Laporan Trombosit

21
LAPORAN HEMATOLOGI “HITUNG TROMBOSIT” NAMA : AGNES ANGGITA PERMATA SARI NIM : P07134014024 SEMESTER : III KEMENTERIAN KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA POLITEKNIK KESEHATAN DENPASAR JURUSAN ANALIS KESEHATAN TAHUN AKADEMIK 2014/2015

description

Laporan hematologi tentang trombosit

Transcript of Laporan Trombosit

Page 1: Laporan Trombosit

LAPORAN HEMATOLOGI

“HITUNG TROMBOSIT”

NAMA : AGNES ANGGITA PERMATA SARI

NIM : P07134014024

SEMESTER : III

KEMENTERIAN KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA

POLITEKNIK KESEHATAN DENPASAR

JURUSAN ANALIS KESEHATAN

TAHUN AKADEMIK 2014/2015

Page 2: Laporan Trombosit

1.

Tanggal Praktikum: Rabu, 02Desember 2015

Tempat: Laboratorium Hematologi

I. Tujuan

a. Tujuan Umum

1. Mahasiswa dapat memahami cara menghitung jumlah trombosit darah probandus.

2. Mahasiswa dapat menjelaskan cara menghitung jumlah trombosit darah probandus.

b. Tujuan Khusus

1. Mahasiswa dapat melakukan cara menghitung trombosit darah probandus.

2. Mahasiswa dapat mengetahui jumlah trombosit/mm3 darah probandus secara

langsung.

3. Mahasiswa dapat menginterpretasikan hasil jumlah trombosit darah probandus.

II. Metode

Metode yang digunakan pada praktikum perhitungan trombosit adalah cara

langsung (Rees dan Ecker).

III. Prinsip

Darah diencerkan dengan suatu larutan yang mengandung brilliant cresyl blue yang

akan mengenai trombosit menjadi berwarna agak biru muda. Kemudian Trombositnya

dihitung dengan menggunakan kamar hitung.

IV. Dasar Teori

Trombosit berasal dari megakariosit yang terbentuk di sumsm tulang dan akan

dilepaskan melalui pembuluh darah. Trombosit merupakan komponen darah yang

mempunyai konsistensi cair dan juga merupakan urutan kedua komponen sel darah yang

paling melimpah jumlahnya dalam pembuluh darah. Trombosit ini berfragmen dengan sel

granular yang dibungkusi dengan protein. Protein yang ada di dalamnya berupa serotonin,

kalsium dan adenosine.Trombosit mengandung RNA yang diturunkan oleh mRNA. Fungsi

trombosit adalah pembekuan darah dimana agar mencegah kebocoran ke dalam jaringan

interstitial. (Koupenova Milka,dkk., 2014)

Page 3: Laporan Trombosit

Trombosit merupakan sel utama dalam hemostasis. Trombosit juga membuat

efektor utama dalam peradangan dan trombotik. Trombosit mempunyai peran penting

dalam hemostasis dan etherothrombosis. Trombosit dan megakariosit ini akan terjadinya

pembekuan darah. Trombosit membentuk lamellipodia dan filopodia dalam menanggapi

thrombin aktivitas dan ditambatkan satu sama lain dalam darah dengan kondisi normal.

(Shi Jiang Lu,dkk., 2011)

Trombin adalah faktor koagulasi utama dalam pembekuan darah dan juga

bertanggung jawab untuk mengubah fibrinogen menjadi fibrin serta sebagai activator dari

trombosit yang akan membentuk untuk fungsi trombosit protrombotik. Dari beberapa studi,

thrombin sangat berpengaruh terhadap proses peradangan. (Morel Agnieszka,dkk. 2015)

Trombosit berperan penting dalam merangsang pembentukan bekuan darah dan

perbaikan vascular. Trombosit memiliki umur 7- 10 hari, setelah sepuluh hari trombosit

akan dirombak di hati. Nilai trombosit pada kondisi normal adalah 150.000- 400.000/mL

dalam darah. Jumlah trombosit berada di bawah normal yaitu <10.000-30.00/mL

mengalami trombositopenia. Pada pasien ini trombositopenia pada tahap rendah. Untuk

mengatasinya, dilakukan berbagai macam pengobatan yaitu kemoterapi, pengobatan

radiasi, atau operasi transplantasi organ.Bisa juga dilakukan transfusi trombosit untuk

menghindari beberapa resiko.(Shi Jiang Lu,dkk., 2011)

Proses penting dari pembekuan darah, pembentukan bekuan dan hemostasis dalah

pengendalian jumlah trombosit seseorang. Untuk meningkat jumlah trombosit darah secara

efektif dapat dilakukan dengan transfusi darah. Namun terdapat beberapa kesulitan karena

trombosit tersebut rentan terhadap kontaminasi bakteri.Biasanya pasien kanker sering

menerima transfusi trombosit.

Respon tubuh mengalami cedera vascular melibatkan dua proses yaitu agredasi

trombosit dan koagulasi. Trombosit agredasi adalah proses dimana terjadi proses

penggumpalan, sedangkan koagulasi berasal dari enzim biokimia. Trombin merupakan

komponen utama dari proses koagulasi. Agredasi trombosit akan mengaktifkan trombosit

dengan membelah fibrinogen menjadi monomer fibrin yang polimerisasi untuk membentuk

trombosit yang stabil. Fibrin dan agredasi trombosit yang terdiri dari trombus akan salin

bekerja sama dalam proses pembekuan. Cedera vascular akan dikendalikan oleh protein

koagulasi dan trombosit di aliran darah.

Page 4: Laporan Trombosit

Pada lapisan sel endothelium pembuluh darah maka akan memicu proses deposisi

trombosit dan koagulasi sehingga terjadi proses adhesi pada endothelium. Adhesi trombosit

menyebabkan trombosit menjadi aktif dan mengeluarkan kimia trombosit ke dalam

plasma.Bahan kimia ini dapat mengaktifkan trombosit tanpa harus mengaktifkan pada

subendothelium. Koagulasi dimulai dari reaksi enzim pada subendothelium dan akan

langsung bereaksi dengan enzim lain pada permukaan trombosit yang aktif.

(LeidermanKarin,dkk., 2011)

V. Alat Dan Bahan

a. Alat:

Pipet Thoma Eritrosit

Kamar Hitung Improved Neubauer

Mikroskop

Cover glass

Petri Disk

Beaker Glass

Pipet Ukur

Pipet Tetes

b. Bahan:

Darah Kapiler atau darah Vena dengan anticoagulan (EDTA)

Tissue

Aquadest

c. Reagen:

Larutan Ress dan Ecker :

- Na citrat 3.8g

- Larutan Formaldehid 40% 2ml

- BCB 30 mg

- Aquadest ad 100 ml

VI. Cara Kerja

1. Siapkan alat dan bahan.

2. Masukkan larutan pengencer Ress Ecker ke dalam pipet Thoma samapai batas 1, lalu

buang.

Page 5: Laporan Trombosit

3. Lalu masukkan darah vena yang berisi antikoagulan EDTA ke dalam pipet Thoma

sampai batas 0,5.

4. Lalu masukkan larutan pengencer yaitu Ress Ecker ke dalam pipet Thoma sampai batas

101.

5. Setelah itu, kocok darah dan larutan pengencer Ress Ecker sampai tercampur dengan

sempurna (homogen).

6. Diamkan campuran tersebut selama 3- 5 menit.

7. Buang campuran tersebut 3 tetes dalam pipet Thoma tersebut.

8. Lalu masukkan campuran yang ada di dalam pipet Thoma ke dalam kamar hitung

Improved Neubaeuer yang telah di tutupi dengan cover glass. Dengan campuran dalam

pipet Thoma dimasukkan lewat pinggir cover glass. Lalu diamkan 10 menit kamar

hitung tersebut di dalam petri disk agar trombosit mengendap.

9. Lakukan Pemeriksaan dengan mikroskop dengan lensa objektif perbesaran 10x.

10. Setelah didapatkan lapang pandang yang terdapat garis bagi ditengah jelas, lalu

menggunakan perbesaran lensa objektif 40x.

11. Lalu menghitungnya dari kiri kekanan untuk menghitung eritrosit.

12. Dengan menghitung daerah 25 bidang sedang ditengah tersusun dari satu kotak sedang

yang terdiri 16 bidang kecil.

13. Menghitung trombosit, trombosit yang berada pada garis yang terbentuk huruf L baru

dibaca sedangkan yang berada di luar huruf L trombosit tidak dibaca. Bila dari kiri

apabila trombosit berada dalam pada garis 1 dan 2 sebelah kiri dibaca sedangkan pada

sebelah kanan garis ke 1 tidak dibaca. Sedang pada garis dibawah 2 tidak dibaca.

14. Setelah menghitung jumlah trombosit, lalu lakukan perhitungan trombosit dengan

rumus perhitungan. Dan bandingkan dengan nilai rujukan nilai hitung trombosit.

VII. Interpretasi Hasil

Page 6: Laporan Trombosit

Volume bilik hitung pada 10 kotak bidang kecil.T = 25 x 0,2x0,2x0,1 = 0,1 mm3

Besarnya pengenceran trombosit dengan pipet Thoma= 200 x.

Dengan memasukkan volume bilik hitung dan pengenceran kedalam persamaan

diatas diperoleh rumus sebagai berikut: jumlah trombosit = jumlah sel yang dihitung x

2000.

VIII.Nilai Rujukkan

Rees Ecker : 200.000 – 500.000 /mm3

IX. Hasil Pengamatan

Identifikasi Probandus

Nama Probandus : I Gst. Kd. Krisna Wiguna

Jenis Kelamin : Laki- Laki

RM : 14060170

Umur : 4 Tahun

Waktu Periksa : 15.00

Tanggal Px : 25 November 2015

Hasil Jumlah Trombosit : 189

Page 7: Laporan Trombosit

Jumlah Eritrosit=

=

=189 x 2000

=378.000

=378.000 /mm3

JUMLAH TROMBOSIT

KOTAK 1 KOTAK 2 KOTAK 3 KOTAK 4 KOTAK 5

7 4 9 5 4

KOTAK 6 KOTAK 7 KOTAK 8 KOTAK 9 KOTAK 10

9 8 10 17 8

KOTAK 11 KOTAK 12 KOTAK 13 KOTAK 14 KOTAK 15

11 6 3 14 3

KOTAK 16 KOTAK 17 KOTAK 18 KOTAK 19 KOTAK 20

9 6 7 6 5

KOTAK 21 KOTAK 22 KOTAK 23 KOTAK 24 KOTAK 25

9 5 10 10 4

Gambar :

1. Sampel Probandus I Gst. Kd.

Krisna WigunaNo RM: 14060170

2. Memasukkan Darah Berisi EDTA

Ke Tabung Thoma Sampai Batas 0,5

Page 8: Laporan Trombosit

3. Masukkan Larutan Pengencer

Ress Ecker Ke Pipet Thoma

Sampai Batas 101

4. Lalu Homogenkan Campuran Darah

Dengan Larutan Pengencer Hayem.

Dan Diamkan 3- 5 Menit

Hasil Pemeriksaan Dengan Perbesaran Lensa Objektif 40x

Trombosit

Pada Pemeriksaan Hitung Trombosit

Ditemukan Jumlah Trombosit Pada I Gst.

Kd. Krisna Wiguna Dengan No RM:

14060170 Dan Hasil Perhitungan Nilai

Trombosit 378.000 /mm3.

Page 9: Laporan Trombosit

X. Pembahasan

Sel darah terdapat konsistensi padat dan cair.Salah satu sel darah yang

berkonsistensi padat adalah trombosit atau yang dikenal dengan nama platelet. Trombosit

merupakan keping darah yang berasal dari fragmentasi sitoplasma megakariosit yang

berasal dari sumsum tulang.Dengan ukuran paling besar.Trombosit berukuran 2-4

berbentuk discoid tak berinti dan memiliki umur 7- 10 hari. Setelah sel trombosit dibentuk

oleh sumsum tulang lalu trombosit diedarkan ke seluruh tubuh melalui pembuluh darah.

Trombosit yang sudah tua akan dirombak di limpa.

Trombosit mempunyai dinding mukopolisakarida yang mempunyai sifat adhesi dan

agredasi pada trombosit. Fungsi dari agredasi dan trombosit adalah untuk terjadinya proses

koagulasi. Fungsi utama trombosit adalah terjadinya pembentukan sumbat mekanis sebagai

respon hemostasis normal terhadap cedera vaskular. Proses pembentukan sumbatan

tersebut melalui proses adhesi, pembebasan, agredasi serta aktivitas prokoagulannya.

Sel trombosit awalnya berasal dari sel megakariosit, megakariosit mengalami

pematangan dengan replikasi endomiotik. Sitoplasma akan menjadin granula lalu trombosit

dilepaskan. Sel megakariosit menghasilkan 1000- 1500 sel trombosit. Jumlah sel trombosit

yang berada dalam darah tepi sangat bergantung dengan jumlah sel megakariosit. Proses

pembentukan trombosit dibentuk oleh trombopoetin. Proses pembentukan trombosit

dimulai dari pembentukan megakariosit lalu pembentukan sel immature setelah matang

menjadi sel mature dan terakhir menjadi trombosit. Trombosit ini berfungsi juga sebagai

pembekuan darah pada saat luka. Proses terjadi pembekuan darah yaitu trombosit pecah

Page 10: Laporan Trombosit

menjadi trombokinase lalu protrombin pecah menjadi thrombin dibantu dengan vitamin K

dan kalsium setelah itu fibrinogen menjadi benang- benang fibrin.

Pada praktikum kita menghitung trombosit dengan kamar hitung. Penghitungan

trombosit menggunakan metode secara langsung. Menghitung trombosit sulit untuk

dihitung karena kecil, mudah pecah dan sulit dibedakan dengan zat pengotor. Trombosit

juga melekat pada benda asing dan cenderung menempel satu sama lain. Cara manual

dimana cara mengencerkan dan melisiskan eritroit ehingga dapat membaca trombosit.

Larutan yang dipakai untuk pengenceran adalah larutan Ress Ecker dimana Ress Ecker

mengandung natrium sitrat 3,8 gram, larutan Formaldehid 40% 2ml, BCB (Brilliant Cresyl

Blue) 30 mg dan aquadest 100 mL. Darah diencerkan dengan larutan yang terdiri atas BCB

(Brilliant Cresyl Blue), sehingga trombosit akan tercat terang kebiruan. Bentuk trombosit

tampak reraktil dan mengkilat, berwarna biru muda berbentuk bulat atau lonjong tersebar.

(Riswanto,2013)

Jumlah sel trombosit normal pada Ress Ecker adalah 150.000- 400.000/mL dalam

darah. Terdapat beberapa kelainan apabila jumlah trombosit berada dibawah normal dan

juga berada diatas normal. Penyakit akibat peningkatan nilai trombosit disebut

trombositosis atau trombositemia sedangkan penurunan jumlah trombosit disebut

trombositopenia. Trombositopenia dapat disebabkan beberapa hal yaitu kegagalan sumsum

tulang dan peningkatan destruksi perifer atau sekuestrasi trombosit. (Shi Jiang Lu,dkk.,

2011)

Penurunan jumlah trombosit dapat dialami oleh leukemia (limfositik, mielositik,

monositik, dan sel berambut), myeloma multiple, kanker (kanker tulang, saluran

gastrointestinal, kanker otak), anemia (anemia aplastik, defisiensi besi, pernisiosa,

defisiensi vitamin B12 atau asam folat, dan anemia sel sabit), penyakit hati, karsinoma dan

pengaruh obat seperti antibiotik, sulfamida, aspirin dan quinidin. Sedangkan peningkatan

jumlah trombosit (trombositosis atau trombositemia) dialami oleh Polisitemia vera, trauma

(fraktur, pembedahan), paskasplenektomi, karsinoma metastatic, embolisme pulmonary,

dataran tinggi, tuberculosis, retikulositosis, latihan fisik berat. Pengaruh obat : epinefrin

(adrenalin).

Pada praktikum kali ini dalam perhitungan trombosit menggunakan metode manual.

Sebenarnya dalam perhitungan trombosit dapat dilakukan secara manual dan automatic.

Page 11: Laporan Trombosit

Metode manual menggunakan kamar hitung Improved Neubaeuer, pipet Thoma dan

mikroskop. Prinsip hitung trombosit secara manual yaitu darah dari tabung EDTA

diencerkan dengan larutan pengencer.Larutan pengencer dapat menggunakan larutan Ress

Ecker. Larutan Ress Ecker Sebagai tambahan karena adanya daya agregasi dan adhesi yang

dimiliki oleh trombosit, maka trombosit ini cenderung untuk beraglutinasi dengan cepat

dan sangat mudah.

Pada probandus I Gst. Kd. Krisna Wiguna dengan jenis kelamin laki laki dengan

umur 4 tahun dengan RM 14060170 memiliki jumlah trombosit 189 dengan nilai

perhitungan trombosit 378.000 / mm3. Untuk kadar perhitungan nilai trombosit yang

normal pada laki- laki adalah 140- 440 x 103/mm3. Sehingga dapat diindikasikan bahwa

probandus I Gst. Kd. Krisna Wiguna dalam kondisi normal. Namun pemeriksaan trombosit

secara automatik nilai trombosit di dapatkan 11 x 10 3 / mm3 dimana nilai standar trombosit

pada kondisi normal adalah140- 440 x 103/mm3. Ini dapat dicurigai terjadinya

trombositopenia dimana bisa terjadi kelainan mengakibatkan penyakit anemia.Sedangkan

untuk pemeriksaan Hemoglobin secara automatik didapatakan 10 g/dl dimana standar nilai

Hemoglobin pada kondisi normal adalah 12-16 g/dl. Ini berarti Hemoglobin pada

probandus Krisna Wiguna berada dibawah batas normal dapat dikatakan terjadi penurunan

Hemoglobin sehingga diindikasikan penyakit anemia. Pada pemeriksaan sel darah merah

(eritrosit) pada probandus Krisna Wiguna didapatkan 4,76x106/ mm3 dimana standar nilai

sel darah merah (eritrosit) pada kondisi normal adalah 4,1- 5,3x106/ mm3. Ini berarti sel

darah merah (eritrosit) probandus Krisna Wiguna berada dalam kondisi normal. Pada

pemeriksaan hematokrit probandus Krisna Wiguna didapatkan 36,4% dimana standar nilai

hematokrit yang normal adalah 36- 49 %. Ini menunjukkan pada probandus Krisna Wiguna

dikatakan berada dalam kondisi nomal. Tetapi perlu pemeriksaan lebih lanjut untuk

mengetahui kondisi dari probandus I Gst. Kd. Krisna Wiguna yang dialami.

Ada beberapa faktor yang dapat mempengaruhi hasil hitung trombosit secara

manual dan automatik tidak sesuai dengan nilai rujukan klinis pada praktikum kali ini

adalah tidak segera mencampur darah dengan antikoagulan atau pencampuran yang kurang

adekuat dapat menyebabkan agregasi trombosit, Pengambilan sample darah yang lamban

menyebabkan trombosit saling melekat (agregasi) sehingga jumlahnya menurun palsu,

terjadinya Peggerombolan pada trombosit, ini mungkin disebabkan kurang baiknya pada

Page 12: Laporan Trombosit

waktu mencampur atau karena teknik yang kurang baik pada waktu mengambil darahnya.

Pengambilan darah waktu mau dimasukkan ke dalam pipet Thoma menggunakan darah

yang ditempatkan berada diluar tabung EDTA sehingga darah sudah menggumpal atau

mengalami pembekuan. Penundaan pemeriksaan labih dari 1 jam menyebabkan perubahan

jumlah trombosit. Pengeceran antara darah dengan larutan pengencer yang tidak tepat,

larutan pengencer yang tercemar oleh darah atau pengotor lainnya, alat yang digunakan

seperti pipet maupun kaca penutup yang basah dan kotor. Dan juga susah dalam

pembacaan trombosit karena trombosit dengan pengotor memiliki bentuk yang sama dan

warna agak biru muda sehingga susah dalam pembacaan.

XI. Kesimpulan

Sel darah yang berkonsistensi padat adalah keping darah (trombosit) atau yang

dikenal Platelet. Trombosit berasal dari fragmentasi sitoplasma megakariosit, suatu sel

sumsum tulang dengan ukuran paling besar. Darah diencerkan dengan suatu larutan yang

mengandung brilliant cresyl blue yang akan mengenai trombosit menjadi berwarna agak

biru muda. Kemudian Trombositnya dihitung dengan menggunakan kamar hitung. Pada

probandus I Gst. Kd. Krisna Wiguna dengan umur 4 tahun jenis kelamin laki- laki dengan

RM 14060170 mempunyai nilai jumlah perhitungan trombosit sebesar 378.000/mm3. Jika

dibandingkan dengan nilai rujukkan adalah 140- 440 x103 /mm3. Ini dapat dikatakan hasil

nilai jumlah perhitungan trombosit berada di batas normal. Namun perlu pemeriksaan lebih

lanjut.

XII. Daftar Pustaka

Feng Qiang, 2014. Scalable Generation of Universal Platelets from Human Induced

Pluripotent Stem Cells. [Online],

http://www.ncbi.nlm.nih.gov/pmc/articles/PMC4235139/.Diakses tanggal 27

November 2015.Pukul 18.00.

Gowert Nina,dkk., 2014. Blood Platelets in the Progression of Alzheimer’s Disease.

[Online], http://www.ncbi.nlm.nih.gov/pmc/articles/PMC3938776/.Diakses

tanggal 27 November 2015.Pukul 18.00.

Koupenova Milka,dkk., 2014. Platelet-TLR7 Mediates Host Survival and Platelet Count

during Viral Infection in the Absence of Platelet-Dependent Thrombosis.[Online],

Page 13: Laporan Trombosit

http://www.ncbi.nlm.nih.gov/pmc/articles/PMC4118487/.Diakses tanggal 27

November 2015.Pukul 18.00.

LeidermanKarin,dkk., 2011. Grow with the flow: a Spatial–Temporal Model of Platelet

Deposition and Blood Coagulation Under Flow. [Online],

http://www.ncbi.nlm.nih.gov/pmc/articles/PMC3499081/.Diakses tanggal 27

November 2015.Pukul 18.00.

Morel Agnieszka,dkk.2015. Relationship between the Increased Haemostatic Properties of

Blood Platelets and Oxidative Stress Level in Multiple Sclerosis Patients with the

Secondary Progressive Stage. [Online],

http://www.ncbi.nlm.nih.gov/pmc/articles/PMC4429191/.Diakses tanggal 27

November 2015.Pukul 18.00.

Riswanto. 2013. Pemeriksaan Laboratorium Hematologi. Yogyakarta: Alfamedia Kanal

Medika.

Shi Jiang Lu,dkk., 2011. Platelets Generated from Hembryonic Stem Cells are Functional

in Vitro and in the Microcirculation of Living Mice. [Online],

http://www.ncbi.nlm.nih.gov/pmc/articles/PMC3193430/.Diakses tanggal 27

November 2015.Pukul 18.00.

Vieirade Adriana, dkk., 2015. Platelets: Versatile Effector Cells in Hemostasis,

Inflammation, and the Immune Continuum. [Online],

http://www.ncbi.nlm.nih.gov/pmc/articles/PMC4334392/. Diakses tanggal 27

November 2015.Pukul 18.00.

Page 14: Laporan Trombosit

Denpasar, 1 Desember 2015

Praktikan

Agnes Anggita Permata Sari

NIM P07134014024

Lembar Pengesahan

Mengetahui,

Pembimbing I Pembimbing II

DR. dr. Sianny Herawati, Sp.PK Rini Riowati, B.Sc

Pembimbing III Pembimbing IV

Page 15: Laporan Trombosit

I Ketut Adi Santika, A.Md.AK Luh Putu Rinawati, A.Md.AK

Pembimbing V

Surya Bayu Kurniawan, S.Si