PERILAKU KESEHATAN IBU HAMIL DALAM PEMILIHAN …lib.unnes.ac.id/31961/1/3401413015.pdfsikap, karena...
Transcript of PERILAKU KESEHATAN IBU HAMIL DALAM PEMILIHAN …lib.unnes.ac.id/31961/1/3401413015.pdfsikap, karena...
i
PERILAKU KESEHATAN IBU HAMIL DALAM PEMILIHAN MAKANAN
DI KECAMATAN PUCAKWANGI KABUPATEN PATI
SKRIPSI
Untuk memperoleh gelar Sarjana Pendidikan Sosiologi dan Antropologi
Universitas Negeri Semarang
Oleh:
Siti Zakiyatur Rofi’ah
3401413015
JURUSAN SOSIOLOGI DAN ANTROPOLOGI
FAKULTAS ILMU SOSIAL
UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG
2017
ii
PERSETUJUAN PEMBIMBING
Skripsi ini telah disetujui oleh Pembimbing untuk diajukan ke Sidang Panitia Ujian
Skripsi Fakultas Ilmu Sosial Unnes pada:
Hari : jum’at
Tanggal : 25 Agustus 2017
iii
PENGESAHAN KELULUSAN
Skripsi ini telah dipertahankan di depan Sidang Panitia Ujian Skripsi Fakultas Ilmu
Sosial, Universitas Negeri Semarang pada:
Hari : Senin
Tanggal : 29 September 2017
iv
PERNYATAAN
Saya menyatakan bahwa yang tertulis di dalam skripsi ini benar-benar hasil karya
saya sendiri, bukan jiplakan dari karya tulis orang lain, baik sebagian atau seluruhnya.
Pendapat atau temuan orang lain yang terdapat di dalam skripsi ini dikutip atau
dirujuk berdasarkan kode etik ilmiah.
Semarang, 29 September 2017
Siti Zakiyatur Rofi’ah
NIM. 3401413015
v
MOTTO DAN PERSEMBAHAN
Motto:
Hidup bagaikan skripsi, yang akan selalu ada revisi yang harus dilewati. Tetapi,
semuanya akan berakhir dengan sangat indah, bagi mereka yang berdo’a, bersabar
dan pantang menyerah.
(Siti Zakiyatur Rofi’ah)
Lakukan yang terbaik, sehingga aku tak menyalahkan diriku sendiri atas segalanya.
(Magdalena Neuner)
Persembahan:
1. Ibu Indamah dan Bapak Sudiman yang
lisannya tak pernah lepas dari doa, dan
selalu memberikan semangat tanpa jeda.
2. Para sahabat yang telah membantu dan
mendukung.
vi
SARI
Rofi’ah, Siti Zakiyatur. 2017. Perilaku Kesehatan Ibu Hamil dalam Pemilihan Makanan di Kecamatan Pucakwangi Kabupaten Pati. Skripsi. Jurusan Sosiologi dan
Antropologi. Fakultas Ilmu Sosial. Universitas Negeri Semarang. Pembimbing I
Dr.scient.med. Fadly Husain, S.Sos., M.Si. Pembimbing II Antari Ayuning Arsi,
S.Sos., M.Si.
Kata Kunci: Ibu Hamil, Perilaku Kesehatan, Pemilihan Makanan
Pemilihan makanan ibu hamil dipengaruhi oleh kepercayaan, pengetahuan dan
sikap, karena pemilihan makanan pada ibu hamil akan dibentuk oleh resep sosial dan
kepercayaan dari lingkungannya baik berupa larangan maupun anjuran. Tujuan
penelitian ini adalah: (1) mendeskripsikan pengetahuan ibu hamil tentang cara
memilih makanan untuk menjaga kesehatan kehamilan, (2) mendeskripsikan perilaku
kesehatan mengenai pemilihan makanan pada masa kehamilan.
Metode penelitian yang digunakan adalah Penelitian Kualitatif. Lokasi
penelitian berada di Kecamatan Pucakwangi Kabupaten Pati. Subjek penelitian
adalah ibu hamil di Kecamatan Pucakwangi. Informan dalam penelitian ini yaitu ibu
hamil, orang tua dan bidan. Pengumpulan data menggunakan metode observasi,
wawancara, dan dokumentasi. Analisis data menggunakan metode analisis data
kualitatif yang terdiri atas pengumpulan data, reduksi data, penyajian data dan
penarikan kesimpulan. Penelitian ini menggunakan Konsep Pengetahuan dari Blum,
Konsep Food and Culture dari Foster dan Anderson serta Konsep Perilaku Kesehatan
WHO sebagai landasan teori.
Hasil penelitian ini ada dua yaitu sebagai berikut: (1) pengetahuan ibu hamil
mengenai makanan dipengaruhi oleh berbagai informasi yang beragam, sehingga
membuat ibu hamil bingung untuk memilih makanan yang akan dikonsumsi.
Kebingungan ibu hamil juga dapat melunturkan kepercayaannya terhadap makanan
yang sudah sejak jaman dahulu dipercaya (2) Ibu hamil di Pucakwangi melakukan
pemilihan makanan, karena rasa ingin menghormati orang tua dan menghindari
berbagai konflik yang akan timbul ketika ibu hamil tidak melakukan pemilihan
makanan sesuai kepercayaan masyarakat setempat. Rasa takut dalam pikiran ibu
hamil menimbulkan perilaku yang seolah-olah mengikuti saran orang tua.
Saran, (1) bagi ibu hamil, perlu adanya pemilihan jenis informasi yang
dilakukan untuk mengurangi kebingungan ibu hamil, sehingga dapat menambah
pengetahuannya mengenai makanan yang baik dan benar. (2) bagi dinas kesehatan,
perlu adanya sosialisasi, tidak hanya untuk ibu hamil, tetapi juga lingkungan sekitar,
supaya ada kesamaan pandangan antara orangtua dengan ibu hamil.
vii
ABSTRACT
Rofi’ah, Siti Zakiyatur. 2017. The Health Behaviours of Pregnant Women in Food Selection in Pucakwangi District Pati Regency. Final Project. Sociology and
Anthropology Department. Faculty of Social Science. Semarang State University.
Advisor I Dr.scient.med. Fadly Husain, S.Sos., M.Si. Advisor II Antari Ayuning Arsi,
S.Sos., M.Si..
Key Words: pregnant women, health behaviour, food selection
Food selection pregnant Women influenced by belief, health knowledge and
action, because food selection to pregnant women will be shaped by social recipes
and belief from the environment either in the form of prohibition or suggestion. The
objectives of this study were: (1) to describe pregnant women’ knowledge how to choose food to maintain pregnant health, (2) to describe healthy behaviour about food
selection during pregnancy.
The research method used Qualitative Research. The research location is in
Pucakwangi District Pati Regency. The research subjects were pregnant women in
Pucakwangi Regency. Informants in this study are pregnant women, parents and
midwives. The data collection was using observation method, interview, and
documentation. Data analysis used qualitative analysis methods consisting of data
collection, data reduction, data presentation and conclusion. This study used the
Knowledge Concepts of Blum, Food and Culture Concepts of Foster and Anderson
and WHO Health Behaviour Concepts as the theoretical foundation.
There are two results of this study: (1) pregnant women knowledge about food
influenced by various information from outside which is very diverse. The difference
information received from various perspectives made pregnant women confused,
about healthy food that should be eaten. The confusion of pregnant women can also
fade their belief in food that have been believed since ancient times (2) Pregnant
women in Pucakwangi do food selection, because they respect their parents and avoid
various conflicts will arise when pregnant women do not make food selection
according to local beliefs. Fear in the mind of pregnant women raises a behavior that
as if to follow the advice of parents.
Suggestions are submitted to: (1) pregnant women, the information received
from various points of view need selected to reduce confusion, so it can increase the
knowledge of pregnant women about good and correct food (2) health service,
socialization is needed, not only for pregnant women, but also the environment, so it
will be similarity point of view between parent and pregnant women.
viii
PRAKATA
Alhamdulillahirabbilalamin. Puji syukur penulis persembahkan kepada Allah
SWT atas segala rahmat dan karunia-Nya, sehingga penulis mampu menyelesaikan
skripsi yang berjudul “Perilaku Kesehatan Ibu Hamil dalam Pemilihan Makanan di
Kecamatan Pucakwangi Kabupaten Pati”. Penulisan skripsi ini tidak akan berhasil
dan berjalan dengan lancar tanpa bantuan dari berbagai pihak baik secara langsung
maupun tidak langsung. Penulis mengucapkan terima kasih kepada seluruh pihak
yang saya sebut di bawah ini.
1. .Prof. Dr. Fathur Rokhman, M.Hum, Rektor Universitas Negeri Semarang
yang telah memberikan kesempatan kepada penulis untuk menyelesaikan
skripsi.
2. Drs. Moh. Solehatul Mustofa, M.A, Dekan Fakultas Ilmu Sosial Universitas
Negeri Semarang yang telah memberikan kesempatan kepada penulis untuk
menyelesaikan skripsi.
3. Kuncoro Bayu Prasetyo, S. Ant, M.A., Ketua Jurusan Sosiologi dan
Antropologi Fakultas Ilmu Sosial Universitas Negeri Semarang yang telah
mengarahkan penulis memperoleh dosen pembimbing sesuai dengan topik
skripsi.
4. Dr.scient.med. Fadly Husain, S.Sos., M.Si., Dosen pembimbing I yang telah
memberikan bimbingan, saran, dan motivasi.
ix
5. Antari Ayuning Arsi, S.Sos., M. Si., Dosen pembimbing II yang telah
memberikan bimbingan dan arahan.
6. Dra. Rini Iswari., M.Si. sebagai dosen penguji atas semua saran dan penilaian
yang telah diberikan.
7. Ibu, Bapak, dan seluruh keluarga yang telah mendoakan, mendukung, dan
memberikan sponsor untuk kelancaran skripsi ini.
8. Bapak dan ibu dosen Jurusan Sosiologi dan Antropologi Fakultas Ilmu Sosial
Universitas Negeri Semarang yang telah mencurahkan ilmunya.
Penulis berharap dan berdoa semoga skripsi ini dapat memberikan
manfaat bagi penulis sendiri maupun semua pihak.
Semarang, 2017
Siti Zakiyatur Rofi’ah
3401413015
x
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL……………………………………………………….. i
HALAMAN PERSETUJUAN ..................................................................... ii
HALAMAN PENGESAHAN ....................................................................... iii
PERNYATAAN ............................................................................................. iv
MOTTO DAN PERSEMBAHAN ................................................................ v
SARI ............................................................................................................... vi
ABSTRACT ................................................................................................... vii
PRAKATA ..................................................................................................... viii
DAFTAR ISI .................................................................................................. x
DAFTAR BAGAN ......................................................................................... xii
DAFTAR GAMBAR ..................................................................................... xiii
DAFTAR TABEL ......................................................................................... xiv
DAFTAR LAMPIRAN ................................................................................. xv
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah ....................................................................... 1
B. Rumusan Masalah ................................................................................ 5
C. Tujuan Penelitian ................................................................................. 5
D. Manfaat Penelitian ............................................................................... 5
E. Batasan Istilah ...................................................................................... 6
BAB II TINJAUAN PUSTAKA
A. Kajian Hasil-hasil Penelitian yang Relevan .......................................... 9
B. Deskripsi Teoretis ................................................................................. 23
C. Kerangka Berpikir ................................................................................. 31
BAB III METODE PENELITIAN
A. Latar Penelitian ..................................................................................... 33
B. Fokus Penelitian .................................................................................... 34
C. Sumber Data .......................................................................................... 35
D. Teknik dan Alat Pengumpulan data ...................................................... 53
xi
E. Uji Validitas Data .................................................................................. 73
F. Teknik Analisis Data ............................................................................. 76
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN
A. Gambaran Umum Kecamatan Pucakwangi
1. Letak dan Kondisi Geografis Kecamatan Pucakwangi ................... 83
2. Peta Kecamatan Pucakwangi .......................................................... 84
3. Sarana dan Prasarana Kecamatan Pucakwangi ............................... 85
4. Kondisi Sosial Budaya Masyarakat Pucakwangi ............................ 86
5. Kondisi Pendidikan Masyarakat Pucakwangi ................................. 86
6. Kondisi Ekonomi Masyarakat Pucakwangi .................................... 89
B. Pengetahuan Ibu Hamil tentang Cara Memilih Makanan untuk Menjaga
Kesehatan Kehamilan.
1. Sumber Informasi Kesehatan Makanan .......................................... 91
2. Pengetahuan tentang Cara Menjaga Kesehatan .............................. 97
3. Pengetahuan tentang Makanan Sehat .............................................. 101
4. Makanan yang Boleh Dimakan dan Tidak Boleh Dimakan ............ 103
5. Pengetahuan tentang Cara Memilih dan Mengolah Makanan ........ 120
C. Perilaku Kesehatan dan Alasan-alasan Ibu Hamil dalam Pemilihan
Makanan pada Masa Kehamilan.
1. Perilaku Pemilihan Makanan pada Ibu Hamil ................................ 125
2. Cara Memilih dan Mengolah Makanan ........................................... 134
3. Pantangan Makanan ........................................................................ 142
BAB V PENUTUP
A. Kesimpulan ........................................................................................... 145
B. Saran ...................................................................................................... 146
DAFTAR PUSTAKA ...................................................................................... 147
LAMPIRAN ..................................................................................................... 152
xii
DAFTAR BAGAN
Bagan 1. Kerangka Berpikir ............................................................................... 31
xiii
DAFTAR GAMBAR
Gambar 1. Kondisi Daerah Pucakwang ............................................................. 83
Gambar 2. Peta Kecamatan Pucakwangi ........................................................... 84
Gambar 3. Buah Siwalan yang Merupakan Salah Satu Makanan yang
Dipantang Oleh Ibu Hamil ............................................................... 107
Gambar 4. Webside yang Dijadikan Pedoman Oleh Ibu Hamil ........................ 108
Gambar 5. Webside yang Dijadikan Pedoman Oleh Ibu Hamil ........................ 114
Gambar 6. Produk Susu yang Diminum Oleh Ibu Hamil .................................. 133
xiv
DAFTAR TABEL
Tabel 1. Informan Pelaku Penelitian .................................................................. 38
Tabel 2. Informan Pengamat Penelitian ............................................................ 46
Tabel 3. Klasifikasi Penduduk Berdasarkan Usia .............................................. 84
Tabel 4. Tingkat Pendidikan Kecamatan Pucakwangi ....................................... 87
Tabel 5. Jenis Pekerjaan Masyarakat Pucakwangi .............................................. 89
Tabel 6. Makanan yang Dipantang .................................................................... 110
Tabel 7. Makanan yang Dikonsumsi Ibu Hamil ................................................ 113
xv
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran 1. Daftar Informan Pelaku Penelitian ................................................. 153
Lampiran 2. Daftar Informan Pengamat Penelitian ............................................ 157
Lampiran 3. Instrumen Penelitian ....................................................................... 159
Lampiran 4. Pedoman Observasi ........................................................................ 160
Lampiran 5. Surat Keterangan Pembimbing Skripsi ........................................... 161
Lampiran 6. Surat Keterangan Selesai Penelitian ............................................... 162
Lampiran 7. Surat Rekomendasi Penelitian dari Kecamatan .............................. 163
Lampiran 8. Glosarium ....................................................................................... 164
1
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Kebudayaan merupakan suatu hasil karya yang diciptakan oleh masyarakat
yang kemudian diwariskan secara turun-temurun dari generasi ke generasi
(Koentjaraningrat, 1994: 27). Kebudayaan dapat disimpulkan sebagai keseluruhan
gagasan, tindakan, dan hasil karya yang ada pada kehidupan manusia, karena nilai
budaya memiliki konsep yang penting mengenai sesuatu yang ada dalam pikiran
manusia sehingga dapat berfungsi sebagai pedoman kehidupan (Koentjaraningrat,
2009: 184). Kebudayaan sendiri mencakup beberapa hal yaitu pengetahuan,
kepercayaan, kesenian, moral, hukum, adat istiadat, kemampuan-kemampuan dan
kebiasaan-kebiasaan yang didapatkan oleh manusia sebagai anggota masyarakat
(Koentjaraningrat, 2010: 10).
Salah satu bentuk kebudayaan yang dilakukan oleh masyarakat adalah
perilaku. Perilaku merupakan tindakan yang dilakukan manusia untuk pemenuhan
kebutuhan yang berdasarkan pada pengetahuan, kepercayaan, nilai dan norma dengan
orang yang bersangkutan (Kalangie, 2006: 84). Perilaku manusia adalah sekumpulan
perilaku yang dipengaruhi oleh adat, sikap, emosi, etika, kekuasaan, nilai, persuasi
dan genetika (Lestrari, 2015: 5). Menurut Notoatmodjo (dalam Lestari, 2015: 6) salah
satu perilaku manusia yaitu dimulai dari perilaku yang berkaitan dengan kesehatan.
Perilaku kesehatan adalah segala bentuk pengalaman dan interaksi individu dengan
2
lingkungannya, terutama yang berkaitan dengan pengetahuan dan sikap tentang
kesehatan yang membentuk tindakan individu terhadap kesehatan (Kalangie, 2006:
19).
Munculnya perilaku kesehatan juga dipengaruhi oleh beberapa faktor.
Menurut Ahimsa-Putra (2005: 112) perilaku kesehatan dipengaruhi oleh dua faktor
pokok yaitu faktor perilaku dan faktor non perilaku. Faktor perilaku sendiri ada tiga
cakupan, yaitu faktor predisposisi, faktor pendukung, dan faktor pendorong. Faktor
predisposisi adalah faktor yang menyangkut tentang pengetahuan individu, sikap,
tradisi, norma sosial, dan kepercayaan, kemudian untuk faktor pendukung lebih pada
ketersedianya sarana pelayanan kesehatan dan kemudahan, yang terakhir yaitu faktor
pendorong di mana lebih pada sikap, perilaku dari keluarga dan petugas kesehatan
(Kalangie, 2006: 19).
Mengingat betapa pentingnya perilaku kesehatan, maka selain berbagai faktor
di atas juga harus mencakup pendukung lain seperti, olahraga yang teratur, istirahat
yang cukup, gaya hidup yang positif, tidak merokok, tidak minum-minuman keras
dan narkoba, mengendalikan stress, dan makanan yang sehat (Benih, 2014: 11-12).
Salah satu bagian dari hal-hal tersebut yang harus terpenuhi adalah gizi seimbang
yang berhubungan dengan pemilihan makanan. Sudut pandang gizi melihat bahwa
kesehatan dari makanan bukan hanya menyangkut semua makanan sehat, tetapi juga
harus terdiri dari empat komponan, yaitu karbohidrat, protein, lemak, dan vitamin.
3
susu untuk kebutuhan kalsiumnya atau disebut juga dengan keseimbangan gizi
(Almatsier, 2009: 20).
Makanan yang di lihat dari sudut pandang budaya setempat yaitu meliputi
pilihan rasional terhadap jenis makanan, cara memasak, kesukaan dan ketidaksukaan,
kepercayaan, dan pantangan-pantangan yang berkaitan dengan bagaimana cara
memproduksi, mempersiapkan, dan mengonsumsi makanan (Foster dan Anderson,
2006: 311-312). Sehubungan dengan makanan yang sudah dijelaskan di atas,
pemilihan makanan sangat penting untuk dilakukan, karena berpengaruh pada kondisi
kesehatan seseorang. Salah satu kondisi di mana seseorang harus memperhatikan
kesehatan dan melakukan pemilihan makanan adalah pada saat hamil, karena
pemilihan makanan pada ibu hamil bukan hanya berpengaruh pada dirinya sendiri
tetapi juga berpengaruh pada perkembangan janinnya (Peteres, 2012: 9).
Ibu hamil adalah salah satu kelompok manusia yang rawan terhadap
kesehatan terutama masalah gizi. Ibu hamil memerlukan makanan yang berkualitas
baik, tidak berlebihan dan tidak kekurangan (Higginbottom, 2014). Makanan yang
dikonsumsi ibu hamil sebaiknya tidak hanya mengikuti selera makan saja, tetapi juga
perlu dilihat kebutuhan makanan yang diperlukan untuk kesehatan (Hutchinson,
2017). Ibu hamil yang mudah mengakses makanan memiliki kemungkinan memilih
makanan yang baik. Menurut Rumdasih (2004: 7), pemilihan makanan yang baik
adalah pemilihan makanan yang menyediakan gizi yang cukup untuk kebutuhan
kesehatan kehamilan. Selain gizi yang cukup, pemilihan makanan juga dipengaruhi
4
oleh kepercayaan, pengetahuan dan sikap ibu hamil dalam memilih makanan
(Suryawati, 2007; Hutchinson, 2017), karena pemilihan makanan pada ibu hamil
akan dibentuk oleh resep sosial dan kepercayaan dari lingkungannya baik berupa
larangan maupun anjuran, terutama dilakukan oleh suami dan keluarga ibu hamil
(Hutchinson, 2017).
Sebagaimana yang telah dijelaskan di atas, salah satu lokasi yang akan diteliti
dengan membahas persoalan mengenai perilaku kesehatan ibu hamil dalam pemilihan
makanan yaitu di Kecamatan Pucakwangi, Kabupaten Pati. Pemilihan makanan
terjadi karena dipengaruhi oleh pengetahuan ibu hamil di Pucakwangi, sehingga
memunculkan berbagai persepsi yang berkaitan dengan pemenuhan gizi pada ibu
hamil.
Pemilihan makanan yang dilakukan oleh ibu hamil di Pucakwangi tidak
terlepas dari mitos-mitos kehamilan. Mitos-mitos tersebut salah satunya mengenai
anjuran dan kepercayaan makanan pada ibu hamil (Putra, 2014: 15). Adanya berbagai
jenis informasi yang mudah untuk diakses oleh ibu hamil, membuat perilakunya
seolah-olah mulai berubah, khususnya dalam memilih makanan. Pemilihan makanan
pada ibu hamil hadir dalam kehidupan masyarakat lewat pantangan makanan yang
ada di Pucakwangi. Pantangan makanan terhadap perempuan, khususnya untuk ibu
hamil di Pucakwangi, dapat memengaruhi pemilihan makanan sebagai bentuk asupan
nutrisinya. Berbagai makanan yang dianjurkan di Pucakwangi memiliki tujuan untuk
memperlancar proses kehamilan dan persalinan.
5
Sehubungan dengan latar belakang di atas, maka dilakukan penelitian dengan
judul “Perilaku Kesehatan Ibu Hamil dalam Pemilihan Makanan di Kecamatan
Pucakwangi Kabupaten Pati”
B. RUMUSAN MASALAH
Berdasarkan latar belakang di atas maka rumusan masalah dalam penelitian ini
adalah sebagai berikut:
1. Bagaimana pengetahuan ibu hamil tentang cara memilih makanan untuk
menjaga kesehatan kehamilan ?
2. Bagaimana perilaku kesehatan mengenai pemilihan makanan pada masa
kehamilan ?
C. TUJUAN PENELITIAN
Tujuan yang hendak dicapai dalam penelitian ini adalah :
1. Mampu mendeskripsikan pengetahuan ibu hamil tentang cara memilih
makanan untuk menjaga kesehatan kehamilan.
2. Mampu mendeskripsikan perilaku kesehatan mengenai pemilihan makanan
pada masa kehamilan.
D. MANFAAT PENELITIAN
Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat baik secara teoritis
maupun secara praktis.
6
1. Manfaat teoritis
a. Menambah khasanah ilmu pengetahuan bidang antropologi, khususnya
tentang perilaku kesehatan ibu hamil dalam pemilihan makanan.
b. Menambah khasanah ilmu pengetahuan pada mata pelajaran antropologi,
khususnya kelas XI semester ganjil pada materi “unsur-unsur budaya
universal” di mana materi tersebut menyangkut uraian materi pokok
berupa bahasa, kepercayaan, pengetahuan, ekonomi, kekerabatan dan
teknologi.
c. Menambah bahan pustaka dan perbandingan untuk penelitian sejenis.
2. Manfaat praktis
a. Bagi penulis, diharapkan dapat menambah wawasan dan pengetahuan
tentang perilaku kesehatan ibu hamil dalam pemilihan makanan.
b. Bagi dinas kesehatan, diharapkan dapat menjadi masukan untuk
meningkatkan pengetahuan ibu hamil melalui sosialisasi, penyuluhan
kesehatan, dan lain-lain.
E. BATASAN ISTILAH
Batasan istilah diperlukan agar tidak terjadi salah pengertian terhadap
judul skripsi ini dan agar tidak meluas sehingga skripsi ini tetap pada pengertian
yang dimaksud dalam judul. Penegasan istilah dalam penelitian ini adalah
sebagai berikut:
7
1. Perilaku Kesehatan
Perilaku kesehatan adalah segala bentuk pengalaman dan interaksi
antar ibu hamil dengan lingkungannya khususnya menyangkut
pengetahuan dan sikap tentang kesehatan serta tindakannya yang
berhubungan dengan kesehatan. Perilaku kesehatan sedikit atau banyak
terkait dengan pengetahuan, kepercayaan, nilai dan norma dalam
lingkungan-lingkungan sosial ibu hamil. Perilaku kesehatan yang
difokuskan dalam penelitian ini adalah perilaku kesehatan yang dilakukan
oleh ibu hamil di masyarakat Pucakwangi.
2. Ibu Hamil
Ibu hamil adalah seorang perempuan yang sedang mengandung
janin di dalam perutnya. Kehamilan sendiri terdiri dari tiga golongan yaitu
disebut juga dengan ibu hamil Trimester 1 yang biasanya disebut sebagai
ibu hamil muda, Trimester II yang disebut sebagai ibu hamil usia
kandungan 4 sampai 6 bulan, dan yang terakhir adalah ibu hamil Trimester
III yang disebut sebagai ibu hamil usia 7 sampai 9 bulan (Murkoff, 2006:
45). Ibu hamil dalam penelitian ini difokuskan pada ibu hamil trimester I, II
dan III yang ada di Kecamatan Pucakwangi Kabupaten Pati.
3. Pemilihan Makanan
Pemilihan makanan merupakan cara memilih bahan makanan yang
sebaik-baiknya untuk memenuhi gizi seseorang, salah satunya adalah ibu
hamil. Pemilihan makanan dapat di lihat dari dua aspek, yaitu aspek medis
8
dan aspek budaya. Pemilihan makanan yang di lihat dari aspek medis
merupakan cara memilih makanan dari kebersihan, penampilan dan
kesehatan. Pemilihan bahan yang akan diolah harus mengetahui sumber-
sumber makanan yang baik serta memperhatikan ciri-ciri bahan yang baik.
Pemilihan makanan dari aspek budaya merupakan cara memilih makanan
yang sesuai dengan kebudayaan setempat, karena makanan dibentuk secara
budaya bagi sesuatu yang akan dimakan. Pemilihan makanan di
Pucakwangi ini di lihat dari ibu hamil mengonsumsi makanannya melalui
persepsi budaya maupun melalui sistem medis yang ada di Pucakwangi.
Menurut batasan dari penulis, dijelaskan bahwa fokus penelitian yang
diteliti terkait dengan perilaku kesehatan ibu hamil dalam pemilihan makanan,
bagaimana ibu hamil melakukan perilaku kesehatan yang baik untuk menjaga
kesehatannya dan bagaimana pengetahuan tentang cara menjaga kesehatan janin
dan dirinya.
9
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
A. Kajian Hasil-Hasil Penelitian yang Relevan
Tinjauan pustaka ini digunakan penulis untuk memberikan posisi
penelitian yang dilakukan, apakah penulis telah melakukan penelitian awal,
lanjutan atau penelitian terapan. Hasil penelitian yang relevan dengan adanya
penelitian terdahulu maka dapat dijadikan sebagai tinjauan pustaka. Beberapa
penelitian terdahulu, penulis membagi dalam dua kelompok penelitian yaitu
mengenai perilaku kesehatan ibu hamil dan pemilihan makanan pada ibu hamil:
1. Perilaku Kesehatan Ibu Hamil
Penelitian-penelitian mengenai perilaku kesehatan ibu hamil sudah
banyak dilakukan. Pertama, Penelitian yang dilakukan oleh Lestari (2015)
yang membahas tentang perilaku ibu hamil secara umum dalam menjaga
kesehatan kehamilan di Desa Pasar Baru, Kecamatan Pangean Kabupaten
Kuantan Singingi, dengan menggunakan metode penelitian kuantitatif dan
dianalisis menggunakan perspektif sosiologi. Hasil penelitian menunjukkan
bahwa perilaku ibu hamil dipengaruhi oleh pengetahuan dan kepercayaan-
kepercayaan dari lingkungannya mengenai mitos-mitos kehamilan, salah
satunya yang berhubungan dengan makanan. Mitos mengenai makanan
yang tidak boleh dimakan ibu hamil di desa Pasar Baru adalah kerupuk
jangek, karena ketika ibu hamil memakan kerupuk jangek, maka akan
10
melahirkan anak yang lengket. Keperayaan ibu hamil mengenai krupuk
jangkek ini sebesar 34,62%, sedangkan yang tidak percaya mengenai
larangan ini sebesar 65,38%. Penelitian ini juga menunjukkan bahwa ibu
hamil di sana telah mengetahui begitu pentingnya pola makan saat
kehamilan, karena akan berdampak pada ibu dan janinnya. Faktor-faktor
yang dapat memengaruhi perilaku ibu hamil di sana adalah faktor fisik,
psikologis, lingkungan, sosial, budaya, dan ekonomi.
Persamaan penelitian yang dilakukan oleh Lestari (2015) dengan
penelitian ini adalah sama-sama membahas mengenai perilaku kesehatan ibu
hamil. Sedangkan perbedaannya terletak pada fokus penelitiannya. Fokus
penelitian yang dilakukan oleh Lestari membahas perilaku kesehatan ibu
hamil secara umum, seperti mengonsumsi obat-obat-obatan, alkohol, dan
lain-lain. Sedangkan penelitian ini melihat tentang perilaku kesehatan ibu
hamil dalam pemilihan makanan.
Kedua yaitu penelitian yang dilakukan oleh Damayanti dan
Rimbawan (2016) yang membahas mengenai pengetahuan, persepsi, dan
sikap ibu hamil terhadap klaim gizi yang dikaitkan dengan keputusan
pembelian produk susu ibu hamil di Puskesmas Ciampea, Kabupaten Bogor
dengan menggunakan metode penelitian kuantitatif dan dianalisis
menggunakan perspektif sosiologi. Penelitian ini menjelaskan bahwa pada
kelompok yang mengonsumsi produk susu ibu hamil hampir 50% tidak
mengetahui klaim gizi apa yang tercantum pada produk susu ibu hamil. Jadi,
11
secara keseluruhan pengetahuan gizi, persepsi, dan sikap klaim gizi pada
subjek dalam penelitian ini masih belum memahami dengan baik mengenai
klaim gizi untuk kesehatan janinnya.
Persamaan penelitian ini dengan penelitian yang dilakukan oleh
Damayanti dan Rimbawan (2016) yaitu sama-sama meneliti tentang
pengetahuan dan perilaku ibu hamil untuk menjaga kesehatan.
Perbedaannya yaitu Damayanti dan Rimbawan membahas mengenai produk
susu ibu hamil sebagai pemenuhan gizi selama kehamilan. Sedangkan
penelitian ini membahas mengenai pemilihan makanan pada ibu hamil.
Penelitian yang relevan ke tiga yaitu dilakukan oleh Praditama
(2013), yang membahas mengenai pola makan pada ibu hamil dan pasca
melahirkan di Desa Tiripan Kecamatan Berbek Kabupaten Nganjuk.
Penelitian dilakukan dengan menggunakan metode kualitatif. Masih
terdapat mitos beberapa makanan yang tidak baik untuk dikonsumsi oleh
ibu hamil maupun ibu pada masa nifas karena alasan dengan berbagai
macam asosiasi. Perilaku untuk melakukan pantangan makanan berkaitan
erat dengan orang-orang di sekitar ibu hamil, yaitu keluarga dekat maupun
kerabat dan tetangga. Sebaliknya, ibu hamil yang tidak tinggal bersama
orang tua atau mertua tidak menghiraukan mitos yang ada.
Persamaan penelitian ini dengan penelitian yang dilakukan oleh
Praditama yaitu sama-sama membahas mengenai pola makan ibu hamil.
Perbedaannya, penelitian yang dilakukan oleh Praditama membahas
12
mengenai pola makan selama masa kehamilan dan pola makan pasca
melahirkan, sedangkan penelitian ini hanya membahas pola makan selama
masa kehamilan saja.
2. Pemilihan Makanan Ibu Hamil
Penelitian-penelitian mengenai pemilihan makanan sudah banyak
dilakukan dan beberapa penelitian terdahulu dijadikan tinjauan pustaka
dalam penelitian ini. Pertama, penelitian yang dilakukan oleh Susanti, et al.
(2013), yang membahas mengenai status gizi ibu hamil di Puskesmas
Welahan I, Kabupaten Jepara. Penelitian ini difokuskan pada ibu hamil
trimester III dengan jumlah responden 45 orang, karena pada saat mendekati
persalinan, kekhawatiran ibu hamil dan keluarganya mengenai keselamatan
dari ibu dan anaknya sangat besar. Data penelitian ini dianalisis
menggunakan metode kuantitatif. Hasil penelitian menunjukkan bahwa
status gizi pada ibu hamil trimester III sebagian besar termasuk kategori
baik. Tetapi ada sebagian juga yang memiliki kondisi yang tidak baik
karena pengetahuan mereka mengenai kesehatan kurang.
Persamaan penelitian ini dengan penelitian dari Susanti, et, al.
adalah sama-sama membahas mengenai pengetahuan ibu hamil tentang
budaya makan. Perbedaannya adalah penelitian dari Susanti, et, al.
membahas mengenai hubungan antara budaya pantang makan, status
ekonomi dan pengetahuan ibu hamil tentang gizi, sedangkan penelitian ini
13
membahas mengenai perilaku kesehatan tentang pemilihan makanan pada
ibu hamil.
Penelitian yang membahas tentang persoalan KEK juga dilakukan
oleh Hasanah et al. (2013) yang melihat tentang aspek makan yang
merupakan salah satu penyebab KEK (Kondisi Energi Kronis) pada ibu
hamil di Cirendeu, Tangerang Selatan. Penelitian ini menggunakan metode
penelitian kualitatif dengan perspektif sosiologi. Hasil penelitian
menunjukkan bahwa Semua aspek perilaku kebiasaan makan seperti
kebiasaan tidak makan bersama keluarga, pola makanan yang kurang
beragam, dan bersumber energi, frekuensi dan porsi makanan yang kurang,
pantangan terhadap makanan yang memang baik untuk dikonsumsi, cara
mendistribusikan keluarga yang kurang baik, dan cara memilih bahan yang
kurang baik merupakan penyebab terjadinya KEK pada ibu hamil.
Pemilihan makanan ibu hamil di Tangerang ini dipengaruhi oleh
pengetahuan mereka. Ibu hamil di Tangerang Selatan juga masing-masing
memiliki pengetahuan yang berbeda-beda.
Persamaan penelitian ini dengan penelitian dari Hasanah, et, al.
adalah sama-sama membahas mengenai pemilihan makanan yang dilakukan
oleh ibu hamil. Perbedaannya, penelitian dari Hasanah, et, al. membahas
mengenai pemilihan makanan ibu hamil yang menjadi penyebab KEK pada
ibu hamil di Tangerang, sedangkan penelitian ini membahas mengenai
perilaku kesehatan ibu hamil dalam pemilihan makanan.
14
Penelitian yang relevan selanjutnya dilakukan oleh Umniyati dan
Zarfiel Tafal (2013) yang membahas mengenai hubungan pengetahuan gizi,
sikap, pola makan, dan tingkat stress ibu hamil dengan kenaikan berat badan
ibu di poli kebidanan rumah sakit mitra keluarga bekasi. Penelitiannya
menggunakan metode kuantitatif. Hasilnya menunjukkan bahwa didapatkan
52,1% berpengetahuan baik, 52,1% sikap positif, 68,9% tidak mengalami
stress, 77,4% mempunyai pola makan yang baik, dan 53,7% mengalami
kenaikan berat badan yang berlebih. Kemudian dari uji bivariate didapatkan
hubungan antara tingkat pengetahuan dan pola makan dengan kenaikan
berat badan ibu hamil.
Persamaan penelitian ini dengan penelitian yang dilakukan oleh
Umniyati dan Zarfiel Tafal yaitu sama-sama membahas mengenai
pengetahuan dan pola makan ibu hamil. Perbedaannya, penelitian yang
dilakukan oleh Umniyati dan Zarfiel Tafal membahas penelitiannya
menggunakan metode kuantitatif, sedangkan penelitian ini menggunakan
metode kualitatif.
Penelitian selanjutnya dilakukan oleh Putra (2014), yang
membahas mengenai ketersediaan pangan pada ibu hamil di Detusoko,
NTT. Penelitiannya menggunakan metode penelitian kualitatif dan
dianalisis menggunakan perspektif antropologi. Penelitian di Detusoko
dilihat dari konteks ekologi budaya yang dapat mempengaruhi pola makan
ibu hamil. Apa yang dapat dikonsumsi oleh ibu hamil di Detusoko
15
tergantung dari ketersediaan pangan dan aspek kultural lainnya, seperti
kepercayaan mengenai aturan adat, serta kebiasaan makan masyarakat
setempat. Kebutuhan makan yang tercukupi dalam masyarakat Detusoko
juga dipengaruhi oleh adanya konsep makan rasa “enak” pada apa yang
dimakan dan yang sudah menjadi kebiasaan makan masyarakat Detusoko.
Ibu hamil menghindari beberapa makanan yang ditabukan tersebut karena
keyakinan yang dimiliki. Ibu hamil meyakini bahwa ketika tabu makanan
dihindari, maka dirinya dan janinnya akan terhindar dari mara bahaya.
Persamaan penelitian ini dengan penelitian Putra adalah sama-
sama membahas mengenai pemilihan makanan pada ibu hamil.
Perbedaannya, penelitian dari Putra membahas tentang dilema makan pada
ibu hamil, sedangkan penelitian ini membahas mengenai perilaku kesehatan
dalam pemilihan makanan ibu hamil.
Penelitian selanjutnya dilakukan oleh Torjusen et al. (2012),
membahas mengenai pola makan dan kualitas makanan terkait dengan
konsumsi makanan organik pada ibu hamil di Norway. Penelitian ini
menggunakan metode kualitatif dan dianalisis mengunakan perspektif
antropologi. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa konsumsi makanan
organik dimaksudkan untuk diet para ibu yang sedang hamil. Makanan diet
yang baik untuk dikonsumsi oleh ibu hamil di Norway yaitu seperti sayuran,
buah-buahan, minyak goreng, roti gandum dan sereal. Sedangkan yang tidak
baik untuk diet ibu hamil yaitu daging olahan, roti putih, kue, dan permen.
16
Ada beberapa alasan yang diungkapkan oleh orang Norway mengenai
pemilihan makanan tersebut, bahwa pemilihan makanan yang dilakukan
semata-mata untuk menjaga tubuhnya dari sakit selama proses kehamilan.
Kebanyakan ibu hamil di Norway, walaupun berat badan meningkat dan
tubuh menjadi tidak bagus lagi tetapi ibu hamil harus terlihat sehat dengan
mengatur pola makan yang sesuai dengan keadaannya sekarang.
Persamaan penelitian ini dengan penelitian dari Torjusen et, al.
adalah sama-sama membahas mengenai pemilihan makanan pada ibu hamil.
Perbedaannya, penelitian dari Torjusen et, al. membahas mengenai makanan
organik yang dikonsumsi ibu hamil untuk diet, sedangkan penelitian ini
membahas mengenai perilaku kesehatan ibu hamil dalam pemilihan
makanan.
Kemudian penelitian yang relevan selanjutnya dilakukan oleh
Higginbottom et al. (2014) dengan menggunakan metode kualitatif, yang
membahas mengenai pemilihan makanan dan praktek kesehatan selama
kehamilan pada perempuan hamil imigran di Kanada. Hasil penelitian
menunjukkan bahwa beberapa perempuan hamil di sana melihat
pengalaman ngidam makanan sama dengan mengonsumsi makanan sehat
untuk janin yang ada dalam kandungannya. Penelitiannya juga menemukan
bahwa perempuan imigran percaya mengenai makanan yang “baik” atau
“buruk” selama kehamilan. Sebagian besar perempuan imigran di Kanada
merasa bahwa buah-buahan dan sayuran sangat baik untuk dikonsumsi
17
selama hamil. Seperti yang sudah dijelaskan di atas bahwa budaya
memainkan peranan yang sangat penting dalam pemilihan makanan selama
kehamilan. Pemilihan makanan dan keyakinan seseorang tentang apa yang
dilakukan bisa menjadi aspek yang mendorong praktek kesehatan yang baik.
Persamaan penelitian ini dengan penelitian Higginbottom et al.
adalah sama-sama membahas mengenai pemilihan makanan untuk menjaga
kesehatan ibu hamil. Perbedaannya, penelitian dari Higginbottom
membahas mengenai praktek kesehatan dan pemilihan makanan pada
perempuan imigran, sedangkan penelitian ini membahas mengenai perilaku
kesehatan dalam pemilihan makanan pada ibu hamil.
Higginbottom et al. (2016) juga melakukan penelitian tentang
pemilihan makanan pada ibu hamil immigrant di Asia Selatan. Metode yang
digunakan pada penelitian ini adalah metode metode kualitatif dengan
perspektif antropologi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa perempuan
imigrant di Asia Selatan melakukan pemilihan makanan dan praktek makan
karena dipengaruhi oleh konsep mereka mengenai perilaku kesehatan secara
umum. Selama periode perinatal, perempuan di sana mengonsumsi dan
menghindari makanan tertentu berdasarkan keyakinan yang mendasari
kesehatan mereka. Perempuan immigrant di Asia Selatan menganggap
bahwa sayur-sayuran hijau, buah-buahan, ayam, susu, daging, kacang-
kacangan dan roti sangat sehat untuk dikonsumsi, karena sayuran hijau dan
18
buah-buahan adalah makanan yang kaya akan zat besi yang baik untuk
kesehatan ibu hamil di sana.
Persamaan penelitian ini dengan penelitian Higginbottom yaitu
sama-sama membahas mengenai pemilihan makanan ibu hamil.
Perbedaannya, penelitian dari Higginbottom membahas mengenai pemilihan
makanan pada perempuan immigrant sebagai bentuk diet selama proses
kehamilan, sedangkan penelitian ini membahas mengenai perilaku
kesehatan ibu hamil dalam pemilihan makanan di Pucakwangi.
Kemudian, penelitian masih dilakukan oleh Higginbottom et al
(2011), penelitiannya membahas mengenai pilihan makanan dan praktek
selama kehamilan perempuan imigran dan aborigin di Kanada. Proyek ini
bertujuan untuk memahami praktik etnokultural dan praktik kesehatan
perempuan Aborigin dan imigran, dan bagaimana hal tersebut
berseberangan dengan warisan budaya Aborigin dan konteks sosial adaptasi
budaya dan penyesuaian imigran. Temuan ini akan menginformasikan
pengembangan alat visual untuk promosi kesehatan oleh praktisi. Banyak
perempuan aborigin dan imigran resiko kelahiran dari ibu dan anak yang
semakin memburuk, yang mungkin disebabkan oleh konsumsi makanan ibu
hamil.
Persamaan penelitian ini dengan penelitian yang dilakukan oleh
Higginbottom adalah sama-sama membahas mengenai pemilihan makanan
untuk ibu hamil. Perbedaannya, penelitian yang dilakukan oleh
19
Higginbottom berupa protokol studi yang melaporkan hasil-hasil penelitian
dan disimpulkan, sedangkan penelitian ini membahas mengenai perilaku
kesehatan dengan menggunakan penelitian kualitatif.
Penelitian selanjutnya dilakukan oleh Camphell (2007),
penelitiannya membahas mengenai berapa banyak perempuan hamil perlu
makan. Camphell menemukan bahwa kebutuhan energi yang perlu
ditambahkan untuk kehamilan adalah 70.000 kkal (293 MJ). Peningkatan
nafsu makan menjelang akhir trimester pertama tidak bisa berkaitan dengan
berat badan yang kurang dari 50 kg. membatasi asupan energy selama
kehamilan sangat merugikan ibu dan janin. Gizi baik untuk anak dan ibu
sehat sangat penting dan menurut Camphell hal tersebut tampaknya akan
menjadi pendekatan terbaik untuk meningkatkan gizi anak-anak yang akan
menjadi orang tua di masa depan.
Persamaan penelitian ini dengan penelitian dari Camphell yaitu
sama-sama melihat tentang makanan untuk perempuan hamil.
Perbedaannya, penelitian yang dilakukan oleh Camphell membahas tentang
berapa banyak makanan yang dikonsumsi perempuan hamil setiap hari,
sedangkan penelitian ini membahas mengenai pemilihan makanan ibu
hamil.
Penelitian yang selanjutnya dilakukan oleh Hutchinson et al.
(2017), penelitiannya membahas mengenai pemilihan makanan diet ibu
hamil selama kehamilan. Penelitiannya menggunakan metode penelitian
20
kuantitatif dan dianalisis menggunakan konsep MEQ (Mindful Eating
Questionnaire) yang dikembangkan oleh Frambos et al. (2009). Pemilihan
makanan dilakukan oleh ibu hamil di Australia dipengaruhi peran norma-
norma sosial. Ibu hamil disana mengonsumsi lima jenis makanan selama
seminggu. Jenis makannya yaitu buah, sayuran, makanan cepat saji,
makanan ringan, dan minuman manis. Penelitiannya bertujuan untuk
menilai sejauh mana hubungan antara norma-norma sosial dan kesadaran
makan dengan perilaku diet selama kehamilan.
Persamaan penelitian ini dengan penelitian dari Hutchinson et, al.
adalah sama-sama membahas mengenai perilaku makan ibu hamil selama
selama kehamilan. Perbedaannya, penelitian dari Hutchinson membahas
mengenai perilaku makan ibu hamil yang dihubungkan dengan norma-
norma sosial yang ada di Australia, sedangkan penelitian ini membahas
mengenai perilaku kesehatan ibu hamil dalam pemilihan makanan.
Penelitian selanjutnya yaitu penelitian yang dilakukan oleh
Riang’a et al. (2017), yang membahas mengenai kepercayaan dan praktik
makanan di kalangan ibu hamil Kalenjin di daerah pedesaan Uasin Gishu
County, Kenya. Penelitian ini menggunakan metode penelitian kualitatif
dengan menggunakan perspektif interaksionis simbolis yang diuraikan oleh
Messer. Hasil penelitiannya menjelaskan bahwa kepercayaan makanan
banyak diketahui dan dipraktikkan oleh perempuan hamil di Kalenjin dan
alasan-alasan mereka tentang pemilihan makanan yang diambil.
21
Kepercayaan makanan tersebut diperoleh dari nenek, orang tua dan
perempuan yang ada dilingkungannya.
Persamaan penelitian ini dengan penelitian dari Riang’a et al yaitu
sama-sama menjelaskan mengenai pemilihan makanan ibu hamil.
Perbedaannya, penelitian dari Riang’a ini dianalisis menggunakan teori
interaksionis simbolis dan penelitian yang dilakukan berada di Kenya,
sedangkan penelitian ini menggunakan konsep pengetahuan, food and
culture dan perilaku kesehatan dan penelitian ini dilakukan di Pucakwangi.
Kajian relevan yang selanjutnya yaitu penelitian yang dilakukan
oleh Ekwochi et al. (2016), yang membahas mengenai tabu makanan dan
mitos di Nigeria Selatan. Penelitian ini menggunakan metode penelitian
kuantitatif. Hasil penelitiannya menjelaskan bahwa sekitar 37% responden
menghindari beberapa makanan dalam kehamilan, karena tabu makanan.
Tidak ada hubungan antara penghindaran makanan dengan pendidikan dan
pekerjaan ibu. Daging adalah makanan yang yang biasanya dihindari saat
kehamilan, sementara telur biasanya dihindari pada anak di bawah usia dua
tahun. Beberapa responden percaya bahwa memakan bekicot dan daging
membuat anak lesu dan sulit untuk bekerja.
Persamaan penelitian ini dengan penelitian yang dilakukan oleh
Ekwochi ini sama-sama membahas mengenai mitos makanan berdasarkan
budaya dari lingkungannya. Perbedaannya, penelitian yang dilakukan oleh
22
Ekwochi menggunakan metode penelitian kuantitatif, sedangkan penelitian
ini menggunakan metode penelitian kualitatif.
Kajian relevan yang selanjutnya yaitu penelitian yang dilakukan
oleh Mohamad and Chong yee Ling (2016), yang membahas mengenai
pantangan makanan ibu hamil di Kuala Lumpur. Penelitian ini
menggunakan metode penelitian kuantitatif. Hasil penelitiannya
menjelaskan bahwa ada sekitar 70,2% responden menghindari setidaknya
satu makanan karena tabu makanan. Minuman nanas dan gula tebu dianggap
sebagai makanan tabu oleh lebih dari separuh subyek (masing-masing
70,2% dan 59,6%), diikuti oleh makanan panas (47,1%), minuman
berkarbonasi (39,4%) dan makanan dingin (12,5%). Alasan paling umum
untuk menghindari makanan adalah ketakutan akan aborsi (95,2%), diikuti
oleh ketakutan akan pendarahan yang berlebihan selama persalinan (34,6%).
Persamaan penelitian ini dengan penelitian yang dilakukan oleh
Mohamad and Ling ini sama-sama membahas mengenai makanan untuk ibu
hamil. Perbedaannya, penelitian yang dilakukan oleh Mohamad and Ling
membahas mengenai tabu makanan dengan menggunakan metode
kuantitatif, sedangan penelitian ini membahas mengenai pemilihan makanan
dengan menggunakan metode kualitatif.
Kajian relevan yang terakhir yaitu penelitian yang dilakukan oleh
Petersen (2012), yang membahas mengenai diet dan kebiasaan makan pada
ibu hamil di Newtork. Penelitian ini menggunakan metode penelitian
23
kualitatif dengan menggunakan perspektif life course dan menggunakan
teori perilaku kesehatan dan perubahan perilaku kesehatan. Menurut hasil
penelitian yang sudah dilakukan, dapat disimpulkan bahwa faktor-faktor
yang memengaruhi perempuan pada saat hamil yaitu lingkungan, media,
keluarga, pasangan, latar belakang pendidikan, lingkungan kerja, teman,
kesehatan dan situasi keuangan. Strateginya sendiri yaitu ada tiga yang
dapat disimpulkan, yaitu perencanaan, koordinasi atau prioritas. Perasaan
tanggung jawab untuk bayi belum lahir adalah pemicu sebagian perempuan
untuk memikirkan kembali pemilihan makan mereka.
Persamaan penelitian ini dengan penelitian dari Petersen yaitu
sama-sama membahas mengenai perilaku kesehatan ibu hamil.
Perbedaannya, penelitian Petersen membahas mengenai faktor-faktor yang
memengaruhi kebiasaan makan dan strategi-strateginya, sedangkan
penelitian ini membahas mengenai perilaku kesehatan ibu hamil dalam
pemilihan makanannya.
B. Deskripsi Teoretis
1. Konsep Pengetahuan
Menurut Blum, pengetahuan merupakan hasil “tahu” dan terjadi
setelah orang mengadakan penginderaan terhadap suatu objek tertentu.
Penginderaan terhadap obyek terjadi melalui panca indra manusia yakni
penglihatan, pendengaran, penciuman, rasa dan raba, dengan tersendiri. Pada
waktu penginderaan sampai menghasilkan pengetahuan tersebut sangat
24
dipengaruhi oleh intensitas perhatian terhadap persepsi seseorang. Sebagian
besar pengetahuan manusia diperoleh melalui mata dan telinga.
(Notoatmodjo, 2012: 138).
Menurut Blum yang dikutip oleh Hendra (2008), Ada beberapa faktor
yang mempengaruhi pengetahuan seseorang, antara lain:
a. Usia
Usia berpengaruh terhadap daya tangkap dan pola pikir
seseorang. Semakin bertambah usia akan semakin berkembang pula
daya tangkap dan pola pikirnya, sehingga pengetahuan yang
diperolehnya semakin membaik.
b. Lingkungan
Lingkungan merupakan salah satu faktor yang mempengaruhi
pengetahuan seseorang. Lingkungan memberikan pengaruh pertama
bagi seseorang, di mana seseorang dapat mempelajari hal-hal yang baik
dan juga hal-hal yang buruk tergantung pada sifat kelompoknya. Dalam
lingkungan seseorang akan memperoleh pengalaman yang akan
berpengaruh pada cara berpikir seseorang.
c. Sosial budaya
Sosial budaya mempunyai pengaruh pada pengetahuan
seseorang. Seseorang memperoleh suatu kebudayaan dalam
hubungannya dengan orang lain, karena hubungan ini seseorang
mengalami suatu proses belajar dan memperoleh suatu pengetahuan.
25
d. Pendidikan
Menurut Notoatmodjo (1997), pendidikan adalah suatu
kegiatan atau proses pembelajaran untuk mengembangkan atau
meningkatkan kemampuan tertentu sehingga sasaran pendidikan itu
dapat berdiri sendiri.
e. Informasi
Menurut Wied Hary A. (1996), informasi akan memberikan
pengaruh pada pengetahuan seseorang. Meskipun seseorang memiliki
pendidikan yang rendah tetapi jika ia mendapatkan informasi yang baik
dari berbagai media misalnya televisi, radio atau surat kabar, maka hal
itu akan dapat meningkatkan pengetahuan seseorang.
f. Pengalaman
Pengalaman pribadi pun dapat digunakan sebagai upaya untuk
memperoleh pengetahuan. Hal ini dilakukan dengan cara mengulang
kembali pengalaman yang diperoleh dalam memecahkan permasalahan
yang dihadapi pada masa lalu (Notoatmodjo, 1997 dalam
Rahmahayani, 2010)
2. Konsep Perilaku Kesehatan
Perilaku kesehatan manusia adalah refleksi dari berbagai gejala
kejiwaan seperti pengetahuan, persepsi, minat, keinginan dan sikap.
Perilaku kesehatan dalam konteks sosial budaya bersifat hipotesis antara
orientasi kesehatan atau perilaku dengan hubungan sosial atau struktur
26
kelompok (Muzaham, 1995: 44). Model Suchman membahas mengenai
pola sosial dari perilaku sakit yang tampak pada cara orang mencari,
menemukan dan melakukan perawatan medis.
Berdasarkan beberapa uraian umum diatas, penulis menggunakan
konsep perilaku sehat WHO untuk menganalisis hasil penelitian, karena
telah mampu mencakup faktor internal maupun eksternal. Konsep perilaku
kesehatan dari WHO lebih luas dibandingkan dengan definisi medis,
WHO melihat bahwa perilaku dipengaruhi oleh keadaan individu, kondisi
sosial, dan bukan hanya tentang mencegah sakit serta mengobati penyakit.
WHO (1984), menganalisis bahwa yang menyebabkan seseorang
itu berperilaku ada empat alasan pokok, yaitu :
a. Pemikiran dan perasaan Bentuk pemikiran dan perasaan ini adalah
pengetahuan, kepercayaan, sikap dan lain-lain.
b. Orang penting sebagai referensi Apabila seseorang itu penting bagi
kita, maka apapun yang ia katakan dan lakukan cendrung untuk kita
contoh. Orang inilah yang dianggap kelompok referensi seperti :
guru, kepala suku dan lain-lain.
c. Sumber-sumber daya, misalnya : waktu, uang, tenaga kerja,
ketrampilan dan pelayanan. Pengaruh sumber daya terhadap perilaku
dapat bersifat positif maupun negatif.
27
d. Kebudayaan perilaku normal, kebiasaan, nilai-nilai dan pengadaan
sumber daya di dalam suatu masyarakat akan menghasilkan suatu
pola hidup yang disebut kebudayaan. Perilaku yang normal adalah
salah satu aspek dari kebudayaan dan selanjutnya kebudayaan
mempunyai pengaruh yang dalam terhadap perilaku.
Uraian di atas dapat dilihat bahwa, alasan seseorang berperilaku.
Perilaku yang sama di antara beberapa orang dapat berbeda-beda
penyebab atau latar belakangnya. Perilaku yang optimal akan memberi
dampak pada status kesehatan yang optimal juga. Perilaku yang optimal
adalah seluruh pola kekuatan, kebiasaan pribadi atau masyarakat, baik
secara sadar ataupun tidak yang mengarah kepada upaya pribadi atau
masyarakat untuk menolong dirinya sendiri dari masalah kesehatan. Pola
kelakuan/ kebiasaan yang berhubungan dengan tindakan promotif,
preventif harus ada pada setiap pribadi atau masyarakat.
3. Konsep Food and Culture
Aktivitas makan tidak semata-mata dipandang sebagai aktivitas
fisik manusia untuk memenuhi kebutuhan nalurinya seperti rasa lapar,
tetapi juga menyangkut aspek budaya makan pada masyarakat. Suatu
kelompok masyarakat melalui mitos-mitos yang beredar di masyarakat
akan mengijinkan masyarakatnya memakan makanan yang boleh dimakan
dan makanan yang tidak boleh dimakan, ijin tersebut seolah-olah menjadi
28
pengesahan yang muncul dalam berbagai peraturan yang sifatnya
normative. Munculnya pandangan tentang makanan yang boleh atau tidak
boleh dimakan menimbulkan kategori “bukan makanan” sebagai sebutan
makanan yang tidak boleh dimakan (Foster dan Anderson, 2006: 313).
Terdapat juga pandangan yang membedakan antara dua istilah
kategori makanan yaitu nutriment (nutriment) dan makanan (food).
Nutriment (nutriment) adalah suatu konsep biokimia, suatu zat yang
mampu untuk memelihara dan menjaga kesehatan organisme yang
menelannya. Makanan (food) adalah suatu konsep budaya, yang
sesungguhnya mengatakan “zat ini sesuai bagi kebutuhan gizi
masyarakat” (Foster dan Anderson, 2006: 313-314).
Foster dan Anderson (2006: 315) mengemukakan bahwa kesukaan
pribadi merupakan kenyataan lain yang juga membatasi keragaman
makanan yang dikonsumsi. Pendapat ini bertolak belakang dengan
anggapan bahwa tidak ada individu dalam setiap kelompok masyarakat
yang tidak ingin menikmati semua kebutuhan (makanan) yang tersedia
dan dapat disediakan. Pengalaman dan pembelajaran sejak masa kecil
hingga dewasa akan memengaruhi selera makan, dan tidak semua
makanan yang dikenal individu dalam kebudayaan merupakan
kesukaannya.
Foster dan Anderson (2006: 315) juga menjelaskan tentang
kebiasaan makan yang terbukti merupakan hal yang paling menentang
29
perubahan di antara semua kebiasaan. Sejak usia muda, seseorang telah
dihadapkan pada pemilihan makanan yang disukai dan tidak disukai,
kepercayaan terhadap jenis makanan yang dapat dimakan dan yang tidak
dapat dimakan, serta keyakinan dalam hal makanan yang berhubungan
dengan kesehatan dan ritual.
Menurut Foster dan Anderson (2006: 315) dalam setiap kelompok,
makanan diklasifikasikan dengan cara-cara yang berbeda-beda, salah
satunya dalam keadaan sehat dan menurut nilai-nilai simbolik serta ritual
masyarakat yang ditinggalinya. Pertimbangan status juga memainkan
peranan yang penting, terutama dalam merubah kebiasaan makanan
seseorang. Secara culture, terdapat aturan dan nilai mengenai makanan
yang antara lain meliputi pemilihan bahan makanan, konsep makanan,
waktu makan, jenis makan, dan etika makan (Foster dan Anderson, 2006:
317).
Foster dan Anderson (2006: 317) Klasifikasi makanan yang paling
tersebar luas dan yang penting kaitannya dengan kesehatan adalah
dikotomi “panas-dingin”. Kualitas apapun yang diberikan kepada setiap
makanan adalah bahwa melalui keseimbangan makanan yang bijaksana
dan penghindaran jumlah yang berlebihan antara panas dan dingin,
kesehatan akan dapat dipertahankan sebaik-baiknya. Masyarakat
mengklasifikasikan makanan berdasarkan dengan keadaan sehat dan sakit
dan tingkat siklus kehidupan seseorang. Salah satu pengklasifikasian
30
makanan yaitu tentang pantangan-pantangan makanan pada saat sebelum
dan sesudah melahirkan. Dikotomi panas-dingin kadang-kadang
membawa masalah gizi yang serius pada saat kehamilan (Foster dan
Anderson, 2006: 317).
Tujuan pemilihan makanan yang baik selama kehamilan adalah
untuk menjaga janinnya supaya tetap dalam keadaan sehat sampai proses
kelahiran, karena melakukan pemilihan makanan adalah salah satu cara
untuk mencapai keseimbangan tubuh selama kehamilan (Foster dan
Anderson, 2006: 317). Penelitian ini mencoba menganalisis pemilihan
makanan pada ibu hamil di Pucakwangi menggunakan konsep food and
culture. Penulis akan menjelaskan tentang kebiasaan makan ibu hamil di
sana, pemilihan makanan yang dilakukan bersadarkan sudut pandang
budaya.
31
C. Kerangka Berfikir
Kerangka pikir merupakan sebuah analogi dari alur penelitian yang
dilakukan oleh peneliti untuk menggambarkan pemikiran dan gagasan yang
ingin disampaikan, agar dapat sesuai dengan tujuan penelitian. Kerangka
berpikir yang menjadi gambaran penelitian ini adalah sebagai berikut:
Bagan 1. Kerangka berfikir
Berdasarkan bagan 1 kerangka berfikir di atas dapat dijelaskan bahwa
penelitian ini dilakukan di Kecamatan Pucakwangi Kabupaten Pati.
Pemilihan makanan
Pengetahuan ibu hamil
tentang cara memilih
makanan
Perilaku ibu hamil
dalam pemilihan
makanan
Konsep Perilaku
kesehatan
Masyarakat Pucakwangi
Konsep
Pengetahuan
Ibu hamil
Konsep Food and Culture
32
Masyarakat menempatkan pemilihan makanan tidak hanya sebagai peristiwa
biologis, tetapi juga sebagai aktivitas budaya, hingga manusia mampu
membuat persepsinya masing-masing mengenai pemilihan makanan.
Pemilihan makanan menjadi perilaku yang bersifat sosial dan budaya,
sehingga menunjang kebutuhan energi sebagai aktivitas manusia. Salah
satunya adalah pada ibu hamil di Pucakwangi.
Fokus penelitian yang akan diteliti yaitu mengenai perilaku kesehatan
ibu hamil dalam pemilihan makanan. Perilaku kesehatan ibu hamil ini ada dua
hal yang akan menjadi kajian penelitian yaitu bagaimana pengetahuan ibu
hamil dalam pemilihan makanan dan bagaimana perilaku kesehatan ibu hamil
dalam pemilihan makanan untuk kesehatan ibu dan janinnya. Dua hal tersebut
dianalisis menggunakan konsep-konsep antropologi kesehatan yang menjadi
pedoman dalam penelitian. Konsep yang digunakan dalam penelitian ini
adalah konsep perilaku kesehatan dari WHO, konsep pengetahuan dari Blum
dan konsep food and culture dari Foster dan Anderson. Kedua konsep tersebut
akan digunakan dalam menganalisis rumusan masalah tersebut.
145
BAB V
PENUTUP
A. Kesimpulan
Berdasarkan hasil pembahasan penelitian pada skripsi ini, maka dapat
ditarik kesimpulan sebagai berikut:
1. Ibu hamil di Pucakwangi memiliki banyak pengetahuan tentang makanan,
salah satunya yaitu pengetahuan mengenai pemilihan makanan.
Pengetahuan ibu hamil mengenai makanan dipengaruhi oleh berbagai
informasi yang diterima dari luar, yaitu orang tua, bidan dan internet.
Perbedaan informasi antara orang tua, bidan dan internet, membuat ibu
hamil merasa dilema dan bingung dengan apa yang sebenarnya
dikonsumsi sehari-hari. Kebingungan yang dirasakan oleh ibu hamil
membuat lunturnya kepercayaan ibu hamil mengenai makanan.
Kepercayaan yang sudah mulai luntur yaitu kepercayaan mengenai
pantangan makanan.
2. Perilaku yang utuh ditentukan oleh pengetahuan, pikiran, keyakinan dan
emosi yang memegang peranan sangat penting. Makanan baik yang
diketahui oleh ibu hamil, tidak dilakukannya ketika makanan tersebut
tidak diijinkan makan oleh budaya. Ibu hamil di Pucakwangi melakukan
pemilihan makanan sesuai yang diinginkan orang tua, karena rasa takut
dan ingin menghormati orang tua. Salah satu perilaku yang dilakukan oleh
ibu hamil yaitu menghindari makanan yang dipantang. Pantangan
146
makanan yang ada dalam budaya masyarakat dapat mengurangi
keberagaman makanan yang dikonsumsi oleh ibu hamil di Pucakwangi.
B. Saran
Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan serta kesimpulan yang
telah dijelaskan, berikut ini adalah saran yang diharapkan dapat menjadi
masukan dan pertimbangan di dalam pemberian motivasi, yaitu sebagai
berikut:
1. Bagi ibu hamil, berbagai informasi yang diterima melalui internet belum
semuanya dapat dipercaya. Tidak semua situs yang ada di internet berasal
dari ahli kesehatan. Perlu adanya kecermatan dalam membaca segala
artikel tentang kesehatan kehamilan di internet, supaya pengetahuan ibu
hamil bertambah banyak dan semakin baik.
2. Bagi Dinas Kesehatan, adanya berbagai informasi yang telah didapatkan
oleh ibu hamil, baik dari orang tua, internet, dan bidan akan membuat ibu
hamil merasa bingung. Kebingungan ibu hamil mengenai konsumsi
makanan yang harusnya dimakan perlu dihilangkan, salah satunya dengan
cara mengadakan edukasi atau sosialisasi. Edukasi atau sosialisasi tersebut
tidak hanya ditujukan bagi ibu hamil tetapi juga untuk lingkungan sekitar
ibu hamil, supaya ada kesamaan pandangan informasi antara orang tua dan
ibu hamil.
147
DAFTAR PUSTAKA
Afrizal. 2015. Metode Penelitian Kualitatif. Jakarta: Raja Grafindo Persada.
Ahimsa-Putra, Heddy Shri. 2005. Masalah Kesehatan dalam kajian Ilmu Sosial Budaya. Yogyakarta: KEPEL-Press.
Almatsier, Sunita. 2009. Prinsip Dasar Ilmu Gizi. Jakarta: PT. Gramedia Pustaka
Utama.
Apomfires, Frans. 2002. Makanan Pada Komuniti Adat Jae: Catatan Sepintas-Lalu
Dalam Penelitian Gizi. Jurnal Papua, Vol. 1 No.2. Hal. 1-9.
Arikunto, S. 2006. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktek. Jakarta: Rineka
Cipta.
Benih, ade. 2014. Sosiologi Kesehatan. Yogyakarta: Nuha Medika.
Chambell, Doris. 2007. How Much do Pregnant Women Need to Eat-Should We
Intervene. Journal Maternal and Child Nutrition. Hal 71-73.
Damayanti, Rinda dan Rimbawan. 2016. Pengetahuan, Persepsi, dan Sikap Ibu Hamil
Terhadap Klaim Gizi Kaitannya dengan Keputusan Pembelian Produk Susu
Ibu Hamil. Jurnal Gizi Pangan. Bogor: Departemen Gizi Masyarakat. Hal
11(1):1-8
Ekwochi, Uchenna et al. 2016. Food Taboos and Myths in South Eastern Nigeria:
The Belief and Practice of Mothers in the Region. Journal of Ethnobiology and Ethnomedicine, 10.1186/s13002-016-0079-x
Emzir. 2012. Metodologi Penelitian Kualitatif (ANALISIS DATA). Jakarta:
RajaGrafindo Persada.
Faisal, sanapiah. 2010. Format-Format Penelitian Sosial. Jakarta: Rajawali Pers.
Foster dan Anderson. 2006. Antropologi Kesehatan. Jakarta: UI-Press.
Hasanah, Deuis Nurul et al. 2013. Kebiasaan Makan Menjadi Salah Satu Penyebab
Kekurangan Energi Kronis (KEK) pada Ibu Hamil di Poli Kebidanan
RSI&A Lestari Cirendeu Tangerang Selatan.
Helman, Cecil. 1986. Culture, Health and illness. England: john Wright & Sons
Publising, Pp.23-41.
148
Higginbottom, G.M.A et al. 2011. Food Choices and Practices During Pregnancy of
Immigrant and Aboriginal Women in Canada: a Study Protocol. BMC Pregnancy and Childbirth, 11:100/1471-2393.
Higginbottom, G. M. A et al. 2016. Understanding South Asian Immigrant Woman’s Food Choices In The Perinatal Period. Journal Woman’s Health and Wellness. Volume 2, issue 1 ISSN: 2474-1353.
Higginbottom, G. M. A et al. 2014. Food Choices and Practices During Pregnancy of
Immigrant women with High-Risk Pregnancies in Canada: a Pilot Study.
BMC pregnancy and Childbirth, 14:370/1471-2393.
Hutchinson, A.D. et al. 2017. Understanding Maternal Dietary Choices During
Pregnancy: The Role Of Social Norms And Mindful Eating. Appetite, doi:
10.1016/j.appet.2017.02.004.
Juffrie, Muhammad dan Dewi Astuti. 2014. Pola Makan dan Pantangan Makan tidak
Berhubungan dengan Kekurangan Energi Kronis Pada Ibu Hamil. Dalam Gizi dan Dietetik Indonesia, Vo. 2, No. 3.
Lestari, Titin Maya Puji. 2015. Perilaku Ibu Hamil dalam Menjaga Kesehatan
Kehamilan di Desa Pasar Baru Kecamatan Pangean Kabupaten Kuantan
Singingi. Dalam JOM FISIP, Vol. 2 No. 2. Pekanbaru: Bina Widya.
Kalangie, Nico. S. 1994. Kebudayaan dan Kesehatan. Jakarta: PT. Kesaint Blanc
Indah Corp.
Koentjaraningrat. 1994. Kebudayaan Jawa. Jakarta: Balai Pustaka.
Koentjaraningrat. 2010. Sejarah Teori Antropologi I. Jakarta: UI-Press.
Koentjaraningrat. 2009. Pengantar Ilmu Antropologi. Jakarta: Rineka Cipta.
Kusmini, Rianayati. 2013. Ilmu Pengetahuan dan Perilaku Manusia (B.F. Skinner). Yogyakarta: Pustaka Pelajar.
Maulana, Nova. 2014. Buku Ajar Sosiologi dan Antropologi Kesehatan. Yogyakarta:
Nuha Medika.
Mohamad, Maznorila and Chong Yee Ling. 2016. Food Taboos of Malay Pregnant
Women Attending Antenatal Check-up at the Maternal Health Clinic in
Kuala Lumpur. Integrative food, Nutrition, and Metabolism. Vol. 3(1):262-
267.
Mubarak, Wahid Iqbal dan Nurul Cahyati. 2009. Ilmu Kesehatan Masyarakat: Teori dan Aplikasi. Jakarta: Salemba Medika.
149
Murkoff, Heidi et al. 2006. Kehamilan (Apa Yang Anda Hadapi Bulan Per Bulan). Jakarta: Penerbit Arcan.
Muzaham, Fauzi. 1995. Memperkenalkan Sosiologi Kesehatan. Jakarta: UI-Press.
Notoatmodjo, Soekidjo. 1997. Ilmu Kesehatan Masyarakat Prinsip-Prinsip Dasar.
Jakarta: Rieneka Cipta.
___________________. 2003. Pendidikan dan Perilaku Kesehatan. Jakarta: PT.
Rineka Cipta.
___________________. 2005. Metodologi Penelitian Kesehatan. Jakarta: PT.
RINEKA CIPTA.
___________________. 2007. Promosi Kesehatan dan Ilmu Perilaku. Jakarta:
Rineka Cipta.
___________________. 2012. Promosi Kesehatan dan Ilmu Perilaku. Jakarta:
Rineka Cipta.
___________________. 2013. Ilmu Kesehatan Masyarakat: Prinsip-Prinsip Dasar.
Jakarta: Rineka Cipta.
Patton, Michael Quinn. 2002. Qualitative Research and Evaluation Methods (3 edition). California: Sage Publication.
Perumal, Nandita et al. 2013. Health and Nutrition Knowledge, attitudes and practices
of Prenagnant Women Attending and Not Attending ANC Clinics In Western
Kenya: a Cross-sectional Analysis. BMC Pregnancy and Childbirth. 146 (13)
1471-2393.
Petersen, Sandra Denise Kunz. 2012. Diet and Eating Habits at the transition to
Motherhood: Influencing factors, Self-Developed coping Strategies and How
the Public and Private Sector Can Support the Maintenance of a Healthy
Diet. Bussiness and Social Sciences, AARHUS university.
Praditama, Agustina Dian. 2013. Pola Makan Pada Ibu Hamil dan Pasca Melahirkan
di Desa Tiripan, Kecamatan Berbek, Kabupaten Nganjuk. Jurnal UNAIR.
Vol. 4, No. 2. Halaman 1-16.
Pratama, Ryan Kendi. 2013. Pengaruh Pendidikan Kesehatan Terhadap Perubahan
Pengetahuan, Sikap, dan Perilaku Tentang Kebiasaan Berperilaku Hidup
Bersih dan Sehat Siswa SDN 1 MANDONG. Jurnal FISIP UNDIP. Hal. 24-
35.
150
Pratiwi, Niniek Lely. 2013. Pemberdayaan Masyarakat dan Perilaku Kesehatan (Teori dan Praktek). Surabaya: Airlangga University Press (AUP).
Putra, Aldo Pandega. 2014. Dilema Makanan Pada Ibu Hamil di Detusoko, Ende,
Nusa Tenggara Timur. Jurnal Jantra, Vol. 9, No. 1. Halaman 19-28.
Rahmahayani. 2010. Tingkat Pengetahuan Ibu Hamil tentang Pemberian Asi di Klinik Raskita Binjai. Medan: Fakultas Kedokteran Sumatera Utara.
Riang’a, Roselyter Monchari et al. 2017. Food Beliefs and practices among the Kalenjin pregnant women in rural Uasin Gishu County, Kenya. Journal of Ethnobiology and Ethnomedicine. 13:29/s13002-017-0157-8.
Rumdasih, Yuyum. 2004. Gizi dalam Kesehatan Reproduksi. Jakarta: EGC.
Sciortio, rosalia. 1999. Menuju kesehatan madani. Yogyakarta: Pustaka Pelajar.
Schwarzer, R. Fuchs R. 1996. Self-efficacy and Health Behaviors, in: Conner. M.
norman P (Eds.). Predicting Health Behaviour. Open University Press.
Buckingham, pp.163-196.
Sutrisno, Mudji. 2005. Teori-teori Budaya. Yogyakarta: Kanisius.
Strauss, Anselm dan Juliet Corbin. 2007. Dasar-dasar Penelitian Kualitatif (Tatalangkah dan Teknik-Teknik Teorisasi Data). Yogyakarta: Pustaka
Pelajar.
Suryawati, Chriswardani. 2007. Faktor Sosial Budaya dalam Praktik Perawatan
Kehamilan, Persalinan, dan Pasca Persalinan (Studi di Kecamatan Bangsri
Kabupaten Jepara). Jurnal Promosi Kesehatan Indonesia, Vo. 2, No. 1.
Semarang: Universitas Diponegoro.
Susanti, Aisyah et al. 2013. Budaya Pantang Makan, Status Ekonomi, dan
Pengetahuan Zat Gizi Ibu Hamil pada Ibu Hamil Trimester III dengan Status
Gizi. Jurnal JIKK, Vol. 4, No. 1.
Torjussen, Hanne et al. 2012. Food Patterns and Dietary Quality Associated with
Organic Food Consumtion During Prenancy; Data From a Large Cohort of
Prenant Women in Norway. BMC Public Health. 612 (12) 1471-2458.
Ulber, Silalahi. 2009. Metode Penelitian Sosial. Bandung: PT. Refika Aditama.
Umniyati, Syarifah dan dr. Zarfiel Tafal. 2013. Hubungan Pengetahuan Gizi, Sikap,
Pola Makan dan Tingkat Stress Ibu Hamil dengan Kenaikan Berat Badan Ibu