Perhitungan Jumlah Trombosit, Pem. Bt & Ct Fix

20
PRAKTIKUM I PERHITUNGAN JUMLAH TROMBOSIT I. Metode a. Direct (langsung) b. Indirect (tidak langsung)/ metode fonio II. Tujuan pemeriksaan Untuk menghitung jumlah trombosit dalam darah III. Prinsip pemeriksaan a. Metode Direct Darah diencerkan dalam pipet thoma eritrosit, kemudian dimasukkan ke dalam kamar hitung . Jumlah trombosit dihitung dalam volume tertentu, dengan menggunakan faktor konversi jumlah trombosit per l darah dapat diperhitungkan. b. Metode Indirect (fonio) Darah ditambahkan larutan MgSO 4 14 % kemudian dibuat apusan lalu dicat dengan Wright atau Giemsa. Periksa di bawah mikroskop perbesaran 40x, jumlah trombosit dihitung per jumlah eritrosit atau dalam 1000 eritrosit. IV. Dasar teori Trombosit adalah pragmen atau kepingan- kepingan tidak berinti dari sitoplasma megakariosit yang berukuran 1-4 mikron dan beredar dalam sirkulasi darah

Transcript of Perhitungan Jumlah Trombosit, Pem. Bt & Ct Fix

Page 1: Perhitungan Jumlah Trombosit, Pem. Bt & Ct Fix

PRAKTIKUM I

PERHITUNGAN JUMLAH TROMBOSIT

I. Metode

a. Direct (langsung)

b. Indirect (tidak langsung)/ metode fonio

II. Tujuan pemeriksaan

Untuk menghitung jumlah trombosit dalam darah

III. Prinsip pemeriksaan

a. Metode Direct

Darah diencerkan dalam pipet thoma eritrosit, kemudian dimasukkan ke dalam

kamar hitung . Jumlah trombosit dihitung dalam volume tertentu, dengan

menggunakan faktor konversi jumlah trombosit per l darah dapat

diperhitungkan.

b. Metode Indirect (fonio)

Darah ditambahkan larutan MgSO4 14 % kemudian dibuat apusan lalu dicat

dengan Wright atau Giemsa. Periksa di bawah mikroskop perbesaran 40x,

jumlah trombosit dihitung per jumlah eritrosit atau dalam 1000 eritrosit.

IV. Dasar teori

Trombosit adalah pragmen atau kepingan- kepingan tidak berinti dari

sitoplasma megakariosit yang berukuran 1-4 mikron dan beredar dalam sirkulasi

darah selama 10 hari. Trombosit memiliki peran dalam sistem hemostatis, suatu

mekanisme faal tubuh untuk melindungi diri terhadap kemungkinan perdarahan

atau kehilangan darah. Fungsi utama trombosit adalah melindungi pembuluh

darah terhadap kerusakan endotel akibat trauma- taruma kecil yang terjadi sehari-

hari dan mengawali penyembuhan luka pada dinding pembuluh darah. Mereka

membentuk sumbatan dengan jalan adhesi (perlekatan trombosit pada jaringan

sub-endotel pada pembuluh darah yang luka) dan agregasi (perlekatan antar sel

trombosit).Orang-orang dengan kelainan trombosit, baik kualitatif maupun

kuantitatif, sering mengalami perdarahan-perdarahan kecil di kulit dan permukaan

Page 2: Perhitungan Jumlah Trombosit, Pem. Bt & Ct Fix

mukosa yang disebut ptechiae, dan tidak dapat mengehentikan perdarahan akibat

luka yang disengaja maupun yang tidak disengaja. Agar dapat berfungsi dengan

baik, trombosit harus memadai dalam kuantitas (jumlah) dan kualitasnya.

Pembentukan sumbat hemostatik akan berlangsung dengan normal jika jumlah

trombosit memadai dan kemampuan trombosit untuk beradhesi dan beragregasi

juga bagus.

Beberapa uji laboratorium yang digunakan untuk menilai kualitas trombosit

adalah agregasi trombosit, retensi trombosit, retraksi bekuan, dan antibody anti

trombosit. Sedangkan uji laboratorium untuk menilai kuantitas trombosit adalah

masa perdarahan (bleeding time) dan hitung trombosit. Hitung trombosit dapat

dilakukan secara langsung dan tidak langsung . Pada hitung trombosit secara

langsung (Rees-Ecker), darah diencerkan ke dalam larutan yang mengandung

Brilliant Cresyl Blue sehingga trombosit tercat biru muda. Sel trombosit dihitung

dengan menggunakan kamar hitung standar dan mikroskop. Secara mikroskopik

trombosit tampak refraktil dan mengkilat berwarna biru muda/lila lebih kecil dari

eritrosit serta berbentuk bulat, lonjong atau koma tersebar atau bergerombol. Cara

ini memiliki kesalahan sebesar 16-25%, penyebabnya karena faktor teknik

pengambilan sampel yang menyebabkan trombosit bergerombol sehingga sulit

dihitung, pengenceran tidak akurat dan penyebaran trombosit yang tidak merata.

Hitung trombosit secara tidak langsung, yaitu dengan menghitung jumlah

trombosit pada sediaan apus darah yang telah diwarnai. Cara ini menggunakan

sediaan apus darah yang diwarnai dengan pewarna Wright, Giemsa atau May

Grunwald. Sel trombosit dihitung pada bagian sediaan dimana eritrosit tersebar

secara merata dan tidak saling tumpang tindih. Metode hitung trombosit tak

langsung adalah metode Fonio yaitu jumlah trombosit dibandingkan dengan

jumlah eritrosit, sedangkan jumlah eritrosit itulah yang sebenarnya dihitung. Cara

ini sekarang tidak digunakan lagi karena tidak praktis, dimana selain menghitung

jumlah trombosit, juga harus dilakukan hitung eritrosit. Penghitungan trombosit

secara tidak langsung yang menggunakan sediaan apus dilakukan dalam 10 lpmi x

2000 atau 20 lpmi x 1000 memiliki sensitifitas dan spesifisitas yang baik untuk

populasi trombosit normal dan tinggi (trombositosis). Korelasinya dengan metode

otomatis dan bilik hitung cukup erat. Sedangkan untuk populasi trombosit rendah

(trombositopenia) di bawah 100.000 per mmk, penghitungan trombosit dianjurkan

dalam 10 lpmi x 2000 karena memiliki sensitifitas dan spesifisitas yang baik.

Page 3: Perhitungan Jumlah Trombosit, Pem. Bt & Ct Fix

V. Alat dan Reagensia

a. Metode direct

1. Alat

Pipet thoma eritrosit

Kamar hitung improved naubauer

Mikroskop

2. Reagensia

Larutan Rees –Ecker

Darah vena

EDTA

Kapas + alkohol

b. Metode indirect

1. Alat

Objek gelas

Mikroskop

Lampu bunsen

Bak pewarna

2. Reagensia

Cat Wright/ Cat Giemsa

Darah vena/ kapiler

MgSO4 14%

EDTA

Metanol

Larutan penyangga pH 6,4

Aquadest

VI. Cara Kerja

a. Metode Direct

1. Isaplah darah EDTA sampai pada garis tanda 0,5 tepat.

2. Hapuslah kelebihan darah yang melekat pada ujung pipet.

Page 4: Perhitungan Jumlah Trombosit, Pem. Bt & Ct Fix

3. Masukkan ujung pipet dalam larutan Rees-Ecker sambil menahan darah pada

garis tanda tadi jangan sampai keluar. Pipet dipegang dengan sudut 45 derajat dan

larutan Rees-Ecker diisap perlahan-lahan sampai tanda 101. Jangan sampai ada

gelembung udara.

4. Angkatlah pipet dari dalam cairan, tutup dengan ujung jari, lalu lepaskan karet

penghisap.

5. Kocoklah pipet itu selama 15-30 detik. Jika tidak segera dihitung letakkanlah

dalam sikap horizontal.

6. Letakkanlah kamar hitung yang bersih benar dengan kaca penutupnya terpasang

mendatar di atas kamar hitung.

7. Buang cairan yang ada dalam pipet 3-4 tetes dan segeralah sentuhkan ujung pipet

itu dengan sudut 30 derajat pada permukaan kamar hitung dengan menyinggung

pinggir kaca penutup.

8. Periksa di bawah mikroskop dengan pembesaran 40 x.

9. Aturlah fokus mikroskop, hitunglah semua trombosit yang terdapat dapat 25

bidang sedang yang tersusun dari 16 bidang kecil.

b. Metode Indirect

Pulasan Wright

1. Teteskan darah yang sudah dicampur dengan MgSO4 (perbandingan darah:

MgSO4 = 1:4) di atas objek gelas, tunggu hingga kering.

2. Letakan sediaan yang akan dipulas di atas rak tempat memulas dengan lapisan

darahnya ke atas.

3. Teteskan ke atas sediaan itu 20 tetes larutan Wright (untuk sediaan di atas

kaca penutup 5 tetes). Biarkan selama dua menit agar sediaan direkat dalam

waktu itu.

4. Teteskan kemudian sama banyaknya larutan penyanggah pH 6,4 ke atas

sediaan itu dan biarkan selama 5 12 menit.

5. Siramlah sediaan itu dengan air suling, mula-mula perlahan-lahan (untuk

membuang zat warna yang teraoung di atas) kemudian keras-keras untuk

membersihkan sediaan itu dari kotoran.

6. Taruhlah sediaan itu dalam sikap vertical agar mengering pada udara.

Page 5: Perhitungan Jumlah Trombosit, Pem. Bt & Ct Fix

Pulasan Giemsa

1. Teteskan darah yang sudah dicampur dengan MgSO4 (perbandingan darah:

MgSO4 = 1:4) di atas objek gelas, tunggu hingga kering.

2. letakan sediaan yang akan dipulas di atas rak tempat memulas dengan lapisan

darah ke atas.

3. Teteskan sekian banyak metilaolkohol ke atas sediaan itu, sehingga bagian

yang terlapis darah tertutup seluruhnya. Biarkan selama 5 menit atau lebih

lama.

4. Tuanglah kelebihan metilalkohol dari kaca.

5. Liputilah sediaan itu dengan Giemsa yang telah diencerkan dengan larutan

penyanggah dan biarkan selama 20 menit.

6. letakan sedian dalam sikap vertical dan biarkan mengering pada udara.

VII. Hasil dan Perhitungan

Nama :

Umur :

Jenis Kelamin :

Page 6: Perhitungan Jumlah Trombosit, Pem. Bt & Ct Fix

a. Metode Direct

Kamar Hitung Improved Naubauer Perbesaran 40 x.

Perhitungan Jumlah Trombosit

Luas : 5 x 5 (1/5 x 1/5) mm2

Tinggi : 0,1 mm

Volume : 0,1 mm3

Pengenceran : 200x

Jumlah trombosit

= (1/0,1) x P x N

= (1/0,1) x 200 x N

= 2000N / µl darah

b. Metode Indirect

Perbesaran 100x dengan oil immersi

Didapatkan jumlah trombosit = ....

∑ trombosit = n x ∑ eritrosit

1000

= ...../ µl darah

VIII. Nilai Normal Trombosit

150.000 – 450.000 / ul darah

Page 7: Perhitungan Jumlah Trombosit, Pem. Bt & Ct Fix

IX. SEBAB HASIL MENINGKAT ATAU MENURUN

Dikatakan trombositopenia ringan apabila jumlah trombosit antara 100.000

– 150.000/mm3 darah.

Apabila jumlah trombosit kurang dari 60.000 /mm3 darah, maka akan

cenderung terjadi perdarahan.

Jika jumlah trombosit di atas 40.000 /mm3 darah, biasanya tidak terjadi

perdarahan spontan, tetapi dapat terjadi perdarahan setelah trauma.Jika

terjadi perdarahan spontan kemungkinan fungsi trombosit terganggu atau

ada gangguan pembekuan darah.

Bila jumlah trombosit kurang dari 40.000 /mm3 darah, biasanya terjadi

perdarahan spontan

Bila jumlahnya kurang dari 10.000/ mm3 darah, perdarahan akan lebih

berat.

Dilihat dari segi klinik, penurunan jumlah trombosit lebih memerlukan

perhatian daripada kenaikannya (trombositosis) karena adanya resiko

perdarahan.

X. Kesimpulan

Page 8: Perhitungan Jumlah Trombosit, Pem. Bt & Ct Fix

PRAKTIKUM II

BLEEDING TIME & CLOTTING TIME

I. Metode

a. Bleeding Time : metode Ivy dan metode Duke

b. Clotting Time : metode Lee & White

II. Tujuan

- Untuk mengetahui teknik-teknik dalam faal homeostasis

- Untuk mengetahui waktu yang terukur sejak timbulnya sampai berhentinya

perdarahan (Bleeding Time)

- Untuk mengetahui waktu yang diperlukan darah untuk membeku (Clotting Time)

III. Prinsip Pemeriksaan

a. Bleeding time

Metode Ivy

Manset tekanan darah dipasang di lengan pasien di atas siku, tekanan dinaikkan

dan dipertahankan konstan sesuai prosedur. Satu (atau dua) insisi standard dibuat

dipermukaan volar lengan bawah. Lama waktu yang dibutuhkan untuk

berhentinya perdarahan dicatat sebagai Masa Perdarahan (Bleeding time).

Metode Duke

Dibuat luka standar pada daun telinga dan dicatat lama waktu pendarahan.

b. Clotting time

Metode Lee & white

Diambil darah vena dan dimasukkan kedalam tabung reaksi, kemudian dibiarkan

membeku. Selang waktu dari saat pengambilan darah sampai saat darah

membeku dicatat sebagai masa pembekuan.       

 

IV. Dasar teori

a. Bleeding Time

Bleeding time (BT) menilai kemampuan darah untuk membeku setelah adanya luka

atau trauma, dimana trombosit berinteraksi dengan dinding pembuluh darah untuk

membentuk bekuan. Bleeding time digunakan untuk pemeriksaan penyaring

hemostasis primer atau interaksi antara trombosit dan pembuluh darah dalam

Page 9: Perhitungan Jumlah Trombosit, Pem. Bt & Ct Fix

membentuk sumbat hemostatik, pasien dengan perdarahan yang memanjang setelah

luka, pasien dengan riwayat keluarga gangguan perdarahan. Bleeding Time dilakukan

untuk menilai factor-faktor hemostatis yang letakknya extravaskuler dimana keadaan

dinding kapiler dan jumlah trombosit juga berpengaruh.

Ada beberapa metode dalam Bleeding Time yaitu :

Metode Ivy

Metode Ivy adalah format tradisional untuk tes ini. Dalam metode Ivy,

tekanan darah manset ditempatkan di lengan atas dan meningkat sampai 40 mmHg.

Sebuah pisau bedah atau pisau bedah yang digunakan untuk melakukan tusukan luka

di bagian lengan bawah. Perangkat, pisau otomatis pegas paling umum digunakan

untuk membuat potongan berukuran standar. Kawasan ditikam dipilih sehingga tidak

ada vena superfisialis. Ini pembuluh darah, karena ukuran mereka, mungkin kali

pendarahan lagi, terutama pada orang dengan pendarahan cacat. Waktu dari ketika

luka menusuk dibuat sampai pendarahan semua telah berhenti diukur dan disebut

waktu perdarahan (Bleeding Time). Setiap 30 detik, handuk kertas digunakan untuk

membersihkan dari darah. Tes ini selesai ketika pendarahan telah berhenti

sepenuhnya. Tes bleeding Time di lakukan untuk mengetahui aktivitas pembekuan

darah dan mendiagnosa masalah pendarahan.

Metode Duke

Untuk metode Duke, dibuat di kuping telinga atau ujung jari yang ditusuk

untuk menyebabkan perdarahan. Metode Duke menggunakan lanset steril, dengan

lokasi di cuping telinga 1 luka standar, dan memiliki waktu pendarahan normal 1-3

menit. Dengan metode ini, pasien ditusuk dengan jarum atau pisau bedah khusus,

terutama pada cuping atau ujung jari, setelah swabbed dengan alcohol. Tusukan

adalah sekitar 3-4 milimeter. Tiap 30 detik selanjutnya, hisap tetesan darah dengan

kertas saring. Metode ivy menggunakan lanset steril/template tensimeter 40 mmHg,

dengan lokasi di volar lengan bawah 2 luka standar (6×1 mm, jarak 1 cm), dengan

waktu pendarahan normal yaitu 1-7 menit. Seperti dalam metode Ivy, tes ini

waktunya dari awal pendarahan sampai pendarahan benar-benar berhenti. Kerugian

dengan metoda Duke adalah bahwa tekanan pada vena darah di daerah menusuk

tidak konstan dan hasil yang dicapai kurang dapat diandalkan. Keuntungan dengan

metode Duke adalah bahwa bekas luka tidak tetap setelah ujian. Metode lain dapat

menyebabkan bekas luka, garis rambut kecil di mana luka tersebut dibuat. Namun,

ini adalah sebagian besar perhatian kosmetik. Tidak ada persiapan khusus yang

Page 10: Perhitungan Jumlah Trombosit, Pem. Bt & Ct Fix

dibutuhkan pasien untuk tes ini. daerah yang akan ditusuk harus dibersihkan dengan

alkohol. alkohol harus ditinggalkan di kulit cukup lama untuk membunuh bakteri

pada tempat luka. Alkohol harus dikeluarkan sebelum menusuk lengan karena

alkohol akan berdampak buruk hasil tes oleh pembekuan menghambat.

b. Clotting Time

Clotting Time adalah waktu yang di perlukan darah untuk membeku atau

waktu yang di perlukan saat pengambilan darah sampai saat terjadinya pembekuan.

Hal ini menunjukkan seberapa baik platelet berinteraksi dengan dinding pembuluh

darah untuk membentuk pembekuan darah. Trombin waktu membandingkan tingkat

pasien pembentukan gumpalan dengan sampel dari normal plasma dikumpulkan.

Trombin yang ditambahkan pada sampel plasma. Jika plasma tidak segera membeku,

itu berarti kekurangan (fibrinogen kuantitatif) atau cacat kualitatif (fibrinogen

disfungsional). Jika seorang pasien yang menerima heparin( substansi yang berasal

dari bisa ular reptilas)e disebut digunakan bukan trombin. Reptilase memiliki

tindakan yang mirip dengan trombin tetapi tidak seperti trombin tidak dihambat oleh

heparin. Trombin waktu dapat diperpanjang oleh: heparin, produk degradasi fibrin,

antikoagulan lupus. Dalam bidang tes koagulasi, Clotting time adalah salah satu yang

paling prosedural sederhana. Setelah membebaskan plasma dari seluruh darah dengan

sentrifugasi, Trombin yang ditambahkan pada sampel plasma. bekuan ini terbentuk

dan terdeteksi optikal atau mekanis dengan alat koagulasi. Waktu antara penambahan

trombin dan pembentukan gumpalan dicatat sebagai Clotting time.

V. Alat dan Bahan

a. Bleeding Time

Metode Ivy :

1. stopwatch

2. kertas saring

3. tensimeter

4. lancet

5. kapas

6. alkohol 70%

Metode Duke :

1. Hemolet/Lanset

Page 11: Perhitungan Jumlah Trombosit, Pem. Bt & Ct Fix

2. Stop watch

3. Kapas/Tissu

4. Kertas saring dan

5. Alkohol 70%.

b. Clotting Time

1. Tabung reaksi

2. Stopwatch

3. Spuit

4. Kapas alcohol 70%.

5. Turniket

VI. Cara Kerja

a. Bleeding Time

Metode ivy :

1. Pasang tensimeter pada lengan atas pasien pada lipatan atas lengan.

Tekanan diatur 40mmHg, dan tahan supaya konstan.

2. Desinfeksi permukaan lengan kira2 5-7 cm dibawah lipatan.

3. Kulit ditegangkan dengan menarik dari belakang lengan, kemudian tusuk

dengan lancet kedalaman 3mm, bukan diatas jalur vena. Buat luka yang

lain dengan jarak ±2cm dari luka yang pertama. Stopwatch dihidupkan.

4. Selang 30detik, darah dari luka tusukan ditempel dengan pinggiran kertas

saring tanpa menyentuh kulit.

5. Ulangi setiap 30detik pada kertas saring mengelilingi lingkaran.

6. Saat darah berhenti, stopwatch dimatikan dan waktu dicatat.

7. Rata-rata dari kedua luka tusukan dilaporkan sebagai hasil pemeriksaan.

Metode Duke :

1. Cuping telinga pasien didesinfeksi dgn alcohol 70%.

2. Cuping telinga dijepit kuat- kuat dengan ibu jari dan telunjuk tangan kiri

kemudian ditusuk dengan lancet yang cukup dalam, segera stopwatch

dinyalakan.

3. Darah yang keluar ditempel dengan kertas saring pada 30 detik. (kertas

saring tidak boleh menempel pada luka).

Page 12: Perhitungan Jumlah Trombosit, Pem. Bt & Ct Fix

4. Ulangi setiap 30 detik pada daerah kertas saring yang berbeda-beda

mengelilingi tepian lingkaran kertas saring.

5. pada saat darah tidak keluar lagi, matikan stopwatch, catat waktunya.

b. Clotting Time

1. Sediakan 3 tabung reaksi pada rak tabung.

2. Tangan diluruskan dan tidak boleh bengkok dan lengan dikepalkan.

3. Tangan pasien dibersihkan dengan kapas alcohol 70 %.

4. Ambil darah vena. Tuangkan darah tersebut ke dalam tabung reaksi

masing 1 ml (segera jalankan stopwatch pada saat darah tampak dalam

jarum dan lakukan dengan cepat).

5. Mulailah mengamati tabung. Angkat keluar tabung secara tegak lurus lalu

miringkan. Perhatikan darah, masih bergerak atau diam. Lakukan hal ini

pada setiap tabung selang waktu 30 detik sampai terlihat darah dalam

tabung tidak lagi bergerak (sudah membeku).

6. Catat hasil pengamatan.

VII. Sebab Hasil Meningkat & Sebab Hasil Menurun

Bleeding Time memanjang pada gangguan fungsi trombosit atau jumlah

trombosit dibawah 100.000/ mm3. Pemanjangan BT menunjukkan adanya defek

hemostasis, termasuk didalamnya trombositopenia (biasanya dibawah 100.000/ mm3),

gangguan fungsi trombosit heriditer, defek vaskuler kegagalan vasokonstriksi), Von

Willebrand's disease, disseminated intravascular coagulation (DIC), defek fungsi

trombosit (Bernard-Soulier disease dan Glanzmann’s thrombasthenia) , obat-obatan

(aspirin/ ASA, inhibitor siklooksigenase, warfarin, heparin, nonsteroidal anti-

inflammatory drugs (NSAID), beta-blockers, alkohol, antibiotika) dan

hipofibrinogenemia. Trombositopenia akibat defek produksi oleh sumsum tulang

menyebabkan pemanjangan Bleeding Time lebih berat dibandingkan trombositopenia

akibat destruksi berlebih trombosit. Pasien dengan von Willebrand’s disease hasil BT

memanjang karena faktor von Willebrand merupakan trombosit agglutination protein.

Bleeding Time normal tidak menyingkirkan kemungkinan terjadinya perdarahan hebat

pada tindakan invasif.

Page 13: Perhitungan Jumlah Trombosit, Pem. Bt & Ct Fix

VIII. Probandus

Nama :

Umur :

Jenis Kelamin :

IX. Hasil Pemeriksaan

a. Bleeding Time

Metode Ivy

Metode Duke

b. Clotting Time

X. Nilai Normal

a. Bleeding Time

Ivy : 1- 6 menit

Duke : 1-3 menit dengan batas toleransi 3-6 menit

b. Clotting Time

Nilai normal 6 - 14 menit

XI. Kesimpulan