Perinsip Dasar Latihan ROM

4
Perinsip Dasar Latihan ROM 1. ROM harus diulang sekitar 8 kali dan dikerjakan minimal 2 kali sehari 2. ROM di lakukan berlahan dan hati-hati sehingga tidak melelahkan pasien 3. Dalam merencanakan program latihan ROM, perhatikan umur pasien, diagnosa, tanda-tanda vital dan lamanya tirah baring. 4. Bagian-bagian tubuh yang dapat di lakukan latihan ROM adalah leher, jari, lengan, siku, bahu, tumit, kaki, dan pergelangan kaki. 5. ROM dapat di lakukan pada semua persendian atau hanya pada bagian-bagian yang di curigai mengalami proses penyakit. 6. Melakukan ROM harus sesuai waktunya. Misalnya setelah mandi atau perawatan rutin telah di lakukan. Manfaat ROM 1Meningkatkan,mobilisasi,sendi 2.Memperbaiki,toleransi,otot,untuk,latihan 3.Meningkatkan,massa,otot 4. Mengurangi kehilangan tulang 5.Menentukan nilai kemampuan sendi tulang dan otot dalam melakukan pergerakan 6.Mengkaji,tulang,sendi,otot 7.Mencegah,terjadinya,kekakuan,sendi 8. Memperlancar sirkulasi darah 9 Memperbaiki tonus otot Tujuan 1.Mempertahankan,atau,memelihara,kekuatan,otot 2.Memelihara,mobilitas,persendian 3.Merangsang,sirkulasi,darah 4. Mencegah ke lainan bentuk NEUROFISIOLOGI MENELAN Proses menelan dapat dibagi menjadi 3 fase yaitu fase oral, fase faringeal dan fase esophageal. FASE ORAL

description

hahahahah

Transcript of Perinsip Dasar Latihan ROM

Perinsip Dasar Latihan ROM

1. ROM harus diulang sekitar 8 kali dan dikerjakan minimal 2 kali sehari2. ROM di lakukan berlahan dan hati-hati sehingga tidak melelahkan pasien3. Dalam merencanakan program latihan ROM, perhatikan umur pasien, diagnosa, tanda-tanda vital dan lamanya tirah baring.4. Bagian-bagian tubuh yang dapat di lakukan latihan ROM adalah leher, jari, lengan, siku, bahu, tumit, kaki, dan pergelangan kaki.5. ROM dapat di lakukan pada semua persendian atau hanya pada bagian-bagian yang di curigai mengalami proses penyakit.6. Melakukan ROM harus sesuai waktunya. Misalnya setelah mandi atau perawatan rutin telah di lakukan.

Manfaat ROM

1Meningkatkan,mobilisasi,sendi2.Memperbaiki,toleransi,otot,untuk,latihan3.Meningkatkan,massa,otot4. Mengurangi kehilangan tulang5.Menentukan nilai kemampuan sendi tulang dan otot dalam melakukan pergerakan6.Mengkaji,tulang,sendi,otot7.Mencegah,terjadinya,kekakuan,sendi8. Memperlancar sirkulasi darah9 Memperbaiki tonus otot

Tujuan

1.Mempertahankan,atau,memelihara,kekuatan,otot2.Memelihara,mobilitas,persendian3.Merangsang,sirkulasi,darah4. Mencegah ke lainan bentuk

NEUROFISIOLOGI MENELANProses menelan dapat dibagi menjadi 3 fase yaitu fase oral, fase faringeal dan fase esophageal.FASE ORALPada fase oral ini akan terjadi proses pembentukan bolus makanan yang dilaksanakan oleh gigi geligi, lidah, palatum mole, otot-otot pipi dan saliva untuk menggiling dan membentuk bolus dengan konsistensi dan ukuran yang siap untuk ditelan. Proses ini berlangsung secara di sadari.

FASE FARINGEALFase ini dimulai ketika bolus makanan menyentuh arkus faring anterior (arkus palatoglosus) danrefleks menelansegera timbul.

FASE ESOFAGEALPada fase esofageal proses menelan berlangsung tanpa disadari. Bolus makanan turun lebih lambat dari fase faringeal yaitu 3-4 cm/ detik.

Tahap Pelaksanaan1.Bawa alat-alatnya kedekat pasien2.Perawat mencuci tangan3.Pasangkan atau beri pasien serbet untuk alas4.Hidangkan makanan dan minuman kedekat pasien dengan hati-hati5.Bantu pasien untuk memotong lauknya bila diinginkan6.Persilahkan pasien untuk makan dan minum7.Bila pasien tidak bisa makan dan minum sendiri , suapi pasien sedikit demi sedikit sambil berkomunikasi dengan pasien8.Memberi pasien minum obat (sesuaikan dengan dosis yang diberikan)9.Berikan pasien buah setelah selesai makan (bantu pasien jika tidak bisa mengkonsumsi buah sendiri)10.Membersihkan mulut dan sekitarnya dengan serbet atau tisu11.Kembalikan pasien ke posisi semula yang nyaman12.Bereskan alat dan perawat mencuci tangan

memudahkan perawat mengkaji kesejajaran tubuh dan mengurangi tarikan gravitasi tubuh klien bagian atas2. letakkan klien bersandar dengan bagian kepala tempat tidur rata.berdiri di satu sisi tempat tidurmencegah kepala klien membentur tempat tidur3. tempatkan bantal dibagian kepala tempat tidurpengaturan posisi dimuilai pada kaki klien karena lebih ringan dan lebih mudah.menghadap arah gerakan menjamin keseimbangan yang tepat.pemindahan berat badan perawat mengurangi gaya yang diperlukan untuk menggerakan beban.gerakan diagonal memungkinkan menarik sesuai arah gaya.fleksikan lutut mendekati pusat gravitasi dan menggunakan otot paha dari pada otot punggung.4. mulai pada kaki klien.hadapkan kaki tempat tidur pada sudut 45.letakakan kaki terbuka dengan kaki yang terdekat kepala dari tempat tidur di belakang kaki yang lain.fleksikan lutut dan pinggul yang diperlukan untuk membawa lengan perawat setinggi kaki klien.pindahkan berat badan perawat dari kaki depan ke kaki belakang dan geser kaki klien sejajar bagian kepala tempat tidurmempertahan kan kesejajaran tubuh perawat yang sesuai.dekatkan objek sedekat mungkin dengan perawat untuk dipindahkan dan rendahkan pusat gravitasi.gunakan otot paha daripada otot punggung.5. bergerak sejajar pada pinggul klien.fleksi lutut dan pinggul yang diperlukan untuk membawa lengan perawat setinggi pinggul klienmeluruskan kaki dan pinggul klien.6. geser pinggul klien sejajar arah kepala tempat tidurmempertahan kan kesejajaran tubuh yang sesuai.7. pindahkan kepala klien dan bahu klien secara parallel.fleksikan lutut dan pinggul yang diperlukan untuk membawa tinggi lengan dengan tubuh klienmempertahankan kesejajaran tubuh dan mencegah cidera selama pergerakan8. masukkan lengan perawat yang terdekat bagian kepala tempat tidur kebawah leher klien,dengan tangan memegang kebawah dan menyokong bahumenyokong berat badan klien dan mengurangi friksi9. letakakan lengan perawat yang lain dibawah punggung bawah klienmeluruskan kembali tubuh klien disis tempat tidur10.geser tubuh,bahu,kepala dan leher klien secara diagonal kearah kepala tempat tidurmelindungi klien jatuh dari tempat tidur11.tinggikan sisi bergerak.pindahkan kesisi tempat tidur yang lain dan rendahkan sisi bergerakmempertahan kan kesejajaran tubuh,memberikan ruang yang cukup untuk bergerak,dan ,member keamanan pada klien12.pusat klien ditengah tempat tidur,pindahkan tubuh pada ketiga bagian yang samatempat tidur ke kursiA.PELAKSANAAN1.Bantu pasien duduk di tepi tempat tidur2.Kaji postural hipotensi3.Intruksikan pasien untuk bergerak ke depan dan duduk di tepi bed4.Intruksikan mencondongkan tubuh ke depan mulai dari pinggul5.Intruksikan meletakkan kaki yang kuat di bawah tepi bed, sedangkan kaki yang lemah berada di depannya6.Meletakkan tangan pasien di atas permukaan bed atau diatas kedua bahu perawat7.Berdiri tepat di depan pasien, condogkan tubuh ke depan, fleksikan pinggul, lutut, dan pergelangan kaki. Lebarkan kaki dengan salah satu di depan dan yang lainnya di belakang8.Lingkari punggung pasien dengan kedua tangan perawat9.Tangan otot gluteal, abdominal, kaki dan otot lengan anda siap untuk melakukan gerakan10.Bantu pasien untuk berdiri, kemudian bergerak-gerak bersama menuju korsi roda11.Bantu pasien untuk duduk, minta pasien untuk membelakangi kursi roda, meletakkan kedua tangan di atas lengan kursi roda atau tetap pada bahu perawat12.Minta pasien untuk menggeser duduknya sampai pada posisi yang paling aman13.Turunkan tatakan kaki, dan letakkan kedua kaki pasien di atasnya