PERILAKU PENGABAIANPERILAKU PENGABAIANATAS ATAS

SINYAL KEGAGALAN SINYAL KEGAGALAN

Terkait dengan fenomena tema Terkait dengan fenomena tema tentang perilaku pengambilan tentang perilaku pengambilan keputusan, terdapat fenomena keputusan, terdapat fenomena kecenderungan perilaku untuk kecenderungan perilaku untuk

mengabaikan input yang mengabaikan input yang berharga bagi penentu berharga bagi penentu

keputusan akhir.keputusan akhir.

Perilaku mengabaikan sinyal ini Perilaku mengabaikan sinyal ini mengarahkan seluruh tindakan, dan mengarahkan seluruh tindakan, dan aktivitas organisasi menuju pada aktivitas organisasi menuju pada kegagalan.kegagalan.

Dalam tema ini memiliki hubungan erat Dalam tema ini memiliki hubungan erat dengan bagian sebelumnya : dengan bagian sebelumnya : pertimbangan etika dalam pengambilan pertimbangan etika dalam pengambilan keputusankeputusan..

Kecenderungan Pengabaian Kecenderungan Pengabaian atas sinyal kegagalan atas sinyal kegagalan

( ( A Tendensy of Disregarding the signals of failure )A Tendensy of Disregarding the signals of failure ) • Model Keputusan, baik rasional maupun Model Keputusan, baik rasional maupun

rasionalitas yg dibatasi.rasionalitas yg dibatasi.• Seluruh aktivitas tersebut dibantu oleh kehadiran Seluruh aktivitas tersebut dibantu oleh kehadiran

informasi yg berkualitas.informasi yg berkualitas.• ManManaajer bertindak, menentukan keputusan, jer bertindak, menentukan keputusan,

alternatif satu pilihan solusi atau tindakan atas alternatif satu pilihan solusi atau tindakan atas dasar hasil pengolahan informasi.dasar hasil pengolahan informasi.

• ( true value of informaton. )( true value of informaton. )

Terletak pada pandangan pengambilan keputusan Terletak pada pandangan pengambilan keputusan artinya, pengambilan keputusan menentukan artinya, pengambilan keputusan menentukan apakah suatu informasi harus menjadi input, atau apakah suatu informasi harus menjadi input, atau infromasi ditolak.infromasi ditolak.

Pandangan obyektif atau subyektif terhadap Pandangan obyektif atau subyektif terhadap informasi merupakan sebuah kewajaran. informasi merupakan sebuah kewajaran.

Pengambilan infromasi terlalu menaruh perhatian Pengambilan infromasi terlalu menaruh perhatian besar atas “ informasi yg bernilai subyektif akan besar atas “ informasi yg bernilai subyektif akan mengakibatkan sebuah kecenderungan perilaku mengakibatkan sebuah kecenderungan perilaku menilai informasi menurut keinginan diri, yg dapat menilai informasi menurut keinginan diri, yg dapat memenuhi tujuan tertentu ( vested interest ) bukan memenuhi tujuan tertentu ( vested interest ) bukan menurut keadaan yg sebenarnya.menurut keadaan yg sebenarnya.

Pandangan subyektif atas informasi beberapa Pandangan subyektif atas informasi beberapa situasi pengambilan keputusan dapat mendorong situasi pengambilan keputusan dapat mendorong manajer pada penentuan keputusan yg tidak tepat. manajer pada penentuan keputusan yg tidak tepat.

Ketidakakuratan informasi yg disebabkan Ketidakakuratan informasi yg disebabkan ketidakpastian yg tinggi merupakan faktor ketidakpastian yg tinggi merupakan faktor penyebab munculnya keputusan yg tidak penyebab munculnya keputusan yg tidak tepat.tepat.

Namun hal berbeda akan terjadi bila Namun hal berbeda akan terjadi bila pengambilan keputusan malah mengabaikan pengambilan keputusan malah mengabaikan sejumlah sinyal, tanda atau isyarat.sejumlah sinyal, tanda atau isyarat.

Tanda-tanda atau isyarat ( signs. Signals ) yg Tanda-tanda atau isyarat ( signs. Signals ) yg disampaikan oleh pihak lain tentunya telah disampaikan oleh pihak lain tentunya telah mengalami proses pengolahan informasi yg mengalami proses pengolahan informasi yg benar. Sehingga informasi yg diberikan benar. Sehingga informasi yg diberikan bernilai benar dan berkualitas.bernilai benar dan berkualitas.

SepertiSeperti contoh : Kasus pembukaan sejuta gambut contoh : Kasus pembukaan sejuta gambut di Kalimantan, reklamasi pantai indah kapuk di di Kalimantan, reklamasi pantai indah kapuk di Jakut, kekalahan Amerika di Vietnam.Jakut, kekalahan Amerika di Vietnam.

Merupakan contoh mengenai kehadiran informasi yg Merupakan contoh mengenai kehadiran informasi yg diajukan oleh pihak di luar penentu keputusan akhir diajukan oleh pihak di luar penentu keputusan akhir tentang besarnya peluang sebuah solusi atau tentang besarnya peluang sebuah solusi atau tindakan mengeluarkan konsekuensi yg buruk.tindakan mengeluarkan konsekuensi yg buruk.

Pelajaran apa ygPelajaran apa yg dapat diambil dapat diambil dari kasus – kasus tersebutdari kasus – kasus tersebut

1.Selalu dan akan selalu ada informasi lain yg 1.Selalu dan akan selalu ada informasi lain yg bernilai obyektif dibernilai obyektif di luar informasi olahan sendiri, ini luar informasi olahan sendiri, ini merupakan sinyal yg dapat dijadikan input penting merupakan sinyal yg dapat dijadikan input penting bagi pengambilan keputusan.bagi pengambilan keputusan.

2.Terdapat perilaku info penting oleh pengambilan 2.Terdapat perilaku info penting oleh pengambilan keputusan akhir, dimana info tersebut merupakan keputusan akhir, dimana info tersebut merupakan sinyal yg sesungguhnyasinyal yg sesungguhnya

3.Terdapat kecenderungan perilaku pengabaian 3.Terdapat kecenderungan perilaku pengabaian atas sinyal yg mengarah padaatas sinyal yg mengarah pada konsekuensi konsekuensi kegagalan, dlmkegagalan, dlm hal ini mgr cenderung hal ini mgr cenderung menentukan keputusan yg salah walamenentukan keputusan yg salah walappun selalu un selalu adaada sinyal kegagalan terhadap keputusan yg sinyal kegagalan terhadap keputusan yg diambil.diambil.

4.Perilaku pengabaian atas sinyal kegagalan 4.Perilaku pengabaian atas sinyal kegagalan mengmenghhasilkan peningkatan tindakan yg menuju asilkan peningkatan tindakan yg menuju pd kegagalan yg semakin besar secara pd kegagalan yg semakin besar secara berlahan. Artinya : begitu seorang Mgr.telah berlahan. Artinya : begitu seorang Mgr.telah memutuskan untuk menentukan keputusan yg memutuskan untuk menentukan keputusan yg salah, sedang sinyalsalah, sedang sinyal memberikan gambaran memberikan gambaran bahwa kegagalan akan muncul,bahwa kegagalan akan muncul, maka dia akan maka dia akan terus terikat pd tindakan yg menuju pada terus terikat pd tindakan yg menuju pada kegagalan. kegagalan.

Kasus– kasus kegagalan keputusan diKasus– kasus kegagalan keputusan di atas, tentunya telah atas, tentunya telah diawali oleh proses penyelesaian dan pengambilan diawali oleh proses penyelesaian dan pengambilan keputusan yg terencana dg baik hanya masalah utamanya keputusan yg terencana dg baik hanya masalah utamanya adalah : pengabaian terhadapadalah : pengabaian terhadap sejumlah input berharga yg sejumlah input berharga yg dilakukan penentu keputusan akhir.dilakukan penentu keputusan akhir.

Pengabaian atas sinyal kegagalan tanda-tanda yg penting Pengabaian atas sinyal kegagalan tanda-tanda yg penting merupakan sebuah fenomena yg terjadi pada hampir merupakan sebuah fenomena yg terjadi pada hampir seluruh penentuseluruh penentu keputusan, yg dilakukan oleh individu keputusan, yg dilakukan oleh individu maupun organisasi seperti : kerugian bisnis, resmaupun organisasi seperti : kerugian bisnis, resiiko,ko, masalah tdk meraih manfaat,masalah tdk meraih manfaat, kehancuran usaha kehancuran usaha dsb.dsb.

Perilaku pengabaian atas sinyal kegagalan memberikan Perilaku pengabaian atas sinyal kegagalan memberikan andil besar terhadap penentu keputusan yg tidak tepatandil besar terhadap penentu keputusan yg tidak tepat

Istilah yg diberikan untuk perilaku pengabaian atas sinyal Istilah yg diberikan untuk perilaku pengabaian atas sinyal kegagalan sebagai peningkatan komitmen terhadap suatu kegagalan sebagai peningkatan komitmen terhadap suatu tindakan yg merugikan ( tindakan yg merugikan ( escalation of commitmen to a escalation of commitmen to a failing couse of actionfailing couse of action ) ( janis 1989, Staw 1980 ) ) ( janis 1989, Staw 1980 )

Pertanyaan yg diajukan adalah: apa yg menyebabkan Pertanyaan yg diajukan adalah: apa yg menyebabkan seorang atau organisasi melakukan perilaku pengabaian seorang atau organisasi melakukan perilaku pengabaian atas tanda- tanda yg pentingatas tanda- tanda yg penting..

Mengapa terjadi perilaku pengabaian atas sejumlah Mengapa terjadi perilaku pengabaian atas sejumlah informasi ? informasi ?

Bagaimana fenomena pengabaian tersebut dapat muncul?Bagaimana fenomena pengabaian tersebut dapat muncul?

Faktor-faktor penyebab perilaku Faktor-faktor penyebab perilaku pengabaianpengabaian

a.a.Penyebab timbulnya fenomena tersebut Penyebab timbulnya fenomena tersebut adalah : faktor psikologis, faktor sosial,faktor adalah : faktor psikologis, faktor sosial,faktor proyek dan faktor organisasi ( Ross and proyek dan faktor organisasi ( Ross and staw 1993, Staw and Ross 1989 )staw 1993, Staw and Ross 1989 )

bb.Faktor psikologis & sosial menunjukan pada .Faktor psikologis & sosial menunjukan pada kehadiran ego dan keinginan untuk jaim kehadiran ego dan keinginan untuk jaim (jaga imej) reputasi diri orang akan enggan (jaga imej) reputasi diri orang akan enggan mengakui kesalahan dan kegagalan.mengakui kesalahan dan kegagalan.

cc. Faktor proyek : lebih menunjukan pd tingkat . Faktor proyek : lebih menunjukan pd tingkat pengembalian kegiatan bisnis yg tidak segera pengembalian kegiatan bisnis yg tidak segera diraih.maka manager cenderung untuk terus diraih.maka manager cenderung untuk terus melakukan tindakan “ wait and see ( the return )melakukan tindakan “ wait and see ( the return )”.”.

dd. Faktor Organisasi menunjukan pd terdapatnya . Faktor Organisasi menunjukan pd terdapatnya “political game withi“political game withinn organisation“ minat organisation“ minat terselubung yg ditunjukan oleh bbrp orang terselubung yg ditunjukan oleh bbrp orang berpengaruh di organisasi dapat menjadi faktor berpengaruh di organisasi dapat menjadi faktor utama mengapa sebuah keputusan yg salah harus utama mengapa sebuah keputusan yg salah harus terus diterapkan terus diterapkan

Ke empat faktor ini merupakan Ke empat faktor ini merupakan contoh faktor pendorong contoh faktor pendorong

timbulnya perilaku pengabaian timbulnya perilaku pengabaian yg menjurus pd peningkatan yg menjurus pd peningkatan keterikatan atas tindakan yg keterikatan atas tindakan yg

menghasilkan kegagalan menghasilkan kegagalan

Model Eskalasi KeterikatanModel Eskalasi KeterikatanR. Kreitner dan A. KinickiR. Kreitner dan A. Kinicki

Psychological and Psychological and And social DeterminantsAnd social Determinants

Escalation of Escalation of CommitmentCommitment

Project Project CharacteristicsCharacteristics

OrganizationOrganizationDeterminantsDeterminants

Contextual Contextual DeterminantsDeterminants

Poor ResultsPoor Results

Faktor – faktor penyebab perilaku Faktor – faktor penyebab perilaku pengabaianpengabaian

Internal Human Internal Human faktorfaktor Faktor PsikologisFaktor Psikologis

Sub FactorySub Factory1.1. Kecenderungan utk melakukan Kecenderungan utk melakukan

penyimpangan penyimpangan 2.2. Pandangan egoisme keakuanPandangan egoisme keakuan3.3. Perilaku cari kambing hitamPerilaku cari kambing hitam4.4. Keengganan utk mengaku Keengganan utk mengaku

kesalahankesalahan5.5. Motivasi untuk meraih prestise & Motivasi untuk meraih prestise &

reputasireputasi6.6. Dorongan untuk menjaga reputasi diriDorongan untuk menjaga reputasi diri7.7. Pandangan “ boss tdk pernah salah “Pandangan “ boss tdk pernah salah “8.8. Tingkat keberanian mengambil Tingkat keberanian mengambil

keputusan yg tinggikeputusan yg tinggi9.9. Keyakinan diri yg terlalu tinggi Keyakinan diri yg terlalu tinggi 10.10. Keterbatasan kemampuan Keterbatasan kemampuan

menentukan menentukan ppilihan secara tepatilihan secara tepat

External HumanExternal HumanFaktorFaktor

Faktor sosialFaktor sosial

Sub FactorySub Factory1.1. Dorongan untuk Dorongan untuk

mempertahankan status mempertahankan status sosial.sosial.

2.2. Penerimaan atas praktek Penerimaan atas praktek KKN.KKN.

3.3. Kehadiran nasehat buruk Kehadiran nasehat buruk 4.4. Terdapatnya hubungan sosial Terdapatnya hubungan sosial

hierarkhihierarkhi5.5. Adanya tekanan diri “ Adanya tekanan diri “

pimpinan tertinggi “pimpinan tertinggi “6.6. Pandangan atas budaya “ Pandangan atas budaya “

serba boleh “serba boleh “7.7. Perbedaan cara pandang Perbedaan cara pandang

budaya.budaya.

Faktor OrganisasiFaktor Organisasi1. Lingkungan internal1. Lingkungan internal

1.1. Desain,struktur danDesain,struktur dan budaya budaya organisasi yg buruk.organisasi yg buruk.

2.2. Kehadiran vested interesKehadiran vested interes3.3. Perselisihan antar kelompokPerselisihan antar kelompok

kecil kecil 4.4. Rendahnya pandangan Rendahnya pandangan

tentang pertimbangan etikatentang pertimbangan etika5.5. Sistem pengawasan kinerja Sistem pengawasan kinerja

dan perilaku yg burukdan perilaku yg buruk6.6. Rentang birokrasi & hirarki yg Rentang birokrasi & hirarki yg

besarbesar7.7. Model gaya kepemimpinan Model gaya kepemimpinan

otoriterotoriter8.8. Sistem komunikasi yg burukSistem komunikasi yg buruk9.9. Politik dalamPolitik dalam organisasi organisasi

2. Lingkungan ekternal2. Lingkungan ekternal 1.1. Perubahan kondisi Perubahan kondisi ekonomiekonomi

2.2. Perubahan pandangan Perubahan pandangan sosial budaya sosial budaya

3.3. PPengaruh situasi politikengaruh situasi politik

4.4. Hubungan bisnis yg tidak Hubungan bisnis yg tidak sehatsehat

5.5. Tingkat kompetensi Tingkat kompetensi bisnis yg semakin tinggibisnis yg semakin tinggi

Memepermudah Politik digunakan untuk Memepermudah Politik digunakan untuk Perubahan mempromosikanPerubahan mempromosikan perubahan dalamperubahan dalam pengelolaan pengelolaan

• Implementasi Politik menjamin Implementasi Politik menjamin kepuasan implementasi atas kepuasan implementasi atas keputusan keputusan

Value of Decision FactorValue of Decision FactorFaktor nilai keputusan,Faktor nilai keputusan,tujuan dan penyelesaiantujuan dan penyelesaianmasalahmasalah

1.1. Tujuan dicapai, untung besarTujuan dicapai, untung besar2.2. Pencapaian tujuan beri Pencapaian tujuan beri

prestise yg tinggiprestise yg tinggi3.3. Tindakan menghasilkan Tindakan menghasilkan

kemenangankemenangan4.4. Keluarnya biaya besar untuk Keluarnya biaya besar untuk

kptsan & menerapkan solusikptsan & menerapkan solusi5.5. Keputusan yg diambil adalah Keputusan yg diambil adalah

yg terbaikyg terbaik6.6. Manfaat ekonomis yg tinggiManfaat ekonomis yg tinggi7.7. Padangan “tidak ada jalan Padangan “tidak ada jalan

mundur”mundur”8.8. Pandangan “informasi yg Pandangan “informasi yg

bernilai subyektif”bernilai subyektif”9.9. Harapan “Kemunculan Harapan “Kemunculan

peluang keberhasilan”peluang keberhasilan”10.10. Enggan menerima sinyal dari Enggan menerima sinyal dari

luarluar11.11. Kesalahan menilai taraf hidup Kesalahan menilai taraf hidup

& sistem sosial& sistem sosial

Penentuan KeputusanPenentuan Keputusan

Perilaku PengabaianPerilaku Pengabaian

KeputusanKeputusan

Eskalasi KomitmenEskalasi Komitmen

Kegagalan BerkelanjutanKegagalan Berkelanjutan

Faktor :Faktor :PsikologisPsikologis

SosialSosialOrganisasiOrganisasi

NilaiNilaiKeputusanKeputusan

Sinyal Sinyal KegagalanKegagalan

Modifikasi Model Eskalasi KeterikatanModifikasi Model Eskalasi Keterikatan

Sisi Positif & Negatif Fungsi Sisi Positif & Negatif Fungsi Politik Dlm OrganisasiPolitik Dlm Organisasi

Fungsi Positif :Fungsi Positif :- Fleksibilitas organisasiFleksibilitas organisasi- MeritokrasiMeritokrasi- Promosi beragam Promosi beragam

perspektifperspektif- Mempermudah perubahanMempermudah perubahan- Implementasi keputusanImplementasi keputusan

Fungsi Negatif :Fungsi Negatif :- Ketidaksetaraan, Ketidaksetaraan,

diskriminasi dan diskriminasi dan ketidakadilanketidakadilan

- Distorsi atas pengambilan Distorsi atas pengambilan keputusankeputusan

- Pengabaian kepentingan Pengabaian kepentingan stakeholdersstakeholders

- Ketidakefisienan dan Ketidakefisienan dan membuang waktumembuang waktu

- Ketidaksetaraan hasil Ketidaksetaraan hasil distribusi kekuasaandistribusi kekuasaan

Kekuasaan, Pengambilan Keputusan & Kekuasaan, Pengambilan Keputusan & Eskalasi atas KegagalanEskalasi atas Kegagalan

Dalam organisasi, pemilik kekuasaan dapat Dalam organisasi, pemilik kekuasaan dapat menentukan proses pengambilan keputusan menentukan proses pengambilan keputusan & menentukan keputusan akhir.& menentukan keputusan akhir.

Keputusan final sebagai fungsi kepemilikan Keputusan final sebagai fungsi kepemilikan dan penggunaan kekuasaan – otoritas.dan penggunaan kekuasaan – otoritas.

Otoritas menentukan keputusan akhir dalam sebuahOtoritas menentukan keputusan akhir dalam sebuah

organisasi, akan menghasilkan :organisasi, akan menghasilkan :

Hierarkhi & birokrasiHierarkhi & birokrasi Menciptakan beberapa pola komunikasi tertentuMenciptakan beberapa pola komunikasi tertentu Menunjukkan alur alokasi sumber dayaMenunjukkan alur alokasi sumber daya Informasi & pengetahuanInformasi & pengetahuan Membangun mekanisme pendelegasian wewenangMembangun mekanisme pendelegasian wewenang

Perilaku pengabaian atas sinyal kegagalan merupakan Perilaku pengabaian atas sinyal kegagalan merupakan salah satu akibat dari penyalahgunaan kekuasaan.salah satu akibat dari penyalahgunaan kekuasaan.

Eskalasi terhadap kegagalan yang berkelanjutan timbul Eskalasi terhadap kegagalan yang berkelanjutan timbul karena penentu keputusan akhir lebih memilih untuk karena penentu keputusan akhir lebih memilih untuk “memuaskan” faktor psikologis penyebab perilaku “memuaskan” faktor psikologis penyebab perilaku kegagalan.kegagalan.

Semakin tinggi kekuasaan disalahgunakan, maka akan Semakin tinggi kekuasaan disalahgunakan, maka akan semakin bear peluang munculnya eskalasi atas tindakan semakin bear peluang munculnya eskalasi atas tindakan kegagalan.kegagalan.

Beberapa faktor yg dapat menghilangkan / Beberapa faktor yg dapat menghilangkan / meminimalkan perilaku pengabaian dalam proses meminimalkan perilaku pengabaian dalam proses pengambilan keputusan atas sinyal kegagalan :pengambilan keputusan atas sinyal kegagalan :

Tetapkan target minimum kinerjaTetapkan target minimum kinerja Tunjuk beberapa pengambil keputusan awalTunjuk beberapa pengambil keputusan awal Mendorong pengambil keputusan untuk tidak melibatkan Mendorong pengambil keputusan untuk tidak melibatkan

egoego Sering memberikan masukan tenang penyelesaian Sering memberikan masukan tenang penyelesaian

pekerjaan & biayapekerjaan & biaya Kurangi resiko atau hukuman atas kegagalanKurangi resiko atau hukuman atas kegagalan Pengambil keputusan harus selalu waspada thd biaya Pengambil keputusan harus selalu waspada thd biaya

tetap mengabaikan sinyal kegagalantetap mengabaikan sinyal kegagalan

Strategi Perbaikan Penerapan Etika Dalam Strategi Perbaikan Penerapan Etika Dalam OrganisasiOrganisasi

1.1. Terapkan perilaku swa etika Terapkan perilaku swa etika (self ethics) (self ethics) pd seluruh pd seluruh anggota organisasi, terutama pemimpin.anggota organisasi, terutama pemimpin.

2.2. Bangun sistem perilaku etikaBangun sistem perilaku etika3.3. Bangun kode etik yang wajarBangun kode etik yang wajar4.4. Beri pendidikan & pelatihan etika seluruh anggota Beri pendidikan & pelatihan etika seluruh anggota

organisasiorganisasi5.5. Sikap & perilaku dapat berubah mengikuti beragam Sikap & perilaku dapat berubah mengikuti beragam

faktorfaktor6.6. Bangun sistem penilaian perilaku beretika yg obyektifBangun sistem penilaian perilaku beretika yg obyektif7.7. Bangun sistem penilaian perilaku beretika yg Bangun sistem penilaian perilaku beretika yg

menghubungan link. Internal & eksternal.menghubungan link. Internal & eksternal.8.8. Sering melihat perilaku beretika tinggi dari pihak lain.Sering melihat perilaku beretika tinggi dari pihak lain.