuangan adalah memberikan edukasi kepada masyarakat agar
memiliki pemahaman yang baik tentang cara mengelola keuangannya sendiri
(financial literacy).
Firma-firma perencana keuangan independen ini tergabung dalam IFPC
(Independent Financial Planning Club), IFPC didirikan pada tanggal 9 September
2009 oleh 9 Firma perencanaan keuangan independen antara lain: Shildt, One
Consulting, Money n Love, Finansia Consulting, QM Financial, AFC (Akbar
Financial Checkup), KC (Kurnia Consulting), Safir Senduk and Rekan (SSR) dan
MRE.
Tujuan dari pendirian tersebut adalah untuk menjadi wadah bagi para
perencana keuangan independen untuk saling berbagi pengalaman dan sebagai
wadah komunikasi di antara para perencana keuangan.
Proposal perencanaan..., Khadad Yudha Prawira, FISIP UI, 2012
10
Universitas Indonesia
Para perencana keuangan independen yang tergabung di IFPC juga
menjadi referensi bagi masyarakat untuk mengenal perencana keuangan pribadi
lebih jauh, mengetahui produk-produk keuangan maupun sebagai narasumber di
berbagai media.
Dalam perjalanannya IFPC sampai dengan 2012, anggota IFPC
berkembang menjadi 13 firma dengan bergabungnya firma Zapfin, Tatadana
Consulting, Zelts, TGRM (ifpcindonesia.com, 2012).
Gambar 1.1
Anggota IFPC
1.2.2. Kondisi Produk (7P)
Pada jabaran kondisi produk ini dipaparkan berdasarkan konsep marketing
mix. Ada dua konsep marketing mix: 4P dan 7P. Konsep 4P sudah lama digunakan
untuk industri produk, sedangkan konsep 7P telah muncul sebagai proposisi yang
sukses untuk industri jasa. Maka dari itu konsep yang akan digunakan adalah 7P.
Bauran pemasaran ini sendiri terdiri dari analisis product, price, place, promotion,
people, process, dan physical environment.
Proposal perencanaan..., Khadad Yudha Prawira, FISIP UI, 2012
11
Universitas Indonesia
Gambar 1.2
Marketing Mix
Product
Produk berarti dapat meliputi barang, jasa, maupun gagasan. Pengertian
produk di sini sesuai dengan pemahaman yang mengatakan, “a product is
anything that can be offered to a market that might satisfy a want or need”
(Kotler, 2006). Dalam kaitannya dengan kampanye ini, produk merupakan sebuah
gagasan untuk mengelola keuangan pribadi dengan baik (financial literacy).
Financial literacy adalah kemampuan dan wawasan mengenai keuangan
yang dimiliki oleh setiap individu agar dapat membuat keputusan keuangan yang
efektif. Setiap individu yang memiliki pengetahuan keuangan yang memadai
akan memiliki pertimbangan yang lebih matang dalam memilih produk dan jasa
keuangan yang dibutuhkan serta mampu menghindari risiko keuangan yang tidak
diinginkan. (www.allianz.co.id, 2011)
Sebagai sebuah produk gagasan, kampanye financial literacy ini sudah
banyak dilakukan oleh berbagai lembaga dengan tujuan mengedukasi masyarakat
agar mengelola keuangan pribadinya dengan baik sehingga pada akhirnya akan
kuat secara finansial dan tentunya akan memperkuat perekonomian negara.
Proposal perencanaan..., Khadad Yudha Prawira, FISIP UI, 2012
12
Universitas Indonesia
Bagi sebuah perusahaan asuransi maupun jasa keuangan, kampanye
financial literacy ini merupakan bagian dari kegiatan CSR (Corporate Social
Responsibility) perusahaan mereka. Sebagai contoh, Prudential Indonesia pada
tahun 2010 memprakarsai program Financial Literacy yang bertujuan untuk
mendidik pengusaha perempuan di sektor mikro untuk lebih mampu mengelola
keuangan secara optimal (nasional.kompas.com, 2010).
Lalu pada tahun 2011 Allianz Indonesia meluncurkan program Financial
Literacy untuk remaja. Tujuan dari program ini adalah untuk meningkatkan
pemahaman dasar dan penting mengenai topik-topik keuangan seperti menabung,
belanja, investasi dan perencanaan keuangan. Selama tahap uji coba, program ini
telah berhasil menjangkau 1.000 murid berusia antara 13-17 tahun dengan total 29
kelas dari 4 sekolah yang berpartisipasi (www.allianz.co.id, 2011).
Bahkan, tidak ketinggalan dari perusahaan-perusahaan swasta, pemerintah
pun tentu memiliki program finansial untuk rakyat. Pada tanggal 20 Februari
2010, Presiden Susilo Bambang Yudhoyono mencanangkan Gerakan Indonesia
Menabung dan meluncurkan produk "TabunganKu" untuk menumbuhkan budaya
menabung.
Gerakan Indonesia Menabung adalah kelanjutan dari program "Ayo ke
Bank" pada 27 Januari 2008 yang dimaksudkan untuk mendorong budaya
menabung dalam meningkatkan kesejahteraan masyarakat. Produk "TabunganKu"
adalah tabungan untuk perorangan dengan persyaratan mudah dan tanpa biaya
administrasi yang diterbitkan secara bersama 70 bank umum dan 910 BPR/BPRS
(bisniskeuangan.kompas.com, 2010).
Dengan demikian, sudah tidak ada alasan lagi, saat ini semua orang bisa
menabung. Semua contoh program kampanye financial literacy tersebut memiliki
tujuan yang hampir sama namun dengan khalayak sasaran yang berbeda. Maka
dari itu produk gagasan tentang pemahaman keuangan yang baik ini perlu
diarahkan kepada khalayak sasaran yang tepat agar menciptakan efek yang
signifikan.
Proposal perencanaan..., Khadad Yudha Prawira, FISIP UI, 2012
13
Universitas Indonesia
Price
Jika pada produk barang dan jasa harga adalah sebuah nilai nominal yang
bisa dibayar dengan uang, maka berbeda dengan pemahaman harga pada produk
gagasan. Harga pada produk gagasan merupakan apa yang akan ditanggung oleh
penerima gagasan ini. Yang dimaksud dengan ditanggung ini bukan merupakan
nilai secara nominal karena penerima gagasan ini tidak dikenakan biaya sama
sekali, namun akan terdapat intangible cost yang akan ditanggung.
Berdasarkan pada pemahaman harga pada produk gagasan tersebut, maka
dapat disimpulkan bahwa cost yang akan ditanggung oleh penerima gagasan ini
adalah pengorbanan atas perubahan pola dalam mengatur keuangan pribadi
masing-masing. Pengorbanan ini termasuk kemungkinan dikucilkan dari
kelompok pergaulan karena jika sebelumnya pengeluaran dihabiskan untuk
konsumsi saja seperti untuk hang out atau clubbing, maka setelah mengadaptasi
gagasan ini akan ada sebagian dari pengeluaran konsumsi tersebut yang disisihkan
secara rutin untuk berbagai tujuan finansial tertentu.
Place
Sejauh ini gagasan tentang financial literacy sudah didistribusikan di
berbagai tempat melalui kampanye dan program edukasi. IFPC sendiri telah dua
kali mengadakan serangkaian kegiatan seminar, talkshow, dan pameran bernama
“Indonesia Financial Planning Expo” di Jakarta pada tahun 2011 dan 2012.
Selain itu, program Financial Literacy yang diadakan oleh Allianz
Indonesia pada tahap uji cobanya dilaksanakan di 3 SMP dan 1 SMK di Bekasi.
Berikutnya program ini dikembangkan ke skala yang lebih besar dengan jumlah
sekolah yang berpartisipasi ditargetkan bertambah menjadi 10 sekolah di sekitar
Jabodetabek.
Kemudian Gerakan Indonesia Menabung yang dicanangkan langsung oleh
Presiden SBY acaranya dilakukan di Jakarta International Expo yang kemudian
dilaksanakan secara serempak di 41 kantor Bank Indonesia.
Proposal perencanaan..., Khadad Yudha Prawira, FISIP UI, 2012
14
Universitas Indonesia
Dari ketiga contoh pelaksanakan program-program tersebut, dapat dilihat
kalau sejauh ini penyampaian gagasan tentang financial literacy masih berpusat di
ibu kota Jakarta dan daerah sekitarnya yang menjadi tempat perputaran sedikitnya
70 persen uang di Tanah Air (news.okezone.com, 2012).
Promotion
Gagasan untuk mengelola keuangan pribadi dengan baik (financial
literacy) terutama acara dan program-program edukasi finansial telah
dipromosikan dan disosialisasikan melalui berbagai media. Para perencana
keuangan independen dari firma-firma yang tergabung dalam IFPC mulai
melakukan individual communication diikuti promosi-promosi lainnya yang
dikomunikasikan melalui:
Digital banner pada website resmi ifpcindonesia.com
Program radio Financial Clinic di 87.6 Hardrock FM
Program radio Financial Survival di 90.4 Cosmopolitan FM
Program radio Money & Me di 94.7 U FM
Program televisi Referensiana di Sun TV
Akun Twitter dari ambasador IFPC seperti @mrshananto dan
@SafirSenduk yang dimiliki oleh Ligwina Hananto (CEO QM Financial)
dan Safir Senduk (pendiri Safir Senduk & Rekan)
Artikel pada Hers Magazine
Artikel pada Majalah Kartini
Artikel pada Bisnis Indonesia
Artikel Rubrik Kocek Tabloid Kontan
People
People memiliki arti karyawan dari suatu organisasi yang akan kontak
langsung dengan customers. Dalam kampanye financial literacy ini people dapat
diartikan dengan para trainer atau pelatih yang merupakan para perencana
keuangan independen di firma-firma yang tergabung dalam IFPC.
Proposal perencanaan..., Khadad Yudha Prawira, FISIP UI, 2012
15
Universitas Indonesia
Process
Process ini berkaitan dengan pelayanan dan metode yang digunakan
dalam menyampaikan gagasan mengelola keuangan. Pelayanan yang diberikan
oleh para perencana keuangan independen dapat berbentuk konsultasi yang dapat
dilakukan sesuai waktu yang sudah ditentukan. Hal ini sangat penting untuk
menjamin tersebarnya knowledge kepada khalayak sasaran.
Physical Evidence
Hal ini berkaitan dengan pengalaman khalayak sasaran dalam
menggunakan jasa. Fasilitas yang sudah disediakan untuk mencari informasi
tentang dunia finansial seperti website dapat dimanfaatkan sebagai sarana
komunikasi yang menjamin kenyamanan dan kemudahan bagi khalayak sasaran.
1.3. Analisis Masalah
1.3.1. Riset Pendahuluan
Untuk membantu menganalisis masalah serta mengidentifikasi khalayak
sasaran yang tepat, digunakan data-data sekunder yang berasal dari Bank
Indonesia. Selain itu, dilakukan pengumpulan data primer yang didapat langsung
dari responden melalui riset pendahuluan (preliminary research) berupa survey
dengan metode purposive sampling untuk memperoleh hasil yang representatif.
Kuesioner disebarkan secara online kepada 50 orang responden dengan
kriteria demografis, geografis, dan psikografis yang sesuai khalayak sasaran.
Tujuan dari survey melalui kuesioner adalah mengetahui profil finansial dan
media habit serta menentukan permasalahan komunikasi dan analisis SWOT.
Berikut adalah hasil survey melalui kuesioner:
Tabel 1.3
Hasil Survey
No. Pertanyaan Jawaban Hasil
DEMOGRAFI
1 Usia 18-22 44%
23-25 56%
Proposal perencanaan..., Khadad Yudha Prawira, FISIP UI, 2012
16
Universitas Indonesia
2 Jenis kelamin Pria 38%
Wanita 62%
3 Pendidikan terakhir SMA 6%
S1 86%
S2/S3 8%
4 Domisili Jakarta 44%
Bogor 8%
Depok 24%
Tangerang 8%
Bekasi 16%
5 Profesi Mahasiswa 46%
Karyawan Swasta 34%
Pegawai Negeri 8%
Wiraswasta 4%
Lain-lain 8%
6 Pengeluaran per bulan < 1 juta 20%
1 - 2 juta 42%
2 - 3 juta 26%
> 3 juta 12%
MEDIA HABIT
7 Media yang paling sering digunakan Televisi 26%
Radio 12%
Koran 4%
Majalah 10%
Internet 48%
8 Waktu yang paling sering digunakan
untuk mengonsumsi media Pagi 20%
Siang 10%
Sore 12%
Malam 58%
PROFIL & PEMAHAMAN KEUANGAN
9 Memiliki penghasilan/pemasukan rutin
per bulan Ya 100%
Tidak 0%
10 Sumber pemasukan Gaji 52%
Keuntungan usaha 6%
Orang tua 30%
Lain-lain 12%
11 Mampu membayarkan semua
tagihan/biaya hidup sendiri Ya 26%
Tidak 74%
Proposal perencanaan..., Khadad Yudha Prawira, FISIP UI, 2012
17
Universitas Indonesia
12 Porsi pengeluaran terbesar (urut) Rutin (rumah tangga,
transportasi, lainnya) 58%
Pribadi (hobi, aksesoris,
fashion apparel,
lainnya)
22%
Cicilan bulanan 12%
Menabung 8%
13 Memiliki rekening bank Ya 94%
Tidak 6%
14 Memiliki kartu kredit Ya 26%
Tidak 74%
15 Memiliki investasi seperti emas,
properti, atau surat berharga Ya 4%
Tidak 96%
16 Memiliki rencana keuangan dengan
tujuan finansial Ya 36%
Tidak 64%
17 Menyisihkan penghasilan/pemasukan
bulanan untuk ditabung Selalu 54%
Jarang 26%
Tidak pernah 20%
18 Memiliki dana darurat Ya 22%
Tidak 78%
19 Sudah menyiapkan dana pensiun Sudah 4%
Belum 96%
20 Punya fasilitas/proteksi kesehatan yang
cukup Ya 52%
Tidak 48%
21 Mengerti tentang apa reksadana dan
fungsinya dalam rencana keuangan Ya 56%
Tidak 28%
Ragu-ragu 16%
22 Mengerti fungsi asuransi dalam rencana
keuangan Ya 48%
Tidak 24%
Ragu-ragu 28%
23 Mengerti cara membuat rencana
keuangan komprehensif Ya 4%
Tidak 96%
Ragu-ragu 0%
OPINI FINANSIAL (pertanyaan terbuka)
24 Financial literacy menurut khalayak
(jawaban terbanyak) Menabung 36%
Pengeluaran <
pemasukan 28%
Banyak uang 14%
Lain-lain 22%
25 Pendapat tentang orang yang bisa Kaya 44%
Proposal perencanaan..., Khadad Yudha Prawira, FISIP UI, 2012
18
Universitas Indonesia
mengelola keuangan (jawaban
terbanyak) Sukses 30%
Kerja di bank 16%
Lain-lain 10%
26 Batasan umur seseorang sudah harus
mandiri secara finansial (jawaban
terbanyak)
25 tahun 54%
22 tahun 26%
27 tahun 10%
Lain-lain 10%
27 Media yang paling mempengaruhi
kesadaran finansial (jawaban
terbanyak)
Twitter/internet 38%
Radio 34%
Buku dan majalah 20%
Lain-lain 8%
28 Hambatan terbesar dalam mengelola
keuangan (jawaban terbanyak) Sale 62%
Bensin (transportasi) 24%
Hobi 12%
Lain-lain 2%
Berdasarkan hasil riset tersebut, dapat ditarik kesimpulan bahwa sebagian
besar khalayak sudah memiliki pemahaman yang cukup tentang produk-produk
jasa keuangan serta kegunaannya dalam rencana keuangan. Hal ini menunjukkan
bahwa sebagian besar khalayak sasaran sudah “melek” secara finansial. Namun
sayangnya pengetahuan ini tidak dibarengi dengan action untuk segera mengelola
keuangannya, terlihat dari kecilnya angka kepemilikan rencana keuangan.
Kegiatan menabung sudah menjadi kebiasaan bagi mereka dan proteksi
kesehatan dinilai cukup. Namun persiapan tujuan finansial lainnya seperti dana
darurat dan dana pensiun masih belum dilakukan oleh khalayak sasaran. Selain
itu, sebagai orang yang hidup di kota besar, khalayak memiliki hambatan dalam
mengelola keuangan karena gaya hidup dan biaya yang cukup tinggi.
1.3.2. Analisis SWOT
Berdasarkan evaluasi yang dilakukan atas kampanye financial literacy dan
program edukasi finansial lainnya, maka untuk menggambarkan latar belakang
dan memberikan pertimbangan untuk strategi kampanye berikutnya dilakukan
analisis SWOT sebagai berikut:
Proposal perencanaan..., Khadad Yudha Prawira, FISIP UI, 2012
19
Universitas Indonesia
Strengths
Tingkat awareness dan interest terhadap gagasan pengelolaan keuangan
pribadi saat ini tergolong tinggi seiring dengan kuatnya terpaan media.
Sudah banyak profesional dalam bidang keuangan seperti perencana
keuangan independen, karyawan bank, dan karyawan perusahaan asuransi
yang peduli dan bersedia memberikan edukasi finansial kepada
masyarakat.
Image yang melekat bahwa orang dengan wawasan finansial yang baik
maka akan sukses dalam karir/bisnis karena dengan pemahaman keuangan
yang baik maka mereka akan mampu membuat keputusan keuangan yang
baik serta mampu menghindari risiko keuangan yang tidak diinginkan.
IFPC memiliki ambasador yang memiliki integritas baik dan jumlah
follower yang banyak di social media seperti Twitter.
Weaknesses
Gaya hidup perkotaan yang modern dengan biaya hidup yang sangat tinggi
membuat masyarakat belum memperhatikan pengelolaan keuangan karena
sudah habis untuk kebutuhan hidup sehari-hari.
Investasi sering menjadi momok bagi banyak orang karena takut pada
risiko dari investasi.
Kurangnya jumlah perencana keuangan independen di Jakarta
dibandingkan dengan jumlah warganya.
Produk-produk keuangan dan pemahaman proteksi yang komprehensif
masih kurang familiar di masyarakat.
Opportunities
Dukungan dari berbagai macam media baik cetak, elektronik, maupun
online terhadap kampanye financial literacy ditandai dengan semakin
banyak program-program atau segmen-segmen khusus tentang financial.
Proposal perencanaan..., Khadad Yudha Prawira, FISIP UI, 2012
20
Universitas Indonesia
Meningkatnya pendapatan per kapita Indonesia yang kini telah mencapai
3.543 dolar AS.
Pertumbuhan ekonomi Indonesia pada tahun 2011 mencapai angka
tertinggi pada sepuluh tahun terakhir, yaitu 6,5% dan level inflasi yang
rendah sebesar 3,79%.
Jumlah warga kelas menengah di Indonesia sangat besar yaitu 134 juta
atau 56,6% dari total seluruh warga negara Indonesia.
Threats
Krisis utang pemerintahan negara-negara Eropa dan ketidakpastian
perekonomian global pada tahun 2012 masih menghantui perekonomian
negara berkembang termasuk Indonesia.
Menjamurnya penawaran kartu kredit dengan syarat mudah serta
banyaknya program sale di pusat perbelanjaan di kota-kota besar yang
menjadi godaan terbesar dalam mengadaptasi gagasan kampanye ini.
Proposal perencanaan..., Khadad Yudha Prawira, FISIP UI, 2012
21 Universitas Indonesia
BAB 2
TUJUAN KOMUNIKASI
2.1. Permasalahan
Kelas Menengah Rentan
Bertambahnya kelas menengah merupakan sinyal baik bagi pertumbuhan
ekonomi. Merekalah konsumen potensial yang mampu membangkitkan
pergerakan ekonomi produktif. Namun di sisi lain kelas menengah ini juga rentan.
Ligwina Hananto, ambasador IFPC sekaligus CEO QM Financial, dalam bukunya
menjelaskan bahwa kelas menengah ini sering punya uang pas-pasan. Bahkan,
kelas menengah dari generasi orang tua sering hadir dalam kondisi seperti ini: usia
65 tahun, sudah pensiun tetapi masih harus bekerja, kalau tidak bekerja tidak
makan, biaya hidup tinggi tidak bisa diturunkan lagi, punya rumah dan mobil
juga, tapi dengan uang terbatas yang bisa habis dalam waktu sekejap karena sudah
tidak bekerja.
Akhirnya, yang menanggung sebagian biaya hidupnya adalah kelas
menengah generasi produktif. Padahal mereka juga sedang berusaha
mempersiapkan dana pendidikan untuk generasi di bawahnya. Hal semacam ini
terjadi karena kelas menengah generasi orang tua tidak melakukan perencanaan
keuangan sejak dahulu dan mempersiapkan masa pensiunnya. Padahal seharusnya
mereka tidak punya kesulitan dalam mempertahankan gaya hidup untuk jangka
waktu panjang.
Masih Kurangnya Interest, Desire, dan Action untuk Memiliki Rencana
Keuangan
Jika mengacu pada hasil riset pendahuluan, dapat dilihat bahwa
sebenarnya khalayak sasaran sudah cukup memahami tentang produk-produk jasa
keuangan serta sudah memiliki kebiasaan untuk menyimpan uangnya secara rutin
meskipun hal ini masih terganggu dengan gaya hidup dan biaya hidup yang tinggi
di kota besar. Jadi dapat ditarik kesimpulan kalau sebenarnya permasalahannya
Proposal perencanaan..., Khadad Yudha Prawira, FISIP UI, 2012
22
Universitas Indonesia
bukan di titik financial literacy tahap awal lagi, melainkan sudah mengarah pada
ketertarikan, keinginan, serta tindakan untuk mulai menjalankan perencanaan
keuangan itu sendiri yang masih kurang.
Permasalahan ini dapat dianalisis menggunakan model AIDA (Attention,
Interest, Desire, Action) yang pertama kali dikemukakan oleh E. St. Elmo Lewis
pada tahun 1925.
Gambar 2.1
Model Hierarchy of Effect
Pada model ini terdapat 3 tahapan yang terbagi atas kognitif, afektif, dan
behavioral. Pada tahap kognitif, khalayak sasaran sudah memiliki pengetahuan
tentang keuangan yang didapat dari media seperti radio, internet dan juga
seminar-seminar finansial. Dengan pengetahuan ini berarti khalayak sasaran
secara langsung sudah memiliki attention dan awareness terhadap masalah
finansial.
Namun berbeda yang terjadi pada tahap afektif dan behavioral karena
meskipun telah memiliki pemahaman keuangan tersebut, khalayak sasaran belum
memiliki interest dan desire untuk membuat rencana keuangan. Apalagi pada
Proposal perencanaan..., Khadad Yudha Prawira, FISIP UI, 2012
23
Universitas Indonesia
tahap behavioral yaitu action, khalayak sasaran masih banyak yang belum
melakukan investasi untuk tujuan-tujuan finansial tertentu.
2.2. Solusi Permasalahan
Berdasarkan permasalahan kelas menengah di atas, satu-satunya cara
adalah dengan mengajak generasi produktif memperkuat diri. Kelas menengah
generasi ini yang seharusnya kuat untuk mengurusi dirinya sendiri dan membantu
orang lain. Kekuatan kelas menengah ini dapat dicapai dengan memiliki rencana
keuangan komprehensif yang baik. Rencana ini terdiri atas analisa laporan
keuangan, ulasan perhitungan kebutuhan tujuan finansial dan cara mencapainya,
serta panduan berinvestasi.
Dan usaha seperti ini harus dimulai sedini mungkin karena semakin muda
seseorang memulai perencanaan keuangannya maka akan semakin ringan jumlah
uang yang akan disisihkan per bulan untuk tujuan finansialnya karena semakin
banyak waktu yang dimiliki untuk mengumpulkannya. Dengan memiliki rencana
keuangan yang baik, kelas menengah memiliki kekuatan luar biasa untuk
menggerakkan ekonomi dan menyalurkan dana yang dimilikinya untuk
pemberdayaan masyarakat luas (Hananto, 2010).
Untuk menyampaikan gagasan tersebut, dapat dilakukan melalui
kampanye financial literacy. Namun karena sebenarnya khalayak sasaran ini
sudah “melek” finansial, jadi kampanye financial literacy yang akan dijalankan
seharusnya menggunakan pendekatan lain dengan tujuan agar mereka dapat
membuat keputusan keuangan yang efektif. Atau dapat dikatakan bahwa
kampanye financial literacy yang dibutuhkan adalah kampanye yang bersifat
menggugah perasaan (interest dan desire) dari khalayak sasaran sehingga pada
akhirnya menggerakkan mereka untuk melakukan perencanaan keuangan
pribadinya sesegera mungkin (action).
Kampanye iklan layanan masyarakat ini akan menggunakan metode social
marketing. Hal tersebut didukung lagi oleh pengertian social marketing menurut
Proposal perencanaan..., Khadad Yudha Prawira, FISIP UI, 2012
24
Universitas Indonesia
Philip Kotler dan Gerald Zaltman, “Social marketing is the application of ideas,
processes, and practices of the marketing discipline to improve conditions that
determine and sustain personal, social, and environmental health and well-being”
(Kotler & Zaltman, 1971).
2.3. Tujuan Pemasaran
Secara umum, tujuan pemasaran dari kampanye ini adalah:
Meningkatkan nilai tabungan dan investasi yang berdampak pada
perekonomian dalam negeri.
Mempertajam awareness tentang rencana keuangan dan tujuan-tujuan
finansial.
2.4. Tujuan Komunikasi
Kampanye financial literacy ini memiliki tujuan komunikasi sebagai berikut:
Mengedukasi khalayak sasaran akan pentingnya memiliki rencana
keuangan untuk mempertahankan gaya hidup dalam jangka panjang.
Membangun asosiasi antara financial literacy dengan kesuksesan dan
kemakmuran.
Proposal perencanaan..., Khadad Yudha Prawira, FISIP UI, 2012
25 Universitas Indonesia
BAB 3
STRATEGI PROGRAM KOMUNIKASI PEMASARAN TERPADU
3.1. Kerangka Strategi
Kampanye financial literacy ini menggunakan IMC (Integrated Marketing
Communication) sebagai bentuk komunikasi yang mengombinasikan beberapa
alat komunikasi pemasaran untuk menyampaikan pesan yang sudah direncanakan
untuk membangun sebuah brand (Duncan, 2005).
Komunikasi pemasaran terpadu atau IMC adalah sebuah proses
perencanaan komunikasi pemasaran yang memperkenalkan konsep perencanaan
komprehensif untuk mengevaluasi peranan strategis dari berbagai elemen
komunikasi pemasaran, seperti public relations, advertising, direct selling, sales
promotion, dan interactive marketing untuk memberi kejelasan, konsistensi, serta
pengaruh komunikasi yang maksimum (Duncan, 2004).
Adapun kerangka strategi program IMC ini adalah sebagai berikut:
Nama Program
Kampanye “Financial Independence di Usia 25 Tahun”
Periode
6 Bulan (Juli – Desember 2012)
Khalayak Sasaran
Demografis
Jenis kelamin : Pria & wanita
Usia : 18 - 25 tahun
SES : A – B (kelas menengah)
Status : Mahasiswa, fresh graduate, pekerja kantoran
Pendidikan : Minimal SMA
Proposal perencanaan..., Khadad Yudha Prawira, FISIP UI, 2012
26
Universitas Indonesia
Geografis
Wilayah urban dan sub-urban (difokuskan di Jabodetabek)
Psikografis
Aktivitas: Bekerja di kantor, belajar dan aktif di kegiatan kampus, bergaul
dengan lingkungan sosial, makan di restoran dan cafe, mengunjungi dan
berbelanja di mall di akhir pekan, berpesta di club, berolahraga di gym dan
lapangan, menonton film di bioskop, berwisata baik di dalam maupun ke
luar negeri pada hari libur.
Ketertarikan: Menyukai dan memiliki gadget, mengetahui brand yang
bagus untuk pakaian, gemar wisata kuliner, berkumpul bersama teman
atau komunitas, memperhatikan kendaraan dan properti yang bernilai
tinggi.
Opini: Menyadari pemasukan hanya dari gaji atau pemberian orang tua
dan cukup untuk kebutuhan sehari-hari, memimpikan suatu saat akan
bekerja di posisi tinggi sebuah perusahaan dengan gaji besar atau memiliki
bisnis sendiri, kondisi keuangan yang sehat adalah saat pengeluaran tidak
lebih besar daripada pemasukan serta dapat disisihkan untuk tabungan dan
investasi.
3.2. Strategi Pesan
Dengan mengusung tujuan komunikasi utama untuk mengedukasi
khalayak sasaran akan pentingnya memiliki rencana keuangan untuk
mempertahankan gaya hidup dalam jangka panjang, pesan yang akan disampaikan
pada kampanye ini menggunakan daya tarik yang informatif, rasional, namun
dikemas dalam bentuk yang fun, baik pada packaging maupun content materinya
agar khalayak sasaran dapat dengan mudah menerima pesan kampanyenya. Pesan
yang menekankan pentingnya financial literacy akan dipaparkan dengan
menyajikan fakta-fakta dari kehidupan sehari-hari sehingga lebih dekat dengan
khalayak sasaran.
Proposal perencanaan..., Khadad Yudha Prawira, FISIP UI, 2012
27
Universitas Indonesia
3.2.1. Big Idea
Big Idea merupakan sebuah konsep kreatif yang menerjemahkan strategi
ke dalam suatu tema utama yang menarik yang menyatukan berbagai macam
pesan produk dan berkontribusi terhadap konsistensi brand image (Duncan,
2004). Atau dapat juga dikatakan kalau big idea merupakan konsep pokok yang
mendasari seluruh iklan produk (Bovee, 1992). Dengan demikian, penentuan big
idea ini menjadi sangat penting sebagai dasar untuk seluruh pesan yang akan
disampaikan melalui semua channel. Big idea yang digunakan pada kampanye ini
adalah: “Financial Independence di Usia 25 Tahun”
Pemilihan big idea tersebut didasarkan pada insight yang didapat dari hasil
riset pendahuluan di mana khalayak sasaran merasa umur yang pas bagi seseorang
untuk mandiri secara finansial adalah pada usia 25 tahun. Usia ini dirasa cukup
karena dinilai mayoritas masyarakat pada usia ini sudah memiliki penghasilan
yang stabil dan secara mental pada proses pendewasaan sudah dapat dianggap
matang serta mulai memikirkan persoalan kehidupannya di masa depan.
Financial Independence atau kemandirian finansial yang dimaksud adalah
sudah dapat menanggung biaya hidupnya sendiri, membayar utang, memiliki
properti pertama, serta membuat perencanaan keuangan komprehensif untuk
tujuan-tujuan finansial lainnya. Jika kemandirian finansial sudah tercapai, maka
financial freedom atau kebebasan finansial sudah dapat dipersiapkan. Dengan
demikian khalayak sasaran akan menjadi kelas menengah yang kuat dan dapat
memperkuat orang-orang di sekitarnya, sejak usia muda.
3.2.2. Tagline
Tagline adalah kalimat pendek yang menarik perhatian, biasanya
merupakan kalimat yang mudah diingat yang diletakkan pada akhir sebuah iklan
untuk melengkapi atau sebagai kesimpulan dari ide (Bovee, 1992). Tagline ini
yang akan melekat pada seluruh materi kreatif dari kampanye ini, jadi diharapkan
tagline yang digunakan juga memiliki keeratan dengan big idea supaya pesan
Proposal perencanaan..., Khadad Yudha Prawira, FISIP UI, 2012
28
Universitas Indonesia
yang ingin disampaikan tetap utuh. Maka dari itu tagline yang dipilih untuk
kampanye ini adalah: “25 Tahun Berdikari”
Kata “25 Tahun” di sini mengacu pada batas usia seseorang sudah
seharusnya mandiri secara finansial. Sedangkan kata “Berdikari” mengacu pada
akronim bahasa Indonesia yang memiliki arti berdiri di atas kaki sendiri. Maksud
dari idiom ini adalah sudah tidak bergantung kepada bantuan orang lain (orang
tua), orang yang sudah dewasa, dan tidak mengharapkan orang lain untuk
menolongnya. Bahkan justru dapat membantu orang lain.
3.2.3. Positioning
Positioning merupakan strategi komunikasi untuk memasuki jendela otak
konsumen, agar produk/merk kita mengandung arti tertentu yang dalam beberapa
segi mencerminkan keunggulan terhadap produk/merk dalam bentuk hubungan
asosiatif (Kasali, 2000). Positioning berfungsi untuk menonjolkan keunikan
produk sehingga membedakannya dari produk kompetitor. Terdapat 7 cara
positioning yang efektif bagi suatu produk, yaitu:
Attribute: karakter produk tertentu yang membedakan produk tersebut dari
produk kompetitor.
Competitors: menonjolkan kelebihan dibandingkan dengan pesaingnya.
Use or Application: memposisikan suatu produk berdasarkan cara
penggunaan suatu produk atau kegunaan produk.
Price-Quality: menggunakan hubungan perbandingan antara harga dan
kualitas produk untuk membedakan diri dari kompetitor.
Product User: menonjolkan produk dari siapa yang biasa menggunakan
produk tersebut.
Product Class: mengidentifikasi produk dari kalangan orang yang
menggunakan produk untuk bersaing dengan kompetitornya.
Cultural Symbols: mengidentifikasi suatu produk dan simbol budaya yang
dikenal.
Proposal perencanaan..., Khadad Yudha Prawira, FISIP UI, 2012
29
Universitas Indonesia
Produk perencanaan keuangan ini menggunakan use or application
positioning untuk menekankan kegunaan atau manfaat yang dapat dirasakan dari
kegiatan ini. Positioning yang ditanamkan adalah: “Perencanaan keuangan
untuk mempertahankan gaya hidup hingga masa tua”
Dengan menonjolkan positioning yang menyasar langsung pada gaya
hidup khalayak, diharapkan warga kelas menengah (kelas A & B) yang gaya
hidupnya sudah sulit untuk diturunkan lagi akan sadar dan tergerak untuk segera
menyelamatkan gaya hidupnya di masa depan.
3.3. Strategi Media
Strategi pemilihan dan penjadwalan media dalam suatu kampanye
merupakan salah satu faktor penting yang menentukan efektivitas dan efisiensi
sebuah kampanye. Melalui pemilihan dan penjadwalan media yang baik maka
pesan yang dikampanyekan akan sampai tepat kepada khalayak sasaran yang
dituju sehingga dapat mendukung tercapainya tujuan pemasaran dan tujuan
komunikasi.
3.3.1. Tujuan Media
Tujuan media sebagai berikut:
Sebagai channel untuk menjangkau khalayak sasaran sesuai dengan
karakteristik yang ditentukan
Mempercepat waktu yang digunakan untuk menyebarkan pesan
Mendukung promosi kegiatan activation
3.3.2. Pemilihan Media
Dalam pelaksanaan kampanye ini, media-media yang digunakan adalah
radio, print ad (majalah dan koran), outdoor, DM, dan internet. Pemilihan media
ini juga didasarkan pada media consumption habit dari khalayak sasaran
kampanye ini pada riset pendahuluan. Untuk media televisi tidak digunakan selain
karena budget yang terbatas juga karena segmentasinya yang terlalu luas sehingga
kurang efisien. Berikut adalah rasionalisasi dari pemilihan media:
Proposal perencanaan..., Khadad Yudha Prawira, FISIP UI, 2012
30
Universitas Indonesia
Radio
Segmentasi pendengar radio sangat jelas dari segi geografis, demografis,
dan psikografis
Bentuk audio dapat menciptakan theater of mind dalam benak pendengar
Materi pesan dapat dikemas dan disampaikan melalui berbagai cara yang
kreatif dan menarik
Memiliki ikatan emosional dan trust antara penyiar dan pendengarnya
Pendengar radio sudah cukup familiar dengan materi finansial
Dari segi biaya terbilang cukup murah mulai produksi hingga placement
Print Ad (Majalah dan Koran)
Bersifat statis sehingga dapat menyajikan informasi secara rinci dan
memungkinkan pembaca untuk lebih lama menyerap rasionalisasinya
Memiliki muatan informasi yang terjamin
Segmentasi pembaca yang dapat disesuaikan dengan khalayak sasaran
Penampilan visual memungkinkan penciptaan materi kreatif dari segi
desain grafis sehingga lebih menarik dan mudah diingat
Jumlah readership yang tinggi karena setiap satu oplah dapat dibaca oleh
beberapa orang serta memiliki usia edar yang tinggi dan dapat dikoleksi
Terdapat berbagai macam jenis placement yang dapat disesuaikan dengan
budget
Bentuknya yang handy sehingga praktis untuk dibawa ke mana-mana
Outdoor
Dapat menjadi reminder di tempat khalayak beraktivitas
Memiliki sifat visual yang catchy
Biaya relatif murah
Direct Marketing
Meningkatkan awareness dan juga menciptakan word of mouth
Proposal perencanaan..., Khadad Yudha Prawira, FISIP UI, 2012
31
Universitas Indonesia
Biaya yang jauh lebih murah dibandingkan media lainnya
Dapat dijadikan dokumentasi untuk mendukung materi media lainnya
Menjadi touch point yang dekat dengan khalayak sasaran
Internet
Pengguna internet yang semakin meningkat pesat diiringi dengan
pengembangan infrastrukturnya
Sifat komunikasi di internet dapat dilakukan dua arah dan interaktif
Memiliki keunggulan audio dan visual
Dapat diakses kapan saja dan di mana saja
Sudah menjadi ketergantungan khalayak sasaran sebagai sumber informasi
Menjadi tempat baru untuk bersosialisasi dan mencari inspirasi
Informasi yang beredar secara cepat dan real time
Lebih leluasa dalam memainkan kreativitas dalam mengemas materi pesan
Jangkauan yang jauh lebih luas dari semua jenis media sebelumnya
Biaya pemasangan iklan relatif murah
3.3.3. Media Buying Consideration
Jangkauan Geografis
Media periklanan yang digunakan secara umum akan menjangkau seluruh
Indonesia melalui internet namun secara khusus akan difokuskan di Jabodetabek
sebagai pilot project yang kemungkinan akan dikembangkan ke kota-kota besar
lainnya pada tahun berikutnya.
Media Weight
Secara garis besar, pembagian porsi media sebagian besar adalah untuk
internet (interactive marketing) sebesar 40% dari budget karena sebagian besar
khalayak sasaran sudah sangat akrab dengan internet, baik di desktop maupun
mobile. Selanjutnya porsi media terbesar berikutnya sebesar 30% adalah di radio.
Lalu 30% sisanya akan dimanfaatkan untuk print ad, outdoor, dan DM.
Proposal perencanaan..., Khadad Yudha Prawira, FISIP UI, 2012
32
Universitas Indonesia
Penjadwalan
Terdapat tiga metode penjadwalan yang umum digunakan, yakni
continuity (straight-through), flighting (bursting), dan pulsing (Morrisan, 2007).
Dari ketiga metode tersebut, metode pulsing adalah metode yang paling
dianjurkan, terutama untuk produk yang diiklankan termasuk produk yang dijual
sepanjang tahun (Scissors, 1994). Metode pulsing ini mencakup seluruh
keunggulan metode continuity dan flighting. Maka dari itu strategi penjadwalan
media kampanye ini menggunakan metode pulsing.
Periode kampanye akan dilaksanakan selama 6 bulan yaitu dari bulan Juli
2012 hingga Desember 2012. Dengan menggunakan metode pulsing ini
penjadwalan media secara keseluruhan promosi berjalan terus menerus selama 6
bulan promosi (continuity). Hal ini dimaksudkan untuk menjaga terpaan pesan
agar terus berlangsung melalui penggunaan media yang berbeda secara bergantian
untuk saling mengisi. Tujuannya adalah sebagai reminder agar khalayak sasaran
tidak menurun awareness-nya saat tidak ada promosi dalam jangka waktu
tertentu.
Selain secara konstan, penempatan iklan di media juga akan memiliki
titik-titik gencar pada periode-periode tertentu (flighting). Strategi ini terutama
dimaksudkan untuk penjadwalan media pada saat promosi kegiatan activation dari
kampanye ini. Pada titik-titik sebelum waktu activation itu dilangsungkan,
frekuensi iklan di media akan ditingkatkan dan semakin bertambah hingga hari H
pelaksanaannya.
Tabel 3.1
Penjadwalan Media
Metode Penjadwalan Keunggulan Kelemahan
Continuity Sebagai pengingat
bagi konsumen
Mendapat prioritas
dari media
Biaya lebih besar dari
metode flighting
Potensi terjadi
overexpose
Proposal perencanaan..., Khadad Yudha Prawira, FISIP UI, 2012
33
Universitas Indonesia
Flighting Biaya lebih hemat
karena iklan
dimunculkan sesuai
siklus pembelian
Menurunnya
awareness saat iklan
tidak ada
Memberi peluang
pada kompetitor
Pulsing Mencakup seluruh
keunggulan metode
continuity dan
flighting
Tidak disarankan
untuk produk
musiman
3.4. Strategi Elemen Komunikasi Pemasaran
Sebuah perencanaan komunikasi pemasaran terpadu menggunakan
berbagai elemen komunikasi pemasaran yang dikombinasikan secara
komprehensif untuk menyampaikan pesan yang sudah direncanakan agar dapat
mempengaruhi kognisi, afeksi, dan konasi khalayak sasaran. Pada kampanye
financial literacy ini digunakan elemen periklanan seperti radio, print ad, outdoor,
DM, dan juga elemen internet. Elemen activation juga digunakan sebagai
pelengkap dari ramuan strategi elemen komunikasi pemasaran lainnya sehingga
diharapkan akan mendukung tercapainya tujuan komunikasi pemasaran.
3.4.1. Periklanan
Iklan didefinisikan sebagai semua bentuk presentasi non personal yang
mempromosikan gagasan, barang, atau jasa yang dibiayai pihak sponsor tertentu
(Sulaksana, 2003). Tujuan dari periklanan adalah sebagai berikut:
Membangkitkan kembali awareness khalayak tentang finansial
Menanamkan dalam benak khalayak sasaran akan pentingnya perencanaan
keuangan
Mempromosikan elemen komunikasi pemasaran yang lain
Memberikan knowledge dengan konten edukasi kepada khalayak sasaran
Proposal perencanaan..., Khadad Yudha Prawira, FISIP UI, 2012
34
Universitas Indonesia
Strategi periklanan memiliki daya tarik agar pesan yang disampaikan
dapat dengan mudah diterima oleh khalayak sasaran. Daya tarik periklanan pada
dasarnya dibedakan menjadi dua, yaitu daya tarik rasional dan emosional (Belch,
1997). Daya tarik rasional memfokuskan pada kebutuhan praktis khalayak akan
sebuah produk misalnya melalui pemaparan data dan fakta, persuasi secara
rasional, dan lain sebagainya. Sedangkan daya tarik emosional lebih
memfokuskan kepada faktor psikologis dan sosial dari khalayak terhadap suatu
produk.
Kampanye ini menggunakan daya tarik rasional di mana dalam strategi
periklanan, pesan yang disampaikan berupa pemaparan data dan fakta yang benar-
benar terjadi. Motivasi yang dipakai dalam daya tarik rasional ini adalah faktor
ekonomi dan kenyamanan, yaitu dengan memberikan penekanan langsung bahwa
jika tidak segera memulai perencanaan keuangan maka yang akan terancam
adalah gaya hidup khalayak sasaran di masa depan.
3.4.1.1. Radio
Pemilihan radio secara rasional karena pendengar radio sudah cukup
familiar dengan program-program finansial yang sudah banyak bermunculan di
stasiun-stasiun radio. Hal ini memudahkan penyampaian pesan karena pendengar
yang sudah memahami dan memiliki ketertarikan untuk mengatur keuangannya
hanya perlu diberikan stimulus dan dorongan agar segera mengaplikasikan
minatnya untuk membuat rencana keuangan.
Iklan radio juga ditujukan untuk menjangkau khalayak pada saat waktu
luangnya seperti di dalam kendaraan. Hal ini dirasa efektif mengingat warga
Jakarta yang banyak menghabiskan waktunya di perjalanan. Radio yang dipilih
sesuai karakter khalayak sasaran adalah Hardrock FM, Prambors Radio, Gen FM,
dan Mustang FM, yang semuanya berbasis di Jakarta. Jenis eksekusinya yaitu
loose spot, adlibs, dan sponsor program/talkshow semiblocking untuk
mempromosikan activation.
Proposal perencanaan..., Khadad Yudha Prawira, FISIP UI, 2012
35
Universitas Indonesia
3.4.1.2. Print Ad (Majalah dan Koran)
Iklan media cetak berfungsi sebagai reminder akan pesan kampanye ini
sekaligus sebagai media penggerak ke kampanye online dan promosi activation.
Jenis iklan pada media cetak lebih bersifat informatif karena memungkinkan
khalayak untuk lebih memperhatikan kontennya.
Bentuk iklan pada media cetak ini yaitu print ad reguler dan advertorial
dengan jenis iklan full color dan berukuran full page pada majalah dan min. 540
mmk pada koran. Jenis media cetak yang dipilih yaitu majalah dan koran, yang
meliputi Majalah Men’s Health, Cita Cinta, Cosmopolitan, Spice, Koran Kompas,
dan Tempo.
Sumber: Tempo
Gambar 3.1
Peta Segmentasi Koran
3.4.1.3. Outdoor
Outdoor media digunakan untuk menumbuhkan awareness di awal masa
kampanye dan membantu promosi kegiatan activation pada akhir kampanye.
Media yang akan digunakan yaitu poster, banner, dan flyer. Visual berupa full
color dengan bahan flexi untuk banner dan glossy paper untuk poster dan flyer.
Outdoor media efektif untuk menumbuhkan awareness di awal karena langsung
berada di tempat khalayak sasaran melakukan aktivitasnya.
Proposal perencanaan..., Khadad Yudha Prawira, FISIP UI, 2012
36
Universitas Indonesia
3.4.1.4. Direct Marketing
Tujuan direct marketing (DM) yaitu untuk menarik perhatian khalayak
sasaran serta menumbuhkan word of mouth di antara mereka. Dengan adanya
word of mouth maka akan membantu penyebaran awareness di masyarakat tanpa
cost sama sekali. DM ini akan dilakukan di tempat khalayak sasaran beraktivitas
sehari-hari seperti coffee shop, bioskop, dan pusat perbelanjaan di Jakarta.
3.4.2. Internet (Interactive Marketing)
Internet (interactive marketing) dipilih sebagai salah satu elemen
komunikasi pemasaran pada kampanye ini tidak lain karena media ini telah
menjadi salah satu kebutuhan terbesar masyarakat saat ini, terutama bagi kelas
menengah. Hal ini dapat dilihat dari jumlah pengguna internet di Indonesia yang
mengalami peningkatan pesat. Menurut MarkPlus Insight, jumlah pengguna
internet di Indonesia pada tahun 2011 ini sudah mencapai 55 juta orang,
meningkat dari tahun sebelumnya di angka 42 juta. Rata-rata penetrasi
penggunaan internet di kota urban Indonesia tahun 2011 angkanya sudah di
kisaran 40-45 persen, padahal di tahun 2010 masih 30-35 persen
(tekno.kompas.com, 2011).
Grafik 3.1
Penetrasi Pengguna Internet di Indonesia
Proposal perencanaan..., Khadad Yudha Prawira, FISIP UI, 2012
37
Universitas Indonesia
Angka pertumbuhan pengguna internet di Indonesia masih didominasi
oleh anak muda dari kelompok umur 15-30 tahun. Di masing-masing kota yang
disurvei oleh MarkPlus Insight, sekitar 50 persen hingga 80 persen dari pengguna
internet merupakan kaum muda. Dalam hal ini kaum muda adalah early adopter
terutama untuk perkembangan teknologi. Hasil riset ini semakin menunjukkan
bahwa internet merupakan media yang sangat cocok untuk kampanye ini karena
sebagian besar penggunanya adalah kaum muda yang merupakan khalayak
sasaran dari kampanye ini.
3.4.2.1. Website
Internet merupakan backbone pada kampanye ini. Untuk itu digunakan
sebuah website sebagai basis utama dengan domain www.25th-berdikari.com.
Pemilihan nama domain seperti ini agar mudah diingat dan memiliki asosiasi yang
kuat dengan nama kampanye ini. Seluruh media kampanye akan diarahkan ke
sini karena seluruh informasi dan materi kampanye akan berpusat di website ini.
Desain website dibuat secara simple namun tetap menarik. Di dalam
website ini akan berisikan berbagai macam informasi mengenai produk-produk
jasa keuangan, tujuan-tujuan finansial, tips-tips finansial, artikel, podcast, dan
juga tools yang dapat digunakan untuk memeriksa keuangan pribadi. Juga tidak
ketinggalan forum sebagai media tanya jawab dan komunikasi baik antar sesama
pengguna maupun dengan ahli keuangan yang menjadi narasumber.
3.4.2.2. Web Banner
Untuk mempromosikan website ini, selain pada media konvensional, juga
dibutuhkan iklan pada media online lain untuk menarik netizen ke website
kampanye ini. Iklan ini berupa news block (artikel) dan web banner ad berdimensi
728 x 90 px (leaderboard) dan 300 x 250 px (showcase) dengan tipe flash video
sehingga lebih menarik dan interaktif.
Pemasangan iklan ini akan dilakukan pada website-website news portal
seperti detik.com, kompas.com, dan vivanews.com, juga akan dipasang pada
website lifestyle & entertainment dan komunitas yang sesuai dengan karakteristik
Proposal perencanaan..., Khadad Yudha Prawira, FISIP UI, 2012
38
Universitas Indonesia
khalayak sasaran kampanye ini seperti kaskus.us dan 21cineplex.com. Selain itu,
terdapat web banner ad versi mobile yang akan dipasang pada mobile version dari
website yang telah disebutkan tadi dan pada aplikasi third party untuk social
media seperti Ubersocial (Twitter). Pada web banner akan terdapat juga direct
link yang akan mengarahkan user langsung ke landing page website www.25th-
berdikari.com hanya dengan satu klik sehingga akan meningkatkan kunjungan
website.
3.4.2.3. Mobile Marketing
Dunia internet saat ini tidak terlepas dari mobile. Riset Netizen 2011 oleh
MarkPlus Insight memberikan indikasi bahwa rata-rata pengguna internet di
Indonesia mengakses melalui smartphone dan notebook. Penetrasi mobile internet
di Indonesia saat ini sebesar 57 persen. Dari segi jumlah populasi, data dari
MarkPlus Insight mengatakan bahwa saat ini ada 29 juta mobile internet user di
Indonesia. Ini berarti ada sekitar 53 persen pengguna internet di Indonesia yang
mengakses melalui mobile. Dengan maraknya gadget baru yang berkembang dan
ditunjang pula oleh semakin terjangkaunya harga paket mobile internet yang
ditawarkan oleh operator seluler, angka ini meningkat sebesar hampir 100 persen
dari tahun sebelumnya yaitu 16 juta orang (tekno.kompas.com, 2011).
Grafik 3.2
Perkembangan Mobile Internet Global
Proposal perencanaan..., Khadad Yudha Prawira, FISIP UI, 2012
39
Universitas Indonesia
Maka dari itu, kampanye ini akan menyasar khalayak internet dari
perangkat mobile juga. Untuk mempermudah user, maka akan dibuat mobile
application yang bisa digunakan untuk berbagai macam OS (Operating System)
yang banyak diaplikasikan di Indonesia seperti Blackberry, Symbian, Apple iOS,
dan Android. Mobile application ini menjadi buku panduan dalam genggaman,
kontennya tidak jauh berbeda dengan yang ada dalam website namun dalam
tampilan yang lebih ringkas dan user-friendly. Aplikasi ini dapat diunduh
langsung melalui perangkat handset di website www.25th-berdikari.com atau
melalui link yang terdapat pada web banner ad versi mobile.
3.4.2.4. Social Media
Social media digunakan untuk menciptakan conversation dengan khalayak
sasaran. Dengan adanya komunikasi dua arah dengan khalayak, maka program ini
akan dapat mendengar, mengerti, dan engage dengan khalayak sasaran. Pemilihan
social media juga didasari oleh data yang menunjukkan bahwa pengguna social
media di Indonesia sangat besar. Ada sekitar 89 persen dari pengguna internet di
Indonesia yang mengakses situs social media (www.wearesocial.sg, 2011) dan
menurut Microsoft Tag, 91 persen akses mobile internet dimanfaatkan untuk
social media.
Facebook dan Twitter
Situs social media yang akan digunakan adalah Facebook dan Twitter.
Jika dilihat dari jumlah user, Indonesia menduduki peringkat tinggi di dunia. Di
Facebook, Indonesia disebut sebagai “The 2nd
Largest Nation” dengan 35,4 juta
user yang sebanyak 41 persennya berusia 18-24 tahun, sesuai dengan khalayak
sasaran kampanye ini. Bahkan disebut-sebut jika Facebook adalah sebuah negara,
maka Jakarta adalah ibu kotanya dengan jumlah user sebanyak 17,5 juta.
Sedangkan untuk Twitter, Indonesia adalah “The 4th
Largest Nation” dengan
jumlah user sebanyak 4,8 juta (wiki.smu.edu.sg, 2011).
Proposal perencanaan..., Khadad Yudha Prawira, FISIP UI, 2012
40
Universitas Indonesia
Grafik 3.3
Facebook Demographics in Indonesia
Aplikasi Facebook yang akan digunakan adalah berupa fanpage bernama
“25 Tahun Berdikari”. Sedangkan untuk Twitter akan dibuat akun resmi
@25thBerdikari. Facebook fanpage dan akun Twitter ini akan dikelola oleh
admin yang akan mengatur conversation di halaman tersebut. Konten dari
fanpage dan akun ini adalah segala informasi tentang kampanye dan tentunya
menggerakkan khalayak sasaran ke website resmi kampanye ini.
Buzzer
Pada social media juga akan digunakan buzzer yang berfungsi untuk
menyebarluaskan informasi serta meningkatkan awareness tentang konten
kampanye ini. Buzzer yang dipilih adalah ambasador dari IFPC yaitu Ligwina
Hananto, Safir Senduk, dan Aidil Akbar, pemilik akun Twitter @mrshananto,
@SafirSenduk, dan @AidilAkbar. Ketiga perencana keuangan independen ini
dipilih selain karena mereka merupakan ambasador dari IFPC, mereka juga
memiliki kredibilitas dan integritas yang baik, memahami isu finansial, dan yang
terpenting untuk menjadi buzzer adalah memiliki jumlah follower yang banyak.
Proposal perencanaan..., Khadad Yudha Prawira, FISIP UI, 2012
41
Universitas Indonesia
Gambar 3.2
Profil Twitter Ambasador
Gambar 3.3
Profil Twitter Selebtwit
Proposal perencanaan..., Khadad Yudha Prawira, FISIP UI, 2012
42
Universitas Indonesia
Selain itu, akan digunakan juga buzzer dari kalangan selebtwit (selebritis
di Twitter). Mereka adalah Miund (@miund), seorang blogger, penulis dan
penyiar radio, lalu Billy Boen (@BillyBoen), seorang pengusaha muda, penulis
dan founder YOT (Young On Top), kemudian Pandji Pragiwaksono (@pandji),
seorang musisi, pembawa acara, komedian, dan juga penulis buku, dan yang
terakhir adalah Rene Suhardono (@ReneCC), seorang career coach dan penulis
buku. Keempat selebtwit ini dipilih menjadi buzzer karena memiliki follower
dengan karakter yang sesuai dengan khalayak sasaran dari kampanye ini.
Twibbon
Untuk membantu meningkatkan exposure lebih tinggi lagi, akan dibuat
twibbon yang akan dipasang pada avatar Facebook atau Twitter setiap orang yang
mendukung kampanye ini. Twibbon ini dipasang oleh setiap user secara sukarela,
mereka hanya perlu meneruskan link yang akan disebarkan oleh para buzzer yang
tentu sudah menggunakan twibbon ini sebagai contoh. Twibbon juga bermanfaat
sebagai viral marketing karena user akan membantu menyebarkan pesan dari
kampanye ini secara individual kepada user lainnya.
Twibbon yang akan digunakan adalah desain logo dari kampanye ini di
mana jika seorang user meneruskan link twibbon ini maka akan secara otomatis
akun dari social media yang digunakan pada bagian bawah avatar-nya akan
ter’tempel’ logo kampanye ini. Logo pada avatar mereka dapat dilihat oleh user
lain. Twibbon ini adalah salah satu bentuk manifestasi dukungan seseorang
terhadap kampanye financial literacy ini.
3.4.2.5. Games
Suresh Subramanian, DMD TNS Indonesia, dalam salah satu seminarnya
mengatakan, “By getting connections, a good brand will be friends.” Maka dari
itu, untuk meningkatkan koneksi antara gagasan perencanaan keuangan dengan
khalayak sasaran, akan dibuat beberapa financial games yang dikemas dengan
menarik sehingga tidak membosankan dan dapat menjadi “teman” bagi khalayak
sasaran.
Proposal perencanaan..., Khadad Yudha Prawira, FISIP UI, 2012
43
Universitas Indonesia
Konsep dari financial games ini dibuat ringan agar menyenangkan dan
mudah untuk dimainkan namun dengan konten yang tetap mendidik secara
finansial. Games ini akan diaplikasikan di website dan mobile application, namun
akan diaplikasikan pertama kali di Facebook fanpage untuk menambah awareness
karena user yang telah selesai memainkan games ini di fanpage skornya akan
secara otomatis muncul menjadi status update di wall-nya sehingga dapat dilihat
oleh teman-temannya dan menjadi viral.
Ada tiga jenis financial games yang akan dibuat, yaitu sebagai berikut:
Pay Your Debt
Cara memainkan game ini yaitu dengan mengelompokkan tiga atau lebih
koin yang sama baik secara, vertikal, horizontal, maupun diagonal dan
jumlah dari koin yang berhasil dikelompokkan tersebut akan mengurangi
jumlah utang. Waktu yang diberikan adalah 45 detik setiap level, jadi
harus dilakukan secara cepat karena jika utangnya belum lunas sampai
waktunya habis, maka akan ada suku bunga pinalti pada level berikutnya.
Pesan dari game ini yaitu untuk segera membayar utang tepat waktu.
Match The Heroes
Game ini tergolong sederhana karena cara memainkannya yaitu hanya
mencocokkan gambar pahlawan di kolom kanan dengan uang yang dibawa
oleh maskot pada game ini. Waktu yang diberikan adalah 60 detik dan
pemenang yang berhasil mencocokkan uang terbanyak dalam waktu
tersebut boleh mencantumkan namanya pada papan high score. Pesan dari
game ini yaitu supaya setiap orang lebih memperhatikan uangnya,
terutama dalam pengelolaan keuangannya.
Save The Money
Uang akan berjatuhan dari langit dan celengan harus digerakkan untuk
menyimpan uang yang berjatuhan tersebut supaya tidak terbuang sia-sia.
Pemenang yang berhasil mengumpulkan uang terbanyak dalam waktu 30
detik akan terpampang namanya pada papan high score. Pesan dari game
ini yaitu agar setiap orang menabung dan tidak menyia-nyiakan uangnya.
Proposal perencanaan..., Khadad Yudha Prawira, FISIP UI, 2012
44
Universitas Indonesia
3.4.3. Activation
Activation digunakan sebagai puncak dari seluruh rangkaian kampanye
financial literacy ini. Bentuk activation berupa event yang akan diadakan di
Jakarta. Pelaksanaan event akan berlangsung selama satu hari yang diisi dengan
talkshow, seminar, dan acara hiburan. Selain itu, akan ada booth pameran
perencana keuangan independen dan manajer investasi serta akan disediakan area
untuk financial check up gratis.
Nama kegiatan:
New Year Resolution: Financial Independence!
Tempat:
Kartika Expo Center Balai Kartini, Jakarta
Waktu:
Minggu ketiga di bulan Desember 2012
Tujuan kegiatan:
Memberikan edukasi tentang perencanaan keuangan dengan lebih
komprehensif
Meningkatkan awareness kampanye kepada media massa dan publik
Menyediakan wadah nyata untuk menstimulasi keinginan khalayak
sasaran untuk mengelola keuangan
Memperkenalkan secara langsung jasa perencana keuangan independen
dan produk-produk keuangan
Strategi:
Registrasi dapat dilakukan hanya melalui website, pendaftaran sudah
dibuka dari satu bulan sebelumnya.
Seluruh calon peserta diwajibkan untuk mengisi form cek keuangan
selama 30 hari sebagai syarat registrasi.
Proposal perencanaan..., Khadad Yudha Prawira, FISIP UI, 2012
45
Universitas Indonesia
Form cek keuangan ini berfungsi sebagai pengontrol keuangan khalayak
serta dapat menjadi riset untuk mengetahui behaviour dari khalayak.
Form cek keuangan juga dapat dijadikan acuan data pada saat financial
check up di hari event.
Pada saat event akan dibagikan secara gratis buku panduan investasi dari
IFPC untuk memacu keinginan berinvestasi.
Tabel 3.2
Susunan Acara
Waktu Acara
07:30 – 08:30 Registrasi.
08:30 – 09:30 Opening Ceremonial.
Sambutan Ketua Panitia.
Sambutan Ketua IFPC.
Keynote dan Pembukaan PT Bursa Efek Indonesia: “Peran
Perencana Keuangan Independen setelah Adanya Otoritas
Jasa Keuangan (OJK).”
09:30 – 10:15 Seminar I: “Financial Mindset” oleh Budi Raharjo dan Budi
Pratama.
Financial Check up dimulai di tempat khusus.
10:15 – 11.00 Talkshow “Prospek Investasi 2013” oleh Safir Senduk dan
Agus B Yanuar (Samuel Aset Manajemen).
11:00 – 11:45 Talkshow: “Islamic Financial Planning” oleh Mohammad B.
Teguh.
11:45 – 13:00 Ishoma/Kuis/Musik.
13:00 – 13:45 Talkshow: “Learn How To Make A Smart Financial
Decision: 360o of Financial Literacy” oleh Aidil Akbar .
13:45 – 14:30 Seminar II: “Gold vs Property” oleh Ahmad Ghozali.
14:30 – 15:15 Talkshow: “Prospek Reksadana di Indonesia” oleh Prita
Ghozie & Manulife Asset Management Indonesia.
Proposal perencanaan..., Khadad Yudha Prawira, FISIP UI, 2012
46
Universitas Indonesia
15:15 – 16:00 Seminar III: “Protection & Retirement” oleh Kurnia
Sukmanagara & Mieke Rini.
16:00 – 16:45 Talkshow: “Financial Independence to Financial Freedom”
oleh Ligwina Hananto dan BNI Asset Management.
16:45 – 17:00 Penutupan – Ketua IFPC + perwakilan tiap-tiap firma.
Proposal perencanaan..., Khadad Yudha Prawira, FISIP UI, 2012
47 Universitas Indonesia
BAB 4
EKSEKUSI DAN IMPLEMENTASI PROGRAM
Eksekusi desain pendukung program komunikasi pemasaran sosial terpadu
Financial Literacy meliputi:
Advertising:
1. Iklan cetak versi rumah
2. Iklan cetak versi mobil
3. Iklan cetak versi liburan
4. Poster
5. Iklan radio 60”
6. Direct Marketing
Internet:
1. Website layout halaman utama
2. Website layout halaman tujuan finansial
3. Web banner ad
4. Mobile application
Core Desire
“Saya akan mulai melakukan perencanaan keuangan dengan tujuan-tujuan
finansial yang jelas supaya gaya hidup saya akan tetap bertahan hingga saya tua
nanti. Saya percaya bahwa keuangan yang sehat artinya bisa dipertahankan untuk
waktu yang lama dan hal itu tidak dapat ditunda lagi, harus dimulai dari sekarang
sehingga saya sudah dapat mandiri secara finansial sejak usia muda.”
Tone and Manner
Informatif, muda, faktual, sederhana, dan dekat dengan keseharian khalayak.
Mandatory Umum
Memperlihatkan logo kampanye 25 Tahun Berdikari.
Proposal perencanaan..., Khadad Yudha Prawira, FISIP UI, 2012
48
Universitas Indonesia
4.1. Eksekusi Kreatif Periklanan
4.1.1. Iklan Cetak
Konsep:
Iklan cetak ini memiliki tujuan sebagai teaser agar khalayak tergerak
untuk membuka website www.25th-berdikari.com. Konsep yang digunakan yaitu
dengan menunjukkan hal-hal material yang membuat masyarakat melihat bahwa
seseorang sudah dapat dikatakan mandiri secara finansial dan sukses.
Aspek visual:
Iklan berorientasi horizontal ini memperlihatkan hal-hal material yang
umumnya sudah dimiliki atau dilakukan oleh seseorang yang dapat dikatakan
mandiri secara finansial di usia muda. Terdapat tiga versi, yaitu mobil, rumah, dan
pesawat sebagai visualisasi liburan. Dalam setiap versi terdapat visual seorang
pemuda/pemudi yang menunjukkan figur seseorang yang sudah mandiri secara
finansial.
Aspek copy:
Pada setiap versi iklan cetak ini terdapat keterangan mengenai nama, usia,
dan pekerjaan dari figur pemuda/pemudi yang sudah mandiri secara finansial
untuk menunjukkan realita. Headline copy pada setiap versi pun disesuaikan
dengan setiap visualnya, “Big house. Big plan.” untuk versi rumah, “Fancy car.
Fancy plan.” untuk versi mobil, dan “Long trip. Long plan.” untuk versi liburan
yang semuanya bermakna jika setiap orang ingin memiliki semua hal itu maka
harus diawali dengan perencanaan yang tidak mudah, jadi harus dimulai segera.
Di bawah setiap iklan cetak terdapat copy “Find the secret here: www.25th-
berdikari.com” sebagai call to action untuk mengunjungi website.
Proposal perencanaan..., Khadad Yudha Prawira, FISIP UI, 2012
49
Universitas Indonesia
4.1.1.1. Iklan Cetak Versi Rumah
Gambar 4.1
Iklan Cetak Versi Rumah
Proposal perencanaan..., Khadad Yudha Prawira, FISIP UI, 2012
50
Universitas Indonesia
4.1.1.2. Iklan Cetak Versi Mobil
Gambar 4.2
Iklan Cetak Versi Mobil
Proposal perencanaan..., Khadad Yudha Prawira, FISIP UI, 2012
51
Universitas Indonesia
4.1.1.3. Iklan Cetak Versi Liburan
Gambar 4.3
Iklan Cetak Versi Liburan
Proposal perencanaan..., Khadad Yudha Prawira, FISIP UI, 2012
52
Universitas Indonesia
4.1.2. Poster
Outdoor ad berupa poster memiliki konsep, visual, dan copy yang sama
dengan materi print ad, hanya berbeda pada medianya saja. Ukuran yang
digunakan yaitu A3 dan akan ditempatkan di kota Jakarta.
4.1.3. Iklan Radio
Iklan radio untuk promosi event puncak kampanye Financial Literacy.
Anncr : Jangan lewatkan, seminar dan pameran perencanaan keuangan terbesar di
Indonesia! “New Year Resolution: Financial Independence!” Sabtu, 22
Desember 2012 di Kartika Expo Balai Kartini. Acara ini akan dipandu
oleh perencana-perencana keuangan terbaik dari Independent Financial
Planners Club Indonesia seperti Ligwina Hananto, Aidil Akbar, dan Safir
Senduk. Mau tau caranya mandiri finansial dari umur 25 tahun? Segera
registrasi di www.25th-berdikari.com sekarang juga karena tempat
terbatas. Keuangan kita, tanggung jawab kita sendiri. 25 tahun berdikari!
4.1.4. Direct Marketing
Konsep:
Direct marketing (DM) digunakan sebagai teaser tambahan agar khalayak
mengunjungi website www.25th-berdikari.com. Konsepnya yaitu pesan yang
diletakkan pada media lifestyle yang selalu dikunjungi oleh khalayak sasaran
seperti butik, coffee shop, dan bioskop. Untuk mendukung program ini, maka
akan dilakukan kerja sama dengan pihak ketiga seperti MAP sebagai retailer
terbesar di Indonesia dan memiliki bisnis di sektor lifestyle serta kerja sama
dengan pihak 21 Cineplex sebagai pengelola jaringan bioskop terbesar.
Aspek visual:
Media yang digunakan sudah tersedia setiap hari di lokasi penyampaian
pesan DM. Jadi secara visual berbentuk copy based dan dilengkapi dengan QR
Code untuk memudahkan khalayak untuk mengunjungi website.
Proposal perencanaan..., Khadad Yudha Prawira, FISIP UI, 2012
53
Universitas Indonesia
Aspek copy:
Pada setiap media DM terdapat direct copy “Yes. You can enjoy your
shopping/coffee/movie time longer. Find out how: www.25th-berdikari.com”
yang langsung mengajak khalayak sasaran untuk mengunjungi website. Copy ini
bermakna jika seseorang ingin mempertahankan gaya hidupnya sampai waktu
yang lebih lama maka harus mengelola keuangannya.
4.1.4.1. Receipt
Gambar 4.4
Receipt
Proposal perencanaan..., Khadad Yudha Prawira, FISIP UI, 2012
54
Universitas Indonesia
4.1.4.2. Cup Sleeve
Gambar 4.5
Cup Sleeve
Proposal perencanaan..., Khadad Yudha Prawira, FISIP UI, 2012
55
Universitas Indonesia
4.1.4.3. Movie Ticket
Gambar 4.6
Movie Ticket
Proposal perencanaan..., Khadad Yudha Prawira, FISIP UI, 2012
56
Universitas Indonesia
4.1.5. Website
Gambar 4.7
Website Halaman Utama
Proposal perencanaan..., Khadad Yudha Prawira, FISIP UI, 2012
57
Universitas Indonesia
Gambar 4.8
Website Halaman Tujuan Finansial
Proposal perencanaan..., Khadad Yudha Prawira, FISIP UI, 2012
58
Universitas Indonesia
4.1.6. Web Banner
Gambar 4.9
Web Banner
Proposal perencanaan..., Khadad Yudha Prawira, FISIP UI, 2012
59
Universitas Indonesia
Gambar 4.10
Mobile Web Banner
4.1.7. Mobile Application
Gambar 4.11
Mobile Application
Proposal perencanaan..., Khadad Yudha Prawira, FISIP UI, 2012
60
Universitas Indonesia
4.2. Eksekusi Media Periklanan
Media yang digunakan adalah majalah, koran, radio, outdoor, direct
marketing, dan internet. Berikut adalah perencanaan media periklanan kampanye
Financial Literacy selama bulan Juli – Desember 2012.
Grafik 4.1
Media Consumption Habit
Proposal perencanaan..., Khadad Yudha Prawira, FISIP UI, 2012
61
Universitas Indonesia
Tabel 4.1
Media Timeline
Weeks 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4
Advertising
1. Print Ad
Men's Health
Cosmopolitan
Cita Cinta
Spice
Kompas
Tempo
2. Radio
Hardrock
Prambors
Gen FM
Mustang
3. Outdoor
Poster
Banner
4. Direct Marketing
Receipt
Cup Sleeve
Movie Ticket
Internet
5. Website
6. Web Banner
Detik.com
Kompas.com
Vivanews.com
Kaskus.us
21cineplex.com
7. Mobile Application
8. Social Media
Buzzer
Twibbon
9. Games
Activation
Media Timeline Kampanye Financial Literacy 2012
Quarter 3 Quarter 4Medium/Activity
Juli Agustus September Oktober November Desember
Proposal perencanaan..., Khadad Yudha Prawira, FISIP UI, 2012
62
Universitas Indonesia
4.3. Anggaran
Berdasarkan produksi, promosi media, dan seluruh kegiatan yang
direncanakan, berikut ini adalah perencanaan anggaran kampanye Financial
Literacy selama enam bulan.
Tabel 4.2
Anggaran Activation
No. Item Price Total
1 Gedung 1 buah 30.000.000Rp 30.000.000Rp
2 Perlengkapan
Stage 1 set 10.100.000Rp 10.100.000Rp
Sound system 1 set 7.500.000Rp 7.500.000Rp
Partisi 20 set 200.000Rp 4.000.000Rp
AC & lighting 10 buah 350.000Rp 3.500.000Rp
Kursi & meja 550 buah 20.000Rp 11.000.000Rp
Proyektor & layar 1 set 1.500.000Rp 1.500.000Rp
3 Dekorasi 1 set 5.000.000Rp 5.000.000Rp
4 F&B 550 orang 25.000Rp 13.750.000Rp
5 Goodie bag 550 orang 20.000Rp 11.000.000Rp
6 Entertainment
MC 2 orang 2.000.000Rp 4.000.000Rp
Band 1 band 3.000.000Rp 3.000.000Rp
Alat musik 1 set 5.000.000Rp 5.000.000Rp
7 Pembicara 11 orang 1.000.000Rp 11.000.000Rp
8 Dokumentasi 1 set 5.530.000Rp 5.530.000Rp
9 Promosi media
Flyer 1000 buah 750Rp 750.000Rp
Poster 500 buah 1.500Rp 750.000Rp
Backdrop 2 buah 225.000Rp 450.000Rp
Spanduk 5 buah 200.000Rp 1.000.000Rp
Umbul-umbul 20 buah 150.000Rp 3.000.000Rp
131.830.000Rp
Qty
Grand Total
Proposal perencanaan..., Khadad Yudha Prawira, FISIP UI, 2012
63
Universitas Indonesia
Tabel 4.3
Anggaran Keseluruhan
No. Item Anggaran Total
1 Advertising
Print Ad 205.282.300Rp
Radio 413.255.800Rp
Outdoor 86.992.000Rp
DM 165.453.700Rp
870.983.800Rp
2 Internet
Website 65.500.000Rp
Web Banner 442.890.000Rp
Mobile Application 48.750.000Rp
Social Media 36.200.000Rp
Games 22.500.000Rp
615.840.000Rp
3 131.830.000Rp
4 32.130.000Rp
1.650.783.800Rp
165.078.380Rp
1.815.862.180Rp
181.586.218Rp
1.997.448.398Rp
VAT 10%
Grand Total
Total Internet
Evaluasi dan Monitoring
Total Advertising
Activation (Event)
Total
Agency Fee 10%
Total
Proposal perencanaan..., Khadad Yudha Prawira, FISIP UI, 2012
64 Universitas Indonesia
BAB 5
EVALUASI PROGRAM
Evaluasi program merupakan bagian yang sangat penting dalam mengukur
efektivitas dan efisiensi kampanye. Kegiatan ini berguna untuk memperbaiki dan
mengembangkan kampanye sehingga menjadi lebih baik. Evaluasi di akhir masa
kampanye diperlukan untuk mendeterminasi apakah tujuan telah tercapai atau
belum (Schultz, 1981).
5.1. Rencana Evaluasi
Rencana evaluasi program kampanye Financial Literacy ini akan dibagi
menjadi dua tahap, yaitu pre-test dan post-test. Pre-test dilakukan sebelum
program berlangsung, tujuannya adalah untuk mengetahui latar belakang dari
kampanye Financial Literacy sehingga dapat dibuat sebuah program komunikasi
pemasaran sosial terpadu yang efektif dan efisien. Lalu setelah program berjalan,
akan dilakukan post-test untuk mengukur tingkat keberhasilan kampanye
Financial Literacy dan memastikan bahwa implementasi program sesuai dengan
yang telah direncanakan.
5.1.1. Pre-Test
Dalam tahap pre-test ini akan dilakukan dengan metode trial, yaitu dengan
memperlihatkan pesan atau contoh materi eksekusi pesan kepada sample khalayak
sasaran. Lalu dari trial ini akan dicatat respon yang diberikan oleh sample
khalayak. Dari respon ini akan dapat diukur apakah pesan sudah cukup relevan
atau tidak dengan pemahaman khalayak sasaran. Dengan adanya pre-test ini,
maka dapat diantisipasi hal-hal yang negatif sehingga proses penyampaian pesan
tetap terjaga.
Penelitian pre-test ini dilakukan dengan metode kualitatif berupa FGD
dengan metode pengambilan sample yang digunakan adalah purposive sampling,
yakni sebuah metode di mana peneliti mencoba untuk mendapatkan sampel yang
representatif disesuaikan dengan karakteristik yang dibutuhkan, bukan secara acak
Proposal perencanaan..., Khadad Yudha Prawira, FISIP UI, 2012
65
Universitas Indonesia
(Mustafa, 2000). FGD dilakukan sebanyak dua kali dengan dua kelompok yang
berbeda. Setiap kelompok terdiri dari enam orang. Hasil dari FGD akan menjadi
pertimbangan dalam menentukan materi yang akan digunakan dalam kampanye
ini.
5.1.2. Post-Test
Tahap post-test memiliki tujuan utama untuk mengevaluasi hasil akhir
kampanye dan membandingkan hasilnya dengan advertising objectives dalam
perencanaan (Schultz, 1981). Evaluasi ini dilakukan untuk mengetahui apakah
tujuan kampanye sudah tercapai dan apakah implementasinya di lapangan sudah
sesuai dengan perencanaan, serta apakah dampak yang timbul pasca kampanye
sudah sesuai dengan yang diinginkan. Evaluasi ini memiliki tujuan sebagai
berikut:
Menganalisa tingkat keberhasilan kampanye terhadap peningkatan
awareness dan knowledge
Mengetahui tingkat efektivitas pesan dan eksekusi
Mengukur ketertarikan dan perubahan perilaku khalayak terhadap gagasan
Menilai pencapaian tujuan komunikasi pemasaran
Evaluasi post-test ini akan menggunakan metode FGD dan survey. FGD
dilakukan di Jakarta, akan dibentuk dua tim yang masing-masing terdiri dari enam
orang. Waktu FGD adalah dua jam. Sedangkan untuk survey akan dilakukan
dengan menyebarkan kuesioner kepada 100 responden dengan kriteria yang sudah
disesuaikan dengan khalayak sasaran.
5.2. Rencana Monitoring
Rencana monitoring akan dilakukan selama kampanye berlangsung untuk
memantau supaya program komunikasi pemasaran sosial terpadu yang
direncanakan berjalan secara efektif dan efisien. Salah satu kegiatan monitoring
yang dilakukan adalah media monitoring atau mengawasi proses penayangan
iklan di media. Beberapa hal yang harus diawasi seperti kesesuaian pemasangan
Proposal perencanaan..., Khadad Yudha Prawira, FISIP UI, 2012
66
Universitas Indonesia
iklan di media, baik dalam segi konten, crafting, waktu, dan materi yang telah
disepakati antara kedua belah pihak selama program berlangsung.
Tabel 5.1
Pengukuran Output
Aktivitas Tolak Ukur Instrumen
Iklan teaser (print
ad, DM, outdoor,
web banner)
Traffic website tinggi
Kesesuaian jadwal penayangan
Respon khalayak
Brand recall di khalayak
FGD
Survey
Media
monitoring
Iklan promosi event
(radio, print ad, web
banner )
Animo khalayak pada saat event
Awareness khalayak tentang event
Kesesuaian jadwal penayangan
FGD
Survey
Media
monitoring
Konten edukasi
(website, mobile
application)
Peningkatan jumlah perencanaan
keuangan
Kesesuaian pesan yang
dikomunikasikan
FGD
Survey
Observasi
Online buzz (buzzer,
twibbon, games)
Digital conversation
Hits ke website
Digital
counter
Real time
report
Social media
(Facebook dan
Twitter)
Jumlah fans dan followers
Interaksi yang terjadi
Analytical
report
Observasi
Activation “New
Year Resolution:
Financial
Independence!”
Animo peserta selama event
Jumlah peserta financial check up
Entry form keuangan
FGD
Survey
Event report
Proposal perencanaan..., Khadad Yudha Prawira, FISIP UI, 2012
67
Universitas Indonesia
5.3. Anggaran Evaluasi
Anggaran Pre-Test
FGD ini akan dibagi menjadi dua tim yang masing-masing terdiri dari lima
orang. Berikut perhitungan biaya FGD selama dua jam:
Anggaran Post-Test
Survey post-test dilakukan dengan menyebarkan kuesioner kepada 100
responden, biaya yang dianggarkan untuk survey ini adalah:
5.4. Anggaran Monitoring
Untuk memastikan program berjalan sesuai dengan yang direncanakan,
anggaran monitoring selama enam bulan kampanye sebagai berikut:
No. Item Price Total
1 Fee Moderator 2 orang 2.000.000Rp 4.000.000Rp
2 Fee Analisis 2 orang 2.500.000Rp 5.000.000Rp
3 Insentif Informan 10 orang 100.000Rp 1.000.000Rp
4 Tempat 1 buah 200.000Rp 200.000Rp
5 Konsumsi 12 orang 15.000Rp 180.000Rp
6 Perlengkapan 1 set 500.000Rp 500.000Rp
10.880.000Rp
Qty
Grand Total
No. Item Price Total
1 Fee Surveyor 2 orang 2.000.000Rp 4.000.000Rp
2 Fee Data Entry 100 buah 2.500Rp 250.000Rp
3 Fee Analisis 2 orang 2.500.000Rp 5.000.000Rp
9.250.000Rp
Qty
Grand Total
No. Item Price Total
1 Fee Manpower 6 bulan 2.000.000Rp 12.000.000Rp
Qty
Proposal perencanaan..., Khadad Yudha Prawira, FISIP UI, 2012
68
Universitas Indonesia
DAFTAR REFERENSI
Buku
Belch, Michael A. and George E. Belch. 1997. Advertising and Promotion: An
Integrated Marketing Communications Perspective. New York: McGraw-
Hill.
Bovee, Courtland L. and William F. Arens. 1992. Contemporary Advertising.
Homewood: Richard D. Irwin, Inc.
Duncan, Tom. 2004. IMC: Using Advertising & Promotion to Build Brand 1st
Edition. New York: McGraw-Hill.
Duncan, Tom. 2005. Principles of Advertising & IMC 2nd
Edition. New York:
McGraw-Hill.
Hananto, Ligwina. 2010. Untuk Indonesia yang Kuat: 100 Langkah untuk Tidak
Miskin. Jakarta: Literati.
Kasali, Rhenald. 2000. Membidik Pasar Indonesia: Segmenting, Targeting,
Positioning. Jakarta: PT Gramedia Pustaka Utama.
Kotler, Armstrong, Brown, and Adam, S. 2006. Marketing 7th
Edition. Pearson
Education Australia/Prentice Hall.
Kotler, Philip and Gerald Zaltman. 1971. Social Marketing: An Approach to
Planned Social Change. Journal of Marketing Vol. 35.
Morrisan. 2007. Periklanan dan Komunikasi Pemasaran Terpadu. Tangerang:
Ramdina Prakasa.
Schultz, Don E. and Dennis G. Martin. 1981. Strategic Advertising Campaigns.
Chicago: Crain Communications, Inc.
Scissors, Jack Z. and Lincoln Bumba. 1994. Advertising Media Planning.
Homewood: NTC Business Books.
Sulaksana, Uyung. 2003. Integrated Marketing Communication: Teks dan Kasus.
Yogyakarta: Pustaka Pelajar.
Majalah
Damayanti, Destry. “2012 Penuh Tantangan & Resiko.” Investor Desember 2011:
92-94.
Proposal perencanaan..., Khadad Yudha Prawira, FISIP UI, 2012
69
Universitas Indonesia
Artikel Internet
“Laporan Perekonomian Indonesia 2011” diakses pada 15 April 2012:
www.bi.go.id.
“Economic growth: The rise of the Indonesian middle class” diakses pada 2
Februari 2012: www.thejakartapost.com.
“Kelas Menengah Tidak Diantisipasi” diakses pada 2 Februari 2012:
bisniskeuangan.kompas.com.
“Tentang IFPC” diakses pada 5 Maret 2012: ifpcindonesia.com.
“Prudential Gelar Charity Walk 2010” diakses pada 3 Februari 2012:
nasional.kompas.com.
“Gerakan Indonesia Menabung Target 48 Juta Penabung” diakses pada 6
Februari 2012: bisniskeuangan.kompas.com.
“70 Persen Uang Berputar di Jakarta” diakses pada 5 Maret 2012:
news.okezone.com.
“Naik 13 Juta, Pengguna Internet Indonesia 55 Juta Orang” diakses pada 27
Maret 2012: tekno.kompas.com.
“Social, Digital, and Mobile in Indonesia” diakses pada 27 Maret 2012:
www.wearesocial.sg.
“Digital Media in Indonesia” diakses pada 28 Maret 2012: wiki.smu.edu.sg.
Proposal perencanaan..., Khadad Yudha Prawira, FISIP UI, 2012
70
Universitas Indonesia
LAMPIRAN
Lampiran 1 Hasil Survey Financial Literacy
Tanggal Pelaksanaan Survey : 23 April – 20 Mei 2012
Jumlah Responden : 50 orang
Lokasi Pelaksanaan Survey : Survey online via freeonlinesurvey.com
18-22 44%
23-25 56%
Usia
Pria 38%
Wanita 62%
Jenis Kelamin
Proposal perencanaan..., Khadad Yudha Prawira, FISIP UI, 2012
71
Universitas Indonesia
(lanjutan)
SMA 6%
S1 86%
S2/S3 8%
Pendidikan Terakhir
Jakarta 44%
Bogor 8%
Depok 24%
Tangerang 8%
Bekasi 16%
Domisili
Proposal perencanaan..., Khadad Yudha Prawira, FISIP UI, 2012
72
Universitas Indonesia
(lanjutan)
Mahasiswa 46%
Karyawan Swasta
34%
Pegawai Negeri 8%
Wiraswasta 4%
Lain-lain 8%
Profesi
< 1 juta 20%
1 - 2 juta 42%
2 - 3 juta 26%
> 3 juta 12%
Pengeluaran Per Bulan
Proposal perencanaan..., Khadad Yudha Prawira, FISIP UI, 2012
73
Universitas Indonesia
(lanjutan)
Televisi 26%
Radio 12%
Koran 4%
Majalah 10%
Internet 48%
Media yang Paling Sering Digunakan
Pagi 20%
Siang 10%
Sore 12%
Malam 58%
Waktu yang Paling Sering Digunakan untuk Mengonsumsi Media
Proposal perencanaan..., Khadad Yudha Prawira, FISIP UI, 2012
74
Universitas Indonesia
(lanjutan)
Ya 100%
Tidak 0%
Memiliki Penghasilan Rutin Per Bulan
Gaji 52%
Keuntungan usaha
6%
Orang tua 30%
Lain-lain 12%
Sumber Pemasukan
Proposal perencanaan..., Khadad Yudha Prawira, FISIP UI, 2012
75
Universitas Indonesia
(lanjutan)
Ya 26%
Tidak 74%
Mampu Membayar Semua Biaya Hidup Sendiri
Rutin (rumah tangga,
transportasi, lainnya)
58%
Pribadi (hobi, aksesoris,
fashion apparel, lainnya)
22%
Cicilan bulanan 12%
Menabung 8%
Porsi Pengeluaran Terbesar
Proposal perencanaan..., Khadad Yudha Prawira, FISIP UI, 2012
76
Universitas Indonesia
(lanjutan)
Ya 94%
Tidak 6%
Memiliki Rekening Bank
Ya 26%
Tidak 74%
Memiliki Kartu Kredit
Proposal perencanaan..., Khadad Yudha Prawira, FISIP UI, 2012
77
Universitas Indonesia
(lanjutan)
Ya 4%
Tidak 96%
Memiliki Investasi Seperti Emas, Properti, atau Surat Berharga
Ya 36%
Tidak 64%
Memiliki Rencana Keuangan dengan Tujuan Finansial
Proposal perencanaan..., Khadad Yudha Prawira, FISIP UI, 2012
78
Universitas Indonesia
(lanjutan)
Selalu 54%
Jarang 26%
Tidak pernah
20%
Menyisihkan Penghasilan Bulanan untuk Ditabung
Ya 22%
Tidak 78%
Memiliki Dana Darurat
Proposal perencanaan..., Khadad Yudha Prawira, FISIP UI, 2012
79
Universitas Indonesia
(lanjutan)
Sudah 4%
Belum 96%
Sudah Menyiapkan Dana Pensiun
Ya 52%
Tidak 48%
Punya Proteksi Kesehatan
Proposal perencanaan..., Khadad Yudha Prawira, FISIP UI, 2012
80
Universitas Indonesia
(lanjutan)
Ya 56% Tidak
28%
Ragu-ragu 16%
Mengerti Reksadana dan Fungsinya dalam Rencana Keuangan
Ya 48%
Tidak 24%
Ragu-ragu 28%
Mengerti Fungsi Asuransi dalam Rencana Keuangan
Proposal perencanaan..., Khadad Yudha Prawira, FISIP UI, 2012
81
Universitas Indonesia
(lanjutan)
Ya 4%
Tidak 96%
Ragu-ragu 0%
Mengerti Cara Membuat Rencana Keuangan Komprehensif
Menabung 36%
Pengeluaran < pemasukan
28%
Banyak uang 14%
Lain-lain 22%
Financial Literacy Menurut Khalayak
Proposal perencanaan..., Khadad Yudha Prawira, FISIP UI, 2012
82
Universitas Indonesia
(lanjutan)
Kaya 44%
Sukses 30%
Kerja di bank 16%
Lain-lain 10%
Pendapat Tentang Orang yang Bisa Mengelola Keuangan
25 tahun 54%
22 tahun 26%
27 tahun 10%
Lain-lain 10%
Batasan Umur Seseorang Mandiri Secara Finansial
Proposal perencanaan..., Khadad Yudha Prawira, FISIP UI, 2012
83
Universitas Indonesia
(lanjutan)
Twitter/internet
38%
Radio 34%
Buku dan majalah
20%
Lain-lain 8%
Media yang Paling Mempengaruhi Kesadaran Finansial
Sale 62%
Bensin (transportasi)
24%
Hobi 12%
Lain-lain 2%
Hambatan Terbesar dalam Mengelola Keuangan
Proposal perencanaan..., Khadad Yudha Prawira, FISIP UI, 2012
84
Universitas Indonesia
Lampiran 2 Form Cek Keuangan
Proposal perencanaan..., Khadad Yudha Prawira, FISIP UI, 2012
85
Universitas Indonesia
(lanjutan)
Langkah 2 : Inilah anggaran pengeluaranmu yang sebenarnya!
Bersiap untuk melakukan penyesuaian jika ada pengeluaran yang terlalu jauh dari batasan
Anggaran Bulanan
Komposisi Pengeluaran Bulanan Rp % Batasan
Menabung - #DIV/0! 10%-30%
Cicilan Bulanan - #DIV/0! Max. 30%
Pengeluaran Rutin - #DIV/0!
Pengeluaran Pribadi - #DIV/0!
Total Groceries -
Proposal perencanaan..., Khadad Yudha Prawira, FISIP UI, 2012